BAB III METODOLOGI PENELITIANkc.umn.ac.id/682/4/BAB III.pdf · yang termasuk perusahaan BUMN dan...
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIANkc.umn.ac.id/682/4/BAB III.pdf · yang termasuk perusahaan BUMN dan...
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel independen berupa operating leverage,
financial leverage serta satu variabel dummy berupa karakteristik perusahaan
yang termasuk perusahaan BUMN dan perusahaan bukan BUMN untuk
meneliti pengaruhnya terhadap variabel dependen berupa beta sebagai risiko
sistematis. Beta dalam penelitian ini diperoleh dengan perhitungan Single
Index Model dari harga penutupan harian dari masing-masing emiten dan
IHSG tahun 2011 dan 2012. Sedangkan DOL dan DFL diperoleh dari laporan
keuangan tahunan hasil audit tahun 2011 dan 2012 dari tiap emiten,
khususnya laporan laba rugi. Pemilihan emiten yang tergolong indeks LQ45
pada periode 2011 – 2012 dikarenakan mempertimbangkan faktor likuiditas
dan kapitalisasi pasar atas emiten yang tergolong dalam indeks LQ45, serta
pemilihan periode penelitian tahun 2011 – 2012 dikarenakan
mempertimbangkan kondisi ekonomi Indonesia pada tahun tersebut.
Berdasarkan pemilihan emiten atas beberapa kriteria, berikut adalah daftar
sampel yang digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari 22 emiten di
tahun 2011 dan 22 emiten di tahun 2012:
Pengaruh operating..., Viona, FB UMN, 2014
38
Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian
Tahun 2011 Tahun 2012
No. Kode No. Kode
1. AALI 23. AALI
2. ADRO 24. ADRO
3. ASII 25. ASII
4. BUMI 26. BUMI
5. CPIN 27. CPIN
6. ENRG 28. ENRG
7. GGRM 29. GGRM
8. INCO 30. INCO
9. INDF 31. INDF
10. INDY 32. INDY
11. INTP 33. INTP
12. ITMG 34. ITMG
13. JSMR 35. JSMR
14. KLBF 36. KLBF
15. LPKR 37. LPKR
16. LSIP 38. LSIP
17. PGAS 39. PGAS
Pengaruh operating..., Viona, FB UMN, 2014
39
18. PTBA 40. PTBA
19. SMGR 41. SMGR
20 TLKM 42. TLKM
21. UNTR 43. UNTR
22. UNVR 44. UNVR
Sumber: Datadiolah
3.2 Desain Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel independen
berupa operating leverage, financial leverage dan karakteristik perusahaan
terhadap risiko sistematis sebagai variabel dependen. Berdasarkan tujuan
tersebut, jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal di mana jenis
penelitian yang menguji pengaruh sebab akibat antara variabel independen
dan variabel dependen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
untuk menjawab rumusan masalah. Pendekatan ini akan menggunakan alat
analisis statistik parametrik karena sampel yang digunakan sebanyak lebih
dari 30 sampel, serta menganalisis data yang bersifat numerik.
3.2.2 Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data yang
dikumpulkan dari sumber yang sudah ada. Data sekunder yang diperlukan
tersebut berupa:
Pengaruh operating..., Viona, FB UMN, 2014
40
1) Daftar emiten yang tergolong dalam indeks LQ45 selama periode 2011 –
2012 yang diperoleh dari website www.idx.co.id .
2) Infomasi keuangan berupa laporan laba rugi emiten dalam indeks LQ45
selama periode 2011 – 2012, dimana data tersebut diperoleh dari publikasi
laporan keuangan yang tertera di website www.idx.co.id .
3) Daftar harga penutupan atau closing price harian dari tiap saham emiten
dalam indeks LQ45 selama periode 2011 – 2012 yang diperoleh dari
website www.finance.yahoo.com .
4) Daftar harga penutupan atau closing price harian dari Indeks Harga Saham
Gabungan atau IHSG selama periode 2011 – 2012 yang diperoleh dari
website www.finance.yahoo.com .
3.3 Ruang Lingkup Penelitian
3.3.1 Target Population
Populasi dalam penelitian ini adalah emiten yang tergabung dalam indeks
LQ45 selama tahun 2011 – 2012, khususnya saham emiten yang terdaftar
dalam indeks LQ45 selama empat periode berturut-turut yaitu Februari 2011,
Agustus 2011, Februari 2012 dan Agustus 2012. Indeks LQ45 merupakan
indeks yang terdiri dari kumpulan emiten dari berbagai sektor industri serta
mempertimbangkan faktor likuiditas dan kapitalisasi pasar.
