Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

23
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah gizi yang terjadi di negara – negara maju dan berkembang tidak saja masalah kekurangan zat – zat gizi esencial, tetapi juga masalah gizi lebih yang manifestasinya berupa kelebihan berat badan. Hal ini disebabkan tingkat ekonomi mayarakat mulai membaik sehingga mengakibatkan konsumsi makanan terlalu berlebih baik dari segi kuantitas maupun kualitas. (1) Sekarang ini ada kecenderungan masyarakat untuk memilih makanan yang tinggi kalori dan lemak, tetapi rendah serat, misalnya beberapa makanan fast-food .(2) Selain itu, dengan berkembangnya teknologi dan era globalisasi semua menjadi serba elektrik dan serba praktis, menginginkan kemudahan efektif dan efisien dalam melakukan aktivitas. Energi yang dikeluarkan diupayakan sekecil – kecilnya, sebaliknya diharapkan tercapai produktivitas yang setinggi – tingginya. Keadaan dan prinsip yang seperti itu menyebabkan energi yang masuk tubuh tidak digunakan dan disimpan sebagai cadangan lemak dalam tubuh. Cadangan lemak yang terlalu 1

description

gizi

Transcript of Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

Page 1: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Masalah gizi yang terjadi di negara – negara maju dan

berkembang tidak saja masalah kekurangan zat – zat gizi esencial, tetapi juga

masalah gizi lebih yang manifestasinya berupa kelebihan berat badan. Hal ini

disebabkan tingkat ekonomi mayarakat mulai membaik sehingga mengakibatkan

konsumsi makanan terlalu berlebih baik dari segi kuantitas maupun kualitas.(1)

Sekarang ini ada kecenderungan masyarakat untuk memilih makanan yang tinggi

kalori dan lemak, tetapi rendah serat, misalnya beberapa makanan fast-food.(2)

Selain itu, dengan berkembangnya teknologi dan era globalisasi

semua menjadi serba elektrik dan serba praktis, menginginkan kemudahan efektif

dan efisien dalam melakukan aktivitas. Energi yang dikeluarkan diupayakan sekecil

– kecilnya, sebaliknya diharapkan tercapai produktivitas yang setinggi – tingginya.

Keadaan dan prinsip yang seperti itu menyebabkan energi yang masuk tubuh tidak

digunakan dan disimpan sebagai cadangan lemak dalam tubuh. Cadangan lemak

yang terlalu bertumpuk menyebabkan kelebihan berat badan bahkan menjadi

kegemukan. (1)

Kegemukan tidak saja mengganggu penampilan fisik seseorang,

terutama wanita yang menganggap kegemukan menjadikan badan tidak menarik

dan mengurangi kecantikan, tetapi juga akan mengganggu kesehatan. Seseorang

yang menderita kegemukan akan beresiko terserang penyakit jantung koroner, darah

tinggi, diabetes mellitus dan stroke. (2)

Kegemukan tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi balita

juga bisa mengalami kegemukan. Data antropometri anak balita (BB/U) yang

dikumpulkan melalui susenas dan dianalisis oleh Direktorat Bina Gizi Masyarakat

(BGM) Depkes dengan menggunakan kriteria + 2.0 SD sebagai ambang batas gizi

lebih atau kegemukan, menunjukkan bahwa dalam 10 tahun (1989 – 1999)

1

Page 2: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

prevalensi gizi lebih meningkat dari 0.77 % hingga 4.48%. Tahun 1996/1997

prevalensi kegemukan pada laki – laki adalah sebesar 12.8 % dan pada perempuan

20.0 % dengan melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang

dewasa umur 19 – 65 tahun.(3)

II. Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengertian dari gizi

lebih , mengetahui penyebab dan resiko gizi lebih dan mengetahui program

penanggulangan gizi lebih dan hubungannya dengan PUGS (Pedoman Umum Gizi

Seimbang).

