BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain...

40
58 Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan untuk mengembangkan program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship (inkuiri 5E+e) pada bidang kajian tumbuhan untuk membekalkan life-long learning mahasiswa. 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Design and Development Research (DDR). Pada desain ini ada empat fase utama, yaitu analisis permasalahan, perencanaan, produksi dan evaluasi (Richey & Klein, 2007). Pemilihan desain penelitian DDR didasarkan pada kelebihan dan kesesuaian desain ini dengan permasalahan penelitian. Dengan menggunakan desain ini diharapkan didapatkan gambaran lengkap tentang program pembelajaran yang dikembangkan. Desain pengembangan program secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 3.1. Berikut penjelasan dari tiap fase pengembangan penelitian. a. Fase I: Analisis Permasalahan Fase analisis permasalahan dimulai dengan melakukan studi pendahuluan untuk memetakan permasalahan penelitian melalui studi literatur dan studi lapangan. Hal-hal yang menjadi fokus dalam studi literatur adalah mengkaji tentang pembelajaran inkuiri, pendidikan entrepreneurship dari berbagai negara yang dapat diadaptasikan pada kurikulum pendidikan di negara kita, mengkaji tentang pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning) dan menganalisis kurikulum Program Studi. Langkah kedua dalam studi pendahuluan ini adalah melakukan beberapa studi lapangan melalui berbagai teknik, seperti memberikan kuesioner, observasi, dan wawancara. Data penting yang dihimpun dalam studi lapangan untuk menjadi landasan penelitian ini adalah bagaimana profil science inquiry skills mahasiswa calon guru Biologi tingkat dasar? bagaimana profil kesiapan calon guru Biologi dalam mengikuti perkulaiahan inkuiri yang berorientasi pada kehidupan nyata? bagaimana profil perkuliahan Biologi berorientasi entrepreneurship pada LPTK yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian? dan bagaimana profil life-long learning mahasiswa calon guru Biologi ?.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain...

  • 58 Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan untuk

    mengembangkan program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship (inkuiri

    5E+e) pada bidang kajian tumbuhan untuk membekalkan life-long learning mahasiswa.

    3.1. Desain Penelitian

    Desain penelitian yang digunakan adalah Design and Development Research

    (DDR). Pada desain ini ada empat fase utama, yaitu analisis permasalahan,

    perencanaan, produksi dan evaluasi (Richey & Klein, 2007). Pemilihan desain

    penelitian DDR didasarkan pada kelebihan dan kesesuaian desain ini dengan

    permasalahan penelitian. Dengan menggunakan desain ini diharapkan didapatkan

    gambaran lengkap tentang program pembelajaran yang dikembangkan. Desain

    pengembangan program secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 3.1. Berikut

    penjelasan dari tiap fase pengembangan penelitian.

    a. Fase I: Analisis Permasalahan

    Fase analisis permasalahan dimulai dengan melakukan studi pendahuluan

    untuk memetakan permasalahan penelitian melalui studi literatur dan studi lapangan.

    Hal-hal yang menjadi fokus dalam studi literatur adalah mengkaji tentang

    pembelajaran inkuiri, pendidikan entrepreneurship dari berbagai negara yang dapat

    diadaptasikan pada kurikulum pendidikan di negara kita, mengkaji tentang

    pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning) dan menganalisis kurikulum

    Program Studi.

    Langkah kedua dalam studi pendahuluan ini adalah melakukan beberapa studi

    lapangan melalui berbagai teknik, seperti memberikan kuesioner, observasi, dan

    wawancara. Data penting yang dihimpun dalam studi lapangan untuk menjadi

    landasan penelitian ini adalah bagaimana profil science inquiry skills mahasiswa

    calon guru Biologi tingkat dasar? bagaimana profil kesiapan calon guru Biologi

    dalam mengikuti perkulaiahan inkuiri yang berorientasi pada kehidupan nyata?

    bagaimana profil perkuliahan Biologi berorientasi entrepreneurship pada LPTK

    yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian? dan bagaimana profil life-long

    learning mahasiswa calon guru Biologi ?.

  • 59

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    Gambar 3. 1. Desain Penelitian (Richey & Klein, 2007)

    Studi Literatur

    Pembelajaran inkuiri

    Pendidikan entrepreneurshsip

    Pembelajaran sepanjang hayat (life-

    long learning)

    Studi Lapangan

    Kemampuan & kebiasaan inkuiri mahasiswa

    Pemahaman dan keterampilan

    entrepreneurship mahasiswa

    Profil life-long learning mahasiswa

    Merencanakan pengembangan

    program pembelajaran inkuiri

    berorientasi entrepreneurship

    Menganalisis konten materi yang potensial untuk

    dikembangkan berdasarkan pengembangan

    program pada bidang kajian tumbuhan

    Menganalisis need

    assessment berdasarkan

    studi lapangan & literatur

    Merancang program pembelajaran Biologi melalui inkuiri berorientasi

    entrepreneurship (inkuiri 5E+e) untuk meningkatkan life-long learning mahasiswa

    FASE I

    Analisis Permasalahan

    FASE III

    Produksi

    Melakukan validasi expert pada ahli pembelajaran Biologi, ahli pendidikan

    entrepreneurship, dan ahli konten bidang kajian tumbuhan

    Uji coba I

    Implementasi

    program

    Analisis Data

    & Temuan

    Kesimpulan

    FASE IV Evaluasi Melakukan uji coba I untuk menganalisis keterbacaan program yang dirancang

    Melakukan uji coba II untuk mengukur efektivitas perangkat program

    Fase implementasi program dilakukan pada mahasiswa yang menempuh mata

    kuliah Keanekaragaman Tumbuhan dan Hortikultura dengan penerapan program

    pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship

    Tahapan pengolahan , analisis, dan interpretasi data hasil temuan pengembangan

    program dari berbagai teknik pengambilan data yang dilakukan selama penelitian

    Seluruh rangkaian penelitian disimpulkan dan direfleksi agar diperoleh framework

    program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship yang kredibel dan

    layak untuk digunakan.

    Uji coba II

    FASE II Perencanaan

    Permasalahan Penelitian

  • 60

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    b. Fase II : Perencanaan

    Hasil studi literatur dan studi lapangan pada fase pertama, selanjutnya digunakan

    untuk merencanakan pengembangan program pembelajaran Biologi melalui inkuiri

    berorientasi entrepreneurship (inkuiri 5E+e). Selain itu, pada fase ini juga dilakukan

    analisis terhadap konten materi yang potensial dan relevan untuk dikembangkan

    berdasarkan program inkuiri 5E+e pada mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan

    dan Hortikultura, serta menganalisis need assessment yang akan digunakan dalam

    mengukur keberhasilan program.

    c. Fase III: Produksi

    Pada fase produksi ini dilakukan perancangan program pembelajaran inkuiri

    berorientasi entrepreneurship (inkuiri 5E+e) pada bidang kajian tumbuhan untuk

    meningkatkan life-long learning mahasiswa. Program ini dikembangkan dengan

    memperhatikan beberapa prinsip penting yang relevan, yaitu:

    1) Program pembelajaran inkuiri 5E+e secara keseluruhan dibagi ke dalam empat

    tahap, yaitu tahap dasar (basic), pengembangan (development), penguatan

    (advance), dan mahir (proficient). Penentuan tahapan disesuaikan dengan nilai-

    nilai entrepreneurship yang diintegrasikan sesuai dengan tingkatan keterampilan

    yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Tahap dasar, keterampilan

    entrepreneurship yang harus dikuasai dan diintegrasikan dalam sintaks

    pembelajaran adalah sifat/ perilaku wirausaha dan penemuan konsep wirausaha.

    Tahap pengembangan, keterampilan entrepreneurship yang harus dikuasai adalah

    pengembangan konsep wirausaha dan penyiapan sumber daya. Tahap penguatan,

    mengintegrasikan nilai entrepreneurship tentang literasi ekonomi dan keuangan,

    serta manajemen usaha. Tahap mahir, mengintegrasikan keterampilan

    entrepreneurship tentang manajemen pemasaran dan keterampilan digital dalam

    pembelajaran.

    2) Model pembelajaran utama yang membangun pembelajaran adalah inkuiri yang

    diadaptasi dari framework Bybee (2009) yang memiliki sintaks lima tahap,

    dikenal dengan nama 5E (Engagement, Exploration, Explain, Elaboration, dan

    Evaluation). Kelima tahap tersebut diterapkan pada pembelajaran yang telah

    dirancang.

  • 61

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    3) Pada setiap tahap inkuiri 5E diintegrasikan nilai-nilai entrepreneurship yang

    diadaptasi dari Consortium for Entrepreneurship Education (2004), sehingga

    program ini dinamakan pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship

    (inquiry 5E+e).

    4) Langkah-langkah pembelajaran yang disusun pada setiap tahap inkuiri

    disesuaikan dengan dimensi belajar Marzano, mulai dari: sikap dan persepsi

    positif dalam belajar; memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan;

    memperluas dan memperbaiki pengetahuan; menggunakan pengetahuan dengan

    bermakna; dan kebiasaan berpikir yang produktif. Dengan demikian, mahasiswa

    dapat memperoleh pengalaman pembelajaran secara holistik, mulai dari

    memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan karena mahasiswa sudah

    memiliki persepsi positif terhadap pembelajaran yang diselenggarakan;

    memperoleh pengetahuan secara utuh, karena mahasiswa dilatih terus untuk

    terampil dalam berpikir; hingga mampu memaknai nilai dari pembelajaran yang

    dilakukan dan terbiasa untuk berpikir produktif.

    5) Mata kuliah yang digunakan sebagai sampel pengembangan program adalah

    Keanekaragaman Tumbuhan dan Hortikultura. Kedua mata kuliah ini dipilih

    berdasarkan pertimbangan potensi mata kuliah yang dapat dikembangkan kearah

    entrepreneurship dan kesesuaian karakteristik materi dari kedua mata kuliah

    tersebut. Dalam pengembangannya, kedua mata kuliah ini diterapkan dalam

    program secara berkesinambungan. Artinya, tahap dasar dan tahap

    pengembangan diterapkan pada mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan,

    sedangkan tahap penguatan dan tahap mahir diterapkan pada mata kuliah

    Hortikultura. Dasar pemikirannya adalah pada tahap dasar dan tahap

    pengembangan mahasiswa mempelajari karakteristik spesies tumbuhan dan

    potensi wirausaha yang dapat dikembangkan pada setiap spesies yang dipelajari

    melalui mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan. Adapun pada tahap penguatan

    dan tahap mahir diterapkan pada mata kuliah Hortikultura agar mahasiswa

    memiliki keterampilan dalam mengimplementasikan potensi wirausaha pada

    setiap spesies melalui budidaya tanaman. Oleh karena wirausaha yang dibangun

    adalah bervisi pada life-long learning, sehingga mahasiswa tidak hanya dapat

  • 62

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    memanfaatkan potensi wirausaha dari spesies saja, akan tetapi juga memperoleh

    bekal keterampilan dalam pelestarian dan keseimbangan spesies tersebut.

