BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48801/4/BAB III.pdf · 1) Jika nilai Asymp. Sig...

14
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat yang dijadikan sebagai tempat objek dalam penelitian. Penilitian ini dilakukan di Kota Malang dan dilaksanakan pada bulan April 2019 hingga mendapatkan data yang valid. B. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Explanatory Research atau penelitian penjelasan yang menggunakan metode survey, pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015) metode Explanatory Research merupakan metode penelitian yang menjelaskan pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain dan kedudukan variabel-variabel yang telah diteliti. Menurut Sugiyono (2015) penelitian survei digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang sampel dari satu populasi serta menggunakan kuesioner yang dijadikan sebagai alat pengumpul data pokok. C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2015) populasi terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, ditetapkan oleh

Transcript of BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48801/4/BAB III.pdf · 1) Jika nilai Asymp. Sig...

Page 1: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48801/4/BAB III.pdf · 1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat yang dijadikan sebagai

tempat objek dalam penelitian. Penilitian ini dilakukan di Kota Malang dan

dilaksanakan pada bulan April 2019 hingga mendapatkan data yang valid.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Explanatory Research atau

penelitian penjelasan yang menggunakan metode survey, pada penelitian ini

penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015)

metode Explanatory Research merupakan metode penelitian yang

menjelaskan pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain dan

kedudukan variabel-variabel yang telah diteliti. Menurut Sugiyono (2015)

penelitian survei digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang

sampel dari satu populasi serta menggunakan kuesioner yang dijadikan

sebagai alat pengumpul data pokok.

C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2015) populasi terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, ditetapkan oleh

Page 2: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48801/4/BAB III.pdf · 1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)

23

peneliti untuk dipelajari sehingga bisa ditarik kesimpulannya. Populasi

pada penelitian ini adalah seluruh pengguna aplikasi musik online

Spotify premium di Kota Malang.

2. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari jumlah populasi yang memiliki

sifat dan karakteristik yang sama (Sugiyono, 2015). Penelitian ini

menggunakan teknik non probability sampling melalui cara purposive

sampling yaitu metode penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2015). Sampel dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan

tertentu, seperti: konsumen yang berdomisili di Kota Malang dan pernah

atau sekarang menjadi pengguna aplikasi musik online Spotify premium,

sehingga layak untuk dijadikan sampel dalam penelitian.

Tujuan dari pengambilan sampel menggunakan teknik purposive

sampling supaya bisa mendapatkan data yang akurat sesuai dengan

persyaratan dari peneliti. Menurut Ferdinand (2014) dalam penelitian

multivariate besarnya sample ditentukan dari jumlah indikator dikalikan 5-10.

Penelitian ini mempunyai 11 indikator, hal ini dapat diketahui bahwa peneliti

membutuhkan 55-110 sampel responden. Penelitian ini menggunakan sampel

terbesar untuk mempermudah penentuan valid dalam perhitungan sampel.

D. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian ini terdiri sari satu variabel bebas (Independent

variable), satu variabel penghubung (Mediating variabel), dan satu variabel terikat

(Dependent variabel). Definisi operasional variabel dibagi menjadi tiga yaitu:

Page 3: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48801/4/BAB III.pdf · 1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)

24

1. Variabel Bebas (Nilai yang dirasakan)

Nilai yang dirasakan merupakan penilaian konsumen tentang hasil

pengalaman dari penggunaan produk atau layanan dengan

membandingkan pengorbanan yang dikeluarkan (Oyedele & Simpson,

2018). Secara operasional sebagaimana di dalam perusahaan yang

dimaksud nilai yang dirasakan merupakan konsumen memberikan

penilaian pada sebuah produk atau layanan dari pengalaman dan

pengorbanan yang pernah dilakukan.

Indikator nilai yang dirasakan menurut Sweeney dan Soutar (2001)

terdiri dari empat aspek utama yaitu nilai emosional, nilai sosial, nilai

kualitas, dan nilai untuk uang. Indikator yang disampaikan oleh Sweeney

dan Soutar (2001) dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga indikator

yang sesuai dengan objek penelitian, yaitu :

a. Nilai Emosional

Spotify premium memiliki nilai emosional yang dirasakan oleh

konsumen.

b. Nilai Kualitas

Spotify premium memiliki nilai kualitas fitur lebih baik.

c. Nilai Untuk Uang

Spotify premium memiliki nilai untuk uang sesuai dengan layanan

yang diberikan.

