PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

112
PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI SISWA SEKOLAH DASAR SWASTA AMANAH LUBUK PAKAM SKRIPSI MELY MARIOZENI ZEBUA P01031214083 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI 2018

Transcript of PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

Page 1: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI

SISWA SEKOLAH DASAR SWASTA AMANAH LUBUK PAKAM

SKRIPSI

MELY MARIOZENI ZEBUA

P01031214083

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI

2018

Page 2: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI

SISWA SEKOLAH DASAR SWASTA AMANAH LUBUK PAKAM

Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Studi

Diploma IV di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

MELY MARIOZENI ZEBUA

P01031214083

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI

2018

Page 3: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Judul :Pengaruh Aplikasi Literasi Gizi Terhadap Perilaku

Anak Sekolah Dasar Swasta Amanah Lubuk

Pakam

Nama Mahasiswa : Mely Mariozeni Zebua

NIM : P01031214083

Program Studi : Diploma IV

Menyetujui :

Dr. Tetty Herta Doloksaribu, STP, MKM.

Pembimbing Utama

Mengetahui

Ketua Jurusan Gizi Poltkes Medan

Dr. Oslida Marthony, SST, M.Kes

NIP : 196812261989032002

Tanggal lulus: Agustus 2018

Dr.Haripin Togap Sinaga, MCN

Anggota Penguji

Novriani Tarigan, DCN, M.Kes

Anggota Penguji

Page 4: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

iv

ABTRAK

MELY MARIOZENI ZEBUA “PENGARUH LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU SISWA SD SWASTA AMANAH LUBUK PAKAM” (DI BAWAH BIMBINGAN TETTY HERTA DOLOKSARIBU)

Literasi merupakan sarana peserta didik dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang didapatkannya. Gerakan Literasi Sekolah merupakan kegiatan 15 menit membaca buku non pelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Literasi gizi merupakan kemampuan setiap orang untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam proses memahami informasi gizi dan sebagai alat untuk mengubah perilaku.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi gizi terhadap perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) siswa SD Swasta Lubuk Pakam.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment) dengan rancangan One Grup Pre-Post Test. Sampel penelitian ini adalah semua siswa kelas 4, 5 dan 6 SD Swasta Amanah Lubuk Pakam. Sampel berjumlah 67 orang siswa. Intervensi yang diberikan kepada siswa berupa kegiatan literasi gizi. Literasi gizi dilakukan 8 kali per kelas sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai dan berlangsung setiap hari selama 8 hari. Kegiatan tersebut dilakukan selama 15 menit untuk setiap pertemuan yang terdiri dari kegiatan membaca sendiri media booklet selama 8 menit dan mendengarkan penjelasan booklet selama 7 menit. Pengumpulan data perilaku dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah kegiatan literasi gizi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji T- dependent.

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi literasi gizi terhadap perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan). Rerata peningkatan skor pengetahuan 1.95, skor sikap 3.48, dan skor tindakan 4.06. Terdapat pengaruh yang signifikan (p < 0,05) terhadap perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) siswa SD Swasta Amanah Lubuk Pakam. Kata Kunci : Literasi Gizi, Perilaku Siswa SD

Page 5: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

v

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan berkat dan rahmatNya Penulis dapat menyelesaikan Skripsi

dengan judul “Pengaruh Aplikasi Literasi Gizi Terhadap Perilaku Gizi

Siswa Sekolah Dasar Swasta Amanah Lubuk Pakam”.

Penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak dengan penulisan skripsi ini, penulis menyampaikan banyak terima

kasih kepada :

1. Dr. Tetty Herta Doloksaribu, STP, MKM selaku pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan

bimbingan, nasehat, masukan dan motivasi dalam penulisan skripsi.

2. Dr. Haripin Togap Sinaga, MCN dan Novriani Tarigan, DCN, M.Kes

selaku anggota penguji yang telah memberikan masukan serta saran.

3. Ketua Jurusan gizi, bapak/ibu dosen dan seluruh civitas akademik di

lingkungan Jurusan Gizi Poltekes Kemenkes Medan yang sudah

memberikan bekal ilmu dan dukungan selama penulis mengikuti

pendiddikan di Jurusan Gizi Poltekes Kemenkes Medan.

4. Pemerintah Daerah Nias Selatan yang sudah memberikan keringanan

biaya selama mengikuti pendidikan di Poltekes Kemenkes Medan.

5. Kedua orang tua tercinta yang telah berjuang dan selalu memberikan

doa yang tulus serta dukungan baik berupa moral ataupun moril..

6. Mitra, Melva dan Agnes yang telah membantu kegiatan penelitian

mulai dari awal hingga selesai. Sahabat seperjuangan dan teman-

teman satu bimbingan mahasiswa semester VII Jurusan Gizi T.A

2017/2018 yang tak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas

kerjasama, motivasi dan dukungan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis mengharapkan skripsi ini daat memberi manfaat bagi

pembaca.

Penulis

Page 6: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

vi

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN PERSUTUJUAN........................................................ iii

KATA PENGANTAR............................................................................ iv

DAFTAR ISI........................................................................................ V

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................

A. Latar Belakang ........................................................................

B. Rumusan Masalah................................................................

C. Tujuan Penelitian......................................................................

1. Tujuan Umum......................................................................

2. Tujuan Khusus....................................................................

D. Manfaat Penelitian....................................................................

1

1

3

3

3

3

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................

A. Anak Sekolah Dasar...............................................................

B. Literasi Gizi..............................................................................

C. Penyuluhan Gizi ......................................................................

D. Perilaku....................................................................................

E. Booklet Gizi Seimbang..........................................................

F. Kerangka Teori........................................................................

G. Kerangka Konsep....................................................................

H. Defenisi Operasional...............................................................

5

5

5

7

10

14

23

26

27

I. Hipotesis................................................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN..........................................................

A. Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................

B. Jenis dan Rancangan Peneitian...............................................

C. Populasi dan Sampel Penelitian...............................................

D. Jenis dan Cara pengumpulan Data..........................................

E. Tahapan Penelitian ................................................................

F. Intervenasi yang di Berikan......................................................

G. Pengolahan dan Analisis Data.................................................

28

28

28

28

29

30

31

32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 34

Page 7: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

vii

A. Hasil.......................................................................................... 34

B. Pembahasan.......................................................................... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................. 43

A. Kesimpulan............................................................................. 43

B. Saran...................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 44

LAMPIRAN........................................................................................ 46

Page 8: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

viii

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Hubungan Status Kesehatan, Perilaku, dan Promosi

Kesehatan............................................................................. 16

2. Skema Penelitian.................................................................. 30

Page 9: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

ix

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Frekuensi pelaksanaan literasi gizi...................................... 21

2. Distribusi Frekuensi Usia Sampel........................................ 33

3 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin...................................... 34

4 Nilai Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Literasi Gizi...... 35

5 Nilai Sikap Sebelum dan Sesudah Literasi Gizi................. 35

6 Nilai Tindakan Sebelum dan Sesudah Literasi Gizi........... 35

7 Analisis perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah

kegiatan literasi gizi.......................................................... 36

8 Analisis perbedaan sikap sebelum dan sesudah kegiatan

literasi gizi......................................................................... 37

9 Analisis perbedaan tindakan sebelum dan sesudah kegiatan

literasi gizi.......................................................... 37

Page 10: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

x

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Informed Consent................................................................ 46

2. Materi Penyuluhan............................................................... 47

3. Satuan Acara Literasi Gizi I................................................. 48

4. Satuan Acara Literasi Gizi II............................................... 51

5. Satuan Acara Literasi Gizi III............................................... 54

6. Satuan Acara Literasi Gizi IV............................................... 57

7. Kuesioner............................................................................ 60

8. Master Tabel....................................................................... 66

9. Frekuensi Variabel.............................................................. 69

11. Uji Normalitas...................................................................... 70

12. Hasil Uji Statistik.................................................................. 71

13. Dokumentasi......................................................................... 74

14. Pernyataan........................................................................... 76

15. Daftar Riwayat Hidup......................................................... 77

16. Bukti Bimbingan.................................................................. 78

17. Surat Penelitian................................................................. 81

19. Surat Balasan Penelitian................................................... 82

20. Booklet.............................................................................. 83

Page 11: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak sekolah merupakan sasaran strategis dalam perbaikan

masalah gizi masyarakat (Depkes RI. 2005).Berdasarkan Data Riskesdas

tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi status gizi kurang dan status

gizi lebih anak usia sekolah dasar (5-12 tahun) di Sumatera Utara yaitu

pendek 35%, sangat pendek 20%. Status gizi tersebut lebih tinggi

dibandingkan keadaan secara nasional yaitu kategori pendek 12,3%,

sangat pendek 18,4%, kurus 7,2%, sangat kurus 4,0%, gemuk 10,8% dan

sangat gemuk 8,8%.

Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun

2013 tentang gerakan nasional percepatan perbaikan gizi untuk

mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan

produktif dilakukan melalui lintas sektor, diantaranya melalui sektor

Pendidikan dan Kebudayaan.

Upaya yang telah dilakukan pemerintah melalui lintas sektor

Pendidikan dan Kebudayaan antaranya pemberian bantuan

pengembangan sekolah sehat dan pembinaan pengembangan Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS). Kegiatan pokok UKS diantaranya pendidikan

kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah.

Pelayanan kesehatan meliputi penyuluhan kesehatan dan konseling,

pengawasan dan pelayanan kantin sehat serta informasi gizi

(Permendikbud, 2014).

Pendidikan atau penyuluhan gizi merupakan pendekatan edukatif

untuk menghasilkan perilaku individu atau masyarakat yang diperlukan

dalam meningkatkan perbaikan pangan dan status gizi. Harapan dari

upaya ini yaitu masyarakat bisa memahami pentingnya makanan dan gizi,

sehingga mau bersikap dan bertindak mengikuti norma-norma gizi

(Suhardjo, 1996 dalam Zulaeka, 2012).

Disisi lain pemerintah mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah

(GLS) agar kemampuan membaca peserta didik dapat meningkat dengan

Page 12: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

2

mengintegrasikan progam sekolah dalam keluarga dan masyarakat untuk

mengembangkan sekolah. Gerakan Literasi Sekolah yang merupakan

kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar

dimulai.Kegiatan ini melibatkan semua warga sekolah dan masyarakat

sebagai bagian ekosistem pendidikan.

Literasi merupakan sarana peserta didik dalam mengenal,

memahami, dan menerapkan ilmu yang didapatkannya di bangku

sekolah.Literasi juga terkait dengan kehidupan peserta didik, baik dirumah

maupun di lingkungan sekitarnya (Wiedarti, dkk. 2016).

Kemampuan literasi pada awalnya adalah kemampuan membaca

dan menulis.Saat ini maknanya sudah berkembang dan lebih kompleks

(Subandiyah, 2016) untuk meningkatkan pengetahuan dan menguasai

materi – materi bacaan yang disediakan (Widya, 2017).

Menurut Endah (2017) dalam penelitian nya terdapat pengaruh

literasi ekonomi terhadap perilaku konsumsi siswa SMP Negeri di

Surabaya Wilayah Barat.Hal ini berarti literasi ekonomi siswa secara

parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap perilaku konsumsi

siswa.

Selain itu hasil penelitian Widya (2017) terdapat pengaruh yang

signifikan pada Program Gerakan Literasi terhadap Minat Baca Siswa di

SD Islam TerpaduMuhammadiyah An-najah Jatinom Klaten sebesar

30,2% sisanya 69,8% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti

dalam penelitian ini. Namun, program yang ada di SD Islam Terpadu

Muhammadiyah An-najah Jatinom Klaten tersebut untuk menumbuhkan

budaya literasi dan meningkatkan minat baca siswa.

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di SD

Swasta yang melaksanankan kegiatan literasi pada bulan November

2017, peneliti mengambil satu sekolah yaitu SD Swasta Amanah. Peneliti

melakukan pengamatan bahan bacaan yang disediakan pihak sekolah

sebagai media literasi dan bahan bacaan yang berisi pendidikan gizi.

Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah SD

Amanah terkait seberapa sering adanya penyuluhan gizi selama satu

tahun terakhir.Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan

Page 13: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

3

peneliti, untuk meningkatkan perilaku gizi pada anak dilakukan

penyampaian informasi gizi dengan mengintergrasikan program sekolah

yaitu aplikasi literasi gizi di SD Amanah Lubuk Pakam.

B. Rumusan Masalah

Adakah pengaruh aplikasi literasi gizi terhadap perilaku gizi siswa SD

Swasta Amanah Lubuk Pakam?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh aplikasi literasi gizi terhadap perilaku

gizi siswa SD Swasta Amanah.

2. Tujuan Khusus

a. Menilai pengetahuan siswa sekolah dasar sebelum dan sesudah

dilaksanakan aplikasi literasi gizi di Sekolah Dasar Swasta

Amanah Lubuk Pakam.

b. Menilai sikap siswa sekolah dasar sebelum dan sesudah

dilaksanakan aplikasi literasi gizi di Sekolah Dasar Swasta

Amanah Lubuk Pakam.

c. Menilai tindakan siswa sekolahdasar sebelum dan sesudah

dilaksanakan aplikasi literasi gizi di Sekolah Dasar Swasta

Amanah Lubuk Pakam.

d. Menganalisis peningkatan perillaku (pengetahuan, sikap, dan

tindakan) siswa Sekolah Dasar Swasta Amanah Lubuk Pakam

setelah apliksi literasi gizi.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi responden yaitu siswa SD

Memberikan pengetahuan mengenai gizi seimbang pada anak

sekolah dasar.

2. Bagi orangtua siswa

Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan perilaku gizi anak

sekolah.

Page 14: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

4

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai referensi tentang aplikasi kegiatan literasi gizi pada

anak sekolah dasar.

4. Bagi peneliti

Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman peneliti

dalam menulis karya ilmiah.

Page 15: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anak Sekolah Dasar

Anak usia sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun.

Seorang anak dikatakan memasuki tahap middle chilhood ketika berada

pada usia 5-10 tahun. Anak usia sekolah dapat dikategorikan pada fase

pra-remaja, yaitu anak yang berada pada usia 9-11 tahun untuk

perempuan dan 10-12 tahun untuk laki-laki (Brown, 2005 dalam Arimurti,

2012).

Menurut Notoatmodjo, 1983 dalam Arimurti, 2012 anak sekolah

dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu masa kelas rendah sekolah

dasar, masa kelas tiga sekolah dasar, dan masa pueral. Masa kelas

rendah sekolah dasar umumnya memiliki sifat kecenderungan untuk

memuji diri sendiri, tunduk terhadap peraturan, senang membandingkan

dirinya dengan anak lain, dan jika tidak mampu menyelesaikan suatu

masalah maka hal tersebut akan dianggap menjadi tidak penting. Masa

kelas tiga sekolah dasar memiliki ciri – ciri mulai menyukai mata pelajaran

tertentu, sangat realistik, ingin tahu dan belajar, mulai gemar membentuk

teman sebaya dan bermain bersama.Masa pueral memilki sifat yang

menonjol seperti sifat untuk berkuasa.Anak mulai mengakui otoritas

orang tua dan guru sebagai sesuatu yang wajar. Ciri – ciri yang dimilki

oleh setiap anak akan mengalami perubahan seiring dengan

bertambahnya usia mereka.