III. Sitematika Penulisan

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I Pendahuluan

I. Latar Belakang

II. Tujuan Penulisan

III. Sistematika Penulisan

Bab II Pembahasan

I. Pengertian Gizi lebih

II. Penyebab dan Resiko Gizi Lebih

III. Upaya Penanggulangan gizi lebih dan hubungan dengan

PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang).

2

Page 3: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

BAB IIPEMBAHASAN

I. Pengertian Gizi Lebih

Gizi lebih adalah terdapatnya timbunan lemak yang berlebihan

dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. Timbunan lemak terjadi bila

jumlah lemak melebihi 3 % dari berat badan. Jumlah ini berbeda antara pria dan

wanita . Jumlah lemak yang normal adalah 12 – 20 % ddari berat badan padda pria

dewasa muda (18 – 30 tahun) dan 20 – 25 % dari berat badan pada wanita dewasa

muda (18 – 30 tahun). Proporsi ini akan meningkat sesuai dengan peningkatan

ummur. Pada pri dewasa tua (>30 tahun), jumlah lemak mencapai 27 % dari berat

badan sedangkan pada wanita dewasa tua (>30 tahun) jumlahnya mencapai 30% dari

berat badan. (2)

Kegemukan pada orang dewasa umur diatas 18 tahun dapat diukur salah

satunya dengan indeks massa tubuh (IMT). Indeks massa tubuh diketahui dengan

mengukur berat badan (BB) dalam kilogram dan tinggi badan (TB) dalam meter.

Rumus IMT yang digunakan BB dibagi (TB)2. Status gizi dikatakan gemuk bila

perhitungan IMT nilainya di atas 25,0 dan dikatakan gemuk tingkaat berat (obesitas)

bila nilai IMT di atas 27,0.

Pengertian lain dari gizi lebih adalah berlebihnya atau kelebihan energi di

dalam hidangan yang dikonsumsi, terhadap kebutuhan atau penggunaannya.

Kelebihan energi didalam tubuh diubah menjadi lemak dan ditimbun di tempat-

tempat tertentu. (5)

Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas yang dapat dibedakan

menjadi beberapa macam yang didasarkan pada letak timbunan lemak pada tubuh,

kondisi sel dan kegemukan menurut usia.

3

Page 4: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

A. Berdasarkan letal timbunan lemak

Berdasarkan penyebaran lemak dalam tubuh, ada 2 tipe kegemukan:

1. Tipe buah apel (tipe android).

Penumpukan lemak bagian tubuh sebelah atas yaitu sekitar dada, pundak,

leher dan muka. Pada umumnya dialami oleh wanita yang sudah menopouse dan

pada pria. Lemak yang menumpuk pada tipe ini sebagian besar merupakan lemak

jenuh yang mengandung sel-sel lemak yang besar. Kegemukan pada tipe ini lebih

muda untuk menurunkan BB asal melaksanakan diet, olah raga dan disiplin.

2. Tipe buah pear (tipe ginoid).

Mempunyai timbunan lemak pada bagian bawah tubuh, yaitu sekitar

perut, pinggul, paha dan pantat. Tipe ini banyak diderita oleh wanita. Jenis

timbunan lemaknya adalah tidak jenuh. Tipe ini lebih sukar untuk menurunkan

berat badan.

B. Berdasarkan kondisi sel.

Kegemukan ini hanya dapat diketahui jika dianalisa secara medis. Ilmuan

Hirsch dan Knittle membagi kegemukan menjadi beberapa tipe:

1. Tipe hiperplastik

Seseorang mempunyai jumlah sel lebih banyak dibandingkan dengan kondisi

normal, tetapi ukuran selnya sama dengan ukuran sel normal. Biasanya terjadi

pada masa kanak-kanak.

2. Tipe hipertropik.

Mempunyai jumlah sel yang normal, tetapi ukurannya lebih besar dari ukuran sel

normal . biasanya terjadi setelah dewasa.

4

Page 5: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

3. Tipe hiperplastik- hipertropik.

Mempunyai jumlah dan ukuran sel yang melebihi normal. Biasanya kegemukan

ini terjadi sejak masa kanak- kanak dan berlangsung terus hingga dewasa .