    6) Tujuan utama dari pengembangan program ini adalah untuk membekalkan life-

    long learning mahasiswa. Untuk mengukur ketercapaian dari pembekalan life-

    long learning dijaring dengan menggunakan instrumen yang representatif, yaitu

    dengan kesioner dan lembar observasi dalam bentuk rubrik yang diadaptasi dari

    framework life-long learning Marzano (1994). Adapun standar dan indikator life-

    long learning yang dirumuskan pada program pembelajaran dibekalkan dalam

    setiap langkah pembelajaran pada setiap sintaksnya.

    Agar perancangan desain program dapat terukur kredibilitasnya, maka

    dilakukan validasi expert pada berbagai ahli yaitu: ahli pembelajaran Biologi , ahli

    pendidikan entrepreneurship, dan ahli konten keilmuan Biologi (bidang kajian

    tumbuhan). Dari hasil validasi expert diperoleh kelebihan dan kekurangan dari

    perangkat program perkuliahan yang dikembangkan. Kemudian dilakukan revisi

    pada beberapa segi sehingga akhirnya diperoleh rancangan suatu program

    pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship yang kredibel. Komponen-

    komponen utama yang divalidasi oleh pakar, antara lain:

    1) Kerangka program pembelajaran Biologi melalui Inkuiri berorientasi

    entrepreneurship (inkuiri 5E+e) untuk membekalkan life-long learning.

    2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata kuliah Keanekaragaman

    Tumbuhan & Hortikultura dengan program pembelajaran Biologi melalui

    inkuiri berorientasi entrepreneurship untuk membekalkan life-long learning.

    3) Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) dalam program pembelajaran Biologi melalui

    inkuiri berorientasi entrepreneurship untuk membekalkan life-long learning

    mahasiswa pada mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan & Hortikultura.

    4) Instrumen pengukuran awal dan akhir Life-long learning mahasiswa.

    5) Instrumen pengukuran awal dan akhir konten materi tumbuhan.

    6) Instrumen lembar observasi Life-long learning mahasiswa.

    7) Instrumen wawancara terhadap mahasiswa dan dosen.

    Berdasarkan hasil pengembangan dan validasi pakar, diperoleh desain

    program pembelajaran Biologi melalui inkuiri 5E+e sebagaimana diilustrasikan pada

    Tabel 3.1.

  • 63

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    Tabel 3. 1. Desain Program Pembelajaran Biologi melalui Inkuiri Berorientasi

    Entrepreneurship (Inkuiri 5E+e) untuk Membekalkan Life-long Learning Mahasiswa

    Tahapan

    Program Tujuan Program

    Indikator Life-long Learning

    yang Dibekalkan pada Sintaks

    Pembelajaran

    Ket. Entrepreneurship

    yang Diintegrasikan

    pada Program

    Tahap I-dasar

    (basic)

    Mahasiswa mampu

    membuat rancangan

    konsep wirausaha

    dari materi yang

    dipelajari

    berdasarkan

    keterampilan dasar

    entrepreneurship.

    Engagement: 2a,2c,3a,5g

    Exploration: 2c,4a,4c,5d,5f,5g

    Explain:

    2b,2c,3c,4a,4b,4c,5a,5b,5d,5e,5f

    ,5g

    Elaboration:

    2a,3a,3b,4a,4b,5c,5e,5h

    Evaluation: 2a,2c,3a,5c

    1. Sifat/ perilaku wirausaha

    2. Penemuan konsep wirausaha

    Tahap II-

    Pengembangan

    (Development)

    Mahasiswa mampu

    mengembangkan

    konsep wirausaha

    berdasarkan

    keterampilan

    entrepreneurship

    tingkat

    pengembangan

    Engagement: 1a,5b,5f

    Exploration:

    1c,1d,2b,3c,,4a,4c,5b,5d,5f,5g

    Explain: 2a,3a,3b,5e,5f

    Elaboration:

    2a,3a,3b,4a,4b,4c,5c,5e,5h

    Evaluation: 2a,3a,3b,4a,4b,5c

    3. Pengembangan konsep wirausaha

    4. Penyiapan sumber daya

    Tahap III-

    Penguatan

    (Advance)

    Mahasiswa mampu

    membiasakan

    pemikirannya untuk

    selalu menanamkan

    konsep life-long

    learning dalam

    tujuan belajarnya

    Engagement: 2a,2c,3a,5a,5d,5g

    Exploration:

    1a,1b,2b,2c,4a,4c,5d,5f,5g

    Explain: 2a,3a,3b,5e,5f

    Elaboration:

    3c,4a,4b,4c,5a,5b,5d,5f,5g,5h

    Evaluation: 2a,2c,5c,5h

    5. Literasi ekonomi & keuangan

    6. Manajemen usaha

    Tahap IV-

    mahir

    (proficient)

    Mahasiswa mampu

    menjadikan life-

    long learning

    sebagai kebiasaan

    baik dalam setiap

    pembelajaan

    Engagement: 2c,3a,4a,5g,5h

    Exploration:

    1c,1d,1e,2b,3c,4a,4b,5b,5f,5g

    Explain:

    2b,2c,3c,4a,4b,4c,5a,5b,5d,5e,5f

    ,5g

    Elaboration:

    2a,3a,3b,4a,4b,4c,5c,5e,5g,5h

    Evaluation: 2a,2c,5c,5h

    7. Manajemen pemasaran

    8. Keterampilan digital

    Keterangan : A. Standar Life-long learning 1. Complex thinking standards

    a. Membandingkan b. Mengklasifikasikan c. Menganalisis kesalahan

    2. Information processing Standards a. Menginterpretasi dan mensintesis informasi

    secara efektif

    b. Menggunakan berbagai teknik pengumpulan

    informasi dan sumber informasi secara

    efektif

    4. Collaboration/ Cooperation Standards

    a. Menunjukkan prestasi kerja untuk tujuan bersama

    b. Menunjukkan keterampilan interpersonal secara

    efektif

    c. Melakukan berbagai peran dalam kelompok

    secara efektif

    5. Habits of minds

    a. Membuat rencana yang efektif

    b. Sadar akan menggunakan sumber daya yang

    diperlukan

  • 64

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    c. Akurat mengases informasi

    3. Effective communication Standards

    a. Mengungkapkan gagasan dengan jelas

    b. Berkomunikasi dengan khalayak yang

    beragam secara efektif

    c. Menciptakan produk berkualitas

    c. Peka terhadap umpan balik

    d. Mengatasi impulsif (bertindak secara tiba-tiba menurut kata hati)

    e. Peka terhadap perasaan dan tingkat pengetahuan orang lain

    f. Menjalankan tugas dengan ulet walaupun ditemukan banyak kendala, bahkan ketika

    jawaban atau solusi tidak segera ditemukan

    g. Mendorong untuk berpikir hingga batas maksimal pengetahuan dan kemampuan diri

    h. Menghasilkan cara baru untuk melihat situasi di luar batas-batas konvensi standar

    B. Indikator Keterampilan Entrepreneurship 1. Sifat/ perilaku wirausaha

    b. Menunjukkan sikap leadership yang integritas dan bertanggungjawab,

    c. Memiliki personal asesmen yang baik (mengetahui karakter dan potensi diri dalam

    wirausaha),

    d. Menunjukkan sikap positif dalam personal manajemen,

    e. Menunjukkan keterampilan komunikasi dan interpersonal yang baik (memiliki etika,

    hubungan positif dalam kerja tim, dan

    manajemen konflik).

    2. Penemuan konsep wirausaha a. Menilai trend global dan peluang penciptaan

    usaha,

    b. Melahirkan ide wirausaha yang kreatif,

    c. Menentukan kelayakan ide.

    3. Pengembangan konsep wirausaha

    a. Mendeskripsikan perencanaan usaha,

    b. Mengembangkan kreatifiitas ide wirausaha,

    c. Mempertimbangkan kelebihan/ kelemahan

    dan risiko dari perencanaan usaha

    4. Penyiapan sumber daya

    a. Memperhitungkan keuangan untuk memulai

    usaha,

    b. Mempersiapkan sarana prasarana yang

    dibutuhkan untuk menjalankan usaha,

    c. Menganalisis kebutuhan SDM dalam

    wirausaha

    5. Literasi ekonomi & keuangan

    a. Melek prinsip dan konsep ekonomi yang

    mendaasari wirausaha,

    b. Mengidentifikasi faktor-faktor yang

    mempengaruhi keuntungan dan risiko usaha,

    c. Mengelola keuangan dengan baik (menetapkan

    tujuan keuangan, mengelola arus kas, dan

    menyusun rencana belanja)

    6. Manajemen usaha

    a. Menjelaskan konsep strategi pengembangan

    usaha,

    b. Menjelasakan manajemen keuangan,

    c. Menjelasakan manajemen SDM,

    d. Menjelasakan manajemen risiko

    7. Manajemen pemasaran

    a. Menghasilkan produk yang memiliki nilai tawar,

    b. Memilih merk dan membuat kemasan,

    c. Menentukan segmen pasar dan strategi

    pemasarannya,

    d. Memilih media promosi/ iklan yang efektif (on

    line dan off line),

    e. Menentukan harga yang tepat,

    f. Merencanakan strategi tindak lanjut dalam

    penjualan

    8. Keterampilan digital

    a. Terampil mengoperasikan perangkat komputer

    dan internet,

    b. Terampil menggali peluang usaha menggunakan

    perangkat komputer dan internet,

    c. Terampil menggunakan komputer sebagai media

    produksi usaha dan pemasaran.

  • 58 Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    Penjelasan tentang program pembelajaran inkuiri berorientasi

    entrepreneurship (inkuiri 5E+e) untuk membekalkan life-long learning mahasiswa

    dari ilutrasi Tabel 3.1 dideskripsikan sebagai berikut.

    1) Tahap Program Dasar (Basic)

    Tahap dasar didesain untuk membekalkan life-long learning mahasiswa

    melalui pembelajaran inkuiri yang diintegrasikan dengan keterampilan

    entrepreneurship tingkat dasar, yaitu sifat/ perilaku wirausaha dan penemuan

    konsep wirausaha. Kegiatan pembelajaran dilakukan pada mata kuliah

    Keanekaragaman Tumbuhan dengan materi Magnoliopsida. Adapun tujuan dari

    tahap pembelajaran dasar adalah: menstimulus pemikiran mahasiswa untuk

    mencapai indikator life-long learning dalam pembelajaran, dan membimbing

    mahasiswa untuk menemukan konsep wirausaha dari materi yang sudah

    dipelajari.

