BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...

25
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan diuraikan kedalam tiga sub judul yaitu setting tempat, seting waktu dan karakteristik subjek penelitian. Setting tempat akan membahas lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian, selanjutnya seting waktu membahas mengenai penentuan waktu/jadwal penelitian, sementara pada sub judul karakteristik subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi siswa kelas 4yang dijadikan sebagai subjek penelitian. 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 4 Sobo Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. SDN 4 Sobo terletak di 7 km dari kecamatan yaitu Kecamatan Geyer. SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada batas bagian selatan, pada bagian barat berbatasan dengan areal persawahan untuk bagian utara dan timur berbatasan dengan pemukiman warga. Sebagai SD inti unit Sobo prasarana fisk yang dimiliki sekolah ini meliputi 6 ruang kelas, 1 ruang kantor, 1 perpustakaan dengan buku penjang yang cukup lengkap, 2 rumah dinas, tempat parkir dan halaman sekolah cukup luas. Penelitian dilakukan di SDN 4 Sobo dikarenakan SD tersebut mudah dijangkau karena letaknya cukup strategis. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2013/2014. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belejar mengajar yang efektif dan efisien. Selain itu juga disesuaikan dengan SK yang akan di ajarkan yaitu perubahan lingkungan fisik. 18

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan diuraikan

kedalam tiga sub judul yaitu setting tempat, seting waktu dan karakteristik subjek

penelitian. Setting tempat akan membahas lokasi atau tempat dilaksanakannya

penelitian, selanjutnya seting waktu membahas mengenai penentuan waktu/jadwal

penelitian, sementara pada sub judul karakteristik subjek penelitian akan dibahas

mengenai kondisi siswa kelas 4yang dijadikan sebagai subjek penelitian.

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 4 Sobo Kecamatan Geyer Kabupaten

Grobogan. SDN 4 Sobo terletak di 7 km dari kecamatan yaitu Kecamatan Geyer.

SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada batas bagian selatan, pada

bagian barat berbatasan dengan areal persawahan untuk bagian utara dan timur

berbatasan dengan pemukiman warga. Sebagai SD inti unit Sobo prasarana fisk

yang dimiliki sekolah ini meliputi 6 ruang kelas, 1 ruang kantor, 1 perpustakaan

dengan buku penjang yang cukup lengkap, 2 rumah dinas, tempat parkir dan

halaman sekolah cukup luas. Penelitian dilakukan di SDN 4 Sobo dikarenakan SD

tersebut mudah dijangkau karena letaknya cukup strategis.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran

2013/2014. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah

karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus yang

membutuhkan proses belejar mengajar yang efektif dan efisien. Selain itu juga

disesuaikan dengan SK yang akan di ajarkan yaitu perubahan lingkungan fisik.

18

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No Kegiatan

pelaksanaan

Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Proposal PTK

2

SIKLUS I

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

3

SIKLUS II

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

4 Pelaporan

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu dari bulan februari sampai

dengan bulan Mei 2014. Pada bulan Februari dipergunakn peneliti untuk

mengadakan persiapan meliputi penyusunan proposal penelitian dan instrumen

yang diperlukan. Setelah itu pada bulan Maret minggu ke-3 setelah kegiatan UTS

semester II dan jeda, peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus

I. Pada minggu ke-4 peneliti melanjutkan penelitian tindakan kelas pada siklus II.

Pada bulan April sampai bulan Mei peneliti melakukan pengolahan data hasil

penelitian, membuat laporan hasil penelitian dan konsultasi laporan serta

persiapan ujian.

3.1.3 Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu siswa kelas 4 SDN 4 Sobo

pada semester II tahun ajaran 2013/2014. Siswa kelas 4 SDN 4 Sobo berjumlah

24 siswa, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan dengan

karakteristik yang heterogen. Tingkat kemampuan siswa bervariasi ada yang

kurang, ada pula yang sedang dan ada pula beberapa yang mempunyai

kemampuan di atas rata-rata. Sebagian besar berasal dari latar belakang yang

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

sama. Sebagian besar pekerjaan orang tua mereka adalah sebagai petani. Sehingga

siswa kurang mendapat dukungan orang tua hal belajar.