C. Kegemukan menurut usia.

Dibedakan menjadi beberapa bagian:

1. Masa bayi (infancy-onset obesity).

Disebabkan kurangnya pengetahuan ibu dalam memberi makan pada

bayinya. Oleh karena itu seorang ibu harus mengetahui waktu yang tepat

untuk memberi makan bayinya.

2. Kegemukan pada waktu kanak-kanak (childhood-onset obesity)

Disebabkan karena perilaku makan yang salah dan kurangnya anak

melakukan aktifitas fisik. Disisi lain menjamurnya iklan makanan pada media

elektronik dan media cetak membuat anak cendrung konsumtif.

3. Kegemukan saat dewasa (adult-onset obesity).

Terjadi menjelang usia 30 tahun. Hal ini disebabkan pada masa itu karir

seseorang mulai mantap sehingga sering terlibat dalam pertemuan-pertemuan

seperti; rapat, makan siang atau makan malam bersama dan pesta yang tak

luput dari soal makanan lezat. Disisi lain karena tanggung jawab terhadap

pekerjaan semakin tinggi, kebanyakan tidak mempunyai waktu untuk berolah

raga. (2)

5

Page 6: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

II. Penyebab dan Resiko Kegemukan.

A. Penyebab Kegemukan.

Menurut para ahli, didasarkan pada hasil penelitian, obesitas dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor:

1. Genetik.

Faktor genetik yang dimaksud adalah faktor keturunan yang berasal dari

orang tuanya. Seringkali dijumpai anak-anak yang gemuk dari keluarga yang salah

satu atau kedua orang tuanyagemuk juga. Pada saat ibu yang obesitas sedang hamil

maka unsur sel lemak yang berjumlah besar dan melebihi ukuran normal, secara

otomatis akan diturunkan kepada sang bayi selama dalam kandungan.(6)

Penelitian gizi di Amerika Serikat melaporkan bahwa anak-anak dari orang tua

dengan berat badan normal mempunyai peluang 10% menjadi gemuk. Bila salah satu

orang tua gemuk, peluang anak menjadi gemuk 40-50%. Bila ke-2 orang tuanya

gemuk, peluang anak 70-80% menjadi gemuk.(2)

2. Kerusakan pada salah satu bagian otak.

Perilaku makan seseorang dikendalikan oleh sistem pengontrol yang

terletak pada suatu bagian otak yang disebut hipotalamus. Dua bagian hipotalamus

yang mempengaruhi penyerapan makan yaitu hipotalamus lateral (HL) yang

menggerakkan nafsu makan, dan hipotalamus Ventromedial (HVM) yang bertugas

merintangi nafsu makan. Dari hasil penelitian, bila HL rusak maka individu menolak

makan dan minum. Bila HVM rusak maka seseorang akan menjadi rakus dan

kegemukan.

3. Pola makan berlebihan.

Pola makan berlebihan cendrung dimiliki oleh orang yang kegemukan.

Orang yang kegemukan biasanya cendrung lebih responsif terhadap isyarat lapar

eksternal seperti rasa, bau makanan dan saatnya waktu makan. Mereka cendrung bila

6

Page 7: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

merasa ingin makan, bukan makan pada saat lapar. Apabila tidak memiliki control

dan motivasi yang kuat untuk mengurangi BB akan sulit keluar dari kegemukan.

4. Kurang melakukan aktifitas fisik.

Aktifitas fisik akan membakar kalori dalam tubuh. Jika asupan kalori

kedalam tubuh berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktifitas fisik yang seimbang

akan menyebabkan tubuh mengalami kegemukan.(2)

5. Pengaruh Emosional.

Seseorang yang sedang mengalami stress tidak melakukan aktifitas fisik

yang mampu membakar energi, maka kelebihan energi tersebut akan disimpan

sebagai lemak. Proses ini akan menyebabkan glukosa darah menurun sehingga

menyebabkan rasa lapar pada orang yang sedang mengalami tekanan psikologis.