B. Literasi gizi

Literasi lebih dari sekedar membaca dan menulis, namun

mencakup keterampilan berfikir menggunakan sumber-sumber

pengetahuan dalam bentuk media cetak, visual,digital, dan auditori.

Gerakan literasi sekolahmerupakan suatu usaha atau kegiatan yang

bersifatpartisipatif dengan melibatkan warga sekolah, akademisi, penerbit,

media massa, masyarakat.Gerakan literasi sekolah adalah gerakan sosial

dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen.Upaya yang ditempuh

Page 16: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

6

untuk mewujudkannya pembiasaan membaca peserta didik.Literasi

merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan

berkelanjutan untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan anak

sekolah.Kegiatan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit sebelum

pelajaran dimulai.

Gerakan literasi sekolah dikembangkan berdasarkan sembilan

agenda prioritas (Nawacita) yang terkait dengan tugas dan fungsi

Kemendikbud khususnya pada butir (5) meningkatkan kualitas hidup

manusia dan masyarakat Indonesia; (6) meningkatkan produktifitas rakyat

dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa

maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya; (8) melakukan

revolusi karakter bangsa; (9) memperteguh kebinekaan dan memperkuat

restorasi sosial Indonesia (Wiedarti, dkk, 2016).

Beberapa kegiatan literasi yang sudah dilakukan seperti literasi

kesehatan, literasi makanan, dan literasi media gizi.kegiatan literasi

tersebut dapat di definisikan sebagai berikut :

a. Literasi kesehatan pada umum nya didefenisikan sebagai kemampuan

untuk mengakses, memahami, dan menggunakan informasi kesehatan

(Veldro, 2015).

b. Literasi makanan merupakan upaya dalam membentuk pengetahuan,

keterampilan dan kapasitas untuk mencari, menyiapkan, dan memasak

berbagai makanan secara berkelanjutan untuk mempromosikan gaya

hidup sehat dan seimbang (Ronto, 2017).

c. Literasi media merupakan upaya dalam mempromosikan iklan

kesehatan dan makanan bagi kaum anak-anak pada umumnya

sehingga mempengaruhi perilaku gizi anak (Kaiser, 2011).

d. Literasi gizimerupakan kemampuan setiap orang untuk memiliki

pengetahuan dan keterampilan dalam proses memahami informasigizi

dan sebagai alat untuk mengubah perilaku (USDHHS, 2000 dalam

Aihara dan Junko , 2011).

Literasi gizi bisa menjadi proses berbasis keterampilan yang dapat

digunakan untuk mengidentifikasi dan mengubah pesan tentang makanan

menjadi pengetahuan. Umumnya, orang-orang yang memiliki

Page 17: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

7

pengetahuan yang memadai tentang gizi dan akanmembuat pilihan

makanan yang sehat (Parmenter et al., 2000). Dengan demikian, literasi

gizi merupakan bagian integral dalam meningkatkan pengetahuan gizi dan

penyampaian kebiasaan makan yang sehat (Aihara dan Junko, 2011).

Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam rangka menyadarkan

mayarakat di bidang gizi salah satunya meningkatkan pendidikan gizi

masyarakat melalui penyediaan media materi komunikasi informasi dan

edukasi serta kampenya gizi. Beberapa kegiatan yang terkait untuk

menyadarkan masyarakat di bidang gizi salah satunya promosi gizi.

Menurut Bloom dalam Notoatmodjo (2007) perilaku merupakan

faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi

kesehatan individu kelompok atau masyarakat.Oleh sebab itu intervensi

atau upaya yang ditujukan kepada faktor perilaku sangat

strategis.Perubahan perilaku masyarakat dapat dilakukan melalui promosi

kesehatan yang salah satunya dengan pendidikan atau penyuluhan gizi.

C. Penyuluhan Gizi

Penyuluhan adalah adalah salah satu bentuk menurut kamus besar

bahasa indonesia penyuluhan berasal dari kata suluh dan obor sekaligus

sebagai terjemahan dari kata “voorlichting” yang dapat diartikan sebagai

kegiatan penerangan atau memberikan terang bagi yang dalam

kegelapan. Sebagai proses penerangan kegiatan penyuluhan tidak saja

terbatas pada memberikan penerangan tetapi menjelaskan mengenai

segala informasi yang ingin disampaikan kepada kelompok sasaran yang

akan menerima manfaat penyuluhan sehingga mereka benar-benar

memahami seperti yang dimaksud oleh penyuluh. Penyuluhan dalam arti

umum adalah ilmu sosial yang mempelajari sistem dan proses perubahan

pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih

baik sesuai dengan yang diharapkan.

Penyuluhan dapat dipandang sebagai bentuk pendidikan untuk

orang dewasa. Penyuluhan merupakan proses belajar untuk

mengembangkan pengertian dan sikap yang positif agar yang

bersangkutan dapat memiliki dan membentuk kebiasaan yang baik dalam

Page 18: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

8

kehidupan sehari-hari. Pendekatan penyuluhan merupakan upaya

pendekatan kelompok yaitu kelompok kecil maupun kelompok besar

(Depkes dalam Supariasa 2014).

a. Tujuan penyuluhan

Menurut supariasa (2014) tujuan penyuluhan gizi merupakan bagian dari

tujuan penyuluhan kesehatan, namun khusus di bidang usaha perbaikan

gizi. Secara umum tujuan penyuluhan gizi adalah untuk meningkatkan

status gizi masyarakat, khususnya pada golongan rawan gizi ibu hamil ibu

menyusui dan anak balita dengan cara mengubah perilaku masyarakat ke

arah yang baik sesuai dengan prinsip gizi. Adapun tujuan yang lebih

khusus yaitu :

1) Meningkatkan kesadaran gizi masyarakat melalui peningkatan

pengetahuan gizi

2) Menyebarkan konsep-konsep baru tentang informasi gizi

3) Membantu individu keluarga masyarakat secara secara

keseluruhan berperilaku positif sehubungan dengan gizi

4) Mengubah perilaku masyarakat sehubungan dengan pola konsumsi

b. Metode Penyuluhan

1. Ceramah

Ceramah adalah menyampaikan atau menjelaskan suatu

pengertian atau pesan secara lisan yang sudah dipersiapkan

terlebih dahulu oleh seseorang pembicara (ahli) kepada

sekelompok pendengar dengan dibantu beberapa alat peraga atau

media (Supariasa, 2012). Ceramah bertujuan menyampaikan

pendapat tentang suatu masalah, atau menyampaikan suatu

pengalama yang dapat merangsang pemikiran peserta .pengunaan

metode ceramah adalah menyampaikan ide/pesan, sasaran belajar

mempunyai perhatian yang selektif, mempunyai ruang lingkup yang

terbatas, memerlukan informasi yang kategoris dan sasaran belajar

perlu menggunakan informasi yang diterima.

2. Media Penyuluhan

Media penyuluhan berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran

pesan pesan gizi media ini dibagi menjadi tiga yaitu :

Page 19: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

9

1) Media cetak media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan

pesan gizi sangat bervariasi antara lain satu

a) Booklet ialah suatu media dalam bentuk buku baik tulisan

maupun gambar

b) Leafleat adalah bentuk penyampaian informasi melalui

lembaran yang dilipat

c) Player seperti liflet tetapi tidak berbentuk lipatan

d) Flipchart media penyampaian pesan dalam bentuk lembar

balik berisi gambaran dan kalimat yang berkaitan dengan

gambar tersebut

e) Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah

f) Poster bentuk media cetak yang biasanya ditempel di tempat-

tempat umum seperti pesan atau informasi gizi

2) Media elektronik media elektronik sebagai sasaran untuk

menyampaikan pesan pesan gizi jenisnya berbeda antara lain :

a) televisi penyampaian pesan atau informasi gizi melalui televisi

dalam bentuk sandiwara sinetron

b) Forum diskusi atau tanya jawab pidato cerdas cermat dan

sebagainya

c) Radio penyampaian pesan atau informasi gizi melalui radio

dapat dalam bentuk sandiwara radio ceramah radio spot

obrolan atau sebagainya

d) Video

e) Slide

f) Filmstrip

Penelitian di bidang bidang pendidikan menunjukkan bahwa

penggunaan alat peraga sangat membantu efektivitas dan keberhasilan

penyuluhan. Seseorang umumnya hanya mampu mengingat 20% dari apa

yang dipelajari melalui indera pendengaran sedangkan melalui indera

penglihatan dan pendengaran dapat mencapai 50% (khomsan, 2000

dalam nainggolan 2016).

Fungsi alat peraga dalam memperagakan sesuatu untuk

memudahkan dalam menyampaikan materi. Jadi alat peraga itu

Page 20: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

10

sebenarnya tidak dapat menyampaikan materi penyuluhan melainkan

membantu memperjelas isi materi dari uraian atau keterangan yang telah

disampaikan alat peraga dari uraian dan keterangan yang telah

disampaikan alat peraga dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu:

a) Audio aids yaitu alat peraga yang didengar

b) Visual aids yaitu alat peraga yang dilihat berupa gambar foto dan

benda.

c) Audio visual aids itu alat peraga yang bisa dilihat sekaligus bisa

didengar kombinasi antara gambar dan suara.

D. Perilaku

Dari segi biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas

organisme yang bersangkutan.Oleh sebab itu dari sudut pandang biologis

semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai

dengan manusia berperilaku karena mereka mempunyai aktivitas masing-

masing.Seorang ahli psikologi Skinner (1938) merumuskan bahwa

perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau

rangsangan dari luar.

Perilaku kesehatan menurut skinner merupakan suatu respon

seseorang atau organisme terhadap stimulus atau objek yang berkaitan

dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan

minuman serta lingkungan dari batasan ini. Perilaku kesehatan terdapat

klasifikasi menjadi tiga kelompok yaitu (Notoatmodjo, 2012) :

1) Perilaku pemeliharaan kesehatan yang merupakan usaha seseorang

untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan

usaha untuk menyembuhkan bilamana sakit. Oleh sebab itu perilaku

pemeliharaan kesehatan terdiri dari tiga aspek yaitu perilaku

pencegahan penyakit, perilaku peningkatan kesehatan, dan perilaku

gizi atau perilaku makan dan minum.

2) Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan

kesehatan atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan.

Page 21: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

11

3) perilaku kesehatan lingkungan. Perilaku kesehatan lingkungan terdiri

dari klasifikasi yaitu perilaku hidup sehat, perilaku sakit dan perilaku

peranan sakit

1. Domain perilaku

Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap

stimulus atau rangsangan dari luar organisme, namun dalam memberi

respon sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari

orang yang bersangkutan. Hal ini berarti meskipun stimulusnya sama bagi

beberapa orang namun respon tiap orang berbeda. Faktor-faktor yang

membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan

perilaku. Determinan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu

(Notoatmodjo, 2012) :

a. Determinan internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan

yang bersifat bawaan misalnya tingkat kecerdasan, tingkat

emosional, jenis kelamin dan sebagainya.

b. Determinan eksternal yakni lingkungan baik lingkungan fisik, sosial

budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini

sering merupakan faktor dominan yang mewarnai perilaku

seseorang. (Benyamin Bloom 1908)

Seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia ke

dalam tiga domain sesuai dengan tujuan pendidikanini yakni kognitif,

afektif, psikomotor. Dalam perkembangan teori bloom ini dimodifikasi

untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yaitu :

a. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau ranah

kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang(Notoatmodjo, 2012).

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6

tingkatan (Notoatmodjo, 2012) yaitu :

Page 22: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

12

1. Tahu (know).

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya.Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

4. Analisis (analysis).

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu

struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.Penilaian-

penilaian itu di dasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden.Kedalaman pengetahuan yang ingin kita

ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingakatan

diatas (Notoatmodjo, 2012).

b. Sikap (attitude)

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata

Page 23: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

13

menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap terhadap

stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap simulus sosial (Notoatmodjo,

2012).sikap terdiri dari berbagai tigkatan (Notoatmodjo, 2012) yaitu :

1. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (objek).Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat

dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu terhadap ceramah-ceramah

tentang gizi.

2. Merespons (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari

sikap.Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau

mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau

salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut.

3. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah adlah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya seorang ibu yang

mengajak ibu yang lain (tetangganya, saudaranya dan sebagainya) untuk

pergi menimbangkan anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang

gizi, adalah suatu bukti bahwa si ibu tersebut telah mempunyai telah

mempunyai sikap positif terhadap gizi anak.

4. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segal risiko merupakan sikap yang pailing tinggi. Misalnya

seorang ibu mau menjadi akseptor kb, meskipun mendapat tantangan dari

mertua atau orangtuanya sendiri.

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak

langsung.Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau

pernyataan responden terhadap suatu objek dengan kriteria seperti

sangat setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju (Notoatmodjo, 2012).

Page 24: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

14

c. Praktik

Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk

mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor

pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain adalah

fasilitas praktik. Hal ini mempunyai beberapa tingkatan (Notoatmodjo,

2012):

1. Respon terpimpin. Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan

yang benar dan sesuai dengan contoh merupakan indikator praktik

tingkat pertama.

2. Mekanisme apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan

benar secara otomatis atau suatu itu sudah melakukan kebiasaan.

Maka ia sudah mencapai praktik tingkat ke-2

3. Adopsi. Adopsi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah

berkembang dengan baik artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa

mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung yakni dengan

wawancara terhadap kegiatan kegiatan yang telah dilakukan beberapa

jam, hari, atau bulan yang lalu. Pengukuran juga dapat dilakukan secara

langsung yaitu dengan observasi tindakan atau kegiatan responden

pengukuran praktik dapat juga diukur melalui hasil perilaku tersebut.

E. Booklet Gizi Seimbang

1. Pengertian Booklet Gizi Seimbang

Booklet merupakan suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan

kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun

gambarBooklet biasanya disimpan orang lebih lama dibandingkan brosur

dan yang lainnya. Bahkan kadang – kadang booklet dapat disimpan agar

nanti di kemudian hari bisa membaca ulang apabila membutuhkan

informasi dari booklet tersebut(Notoatmodjo, 2003).

Page 25: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

15

2. Gizi Seimbang Anak Usia Sekolah Dasar

a) Pedoman Gizi Seimbang

Gambar 1. Tumpeng Gizi Seimbang Sumber :Pedoman Gizi Seimbang, 2014

Menurut (Kementerian Kesehatan, 2014) pedomangizi seimbang

yang telah di implementasikan di Indonesia sejak 1955 merupakan salah

satu realisasi dari rekomendasi komperensi pangan sedunia di Roma

tahun 1992. Pedoman tersebut menggantikan slogan “4 sehat 5

sempurna” yang telah di perkenalkan sejak tahun 1952 yang sudah tidak

sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)

dalam bidang gizi serta masalah dan tantangan yang di hadapi. Dengan

mengimplementasikan pedoman tersebut di yakini bahwa masalah gizi

beban ganda dapat teratasi.Prinsip gizi seimbang terdiri dari 4 pilar yang

pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan

antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memonitor

berat badan secara teratur.

