BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi...

16
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research), metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan, dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah model cooperative script. Tujuan dari penelitian eksperimen ini adalah untuk menggambarkan efektivitas penggunaan model cooperative script dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas V di SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga. Penelitian eksperimen pada kelas yang akan diberi perlakuan (treatment) disebut kelompok eksperimen (Experimental Group) dan kelompok pembanding yang disebut kelompok kontrol (Control Group) (Supratpo: 2009). 3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Kecamatan Sidomukti Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Responden yang akan diteliti adalah siswa kelas V SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga. Treatment atau pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen dilakukan oleh peneliti dengan mengikuti jadwal pelajaran yang bersangkutan dengan menggunakan model cooperative script demikian juga pada kelompok kontrol dengan menggunakan metode tanya jawab, kegiatan penelitian

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/975/4/T1_292008260_BAB III.pdf · 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada

���

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107)

penelitian Eksperimental (Experimental Research), metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendalikan, dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah

model cooperative script. Tujuan dari penelitian eksperimen ini adalah untuk

menggambarkan efektivitas penggunaan model cooperative script dalam

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas V di SD Negeri Mangunsari 07

Salatiga.

Penelitian eksperimen pada kelas yang akan diberi perlakuan (treatment)

disebut kelompok eksperimen (Experimental Group) dan kelompok pembanding

yang disebut kelompok kontrol (Control Group) (Supratpo: 2009).

3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga

Kecamatan Sidomukti Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran

2011/2012. Responden yang akan diteliti adalah siswa kelas V SD Negeri

Mangunsari 07 Salatiga. Treatment atau pemberian perlakuan pada kelompok

eksperimen dilakukan oleh peneliti dengan mengikuti jadwal pelajaran yang

bersangkutan dengan menggunakan model cooperative script demikian juga pada

kelompok kontrol dengan menggunakan metode tanya jawab, kegiatan penelitian

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/975/4/T1_292008260_BAB III.pdf · 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada

���

pada kelompok eksperimen dan kontrol sama-sama dilakukan tanggal 26 Maret

2012 jam pelajaran pertama dan kedua.

Kegiatan penelitian dilakukan pada semester dua tahun pelajaran 2011/2012

dan dilakukan secara bertahap. Berikut tahap-tahap yang akan dilakukan:

a. Tahap persiapan

Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen,

permohonan ijin, serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat

penelitian

b. Tahap pelakasanaan

Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang

meliputi uji coba instrumen, pengambilan data dan penelitian

c. Tahap analisis data

Tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan

d. Tahap penyusunan dan pelaporan

Tahap ini meliputi konsultasi, revisi dan persiapan ujian skripsi.

Persiapan dan kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-

April Tahun 2012, perincian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Kegiatan Penelitian

Waktu

Kegiatan

Februari Maret April

Persiapan

Pelaksanaan

Analisis Data

Penyusunan dan pelaporan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/975/4/T1_292008260_BAB III.pdf · 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada

���

3.2 Desain Penelitian

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-

Posttest Control Group Design (Sugiyono, 2011: 112). Desain penelitian dapat

dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini:

Gambar 3.1

Pretest-Posttest Control Group Design

Keterangan:

R = kelompok yang akan diberi perlakuan

X = perlakuan pada kelompok eksperimen menggunakan model cooperative

script.

O1 = nilai pretest kelompok eksperimen sebelum diberi treatment

O2 = nilai posttest kelompok eksperimen setelah diberi treatment

O3 = nilai pretest kelompok kontrol sebelum diberi treatment

O4 = nilai posttest kelompok kontrol setelah diberi treatment

Pada desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random,

kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan diberi posttest untuk mengetahui

keadaan akhir setelah diberi treatment. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok

eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Perbedaan hasil belajar dapat dilihat

dari nilai posttest kelompok eksperimen dan nilai posttest kelompok kontrol.