    Berdasarkan tujuan tersebut, pembelajaran diarahkan pada aktivitas-

    aktivitas yang melatihkan keterampilan berpikir sesuai dengan standar life-long

    learning, yaitu complex thinking, information processing, effective

    communication, collaboration, dan habits of mind. Beberapa contoh indikator

    life-long learning yang dicapai oleh mahasiswa pada tahap dasar antara lain: 1)

    mahasiswa terampil membandingkan, mengklasifikasi dan menganalisis

    kesalahan dalam kegiatan mengidentifikasi karakteristik tumbuhan

    Magnoliopsida yang diamati berdasarkan skala filogeni dalam kegiatan

    praktikum. Dimana, membandingkan, mengklasifikasi dan menganalisis

    kesalahan merupakan indikator-indikator complex thinking yang diukur dalam

    penelitian ini; 2) mahasiswa dapat memilih, mengases dan menginterpretasikan

    informasi (information processing) dalam menggali potensi wirausaha dari

    spesies Magnoliopsida yang diamati sesuai dengan panduan pada Lembar Kerja

    (LK); 3) mahasiswa dapat mengungkapkan gagasan, berkomunikasi dengan

    khalayak dan menciptakan produk berkualitas (effective communication) selama

    berdiskusi bersama dengan teman sejawatnya; 4) mahasiswa menunjukkan

    prestasi kerja, memiliki interpersonal yang baik dan melakukan berbagai peran

    (collaboration) saat bekerjasama dalam tim untuk mengamati spesies ataupun

    menggali potensi wirausahanya; 5) mahasiswa menunjukkan sikap kritis saat

  • 66

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    mengidentifikasi spesies Magnoliopsida, kreatif dalam melahirkan ide konsep

    wirausaha dan selalu menunjukkan self regulation terhadap pekerjaanya

    sepanjang proses pembelajaran.

    Selain itu, fokus utama dalam tahap pembelajaran dasar pada program ini

    adalah memberikan scaffolding kepada mahasiswa untuk menemukan potensi

    wirausaha dari setiap tumbuhan berdasarkan karakteristik yang telah diamati.

    Scaffolding yang diberikan antara lain: 1) memberikan materi entrepreneurship

    sebagai pengetahuan dasar tentang wirausaha dan dikaitkan langsung pada

    karakteristik materi tumbuhan; 2) terapkan materi entrepreneurship yang telah

    diberikan dalam pemikiran saintifik, artinya konsep entrepreneur yang dibangun

    harus berprinsip pada pemikiran sains; 3) pada saat mengidentifikasi

    karakteristik-karakteristik spesies tumbuhan mahasiswa dibimbing untuk

    berpikir dari sudut pandang pemanfaatan secara ekonomi. Selanjutnya,

    mahasiswa diarahkan untuk membuat rancangan konsep wirausaha yang

    dituangkan dalam bentuk proyek agrowisata. Hal tersebut dilakukan sebagai

    representasi dari nilai-nilai entrepreneurship tingkat dasar, yaitu penemuan

    konsep wirausaha. Hasilnya kemudian dipresentasikan dalam diskusi kelas,

    sehingga setiap kelompok kerja memperoleh koreksi dan umpan balik dari dosen

    pengampu.

    2) Tahap Program Pengembangan (Development)

    Tahap pengembangan diterapkan pada mata kuliah Keanekaragaman

    Tumbuhan dengan materi Liliopsida. Proses pembelajaran pada tahap ini hampir

    sama dengan tahap dasar, yaitu setiap mahasiswa dalam kelompoknya masing-

    masing dibimbing untuk mengidentifikasi spesies-spesies tumbuhan Liliopsida

    berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan pada Lembar Kerja (skala

    filogeni). Kemudian mahasiswa diarahkan untuk menggali potensi wirausaha

    dari setiap spesies yang diamati.

    Hal pokok yang menjadi fokus utama dari tahap pengembangan adalah

    setiap kelompok mahasiswa dibimbing untuk mengembangkan konsep

    wirausaha berdasarkan gagasan yang telah diperoleh pada tahap dasar, yaitu

    rancangan agrowisata. Keterampilan life-long learning dibekalkan secara

    intensif pada setiap tahap pembelajaran. Indikator life-long learning yang

  • 67

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    dicapai pada tahap pengembangan sama seperti yang dilakukan pada tahap

    dasar. Pada kegiatan identifikasi karakteristik spesies tumbuhan misalnya,

    mahasiswa dituntut untuk complex thinking, seperti: membandingkan,

    mengklasifikasikan, dan menaganalisis kesalahan. Pada kegiatan

    mengembangkan konsep wirausaha dalam proyek agrowisata, mahasiswa

    bersama kelompoknya masing-masing saling berkomunikasi untuk bertukar

    pikiran dan information processing yang akhirnya digunakan sebagai dasar

    pengambilan keputusan. Pada akhirnya, setiap mahasiswa memiliki kebiasaan

    untuk berpikir secara positif dan produktif dalam setiap pembelajaran.

    3) Tahap Program Penguatan (Advance)

    Tahap penguatan dilakukan pada mata kuliah Hortikultura dengan materi:

    tanaman sayur, tanaman buah dan tanaman hias. Hortikultura merupakan mata

    kuliah yang ditempuh pada semester yang sama (semester lima) dan diikuti oleh

    subyek penelitian yang sama dengan yang mengikuti mata kuliah

    Keanekaragaman Tumbuhan. Dasar pertimbangan diterapkannya tahap

    penguatan ini pada mata kuliah Hortikultura karena tahap ini dalam rancangan

    program memerlukan kegiatan percobaan/ pengujian terhadap konsep wirausaha

    yang telah dikembangkan pada mata kuliah sebelumnya (Keanekaragaman

    Tumbuhan). Adapun konsep wirausaha yang dibangun oleh mahasiswa pada

    tahap sebelumnya tentang proyek agrowisata. Melihat ruang lingkup konsep

    wirausaha yang dikembangkan oleh mahasiswa berkaitan dengan proyek

    agrowisata, sangat relevan dengan karakteristik mata kuliah Hortikultura. Pada

    mata kuliah Hortikultura terdapat beberapa materi yang menunjang terhadap

    agrowisata, seperti: pertumbuhan dan perkembangan tanaman, teknik/ metode

    penanaman tanaman Hortikultura, agribisnis tanaman Hortikultura, dan

    manajemen pemasaran produk Hortikultura.

    Fokus utama dari tahap penguatan adalah; membiasakan pemikiran

    mahasiswa untuk selalu menanamkan life-long learning dalam tujuan belajar

    mereka, dan menguatkan keterampilan entrepreneurship mahasiswa, terutama

    memiliki literasi ekonomi dan keuangan yang baik serta menguasai manajemen

    usaha. Kegiatan pembelajaran pada tahap penguatan, mahasiswa lebih banyak

    beraktivitas di kebun percobaan, yaitu mengimplementasikan konsep yang sudah

  • 68

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    dikembangkan berdasarkan kajian tentang potensi wirausaha yang dapat

    dikembangkan dari setiap spesies untuk pembuatan agrowisata.

    Proses pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan sintaks inkuiri 5E

    yang diintegrasikan dengan keterampilan penguatan entrepreneurship, yaitu:

    literasi ekonomi & keuangan, serta manajemen usaha. Pembelajaran dimulai dari

    mahasiswa mendeskripsikan berbagai spesies tanaman Hortikultura berdasarkan

    karakteristik yang dipelajari pada materi Keanekaragaman Tumbuhan

    (Magnoliopsida dan Liliopsida), kemudian mahasiswa distimulus untuk

    menggali manfaat dan potensi wirausaha dari karakteristik spesies yang telah

    diuangkapkannya. Selanjutnya, hasil pemikiran mahasiswa diarahkan pada satu

    topik yang akan dilakukan dalam proyek, yaitu agrowisata. Mahasiswa bersama

    kelompoknya saling berdiskusi untuk mencari informasi tentang kesesuaian

    karakteristik spesies untuk dijadikan agrowisata yang baik dan menarik.

    Beberapa karakteristik tumbuhan yang dipelajarai pada materi Keanekaragaman

    Tumbuhan menjadi prioritas pertimbangan mereka, seperti: habitus, pola

    percabangan, duduk daun, perbungaan, tangkai bunga, jenis calix/ corola bunga,

    dan sebagainya.

    Hasil dari percobaan yang telah dilakukan pada tahap penguatan

    dipresentasikan di depan kelas untuk ditanggapi dan memperoleh masukan dari

    dosen dan mahasiswa kelompok lainnya. Ruang lingkup presentasi yang

    dikemukakan oleh mahasiswa tidak hanya mengenai proses pembuatan dan

    keberhasilan proyeknya saja, akan tetapi juga memperhatikan kesesuaian dengan

    prinsip-prinsip entrepreneurship yang dibangun.

    4) Tahap Program Mahir (Proficient)

    Tahap akhir dari program ini dinamakan tahap mahir, artinya seluruh

    mahasiswa dianggap telah memiliki seluruh keterampilan entrepreneurship jika

    telah menempuh pembelajaran hingga tahap keempat pada program ini. Fokus

    utama dari tahap mahir adalah: menjadikan life-long learning sebagai best

    practice dalam setiap pembelajaran, serta menjadikan mahasiswa sebagai

    entrepreneur yang saintifik dan profesional dalam bidang Biologi , khususnya

    kajian tumbuhan.

  • 69

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    Strategi pembelajaran yang dibangun pada tahap mahir adalah dengan

    mengintegrasikan inkuiri dan keterampilan proficient entrepreneurship, seperti

    manajemen pemasaran dan keterampilan digital. Proses pembelajaran yang

    dilakukan dimulai dari kegiatan pengontrolan terhadap produk hasil percobaan

    pada tahap penguatan untuk dianalisis kelebihan dan kekuarangannya. Jika

    produk berhasil selanjutnya dilakukan kegiatan pemasaran, jika produk kurang

    berhasil maka selanjutnya dilakukan pemecahan masalah secara tepat terhadap

    ketidakberhasilan tersebut.

    Pada tahap ini, mahasiswa dibimbing untuk membuat konsep pemasaran

    dan pengemasan produk secara kreatif dengan memperhatikan prinsip

    majanemen pemasaran dan keterampilan digital pada nilai-nilai

    entrepreneurship. Sebagai implementasi dari tahap mahir, mahasiswa diarahkan

    untuk melakukan simulasi pemasaran terhadap produk yang dihasilkan. Hasil

    dari seluruh rangkaian kegiatan pada tahap mahir selanjutnya dipresentasikan di

    depan kelas untuk ditanggapi dan memperoleh respon dari dosen dan teman

    sejawat.

    Melalui seluruh rangkaian pembelajaran ini, mahasiswa menjadi terbiasa

    untuk complex thinking (seperti memecahkan masalah dan menganalisis

    kesalahan dalam proyek), information processing untuk menunjang keberhasilan

    proyek, berkomunikasi dengan teman sejawat, berkolaborasi untuk keberhasilan

    tujuan kelompok, sehingga akhirnya seluruh mahasiswa menjadi terbiasa untuk

    berpikir terhadap pembelajaran secara visioner (self regulation, critical thinking,

    dan creative thinking).

    Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, bahwa dasar pemikiran

    diterapkannya mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan pada tahap dasar dan

    tahap pengembangan adalah agar mahasiswa mempelajari karakteristik spesies

    tumbuhan untuk digali potensi wirausaha yang dapat dikembangkan pada setiap

    spesies tersebut. Adapun pada tahap penguatan dan tahap mahir diterapkan pada

    mata kuliah Hortikultura agar mahasiswa memiliki keterampilan dalam

    mengimplementasikan potensi wirausaha pada setiap spesies yang telah

    dipelajari sebelumnya pada mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan melalui

    kegiatan budidaya tanaman dalam mata kuliah Hortikultura. Oleh karena

  • 70

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    wirausaha yang dibangun dalam penelitian ini bervisi pada life-long learning,

    sehingga mahasiswa tidak hanya dapat memanfaatkan potensi wirausaha dari

    spesies saja, akan tetapi juga memperoleh bekal keterampilan dalam

    melestarikan dan menjaga keseimbangan spesies tersebut.

    d. Fase IV: Evaluasi

    Pada fase evaluasi dilakukan beberapa langkah penting dalam penelitian,

    sebagaimana yang dirincikan berikut.

