APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

122
APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Oleh: Litafira Syahadiyanti NIM.2011420087 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DR. SOETOMO SURABAYA 2015

Transcript of APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

Page 1: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

APLIKASI PEMETAAN

TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA

API DI KOTA SURABAYA

BERBASIS ANDROID

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Oleh:

Litafira Syahadiyanti

NIM.2011420087

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DR. SOETOMO

SURABAYA

2015

Page 2: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

APLIKASI PEMETAAN

TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA

API DI KOTA SURABAYA

BERBASIS ANDROID

Litafira Syahadiyanti

NIM. 2011420087

Disahkan Oleh:

Pembimbing I

Anik Vega V., S.Kom,.MT.

NPP. 04.01.1.349

Pembimbing II

Tri Adhi Wijaya S.Kom., M.Kom

NPP. 13.01.1.438

Mengetahui:

Dekan Fakultas Teknik

Safrin Zuraidah,ST.,MT.

NPP. 95.01.1.203

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Slamet Kacung S.Kom

NPP. 08.01.1.364

Page 3: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

i

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur atas kehadiran Allah S.W.T

karena atas rahmat dan karunia-Nya akhirnya laporan tugas akhir ini dapat penulis

selesaikan. Tak lupa pula salawat dan salam penulis panjatkan kepada Nabi akhir

zaman Muhammad S.A.W, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang

berjudul “Aplikasi Pemetaan Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api di Kota

Surabaya berbasis Android” dengan tepat waktu.

Atas terselesaikannya tugas akhir ini, penulis menyampaikan banyak terima

kasih kepada :

1. Allah S.W.T yang telah memberikan kesehatan dan berkah-Nya selama

ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Orang Tua, khususnya Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan

materil dan imateril, semangat, kasih sayang, dan pengorbanan kepada

penulis yang tak terhitung dan ternilai jumlahnya.

3. Keluarga yang selalu mengasihi, kakak-kakak, dan saudara lainnya yang

tak bisa disebutkan satu-satu.

4. Pimpinan, Pejabat Stuktural , dan semua karyawan Unitomo.

5. Ibu Anik Vega S.Kom,.MT selaku dosen pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktu serta memberikan saran dan bimbingannya.

6. Bapak Tri Adhi Wijaya S.Kom.,M.Kom sebagai dosen pembimbing II

yang telah bersedia meluangkan waktu serta memberikan saran dan

bimbingannya selama penelitian dan penulisan Tugas Akhir ini.

7. PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP VIII Surabaya yang telah

mengijinkan untuk melaksanakan penelitian Tugas Akhir di instansi

tersebut.

8. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika Unitomo yang juga

membantu dan mendukung dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Page 4: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

ii

9. Kepada teman-teman Unitomo yang membantu dan memberikan

semangat dalam penyelesaian Tugas Akhir ini baik secara langsung

maupun tidak langsung, terutama teman dan sahabat angkatan 2011

Jayang, Dwi, Firdaus, Ahmad Riyanto, Radian, Mufida, Arifin, Mariya,

Nurul A, Nurul C, Juniar, Iqbal dan teman-teman yang tidak bisa

disebutkan satu-persatu.

10. Pihak-pihak lain yang juga telah membantu dalam menyelesaikannya

Tugas Akhir ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis mendoakan untuk semua pihak yang telah membantu penulis agar

mendapatkan imbalan yang setimpal dan senantiasa di berkahi rahmat berlimpah

dari Allah S.W.T. Amin

Semoga dengan terselesaikannya Tugas Akhir dan Laporannya ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir dan Laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan. Mengingat terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh

karenanya penulis memohon maaf dan selalu terbuka untuk menerima kritik dan

saran dari pembaca.

Surabaya, 24 Agustus 2015

Penulis

Page 5: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

iii

ABSTRAK

Jumlah penumpang kereta api dalam beberapa kurun waktu terakhir

mengalami peningkatan. Adanya kenaikan jumlah penumpang, mengharuskan

pihak kereta api meningkatkan keselamatan para penumpang.Berdasarkan hasil

catatan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan di luar faktor eksternal,

faktor penyebab kecelakaan kereta api didominasi oleh human error. Faktor human

error pada kecelakaan kereta api sering dianggap kesalahan hanya masinis saja,

namun perlu investigasi lebih mendalam karena human error yang terjadi

merupakan kontribusi dari aspek lain.

Perangkat lunak yang dibahas dalam penulisan tugas akhir adalah berbasis

android, yang dinamakan “Aplikasi Pemetaan Tingkat Kerawanan Perlintasan

Kereta Api di Kota Surabaya berbasis Android”. Perangkat lunak ini untuk

membantu Badan Pemerintahan untuk mengetahui tingkat kerawanan perlintasan

kereta api di Kota Surabaya.

Perangkat lunak yang dibangun menggunakan software Phonegap untuk

menampilkan pada android, serta bahasa pemrograman PHP untuk mengolah data.

Dengan memanfaatkan metode MAUT (Multi Atribut Utilitty Theori) yang

digunakan untuk formulasi kecerdasan buatan dalam menyelesaikan analisa tingkat

kerawanan perlintasan kereta api,

Kata kunci: Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api, Aplikasi Pemetaan

Berbasis Android, ArcGIS, MAUT (Multi Atribut Utilitty Theori

Page 6: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Litafira Syahadiyanti

NIM : 2011420087

Fakultas / Jurusan : Teknik / Teknik Informatika

Alamat : JL Kendangsari 13 No 25 Surabaya

Dengan ini saya menyatakan bahwa hasil Karya Ilmiah / Tugas Akhir yang berjudul

“Aplikasi Pemetaan Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api di Kota Surabaya

berbasis Android” adalah benar-benar hasil karya sendiri dan tidak menjiplak karya

orang lain. Dan apabila dikemudian hari ternyata hasil Karya Ilmiah / Tugas Akhir

saya terbukti hasil jiplakan karya ilmiah orang lain, maka saya bersedia dicabut

gelar kesarjanaannya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh rasa tanggung jawab dan

penuh kesadaran.

Surabaya, 24 Agustus 2015

Penulis

[Litafira Syahadiyanti]

2011420087

Page 7: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN....................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 3

1.4 Tujuan ....................................................................................................... 4

1.5 Manfaat ..................................................................................................... 4

1.6 Metodologi Penelitian .............................................................................. 5

1.7 Sistematika Pembahasan .......................................................................... 7

1.8 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 9

2.1 Perlintasan Kereta Api .......................................................................... 9

2.1.1 Penyebab Kecelakaan Kereta Api .................................................... 10

2.1.2 Usaha prefentif yang dapat dilakukan untuk mencegah kecelakaan

kereta api ................................................................................................... 11

2.1.3 Titik Rawan Perlintasan Kereta Api ................................................ 12

2.2 Aplikasi ............................................................................................... 15

2.2.1 Konsep Dasar Program Aplikasi ................................................. 15

2.3 Android ............................................................................................... 16

2.3.1 Sejarah Android ........................................................................... 17

2.3.2 Dalvik Virtual Machine ............................................................... 20

2.3.3 Android SDK (Software Development Kit) ................................ 21

2.3.4 Arsitektur Android ...................................................................... 22

2.3.5 Fundamental Aplikasi .................................................................. 24

Page 8: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

vi

2.3.6 Technologi Cross Platform Software Development Kit .............. 26

2.4 Pemetaan ............................................................................................. 27

2.4.1 Pengertian Peta ............................................................................ 27

2.5 Google Map ........................................................................................ 29

2.5.1 Pengertian Google Maps API ...................................................... 29

2.5.2 Syntax yang sering digunakan ..................................................... 30

2.5.3 Android Location API ................................................................. 32

2.6 Client Server ....................................................................................... 32

2.7 Metode MAUT (Multi Attribute Utility Theory) ............................... 33

2.8 Software Development KIT (SDK) .................................................... 34

2.9 Google Maps API ............................................................................... 35

2.10 UML (Unified Modeling Language) ............................................... 35

2.10.1 Pengenalan UML ..................................................................... 37

2.10.2 Building Blocks ........................................................................ 38

2.10.3 Hubungan / Relationship ......................................................... 41

2.11.4 Diagram .......................................................................................... 43

2.11 GPS ................................................................................................. 47

2.11.1 Kemampuan GPS ..................................................................... 47

2.12.2 Produk yang diberikan GPS ........................................................... 48

2.12 PHP ................................................................................................. 48

2.13 Json .................................................................................................. 48

2.14 Web Service .................................................................................... 49

BAB III ANALISIS DAN DESAIN ..................................................................... 51

3.1 Deskripsi Sistem ..................................................................................... 51

3.2 Entitas Luar ............................................................................................ 53

3.3 Pelaku Sistem ......................................................................................... 54

3.4 Entitas Luar ............................................................................................ 54

3.5 Analisa .................................................................................................... 55

3.5.1 Proses .............................................................................................. 55

3.5.2 Sequence Diagram .......................................................................... 58

3.5.2.1 Sequence Diagram Masuk Aplikasi ......................................... 58

Page 9: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

vii

3.5.2.2 Sequence Diagram Peta Tingkat Kerawanan ................................ 59

3.5.2.3 Sequence Diagram Navigation Rute ........................................ 60

3.5.2.4 Sequence Diagram Olah Data .................................................. 61

3.5.3 Activity Diagram ............................................................................. 63

3.5.3.1 Activity Diagram Masuk Aplikasi ................................................ 63

3.5.3.2 Activity Diagram Tingkat Kerawanan Titik Perlintasan .............. 64

3.5.3.3 Activity Diagram Navigation Rute .......................................... 65

3.5.3.4 Activity Diagram Login Administrator ................................... 66

3.5.3.5 Activity Diagram Edit dan Hapus Data ................................... 67

3.6 Proses Algoritma MAUT (Multi Attribut Utility Theory) ...................... 68

3.7 Perancangan Desain Antarmuka ................................................................. 71

3.7.1 Rancangan Desain Antarmuka Halaman Masuk Aplikasi ................... 71

3.7.2 Rancangan Desain Antarmuka Menu Utama ....................................... 72

3.7.3 Rancangan Desain Antarmuka pada menu (1) ..................................... 73

3.7.4 Rancangan Desain Antarmuka pada menu (2) ..................................... 74

3.7.5 Rancangan Desain Antarmuka pada menu (3) ..................................... 76

3.8 Perancangan Navigasi ................................................................................. 76

BAB IV IMPLEMENTASI .................................................................................. 78

4.1 Software dan Hardware ............................................................................... 78

4.1.1 Pengembangan ..................................................................................... 78

4.1.2 Penerapan dan Implementasi Pengguna ............................................... 81

4.2 Berkas .......................................................................................................... 82

4.3 Uji Coba ...................................................................................................... 83

4.3.1 Black Box Testing (Fungsional) .......................................................... 83

4.3.2 White Box Texting ............................................................................... 93

4.3.3 Uji Penerimaan ................................................................................... 100

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 107

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 107

5.2 Saran .......................................................................................................... 108

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 109

Page 10: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

viii

DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Klasifikasi dan Skoring Parameter Keadaan Perlintasan ..................... 12

Tabel 2. 2 Klasifikasi dan Skoring Parameter Jumlah Volume Kendaraan .......... 12

Tabel 2. 3 Klasifikasi dan Skoring Parameter Perlintasan Rawan ........................ 13

Tabel 2. 4 Klasifikasi dan Skoring Parameter Lebar Perlintasan.......................... 13

Tabel 2. 5 Klasifikasi dan Skoring Parameter Jumlah Kereta yang Melintas ....... 13

Tabel 2. 6 Klasifikasi dan Skoring Parameter Bentuk Perlintasan ....................... 14

Tabel 2. 7 Bobot Parameter Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api ............. 14

Tabel 2. 8 Tabel Data Titik Perlintasan ................. Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 1 Pengguna Sistem .................................................................................. 54

Tabel 3. 2 Prioritas Parameter ............................................................................... 70

Tabel 3. 3 Bobot Parameter Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api ............. 70

Tabel 4. 1 Klasifikasi dan Skoring Parameter Keadaan Perlintasan ..................... 94

Tabel 4. 2 Klasifikasi dan Skoring Parameter Jumlah Volume Kendaraan .......... 94

Tabel 4. 3 Klasifikasi dan Skoring Parameter Perlintasan Rawan ........................ 95

Tabel 4. 4 Klasifikasi dan Skoring Parameter Lebar Perlintasan.......................... 95

Tabel 4. 5 Klasifikasi dan Skoring Parameter Jumlah Kereta yang Melintas ....... 95

Tabel 4. 6 Klasifikasi dan Skoring Parameter Bentuk Perlintasan ....................... 96

Tabel 4. 7 Bobot Parameter Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api ............. 96

Tabel 4. 8 Tabel Penentuan Tingkat Kerawanan Perlintasan ............................... 97

Tabel 4. 9 Penilaian Tampilan Aplikasi .............................................................. 101

Tabel 4. 10 Keterangan Kemudahan Penggunaan Aplikasi ................................ 103

Tabel 4. 11 Penilaian Terhadap Aplikasi ............................................................ 105

Tabel 4. 13 Ketertarikan Pengguna Dalam Menggunakan Aplikasi ................... 106

Page 11: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Siklus Hidup Waterfall ....................................................................... 5

Gambar 2. 1 Arsitektur Teknologi Android .......................................................... 24

Gambar 2. 2 Activity Android .............................................................................. 25

Gambar 2. 3 Syntax google.maps.LatLng ............................................................. 30

Gambar 2. 4 Syntax google.maps.Map ................................................................. 31

Gambar 2.5. ........................................................................................................... 31

Gambar 2. 6 Syntax google.maps.event.addListener ............................................ 31

Gambar 2.7. ........................................................................................................... 31

Gambar 2.8. ........................................................................................................... 32

Gambar 2. 9 Sebuah Interface ............................................................................... 39

Gambar 2. 10 Collaborations UML ...................................................................... 40

Gambar 2. 11 Uses Cases ...................................................................................... 40

Gambar 2. 12 Nodes UML .................................................................................... 41

Gambar 2. 13 Dependency .................................................................................... 41

Gambar 2. 14 Association ..................................................................................... 42

Gambar 2. 15 Generalizations ............................................................................... 42

Gambar 2. 16 Realizations .................................................................................... 43

Gambar 2. 17 Use Case Diagram .......................................................................... 44

Gambar 2. 18 Contoh Activity Diagram ............................................................... 45

Gambar 2. 19 Contoh Sequence Diagram Login .................................................. 46

Gambar 3. 1 Arsitektur Sistem .............................................................................. 52

Gambar 3. 2 Use Case Diagram Yang Digunakan ................................................ 56

Gambar 3. 3 Sequence Diagram Masuk Aplikasi ................................................. 58

Gambar 3. 4 Sequence Diagram untuk Menampilkan Peta Tingkat Kerawanan Titik

Perlintasan ............................................................................................................. 59

Gambar 3. 5 Sequence Diagram Navigation Rute ................................................ 61

Gambar 3. 6 Sequence Diagram Olah Data Tingkat Kerawanan Perlintasan ....... 61

Gambar 3. 7 Activity Diagram Masuk Aplikasi ................................................... 63

Gambar 3. 8 Activity Diagram Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api ........ 64

Gambar 3. 9 Activity Diagram Navigation Rute .................................................. 65

Gambar 3. 10 Activity Diagram Login Administrator .......................................... 66

Gambar 3. 11 Activity Diagram Edit dan Hapus Data Titik Perlintasan .............. 67

Gambar 3. 12 Flowchart Metode MAUT (Multi Attribute Utility Theory) .......... 69

Gambar 3. 13 Rancangan Desain Tampilan Antarmuka Masuk Aplikasi ............ 71

Gambar 3. 14 Rancangan Desain Tampilan Antarmuka Menu Utama ................. 72

Gambar 3. 15 Rancangan Desain Tampilan Antarmuka Menu Utama ................. 73

Gambar 3. 16 Rancangan Desain Tampilan Antarmuka Menu (2). ...................... 74

Gambar 3. 17 Rancangan desain tampilan pemberitahuan ................................... 75

Gambar 3. 18 Rancangan Desain Tampilan Antarmuka Menu (3) ....................... 76

Page 12: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

x

Gambar 3. 19 Perancangan Navigasi .................................................................... 77

Gambar 4. 1 Tampilan Menu Utama Aplikasi ...................................................... 84

Gambar 4. 2 Tampilan Titik Perlintasan ............................................................... 85

Gambar 4. 3 Informasi Tingkat Kerawanan Perlintasan ....................................... 85

Gambar 4. 4 Inputan tempat tujuan ....................................................................... 86

Gambar 4. 5 Tampilan Navigasi ........................................................................... 87

Gambar 4. 6 Tampilan Radius .............................................................................. 87

Gambar 4. 7 Tampilan Pemberitahuan Perlintasan Kereta Api ............................ 88

Gambar 4. 8 Tampilan Menu Helps ...................................................................... 89

Gambar 4. 9 Tampilan Login Administrator......................................................... 90

Gambar 4. 10 Tampilan Home Halaman Backend Aplikasi ................................. 91

Gambar 4. 11 Tampilan List Titik Perlintasan Kereta Api ................................... 91

Gambar 4. 12 Tampilan Tambah Data Kriminalitas ............................................. 92

Gambar 4. 13 Tampilan Edit Data Titik Perlintasan Kereta Api .......................... 93

Gambar 4. 14 Informasi Level Kerawanan Titik Perlintasan ............................... 98

Gambar 4. 15 Gambar Lokasi User....................................................................... 98

Gambar 4. 16 Gambar Input Tujuan ..................................................................... 99

Gambar 4. 17 Gambar Pemberitahuan Kepada User .......................................... 100

Gambar 4. 18 Diagram pie Penilaian Tampilan Aplikasi ................................... 101

Gambar 4. 19 Diagram Pie Kesesuaian Materi Tingkat Kerawanan Perlintasan

Kereta .................................................................................................................. 102

Gambar 4. 20 Diagram Pie Kemudahan Penggunaan Aplikasi .......................... 103

Gambar 4. 21 Diagram Pie Pengaruh Aplikasi Untuk Masyarakat Umum ........ 104

Gambar 4. 22 Diagram Pie Penilaian Terhadap Aplikasi ................................... 105

Gambar 4. 23 Diagram Pie Ketertarikan Pengguna Aplikasi ............................. 106

Page 13: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jumlah penumpang kereta api dalam beberapa kurun waktu terakhir mengalami

peningkatan. Dari data Badan Pusat Statistik (2013) mengenai jumlah penumpang

kereta api di Indonesia dari tahun 2006 – 2012, tercatat pada tahun 2006 jumlah

penumpang mencapai 159.419, tahun 2007 terdapat 175.336 penumpang, tahun

2008 sebanyak 194.076, tahun 2009 terdapat 203.070 penumpang, tahun 2010

menjadi 203.270 penumpang, tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 199.337

penumpang, dan data terakhir 2012 mengalami kenaikan kembali menjadi 202.179

penumpang. Adanya kenaikan jumlah penumpang, mengharuskan pihak kereta api

meningkatkan keselamatan para penumpang. Dari data Departemen Perhubungan

mengenai jumlah kecelakaan kereta api, dalam lima tahun terakhir (2006-2011)

terjadi 535 kecelakaan kereta api. Diantaranya adalah 20 kasus kecelakaan kereta

api dengan kereta api, 116 kasus kecelakaan kereta api dengan kendaraan umum,

366 kasus anjlok, dan 33 kasus kereta api terguling. Berdasarkan hasil catatan

Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan tahun 2009 – 2011 di luar faktor

eksternal, faktor penyebab kecelakaan kereta api didominasi oleh human error

operator dengan persentase 25% disusul faktor sarana 24%, prasarana 15%, dan

alam 7%. Faktor human error pada kecelakaan kereta api sering dianggap kesalahan

Page 14: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

2

hanya masinis saja, namun perlu investigasi lebih mendalam karena human error

yang terjadi merupakan kontribusi dari aspek lain (manajemen, sistem, dll) [1].