Penelitian ini dilakukan di kelas 4 pada mata pelajaran IPA karena hasil

belajar siswa masih rendah. Dari data ulangan IPA pada tes semester I tahun 2013

yang baru saja dilaksanakan masih banyalk siswa di SD tersebut yang mengalami

kesulitan dalam mata pelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari rata – rata nilai mata

pelajaran IPA yang masih kurang dari KKM. Di SDN 4 Sobo telah ditetapkan

KKM untuk mata pelajaran IPA yaitu 75. Nampak terdapat 15 siswa dari 24 siswa

yang nilainya masih kurang dari KKM, dan hanya 9 siswa yang nilainya sudah

mencapai dan melebihi KKM yang ditentukan. Data tersebut menunjukkan bahwa

hanya 37,5% dari jumlah siswa yang sudah memenuhi nilai KKM dan 62,5% dari

jumlah siswa masih belum memenuhi KKM. Untuk meningkatkan hasil belajar

siswa tersebut peneliti menggunakan model pembelajaran SAVI.

3.2 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research) dengan mengunakan desain penelitian dari Kemmis dan Mc

Taggart yang terdiri dari empat tahapan tahap pelaksanaan.

3.2.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif

(Classroom Action Research) yang biasanya disingkat PTK. “PTK adalah

penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/

meningkatkan mutu praktik pembelajaran” (Arikunto, 2009:58). Sedangkan

menurut Slameto (2009:106) penelitian kelas adalah suatu upaya untuk

menjelaskan berbagai aspek dari hubungan antar-ketergantungan materi- subjek,

pembelajaran dan pengajaran sehubungan dengan isu totalitas dan logika internal

dari tugas sosial mengkontruksi pengetahuan dar proses belajar mengajar.

Kasbolah (2006:9) penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya

guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk

memperbaiki keadaan yang tidak/kurang memuaskan dan atau untuk

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan

kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan.

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian ini berdasarkan konsep pokok penelitian tindakan

menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2006:66) terdiri atas 4 tahapan,

keempat tahapan itu meliputi, (1) Perencanaan (planning), (2) Pelaksanaan

tindakan (acting), (3) observasi (observating), dan (4) refleksi (reflecting).

Sesudah suatu siklus telah diimplementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi,

kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam

bentuk siklus tersendiri. Adapun penjelasan untuk masing –masing tahap adalah

sebagai berikut:

Gambar 3.1 Model spiral Kemmis dan Mc Taggart

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan (planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian

tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

melakukan tindakan dengan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Hal

ini dilakukan untuk mengurangi unsur subjetivitas pengamatan serta mutu

kecermatan amatan yang dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti

menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapat perhatian khusus

untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk

membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan

implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu mengenakan tindakan di kelas.

Pada tahap pelaksanaan ini harus sesuai apa yang sudah dirumuskan dalam

rancangan. Keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan

secara seksama agar sinkron dengan maksud semula.

Tahap 3 : Pengamatan (observating)

Tahap ke-3 yaitu kegiatan pengamatan dilakukan oleh seorang pengamat.

Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan

penelitian tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan

sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung pada waktu yang sama.sambil

melakukan pengamatan balik ini, juga dilakukan kegiatan mencatat sedikit demi

sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus

berikutnya.

Tahap 4 : Refleksi (Reflecting)

Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini dilaksanakan sesudah selesai melakukan

tindakan. Kemudian guru pelaksana berhadapan dengan peneliti untuk

mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Jika penelitian ini dilakukan

melalui beberapa siklus, maka dalam refleksis menjadi pertimbangan untuk

melakukan tindakan siklus berikutnya.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk

siklus, yaitu satu putaran kegiatan yang berurutan yang kembali kelangkah. Jadi

sebuah siklus terdiri dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi.

3.3 Variabel yang akan Diteliti

Menurut Sugiyono (2013:60) “Variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu dalam bentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat dua variabel yaitu:

a) Variabel Bebas (X)

Variabel bebas yang sering disebut variabel independen merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel terikat (variabel dependen). Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel bebas yaitu model pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual,

Intelektual).

b) Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat (variabel dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas ( variabel independen).