Giziseimbang pada anak usia 6-9 tahun ini merupakan anak yang

telah memasuki masa sekolah dan banyak bermain di luar sehingga

pengaruh dari teman, tawaran makanan jajanan, aktifitas yang tinggi dan

keterpaparan terhadap sumber penyakit infeksi menjadi tinggi sebagai

anak usia 6-9 tahun sudah mulai.

Pada kelompok anak usia 10-19 tahun merupakan suatu kelompok

usia peralihan dari anak-anak menjadi remaja muda sampai dewasa.

Kondisi penting yang berpengaruh terhadap kebutuhan zat gizi kelompok

Page 26: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

16

ini adalah petumbuhan cepat memasuki usia pubertas, kebiasaan jajan,

menstruasi dan perhatian terhadap penampilan fisik“body image”pada

remaja putri .

1) Membiasakan Sarapan

Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan

antarabangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan

gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup

sehat, aktif, dan produktif. Masyarakat Indonesia masih banyak yang

belum membiasakan sarapan. Padahal dengan tidak sarapan akan

berdampak buruk terhadap proses belajar di sekolah bagi anak sekolah,

menurunkan aktifitas fisik, menyebabkan kegemukan pada remaja, orang

dewasa, dan meningkatkan risiko jajan yang tidak sehat. Sebaliknya,

sarapan membekali tubuh dengan zat gizi yang diperlukan untuk berpikir,

bekerja, dan melakukan aktivitas fisik secara optimal setelah bangun

pagi.Bagi anak sekolah, sarapan yang cukup terbukti dapat meningkatkan

konsentrasi belajar dan stamina.Bagi remaja dan orang dewasa sarapan

yang cukup terbukti dapat mencegah kegemukan.

Membiasakan sarapan berarti membiasakan disiplin bangun pagi dan

beraktifitas pagi dan tercegah dari makan berlebihan dikala makan

kudapan atau makan siang. Karena itu sarapan merupakan salah satu

perilaku penting dalam mewujudkan gizi seimbang.Pekan Sarapan

nasional (PESAN) yang diperingati setiap tanggal 14-20 Februari

diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum berkala setiap tahun untuk

selalu mengingatkan dan mendorong masyarakat agar melakukan

sarapan yang sehat sebagai bagian dari upaya mewujudkan Gizi

Seimbang.

Makan Teratur 3 kali sehari (pagi, siang dan malam)

Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi selama sehari di anjurkan agar

anak makan secara teratur dalam 3 kali sehari di mulai dengan sarapan

pagi, makan siang dan makan malam.Untuk menghindarkan atau

mengurangi anak-anak mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak

bergizi. Sarapan setiap hari penting terutama bagi anak-anak oleh karena

mereka sedang tumbuh dan mengalami perkembangan otak yang sangat

Page 27: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

17

tergantung pada asupan makanan secara teratur. Dalam satu hari

kebutuhan tubuh untuk energi, protein, vitamin, mineral dan juga serat di

sediakan dari makanan yang di konsumsi.Dalam system pencernaan

tubuh makanan yang di butuhkan tidak bias sekaligus di sediakan tetapi di

bagi dalam tiga tahap yaitu tahap sarapan pagi, tahap makan siang dan

tahap makanan malam. Hasil penelitian menunjukan bahwa sekitar 40%

anak sekolah tidak makan pagi akibatnya jumlah energi yang di perlukan

untuk belajar menjadi berkurang dan hasil belajar kurang bagus. Pada

tubuh seorang anak yang normal, setelah tidur 8-10 jam dan tidak

melakukan kegiatan makan dan minum (puasa) kadar gula darah berada

pada kisaran yang normal yaitu 80 g/dl. Apabila tidak melakukan kegiatan

makan terutama makanan yang mengandung karbohidrat kadar gula

darah akan menurun karena gula dipakai sebagai sumber energi. Oleh

karena itu makan pagi sangat penting untuk menambah gula darah

sebagai sumber energi.

Biasakan membawa bekal makanan dan air putih dari rumah

Apabila jam sekolah sampai sore atau setelah sekolah ada kegiatan

yang berlangsung sampai sore, maka makan siang tidak dapat dilakukan

dirumah. Makan siang disekolah harus memenuhi syarat dari segi jumlah

dan keragaman makanan.Oleh karena itu bekal untuk makan siang sanga

diperlukan.Dengan membawa bekal dari rumah, anak tidak perlu makan

jajanan yang kadang kualitasnya tidak bisa dijamin.Disamping itu perlu

membawa air putih karena minum air putih dalam jumlah yang cukup

sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan.Bekal yang dibawa anak

sekolah tidak hanya penting untuk pemenuhan zat gizi tetapi juga

diperlukan sebagai alat pendidikan gizi terutama bagi orang tua anak-anak

tersebut. Guru secara berkala melakukan penilaian terhadap unsur gizi

seimbang yang disiapkan orangtua untuk bekal anak sekolah dan

ditindaklanjuti dengan komunikasi terhadap orangtua.

2) Pentingnya Makan Sayur Dan Buah

Masyarakat Indonesia bukanlah menjadi hal baru.Saat, ini Indoesia

sedang menghadapi beban ganda masalah gizi dalam konsumsi buah dan

sayur.Secara nasional konsumsi buah dan sayur penduduk Indonesia

Page 28: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

18

masih berada di bawah konsumsi yang di anjurkan. Menurut hasil Riset

Kesehatan Dasar 2013 telah menunjukkan bahwa penduduk berumur >10

tahun yang kurang mengonsumsi buah dan sayur terendah di Sumatera

Utara perilaku konsumsi kurang sayur dan atau buah 93,5% (Riskesdas

2013). Padahal sayur dan buah di Indonesia banyak sekali macam dan

jumlahnya.Sayuran hijau maupun berwarna selain sebagai sumber

vitamin, mineral juga sebagai sumber serat dan senyawa bioakif yang

tergolong sebagai antioksidan. Sedangkan buah selain dari sumber

vitamin, mineral, sert ini juga mengandung antioksidan terutama pada

buah yang berwarna merah, hitam, ungu.

Konsumsi sayuran lebih banyak dari pada buah karena buah juga

mengandung gula, ada yang sangat tinggi sehingga rasa buah sangat

manis dan juga ada yang jumlahnya cukup. Dalam konsumsi buah yang

terlalu manis dan rendah serat agar dibatasi. Hal ini karena buah yang

terlalu manis mengandung fruktosa dan juga glukosa yang tinggi. Asupan

fruktosa dan glukosa yang amat tinggi dapat berisiko meningkatkan kadar

gula darah.

3) Jajanan Aman Dan Bergizi

Makanan jajanan sekolah yang perlu menjadi perhatian

masyarakat, khususnya orang tua, pendidikan, dan pengelola sekolah.

Makanan dan jajanan sekolah sangat beresiko terhadap cemaran biologis

atau kimiawi yang banyak menganggu kesehatan, baik jangka pendek

maupun jangka panjang (Februhartanty dkk, 2004 ). Survei oleh BPOM

tahun 2004 di sekolah dasar (seluruh Indonesia) dan sekitar 550 jenis

makanan yang diambil untuk sampel pengujian menunjukkan bahwa 60%

jajanan anak sekolah tidak memenuhi standar mutu dan keamanan.

Disebutkan bahwa 56% sampel mengandung rhodamin dan 33%

mengandung boraks. Survei BPOM tahun 2007, sebanyak 4.500 sekolah

di Indonesia, membuktikan bahwa 45% jajanan anak sekolah berbahaya

(Suci, 2009). Selama ini masih banyak jajanan sekolah yang kurang

terjamin kesehatannya dan berpotensi menyebabkan keracunan.Dengan

banyaknya makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya di

pasaran, kantin-kantin sekolah, dan penjaja makanan di sekitar sekolah

Page 29: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

19

merupakan agen penting yang bisa membuat siswa mengkonsumsi

makanan tidak sehat.

Sebuah survei di 220 Kabupaten dan kota di Indonesia menemukan

hanya 16% sekolah yang memenuhi syarat pengelolaan kantin sehat

(Suci, 2009). Makanan jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima

menurut FAO didefinisikan sebagai makanan atau minuman yang

dipersiapkan dan atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan

ditempat keramaian umum lain yang langsung dimakan tanpa pengolahan

atau persiapan lebih lanjut. Makanan jajanan anak sekolah yang

diproduksi secara tradisional dalam bentuk industri rumah tangga

memang diragukan keamanannya.Meskipun jajanan yang diproduksi

industri makanantersebut berteknologi tinggi, belum tentu terjamin

keamanannya.Oleh karena itu, kemanan pangan jajanan merupakan

salah satu masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapatkan

perhatian serius, konsisten dan disikapi bersama (Februhartanty dkk,

2004).

Perilaku konsumsi makan seperti halnya perilaku pada diri

seseorang, satu keluarga atau masyarakat dipengaruhi oleh wawasan dan

cara pandang dan faktor lain yang berkaitan dengan tindakan yang tepat.

Di sisi lain, perilaku konsumsi makan dipengaruhi pula oleh wawasan atau

cara pandang seseorang terhadap masalah gizi. Perilaku makan pada

dasarnya merupakan bentuk penerapan kebiasaan makan (Khomsan,

2003).Kebiasaan makan adalah cara-cara individu atau kelompok

masyarakat dalam memilih, mengkonsumsi dan menggunakan makanan

yang tersedia, yang didasari pada latar belakang sosial budaya tempat

mereka hidup. Anak usia sekolah mempunyai kebiasaan makan makanan

jajanan. Kebiasaan jajan cenderung menjadi bagian budaya dalam suatu

keluarga. Makanan jajanan yang kurang memenuhi syarat kesehatan dan

gizi akan mengancam kesehatan anak. Nafsu makan anak berkurang dan

jika berlangsung lama akan berpengaruh pada status gizi .

Penyebab yang mempengaruhi pemilihan makanan jajanan meliputi

faktor interndan faktor ekstern faktor internmencakup pengetahuan

khususnya pengetahuan gizi, kecerdasan, persepsi, emosi dan motivasi

Page 30: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

20

dari luar.Pengetahuan gizi adalah kepandaian memilih makanan

yangmerupakan sumber zat-zat gizi dan kepandaian dalam memilih

makanan jajanan yang sehat.Pengetahuan gizi anak sangat berpengaruh

terhadap pemilihan makanan jajanan (Notoatmodjo, 2003).

Usia antara 6-12 tahun adalah usia anak duduk di sekolah dasar.

Pada permulaan usia 6 tahun anak mulai masuk sekolah, sehingga anak-

anak mulai masuk kedalam dunia baru, dimana mulai banyak

berhubungan dengan orang-orang diluar keluarganya dan berkenalan

dengan suasana dan lingkungan baru dalam hidupnya. Hal ini dapat

mempengaruhi kebiasaan makan mereka.Kegembiraan di sekolah

menyebabkan anak-anak sering menyimpang dari kebiasaan waktu

makan yang sudah diberikan kepada mereka (Moehji, 2003).

Kebersihan makanan dan sangatlah penting karena ini berkaitan

dengan kondisi tubuh seseorang.Apabila suatu makanan dan minuman

yang dikonsumsi tidak terjaga kebersihannya maka dapat menimbulkan

berbagai macam penyakit mulai dari penyakit yang ringan tidak

membahayakan sampai penyakit berat, membahayakan jiwa.Oleh sebab

itu, kebersihan makanan dan minuman sangatlah penting untuk dijaga,

terutama makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh anak-anak, di

karenakan mereka memiliki imunitas yang lebih rentan terjadi penyakit.

Namun, hal ini kebanyakan dari anak usia sekolah mempunyai kebiasaan

untuk jajan sehabis waktu sekolah telah selesai.Sering kali jajanan

tersebut di beli pinggir jalan atau di pinggir saluran pembuangan air dan

ditempatkan pada area yang terbuka sehingga, memudahkan terjadinya

kontak antara pangan yang dijajakan dengan mikroba. Padahal mikroba

merupakan salah satu penyakit diare yang dapat membahayakan jiwa.

Anak usia sekolah terserang penyakit tersebut, karena jajanan yang

mereka konsumsi mudah tercemar oleh mikroba tersebut (Puspitasari,

2013). Beberapa sumber pangan tidak aman salah satunya yaitu :

a. Mikroba penyebab penyakit (patogen).

b. Bahan kimia yang berbahaya, seperti logam berat dan pestasida

(merkuri, arsenik dan timbal).

c. Cemaran fisik, seperti halnya rambut, paku, karet, stapler dan lainnya.

Page 31: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

21

d. Penggunaan bahan yang dilarang, seperti boraks dan formalin serta

pewarna tekstil.

e. Penggunaan bahan pemanis dan pengawet yang melebihi batas.

Penyebab pangan tidak aman yaitu:

a. Perilaku yang tidak sesuai dengan prinsip keamanan pangan.

b. Bahan yang tidak aman serta alat yang tidak bersih.

c. Lingkungan yang tidak bersih.

Ciri dan tanda pangan yang tidak aman untuk dikonsumsi anak

dapat diketahui seorang guru dan menyampaikannya kepada peserta

didik agardapat tercegahnya keracunan pangan.

a. Bahan kimia yang selalu salah digunakan untuk pengawet dan

pengenyal makanan seperti halnya formalin dan boraks. Sering

dilakukan terhadap makanan mie basah dan bakso. Tanda mie basah

yang mengandung formalin dan boraks mie tersebut terlihat tampak

lebih mengkilat, tidak lengket dan tidak mudah basi. Begitu juga

dengan bakso yang mengandung boraks terlihat lebih putih dan sangat

kenyal.

b. Bahan pewarna tekstil yang selalu salah digunakan untuk makanan

yaitu rhodamin b dan methanyl yellow. Tanda pangan yang

mengandung pewarna tidak aman berwarna mencolok dan terasa

sedikit pahit ketika di makan dan gatal ditenggorokan setelah

mencicipinya.

c. Dampak buruk dari mengonsumsi pangan yang tidak aman bukan

hanya menjadikan anak sakit, tetapi akan merepotkan guru, orangtua

dari pihak anak, serta kerugian bagi produsen dan lainnya

Untuk tindakkan pencegahan ketidak amanan pangan menghindari

dari keracunan pangan.Dapat dilakukan melalui setiap awal dari

pengolahannya, penyajian dan konsumsi pangan.Bebarapa tindakkan

pencegahan pada saat pengolahan dan penyajiannya yaitu:

a. Kebersihan dan kesehatan terhadap penjamah.

b. Pemilihan bahan yang aman.

c. Penyimpanan bahan yang baik.

d. Cara pengolahan yang baik.

Page 32: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

22

e. Peralatan yang bersih.

f. Air dan lingkungan yang bersih.

g. Pengemasan dan penyajian yang aman.

