Lkm Sistem Indra

27
FISIOLOGI HEWAN SISTEM INDRA KELOMPOK 3 : Amin Fadly Anis Fitriana Ayu Maitreya Ch. Dwi Arianita W. Eka Imbia Agus Fiqih Dewi KELAS A JURUSAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG

description

Fisiologi hewan

Transcript of Lkm Sistem Indra

Page 1: Lkm Sistem Indra

FISIOLOGI HEWANSISTEM INDRA

KELOMPOK 3 : Amin Fadly Anis Fitriana Ayu Maitreya Ch. Dwi Arianita W. Eka Imbia Agus Fiqih Dewi

KELAS AJURUSAN BIOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Page 2: Lkm Sistem Indra

1. a) mengindra dimulai dari reseptor. Berdasarkan strukturnya ada berapa macam reseptor? Jelaskan

Ada 2 macam, yaitu:1. Reseptor saraf

Merupakan reseptor saraf yang paling sederhana, yang hanya berupa ujung dendrite dari suatu sel saraf (tidak memiliki selubung mielin), dapat di temukan pada reseptor nyeri nosiseptor.

2. Reseptor nonsarafMerupakan struktur saraf yang lebih rumit dapat di temukan dalam organ pendengaran vertebrata (berupa sel rambut) dan pada organ penglihatan (berupa sel batang dan kerucut). Reseptor ini merupakan reseptor khusus dan bukan reseptor saraf.

Page 3: Lkm Sistem Indra

Reseptor saraf Reseptor non saraf

Page 4: Lkm Sistem Indra

1. b) apa fungsi reseptor pada indra? Bagaimana reseptor melaksanakan fungsinya/prosesnya? Sertai

gambar

• Fungsi reseptor indra adalah untuk mengubah energi stimulus menjadi suatu sinyal

• Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa (sensory infersion) dari organ indra menuju ke otak dimana perasaan ini ditafsirkan.

• Serabut saraf dilengkapai dengan ujung akhir yang khusus mengumpulkan rangsangan. Sistem indra memerlukan bantuan sistem saraf yang menghubungkan badan indra dengan sistem saraf pusat.

Page 5: Lkm Sistem Indra

Cara berfungsinya reseptor yaitu,• apabila suatu jenis reseptor menerima rangsang yang sesuai maka

membran reseptor tersebut akan mengalami serangkaian peristiwa yang menyebabkan timbulnya potensial aksi pada bagian tersebut.

• potensial aksi yang terbentuk dinamakan potensial reseptor atau potensial lokal

• dalam hal ini, potensial aksi tidak menjalar ke bagian lainnya. Namun, jika rangsang yang d terima reseptor cukup kuat, potensial reseptor yang timbul akan lebih besar

• makin besar rangsang yang diterima, makin besar pula potensial lokal yang dihasilkan, sehingga dapat melampaui batas ambang perangsangan pada membran

• apabila hal ini terjadi, potensial aksi akan menyebar ke membran di sebelahnya, hingga ke sel saraf aferen, bahkan ke membran sel berikutnya

• dalam keadaan yang demikian, potensial aksi yang terbentuk pada reseptor di namakan potensial generator.

Page 6: Lkm Sistem Indra
Page 7: Lkm Sistem Indra

1. c) apakah struktur reseptor indra sama dengan reseptor pada membran subsinaps?

Struktur reseptor indra tidak sama dengan reseptor membran subsinaps.Pada membran subsinaps, reseptor berbentuk molekul-molekul protein yang akan berinteraksi dengan neurotransmitter/hormon

Page 8: Lkm Sistem Indra
Page 9: Lkm Sistem Indra

No 2Apakah stimulus pada suatu reseptor langsung diubah menjadi potensial aksi atau melalui potensial bertingkat dulu baru menjadi potensial aksi?