Faktor manusia merupakan faktor terpenting dalam terjadinya kecelakaan dan

juga pembangunan infrastruktur berupa palang pintu kereta api, yang lambat juga

menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan. Salah satu contohnya adalah

kelalaian pengendara kendaraan bermotor [2]. Pengendara kendaraan bermotor

yang kurang tertib di jalan raya juga dapat menyebabkan kecelakaan sering terjadi..

Kuragnya media sosialisasi kepada masyarakat tentang kerawanan pada perlintasan

kereta api yang menyebabkan kurangnya kewaspadaan pengendara kendaraan

bermotor ketika melintasi perlintasan kereta api.

Untuk memudahkan problematika sepeti inilah, masyarakat sebagai pengendara

kendaraan bermotor yang akan melintasi perlintasan kereta api, membutuhkan

sebuah aplikasi berbasis android yang menawarkan berbagai fitur dan keunggulan

seperti GPS (Global Positioning System) yang secara tidak langsung berdampak

positif bagi pengguna perangkat mobile khususnya masyarakat Kota Surabaya. Dan

seiring dengan perkembangan teknologi, integrasi teknologi mobile, webmap, dan

GPS telah memungkinkan dikembangkan aplikasi mobile map yang interaktif demi

memudahkan masyarakat untuk mengetahui tingkat kerawanan pada perlintasan

kereta api. Dan juga dapat membantu PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP VIII

Surabaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam segi keamanan

pada perlintasan kereta api di Kota Surabaya.

Page 15: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

3

Dengan permasalahan diatas, maka dalam penelitian tugas akhir ini diambil

judul "Aplikasi Pemetaan Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api di Kota

Surabaya berbasis Android" yang diharapkan dapat memberikan informasi tentang

tingkat kerawanan pada perlintasan kereta api yang juga dapat membantu

masyarakat untuk lebih waspada ketika melintas di perlintasan kereta api.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan diatas maka

permasalahan yang dapat dirumuskan adalah :

1. Bagaimana meminimalisir kecelakaan yang terjadi akibat kelalaian pengendara

kendaraan bermotor di perlintasan kereta api.

2. Masih adanya perlintasan kereta api di Surabaya yang tidak memiliki palang

pintu.

3. Belum adanya aplikasi berbasis android yang dapat memberikan informasi

kepada masyarakat tentang tingkat kerawananan pada perlintasan kereta api.

1.3 Batasan Masalah

Agar dalam penulisan penelitian Tugas Akhir ini dapat terarah dan terfokuskan

serta tidak melebar membahas permasalahan diluar sistem ini, penulis memberikan

batasan masalah yaitu :

1. Difokuskan dalam obyek berupa level kerawanan (rendah, sedang dan tinggi)

pada perlintasan kereta api di Kota Surabaya.

2. Level kerawanan pada perlintasan kereta api ditentukan dengan parameter

berupa kondisi perlintasan kereta api, jumlah volume kendaraan yang melintas,

Page 16: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

4

perlintasan rawan, jumlah kereta api yang melintas, lebar perlintasan kereta api,

dan bentuk jalur perlintasan.

3. Berbasiskan Sistem Operasi Android

4. Menggunakan data geospasial dari Google Map.

5. Tidak difokuskan kepada pengamanan datanya.

6. Menggunakan Metode MAUT (Multi Attribute Utility Theory)

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat kerawanan perlintasan kereta api di Kota Surabaya.

2. Memberikan navigasi level kerawanan yang perlu diwaspadai pengendara

kendaraan dan pengguna jalan lainnya.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah :

1. Membantu masyarakat umum dalam mengetahui informasi tentang kerawanan

pada perlintasan kereta api di kota Surabaya dan juga membantu PT Kereta Api

Indonesia (KAI) DAOP VIII Surabaya untuk melakukan upaya peningkatan

keamanan pada perlintasan kereta api di kota Surabaya.

2. Sebagai media sosialisasi kepada masyarakat tentang tingkat kerawanan

perlintasan kereta api yang akan meningkatkan kewaspadaan pengendara

kendaraan dan juga pengguna jalan lainnya.

Page 17: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

5

1.6 Metodologi Penelitian

Sistematika penelitian yang digunakan dalam perancangan Pemetaan Tingkat

Kerawanan Perlintasan Kereta Api di Kota Surabaya berbasis Android

menggunakan metode Waterfall.

Model Waterfall dalam siklus hidup perangkat lunak terbagi menjadi lima proses

utama : analisis kebutuhan , desain , coding , pengujian , dan pemeliharaan. Setiap

tahap yang lebih rendah dimulai setelah fase atas benar-benar selesai [3.33]

Gambar 1. 1 Siklus Hidup Waterfall

Sumber : Pustaka [3.33]

1. Requirement Development

Tahap yang pertama kali dikerjakan adalah menganalisa hal – hal yang

diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan atau pengembangan Pemetaan

Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api di Kota Surabaya berbasis Android dan

bertujuan untuk memahami sistem yang ada, mengidentifikasi masalah dan

mencari solusinya.

Page 18: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

6

2. Design

Desain system merupakan langkah awal untuk menerapkan dan membahas

permasalahan yang dihadapi sistem yang dibuat. Proses desain menerjemahkan

syarat atau kebutuhan sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana

persyaratan desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi

perangkat lunak. Proses yang dilakukan tahap ini adalah merancang system dari

program yang akan dibuat.

3. Coding

Desain harus diterjemahkan kedalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Pada tahap

ini penulis menterjemahkan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang

kedalam bahasa pemograman Android. Desain review, dalam tahap ini tidak hanya

menguji desain yang digunakan namun menguji semua sistem yang telah ada.

4. Testing

Pada tahap ini penulis melakukan uji coba terhadap program yang telah dibuat.

Proses pengujian dilakukan pada logika internal untuk memastikan semua

pernyataan sudah diuji. Pengujian eksternal fungsional untuk menemukan

kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input akan memberi hasil actual yang

dibutuhkan. Dengan melakukan testing pada software yang dibuat dapat

mengurangi kesalahan atau error.

5. Maintenance

Page 19: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

7

Tahap terakhir adalah tahap pemeliharaan terhadap perangkat lunak yang telah

selesai dibuat agar dapat berjalan secara optimal.

1.7 Sistematika Pembahasan

Pada penulisan laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan sistematika

pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan

manfaat, sistematika penelitian dan sistematika pembahasan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori yang berhubungan dengan judul tugas akhir,

seperti hal-hal yang terkait mengenai android dan teori-teori yang terkait dengan

aplikasi android berbasis Peta Digital.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN

Bab ini menjelaskan mengenai analisa sistem aplikasi yang dibuat dan

perancangan desain sistem yang akan dibangun.

BAB IV IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan implementasi dari program yang telah dibuat meliputi

spesifikasi kebutuhan implementasi, serta ujicoba program dimana untuk

menemukan kesalahan-kesalahan dari program yang mungkin terjadi, sehingga

dapat diperbaiki.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis untuk pengembangan sistem

Page 20: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

8

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang

digunakan dalam pembuatan laporan tugas akhir ini.

1.8 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian terletak di Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Pelaksanaan

Survei dan Wawancara dilaksanakan di PT Kereta Api Indonesia (KAI) Surabaya

dan dinas yang terkait, dan lokasi pembuatan aplikasi dilaksanakan di Surabaya.

Page 21: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini terdapat landasan teori yang digunakan penulis dalam pembuatan

Aplikasi Android untuk mengetahui titik rawan kriminalitas jalanan di Kota

Surabaya berbasis Peta Digital.

2.1 Perlintasan Kereta Api

Persimpangan (intersection) adalah dua buah ruas jalan atau lebih yang saling

bertemu, saling berpotongan atau bersilangan. Persimpangan merupakan bagian

terpenting dari sistem jaringan jalan yang harus dirancang dengan sebaik dengan

mempertimbangkan efisiensi, keselamatan, kecepatan, biaya operasi dan kapasitas.

Sama seperti pertemuan antara dua buah ruas jalan, pertemuan antara jalan dan rel

kereta api juga disebut dengan persimpangan (perlintasan). Perlintasan Kereta api

dibagi atas dua jenis :

1. Perlintasan Sebidang Persimpangan sebidang adalah persimpangan dimana jalan

raya bergabung atau berpotongan dengan jalan rel kereta api pada ketinggian

yang sama. Menurut Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat (no.

SK.770/KA.401/DRDJ/2005), maksimum gradien untuk dilewati kendaraan

pada perlintasan perlintasan sebidang sebesar 2 % diukur dari sisi terluar

permukaan datar untuk jarak 9,4 meter.

Page 22: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

10

2. Perlintasan tidak sebidang Berdasarkan Pedoman Perencanaan Perlintasan Jalan

dengan Jalur Kereta Api (No:008/PW/2004), Persimpangan tak sebidang adalah

pertemuan antara jalan dengan jalur kereta api pada ketinggian yang berbeda [4].

2.1.1 Penyebab Kecelakaan Kereta Api

Kecelakaan kereta api adalah suatu peristiwa terjadinya tabrakan antara kereta

api dengan kereta api, tabrakan antara kereta api dengan kendaraan lain, kereta api

terguling, adanya banjir/longsor, menabrak orang ataupun pelemparan batu pada

kereta api. Sejumlah kecelakaan kereta api pernah terjadi, dengan jumlah korban

meninggal maupun luka berat yang bervariasi. Penyebabnya pun beragam, mulai

dari aspek kelalaian manusia, masalah tidak lengkapnya perlintasan kereta dengan

palang pintu, hingga masalah perawatan kereta yang kurang baik hingga

menyebabkan kecelakaan (seperti rem blong). Dalam pengidentifikasian penyebab

kecelakaan Kereta Api, faktor kesalahan manusia (human error) selalu menjadi

penyebab utama [5]. Faktor yang menyebabkan kecelakaan kereta Api :

1. Faktor manusia internal seperti masinis melanggar sinyal/kecepatan, masinis

tertidur, petugas PPKA yang salah memberi aba-aba atau lalai memindah jalur,

petugas perlintasan tidak menutup pintu.

2. Faktor manusia eksternal seperti pengemudi kendaraan kurang hati-hati,

menerobos pintu perlintasan, pejalan kaki yang berada di sekitar jalur kereta.

3. Prasarana seperti rel yang sudah rusak (aus, patah, bergelombang), bantalan

lapuk, penambat dan tirepon hilang, wesel rusak, balas tidak baik.

4. Sarana seperti roda aus, as roda patah, axle box pecah, rem tidak berfungsi.

Page 23: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

11

5. Tingkat kepedulian masyarakat terhadap resiko bahaya masih rendah, baik di

pintu pintu perlintasan maupun di daerah jalur kereta api.

6. Penumpang berada di atap kereta api, di lokomotif dan dibagian belakang kereta.

2.1.2 Usaha prefentif yang dapat dilakukan untuk mencegah kecelakaan

kereta api

Untuk mencegah/mengurangi kecelakaan kereta api perlu adanya usaha-usaha

prefentif sebagai berikut:

1. Menerapkan sertifikasi pada sarana dan prasarana kereta api serta bagi

personalia operasional maupun teknik.

2. Menambah kuantitas gerbong dan lokomotif agar perawatan dapat dilakukan

secara bergantian.

3. Menerapkan sistem pengendalian kereta api secara otomatis, yang dikenal

dengan ATC (Automatics Train Control System).

4. Memasang alat pendeteksi dini kedatangan kereta atau AWS (Automatics early

Warning System).

5. Menerapkan teknologi pintu perlintasan otomatis yang dapat dikontrol secara

lokal atau AOCL (Automatic Open Crossing, Locally monitored).

6. Menerapkan teknologi untuk mendeteksi kondisi rel atau UFD (Ultrasonic Flaw

Detector).

7. Melengkapi atau menyempurnakan rambu-rambu lalu-lintas pada jalan raya

yang akan memotong perlintasan sebidang.

8. Membangun flyover atau underpass agar perlintasan sebidang berkurang.

Page 24: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

12

9. Membangun pagar / batas aman di sepanjang jalur kereta api agar pejalan kaki

tidak berada di dekat rel sehingga dapat mengurangi kecelakaan

2.1.3 Titik Rawan Perlintasan Kereta Api

Berikut ini merupakan titik-titik perlintasan kereta api surabaya berdasarkan data

yang diambil langsung di PT Kereta Api Indonesia (KAI) Wilayah DAOP VIII

Surabaya. Pembagian berdasarkan wilayah kota Surabaya . Data meliputi titik-titik

perlintasan kereta api di Kota Surabaya beserta dengan beberapa atribut tabel

pendukungnya. Dalam kasus ini parameter yang digunakan meliputi kondisi

perlintasan kereta api, jumlah volume kendaraan yang melintas, perlintasan rawan,

jumlah kereta api yang melintas, lebar perlintasan kereta api, dan bentuk jalur

perlintasan.[]

Tabel 2. 1 Klasifikasi dan Skoring Parameter Keadaan Perlintasan

Keadaan Perlintasan Skor

Berpintu (dijaga) 10

Tidak Berpintu (tidak dijaga) 30 Sumber : Pustaka [6]

Parameter keadaan perlintasan adalah parameter yang memiliki bobot paling

besar, yaitu 0,4. Keadaan perlintasan memiliki 2 klasifikasi, yaitu berpintu yang

memiliki skor 10 dan tidak berpintu yang memiliki skor 30.

Tabel 2. 2 Klasifikasi dan Skoring Parameter Jumlah Volume Kendaraan

Jumlah Volume Kendaraan Skor

0>66 10

67-77 30

>78 50 Sumber : Pustaka [6]

Page 25: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

13

Parameter jumlah volume kendaraan adalah parameter yang memiliki bobot

sebesar 0,3. Jumlah Volume kendaraan memiliki 3 klasifikasi, yaitu yang pertama

0 > 60 memiliki skor 10, 67 – 77 memiliki skor 30 dan > 78 memiliki skor 50.

Tabel 2. 3 Klasifikasi dan Skoring Parameter Perlintasan Rawan

Perlintasan Rawan Skor

Rawan 30

Tidak Rawan 10 Sumber : Pustaka [6]

Parameter perlintasan rawan adalah parameter yang memiliki bobot sebesar 0,1.

Perlintasan rawan memiliki 2 klasifikasi, yaitu rawan dan tidak rawan. Masing-

masing memiliki skor sebesar 30 dan 10.

Tabel 2. 4 Klasifikasi dan Skoring Parameter Lebar Perlintasan

Lebar Perlintasan (m) Skor

0 > 10 10

11 - 20 30

>21 50 Sumber : Pustaka [6]

Parameter lebar perlintasan adalah parameter yang memiliki bobot sebesar 0,1.

Lebar Perlintasan memiliki 3 klasifikasi, yaitu yang pertama 0 > 10 memiliki skor

10, 11 – 20 memiliki skor 30 dan > 21 memiliki skor 50.

