BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu...
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di Puskesmas Bonepantai Kabupaten Bone Bolango dan
waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai
tanggal 10 Juni tahun 2013.
3.2 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional
dengan pendekatan cross sectional study, ialah suatu penelitian untuk
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Artinya,
tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan
terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan dan penelitian
diamati pada waktu yang sama.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara objek yang
akan diteliti tentang Hubungan Status Gizi Dan Imunisasi Terhadap Kejadian
ISPA Pada Balita (Suatu penelitian Di Wilayah Kerja Puskesmas Bonepantai
Kabupaten Bone Bolango).
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Dependen
Variabel Dependen ini merupakan variabel tergantung, terikat, akibat,
terpengaruh (Notoatmodjo 2010). Pada penelitian ini, variabel dependen yang
dimaksud adalah Kejadian ISPA.
3.3.2 Variabel Independen
Variabel Independen ini mempengaruhi variabel bebas (Notoatmodjo, 2010).
Pada penelitian ini, variabel indenpenden yang dimaksud adalah Status Gizi dan
Status Imunisasi.
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional ini penting dan diperlukan agar pengukuran variabel atau
pengumpulan data (variabel) itu konsisten antara sumber data (responden) yang satu
dengan responden yang lain. Definisi operasional tentang batasan variabel yang
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 2010)
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi
Operasional
Alat
Ukur
Parameter Skala Kategori
1. Status gizi Status gizi
adalah diukur
dengan satuan
kg, dibagi
beberapa
kriteria : gizi
lebih, gizi
normal, gizi
kurang, dan
gizi buruk.
Standar yang
digunakan
adalah standar
Baku
Antropometri
menurut WHO-
NCHS sumber
Depkes RI
2004.
Timbangan Penilaian
status gizi
Ordinal 1. Gizi buruk :
< - 3 SD
2. Gizi kurang :
< - 2 SD s/d ≥ – 3
SD
3. Gizi baik :
> - 2 SD s/d + 2 SD
4. Gizi lebih :
> + 2 SD
2. Status
Imunisasi
Status
Imunisasi
adalah proses
pembentukan
sistem
kekebalan
tubuh.
Imunisasi di
lihat dengan
kartu imunisasi
lengkap atau
tidak, apabila
lengkap semua
imunisasi
diberikan
terutama
imunisasi yang
Kartu
imunisasi
Imunisasi
lengkap, jika
semua
imunisasi
diberikan
(DPT dan
Campak)
sedangkan
imunisasi
tidak lengkap
jika satu atau
lebih
imunisasi
tidak
diberikan.
Nominal 1. Imunisasi
tidak
lengkap
2. Imunisasi
lengkap
berhubungan
dengan
penyakit ISPA
yaitu imunisasi
DPT dan
Campak.
3
Balita Balita adalah
anak yang
berusia di
antara 12-59
bulan.
- - Nominal -
4 Kejadian
ISPA
ISPA adalah
penyakit
infeksi saluran
pernapasan
yang bersifat
akut dengan
gejala batuk,
pilek, serak,
demam baik
disertai
maupun tidak
disertai, napas
cepat, sesak
napas yang
berlangsung
dalam 14 hari.
Data
sekunder
Terdiagnosa
penyakit
ISPA dan
tidak ISPA
Nominal 1. ISPA
2. Tidak ISPA
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti tersebut (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua
ibu yang memiliki balita berumur 12-59 bulan menderita ISPA dan tidak ISPA
yang datang berkunjung di Puskesmas Bonepantai Kabupaten Bone Bolango.
3.5.2 Sampel
Sampel penelitian adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi ini (Notoatmodjo, 2010). Sampel penelitian sebanyak 60 balita
yang menderita ISPA dan tidak ISPA.
3.5.3 Tehnik Pengambilan Sampling
Tehnik pengambilan sampel Non Random (Non Probability) Sampling,
yaitu pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas kemungkinan yang dapat
diperhitungkan, tetapi semata-mata hanya berdasarkan kepada segi-segi
kepraktisan belaka.
Tehnik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan
Accidental Sampling. Dimana pada tehnik ini cara pengambilan sampel dilakukan
dengan cara mengambil responden kebetulan bertemu dengan peneliti atau ada
dan bersedia sebagai responden di tempat penelitian kurang lebih selama
penelitian dilakukan.
Adapun penelitian ini yang menjadi sampel adalah semua anak balita
yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Bonepantai Kabupaten Bone Bolango
datang berobat.
Adapun kriteria sampel adalah sebagai berikut :
1. Kriteria inklusi
a. Ibu yang memiliki balita yang berumur 12-59 bulan.
b. Ibu yang memiliki balita yang mempunyai data status imunisasi di
puskesmas.
c. Ibu sebagai responden bersedia untuk diwawancara.