Variabel terikat yang akan dipengaruhi variabel terikat yaitu hasil belajar IPA

kelas 4. Dalam hal ini hasil belajar merupakan nilai yang diperoleh siswa setelah

melakukan proses belajar mengajar di kelas yang telah diajarkan oleh guru. Hasil

belajar digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran.

3.4 Rencana Tindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan dalam dua siklus.

Setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan. Desain penelitian didasarkan pada konsep

pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2010:137)

menyatakan bahwa ada empat tahap tindakan utama dalam penelitian tindakan

diantaranya adalah perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

(Observing) dan refleksi (reflecting). Berikut ini rincian dari keempat tahapan

penelitian tindakan kelas:

Siklus I meliputi:

a. Tahap Perencanaan (Planning)

Dalam perencanaan siklus I, peneliti menetapkan seluruh perencanaan

tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

siswa dengan menggunakan model pembelajaran SAVI.

Tahap perencanaan meliputi :

1) Membuat rancangan pembelajaran siklus I pokok bahasan “perubahan

lingkungvan fisik”.

2) Membuat pedoman observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan

aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

3) Menyusun alat evaluasi untuk menyaring data prestasi siswa;

4) Merencanakan dan melaksanakan diskusi dengan kolaborator untuk

melihat perkembangan aktivitas siswa dan guru selama kegiatan

belajar-mengajar berlangsung.

5) Mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan.

6) Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa.

7) Menetapkan lokasi objek serta lamanya waktu pengamatan/ observasi.

Berikut merupakan lokasi objek dan lamanya waktu yang direncanakan

dalam observasi:

a) Lokasi objek observasi: Lingkungan sekitar sekolah

b) Alokasi waktu: 25 menit

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran

sesuai dengan perencanaan. Observasi ini dilakukan oleh observer untuk

mengamati dan menilai pembelajaran dengan model pembelajaran SAVI yang

dilakukan guru atau peneliti ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

tahap ini dilakukan dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan

skenario yang telah di rencanakan, antara lain :

Pertemuan pertama

1) Kegiatan Awal ( 10 menit )

a. Guru mengucapakan salam

b. Menyiapkan siswa untuk belajar

c. Guru menyiapkan media pembelajaran

d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

e. Apersepi : Anak-anak tadi jalan kaki atau naik sepeda ? Bagaimana

situasi jalan dari rumahmu sampai sekolah.

2) Kegiatan Inti (50 Menit )

Eksplorasi

a. Memperlihatkan video suasana hujan disertai angin kencang.

b. Siswa mengamati video yang ditampilkan guru. (Visual, Intelektual)

c. Guru mengadakan tanya jawab hubungannya dengan video yang

ditampilkan guru. (Auditoty, Intelektual)

Elaborasi

a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

b. Siswa bergabung dengan kelompok masing-masing. (Somatis)

c. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan. (Auditory)

d. Guru membagikan lembar kerja hubungannya dengan perubahan

lingkungan yang disebabkan oleh angin dan hujan . (Intelektual)

e. Siswa melakukan percobaan tentang angin dan hujan. (Somatis,

Auditory, Visual, Intelektual)

f. Siswa secara berkelompok menuliskan hasil percobaanya. ( Visual,

Intelektual)

g. Siswa secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

. (Somatis, Auditory)

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

h. Kelompok yang lain menanggapi apabila ada hal yang tidak jelas

dengan presentasi yang maju. (Auditory, Intelektual)

i. Guru memberikan masukan apabila siswa mengalami kesulitan dalam

presentasi. (Auditory)

Konfirmasi

a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

(Auditory, Intelektual)

b. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran. Perubahan

lingkungan fisik yang disebabkan oleh angin dan hujan. (Auditory,

Intelektual)

3) Kegiatan penutup (10 menit)

a. Guru memberikan penguatan penerapan

b. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada

pertemuan berikutnya

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan Kedua

1) Kegiatan Awal ( 10 menit )

a. Guru mengucapakan salam

b. Menyiapkan siswa untuk belajar

c. Guru menyiapkan media pembelajaran

d. Apersepi : Siapa yang pernah mencuci baju ? Supaya lekas kering apa

yang kalian lakukan ?.

