BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe...
Transcript of BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe...
33
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional.
Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi pengetahuan
keluarga terhadap relaps penderita gangguan jiwa, variabel
independen adalah pengetahuan keluarga dan variabel
dependen adalah pasien relaps gangguan jiwa.
3.2 Identifikasi Variabel Penilitian
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai
atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara
satu dengan yang lain (Hatch dan Farhadi, 1981 dalam
Sugiyono, 2011). Variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu dalam bentuk apapun yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh dapat diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian berdasarkan
informasi tersebut dapat ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2011). Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu variabel
independen dan variabel dependen.
34
Variabel independen sering disebut sebagai variabel
stimulus. Variabel ini merupakan variabel yang menyebabkan
perubahan atau timbulnya timbulnya variabel dependen
(variabel terikat) (Sugiyono, 2011). Variabel independen dalam
penelitian ini yaitu pengetahuan keluarga. Sedangkan, variabel
dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Pada penelitian ini sebagai variabel dependen yaitu
pasien kambuh gangguan jiwa.
3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian
3.3.1 Pengetahuan Keluarga
Pengetahuan keluarga merupakan semua hal
tentang pemahaman dan analisa yang dimiliki keluarga
mengenai gangguan jiwa dan penanganannya, sebagai
satu pegangan untuk melakukan perawatan di rumah
oleh keluarga terhadap penderita gangguan jiwa yang
relaps untuk kesekian kalinya. Untuk mengetahui tinggi
rendahnya pengetahuan keluarga digunakan rumus
statistik menurut sudjana (2002) yaitu
Panjang kelas (p) = Rentang kelas
Banyak kelas
35
3.3.2 Pasien Relaps Gangguan jiwa
Pasien relaps gangguan jiwa merupakan kondisi atau
keadaan yang kembali muncul dengan gejala yang sama
dengan sebelumnya dan menyebabkan pasien harus dirawat
kembali di rumah sakit. Indikator yang digunakan untuk
menilai kekambuhan/relaps pasien gangguan jiwa yaitu
kejadian kekambuhan tinggi bila pasien dalam satu tahun
relaps atau kambuh lebih dari atau sama dengan 2 kali,
sedangkan bila kurang dalam satu tahun relaps hanya sekali,
dan rendah bila dalam satu tahun tidak pernah kambuh
(Nurdiana, 2007).
3.4 Partisipan Penilitian
3.4.1 Populasi Penilitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2011). Populasi dalam penilitian ini seluruh
keluarga pasien gangguan jiwa yang mengalami relaps
atau kambuh dan sedang dirawat di Rumah Sakit Jiwa
Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Periode
Januari 2014 – Mei 2014 tercatat sebanyak 776 pasien
36
gangguan jiwa yang mengalami relaps dan dirawat
kembali (Rekam Medis RSJD Dr. Amino Gondohutomo,
2014).
3.4.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah keseluruhan dan
karakteristik yang dimiliki oleh satu populasi (Sugiyono,
2011).Teknik sampling merupakan satu teknik pengambilan
sampel dalam satu penelitian dari suatu populasi (Riyanto,
2010). Teknik sampling dalam penilitian ini adalah
probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk menjadi anggota populasi dengan
menggunakan metode sampling yaitu simple random
sampling atau simple (sederhana) karena pengambilan
anggota sampel dari suatu populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada didalam populasi
tersebut (Sugiyono, 2011).
Pertimbangan menggunakan metode simple
random sampling yaitu dikarenakan pertimbangan peneliti
bagi kunjungan keluarga pasien relaps gangguan jiwa yang
tidak setiap hari bersama-sama atau selalu mendampingi
pasien dirumah sakit.
37
Selain itu pengambilan sampel dilakukan dengan
mengambil riset partisipan yang bersedia saat itu dan telah
memenuhi kriteria sampel yang telah ditentukan terlebih
dahulu seperti :
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dengan
subjek penelitian dapat mewakili dalam sampel
penelitian yang memenuhi syarat sebagai
sampel. Dengan demikian karakteristik sampel
yang layak untuk diteliti yaitu keluarga pasien
relaps gangguan jiwa ≤ 5 kali, anggota
keluarganya sementara dirawat, keluarga yang
tinggal serumah dengan pasien, bersedia
menjadi responden.
