BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain...
-
58 Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan untuk
mengembangkan program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship (inkuiri
5E+e) pada bidang kajian tumbuhan untuk membekalkan life-long learning mahasiswa.
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Design and Development Research
(DDR). Pada desain ini ada empat fase utama, yaitu analisis permasalahan,
perencanaan, produksi dan evaluasi (Richey & Klein, 2007). Pemilihan desain
penelitian DDR didasarkan pada kelebihan dan kesesuaian desain ini dengan
permasalahan penelitian. Dengan menggunakan desain ini diharapkan didapatkan
gambaran lengkap tentang program pembelajaran yang dikembangkan. Desain
pengembangan program secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 3.1. Berikut
penjelasan dari tiap fase pengembangan penelitian.
a. Fase I: Analisis Permasalahan
Fase analisis permasalahan dimulai dengan melakukan studi pendahuluan
untuk memetakan permasalahan penelitian melalui studi literatur dan studi lapangan.
Hal-hal yang menjadi fokus dalam studi literatur adalah mengkaji tentang
pembelajaran inkuiri, pendidikan entrepreneurship dari berbagai negara yang dapat
diadaptasikan pada kurikulum pendidikan di negara kita, mengkaji tentang
pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning) dan menganalisis kurikulum
Program Studi.
Langkah kedua dalam studi pendahuluan ini adalah melakukan beberapa studi
lapangan melalui berbagai teknik, seperti memberikan kuesioner, observasi, dan
wawancara. Data penting yang dihimpun dalam studi lapangan untuk menjadi
landasan penelitian ini adalah bagaimana profil science inquiry skills mahasiswa
calon guru Biologi tingkat dasar? bagaimana profil kesiapan calon guru Biologi
dalam mengikuti perkulaiahan inkuiri yang berorientasi pada kehidupan nyata?
bagaimana profil perkuliahan Biologi berorientasi entrepreneurship pada LPTK
yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian? dan bagaimana profil life-long
learning mahasiswa calon guru Biologi ?.
-
59
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Gambar 3. 1. Desain Penelitian (Richey & Klein, 2007)
Studi Literatur
Pembelajaran inkuiri
Pendidikan entrepreneurshsip
Pembelajaran sepanjang hayat (life-
long learning)
Studi Lapangan
Kemampuan & kebiasaan inkuiri mahasiswa
Pemahaman dan keterampilan
entrepreneurship mahasiswa
Profil life-long learning mahasiswa
Merencanakan pengembangan
program pembelajaran inkuiri
berorientasi entrepreneurship
Menganalisis konten materi yang potensial untuk
dikembangkan berdasarkan pengembangan
program pada bidang kajian tumbuhan
Menganalisis need
assessment berdasarkan
studi lapangan & literatur
Merancang program pembelajaran Biologi melalui inkuiri berorientasi
entrepreneurship (inkuiri 5E+e) untuk meningkatkan life-long learning mahasiswa
FASE I
Analisis Permasalahan
FASE III
Produksi
Melakukan validasi expert pada ahli pembelajaran Biologi, ahli pendidikan
entrepreneurship, dan ahli konten bidang kajian tumbuhan
Uji coba I
Implementasi
program
Analisis Data
& Temuan
Kesimpulan
FASE IV Evaluasi Melakukan uji coba I untuk menganalisis keterbacaan program yang dirancang
Melakukan uji coba II untuk mengukur efektivitas perangkat program
Fase implementasi program dilakukan pada mahasiswa yang menempuh mata
kuliah Keanekaragaman Tumbuhan dan Hortikultura dengan penerapan program
pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship
Tahapan pengolahan , analisis, dan interpretasi data hasil temuan pengembangan
program dari berbagai teknik pengambilan data yang dilakukan selama penelitian
Seluruh rangkaian penelitian disimpulkan dan direfleksi agar diperoleh framework
program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship yang kredibel dan
layak untuk digunakan.
Uji coba II
FASE II Perencanaan
Permasalahan Penelitian
-
60
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
b. Fase II : Perencanaan
Hasil studi literatur dan studi lapangan pada fase pertama, selanjutnya digunakan
untuk merencanakan pengembangan program pembelajaran Biologi melalui inkuiri
berorientasi entrepreneurship (inkuiri 5E+e). Selain itu, pada fase ini juga dilakukan
analisis terhadap konten materi yang potensial dan relevan untuk dikembangkan
berdasarkan program inkuiri 5E+e pada mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan
dan Hortikultura, serta menganalisis need assessment yang akan digunakan dalam
mengukur keberhasilan program.
c. Fase III: Produksi
Pada fase produksi ini dilakukan perancangan program pembelajaran inkuiri
berorientasi entrepreneurship (inkuiri 5E+e) pada bidang kajian tumbuhan untuk
meningkatkan life-long learning mahasiswa. Program ini dikembangkan dengan
memperhatikan beberapa prinsip penting yang relevan, yaitu:
1) Program pembelajaran inkuiri 5E+e secara keseluruhan dibagi ke dalam empat
tahap, yaitu tahap dasar (basic), pengembangan (development), penguatan
(advance), dan mahir (proficient). Penentuan tahapan disesuaikan dengan nilai-
nilai entrepreneurship yang diintegrasikan sesuai dengan tingkatan keterampilan
yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Tahap dasar, keterampilan
entrepreneurship yang harus dikuasai dan diintegrasikan dalam sintaks
pembelajaran adalah sifat/ perilaku wirausaha dan penemuan konsep wirausaha.
Tahap pengembangan, keterampilan entrepreneurship yang harus dikuasai adalah
pengembangan konsep wirausaha dan penyiapan sumber daya. Tahap penguatan,
mengintegrasikan nilai entrepreneurship tentang literasi ekonomi dan keuangan,
serta manajemen usaha. Tahap mahir, mengintegrasikan keterampilan
entrepreneurship tentang manajemen pemasaran dan keterampilan digital dalam
pembelajaran.
2) Model pembelajaran utama yang membangun pembelajaran adalah inkuiri yang
diadaptasi dari framework Bybee (2009) yang memiliki sintaks lima tahap,
dikenal dengan nama 5E (Engagement, Exploration, Explain, Elaboration, dan
Evaluation). Kelima tahap tersebut diterapkan pada pembelajaran yang telah
dirancang.
-
61
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3) Pada setiap tahap inkuiri 5E diintegrasikan nilai-nilai entrepreneurship yang
diadaptasi dari Consortium for Entrepreneurship Education (2004), sehingga
program ini dinamakan pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship
(inquiry 5E+e).
4) Langkah-langkah pembelajaran yang disusun pada setiap tahap inkuiri
disesuaikan dengan dimensi belajar Marzano, mulai dari: sikap dan persepsi
positif dalam belajar; memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan;
memperluas dan memperbaiki pengetahuan; menggunakan pengetahuan dengan
bermakna; dan kebiasaan berpikir yang produktif. Dengan demikian, mahasiswa
dapat memperoleh pengalaman pembelajaran secara holistik, mulai dari
memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan karena mahasiswa sudah
memiliki persepsi positif terhadap pembelajaran yang diselenggarakan;
memperoleh pengetahuan secara utuh, karena mahasiswa dilatih terus untuk
terampil dalam berpikir; hingga mampu memaknai nilai dari pembelajaran yang
dilakukan dan terbiasa untuk berpikir produktif.
5) Mata kuliah yang digunakan sebagai sampel pengembangan program adalah
Keanekaragaman Tumbuhan dan Hortikultura. Kedua mata kuliah ini dipilih
berdasarkan pertimbangan potensi mata kuliah yang dapat dikembangkan kearah
entrepreneurship dan kesesuaian karakteristik materi dari kedua mata kuliah
tersebut. Dalam pengembangannya, kedua mata kuliah ini diterapkan dalam
program secara berkesinambungan. Artinya, tahap dasar dan tahap
pengembangan diterapkan pada mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan,
sedangkan tahap penguatan dan tahap mahir diterapkan pada mata kuliah
Hortikultura. Dasar pemikirannya adalah pada tahap dasar dan tahap
pengembangan mahasiswa mempelajari karakteristik spesies tumbuhan dan
potensi wirausaha yang dapat dikembangkan pada setiap spesies yang dipelajari
melalui mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan. Adapun pada tahap penguatan
dan tahap mahir diterapkan pada mata kuliah Hortikultura agar mahasiswa
memiliki keterampilan dalam mengimplementasikan potensi wirausaha pada
setiap spesies melalui budidaya tanaman. Oleh karena wirausaha yang dibangun
adalah bervisi pada life-long learning, sehingga mahasiswa tidak hanya dapat
-
62
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
memanfaatkan potensi wirausaha dari spesies saja, akan tetapi juga memperoleh
bekal keterampilan dalam pelestarian dan keseimbangan spesies tersebut.
6) Tujuan utama dari pengembangan program ini adalah untuk membekalkan life-
long learning mahasiswa. Untuk mengukur ketercapaian dari pembekalan life-
long learning dijaring dengan menggunakan instrumen yang representatif, yaitu
dengan kesioner dan lembar observasi dalam bentuk rubrik yang diadaptasi dari
framework life-long learning Marzano (1994). Adapun standar dan indikator life-
long learning yang dirumuskan pada program pembelajaran dibekalkan dalam
setiap langkah pembelajaran pada setiap sintaksnya.
Agar perancangan desain program dapat terukur kredibilitasnya, maka
dilakukan validasi expert pada berbagai ahli yaitu: ahli pembelajaran Biologi , ahli
pendidikan entrepreneurship, dan ahli konten keilmuan Biologi (bidang kajian
tumbuhan). Dari hasil validasi expert diperoleh kelebihan dan kekurangan dari
perangkat program perkuliahan yang dikembangkan. Kemudian dilakukan revisi
pada beberapa segi sehingga akhirnya diperoleh rancangan suatu program
pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship yang kredibel. Komponen-
komponen utama yang divalidasi oleh pakar, antara lain:
1) Kerangka program pembelajaran Biologi melalui Inkuiri berorientasi
entrepreneurship (inkuiri 5E+e) untuk membekalkan life-long learning.
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata kuliah Keanekaragaman
Tumbuhan & Hortikultura dengan program pembelajaran Biologi melalui
inkuiri berorientasi entrepreneurship untuk membekalkan life-long learning.
3) Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) dalam program pembelajaran Biologi melalui
inkuiri berorientasi entrepreneurship untuk membekalkan life-long learning
mahasiswa pada mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan & Hortikultura.
4) Instrumen pengukuran awal dan akhir Life-long learning mahasiswa.
5) Instrumen pengukuran awal dan akhir konten materi tumbuhan.
6) Instrumen lembar observasi Life-long learning mahasiswa.
7) Instrumen wawancara terhadap mahasiswa dan dosen.
Berdasarkan hasil pengembangan dan validasi pakar, diperoleh desain
program pembelajaran Biologi melalui inkuiri 5E+e sebagaimana diilustrasikan pada
Tabel 3.1.
-
63
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 1. Desain Program Pembelajaran Biologi melalui Inkuiri Berorientasi
Entrepreneurship (Inkuiri 5E+e) untuk Membekalkan Life-long Learning Mahasiswa
Tahapan
Program Tujuan Program
Indikator Life-long Learning
yang Dibekalkan pada Sintaks
Pembelajaran
Ket. Entrepreneurship
yang Diintegrasikan
pada Program
Tahap I-dasar
(basic)
Mahasiswa mampu
membuat rancangan
konsep wirausaha
dari materi yang
dipelajari
berdasarkan
keterampilan dasar
entrepreneurship.
Engagement: 2a,2c,3a,5g
Exploration: 2c,4a,4c,5d,5f,5g
Explain:
2b,2c,3c,4a,4b,4c,5a,5b,5d,5e,5f
,5g
Elaboration:
2a,3a,3b,4a,4b,5c,5e,5h
Evaluation: 2a,2c,3a,5c
1. Sifat/ perilaku wirausaha
2. Penemuan konsep wirausaha
Tahap II-
Pengembangan
(Development)
Mahasiswa mampu
mengembangkan
konsep wirausaha
berdasarkan
keterampilan
entrepreneurship
tingkat
pengembangan
Engagement: 1a,5b,5f
Exploration:
1c,1d,2b,3c,,4a,4c,5b,5d,5f,5g
Explain: 2a,3a,3b,5e,5f
Elaboration:
2a,3a,3b,4a,4b,4c,5c,5e,5h
Evaluation: 2a,3a,3b,4a,4b,5c
3. Pengembangan konsep wirausaha
4. Penyiapan sumber daya
Tahap III-
Penguatan
(Advance)
Mahasiswa mampu
membiasakan
pemikirannya untuk
selalu menanamkan
konsep life-long
learning dalam
tujuan belajarnya
Engagement: 2a,2c,3a,5a,5d,5g
Exploration:
1a,1b,2b,2c,4a,4c,5d,5f,5g
Explain: 2a,3a,3b,5e,5f
Elaboration:
3c,4a,4b,4c,5a,5b,5d,5f,5g,5h
Evaluation: 2a,2c,5c,5h
5. Literasi ekonomi & keuangan
6. Manajemen usaha
Tahap IV-
mahir
(proficient)
Mahasiswa mampu
menjadikan life-
long learning
sebagai kebiasaan
baik dalam setiap
pembelajaan
Engagement: 2c,3a,4a,5g,5h
Exploration:
1c,1d,1e,2b,3c,4a,4b,5b,5f,5g
Explain:
2b,2c,3c,4a,4b,4c,5a,5b,5d,5e,5f
,5g
Elaboration:
2a,3a,3b,4a,4b,4c,5c,5e,5g,5h
Evaluation: 2a,2c,5c,5h
7. Manajemen pemasaran
8. Keterampilan digital
Keterangan : A. Standar Life-long learning 1. Complex thinking standards
a. Membandingkan b. Mengklasifikasikan c. Menganalisis kesalahan
2. Information processing Standards a. Menginterpretasi dan mensintesis informasi
secara efektif
b. Menggunakan berbagai teknik pengumpulan
informasi dan sumber informasi secara
efektif
4. Collaboration/ Cooperation Standards
a. Menunjukkan prestasi kerja untuk tujuan bersama
b. Menunjukkan keterampilan interpersonal secara
efektif
c. Melakukan berbagai peran dalam kelompok
secara efektif
5. Habits of minds
a. Membuat rencana yang efektif
b. Sadar akan menggunakan sumber daya yang
diperlukan
-
64
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
c. Akurat mengases informasi
3. Effective communication Standards
a. Mengungkapkan gagasan dengan jelas
b. Berkomunikasi dengan khalayak yang
beragam secara efektif
c. Menciptakan produk berkualitas
c. Peka terhadap umpan balik
d. Mengatasi impulsif (bertindak secara tiba-tiba menurut kata hati)
e. Peka terhadap perasaan dan tingkat pengetahuan orang lain
f. Menjalankan tugas dengan ulet walaupun ditemukan banyak kendala, bahkan ketika
jawaban atau solusi tidak segera ditemukan
g. Mendorong untuk berpikir hingga batas maksimal pengetahuan dan kemampuan diri
h. Menghasilkan cara baru untuk melihat situasi di luar batas-batas konvensi standar
B. Indikator Keterampilan Entrepreneurship 1. Sifat/ perilaku wirausaha
b. Menunjukkan sikap leadership yang integritas dan bertanggungjawab,
c. Memiliki personal asesmen yang baik (mengetahui karakter dan potensi diri dalam
wirausaha),
d. Menunjukkan sikap positif dalam personal manajemen,
e. Menunjukkan keterampilan komunikasi dan interpersonal yang baik (memiliki etika,
hubungan positif dalam kerja tim, dan
manajemen konflik).
2. Penemuan konsep wirausaha a. Menilai trend global dan peluang penciptaan
usaha,
b. Melahirkan ide wirausaha yang kreatif,
c. Menentukan kelayakan ide.
3. Pengembangan konsep wirausaha
a. Mendeskripsikan perencanaan usaha,
b. Mengembangkan kreatifiitas ide wirausaha,
c. Mempertimbangkan kelebihan/ kelemahan
dan risiko dari perencanaan usaha
4. Penyiapan sumber daya
a. Memperhitungkan keuangan untuk memulai
usaha,
b. Mempersiapkan sarana prasarana yang
dibutuhkan untuk menjalankan usaha,
c. Menganalisis kebutuhan SDM dalam
wirausaha
5. Literasi ekonomi & keuangan
a. Melek prinsip dan konsep ekonomi yang
mendaasari wirausaha,
b. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi keuntungan dan risiko usaha,
c. Mengelola keuangan dengan baik (menetapkan
tujuan keuangan, mengelola arus kas, dan
menyusun rencana belanja)
6. Manajemen usaha
a. Menjelaskan konsep strategi pengembangan
usaha,
b. Menjelasakan manajemen keuangan,
c. Menjelasakan manajemen SDM,
d. Menjelasakan manajemen risiko
7. Manajemen pemasaran
a. Menghasilkan produk yang memiliki nilai tawar,
b. Memilih merk dan membuat kemasan,
c. Menentukan segmen pasar dan strategi
pemasarannya,
d. Memilih media promosi/ iklan yang efektif (on
line dan off line),
e. Menentukan harga yang tepat,
f. Merencanakan strategi tindak lanjut dalam
penjualan
8. Keterampilan digital
a. Terampil mengoperasikan perangkat komputer
dan internet,
b. Terampil menggali peluang usaha menggunakan
perangkat komputer dan internet,
c. Terampil menggunakan komputer sebagai media
produksi usaha dan pemasaran.
-
58 Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Penjelasan tentang program pembelajaran inkuiri berorientasi
entrepreneurship (inkuiri 5E+e) untuk membekalkan life-long learning mahasiswa
dari ilutrasi Tabel 3.1 dideskripsikan sebagai berikut.
1) Tahap Program Dasar (Basic)
Tahap dasar didesain untuk membekalkan life-long learning mahasiswa
melalui pembelajaran inkuiri yang diintegrasikan dengan keterampilan
entrepreneurship tingkat dasar, yaitu sifat/ perilaku wirausaha dan penemuan
konsep wirausaha. Kegiatan pembelajaran dilakukan pada mata kuliah
Keanekaragaman Tumbuhan dengan materi Magnoliopsida. Adapun tujuan dari
tahap pembelajaran dasar adalah: menstimulus pemikiran mahasiswa untuk
mencapai indikator life-long learning dalam pembelajaran, dan membimbing
mahasiswa untuk menemukan konsep wirausaha dari materi yang sudah
dipelajari.
Berdasarkan tujuan tersebut, pembelajaran diarahkan pada aktivitas-
aktivitas yang melatihkan keterampilan berpikir sesuai dengan standar life-long
learning, yaitu complex thinking, information processing, effective
communication, collaboration, dan habits of mind. Beberapa contoh indikator
life-long learning yang dicapai oleh mahasiswa pada tahap dasar antara lain: 1)
mahasiswa terampil membandingkan, mengklasifikasi dan menganalisis
kesalahan dalam kegiatan mengidentifikasi karakteristik tumbuhan
Magnoliopsida yang diamati berdasarkan skala filogeni dalam kegiatan
praktikum. Dimana, membandingkan, mengklasifikasi dan menganalisis
kesalahan merupakan indikator-indikator complex thinking yang diukur dalam
penelitian ini; 2) mahasiswa dapat memilih, mengases dan menginterpretasikan
informasi (information processing) dalam menggali potensi wirausaha dari
spesies Magnoliopsida yang diamati sesuai dengan panduan pada Lembar Kerja
(LK); 3) mahasiswa dapat mengungkapkan gagasan, berkomunikasi dengan
khalayak dan menciptakan produk berkualitas (effective communication) selama
berdiskusi bersama dengan teman sejawatnya; 4) mahasiswa menunjukkan
prestasi kerja, memiliki interpersonal yang baik dan melakukan berbagai peran
(collaboration) saat bekerjasama dalam tim untuk mengamati spesies ataupun
menggali potensi wirausahanya; 5) mahasiswa menunjukkan sikap kritis saat
-
66
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
mengidentifikasi spesies Magnoliopsida, kreatif dalam melahirkan ide konsep
wirausaha dan selalu menunjukkan self regulation terhadap pekerjaanya
sepanjang proses pembelajaran.