Tabel 2. 5 Klasifikasi dan Skoring Parameter Jumlah Kereta yang Melintas

Jumlah kereta yang Melintas Skor

0 < 20 10

> 21 30 Sumber : Pustaka [6]

Page 26: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

14

Parameter jumlah kereta yang melintas adalah parameter yang memiliki bobot

sebesar 0,05. Perlintasan rawan memiliki 2 klasifikasi, yaitu 0 < 20 dan > 21.

Masing-masing memiliki skor sebesar 10 dan 30.

Tabel 2. 6 Klasifikasi dan Skoring Parameter Bentuk Perlintasan

Bentuk Perlintasan Skor

Lengkungan 30

Lurusan 10

Sumber : Pustaka [6]

Parameter bentuk perlintasan adalah parameter yang memiliki bobot sebesar

0,05. Perlintasan rawan memiliki 2 klasifikasi, yaitu lengkungan dan lurusan.

Masing-masing memiliki skor sebesar 30 dan 10.

Tabel 2. 7 Bobot Parameter Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api

Parameter Nilai Priorias (Bobot) Jumlah Nilai

Keadaan Perlintasan 0,4 2

Jumlah Volume Kendaraan 0,3 3

PJL Rawan 0,1 2

Lebar Perlintasan 0,1 3

Jumlah Kereta yang Melintas 0,05 2

Bentuk Perlintasan 0,05 2 Sumber : Pustaka [6]

Tabel diatas adalah kriteria khusus sebagai bahan analisa dalam mengetahui

tingkat kerawanan perlintasan kereta api di Kota Surabaya.

Page 27: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

15

2.2 Aplikasi

Perangkat lunak aplikasi (software application) merupakan suatu subkelas

perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung

untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna [7]. Biasanya

dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai

kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut

untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama

perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.

2.2.1 Konsep Dasar Program Aplikasi

Program merupakan ekspresi pernyataan atau kombinasi yang disusun dan

dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk

menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa

pemrograman, sehingga dapat dieksekusi oleh program [7.3].

Aplikasi merupakan penerapan, penyimpanan sesuatu hal, data, permasalahan

pekerja ke dalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau

mengimplementasikan suatu hal atau permasalahan tersebut sehingga berubah

menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dari hal,

data, permasalahan atau pekerjaan [7.7]. Jadi, dalam hal ini hanya berbentuk

tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang termuat dalam data tersebut tidak

mengalami perubahan.

Program Aplikasi adalah sederetan kode yang digunakan untuk mengatur

komputer agar dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan programmer

atau user.

Page 28: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

16

2.3 Android

Android adalah sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux yang

mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform

terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.[8]

Android merupakan generasi baru platform mobile yang memberikan kesempatan

kepada pengembang untuk melakukan pengembangan sesuai dengan yang

diharapkan. Sistem operasi yang mendasari Android merupakan lisensi di bawah

naungan GNU, General Public License Versi 2(GPLv2), yang biasa dikenal dengan

istilah Copyleft. Istilah copyleft ini merupakan lisensi yang setiap perbaikan oleh

pihak ketiga harus terus jatuh di bawah terms.

Distribusi Android berada di bawah lisensi Apache Software

(ASL/Apache2), yang memungkin untuk distribusi kedua atau seterusnya.

Pengembang aplikasi Android diperbolehkan untuk mendistribusikan aplikasi

mereka di bawah skema lisensi apapun yang mereka inginkan.

Pengembang memiliki beberapa pilihan dalam membuat aplikasi yang

berbasis Android. Namun kebanyakan pengembang menggunakan Eclipse sebagai

IDE untuk merancang aplikasi mereka. Hal ini diikarenakan Eclipse mendapat

dukungan langsung dari Google untuk menjadi IDE pengembangan aplikasi

Android.

Aplikasi Android dapat dikembangkan pada berbagai sistem operasi,

diantaranya adalah:

a. Windows XP/Vista/7

b. Mac OS X (Mac OS X 10.48 atau yang lebih baru)

Page 29: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

17

c. Linux

2.3.1 Sejarah Android

Pada saat perilisan perdana Android pada tanggal 5 November 2007,

Android bersama Open Handset Alliance mendukung pengembangan standar

terbuka pada perangkat seluler tersebut. Di sisi lain, Google merilis kode-kode

Android di bawah lisensi Apache. Sehingga terdapat dua jenis distributor sistem

operasi Android yaitu yang mendapat dukungan penuh dari Google dan yang

mendapat dukungan penuh dari Open Handset Distribution (OHD). [8.2]

Telepon selular pertama yang menggunakan sistem operasi Android adalah

HTC Dream yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada 9 Desember 2008,

diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM

Holdings, Atheros Communication yang diproduksi oleh Asustek Computer Inc,

Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp dan Vodafone Group Plc.

Hingga saat ini terdapat beberapa versi dari sistem operasi Android, antara

lain:

a. Android versi 1.1

Dirilis pada 9 Maret 2009. Android versi ini dilengkapi dengan adanya jam,

alarm, voice search, pengiriman pesan dengan Gmail dan pemberitahuan email.

b. Android versi 1.5 (Cupcake)

Dirilis pada Mei 2009. Terdapat pembaruan dari versi 1.1 diantaranya adalah

fitur upload video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon,

dukungan bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset

Page 30: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

18

bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan

sistem.

c. Android versi 1.6 (Donut)

Dirilis pada September 2009. Pembaruan yang terdapat pada versi ini

diantaranya adalah proses pencarian yang lebih baik, penggunaan baterai indikator

dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah memungkinkan pengguna untuk

memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang diintegrasikan,

CDMA/EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, Text-to-speech engine.

d. Android versi 2.1 (Éclair)

Dirilis pada 3 Desember 2009. Perubahan yang dilakukan adalah

pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan

browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash

untuk kamera 3.2 MP, digital zoom dan bluetooth 2.1.

e. Android versi 2.2 (Froyo)

Dirilis pada 20 Mei 2010. Versi Android inilah yang sekarang banyak

digunakan sebagai standar sistem operasi mereka. Terdapat perubahan yang cukup

signifikan dari versi sebelumnya diantaranya adalah kerangka aplikasi

memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia, Dalvik

Virtual Machine (DVM) yang dioptimalkan untuk perangkat mobile, grafik di 2D

dan 3D berdasarkan libraries OpenGL, SQLite, mendukung berbagai format audio

dan video, GSM, bluetooth, EDGE, 3G, Wifi, kamera, Global Positioning System

(GPS), kompas dan accelerometer.

Page 31: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

19

f. Android versi 2.3 (GingerBread)

Dirilis pada 6 Desember 2010. Beberapa perbaikan fitur dari versi

sebelumnya adalah SIP-based VoIP, Near Field Communications (NFC),

gyroscope dan sensor, multiple cameras support, mixable audio effect dan

download manager.

g. Android versi 3.0 (Honeycomb)

Dirilis tahun 2011. Android versi ini dirancang khusus untuk tablet, sehingga

terdapat perbedaan dari fitur UI (User Interface). Honeycomb sengaja dibuat untuk

layar yang lebih besar dan juga dapat mendukung multiprocessor.

h. Android versi 4.0 (Ice Cream)

Versi ini masih dalam pengembangan. Dari berbagai informasi menyebutkan

bahwa versi Ice Cream merupakan gabungan antara versi Gingerbread dengan

Honeycomb. Sehingga bisa digunakan untuk ponsel maupun tablet. Dan

kemungkinan dirilis pada quarter ke 4 tahun 2011.

i. Android versi 4.1 (Jelly Bean)

Android Jelly Bean yang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa

sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan

input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui

Voice Search yang lebih cepat. Tak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian

yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang

tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca,

lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean

4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

Page 32: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

20

j. Android versi 4.4 (KitKat)

Android 4.4 Kitkat divice atau handphone android, OS atau sistem operasi

yang berifat gratis dan terbuka (open source) ini sudah sangat menjelma dan sudah

banyak orang yang memakainya dengan alasan tertentu . Sampai saat ini, Andorid

OS telah memberi kekuatan ke lebih dari 1 milyar device. Berita barunya, sistem

operasi ini telah menapaki tangga versi berikutnya yaitu Android 4.4 Kitkat.

Sebagaimana versi sebelumnya yang diberi nama dari nama makanan pencuci

mulut (dessert), Kitkat adalah nama merek dagang (trademark) cokelat terkenal dari

Nestle.[8.8]

k. Andorid versi 5.0 (Lollipop)

Android Lolliop adalah sistem operasi mobile yang dirilis oleh Google,

Android Lollipop sendiri adalah generasi setelah Android Kitkat, untuk versinya

sendiri Lollipop adalah versi ke 4.5 setelah yang sebelumnya Kitkat yang berversi

4.4, saya kutip dari beberapa sumber bahwasanya tampilan OS terbaru besutan

google ini mempunyai interfaces yang berbeda dengan OS generasi sebelumnya

yakni Kitkat dari segi tampilan memang jauh lebih standart, dari segi bentuk icon

dan balutan warna juga lebih simple dan terasa datar

2.3.2 Dalvik Virtual Machine

Salah satu elemen penting dari Android adalah Dalvik Virtual Machine

(DVM). Android berjalan di dalam DVM bukan di Java Virtual Machine (JVM).

DVM dirancang untuk memastikan bahwa beberapa fitur berjalan lebih efisien pada

perangkat mobile.

Page 33: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

21

Tidak seperti JVM yang “stack base”, DVM adalah sebuah “register-base

architecture”. DVM ditulis oleh Dan Bornsten dan beberapa engineers dari Google

lainnya. Jadi jelas bahwa DVM tidak sama dengan JVM.

DVM menggunakan kernel Linux untuk menangani fungsionalitas tingkat

rendah termasuk keamanan, threading dan proses serta manajemen memori. DVM

mengeksekusi executable file, sebuah format yang dioptimalkan untuk memastikan

memori yang digunakan sangat kecil. Executable file diciptakan dengan mengubah

kelas bahasa Java dan dikompilasi menggunakan tools yang disediakan dalam SDK

Android.

2.3.3 Android SDK (Software Development Kit)

Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang

diperlukan untuk memulai mengembangkan aplikasi pada platform Android

menggunakan bahasa pemrograman Java.[8]

Beberapa fitur Android yang paling penting adalah sebagai berikut:

a. Framework aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan reusable

b. DVM dioptimalkan untuk perangkat mobile

c. Integrated browser berdasarkan engine open source WebKit

d. Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh libraries grafis 2D, grafis 3D

berdasarkan spesifikasi OpenGL ES 1.0

e. SQLite untuk penyimpanan data

f. Dukungan untuk audio, video dan gambar

g. Bluetooth, EDGE, 3G, Wifi

h. Kamera, GPS, kompas dan accelerometer

Page 34: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

22

i. Lingkungan development yang lengkap dan kaya termasuk perangkat

emulator,tools untuk debugging, profil dan kinerja memori serta plugins

untuk IDE Eclipse.

2.3.4 Arsitektur Android

Secara garis besar arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan

sebagai berikut:

a. Application dan Widget

Application dan Widget ini adalah layer dimana kita berhubungan dengan

aplikasi saja. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk client email, program SMS,

kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis dengan

menggunakan bahasa pemrograman JAVA.

b. Application Framework

Application Framework adalah layer untuk melakukan pengembangan /

pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena pada

layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content provider yang

berupa SMS dan panggilan telepon.

Komponen-komponen yang termasuk di dalam Application Framework

adalah sebagai berikut:

1. Views

2. Content Provider

3. Resource Manager

4. Notification Manager

5. Activity Manager

Page 35: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

23

c. Libraries

Libraries adalah layer tempat fitur-fitur Android berada, biasanya para

pengembang aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya.

d. Android Runtime

Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan di mana dalam

prosesnya menggunakan implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine merupakan

mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android.

Di dalam Android Runtime dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1) Core Libraries

Aplikasi Android dibangun dalam bahasa Java, sementara DVM bukan

merupakan virtual machine untuk Java. Sehingga diperlukan libraries

yang berfungsi untuk menterjemahkan bahasa Java/C yang ditangani oleh

Core Libraries

2) Dalvik Virtual Machine

Virtual Machine berbasis register yang dioptimalkan untuk menjalankan

fungsi- fungsi secara efisien, dimana merupakan pengembangan yang

mampu membuat Linux kernel untuk melakukan threading dan

manajemen tingkat rendah.

e. Linux Kernel

Linux Kernel adalah layer dimana inti sistem operasi dari Android itu berada.

Berisi file system yang mengatur system processing memory, resource, drivers, dan

sistem-sistem operasi Android lainnya. Linux Kernel yang digunakan Android

adalah Linux Kernel release 2.6.

Page 36: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

24

Gambar 2. 1 Arsitektur Teknologi Android

Sumber : Pustaka [8]

2.3.5 Fundamental Aplikasi

Aplikasi Android ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

Kode Java dikompilasi bersama dengan data file resource yang dibutuhkan oleh

aplikasi, dimana prosesnya di-package oleh tools yang dinamakan apt tools ke

dalam paket Android sehingga menghasilkan file dengan ekstensi apk. File apk itu

lah yang disebut dengan aplikasi dan siap diinstall di perangkat mobile.

Ada empat jenis komponen pada aplikasi Android, yaitu:

a. Activities

Suatu activity akan menyajikan user interface (UI) kepada pengguna,

sehingga pengguna dapat melakukan interaksi. Sebuah aplikasi Android bisa jadi

Page 37: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

25

hanya memiliki satu activity, tetapi umumnya aplikasi memiliki banyak activity

tergantung pada tujuan aplikasi dan desain dari aplikasi tersebut.

Gambar 2. 2 Activity Android

Sumber : Pustaka [8]

Satu activity biasanya akan dipakai untuk menampilkan aplikasi yang

bertindak sebagai user interface(UI) saat aplikasi diperlihatkan kepada user. Untuk

pindah dari satu activity ke activity lain dapat dilakukan dengan satu even, misalnya

klik tombol, memilih opsi atau menggunakan trigger tertentu. Secara hirarki sebuah

window activity dinyatakan dengan method Activity.setContentView(). Content

View adalah objek yang berada pada root hirarki.

b. Service

Service tidak memiliki Graphic User interface (GUI), tetapi service berjalan

secara background. Misalnya ketika ponsel sedang memainkan music di media

player, namun user juga sedang mengetik SMS. Activity yang bisa terlihat oleh user

adalah activity SMS, sedangkan media player yang sedang memainkan musik tidak

terlihat, maka media player tersebut sedang menjalankan sebuah service.

Page 38: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

26

c. Broadcast Receiver

Broadcast Receiver berfungsi menerima dan bereaksi untuk menyampaikan

notifikasi. Sebagai contoh ketika baterai dalam keadaan low atau misalnya sudah

berhasil menerima data hasil download atau pun bluetooth.

Broadcast Receiver tidak memiliki user interface (UI), tetapi memiliki

sebuah activity untuk meresponn informasi yang mereka terima, atau mungkin

menggunakan Notification Manager untuk memberitahu kepada pengguna, seperti

lampu layar atau vibrating dan lain sebagainya.

d. Content Provider

Content Provider membuat kumpulan aplikasi data secara spesifik sehingga

bisa digunakan oleh aplikasi lain. Data disimpan dalam file sistem seperti database

SQLite. Content Provider menyediakan cara untuk mengakses data yang

dibutuhkan oleh suatu activity, misalnya ketika menggunakan aplikasi yang

membutuhkan peta(Map), atau aplikasi yang membutuhkan untuk mengakses data

kontak dan navigasi, maka disinilah fungsi Content Provider.

2.3.6 Technologi Cross Platform Software Development Kit

Teknologi pengembangan peranti lunak lintas platform sedang mengalami

perkembangan yang sangat pesat saat ini dan telah menjadi salah satu option dalam

pengembangan sebuah aplikasi, baik aplikasi mobile web maupun aplikasi native.

Beberapa contoh dari pengembangan peranti lunak lintas platform adalah

Appcelerator Titanium, Phone Gap, Appmobi, Rho mobile, Mosync, Sencha,

Corona, etc.

Page 39: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

27

Dalam pengembangan kasus Centeng, penyusun menggunakan

Appcelerator Titanium sebagai alat pengembang peranti lunak lintas platform.

Appcelerator merupakan opensource platform yang tidak hanya mendukung

penggunaan html5 dan javascript, namun juga mendukung PHP, ruby dan python.

Dan juga didukung oleh tiga ratus lebih API untuk perangkat berbasis android dan

iOS.[8]

2.4 Pemetaan

2.4.1 Pengertian Peta

Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh muka bumi baik yang terletak di

atas maupun di bawah permukaan dan disajikan pada bidang datar pada skala dan

proyeksi tertentu (secara matematis) [9.3]. Karena dibatasi oleh skala dan proyeksi

maka peta tidak akan pernah selengkap dan sedetail aslinya (bumi), karena itu

diperlukan penyederhanaan dan pemilihan unsur yang akan ditampilkan pada peta.

Peta dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat digunakan baik sebagai

input maupun sebagai output. Pemetaan merupakan suatu proses yang terdiri dari

beberapa tahapan kerja (pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data), serta

melibatkan beberapa disiplin ilmu (surveying, fotogrametri, pengindraan jauh,

kartografi) yang satu sama lain berkaitan. Peta merupakan penyajian grafis dari

sebagian atau seluruh permukaan bumi pada suatu bidang datar dengan

menggunakan suatu skala dan sistem proyeksi tertentu. Penyajian unsur-unsur

permukaan bumi pada suatu peta dilakukan dengan cara memilih, mengeneralisasi

data permukaan bumi, sesuai dengan maksud dan tujuan pembuatan peta tersebut.