    1) Uji Coba I

    Langkah pertama yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan evaluasi adalah uji

    coba I. Prinsip penting yang dilakukan pada tahapan ini adalah mengujicobakan

    keterbacaan program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship pada

    bidang kajian tumbuhan untuk meningkatkan life-long learning mahasiswa yang

    telah dirumuskan dan telah divalidasi oleh pakar. Hal-hal yang diujicobakan

    antara lain: alokasi waktu, keterlaksanaan perencanaan, dipahami atau tidaknya

    skenario yang telah disusun, ada tidaknya skenario yang belum terakomodasi

    dalam perencanaan, dan sebagainya. Uji coba I dilakukan pada satu kelas

    mahasiswa (kelas C) semester V angkatan 2016/2017 (berjumlah 28 orang) yang

    mengikuti mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan dan Hortikultura dengan

    skenario sesuai dengan rancangan program yang telah dirancang. Hasil temuan

    yang diperoleh dari uji coba I dijadikan sebagai bahan untuk perbaikan pada

    tahap selanjutnya.

    2) Uji Coba II

    Pada tahapan ini dilakukan uji coba untuk mengukur efektivitas perangkat

    program pembelajaran yang dirancang. Secara operasional, poin-poin penting

    yang diujicobakan pada tahap uji coba II dideskripsikan sebagai berikut:

    kesesuaian perencanaan dengan indikator life-long learning, menunjukkan ada

    tidaknya batasan-batasan dimensi belajar, kedalaman muatan nilai

    entrepreneurship yang diintegrasikan dalam pembelajaran melalui konten

    tumbuhan, kesesuaian penanaman nilai-nilai entrepreneurship berdasarkan

    karakteristik mata kuliah, menganalisis item-item pada setiap jenis instrumen

  • 71

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    yang relevan dengan pelaksanaan pembelajaran pada dua mata kuliah sampel

    (Keanekaragaman Tumbuhan dan Hortikultura).

    Uji coba II dilakukan pada satu kelas (kelas A) mahasiswa semester V angkatan

    2016/2017 dengan jumlah 28 orang (kelas yang berbeda dengan uji coba I).

    Hasil temuan yang diperoleh dari uji coba II dijadikan sebagai bahan

    pertimbangan dan perbaikan program yang akan digunakan pada tahap

    implementasi program.

    3) Implementasi Program

    Tahapan ini merupakan pelaksanaan penelitian yang sesungguhnya atau disebut

    sebagai implementasi program. Implementasi program dilakukan pada satu kelas

    (kelas B) mahasiswa angkatan 2016/2017 dengan jumlah 30 orang yang

    menempuh mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan pada semester V dan mata

    kuliah Hortikultura pada semester VI (kelas yang berbeda dengan uji coba I dan

    uji coba II). Tahapan implementasi dilakukan untuk: 1) mengukur kredibilitas

    program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship (inkuiri 5E+e) pada

    bidang kajian tumbuhan untuk membekalkan life-long learning mahasiswa; 2)

    mengukur peningkatan dan perkembangan life-long learning mahasiswa yang

    telah dibekalkan melalui program pembelajaran inkuiri berorientasi

    entrepreneurship (inkuiri 5E+e) pada bidang kajian tumbuhan; 3) mengukur

    korelasi standar life-long learning yang dibekalkan dengan penguasaan konsep

    mahasiswa setelah diberi program pembelajaran inkuiri berorientasi

    entrepreneurship (inkuiri 5E+e) pada bidang kajian tumbuhan; 4)

    mengidentifikasi faktor-fator pendukung dalam penerapan program

    pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship (inkuiri 5E+e) pada bidang

    kajian tumbuhan untuk membekalkan life-long learning mahasiswa; dan 5)

    mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam menerapkan program

    pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship (inkuiri 5E+e) pada bidang

    kajian tumbuhan untuk membekalkan life-long learning mahasiswa.

    Untuk menguji efektivitas program yang dikembangkan terhadap pembekalan

    life-long learning mahasiswa diukur dengan menggunakan metode penelitian

    quasy experiment dengan one group pretest-posttest design. Metode ini

    dilakukan dengan membandingkan hasil pretes dan postes pada kelompok yang

  • 72

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    diujicobakan. Desain ini dipandang sesuai untuk menguji efektivitas program

    pembelajaran. Lebih jelasnya desain penelitian tersebut disajikan pada Gambar

    3.3 berikut.

    O1 X O2

    Gambar 3.2. Desain penelitian one group pretest-posttest design

    Keterangan:

    O1: pretest (pengambilan data awal)

    X : treatment (perlakukan program pembelajaran)

    O2: posttest (pengambilan data akhir)

    (Gall et al., 2003)

    4) Analisis Data dan Temuan

    Data dan temuan lapangan yang telah dihimpun secara komprehensif selanjutnya

    dilakukan analisis statistik baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk

    mengukur validitas, reliabilitas, kelayakan dan efektivitas program yang

    dikembangkan. Hasil analisis ini menjadi rekomendasi bagi peneliti untuk

    dilakukan diseminasi dalam perkuliahan secara menyeluruh.

    5) Kesimpulan

    Setelah dilakukan analisis terhadap data dan hasil temuan, selanjutnya seluruh

    rangkaian penelitian disimpulkan dan direfleksi agar diperoleh framework

    program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship (inkuiri 5E+e)

    untuk membekalkan life-long learning mahasiswa yang valid dan reiabel.

    3.2. Lokasi dan Subjek Penelitian

    Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Biologi pada salah satu LPTK

    di Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2016/2017 yang

    menempuh mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan dan mata kuliah Hortikultura.

    Jumlah total partisipan yang terlibat dalam penelitian adalah: pada uji coba I sebanyak

    28 orang, pada uji coba II 28 orang dan tahap implementasi sejumlah 30 orang. Waktu

    penelitian dari mulai tahap studi pendahuluan, tahap uji coba I, tahap uji coba II, dan

    tahap implementasi adalah dari bulan Februari 2018 hingga Juni 2019.

    3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

    Populasi yang diambil untuk penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program

    Studi Pendidikan Biologi semester V dan VI angkatan 2016/2017 pada salah satu

  • 73

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    LPTK di Jawa Tengah, yang terdiri dari tiga kelas. Sampel diambil satu kelas pada

    masing-masing tahapan penelitian yang menempuh mata kuliah Keanekaragaman

    Tumbuhan dan mata kuliah Hortikulutura. Adapun teknik pengambilan sampel

    dilakukan secara purposive sampling, dan untuk menentukan kelas pada uji coba I, uji

    coba II dan implementasi dilakukan secara acak. Hal ini dilakukan dengan

    pertimbangan ketiga kelas memiliki kemampuan yang relatif sama, jumlah siswa rata-

    rata per kelas ± 30 orang. Pada akhirnya sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah

    kelas C sebagai kelas uji coba I, kelas A sebagai kelas uji coba II, dan kelas B sebagai

    kelas implementasi.

    3.4. Instrumen Penelitian

    Pengembangan program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship

    (inkuiri 5E+e) pada bidang kajian tumbuhan untuk membekalkan life-long learning

    mahasiswa dirancang berdasarkan permasalahan dan tahapan penelitian. Secara garis

    besar instrumen dibagi dua yaitu; 1) instrumen studi pendahuluan untuk mengumpulkan

    data-data yang diperlukan dari studi lapangan. 2) instrumen pembekalan life-long

    learning mahasiswa melalui program pembelajaran inkuiri berorientasi

    entrepreneurship (inkuiri 5E+e) pada bidang kajian tumbuhan.

    Instrumen yang dikembangkan dalam setiap tahapan penelitian disesuaikan

    dengan kebutuhan untuk tahapan studi lapangan dan tahapan uji coba. Pada tahapan

    studi pendahuluan dikembangkan instrumen yang diperlukan untuk studi lapangan,

    seperti kuesioner, lembar observasi, pedoman wawancara, video taping, catatan

    lapangan (logbook), pedoman telaah dokumen perencanaan perkuliahan. Untuk tahapan

    uji coba I, uji coba II, dan implementasi dikembangkan instrumen yang sesuai dengan

    kebutuhan pengukuran variabel penelitian, seperti: 1) kuesioner untuk mengukur

    kondisi awal dan akhir kemampuan life-long learning mahasiswa; 2) lembar observasi

    dalam proses pembelajaran untuk mengukur peningkatan life-long learning; 3) pretes

    dan postes konten untuk mengukur penguasaan konsep mahasiswa; 4) pedoman

    wawancara terhadap mahasiswa dan bagi dosen; dan 5) video taping.

    3.5. Teknik Pengumpulan Data

    Data dikumpulkan sesuai dengan instrumen yang dikembangkan, yaitu dengan

    pemberian kuesioner, teknik observasi, tes penguasaan konsep, wawancara mahasiswa

  • 74

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    dan dosen, melakukan rekaman video, catatan lapangan (logbook), dan telaah dokumen.

    Seluruh data yang telah dihimpun kemudian dianalisis secara simultan dari data

    kuantitatif dan data kualitatif serta data gabungan (triangulasi), kemudian hasil analisis

    ini digunakan untuk memahami dan menjawab permasalahan penelitian. Tujuan dari

    metode analisis data ini adalah agar kekurangan dari satu jenis data kuantitatif akan

    dilengkapi oleh jenis data kualitatif.

    Uji kuantitatif dilakukan secara statistik untuk mengetahui peningkatan dan

    perkembangan life-long learning serta penguasaan konsep mahasiswa. Sementara itu

    analisis deskriptif kualitatif dilakukan terhadap data kuesioner, wawancara, lembar

    observasi serta transkrip perkuliahan, pada tahap studi pendahuluan, uji coba dan tahap

    implementasi program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship (inkuiri

    5E+e). Langkah selanjutnya dari proses triangulasi data adalah dengan menganalisis

    data kualitatif dan data kuantitaif secara terpisah. Hasil analisis secara terpisah tersebut

    kemudian dikonfirmasikan untuk dilakukan interpretasi untuk data tersebut saling

    mendukung atau kedua data tersebut saling berlawanan.

    Penjelasan secara detil mengenai instrumen yang digunakan dan teknik

    pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini diilustrasikan pada Tabel 3.2

    berikut.