Selain itu, fokus utama dalam tahap pembelajaran dasar pada program ini
adalah memberikan scaffolding kepada mahasiswa untuk menemukan potensi
wirausaha dari setiap tumbuhan berdasarkan karakteristik yang telah diamati.
Scaffolding yang diberikan antara lain: 1) memberikan materi entrepreneurship
sebagai pengetahuan dasar tentang wirausaha dan dikaitkan langsung pada
karakteristik materi tumbuhan; 2) terapkan materi entrepreneurship yang telah
diberikan dalam pemikiran saintifik, artinya konsep entrepreneur yang dibangun
harus berprinsip pada pemikiran sains; 3) pada saat mengidentifikasi
karakteristik-karakteristik spesies tumbuhan mahasiswa dibimbing untuk
berpikir dari sudut pandang pemanfaatan secara ekonomi. Selanjutnya,
mahasiswa diarahkan untuk membuat rancangan konsep wirausaha yang
dituangkan dalam bentuk proyek agrowisata. Hal tersebut dilakukan sebagai
representasi dari nilai-nilai entrepreneurship tingkat dasar, yaitu penemuan
konsep wirausaha. Hasilnya kemudian dipresentasikan dalam diskusi kelas,
sehingga setiap kelompok kerja memperoleh koreksi dan umpan balik dari dosen
pengampu.
2) Tahap Program Pengembangan (Development)
Tahap pengembangan diterapkan pada mata kuliah Keanekaragaman
Tumbuhan dengan materi Liliopsida. Proses pembelajaran pada tahap ini hampir
sama dengan tahap dasar, yaitu setiap mahasiswa dalam kelompoknya masing-
masing dibimbing untuk mengidentifikasi spesies-spesies tumbuhan Liliopsida
berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan pada Lembar Kerja (skala
filogeni). Kemudian mahasiswa diarahkan untuk menggali potensi wirausaha
dari setiap spesies yang diamati.
Hal pokok yang menjadi fokus utama dari tahap pengembangan adalah
setiap kelompok mahasiswa dibimbing untuk mengembangkan konsep
wirausaha berdasarkan gagasan yang telah diperoleh pada tahap dasar, yaitu
rancangan agrowisata. Keterampilan life-long learning dibekalkan secara
intensif pada setiap tahap pembelajaran. Indikator life-long learning yang
-
67
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dicapai pada tahap pengembangan sama seperti yang dilakukan pada tahap
dasar. Pada kegiatan identifikasi karakteristik spesies tumbuhan misalnya,
mahasiswa dituntut untuk complex thinking, seperti: membandingkan,
mengklasifikasikan, dan menaganalisis kesalahan. Pada kegiatan
mengembangkan konsep wirausaha dalam proyek agrowisata, mahasiswa
bersama kelompoknya masing-masing saling berkomunikasi untuk bertukar
pikiran dan information processing yang akhirnya digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Pada akhirnya, setiap mahasiswa memiliki kebiasaan
untuk berpikir secara positif dan produktif dalam setiap pembelajaran.
3) Tahap Program Penguatan (Advance)
Tahap penguatan dilakukan pada mata kuliah Hortikultura dengan materi:
tanaman sayur, tanaman buah dan tanaman hias. Hortikultura merupakan mata
kuliah yang ditempuh pada semester yang sama (semester lima) dan diikuti oleh
subyek penelitian yang sama dengan yang mengikuti mata kuliah
Keanekaragaman Tumbuhan. Dasar pertimbangan diterapkannya tahap
penguatan ini pada mata kuliah Hortikultura karena tahap ini dalam rancangan
program memerlukan kegiatan percobaan/ pengujian terhadap konsep wirausaha
yang telah dikembangkan pada mata kuliah sebelumnya (Keanekaragaman
Tumbuhan). Adapun konsep wirausaha yang dibangun oleh mahasiswa pada
tahap sebelumnya tentang proyek agrowisata. Melihat ruang lingkup konsep
wirausaha yang dikembangkan oleh mahasiswa berkaitan dengan proyek
agrowisata, sangat relevan dengan karakteristik mata kuliah Hortikultura. Pada
mata kuliah Hortikultura terdapat beberapa materi yang menunjang terhadap
agrowisata, seperti: pertumbuhan dan perkembangan tanaman, teknik/ metode
penanaman tanaman Hortikultura, agribisnis tanaman Hortikultura, dan
manajemen pemasaran produk Hortikultura.
Fokus utama dari tahap penguatan adalah; membiasakan pemikiran
mahasiswa untuk selalu menanamkan life-long learning dalam tujuan belajar
mereka, dan menguatkan keterampilan entrepreneurship mahasiswa, terutama
memiliki literasi ekonomi dan keuangan yang baik serta menguasai manajemen
usaha. Kegiatan pembelajaran pada tahap penguatan, mahasiswa lebih banyak
beraktivitas di kebun percobaan, yaitu mengimplementasikan konsep yang sudah
-
68
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dikembangkan berdasarkan kajian tentang potensi wirausaha yang dapat
dikembangkan dari setiap spesies untuk pembuatan agrowisata.
Proses pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan sintaks inkuiri 5E
yang diintegrasikan dengan keterampilan penguatan entrepreneurship, yaitu:
literasi ekonomi & keuangan, serta manajemen usaha. Pembelajaran dimulai dari
mahasiswa mendeskripsikan berbagai spesies tanaman Hortikultura berdasarkan
karakteristik yang dipelajari pada materi Keanekaragaman Tumbuhan
(Magnoliopsida dan Liliopsida), kemudian mahasiswa distimulus untuk
menggali manfaat dan potensi wirausaha dari karakteristik spesies yang telah
diuangkapkannya. Selanjutnya, hasil pemikiran mahasiswa diarahkan pada satu
topik yang akan dilakukan dalam proyek, yaitu agrowisata. Mahasiswa bersama
kelompoknya saling berdiskusi untuk mencari informasi tentang kesesuaian
karakteristik spesies untuk dijadikan agrowisata yang baik dan menarik.
Beberapa karakteristik tumbuhan yang dipelajarai pada materi Keanekaragaman
Tumbuhan menjadi prioritas pertimbangan mereka, seperti: habitus, pola
percabangan, duduk daun, perbungaan, tangkai bunga, jenis calix/ corola bunga,
dan sebagainya.
Hasil dari percobaan yang telah dilakukan pada tahap penguatan
dipresentasikan di depan kelas untuk ditanggapi dan memperoleh masukan dari
dosen dan mahasiswa kelompok lainnya. Ruang lingkup presentasi yang
dikemukakan oleh mahasiswa tidak hanya mengenai proses pembuatan dan
keberhasilan proyeknya saja, akan tetapi juga memperhatikan kesesuaian dengan
prinsip-prinsip entrepreneurship yang dibangun.
4) Tahap Program Mahir (Proficient)
Tahap akhir dari program ini dinamakan tahap mahir, artinya seluruh
mahasiswa dianggap telah memiliki seluruh keterampilan entrepreneurship jika
telah menempuh pembelajaran hingga tahap keempat pada program ini. Fokus
utama dari tahap mahir adalah: menjadikan life-long learning sebagai best
practice dalam setiap pembelajaran, serta menjadikan mahasiswa sebagai
entrepreneur yang saintifik dan profesional dalam bidang Biologi , khususnya
kajian tumbuhan.
-
69
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Strategi pembelajaran yang dibangun pada tahap mahir adalah dengan
mengintegrasikan inkuiri dan keterampilan proficient entrepreneurship, seperti
manajemen pemasaran dan keterampilan digital. Proses pembelajaran yang
dilakukan dimulai dari kegiatan pengontrolan terhadap produk hasil percobaan
pada tahap penguatan untuk dianalisis kelebihan dan kekuarangannya. Jika
produk berhasil selanjutnya dilakukan kegiatan pemasaran, jika produk kurang
berhasil maka selanjutnya dilakukan pemecahan masalah secara tepat terhadap
ketidakberhasilan tersebut.
Pada tahap ini, mahasiswa dibimbing untuk membuat konsep pemasaran
dan pengemasan produk secara kreatif dengan memperhatikan prinsip
majanemen pemasaran dan keterampilan digital pada nilai-nilai
entrepreneurship. Sebagai implementasi dari tahap mahir, mahasiswa diarahkan
untuk melakukan simulasi pemasaran terhadap produk yang dihasilkan. Hasil
dari seluruh rangkaian kegiatan pada tahap mahir selanjutnya dipresentasikan di
depan kelas untuk ditanggapi dan memperoleh respon dari dosen dan teman
sejawat.
Melalui seluruh rangkaian pembelajaran ini, mahasiswa menjadi terbiasa
untuk complex thinking (seperti memecahkan masalah dan menganalisis
kesalahan dalam proyek), information processing untuk menunjang keberhasilan
proyek, berkomunikasi dengan teman sejawat, berkolaborasi untuk keberhasilan
tujuan kelompok, sehingga akhirnya seluruh mahasiswa menjadi terbiasa untuk
berpikir terhadap pembelajaran secara visioner (self regulation, critical thinking,
dan creative thinking).
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, bahwa dasar pemikiran
diterapkannya mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan pada tahap dasar dan
tahap pengembangan adalah agar mahasiswa mempelajari karakteristik spesies
tumbuhan untuk digali potensi wirausaha yang dapat dikembangkan pada setiap
spesies tersebut. Adapun pada tahap penguatan dan tahap mahir diterapkan pada
mata kuliah Hortikultura agar mahasiswa memiliki keterampilan dalam
mengimplementasikan potensi wirausaha pada setiap spesies yang telah
dipelajari sebelumnya pada mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan melalui
kegiatan budidaya tanaman dalam mata kuliah Hortikultura. Oleh karena
-
70
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
wirausaha yang dibangun dalam penelitian ini bervisi pada life-long learning,
sehingga mahasiswa tidak hanya dapat memanfaatkan potensi wirausaha dari
spesies saja, akan tetapi juga memperoleh bekal keterampilan dalam
melestarikan dan menjaga keseimbangan spesies tersebut.
d. Fase IV: Evaluasi
Pada fase evaluasi dilakukan beberapa langkah penting dalam penelitian,
sebagaimana yang dirincikan berikut.