Langsung ke potensial aksi• Membran akan lebih permeabel, shg ion Na ekstrasel masuk ke

intrasel →kenegatifan intrasel berkurang →penurunan beda potensial ekstrasel & intrasel (DEPOLARISASI)

• Depolarisasi akan meningkatkan permeabilitas membran sehingga makin banyak ion Na ekstrasel yang masuk ke intrasel depolarisasi makin besar (LINGKARAN HODGKIN)

• Bila peristiwa terus berlanjut, suatu saat depolarisasi mencapai ambang letup sehingga terbentuklah POTENSIAL AKSI; bila tidak berlanjut akan kembali ke keadaan istirahat (REPOLARISASI)

• Potensial aksi yang menjalar→IMPULS

Page 10: Lkm Sistem Indra
Page 11: Lkm Sistem Indra

3. Apakah sensasi (ekspresi sensorik) dimana terjadinya sensasi tersebut?

• Sensasi adalah interpretasi otak terhadap impuls yang datang kepadanya dari saraf sensori. Jadi, tempat terjadinya sensasi adalah di otak. Ekspresi sensori (sensasi) ditentukan oleh pusat sensori dan pusat sensori tersebut bertanggung jawab untuk bagian tertentu dari tubuh secara lengkap.

Page 12: Lkm Sistem Indra
Page 13: Lkm Sistem Indra

4. Jelaskan proses mengindera (misal melihat lilin). Buat jalur saraf yang dilewati impuls

sampai terjadi proses mengindra• Cahaya memasuki mata melalui kornea. Kornea dan

lensa secara bersamaan membelokkan sinar cahaya yang datang sehingga bisa fokus di retina. Syaraf optik dari mata kemudian ke optik chiasma yang ada di otak. Setelah bersinapsis di thalamus, jalur dari visi neuron berakhir di lobus oksipitalis pada visual korteks. Jalur kolateral dari thalamus ke otak tengah yang bersinapsis dengan neuron eferen saraf kranial III yang mengontrol diameter pupil.

Page 14: Lkm Sistem Indra
Page 15: Lkm Sistem Indra

5.a)Jelaskan bagaimana cahaya diubah menjadi impuls pada retina?

Cahaya yang masuk ke dalam retina diserap oleh rhodopsin, suatu protein yang tersusun dari opsin (protein transmembran) yang terikat pada aldehida vitamin A. Penyerapan cahaya ini akan menyebabkan isomerisasi rhodopsin dan memisahkan opsin dari ikatannya dengan aldehida vitamin A menjadi opsin bentuk aktif. Opsin bentuk aktif kemudian memfasilitasi pengikatan guanosin triphosphate (GTP) dengan protein transducin. Kompleks GTP-transducin ini kemudian mengaktifkan ensim cyclic guanosin monophosphate phosphodiesterase (PDE) suatu ensim yang berperan dalam pembentukan senyawaan cyclic guanosin monophosphate (cGMP). Siklik guanosin monophosphate (cGMP) ini berperan dalam pembukaan kanal natrium di dalam plasmalema sel batang dan menyebabkan masuknya natrium dari segmen luar sel batang menuju ke segmen dalam sel batang. Keadaan ini akan menyebabkan hiperpolarisasi di segmen dalam sel batang dan merangsang dilepaskannya neurotransmitter dari sel batang menuju ke sel bipolar. Oleh sel bipolar rangsang kimiawi ini dirubah menjadi impuls listrik yang akan diteruskan menuju ke sel ganglion untuk selanjutnya dikirim ke otak.

Page 16: Lkm Sistem Indra

PHOTOTRANSDUCTION

Page 17: Lkm Sistem Indra
Page 18: Lkm Sistem Indra

5.b)Apa keistimewaan fotoreseptor dibandingkan dangan reseptor lain dalam mengubah stimulus?

• Fotoreseptor yang terdapat di retina mata terdiri dari sel batang dan sel kerucut. Sel batang mengandung bahan kimia fotosensitif yang disebut Rhodopsin sedangkan sel kerucut mengandung satu dari beberapa fotopigmen (Photopsin), yang terjrai apabila terkena cahaya.

• Cahaya tersebut mengalami transduksi hingga sedemikian rupa hingga mengalami hiperpotarisasi yang menurunkan kecepatan lepas muatan sel batang ke sel kedua retina, yaitu sel bipolar sehingga inhibisi terhadap sel bipolar lenyap dan sel bipolar mengalami depolarisasi. Depolarisasi sel bipolar menyebabkan munculnya suatu potensial aksi di sel ketiga retina, sel ganglion. Potensial aksi yang dihasilkan sel ganglion dikirim ke otak melalui saraf optikus.

Page 19: Lkm Sistem Indra
Page 20: Lkm Sistem Indra

6a. Dimana alat keseimbangan kita berada? Ada berapa alat keseimbangan kita

• Alat keseimbangan terdapat dua macam yaitu alat keseimbangan dinamis (krista ampularis) dan alat keseimbangan statis (makula akustika). Krista ampularis berada didalam ampula. Jadi setiap telinga memilikki tiga ampularis yang posisinya tegak lurus satu sama lain. Makula akustika terletak didalam sakulus dan utrikulus. Makula akustika alat keseimbangn statis yang memberitahukan posisi kepala pasa saat kita diam atau melakukan gerak lurus beraturan. meskipun reseptor dalam sakulus ataupun utrikulus pada dasarnya sama tetapi masing masing berorientasi pada arah yang berbeda.

Page 21: Lkm Sistem Indra
Page 22: Lkm Sistem Indra

6b. Bagaiman prinsip kerja alat kesetimbangan. Sebut dan jelaskan beserta stimulus

• Pada krista ampularis posisinya saling tegak lurus satu sama lain, dan masing masing berpasangan kanan dan kiri. Setiap gerakan kepala akan dideteksi oleh paling tidak 2 krista ampularis , dimana sel reseptor salah satu krista akan mengalami depolarisasi dan sel reseptor satunya akan mengalami hiperpolarisasi.akibatnya maka setiap gerakan rotasi kepala dan tubuh akan disadari,sehingga keseimbangan tubuh tetap terjaga.

Page 23: Lkm Sistem Indra

• Dalam utrikulus pada setiap sisi kepala,sebagian rambut sel reseptor terdepolarisasi dan sebagia yang lain terhipolarisasi. Sel reseptor yang terdepolarisasi akan melepaskan neurotransmitter yang selanjutnya diikuti terjainya impuls pada ujung saraf sensoris untuk diteruskan kepusat kesetimbangan di otak . Dengan demikian kita akan sadar posisi kepala kita saat diam.rambut resptor dalam utrikulus juga mengalami perubahan bila kita melakukan gerak lurus horizontal.

Page 24: Lkm Sistem Indra

7. Bagaimana proses mendengar terjadi? Sertai dengan jalur sarafnya!

• Getaran udara yang ditimbulakan sumber bunyi masuk ke dalam liang telinga dan menimpa gendang telinga dan ditransmisikan melalui tulang pendengaran, dan melalui jendela lonjong melalui perilimfe. Energi suara yang mengenai gendang dengar dan dirambatkan melalui tulang pendengaran ke jendela lonjong akan dikonsentrasikan pada area yang lebih kecil.

• Getaran akan terus dilanjutkan dan merambat ke cairan kohlear, membrane reisnerr dan basiler, kemudian tersebar tersebar ke bagian bagian kohlear sebelum energinya dibebaskan melalui jendela bundar. Gerakan membrane basiler akan merangsang sekelompok sel rambut. Rangsangan ini menyebabkan sel rambut melepaskan neurotransmitter ke akson sel sensori. Sumasi arus reseptor akan menimbulkan implus pada saraf pendengaran yang akan disampaikan ke pusat pendengaran.

Page 25: Lkm Sistem Indra
Page 26: Lkm Sistem Indra

Jalur saraf

• Getaran suara memasuki liang telinga menekan membran tympani melintas melalui tulang-tulang pendengaran menekan tingkap jorong menimbulkan gelombang pada perilimfe menekan membran vestibularis dan skala basilaris merangsang sel-sel rambut pada organ Corti.

Page 27: Lkm Sistem Indra