Pengaruh operating..., Viona, FB UMN, 2014
41
3.3.2 Sampling Technique
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang merupakan
bagian dari teknik non probability sampling dimana dalam populasi, tidak ada
peluang untuk dipilih sebagai sampel. Purposive sampling, menurut Hartono
(2004:79) dalam Hadianto dan Lauw (2009), pengambilan sampel dengan
metode purposive sampling dilakukan berdasarkan kriteria tertentu. Populasi
dari penelitian ini adalah emiten yang terdaftar dalam indeks LQ45 selama
periode 2011 – 2012. Dari populasi tersebut, terdapat beberapa kriteria untuk
pemilihan sampel. Berikut adalah beberapa kriteria dalam pengambilan
sampel:
1) Saham perusahaan tersebut merupakan jenis saham biasa.
2) Perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
3) Perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaan dari
segala sektor industri kecuali industri perbankan yang terdaftar dalam
indeks LQ45 berturut-turut selama periode 2011 – 2012.
4) Perusahaan yang bukan merupakan industri perbankan.
5) Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan hasil audit selama tahun
2011 – 2012.
Ketidakikutsertaan perusahaan industri perbankan dalam penelitian ini
disebabkan adanya perbedaan laporan keuangan industri perbankan dengan
laporan keuangan perusahaan manufaktur di mana juga disebabkan sistem
Pengaruh operating..., Viona, FB UMN, 2014
42
operasional perbankan yang berbeda dengan industri manufaktur lainnya yang
menjual produk berupa barang persediaan. Menurut Siamat (2005, 52)
mengenai kegiatan usaha bank umum memiliki tiga jenis kegiatan yaitu
penghimpunan dana, penyaluran atau penggunaan dana dan pemberian jasa-
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Penghimpunan dana diperoleh dari
tabungan, deposito, giro dan lainnya. Penyaluran dana berupa pemberian
kredit, utang, pembiayaan dan lainnya. Penyediaan jasa yang dilakukan
berupa pemindahan uang, jaminan letter of credit atau L/C, safety box dan
lainnya. Berdasarkan pernyataan tersebut, pendapatan yang diperoleh dari
perusahaan perbankan bukan berasal dari selisih harga jual dengan harga
modal produk, namun berasal dari bunga yang diperoleh atas penyaluran
dana, pendapatan atas penyediaan jasa yang telah dilakukan, dan lainnya.
3.3.3 Sampling Size
Dalam indeks LQ45, terdapat 45 emiten yang terdaftar, namun berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan, emiten yang terpilih sebanyak 22 perusahaan
untuk tahun 2011 dan 22 perusahaan untuk tahun 2012 sehingga jumlah
sampel keseluruhan sebesar 44 sampel.
3.3.4 Sampling Process
Sebelum melakukan proses pengambilan sampel, data-data yang diperlukan
harus diperoleh terlebih dahulu. Demikian prosedur pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua cara yaitu:
Pengaruh operating..., Viona, FB UMN, 2014
43
1) Studi pustaka dengan mempelajari jurnal manajemen dan akuntansi yang
terkait topik penelitian serta karya ilmiah.
2) Mencari data kuantitatif dan laporan keuangan melalui website
www.idx.co.id dan www.finance.yahoo.com .
Data-data yang diperlukan tersebut kemudian akan diolah untuk
melakukan pengambilan sampel. Prosedur pengambilan sampel tersebut
sebagai berikut:
1) Mengeliminasi emiten yang tidak terdaftar berturut-turut dalam indeks
LQ45 selama periode 2011 – 2012.
2) Mengeliminasi emiten yang termasuk industri perbankan pada periode
2011 – 2012.
3) Mengeliminasi emiten yang tidak atau belum mempublikasikan laporan
keuangan hasil audit pada periode 2011 – 2012.
Dengan prosedur demikian, terdapat 44 sampel penelitian yang terdiri dari 22
emiten pada tahun 2011 dan 22 emiten pada tahun 2012.
3.4 Identifikasi Variabel Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, penelitian ini memiliki
beberapa variabel yang dibutuhkan sebagai berikut:
1) Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu risiko
sistematis saham yang digambarkan dengan beta (β).
2) Variabel independen yang terdiri dari:
Pengaruh operating..., Viona, FB UMN, 2014
44
a) Operating leverage yang diukur dengan menggunakan degree of
operating leverage (DOL).
b) Finacial leverage yang diukur dengan menggunakan degree of
financial leverage (DFL).
c) Karakteristik perusahaan yang membedakan antara perusahaan BUMN
dan perusahaan bukan BUMN yang digambarkan dengan
menggunakan dummy variabel (D_BUMN). Perusahaan yang
termasuk perusahaan BUMN digambarkan D_BUMN = 1 dan
perusahaan BUMS atau tidak termasuk perusahaan BUMN
digambarkan D_BUMN = 0.