    Tabel 3.2. Instrumen dan teknik pengumpulan data penelitian

    Tahapan

    Penelitian Jenis Data

    Teknik

    Pengumpulan

    Data

    Sumber Instrumen

    Studi

    pendahulu

    an

    Profil keterampilan

    inkuiri mahasiswa

    Pengisian

    kuesioner

    Mahasiswa

    Pend. Biologi

    tingkat dasar

    Kuesioner

    Profil kesiapan

    mahasiswa mengikuti

    perkulaiahan inkuiri yang

    berorientasi pada

    kehidupan nyata

    1) Pengisian kuesioner

    2) Observasi perkuliahan

    3) Wawancara

    1) Mahasiswa 2) Observer 3) Dosen

    1) Kuesioner 2) Lembar observasi 3) Pedoman wawancara

    Profil Perkuliahan

    Biologi Berorientasi

    Entrepreneurship

    1) Pengisian kuesioner

    2) Observasi perkuliahan

    3) Wawancara

    1) Mahasiswa 2) Observer 3) Dosen

    1) Kuesioner 2) Lembar observasi 3) Pedoman wawancara

    Profil life-long learning

    mahasiswa

    Pengisian

    kuesioner

    Mahasiswa Kuesioner dalam bentuk

    rubrik

    Pengemba

    ngan

    Data expert judgment

    rancangan program

    pembeljaran inkuiri

    berorientasi

    entrepreneurship (inkuiri

    5E+e)

    Expert judgment Ahli Lembar expert judgment

    program inkuiri 5E+e

  • 75

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    Tahapan

    Penelitian Jenis Data

    Teknik

    Pengumpulan

    Data

    Sumber Instrumen

    Data expert judgment

    Perangkat program

    inkuiri 5E+e (RPP & LK)

    Expert judgment Ahli Lembar expert judgment

    program inkuiri 5E+e

    Data expert judgment

    instrumen pretest-postest

    life-long learning (rubrik)

    Expert judgment Ahli Lembar expert judgment

    program inkuiri 5E+e

    Data expert judgment

    instrumen perkembangan

    life-long learning (lembar

    observasi)

    Expert judgment Ahli Lembar expert judgment

    program inkuiri 5E+e

    Data expert judgment

    instrumen tes penguasaan

    konsep

    Expert judgment Ahli Lembar expert judgment

    program inkuiri 5E+e

    Uji coba I

    & II

    Peningkatan life-long

    learning mahasiswa

    Pretest-postest Mahasiswa Kuesioner dalam bentuk

    rubrik

    Perkembangan life-long

    learning mahasiswa

    Observasi pada

    setiap tingkat

    capaian program

    Observer Lembar observasi

    Penguasaan konsep

    mahasiswa

    Pretest-postest Mahasiswa Soal penguasaan konsep

    bidang kajian tumbuhan

    Data tentang identifikasi

    faktor pendukung dan

    penghambat penelitian

    Catatan

    lapangan

    Wawancara

    Observer

    Mahasiswa dan

    dosen

    Logbook

    Pedoman wawancara

    Implement

    asi

    Peningkatan life-long

    learning mahasiswa

    Pretest-postest Mahasiswa Kuesioner dalam bentuk

    rubrik

    Perkembangan life-long

    learning mahasiswa

    Observasi pada

    setiap tingkat

    capaian program

    Observer Lembar observasi

    Penguasaan konsep

    mahasiswa

    Pretest-postest Mahasiswa Soal penguasaan konsep

    bidang kajian tumbuhan

    Data tentang identifikasi

    faktor pendukung dan

    penghambat penelitian

    1) Catatan lapangan

    2) Wawancara

    1) Observer 2) Mahasiswa

    dan dosen

    1) Logbook 2) Pedoman wawancara

    Data pendukung temuan

    penelitian

    1) Pengisian essay

    2) Pengisian kuesioner

    3) Wawancara lanjutan

    1) Mahasiswa 2) Mahasiswa 3) Mahasiswa

    1) Lembar refleksi perkembangan

    pembelajaran

    2) Lembar kuesioner tentang latar belakang

    kehidupan amahsiswa

    3) Pedoman wawancara lanjutan

    3.6. Teknik Analisis Data

    3.6.1 Uji Validitas

    Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas logis dan

    validitas empiris. Validitas logis dilakukan dengan metode expert judgment untuk

    mengukur validitas isi dan validitas konstruk dari program dan instrumen yang

    dikembangkan. Dalam validitas logis, program dan instrumen ditelaah oleh tiga orang

    ahli, yaitu ahli pembelajaran Biologi , ahli pendidikan entrepreneurship dan ahli konten

  • 76

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    Biologi bidang kajian tumbuhan. Adapun validitas empiris dilakukan pengukuran

    secara langsung di lapangan melalui uji coba instrumen terhadap mahasiswa yang sudah

    pernah menempuh mata kuliah yang dikaji dalam penelitian. Komponen yang dilakukan

    validitas logis dalam penelitian ini adalah seluruh perangkat program, mulai dari

    kerangka program, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja (LK), dan

    instrumen-instrumen. Sedangkan komponen yang dilakukan validitas empiris adalah

    beberapa instrumen yang memerlukan untuk diujicobakan secara langsung, baik konten,

    konteks maupun keterbacaannya. Instrumen-instrumen yang divalidasi secara empiris

    antara lain: rubrik kuesioner life-long learning yang digunakan untuk mengukur kondisi

    awal dan akhir dari kemampuan life-long learning mahasiswa, dan soal tes penguasaan

    konsep pada mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan dan mata kuliah Hortikultura.

    Pengukuran validitas secara empiris pada instrumen yang diujicobakan sering

    disebut juga dengan penentuan derajat konsistensi internal item soal. Dalam sebuah

    instrumen tes, setiap item soal harus mampu mengukur hal yang sama dan menunjukkan

    kecenderungan yang sama pula. Hal tersebut menunjukkan bahwa harus ada korelasi

    positif antara skor masing-masing item soal dengan skor totalnya. Pengujian konsistensi

    internal item-item soal dilakukan dengan menggunakan uji product moment dalam

    program SPSS 20. Adapun konsistensi internal item soal atau uji validitas dihitung

    menggunakan persamaan 3.1 berikut.

    (3.1)

    Pada persamaan 3.1, rxy adalah indeks konsistensi internal untuk item ke-t, n adalah

    jumlah subjek yang diberikan tes, X adalah skor item soal ke-t, Y adalah skor total dari

    seluruh subjek uji coba.

    Data hasil perhitungan validitas melalui uji product moment (rxy atau rhitung)

    selanjutnya dibandingkan dengan rtabel. Penentuan rtabel dengan menggunakan tabel

    harga titik dari pearson product moment dengan jumlah sampel (n) dan taraf signifikan

    α yang ditentukan (Sugiyono, 2011). Menurut Budiyono (2003), item soal dikatakan

    konsisten manakala rxy ≥ 0,3, dan apabila nilai rxy ≤ maka dikatakan tidak konsisten.

    Data hasil uji validitas logis dan empiris dianalisis secara deskriptif kualitatif dan

    kuantitatif untuk mengetahui keabsahan dari model dan instrumen yang telah

  • 77

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    dikembangkan. Masukan dan saran yang diberikan oleh para ahli serta hasil perhitungan

    uji validitas empiris dijadikan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan terhadap

    penyempurnaan program dan instrumen melalui revisi.

    3.6.2 Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas dilakukan terhadap instrumen-instrumen yang diujicobakan secara

    langsung di lapangan. Data hasil uji coba lapangan tersebut dianalisis secara kuantitatif

    untuk menentukan derajat reliabilitas instrumennya. Analisis terhadap hasil uji

    reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan uji Cronbach-Alpha melalui

    program SPSS 20. Berikut adalah persamaan yang digunakan untuk menghitung

    koefisien reliabilitas Cronbach-Alpha (r) ditunjukkan pada persamaan 3.2.

    (3.2)

    Keterangan:

    r11 : koefisien reliabilitas

    k : banyaknya item soal

    ∑ : varian skor soal ke-t

    : varians skor total

    Koefisien reliabilitas r yang diperoleh selanjutnya diinterpretasikan menggunakan

    Tabel 3.3. berikut.

    Tabel 3.3. Kriteria Koefisien Reliabilitas (r)

    Koefisien reliabilitas tes (r) Kriteria

    0,00 – 0,20 Sangat lemah

    0,21 – 0,40 Lemah

    0,41 – 0,60 Cukup

    0,61 – 0,80 Tinggi

    0,81 – 1,00 Sangat tinggi

    (Arikunto, 2008)

    3.6.3 Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal

    Analisis tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen

    tersebut tergolong mudah atau sulit. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang

    menunjukan sukar atau mudahnya sesuatu soal (Arikunto, 1999). Pada penelitian ini ada

    beberapa instrumen yang perlu dilakukan analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda,

    bahkan juga termasuk analisis reliabilitas, yaitu: rubrik kuesioner life-long learning dan

  • 78

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    penguasaan konsep mahasiswa. Cara untuk menghitung tingkat kesukaran pada setiap

    item soal digunakan persamaan 3.3 berikut.

    (3.3)

    Keterangan:

    P: indeks kesukaran soal

    B: banyaknya mahasiswa yang menjawab soal dengan benar

    Jx: jumlah mahasiswa yang mengerjakan soal

    Hasil perhitungan analisis tingkat kesukaran soal, selanjutnya dibandingkan

    dengan kriteria indeks kesukaran seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.4 berikut.

    Tabel 3.4. Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen

    Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria

    0,00 – 0,20 Sulit

    0,21 – 0,70 Sedang

    0,71 – 1,00 Mudah

    Daya pembeda soal dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui kemampuan

    soal yang dikembangkan dalam membedakan antara mahasiswa yang berkemampuan

    tinggi dengan mahasiswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 1999). Daya pembeda

    item soal dihitung dengan menggunakan persamaan 3.4 berikut.

    (3.4)

    Keterangan:

    DP: indeks daya pembeda

    BA: banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

    BB: banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

    JA: jumlah peserta tes kelompok atas

    JB: jumlah peserta tes kelompok bawah

    Hasil perhitungan dari analisis daya pembeda selanjutnya dibandingkan nilainya

    dengan kriteria seperti ditunjukkan oleh Tabel 3.5 berikut.

    Tabel 3.5. Kriteria daya pembeda instrumen

    Indeks Daya Pembeda Kriteria

    0,40 – 1,00 Soal baik

    0,30 – 0,39 Soal diterima dan diperbaiki

    0,20 – 0,29 Soal diperbaiki

    0,00 – 0,19 Soal ditolak

    Negatif Soal dibuang

  • 79

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    3.6.4 Peningkatan Skor Tes

    Peningkatan rerata skor life-long learning dan skor penguasaan konsep mahasiswa

    dihitung dengan menggunakan konsep gain yang dinormalisasi (N-gain) berdasarkan

    data skor pretest dan posttest. Cara untuk mendapatkan nilai N-gain dari life-long

    learning dan penguasaan konsep mahasiswa adalah dihitung dengana menggunakan

    persamaan 3.5 berikut.

    N-gain =

    (3.5)

    dengan N-gain adalah peningkatan skor, skor pretest adalah skor rerata pretest, skor

    popsttest adalah skor rerata posttest, dan skor max adalah skor ideal atau skor paling

    tinggi dari tes tersebut. Untuk mengetahui posisi nilai hasil perhitungan N-gain tersebut,

    selanjutnya dibandingkan dengan kriteria pada Tabel 3.6 berikut.