R O1 X O2

R O3 O4

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/975/4/T1_292008260_BAB III.pdf · 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada

��

3.2.1 Tahap-tahap Eksperimen

Tahap-tahap eksperimen yang akan dilakukan meliputi:

1. Memilih sebuah subjek penelitian yaitu SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga

Kecamatan Sidomukti Kabupaten Semarang

2. Mengolongkan subjek penelitian menjadi dua kelompok yaitu setengah jumlah

siswa SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga dijadikan sebagai kelompok

eksperimen dan setengah jumlah siswa SD Negeri Mangunsari dijadikan sebagai

kelompok kontrol

3. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrumen pretest dan posttest

4. Mengujicobakan insterumen tes pada kelas uji coba yaitu kelas V SD Negeri

Mangunsari 04 Salatiga

5. Menganalisis data hasil uji coba soal tes untuk menguji apakah instrumen valid

dan reliabel

6. Memberikan pretest pada dua kelompok (eksperimen dan kontrol) siswa kelas V

SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga

7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol

8. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script

pada kelompok eksperimen dan menggunakan metode tanya jawab pada

kelompok kontrol

9. Memberikan posttest pada kelompok eksperimen kelompok kontrol

10. Hitung perbedaan antara hasil pretest dan posttest untuk masing-masing

kelompok (pretest-posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol)

11. Bandingkan perbedaan tersebut untuk menentukan apakah penggunaan model

pembelajaran cooperative script berkaitan dengan perubahan yang lebih besar

pada kelompok eksperimen, dalam menghitung dan menganalisis data dilakukan

dengan bantuan software SPSS

12. Interprestasi hasil penghitungan data.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/975/4/T1_292008260_BAB III.pdf · 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada

��

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Menurut Hatch dan Farhady

(Sugiyono, 2009: 60) mengemukakan secara teoritis variabel dapat didefinisikan

sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara orang

dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.

3.3.1 Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011: 61).

Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah Pembelajaran

cooperative script. Dalam pembelajaran cooperative script siswa yang berperan

aktif dan terjadi interaksi dominan siswa dengan siswa dalam kegiatan

pembelajaran ini guru berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran, mengontrol selama pembelajaran berlangsung dan

mengarahkan siswa jika mengalami kesulitan.

Pembelajaran cooperative script adalah pembelajaran yang menggambarkan

interaksi antar siswa seperti ilustrasi sosial siswa dengan lingkungannya. Pada

pembelajaran cooperative script terjadi kesepakatan antara siswa tentang aturan-

aturan dalam berkolaborasi. Masalah yang dipecahkan bersama akan disimpulkan

bersama. Peran guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk

mencapai tujuan belajar.

3.3.2 Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011: 61). Variabel terikat

(dependen) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/975/4/T1_292008260_BAB III.pdf · 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada

���

belajarnya (Sudjana, 2010: 22). Hasil belajar merupakan hasil akhir dari proses

kegiatan belajar siswa dari seluruh kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran

di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk mencapai kompetensi yang berupa

aspek kognitif yang diungkapkan dengan menggunakan suatu alat penilaian yaitu

tes evaluasi dengan hasil yang dinyatakan dalam bentuk nilai, aspek afektif yang

menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan aspek psikomotorik

yang menunjukkan keterampilan dan kemampuan bertindak siswa dalam

mengikuti pembelajaran.

3.4 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di SD Negeri Mangunsari

07 Salatiga. Pada kelompok eksperimen akan menggunakan model cooperative

script dan kelompok kontrol menggunakan metode tanya jawab. Jumlah siswa

kelas V di SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga yaitu sebanyak 38 siswa terdiri dari

15 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Pengumpulan data dalam penelitian

ini menggunakan tes dan observasi.

3.5.1.1 Tes

Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan),

dalam bentuk tulisan (tes tertulis), dalam bentuk tindakan (tes tindakan).

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/975/4/T1_292008260_BAB III.pdf · 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada

���

Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar

siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan

pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Sungguhpun

demikian, dalam batas tertentu tes dapat pula digunakan untuk mengukur atau

menilai hasil belajar bidang afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2010: 35).

1. Tes Awal (Pre-test)

Tes yang diberikan kepada siswa adalah tes yang telah disusun pada langkah

awal. Fungsi tes awal adalah untuk memperoleh informasi tentang kemampuan

awal siswa, sebelum mereka mengikuti pembelajaran yang telah disiapkan.