3.5 Definisi Operasional Variabel
Untuk memberikan kejelasan tentang variabel yang dgunakan dalam
penelitian ini, berikut adalah definisi operasional variabel yang berkaitan
dengan penelitian:
1) Risiko sistematis merupakan nondiversifiable risk yaitu bagian yang
relevan dari risiko aset yang disebabkan faktor pasar yang mempengaruhi
semua perusahaan dan tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi.
Untuk mengukur nondiversifiable risk tersebut menggunakan single index
model di mana menurut Zubir (2011, 97) model tersebut mengasumsikan
bahwa pergerakan return saham hanya berhubungan dengan pergerakan
pasar. Single index model dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
Pengaruh operating..., Viona, FB UMN, 2014
45
…………………………………………………..(3.1)
Keterangan:
= return saham
= konstanta saham
= koefisien beta saham
= return indeks pasar
= random error saham
2) Operating leverage merupakan hasil dari potensi penggunaan fixed
operating costs untuk memperbesar efek dari perubahan dalam penjualan
(sales) terhadap pendapatan perusahaan sebelum bunga dan pajak
(earning before interest and taxes (EBIT)).
DOL =
………………………………………………………..(3.2)
3) Financial leverage merupakan hasil dari potensi penggunaan fixed
financial costs untuk memperbesar efek dari perubahan dalam pendapatan
sebelum bunga dan pajak (earning before interest and taxes (EBIT))
terhadap earning per share perusahaan.
DFL =
………………………………………………………...(3.3)
4) Karakteristik perusahaan merupakan faktor yang membedakan antara
perusahaan yang termasuk perusahaan BUMN dan perusahaan yang tidak
termasuk perusahaan BUMN atau merupakan perusahaan BUMS.
Pengaruh operating..., Viona, FB UMN, 2014
46
3.6 Teknik Analisis
3.6.1 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik merupakan pengujian asumsi-asumsi statistik yang
harus dipenuhi dalam melakukan analisis regresi linear berganda di mana
pengujian ini dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis. Dalam
penelitian ini, uji asumsi klasik yang dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji
multikolonieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
1) Uji normalitas
Pengujian normalitas menurut Ghozali (2005, 160) merupakan pengujian
yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika variabel
pengganggu atau residual tidak terdistribusi normal, maka asumsi
normalitas ini tidak terpenuhi dan membuat uji statistik menjadi tidak sah
atau valid. Untuk menguji normalitas, terdapat dua langkah yaitu langkah
grafik dengan melihat bentuk grafik histogram dan plot serta langkah
analisis yang menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Hipotesis yang
digunakan dalam uji Kolmogorov-Smirnov adalah:
H0 : Data residual terdistribusi secara normal
HA : Data tidak terdistribusi secara normal
Berdasarkan hipotesis demikian, H0 ditolak ketika tingkat signifikan ≤
0,05 yang berarti data tidak terdistribusi secara normal, dan sebaliknya
Pengaruh operating..., Viona, FB UMN, 2014
47
jika tingkat signifikan > 0,05, maka H0 diterima yang berarti data residual
terdistribusi secara normal.
2) Uji multikolonieritas
Uji multikolonieritas menurut Ghozali (2005, 105) bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen) di mana model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi suatu
model regresi memiliki multikolonieritas atau tidak, menurut Ghozali
(2005, 105) dapat dilihat melalui nilai Tolerance dan VIF atau variance
inflation factor. Pada umumnya, nilai cutoff yang digunakan untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 dan
nilai VIF ≥ 10 atau suatu model regresi dapat dikatakan tidak ada
multikolonieritas antar variabel independen jika nilai Tolerance > 0,10
dan nilai VIF < 10.
3) Uji heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2005, 139), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya di mana model regresi
yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas
dalam suatu model regresi adalah dengan melihat pola grafik scatterplots
di mana jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan
Pengaruh operating..., Viona, FB UMN, 2014
48
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Sebaliknya, jika terlihat pola tertentu seperti membentuk pola
bergelombang yang teratur, maka terjadi heteroskedastisitas.