    Tabel 3.6. Kriteria N-gain

    Rerata nilai N-gain Kriteria

    > 0,70 Tinggi

    0,30 ≤ N-gain ≤ 0,70 Sedang

    < 0,30 Rendah

    Sumber: Hake (1998)

    3.6.5 Standar Keberhasilan Pengembangan Program

    Untuk mengetahui keberhasilan pengembangan program pembelajaran Biologi

    melalui inkuiri 5E+e dalam membekalkan life-long learning, diukur dengan

    membandingkan skor rata-rata postes dari masing-masing standar life-long learning

    dengan kriteria efektivitas yang ditentukan. Adapun kriteria standar keberhasilan dalam

    pengembangan program disajikan pada Tabel 3.8.

    Tabel 3. 7. Standar Efektivitas Pengembangan Program Inkuiri 5E+e dalam

    Membekalkan Life-long learning Mahasiswa

    Rasio efektivitas Tingkat Capaian

    0 – 40 Sangat tidak efektif

    40 – 59,99 Tidak efektif

    60 – 79,99 Cukup efektif

    80 – 100 Efektif

    Sumber: Litbang Depdagri (1991)

  • 80

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    3.7. Hasil Pengembangan dan Pengujian Instrumen Tes dan Non Tes

    3.7.1. Hasil Validasi ahli terhadap Program

    Program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship (inkuiri 5E+e) yang

    sudah dirancang, selanjutnya ditimbang oleh para ahli untuk diukur validitas dan

    kelayakannya sebelum digunakan dalam penelitian. Program pembelajaran ini divalidasi

    oleh tiga orang ahli dengan latar belakang bidang keilmuan yang berbeda, akan tetapi

    memiliki relevansi yang tinggi dengan tema penelitian ini. Ahli pertama, memiliki latar

    belakang keilmuan pembelajaran IPA, mengajar materi Botani Phanerogamae, dan

    meneliti tentang Habits of mind dengan framework Marzano pada program

    Doktoralnya. Ahli kedua, merupakan pakar konten di bidang kajian tumbuhan, secara

    konsisten menekuni bidang kajian tumbuhan dalam pengajaran dan penelitiannya.

    Kepakaran dari ahli kedua memiliki relevansi yang tinggi dengan tema penelitian ini,

    karena program ini diimplementasikan pada mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan

    dan Hortikultura, yang keduanya merupakan rumpun bidang kajian tumbuhan. Ahli

    ketiga memiliki latar belakang kepakaran di bidang wirausaha, baik wirausaha di bidang

    pendidikan maupun konten, khususnya konten Biologi . Dasar pertimbangan penentuan

    ahli ketiga dalam memvalidasi program dan perangkat penelitian ini adalah relevansi

    kepakaran ahli dengan tema penelitian yang berorientasi pada entrepreneurship.

    Hasil validasi ahli terhadap draft program pembelajaran inkuiri berorientasi

    entrepreneurship (inkuiri 5E+e) disajikan pada Tabel 3.9.

    Tabel 3. 8. Hasil Validasi Ahli terhadap Program Pembelajaran 5E+e dan Perangkat

    Pembelajarannya

    No Kriteria

    validasi Validator 1 Validator 2 Validator 3

    1 Tahapan

    program

    Tahapan pembelajaran pada

    program dan perangkat

    pembelajaran sudah baik

    untuk membekalkan life-

    long learning; sintaks

    pembelajaran sudah sesuai

    dengan prinsip inkuiri; dan

    nilai-nilai entrepreneurship

    yang diintegrasikan sudah

    relevan dengan karakteristik

    model pembelajaran inkuiri

    untuk membekalkan life-

    long learning.

    Tahapan-tahapan

    pembelajaran pada

    kerangka program

    dan perangkat

    pembelajarannya

    sudah baik

    Tahapan program dan

    perangkat pembelajaran

    sudah baik, hanya dalam

    mengintegrasikan nilai-

    nilai entrepreneurship

    harus betul-betul teliti

    untuk melihat

    relevansinya dengan

    pembelajaran, agar tidak

    kesulitan dalam

    mengimplementasikan

    programnya.

    2 Substansi Substansi life-long learning Baik Baik, yang penting relevan

  • 81

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    No Kriteria

    validasi Validator 1 Validator 2 Validator 3

    pembekalan

    life-long

    learning

    telah terkandung secara

    implisit dalam setiap

    tahapan pembelajaran, baik

    pada kerangka program

    maupun perangkat

    pembelajarannya; langkah-

    langkah pembelajaran juga

    sudah dibangun dengan

    dimensi belajar framework

    Marzano.

    antara substansi life-long

    learning, entreprenurship

    dan materi yang diajarkan

    3 Konsep

    Biologi

    Program pembelajaran dapat

    diterapkan pada kedua mata

    kuliah (Keanekaragaman

    Tumbuhan dan

    Hortikultura), karena

    memiliki keterkaitan yang

    erat karakteristik dari dua

    mata kuliah tersebut. Hal

    yang terpenting pastikan

    mahasiswa (subjek

    penelitian) dari kedua mata

    kuliah tersebut harus sama.

    Konsep dari kedua

    mata kuliah yang

    ditentukan dapat

    diterapkan pada

    program ini, karena

    keduanya memiliki

    karakteristik yang

    selaras dan

    termasuk ke dalam

    rumpun bidang

    kajian tumbuhan.

    Poin yang menjadi

    catatan, harus

    banyak

    memunculkan nilai-

    nilai etnobotani dari

    konsep tersebut

    yang dapat

    dikembangkan

    Program dapat diterapkan

    dalam kedua mata kuliah

    ini, yang penting dapat

    menggali materi yang

    potensial untuk

    dikembangkan secara

    entrepreneurship yang

    kreatif

    4 Konteks

    masalah

    Tema yang diangkat dalam

    pembelajaran, seperti

    agrowisata dan etnobotani

    sudah sesuai dengan nilai-

    nilai entrepreneurship dan

    pembekalan life-long

    learning.

    Nilai-nilai

    etnobotani dari

    konsep materi harus

    lebih dimunculkan

    secara eksplisit

    pada program

    pembelajaran dan

    perangkatnya.

    Temanya sudah ada,

    namun pastikan tema yang

    diangkat memiliki

    relevansi yang baik

    dengan nilai

    entrepreneurship dan

    pembekalan life-long

    learning, agar tidak

    kesulitan dalam

    mengimplementasikannya.

    5 Keterbacaan Kerangka program

    pembelajaran yang

    dirancang dan perangkatnya

    dapat dibaca dengan baik

    maksud dan tujuannya.

    Program dan

    perangkat

    pembelajarannya

    sudah baik dan

    dapat dimengerti

    Kerangka program dan

    perangkat

    pembelajarannya sudah

    memadai, namun terlalu

    banyak kompetensi yang

    harus dicapai (baik pada

    life-long learning maupun

    keterampilan

    entrepreneurship),

  • 82

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    No Kriteria

    validasi Validator 1 Validator 2 Validator 3

    sehingga akan sulit untuk

    mengukurnya.

    6 Keterlaksana

    an

    Program pembelajaran dan

    perangkatnya secara

    operasional dapat

    digunakan, namun

    perhatikan beberapa hal: 1)

    alokasi waktu, dengan tugas

    yang banyak perlu waktu

    yang lebih leluasa; 2)

    pertanyaan-pertanyaan pada

    LKM harus lebih mengarah

    pada pengoptimalan

    kegiatan praktikum,

    terutama pada mata kuliah

    Keanekaragaman

    Tumbuhan; kegiatan

    praktikum Magnoliopsida

    dan Liliopsida tidak selalu

    harus menggunakan skala

    filogeni dalam menentukan

    karakteristik tumbuhan.

    Dapat digunakan teknik

    lainnya. Namun jika yang

    direncanakan sudah sesuai,

    maka dapat digunakan.

    Program dan

    perangkat

    pembelajaran sudah

    baik dan dapat

    digunakan untuk

    penelitian.

    Materi/ kontennya harus

    dipersiapkan secara kreatif

    untuk menunjang

    pencapaian kompetensi.

    Program pembelajaran inkuiri berorientasi entrepreneurship memperoleh

    penilaian dan pertimbangan dari para ahli. Saran dan koreksi yang diberikan oleh para

    ahli kemudian dijadikan sebagai dasar untuk memperbaiki program dan perangkat

    pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian.

    3.7.2. Rubrik Kuesioner Life-long learning Mahasiswa

    Dalam penelitian ini life-long learning adalah parameter utama yang diukur.

    Indikator life-long learning diadaptasi dari framework Marzano (1994) yang terdiri dari

    lima standar, yaitu: complex thinking, information processing, communication,

    collaboration, dan habits of mind. Pada penelitian ini pun seluruh standar dari

    framework Marzano diadaptasi untuk dibekalkan dan diukur dengan masing-masing

    standar diwakili oleh beberapa indikator yang relevan dengan karakteristik dan tujuan

    penelitian yang sedang dilakukan. Setiap indikator yang dukur kemudian dikembangkan

    menjadi instrumen rubrik kuesioner dengan skala rating 4, 3, 2, 1.

  • 83

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    Secara keseluruhan ada 30 pernyataan yang dikembangkan untuk mengukur

    seluruh standar life-long learning pada penelitian ini (lihat lampiran 3a-1). Adapun

    kisi-kisi instrumen rubrik kuesioner life-long learning mahasiswa disajikan pada Tabel

    3.10.

    Tabel 3. 9. Kisi-Kisi Rubrik Kuesioner Life-long learning

    Standar Life-

    long learning

    Indikator yang

    Diukur Pernyataan Kuesioner

    Nomor

    Item

    Complex

    thinking

    standard

    Membandingkan Membandingkan dua atau lebih spesies tumbuhan

    magnoliophyta dalam kegiatan pengamatan atau

    identifikasi ciri berdasarkan skala filogeni

    1

    Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan spesies berdasarkan tingkatan