2. Tes Akhir (Post-test)

Post-test diberikan setelah selesai mengikuti program pembelajaran. Tes yang

diberikan identik dengan yang diberikan pada tes awal, jadi bedanya terletak

pada waktu dan fungsinya.

3.5.1.2 Observasi

Endang (2011: 26), observasi merupakan metode pengumpulan data melalui

pengamatan dan pencatatan perilaku subjek penelitian yang dilakukan secara

sistematik.

Sugiyono (2011: 205), observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi terstruktur. Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang

secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.

Menurut Arikunto (2010: 272), dalam menggunakan metode observasi cara yang

paling efektif adalah melengkapi format pengamatan sebagai instrumen. Format

yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang

digambarkan akan terjadi.

Teknik ini digunakan untuk menilai aktivitas guru dan peserta didik dalam

proses pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script, kegiatan

observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/975/4/T1_292008260_BAB III.pdf · 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada

� �

Tahap-tahap penyusunan lembar observasi untuk menilai aktivitas guru dan

siswa dalam penerapan model pembelajaran cooperative script yaitu sebagai

berikut:

1) Menyusun format observasi

2) Menyusun kisi-kisi lembar observasi

3) Menyusun lembar observasi berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.

4) Lembar observasi guru dan siswa dalam penerapan model pembelajaran

Cooperative Script

5) Prosedur pemberian skor berdasarkan kesesuaian kegiatan yang telah dilakukan

terhadap rencana pembelajaran yang telah dibuat:

a. Sangat baik mendapat skor 5

b. Baik mendapat skor 4

c. Cukup mendapat skor 3

d. Kurang mendapat skor 2

e. Sangat kurang mendapat skor 1.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

3.5.2.1 Instrumen Pengumpulan Data Penggunaan Model Cooperative Script

Sugiyono (2011: 207), teknik analisis data penggunaan model pembelajaran

cooperative script yaitu menggunakan statistik diskriptif dimana statistik

deskriptif berfungsi untuk menggambarkan data dengan cara mendeskripsikan

objek yang diteliti. Dalam teknik analisis ini yaitu penggunaan model cooperative

script yang dilakukan oleh peneliti apakah sudah sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran kooperatif model cooperative script yang didalam kegiatan inti

mencakup kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Data bersumber dari

lembar observasi yang diisi oleh observer. Indikator keberhasilan tindakan

pembelajaran adalah apabila rata-rata dari hasil observasi kegiatan guru dan

peserta didik telah mencapai ≥ 3 dan ≥ 4 dari seluruh item pernyataan yang telah

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/975/4/T1_292008260_BAB III.pdf · 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada

���

diisi oleh observer. Kisi-kisi aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran 7.

Indikator keberhasilan penggunaan model cooperative script yaitu dikatakan

berhasil jika sudah melakukan pembelajaran sesuai dalam langkah-langkah model

pembelajaran cooperative script yang dalam kegiatan inti mencakup eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi dengan kriteria baik dan sangat baik. Kriteria indikator

keberhasilan tindakan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini:

Tabel 3.2

Kriteria Indikator Keberhasilan

Rata-rata Indikator

Keberhasilan Keberhasilan

Indikator 1-2 Tidak berhasil

Indikator 2-3 Kurang berhasil

Indikator 3-4 Berhasil

Indikator 4-5 Sangat berhasil

3.5.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Hasil Belajar

Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui hasil

belajar siswa. Sebelum pembuatan instrument tes maka terlebih dahulu dibuat

kisi-kisi. Kisi-kisi tes Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran 8.

3.6 Uji Prasyarat

Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam

pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan

reliabel. Jadi instrument yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk

mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Hal ini tidak berarti bahwa

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/975/4/T1_292008260_BAB III.pdf · 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada

���

dengan menggunakan instrumen yang telah teruji validitas dan reabilitasnya,

otomatis hasil (data) penelitian menjadi valid dan reliabel (Sugiyono, 2011: 173).

3.6.1 Uji Validitas Instrumen Tes

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011: 173).

Sebelum penelitian dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk

mengetahui validitas item soal yang digunakan, sehingga hasil penelitian yang

diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.