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

2) Kegiatan Inti (50 Menit )

Eksplorasi

a. Guru bertanya jawab tentang pengaruh cahaya matahari yang

menguntungkan dan merugikan. (auditory, Intelektual)

Elaborasi

a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

b. Siswa bergabung dengan kelompok masing-masing. (Somatis)

c. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan. (Auditory)

d. Guru membagikan beberapa potong gambar yang berhubungan dengan

pengaruh cahaya matahari yang menguntungkan dan merugikan .

(Intelektual)

e. Siswa berkelompok merangkai beberapa potongan gambar yang

diberikan oleh guru. (Somatis, Auditory, Visual, Intelektual)

f. Siswa secara berkelompok menggambar sesuai dengan apa yang telah

disusunnnya. (Somatis, Auditory, Visual, Intelektual)

g. Siswa secara bergantian mempresentasikan hasil karyanya di depan

kelas . (Somatis, Auditory)

h. Kelompok yang lain menanggapi apabila ada hal yang tidak jelas

dengan presentasi yang maju. (Auditory, Intelektual)

i. Guru memberikan masukan apabila siswa mengalami kesulitan dalam

presentasi. (Auditory)

Konfirmasi

a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

(Auditory, Intelektual)

b. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran. Perubahan

lingkungan fisik yang disebabkan oleh matahari. (Auditory,

Intelektual)

3) Kegiatan penutup (10 menit)

a. Guru memberikan pengutan penerapan

b. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada

pertemuan berikutnya

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan Ketiga

1) Kegiatan Awal ( 10 menit )

a. Guru mengucapakan salam

b. Menyiapkan siswa untuk belajar

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

c. Guru menyiapkan media pembelajaran

d. Apersepi : Pernahkan kalian pergi ke pantai ? apa saja yang kalian lihat

disana ?.

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

2) Kegiatan Inti (50 Menit )

Eksplorasi

a. Guru bertanya jawab tentang pengaruh gelombang laut terhadap

lingkungan fisik. (auditory, Intelektual)

Elaborasi

a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

b. Siswa bergabung dengan kelompok masing-masing. (Somatis)

c. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan. (Auditory)

d. Siswa berkelompok mengamati kegiatan demontrasi yang dilakukan

oleh guru. (Somatis, Auditory, Visual, Intelektual)

e. Siswa secara berkelompok menuliskan hasil yang lakukan dari hasil

pengamatan.(Visual, Intelektual)

Konfirmasi

a. Guru membagikan soal evaluasi kepada siswa.

b. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu.

c. Siswa yang sudah selesai mengerjakan soal evaluasi, dapat

mengumpulkan lembar jawabannya kepada guru.

3) Kegiatan penutup (10 menit)

a. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada

pertemuan berikutnya

b. Guru menutup kegiatan pembelajaran

c. Pengamatan (observing )

1) Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas mengamati pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai skenario pembelajaran yang telah

direncanakan.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

2) Pengamat mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai kemampuan guru

dalam mengelola kelas serta aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.

3) Pengamat mengisi lembar observasi siswa dan guru berdasarkan hasil

pengamatan.

d. Refleksi ( reflekting )

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah di capai dari

proses pembelajaran. Melakukan analisis terhadap temuan - temuan yang berupa

hambatan, dan kekurangan yang dijumpai selama pelaksanaan siklus I sebagai

masukan untuk siklus ke II.

Rencana Siklus II

Pada siklus II kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada

siklus I hanya saja waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu

yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian, sehingga terdapat

kemungkinan pembelajaran dilakukan kurang dari tiga pertemuan. Siklus II

merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus

sebelumnya.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian perlu dilakukan untuk memperoleh

data atau informasi. Teknik dan instrumen pengumpulan data memiliki makna

yang berbeda. Teknik pengumpulan data dapat artikan cara atau prosedur yang

dilakukan untuk mengumpulkan data. Sedangkan instrumen pengumpul data

adalah instrumen atau perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data.