1) Uji Coba I
Langkah pertama yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan evaluasi adalah uji
coba I. Prinsip penting yang dilakukan pada tahapan ini adalah mengujicobakan
keterbacaan program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship pada
bidang kajian tumbuhan untuk meningkatkan life-long learning mahasiswa yang
telah dirumuskan dan telah divalidasi oleh pakar. Hal-hal yang diujicobakan
antara lain: alokasi waktu, keterlaksanaan perencanaan, dipahami atau tidaknya
skenario yang telah disusun, ada tidaknya skenario yang belum terakomodasi
dalam perencanaan, dan sebagainya. Uji coba I dilakukan pada satu kelas
mahasiswa (kelas C) semester V angkatan 2016/2017 (berjumlah 28 orang) yang
mengikuti mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan dan Hortikultura dengan
skenario sesuai dengan rancangan program yang telah dirancang. Hasil temuan
yang diperoleh dari uji coba I dijadikan sebagai bahan untuk perbaikan pada
tahap selanjutnya.
2) Uji Coba II
Pada tahapan ini dilakukan uji coba untuk mengukur efektivitas perangkat
program pembelajaran yang dirancang. Secara operasional, poin-poin penting
yang diujicobakan pada tahap uji coba II dideskripsikan sebagai berikut:
kesesuaian perencanaan dengan indikator life-long learning, menunjukkan ada
tidaknya batasan-batasan dimensi belajar, kedalaman muatan nilai
entrepreneurship yang diintegrasikan dalam pembelajaran melalui konten
tumbuhan, kesesuaian penanaman nilai-nilai entrepreneurship berdasarkan
karakteristik mata kuliah, menganalisis item-item pada setiap jenis instrumen
-
71
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
yang relevan dengan pelaksanaan pembelajaran pada dua mata kuliah sampel
(Keanekaragaman Tumbuhan dan Hortikultura).
Uji coba II dilakukan pada satu kelas (kelas A) mahasiswa semester V angkatan
2016/2017 dengan jumlah 28 orang (kelas yang berbeda dengan uji coba I).
Hasil temuan yang diperoleh dari uji coba II dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan perbaikan program yang akan digunakan pada tahap
implementasi program.
3) Implementasi Program
Tahapan ini merupakan pelaksanaan penelitian yang sesungguhnya atau disebut
sebagai implementasi program. Implementasi program dilakukan pada satu kelas
(kelas B) mahasiswa angkatan 2016/2017 dengan jumlah 30 orang yang
menempuh mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan pada semester V dan mata
kuliah Hortikultura pada semester VI (kelas yang berbeda dengan uji coba I dan
uji coba II). Tahapan implementasi dilakukan untuk: 1) mengukur kredibilitas
program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship (inkuiri 5E+e) pada
bidang kajian tumbuhan untuk membekalkan life-long learning mahasiswa; 2)
mengukur peningkatan dan perkembangan life-long learning mahasiswa yang
telah dibekalkan melalui program pembelajaran inkuiri berorientasi
entrepreneurship (inkuiri 5E+e) pada bidang kajian tumbuhan; 3) mengukur
korelasi standar life-long learning yang dibekalkan dengan penguasaan konsep
mahasiswa setelah diberi program pembelajaran inkuiri berorientasi
entrepreneurship (inkuiri 5E+e) pada bidang kajian tumbuhan; 4)
mengidentifikasi faktor-fator pendukung dalam penerapan program
pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship (inkuiri 5E+e) pada bidang
kajian tumbuhan untuk membekalkan life-long learning mahasiswa; dan 5)
mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam menerapkan program
pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship (inkuiri 5E+e) pada bidang
kajian tumbuhan untuk membekalkan life-long learning mahasiswa.
Untuk menguji efektivitas program yang dikembangkan terhadap pembekalan
life-long learning mahasiswa diukur dengan menggunakan metode penelitian
quasy experiment dengan one group pretest-posttest design. Metode ini
dilakukan dengan membandingkan hasil pretes dan postes pada kelompok yang
-
72
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
diujicobakan. Desain ini dipandang sesuai untuk menguji efektivitas program
pembelajaran. Lebih jelasnya desain penelitian tersebut disajikan pada Gambar
3.3 berikut.
O1 X O2
Gambar 3.2. Desain penelitian one group pretest-posttest design
Keterangan:
O1: pretest (pengambilan data awal)
X : treatment (perlakukan program pembelajaran)
O2: posttest (pengambilan data akhir)
(Gall et al., 2003)
4) Analisis Data dan Temuan
Data dan temuan lapangan yang telah dihimpun secara komprehensif selanjutnya
dilakukan analisis statistik baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk
mengukur validitas, reliabilitas, kelayakan dan efektivitas program yang
dikembangkan. Hasil analisis ini menjadi rekomendasi bagi peneliti untuk
dilakukan diseminasi dalam perkuliahan secara menyeluruh.
5) Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis terhadap data dan hasil temuan, selanjutnya seluruh
rangkaian penelitian disimpulkan dan direfleksi agar diperoleh framework
program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship (inkuiri 5E+e)
untuk membekalkan life-long learning mahasiswa yang valid dan reiabel.
3.2. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Biologi pada salah satu LPTK
di Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2016/2017 yang
menempuh mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan dan mata kuliah Hortikultura.
Jumlah total partisipan yang terlibat dalam penelitian adalah: pada uji coba I sebanyak
28 orang, pada uji coba II 28 orang dan tahap implementasi sejumlah 30 orang. Waktu
penelitian dari mulai tahap studi pendahuluan, tahap uji coba I, tahap uji coba II, dan
tahap implementasi adalah dari bulan Februari 2018 hingga Juni 2019.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang diambil untuk penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program
Studi Pendidikan Biologi semester V dan VI angkatan 2016/2017 pada salah satu
-
73
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
LPTK di Jawa Tengah, yang terdiri dari tiga kelas. Sampel diambil satu kelas pada
masing-masing tahapan penelitian yang menempuh mata kuliah Keanekaragaman
Tumbuhan dan mata kuliah Hortikulutura. Adapun teknik pengambilan sampel
dilakukan secara purposive sampling, dan untuk menentukan kelas pada uji coba I, uji
coba II dan implementasi dilakukan secara acak. Hal ini dilakukan dengan
pertimbangan ketiga kelas memiliki kemampuan yang relatif sama, jumlah siswa rata-
rata per kelas ± 30 orang. Pada akhirnya sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah
kelas C sebagai kelas uji coba I, kelas A sebagai kelas uji coba II, dan kelas B sebagai
kelas implementasi.
3.4. Instrumen Penelitian
Pengembangan program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship
(inkuiri 5E+e) pada bidang kajian tumbuhan untuk membekalkan life-long learning
mahasiswa dirancang berdasarkan permasalahan dan tahapan penelitian. Secara garis
besar instrumen dibagi dua yaitu; 1) instrumen studi pendahuluan untuk mengumpulkan
data-data yang diperlukan dari studi lapangan. 2) instrumen pembekalan life-long
learning mahasiswa melalui program pembelajaran inkuiri berorientasi
entrepreneurship (inkuiri 5E+e) pada bidang kajian tumbuhan.
Instrumen yang dikembangkan dalam setiap tahapan penelitian disesuaikan
dengan kebutuhan untuk tahapan studi lapangan dan tahapan uji coba. Pada tahapan
studi pendahuluan dikembangkan instrumen yang diperlukan untuk studi lapangan,
seperti kuesioner, lembar observasi, pedoman wawancara, video taping, catatan
lapangan (logbook), pedoman telaah dokumen perencanaan perkuliahan. Untuk tahapan
uji coba I, uji coba II, dan implementasi dikembangkan instrumen yang sesuai dengan
kebutuhan pengukuran variabel penelitian, seperti: 1) kuesioner untuk mengukur
kondisi awal dan akhir kemampuan life-long learning mahasiswa; 2) lembar observasi
dalam proses pembelajaran untuk mengukur peningkatan life-long learning; 3) pretes
dan postes konten untuk mengukur penguasaan konsep mahasiswa; 4) pedoman
wawancara terhadap mahasiswa dan bagi dosen; dan 5) video taping.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan sesuai dengan instrumen yang dikembangkan, yaitu dengan
pemberian kuesioner, teknik observasi, tes penguasaan konsep, wawancara mahasiswa
-
74
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dan dosen, melakukan rekaman video, catatan lapangan (logbook), dan telaah dokumen.
Seluruh data yang telah dihimpun kemudian dianalisis secara simultan dari data
kuantitatif dan data kualitatif serta data gabungan (triangulasi), kemudian hasil analisis
ini digunakan untuk memahami dan menjawab permasalahan penelitian. Tujuan dari
metode analisis data ini adalah agar kekurangan dari satu jenis data kuantitatif akan
dilengkapi oleh jenis data kualitatif.
Uji kuantitatif dilakukan secara statistik untuk mengetahui peningkatan dan
perkembangan life-long learning serta penguasaan konsep mahasiswa. Sementara itu
analisis deskriptif kualitatif dilakukan terhadap data kuesioner, wawancara, lembar
observasi serta transkrip perkuliahan, pada tahap studi pendahuluan, uji coba dan tahap
implementasi program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship (inkuiri
5E+e). Langkah selanjutnya dari proses triangulasi data adalah dengan menganalisis
data kualitatif dan data kuantitaif secara terpisah. Hasil analisis secara terpisah tersebut
kemudian dikonfirmasikan untuk dilakukan interpretasi untuk data tersebut saling
mendukung atau kedua data tersebut saling berlawanan.
Penjelasan secara detil mengenai instrumen yang digunakan dan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini diilustrasikan pada Tabel 3.2
berikut.