Page 4: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48801/4/BAB III.pdf · 1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)

25

2. Variabel Terikat (Niat perilaku)

Niat perilaku merupakan perilaku konsumen yang menggunakan

jasa kembali dan merekomendasikan jasa tersebut kepada orang lain (Ryu

et al., 2010). Secara operasional perusahaan behavioral intention

merupakan perilaku konsumen yang memberikan respon positif tentang

layanan yang diberikan.

Indikator niat perilaku menurut Zeithaml et al. (2013) diukur dari 5

dimensi yaitu :

a. Loyalitas

Tetap menjadi pengguna yang loyalitas pada Spotify meskipun ada

aplikasi musik lainnya.

b. Beralih

Konsumen tidak akan beralih dari aplikasi musik online Spotify

premium meskipun ada aplikasi musik online premium lainnya.

c. Membayar Lebih

Konsumen akan memilih membayar lebih pada Spotify premium.

d. Respon Eksternal

Konsumen mengungkapkan respon secara eksternal atas layanan yang

diberikan oleh Spotify premium.

e. Respon Internal

Konsumen menyampaikan respon secara internal atas ketidakpuasan

layanan langsung kepada pada pihak Spotify.

Page 5: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48801/4/BAB III.pdf · 1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)

26

3. Variabel Mediasi (Kepuasan konsumen)

Kepuasan konsumen merupakan perasaan senang atau kecewa

seseorang dari membandingkan suatu produk yang dirasakan dengan

harapan (Kotler & Keller, 2009). Secara operasional kepuasan konsumen

merupakan perasaan emosional yang dirasakan konsumen atas suatu

produk atau layanan.

Indikator kepuasan konsumen menurut Kotler dan Keller (2009)

ada empat yaitu melakukan pembelian ulang, mengatakan hal-hal yang

baik tentang perusahaan kepada orang lain dan merekomendasikannya,

perasaan puas, memberikan ide atau gagasan kepada perusahaan. Dari

sekian indikator yang disampaikan oleh Kotler dan Keller (2009), dalam

penelitian ini hanya menggunakan tiga indikator yang sesuai dengan objek

penelitian, yaitu:

a. Melakukan pembelian ulang

Konsumen melakukan pembelian ulang pada aplikasi Spotify

premium.

b. Mengatakan hal-hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain

dan merekomendasikannya

Mengatakan hal-hal yang baik tentang Spotify premium kepada orang

lain dan merekomendasikannya.

c. Perasaan puas

Perasaan puas saat berlangganan aplikasi Spotify premium

Page 6: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48801/4/BAB III.pdf · 1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)

27

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu

peneliti dapat mengelola data dengan menggunakan pemeringkatan (Sugiyono,

2015). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer yang digunakan adalah data yang diperoleh secara langsung dari jawaban

responden yang pernah atau sekarang menjadi pengguna aplikasi musik online

Spotify premium melalui kuesioner online yaitu Google Form.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan

kuesioner. Menurut Sugiyono (2015) kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data dengan cara memberikan beberapa pertanyaan atau

pernyataan tertulis tentang data yang berkaitan dengan responden. Kuesioner

digunakan untuk memperoleh data responden mengenai nilai yang dirasakan,

niat perilaku, dan kepuasan konsumen dengan sumber data yang diperoleh

langsung dari konsumen yang pernah atau sekarang menjadi pengguna

aplikasi musik online Spotify premium.

G. Teknik Pengukuran Data

Teknik pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan teknik

pengukuran data secara deskriptif dengan bentuk skala likert. Skala likert

digunakan untuk mengukur tentang fenomena sosial pada sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau kelompok (Sugiyono, 2015). Skala likert

diperoleh berdasarkan hasil dari kuesioner yang disebarkan di Kota Malang.

Page 7: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48801/4/BAB III.pdf · 1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)

28

Tabel dibawah ini menunjukkan kriteria penilaian jawaban yang

diberikan dalam kuesioner yaitu setiap item pada skala likert dapat berupa

pertanyaan atau pernyataan yang positif maupun negatif. Untuk setiap item

pertanyaan atau pernyataan akan diberi bobot sebagai berikut:

Tabel 3.1 Nilai Dengan Dasar Skala Likert No. Pilihan Jawaban Skor

1. Sangat Setuju 5

2. Setuju 4

3. Netral 3

4. Tidak Setuju 2

5. Sangat Tidak Setuju 1

(Sumber: Sugiyono, 2015)

Hasil kuesioner kemudian dihitung menggunakan software IBM

SPSS 21 (statistical package for social science), aplikasi ini digunakan untuk

membuat analisis statistika.

H. Uji Instrumen

Penelitian kuantitatif memiliki kualitas instrumen penelitian validitas

dan reliabilitas, serta memiliki kualitas pengumpulan data berkaitan dengan

ketepatan dalam cara-cara yang digunakan. Instrumen yang telah teruji

validitas dan reliabilitasnya apabila tidak digunakan secara tepat dalam

pengumpulan datanya maka belum tentu menghasilkan data yang valid dan

reliabel (Sugiyono, 2015).

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kecermatan suatu

pengukuran dan juga untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

Page 8: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48801/4/BAB III.pdf · 1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)

29

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut

(Ghozali, 2018). Apabila nilai koefisien korelasi antara item dengan total >

nilai r table ( = 0,05), maka dapat dijelaskan bahwa item-item dalam

penelitian ini valid (Ghozali, 2018). Uji Validitas dilakukan untuk

mengukur data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data valid

dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner) dan dengan menggunakan

program SPSS, uji validitas ini dilakukan dengan responden sebanyak 110

orang yang merupakan konsumen aplikasi musik online Spotify premium.

Adapun dasar pengambilan keputuasan dari validitas adalah:

a. Jika nilai rhitung > rtabel (pada taraf signifikan 5%), maka item

pertanyaan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total,

artinya item angket dinyatakan valid.

b. Jika nilai rhitung > rtabel (pada taraf signifikan 5%), maka item

pertanyaan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total,

artinya item angket dinyatakn tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau kontrak. Kuesioner dikatakan

reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari

waktu ke waktu (Ghozali, 2018). Pengujian untuk reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha dengan software IBM

SPSS 21. Adapun kriteria hasil pengujian sebagai berikut:

Page 9: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48801/4/BAB III.pdf · 1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)

30

a. Jika nilai Cronbach Alpha hasil perhitungan > 0,60 maka dapat

dikatakan bahwa variabel penelitian adalah reliabel.

b. Jika nilai Cronbach Alpha hasil perhitungan < 0,60 maka dapat

dikatakan bahwa variabel penelitian tidak reliabel.

I. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Analisis regresi harus menggunakan uji asumsi klasik untuk

memperoleh suatu hasil analisis data yang sesuai dengan syarat pengujian

(Ghozali, 2018). Jika uji asumsi klasik memberikan hasil valid maka path

analysis dapat dilakukan. Uji asumsi klasik terdiri dari :

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2018) uji normalitas untuk mengetahui

normal tidaknya data yang terdistribusi. Model regresi yang baik

adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian

normalitas data akan dilakukan dengan menggunakan metode grafik

Normal P-P Plot dan metode Kolmogorov-Smirnov test pada paket

aplikasi SPSS, merupakan cara termudah untuk melihat residual

normalitas. Pada grafik Normal P-P Plot data dikatakan berdistribusi

normal jika titik-titik menyebar di sekitar garis dan mengikuti garis

diagonal, sedangkan pada metode Kolmogorov-Smirnov test data

dikatakan berdistribusi normal saat:

Page 10: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48801/4/BAB III.pdf · 1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)

31

1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data

berdistribusi normal.

2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) kurang dari 0,05 maka data tidak

berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui

ketidaksamaan varian dari residual satu ke pengamatan-pengamatan

yang lain, supaya data yang diperoleh bersifat homogen dengan

menggunakan uji Glejser. Uji Glejser pada paket aplikasi SPSS adalah

salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas (Ghozali, 2018).

Dengan kriteria jika nilai Sig. variabel independen lebih kecil

dari 0.05 maka terjadi Heteroskedastisitas, jika nilai Sig variabel

independen lebih besar dari 0.05 maka tidak terjadi Heteroskedastitas.

2. Uji Analisis Jalur (Path Analysis)

Uji analisis jalur atau path analysis berfungsi untuk menguji

pengaruh variabel intervening atau mediasi. Hasil dari uji analisis

digunakan untuk membandingkan pengaruh mana yang lebih besar antara

pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung, sehingga mengetahui

adanya variabel mediasi yang dapat memperkuat atau meperlemah

pengaruh independen terhadap dependen (Ghozali, 2018).

Uji analisis jalur dalam aplikasi SPSS dihitung dengan cara

penghitungan koefisien jalur. Koefisien jalur merupakan standardize dari

Page 11: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48801/4/BAB III.pdf · 1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)

32

koefisien regresi. Koefisien jalur di hitung dengan membuat dua

persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukkan

hubungan yang di hipotesiskan (Ghozali, 2018).

Pada penelitian ini analisis jalur yang digunakan untuk

menganalisis pengaruh nilai yang dirasakan terhadap niat perilaku yang

dimediasi oleh kepuasan konsumen pada aplikasi musik online Spotify

premium. Model penelitian yang dapat dijadikan acuan dalam analisis jalur

adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Diagram Analisis Jalur

Dari bagan diatas, analisis jalur dapat diturunkan menjadi sub

strultur dalam melakukan analisis jalur.

Keterangan:

X : Perceived Value

M : Customer satisfaction

Y : Behavioral Intention

Kepuasan

Konsumen

(M)

Nilai yang

Dirasakan

(X)

Niat

Perilaku

(Y)

Page 12: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48801/4/BAB III.pdf · 1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)

33

Penelitian ini memeliki satu variabel bebas, satu variabel terikat

dan satu variabel mediasi, sehingga dengan hal ini analisis jalur dinyatakan

dalam persamaaan sebagai berkut:

𝑌 = 𝑎1 + 𝑏1𝑋 + 𝑏2𝑀 + 𝑒

𝑀 = 𝑎2 + 𝑏3 𝑋

Keterangan:

Y : Niat Perilaku

a : Konstanta

b : Koefisien Regresi

X : Nilai yang dirasakan

M : Kepuasan Konsumen

e : Standard Error

Menurut Ghozali (2018) untuk mengetahui pengaruh total variabel

X terhadap variabel Y melalui variabel M dapat dihitung dengan cara

menggunakan hasil perhitungan sebagai berikut:

Pengaruh total = Pengaruh langsung + Pengaruh tidak langsung

Keterangan:

Pengaruh langsung = Koefisien Beta X terhadap Y

Pengaruh tidak langsung = {(𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐵𝑒𝑡𝑎𝑋 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑀

) 𝑥 (𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐵𝑒𝑡𝑎𝑀 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑌

)}

Page 13: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48801/4/BAB III.pdf · 1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)

34

J. Uji Hipotesis

1. Uji Signifikasi Parsial (Uji t)

Menggunakan uji t (parsial) untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat

(Ghozali, 2018). Uji hipotesis dikriteriakan sebagai berikut:

a. Apabila probabilitas signifikansi (Sig) > 0.05, maka variabel

independen tidak signifikan terhadap variabel dependen.

b. Apabila probabilitas signifikansi (Sig) < 0.05, maka variabel

independen signifikan terhadap variabel dependen.

2. Uji Sobel (kriteria dari mediasi)

Uji sobel digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel mediasi

yaitu kepuasan konsumen. Suatu variabel disebut variabel intervening jika

variabel tersebut mempengaruhi hubungan antar variabel independen dan

variabel dependen. Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan

prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji

Sobel (Ghozali, 2018).

Menurut Ghozali (2018) uji sobel dilakukan untuk menguji

pengaruh tidak langsung variabel X ke Y melalui M. Uji sobel dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑆𝑎𝑏 = √𝑏2𝑆𝑎2 + 𝑎2𝑆𝑏2 + 𝑆𝑎2𝑆𝑏2

Keterangan:

𝑆𝑎 : Standart error X-M

𝑆𝑏 : Standart error M-Y

Page 14: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48801/4/BAB III.pdf · 1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)

35

𝑏 : Koefisien regresi M-Y

𝑎 : Koefisien regresi X-M

Untuk menguji signifikan pengaruh tidak langsung secara parsial,

maka dihitung dengan rumus sebagai berikut (Ghozali, 2018):

𝑧 =𝑎𝑏

𝑠𝑎𝑏

Apabila pengujian z lebih besar dari 1,96 (standar nilai z mutlak)

maka terjadi pengaruh mediasi. Uji Sobel memerlukan jumlah sampel

yang besar, jika sampelnya kecil, pengujian Sobel ini menjadi kurang

tepat.