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini antara lain:

a. Teknik tes

“Tes merupakan prosedur penggukuran yang sengaja dirancang secara

sistematis, untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan prosedur

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik” Slameto dkk

(2011:4.5). Tes dalam penelitian ini dilaksanakan pada akhir pembelajaran pada

siklus I dan II. Bentuk istrumen tes ini berupa lembar evaluasi pada akhir

pembelajaran.

b. Teknik nontes

a) Observasi

Obsevasi merupakan kegiatan pengamatan atau pengambilan data untuk

mengetahui seberapa besar efek tindakan yang telah tercapai. Menurut

Sugiyono (2013:203) teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan

bila, penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala

alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Dalam observasi

penelitian ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan ketrampilan

guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model SAVI.

b) Dokumentasi

“Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan lapangan, transkrip, buku surat notulen rapat, surat kabar,

majalah, prasasti, agenda dan sebagainya” (Arikunto, 2012: 206).

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui daftar nama

siswa dan nilai awal IPA sebelum dilakukan penelitian. Dari data tersebut

dapat diketahui kemampuan awal siswa, sehingga dapat digunakan sebagai

perbandingan setelah penelitian dilakukan.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk

mengetahui hasil belajar di kelas 4 dalam mata pelajaran IPA di SDN 4 Sobo

Kecamatan Geyer Kabupaten Grobongan setelah mengunakan model

pembelajaran SAVI adalah:

1) Tes

Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk tes pilihan ganda. Tes

pilihan ganda digunakan untuk mengukur pemahaman siswa pada ranah

kognitif. Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

belajar mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan tiap-tiap siklus yang

memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian.

Kisi-kisi intrumen tes untuk mengukur hasil belajar IPA disusun berdasarkan

Standar Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan

pengaruhnya terhadap daratan. Kompetensi Dasar 10.1 Mendeskripsikan

berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari,

dan gelombang air laut) terdapat pada kisi-kisi soal siklus I dan 10.2

Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi,

abrasi, banjir, dan longsor) serta 10.3 Mendeskripsikan cara pencegahan

kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) terdapat pada kisi-kisi

soal siklus II. Lebih lengkapnya kisi-kisi instrumen tes untuk mengukur hasil

belajar IPA dapat dilihat pada tabel 3.2 dan 3.3 berikut ini:

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Evaluasi Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator No. Item

Jumlah

item

10.

Memahami

perubahan

lingkungan

fisik dan

pengaruhnya

terhadap

daratan

10.1 Mendeskripsikan

berbagai penyebab

perubahan lingkungan

fisik (angin, hujan,

cahaya matahari, dan

gelombang air laut)

Mengidentifikasi pengaruh angin yang menguntungkan. 11, 12, 15, 16,

17, 18, 19, 20,

21

9

Mengidentifikasi pengaruh angin yang merugikan 2, 3, 4, 5 4

Mengidentifikasi pengaruh hujan yang menguntungkan. 1, 22 2

Mengidentifikasi pengaruh hujan yang merugikan. 6, 13, 14, 23,

24, 25

6

Mengidentifikasi pengaruh matahari yang menguntungkan 8, 27, 28, 29 4

Mengidentifikasi pengaruh matahari yang merugikan 7, 26, 31, 35 4

Mengidentifikasi pengaruh gelombang air laut terhadap lingkungan

fisik

9, 10, 30, 32,

33, 34

6

JUMLAH 35 35

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Evaluasi Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator No. Item

Jumlah

item

10.

Memahami

perubahan

lingkungan

fisik dan

pengaruhnya

terhadap

daratan

10.2 Menjelaskan

pengaruh perubahan

lingkungan fisik

terhadap daratan

(erosi, abrasi, banjir,

dan longsor)

Mendiskripsikan pengaruh (erosi, abrasi, banjir, longsor, gempa

dan gunung meletus) terhadap perubahan lingkungan fisik daratan

1, 2, 5, 11, 13,

21, 26, 34, 35

9

10.3 Mendeskripsikan

cara pencegahan

kerusakan lingkungan

(erosi, abrasi, banjir,

dan longsor)

Menyebutkan cara penanganan kerusakan lingkungan akibat gempa

bumi dan gunung meletus

6, 7, 8, 9, 10,

12,17, 29

8

Mengidentifikasi cara pencegahan kerusakan lingkungan (banjir,

abrasi, erosi, dan tanah longsor).