2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah kriteria yang subjek
penelitian tidak dapat mewakili sampel karena
tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian.Sampel yang tidak sesuai yang tidak
dapat dimasukan yaitu tidak bersedia menjadi
responden, keluarga dengan pasien gangguan
jiwa yang pulang sementara berlangsungnya
38
penelitian, pasien gangguan jiwa dengan status
baru pertama kali dirawat.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik
(cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah
diolah (Saryono, 2009). Alat penelitian yang digunakan
peneliti adalah angket atau kuesioner yang terdiri dari 21
pernyataan tentang pengetahuan keluarga yang
mengacu pada teori dan konsep. Instrumen yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu :
a. Data demografi
Digunakan untuk mengkaji data demografi
riset partisipan meliputi umur, jenis kelamin (laki-
laki atau perempuan), status hubungan (ayah atau
ibu, kakak atau adik, saudara), tingkat pendidikan
(SD, SMP, SMA, Perguruan tinggi dan tidak
sekolah), pekerjaan (Petani, Pegawai Negeri,
Pegawai Swasta, Wiraswata, pekerjaan lain)
b. Pengetahuan keluarga
39
Pada penelitian ini peneliti menyusun sendiri
kuesioner pengetahuan keluarga berdasarkan pada
tinjauan teori, dengan penilaian kuesioner
menggunakan skala likert yang terbagi menjadi dua
bagian yaitu pertanyaan positif dan pertanyaan
negatif, kuesioner pengetahuan keluarga berisi
tentang pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan
dengan pengetahuan keluarga terhadap pasien
gangguan jiwa. Kuesioner pengetahuan keluarga
memiliki 1 pertanyaan yang bermakna negatif. Jadi,
apabila pertanyaan bersifat positif (favorable) maka
jawaban selalu mendapat skor 4, sering mendapat
skor 3, jarang mendapat skor 2 dan tidak pernah
mendapat skor 1. Sebaliknya untuk pertanyaan
negatif (unfavorable) selalu mendapat skor 1, sering
mendapat skor 2, jarang mendapat skor 3, dan tidak
pernah mendapat skor 4 (syarifudin, 2010).
c. Relaps pasien gangguan jiwa
Peneliti membuat kuesioner angka
relaps/kekambuhan pasien gangguan jiwa
berdasarkan kejadian relaps gangguan jiwa
(Nurdiana, 2007).
40
Relaps/Kekambuhan pasien gangguan jiwa menurut
Nurdiana (2007).
Tinggi : Bila pasien dalam satu tahun
mengalami relaps lebih dari atau
sama dengan dua kali.
Sedang : Bila dalam satu tahun mengalami
relaps satu kali.
Rendah : Bila dalam satu tahun tidak pernah
mengalami relaps.
3.6 Validitas dan Reliabiditas
3.6.1 Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan
alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur.
(Notoatmodjo, 2010). Kuesioner merupakan alat ukur
yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini. Untuk
mengetahui apakah kuesioner mampu mengukur apa
yang hendak diukur, maka perlu diuji dengan cara
mengkorelasikan skor yang diperoleh dari masing-masing
pertanyaan dan skor total. Uji validitas dapat dilakukan
dengan menggunakan uji Product Moment (Sugiyono,
2011).
41
Rumus Uji Product Moment sebagai berikut:
ri =
Keterangan:
ri = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Responden
Xi = Skor Pertanyaan
Yi = Skor Total
XiYi = Skor Pertanyaan dikali Skor Total
Uji validitas dilakukan kepada 12 responden, jika
koefisien r-hitung yang diperoleh > r-tabel dengan taraf
signifikan 0.05 (r-tabel = 0.576) maka instrumen
dikatakan valid. Hasil uji validitas untuk variabel
pengetahuan keluarga dari 30 item pernyataan
didapatkan 21 item pernyataan nilai r-hitung diatas nilai
r-tabel dan 9 item pernyataan lainnya dibawah r-tabel.