4).Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Menurut dari (BPOM, 2017) perilaku hidup bersih dan sehat

(Phbs) merupakan prilaku yang dipraktekkan oleh setiap individu dengan

kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif

dalam mewujudkan lingkungan sehat Perilaku hidup sehat dan bersih di

sekolah adalah kebiasaan positif yang dilakukan oleh setiap siswa, guru,

penjaga sekolah, petugas kantin, orangtua, dan lain-lain yang dengan

kesadarannya berusaha untuk mencegah penyakit, meningkatkan

kesehatannya, serta aktif dalam menjaga lingkungan sehat di sekolah

secara mandiri. Pencegahan ketidak amanan pangan dapat dilakukan

ketika memilih pangan yang akan dikonsumsi dan mengonsumsi pangan.

Menjaga kebersihan diri dan memilih pangan yang aman merupakan

tindakan pencegahan ketidak amanan pangan yang dapat dilakukan.

Upaya yang dapat dilakukan dalam menjaga kebersihan adalah:

a) Mencuci tangan dengan air bersih dan mengalir memakai sabun

b) Selalu memotong kuku secara teratur

c) Menjaga kebersihan gigi dan mulut

d) Menjaga kebersihan diri

e) Membuang sampah pada tempatnya

f) Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah

g) Membuang sampah pada tempatnya

Sedangkan upaya yang dapat dilakukan saat memilih pangan yang

aman adalah

a) Memilih pangan dalam keadaan tertutup dan kondisi baik

b) Mengamati warna makanan dan label makanan

c) Memperhatikan kualitas makanan

Selain menerapkan perilaku jajanan sehat, perilaku hidup bersih

dan sehat pun juga harus di terapkan agar dapat mewujudkan siswa

sekolah yang sehat dan cerdas. Manfaat Phbs diantaranya adalah:

a) Meningkatkan kesehatan dan tidak mudah sakit

Page 33: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

23

b) Meningkatkan semangat belajar

c) Meningkatkan produktivitas belajar

d) Menurunkan angka absensi karena sakit

Sedangkan dari dampak apabila anak tidak prilaku hidup bersih dan

sehat (phbs)akan berdampak dengan.

F. Kerangka teori

Menurut Bloom dalam Notoadmojo (2007) perilaku merupakan

faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi

kesehatan individu, kelompok atau masyarakat. Oleh sebab itu intervensi

atau upaya yang ditujukan kepada faktor perilaku sangat

strategis.Perubahan perilaku masyarakat dapat dilakukan melalui promosi

kesehatan yang salah satunya dengan metode edukasi atau komunikasi

Dalam rangka pembinaan dan peningkatan perilaku kesehatan

masyarakat, tampaknya pendekatan edukasi (Pendidikan kesehatan) lebih

tepat dibandingkan dengan pendekatan koersi.Dapat disimpulkan bahwa

pendidikan atau promosi kesehatan adalah suatu bentuk intervensi atau

upaya yang ditujukan kepada perilaku, agar perilaku tersebut kondusif

untuk kesehatan.

Agar intervensi atau upaya tersebut efektif, maka sebelum dilakukan

intervensi perlu dilakukan diagnosis atau analisis terhadap masalah

perilaku tersebut.Konsep umum yang digunakan untuk mendiagnosis

perilaku adalah konsep dari Lawrence Green (1980).

Faktor predisposisi mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat

terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal

yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat,

tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya.

Faktor pemungkin mencakup ketersediaan sarana dan prasaran atau

fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya air bersih, tempat

pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan makanan

yang bergizi, dan sebagainya.Termasuk juga fasilitas pelayanan

kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes,

pos obat desa, dokter atau bidan praktik swasta, dan sebagainya.Untuk

Page 34: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

24

berperilaku sehat, masyarakat memerlukan sarana dan prasarana

pendukung.

Faktor penguat meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat

(toma), tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk

petugas kesehatan.Untuk berperilaku sehat, masyarakat kadang-kadang

bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif dan dukungan fasilitas

saja, melainkan diperlukan perilaku contoh (acuan) dari para tokoh

masyarakat, tokoh agama, dan para petugas terutama petugas

kesehatan.

Page 35: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

25

Gambar 1.

Hubungan Status Kesehatan, Prilaku dan Promosi Kesehatan Sumber : Notoadmojo, 2012.

Keturunan

Faktor Pemungkin

(Enabling Factor)

Ketersediaan sumber-

sumber/fasilitas

Faktor Penguat

(Reinforcing Factor)

Sikap dan perilaku

petugas kesehatan,

peraturan, UUD, dll

Lingkungan Pelayanan Kesehatan Status Kesehatan

Perilaku Kesehatan

Faktor Predisposisi

(Predisposition

Factor)

Pengetahuan, sikap,

kepercayaa, tradisis,

dll

Promosi Kesehatan : Komunikasi

(Penyuluhan), Edukasi

Page 36: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

26

G. Kerangka konsep

Gambar 1.2 Kerangka Konsep

Literasi Gizi

Perilaku Gizi :

Pengetahuan, sikap, dan

tindakan tentang gizi

Perilaku Gizi :

Pengetahuan, sikap, dan

tindakan tentang gizi

Page 37: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

27

H. Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi operasional Skala

1. Literasi Gizi kegiatan membaca bahan bacaan gizi selama 15

menit yang dilakukan sebelum jam pelajaran

pertama dimulai.

2. Perilaku gizi Respon dalam bentuk kegiatan atau aktivitas

sampel terhadap intervensi yang terdiri dari tiga

komponen yaitu pengetahuan, sikap dan praktik.

Rasio

Pengetahuan Hasil dari tahu tentang pangan aman dan bergizi

seimbang,melalui penglihatan dan pendengaran

para siswa. Pengetahuan diperoleh dengan

mengisi kuesioner (15 pertanyaan) sebelum dan

setelah kegiatan literasi gizi(Lampiran 8).

Sikap Respon yang melibatkan pikiran, perasaan, dan

perhatian siswa SD tetang pangan aman dan

bergizi seimbang. Sikap diperoleh dengan

mengisi kuesioner (10 pertanyaan) sebelum dan

setelah kegiatan literasi gizi (Lampiran 8).

Rasio

Praktik Tindakan yang melibat sikap dan pengetahuan

yang terwujud dalam aksi nyata tetang pangan

aman dan bergizi seimbang sebelum dan setelah

literasi gizi. Praktik diperoleh dengan mengisi

kuesioner (17 pertanyaan) (Lampiran 8).

Rasio

I. Hipotesis

Ha1 : Ada pengaruh aplikasi literasi gizi terhadap pengetahuan gizi

siswa SD Swasta Amanah Lubuk Pakam.

Ha2 : Ada pengaruh aplikasi literasi gizi terhadap sikap gizi siswa SD

Swasta Amanah Lubuk Pakam.

Ha3 : Ada pengaruh aplikasi literasi gizi terhadap tindakan gizi siswa

SD Swasta Amanah Lubuk Pakam.

Page 38: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Swasta Amanah Lubuk

Pakam.Pengumpulan data dilakukan pada tanggl 08 sampai 16 Agustus

2018.

B. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi

Eksperiment) denganrancangan One Grup pre-post test (Notoatmodjo,

2012).

Keterangan :

01 :Pre test, pengukuran perilakugizi sebelum perlakuan X : Perlakuan, yaitu kegiatan Literasi Gizi 02 : Post test, pengukuran perilaku gizi setelah perlakuan

C. Populasi dan Sampel Penelitan

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Swasta Amanah

Lubuk Pakam kelas 4,5 dan 6. Sampel ditentukan secara purposive

sampling. Total sampel yang digunakan adalah 67 orang siswa.

.

D. Tahapan Penelitian

Sebelum pelaksanaan intervensi, terlebih dahulu dilakukan

penjajakan lokasi ke SD Swasta Amanah Lubuk Pakam Kemudian

peneliti melakukan pengembangan bahan bacaan untuk literasi gizi

bentuk booklet . Materi pada booklet terdiri dari:

1. Gizi Seimbang

2. Pentingnya makan sayur dan buah

Pre Test Perlakuan Post Test

01 ( X) 02

Page 39: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

29

3. Jajanan aman dan bergizi

4. Perilaku hidup bersih dan sehat

Selanjutnya dilakukan pengembangan kuesioner tentang perilaku

gizi (pengetahuan, sikap, dan praktik) siswa sekolah dasar terkait materi

literasi gizi. Kuesioner disusun berdasarkan materi booklet yang diberikan

kepada siswa sekolah dasar. Kuesioner yang diberikanmeliputi kuesioner

tentang pengetahuan(15pertanyaan pilhan berganda), kuesioner tentang

sikap (10 pertanyaan), dan kuesioner tentang tindakan(17 pertanyaan).

Selanjutnya pengembangan kuesioner dan penyusunan satuan

acara literasi gizi sebagai pedoman peneliti untuk melaksanakan kegiatan

literasi gizi (lampiran 2).Tahapan penelitian yang dilakukan disajikan pada

gambar 2.

Page 40: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

30

Pertemuan 1 tanggal 08-08-18, berdurasi ± 15 menit

Pertemuan 2 tanggal 09-08-18, berdurasi ± 15 menit

Pertemuan 3 tanggal 10-08-18, berdurasi ± 15 menit

Pertemuan 4 tanggal 11-08-18, berdurasi ± 15 menit

Pertemuan 5 tanggal 13-08-18, berdurasi ± 15 menit

Pertemuan 6 tanggal 14-08-18, berdurasi ± 15 menit

Pertemuan 7 tanggal 15-08-18, berdurasi ± 15 menit

Pertemuan 8 tanggal 16-08-18, berdurasi ± 15 menit

Gambar 2. Tahapan Penelitian

Penjajakan lokasi Pengumpulan data skunder Pengisian informed consent

Simulasi literasi gizi (Dilakukan pada yang bukan

sampel penelitian)

Pre test

Literasi gizi ke-1 “Gizi Seimbang”

Literasi gizi ke-2 “Gizi Seimbang”

Literasi gizi ke-5 “Jajanan bergizi aman dan sehat”

Literasi gizi ke-4 “Pentingnya makan sayur dan

buah”

Literasi gizi ke-3 “Pentingnya makan sayur dan

buah”

Literasi gizi ke-7 “Perilaku hidup bersih dan sehat”

Literasi gizi ke-6 “Jajanan bergizi aman dan sehat”

Literasi gizi ke-8 “Perilaku hidup bersih dan sehat”

Post test

Pembuatan media

Pengembangan Kuesioner

Page 41: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

31

E. Intervensi Literasi Gizi

Intervensi yang diberikan kepada siswa berupa kegiatan literasi

gizi. Literasi gizi dilakukan 8 kali per kelas sebelum kegiatan belajar

mengajar dimulai dan berlangsung setiap hari selama 8 hari. Kegiatan

tersebut dilakukan selama 15 menit untuk setiap pertemuan yang terdiri

dari kegiatan membaca sendiri media booklet selama 8 menit dan selama

7 menit mendengarkan penjelasan booklet.

Literasi gizi dilakukan pada tanggal 08 s/d 16 agustus 2018.

Kegiatan intervensi pertama dilakukan pada tanggal 08 Agustus 2018.

Intervensi kedua dilakukan pada tanggal 09 Agustus 2018. Literasi kedua

dibantu oleh enumerator terlatih sebanyak 3 orang. Intervensi ketiga

sampai intervensi ke delapan dilakukan pada tanggal 10 – 16 Agustus

2018 kecuali hari Minggu.

Tabel 1. Frekuensi pelaksanaan Literasi Gizi

Materi Pertemuan ke- Ket

Gizi Seimbang

1 2 3 4 5 6 7 8

Pentingnya Makan

Sayur dan Buah

Jajanan Sehat

Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat

Page 42: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

32

F. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Sebelum pengumpulan data, sampel diminta kesediaannya untuk

ikut dalam penelitian dengan mengisi lembar persetujuan (Informed

Consent).

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data

primer dan data sekunder.

a. Data Primer merupakan data yang di kumpulkan secara langsung

oleh peneliti yaitu data dentitas sampel dan data perilaku gizi.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh berdasarkan informasi

yang telah dikumpulkan dari pihak sekolah meliputi gambaran

umum lokasi penelitian dan data identitas siswa.

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi berdasarakan

jenis data yaitu :

a. Data prilaku gizi :

1. Data pengetahuan diperoleh sebelum dan setelah kegiatan literasi

gizi dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 15

pertanyaan dan 4 pilihan jawaban pertanyaan.

2. Data sikap diperoleh sebelum dan setelah kegiatan literasi gizi

dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan

dan 3 pilihan jawaban pertanyaan.

3. Data tindakan diperoleh sebelum dan setelah kegiatan literasi gizi

dengan menggunakan kuesioner yang teridiri dari 17 pertanyaan

dan 3 pilihan jawaban pertanyaan.

Masing-masing kuesioner dilakukan dengan metode yang

berbeda.Untuk kuesioner sikap dan tindakan dilakukan dengan metode

wawancara dan dibantu oleh enumerator.Sedangkan untuk kuesioner

pengetahuan diisi sendiri oleh siswa. Pengisian kuesioner pre post test

dibantu oleh 5 orang enumerator yang sudah dilatih sebelumnya. Pre test

diisi saat pertemuan pertama, sedangkan untuk post test diisi saat

pertemuan ke delapan.

b. Data Gambaran sekolah dan identitas siswa diperoleh dari pihak

sekolah.

Page 43: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

33

G. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

a. Data identitas sampel dan identitas responden yang dikumpulkan diolah

secara manual menggunakan komputer dengan tahapan sebagai

berikut :

1) Memeriksa kelengkapan data

2) Memberikan kode sesuai dengan karakteristik data identitas

3) Mengenteri data ke dalam program komputer

4) Data seperti nama sampel,jenis kelamin,umur,kelas.

b. Data pengetahuan yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner

yang berisi 15 pertanyaan. Setiap pertanyaan diberikan skor 1 untuk

satu jawaban benar dan 0 skor untuk jawaban yang salah.Pada data

pengetahuan skor minimum 0 dan skor maximum 15. Selanjutnya,

dihitung perubahan skor pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan

nya kegiatan literasi gizi.

c. Data sikap dikumpulkan dengan menggunakan 10 pertanyaan, yang

terbagi menjadi 8 pertanyaan positif (favorable), yaitu pertanyaan

nomor 1,3,4,5,6,7,8, dan 9.Sedangkan pertanyaan negatif

(Unfavorable), yakni nomor 2dan 10. Pada pertanyaan positif diberikan

skor 3 untuk jawaban setuju, skor 2 untuk jawaban ragu-ragu dan skor

1 untuk jawaban tidak setuju. Sedangkan untuk pertanyaan negatif

diberikan skor 3 untuk jawaban tidak setuju, skor 2 untuk jawaban ragu-

ragu dan skor 1 untuk jawaban setuju. Pada data sikap skor minimum

10 dan skor maximum 30. Selanjutnya, dihitung rata-rata perubahan

sikap sebelum dan sesudah dilaksanakan kegiatan literasi.

d. Data tindakan dikumpulkan dengan menggunakan 17 pertanyaan yang

terdiri dari 3 pilihan jawaban. Jawaban “sering” diberi skor 2, jawaban

“jarang” diberiskor 1 dan untuk jawaban “tidak pernah” diberi skor 0.