4, 14, 15, 16,

18, 22, 23, 27,

28, 30, 31, 33

12

Menerapkan kegiatan pencegahan kerusakan lingkungan 3, 19, 20, 24,

25, 32

6

JUMLAH 35 35

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

2) Lembar Observasi

Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan bersamaan dengan proses

pembelajaran. Dalam lembar observasi berisi tentang hal-hal yang dapat

mengukur aktivitas siswa dan ketrampilan guru dalam pembelajaran yang

dilakukan dengan mengunakan model pembelajaran SAVI. Lembar observasi

diisi oleh observer dengan cara memberikan tanda centang pada kolom skor.

Jawaban dibuat dalam bentuk skala (skala Likers) yaitu skor 4-1, skor yang

menunjukkan sikap positif. Skor 4 baik sekali, 3 baik, 2 cukup dan i kurang.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Kegiatan Mengajar Guru

Kegiatan

Pembelajaran

SAVI

Indikator No

Tahap

persiapan

Guru mengecek kesiapan ruang, alat, dan media

pembelajaran 1

Guru memeriksa kesesuaian lokasi pembelajaran 2

Guru membimbing siswa untuk berdoa 3

Guru mengabsen siwa 4

Guru memeriksa kesiapan siswa 5

Tahap inti

pembelajaran

Guru menciptakan lingkungan yang positif 6

Guru memberikan tujuan pembelajaran yang jelas

dan bermakna 7

Guru memberikan pertanyaan yang memberi

manfaat positif tentang pembelajaran IPA

merupakan pembelajaran yang menyenangkan dan

tidak sulit.

8

Guru membangkitkan rasa ingin tahu (auditori/A,

intelektual/I) 9

Guru mengajak pembelajar / siswa terlibat penuh

sejak awal dengan membimbing berkomunikasi

langsung dengan siswa selama pembelajaran

10

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

Guru memberi kesempatan kepada siswa melakukan

pengamatan fenomena dunia nyata(visual/V) 11

Guru melakukan uji coba kolaboratif dengan

berbagai pengetahuan dengan siswa dan

membimbing siswa yang mengalami kesulitan

(auditori/A dan intelektual/I)

12

Guru melaksanakan kegiatan belajar yang

melibatkan seluruh otak, seluruh tubuh (somatic/S,

auditori/A, visual/V, intelektual/I)

13

Guru menciptakan proyek belajar berdasarkan

kemitraan / kelompok dan berdasar tim (somatis/S,

auditori/A, visual/V, intelektual/I). 14

Guru memberikan masukan pada proyek belajar

berdasarkan kemitraan / kelompok 15

Guru memberikan umpan balik 16

Guru membantu siswa membuat kesimpulan 17

Tahap penutup

pembelajaran

Guru memberikan penguatan penerapan 18

Guru menyampaikan materi untuk pertemuan

berikutnya 19

Guru menutup pembelajaran dengan salam penutup 20

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Kegiatan Belajar Siswa

Kegiatan

Pembelajaran

SAVI

Indikator No

Pra

pembelajaran

Mempersiapkan perlengkapan belajar 1

Antusias mengikuti pembelajaran 2

Tahap

persiapan

Memperhatikan secara seksama ketika guru

menjelaskan tujuan pembelajaran 3

Menjawab apersepsi dari guru 4

Muncul rasa ingin tahu dari pertanyaan yang

disampaikan guru 5

Terlibat penuh sejak awal dengan aktif bertanya 6

Tahap inti Melakukan kerja kelompok 7

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

pembelajaran Melakukan pengamatan tentang fenomena dunia

nyata secara kelompok 8

Adanya interaksi positif antar siswa 9

Berpartisipasi aktif dalam kegiatan berkelompok 10

Berfikir untuk memecahkan masalah 11

Bertanya jawab dengan guru dari pembelajaran yang

sudah dilakukan 12

Membuat kesimpulan dari materi yang telah

diajarkan 13

Tahap penutup

pembelajaran

Merefleksikan pembelajaran 14

Menjawab salam penutup dari guru 15

3.6 Validitas dan Reliabilitas

Sesuatu yang penting yang harus dilakukan oleh peneliti sebelum

melakukan penelitian kepada siswa adalah menguji alat / instrumen penilaian.