    taksonnya. Misalnya mengklasifikasikan Psidium

    guajava (jambu biji) ke dalam familiy Myrtaceae

    2

    Menganalisis

    kesalahan

    Menganalisis kesalahan dalam merancang proyek

    dan melakukan percobaan wirausaha pada bidang

    kajian tumbuhan

    3

    Memecahkan

    masalah

    Memecahkan masalah yang dihadapi saat

    melakukan percobaan membuat agrowisata 4

    Information

    processing

    standard

    Menginterpretasi

    dan mensintesis

    informasi secara

    efektif

    Menafsirkan dan mensintesis informasi yang

    diperoleh tentang materi yang sedang dipelajari,

    seperti sistem klasifikasi kelas Magnoliopsida

    berdasarkan skala filogeni

    5

    Menggunakan

    berbagai teknik

    pengumpulan

    informasi dan

    sumber informasi

    secara efektif

    Mencari sumber informasi yang mendukung

    terhadap rancangan dan percobaan membuat

    agrowisata dengan berbagai teknik 6

    Akurat mengases

    informasi

    Menilai informasi yang diperoleh tentang

    tingkatan takson berdasarkan karakteristik

    tumbuhan pada saat praktikum

    7

    Mengetahui dimana

    dan bagaimana

    informasi tambahan

    dapat memberikan

    keuntungan pada

    proyek

    Mengumpulkan informasi tambahan yang

    mendukung serta menggunakannya dalam

    pengembangan wirausaha pada bidang kajian

    tumbuhan 8

    Effective

    communication

    Standard

    Mengungkapkan

    gagasan dengan

    jelas

    Mengungkapkan gagasan berpikir secra jelas baik

    saat eksplorasi bersama tim maupun ketika

    menjelaskan hasil diskusi di depan kelas

    9

    Berkomunikasi

    dengan khalayak

    yang beragam

    secara efektif

    Menjelaskan hasil berpikir yang mudah dipahami

    dihadapan kelas dengan karakteristik orang yang

    berbeda-beda 10

    Berkomunikasi

    dalam berbagai cara

    secara efektif

    Menyampaikan pendapat kepada teman satu

    kelompok ketika membuat rancangan atau

    melakukan percobaan wirausaha pada tumbuhan

    11

    Berkomunikasi

    untuk berbagai

    tujuan secara efektif

    Menyampaikan gagasan untuk berbagai tujuan

    dalam membuat rancangan wirausaha di bidang

    kajian tumbuhan

    12

    Menciptakan

    produk berkualitas

    Melakukan proyek wirausaha mulai dari membuat

    rancangan, melakukan percobaan hingga uji

    kelayakan produk berdasarkan materi bidang

    13

  • 84

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    Standar Life-

    long learning

    Indikator yang

    Diukur Pernyataan Kuesioner

    Nomor

    Item

    kajian tumbuhan yang sudah dipelajari

    Collaboration

    Standard

    Menunjukkan

    prestasi kerja untuk

    tujuan bersama

    Menunjukkan prestasi kerja dalam kerjasama tim

    ketika melakukan identifikasi dan klasifikasi

    tumbuhan, serta membuat rancangan dan

    melakukan percobaan proyek wirausaha

    14

    Menunjukkan

    keterampilan

    interpersonal secara

    efektif

    Menunjukkan keterampilan interpersonal

    terhadap sesama anggota kelompok dalam

    bekerjasama melakukan eksplorasi maupun

    proyek wirausaha

    15

    Berkontribusi

    dalam memelihara

    kekompokan tim

    Bersama-sama menjaga kekompakkan tim dalam

    berkolaborasi, mulai dari kegiatan identifikasi dan

    klasifikasi tumbuhan, serta membuat rancangan

    dan melakukan percobaan proyek wirausaha

    16

    Melakukan

    berbagai peran

    dalam kelompok

    secara efektif

    Totalitas dalam memberikan berbagai peran untuk

    kelompoknya saat bekerja mulai dari kegiatan

    identifikasi dan klasifikasi tumbuhan, serta

    membuat rancangan dan melakukan percobaan

    proyek wirausaha

    17

    Habits of mind

    Standard

    Self regulation

    Sadar akan

    pemikirannya

    sendiri

    Menganalisis struktur pemikiran sendiri dalam

    bekerja, serta menilai kelebihan dan

    kelemahannya

    18

    Membuat rencana

    yang efektif

    Menyusun perencanaan sebelum melakukan

    pekerjaan, seperti dalam membuat rancangan

    wirausaha dan melakukan percobaan pembuatan

    proyek agrowisata

    19

    Sadar akan

    menggunakan

    sumber daya yang

    diperlukan

    Membutuhkan dan menggunakan sumber daya

    yang diperlukan dalam pembuatan proyek

    agrowisata 20

    Peka terhadap

    umpan balik

    Sikap/ respon mahasiswa saat menerima umpan

    balik dari teman sejawat maupun dosen dalam

    diskusi, tanya jawab, presentasi maupun

    percobaan proyek agrowisata

    21

    Mengevaluasi

    keefektifan

    tindakan sendiri

    Mengevaluasi keefektifan tindakan sendiri

    terutama dalam membuat rancangan dan

    melakukan percobaan proyek agrowisata

    22

    Critical thinking

    Jelas dan mencari

    kejelasan

    Menganalisis kejelasan dari hasil berpikir/

    karyanya sendiri dan tim dalam kegiatan

    percobaan serta proyek pembuatan agrowisata

    23

    Berpikiran terbuka Menunjukkan kemampuan berpikir terbuka (open

    minded) dalam memecahkan masalah 24

    Mengatasi impulsif Melakukan tindakan secara cermat dengan

    pemikiran empiris dalam melakukan kegiatan

    identifikasi dan klasifikasi tumbuhan serta

    membuat rancangan dan melakukan percobaan

    25

    Peka terhadap

    perasaan dan

    tingkat pengetahuan

    orang lain

    Menyampaikan hasil pemikirannya secara santun

    dengan memperhatikan perasaan dan tingkat

    pengetahuan orang lain saat berdiskusi kelompok

    dan presentasi di depan kelas

    26

    Creative thinking

    Menjalankan tugas

    dengan ulet

    walaupun

    Melakukan pekerjaan dengan ulet dan pantang

    menyerah, meskipun sering kali mengalami

    kegagalan dan menghadapi kendala dalam

    27

  • 85

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    Standar Life-

    long learning

    Indikator yang

    Diukur Pernyataan Kuesioner

    Nomor

    Item

    ditemukan banyak

    kendala, bahkan

    ketika jawaban atau

    solusi tidak segera

    ditemukan

    pekerjaanya

    Mendorong untuk

    berpikir hingga

    batas maksimal

    pengetahuan dan

    kemampuan diri

    Berpikir keras dengan menggunakan berbagai

    strategi untuk menyelesaikan proyek agrowisata

    hingga batas maksimal kemampuan dan

    pengetahuan diri sendiri

    28

    Menghasilkan,

    mempercayai, dan

    mempertahankan

    standar evaluasi

    sendiri

    Menghasilkan standar evaluasi sendiri

    berdasarkan pekerjaan yang telah dilakukan, dan

    mempertahankan standar tersebut untuk

    meningkatkan kualitas kerjaannya

    29

    Menghasilkan cara

    baru untuk melihat

    situasi di luar batas-

    batas konvensi

    standar

    Melakukan pekerjaan dengan berbagai cara/

    strategi yang kreatif dan unik, berbeda bahkan

    lebih baik dari pola/ intruksi yang diberikan

    (seperti dalam proyek pembuatan agrowisata)

    30

    Instrumen life-long learning yang sudah dikembangkan selanjutya dilakukan

    validitas logis dan empiris serta uji reliabilitas dari kualitas instrumen. Hasil

    validitas logis melalui expert judgment oleh para ahli terhadap instrumen rubrik

    kuesioner life-long learning disajikan pada Tabel 3.11.

    Tabel 3.10. Hasil validitas instrumen life-long learning melalui expert judgment

    No Kriteria validasi Validator 1 Validator 2 Validator 3

    1 Kesesuaian

    pernyataan

    dengan indikator

    pada standar life-

    long learning

    Beberapa rubrik menggunakan

    kata “tidak”, sebaiknya

    dihindari karena pasti tidak

    akan dipilih oleh mahasiswa.

    Apa tidak terlalu banyak aspek

    yang diukurnya?

    Baik Baik

    2 Relevansi

    pernyataan pada

    instrumen dengan

    pelaksanaan

    pembelajaran

    Ada beberapa pernyataan yang

    maknanya sulit untuk

    dipahami.

    Perhatikan pernyataan yang

    sulit untuk diamati pada

    lembar observasi (ciri yang

    menunjukkan bahwa siswa

    memenuhi kriteria tertentu).

    Dalam menggunakan lembar

    observasi, harus melibatkan

    banyak observer.

    Secara

    keseluruhan

    sudah baik, tapi

    perhatikan

    ketika

    menerapkan

    dalam

    pembelajaran,

    jangan terkesan

    dipaksakan.

    Baik, namun

    perhatikan dalam

    menyusun

    pernyataan pada

    lembar observasi

    agar mudah

    digunakan oleh

    observer

    3 Tata bahasa Tata bahasa secara umum

    sudah baik, namun perhatikan

    beberapa istilah: lihat lagi

    pengertian klasifikasi; definisi

    Ok Baik

  • 86

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    No Kriteria validasi Validator 1 Validator 2 Validator 3

    dari “membuat agrowisata”

    dapat dijelaskan lagi.

    4 Kejelasan gradasi

    pada rubrik

    Secara keseluruhan sudah

    baik, namun ada beberapa

    item yang gradasinya tidak

    seimbang antara pernyataan

    dengan nilai 4, 3, 2, 1.

    Sudah baik Kalimatnya harus

    lebih jelas tegas

    untuk

    membedakan

    gradasi pada

    rubrik dengan

    nilai 1 – 4.

    5 Keterbacaan

    substansi kalimat

    instrumen

    Keterbacaan kalimat

    pernyataan pada rubrik secara

    keseluruhan sudah baik,

    namun perhatikan makna dari

    beberapa istilah-istilah penting

    yang digunakan, jangan

    sampai mahasiswa menjadi

    salah persepsi

    Kalimat dan

    pernyataan

    mudah

    dimengerti

    maknanya.

    Secara

    keseluruhan

    suhdah baik

    Berdasarkan Tabel 3.10 dapat dilihat dengan jelas bahwa secara keseluruhan

    instrumen yang dikembangkan sudah baik dan layak untuk digunakan dalam

    penelitian. Ada beberapa catatan yang harus diperbaiki oleh peneliti sebelum

    instrumen tersebut diujicobakan, oleh karenanya peneliti melakukan perbaikan

    terhadap beberapa item instrumen yang diberi catatan khusus.

    Untuk menguatkan validitas yang telah dinilai oleh para ahli, selanjutnya

    instrumen diujicobakan untuk melihat validitas dan reliabilitas secara empiris. Uji

    coba instrumen dilakukan terhadap mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah

    yang dikembangkan dalam penelitian, yaitu mata kuliah Keanekaragaman

    Tumbuhan dan mata kuliah Hortikultura. Jumlah partisipan yang terlibat dalam uji

    coba instrumen sebanyak 29 orang. Jadi, dalam menganalisis hasil perhitungan uji

    validitas, nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel. Jika nilai rhitung ≥ rtabel, maka item

    instrumen dinyatakan valid, demikian sebaliknya. Penentuan rtabel dilihat

    berdasarkan tabel harga titik dari pearson product moment dengan jumlah sampel

    (n) pada uji coba insrumen sebanyak 29 orang dan taraf signifikan 0,05 adalah

    sebesar 0,355.

    Instrumen dinyatakan reliabel apabila nilai hasil perhitungan reliabilitas

    sebuah soal lebih tinggi dibandingkan kriteria nilai koefisien acuan. Adapun hasil

    validitas dan reliabilitas secara empiris terhadap kuesioner life-long learning

  • 87

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    mahasiswa yang dilakukan melalui uji coba lapangan secaara langsung disajikan

    pada Tabel 3.12.