Page 40: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

28

Peta menyajikan sejumlah informasi mengenai permukaan bumi yang

diharapkan dapat digunakan secara baik oleh pengguna [9.2]. Peta mempunyai

beberapa fungsi, yaitu :

1. Memperlihatkan posisi atau lokasi relatif dari suatu tempat

2. Memperlihatkan bentuk atau ukuran unsur yang terdapat di permukaan

bumi

3. Memperlihatkan ukuran dalam pengertian jarak dan arah

4. Menghimpun serta menyeleksi data permukaan bumi

Persyaratan-persyaratan geometrik yang harus dipenuhi oleh peta yang ideal adalah

1. Jarak antara titik-titik yang terletak di atas peta harus sesuai dengan jarak

aslinya di permukaan bumi (dengan memperhatikan faktor skala peta).

2. Luas suatu unsur yang direpresentasikan di atas peta harus sesuai dengan

luas sebenarnya (dengan memperhaikan faktor skala peta)

3. Sudut atau arah suatu garis yang direpresentasikan di atas peta harus sesuai

arah sebenarnya seperti di permukaan bumi.

4. Bentuk suatu unsur yang direpresentasikan di atas peta harus sesuai dengan

bentuk yang sebenarnya.

Adalah tidak mungkin membuat suatu peta yang ideal sebagaimana disebutkan

di atas karena permukaan bumi merupakan bidang lengkung yang tidak teratur.

Akan tetapi, dapat dibuat peta yang memenuhi salah satu syarat di atas, yang

disesuaikan dengan tujuan pembuatan peta tersebut.

Page 41: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

29

2.5 Google Map

Google Maps adalah layanan gratis yang diberikan oleh Google dan sangat

popular. Google Maps adalah suatu peta dunia yang dapat kita gunakan untuk

melihat suatu daerah. Dengan kata lain, Google Maps merupakan suatu peta yang

dapat dilihat dengan menggunakan suatu browser [10]. Pengguna dapat

menambahkan fitur Google Maps dalam web yang telah dibuat dengan Goe Maps

API. Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript.

2.5.1 Pengertian Google Maps API

Google Maps API atau Application Programming Interface adalah satu aturan

dan spesifikasi tertentu yang menyatakan bagaimana program dapat mengakses dan

memanfaatkan layanan sumber daya yang disediakan oleh program lainnya yang

juga menggunakan API. Atau secara sederhana, API dinyatakan sebagai

penghubung antara satu software dengan software lainnya.

Dari beberapa sumber yang didapat, dapat disimpulkan bahwa API adalah

sekumpulan perintah,fungsi,class,dan protokol yang memungkinkan suatu software

suatu software berhubungan dengan software lainnya. Tujuan dari API adalah untuk

menghilangkan “clueless” dari sistem dengan cara membuat sebuah blok besar

yang terdiri dari software di seluruh dunia dan menggunakan kembali perintah,

fungsi, class atau protokol yang mereka atau API miliki. Dengan cara ini,

programmer tidak perlu lagi membuang waktu untuk membuat dan menulis

infrastruktur sehingga akan menghemat waktu kerja dan lebih efisien.[10.1]

Google meluncurkan Google Maps API pada bulan Juni 2005 untuk

memungkinkan developer untuk mengintegrasikan Google Maps ke dalam website

Page 42: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

30

mereka. Ini adalah layanan gratis, dan saat ini tidak mengandung iklan, namun

Google menyatakan dalam hal mereka menggunakan bahwa mereka berhak untuk

menampilkan iklan di masa depan.

Dengan menggunakan Google Maps API, Google Maps dapat ditanamkan ke

situs-situs eksternal. Meskipun awalnya hanya sebuah API JavaScript, Maps API

diperluas untuk mencakup aplikasi Adobe Flash, sebuah layanan untuk mengambil

gambar peta statis, dan layanan web untuk melakukan geocoding, menghasilkan

arah mengemudi,dan mendapatkan profil elevasi. Lebih dari 350.000 situs web

menggunakan Google Maps API. [10.3]

Google Maps API gratis untuk penggunaan komersial jika situs yang sedang

digunakan dapat diakses publik dan tidak mmerlukan biaya untuk hak akses. Situs

yang tidak memenuhi persyaratan dapat membeli Google Maps API Premier.

2.5.2 Syntax yang sering digunakan

a. google.maps.LatLng

Merupakan sintaks yang digunakan untuk menunjuk pada lokasi di peta.

LatLng memiliki banyak kegunaan pada GoogleMaps API. Contohnya :

google.maps

Marker menggunakan LatLng dalam constructor dan meletakkan marker

penanda pada lokasi geografis di peta

var myLatLng = new google.maps.LatLng

(myLatitude,myLongitude);

Gambar 2. 3 Syntax google.maps.LatLng

Page 43: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

31

b. google.maps.Map

Merupakan classJavaScript yang merepresentasikan sebuah peta. Object

pasa class didefinisikan dalam sebuah peta di halaman website. Secara sederhana

dapat dikatakan bahwa Map() membuat sebuah objek pada peta dan

memasukkannya ke dalam mapDiv.

Gambar 2.5.

c.google.maps.Maps.Marker

Membuat sebuah marker atau penanda pada pilihan tertentu. Bila sebuah peta

spesifik, penanda diletakkan pada peta pada saat contruction. Perhatikan bahwa

penanda harus diatur agar pinpoint dapat ditampilkan.

d. google.maps.event.addListener

Setiap objek Google Maps API membuat sejumlah nama event. Program yang

ingin menggunakan event tertentu akan memanggil event listener untuk event

tersebut dan menjalankan kode ketika event diterima dengan mendaftarkannya

melalui addListener(). Secara sederhana, addListener() memanggil nama-nama

suatu objek (misalnya : marker atau maps atau sizer) dan menjalankannya ketika

suatu kejadian terjadi (misalnya ketika diklik)

var map = new

google.maps.Map(document.getElementById(“map_canvas”),myOptions);

var marker = new google.maps.Marker

(opts?:MarkerOptions);

var handle =

google.maps.event.addListener(Object,UserEvent,function(event){Do

something});

Gambar 2.7.

Gambar 2. 4 Syntax google.maps.Map

Gambar 2. 5 Syntax google.maps.Maps.Marker

Gambar 2. 6 Syntax google.maps.event.addListener

Page 44: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

32

e. getZoom() dan setZoom()

getZoom() mengembalikan sebuah nilai yang mengidentifikasikan nilai dari

zoom level yang sekarang. setZoom(zoomLevel:number) mengatur tingkat zoom

peta.

Gambar 2.8.

2.5.3 Android Location API

Location API yang juga dikenal dengan JSR-179 adalah sebuah optional

package javax. Microeditin. Location untuk library J2ME [10.2]. Location API ini

menyediakan beberapa fungsi yang digunakan untuk mengetahui informasi posisi

atau letak geografis sebuah peralatan/devices yang bisa digunakan untuk aplikasi

berbasis lokasi. Location API menghasilkan informasi lokasi secara fisik yang

dapat digunakan untuk landmark yang dapat disimpan.

2.6 Client Server

Client Server merupakan suatu bentuk arsitektur, dimana client adalah

perangkat yang menerima yang akan menampilkan dan menjalankan aplikasi

(software komputer) dan server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak

sebagai pengelola aplikasi, data, dan keamanannya. [11]

Dalam model client-server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang

terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen client dan

komponen server. Komponen client juga sering disebut sebagai front-end,

sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen client dari

var zoomLevel = map.getZoom();

map.setZoom(12);

Gambar 2. 7 Syntax getZoom() dan setZoom()

Page 45: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

33

aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data

dari pengguna. Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan

oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan

mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server,

umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh

server. Komponen server akan menerima request dari client, dan langsung

memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada client. Client

pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan

menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang

berinteraksi dengan pengguna

2.7 Metode MAUT (Multi Attribute Utility Theory)

Metode MAUT (Multi-Attribute Utility Theory) adalah suatu metode

perbandingan kuantitatif yang biasanya mengkombinasikan pengukuran atas biaya,

resiko, dan keuntungan yang berbeda. Setiap kriteria yang ada memiliki beberapa

alternatif yang mampu memberikan solusi. Untuk mencari alternatif yang

mendekati dengan keinginan user, maka untuk mengidentifikasikannya dilakukan

perkalian terhadap skala prioritas yang sudah ditentukan. Sehingga hasil yang

terbaik dan paling mendekati dari alternatif-alternatif tersebut yang akan diambil

sebagai solusi. Dikarenakan data yang diolah berjumlah banyak, sehingga

penggunaan metode ini diharapkan proses pengambilan keputusan lebih efektif dan

efisien. Dan juga dapat menjadikan penilian kerja yang lebih spesifik.

Page 46: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

34

Dalam Metode Multi-Attribute Utility Theory (MAUT) diperlukan

pembangunan multiattribute utility model, yaitu penspesifikasian dimensi dari

permasalahan evaluasi dan keputusan secara spesifik [12]. Langkah-langkah dalam

proses MAUT adalah sebagai berikut :

1. Buat kerangka keputusan, dengan mendefinisikan permasalahan dan

menentukan berbagai kriteria untuk dianalisa.

2. Generate (bangkitkan) alternatif-alternatif yang mungkin dapat memecahkan

masalah.

3. Buat daftar (list) semua aspek atau kriteria yang dapat mempengaruhi

pengambilan keputusan.

4. Beri bobot untuk setiap aspek yang ada. Bobot yang ada harus mencerminkan

seberapa penting aspek-aspek tersebut terhadap permasalahan.

5. Beri juga bobot dari alternatif-alternatif yang ada. Untuk setiap alternatif,

tentukan seberapa memuaskan alternatif tersebut terhadap setiap aspek.

2.8 Software Development KIT (SDK)

Perangkat Lunak Pengembangan Kit (SDK) adalah satu set Perangkat lunak

Pengembangan yang memungkinkan buat menciptakan aplikasi, kerangka kerja

perangkat lunak , platform perangkat keras, sistem komputer , konsol video game ,

sistem operasi , atau serupa platform.

Sesuatu yang sederhana seperti sebuah antarmuka pemrograman aplikasi (API)

dalam bentuk beberapa file ke antarmuka tertentu, ke bahasa pemrograman tertentu

atau termasuk hardware canggih untuk berkomunikasi dengan sistem embedded

Page 47: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

35

tertentu. Umumnya IDE sudah termasuk alat bantu debugging dan utilitas yang

sering disajikan dalam lingkungan pengembangan terpadu (IDE). SDK juga sering

termasuk kode contoh dan catatan teknis pendukung atau dokumentasi pendukung

lainnya untuk membantu memperjelas poin dari bahan referensi utama.

2.9 Google Maps API

Google Maps API atau Application Programming Interface adalah satu sataturan

dan spesifikasi tertentu yang menyatakan bagaimana program dapat mengakses dan

memanfaatkan layanan sumber daya yang disediakan oleh program lainnya yang

juga menggunakan API. Atau secara sederhana, API dinyatakan sebagai

penghubung antara satu software dengan software lainnya.

Dari beberapa sumber yang didapat, dapat disimpulkan bahwa API adalah

sekumpulan perintah,fungsi,class,dan protokol yang memungkinkan suatu software

berhubungan dengan software lainnya. Tujuan dari API adalah untuk

menghilangkan “clueless” dari sistem dengan cara membuat sebuah blok besar

yang terdiri dari software di seluruh dunia dan menggunakan kembali perintah,

fungsi, class atau protokol yang mereka atau API miliki. Dengan cara ini,

programmer tidak perlu lagi membuang waktu untuk membuat dan menulis

infrastruktur sehingga akan menghemat waktu kerja dan lebih efisien.

2.10 UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan

grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan

pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO

Page 48: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

36

(Object Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem

blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa

program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan

dalam sistem software. [13]

Pendekatan analisa & rancangan dengan menggunakan model OO mulai

diperkenalkan sekitar pertengahan 1970 hingga akhir 1980 dikarenakan pada saat

itu aplikasi software sudah meningkat dan mulai komplek. Jumlah yang

menggunakan metoda OO mulai diujicobakan dan diaplikasikan antara 1989 hingga

1994, seperti halnya oleh Grady Booch dari Rational Software Co., dikenal dengan

OOSE (Object-oriented Software Engineering), serta James Rumbaugh dari

General Electric, dikenal dengan OMT (Object Modeling Technique).

Kelemahan saat itu disadari oleh Booch maupun Rumbaugh adalah tidak

adanya standar penggunaan model yang berbasis OO, ketika mereka bertemu

ditemani rekan lainnya Ivar Jacobson dari Objectory mulai mendiskusikan untuk

mengadopsi masing-masing pendekatan metoda OO untuk membuat suatu model

bahasa yang uniform / seragam yang disebut UML dan dapat digunakan oleh

seluruh dunia.

Secara resmi bahasa UML dimulai pada bulan Oktober 1994, ketika Rumbaugh

bergabung Booch untuk membuat sebuah project pendekatan metoda yang seragam

dari masing-masing metoda mereka. Saat itu baru dikembangkan draft metoda

UML version 0.8 dan diselesaikan serta direlease pada bulan Oktober 1995.

Bersamaan dengan saat itu, Jacobson bergabung dan UML tersebut diperkaya ruang

lingkupnya dengan metoda OOSE sehingga muncul release version 0.9 pada bulan

Page 49: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

37

Juni 1996. Hingga saat ini sejak Juni 1998 UML version 1.3 telah diperkaya dan

direspons oleh OMG (Object Management Group), Anderson Consulting, Ericsson,

Platinum Technology, ObjectTime Limited,dll serta dipelihara oleh OMG yang

dipimpin oleh Cris Kobryn.[13.1]

UML adalah standar dunia yang dibuat oleh Object Management Group

(OMG), sebuah badan yang bertugas mengeluarkan standar-standar teknologi

objectoriented dan software component.

2.10.1 Pengenalan UML

UML sebagai sebuah bahasa yang memberikan vocabulary dan tatanan

penulisan kata-kata dalam ‘MS Word’ untuk kegunaan komunikasi. Sebuah bahasa

model adalah sebuah bahasa yang mempunyai vocabulary dan konsep tatanan/

aturan penulisan serta secara fisik mempresentasikan dari sebuah sistem. Seperti

halnya UML adalah sebuah bahasa standart untuk pengembangan sebuah software

yang dapat menyampaikan bagaimana membuat dan membentuk model-model,

tetapi tidak menyampaikan apa dan kapan model yang seharusnya dibuat yang

merupakan salah satu proses implementasi penngembangan software [13.9]

UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemrograman visual saja, namun

juga dapat secara langsung dihubungkan ke berbagai bahasa pemrograman, seperti

Java, C++, Visul Basic, atau bahkan dihubungkan secara langsung ke dalam sebuah

object-oriented database. Begitu juga mengenai pendokumentasian dapat dilakukan

seperti ; requirements ,arsitektur, design ,source code, project plan, tests, dan

prototypes.

Page 50: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

38

Untuk dapat memahami UML membutuhkan bentuk konsep dari sebuah bahasa

model, dan mempelajari 3 (tiga) elemen utama dari UML seperti building block,

aturan-aturan yang menyatakan bagaimana building block diletakkan secara

bersamaan, dan beberapa mekanisme umum (common).

2.10.2 Building Blocks

Tiga (3) macam kategori yang terdapat dalam building block adalah

kategori benda/Things, hubungan, dan diagram. Benda/things adalah abstraksi yang

pertama dalam sebuah model, hubungan sebagai alat komunikasi dari benda-benda,

dan diagram sebagai kumpulan / group dari benda-benda/things.

a) Benda / Things

Merupakan hal yang sangat mendasar dalam model UML, juga merupakan

bagian paling statik dari sebuah model, serta menjelaskan elemenelemen

lainnya dari sebuah konsep dan atau fisik.

Bentuk dari beberapa benda/thing adalah sebagai berikut:

1. Classes, yang diuraikan sebagai sekelompok dari object yang mempunyai

atribute, operasi, hubungan yang semantik. Sebuah kelas

mengimplementasikan 1 atau lebih interfaces. Sebuah kelas dapat

digambarkan sebagai sebuah persegi panjang, yang mempunyai sebuah

nama, atribute, dan metoda pengoperasiannya.

Page 51: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

39

Gambar 2. 8 Sebuah Class Dari Model UML

Sumber : Pustaka [13]

2. Interfaces, merupakan sebuah antar-muka yang menghubungkan dan

melayani antar kelas dan atau elemen. ‘Interface’ / antar-muka

mendefinisikan sebuah set / kelompok dari spesifikasi pengoperasian,

umumnya digambarkan dengan sebuah lingkaran yang disertai dengan

namanya.

Gambar 2. 9 Sebuah Interface

Sumber : Pustaka [13]

Sebuah antar-muka berdiri sendiri dan umumnya merupakan pelengkap dari

kelas atau komponen.

Page 52: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

40

3. Collaboration, yang didefinisikan dengan interaksi dan sebuah kumpulan /

kelompok dari kelas-kelas/elemen-elemen yang bekerja secara bersama-

sama. Collaborations mempunyai struktur dan dimensi.

Gambar 2. 10 Collaborations UML

Sumber : Pustaka [13]

Pemberian sebuah kelas memungkinkan berpartisipasi didalam beberapa

collaborations dan digambarkan dengan sebuah ‘elips’ dengan garis

terpotong-potong.