B. Resiko Kegemukan

1. Segi fisik.

Dalam pergaulan sehari-haari, orang yang menderita kegemukan akan

rendah diri karena merasa penampilannya kurang enak dipandang mata.

Penderita kegemukan akan mengalami gangguan dalam aktifitas keseharian

atau kurang lincah. Selain itu ada penderita kegemukan yang merasa kurang

percaya diri sehingga sering kali mengalami depresi atau tekanan, baik yang

datang dari dirinya maupun lingkungannya.

2. Penyakit degeneratif akibat kegemukan.

Tekanan darah tinggi.

Menurut penelitian, penderita kegemukan yang berusia 20-39

tahun mempunyai resiko 2 kali lipat teerserang hipertensi.

Penyakit jantung koroner.

Hasil penelitian menujukan bahwa dari 500 penderita kegemukan,

sekitar 88% mendapat resiko terserang penyakit jantung koroner.(2)

7

Page 8: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

Diabetes Militus.

Penelitian di Jakarta tahun 1982, penyakit diabetes militus banyak

terdapat pada orang gemuk (6,7%), dibandingkan dengan orang

tidak gemuk (0,59%). (5)

Kanker.

Hasil penelitian terbaru menujukan laki-laki yang mengalami

obesitas akan beresaiko lebih tinggi mengalami kanker usus besar,

rektum dan kelenjer prostate, dan pada wanita ; obesitas mengalami

resiko terkena penyakit kanker payudara dan rahim.

Arthritis & Gout.

Orang yang menderita kegemukan mempunyai resiko tinggi

terhadap penyakit arthritis (radang sendi) . Gout merupakan salah

satu penyakit arthritis. Penyakit ini disebabkan meningkatnya kadar

asam urat dan terbentuknya kristal asam urat pada sendi.(2)

III. Upaya penanggulangan gizi lebih dan hubungannya dengan PUGS (Pedoman

Umum Gizi Seimbang).

Masalah gizi lebih muncul dipermukaan pada tahun-tahun terakhir PJP I,

yaitu awal tahun 1990-an. Peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat

tertentu, terutama diperkotaanmenyebabkan perubahan dalam gaya hidup terutama

pada pola makan. Pola makan tradisional yang tadinya tinggi karbohidrat, tinggi

serat kasar dan rendah lemak, berubah ke pola makan baru yang rendah karbohidrat,

rendah serat kasar, dan tinggi lemak. Sehingga menggeser mutu makanan kearah

tidak seimbang.(3) Makanan yang tidak seimbang dapat mengakibatkan kegemukan,

daya tahan tubuh kurang, gangguan kesehatan kulit dan rambut, serta mempercepat

timbulnya penyakit degeneratif.

Untuk menganjurkan masyarakat mencapai pola makan yang baik dan

benar, perla dipandu dengan pedoman yang dapat memberikan arahan dalam

mengkonsumsi gizi seimbang yaitu buku Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).(7)

8

Page 9: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

Kosep dasar gizi seimbang adalah dalam pemberian makanan harus memperhatikan

kemampuan tubuh seseorang mencerna makanan, umur, jenis kelamin, jenis aktifitas,

dan kondisi lain seperti sakit, hamil, dan menyusui.

Untuk hidup dan meningkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan 5 kelompok

zat gizi (kartbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral) dalam jumlah cukup,

tidak berlebihan dan tidak juga kekurangan. Disamping itu manusia memerlukan air

dan serat untuk memperlancar berbagai proses faali tubuh.

Masukan gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi oleh 1 jenis bahan makanan,

melainkan harus terdiri dari aneka ragam bahan makanan.

Upaya menanggulangi masalah gizi ganda yakni gizi kurang dan gizi lebih adalah

membiasakan mengkonsumsi hidangan sehari-hari dengan susunan zat gizi yang

seimbang. Untuk maksud tertsebut ada 13 pesan dasar gizi seimbang yang perlu

diikuti : (8)

1. Makanlah aneka ragam makanan.

Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi. Makan

makanan yang beraneka ragam akan menutupi kekurangan atau kelengkapan zat gizi

tertentu. Makanan beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber

zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi kebutuhan seseorang.