Tabel 3.2. Instrumen dan teknik pengumpulan data penelitian
Tahapan
Penelitian Jenis Data
Teknik
Pengumpulan
Data
Sumber Instrumen
Studi
pendahulu
an
Profil keterampilan
inkuiri mahasiswa
Pengisian
kuesioner
Mahasiswa
Pend. Biologi
tingkat dasar
Kuesioner
Profil kesiapan
mahasiswa mengikuti
perkulaiahan inkuiri yang
berorientasi pada
kehidupan nyata
1) Pengisian kuesioner
2) Observasi perkuliahan
3) Wawancara
1) Mahasiswa 2) Observer 3) Dosen
1) Kuesioner 2) Lembar observasi 3) Pedoman wawancara
Profil Perkuliahan
Biologi Berorientasi
Entrepreneurship
1) Pengisian kuesioner
2) Observasi perkuliahan
3) Wawancara
1) Mahasiswa 2) Observer 3) Dosen
1) Kuesioner 2) Lembar observasi 3) Pedoman wawancara
Profil life-long learning
mahasiswa
Pengisian
kuesioner
Mahasiswa Kuesioner dalam bentuk
rubrik
Pengemba
ngan
Data expert judgment
rancangan program
pembeljaran inkuiri
berorientasi
entrepreneurship (inkuiri
5E+e)
Expert judgment Ahli Lembar expert judgment
program inkuiri 5E+e
-
75
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tahapan
Penelitian Jenis Data
Teknik
Pengumpulan
Data
Sumber Instrumen
Data expert judgment
Perangkat program
inkuiri 5E+e (RPP & LK)
Expert judgment Ahli Lembar expert judgment
program inkuiri 5E+e
Data expert judgment
instrumen pretest-postest
life-long learning (rubrik)
Expert judgment Ahli Lembar expert judgment
program inkuiri 5E+e
Data expert judgment
instrumen perkembangan
life-long learning (lembar
observasi)
Expert judgment Ahli Lembar expert judgment
program inkuiri 5E+e
Data expert judgment
instrumen tes penguasaan
konsep
Expert judgment Ahli Lembar expert judgment
program inkuiri 5E+e
Uji coba I
& II
Peningkatan life-long
learning mahasiswa
Pretest-postest Mahasiswa Kuesioner dalam bentuk
rubrik
Perkembangan life-long
learning mahasiswa
Observasi pada
setiap tingkat
capaian program
Observer Lembar observasi
Penguasaan konsep
mahasiswa
Pretest-postest Mahasiswa Soal penguasaan konsep
bidang kajian tumbuhan
Data tentang identifikasi
faktor pendukung dan
penghambat penelitian
Catatan
lapangan
Wawancara
Observer
Mahasiswa dan
dosen
Logbook
Pedoman wawancara
Implement
asi
Peningkatan life-long
learning mahasiswa
Pretest-postest Mahasiswa Kuesioner dalam bentuk
rubrik
Perkembangan life-long
learning mahasiswa
Observasi pada
setiap tingkat
capaian program
Observer Lembar observasi
Penguasaan konsep
mahasiswa
Pretest-postest Mahasiswa Soal penguasaan konsep
bidang kajian tumbuhan
Data tentang identifikasi
faktor pendukung dan
penghambat penelitian
1) Catatan lapangan
2) Wawancara
1) Observer 2) Mahasiswa
dan dosen
1) Logbook 2) Pedoman wawancara
Data pendukung temuan
penelitian
1) Pengisian essay
2) Pengisian kuesioner
3) Wawancara lanjutan
1) Mahasiswa 2) Mahasiswa 3) Mahasiswa
1) Lembar refleksi perkembangan
pembelajaran
2) Lembar kuesioner tentang latar belakang
kehidupan amahsiswa
3) Pedoman wawancara lanjutan
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas logis dan
validitas empiris. Validitas logis dilakukan dengan metode expert judgment untuk
mengukur validitas isi dan validitas konstruk dari program dan instrumen yang
dikembangkan. Dalam validitas logis, program dan instrumen ditelaah oleh tiga orang
ahli, yaitu ahli pembelajaran Biologi , ahli pendidikan entrepreneurship dan ahli konten
-
76
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Biologi bidang kajian tumbuhan. Adapun validitas empiris dilakukan pengukuran
secara langsung di lapangan melalui uji coba instrumen terhadap mahasiswa yang sudah
pernah menempuh mata kuliah yang dikaji dalam penelitian. Komponen yang dilakukan
validitas logis dalam penelitian ini adalah seluruh perangkat program, mulai dari
kerangka program, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja (LK), dan
instrumen-instrumen. Sedangkan komponen yang dilakukan validitas empiris adalah
beberapa instrumen yang memerlukan untuk diujicobakan secara langsung, baik konten,
konteks maupun keterbacaannya. Instrumen-instrumen yang divalidasi secara empiris
antara lain: rubrik kuesioner life-long learning yang digunakan untuk mengukur kondisi
awal dan akhir dari kemampuan life-long learning mahasiswa, dan soal tes penguasaan
konsep pada mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan dan mata kuliah Hortikultura.
Pengukuran validitas secara empiris pada instrumen yang diujicobakan sering
disebut juga dengan penentuan derajat konsistensi internal item soal. Dalam sebuah
instrumen tes, setiap item soal harus mampu mengukur hal yang sama dan menunjukkan
kecenderungan yang sama pula. Hal tersebut menunjukkan bahwa harus ada korelasi
positif antara skor masing-masing item soal dengan skor totalnya. Pengujian konsistensi
internal item-item soal dilakukan dengan menggunakan uji product moment dalam
program SPSS 20. Adapun konsistensi internal item soal atau uji validitas dihitung
menggunakan persamaan 3.1 berikut.
(3.1)
Pada persamaan 3.1, rxy adalah indeks konsistensi internal untuk item ke-t, n adalah
jumlah subjek yang diberikan tes, X adalah skor item soal ke-t, Y adalah skor total dari
seluruh subjek uji coba.
Data hasil perhitungan validitas melalui uji product moment (rxy atau rhitung)
selanjutnya dibandingkan dengan rtabel. Penentuan rtabel dengan menggunakan tabel
harga titik dari pearson product moment dengan jumlah sampel (n) dan taraf signifikan
α yang ditentukan (Sugiyono, 2011). Menurut Budiyono (2003), item soal dikatakan
konsisten manakala rxy ≥ 0,3, dan apabila nilai rxy ≤ maka dikatakan tidak konsisten.
Data hasil uji validitas logis dan empiris dianalisis secara deskriptif kualitatif dan
kuantitatif untuk mengetahui keabsahan dari model dan instrumen yang telah
-
77
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dikembangkan. Masukan dan saran yang diberikan oleh para ahli serta hasil perhitungan
uji validitas empiris dijadikan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan terhadap
penyempurnaan program dan instrumen melalui revisi.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap instrumen-instrumen yang diujicobakan secara
langsung di lapangan. Data hasil uji coba lapangan tersebut dianalisis secara kuantitatif
untuk menentukan derajat reliabilitas instrumennya. Analisis terhadap hasil uji
reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan uji Cronbach-Alpha melalui
program SPSS 20. Berikut adalah persamaan yang digunakan untuk menghitung
koefisien reliabilitas Cronbach-Alpha (r) ditunjukkan pada persamaan 3.2.
(3.2)
Keterangan:
r11 : koefisien reliabilitas
k : banyaknya item soal
∑ : varian skor soal ke-t
: varians skor total
Koefisien reliabilitas r yang diperoleh selanjutnya diinterpretasikan menggunakan
Tabel 3.3. berikut.
Tabel 3.3. Kriteria Koefisien Reliabilitas (r)
Koefisien reliabilitas tes (r) Kriteria
0,00 – 0,20 Sangat lemah
0,21 – 0,40 Lemah
0,41 – 0,60 Cukup
0,61 – 0,80 Tinggi
0,81 – 1,00 Sangat tinggi
(Arikunto, 2008)
3.6.3 Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal
Analisis tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen
tersebut tergolong mudah atau sulit. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang
menunjukan sukar atau mudahnya sesuatu soal (Arikunto, 1999). Pada penelitian ini ada
beberapa instrumen yang perlu dilakukan analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda,
bahkan juga termasuk analisis reliabilitas, yaitu: rubrik kuesioner life-long learning dan
-
78
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
penguasaan konsep mahasiswa. Cara untuk menghitung tingkat kesukaran pada setiap
item soal digunakan persamaan 3.3 berikut.
(3.3)
Keterangan:
P: indeks kesukaran soal
B: banyaknya mahasiswa yang menjawab soal dengan benar
Jx: jumlah mahasiswa yang mengerjakan soal
Hasil perhitungan analisis tingkat kesukaran soal, selanjutnya dibandingkan
dengan kriteria indeks kesukaran seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4. Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen
Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria
0,00 – 0,20 Sulit
0,21 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Daya pembeda soal dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui kemampuan
soal yang dikembangkan dalam membedakan antara mahasiswa yang berkemampuan
tinggi dengan mahasiswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 1999). Daya pembeda
item soal dihitung dengan menggunakan persamaan 3.4 berikut.
(3.4)
Keterangan:
DP: indeks daya pembeda
BA: banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB: banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
JA: jumlah peserta tes kelompok atas
JB: jumlah peserta tes kelompok bawah
Hasil perhitungan dari analisis daya pembeda selanjutnya dibandingkan nilainya
dengan kriteria seperti ditunjukkan oleh Tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.5. Kriteria daya pembeda instrumen
Indeks Daya Pembeda Kriteria
0,40 – 1,00 Soal baik
0,30 – 0,39 Soal diterima dan diperbaiki
0,20 – 0,29 Soal diperbaiki
0,00 – 0,19 Soal ditolak
Negatif Soal dibuang
-
79
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.6.4 Peningkatan Skor Tes
Peningkatan rerata skor life-long learning dan skor penguasaan konsep mahasiswa
dihitung dengan menggunakan konsep gain yang dinormalisasi (N-gain) berdasarkan
data skor pretest dan posttest. Cara untuk mendapatkan nilai N-gain dari life-long
learning dan penguasaan konsep mahasiswa adalah dihitung dengana menggunakan
persamaan 3.5 berikut.
N-gain =
(3.5)
dengan N-gain adalah peningkatan skor, skor pretest adalah skor rerata pretest, skor
popsttest adalah skor rerata posttest, dan skor max adalah skor ideal atau skor paling
tinggi dari tes tersebut. Untuk mengetahui posisi nilai hasil perhitungan N-gain tersebut,
selanjutnya dibandingkan dengan kriteria pada Tabel 3.6 berikut.
Tabel 3.6. Kriteria N-gain
Rerata nilai N-gain Kriteria
> 0,70 Tinggi
0,30 ≤ N-gain ≤ 0,70 Sedang
< 0,30 Rendah
Sumber: Hake (1998)
3.6.5 Standar Keberhasilan Pengembangan Program
Untuk mengetahui keberhasilan pengembangan program pembelajaran Biologi
melalui inkuiri 5E+e dalam membekalkan life-long learning, diukur dengan
membandingkan skor rata-rata postes dari masing-masing standar life-long learning
dengan kriteria efektivitas yang ditentukan. Adapun kriteria standar keberhasilan dalam
pengembangan program disajikan pada Tabel 3.8.