Istrumen yang baik apabila memenuhi syarat ketepatan (valid) dan konsisten

(reliabilitas). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabel adalah instrumen yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan

data yang sama.

3.6.1 Uji Validitas

Validitas yaitu ketepatan yang mengukur yang dimiliki oleh sebutir item

untuk mengukur apa yang seharusnya oleh Sudijono (Slameto dkk 2011:8.10). Uji

validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap

item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran SAVI. Untuk mengetahui

validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas 4

SDN 1 Sobo Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Untuk mengetahui valid

dan tidak suatu item dapat digunakan SPSS 17.0 for Windows, suatu item

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

instrument penelitian dianggap valid jika koefisien corrected item to total

correlation ≥ 0,344. Penetapan koefisien korelasi (r) terdapat didasarkan table

nilai –nilai r product moment berdasarkan jumlah siswa. Dari table nilai-nilai r

product moment diperoleh nilai validitas sebesar 0,344 untuk responden

berjumlah (N) = 33 dan dengan taraf signifikan sebesar 5% (Sugiyono, 2010:373).

Hasil uji validitas soal siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 3.6 dan 3.7

Tabel 3.6

Hasil Validitas Item Soal Siklus I

Jumlah Soal Valid Valid tidak dipakai

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30 ,31, 32, 33,

34, 35

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 20, 21, 22, 23,

24, 25, 26, 27, 28, 29,

32

13 ,17, dan 28

Tabel 3.7

Hasil Validitas Item Soal Siklus II

Jumlah Soal Valid Valid tidak dipakai

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30 ,31, 32, 33,

34, 35

2, 7, 8, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30, 31, 32, 33,

34, 35

15 dan 35

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil

pengukuran yang konstran atau ajeg (Slameto dkk 2011:8.12). Secara sederhana

reliabel digunakan untuk mengukur berkali-kali menghasilkan data yang sama.

Pengujian Reliabilitas biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Untuk

menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang

dikemukakan oleh Sekaran (Priyatno, 2010:98) dalam Tabel 3.8

Tabel 3.8

Tingkat Reliabilitas Instrument

Indeks Kriteria

α ≥ 0.8

α ≥ 0.7

α ≤0.6

Reliabilitas baik

Reliabilitas dapat

diterima

Reliabilitas kurang baik

3.7 Uji Taraf Kesukaran

Sebelum peneliti mengadakan evaluasi pada tiap siklus peneliti membuat

soal tes. Tes tersebut digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Kualitas soal

dari lembar tes harus memenuhi validitas (ketepatan) dan reliabelitas (keajengan).

Selain itu yang terpenting dalam menentukan kualitas soal adalah tingkat

kesukaran soal. Dalam lembar tes yang dibuat harus ada keseimbangan tingkat

kesukaran dari butir soal sedang, mudah dan sukar.

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

Nilai tingkat kesukaran (TK) suatu item intrumen dapat ditentukan dengan

membagi antara jumlah siswa menjawab benar dengan jumlah siswa peserta tes

yang dapat dirumuskan sebagai berikut (Purwanto, 2013:99).

TK = ∑𝑩

∑ 𝑷

Keterangan :

TK = Tingkat kesukaran

∑ B = jumlah siswa menjawab benar

∑ P = Jumlah siswa peserta tes

Nilai tingkat kesukaran suatu item instrument merentang antara 0 sampai

1. Apabila tingkat kesukaran meliputi sukar sedang, dan mudah, maka kriteria

tingkat kesukaran instrument meliputi (Purwanto, 2013:201):

Tabel 3.9

Kriteria Tingkat Kesukaran Instrument

Rentang Kriteria

0,00 – 0,32 Sukar

0,33 – 0,66 Sedang

0,67 - 1,00 Mudah

Purwanto (2013:100) menjelaskan nilai tingkat kesukaran suatu item

instrumen sebesar 0 terjadi apabila semua siswa menjawab salah, sebaliknya nilai

tingkat kesukaran sesuatu item instrument sebesar 1 terjadi apabila semua siswa

menjawab benar. Item instrumen sebaiknya berkriteria sedang, karena apabila

item instrument terlalu mudah dan terlalu sukar, maka instrument tidak dapat

membedakan kemampuan siswa.