Pada data tindakan skor minimum 0 dan skor maximum 34.

Selanjutnya, maka dihitung rata-rata peningkatan tindakan sebelum dan

sesudah dilaksanakan kegiatan literasi

Page 44: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

34

2. Analisis Data

a. Analisis univariat, untuk melihat gambaran karakteristik setiap variabel.

Variabel perilaku gizi dinyatakan dengan rata-rata ± standar deviasi.

b. Analisis bivariat, dilakukan dengan uji T-dependen jika distribusi data

normal. Namun jika distribusi data tidak normal maka uji yang

digunakan adalah uji peringkat. Analisis bivariat dilakukan untuk

menguji hipotesis. Bila nilai p< 0,05 maka Ha diterima, artinya adanya

perbedaan rata-rata skor pengetahuan, sikap, dan tindakan sebelum

dan sesudah kegiatan literasi gizi. Dengan kata lain, adanya pengaruh

kegiatan literasi gizi terhadap perilaku gizi Siswa Sekolah Dasar Swasta

Amanah di Kecamatan Lubuk Pakam.

Page 45: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Sekolah SD Swastas Amanah Lubuk Pakam merupakan salah satu

sekolah yang terletak di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli

Serdang Provinsi Sumatera Utara dengan luas Area 907 m2. Alamat

lengkap SD Swasta Amanah Lubuk Pakam di Jalan T.Raja Muda

Kecamatan Lubuk Pakam. SD Amanah Lubuk Pakam berdiri pada tahun

2007. SD Swasta Amanah Lubuk Pakam memiliki 8 ruang belajar, 1

kantor guru, 1 musholah, dan 1 kantin. Jumlah tahun ajaran 2018/2019

tercatat 142 siswa dan tenaga pengajar 9 orang guru dan 1 tata usaha.

2. Karakteristik Sampel

a. Usia

Pada penelitian ini, siswa SD Swasta Amanah Lubuk Pakam yang

menjadi sampel merupakan siswa kelas 4,5 dan 6 yang berusia 7-14

tahun. Distribusi frekuensi sampel berdasarkan umur disajikan pada

tabel 2.

Tabel.2 Distribusi Frekuensi Usia Sampel

Usia N %

7 tahun 2 3.0 8 tahun 8 11.9 9 tahun 6 9.0 10 tahun 21 31.3 11tahun 20 29.9 12 tahun 6 9.0 13 tahun 3 4.5 14 tahun 1 1.5

Total 67 100

Tabel 2 menunjukkan bahwa sampel dengan usia 10 tahun paling

banyak yaitu 21 orang (31.3%), kemudian sampel dengan usia 11 tahun

sebanyak 20 orang (29.9%), sampel dengan usia 8 tahun sebanyak 8

orang (11.9%), sampel dengan usia 9 tahun sebanyak 6 orang (9%),

Page 46: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

36

sampel dengan usia 12 tahun sebanyak 6 orang (9%), sampel dengan

usia 13 tahun sebanyak 3 orang (4.5%) , sampel dengan usia 7 tahun

sebanyak 2 orang (3%) dan sampel dengan usia 14 tahun sebanyak 1

orang (1.5%).

b. Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan perbedaan antar laki-laki dan

perempuan. Distribus frekuensi sampel menurut jenis kelamin disajikan

dalam tabel 3.

Tabel 3.Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin

Jenis Kelamin n %

Laki-laki 36 52.8 Perempuan 31 46.2

Total 67 100

Tabel 3 menunjukkan distribusi frekuensi jenis kelamin laki-laki

lebih dominan sebanyak 36 orang (52.8%) dari pada perempuan

sebanyak 31 orang (47.2%).

3. Perilaku Gizi Seimbang

a. Pengetahuan

Nilai pengetahuan sampel tentang gizi seimbang sebelum kegiatan

literasi gizi dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 4.Nilai pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan literasi gizi

No Waktu

Pengukuran n Minimun Maximum Std.Deviasi

1 Sebelum literasi

gizi 67 3 14 3.830

2 Sesudah literasi

gizi 67 6 15 1.869

Dari tabel 4 dapat dilihat skor minimum pengetahuan sampel

sebelum kegiatan literasi yaitu 3 dan skor maximum 14. Sedang sesudah

kegiatan literasi skor minimum 6 dan skor maksimum 15.

Page 47: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

37

b. Sikap

Sikap merupakan respon yang melibatkan pikiran, perasaan dan

perhatian siswa. Nilai sikap sampel tentang gizi seimbang dapat dilihat

dari tabel dibawah ini:

Tabel 5. Nilai sikap sebelum dan sesudah kegiatan literasi gizi

No Waktu

pengukuran n Minimun Maximum Std.Deviasi

1 Sebelum literasi

gizi 67 16 30 3.156

2 Sesudah literasi

gizi 67 17 30 2.854

Dari tabel 5 dapat dilihat skor minimum pengetahuan sampel

sebelum kegiatan literasi yaitu 16 dan skor maximum 30. Sedangkan

sesudah kegiatan literasi skor minimum 17 dan skor minimum 30.

c. Tindakan

Suatu cara yang melibatkan sikap dan pengetahuan yang terwujud

dalam aksi nyata. Nilai tindakan sampel tentang gizi seimbang dapat

dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 6. Nilai tindakan sebelum dan sesudah kegiatan literasi gizi

No Waktu

Pengukuran N Minimun Maximum Std.Deviasi

1 Sebelum literasi

gizi 67 9 32 4.727

2 Sesudah literasi

gizi 67 12 36 4.878

Dari tabel 6 dapat dilihat skor minimum pengetahuan sampel

sebelum kegiatan literasi yaitu 9 dan skor maximum 32. Sedangkan

sesudah kegiatan literasi skor minimum 12 dan skor maximum 36.

Page 48: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

38

d. Analisis perbedaan sebelum dan sesudah kegiatan literasi

terhadap pengetahuan siswa SD Swasta Amanah

Kegitan literasi gizi telah dilakukan dan didapatkan hasil antara

pengetahuan siswa sebelum dan sesudah literasi gizi tidak memiliki

perbedaan. Gambaran pengetahuan siswa sebelum dan sesudah

kegiatan literasi dapat lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 7. Analisis perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah

kegiatan literasi gizi

No Waktu Pengukuran n Rerata (Mean)

P Value

1 Sebelum literasi gizi 67 10.60 0.001

2 Sesudah literasi gizi 67 12.55

Dari tabel 7 menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan siswa dari

67 sampel sebelum kegiatan literasi adalah 10.60. Sedangkan sesudah

kegiatan literasi adalah 12.55 sehingga terlihat adanya peningkatan dari

variabel pengetahuan sebesar 1.95 dengan nilai P < 0,05. Hasil uji statistik

di peroleh adanya perbedaan rerata skor pengetahuan sebelum dan

sesudah kegiatan literasi.

e. Analisis perbedaan sikap sebelum dan sesudah kegiatan literasi

terhadap sikap siswa SD Swasta Amanah.

Kegitan literasi gizi telah dilakukan dan didapatkan hasil antara

sikap siswa sebelum dan sesudah literasi gizi yang memiliki perbedaan.

Gambaran sikap siswa sebelum dan sesudah kegiatan literasi dapat lihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 8. Analisis perbedaan sikap sebelum dan sesudah

kegiatan literasi

No Waktu Pengukuran n Rerata (Mean)

P Value

1 Sebelum literasi gizi 67 23.16 0.001

2 Sesudah literasi gizi 67 26.64

Dari tabel 8 menunjukkan bahwa rata-rata sikap siswa dari 67

sampel sebelum kegiatan literasi adalah 23.16. Sedangkan sesudah

Page 49: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

39

kegiatan literasi adalah 26.64 sehingga terlihat adanya perubahan dari

variabel pengetahuan sebesar 3.48 dengan nilai P < 0,05. Hasil uji statistik

di peroleh adanya perbedaan rata-rata skor sikap sebelum dan sesudah

kegiatan literasi.

f. Analisis perbedaan tindakan sebelum dan sesudah kegaiatan

literasi terhadap tindakan siswa SD Swasta Amanah

Kegitan literasi gizi telah dilakukan dan didapatkan hasil antara

tindakan siswa sebelum dan sesudah literasi gizi yang memiliki

perbedaan. Gambaran tindakan siswa sebelum dan sesudah kegiatan

literasi dapat lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 9. Analisis perbedaan tindakan sebelum dan

sesudahkegaiatan literasi

No Waktu Pengukuran n Rerata (Mean)

P Value

1 Sebelum literasi gizi 67 21.01 0.001 2 Sesudah literasi gizi 67 25.07

Dari tabel 9 menunjukkan bahwa rata-rata tindakan siswa dari 67

sampel sebelum kegiatan literasi adalah 21.01. Sedangkan sesudah

kegiatan literasi adalah 25.07 sehingga terlihat adanya perubahan dari

variabel pengetahuan sebesar 4.06 dengan nilai p <0.05. Hasil uji statistik

di peroleh adanya perbedaan rata-rata skor tindakan sebelum dan

sesudah kegiatan literasi.

B. Pembahasan

1. Pengetahuan

Pengetahuan sebagai salah satu dari tiga komponen yang

mempengaruhi perilaku manusia. Pengetahuan merupakan faktor

predisposisi untuk membentuk atau merubah perilaku seseorang.

Notoatmodjo (2012) menuliskan bahwa pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang karena dari pengalaman dan dari hasil penelitian ternyata

Page 50: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

40

perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik daripada

perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

Adanya perubahan rata-rata skor pengetahuan pada siswa

terjadi sesuai dengan predisposing factor yaitu faktor yang

mempermudah terjadinya proses perubahan perilaku terkait

pengetahuan, yakni melalui komunikasi yang dalam hal ini dilakukan

komunikasi kepada siswa SD mengenai Gizi Seimbang, Pentingnya

konsumi sayur dan buah, jajanan aman bergizi dan sehat serta perilaku

hidup bersih dan sehat.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Bargaray et

al (2016) di SDN 126 Manado bahwa melalui media bacaan berupa

booklet efektif meningkat pengetahuan anak.

2. Sikap

Sikap dipengaruhi oleh pengetahuan terhadap sesuatu hal,

kemungkinan adanya faktor sosial budaya di lingkungan tempat tinggal

(Merdhika, dkk. 2014). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat

perbedaan yang signifikan (p = 0,000 < 0,05) antara nilai sikap pre test

dengan post testsiswa sebelum dan sesudah kegiatan literasi.

Hal ini sejalan dengan peneitian Nuryanto et al (2014) tentang

pengaruh pendidikan gizi kepada anak sekolah dasar mendapatkan

hasil yang signifikan terhadap peningkatan sikap anak sekolah dasar

mengenai gizi. Penelitian Hikmawati et al, (2016) mengenai penyuluhan

dengan media puzzle gizi juga dapat meningkatkan sikap siswa kelas V

terhadap gizi seimbang. Peningkatan sikap yang terjadi pada

responden disebabkan oleh pengetahuan yang diperoleh mampu

memunculkan pemahaman responden untuk memiliki perilaku

(pengetahuan, sikap, dan tindakan) gizi seimbang.

3. Tindakan

Tindakan merupakan hasil akhir dari berfikir, sesuatu yang

berlangsung dalam kepala manusia dan tidak dapat dilihat. Seseorang

Page 51: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

41

yang menggunakan model pemikiran yang mereka pelajari akan

membuat tindakan mereka menjadi lebih baik (Rubenfeld, 2007).

Tindakan siswa dinilai pada saat sebelum dan sesudah kegiatan

literasi gizi dengan menggunakan kuesioner. Dilihat pada saat sebelum

kegiatan literasi, bahwa tindakan siswa masih rendah dalam

memperhatikan gizi seimbang. Dibuktikan dengan adanya siswa yang

tidak sarapan pagi sebelum kesekolah dan tidak menggosok gigi pada

malam hari. kegiatan literasi terdapat peningkatan tindakan menjadi

lebih baik dari sebelumnya. Namun, perubahan tindakan siswa dapat

disebabkan oleh berbagai faktor. Hal ini sejalan dengan penelitian

Nindrea (2016) yang membuktikan bahwa perubahan tindakan dapat

dipengaruhi oleh kebiasaan siswa.

4. Pengaruh Literasi gizi terhadap perilaku (pengetahuan, sikap

dan tindakan)

Pada penelitian ini menunjukkan ada perubahan perilaku

(pengetahuan, sikap, dan tindakan) siswa sebelum dan setelah

kegiatan literasi. Sebelum literasi skor pengetahuan siswa yang paling

rendah 8 dan tertinggi adalah29. Skor sikap siswa yang paling rendah

16 dan paling tinggi 30. Sedangkan skor tindakan paling rendah 9 dan

paling tinggi 32.Sebelum literasi gizi rata-rata skor pengetahuan 24.28

±3.907, rata-rata skor sikap 23.16±3.156, dan rata-rata skor tindakan

21.01±4.272.

Setelah kegaiatan literasi diperoleh hasil bahwa pengetahuan,

sikap dan tindakan siswa mengalami perubahan peningkatan. Hasil

sesudah literasi gizi skor pengetahuan paling rendah 20 dan paling

tinggi 30, skor sikap paling rendah 17 dan paling tinggi 30, sedangkan

skor tindakan paling rendah 12 dan paling tinggi 36. Rata-rata skor

pengetahuan setelah kegiatan literasi 27.46±1.995, rata-rata skor sikap

26.64±2.854, dan rata-rata skor tindakan 25.07±4.878.

Sejalan dengan hal tersebut, hasil analisis data menunjukkan

bahwa terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan, sikap dan tindakan

siswa sebelum dan sesudah kegiatan literasi. Nilai signifikan juga

Page 52: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

42

diperoleh p= 0,000< 0,05 yang artinya adanya pengaruh literasi gizi

terhadap perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) siswa.Studi yang

dilakukan oleh Aihara (2011) bahwa literasi gizi dapat meningkatkan

pengetahuan dan sikap seseorang tentang gizi.Penelitian Zulaekha

(2012) juga menjelaskan bahwa metode memberikan pendidikan gizi

dengan media bacaan booklet dapat meningkatkan perilaku anak

Sekolah Dasar mengenai gizi.

Page 53: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Skor pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan

penyuluhan naik dari 24.28 ± 3.907 menjadi 27.46 ± 1.995 atau

terjadi peningkatan skor sebesar 1,95.

2. Skor sikap siswa sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan naik

dari 23.16 ± 3.156 menjadi 26.64 ± 2.854 atau terjadi peningkatan

skor sebesar 3.48.

3. Skor tindakan siswa sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan

naik dari 21.01 ± 4.727 menjadi 25.07±4.878 atau terjadi

peningkatan skor sebesar 4,06.