2. Kriteria eksklusi
a. Ibu yang memiliki balita dengan riwayat RDS (Respiratory Distress
Syndrome).
b. Ibu yang memiliki anak dengan penyakit saluran pernapasan lainnya (asma
dan TB paru).
3.6 Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan adalah format isian data dan format
observasi dapat diuraikan dengan :
a. Variabel Kejadian ISPA : ditanyakan pada pasien dengan menggunakan
format isian dan berdasarkan data diagnosa dokter.
b. Variabel status gizi : diukur dengan menggunakan timbangan yaitu
observasi BB/U.
c. Variabel status imunisasi : diukur dengan menggunakan kartu imunisasi
yaitu Observasi KMS
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk mengumpulkan data.
Pengumpulan data dalam penelitian diperoleh dari data primer dan sekunder.
3.7.1 Data Primer
Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara dan observasi langsung
dengan responden berdasarkan format isian dan format observasi yang ada baik itu
data Status Gizi dan Status Imunisasi.
3.7.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari hasil pencatatan dan pelaporan di Puskesmas
Bonepantai, Dinas Kesehatan Bone Bolango, Dinas Kesehatan Propinsi Gorontalo
dan instansi terkait lainnya.
3.8 Pengolahan Data
Langkah-langkah pengolahan data dengan cara komputer :
a. Editing, yaitu hasil wawancara atau pengamatan dari lapangan harus
dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing
adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir
atau format observasi tersebut.
b. Coding, setelah semua format isian dan observasi diedit atau disunting,
selanjutnya dilakukan peng‘‘kodean’’ atau coding”,yakni mengubah data
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
c. Data Entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang
dalam bentuk ‘‘kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau
‘‘software’’ computer. Software computer ini bermacam-macam, masing-
masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Salah satu paket program
yang paling sering digunakan untuk ‘‘entri data’’ penelitian adalah paket
program SPSS for Window.
d. Cleaning, yaitu apabila semua data dari setiap sumber data atau responden
selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-
kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan
sebagainya, kemudian dilakukan pembentulan atau koreks( Notoatmodjo,
2010).
3.9 Tehnik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memperoleh gambaran dari hasil penelitian
yang telah dirumuskan dalam tujuan penelitian, membuktikan hipotesis-hipotesis
penelitian yang telah dirumuskan, dan memperoleh kesimpulan secara umum dari
penelitian, yang merupakan kontribusi dalam pengembangan ilmu yang
bersangkutan. (Notoatmodjo, 2010).
Adapun hipotesis penelitian yang di uji adalah dilakukan dengan uji Statistic
Chi Kuadrat untuk melihat hubungan antara variabel dependent dan variabel
independent dengan α = 0,05. Dengan kriteria H0 ditolak jika x² hitung > x² tabel
yang artinya ada hubungan antara variabel dependent dan variabel independent.
1. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui proporsi masing-masing
variabel yang di teliti.
P = 𝐹
𝑁 × 100%
Keterangan :
P : Presentasi
f : Jumlah jawaban yang benar
N : Jumlah sampel
100: Bilangan tetap
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Untuk hasil akhir digunakan uji statistik Chi Square (X2) dengan tingkat
kemaknaan α = 0,05 menggunakan cara manual dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Terlebih dahulu membuat rumusan hipotesis baik penelitian (H0) maupun hipotesis
alternatif (Ha).
b. Menyusun tabel koefisien korelasi dan tafsirannya serta tabel kerja untuk
melakukan komputasi data yang diperoleh ke dalam tabel.
Memasukkan data ke dalam rumus :
K
ih
h
f
ffX
1
2
02 )(
Dimana:
X2
: Chi Kuadrat
f0 : Frekuensi observasi
fh : Frekuensi harapan
c. Menguji nilai X2 yang diperoleh dengan menggunakan harga kritis (critical value
X2 tabel) yang disesuaikan dengan tingkat kemaknaan yang ditentukan (deviasi =
0,05).
Untuk menghitung derajat kemaknaan dengan rumus: )1)(1( rcn
dimana:
n : derajat kemaknaan (dk).
c : banyaknya kolom.
r : banyaknya baris.
d. Menarik kesimpulan terhadap pengujian X2 yaitu H0 diterima jika X
2 hitung < X
2
tabel, H0 ditolak jika X2 hitung > X
2 tabel atau X
2 hitung = X
2 tabel, dan Ha diterima
jika X2 hitung > X
2 tabel.