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan gizi.

Setiap orang dianjurkan makan makanan yang cukup nmengandung energi agar

dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari. Kecukupan energi bagi seseorang ditandai

oleh berat badan yang normal. Konsumsi energi yang berlebihan dapat mengakibat

kan kenaikan berat badan.

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.

Karbohidrat ada 2 kelompok yaitu karbohidrat kompleks (padi-padian, umbi-

umbian, tepung, sagu dan pisang) dan karbohidrat sederhana (gula).

9

Page 10: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks dalam tubuh berlangsung

lebih lama daripada karbohidrat sederhana, sehingga tidak segera merasa lapar.

Konsumsi gula sebaiknya dibatasi sampai 5% dari jumlah kecukupan energi. Jika

berlebihan energi akan disimpan dalam jaringan tubuh dan apabila berlangsung lama

dapat mengakibatkan kegemukan.

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi.

Lemak dan mionyak yang terdapat di dalam makanan berguna untuk

meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K.

Konsumsi lemak dan minyak paling sedikit 10% dari kebutuhan energi. Sebaiknya

menggunakan lemak dan minyak nabati karena mudah dicerna oleh tubuh. Konsumsi

lemak dan minyak dalam makanan seharí-hari tidak lebih dari 25% dari kebutuhan

energi.

Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 2 bagian makanan mengandung sumber

lemak nabati dan 1 bagian lagi mengandung sumber lemak hewani.

5. Gunakan garam beryodium.

6. Makanlah makanan sumber zat besi.

7. Berikan ASI saja pada bayi sampai berumur 4 bulan.

8. Biasakan makan pagi

9. Minumlah air bersih, aman, dan cukup jumlahnya.

10. Lakukan kegiatan fisik dan olah raga teratur.

Kegiatan fisik dan olah raga yang tidak seimbang dengan energi yang

dikonsumsi dapat mengakibatkan berat badan lebih atau berat badan kurang.

Untuk mempertahankan berat badan normal, upayakan agar kegiatan fisik dan olah

raga selalu seimbang dengan masukan energi yang diperoleh dari makanan seharí-

hari.

10

Page 11: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

11. Hindari minum minuman beralkohol.

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.

13. Bacalah label pada makanan yang dikemas. (8)

Apabila anjuran PUGS diterapkan dalam kehidupan seharí-hari, maka

dapat dicegah kemungkinan menderita gizi lebih yang menyebabkan kegemukan ,

dan penyakit-penyakit yang menyertainya. Berdasarkan hal tersebut perlu dibuat

program – program yang mendukung penurunan prevalensi penderita gizi lebih.

Program yang tepat sangat menentukan keberhasilan dalam meningkatkan

pengetahuan ibu-ibu dan keluarga tentang gizi seimbang.

Program – program yang akan dilaksanakan antara lain adalah :

1. penyuluhan pesan gizi seimbang

beberapa cara penyampaian pesa gizi seimbang berdasarkan sasaran, metoda,

media dan tempat adalah sebagai berikut :

SASARAN METODE TEMPAT MEDIA

- ibu balita

- pengasuh

- Tetangga

- komunikasi

langsung

* perorangan

* Kelompok

- posyandu

- puskesmas

- rumah

- pengajian

- arisan

- booklet

- lembar balik

- model makanan

- komunikasi tidak

langsung

- temp

at – tempat

umum

- pusk

esmas

- polin

des

- rad

io

- po

ster

- bill

board

- spa

nduk dll

11

Page 12: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

2. melaksanakan pemantauan secara berkala berat badan dan tinggi badan di

posyandu, sekolah dan rumah tangga.

3. melaksanakan olah raga secara berkala di tempat kerja, sekolah dan tempat –

tempat umum.