4) Uji autokorelasi
Uji autokorelasi menurut Ghozali (2005, 110) bertujuan untuk menguji
apakah dalam suatu model regresi terjadi korelasi antara kesalahan
pengganggu pada suatu periode dengan periode sebelumnya, di mana
model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari
autokorelasi. Salah satu upaya untuk mendeteksi adanya autokorelasi
dalam suatu model regresi adalah dengan melakukan uji Durbin – Watson
atau DW Test dengan hipotesis yang diuji adalah:
H0 : Tidak ada autokorelasi
HA : Ada autokorelasi
Dalam memenuhi syarat uji asumsi klasik bahwa tidak ada autokorelasi
dalam model regresi, maka H0 diterima jika nilai du < d < 4 – du, dengan
du yang dapat dilihat melalui table Durbin Watson nilai signifikan 5%.
3.6.2 Analisis Regresi Berganda
Menurut Ghozali (2005, 7), analisis regresi berganda adalah metode statistik
yang menguji pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independen) terhadap
satu variabel terikat (dependen). Model regresi dalam penelitian adalah model
regresi ANCOVA (analysis of covariance) di mana menurut Gujarati (2003,
304) dalam Hadianto dan Lauw (2009) model ANCOVA merupakan model
Pengaruh operating..., Viona, FB UMN, 2014
49
regresi yang terdiri dari variabel kuantitatif dan kualitatif sebagai variabel
bebasnya. Penelitian ini juga didukung dengan software SPSS versi 20.0
dengan tujuan untuk menguji pengaruh antara variabel independen dengan
variabel dependen. Pengaruh operating leverage, financial leverage dan
karakteristik perusahaan terhadap risiko sistematis dapat diterjemahkan
menjadi persamaan regresi sebagai berikut:
β it = b0 + b1DOLit + b2DFLit + b3D_BUMNit + εit ……...……………..………………(3.4)
di mana,
β it : risiko sistematis saham perusahaan i pada periode t
b0 : konstanta
b1, b2, b3 : koefisien regresi linier
DOLit : operating leverage perusahaan i pada periode t
DFLit : financial leverage perusahaan i pada periode t
D_BUMN : karakteristik perusahaan i pada periode t
εit : standart error
Hasil dari analisis regresi tersebut akan menentukan besar dari konstanta dan
koefisien regresi linier (b) di mana jika koefisien (b) menunjukkan tanda
positif artinya setiap kenaikan variabel independen tersebut juga akan
meningkatkan variabel dependen. Lain halnya dengan koefisien (b) yang
menunjukkan tanda negatif, setiap kenaikan variabel independen tersebut akan
menurunkan variabel dependen.
Pengaruh operating..., Viona, FB UMN, 2014
50
3.6.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat diukur dari goodness of fit
suatu model regresi. Secara statistik, menurut Ghozali (2005, 97) dapat diukur
dari nilai statistik t, nilai statistik F dan nilai koefisien determinasi.
1) Uji signifikan parameter individual (uji statistik t)
Uji statistik t menurut Ghozali (2005, 98) menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Dengan kata lain, uji statistik t digunakan untuk
menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel independen secara individu
terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi
yang digunakan sebesar 0,05 (α = 5%) atau tingkat keyakinan 95%, di
mana kriteria pengambilan keputusan dapat ditentukan sebagai berikut:
a) Bila nilai signifikansi t < 0,05, maka H0 ditolak, yang berarti terdapat
pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap
variabel dependen.
b) Bila nilai signifikansi t > 0,05, maka belum cukup bukti untuk
menolak H0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
satu variabel independen terhadap variabel dependen.
2) Uji signifikansi simultan (uji statistik F)
Uji statistik F menurut Ghozali (2005, 98) menunjukkan apakah adanya
pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05
Pengaruh operating..., Viona, FB UMN, 2014
51
(α = 5%) atau tingkat keyakinan 95%, di mana kriteria pengambilan
keputusan dapat ditentukan sebagai berikut:
a) Bila nilai signifikansi F < 0,05, maka H0 ditolak, yang berarti terdapat
pengaruh yang signifikan antara seluruh variabel independen terhadap
variabel dependen.
b) Bila nilai signifikansi F > 0,05, maka belum cukup bukti untuk
menolak H0, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara seluruh variabel independen terhadap variabel dependen.
3) Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi menurut Ghozali (2005, 97) bertujuan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen di mana kemampuan model yang dimaksud adalah
kemampuan dari variabel independennya. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu, yang berarti:
a) Bila nilai koefisien determinasi kecil atau mendekati nol maka
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen terbatas.
b) Bila nilai koefisien determinasi besar atau mendekati satu maka
variabel independen mampu memberikan informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel dependen.
Pengaruh operating..., Viona, FB UMN, 2014