Menurut Azwar, 1999 (Priyanto, 2010: 90) semua item yang mencapai

koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi

Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa

menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas

kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan. Teknik yang digunakan untuk

menguji kesahihan indikator adalah Corrected Item Total Correlation dengan

dinotasikan (r) semua indikator dikatakan valid bila mempunyai nilai koefisien

korelasi positif lebih besar atau sama dengan 0,25.

Data diuji dengan bantuan SPSS 16.00, jika item-item sudah dimasukan

maka langkah selanjutnya adalah klik Analize-Correlate-Bivariate. Kemudian

untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output

hasil perhitungan, apabila nilai koefisien kurang dari 0,25 maka item soal tersebut

tidak valid dan tidak boleh digunakan.

Uji validitas dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga pada

tanggal 13 Maret 2012, Instrumen tes berjumlah 45 soal dan jumlah siswanya 36.

Setelah dilakukan pengujian dengan bantuan SPSS 16.0 for windows

menggunakan Corrected Item- Total Correlation diperoleh dari 32 butir item soal

yang valid dan 13 item yang tidak valid, peneliti hanya menggunakan 30 item soal

untuk pretest dan posttest pada SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga (kelompok

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/975/4/T1_292008260_BAB III.pdf · 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada

���

eksperimen dan kelompok kontrol). Output uji validitas instrumen tes dapat dilihat

pada lampiran 11.

3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan

tingkat konsistensi.

Instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif konsisten jika

dikenalkan pada suatu objek. Kriteria untuk menentukan besarnya koefesien

reliabilitas atau nilai Cronbach’s Alpha menggunakan pedoman dari George &

Mellery (1995) sebagai berikut:

� > 0,9 = Sangat bagus

� > 0,8 = Bagus

� > 0,7 = Dapat diterima

� > 0,6 = Diragukan

� > 0,5 = Jelek

� < 0,5 = Tidak dapat diterima.

Setelah pengujian reliabilitas dari semua item soal dilakukan maka

diperoleh nilai Cronbach’s Alpha 0,865. Setelah data dari semua hasil uji validitas

yang item soalnya tidak valid dieliminasi maka data dianalisi lagi sehingga

diperoleh nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,886 lebih besar dari nilai uji reliabilitas

sebelum item yang tidak valid dieliminasi. Maka dapat disimpulkan bahwa alat

ukur dalam penelitian tersebut reliabel dengan demikian item soal tersebut

memiliki koefisien reliabilitas bagus sehingga dapat digunakan untuk melakukan

penelitian selanjutnya. Untuk lebih jelasnya output hasil uji reliabilitas dapat

dilihat pada lampiran 11.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/975/4/T1_292008260_BAB III.pdf · 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada

���

3.7 Taraf Analisis Kesukaran Item Soal

Tujuan dari uji tingkat kesukaran adalah untuk mengetahui bahwa tingkat

kesukaran pada soal tes. Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyak

peserta didik yang menjawab benar dibagi jumlah peserta didik yang mengikuti

tes. Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik,

disamping memenuhi validitas dan reabilitas, adalah adanya keseimbangan dari

tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya

soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proposional.

Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Sudjana, 2009: 137)

Keterangan rumus:

I = Indek kesulitan untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N =banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksud.

Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indek yang diperoleh, makin

sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indek yang diperoleh, makin mudah

soal tersebut output analisis taraf kesukaran instrumen tes dilihat pada lampiran

12. Kriteria indek soal itu adalah sebagai berikut:

0 - 0,30 = soal kategori sukar

0,31 - 0, 70 = soal kategori sedang

0,71 - 1,00 = soal kategori mudah.

Hasil analisis taraf kesukaran item soal dapat dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini:

�� �

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/975/4/T1_292008260_BAB III.pdf · 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada

���

Tabel 3.3 Indeks Kesukaran Item Soal Tes

Pilihan Ganda Jumlah

Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar

5, 6, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 24, 25, 28, 29, 35, 36, 37, 38, 39, 45.

2, 3, 4, 7, 13, 21, 22, 23, 27, 30, 33, 34, 42, 43, 44.

1, 9, 19, 20, 26, 31, 32, 40, 41.

21 15 9

3.8 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2011: 207), dalam penelitian kuantitatif analisis data

merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau narasumber data lain

terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik

deskriptif.