4. Use cases, adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan

membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah

aktor. ‘use case’ digunakan untuk membentuk tingkah-laku benda/ things

dalam sebuah model serta di realisasikan oleh sebuah collaboration.

Gambar 2. 11 Uses Cases

Sumber : Pustaka [13]

Page 53: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

41

Umumnya ‘use case’ digambarkan dengan sebuah ‘elips’ dengan garis yang

solid, biasanya mengandung nama.

5. Nodes, merupakan fisik dari elemen-elemen yang ada pada saat

dijalankannya sebuah sistem, contohnya adalaha sebuah komputer,

umumnya mempunyai sedikitnya memory dan processor.

Gambar 2. 12 Nodes UML

Sumber : Pustaka [13]

Sekelompok komponen mungkin terletak pada sebuah node dan juga

mungkin akan berpindah dari node satu ke node lainnya. Umumnya node ini

digambarkan seperti kubus serta hanya mengandung namanya.

2.10.3 Hubungan / Relationship

Ada 4 macam hubungan didalam penggunaan UML, yaitu; dependency,

association, generalization, dan realization. Pertama, sebuah Dependency adalah

hubungan semantik antara dua benda/things yang mana sebuah benda berubah

mengakibatkan benda satunya akan berubah pula.

Gambar 2. 13 Dependency

Sumber : Pustaka [13]

Page 54: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

42

Umumnya sebuah dependency digambarkan sebuah panah dengan garis

terputus-putus.

6. Association, hubungan antar benda struktural yang terhubung diantara

obyek. Kesatuan obyek yang terhubung merupakan hubungan khusus, yang

menggambarkan sebuah hubungan struktural diantara seluruh atau

sebagian.

Gambar 2. 14 Association

Sumber : Pustaka [13]

Umumnya assosiation digambarkan dengan sebuah garis yang dilengkapi

dengan sebuah label, nama, dan status hubungannya.

7. Generalizations, adalah menggambarkan hubungan khusus dalam obyek

anak/child yang menggantikan obyek parent / induk .

Gambar 2. 15 Generalizations

Sumber : Pustaka [13]

Dalam hal ini, obyek anak memberikan pengaruhnya dalam hal struktur dan

tingkah lakunya kepada obyek induk. Digambarkan dengan garis panah.

Page 55: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

43

8. Realizations, merupakan hubungan semantik antara pengelompokkan yang

menjamin adanya ikatan diantaranya.

Gambar 2. 16 Realizations

Sumber : Pustaka [13]

Hubungan ini dapat diwujudkan diantara interface dan kelas atau elements, serta

antara use cases dan collaborations. Model dari sebuah hubungan realization.

2.11.4 Diagram

UML sendiri terdiri atas pengelompokan diagram-diagram sistem menurut

aspek atau sudut pandang tertentu. Diagram adalah yang menggambarkan

permasalahan maupun solusi dari permasalahan suatu model. UML mempunyai 9

diagram, yaitu ; use cases, class, object, state, sequence, collaboration, activity,

component, dan deployment diagram.

2.114.1 Diagram Use Cases

Use-case diagram merupakan model diagram UML yang digunakan untuk

menggambarkan requirement fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem.

Use-case diagram menekankan pada “siapa” melakukan “apa” dalam lingkungan

sistem perangkat lunak akan dibangun. Use-case diagram sebenarnya terdiri dari dua

bagian besar; yang pertama adalah use case diagram (termasuk gambar use case

dependencies ) dan use case description.

Page 56: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

44

Karakteristik dari diagram use cases adalah sebagai berikut:

a) Use cases adalah interaksi atau dialog antara sistem dan actor , termasuk

pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem.

b) Use cases diprakarsai oleh actor dan mungkin melibatkan peran actor lain.

c) Use cases harus menyediakan nilai minimal kepada satu actor .

d) Use cases bisa memiliki perluasan yang mendefinisikan tindakan khusus

dalam interaksi atau use case lain mungkin disisipkan.

e) Use case class memiliki objek use case yang disebut skenario. "kenario menyatakan

urutan pesan dan tindakan tunggal.

Gambar 2. 17 Use Case Diagram

Sumber : Pustaka [13]

2.11.4.2 Activity Diagram

Pada dasarnya diagram Activity sering digunakan oleh flowchart. Diagram ini

berhubungan dengan diagram Statechart. Diagram Statechart berfokus pada obyek

yang dalam suatu proses (atau proses menjadi suatu obyek), diagram Activity

Page 57: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

45

berfokus pada aktifitas-aktifitas yang terjadi yang terkait dalam suatu proses

tunggal. Jadi dengan kata lain, diagram ini menunjukkan bagaimana aktifitas-

aktifitas tersebut bergantung satu sama lain.

Diagram Activity dapat dibagi menjadi beberapa jalur kelompok yang

menunjukkan obyek yang mana yang bertanggung jawab untuk suatu aktifitas.

Peralihan tunggal (single transition) timbul dari setiap adanya activity (aktifitas),

yang saling menghubungi pada aktifitas berikutnya.

Gambar 2. 18 Contoh Activity Diagram

Sumber : Pustaka [13]

Sebuah transition (transisi) dapat membuat cabang ke dua atau lebih

percabangan exclusive transition (transisi eksklusif). Label Guard Expression

(ada di dalam [ ] ) yang menerangkan output (keluaran) dari percabangan.

percabangan akan menghasilkan bentuk menyerupai bentuk intan. transition

Page 58: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

46

bisa bercabang menjadi beberapa aktifitas paralel yang disebut Fork. Fork

beserta join (gabungan dari hasil output fork) dalam diagram berbentuk solid bar

(batang penuh).

2.11.4.3 Sequence Diagram

Diagram sequence merupakan salah satu diagram Interaction yang

menjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan; message (pesan) apa yang

dikirim dan kapan pelaksanaannya. Diagram ini diatur berdasarkan waktu.

.

Gambar 2. 19 Contoh Sequence Diagram Login

Sumber : Pustaka [13]

Obyek-obyek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan

dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut

Sequence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau

rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari dari sebuah event

untuk menghasilkan output tertentu Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas

tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa

Page 59: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

47

yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal.

Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek yang

lainnya.

Pada face desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi

operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah

proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

2.11 GPS

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan

posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat [14]. Sistem ini didesain

untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai

waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi

banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di

seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang

posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan

informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol)

sampai dengan puluhan meter.

2.11.1 Kemampuan GPS

Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi tentang

posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini

tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya

sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang

memiliki kemampuan handal seperti itu [14.1]. Ketelitian dari GPS dapat mencapai

beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian

Page 60: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

48

kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi

yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan

posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.

2.12.2 Produk yang diberikan GPS

Secara umum produk dari GPS adalah posisi, kecepatan, dan waktu. Selain

itu ada beberapa produk lainnya seperti percepatan, azimuth, parameter attitude,

TEC (Total Electron Content), WVC (Water Vapour Content), Polar motion

parameters, serta beberapa produk yang perlu dikombinasikan dengan informasi

eksternal dari sistem lain, produknya antara lain tinggi ortometrik, undulasi geoid,

dan defleksi vertikal.

2.12 PHP

PHP merupakan sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk scripting. Sistem

kerja ini adalah interpreter bukan sebagai kompiler. Bahasa interpreter adalah

bahasa yang script-script program tidak harus diubah kedalam bentuk source kode,

sedangkan bahasa kompiler adalah bahasa yang mengubah script2 program

kedalam source code , Selanjutnya dari bentuk source code akan diubah menjadi

object code, bentuk dari object code akan menghasilkan file yang lebih kecil dari

file mentah sebelumnya [15].

2.13 Json

JSON (dibaca: “Jason”), singkatan dari JavaScript Object Notation adalah suatu

format ringkas pertukaran data komputer.

Formatnya berbasis teks dan terbaca-manusia serta digunakan untuk

merepresentasikan struktur data sederhana dan larik asosiatif (disebut objek).

Page 61: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

49

Format JSON sering digunakan untuk mentransmisikan data terstruktur melalui

suatu koneksi jaringan pada suatu proses yang disebut serialisasi. Aplikasi

utamanya adalah pada pemrograman aplikasi web AJAX dengan berperan sebagai

alternatif terhadap penggunaan tradisional format XML.

Walaupun JSON didasarkan pada subset bahasa pemrograman JavaScript (secara

spesifik, edisi ketiga standar ECMA-262, Desember 1999) dan umumnya

digunakan dengan bahasa tersebut, JSON dianggap sebagai format data yang tak

tergantung pada suatu bahasa. Kode untuk pengolahan dan pembuatan data JSON

telah tersedia untuk banyak jenis bahasa pemrograman. Situs json.org menyediakan

daftar komprehensif pengikatan JSON yang tersedia, disusun menurut bahasa. [16]

2.14 Web Service

Web service adalah aplikasi sekumpulan data (database), perangkat lunak

(software) atau bagian dari perangkat lunak yang dapat diakses secara remote oleh

berbagai piranti dengan sebuah perantara tertentu. Secara umum,web service dapat

diidentifikasikan dengan menggunakan URL seperti halnya web pada umumnya

[17]. Namun yang membedakan web service dengan web pada umumnya adalah

interaksi yang diberikan oleh web service. Berbeda dengan URL web pada

umumnya, URL web service hanya menggandung kumpulan informasi, perintah,

konfigurasi atau sintaks yang berguna membangun sebuah fungsi-fungsi tertentu

dari aplikasi.

Web service dapat diartikan juga sebuah metode pertukaran data, tanpa

memperhatikan dimana sebuahdatabase ditanamkan, dibuat dalam bahasa apa

sebuah aplikasi yang mengkonsumsi data, dan di platform apa sebuah data itu

Page 62: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

50

dikonsumsi. Web service mampu menunjang interoperabilitas. Sehingga web

service mampu menjadi sebuah jembatan penghubung antara berbagai sistem yang

ada.

Menurut W3C Web services Architecture Working Group pengertian Web

service adalah sebuah sistem softwareyang di desain untuk mendukung

interoperabilitas interaksi mesin ke mesin melalui sebuah jaringan. Interfaceweb

service dideskripsikan dengan menggunakan format yang mampu diproses oleh

mesin (khususnya WSDL) [17.2]. Sistem lain yang akan berinteraksi dengan web

service hanya memerlukan SOAP, yang biasanya disampaikan dengan HTTP dan

XML sehingga mempunyai korelasi dengan standar.

Web pada umumnya digunakan untuk melakukan respon dan request yang

dilakukan antara client dan server. Sebagai contoh, seorang pengguna

layanan web tertentu mengetikan alamat url web untuk membentuk

sebuahrequest. Request akan sampai pada server, diolah dan kemudian disajikan

dalam bentuk sebuah respon. Dengan singkat kata terjadilah hubungan client-

server secara sederhana.

Sedangkan pada webservice hubungan antara client dan server tidak terjadi

secara langsung. Hubungan antaraclient dan server dijembatani oleh file web

service dalam format tertentu. Sehingga akses terhadap databaseakan ditanggani

tidak secara langsung oleh server, melainkan melalui perantara yang disebut

sebagai web service. Peran dari web service ini akan mempermudah distribusi

sekaligus integrasi database yang tersebar di beberapa server sekaligus.

Page 63: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

51

BAB III

ANALISIS DAN DESAIN

Pada bab ini menggambarkan analisa dan perancangan sistem yang dibuat

penulis pada Aplikasi Pemetaan Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api di Kota

Surabaya berbasis Android.

3.1 Deskripsi Sistem

Aplikasi Android pemetaan tingkat kerawanan perlintasan kereta api di Kota

Surabaya merupakan sistem pemetaan titik perlintasan kereta api di Kota Surabaya

yang digunakan untuk menampilkan data-data dan informasi tentang tingka

kerawanan perlintasan kereta api di Kota Surabaya. Dalam penerapannya pengguna

sistem dapat mengetahui informasi tentang ingkat kerawanan perlintasan kereta api

dengan melalui Peta Digital yang sudah ada di perangkat pengguna yang

mendukung Sistem Operasi Android. Selain itu Aplikasi ini juga dapat

menampilkan navigasi rute agar para user dapat menghindari rute perlintasan kerea

api rawan yang dituju, serta dengan alert dialog pengguna sistem dapat mengetahui

bahwa sedang berada dalam area perlintasan kereta api yang rawan dengan gadget

(perangkat elektronik mereka) yang bersistem operasikan Android sehingga akan

mempermudah dalam pemberian informasi.

Berikut merupakan gambaran umum pada Aplikasi Pemetaan Tingkat

Kerawanan Perlintasan Kereta Api di Kota Surabaya berbasis Android. Arsitektur

Sistem dapat dilihat pada gambar 2, dimana user merequest lokasi dengan device

android. Melalui satelit gps, device kemudian merequest point (latitude dan

Page 64: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

52

longitude) kepada google maps via internet dan merequest point (latitude dan

longitude) yang ada di database server via internet dengan perantara Json

(JavaScript Object Notation).

Gambar 3. 1 Arsitektur Sistem

Point yang berupa latitude dan longitude akan direspon ke user melalui

device android sesuai dengan request yang diminta. Pada penelitian tugas akhir ini,

PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP VIII berpihak sebagai adminstrator server

yang bertugas untuk mengelola titik dan tingkat kerawanan pada perlintasan kereta

api

Page 65: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

53

3.2 Entitas Luar

Pada Aplikasi Android ini terdapat entitas luar yang saling berhubungan dan

mempunyai peran masing-masing . Entitas Luar adalah entitas yang berada di luar

sistem yang memberikan data kepada sistem (source) atau yang menerima

informasi dari sistem (sink). Entitas Luar ini bukanlah bagian dari sistem, bila suatu

sistem informasi dirancang untuk satu bagian/departemen maka bagian lain yang

masih terkait menjadi entitas luar.

Peran dari tiap entitas tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

a) Pada Aplikasi Pemetaan Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api di Kota

Surabaya berbasis Android yang memberikan informasi antara lain : Rute,

posisi user yang mana jika memilih navigation akan muncul panduan rute

untuk mengetahui tingkat kerawanan titik-titik perlintasan kereta api di

sekitar user, sehingga memudahkan user untuk mengetahui titik perlintasan

kereta api rawan tersebut.

b) User / Masyarakat disini berperan sebagai pengguna aplikasi yang bisa

mendapatkan informasi rute, dan tingkat kerawanan titik-titik perlintasan

kereta api di Area Surabaya yang terdekat dari posisi User.

c) Administrator disini selaku pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP

VIII berperan sebagai pengolah data aplikasi yang bisa memasukkan,

mengubah, dan menghapus data titik perlintasan kereta api.

d) Google Map yang memberikan Peta Digital untuk menampilkan lokasi.

Page 66: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

54

3.3 Pelaku Sistem

Pelaku sistem (user) merupakan orang yang terlibat dan menggunakan

aplikasi, berikut adalah daftar pelaku sistem (user) beserta hak akses yang

didapatkan seperti

Tabel 3. 1 Pengguna Sistem

No Nama Pengguna Hak Pengguna

1. Administrator 1. Memasukkan, mengubah dan menghapus

datatiik perlitasan.

2. Memasukkan, mengubah, dan menghapus

data resort.

2. Masyarakat 1. Mencari informasi tentang tingkat

kerawanan titik-titik perlintasan kereta api.

2. Menggunakan navigasi rute pada aplikasi.

3.4 Entitas Luar

Sebelum melakukan pembuatan sistem terlebih dahulu dilakukan beberapa

analisa terutama terhadap kebutuhan data yang nantinya akan dilakukan proses dan

akhirnya akan menghasilkan suatu sistem. Data yang digunakan merupakan data

yang diambil langsung dari Polrestabes Surabaya, berikut ini adalah data-data yang

dibutuhkan oleh sistem :

1. Resort

ID resort, nama resort

2. Titik Perlintasan Kereta Api

Page 67: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

55

ID titik, No PJL, nama resort, alamat perlintasan, latiude, longitude,

keadaan perlintasan, vol kendaraan, pjl rawan, lebar perlintasan, kereta

melintas, bentuk perlintasan, level kerawanan.

3.5 Analisa

Untuk membuat Aplikasi Pemetaan Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api

di Kota Surabaya berbasis Android ini perlu dilakukan analisa terlebih dahulu

terhadap kebutuhan proses. Proses yang dimaksud bermaksud menjelaskan logika

pembuatan keputusan dan rumusan-rumusan yang akan memproses data masukan

(input) menjadi data keluaran (output).

3.5.1 Proses

Penyusunan proses ini bertujuan untuk memperjelas sebuah proses dan proses

tersebut memperoleh deskripsi yang tepat mengenai apa yang dicapai serta untuk

memvalidasi sistem agar sistem dapat berjalan sesuai dengan desain yang telah

dibuat dan dikembangkan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar . Dalam diagram Usecase

dibawah ini dijelaskan mengenai proses – proses yang dapat dilakukan dalam

Aplikasi Pemetaan Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api di Kota Surabaya

berbasis Android.

Proses yang ada pada Gambar 3 adalah use case diagram yang digunakan,

pada use case ini melibatkan dua aktor yakni user/masyarakat dan administrator,

yang dapat dielaskan sebagai berikut :

Page 68: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

56

Gambar 3. 2 Use Case Diagram Yang Digunakan

1. Proses masuk aplikasi, dilakukan oleh user/masyarakat. Merupakan aktivitas

pertama user terhadap aplikasi.

2. Proses tampilkan peta, dilakukan oleh user/masyarakat. Dimana user dapat

menampilkan peta yang telah direquest. Pada proses ini user dapat menampilkan

posisi user sedang berada, dapat menampilkan navigasi rute, dapat menampilkan

titik perlintasan kereta serta tingkat kerawanan yang ada di setiap perlintasan

kereta.