Maka berdasarkan uji validitas tersebut ditemukan 21
item pernyataan yang valid.
n XiYi- ( Xi)(Yi)
[ nXi2–( Xi)
2 ][ n Yi 2- ( Yi)
2 ]
42
3.6.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh
mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu
tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan
pengukuran 2 kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo,
2010).
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan
dengan teknik Alfa Cronbach karena dapat digunakan untuk
mengukur data dengan skala ordinal untuk item-item yang
mempunyai lebih dari 2 jawaban (Sugiyono, 2011). Rumus
koefisien Alfa Cronbach sebagai berikut :
ri =
K ∑
(K-1)
Keterangan :
ri = Koefisien Alfa Cronbach
K = Jumlah item pertanyaan
= Varian butir-butir pertanyaan
= Jumlah varians total
si2
St2
si2
St2
1 -
43
Uji Reliabilitas yang digunakan adalah uji formula
cronbach alpha dimana alpha > 0,7 agar dianggap reliabel
maka kuesioner ini layak digunakan (Polit,1995). Hasil uji
reliabelitas dengan 21 pernyataan diperoleh hasil 0.966.
Maka kuesioner ini dapat dikatakan reliabel.
3.7 Analisa Data
3.7.1 Teknik Pengolaan Data
Menggunakan langkah-langkah sebagai berikut
(Nursalam, 2003):
a. Editing
Dilakukan dengan cara mengoreksi data yang telah
diperoleh, meliputi: kelengkapan jawaban, dan
relevansi jawaban terhadap kuesioner.
b. Coding
Langkah ini memberikan kode terhadap jawaban
kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk
mempermudah pengolahan data.
c. Tabulating
Memasukan data ke dalam bentuk tabel dan
dilakukan perhitungan dengan menggunakan
program komputer SPSS versi 16.
44
3.7.2 Analisa Data
a. Analisa Univariat
Bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel
penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari
datanya. Untuk data numeric digunakan nilai mean
atau rata-rata, median dan standar deviasi. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan
distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variable.
Misalnya distribusi frekuensi responden berdasarkan
: umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan.
(Notoatmodjo, 2010). Variabel yang diteliti antara
lain: Pengetahuan keluarga dan Relaps pasien
gangguan jiwa.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat yang dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi
(Notoatmodjo, 2010). Untuk analisis bivariat peneliti
menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0.
Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
pengetahuan keluarga terhadap relaps pasien
ganguan jiwa di RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Semarang, diuji dengan menggunakan uji statistik
45
korelasi Spearman Rank (Rho) dengan derajat
kemaknaan atau tingkat signifikan (< α = 0.05).
Apabila hasill uji statistik dengan Spearman Rank
(Rho) menunjukan p < α 0.05, maka hipotesa nol
ditolak dan hipotesa alternatif diterima, artinya ada
hubungan antara kedua variabel yang diuji.
3.8 Etika Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi dari
PSIK-FIK-UKSW dan selanjutnya mengajukan permohonan
kepada direktur RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
untuk mendapat persetujuan, setelah peneliti mendapat
persetujuan dari pihak RSJD, selanjutnya Kuisioner
disampaikan kepada riset partisipan dengan menekankan etika
penelitian yaitu :
3.8.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Informed consent/lembar persetujuan yaitu lembar
persetujuan untuk menjadi riset partisipan yang diedarkan
sebelum penelitian dilaksanakan kepada calon riset
pasrtisipan. Jika calon riset partisipan bersedia untuk
diteliti maka yang bersangkutan harus mencantumkan
tanda tangan pada lembar persetujuan untuk menjadi
46
riset partisipan. Jika yang bersangkutan menolak, maka
peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-
haknya (Hidayat, 2003).
3.8.2 Anonimity (Tanpa nama)
Anonimity bertujuan untuk menjaga kerahasiaan
riset partisipan, maka dalam lembar persetujuan tidak
dicantumkan nama riset partisipan tetapi insial.
3.8.3 Confidentality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan data dan informasi dijaga oleh
peneliti, data hanya akan disajikan dalam bentuk
kelompok yang berhubungan dengan dilakukannya
penelitian ini.