Tabel 3. 7. Standar Efektivitas Pengembangan Program Inkuiri 5E+e dalam
Membekalkan Life-long learning Mahasiswa
Rasio efektivitas Tingkat Capaian
0 – 40 Sangat tidak efektif
40 – 59,99 Tidak efektif
60 – 79,99 Cukup efektif
80 – 100 Efektif
Sumber: Litbang Depdagri (1991)
-
80
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.7. Hasil Pengembangan dan Pengujian Instrumen Tes dan Non Tes
3.7.1. Hasil Validasi ahli terhadap Program
Program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship (inkuiri 5E+e) yang
sudah dirancang, selanjutnya ditimbang oleh para ahli untuk diukur validitas dan
kelayakannya sebelum digunakan dalam penelitian. Program pembelajaran ini divalidasi
oleh tiga orang ahli dengan latar belakang bidang keilmuan yang berbeda, akan tetapi
memiliki relevansi yang tinggi dengan tema penelitian ini. Ahli pertama, memiliki latar
belakang keilmuan pembelajaran IPA, mengajar materi Botani Phanerogamae, dan
meneliti tentang Habits of mind dengan framework Marzano pada program
Doktoralnya. Ahli kedua, merupakan pakar konten di bidang kajian tumbuhan, secara
konsisten menekuni bidang kajian tumbuhan dalam pengajaran dan penelitiannya.
Kepakaran dari ahli kedua memiliki relevansi yang tinggi dengan tema penelitian ini,
karena program ini diimplementasikan pada mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan
dan Hortikultura, yang keduanya merupakan rumpun bidang kajian tumbuhan. Ahli
ketiga memiliki latar belakang kepakaran di bidang wirausaha, baik wirausaha di bidang
pendidikan maupun konten, khususnya konten Biologi . Dasar pertimbangan penentuan
ahli ketiga dalam memvalidasi program dan perangkat penelitian ini adalah relevansi
kepakaran ahli dengan tema penelitian yang berorientasi pada entrepreneurship.
Hasil validasi ahli terhadap draft program pembelajaran inkuiri berorientasi
entrepreneurship (inkuiri 5E+e) disajikan pada Tabel 3.9.
Tabel 3. 8. Hasil Validasi Ahli terhadap Program Pembelajaran 5E+e dan Perangkat
Pembelajarannya
No Kriteria
validasi Validator 1 Validator 2 Validator 3
1 Tahapan
program
Tahapan pembelajaran pada
program dan perangkat
pembelajaran sudah baik
untuk membekalkan life-
long learning; sintaks
pembelajaran sudah sesuai
dengan prinsip inkuiri; dan
nilai-nilai entrepreneurship
yang diintegrasikan sudah
relevan dengan karakteristik
model pembelajaran inkuiri
untuk membekalkan life-
long learning.
Tahapan-tahapan
pembelajaran pada
kerangka program
dan perangkat
pembelajarannya
sudah baik
Tahapan program dan
perangkat pembelajaran
sudah baik, hanya dalam
mengintegrasikan nilai-
nilai entrepreneurship
harus betul-betul teliti
untuk melihat
relevansinya dengan
pembelajaran, agar tidak
kesulitan dalam
mengimplementasikan
programnya.
2 Substansi Substansi life-long learning Baik Baik, yang penting relevan
-
81
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No Kriteria
validasi Validator 1 Validator 2 Validator 3
pembekalan
life-long
learning
telah terkandung secara
implisit dalam setiap
tahapan pembelajaran, baik
pada kerangka program
maupun perangkat
pembelajarannya; langkah-
langkah pembelajaran juga
sudah dibangun dengan
dimensi belajar framework
Marzano.
antara substansi life-long
learning, entreprenurship
dan materi yang diajarkan
3 Konsep
Biologi
Program pembelajaran dapat
diterapkan pada kedua mata
kuliah (Keanekaragaman
Tumbuhan dan
Hortikultura), karena
memiliki keterkaitan yang
erat karakteristik dari dua
mata kuliah tersebut. Hal
yang terpenting pastikan
mahasiswa (subjek
penelitian) dari kedua mata
kuliah tersebut harus sama.
Konsep dari kedua
mata kuliah yang
ditentukan dapat
diterapkan pada
program ini, karena
keduanya memiliki
karakteristik yang
selaras dan
termasuk ke dalam
rumpun bidang
kajian tumbuhan.
Poin yang menjadi
catatan, harus
banyak
memunculkan nilai-
nilai etnobotani dari
konsep tersebut
yang dapat
dikembangkan
Program dapat diterapkan
dalam kedua mata kuliah
ini, yang penting dapat
menggali materi yang
potensial untuk
dikembangkan secara
entrepreneurship yang
kreatif
4 Konteks
masalah
Tema yang diangkat dalam
pembelajaran, seperti
agrowisata dan etnobotani
sudah sesuai dengan nilai-
nilai entrepreneurship dan
pembekalan life-long
learning.
Nilai-nilai
etnobotani dari
konsep materi harus
lebih dimunculkan
secara eksplisit
pada program
pembelajaran dan
perangkatnya.
Temanya sudah ada,
namun pastikan tema yang
diangkat memiliki
relevansi yang baik
dengan nilai
entrepreneurship dan
pembekalan life-long
learning, agar tidak
kesulitan dalam
mengimplementasikannya.
5 Keterbacaan Kerangka program
pembelajaran yang
dirancang dan perangkatnya
dapat dibaca dengan baik
maksud dan tujuannya.
Program dan
perangkat
pembelajarannya
sudah baik dan
dapat dimengerti
Kerangka program dan
perangkat
pembelajarannya sudah
memadai, namun terlalu
banyak kompetensi yang
harus dicapai (baik pada
life-long learning maupun
keterampilan
entrepreneurship),
-
82
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No Kriteria
validasi Validator 1 Validator 2 Validator 3
sehingga akan sulit untuk
mengukurnya.
6 Keterlaksana
an
Program pembelajaran dan
perangkatnya secara
operasional dapat
digunakan, namun
perhatikan beberapa hal: 1)
alokasi waktu, dengan tugas
yang banyak perlu waktu
yang lebih leluasa; 2)
pertanyaan-pertanyaan pada
LKM harus lebih mengarah
pada pengoptimalan
kegiatan praktikum,
terutama pada mata kuliah
Keanekaragaman
Tumbuhan; kegiatan
praktikum Magnoliopsida
dan Liliopsida tidak selalu
harus menggunakan skala
filogeni dalam menentukan
karakteristik tumbuhan.
Dapat digunakan teknik
lainnya. Namun jika yang
direncanakan sudah sesuai,
maka dapat digunakan.
Program dan
perangkat
pembelajaran sudah
baik dan dapat
digunakan untuk
penelitian.
Materi/ kontennya harus
dipersiapkan secara kreatif
untuk menunjang
pencapaian kompetensi.
Program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship memperoleh
penilaian dan pertimbangan dari para ahli. Saran dan koreksi yang diberikan oleh para
ahli kemudian dijadikan sebagai dasar untuk memperbaiki program dan perangkat
pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian.
3.7.2. Rubrik Kuesioner Life-long learning Mahasiswa
Dalam penelitian ini life-long learning adalah parameter utama yang diukur.
Indikator life-long learning diadaptasi dari framework Marzano (1994) yang terdiri dari
lima standar, yaitu: complex thinking, information processing, communication,
collaboration, dan habits of mind. Pada penelitian ini pun seluruh standar dari
framework Marzano diadaptasi untuk dibekalkan dan diukur dengan masing-masing
standar diwakili oleh beberapa indikator yang relevan dengan karakteristik dan tujuan
penelitian yang sedang dilakukan. Setiap indikator yang dukur kemudian dikembangkan
menjadi instrumen rubrik kuesioner dengan skala rating 4, 3, 2, 1.
-
83
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Secara keseluruhan ada 30 pernyataan yang dikembangkan untuk mengukur
seluruh standar life-long learning pada penelitian ini (lihat lampiran 3a-1). Adapun
kisi-kisi instrumen rubrik kuesioner life-long learning mahasiswa disajikan pada Tabel
3.10.
Tabel 3. 9. Kisi-Kisi Rubrik Kuesioner Life-long learning
Standar Life-
long learning
Indikator yang
Diukur Pernyataan Kuesioner
Nomor
Item
Complex
thinking
standard
Membandingkan Membandingkan dua atau lebih spesies tumbuhan
magnoliophyta dalam kegiatan pengamatan atau
identifikasi ciri berdasarkan skala filogeni
1
Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan spesies berdasarkan tingkatan
taksonnya. Misalnya mengklasifikasikan Psidium
guajava (jambu biji) ke dalam familiy Myrtaceae
2
Menganalisis
kesalahan
Menganalisis kesalahan dalam merancang proyek
dan melakukan percobaan wirausaha pada bidang
kajian tumbuhan
3
Memecahkan
masalah
Memecahkan masalah yang dihadapi saat
melakukan percobaan membuat agrowisata 4
Information
processing
standard
Menginterpretasi
dan mensintesis
informasi secara
efektif
Menafsirkan dan mensintesis informasi yang
diperoleh tentang materi yang sedang dipelajari,
seperti sistem klasifikasi kelas Magnoliopsida
berdasarkan skala filogeni
5
Menggunakan
berbagai teknik
pengumpulan
informasi dan
sumber informasi
secara efektif
Mencari sumber informasi yang mendukung
terhadap rancangan dan percobaan membuat
agrowisata dengan berbagai teknik 6
Akurat mengases
informasi
Menilai informasi yang diperoleh tentang
tingkatan takson berdasarkan karakteristik
tumbuhan pada saat praktikum
7
Mengetahui dimana
dan bagaimana
informasi tambahan
dapat memberikan
keuntungan pada
proyek
Mengumpulkan informasi tambahan yang
mendukung serta menggunakannya dalam
pengembangan wirausaha pada bidang kajian
tumbuhan 8
Effective
communication
Standard
Mengungkapkan
gagasan dengan
jelas
Mengungkapkan gagasan berpikir secra jelas baik
saat eksplorasi bersama tim maupun ketika
menjelaskan hasil diskusi di depan kelas
9
Berkomunikasi
dengan khalayak
yang beragam
secara efektif
Menjelaskan hasil berpikir yang mudah dipahami
dihadapan kelas dengan karakteristik orang yang
berbeda-beda 10
Berkomunikasi
dalam berbagai cara
secara efektif
Menyampaikan pendapat kepada teman satu
kelompok ketika membuat rancangan atau
melakukan percobaan wirausaha pada tumbuhan
11
Berkomunikasi
untuk berbagai
tujuan secara efektif
Menyampaikan gagasan untuk berbagai tujuan
dalam membuat rancangan wirausaha di bidang
kajian tumbuhan
12
Menciptakan
produk berkualitas
Melakukan proyek wirausaha mulai dari membuat
rancangan, melakukan percobaan hingga uji
kelayakan produk berdasarkan materi bidang
13
-
84
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Standar Life-
long learning
Indikator yang
Diukur Pernyataan Kuesioner
Nomor
Item
kajian tumbuhan yang sudah dipelajari
Collaboration
Standard
Menunjukkan
prestasi kerja untuk
tujuan bersama
Menunjukkan prestasi kerja dalam kerjasama tim
ketika melakukan identifikasi dan klasifikasi
tumbuhan, serta membuat rancangan dan
melakukan percobaan proyek wirausaha
14
Menunjukkan
keterampilan
interpersonal secara
efektif
Menunjukkan keterampilan interpersonal
terhadap sesama anggota kelompok dalam
bekerjasama melakukan eksplorasi maupun
proyek wirausaha
15
Berkontribusi
dalam memelihara
kekompokan tim
Bersama-sama menjaga kekompakkan tim dalam
berkolaborasi, mulai dari kegiatan identifikasi dan
klasifikasi tumbuhan, serta membuat rancangan
dan melakukan percobaan proyek wirausaha
16
Melakukan
berbagai peran
dalam kelompok
secara efektif
Totalitas dalam memberikan berbagai peran untuk
kelompoknya saat bekerja mulai dari kegiatan
identifikasi dan klasifikasi tumbuhan, serta
membuat rancangan dan melakukan percobaan
proyek wirausaha
17
Habits of mind
Standard
Self regulation
Sadar akan
pemikirannya
sendiri
Menganalisis struktur pemikiran sendiri dalam
bekerja, serta menilai kelebihan dan
kelemahannya
18
Membuat rencana
yang efektif
Menyusun perencanaan sebelum melakukan
pekerjaan, seperti dalam membuat rancangan
wirausaha dan melakukan percobaan pembuatan
proyek agrowisata
19
Sadar akan
menggunakan
sumber daya yang
diperlukan
Membutuhkan dan menggunakan sumber daya
yang diperlukan dalam pembuatan proyek
agrowisata 20
Peka terhadap
umpan balik
Sikap/ respon mahasiswa saat menerima umpan
balik dari teman sejawat maupun dosen dalam
diskusi, tanya jawab, presentasi maupun
percobaan proyek agrowisata
21
Mengevaluasi
keefektifan
tindakan sendiri
Mengevaluasi keefektifan tindakan sendiri
terutama dalam membuat rancangan dan
melakukan percobaan proyek agrowisata
22
Critical thinking
Jelas dan mencari
kejelasan
Menganalisis kejelasan dari hasil berpikir/
karyanya sendiri dan tim dalam kegiatan
percobaan serta proyek pembuatan agrowisata
23
Berpikiran terbuka Menunjukkan kemampuan berpikir terbuka (open
minded) dalam memecahkan masalah 24
Mengatasi impulsif Melakukan tindakan secara cermat dengan
pemikiran empiris dalam melakukan kegiatan
identifikasi dan klasifikasi tumbuhan serta
membuat rancangan dan melakukan percobaan
25
Peka terhadap
perasaan dan
tingkat pengetahuan
orang lain
Menyampaikan hasil pemikirannya secara santun
dengan memperhatikan perasaan dan tingkat
pengetahuan orang lain saat berdiskusi kelompok
dan presentasi di depan kelas
26
Creative thinking
Menjalankan tugas
dengan ulet
walaupun
Melakukan pekerjaan dengan ulet dan pantang
menyerah, meskipun sering kali mengalami
kegagalan dan menghadapi kendala dalam
27
-
85
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Standar Life-
long learning
Indikator yang
Diukur Pernyataan Kuesioner
Nomor
Item
ditemukan banyak
kendala, bahkan
ketika jawaban atau
solusi tidak segera
ditemukan
pekerjaanya
Mendorong untuk
berpikir hingga
batas maksimal
pengetahuan dan
kemampuan diri
Berpikir keras dengan menggunakan berbagai
strategi untuk menyelesaikan proyek agrowisata
hingga batas maksimal kemampuan dan
pengetahuan diri sendiri
28
Menghasilkan,
mempercayai, dan
mempertahankan
standar evaluasi
sendiri
Menghasilkan standar evaluasi sendiri
berdasarkan pekerjaan yang telah dilakukan, dan
mempertahankan standar tersebut untuk
meningkatkan kualitas kerjaannya
29
Menghasilkan cara
baru untuk melihat
situasi di luar batas-
batas konvensi
standar
Melakukan pekerjaan dengan berbagai cara/
strategi yang kreatif dan unik, berbeda bahkan
lebih baik dari pola/ intruksi yang diberikan
(seperti dalam proyek pembuatan agrowisata)
30
Instrumen life-long learning yang sudah dikembangkan selanjutya dilakukan
validitas logis dan empiris serta uji reliabilitas dari kualitas instrumen. Hasil
validitas logis melalui expert judgment oleh para ahli terhadap instrumen rubrik
kuesioner life-long learning disajikan pada Tabel 3.11.
Tabel 3.10. Hasil validitas instrumen life-long learning melalui expert judgment
No Kriteria validasi Validator 1 Validator 2 Validator 3
1 Kesesuaian
pernyataan
dengan indikator
pada standar life-
long learning
Beberapa rubrik menggunakan
kata “tidak”, sebaiknya
dihindari karena pasti tidak
akan dipilih oleh mahasiswa.
Apa tidak terlalu banyak aspek
yang diukurnya?
Baik Baik
2 Relevansi
pernyataan pada
instrumen dengan
pelaksanaan
pembelajaran
Ada beberapa pernyataan yang
maknanya sulit untuk
dipahami.
Perhatikan pernyataan yang
sulit untuk diamati pada
lembar observasi (ciri yang
menunjukkan bahwa siswa
memenuhi kriteria tertentu).
Dalam menggunakan lembar
observasi, harus melibatkan
banyak observer.
Secara
keseluruhan
sudah baik, tapi
perhatikan
ketika
menerapkan
dalam
pembelajaran,
jangan terkesan
dipaksakan.
Baik, namun
perhatikan dalam
menyusun
pernyataan pada
lembar observasi
agar mudah
digunakan oleh
observer
3 Tata bahasa Tata bahasa secara umum
sudah baik, namun perhatikan
beberapa istilah: lihat lagi
pengertian klasifikasi; definisi
Ok Baik
-
86
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No Kriteria validasi Validator 1 Validator 2 Validator 3
dari “membuat agrowisata”
dapat dijelaskan lagi.
4 Kejelasan gradasi
pada rubrik
Secara keseluruhan sudah
baik, namun ada beberapa
item yang gradasinya tidak
seimbang antara pernyataan
dengan nilai 4, 3, 2, 1.
Sudah baik Kalimatnya harus
lebih jelas tegas
untuk
membedakan
gradasi pada
rubrik dengan
nilai 1 – 4.
5 Keterbacaan
substansi kalimat
instrumen
Keterbacaan kalimat
pernyataan pada rubrik secara
keseluruhan sudah baik,
namun perhatikan makna dari
beberapa istilah-istilah penting
yang digunakan, jangan
sampai mahasiswa menjadi
salah persepsi
Kalimat dan
pernyataan
mudah
dimengerti
maknanya.
Secara
keseluruhan
suhdah baik
Berdasarkan Tabel 3.10 dapat dilihat dengan jelas bahwa secara keseluruhan
instrumen yang dikembangkan sudah baik dan layak untuk digunakan dalam
penelitian. Ada beberapa catatan yang harus diperbaiki oleh peneliti sebelum
instrumen tersebut diujicobakan, oleh karenanya peneliti melakukan perbaikan
terhadap beberapa item instrumen yang diberi catatan khusus.
Untuk menguatkan validitas yang telah dinilai oleh para ahli, selanjutnya
instrumen diujicobakan untuk melihat validitas dan reliabilitas secara empiris. Uji
coba instrumen dilakukan terhadap mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
yang dikembangkan dalam penelitian, yaitu mata kuliah Keanekaragaman
Tumbuhan dan mata kuliah Hortikultura. Jumlah partisipan yang terlibat dalam uji
coba instrumen sebanyak 29 orang. Jadi, dalam menganalisis hasil perhitungan uji
validitas, nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel. Jika nilai rhitung ≥ rtabel, maka item
instrumen dinyatakan valid, demikian sebaliknya. Penentuan rtabel dilihat
berdasarkan tabel harga titik dari pearson product moment dengan jumlah sampel
(n) pada uji coba insrumen sebanyak 29 orang dan taraf signifikan 0,05 adalah
sebesar 0,355.
Instrumen dinyatakan reliabel apabila nilai hasil perhitungan reliabilitas
sebuah soal lebih tinggi dibandingkan kriteria nilai koefisien acuan. Adapun hasil
validitas dan reliabilitas secara empiris terhadap kuesioner life-long learning
-
87
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
mahasiswa yang dilakukan melalui uji coba lapangan secaara langsung disajikan
pada Tabel 3.12.