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
independent dengan variabel dependent melalui uji chi square. Uji ini digunakan
untuk melihat hubungan antara variabel independent yaitu status gizi dan imunisasi
dengan variabel dependent yaitu penyakit ISPA. Tingkat kemaknaan dan derajat
kebebasan yaitu p=0,05. Nilai probabilitas yang di dapatkan dari hasil uji, kemudian
dibandingkan dengan nilai alpha. Apabila p alpha, maka H0 ditolak sehingga dapat
disimpulkan hubungan antara variabel tersebut.
Untuk melihat hasil kemaknaan penghitungan statistik digunakan batas
kemaknaan 0,05. Penolakan hipotesis apabila nilai p 0,05 (ada perbedaan atau ada
hubungan yang bermakna), sedangkan penerimaan terhadap hipotesa apabila nilai P
0,05 (tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan yang bermakna).
3.10 Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti telah mendapat izin dari pihak
instansi Puskesmas Bonepantai. Prinsip etika yang dilaksanakan peneliti dalam
penelitian ini adalah :
1. Persetujuan penelitian (informed consent)
Harus ada persetujuan dari responden bahwa dia bersedia untuk
terlibat sebagai sampel, dan pada saat minta persetujuan jelaskan semua
tujuan penelitian yang akan dilaksanakan. Persetujuan penelitian tidak terbatas
pada responden saja, tetapi juga pada instansi sebagai tempat penelitian.
2. Tanpa nama (Anonimity)
Untuk menjaga kerahasiaan, responden berhak untuk tidak
menonjolkan identitasnya. Peneliti cukup dengan memberikan nomor kode
pada lembar pengumpulan data.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Data yang dikumpulkan dari individu hendaknya bersifat rahasia dan
tidak diketahui orang lain, kecuali peneliti sendiri. Untuk itu peneliti
hendaknya mengumpulkan segera lembaran instrument yang sudah diisi
responden dan sebaiknya tidak dikumpulkan melalui orang lain. Hanya
kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil
riset.
3.11 Jalannya Penelitian
1. Didalam melakukan penelitian ini, terlebih dahulu peneliti melakukan studi
awal pada tanggal 27 Februari 2013, untuk melihat poblematik yang terjadi
sehingga bisa dijadikan penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Bonepantai
Kabupaten Bone Bolango.
2. Mengajukan surat meneliti pada tanggal 7 Mei 2013, untuk mendapatkan
rekomendasi dari Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan.
3. Mengajukan surat meneliti pada tanggal 7 Mei 2013, dari Ketua Jurusan
Keperawatan
4. Mengajukan surat meneliti pada tanggal 8 Mei 2013, untuk mendapatkan
rekomendasi dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan politik Kabupaten Bone
Bolango
5. Mengajukan surat meneliti pada tanggal 8 Mei 2013, untuk mendapatkan
rekomendasi dari Rektor Universitas Negeri Gorontalo
6. Mengajukan surat meneliti pada tanggal 8 Mei 2013, untuk mendapatkan
rekomendasi dari Dinas Kesehatan Bone Bolango
7. Mengajukan surat meneliti selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei -10 Juni 2013
untuk mendapatkan rekomendasi dari Kepala Puskesmas Bonepantai
Kecamatan Bonepantai kabupaten Bone Bolango selama penelitian
berlangsung.
8. Melakukan pengambilan sampel secara accidental sampling yang dilakukan
dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau yang
bersedia di tempat penelitian. Penelitian dilakukan di Puskesmas Bonepantai
dengan ikut dalam kegiatan Posyandu yang dilakukan pada setiap desa.
Responden Ibu yang memiliki balita ditemukan sebanyak 60 orang
9. Mengadakan pendekatan dengan calon responden dengan mendapatkan
persetujuan penelian
10. Calon responden yang setuju menjadi responden, maka peneliti memberikan
surat persetujuan yang telah dibuat untuk ditanda tangani, selanjutnya peneliti
membagikan format isian yang berisi daftar pertanyaan identitas dan format
observasi untuk melakukan observasi langsung pada balita
11. Setelah melakukan penelitian, kepala Puskesmas Bonepantai Kabupaten Bone
Bolango mengeluarkan surat rekomendasi kepada peneliti bahwa benar
peneliti telah melakukan penelitian ditempat tersebut
12. Data hasil penelitian yang terkumpul diolah untuk melengkapi penulisan
penelitian
13. Seminar hasil penelitian.
3.12 Keterbatasan Penelitian
1. Kurangnya referensi atau literatur yang digunakan dalam penyusunan tinjauan
pustaka untuk dijadikan rancangan alat ukur
2. Peneliti mengalami hambatan pada saat melakukan pengolahan data karna
peneliti hanya menggunakan format isian dan format observasi langsung pada
calon responden yang akan di jadikan sampel penelitian.