BAB III

KESIMPULAN

1. Masalah gizi yang terjadi di negara – negara maju dan berkembang tidak saja

masalah kekurangan zat – zat gizi esencial, tetapi juga masalah gizi lebih yang

manifestasinya berupa kelebihan berat badan

2. Gizi lebih adalah terdapatnya timbunan lemak yang berlebihan dari yang

diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. Timbunan lemak terjadi bila jumlah

lemak melebihi 3 % dari berat badan

3. Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas yang dapat dibedakan menjadi

beberapa macam yang didasarkan pada letak timbunan lemak pada tubuh, kondisi

sel dan kegemukan menurut usia.

4. Obseitas dapat dipengaruhi oleh berbagai factor, yaitu genetik, kerusakan pada

salah satu bagian otak, pola makan berlebihan, kurang melakukan aktivitas fisik

dan pengaruh emosional.

5. Resiko penderita kegemukan antara lain adalah dari segi fisik (penampilan),

penyakit degeratif seperti tekanan darah tinggi, jantung koroner, diabetes

mellitas, kanker, dan artritis atau gout.

6. Upaya menanggulangi masalah gizi ganda yakni gizi kurang dan gizi lebih

adalah membiasakan mengkonsumsi hidangan sehaari-hari dengan susunan zat

gizi yang seimbang. Untuk maksud tertsebut ada 13 pesan dasar gizi seimbang

yang perlu diikuti .

12

Page 13: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

DAFTAR PUSTAKA

1. Emma S Wirakusumah, “ Cara Aman Dan Efektif Menurunkan Berat Badan”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1994

2. Ir. Susi Purwati, Dkk, “ Perencanaan Menú Untuk Penderita Kegemukan “, Panebar Surabaya

3. Sunita Almatsier, “ Prinsip Dasar Ilmu Gizi”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003

4. Prof. Dr. Ahcmad Djaeni Sediaoetama, M.Sc, “ Ilmu Gizi “, Dian Rakyat, Jakarta, 1996

5. Sihadi, “Ancaman Kesehatan Dibalik Kegemukan “, Majalah Kesehatan Nomor 158 Tahun 2000

6. Indra Purnomo, Amg,Spd, “Obesitas, Jangan Dianggap Remeh”, http//www. Gogle.com

7. “Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat Bagi Balita”, Departemen Kesehatan Dan Kesejahteraan Sosial RI, Ditjen Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat, Jakarta, 2000

8. “ Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang”, Ditjen Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Jakarta, 1996

13

Page 14: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang yang telah

memberi rahmat dan hidayah serta petunjuk yang berlimpah sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah dengan judul “ Upaya Penaggulangan Gizi Lebih dan Hubungan

dengan PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang).

Dalam penyusunan makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai

pihak baik secara langsung maupun tidak langsung oleh kerana itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada semu pihak yang telah membantu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, untuk itu penulis

mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah

ini.

Akhirnya kepada-Nya kita berserah diri dan semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalaam

Penullis

14

Page 15: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I Pendahuluan………………………………………………….. 1

I. Latar Belakang…………………………………………… 1

II. Tujuan Penulisan………………………………………… 2

III. Sistematika Penulisan…………………………………… 2

Bab II Pembahasan…………………………………………………

3

I. Pengertian Gizi lebih……………………………………. 3

II. Penyebab dan Resiko Gizi Lebih………………………... 6

III. Upaya Penanggulangan gizi lebih dan hubungan

dengan PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang)………. 8

Bab III Kesimpulan………………………………………………….. 12

Daftar Pustaka

15

Page 16: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

TUGAS GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

TENTANG

UPAYA PENANGGULANGAN GIZI LEBIH DAN HUBUNGAN DENGAN PUGS

(PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG)

KELOMPOK IIIAnggota :

DEWI GUSRISUHAINI AIDA

WIDYA FEBRA LESTARI

16

Page 17: Gizi Lebih, Tugas Gizi Kesmas

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ANDALAS

2006

17