Tabel 3. 11. Hasil validitas dan reliabilitas instrumen life-long learning melalui uji
coba lapangan
No
Item
Nilai
Validitas
Nilai
Reliabilitas
Kategori Validitas &
Reliabelitas Keputusan
No
Baru
1 0.680 0.917 Valid & Reliabel Digunakan 1
2 0.478 0.921 Valid & Reliabel Digunakan 2
3 0.639 0.918 Valid & Reliabel Digunakan 3
4 0.467 0.921 Valid & Reliabel Digunakan 4
5 0.626 0.919 Valid & Reliabel Digunakan 5
6 0.419 0.921 Valid & Reliabel Digunakan 6
7 0.405 0.923 Valid & Reliabel Digunakan 7
8 0.458 0.921 Valid & Reliabel Digunakan 8
9 0.653 0.918 Valid & Reliabel Digunakan 9
10 0,382 0.923 Valid & Reliabel Digunakan 10
11 0.723 0.917 Valid & Reliabel Digunakan 11
12 0.496 0.920 Valid & Reliabel Digunakan 12
13 0.747 0.917 Valid & Reliabel Digunakan 13
14 0.435 0.921 Valid & Reliabel Digunakan 14
15 0.508 0.920 Valid & Reliabel Digunakan 15
16 0.641 0.918 Valid & Reliabel Digunakan 16
17 0.751 0.916 Valid & Reliabel Digunakan 17
18 -0.050 0.926 Tidak Valid & Reliabel Item Dibuang -
19 0.381 0.921 Valid & Reliabel Digunakan 18
20 0.683 0.917 Valid & Reliabel Digunakan 19
21 0.613 0.919 Valid & Reliabel Digunakan 20
22 0.622 0.919 Valid & Reliabel Digunakan 21
23 0.568 0.919 Valid & Reliabel Digunakan 22
24 0.519 0.921 Valid & Reliabel Digunakan 23
25 0.673 0.918 Valid & Reliabel Digunakan 24
26 0.573 0.919 Valid & Reliabel Digunakan 25
27 0.440 0.921 Valid & Reliabel Digunakan 26
28 0.589 0.919 Valid & Reliabel Digunakan 27
29 0.613 0.919 Valid & Reliabel Digunakan 28
30 0.857 0.915 Valid & Reliabel Digunakan 29
Berdasarkan hasil analisis validitas dan reliabilitas terhadap instrumen rubrik
kuesioner life-long learning mahasiswa yang ditunjukkan oleh Tabel 3.12, ada satu
item instrumen yang dinyatakan tidak valid yaitu nomor 18, sehingga item tersebut
dibuang karena skor perhitungan validitasnya minus. Adapun berdasarkan analisis
reliabilitas, seluruh item kuesioner life-long learning menunjukkan data yang
-
88
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
reliabel. Dengan demikian, jumlah item untuk instrumen rubrik kuesioner life-long
learning mahasiswa yang digunakan selanjutnya pada penelitian di tahap uji coba I
hanya 29 item (lihat lampiran 3a-2).
3.7.3. Tes Penguasaan Konsep Mahasiswa
Penguasaan konsep merupakan salah satu parameter yang dukur dalam penelitian
ini, tujuannya adalah untuk mengetahui dampak yang diberikan oleh program
pembelajaran inkuiri 5E+e dalam membekalkan life-long learning terhadap penguasaan
konsep bagi mahasiswa. Penguasaan konsep difokuskan pada bidang kajian tumbuhan,
yaitu mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan dan Hortikultura. Untuk setiap mata
kuliah dikembangkan sebanyak 40 item soal tes yang diujicobakan terhadap 29
partisipan.
a. Tes Penguasaan Konsep pada Mata Kuliah Keanekaragaman Tumbuhan
Berikut disajikan kisi-kisi instrumen penguasaan konsep pada mata kuliah
Keanekaragaman Tumbuhan.
Tabel 3. 12. Kisi-Kisi Instrumen Penguasaan Konsep Keanekaragam Tumbuhan
No Sub Materi No Soal Jumlah per Submateri
1 Hamamelidae 1, 9 2
2 Rosidae 2, 6, 29 3
3 Liliopsida 3, 7 2
4 Asteridae 4, 16, 25 3
5 Arecidae 5, 13, 23 3
6 Dillenidae 8, 12, 28 3
7 Caryophyllidae 10, 22 2
8 Lilidae 11, 14, 21 3
9 Zingiberidae 15, 18 2
10 Magnoliidae 17, 24, 30 3
11 Commelinidae 20, 26, 27 3
12 Magnoliopsida 19 1
13 Habitus 31 1
14 Pola Percabangan 32 1
15 Jenis Daun 33 1
16 Pola pertulangan daun 34 1
17 Pola duduk daun 35 1
18 Jenis bunga 36 1
19 Perlekatan Calix/ corolla 37 1
20 Keadaan pistilum dan letak ovarium 38 1
21 Tipe plasenta 39 1
22 Jenis buah 40 1
Jumlah Soal 40
-
89
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Dari ke 40 soal yang telah disusun, selanjutnya dilakukan uji coba instrumen
terhadap mahasiswa yang sudah pernah menempuh mata kuliah yang dijadikan
sampel. Hasil uji coba dari setiap item soal pada masing-masing mata kuliah
dianalisis untuk diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
pembedanya. Hal tersebut dilakukan agar setiap item soal yang akan digunakan
dalam penelitian benar-benar layak untuk digunakan.
Validitas soal tes penguasaan konsep pada mata kuliah Keanekaragaman
Tumbuhan dilakukan dengan dua cara, yaitu validitas logis dan validitas empiris.
Validitas logis pada soal tes penguasaan konsep dilakukan melalui proses expert
judgment, yaitu soal diperiksa oleh para ahli (ahli pembelajaran Biologi , ahli konten
Biologi , dan ahli entrepreneurship). Sedangkan validitas empiris dilakukan melalui
uji coba lapangan, setiap item soal dikerjakan oleh 29 partisipan mahasiswa yang
sudah pernah menempuh mata kuliah yang diujikan. Pada Tabel 3.14 disajikan data
hasil validitas logis oleh expert judgment terhadap soal tes penguasaan konsep yang
akan digunakan dalam penelitian.
Tabel 3. 13. Hasil Expert Judgment terhadap Soal Tes Penguasaan Konsep
No Kriteria
validasi Validator 1 Validator 2 Validator 3
1 Kesesuaian
soal dengan
dimensi
kognitif dan
submaterinya
Secara keseluruhan soal-
soal sudah baik, namun
perhatikan beberapa hal:
penulisan nama latin;
etnobotani yang
dituliskan sebagai penciri
spesies tersebut harus
spesifik, jangan sampai
menimbulkan jawaban
ganda; ada beberapa soal
yang seharusnya masuk
kategori C3 dan C4 tapi
ditulis C2. Perhatikan
penciri utamanya.
Soal harus lebih
banyak mengaitkan
dengan nilai
wirausaha agar sesuai
dengan tema
penelitiannya
Muatan soal harus
terlihat jelas
memunculkan nilai
wirausaha dari
materi yang
dipelajari.
Harus kreatif
mengemas materi
berorientasi
entrepreneurship
agar kepentingan
penyampaian
materi pun tidak
terhambat
2 Soal tidak
mengandung
miskonsepsi
Soal secara keseluruhan
sudah baik dan tidak
mengandung
miskonsepsi.
Soal sudah baik, tidak
mengandung
miskonsepsi. akan
tetapi, perhatikan
konsistensi dalam
menggunakan istilah-
istilah pada soal.
Baik
3 Kesesuaian
soal dengan
Soal sudah sesuai dengan
kemampuan berpikir
Secara umum sudah
baik, namun pada
Baik
-
90
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No Kriteria
validasi Validator 1 Validator 2 Validator 3
tingkat
pemikiran
mahasiswa
mahasiswa beberapa soal harus
sesuai dengan yang
dipelajari oleh
mahasiswa pada mata
kuliah yang akan
diteliti.
4 Keseimbangan
opsi jawaban
soal
Perhatikan penentuan
pilihan jawaban pada
beberapa soal, harus
seimbang tingkat
kesulitan dan struktur
kalimatnya
Ada beberapa soal
yang opsinya kurang
sepadan.
Dalam penentuan
pilihan jawaban
harus lebih
seimbang
5 Tata bahasa Tata bahasa sudah baik,
namun perhatikan
struktur kalimat pada
beberapa opsi jawaban
Tata bahasa pada soal
sudah baik.
Perhatikan huruf
pertama pada nama
takson harus kapital.
Perhatikan juga
kesalahan-kesalahan
penulisan nama latin.
Baik
Adapun hasil validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda secara
empiris atau uji coba lapangan terhadap soal tes penguasaan konsep mahasiswa pada
mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan ditunjukkan pada Tabel 3.15.
Tabel 3. 14. Hasil Uji Coba Instrumen Penguasaan Konsep MK. Keanekaragaman
Tumbuhan
No.
Soal
Nilai Hasil Uji Coba Instrumen
Keputusan No
Baru Validitas Reliabilitas T.
Kesukaran
Daya
Beda
1 0.293 0,742 0,24 0.293 Digunakan dengan Perbaikan 1
2 0.554 0,729 0,38 0.554 Digunakan 2
3 0.461 0,734 0,28 0.461 Digunakan 3
4 -0.284 0,770 0,41 -0.284 Dibuang -
5 0.404 0,737 0,45 0.404 Digunakan 4
6 0.691 0,720 0,45 0.691 Digunakan 5
7 0.129 0,750 0,28 0.129 Dibuang -
8 0.672 0,721 0,41 0.672 Digunakan 6
9 0.332 0,741 0,41 0.332 Digunakan 7
10 0.306 0,742 0,55 0.306 Digunakan 8
11 0.362 0,739 0,38 0.362 Digunakan 9
12 0.571 0,727 0,41 0.571 Digunakan 10
13 -0.181 0,766 0,59 -0.181 Dibuang -
14 0.408 0,737 0,34 0.408 Digunakan 11
15 -0.217 0,768 0,48 -0.217 Dibuang -
16 0.246 0,744 0,07 0.246 Digunakan dengan Perbaikan 12
17 0.395 0,737 0,34 0.395 Digunakan 13
18 0.058 0,754 0,31 0.058 Dibuang -
19 0.142 0,751 0,48 0.142 Dibuang -
-
91
Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No.
Soal
Nilai Hasil Uji Coba Instrumen
Keputusan No
Baru Validitas Reliabilitas T.
Kesukaran
Daya
Beda
20 0.446 0,735 0,31 0.446 Digunakan 14
21 0.554 0,728 0,45 0.554 Digunakan 15
22 0.246