    Tabel 3. 11. Hasil validitas dan reliabilitas instrumen life-long learning melalui uji

    coba lapangan

    No

    Item

    Nilai

    Validitas

    Nilai

    Reliabilitas

    Kategori Validitas &

    Reliabelitas Keputusan

    No

    Baru

    1 0.680 0.917 Valid & Reliabel Digunakan 1

    2 0.478 0.921 Valid & Reliabel Digunakan 2

    3 0.639 0.918 Valid & Reliabel Digunakan 3

    4 0.467 0.921 Valid & Reliabel Digunakan 4

    5 0.626 0.919 Valid & Reliabel Digunakan 5

    6 0.419 0.921 Valid & Reliabel Digunakan 6

    7 0.405 0.923 Valid & Reliabel Digunakan 7

    8 0.458 0.921 Valid & Reliabel Digunakan 8

    9 0.653 0.918 Valid & Reliabel Digunakan 9

    10 0,382 0.923 Valid & Reliabel Digunakan 10

    11 0.723 0.917 Valid & Reliabel Digunakan 11

    12 0.496 0.920 Valid & Reliabel Digunakan 12

    13 0.747 0.917 Valid & Reliabel Digunakan 13

    14 0.435 0.921 Valid & Reliabel Digunakan 14

    15 0.508 0.920 Valid & Reliabel Digunakan 15

    16 0.641 0.918 Valid & Reliabel Digunakan 16

    17 0.751 0.916 Valid & Reliabel Digunakan 17

    18 -0.050 0.926 Tidak Valid & Reliabel Item Dibuang -

    19 0.381 0.921 Valid & Reliabel Digunakan 18

    20 0.683 0.917 Valid & Reliabel Digunakan 19

    21 0.613 0.919 Valid & Reliabel Digunakan 20

    22 0.622 0.919 Valid & Reliabel Digunakan 21

    23 0.568 0.919 Valid & Reliabel Digunakan 22

    24 0.519 0.921 Valid & Reliabel Digunakan 23

    25 0.673 0.918 Valid & Reliabel Digunakan 24

    26 0.573 0.919 Valid & Reliabel Digunakan 25

    27 0.440 0.921 Valid & Reliabel Digunakan 26

    28 0.589 0.919 Valid & Reliabel Digunakan 27

    29 0.613 0.919 Valid & Reliabel Digunakan 28

    30 0.857 0.915 Valid & Reliabel Digunakan 29

    Berdasarkan hasil analisis validitas dan reliabilitas terhadap instrumen rubrik

    kuesioner life-long learning mahasiswa yang ditunjukkan oleh Tabel 3.12, ada satu

    item instrumen yang dinyatakan tidak valid yaitu nomor 18, sehingga item tersebut

    dibuang karena skor perhitungan validitasnya minus. Adapun berdasarkan analisis

    reliabilitas, seluruh item kuesioner life-long learning menunjukkan data yang

  • 88

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    reliabel. Dengan demikian, jumlah item untuk instrumen rubrik kuesioner life-long

    learning mahasiswa yang digunakan selanjutnya pada penelitian di tahap uji coba I

    hanya 29 item (lihat lampiran 3a-2).

    3.7.3. Tes Penguasaan Konsep Mahasiswa

    Penguasaan konsep merupakan salah satu parameter yang dukur dalam penelitian

    ini, tujuannya adalah untuk mengetahui dampak yang diberikan oleh program

    pembelajaran inkuiri 5E+e dalam membekalkan life-long learning terhadap penguasaan

    konsep bagi mahasiswa. Penguasaan konsep difokuskan pada bidang kajian tumbuhan,

    yaitu mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan dan Hortikultura. Untuk setiap mata

    kuliah dikembangkan sebanyak 40 item soal tes yang diujicobakan terhadap 29

    partisipan.

    a. Tes Penguasaan Konsep pada Mata Kuliah Keanekaragaman Tumbuhan

    Berikut disajikan kisi-kisi instrumen penguasaan konsep pada mata kuliah

    Keanekaragaman Tumbuhan.

    Tabel 3. 12. Kisi-Kisi Instrumen Penguasaan Konsep Keanekaragam Tumbuhan

    No Sub Materi No Soal Jumlah per Submateri

    1 Hamamelidae 1, 9 2

    2 Rosidae 2, 6, 29 3

    3 Liliopsida 3, 7 2

    4 Asteridae 4, 16, 25 3

    5 Arecidae 5, 13, 23 3

    6 Dillenidae 8, 12, 28 3

    7 Caryophyllidae 10, 22 2

    8 Lilidae 11, 14, 21 3

    9 Zingiberidae 15, 18 2

    10 Magnoliidae 17, 24, 30 3

    11 Commelinidae 20, 26, 27 3

    12 Magnoliopsida 19 1

    13 Habitus 31 1

    14 Pola Percabangan 32 1

    15 Jenis Daun 33 1

    16 Pola pertulangan daun 34 1

    17 Pola duduk daun 35 1

    18 Jenis bunga 36 1

    19 Perlekatan Calix/ corolla 37 1

    20 Keadaan pistilum dan letak ovarium 38 1

    21 Tipe plasenta 39 1

    22 Jenis buah 40 1

    Jumlah Soal 40

  • 89

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    Dari ke 40 soal yang telah disusun, selanjutnya dilakukan uji coba instrumen

    terhadap mahasiswa yang sudah pernah menempuh mata kuliah yang dijadikan

    sampel. Hasil uji coba dari setiap item soal pada masing-masing mata kuliah

    dianalisis untuk diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya

    pembedanya. Hal tersebut dilakukan agar setiap item soal yang akan digunakan

    dalam penelitian benar-benar layak untuk digunakan.

    Validitas soal tes penguasaan konsep pada mata kuliah Keanekaragaman

    Tumbuhan dilakukan dengan dua cara, yaitu validitas logis dan validitas empiris.

    Validitas logis pada soal tes penguasaan konsep dilakukan melalui proses expert

    judgment, yaitu soal diperiksa oleh para ahli (ahli pembelajaran Biologi , ahli konten

    Biologi , dan ahli entrepreneurship). Sedangkan validitas empiris dilakukan melalui

    uji coba lapangan, setiap item soal dikerjakan oleh 29 partisipan mahasiswa yang

    sudah pernah menempuh mata kuliah yang diujikan. Pada Tabel 3.14 disajikan data

    hasil validitas logis oleh expert judgment terhadap soal tes penguasaan konsep yang

    akan digunakan dalam penelitian.

    Tabel 3. 13. Hasil Expert Judgment terhadap Soal Tes Penguasaan Konsep

    No Kriteria

    validasi Validator 1 Validator 2 Validator 3

    1 Kesesuaian

    soal dengan

    dimensi

    kognitif dan

    submaterinya

    Secara keseluruhan soal-

    soal sudah baik, namun

    perhatikan beberapa hal:

    penulisan nama latin;

    etnobotani yang

    dituliskan sebagai penciri

    spesies tersebut harus

    spesifik, jangan sampai

    menimbulkan jawaban

    ganda; ada beberapa soal

    yang seharusnya masuk

    kategori C3 dan C4 tapi

    ditulis C2. Perhatikan

    penciri utamanya.

    Soal harus lebih

    banyak mengaitkan

    dengan nilai

    wirausaha agar sesuai

    dengan tema

    penelitiannya

    Muatan soal harus

    terlihat jelas

    memunculkan nilai

    wirausaha dari

    materi yang

    dipelajari.

    Harus kreatif

    mengemas materi

    berorientasi

    entrepreneurship

    agar kepentingan

    penyampaian

    materi pun tidak

    terhambat

    2 Soal tidak

    mengandung

    miskonsepsi

    Soal secara keseluruhan

    sudah baik dan tidak

    mengandung

    miskonsepsi.

    Soal sudah baik, tidak

    mengandung

    miskonsepsi. akan

    tetapi, perhatikan

    konsistensi dalam

    menggunakan istilah-

    istilah pada soal.

    Baik

    3 Kesesuaian

    soal dengan

    Soal sudah sesuai dengan

    kemampuan berpikir

    Secara umum sudah

    baik, namun pada

    Baik

  • 90

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    No Kriteria

    validasi Validator 1 Validator 2 Validator 3

    tingkat

    pemikiran

    mahasiswa

    mahasiswa beberapa soal harus

    sesuai dengan yang

    dipelajari oleh

    mahasiswa pada mata

    kuliah yang akan

    diteliti.

    4 Keseimbangan

    opsi jawaban

    soal

    Perhatikan penentuan

    pilihan jawaban pada

    beberapa soal, harus

    seimbang tingkat

    kesulitan dan struktur

    kalimatnya

    Ada beberapa soal

    yang opsinya kurang

    sepadan.

    Dalam penentuan

    pilihan jawaban

    harus lebih

    seimbang

    5 Tata bahasa Tata bahasa sudah baik,

    namun perhatikan

    struktur kalimat pada

    beberapa opsi jawaban

    Tata bahasa pada soal

    sudah baik.

    Perhatikan huruf

    pertama pada nama

    takson harus kapital.

    Perhatikan juga

    kesalahan-kesalahan

    penulisan nama latin.

    Baik

    Adapun hasil validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda secara

    empiris atau uji coba lapangan terhadap soal tes penguasaan konsep mahasiswa pada

    mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan ditunjukkan pada Tabel 3.15.

    Tabel 3. 14. Hasil Uji Coba Instrumen Penguasaan Konsep MK. Keanekaragaman

    Tumbuhan

    No.

    Soal

    Nilai Hasil Uji Coba Instrumen

    Keputusan No

    Baru Validitas Reliabilitas T.

    Kesukaran

    Daya

    Beda

    1 0.293 0,742 0,24 0.293 Digunakan dengan Perbaikan 1

    2 0.554 0,729 0,38 0.554 Digunakan 2

    3 0.461 0,734 0,28 0.461 Digunakan 3

    4 -0.284 0,770 0,41 -0.284 Dibuang -

    5 0.404 0,737 0,45 0.404 Digunakan 4

    6 0.691 0,720 0,45 0.691 Digunakan 5

    7 0.129 0,750 0,28 0.129 Dibuang -

    8 0.672 0,721 0,41 0.672 Digunakan 6

    9 0.332 0,741 0,41 0.332 Digunakan 7

    10 0.306 0,742 0,55 0.306 Digunakan 8

    11 0.362 0,739 0,38 0.362 Digunakan 9

    12 0.571 0,727 0,41 0.571 Digunakan 10

    13 -0.181 0,766 0,59 -0.181 Dibuang -

    14 0.408 0,737 0,34 0.408 Digunakan 11

    15 -0.217 0,768 0,48 -0.217 Dibuang -

    16 0.246 0,744 0,07 0.246 Digunakan dengan Perbaikan 12

    17 0.395 0,737 0,34 0.395 Digunakan 13

    18 0.058 0,754 0,31 0.058 Dibuang -

    19 0.142 0,751 0,48 0.142 Dibuang -

  • 91

    Muhammad Syaipul Hayat, 2020 PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI INKUIRI BERORIENTASI ENTREPRENEURSHIP Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

    No.

    Soal

    Nilai Hasil Uji Coba Instrumen

    Keputusan No

    Baru Validitas Reliabilitas T.

    Kesukaran

    Daya

    Beda

    20 0.446 0,735 0,31 0.446 Digunakan 14

    21 0.554 0,728 0,45 0.554 Digunakan 15

    22 0.246