3. Navigation Rute dilakukan oleh user. Merupakan proses yang dapat

menampilkan navigasi rute tujuan sesuai dengan inputan yang dilakukan oleh

user.

Page 69: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

57

4. Posisi saya, dilakukan oleh user. Merupakan proses yang dapat menampilkan

posisi user sedang berada (current user).

5. Titik perlintasan kereta dilakukan oleh user , merupakan proses untuk

menampilkan tingkat kerawanan pada perlintasan kereta.

6. Masuk backend, dilakukan oleh administrator. Merupakan proses masuk

halaman backend oleh admin.

7. Proses Olah Data Perlintasan Kereta, dilakukan oleh administrator selaku

pengolah data. Administrator mengolah data aplikasi melalui halaman

administrator dengan dapat memasukkan, menambah dan menghapus data.

8. Proses Masukkan Data, dilakukan oleh administrator. Merupakan proses

memasukkan data ke dalam aplikasi.

9. Proses Edit Data, dilakukan oleh administrator. Merupakan proses merubah data

ke dalam aplikasi.

10. Proses Hapus Data, dilakukan oleh administrator. Merupakan proses

menghapus data aplikasi.

11. Proses Menampilkan Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta, dilakukan

oleh administrator. Melalui halaman administrator, admin dapat menampilkan

list titik perlintasan kereta.

12. List titik perlintasan kereta, dilakukan oleh administrator. Merupakan menu

yang berisi daftar tingkat kerawanan perlintasan kereta.

Page 70: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

58

3.5.2 Sequence Diagram

3.5.2.1 Sequence Diagram Masuk Aplikasi

Gambar 3. 3 Sequence Diagram Masuk Aplikasi

Pada gambar 3.3 dapat dilihat bahwa di dalam Sequence Diagram Masuk

Aplikasi ini terdapat satu aktor dan dua objek. Aktor yang berperan adalah

User/pengguna dan objeknya Aplikasi dan Aplikasi Screen. User/pengguna

membuka aplikasi (1:Open) kemudian oleh aplikasi akan diteruskan kepada

aplikasi screen (2:GoToScreen). Aplikasi screen kemudian akan mengembalikan

proses untuk dapat masuk ke dalam aplikasi utama (2.1:GoingToHomeScreen). Di

sini user dapat melihat halaman utama aplikasi.

Page 71: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

59

3.5.2.2 Sequence Diagram Peta Tingkat Kerawanan

Gambar 3. 4 Sequence Diagram untuk Menampilkan Peta Tingkat Kerawanan Titik

Perlintasan

Pada gambar 3.4 dapat dilihat bahwa di dalam sequence diagram

menampilkan peta tingkat kerawanan titik perlintasan terdapat satu aktor dan lima

objek. Aktor yang berperan adalah user/pengguna dan objeknya adalah aplikasi,

webserver, configurator, user maps export, database sebagaimana yang dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a. Proses 1 : Open merupakan proses awal user membuka aplikasi.

b. Proses 2 : Menu Aplikasi adalah ketika user melihat dan membuka menu

pada aplikasi

c. Proses 3 : Tingkat Kerawanan Titik Perlintasan merupakan menu yang

ada pada aplikasi, disini user memilih menu tingkat kerawanan untuk

menampilkan titik perlintasan.

Page 72: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

60

d. Proses 4 : Request Map merupakan proses request yang dilakukan oleh

aplikasi kepada webserver. Oleh webserver akan diteruskan kepada

configurator

e. Proses 5 : Make Request merupakan terusan dari webserver kepada

configuration. Configuration disini sebagai pengeksekusi untuk merequest

data.

f. Proses 6 : Request Latitude & Longitude oleh configurator akan

diteruskan kepada database untuk pengambilan data request latitude &

longitude.

g. Proses 7 : Return Required Data merupakan respon dari database untuk

diteruskan kembali kepada configurator.

h. Proses 8 : Pass To The Map configurator akan mencocokkan data dari

database sesuai dengan yang ada di User Map Export

i. Proses 9 : Show Map merupakan proses akhir dimana User Map Export

akan mengirimkan map ke Aplikasi. Pada proses ini map sudah bisa dilihat

oleh user.

3.5.2.3 Sequence Diagram Navigation Rute

Di dalam sequence diagram navigation rute terdapat satu aktor dan dua

objek. Aktor yang berperan adalah user dan objeknya adalah aplikasi dan maps.

Dalam gambar sequence diagram diatas, proses 3 : Navigation Rute merupakan

menu yang dipilih setelah user mambuka aplikasi. Pada 3 : Navigation Rute ini user

diharuskan untuk menginputkan tujuan (Destination) sesuai dengan proses 4 : Input

Tujuan. Oleh aplikasi, inputan user akan diteruskan oleh maps untuk kemudian

Page 73: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

61

diproses sesuai dengan request latitude & longitude. Kemudian oleh maps akan

dikembalikan kepada aplikasi dalam bentuk rute navigasi. Dan user dapat melihat

navigasi rute sesuai dengan inputan.

Gambar 3. 5 Sequence Diagram Navigation Rute

3.5.2.4 Sequence Diagram Olah Data

Gambar 3. 6 Sequence Diagram Olah Data Tingkat Kerawanan Perlintasan

Page 74: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

62

Pada gambar 3.6 dapat dilihat bahwa di dalam sequence diagram olah data

kriminalitas terdapat satu aktor dan empat objek. Aktor yang berperan adalah

administrator selaku pihak polrestabes surabaya dan objeknya adalah login,

controller, halaman backend dan database sebagaimana yang dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a. 1 : Login merupakan proses dimana administrator mengakses halaman login.

b. 1.1 Mengisi Username;Password administrator mengisi username dan

password sesuai dengan hak akses yang dimiliki

c. 1.2 Validasi Data merupakan proses dimana controller akan memvalidasi

data login yang diinputkan oleh administrator.

d. 1.3 Pesan Kesalahan Bila data tidak sesuai dengan yang diinputkan maka

administrator akan menerima pesan kesalahan

e. 1.4 Ambil Data merupakan proses dimana pengambilan data kepada

controller.

f. 1.5 Cek Data Login Controller kemudian akan mencocokkan data yang

tersimpan di database.

g. 1.6 Login OK data telah sesuai dengan yang ada di database dan login sukses

h. 1.7 Tampil Halaman Utama proses dimana controller akan menampilkan

halaman utama backend setelah sukses melakukan login.

i. 1.8 Kelola Data merupakan proses dimana pengelolaan data dilakukan, pada

proses ini administrator dapat mengelola data dengan memasukkan data,

mengubah data, dan menghapus data yang ada di aplikasi.

Page 75: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

63

j. 1.9 Kembali Halaman Utama proses kembali ke halaman utama apabila

proses kelola data telah dilakukan.

k. 1.10 Logout keluar dari halaman backend administrator.

3.5.3 Activity Diagram

3.5.3.1 Activity Diagram Masuk Aplikasi

Kegiatan masuk aplikasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh user

untuk dapat masuk ke dalam halaman utama aplikasi. Berikut digambarkan

bagaimana kegiatan masuk aplikasi berlangsung.

Gambar 3. 7 Activity Diagram Masuk Aplikasi

Pada gambar dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) state object yang bernama

user dan aplikasi. Di dalam activity diagram ini terdapat beberapa activity yang

dilakukan user terhadap aplikasi. Aktifitas user yang dimaksud diantaranya adalah

memilih aplikasi dan masuk aplikasi dan masuk aplikasi, setelah masuk aplikasi

maka user dapat memilih menu aplikasi.

Page 76: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

64

3.5.3.2 Activity Diagram Tingkat Kerawanan Titik Perlintasan

Kegiatan Tingkat Kerawanan Titik Perlintasan merupakan kegiatan dimana

pengguna dapat melihat peta tingkat kerawanan titik perlintasan melalui device

android. Kegiatan Tingkat Kerawanan Titik Perlintasan dapat dilakukan apabila

user sudah dalam halaman utama aplikasi Berikut digambarkan bagaimana

kegiatan Tingkat Kerawanan Titik Perlintasan berlangsung.

Gambar 3. 8 Activity Diagram Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api

Pada gambar dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) state object yang bernama

pengguna/user dan aplikasi. Di dalam diagram activity diagram pilih menu tingkat

kerawanan terdapat beberapa activity yang dilakukan user terhadap aplikasi.

Page 77: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

65

Aktifitas user yang dimaksud diantaranya adalah memilih menu tingkat kerawanan,

setelah masuk menu tingkat kerawanan maka aplikasi akan menampilkan menu titik

perlintasan, setelah itu terdapat decision (pilihan) user untuk memilih radius sesuai

dengan user berada dan aplikasi akan menampikan ingkat kerawanan titik

perlitasan.

3.5.3.3 Activity Diagram Navigation Rute

Kegiatan navigation rute merupakan aktifitas yang dilakukan oleh user

dimana user dapat melihat rute untuk memudahkan dalam menghindari area-area

rawan kriminalitas. Kegiatan navigation rute dapat digambarkan dalam activity

diagram sebagai berikut .

Gambar 3. 9 Activity Diagram Navigation Rute

Page 78: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

66

Pada gambar dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) state object yang bernama

pengguna/user dan aplikasi. Di dalam activity diagram navigation rute terdapat

beberapa activity yang dilakukan user terhadap aplikasi. Aktifitas user yang

dimaksud diantaranya adalah memilih menu navigasi , kemudian aplikasi akan

menampilkan menu navigasi. Setelah itu pengguna/user memasukkan inputan

berupa tujuan yang kemudian oleh sistem akan di proses dengan merequest latitude

dan longitudenya. Aplikasi akan menampilkan Rute dan Navigasi sesuai dengan

inputan yang dituju.

3.5.3.4 Activity Diagram Login Administrator

Kegiatan login administrator merupakan aktifitas yang dilakukan oleh admin

dimana untuk masuk kedalam sistem admin harus memasukkan username dan

password yang benar. Berikut dapat digambarkan dalam activity diagram login

administrator.

Gambar 3. 10 Activity Diagram Login Administrator

Page 79: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

67

Pada gambar 3.10 dapat dilihat bahwa terdapat 3 (tiga) state object yang

bernama administrator, sistem, dan database. Di dalam activity diagram login

administrator terdapat beberapa activity yang dilakukan admin. Pada awal state

admin harus login dengan menginputkan username dan password. Kemudian oleh

sistem data username dan password akan di validasi dan diteruskan ke database .

Apabila username dan password yang diinputkan benar, maka sistem akan

menampilkan halaman utama admin. Dan apabila salah, maka admin harus

mengulang lagi proses input data username dan password.

3.5.3.5 Activity Diagram Edit dan Hapus Data

Gambar 3. 11 Activity Diagram Edit dan Hapus Data Titik Perlintasan

Page 80: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

68

Kegiatan edit dan hapus data tingka kerawanan titik perlintasan merupakan

kegiatan yang berfungsi untuk merubah dan menghapus data titik perlintasan yang

ada dalam database. Berikut digambarkan bagaimana kegiatan edit dan hapus data

titik perlintasan berlangsung.

Pada gambar 3.11 dapat dilihat bahwa terdapat 3 (tiga) state object yang

bernama administrator, sistem, dan database. Kegiatan edit dan hapus data dimulai

ketika admin menampilkan form tiik perlintasan pada halaman backend. Sistem

akan mengambil data yang ada pada database untuk dapat ditampilkan di form.

Setelah admin dapat menampilkan form, maka admin dapat mengubah dan

menghapus data titik perlintasan Data titik perlintasan yang berhasil di edit akan

diteruskan pada aplikasi android yang kemudian bisa diakses oleh user.

3.6 Proses Algoritma MAUT (Multi Attribut Utility Theory)

Berikut ini adalah algoritma dalam menentukan tingkat kerawanan perlintasan

kereta api. Dalam membantu pembuatan Aplikasi Pemetaan Tingkat Kerawanan

Perlintasan Kereta Api di Kota Surabaya berbasis Android menggunakan metode

MAUT (Multi Attribute Utility Theory).

Dalam analisa data ini dibutuhkan beberapa parameter yang memiliki nilai

analisa, yaitu : keadaan perlintasan, jumlah volume kendaraan, PJL rawan, lebar

perlintasan, jumlah kereta yang melintas, dan benuk perlintasan. Berikut ini adalah

analisa dalam menentukan tingkat kerawanan perlintasan kereta api. Dalam

membantu pembuatan Aplikasi Pemetaan Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta

Api di Kota Surabaya berbasis Android menggunakan metode MAUT (Multi

Attribute Utility Theory). Berikut ini adalah Flowchart dari metode MAUT :

Page 81: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

69

Gambar 3. 12 Flowchart Metode MAUT (Multi Attribute Utility Theory)

Pertama prioritas parameternya ditentukan terlebih dahulu, hal ini dilakukan

untuk mempermudah penulis untuk melihat kriteria – kriteria khusus yang akan

dianalisa lanjut. Kemudian tentukan bobot pada masing – masing layer. Nilai

keseluruhan dari bobot ialah bernilai 1. Berikut ini pemilihan prioritas parameter

penentu nya :

Page 82: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

70

Tabel 3. 2 Prioritas Parameter

Parameter Nilai Priorias Jumlah Nilai

Keadaan Perlintasan 0,4 2

Jumlah Volume Kendaraan 0,3 3

PJL Rawan 0,1 2

Lebar Perlintasan 0,1 3

Jumlah Kereta yang Melintas 0,05 2

Bentuk Perlintasan 0,05 2 Sumber : Pustaka [6]

Tabel diatas adalah kriteria khusus sebagai bahan analisa dalam mengetahui

tingkat kerawanan perlintasan kereta api di Kota Surabaya. Setelah mengetahui

nilai prioritasnya, kemudian menghitung menggunakan formulasi sebagai berikut :

y = ((Keadaan Perlintasan / 2) * 0,4) + ((Jumlah Volume Kendaraan / 3) * 0,3) +

((PJL Rawan / 2) * 0,1) + ((Lebar Perlintasan / 3) * 0,1) + ((Jumlah Kereta yang

Melintas / 3) * 0,05) + ((Bentuk Perlintasan / 2) * 0,05)

Setelah dianalisa berdasarkan rumus diatas, akan muncul nilai akhir di

masing – masing bagian kecil pada peta layer. Kemudian menentukan nilai terkecil

dan terbesar dari seluruh perhitungan tersebut. Penilaian potensi lahannya sebagai

berikut : Nilai minimum = 0 dan Nilai maximum = 15,6

Kemudian proses pengklasifikasian berdasarkan nilai minimum dan

maksimum tersebut, dibagi menjadi beberapa tingkat berikut :

Tabel 3. 3 Bobot Parameter Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api

Tingkat Kerawanan Perlintasan Jumlah Nilai Keseluruhan

Tinggi >9,61

Sedang 4,81 – 9,60

Rendah 0 – 4,80

Page 83: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

71

3.7 Perancangan Desain Antarmuka

Perancangan desain antarmuka adalah bagian yang penting dalam aplikasi,

karena yang pertama kali dilihat ketika aplikasi dijalankan adalah tampilan antar

muka (interface). Perancangan desain antarmuka berfokus pada interaksi pengguna

apabila menggunakan aplikasi. Tujuan dari perancangan antarmuka adalah untuk

membuat interaksi pengguna sesederhana dan seefisien mungkin, dalam hal

mencapai tujuan pengguna atau apa yang sering disebut dengan user-centered

design. Perancangan antarmuka yang baik dapat memberikan penyelesaian

pekerjaan dengan menggunakan tangan tanpa menarik perhatian yang tidak perlu

terhadap dirinya sendiri.

3.7.1 Rancangan Desain Antarmuka Halaman Masuk Aplikasi

Gambar 3. 13 Rancangan Desain Tampilan Antarmuka Masuk Aplikasi

Tampilan desain antarmuka pada gambar menampilkan gambar splash

masuk aplikasi pemetaan tingkat kerawanan perlintasan kereta api di Kota Surabaya

berbasis android. Gambar 3.12 adalah gambar splash yang muncul pertama kali saat

aplikasi dijalankan.

Page 84: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

72

3.7.2 Rancangan Desain Antarmuka Menu Utama

Tampilan desain antarmuka menu utama merupakan tampilan pertama yang

digunakan untuk interaksi antara sistem dan pengguna/user. Pada tampilan ini

terdapat tiga menu yaitu menu Tingkat Kerawanan Titik Perlintasan, Menu

Direction dan juga Menu Help.

Gambar 3. 14 Rancangan Desain Tampilan Antarmuka Menu Utama

Tampilan desain antarmuka pada Gambar 3.14 menampilkan menu utama

yang ada pada aplikasi diantaranya :

1. Menu Tingkat Kerawanan Titik Perlinasan : Pada menu ini pengguna/user

dapat mengetahui tentang pemetaan tigka kerawanan itik-titik perlintasan

terdekat dari posisi pengguna dengan adanya radius di aplikasi.

2. Menu Destination / Navigasi : Pada menu ini pengguna/user harus

menginputkan tujuan yang akan dituju, kemudian aplikasi akan

memberikan navigasi rute teraman sesuai dengan tujuan. Disamping itu

Page 85: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

73

pada menu ini juga terdapat current position(posisi saat ini), sehingga

pengguna dapat mengetahui titik lokasi saat berada sekarang.