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

Hasil analisis tingkat kesukaran item soal diujikan pada siswa kelas 4

SDN 1 Sobo dengan jumlah kesuluruhan responden 33 siswa adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.10

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus I

Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

0,00 – 0,32 Sukar 14, 22, dan 24 3

0,33 – 0,66 Sedang 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 21, 23, 25, 26, 27,

29, dan 32

14

0,67 -1,00 Mudah 1, 2, 3, 11, 12, 15, 16, dan 20 8

Total 25

Dari data tabel analisis tingkat kesukaran soal siklus I, dapat diuraikan

bahawa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal

sebanyak 25 soal terdapat 3 soal dengan kategori sukar, 14 soal dengan kategori

sedang, dan 8 soal dengan kategori mudah.

Tabel 3.11

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II

Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

0,00 – 0,32 Sukar 31, 32, dan 34 3

0,33 – 0,66 Sedang 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,

23, 24, 25, 26, 27, dan 28

16

0,67 -1,00 Mudah 2, 7, 8, 29, 30 dan 33 6

Total 25

Dari data tabel hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus II, dapat

diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal

sebanyak 25 soal terdapat 3 soal dengan kategori sukar, 16 soal dengan kategori

sedang, dan 6 sola dengan kategori mudah.

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

3.8 Analisis Data

Teknik untuk menganalisis data dari hasil observasi dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Sedangkan tes hasil belajar

dianalisis dengan menggunakan analisis rata-rata, presentase ketuntasan belajar

secara klasik. Berikut ini rumus untuk mengukur rata-rata, presentase ketuntasan

secra klasikal dan daya serap klasikal:

a. Mengukur rata-rata

X = Σ x

𝑵

Keterangan:

X = nilai rata-rata

Σ x = jumlah nilai yang diperoleh

N = jumlah siswa

b. Presentase ketuntasan belajar secara klasikal

KB = 𝑁𝑆

𝑁 x 100 %

Keterangan:

KB = ketuntasan belajar

NS = jumlah nilai yang diperoleh

N = jumlah siswa

Sedangkan untuk aktivitas siswa dan ketrampilan guru dibagi menjadi

lima kategori yaitu tinggi, sedang, rendah kurang, sangat rendah. Sebelum itu

dilakukan penilaian terhadap perolehan skor pada lembar obsevasi dengan rumus

presentase.

Rumus presentase

Presentase = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 %

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9290/4/T1_292010150_BAB III...SDN 4 Sobo dekat dengan perlintasan kereta api pada

Selanjutnya hasil persentase lembar observasi dikonversikan pada tabel

kualifikasi. Berikut ini disajikan tabel kualifikasi hasil persentase skor observasi

aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran di kelas menurut

pendapat Arikunto (2007:245):

Tabel 3.12

Kualifikasi Persentase Skor Observasi

Presentase skor yang diperoleh Kategori

80% ≤ μ ≤100% Tinggi

60% ≤ μ ≤79% Sedang

40% ≤ μ ≤59% Rendah

20% ≤ μ ≤39% Kurang

0% ≤ μ ≤19% Sangat rendah

3.9 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 4 SDN

4 Sobo dengan menggunakan model pembelajaran pada mata pelajaran IPA

meliputi indikator proses dan hasil dijabarkan sebagai berikut:

a. Indikator Proses

Indikator proses merupakan indikator keberhasilan dari tindakan yang

dilakukan oleh guru kepada siswa dalam menerapkan model pembelajaran

SAVI pada mata pelajaran IPA. Kinerja guru dan aktivitas belajar siswa

dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran SAVI

dapat dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan secara signifikan

minimal dengan kualifikasi B ( Baik) dengan skor antara 80% ≤ NR ≤

90%.

b. Indikator Hasil

Indikator hasil dalam penelitian ini yaitu hasil belajar IPA. Penerapan

model pembelajaran SAVI dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar IPA

apabila siswa mengalami ketuntasan belajar individu ≥ 75 atau mengalami

ketuntasan belajar klasikal sebesar 80% dari 24 siswa.