4. Terdapat pengaruh yang signifikan (p < 0,05) terhadap perilaku

(pengetahun, sikap dan tindakan) siswa SD Swasta Amanah

Lubuk Pakam.

B. Saran

1. Dinas Kesehatan diharapkan dapat bekerjasama dengan Dinas

Pendidikan agar setiap sekolah yang melaksanakan kegiatan

Literasi Sekolah dapat menyediakan bahan bacaan yang berkaitan

dengan gizi dna kesehatan sebagai upaya dalam promosi gizi dan

kesehatan untuk mencegah masalah gizi dan kesehatan mulai dari

usia sekolah dasar.

2. Booklet yang gunakan pada penelitian ini diharapkan dapat

menjadi salah satu bahan bacaan untuk kegaiatan literasi gizi di

sekolah.

Page 54: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

44

DAFTAR PUSTAKA

Aihara Yoko, Junko Minai. 2011. Barriest and Catalyst of Nutrion Literacy Among Elderly Japanese People.Health Promotion International. Vol 26, no.4

Arimurti, Ditta Irma, 2012. Pengaruh Pemberian Komik Pendidikan Gizi Seimbang Terhadap Pengetahuan Gizi Siswa kelas V SDN Sukasari 4 Kota Tanggerang.Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.

Badan POM RI. 2017. 5 Kunci Keamanan Pangan Untuk Anak Sekolah. Direktorat Survailan dan Penyuluhan Keamanan Pangan

Briawan Dodik. 2016. Perubahan Pengentauan, Sikap dan Praktik Jajanananak Sekolah Dasar Peserta Program Edukasi Pangan Jajajnan. Jurnal Gizi Pangan. Vol.11 No.3.http://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan, diakses pada tanggal 20 November 2017.

Depkes RI. 2005. Pedoman Perbaikan Gizi Anak Sekolah Dasar, dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.

Kemenkes RI. 2011. Pedoman Keamanan Pangan di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Bina Gizi dan KIA

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penlitian dan Pengembangan

Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang.Jakarta : Direktur Bina Gizi dan KIA

Mulyani Erry Yudhya, Intan Silviana Mustikawati, Putri Handayani, Nanda A Rumana. 2014. Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Gizi Seimbang Anak Sekolah Dasar di SDN GU 12 Pagi. Jurnal Abdimas Vol.1 No.1.http://www.ejournal.esaunggul.co.id/index.php/ABD/article/view/1196, diakses pada tanggal 20 November 2017.

Noordia anna, 2013 . Upaya Peningkatan Prestasi Atlet Melalui Literasi Gizi .Jurnal mahasiswa teknologi pendidikan . Universitas Negri Surabaya

Notoatmodjo Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Page 55: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

45

Nuryanto, Adrian Pramono, Niken Puruhita, Siti Fatimah Muis . 2012. Pengaruh Pendidikan Gizi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang Gizi Anak Sekolah Dasar .Jurnal Gizi Indonesia

Peraturan Bersama Antara Menteri Tahun 2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah dan Madrasah

Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 25 Tahun 2015

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013

Profil Kesehatan Sumatera Utara, 2012 , Laporan Nasional 2013 : Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Ronto Rimante, Lauren Ball, Donna Pendergast and Neil Harris.2017. Enviromental Factors of Food Literacy in Australian High Schools.Internastional Journal of Consumers Studies.

Velardo Stefania, 2015. Nuances of Health Litracy, Nutrion Literacy, adn Food Literacy. Journal Of Nutrition Education and Behavior. (Online) (http://www.jneb.org/article/SI499-4046(15)00465-0/fulltext) Vol 49 no. 9 diakses pada tanggal 14 November 2017

Wiedarti Pangesti, dkk .2016 .Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah.Jakarta : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud

Wijayandti Hartanti, dkk .2016 .Modul Untuk Sekolah dan Guru Gizi Pada Anak Sekolah Dasar.Jakarta : Ajinomoto

Zulaekah Siti. 2012 . Efektifitas Pendidikan Gizi Dengan Media Booklet Terhadap Pengetahuan Gizi Anak SD .Jurnal Kesehatan Masyarakat . Fakultas Kesehatan Masyarakat . Universitas Muhamadiyah Surakarta

Page 56: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

46

Lampiran 1. Informed Consent

PERYATAAN KESEDIAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Infomasi untuk Responden

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tentang literasi

gizi terhadap perilaku gizi sekolah dasar swasta.Manfaat penelitian ini

bagi responden adalah diperoleh informasi tentang pangan aman dan

bergizi seimbang untuk generasi anak sekolah. Sampel penelitian ini

adalah siswa kekolah dasar swasta kelas 4 dan 5. Responden akan

diberikan kegiatan bahan bacaan yang sudah di kembangkan untuk

menjadi media literasi gizi terhadap perilaku gizi anak sekolah dasar.

Penelitian akan berlangsung selama 4 minggu. Setiap pertemuan

berdurasi15 menit perhari. Sebelum dan sesudah kegiatan literasi

responden akan diberi kuesioner perilaku gizi.

Keikutsertaan responden pada penelitian ini bersifat sukarela, dan

tidak ada konsekuensi apapun bagi responden yang mengundurkan diri.

Informasi yang diberikan responden bersifat rahasia, dan hanya akan

digunakan pada penelitian ini. Di akhir kegiatan, responden akan

mendapatkan bahan kontak berupa barang dari peneliti.

Setelah mendengar/membaca penjelasan tersebut, saya yang

bertanda tangan di bawah ini menyatakan persetujuan untuk menjadi

responden penelitian ini.

Nama :

Nomor HP :

Alamat :

Tanda tangan :

Page 57: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

47

Lampiran 2. Materi Penyuluhan

MATERI PENYULUHAN

Pertemuan

Minggu ke-

Topik

Materi

Sumber

Ket

1. a. Gizi

Seimbang

Gizi Seimbang

Manfaat gizi

seimbang

Kerugian bila tidak

makan dengan gizi

seimbang

Kemenkes

2014

Pedoman

Gizi

seimbang

2. b. Pentingnya

makan

sayur dan

buah

Buah dan sayur

Manfaat sayur dan

buah

Kerugian tidak

mengonsumsi

sayur dan buah

Kemenkes

2014

Pedoman

gizi

seimbang

3. c. Jajanan

aman

bergizi

dan sehat

Jajanan aman

bergizi dan sehat

Manfaat jajanan

aman bergizi

sehat

Kerugian jajanan

sembarangan

Syarat makanan

jajanan anak

Kunci makanan

yang aman jenis

bahaya pada

makanan

Jenis bahaya

pada makanan

BPOM

2017

Lima kunci

keeamana

n pangan

anak

sekolah

4. d. Perilaku

hidup

bersih

dan sehat

(PHBS)

Perilaku hidup

bersih dan sehat

Contoh perilaku

hidup bersih dan

sehat

Manfaat perilaku

hidup sehat dan

bersih

BPOM 2017 Lima kunci

keamanan

pangan

untuk anak

sekolah

Page 58: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

48

Lampiran 3. Satuan Acara Literasi Gizi I

SATUAN ACARALITERASI GIZI

Pertemuan Ke : I

Materi : Gizi Seimbang

Waktu : 15 menit

Sasaran : Anak Sekolah Dasar kelas 4 dan 5

Tujuan Umum :

Setelah mengikuti pertemuan ini peserta memahami tentang pentingnya

makanan gizi seimbang kepada anak sekolah dasar

Tujuan Khusus :

Pada akhir pertemuan peserta dapat

1. Menyebutkan tentang gizi seimbang

2. Menyebutkan manfaat gizi seimbang

3. Menyebutkan kerugianbila tidak makan dengan gizi seimbang

Metode : membaca dan mendengarkan ceramah

Media : Booklet

Kegiatan Penyuluhan :3 menit membaca materi yang diberikan

: 2 menit mendengarkan penjelasan dan diskusi

tentang materi

: 10 menit melakukan Post test

Page 59: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

49

Pengembangan materi literasi gizi ke -1

Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang

mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan

kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman

pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat

badan normal untuk mencegah masalah gizi.Makanan seimbang

dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi selama sehari

dianjurkan agar makan secara teratur 3 kali sehari dimulai dengan

sarapan atau makan pagi, makan siang dan makan malam.Sarapan setiap

hari penting terutama bagi anak-anak.Karena anak tersebut sedang

tumbuh dan mengalami perkembangan otak yang sangat tergantung pada

asupan makanan secara teratur.Dalam satu hari kebutuhan tubuh untuk

energi, protein, vitamin, mineral dan juga serat disediakan dari makanan

yang dikonsumsi. Dalam sistem pencernaan tubuh, makanan yang

dibutuhkan tidak bisa sekaligus disediakan tetapi dibagi dalam 3 tahap

yaitu tahap

1. Tahap makan pagi

2. Tahap makan siang

3. Tahap makan malam

Pada proses belajar otak merupakan organ yang sangat penting

untuk menerima informasi, mengolah informasi, menyimpan informasi dan

mengeluarkan informasi. Dalam melakukan makan pagi sebaiknya

dipenuhi kebutuhan zat gizi bukan hanya karbohidrat saja tetapi juga

protein, vitamin dan mineral. Dengan membiasakan diri melakukan makan

pagi, dapat dihindari makan yang tidak terkontrol yang akan meningkatkan

berat badan. Makan pagi dengan cukup serat akan membantu

menurunkan kandungan kolesterol darah sehingga dapat terhindar dari

penyakit jantung akibat timbunan lemak yang teroksidasi dalam pembuluh

darah.

Makan pagi pada anak sekolah sebaiknya dilakukan pada jam

06.00 atau sebelum jam 07.00. Menu yang disediakan sangat bervariasi

Page 60: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

50

selain sumber karbohidrat yang berupa nasi, mie, roti, umbi juga sumber

protein seperti telur, tempe, olahan daging atau ikan, sayuran dan buah.

Susu dan hasil olahannya (yoghurt, keju, dll) merupakan minuman atau

makanan dengan kandungan zat gizi yang cukup lengkap yang setara

dengan telur. Konsumsi ikan, telur dan susu sangat membantu

pertumbuhan dan perkembangan. Persiapan makanan untuk makan pagi

yang waktunya sangat singkat perlu dipikirkan dan dipertimbangkan menu

yang cocok, dan cukup efektif dipergunakan sebagai menu makan pagi

dan telah memenuhi kebutuhan zat gizi.

Pola konsumsi makanan pokok yang beragam adalah

mengonsumsi lebih dari satu jenis makanan pokok dalam sehari atau

sekali makan. Salah satu cara mengangkat citra pangan karbohidrat lokal

adalah dengan mencampur makanan karbohidrat lokal dengan terigu,

seperti pengembangan produk yang beragam misalnya, roti atau mie

campuran tepung singkong dengan tepung terigu, pembuatan roti gulung

pisang, singkong goreng keju dan lain-lainLauk pauk terdiri dari pangan

sumber protein hewani dan pangan sumber protein nabati.

Masalah apabila tidak melakukan kegiatan makan teratur terutama

makanan yang mengandung karbohidrat kadar gula darah akan menurun

karena gula dipakai sebagai sumber energi. Oleh karena itu makan pagi

sangat penting untuk menambah gula darah sebagai sumber energi dapat

dipakai sebagai sumber energi otak.Otak mendapat energi terutama dari

glukosa. Dampak dari tidak makanan seimbang adalah:

Prestasi belajar menurun

Kurang konsen terasi

Rentan diserang penyakit

Anemia gizi besi

Page 61: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

51

Lampiran 4. Satuan Acara Literasi Gizi II

SATUAN ACARA LITERASI GIZI

Pertemuan Ke : II

Judul Penyuluhan : Pentingnya Makan Sayur dan Buah

Waktu : 15 menit

Sasaran : Anak Sekolah Dasar kelas 4 dan 5

Tujuan Umum :

Setelah mengikuti pertemuan ini peserta memahami tentang pentingnya

sayur dan buah kepada Anak Sekolah Dasar

Tujuan Khusus :

Pada akhir pertemuan peserta dapat

1. Menyebutkan Sayur dan buah

2. Menyebutkan manfaat Sayur dan buah

3. Menyebutkan kerugian tidak mengkonsumsi sayur dan buah

4. Menyebutkan jenis- jenis sayur dan buah untuk kecerdasan otak

Metode : Membaca dan mendengarkan ceramah

Media : Booklet

Kegiatan Penyuluhan : 3 menit membaca materi yang berikan

: 3 menit mendengarkan penjelasan dan diskusi

tentang materi

: 9 menit melakukan Post test

Page 62: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

52

Pengembangan materi literasi ke – 2

Pentingnya Makanan Sayur dan Buah

Pengertian sayur dan buah adalah Sumber vitamin dan mineral

Bagian penting dalam pola makan sehat yang ideal, yang kandungan

nutrisi didalamnya adalah faktor penting untuk menjaga kesehatan tubuh

anak-anak.Bagi anak-anak sekolah, nutrisi dari buah dan sayuran bahkan

sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.Secara

umum sayuran dan buah ini juga merupakan sumber berbagai dari

vitamin, mineral, dan serat pangan.Sebagian vitamin, mineral yang

terkandung dalam sayuran dan buah-buahan berperan sebagai

antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh.Buah-buahan

juga menyediakan karbohidrat terutama berupa fruktosa dan glukosa.

Sayur tertentu juga menyediakan karbohidrat , seperti wortel dan kentang

sayur. Sementara buah tertentu juga menyediakan lemak tidak jenuh

seperti buah alpokat dan buah merah.Oleh karena itu konsumsi sayuran

dan buah-buahan merupakan salah satu bagian penting dalam

mewujudkan gizi seimbang anak.

Manfaat konsumsi sayur dan buah yang cukup juga menurunkan

risiko sulit buang air besar (BAB/sembelit) dan kegemukan dan tumbuh

kembang anak, Kekebalan tubuh anak , kinerja akademik membaik

,menjaga tulang ,mencegah anemia dan meningkatkan daya serap anak

dalam belajar . Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-

buahan yang cukup turut berperan dalam pencegahan penyakit tidak

menular kronik.Konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup

merupakan salah satu indikator sederhana gizi seimbang.

Sayuran hijau maupun berwarna selain sebagai sumber vitamin,

mineral juga sebagai sumber serat dan senyawa bioaktif yang tergolong

sebagai antioksidan.Buah selain sebagai sumber vitamin, mineral, serat

juga antioksidan terutama buah yang berwarna hitam, ungu, merah.

Anjuran konsumsi sayuran lebih banyak dari pada buah karena buah juga

mengandung gula, ada yang sangat tinggi sehingga rasa buah sangat

manis dan juga ada yang jumlahnya cukup. Konsumsi buah yang sangat

Page 63: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

53

manis dan rendah serat agar dibatasi. Hal ini karena buah yang sangat

manis mengandung fruktosa dan glukosa yang tinggi berisiko

meningkatkan kadar gula darah.