3. Menu Help : Pada menu Help ini pengguna/user dapat melihat tentang tata

cara dan penggunaan serta keterangan aplikasi dan biodata pembuat aplikasi

android tersebut.

4. Menu Exit : Merupakan menu untuk keluar dari aplikasi.

3.7.3 Rancangan Desain Antarmuka pada menu (1)

Gambar 3. 15 Rancangan Desain Tampilan Antarmuka Menu Utama

Tampilan desain antarmuka pada gambar menampilkan menu (1) yang ada

pada aplikasi, Pada peta akan ditampilkan wilayah-wilayah yang terindikasi

terdapat titik rawan kriminalitas jalanan. Pada wilayah tersebut terdapat suatu

point-point (titik-titik) merah yang menandakan bahwa wilayah tersebut rawan

kriminalitas jalanan. Di samping itu juga terdapat inputan dan button-button

(tombol-tombol) yang mempunyai fungsi sebagai berikut :

Page 86: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

74

1. Maps (Peta Digital) : Maps menampilkan peta secara digital dan memberi

informasi tentang tingkat kerawanan titik-titik perlintasan kereta api yang

tersebar di wilayah Kota Surabaya.

2. Input Search : Berfungsi sebagai media inputan untuk mencari suatu tempat

atau lokasi yang diinginkan. Pada Input search ini akan Peta akan

memunculkan lokasi yang diminta.

3. Button Info : Button (tombol) Info berfungsi untuk menampilkan info-info

akan tingkat kerawanan titik perlintasan yang sedang diakses oleh user.

3.7.4 Rancangan Desain Antarmuka pada menu (2)

Gambar 3. 16 Rancangan Desain Tampilan Antarmuka Menu (2).

Tampilan desain antarmuka pada gambar menampilkan menu (2) yang ada

pada aplikasi diantaranya :

1. Maps (Peta Digital) : Maps menampilkan Navigasi sesuai dengan inputan

tujuan.

Page 87: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

75

2. Input Tujuan : Inputan ini berfungsi untuk user memasukkan lokasi yang

ingin dituju oleh user yang kemudian akan diproses.

3. Button Get Direction : Button ini berfungsi untuk memproses inputan tujuan

yang kemudian akan menampilkan peta yang dilengkapi dengan navigasi.

4. Ketika user berada di sekitar perlintasan kereta api, maka sistem akan

otomatis mengirimkan pemberitahuan seperti gambar

Gambar 3. 17 Rancangan desain tampilan pemberitahuan

Page 88: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

76

3.7.5 Rancangan Desain Antarmuka pada menu (3)

Gambar 3. 18 Rancangan Desain Tampilan Antarmuka Menu (3)

Pada Gambar 3.16 merupakan desain rancangan menu helps. Menu Helps,

disini memberikan bantuan kepada pengguna/user yang mengalami kesulitan dalam

menjalankan Aplikasi.

3.8 Perancangan Navigasi

Aplikasi Pemetaan Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api di Kota

Surabaya berbasis Adroid menggunakan struktur navigasi Hierarchical Model.

Atau bisa disebut dengan Struktur Navigasi Bercabang yaitu merupakan suatu

Struktur yang mengandakkan percabangan untuk menampilkan data. Tampilan

pada menu utama disebut Master Page (halaman utama satu) dan mempunyai

percabangan yang disebut dengan Slave Page (halaman pendukung) jika dipilih

akan menjadi halaman kedua dan begitu seterusnya. Dimana menu utama adalah

pusat navigasi yang merupakan penghubung ke semua fitur pada aplikas. Berikut

Page 89: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

77

adalah tampilan dari perancangan navigasi Hierarchical yang digunakan penulis

dalam pengerjaan aplikasi:

Dari struktur navigasi ini, perpindahan antar fitur yang tersedia dapat

dilakukan melalui menu. Karena sistem operasi android mendukung fitur layar

sentuh kapasitif yang dapat menerima input sentuhan dari jari, sehingga navigasi

dapat dilakukan dengan menggunakan sentuhan pada layar.

Gambar 3. 19 Perancangan Navigasi

Page 90: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

78

BAB IV

IMPLEMENTASI

Pada bab ini menggambarkan implementasi sistem yang dibuat penulis pada

Aplikasi Pemetaan Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api di Kota Surabaya

berbasis Android. Implementasi merupakan tahap pengembangan rancangan

menjadi kode program. Pada awal bagian ini dijabarkan spesifikasi perangkat keras

dan perangkat lunak pada program yang diimplementasikan. Bagian utama

implementasi adalah penjabaran rancangan kelas menjadi kelas yang ditulis dalam

sintaks Bahasa Pemrograman Javascript. Di samping itu disajikan juga tampilan

Aplikasi Android yang telah dibuat setelah di implementasikan pada Asus Zenfone.

4.1 Software dan Hardware

Dalam menerapkan dan mengimplementasikan rancangan yang telah

dibuat, ada beberapa hal yang harus dibutuhkan. Perangkat keras dan perangkat

lunak merupakan dua hal yang selalu dibutuhkan dalam mengimplementasikan

rancangan yang telah ada.

4.1.1 Pengembangan

Pada bab ini menerangkan spesifikasi hardware dan software yang

digunakan pada saat dilakukannya pengembangan sistem aplikasi.

A. Spesifikasi Perangkat Keras

Dalam menerapkan dari rancangan yang telah dijelaskan sebelumnya

dibutuhkan beberapa perangkat keras untuk menyajikan aplikasi ini. Adapun alat-

alat yang dibutuhkan adalah :

Page 91: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

79

1. Handphone Berbasiskan Sistem Operasi Android

Handphone digunakan untuk menjalankan program aplikasi yang telah

dikembangkan. Adapun handphone yang digunakan adalah Asus

Zenfone 2 dengan spesifikasi sebagai berikut :

a) Sistem Operasi : Android 5.0 Lollipop

b) CPU : Intel Atom 1,83 GHz

c) Ruang Penyimpanan : 16 GB (internal) dan 8 GB (eksternal)

d) Random Acces Memory (RAM) : 2 GB DDR3

e) Masukkan:Sensitif Touch Screen, Volume Controls, Accelerometer

f) Konektivitas : Wifi (802.11b/g), Bluetooth 4.0, ext USB, A-GPS,

Quad band, GSM / HSPA / LTE.

2. Kabel data serial port

Fungsi dari kabel data ini adalah untuk menghubungkan antara

Komputer dengan Handphone.

3. Satu Unit Laptop dengan Spesifikasi antara lain :

a) Processor Intel Core i5

b) Memory 4 GB DDR3

c) Display 14.0’’ LED LCD

d) Harddisk 500 GB

B. Spesifikasi Perangkat Lunak

Dalam menerapkan rancangan yang telah dibuat, dibutuhkan beberapa

software untuk membuat Aplikasi Pemetaan Tingkat Kerawanan Perlintasan

Kereta Api di Kota Surabaya berbasis Android yaitu :

Page 92: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

80

1. Bahasa Pemrograman Java

Dalam hal ini digunakan Java Development Kid (JDK) 7 dan Java Runtime

Environtment (JRE).

2. Sistem Operasi

Dalam hal penggunaan sistem operasi dapat digunakan Windows XP (32-

bit), Windows Vista (32 atau 64 bit), atau Windows 8 (64-bit), Mac OS X

10.4.8 atau diatasnya , dan Linux.

3. Phonegap

PhoneGap adalah sebuah kerangka kerja/framework open source yang

dipakai untuk membuat aplikasi cross-platform mobile dengan HTML5,

CSS, dan JavaScript. PhoneGap menjadi suatu solusi yang ideal untuk

seorang web developer yang tertarik dalam pembuatan aplikasi di

smartphone. dengan framework phonegap kita hanya melakukan satu kali

coding lansung bisa di compile kesemua platform sekaligus.

4. Android Software Development Kit (Android SDK)

Android SDK menyediakan development environtment dengan semua

komponen yang diperlukan. Antara lain tools pengembangan, libraries,

dokumentasi, dan contoh aplikasi serta disertakan pula emulator untuk

mensimulasikan aplikasi berjalan pada perangkat.

5. Android Development Tools (ADT)

XAMPP adalah program aplikasi pengembang yang berguna untuk

pengembangan website berbasis PHP dan MySQL. Perangkat lunak

komputer ini memiliki kelebihan untuk bisa berperan sebagai server web

Page 93: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

81

Apache untuk simulasi pengembangan website. Tool pengembangan web

ini mendukung teknologi web populer seperti PHP, MySQL, dan Perl.

Melalui program ini, programmer web dapat menguji aplikasi web yang

dikembangkan dan mempresentasikannya ke pihak lain secara langsung

dari komputer, tanpa perlu terkoneksi ke internet. XAMPP juga dilengkapi

fitur manajemen database PHPMyAdmin seperti pada server hosting

sungguhan, sehingga pengembang web dapat mengembangkan aplikasi

web berbasis database secara mudah.

4.1.2 Penerapan dan Implementasi Pengguna

Pada bab ini menerangkan spesifikasi hardware dan software yang

digunakan pada saat dilakukannya implementasi aplikasi oleh pengguna/user.

A. Hardware

1. Handphone berbasiskanSistem Operasi Android

Handphone digunakan untuk menjalankan program aplikasi yang telah

dikembangkan. Sebagai contoh handphone yang digunakan adalah Asus

Zenfone 5 dengan spesifikasi :

a) Sistem Operasi : Android 4.4.2 KitKat

b) Dimensi Ukuran / Berat : 148.2 x 72.8 x 10.3mm / 145 g

c) Layar : 720 x 1280 pixels, 5.0 inches (~294 ppi pixel density)

d) Ruang Penyimpanan : Internal 16 GB, 2 GB RAM, Eksternal 8GB

e) CPU : Intel Atom Z2560, Dual-core 1.6 GHz

Page 94: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

82

f) Konektivitas : Wifi 802.11 b/g/n, Wi-Fi Direct, Wi-Fi hotspot.

Bluetooth v4.0, A2DP, EDR. MicroUSB microUSB v2.0 Host. GSM

/ HSPA

B. Software

Untuk melakukan implementasi aplikasi oleh pengguna/user, software

yang dibutuhkan antara lain :

1. File atau program Aplikasi Pemetaan Tingkat Kerawanan Perlintasan

Kereta Api di Kota Surabaya berbasis Android.apk

2. Aplikasi Maps yang terinstal di handphone

4.2 Berkas

Pada bab ini menerangkan berkas-berkas yang digunakan untuk Aplikasi

Pemetaan Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api di Kota Surabaya berbasis

Android. File berkas aplikasi android ini akan membahas contoh syntax dan

beberapa fungsi-fungsi dan method yang digunakan aplikasi untuk mengetahui

Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api berbasis Android. Berikut merupakan

beberapa contoh syntax dan beberapa fungsi yang digunakan dalam aplikasi :

1. Koneksi.php

Dalam file ini berisi koneksi antara webservice dengan database yang ada di

phpMyAdmin

2. Api.php

Ini adalah webservice yang menghubungkan antara device android dengan

webserver. Pada file ini, juga berisi syntax query untuk menampilkan radius

yang akan digunakan pada proses penyampaian notifikasi.

Page 95: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

83

3. Index.php

Dalam file ini berisi semua tampilan pada android, yaitu menu peta yang juga

dilengkapi oleh form navigasi dan menu help. Bahasa yang digunakan adalah

javascript.

4.3 Uji Coba

Pada sub bab ini penulis menjelaskan hasil uji coba dari perancangan dan

pembuatan aplikasi ini Penulis membagi menjadi dua (2) uji coba yaitu Blackbox

testing dan Uji Penerimaan.

4.3.1 Black Box Testing (Fungsional)

Pengujian black-box merupakan tahap yang berfokus pada pernyataan

fungsional perangkat lunak. Test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi

perangkat lunak tentang cara beroperasinya. Apakah pengeksekusian kode program

telah berjalan sebagai mana mestinya dan apakah informasi yang tersimpan dapat

dijaga kemutahirannya.

A. User Application Testing

1. Tampilan Menu Utama Aplikasi

Pada Gambar 4.2 merupakan tampilan untuk menu utama aplikasi. User dapat

memilih menu dengan memilih tab menu. Menu Utama aplikasi ini berupa menu

titik perlintasan dan menu help.

Page 96: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

84

Gambar 4. 1 Tampilan Menu Utama Aplikasi

2. Tampilan Titik Perlintasan

Pada Gambar 4.4 menggambarkan tampilan titik perlintasan. Tampilan ini akan

muncul ketika user memilih menu ‘titik perlintasan’. Pada tampilan ini terdapat titik

perlintasan kereta api dengan disertai tingkat kerawanannya Pemetaan tingkat

kerawanan titik-titik perlintasan ini diambil berdasarkan posisi ‘latitude’,

‘longitude’ dan juga ‘level’ yang diambil dari database.

Page 97: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

85

Gambar 4. 2 Tampilan Titik Perlintasan

Gambar 4. 3 Informasi Tingkat Kerawanan Perlintasan

Page 98: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

86

Pada Gambar 4.3 menunjukkan nama dan loksi titik perlintasan kereta

sesuai dengan posisi ‘latitude’ dan ‘longitude’.

3. Tampilan Navigasi.

Gambar 4. 4 Inputan tempat tujuan

Pada Gambar 4.4 menunjukkan searching tempat tujuan. User dapat

menggunakan searching dengan memilih box search di menu titik perlintasan pada

aplikasi. Box search pada aplikasi ini berfungsi sebagai inputan tujuan dari user

untuk mendapatkan navigasi.

Pada Gambar 4.5 menunjukkan tampilan navigasi. Pada fitur ini user r akan

mendapatkan navigasi rute untuk Mencapai titik tujuan. Rute navigasi digambarkan

dengan poligon (garis) yang berwarna biru.

Page 99: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

87

Gambar 4. 5 Tampilan Navigasi

Gambar 4. 6 Tampilan Radius

User dapat menggunakan radius seperti yang tergambar di Gambar 4.6. Radius

ini akan menggambarkan circle (lingkaran) dimana user berada (current user).

Page 100: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

88

Apabila user berada dalam radius zona bahaya, sistem akan menampilkan sebuah

pemberitahuan.

Gambar 4. 7 Tampilan Pemberitahuan Perlintasan Kereta Api

Pada Gambar 4.7 menunjukkan tampilan notifikasi (pemberitahuan) kepada

user bahwa user akan melintasi perlintasan kereta api.

Page 101: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

89

4. Tampilan Menu Helps

Gambar 4. 8 Tampilan Menu Helps

Pada Gambar 4.13 Merupakan tampilan menu helps. Menu helps berisi bantuan

apabila user mengalami kesulitan dalam menjalankan aplikasi. Menu ini juga

memberikan informasi dan penjelasan tentang aplikasi. User dapat membuka menu

helps melalui menu utama aplikasi.

B. Administrator Application Testing

Pengujian ini dilakukan pada aplikasi backend. Aplikasi ini merupakan aplikasi

yang digunakan oleh administrator selaku pengolah data untuk mengelola data titik

perlintasan yang ada pada aplikasi utama (User Application). Administrator disini

adalah pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP VIII Surabaya yang berhak

untuk memanipulasi data titik perlintasan di Kota Surabaya. Aktifitas yang dapat

Page 102: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

90

dilakukan oleh administrator adalah menambah data titik perlintasan, mengubah

data titik perlintasan, dan menghapus data titik perlintasan. Sebelum melakukan

aktifitas olah data, pada mulanya admin harus melakukan login sesuai dengan hak

akses yang digunakan terlebih dahulu.

1. Tampilan Login Adminstrator

Gambar 4. 9 Tampilan Login Administrator

Pada Gambar 4.9 menunjukkan tampilan Login untuk Administrator. Pada

aktifitas login ini para admin harus memasukkan username dan password sesuai

dengan hak akses masing-masing.

2. Tampilan Home Administrator

Tampilan home untuk administrator seperti yang ada pada Gambar 4.15

menggambarkan peta titik perlintasan. Nama admin akan ditampilkan dan data yang

akan dikelola juga ditampilkan pada halaman ini.

Page 103: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

91

Gambar 4. 10 Tampilan Home Halaman Backend Aplikasi

3. Tampilan List Titik Perlintasan Kereta Api

Gambar 4. 11 Tampilan List Titik Perlintasan Kereta Api

Pada Gambar 4.16 merupakan tampilan list data Titik Perlintasan Kereta Api.

Pada tahap ini admin dapat mengelola data dengan menambah, mengubah dan

menghapus data.

Page 104: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

92

4. Tampilan Tambah Data Kriminalitas

Gambar 4. 12 Tampilan Tambah Data Kriminalitas

Pada proses seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.12, admin dapat

menambahkan data Titik Perlintasan Kereta Api sesuai dengan data yang didapat

dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP VIII Surabaya. Pada proses input data,

semua field harus diisi dan untuk field latitude dan longitude didapatkan dari data

spasial google maps.

Page 105: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

93

5. Tampilan Edit Data Titik Perlintasan Kereta Api

Gambar 4. 13 Tampilan Edit Data Titik Perlintasan Kereta Api

Pada Gambar 4.18 menggambarkan tentang proses edit data Titik

Perlintasan Kereta Api. Edit data dapat dilakukan setelah admin memiih data yang

dipilih kemudian menekan tombol edit yang berada di list data Titik Perlintasan

Kereta Api.

4.3.2 White Box Texting

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa dekat hasil ringkasan

sistem. Uji coba dilakukan pada aplikasi android, pengujian akan dilakukan sebagai

berikut :

Page 106: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

94

1. Untuk mengetahui tingkat kerawanan perlintasan kereta api di Kota Surabaya

a. Admin dapat memasukkan data perlintasan kereta api dan juga data parameter

yang digunakan, yaitu : Keadaan perlintasan, Jumlah volume kendaraan,

Perlintasan rawan, Lebar perlintasan, Jumlah kereta yang melintas dan juga

bentuk perlintasan.

b. Sistem akan melakukan perhitungan sesuai metode algoritma yang

digunakan, yaitu Metode MAUT (Multi Attribut Uttility Theory) seperti

berikut :

Tabel 4. 1 Klasifikasi dan Skoring Parameter Keadaan Perlintasan

Keadaan Perlintasan Skor

Berpintu (dijaga) 10

Tidak Berpintu (tidak dijaga) 30 Sumber : Pustaka [6]

Parameter keadaan perlintasan adalah parameter yang memiliki bobot

paling besar, yaitu 0,4. Keadaan perlintasan memiliki 2 klasifikasi, yaitu berpintu

yang memiliki skor 10 dan tidak berpintu yang memiliki skor 30.

Tabel 4. 2 Klasifikasi dan Skoring Parameter Jumlah Volume Kendaraan

Jumlah Volume Kendaraan Skor

0>66 10

67-77 30

>78 50 Sumber : Pustaka [6]

Parameter jumlah volume kendaraan adalah parameter yang memiliki bobot

sebesar 0,3. Jumlah Volume kendaraan memiliki 3 klasifikasi, yaitu yang pertama

0 > 60 memiliki skor 10, 67 – 77 memiliki skor 30 dan > 78 memiliki skor 50.

Page 107: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

95

Tabel 4. 3 Klasifikasi dan Skoring Parameter Perlintasan Rawan

Perlintasan Rawan Skor

Rawan 30

Tidak Rawan 10 Sumber : Pustaka [6]

Parameter perlintasan rawan adalah parameter yang memiliki bobot sebesar

0,1. Perlintasan rawan memiliki 2 klasifikasi, yaitu rawan dan tidak rawan. Masing-

masing memiliki skor sebesar 30 dan 10.

Tabel 4. 4 Klasifikasi dan Skoring Parameter Lebar Perlintasan

Lebar Perlintasan (m) Skor

0 > 10 10

11 - 20 30

>21 50 Sumber : Pustaka [6]

Parameter lebar perlintasan adalah parameter yang memiliki bobot sebesar

0,1. Lebar Perlintasan memiliki 3 klasifikasi, yaitu yang pertama 0 > 10 memiliki

skor 10, 11 – 20 memiliki skor 30 dan > 21 memiliki skor 50.

Tabel 4. 5 Klasifikasi dan Skoring Parameter Jumlah Kereta yang Melintas

Jumlah kereta yang Melintas Skor

0 < 20 10

> 21 30 Sumber : Pustaka [6]

Parameter jumlah kereta yang melintas adalah parameter yang memiliki

bobot sebesar 0,05. Perlintasan rawan memiliki 2 klasifikasi, yaitu 0 < 20 dan > 21.

Masing-masing memiliki skor sebesar 10 dan 30.

Page 108: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

96

Tabel 4. 6 Klasifikasi dan Skoring Parameter Bentuk Perlintasan

Bentuk Perlintasan Skor

Lengkungan 30

Lurusan 10

Sumber : Pustaka [6]

Parameter bentuk perlintasan adalah parameter yang memiliki bobot sebesar

0,05. Perlintasan rawan memiliki 2 klasifikasi, yaitu lengkungan dan lurusan.

Masing-masing memiliki skor sebesar 30 dan 10.

Tabel 4. 7 Bobot Parameter Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api

Parameter Nilai Priorias (Bobot) Jumlah Nilai

Keadaan Perlintasan 0,4 2

Jumlah Volume Kendaraan 0,3 3

PJL Rawan 0,1 2

Lebar Perlintasan 0,1 3

Jumlah Kereta yang Melintas 0,05 2

Bentuk Perlintasan 0,05 2 Sumber : Pustaka [6]

Tabel diatas adalah kriteria khusus sebagai bahan analisa dalam mengetahui

tingkat kerawanan perlintasan kereta api di Kota Surabaya. Setelah mengetahui

nilai prioritasnya, kemudian menghitung menggunakan formulasi sebagai berikut :

y = ((Keadaan Perlintasan / 2) * 0,4) + ((Jumlah Volume Kendaraan / 3) * 0,3) +

((PJL Rawan / 2) * 0,1) + ((Lebar Perlintasan / 3) * 0,1) + ((Jumlah Kereta yang

Melintas / 3) * 0,05) + ((Bentuk Perlintasan / 2) * 0,05)

Setelah dianalisa berdasarkan rumus diatas, akan muncul nilai akhir di

masing – masing bagian kecil pada peta layer. Kemudian menentukan nilai terkecil

Page 109: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

97

dan terbesar dari seluruh perhitungan tersebut. Penilaian potensi lahannya sebagai

berikut : Nilai minimum = 0 dan Nilai maximum = 15,6

Kemudian proses pengklasifikasian berdasarkan nilai minimum dan

maksimum tersebut, dibagi menjadi beberapa tingkat berikut :

Tabel 4. 8 Tabel Penentuan Tingkat Kerawanan Perlintasan

Tingkat Kerawanan Perlintasan Jumlah Nilai Keseluruhan

Tinggi >9,61

Sedang 4,81 – 9,60

Rendah 0 – 4,80

1. Titik 1

No PJL : 22

Nama Resort : Surabaya Gubeng (8.10)

Alamat : JL Margorejo Indah

Longitude/Latitude : -7.316310, 112.734105

Keadaan Perlintasan : Berpintu

Jumlah Volume Kendaraan : 163,55

Perlintasan Rawan : Tidak Rawan

Lebar Perlintasan : 18,00

Jumlah Kereta yang Melintas : 22

Bntuk Perlintasan : Lurusan

Y = ((10/ 2) * 0,4) + ((50 / 3) * 0,3) + ((10/ 2) * 0,1) + ((30/ 3) * 0,1) + ((30 / 3)

* 0,05) + ((10 / 2) * 0,05)

Page 110: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

98

Y = 2 + 5 + 0,5 + 1 + 0,5 + 0,25

Y = 9, 25 (SEDANG)

Gambar 4. 14 Informasi Level Kerawanan Titik Perlintasan

1. Memberikan navigasi level kerawanan yang perlu diwaspadai pengendara

kendaraan dan pengguna jalan lainnya.

Gambar 4. 15 Gambar Lokasi User

Page 111: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

99

a. Pada tujuan yang pertama berhasil menampilkan level kerawanan,

dengan adanya level kerawanan tersebut pengguna jalan diharapkan

lebih waspada ketika melintasi perlintasan kereta api. Pada saat

membuka aplikasi pada android, sistem akan otomatis mengambil lokasi

user melalui gps yang berupa longitude dan latitude.

b. User dapat memasukkan lokasi tujuan, pada search box yang sudah

disediakan.

Gambar 4. 16 Gambar Input Tujuan

c. Secara otomatis sistem akan memberikan petunjuk jalur yang akan

dilewati user sampai ke tempat tujuan. Jika, jalur yang akan dilewati

oleh user melewati perlintasan kereta api, maka sistem akan

Page 112: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

100

memberikan pemberitahuan. Dengan ini, user dapat lebih waspada

ketika melintas di perlintasan kereta api.

Gambar 4. 17 Gambar Pemberitahuan Kepada User

4.3.3 Uji Penerimaan

Uji coba ini dilakukan pada 30 responden yang merupakan masyarakat

umum yang ada di Kota Surabaya untuk memberikan tanggapan terhadap Aplikasi

Pemetaan Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta Api di Kota Surabaya berbasis

Android. yang telah dibuat dan di ujicoba ini. Dengan hasil kuesioner sebagai

berikut :

Page 113: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

101

1. Bagaimana pendapat anda mengenai tampilan aplikasi ini ?

Gambar 4. 18 Diagram pie Penilaian Tampilan Aplikasi

Tabel 4. 9 Penilaian Tampilan Aplikasi

Repon Jumlah Responden

Sangat Baik 8

Baik 12

Cukup Baik 8

Kurang Baik 2

Sangat Kurang Baik 0

Total 30

2. Bagaimana pendapat anda mengenai kesesuaian materi tentang tingkat

kerawanan perlintasan kereta yang ditampilkan aplikasi ?

Sangat Baik13%

Baik25%

Cukup Baik7%

Kurang Baik5%

Sangat Kurang Baik0%

Total50%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Sangat Kurang Baik

Total

Page 114: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

102

Gambar 4. 19 Diagram Pie Kesesuaian Materi Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta

Tabel 4. 10 Penilaian Kesesuaian Materi Tingkat Kerawanan Perlintasan Kereta

Repon Jumlah Responden

Sangat Baik 5

Baik 16

Cukup Baik 8

Kurang Baik 1

Sangat Kurang Baik 0

Total 30

Sangat Baik13%

Baik25%

Cukup Baik7%

Kurang Baik5%

Sangat Kurang Baik0%

Total50%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Sangat Kurang Baik

Total

Page 115: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

103

3. Apakah Aplikasi ini mudah untuk digunakan ?

Gambar 4. 20 Diagram Pie Kemudahan Penggunaan Aplikasi

Tabel 4. 10 Keterangan Kemudahan Penggunaan Aplikasi

Repon Jumlah Responden

Sangat Baik 6

Baik 12

Cukup Baik 8

Kurang Baik 4

Sangat Kurang Baik 0

Total 30

Sangat Baik13%

Baik25%

Cukup Baik7%

Kurang Baik5%

Sangat Kurang Baik0%

Total50%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Sangat Kurang Baik

Total

Page 116: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

104

4. Apakah aplikasi ini membantu anda untuk mengetahui tingkat kerawanan

perlintasan kereta api ?

Gambar 4. 21 Diagram Pie Pengaruh Aplikasi Untuk Masyarakat Umum

Tabel 4. 11 Pengaruh Aplikasi Untuk Masyarakat Umum

Repon Jumlah Responden

Sangat Baik 5

Baik 12

Cukup Baik 10

Kurang Baik 3

Sangat Kurang Baik 0

Total 30

Sangat Baik13%

Baik25%

Cukup Baik7%

Kurang Baik5%

Sangat Kurang Baik0%

Total50%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Sangat Kurang Baik

Total

Page 117: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

105

5. Bagaimana penilaian anda terhadap aplikasi ini secara keseluruhan ?

Gambar 4. 22 Diagram Pie Penilaian Terhadap Aplikasi

Tabel 4. 11 Penilaian Terhadap Aplikasi

Repon Jumlah Responden

Sangat Baik 9

Baik 10

Cukup Baik 7

Kurang Baik 4

Sangat Kurang Baik 0

Total 30

Sangat Baik13%

Baik25%

Cukup Baik7%

Kurang Baik5%

Sangat Kurang Baik0%

Total50%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Sangat Kurang Baik

Total

Page 118: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

106

6. Setelah mencoba aplikasi ini, apakah anda tertarik untuk menggunakannya ?

Gambar 4. 23 Diagram Pie Ketertarikan Pengguna Aplikasi

Tabel 4. 12 Ketertarikan Pengguna Dalam Menggunakan Aplikasi

Repon Jumlah Responden

Sangat Baik 8

Baik 15

Cukup Baik 4

Kurang Baik 3

Sangat Kurang Baik 0

Total 30

Sangat Baik13%

Baik25%

Cukup Baik7%

Kurang Baik5%

Sangat Kurang Baik0%

Total50%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Sangat Kurang Baik

Total

Page 119: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

107

BAB V

PENUTUP

Pada bab-bab sebelumnya, mulai dari bab I sampai dengan bab IV telah

diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan pembuatan Aplikasi Android ini,

mulai dari latar belakang, dasar teori, perancangan dan pembuatan aplikasi, sampai

dengan implementasinya yang disertai uji coba dan analisa. Pada bab ini diuraikan

beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil-hasil pengujian aplikasi dan

beberapa saran dengan harapan untuk lebih menyempurnakan perancangan yang

telah dibuat.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan analisa yang telah di bahas pada bab

sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Masyarakat umum dapat dengan mudah mengetahui tingkat kerawanan

perlintasan kereta api di kota Surabaya.

2. Mempermudah pengguna untuk mengetahui jarak dan navigasi dari

posisi user terhadap perlintasan kereta api.

3. Memberikan rute terhadap perlintasan kereta api agar pengguna dapat

membuat keputusan untuk tetap waspada menghindari perlintasan

kereta api.

4. Berdasarkan penilaian responden terhadap aplikasi android ini, dari segi

tampilan, 40% responden menjawab baik.

5. Pada aspek kesesuaian materi tentang tingkat kerawanan perlintasan

kereta api yang ditampilkan aplikasi, 37% responden menjawab baik.

6. Pada aspek kemudahan dalam penggunaan aplikasi, 27% responden

merasa kesulitan dalam menggunakan aplikasi.

Page 120: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

108

7. Pada aspek pengaruh aplikasi dalam membantu responden dalam

mengetahui tingkat kerawanan perlintasan kereta api di kota Surabaya,

sebanyak 40% responden menjawab aplikasi ini membantu dalam

belajar.

8. 34% responden menjawab bahwa aplikasi ini sudah baik secara

keseluruhan.

9. Setelah mencoba aplikasi ini, 50% responden tertarik untuk

menggunakannya.

5.2 Saran

Dari beberapa kesimpulan yang telah diambil,maka dapat dikemukakan saran-saran

yang akan sangat membantu untuk pengembangan perangkat lunak ini selanjutnya.

1. Aplikasi lebih dikembangkan pada tingkat kompabilitas, layout menu

maupun keinteraktifan terhadap pengguna.

2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya notifikasi bias berupa notifikasi

pada smartphone bukan lagi notifikasi secara local pada aplikasi.

3. Navigasi Rute agar bisa dikembangkan lebih baik supaya pengguna tidak

hanya bisa melihat rute tapi juga bisa mengakses informasi rute yang lebih

detail.

4. Penambahan informasi dan penyempurnaan desain menu home yang ada di

aplikasi, sehingga memudahkan pengguna untuk melihat informasi tentang

tingkat kerawanan perlintasan kereta api.

5. Perkembangan teknologi sangat cepat, diharapkan aplikasi ini dapat

dikembangkan pada platform lainnya, tidak hanya pada sistem operasi

Android saja.

Page 121: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

109

DAFTAR PUSTAKA

[1] Budiawan, W., Suriyanti, Purwanggono, B., & Tauhida, D. (2014).

Pengembangan Aplikasi Investigasi Kecelakaan Kereta Api Berbasis Web..

[2] Seno, R. A. (2012). Strategi Adaptasi Penjaga Perlintasan Kereta Api di Kota

Surabaya. 79.

[3] Xiong, J. (2011). New software engineering paradigm based on complexity

science. New York: Springer.

[4] Sitorus, F. P., & Surbakti, M. S. (t.thn.). STUDI PENGARUH PERLINTASAN

SEBIDANG JALAN DENGAN REL KERETA API TERHADAP

KARAKTERISTIK LALU LINTAS (STUDI KASUS : PERLINTASAN

KERETA API JALAN SISINGAMANGARAJA MEDAN).

[5] Widodo, A. P. (t.thn.). Kajian Penutupan Perlintasan Sebidang antara Jalan

Kereta Api dengan Jalan Raya pada lokasi Jalan KH. Mas Mansyur dan Jalan

Abdul Syafi’ie Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

[6] Sukamto. (2015). Perlintasan Kereta API. Tingkat Kerawanan Perlintasan

Kereta Api. PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP VIII, Surabaya.

[7] Andy, A. (2014). Pengembangan Aplikasi Android Sistem Operasi JellyBean.

Bandung.

[8] Agus Latif, S. (2013). SIG Failitas Umum di Bojonegoro Berbasis Android.

Surabaya: Universitas Dr.Soetomo.

[9] Rompas, S. Y. (2013, 05 20). Peta Digital. Diambil kembali dari supeeerblog.

blogspot.com/: http://supeeerblog.blogspot.com/2013/05/peta-digital.html

[10] Eddy, B. (2013). Sistem Informasi Geografis Berbasiskan Google Map dengan

Teknologi Android. Malang.

[11] Rumbaka, Y. P. (2012). Pembuatan Aplikasi Client Server Berbasiskan Php.

Surabaya.

[12] Tristianto, D. (2009). Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan

Tingkat Kesejahteraan Masyarakat.

[13] Brigida, A. M. (2013, February 14). 13 Unified Modeling Language. Diambil

kembali dari Informatika: http://informatika.web.id/pengertian-uml.htm

[14] Bandung, I. T. (t.thn.). Teknologi GPS. Diambil kembali dari Kelompok

Keilmuan Geodesi: http://geodesy.gd.itb.ac.id/kkgd/?page_id=498

Page 122: APLIKASI PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN PERLINTASAN KERETA API DI KOTA SURABAYA BERBASIS ANDROID.pdf

110

[15] Willy, S. S. (2013). Pembuatan Sistem Informasi Perhotelan (Study Kasus:

Hotel Millenia Cileunyi ) Berbasiskan Web. 12.

[16] Himawan, C. H. (2013). Candra Lab Studio ; Penjelasan Struktur Data Json.

Diambil kembali dari www.candra.web.id:http://www.candra.web

.id/2014/06/12/ penjelasan-struktur-data-json/

[17] Rangkuti, Y. W. (2012). Teknologi Web Service SOAP vs REST. Bandung.