Dalam analisis deskriptif ini digunakan ukuran rata-rata hitung (mean),

standar devisi, maksimum, minimum dan ukuran kenormalan data untuk masing-

masing variabel penelitian. Dalam rangka mengetahui penyebaran data masing-

masing variabel, data yang telah terkumpul diklasifikasikan dan diberi skor.

3.8.1 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian

populasi data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam

analisis Independent Samples T-Tes dan One Way Anova.

Menurut Priyanto, (2010: 76) metode pengambilan keputusan pada uji

homogenitas yaitu jika taraf signifikansi α ≥ 0,05 maka data yang diuji adalah

homogen dan jika taraf signifikansi α ≤ 0,05 maka data yang diuji tidak homogen,

kemudian nilai Levence Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka

semakin besar homogenitasnya. Data yang diuji yaitu nilai hasil pretest dan

posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/975/4/T1_292008260_BAB III.pdf · 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada

��

Pengujian homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS

(statistical product and service solution) yaitu dengan langkah-langkah sebagai

berikut : Analyze– Comperemean– Oneway Anova.

3.8.2 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dari dua varian

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

rumus chi-kuadrat (chi-square). Menurut Priyanto, (2010: 71) metode

pengambilan keputusan pada uji normalitas jika taraf signifikansi α Asymp.sig (2-

tailed) yaitu ≥ 0,05 maka data yang diuji adalah berdistribusi normal dan jika taraf

signifikan α Asymp.sig (2-tailed) ≤ 0,05 maka data yang diuji tidak berdistribusi

normal.

Populasi yang diuji adalah hasil pretes dan posttest kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan

SPSS( statistical product and service solutions ) yaitu Analyze – non parametric

test– One Sampel KS – masukkan variable pada jendela variable – klik normal

padates distribution.

3.8.3 Analisis Deskriptif Data

Analisis deskriptif mengambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

seperti mean, standar deviasi, varian, modus dll. Langkah-langkah yang dilakukan

pada tahap deskriptif data ini adalah membuat rangkuman distribusi data pretest

dan posttest kelompok eksperimen dan kontrol dari hasil statistik deskriptif

program komputer SPSS 16.0 for window’s dengan cara klik Analyze-Deskriptive

Statistics-Descriptives.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/975/4/T1_292008260_BAB III.pdf · 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada

��

3.8.4 Uji Hipotesis Dengan Uji Perbedaan Dua Rerata

Uji hipotesis menggunakan Independen Samples T-Test yang bertujuan

untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok

sampel yang tidak berhubungan.

Uji hipotesis menggunakan alat uji statistik “ uji beda mean” dengan taraf

siginifikansi � 0.05. Data yang akan diuji adalah nilai rata-rata pretest dan posttest

pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Untuk itu hipotesis yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut:

Ho : Tidak ada perbedaan antara nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok

eksperimen yang diajarkan dengan model cooperative script dengan

kelompok kontrol yang diajarkan menggunakan metode tanya jawab.

Ha : Ada perbedaan antara nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok

eksperimen yang diajarkan dengan model cooperative script dengan

kelompok kontrol yang diajarkan menggunakan metode tanya jawab.

Rumusan hipotesis statistiknya menjadi:

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ2

Keterangan :

µ1 : nilai rata-rata (mean) kelompok eksperimen

µ2 : nilai rata-rata (mean) kelompok kontrol

Proses pengujian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai t hitung pada signifikansi α 0.05 dari tabel Independen

Samples Test (Equal Variances Assumed), dan t tabel dicari di Ms Excel

dengan cara pada cell kosong ketik =tinv(0.05,34) lalu Enter.

2. Membandingkan hasil perhitungan t hitung dengan t tabel dengan kriteria

pengujian pada taraf signifikansi α : 0.05. Jika nilai t hitung ≥ t tabel dan

nilai signifikansi α ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/975/4/T1_292008260_BAB III.pdf · 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada

���

Apabila nilai hasil belajar kelompok eksperimen menggunakan model

cooperative script lebih tinggi dari nilai hasil belajar kelompok kontrol

menggunakan metode tanya jawab maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya

bahwa penggunaan model cooperative script efektif digunakan dalam

pembelajaran.