Beberapa dampak jika anak tidak konsumsi sayur dan buah dapat

menyebabkan penyakit tidak menular sepertihalnya:

Kurang konsenterasi saat belajar

menyebabkan keropos pada tulang

Anemia zat besi

Jenis-jenis sayuran yang berwana cerah seperti wortel, tomat dan

bayaam merupaka makanan yang kaya akan segudang nutrisi,salah

satunya kandungan antioksidan yang sangat tinggi. Semakin cerah dan

segar. Sayuran berwarna dapat mendorong sel-sel otak untuk

berkembang menjadi lebih kuat dan sehat, yang akhirnya juga dapat

menunjang kecerdasan otak anak.dan buah untuk anak sekolah dasr

Bayam

Wortel

Tomat

Kangkung dan lainnya

Page 64: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

54

Lampiran 5. Satuan Acara Literasi Gizi III

SATUAN ACARA LITERASI GIZI

Pertemuan Ke : III

Judul Penyuluhan : Jajanan Aman bergizi dan sehat

Waktu : 15 menit

Sasaran : Anak Sekolah Dasar kelas 4 dan 5

Tujuan Umum :

Setelah mengikuti pertemuan ini peserta memahami tentang pentingnya

Jajanan Sehat kepada Anak Sekolah Dasar

Tujuan Khusus :

Pada akhir pertemuan peserta dapat

1. Menyebutkan Jajanan Aman bergizi dan sehat

2. Menyebutkan manfaatJajanan Aman bergizi dan sehat

3. Menyebutkan kerugianjajanan sembarangan

4. Menyebutkan syarat makanan jajajan anak

5. Menyebutkan Kunci makanan yang aman

6. Menyebutkan Jenis bahaya pada makanan

Metode : Membaca dan mendengarkan ceramah

Media : Booklet

Kegiatan Penyuluhan :4 menit membaca materi yang berikan

: 3 menit mendengarkan penjelasan dan diskusi

tentang materi

: 8 menit melakukan Post test

Page 65: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

55

Pengembangan materi literasi gizi ke – 3

Jajanan Aman dan Bergizi

Pengertian Jajanan sehat adalah jajanan yang bergizi dan tidak

mengandung zat-zat berbahaya.Begitu banyak jenis jajanan yang di

perjual belikan kepada anak sekolah dasar.Sehingga perhatian untuk

memilih dan memilah pangan yang layak di konsumsi oleh anak semakin

berkurang.Sumber ketidakamanan pangan dapat berasal dari berbagai

cemaran, baik yang merupakan cemaran biologis, cemaran kimia,

maupun cemaran fisik. Selain berbagai cemaran tersebut, pangan juga

dapat menjadi tidak aman karena kondisi bahan baku, bahan tambahan,

dan peralatan yang digunakan dalam proses pengolahan pangan.

Sementara itu, lingkungan dan penjamah yang terlibat dalam proses

pengelolaan pangan juga dapat turut berperan serta dalam menentukan

kondisi keamanan pangan tersebut. Sumber pangan tidak aman adalah :

a. Mikroba penyebab penyakit (patogen)

b. Bahan kimia berbahaya, seperti pestisida dan logam berat (merkuri,

arsenik dan timbal)

c. Cemaran fisik, seperti paku, stapler, rambut, karet, dan lainnya

d. Penggunaan bahan yang dilarang, seperti boraks (pijer/bleng) dan

formalin serta pewarna tekstil

e. Penggunaan bahan yang aman namun melampaui batas maksimum

penggunaan, seperti pemanis dan pengawet

Penyebab pangan tidak aman adalah :

a. Perilaku yang tidak sesuai prinsip keamanan pangan

b. Bahan yang tidak aman serta peralatan yang tidak bersih

c. Lingkungan yang tidak bersih

Tanda atau ciri pangan yang tidak aman perlu diketahui oleh

gurudan disampaikan kepada peserta didik agar dapat tercegah dari

keracunan pangan.

b. Dua bahan kimia berbahaya yang sering disalahgunakan untuk

pengawet dan pengenyal makanan yaitu formalin dan boraks. Tanda

mi basah mengandung formalin dan boraks tampak lebih mengkilap,

Page 66: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

56

tidak lengket, tidak mudah basi. Tanda bakso mengandung boraks

tampak lebih putih dan sangat kenyal.

c. Dua pewarna tekstil yang sering disalahgunakan pada makanan

yaitu rhodamin b dan methanyl yellow. Tanda pangan mengandung

pewarna tidak aman berwarna mencolok, terasa sedikit pahit dan

gatal ditenggorokan setelah mencicipinya.

d. Minuman kemasan dan buah yang sudah rusak atau “penyok”

(berubah bentuk); roti dan kue yang berjamur serta makanan dan

minuman yang telah berubah warna, aroma dan rasa pertanda

berisiko tidak aman.

e. Dampak buruk mengonsumsi pangan tidak aman tidak hanya

menjadikan anak sakit, tetapi akan merepotkan guru, orangtua dan

berbagai pihak, serta kerugian bagi produsen dan pemerintah.

Tindakan pencegahan ketidakamanan pangan penting untuk

menghindari keracunan pangan.Tindakan pencegahan ini dilakukan

pada setiap rantai perjalanan pangan (pengolahan, penyajian dan

konsumsi pangan). Tindakan pencegahan pada pengolahan dan

penyajian pangan meliputi:

1. Kebersihan dan kesehatan diri penjamah

2. Pemilihan bahan yang aman

3. Penyimpan bahan yang baik

4. Kebersihan peralatan

5. Air dan lingkungan yang bersih

6. Pengemasan dan penyajian yang aman

Manfaat jajanan sehat ada beberapa yaitu:

1. Imunitas tubuh

2. Pengatur dan sumber pembangunan tubuh

3. Sumber energi

Page 67: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

57

Lampiran 6. Satuan Acara Literasi Gizi IV

SATUAN ACARA LITERASI GIZI

Pertemuan Ke : IV

Judul Penyuluhan : Perilaku hidup bersih dan sehat

Waktu : 15 menit

Sasaran : Anak Sekolah Dasar kelas 4 dan 5

Tujuan Umum :

Setelah mengikuti pertemuan ini peserta memahami tentang pentingnya

Jajanan Sehat kepada Anak Sekolah Dasar

Tujuan Khusus :

Pada akhir pertemuan peserta dapat

1. Menyebutkan Perilaku hidup bersih dan sehat

2. Menyebutkan contoh Perilaku hidup bersih dan sehat

3. Menyebutkan manfaat Perilaku hidup bersih dan sehat

Metode : Membaca dan mendengarkan ceramah

Media : Booklet

Kegiatan Penyuluhan :3 menit membaca materi yang berikan

: 3 menit mendengarkan penjelasan dan diskusi

tentang materi

: 9 menit melakukan Post test

Page 68: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

58

Pengembangan materi literasi gizi ke – 4

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat (Phbs) merupakan

prilaku yang dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri

untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam

mewujudkan lingkungan sehat Perilaku hidup sehat dan bersih di

sekolah adalah kebiasaan positif yang dilakukan oleh setiap siswa, guru,

penjaga sekolah, petugas kantin, orangtua, dan lain-lain yang dengan

kesadarannya berusaha untuk mencegah penyakit, meningkatkan

kesehatannya, serta aktif dalam menjaga lingkungan sehat di sekolah

secara mandiri. Pencegahan ketidak amanan pangan dapat dilakukan

ketika memilih pangan yang akan dikonsumsi dan mengonsumsi pangan.

Menjaga kebersihan diri dan memilih pangan yang aman merupakan

tindakan pencegahan ketidak amanan pangan yang dapat dilakukan.

Upaya yang dapat dilakukan dalam menjaga kebersihan adalah:

h) Mencuci tangan dengan air bersih dan mengalir memakai sabun

i) Selalu memotong kuku secara teratur

j) Menjaga kebersihan gigi dan mulut

k) Menjaga kebersihan diri

l) Membuang sampah pada tempatnya

m) Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah

n) Membuang sampah pada tempatnya

Sedangkan upaya yang dapat dilakukan saat memilih pangan yang

aman adalah

d) Memilih pangan dalam keadaan tertutup dan kondisi baik

e) Mengamati warna makanan dan label makanan

f) Memperhatikan kualitas makanan

Selain menerapkan perilaku jajanan sehat, perilaku hidup bersih

dan sehat pun juga harus di terapkan agar dapat mewujudkan siswa

sekolah yang sehat dan cerdas. Manfaat Phbs diantaranya adalah:

e) Meningkatkan kesehatan dan tidak mudah sakit

f) Meningkatkan semangat belajar

Page 69: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

59

g) Meningkatkan produktivitas belajar

h) Menurunkan angka absensi karena sakit

Sedangkan dari dampak apabila anak tidak prilaku hidup bersih dan

sehat (phbs)akan berdampak dengan.

Page 70: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

60

Lampiran 7. Kuesioner

KUESIONER (PRE/POSTTEST)

I. Identitas Sampel

Nama :

Tanggal Lahir :

Jenis kelamin :

Kelas :

A. Pengetahuan

1. Gizi seimbang terdiri dari :

a. Nasi, lauk

b. Nasi,sayur

c. Nasi, lauk, sayur

d. Nasi ,lauk,sayuran,buah

2. Manfaat gizi seimbang agar :

a. Kekenyangan

b. Mudah sakit

c. Tubuh menjadi sehat

d. Pertumbuhan menurun

3. KERUGIAN bila TIDAK makan dengan gizi seimbang :

a. Sulit konsentrasi

b. Prestasi belajar menurun

c. Semangat belajar meningkat

d. Tidak mudah sakit

4. Manfaat sarapan pagi agar:

a. Meningkatkan konsenterasi belajar

b. Mudah terkenan penyakit

c. Pertumbuhan menurun

d. Daya ingat menurun

Page 71: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

61

5. Buah dan sayur merupakan sumber utama dari :

a. Karbohidrat

b. Lemak

c. Vitamin dan mineral

d. Protein

6. Manfaat sayur dan buah adalah :

a. Melancarkan buang air besar

b. Menurunkan daya ingat

c. Menghambat pertumbuhan

d. Tubuh menjadi tidak segar

7. KERUGIAN bila TIDAK mengonsumsi sayur dan buah ?

a. Kosentrasi belajar meningkat

b. Mata lebih sehat

c. Sariawan

d. Tubuh lebih segar

8. Jajanan aman adalah :

a. Mengandung boraks

b. Mengandung formalin

c. Tidak kenyal

d. Tidak mengandung zat berbahaya

9. Manfaat jajan sehat dan bergizi adalah :

a. Daya tahan tubuh kuat

b. Daya ingat menurun

c. Mudah mengantuk

d. Tubuh tidak segar

10. KERUGIAN jajan sembarangan :

a. Mudah terkena diare

b. Mudah konsenterasi

Page 72: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

62

c. Melancarkan buang air besar

d. Prestasi anak meningkat

11. Bagaimana cara mengenal jajanan yang aman :

a. Ada rambut

b. Bersih, tidak berdebu

c. Di bungkus plastic hitam

d. Kotor, terlindung matahari

12. Contoh jenis bahaya fisik pada makanan adalah :

a. Bakteri, serangga

b. Karet,plastik

c. Plastik, boraks

d. Penyedap rasa, broraks

13. Contoh jenis bahaya kimia pada makanan adalah :

a. Bakteri, semut

b. Boraks,formalin

c. Karet, plastic,

d. Rambut, plastic

14. Contoh jenis bahaya biologis pada makanan adalah:

a. Bakteri, serangga

b. Formalin, boraks

c. Karet, semut

d. Plastic,rambut

15. Contoh perilaku hidup bersih dan sehat adalah :

a. Jarang sikat gigi

b. Membuang sampah sembarangan

c. Mandi bersih

d. Tidak mencuci tangan sebelum makan

Page 73: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

63

B. Kuesioner sikap

Petunjuk pengisian : Berilah tanda checklist (√) pada pernyataan di

bawah ini dengan memilih (Setuju), (Ragu-ragu)atau(Tidak setuju)

Sesuai dengan pendapat Adik.

NO

Pertanyaan

Tidak

setuju

Ragu-

ragu

Setuju

1 Gizi seimbang terdiri dari nasi,lauk,sayuran

dan buah.

2 Gizi seimbang bermanfaat untuk

menurunkan daya ingat.

3 Tidak mengonsumsi makanan dengan gizi

seimbang maka prestasi belajar akan

menurun.

4 Buah dan sayur merupakan sumber dari

vitamin dan mineral.

5 Sayur dan buah bermanfaat untuk

melancarkan buang air besar:

6 Sarapan pagi bermanfaat untuk

meningkatkan daya ingat dan pertumbuhan

tubuh.

7 Membeli jajan di tempat yang bersih, tertutup

dan tidak terkena sinar matahariss.

8 Manfaat jajan sehat dan bergizi untuk daya

tahan tubuh agar kuat.

9 Bila jajan sembarang akan mudah terkena

diare.

10 Jarang sikat gigi merupakan contoh perilaku

hidup bersih dan sehat .

Page 74: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

64

C. Kuesioner tindakan

Petunjuk pengisian : Berilah tanda checklist (√) pada pernyataan di

bawah ini dengan memilih (Tidak Pernah) ,

(Jarang)atau(Sering)sesuai dengan pendapat Adik.

NO

Pertanyaan

Tidak

pernah

Jarang

Sering

1 Dalam tiga hari terakhir :

Adik sarapan pagi

2 Dalam tiga hari terakhir :

Pada makan siang adik mengonsumsi

nasi dan lauk saja

3 Dalam tiga hari terakhir :

Pada makan pagi adik mengonsumsi

nasi, lauk dan sayur

4 Dalam tiga hari terakhir :

Pada makan pagi adik hanya

mengonsumsi nasi, lauk, sayur dan

buah.

5 Dalam tiga hari terakhir :

Pada makan siang adik hanya

mengonsumsi nasi dan lauk saja.

6 Dalam tiga hari terakhir :

Pada makan siang adik mengonsumsi

nasi, lauk, dan sayur.

7 Dalam tiga hari terakhir : Pada makan siang adik mengonsumsi makanan yang terdiri dari nasi, lauk, sayur dan buah.

8 Dalam tiga hari terakhir :

Pada makan malam adik mengonsumsi nasi, lauk, dan sayur.

9 Dalam tiga hari terakhir :

Pada makan malam adik mengonsumsi nasi, lauk, sayur dan buah.

10 Dalam tiga hari terakhir :

Adik membaca tulisan yang ada pada

Page 75: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

65

bungkus jajanan sebelum memakan

nya.

11 Dalam tiga hari terakhir :

Adik membeli jajanan di tempat yang

terbuka dan terkena sinar matahari.

12 Dalam tiga hari terakhir :

Adik membeli jajanan yang di bungkus

koran, plastik hitam atau kertas bekas.

13 Dalam tiga hari terakhir :

Setelah jajan, sampah jajanan nya

dibuang pada tempat sampah.

14 Dalam tiga hari terakhir :

Adik memncuci tangan dengan sabun

sebelum makan siang

15 Dalam tiga hari terakhir :

Adik memncuci tangan dengan sabun

sebelum makan malam

16 Dalam tiga hari terakhir adik

menggosok gigi pada pagi hari

17 Dalam tiga hari terakhir adik

menggosok gigi pada malam hari

Page 76: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

66

Lampiran 9. Master Tabel

NO NAMA UMUR Jenis

kelamin KELAS

PENGETAHUAN SIKAP TNDAKAN

SEBELUM SESUDAH SEBELUM SESUDAH SEBELUM SESUDAH

1 Nurul zannah 11.0 Perempuan 4 12.0 13.0 23.0 28.0 22.0 36.0

2 Jelita 8.0 Perempuan 4 8.0 13.0 23.0 25.0 16.0 21.0

3 Jihan tasya 11.0 Perempuan 4 13.0 13.0 19.0 23.0 22.0 24.0

4 Tengku alif ananda 10.0 Laki-Laki 4 13.0 12.0 24.0 28.0 24.0 29.0

5 Kasmira shahbibi rafia 8.0 Perempuan 4 11.0 12.0 22.0 28.0 32.0 36.0

6 Denis putra utama 7.0 Laki-Laki 4 5.0 12.0 16.0 17.0 20.0 25.0

7 Fahmi 7.0 Perempuan 4 6.0 13.0 22.0 27.0 26.0 30.0

8 Putra 8.0 Laki-Laki 4 6.0 6.0 22.0 2.0 26.0 31.0

9 Kahirul bahri 9.0 Laki-Laki 4 10.0 6.0 17.0 22.0 18.0 25.0

10 Azzaratul 8.0 Perempuan 4 11.0 11.0 19.0 22.0 15.0 23.0

11 Innayah nazwari 8.0 Perempuan 4 13.0 14.0 22.0 28.0 19.0 25.0

12 Willy 10.0 Laki-Laki 4 10.0 12.0 22.0 25.0 18.0 20.0

13 Faisal zega 11.0 Laki-Laki 4 12.0 13.0 24.0 29.0 26.0 30.0

14 M. iqbal 9.0 Laki-Laki 4 11.0 13.0 24.0 28.0 28.0 31.0

15 Zihan 8.0 Perempuan 4 3.0 13.0 24.0 28.0 26.0 29.0

16 Khairuul A. nasution 8.0 Perempuan 4 8.0 12.0 22.0 24.0 25.0 28.0

17 Ihsan 10.0 Laki-Laki 4 8.0 11.0 22.0 24.0 22.0 28.0

18 Thitin aryanti hulu 8.0 Perempuan 4 6.0 12.0 21.0 26.0 26.0 28.0

19 Emic 9.0 Laki-Laki 4 13.0 12.0 22.0 28.0 28.0 31.0

20 forgius ndruru 11.0 Laki-Laki 4 10.0 12.0 21.0 25.0 19.0 23.0

21 Yoga pratama 10.0 Laki-Laki 4 8.0 12.0 26.0 24.0 27.0 27.0

22 Mirijuan 10.0 Laki-Laki 4 14.0 15.0 26.0 28.0 27.0 30.0

Page 77: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

67

23 Abas 9.0 Laki-Laki 4 6.0 9.0 22.0 25.0 27.0 28.0

24 Bintang maulana 10.0 Laki-Laki 4 11.0 14.0 21.0 25.0 20.0 21.0

25 Yudha pratama lubis 11.0 Laki-Laki 4 12.0 13.0 26.0 28.0 26.0 30.0

26 Bona rizki putra 10.0 Laki-Laki 4 13.0 15.0 20.0 28.0 27.0 28.0

27 Anhar 10.0 Laki-Laki 4 6.0 6.0 18.0 24.0 19.0 24.0

28 Aulia zahra utari 9.0 Perempuan 5 10.0 14.0 24.0 29.0 23.0 25.0

29 Nurul aulia putri 10.0 Perempuan 5 12.0 15.0 22.0 30.0 26.0 26.0

30 Syabila ikhwani 10.0 Perempuan 5 13.0 15.0 27.0 28.0 22.0 24.0

31 Nurul hasanah 10.0 Perempuan 5 10.0 15.0 28.0 28.0 21.0 21.0

32 Salsabillah aur 10.0 Perempuan 5 3.0 12.0 19.0 21.0 17.0 27.0

33 Siti zahru 10.0 Perempuan 5 7.0 13.0 28.0 29.0 17.0 28.0

34 Revan 10.0 Laki-Laki 5 11.0 14.0 28.0 29.0 26.0 32.0

35 Saskia putri 9.0 Perempuan 5 6.0 12.0 19.0 26.0 19.0 26.0

36 M. al rais 10.0 Laki-Laki 5 3.0 11.0 18.0 28.0 22.0 32.0

37 Indra zulmi 14.0 Laki-Laki 5 5.0 13.0 19.0 20.0 14.0 19.0

38 M. rizki akbar 10.0 Laki-Laki 5 10.0 13.0 26.0 28.0 19.0 22.0

39 Rindu meilani 11.0 Perempuan 5 11.0 12.0 22.0 23.0 22.0 28.0

40 Azrul fyan pranata 10.0 Laki-Laki 5 9.0 11.0 23.0 29.0 25.0 26.0

41 Radja handis 13.0 Laki-Laki 5 13.0 14.0 22.0 28.0 21.0 24.0

42 M. arsyabin 10.0 Laki-Laki 5 11.0 12.0 23.0 30.0 21.0 27.0

43 Surya 11.0 Laki-Laki 5 13.0 13.0 26.0 29.0 13.0 18.0

44 M. ikhsan nasution 11.0 Laki-Laki 6 13.0 14.0 30.0 30.0 13.0 13.0

45 M. ikhsan fadili 12.0 Laki-Laki 6 13.0 12.0 24.0 30.0 13.0 16.0

46 Fahri ramadhan 12.0 Laki-Laki 6 12.0 14.0 27.0 29.0 24.0 26.0

47 Siti A. br.panjaitan 13.0 Perempuan 6 13.0 14.0 24.0 29.0 24.0 28.0

48 Fikri 12.0 Laki-Laki 6 9.0 11.0 21.0 21.0 19.0 23.0

Page 78: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

68

49 Ramadan ray 12.0 Laki-Laki 6 12.0 14.0 19.0 25.0 22.0 24.0

50 M. raffi R. harahap 11.0 Laki-Laki 6 13.0 13.0 21.0 24.0 19.0 19.0

51 Fahmi fawas 12.0 Laki-Laki 6 12.0 13.0 21.0 24.0 13.0 16.0

52 M.Arsyarin 10.0 Laki-Laki 6 11.0 13.0 24.0 26.0 26.0 30.0

53 Ade irmayani 12.0 Perempuan 6 12.0 14.0 22.0 28.0 24.0 24.0

54 Rezeki 11.0 Laki-Laki 6 11.0 13.0 26.0 27.0 9.0 21.0

55 Feby yanti 10.0 Perempuan 6 8.0 13.0 23.0 25.0 21.0 28.0

56 Nur hasanah 11.0 Perempuan 6 12.0 14.0 26.0 28.0 14.0 21.0

57 Aisyah salsa bila zahara 11.0 Perempuan 6 12.0 12.0 24.0 30.0 22.0 26.0

58 Zuyhfyah zahra 11.0 Perempuan 6 14.0 12.0 29.0 29.0 22.0 23.0

59 Aji 13.0 Laki-Laki 6 7.0 12.0 22.0 24.0 16.0 20.0

60 Nurul umayah 11.0 Perempuan 6 13.0 14.0 30.0 30.0 17.0 20.0

61 Hizratul naila 10.0 Perempuan 6 12.0 15.0 27.0 30.0 18.0 21.0

62 Khairunnisa 11.0 Perempuan 6 13.0 14.0 28.0 30.0 21.0 23.0

63 Zia diyana 11.0 Perempuan 6 13.0 13.0 23.0 26.0 21.0 23.0

64 Maimunah 11.0 Perempuan 6 11.0 12.0 24.0 28.0 17.0 22.0

65 Askia 11.0 Perempuan 6 10.0 11.0 22.0 24.0 21.0 23.0

66 Satria 11.0 Laki-Laki 6 12.0 14.0 28.0 30.0 11.0 12.0

67 Windi manik 11.0 Perempuan 6 12.0 13.0 23.0 29.0 22.0 32.0

Page 79: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

69

Lampiran 10. Frekuensi Variabel

1. Jenis kelamin

jenis_kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki - laki 36 53.8 53.8 53.8

perempuan 31 46.2 46.2 46.2

Total 67 100.0 100.0

2. Usia

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 7 2 3.0 3.0 3.0

8 8 11.9 11.9 14.9

9 6 9.0 9.0 23.9

10 21 31.3 31.3 55.2

11 20 29.9 29.9 85.1

12 6 9.0 9.0 94.0

13 3 4.5 4.5 98.5

14 1 1.5 1.5 100.0

Total 67 100.0 100.0

3. Kelas

Kelas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4 27 40.3 40.3 40.3

5 16 23.9 23.9 64.2

6 24 35.8 35.8 100.0

Total 67 100.0 100.0

Page 80: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

70

Lampiran 11. Uji Normalitas Data

1. Uji normalitas data pengetahuan

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

pre.skor_pengetahuan .235 67 .000 .825 67 .000

post.skor.pengetahuan .281 67 .000 .790 67 .000

a. Lilliefors Significance Correction

2. Uji Normalitas data sikap

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

pre.skor_sikap .127 67 .009 .971 67 .112

post.skor.sikap .235 67 .000 .896 67 .000

a. Lilliefors Significance Correction

3. Uji Normalitas data tindakan

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

pre.skor_tindakan .096 67 .200* .975 67 .196

post.skor.tindakan .084 67 .200* .983 67 .512

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 81: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

71

Lampiran 12. Hasil Uji Statistik

1. Pengaruh aplikasi literasi gizi terhadap pengetahuan siswa

sekolah dasar

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

post.skor.pengetahuan -

pre.skor_pengetahuan

Negative Ranks 6a 31.58 189.50

Positive Ranks 53b 29.82 1580.50

Ties 8c

Total 67

a. post.skor.pengetahuan < pre.skor_pengetahuan

b. post.skor.pengetahuan > pre.skor_pengetahuan

c. post.skor.pengetahuan = pre.skor_pengetahuan

Test Statisticsb

post.skor.penget

ahuan -

pre.skor_penget

ahuan

Z -5.281a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 82: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

72

2. Pengaruh aplikasi literasi gizi terhadap sikap siswa sekolah

dasar

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

post.skor.sikap -

pre.skor_sikap

Negative Ranks 1a 15.50 15.50

Positive Ranks 61b 31.76 1937.50

Ties 5c

Total 67

a. post.skor.sikap < pre.skor_sikap

b. post.skor.sikap > pre.skor_sikap

c. post.skor.sikap = pre.skor_sikap

Test Statisticsb

post.skor.sikap -

pre.skor_sikap

Z -6.762a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 83: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

73

3. Pengaruh aplikasi literasi gizi terhadap tindakan siswa

sekolah dasar

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 post.skor.tindakan 25.07 67 4.878 .596

pre.skor_tindakan 21.01 67 4.727 .578

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 post.skor.tindakan &

pre.skor_tindakan 67 .803 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 post.skor.

tindakan -

pre.skor_t

indakan

4.060 3.020 .369 3.323 4.796 11.005 66 .000

Page 84: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

74

Lampiran 13. Dokumentasi

1. Pre test

2. Literasi Gizi

Page 85: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

75

Page 86: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

76

3. Post Test

Page 87: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

77

Lampiran 14. Pernyataan

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Mely Mariozeni Zebua

NIM : p01031214083

Menyatakan bahwa data penelitian saya yang terdapat di skripsi saya

adalah benar saya ambil dan bila tidak, saya bersedia mengikuti ujian

ulang (ujian utama saya dibatalkan)

Yang memuat pernyataan

(Mely Mariozeni Zebua)

Page 88: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

78

Lampiran 15. Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Mely Mariozeni Zebua

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 14 Juni 1996

Jumlah Anggota Keluarga : 6 orang, 4 orang bersaudara

Alamat Rumah : Asrama Koramil 12, Jl.Saonigeho. Kel. Pasar

telukdalam, Kecamatan Telukdalam,

Kabupaten Nias Selartan.

No. HP/Tlp :0812 6400 0174

Riwayat Pendidikan : SD N 01 Mungo

SMPS Bintang Laut

SMAS Bintang Laut

Hobi :Traveling

Motto : Tidak ada yang kebetulan, hari esok

tergantung apa yang dilakukan pada hari ini

Page 89: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

79

Lampiran 16. Bukti Bimbingan

BUKTI BIMBINGAN PROPOSAL SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Melly Mariozeni Zebua

NIM : P01031214083

Judul : Pengaruh Aplikasi Literasi Gizi Terhadap

Perilaku Gizi Siswa SekolahDasar Swasta

Amanah Lubuk Pakam

No Hari/

Tanggal

Topik Bimbingan

T. Tangan

Mahasiswa

T. Tangan

Pembimbing

1 04 Oktober

2017

Diskusi pembuatan rancangan

judul penelitian

2 11 Oktober

2017

Diskusi topik perancangan judul

penelitian

3 13 Oktober

2017

Diskusi topik penelitian literasi

gizi

4 16 Oktober

2017

Diskusi dan arahan pembuatan

Bab I

5

18 Oktober

2017

Diskusi dan arahan pembuatan

latar belakang

6

19 Oktober

2017

Arahan dan tips untuk

memperoleh sumber referensi

7

30 Oktober

2017

Revisi Bab I

Page 90: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

80

8

31 Oktober

2017

Revisi Bab I

9

01

November

2017

Diskusi pembuatan Tinjauan

Pustaka

10 03

November

2017

Diskusi pembuatan Metodologi

penelitian

11 08

November

2017

Revisi Bab I

12 13

November

2017

Perbaikan Bab II dan Bab III

13 15

November

2017

Diskusi perbaikan proposal

penelitian

14 18

November

2017

Revisi dan penandatangan

persetujuan proposal penelitian.

15 20

November

2017

Seminar Proposal

16 22

November

2017

Revisi perbaikan dengan

Pembimbing

17 27

November

2017

Perancangan Media

18 9 April 2018 Revisi Media

Page 91: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...

81

19 11 April

2018

Perbaikan dan revisi media

20 21 Juni

2018

Perbaikan dengan Penguji I

21 13 Juli 2018 Perbaikan dengan penguji II

22 30 juli 2018 Perbaikan Media

23 02 Agustus

2018

Perbaikan Kuesioner dan Media

24 09 Agustus

2018

Pengumpulan data

25 16 Agustus

2018

Data selesai dikumpulkan

26 17 Agustus

2018

Pengolahan data dan

pembuatan bab IV – V

27 18 Agustus

2018

Skripsi Selesai

Page 92: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 93: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 94: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 95: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 96: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 97: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 98: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 99: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 100: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 101: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 102: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 103: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 104: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 105: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 106: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 107: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 108: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 109: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 110: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 111: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...
Page 112: PENGARUH APLIKASI LITERASI GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI ...