PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY...

115
PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGH TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK MADRASAH PEMBANGUNAN TAHUN 2019 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : FARAS MEGA FADILLA 11150184000014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY...

Page 1: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGH

TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6

TAHUN DI TK MADRASAH PEMBANGUNAN TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd)

Oleh :

FARAS MEGA FADILLA

11150184000014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)
Page 3: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)
Page 4: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)
Page 5: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

i

ABSTRAK

PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGH

TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6

TAHUN DI TK MADRASAH PEMBANGUNAN TAHUN 2019.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

yang ditimbulkan terhadap keterampilan motorik halus anak yang bermain finger

painting dengan yang bemain play dough di kelompok B TK Madrasah

Pembangunan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan jenis

Quasi Eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelompok B

di TK Madrasah Pembangunan. Sampel dalam penelitian ini adalah B1 sebagai

kelompok eksperimen 1 dan B2 sebagai kelompok eksperimen 2, sampel diambil

dengan cara purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan

instrumen observasi. Data dikumpulkan, dan dianalisis dengan menggunakan

analisis deskriptif dan statistik inferensial menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil

analisis data terdapat perbedaan yang cukup signifikan, dimana nilai Sig. (2-

tailed) bernilai 0,000 dan 0,006. Karena nilai 0,006 dan 0,000 lebih kecil dari <

0,05, kegiatan bermain play dough berpengaruh sebesar 90% pada kelas

eksperimen terhadap keterampilan motorik halus anak. Dengan demikian maka

bermain play dough berpengaruh lebih signifikan dibandingkan dengan bermain

finger painting terhadap keterampilan motorik halus anak. Implikasi penelitian ini

adalah melalui kegiatan bermain play dough terbukti sebagai metode bermain

yang lebih baik dalam hal mengembangkan keterampilan motorik halus anak di

TK Madrasah Pembangunan.

Kata kunci : Bemain Finger Painting dan Play Dough, Keterampilan Motorik

Halus Anak Usia 5-6 Tahun

Page 6: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

ii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF FINGER PAINTING AND PLAY DOUGH PLAY ON

FINE MOTOR SKILLS OF CHILDREN AGE 5-6 YEARS IN TK

MADRASAH DEVELOPMENT IN 2019

The purpose of this study was to find out how much influence it had on the

fine motor skills of children who played finger painting with those playing play

dough in group B Kindergarten Madrasah Pembangunan. The research method

used is quantitative with a type of Quasi Experiment. The study population was all

group B students in the Madrasah Pembangunan Kindergarten. The sample in

this study was B1 as the experimental group 1 and B2 as the experimental group

2, the sample was taken by purposive sampling. Data collected using observation

instruments. Data is collected, and analyzed using descriptive analysis and

inferential statistics using t-test. Based on the results of data analysis there is a

significant difference, where the value of Sig. (2-tailed) worth 0,000 and 0,006.

Because the values of 0.006 and 0,000 are smaller than <0.05, play dough play

activities have an effect of 90% in the experimental class on children's fine motor

skills. Thus, playing play dough has a more significant effect than playing finger

painting on children's fine motor skills. The implication of this research is

through the play dough play activity is proven as a better play method in terms of

developing fine motor skills of children in kindergarten Madrasah Pembangunan.

Keywords: Playing Finger Painting and Play Dough, Fine Motor Skills of

Children 5-6 Years

Page 7: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt, karena berkat

rahmat dan juga karunianya penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Media Pembelajaran terhadap Keterampilan Motorik Halus Anak Usia

5-6 tahun di TK Madrasah Pembangun Pamulang”. Shalawat serta salam semoga

tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para

sahabat, serta pengikutnya hingga akhir zaman. Adapun penulisan skripsi ini

diajukan untuk mendapat gelar sarjana Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Dalam

menyekesaikan skripsi ini, penulis banyak menerima bimbingan, saran, petunjuk

dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan banyak

terima kasih kepada semua pihak, khususnya:

1. Dr. Sururin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Siti Khadijah, MA, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia

Dini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Miratul Hayati, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing

Akademik, atas bimbingan dan semangat yang tiada henti yang diberikan

selama proses penyusunan skripsi dan selama perkuliahan.

4. Yubaedi Siron, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II, yang telah

memberikan bimbingan dan arahan selama proses penulisan skripsi.

5. Segenap dosen Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang telah

menyampaikan ilmunya kepada penulis.

6. Kepala Sekolah TK Madrasah Pembangunan Pamulang, beserta pendidik

dan anak didik yang telah membantu pengambilan data dalam penyusunan

skripsi ini.

7. Terimakasih teramat banyak penulis haturkan kepada kedua orang tua

tercinta Ayahanda Toyib Haririswani dan Ibunda Rosmaini, atas segala

doa dan pengorbanannya telah mendidik penulis dengan penuh kasih dan

sayang.

Page 8: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

iv

8. Kakak-kakak ku tersayang, ka fera, aka, bang adi dan bang esa terimakasih

sudah banyak berkorban demi adik bungsunya bisa menjadi sarjana,

memberikan do’a, dukungan baik moril maupun materi, kasih sayang yang

tak ternilai harganya.

9. Seluruh teman-teman distrik PIAUD UIN Jakarta yang telah mendukung

dan memberikan semangat dalam proses saya menyusun skripsi ini.

10. Dan untuk semua pihak yang berjasa pada penulis baik yang disadari

ataupun tidak sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah dan skripsi ini

dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan berbagai saran dan kritik sehingga dapat

memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam penelitian ini.

Demikian, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, 13 Desember 2019

Faras Mega Fadilla

Page 9: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR BAGAN ................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 5

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ........................... 7

A. Keterampilan Motorik Halus ............................................................. 7

1. Pengertian Keterampilan Motorik Halus .................................... 7

2. Implikasi Teori Belajar Terhadap Keterampilan Motorik ........ 10

a. Teori Behaviorisme............................................................. 10

b. Teori Kognitivisme ............................................................. 11

3. Fungsi Keterampilan Motorik Halus ........................................ 12

4. Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Motorik ................. 13

Page 10: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

vi

5. Aspek-Aspek Keterampilan Motorik halus .............................. 16

B. Bermain pada Anak Usia Dini ......................................................... 18

1. Pengertian Bermain .................................................................. 18

2. Manfaat Bermain ...................................................................... 20

3. Jenis Bermain ............................................................................ 21

4. Finger Painting ......................................................................... 24

a. Pengertian Finger Painting.................................................. 24

b. Bahan dan Peralatan Finger Painting .................................. 25

c. Tujuan dan Manfaat Finger Painting .................................. 26

d. Langkah-langkah Kegiatan Finger Painting ....................... 27

5. Play Dough ............................................................................... 27

a. Pengertian Play Dough ....................................................... 27

b. Bahan dan Peralatan Play Dough ....................................... 28

c. Tujuan dan Manfaat Play Dough ........................................ 28

d. Langkah-langkah Kegiatan Play Dough ............................. 29

C. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 29

D. Kerangka Berpikir ............................................................................ 31

E. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 34

B. Desain Penelitian ............................................................................. 34

C. Populasi dan sampel ......................................................................... 37

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 38

1. Observasi .................................................................................. 38

2. Dokumentasi ............................................................................. 39

Page 11: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

vii

E. Definisi Operasional dan Instrumen Penelitian ............................... 39

1. Definisi Konseptual .................................................................. 39

2. Definisi Operasional ................................................................. 40

3. Instrumen Penelitian ................................................................. 40

F. Kontrol terhadap Validitas Internal ................................................. 41

1. Validitas Butir instrumen .......................................................... 41

2. Realibilitas Instrumen ............................................................... 43

G. Uji Persyaratan Analis ..................................................................... 44

1. Uji Normalitas .......................................................................... 44

2. Uji Homogenitas ....................................................................... 44

H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 44

1. Analisis Statistik Deskriptif ...................................................... 44

2. Analisis Statistik Inferensial ..................................................... 45

a. Uji Hipotesis ....................................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not

defined.

A. Analisis Statitik Deskriptif ................ Error! Bookmark not defined.

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ..... Error! Bookmark not defined.

2. Data Pretest pada kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2

Error! Bookmark not defined.

3. Data Posttest pada kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2

Error! Bookmark not defined.

B. Analisis Statistik Inferensial ............. Error! Bookmark not defined.

1. Uji Prasayarat Analisis .............. Error! Bookmark not defined.

a. Uji Normalitas data .............. Error! Bookmark not defined.

b. Uji Homogenitas data .......... Error! Bookmark not defined.

Page 12: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

viii

2. Uji Hipotesis Penelitian ............. Error! Bookmark not defined.

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............ Error! Bookmark not defined.

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 47

A. Kesimpulan ...................................................................................... 47

B. Implikasi .......................................................................................... 47

C. Saran ................................................................................................ 48

D. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rincian kegiatan penelitian....................................................................34

Tabel 3.2 Jumlah siswa kelompok B TK Madrasah Pembangunan.......................39

Tabel 3.3 Kriteria validitas instrumen....................................................................45

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Keterampilan Motorik Halus.................................50

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Keterampilan Motorik Halus..............................51

Tabel 4.3 Data Nilai Hasil Pretest Kelompok Eksperimen 1 & Eksperimen 2.....52

Tabel 4.4 Nilai Pretest Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2....................53

Tabel4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest kelompok eksperimen 1.......54

Tabel4.6 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest kelompok eksperimen 2.......55

Tabel 4.7 Data Nilai Hasil Posttest Kelompok Eksperimen 1 & Eksperimen 2...56

Tabel 4.8 Nilai Posttest Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2...................57

Tabel4.9 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest kelompok eksperimen 1.......59

Tabel4.10 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest kelompok eksperimen 2.....59

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest eksperimen 1 dan 2...........61

Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Pretest kelompok eksperimen 1 dan 2...........62

Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas Posttest kelompok eksperimen 1 dan 2..........62

Tabel 4.14 Data Hasil Uji t kelompok eksperimen 1 dan 2...................................63

Page 14: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

x

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Penelitian..............................................................................33

Bagan 3.1 Nonequivalent Control Group Design.................................................36

Bagan 3.2 Langkah-lagkah penelitian....................................................................38

Page 15: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Kisi-kisi instrumen keterampilan Motorik Halus...................................................74

Instrumen Observasi...............................................................................................75

Rubrik penilaian keterampilan motorik halus........................................................76

Rencana Program Pembelajaran Harian (RPPH) kelompok eksperimen 1...........79

Rencana Program Pembelajaran Harian (RPPH) kelompok eksperimen 2...........89

Tabulasi Uji Validitas Instrumen...........................................................................99

Hasil Output Corellations....................................................................................100

R Tabel Product Moment.....................................................................................102

Tabulasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen 1..................................................103

Tabulasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen 2..................................................104

Tabulasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen 1................................................105

Tabulasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen 2................................................106

Foto-foto kegiatan kelompok Eksperimen 1........................................................107

Foto-foto kegiatan kelompok Eksperimen 2........................................................109

Surat-surat pendukung penelitian.........................................................................111

Page 16: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk

dari penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada dasar ke

arah pertumbuhan dan perkembangan nilai agama dan moral, kognitif,

bahasa, sosial emosional, fisik motorik dan seni.1 Salah satu aspek

perkembangan yang menjadi fokus peneliti adalah aspek perkembangan

motorik. Secara umum perkembangan motorik terbagi dua yaitu

perkembangan motorik kasar dan perkembangan motorik halus.

Keterampilan motorik halus akan menjadi topik penelitian yang utama

dalam penelitian ini.

Keterampilan motorik halus termasuk salah satu aspek yang

memiliki peran penting dalam keberlangsungan hidup anak kedepannya,

hal ini dapat dilihat dari beberapa alasan. Dari alasan sosial, anak dituntut

untuk bisa melakukan beberapa keterampilan yang ada dalam kehidupan

sehari-hari agar bisa hidup mandiri, seperti makan sendiri, memakai baju

sendiri, merawat diri sendiri (menyisir rambut, sikat gigi dan keramas).

Anak yang sulit melakukan kegiatan atau keterampilan tersebut akan sulit

mengikuti tata perilaku yang ada di masyarakat nantinya. Dalam kegiatan

akademis, tidak jarang anak-anak diberikan tugas yang menuntut mereka

bisa melakukan kegiatan seperti menulis, menggunting, dan kegiatan

lainnya yang bersangkutan dengan koordinasi antara mata dengan

tangannya.2

1 Uswatun Hasanah, Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik Melalui Permainan

Tradisional Bagi Anak Usia Dini, Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 1, Juni 2016, STAIN

Jurai Siwo Metro Lampung, h.718

2 Masganti Sit, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini Edisi Pertama, (Depok:

Kencana, 2017), h.119.

Page 17: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

2

Anak yang memiliki keterampilan motorik yang baik akan lebih

mudah menyesuaikan diri pada lingkungan sekitar. Sebaliknya anak yang

keterampilan motorik halusnya tidak berkembang dengan baik akan

cenderung lebih mudah frutasi, merasa gagal, dan merasa ditolak.3 Kondisi

ini dapat mempengaruhi rasa percaya diri anak menjadi berkurang karena

ketidakmampuannya dalam melakukan aktifitas yang membutuhkan

keterampilan motorik halus dan juga mempengaruhi jiwa kemandiriannya

dalam mengerjakan sesuatu.

Pendidikan saat ini hanya menekankan pada kemampuan anak dalam

membaca dan berhitung. Keadaan ini dikarenakan orangtua yang menuntut

anaknya untuk pandai membaca dan berhitung sejak dini tanpa

mengetahui kebutuhan belajar anak yang sebenarnya. Hal ini

menyebabkan salah satu faktor keterampilan motorik halus anak menjadi

terlambat dan belum optimal. Hal ini senada dengan pendapat dari

Hurlock mengenai perkembangan motorik anak yang terlambat bisa timbul

karena adanya kerusakan otak pada waktu lahir atau disebabkan oleh

kurangnya kesempatan anak untuk mempelajari keterampilan motorik

karena perlindungan orang tua yang berlebihan atau kurangnya motivasi

anak untuk mempelajarinya.4 Motivasi yang kurang pada anak untuk

mengembangkan motorik halus salah satunya bisa disebabkan karena

pembelajaran yang monoton. Pembelajaran yang seharusnya didapatkan

anak di sekolah yakni dengan cara bermain.

Piaget mengatakan bermain menjadi suatu kegiatan yang dilakukan

berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/kepuasan bagi diri

seseorang. Pada saat bermain, anak mendapatkan kepuasan, kesenangan

serta dapat mengembangkan emosi, fisik motorik dan pertumbuhan

kognitifnya.5 Peran guru maupun orang dewasa di sekitar anak bertugas

untuk memfasilitasi, mendampingi serta mengamati setiap perkembangan

3 Ibid. h. 120

4 Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 1, Terj. Sixth Edition Meitasari Tjandra

dan Muslichah Zarkasih, (Jakarta: Erlangga,1978), h. 165

5 Yuliani dan Bambang, Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak, (Jakarta: PT

Indeks, 2010) h. 34

Page 18: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

3

anak. Bukan selalu menuntut anak untuk melakukan semua kegiatan yang

diperintahkan dengan kegiatan yang terus berulang dan monoton tanpa

memberikan kesempatan anak untuk bereskplorasi terhadap kemampuan

yang anak miliki.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada anak usia 5-6,

dan hasil wawancara dengan guru pamong kelas B, tingkat perkembangan

motorik halus anak di TK Madrasah Pembangunan sangat bervariasi tetapi

kemampuan anak dalam keterampilan motorik halus tidak berbeda jauh

tingkat perkembangannya, ada beberapa anak yang masih ada beberapa

anak yang belum mampu merobek kertas dengan kedua tangan dan meniru

melipat kertas dengan baik. Hal ini diduga karena salah satu faktor

timbulnya masalah adalah karena permainan yang diterapkan saat

pembelajaran kurang kreatif dan variatif, terlalu sering menggunakan

lembar kerja anak/LKA sehingga pembelajaran menjadi monoton.6

Seharusnya menurut pendapat yang dikemukakan oleh Santrcok bahwa

keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun dapat dikatakan

berkembang dengan baik ketika anak mampu melakukan kegiatan yang

terkoordinasi, keterampilan jemari tangan, gerakan lengan dan tubuh,

semua bergerak bersama di bawah peintah mata.7 Tentu saja hal ini

berkaitan juga dengan kemampuan anak dalam kegiatan yang memerlukan

koordinasi mata dan tangan.

Bermain pembangunan atau konstruktif adalah kegiatan main yang

menampilkan ide anak melalui media yang bersifat cair dan terstruktur.

Piaget mengemukakan bahwa main pembangunan membantu anak untuk

mengembangkan keterampilan yang mendukung tugas-tugas disekolah.

Adapun contoh bahan yang digunakan yaitu air, pasir, cat, play dough,

krayon dll, sedangkan media yang terstruktur seperti balok, dan lego.8

6 Hasil observasi dengan guru pamong kelompok B Tk Madrasah Pembangunan (1-7

Agustus 2019)

7 Jhon W Santrock, Perkembangan Anak, ed.11 Jilid 1, alih bahas Mila Rachmawati,

(jakarta: erlanggaa, 2007)h. 217

8 Wiwik Pratiwi, Konsep Bermain pada Anak Usia Dini, Jurnal Manajamen Pendidikan

Islam, Vol.5 No.2 Agustus 2017, h.111

Page 19: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

4

Penelitian ini menggunakan jenis bermain konstruktif. Media bermain

konstruktif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan media yang

bersifat cair yakni menggunakan air, cat warna sehingga membuat hasil

karya/lukisan dari cat jari melalui permainan finger painting dan juga

adonan play dough sehingga anak dapat menghasilkan karya sesuai bentuk

yang diinginkan dan bahan yang digunakan aman untuk anak karena

terbuat dari bahan-bahan yang tidak berbahaya juga mudah didapatkan.

Guru yang bertugas sebagai fasilitator di sekolah hendaknya menyiapkan

berbagai media pembelajaran dan mengemasnya dengan cara bermain.

Penelitian tentang perkembangan motorik halus sudah banyak

dilakukan oleh peneliti terdahulu diantaranya yaitu, penelitian Sira dkk

tentang bermain play dough dan penelitian Maghfuroh tentang bermain

finger painting menunjukkan peningkatan terhadap perkembangan motorik

halus anak. Namun dalam penelitian lain belum ada yang membandingkan

antara bermain play dough dengan finger painting terhadap perkembangan

motorik halus. Peneliti ingin mengetahui dari bermain play dough dan

finger painting manakah yang lebih berpengaruh secara signifikan dalam

meningkatkan keterampilan motorik halus anak.

Berdasarkan latar belakang yang terurai di atas, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tentang: “Pengaruh bermain finger painting

dan play dough Terhadap Keterampilan Motorik Halus Anak Usia 5-6

Tahun di TK Madrasah Pembangunan”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang terdapat dari latar belakang masalah

diatas adalah :

1. Permainan yang diterapkan saat pembelajaran kurang kreatif dan

variatif.

2. Beberapa anak masih belum mampu merobek kertas dengan kedua

tangan dan meniru melipat kertas dengan baik.

3. Rendahnya motivasi anak saat pembelajaran.

Page 20: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

5

C. Pembatasan Masalah

Adapun masalah yang dibatasi oleh peneliti yaitu pada pengaruh

bermain finger painting dan play dough terhadap keterampilan motorik

halus anak di TK B Madarasah Pembangunan.

D. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dirumuskan pada penelitian ini berdasar

pada latar belakang masalah yang sudah dibahas sebelumnya: Adakah

perbedaan pengaruh bermain finger painting dan play dough terhadap

keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun di Tk Madrasah

Pembangunan.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini berdasar pada rumusan

masalah yang telah dipaparkan di atas yaitu: Mengetahui seberapa besar

pengaruh yang ditimbulkan terhadap keterampilan motorik halus anak

yang bermain finger painting dengan yang bermain play dough di

kelompok B TK Madrasah Pembangunan.

F. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat berguna untuk:

1. Manfaat Teoritis

Pendidik dapat memperoleh gambaran mengenai pengaruh bermain

finger painting dan play dough terhadap perkembangan motorik halus

pada anak usia 5-6 tahun, sehingga dapat menjadi bahan referensi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Guru dapat lebih memerhatikan dan tahu akan perkembangan anak

didiknya, sehingga kemampuan motorik anak yang belum

berkembang dengan optimal dan tertinggal dapat dicarikan solusi

dengan stimulasi yang tepat.

Page 21: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

6

b. Bagi kepala sekolah

Informasi bagi kepala sekolah agar dapat membimbing guru kelas

dan pendamping agar lebih memerhatikan perkembangan motorik

halus pada anak lebih terperinci.

c. Bagi Siswa

1) Mampu membuat keterampilan motorik halus pada anak usia

5-6 tahun meningkat.

2) Meningkatkan keterampilan motorik halus melalui pengalaman

praktik langsung.

3) Proses pembelajaran yang didapat anak menjadi lebih menarik.

d. Bagi Peneliti

Mendapat pengalaman yang berkesan dan berharga selama

penelitian dan juga menambah wawasan sebagai bahan penelitian

bagi peneliti selanjutnya.

Page 22: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

7

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Keterampilan Motorik Halus

1. Pengertian Keterampilan Motorik Halus

Keterampilan merupakan gambaran kemampuan motorik

seseorang yang ditunjukan melalui penguasaaan suatu gerakan.9

Dalam hal ini keterampilan bukanlah suatu tindakan tunggal

melainkan satu rangkaian koordinasi beratus-ratus otot yang rumit.

Cronbach mendefiniskan keterampilan dengan kata otomatik, cepat

dan akurat.10

Ketika suatu keterampilan dapat dipelajari dengan baik

oleh individu maka hal ini akan berubah menjadi suatu kebiasaan.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Rahyubi yang dikutip oleh

Pratiwi, keterampilan merupakan gambaran keterampilan motorik

seseorang yanditunjukan melalui penguasaan suatu gerakan.11

Ketika

seseorang yang mempunyai keterampilan yang baik maka seseorang

itu juga mempunyai keterampilan motorik dan gerak yang baik.

Menurut beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

keterampilan merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan

suatu pekerjaan dengan cepat dan benar sesuai yang dicontohkan atau

pengalaman yang telah didapatkan sebelumnya. Ketika seseorang

dapat melakukan pekerjaan dengan tepat, cepat, dan juga rapi, orang

tersebut dapat dikategorikan terampil.

Motorik merupakan asal terjemahan dari kata “motor” yang

menurut Gallahue adalah kemampuan atau potensi yang menghasilkan

gerakan.12

Keterampilan motorik mempunyai pengertian yang sama

9 Heri Rahyubi, Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik: Deskripsi dan

Tinjauan Kritis, (Bandung: Nusa Media, 2012), h. 211

10

Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 1, Terj. dari Child Development Sixth

Edition oleh Meitasari Tjandra dan Muslichah Zarkasih, (Jakarta: Erlangga,1978), h.154

11

Niken Pratiwi, Sadiman, Siti Istiyati. Upaya Meningkatkan Keterampilan Motorik

Halus Melalui Playdough pada Anak Kelompok B TKIT Nur Hidayah Surakarta Tahun

2014/2015, Jurnal FKIP, Vol.3, No.1, 2015, h.2

12

Samsudin, Pembelajaran Motorik di taman kanak-kanak, (Jakarta : Prenada media

2013), h. 10

Page 23: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

dengan kemampuan gerak dasar pada individu, yang merupakan

gambaran umum kemampuan individu dalam melakukan aktivitas

yang membantu berkembangnya pertumbuhan pada anak.13

Hal ini

dapat dilihat dari aktivitas anak pada saat mengurus diri, bermain,

berjalan, melompat dan masih banyak lainnya.

Perkembangan motorik pada anak pada dasarnya meliputi motorik

kasar dan motorik halus. Perkembangan motorik halus menurut

Hurlock merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah

melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang terkoordinasi.14

Hal ini berarti terdapat tiga unsur penting yaitu otak, saraf dan otot

yang menggambarkan bahwa masing-masing unsur menjadi satu

kesatuan, saling berkaitan saling menunjang dan juga melengkapi satu

sama lain, seperti kegiatan menggenggam, melempar, menggambar,

menangkap bola, dan menggunting.

Teori yang menjelaskan secara detail tentang sistematika motorik

anak adalah Dynamic System Theory yang dikembangkan Thelen dan

Whiteneyerr. Teori tersebut mengungkapkan bahwa untuk

membangun kemampuan motorik anak harus mempersepsikan sesuatu

di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk melakukan

sesuatu dan menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak.

15 Teori tersebut menjelaskan bahwa ketika anak di motivasi untuk

melakukan sesuatu, mereka dapat menciptakan kemampuan motorik

yang baru, kemampuan baru tersebut merupakan hasil dari banyak

faktor, yaitu perkembangan sistem syaraf, kemampuan fisik yang

memungkinkannya untuk bergerak, keinginan anak yang

memotivasinya untuk bergerak, dan lingkungan yang mendukung

13 Wahyu Nanda Eka Saputra dan Indah Setianingrum, Perkembangan Motorik Halus

Anak Usia 3-4 Tahun di Kelompok Bermain Cendekia Kids School Madiun dan Implikasinya

pada Layanan Konseling, Jurnal Care, Vol. 03, No. 2, 2016, h. 4

14

Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 1, Terj. Sixth Edition Meitasari

Tjandra dan Muslichah Zarkasih, (Jakarta: Erlangga,1978), h. 150

15

Sri Askariani Daniati, Pengaruh Baby Solus Per Aqua (SPA) Terhadap Kemampuan

Motorik Kasar Bayi Usia 6 – 9 Bulan, Naskah Publikasi Skripsi, 2012, h. 4

Page 24: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

pemerolehan kemampuan motorik. Misalnya, anak akan mulai

berjalan jika sistem syarafnya sudah matang, proposi kaki cukup kuat

menopang tubuhnya dan anak sendiri ingin berjalan untuk mengambil

mainannya.

Moelichatoen mengaitkan keterampilan dalam bergerak dengan

aktivitas yang banyak memanfaatkan otot halus yang ada pada jari

jemari dan tangan disebut dengan motorik halus. Sedangkan menurut

Nur Salam, perkembangan motorik halus adalah kemampuan anak

melakukan gerak tubuh yang melibatkan kinerja otot-otot kecil dan

memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan banyak

tenaga.16

Gerak yang tertata dengan halus merupakan bagian dari

keterampilan motorik halus. Menggengam mainan, mengancingkan

baju, atau melakukan apapun yang memerlukan keterampilan tangan

menunjukan keterampilan motorik halus sesuai yang dikemukakan

oleh Santrock.17

Desmita mengungkapkan keterampilan motorik

halus adalah gerakan-gerakan tubuh atau bagian-bagian tubuh yang

disengaja, otomatis, cepat dan akurat.18

Ketika melakukan kegiatan

yang berkaitan dengan motorik halus, maka perkembangan otot-otot

halus juga berfungsi untuk melakukan gerakan.

Menurut beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

keterampilan motorik halus adalah kemampuan seseorang dalam

melakukan aktivitas yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu

saja yang diatur oleh otot-otot kecil pada tubuh seperti pergelangan

tangan, jari-jemari agar melatih kelincahan, ketelitian dan koordinasi

mata-tangan berfungsi dengan baik dan perkembangan motorik halus.

16 Puri aquarisnawati, dkk., Motorik Halus Pada Anak Usia Prasekolah Ditinjau Dari

Bender Gestalt, Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabya, Insan Vol. 13,

No. 03, 2011, h. 151

17

Jhon W Santrock, Perkembangan Anak , Ed. 11 Jilid 1, Terj. Mila Rachmawati,

(Jakarta :Erlangga, 2007), h. 216

18

Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung :Rosdakarya, 2009), h. 97-98

Page 25: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Hal ini dapat distimulus dengan cara seperti menulis, meremas,

menggenggam dan menggunting.

2. Implikasi Teori Belajar Terhadap Keterampilan Motorik

Pembelajaran motorik sebagai bagian dari proses pendidikan dan

pembelajaran oleh karena itu sudah tentu dipengaruhi oleh teori-teori

belajar. Dalam penelitian ini, peneliti akan menguraikan dua teori

belajar yang sangat berpengaruh dan berkaitan dengan pembelajaran

motorik, yaitu teori belajar behaviorisme dan kognitivisme. Pengaruh

ini ada yang bisa dilihat secara tegas dan tersamar. Berikut penjelasan

mengenai kedua teori tersebut

a. Teori Behaviorisme

Behaviorisme merupakan salah satu teori belajar untuk

memahami perilaku manusia dan menganut pemahaman bahwa

seseorang akan bereaksi jika diberi mendapat stimulus dari luar.19

Dengan kata lain, behavirorisme tidak mengakui adanya

kecerdasan, bakat, minat dalam aktivitas pembelajaran.

Pavlov adalah salah satu ilmuawan yang mengembangkan

studi perilaku (behavioral study) yang dikondisikan, yang dikenal

dengan teori clasical conditioning. ia berpendapat bahwa manusia

maupun hewan dapat dipengaruhi oleh stimulus-stimulus tertentu

yang dirancang dan dikondisikan sehingga timbul respon yang

diinginkan. Adapun implikasinya terhadap keterampilan motorik

adalah :

1. Seorang pendidik dapat merancang stimulus tertentu yang

yang sesuai dan terprogram agar siswa bisa meresponnya

dengan baik dan juga antusias. Dengan hal ini siswa

diharapakan mampu meraih keterampilan yang bagus dan

cekatan.

19 Eveline Siregar dan Hartini, Teori Belajar dan Pembelajaran, Cet.2, (Bogor : Ghalia

Indonesia, 2011), h.25

Page 26: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

2. Setelah siswa mendapat keterampilam motorik yang bagus,

guru sebagai fasilitator dapat memperbaharui stimulus yang

diberikan sehingga lebih segar. Dalam kondisi seperti ini

diharapkan keterampilan motorik anak dapat lebih meningkat

secara signifikan.

3. Perlu ditekankan bahwa keterampilan motorik yang diperoleh

oleh seseorang didapat dari stimulus yang diberikan. Maka,

guru dan orangtua harus benar-benar merancang stimulus yang

mampu memotivasi anak untuk menampilkan potensinya

secara optimal.20

b. Teori Kognitivisme

Jean Piaget adalah seorang ahli biologi dan psikologi yang

mempunyai kontribusi besar dalam pemahaman perkembangan

intelektual anak. Piaget menjelaskan bahwa pengetahuan seseorang

merupakan bentukan orang itu sendiri, pengetahuan tersebut

dibangun dalam pikiran anak melalui proses asimilasi yaitu

penyerapan informasi baru dalam pikiran dan akomodasi menyusun

kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru sehingga

informasi tersebut memiliki tempat.21

Adapun implikasinya

terhadap pembelajaran motorik adalah :

1. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan

cara belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru hanya berfungsi

sebagai mediator dan fasilitator yang membuat situasi belajar

menjadi kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan

pada diri peserta didik. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan

begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa.

2. Akan lebih baik jika belajar dan pembelajaran berangkat dari

realitas nyata yang dihadapi peserta didik. Dengan cara ini

20 Heri Rahyubi, Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik: Deskripsi dan

Tinjauan Kritis, (Bandung: Nusa Media, 2012), h. 162

21

Ibid., h. 194-199

Page 27: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

peserta didik mudah menghubungkan apa yang dipelajari

dengan problem dan kenyataan yang dihadapi

3. Kurikulum dan bahan ajar sudah tentu harus disesuaikan

dengan usia dan tahap perkembangan kognisi yang dinarasikan

oleh piaget. sensorimotor, pra operasional, operasional konkret

dan operasional formal.22

3. Fungsi Keterampilan Motorik Halus

Berbedanya keterampilan motorik yang ada pada anak berpengaruh

juga pada peran dalam penyesuaian sosial dan pribadi anak. Anak

yang mempunyai keterampilan yang baik cenderung lebih mudah

menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Sebaliknya anak

yang memiliki keterampilan motorik yang rendah dia akan merasa

tidak percaya diri dan menarik diri dari lingkungan.23

Santrock

mengemukakan bahwa fungsi-fungsi perkembangan motorik halus

adalah sebagai berikut: Pertama keterampilan untuk membantu diri

sendiri, keterampilan bantu sosial, keterampilan bermain dan

keterampilan sekolah.24

Keterampilan motorik bisa berguna bagi

kehidupan dan karier seseorang diberbagai lapangan kehidupan yang

berfaedah sesuai dengan bakat, kecenderungan, dan potensinya.

Hurlock mengemukakan bahwa fungsi-fungsi perkembangan

motorik halus adalah sebagai berikut:

a. Keterampilan untuk membantu diri sendiri

Keterampilan motorik yang dimiliki anak dapat membantu

anak untuk mencapai kemandiriannya. Keterampilan tersebut

berupa kemampuan anak untuk mengerjakan sesuatu bagi

kepentingan dirinya seperti berpakaian, mandi.

b. Keterampilan bantu sosial

22 Ibid., h. 202

23

Masganti Sit, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini Edisi Pertama, (Depok:

Kencana, 2017), h.120.

24

Steffi Claudia, Ajeng Ayu dan Mozes Kurniawan, Origami Game for Improving Fine

Motor Skills for Childern 4-5 Years Old in Gang Buaya Village in Salatiga. Jurnal Obsesi: Jurnal

Pendidikan Anak Usia Dini, Vol.2 Issue 2, 2018, h.145

Page 28: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Ketika anak mulai mengenal dan ikut bersosialisasi dengan

lingkungannya ada beberapa keterampilan motorik yang harus

anak miliki, guna diterima di lingkungan keluarga, sekolah

bahkan tetangga. Untuk dapat diterima oleh lingkungan dan

kelompok tersebut anak memerlukan keterampilan seperti

membantu pekerjaan rumah ataupun sekolah.

c. Keterampilan bermain

Anak dalam kesehariannya selalu bermain, guna

menghibur diri sendiri. Biasanya dalam kegiatan bermain dengan

teman sebayanya anak harus memiliki keterampilan yang baik

karena ini berfungsi ketika anak-anak bermian, seperti

menggambar, melukis dan lainnya.

d. Keterampilan sekolah.

Tahun permulan sekolah biasanya anak dilibatkan langsung

dengan kegiatan yang melibatkan ketermapilan motorik halus

seperti melukis, menari, menggambar dll, ketika keterampilan

motorik pada anak meningkat jadi lebih baik dari sebelumnya

maka keterampilan motorik yang dimiliki oleh anak maka akan

meningkat pula prestasi akademik pada anak.25

4. Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Motorik

Keterampilan Motorik halus maupun kasar tidak dapat

berkembangan hanya dengan melalui kematangan fungsi organ

melainkan keterampilan itu harus dipelajari. Hurlock mengatakan ada

delapan konsep penting yang berpengaruh dalam mempelajari

keterampilan motorik pada anak, baik itu motorik halus maupun

motorik kasar, diantaranya adalah:

a. Kesiapan belajar

Keterampilan yang dipelajari dengan waktu dan usaha yang

sama oleh orang yang siap dan yang belum siap belajar akan

25 Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 1, Terj. Sixth Edition Meitasari

Tjandra dan Muslichah Zarkasih, (Jakarta: Erlangga,1978), h. 163

Page 29: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

terlihat perbedaan nya. Keterampilan pada anak yang siap belajar

akan lebih unggul ketimbang anak yang belum siap belajar.

b. Kesempatan belajar

Rasa khawatir atau ketakutan yang berlebih orang tua

terhadap anaknya menyebabkan banyak anak yang tidak memiliki

kesempatan untuk mempelajari keterampilan motorik. Hal ini

disebabkan karena perlindungan yang berlebihan yang membuat

anak tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan

keterampilan motorik halusnya.

c. Kesempatan Berpraktik

Anak harus mempunyai waktu tersendiri untuk

mempraktikan berulang-ulang kegiatan yang menimbulkan efek

terhadap keterampilan. Ketika anak hanya mencoba sekali praktek

dikhawatirkan anak malah mendapat gerakan yang salah dan

menjadi kebiasaan yang tidak bagus.

d. Model yang baik

Anak sifatnya meniru. Anak dapat dengan mudah

mempelajari sesuatu ketika ada contoh atau tiruan, sehingga

untuk mempelajari keterampilan dengan baik anak harus meniru

model yang baik pula.

e. Bimbingan

Anak membutuhkan bimbingan untuk dapat meniru sesuatu

dengan baik dan benar. Anak dapat meniru model dengan baik

dan benar ketika mendapatkan arahan atau bimbingan untuk

membetulkan suatu kesalahan, sebelum kesalahan tersebut

terlanjur melekat pada ingatan anak sehingga sulit

membetulkannya kembali.

f. Motivasi

Untuk mempelajari keterampilan motorik, sumber motivasi

berada pada saat kepuasan pribadi yang diperoleh anak dari

kegiatan yang dapat dia kerjakan dengan baik. Dalam hal ini

Page 30: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

motivasi belajar berperan sebagai benteng pertahanan agar

terhindar dari ketertinggalan, sumber motivasinya pun berasal

dari kepuasan yang didapatkan anak dari kegiatan tersebut.

g. Setiap keterampilan motorik harus dipelajari secara individu

Tidak terdapat hal-hal yang sifatnya umum perihal

keterampilan tangan dan keterampilan kaki. Setiap jenis

keterampilan tidak memiliki kesamaan, sehingga dalam

mempelajari keterampilan tidak dipelajari secara kelompok

melainkan harus perorangan, contohnya seperti kegiatan

memegang sendok untuk makan pasti tidak sama dengan

kegiatan memegang krayon yang dipakai untuk mewarnai.

h. Keterampilan sebaiknya dipelajari satu demi satu

Ketika keterampilan dipelajari dengan satu persatu secara

bertahap, hal ini akan menjauhkan anak dari rasa kebingungan

yang dapat menimbulkan keterampilan jelek dan juga

pemborosan waktu. Ketika satu keterampilan sudah dikuasai

maka keterampilan lain dapat dipelajari tanpa menimbulkan

kebingungan.26

Anak dapat di kategorikan memiliki

perkembangan keterampilan yang terlambat dan bahkan jauh di

bawah standar jika kedelapan faktor di atas tidak diperhatikan

atau diberikan pada anak sejak dini.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi proses pembelajaran

motorik antara lain : Pertama, Faktor individu, faktor ini berkaitan

dengan potensi, bakat, kemampuan, dan kemauan seorang pembelajar.

Kedua, faktor lingkungan adalah soal kondusif atau tidaknya tempat

dan lingkungan dimana seseorang melakukan proses pembelajaran

motorik. Ketiga, peralatan dan fasilitas menyangkut tersedianya alat

ataau sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang

kelancaran proses pembelajaran motorik. Keempat, faktor

pengajar/fasilitator adalah sejauh mana seorang pengajar mampu

26 Ibid., h. 157

Page 31: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

memandu dan menciptakan suasana sehingga proses pembelajaran

motorik bisa berjalan dengna baik dan sukses. Keempat hal ini saling

berkaitan untuk mewujudkan proses pembelajaran motorik yang

optimal. Jika empat hal ini tak tercukupi, maka kemungkinan besar

proses pembelajaran motorik berjalan kurang lancar sehingga hasilnya

pun tidak maksimal atau bahkan buruk.27

5. Aspek-Aspek Keterampilan Motorik halus

Pengembangan keterampilan motorik halus anak dalam

kegiatan pendidikan diarahkan pada aspek-aspek perkembangan. Pada

aspek perkembangan motorik halus, kompetensi dan hasil belajar yang

ingin dicapai adalah keterampilan mengelola dan keterampilan tubuh.

Keterampilan motorik halus ada bermacam-macam, diantaranya ada

beberapa macam keterampilan yaitu:

a. Koordinasi Bilateral (Bilateral Hand Use)

Koordinasi bilateral adalah keterampilan untuk

menggunakan kedua sisi tubuh pada saat yang bersamaan dengan

cara yang terkendali dan terorganisir. Artinya kegiatan yang

dilakukan pada aspek ini memerlukan kesamaan gerak pada

kedua sisi tubuh contohnya seperti kegiatan memilin adonan

playdough, memotong gunting sambil memegang dan

mengendalikan kertas dengan tangan yang lain. Untuk

menyelesaikan banyak kegiatan sehari-hari seperti memainkan

alat musik, mengaduk makanan dalam mangkuk, menggunakan

alat tersebut membutuhkan koordinasi bilateral yaitu kedua

tangan yang bergerak bersamaan.

b. Koordinasi Mata dan Tangan (Eye Hand Coordination)

Pada keterampilan ini mempengaruhi keterampilan anak

untuk mewarnai, menggambar dasar, memecahkan labirin,

menulis dengan tangan, menangkap bola, memukul bola,

27 Heri Rahyubi, Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik: Deskripsi dan

Tinjauan Kritis, (Bandung: Nusa Media, 2012), h. 209

Page 32: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

membuat seni, ikat sepatu, dan menggunakan gunting.

Keterampilan motorik dapat ditingkatkan melalui banyak latihan

dalam aktivitas itu sendiri.

c. Keterampilan Manipulasi (In Hand Manipulation Skills)

In-hand manipulation skills mengacu pada keterampilan

bergerak dan posisi objek dalam satu tangan tanpa bantuan sisi

lain. Keterampilan manipulasi tangan adalah keterampilan untuk

memindahkan dan menempatkan benda ditangan tanpa

menggunakan sisi lain. Ini mungkin, keterampilan motorik halus

yang paling rumit. Banyak kegiatan sehari-hari yang melibatkan

kemapuan manipulasi pada tangan, contohnya menyesuaikan

pegangan di atas kertas saat memotong dengan gunting,

menggunakan garpu dan pisau, posisi memasang kancing,

resleting dan tali untuk berpakaian melibatkan gerakan tangan

yang halus ini.28

Menurut pendapat Ozmun, dkk yang dikutip oleh Miratul

Hayati terdapat empat aspek yang terdapat pada keterampilan motorik

halus : Pertama, Koordinasi Mata dan Tangan (Eye Hand

Coordination), dalam aspek ini terdapat kegiatan yang mecirikan

keterampilan koordinasi mata dan tangan yaitu salah satunya anak

mampu meniru bentuk. Kedua, keterampilan memanipulasi (Hand

Skills Manipulation) kegiatan yang identik dengan memanipulasi yaitu

salah satunya adalah maampu menggunakan jari telunjuk dan jempol

untuk memegang benda dan jari tengan dan manis digunakan sebagai

kestabilan tangan. Ketiga, ada koordinasi Bilateral (Bilateral Hand

Use), dalam setiap kegiatan motorik halus hampir semua kegiatan

melibatkan penggunaan kedua tangan seperti meremas, menggunting

dan lainnya. Yang keempat, kontrol penggunaan alat pada tangan

(Control use tools) anak dapat dikatakan mampu mengontrol alat

28 Mindy K. Buckner, TherapyStreetForKids, (www.TherapyStreetForKids.com).

Diakses pada 22 Agustus 2019

Page 33: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

ketika anak dapat menggunakan alat dan memainkan nya sesuai

dengan fungsinya. Selain itu, dapat dilihat juga dari bagaimana cara

menggunakannya dan ketepatan dalam menggunakan alat yang

dimainkannya, seperti pada saat anak memegang pensil warna untuk

merwarnai dan memegang gunting untuk memotong.29

Perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun yang baik

tentunya sesuai dengan karakteristik perkembangan yang telah

ditetapkan. Karakteristik kemampuan motorik halus seorang anak itu

dikatakan baik apabila tujuan dari perkembangan motorik halus yang

telah dipaparkan sebelumya dapat tercapai. Pernyataan tersebut sesuai

yang dikemukakan Hurlock yaitu pengendalian otot tangan, bahu, dan

pergelangan tangan meningkat dengan cepat selama masa kanak-

kanak.30

Pendapat tersebut senada dengan yang diungkapkan Santrock

yaitu usia 5 tahun koordinasi motorik halus anak semakin meningkat

ditandai dengan tangan, lengan, dan jari semua bergerak bersama di

bawah perintah mata.31

Berdasarkan beberapa pernyataan yang telah dipaparkan di

atas, maka aspek-aspek keterampilan motorik halus anak usia 5-6

tahun yang baik adalah koordinasi mata dan tangan, keterampilan

memanipulasi, koordinasi bilateral dan kontrol penggunaan alat pada

tangan. Aspek tersebut dapat distimulasi oleh orangtua, guru dengan

beberapa kegiatan yang sudah dijelaskan.

B. Bermain pada Anak Usia Dini

1. Pengertian Bermain

Dockett dan Fleer berpendapat bahwa bermain merupakan

kebutuhan bagi anak karena anak dapat mendapatkan pengetahuan dan

29 Miratul Hayati, Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Bermain Finger

Painting, Jurnal education, Vol. 10, No.1, Juni 2018, h. 385

30

Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 1, Terj. Sixth Edition Meitasari

Tjandra dan Muslichah Zarkasih, (Jakarta: Erlangga,1978), h. 159

31

Jhon W Santrock, Perkembangan Anak , Ed. 11 Jilid 1, Terj. Mila Rachmawati,

(Jakarta: Erlangga, 2007), h. 217

Page 34: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya. Karena bermain

memiliki aktifitas yang berbeda seperti kegiatan belajar dan bekerja

yang dilakukan untuk mencapai hasil akhir.32

Pendapat lain dikemukakan oleh Piaget yang mengatakan bermain

adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan

menimbulkan kesenangan/kepuasan bagi diri seseorang.33

Dengan

bermain anak dapat bereksplorasi untuk memperkuat hal-hal yang

sudah diketahui dan menemukan hal-hal baru. Melalui bermain, anak

juga dapat mengembangkan semua potensinya secara optimal, baik

potensi fisik maupun mental intelektual dan spiritual.34

Bermain bagi anak adalah kegiatan yang menyenangkan dan

dilakukannya bukan karena paksaan, dan ketika bermain pula ada

beberapa aspek perkembangan pada anak yang dapat dikembangkan

dengan baik. Pendapat di atas diperkuat oleh Santrock, bermain ialah

kegiatan yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan

kegiatan itu sendiri. Menurutnya, bermain memungkinkan anak

melepaskan energi yang berlebihan dan membebaskan perasaan yang

terpendam, melalui bermain, perasaan anak akan menjadi bahagia,

sehingga akan mengalami kenyamanan dalam melakukan serangkaian

kegiatan pembelajaran.35

Pendapat lain dikemukakan oleh Bettelheim, kegiatan

bermain adalah kegiatan yang tidak mempunyai peraturan lain kecuali

yang ditetapkan pemain sendiri dan tidak ada hasil akhir yang

dimaksudkan realitas luar.36

Dalam kegiatan bermain anak tidak

mementingkan bagaimana hasil akhirnya karna yang anak cari adalah

32 Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta : PT

Indeks, 2013), h. 144.

33

Yuliani dan Bambang, Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak, (Jakarta: PT

Indeks, 2010) h. 34

34

Mukhtar Latif, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta : Kencana,

2015), h. 78

35

M. Fadillah, Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta : Kencana, 2014), h 26.

36

Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 1, Terj. Sixth Edition Meitasari

Tjandra dan Muslichah Zarkasih, (Jakarta: Erlangga, 1978), h. 320

Page 35: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

tentang kesenangan. Bermain merupakan peluang bagi anak untuk

melakukan berbagai hal, situasi itulah yang membuat anak belajar.

Dengan demikian, bermain merupakan cara anak belajar, belajar

tentang apa saja. Belajar tentang objek, kejadian, situasi, dan konsep

(misalnya halus, kasar dan lain-lain). Anak juga berlatih koordinasi

berbagai otot gerak misalnya otot jari, selain itu melalui bermain anak

berlatih mengekspresikan perasaan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

bermain adalah suatu kegiatan yang sangat berkaitan erat dengan

kehidupan anak dan bermain juga merupakan peluang untuk anak

dalam belajar dan mengembangkan segala aspek perkembangan pada

anak ketika bermain anak tidak mementingkan terhadap hasil akhir

dan bermain juga dilakukan anak dengan senang hati tanpa adanya

paksaan.

2. Manfaat Bermain

Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat

berguna untuk anak, misalnya anak memperoleh pengalaman dalam

membina hubungan dengan sesama teman, menambah

pembendaharaan kata, dan masih banyak lainnya yang akan dijelaskan

pada poin-poin berikut:

a. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek fisik

Bila anak mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan

yang melibatkan gerakan-gerakan tubuh, akan membuat tubuh

anak menjadi sehat. Dengan demikian, guru perlu secara kreatif

merancang variasi kegiatan di dalam maupun di luar kelas yang

tidak membosankan bagi anak.

b. Manfaat bermain untuk perkembangan motorik kasar dan halus

Usia 4-5 tahun biasanya anak sudah mulai belajar

menggambar bentuk-bentuk tertentu seperti gambar rumah, orang

dan lain-lain. Aspek motorik kasar juga dapat dikembangkan

Page 36: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

dengan kegiatan bermain seperti kejar-kejeran dengan temannya.

37

Bermain bagi anak usia dini dapat mempelajari dan belajar

banyak hal, karena itu bermain merupakan kegiatan pembelajaran

yang sangat penting. Berikut beberapa pengaruh bermain bagi

anak usia dini :

a. Perkembangan fisik, yaitu manfaat yang didapatkan anak

untuk mengembangkan otot dan melatih seluruh tubuhnya.

Manfaat afeksi, yaitu manfaat permainan yang berhubungan

dengan perkembangan psikologis anak. Misalnya,

naluri/insting, perasaan, emosi, sifat, karakter, watak,

maupun kepribadian seseorang.

b. Dorongan berkomunikasi, yaitu anak dapat saling

berinteraksi dengan temannya dan membuat anak menjadi

saling mengerti maksud satu sama lain.

c. Penyaluran energi emosional, yaitu anak dapat menyalurkan

ketegangan yang dialami karena tekanan atau pembatasan

dari lingkungan terhadap mereka.

d. Perkembangan wawasan diri, yaitu anak mampu mengukur

kemampuannya sendiri dibanding dengan kemampuan

temannya ketika bermain.38

3. Jenis Bermain

Bermain memberikan dampak yang menyenangkan bagi

anak. Melalui bermain anak dapat mengembangkan seluruh

kemampuan yang dimiliki. Jenis-jenis bermain menurut Hurlock

terdiri atas bermain aktif dan bermain pasif atau dikenal sebagai

hiburan. Berikut ini penjelasan mengenai dua jenis main yang telah

disebutkan di atas :

37 Mayke S. Tedjasaputra, Bermain, Mainan, dan Permainan, (Jakarta: PT Grasindo,

2001), h. 39-40

38

Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 1, Terj. Sixth Edition Meitasari

Tjandra dan Muslichah Zarkasih, (Jakarta: Erlangga,1978), h. 323

Page 37: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

1. Bermain aktif

Kegiatan bermain aktif adalah kegiatan yang memberikan

kesenangan dan kepuasan pada anak melalui aktivitas yang

mereka lakukan sendiri.39

Kebanyakan anak melakukan berbagai

bentuk bermain aktif, tetapi banyaknya waktu yang digunakan

dan banyaknya kegembiraan yang akan diperoleh dari setiap

permainan sangat bervariasi. Dalam hal ini, kesenangan anak

timbul dari apa yang dilakukan individu, apakah dalam bentuk

kesenangan berlari atau membuat sesuatu dengan lilin atau cat.

Dalam bermain aktif juga terdapat beberapa macam kegiatan

seperti :

a. Bermain bebas dan spontan

Ciri dari kegiatan bermain ini dilakukan dimana sajs

dan dengan cara apa saja berdasarkan apa yang ingin

dilakukan. Kegiatan ini umumnya banyak dijumpai pada

anak usia 3 bulan sampai sekitar 2 tahun. Sebagai contoh bayi

akan cenderung asyik ketika kakinya mengenai kerincingan

yang digunakan diatas tempat tidurnya, sehingga kerincingan

bergerak dan menimbulkan suara.

b. Bermain peran

Bermain peran merupakan salah satu jenis bermain

aktif, yang memberikan kesempatan kepada anak untuk

menciptakan sendiri tokoh imajinasi yang mereka inginkan.

Anak bermain menggunakan media secara langsung dan

melakukan peran sesuai dengan situasi yang diinginkan.

Apabila permainan melibatkan dua orang atau lebih disebut

dengan permainan sosiodrama. Contoh permainan

sosiodrama yakni bermain “masakmasakan, ibu-ibuan,

dokter-dokteran” atau bermain dengan berbagai tema yang

mereka pilih dengan kesepakatan bersama teman. Anak

39 Mayke S. Tedjasaputra, Op.Cit, h. 53

Page 38: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

berbicara sendiri sesuai dengan imajinasinya saat

memerankan tokoh.

c. Bermain konstruktif

Bermain konstruktif yakni anak menciptakan sendiri

atau membangun sendiri pengetahuan yang anak miliki dan

menghadirkannya sebagai objek konkrit. Yang termasuk

dalam kegitan bermain konstruktif adalah menggambar,

mencipta bentuk dari lilin mainan, menggunting dan

menempel kertas, merakit kepingan kayu, dan masih banyak

lagi kegiatan yang digolongkan pada bermain konstruktif.40

2. Bermain pasif

Yaitu permainan yang bersifat hiburan semata. Artinya,

anak tidak ikut secara aktif dalam proses permainan. Dalam hal

ini, kegembiraan anak diperoleh dengan memerhatikan aktivitas

orang lain seperti menonton film.41

Pendapat lain mengemukakan, terdapat tiga jenis main

yaitu:

1. Bermain peran menurut Vygotsky dan Erikson disebut juga main

simbolis, pura-pura, fantasi, atau imajinasi. Main drama sangat

penting untuk perkembangan kognisi, sosial, dan emosi pada usia

3-6 tahun.

2. Bermain sensorimotor atau main fungsional dimana anak belajar

melalui panca indra dan hubungan fisik dengan lingkungan

mereka.

3. Bermain pembangunan atau konstruktif adalah kegiatan main

yang menampilkan ide anak melalui media yang bersifat cair dan

terstruktur. Piaget mengemukakan bahwa main pembangunan

membantu anak untuk mengembangkan keterampilan yang

mendukung tugas-tugas disekolah. Adapun contoh bahan yang

40 Ibid., h. 55-57

41

M. Fadillah, Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta : Kencana, 2014), h. 37

Page 39: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

digunakan yaitu air, pasir, cat, play dough, krayon dll, sedangkan

media yang terstruktur seperti balok, dan lego.42

Bermain konstruktif memberikan kesempatan kepada anak

untuk melatih keterampilan motorik halusnya. Jenis media yang

digunakan pada bermain konstruktif terdiri dari media yang terstruktur

dan media yang bersifat cair. Media bermain konstruktif bahan cair

penggunaanya ditentukan sendiri oleh anak, sedangkan media bermain

konstruktif terstruktur penggunaannya sudah ditentukan oleh media

itu sendiri sehingga anak hanya bisa menyusun bentuk media tersebut.

Jenis-jenis bermain yang telah dijelaskan diatas dapat

dikatakan bahwasannya permainan yang dapat diberikan kepada anak

haruslah disesuaikan dengan kebutuhan anak. Tetapi tidak

memungkiri pula apabila anak diberikan permainan yang menyangkup

seluruh jenis main tersebut.

Penelitian ini menggunakan jenis bermain konstruktif.

Media bermain konstruktif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

dengan media yang bersifat cair yakni menggunakan air, cat warna

sehingga membuat hasil karya/lukisan dari cat jari melalui permainan

finger painting dan juga adonan play dough sehingga anak dapat

menghasilkan karya sesuai bentuk yang diinginkan.

4. Finger Painting

a. Pengertian Finger Painting

Salim menyatakan “finger painting (melukis dengan jari)

adalah salah satu kegiatan teknik melukis dengan mengoleskan

cat menggunakan jari jemari pada kertas dan anak dapat ebas

menuangkan iamjinasinya, oleh karena itu kegiatan ini dapat

42 Wiwik Pratiwi, Konsep Bermain pada Anak Usia Dini, Jurnal Manajamen Pendidikan

Islam, Vol.5 No.2 Agustus 2017, h. 111

Page 40: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

melatih motorik halus dan kreativitas yang dimiliki anak.43

Menurut B.E.F Montolalu finger painting dapat

mengembangkan ekspresi melalui media lukis dengan gerakan

tangan, mengembangkan fantasi, imajinasi dan kreasi, melatih

otot-otot tangan/jari, koordinasi otot dan mata.44

Berdasarkan

pendapat di atas dapat dikatakan bahwa finger painting

merupakan kegiatan melukis dengan jari-jemari tangan dengan

tujuan untuk melatih alat indra peraba yang ada pada anak.

Aktivitas mereka bersentuhan langsung dengan cat membantu

melatih alat indra perabanya dan mengenal warna,

mengembangkan ekspresi dan melatih koordinasi mata dan

tangan.

b. Bahan dan Peralatan Finger Painting

Dalam melakukan kegiatan finger painting guru sebaiknya

menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan untuk

membuat membuat lukisan ini diantaranya yaitu:

a) Tepung kanji

b) Tepung terigu

c) Serbuk pewarna makanan

d) Air

e) Kertas gambar45

Bahan yang digunakan untuk membuat cat pada kegiatan

finger painting menurut Montolalu adalah sebagai berikut:

a) Cat untuk finger painting

b) Tepung sagu

43 Nina Astria, dkk. Penerapan Metode Bermain Melalui Kegiatan Finger Painting

Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus, Jurnal PG PAUD Universitas Ganesha, Vol.3,

No.1, 2015), h. 3

44

Kadek Sri Wahyuni dkk, Pengaruh Finger Painting Terhadap Kemampuan Motorik

Halus Anak Usia Dini Kelompok B2 di TK Ganesha, e-journal Pendidikan Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 6 No.1, 2018, h. 3

45

Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreatifitas Pada Anak Usia Taman Kanak-

Kanak, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 84

Page 41: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

c) Pewarna kue

d) Sabun cair

e) Minyak sayur

Cara membuat cat finger painting menurut Montolalu

sebagai berikut:

a) Cat dari tepung sagu

Tepung sagu dicairkan dan masukan 1 sendok teh sabun

cair, minyak sayur dan pewarna secukupnya. Aduk didalam

panci hingga merata dan masak diatas kompor dan terus

diaduk-aduk agar teksturnya rata. Tepung sagu jangan

terlalu masak karena hasilnya akan kurang bagus.

b) Cat dari serpihan sabun

Kocok serpihan sabun hingga menyerupai adonan busa kue,

tambahkan sedikit cat sebagai pewarna. Jika tidak

memungkinkan untuk membuat cat maka guru dapat

menggunakan cat warna yang aman. Cat untuk kegiatan

finger painting harus aman bagi anak karena cat tersebut

akan bersentuhan langsung dengan jari jemari anak.46

c. Tujuan dan Manfaat Finger Painting

Pembelajaran melukis menggunakan jari atau finger

painting memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan yang ingin

dicapai yaitu meningkatkan kemampuan berpikir dan berbuat

kreatif dan dapat mengembangkan kemampuannya dengan

menggambar karya yang kreatif.47

.

46 Anita Natalia, Deskripsi Penerapan Finger Painting dalam Mengembangkan

Kemampuan Motorik Halus pada Anak Kelompok B di Tk Dharma Wanita Persatuan Sukarame

Bandar Lampung, Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung 2016, h.

17-18

47

Yeni Rachmawati, Op. Cit, h. 84

Page 42: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

d. Langkah-langkah Kegiatan Finger Painting

Kegiatan finger painting dapat dilakukan di atas meja

dengan posisi anak-anak berdiri sehingga memudahkan mereka

untuk menggerakkan tangannya.

1) Anak-anak beserta guru mempersiapkan bahan-bahan yang

diperlukan.

2) Guru memandu anak-anak untuk membuat adonan terlebih

dahulu sebelum membuat finger painting.

3) Cara membuat bahan untuk Finger Painting yaitu: Tepung kanji

dan tepung terigu diaduk sampai rata. Masukkan air aduk

sampai rata sehingga adonan terlihat encer. Berikan pewarna

makanan sesuai warna kesukaan anak. Langkah selanjutnya

adonan dimasak hingga mendidih sambil diaduk terus hingga

adonan mengental seperti lem. Setelah itu, angkat dan

dinginkan. Setelah dingin, guru dapat membantu anak untuk

membagi adonan.

4) Guru menyiapkan kertas gambar besar (ukuran kertas sesuaikan

dengan situasi, kertas ini dapat pula berbentuk binatang

dinosaurus yang besar) kemudian anak dapat meggambar

dengan menggunakan jari yang sebelumnya sudah dilumuri

dengan adonan finger painting tadi.

5) Diakhir kegiatan anak-anak menceritakan lukisan yang

dibuatnya.48

5. Play Dough

a. Pengertian Play Dough

Play dough merupakan bermain dengan adonan. Play

dough adalah bahan bermain yang cocok bagi anak. Teksturnya

sangat lembut untuk diremas, namun cukup elastis untuk

48 Ibid., h. 84

Page 43: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

dibentuk.49

Sedangkan menurut Yeni Rachmawati Play Dough

merupakan sebuah mainan yang bahan adonannya terbuat dari

tepung, biasanya permainan ini dilakukan oleh anak-anak dengan

menggunakan tangan dan peralatan untuk membentuk adonannya.

Play Dough merupakan salah satu alat permainan edukatif dalam

pembelajaran anak usia dini yang termasuk kriteria alat permianan

murah dan memiliki nilai yang fleksibelitas dalam merancang pola

yang hendak dibentuk sesuai dengan rencana dan daya imajinasi.50

Berdasar pada pendapat di atas maka dapat didefinisikan

bahwa play dough merupakan bentuk dari aktiitas yang membuat

anak senang saat mengerjakannya dan banyak digemari oleh anak-

anak karena mudah untuk dimainkan selain itu juga media ini

murah dan dapat dibuat sendiri dirumah sehingga aman digunakan

untuk anak-anak.

b. Bahan dan Peralatan Play Dough

Alat atau sarana yang digunakan dalam kegiatan bermain

playdough ini adalah, adonan playdough yang telah dibuat sendiri,

penggilas, gunting kecil, penggaris, dan kertas asturo. Guru

menyediakan bahan yang dibutuhkan untuk membuat Play Dough

yaitu; tepung terigu (1 kg), minyak sayur (250 gr), serbuk pewarna

makanan (warna-warni), garam dan air secukupnya.

c. Tujuan dan Manfaat Play Dough

Adapun tujuan dari penggunaan media play dough untuk

melatih motorik halus. Hal ini dilakukan karena kemampuan

motorik halus anak belum menunjukkan kemampuan yang

maksimal. Bermain play dough menurut Swartz dapat membuat

keterampilan motorik halus pada anak berkembang, karena didalam

49 Erika Yunia Wardah, Bermain Play Dough Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak

Autis di SDLB, Jurnal Pendidikan Khusus UNESA, 2017, h. 3

50

Sumardi, taopikrahman, iis syifa gustini, Peningkatan Kemampuan Anak Usia Dini

Mengenal Lambang Bilangan Melalui Media play dough, Jurnal Paud Agapedia, Vol. 1 No. 2

Desember 2017, h. 195

Page 44: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

kegiatannya anak-anak menggunakan tangannya untuk meremas,

menekan, membentuk, meratakan, menggulung, memotong dan

memecah adonan. Melalui pengalaman ini anak mampu

mengambangkan aspek-aspek yang ada pada keterampilan motorik

halus yaitu koordinasi mata tangan dan kontrol, ketangkasan dan

kekuatan pada tangan.51

d. Langkah-langkah Kegiatan Play Dough

Rachmawati dan Kurniati menyatakan bahwa, langkah-

langkah menggunakan media play dough dijelaskan ke dalam dua

bagian yaitu pada saat persiapan sebelum pembelajaran dan pada

saat pembelajaran. Pertama, persiapan sebelum pembelajaran

diantaranya menetapkan tujuan pembelajaran, menyiapkan play

dough. Kedua, pada saat pembelajaran diantaranya guru membagi

anak dalam beberapa kelompok kecil, memperkenalkan kegiatan

bermain play dough, membagikan adonan play dough untuk setiap

anak, dan anak di perkenankan membentuk adonan sesuai yang

diinginkan.52

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan disini dimaksudkan peneliti agar tidak hanya

menirutetapi menjadi masukan untuk peneliti selanjutnya.

1. Penelitian oleh Kuntum Feminin Ratna Wahyu Pusari, dengan judul

Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus pada AUD

Melalui Kegiatan Bermain Konstruksi Plastisin Bentuk Huruf

Kelompok B RA Taqwal Ilah Semarang Tahun Ajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data

dalam Penelitian Tindakan Kelas ini diperoleh melalui observasi dan

dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian setelah melakukan

51 Janice J. Beaty, Observasi Perkembangan Anak Usia Dini, Ed. 7, Terj. Arif Rakhman,

(Jakarta: Kencana, 2013), h. 253

52

Sudiasih, dkk. "Penerapan Metode Pemberian Tugas Berbantuan Media Playdough

Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus." Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 2.1 (2014).

h. 135

Page 45: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

kegiatan bermain plastisin bentuk huruf, menunjukkan adanya

peningkatan terhadap kemampuan motorik halus pada anak

kelompok B RA Taqwal Ilah Semarang tahun ajaran 2015/2016.

Penelitian ini dilaksanakan dengan tindakan yang terdiri dari 2 siklus

yaitu siklus I dan siklus II, dan diperoleh hasil yaitu 40% pada siklus

I dan meningkat menjadi 80% pada siklus II. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa kemampuan motorik halus anak dapat

ditingkatkan melalui kegiatan bermain konstruksi plastisin bentuk

huruf.53

2. Penelitian oleh Istri Agung Ardyatmika, dkk, dengan judul

“Penerapan Metode Bermain Melalui Media Play dough untuk

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok A”

(Program Studi PG PAUD Universitas Ganesha). Jenis penelitian ini

menggunakan penelitian tinddakan kelas. Dengan subjek anak

kelompok A.54

3. Penelitian oleh Umi Muslimah, dengan judul Upaya

Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Melalui Finger

Painting pada Anak Kelompok B BA Aisiyah 4 Tegal Sepur Klaten

Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Hasil penelitian ini menunjukkan

adanya pengembangan kemampuan motorik halus pada anak

kelompok B di BA Aisyiyah 4 Tegalsepur Klaten Tengah melalui

finger painting, sebelum tindakan 33.63%, pada siklus I 59.54%,

pada siklus II 80.85%. Kesimpulan penelitian ini adalah melalui

finger paiting dapat mengembangkan kemampuan motorik halus

anak di BA Aisyiyah 4 Tegalsepur Klaten Tengah Tahun Pelajaran

2013/2014. Finger painting bisa dilaksanakan dengan maksimal di

53 Kuntum Feminin Ratna Wahyu Pusari, Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik

Halus pada AUD Melalui Kegiatan Bermain Konstruksi Plastisin Bentuk Huruf Kelompok B RA

Taqwal Ilah Semarang Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal Upgris Vol. 5 No. 1 2016. h. 32

54

Agung Ardyatmika, dkk, Penerapan Metode Bermain Melalui Media Play dough untuk

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok A, Jurnal PG Paud, Vol.4. No.2. 2016.

h. 1

Page 46: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

BA Aisyiyah 4 Tegalsepur Klaten Tengah dengan menggunakan

adonan finger painting.55

D. Kerangka Berpikir

Dalam keterampilan motorik halus ini terpacu pada 5 aspek

keterampilan motorik halus yaitu ketepatan, kekuatan, koordinasi mata

tangan, kehalusan gerak dan kelenturan. Dari ke lima aspek tersebut sudah

cukup untuk melengkapi gambaran dari keterampilan motorik halus anak

usia 5-6 tahun untuk penelitian. Anak yang memiliki keterampilan motorik

yang baik pasti akan menonjolkan sikap pada aspek-aspek tersebut.

Keterampilan motorik halus merupakan salah satu aspek yang

memiliki peran penting dalam keberlangsungan hidup anak kedepannya,

hal ini dapat dilihat dari beberapa alasan. Dari alasan sosial dan akademis,

anak dituntut untuk bisa melakukan beberapa keterampilan yang ada

dalam kehidupan sehari-hari agar bisa hidup mandiri dan ketika disekolah

tidak jarang anak-anak diberikan tugas yang menuntut mereka bisa

melakukan kegiatan seperti menulis, menggunting, dan kegiatan lainnya

yang bersangkutan dengan koordinasi antara mata dengan tangannya.

Keterampilan motorik halus pada anak dapat dikembangkan dengan

diberikan stimulasi sejak dini oleh guru, orangtua maupun lingkungan

yang ada pada sekitar anak.

Guru sebagai fasilitator perkembangan anak disekolah harus

memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan keseluruhan

kemampuan yang dimiliki anak. Memberi kesempatan anak untuk

bereksplorasi, berekperimen melalui beberapa kegiatan yang menarik

sehingga menjadikan anak lebih kreatif dalam membuat sesuatu. Dengan

bermain finger painting dan play dough diharapkan mampu menarik

perhatian siswa sehingga timbul pengaruh dalam keterampilan motorik

halusnya karena kedua kegiatan bermain ini dapat melibatkan anak dalam

55 Umi Muslimah, Upaya Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Melalui Finger

Painting pada Anak Kelompok B BA Aisiyah 4 Tegal Sepur Klaten Tengah Tahun Pelajaran

2013/2014.Naskah Publikasi Skripsi, Universitas Muhamadiyah Surakarta, 2014. h. 4

Page 47: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

kegiatan secara langsung seperti saat kegiatan menekan, membentuk,

memotong dan lainnya. Hal ini secara langsung dapat berpengaruh pada

aspek yang terdapat dalam keterampilan motorik halus yaitu berupa

koordinasi bilateral, koordinasi mata dan tangan , keterampilan manipulasi

dan kontrol penggunaan alat pada tangan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang lebih

signifikan antara bermain finger painting dan play dough terhadap

keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun. Adapun cara untuk

melihat tingkat signifikannya didapat dari hasil posttest. Kelas eksperimen

1 berupa bermain finger painting dan kelas eksperimen 2 berupa bermain

play dough. Kemudian agar terlihat perbedaannya maka kedua kelas di

ujikan dengan menggunakan rumus t-test sehingga dapat diketahui

kegiatan bermain mana yang lebih mempengaruhi secara signifikan

terhadap keterampilan motorik halus anak. Berikut skema kerangka

berpikir yang digambarkan dalam bagan alur kerangka berpikir dalam

penelitian.

Bagan 2.1

Kerangka Penelitian

Keterampilan Motorik Halus

Kelas eksperimen 1

dengan bermain finger painting

Hasil posttest bermain finger painting

Kelas Eksperimen 2

dengan bermain play dough

Hasil posttest bermain play dough

t-test

Page 48: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teoritis dan kerangka berpikir di atas maka dapat

dibuat hipotesis penelitiannya yaitu :

Ho : Tidak terdapat perbedaan secara signifikan anak yang bermain

play dough dengan anak yang bermain finger painting

Ha : Anak yang bermain play dough akan memperoleh

perkembangan yang lebih tinggi secara signifikan dibanding anak

yang bermain finger painting di TK Madrasah Pembangunan.

Page 49: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang digunakan pada penelitian kuantitatif eksperimen ini

adalah di TK Madrasah Pembangunan, yang terletak di Jl. Raya

Siliwangi Pamulang Tangerang Selatan. Waktu penelitian akan

dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020, dengan

rincian kegiatan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Rincian kegiatan penelitian

No. Bentuk Kegiatan Jan Juli Agst Sept Okt Nov

1. Observasi

2. Penyusunan dan

perbaikan proposal

skripsi

3. Seminar proposal

4. Validitas Instrumen

5. Pretest

6. Treatment

Posttest

Analisis data

B. Desain Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini termasuk dalam pendekatan

kuantitatif karena data yang akan diperoleh berupa angka, yang akan

dianalisis secara statistik.56

Metode yang digunakan pada penelitian

kuantitatif ini berupa penelitian eksperimen. Dalam penelitian eksperimen

diusahakan akibat timbulnya variabel terikat (keterampilan motorik halus)

disebabkan adanya manipulasi variabel bebas (kegiatan bermain) pada

subjek penelitian.57

Dalam penelitian ini diusahakan agar faktor-faktor luar

yang disebut sebagai variabel sekunder (faktor luar) tidak ikut

mempengaruhi variabel terikat, maka variabel bebas harus memiliki

variasi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sedangkan

56 Liche seniati, aris yulianto, dan Bernadette, Psikologi Eksperimen, (Jakarta: Indeks,

2008), h. 22

57

Ibid., h. 26

Page 50: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

variabel sekunder pada kedua kelompok dibuat setara. variabel sekunder

dianggap sebagai faktor yang dapat ikut mempengaruhi variabel terikat,

selain adanya variabel bebas berupa kegiatan bermain. Oleh karena itu

variabel sekunder disetarakan dengan cara memilih sampel yang memiliki

kriteria yang sudah ditentukan. 58

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi

Experiment Design, karena dalam desain ini peneliti hanya dapat

mengontrol beberapa variabel sekunder yang dapat mempengaruhi

jalannya eksperimen dan tidak dapat mengontrol secara ketat sehingga

validitas internal (kualitas rancangan penelitian) menjadi lemah59

.

Validitas yang lemah pada penelitian ini disebabkan oleh sampel yang

digunakan berupa anak jadi sulit mengontrol dengan ketat faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi variabel terikat (keterampilan motorik halus)

selain karena adanya variabel bebas (kegiatan bermain) selama proses

penelitian berlangsung. Berbeda dengan desain penelitian true

eksperimental yang memiliki ciri khusus yaitu dapat mengontrol sampel

secara ketat (homogen) selama penelitian berlangsung sehingga validitas

internalnya menjadi tinggi dan dapat dipastikan timbulnya variabel terikat

dipengaruhi oleh adanya manipulasi variabel bebas bukan oleh variabel

luar selama penelitian.

Desain Quasi Eksperimen terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Time series design, dan Nonequivalent control group design.60

untuk

mendapatkan hasil treatment yang akurat dalam membandingkan keadaan

sebelum dan sesudah diberinya treatment maka jenis desain yang

digunakan pada penelitian ini yaitu Nonequivalent control group design,

karena jenis desain Nonequivalent control group design memiliki

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, hanya saja tidak dapat

58 Ibid., h. 27

59

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 77

60

Ibid, h. 79

Page 51: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

dipilih secara random dan jenis desain ini juga terdapat pretest sebelum

diadakan treatment dan posttest setelah treatment diberikan.

Peneliti tertarik untuk meneliti sebanyak dua variabel percobaan

pada penelitian yang sama, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan

format yang disebut dengan rancangan dua faktor.61

Jadi dalam penelitian

ini kelompok kontrol digantikan dengan kelompok eksperimen 2, karena

kedua kelompok nantinya akan diberikan treatment yang berbeda.

Kelompok eksperimen 1 menerima kegiatan bermain finger painting dan

kelompok eksperimen 2 menerima kegiatan bermain play dough. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari suatu treatment

yang diberikan dengan cara berulang-ulang dalam waktu yang sudah

ditentukan yaitu 5 kali dalam seminggu perkelompok, dan penulis ingin

melihat media mana yang lebih berpengaruh pada keterampilan motorik

halus anak usia 5-6 tahun. Berikut merupakan gambar Quasi Experiment

Design dengan jenis Nonequivalent Control Group Design. 62

Bagan 3.1

Nonequivalent Control Group Design.

Keterangan:

O1 = Observasi awal (pre test)

O2 = Observasi akhir (post test)

Xf = Treatment finger painting

Xp = Treatment Play Dough

61 Clifford J. Drew, Michael L. Hardman, dan Jhon L. Hosp, Penelitian Pendidikan:

Merancang dan Melaksanakan Penelitian pada Bidang Pendidikan, Terj. Harsiwi Fajar Sari dan

B. Sendra Tanuwidjaja, (Jakarta: Indeks, 2017), h.214

62

Sugiyono., Op.Cit, h. 79

O2

Xp

O1

Xf

O1

O2

Page 52: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

C. Populasi dan sampel

Menurut Sugiyono “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulannya.”63

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelompok B berjumlahkan 84 anak yang bersekolah di TK Madrasah

Pembangunan Pamulang. Masing-masing terbagi menjadi 4 Kelas yaitu

B1, B2, B3 dan B4.

Tabel 3.2

Jumlah siswa kelompok B TK Madrasah Pembangunan

No Siswa kelompok Putra Putri Jumlah Siswa

1. B1 12 8 20

2. B2 11 10 21

3. B3 13 8 21

4. B4 13 9 22

Sugiyono mengemukakan bahwa sampel merupakan sebagian

elemen yang dipilih dengan cara tertentu dari suatu populasi.64

. Teknik

pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan metode

nonprobability sampling yaitu sampel yang didapatkan berasal dari

populasi tetapi tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang

sama untuk terpilih menjadi sampel.65

Dan dengan menggunakan teknik

sampling proposive yaitu sampel dipilih dengan menentukan kriteria

khusus terhadap sampel.66

Adapun kriteria khusus yang sudah ditetapkan

yaitu :

1. Jenis kelamin ( dikontrol dengan teknik blocking, yaitu jmlah antara

laki-laki dan perempuan disamakan atau berbeda selisih tidak jauh)

63 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 80

64

Ibid., h. 81

65

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif : Teori

dan Aplikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.134

66

Ibid., h. 135

Page 53: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

2. Tingkat pendidikan guru dan anak (dikontrol dengan teknik konstansi,

yaitu memilih guru dan anak dengan tingkat pendidikan yang sama)

3. Kesempatan belajar tambahan (dikontrol dengan teknik konstansi,

yaitu memilih anak yang tidak mengikuti atau tidak berencana

mengikuti pembelajaran tambahan)

4. Waktu treatment (dikontrol dengan teknik konstansi, yaitu mendapat 5

kali pertemuan dengan waktu yang sama selama 30menit).

Dari beberapa kriteria yang disebutkan maka sampel yang

memiliki kemiripan berasal dari kelas B1 sebagai kelompok eksperimen 1

dengan treatment berupa bermain finger painting dan B2 sebagai

kelompok eskperimen 2 dengan treatment berupa bermain play dough.

Adapun kelompok yang terpilih telah mendapat persetujua dan bersedia

untuk dijadikan sampel pada penelitian eksperimen ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh data

dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian.67

Data dan

keterangan tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Dalam

penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa :

1. Observasi

Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung pada objek

penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.68

Observasi yang dilakukan oleh peneliti merupakan jenis observasi non

partisipan yaitu peneliti tidak ikut serta dalam pemberian treatment

pada anak. Observasi dilakukan dengan menggunakan panduan lembar

observasi yang sudah disusun oleh peneliti.

67 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 224

68

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian: untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,

(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 76

Page 54: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan bagian dari teknik pengumplan

data penelitian yang berupa catatam, transkip, buku, usrat, agenda dan

lain-lain.69

Metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini

berupa foto beberapa kegiatan selama anak menerima treatment.

E. Definisi Operasional dan Instrumen Penelitian

Variabel yang digunakan pada penelitian ini perlu mendapatkan

pendefinisian sebagai berikut:

1. Definisi Konseptual

a. Bermain finger painting (X1) dan play dough (X2)

Bermain adalah suatu kegiatan yang sangat berkaitan erat

dengan kehidupan anak dan bermain juga sebagai peluang untuk

anak dalam belajar dan mengembangkan segala aspek

perkembangan pada anak ketika bermain anak tidak mementingkan

terhadap hasil akhir dan bermain juga dilakukan anak dengan

senang hati tanpa adanya paksaan. Penelitian ini menggunakan

jenis bermain konstruktif. Media bermain konstruktif yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan media yang bersifat

cair yakni menggunakan air, cat warna sehingga membuat hasil

karya/lukisan dari cat jari melalui permainan finger painting dan

juga adonan play dough sehingga anak dapat menghasilkan karya

sesuai bentuk yang diinginkan.

b. Keterampilan Motorik halus (Y)

Keterampilan motorik halus adalah kemampuan seseorang

dalam melakukan aktivitas yang melibatkan bagian-bagian tubuh

tertentu saja yang diatur oleh otot-otot kecil pada tubuh seperti

pergelangan tangan, jari-jemari agar melatih kelincahan, ketelitian

dan koordinasi mata-tangan berfungsi dengan baik dan

69 Johni Dimyati, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya pada Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD), Ed. 1, (Jakarta: Kencana, 2013), h.100

Page 55: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

perkembangan motorik halus juga dapat distimulus dengan cara

seperti menulis, meremas, menggenggam dan menggunting.

Dengan aspek-aspek koordinasi mata dan tangan, keterampilan

memanipulasi, koordinasi bilateral dan kontrol penggunaan alat

pada tangan.

2. Definisi Operasional

Skor yang menunjukan kemampuan seseorang dalam melakukan

aktivitas yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja yang

diatur oleh otot-otot kecil pada tubuh seperti pergelangan tangan, jari-

jemari agar melatih kelincahan, ketelitian dan koordinasi mata-tangan

berfungsi dengan baik dan perkembangan motorik halus juga dapat

distimulus dengan cara seperti menulis, meremas, menggenggam dan

menggunting. Hal ini didapat dari 4 aspek keterampilan motorik halus,

yaitu a) koordinasi mata dan tangan, b) keterampilan memanipulasi, c)

koordinasi bilateral dan d) kontrol penggunaan alat pada tangan.

Adapun pengukuran penilian pada instrumen penelitian ini

menggunakan Rating Scale 1-4, dengan kategori sebagai berikut :

skala 1 untuk anak yang belum berkembang (BB), skala 2 untuk anak

yang mulai berkembang (MB), skala 3 untuk anak yang berkembang

sesuai harapan (BSH), dan skala 4 untuk anak yang berkembang

sangat baik (BSB).

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam

kegiatan penelitian agar kegiatan menjadi jadi lebih sistematis dan

memudahakan proses pengolahan data.70

Pada dasarnya bentuk

instrumen akan menentukan jenis data yang akan diperoleh pada suatu

penelitian. Adapun jenis data yang digunakan pada penelitian ini berupa

data kuantitatif dengan jenis rasio, karena pada penelitian ini data yang

70 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Cet. 4 (Bandung: Alfabeta,

2007), h. 24

Page 56: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

didapat mempunyai nilai nol mutlak dan jarak yang sama. Dalam teknik

pengumpulan data penelitian ini terdapat teknik observasi,

dokumentasi, rating scale, dan tes sehingga dapat dikategorikan sebagai

jenis data rasio71

Adapun uraian kisi-kisi instrumen tercantum pada

lampiran.72

F. Kontrol terhadap Validitas Internal

Dalam menggunakan Instrumen yang valid dan reliabel dalam

pengumpulan data maka hasil penilitannya pun diharapkan menjadi valid

dan reliabel. Untuk menguji validitas dapat digunakan pendapat dari para

ahli (judgment expert). Instrumen yang sudah dibuat oleh peneliti akan

dievaluasi terlebih dahulu oleh expert judgment. Jika ada item yang

dianggap tidak cocok dengan materi, ahli akan memberikan saran dan

meminta peneliti untuk memperbaiki instrumennya. Instrumen yang sudah

diperbaiki sesuai saran ahli akan dikonsultasikan terlebih dahulu hingga

diberikan persetujuan dan dinyatakan valid oleh expert judgment sehingga

peneliti dapat memakai instrumen tersebut untuk penelitian.

1. Validitas Butir instrumen

Berkaitan dengan pengujian validitas isntrumen Arikunto berpendapat

bahwa validitas adalah suatu alat ukur yang menunjukan tingkat

keandalan suatu alat ukur.73

Instrumen yang valid memiliki arti bahwa

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid berarti itu

menandakan bahwa instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur sesuatu yag ingin diukur. Untuk melakukan uji validitas

tersebut maka harus mengkorelasikan antara skor item instrumen

dengan skor seluruh item (skor total). Untuk menentukan validitas

71 Nana syaodih sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012), h. 234

72

Lampiran 1

73

Riduwan, Belajar Mudah Peneitian, Cet. 9, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 97

Page 57: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

instrumen tersebut digunakan rumus Product Moment Pearson sebagai

berikut74

:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

Keterangan :

= Koefisien korelasi

= Jumlah Responden

∑ = Jumlah skor item

∑ = Jumlah skor total (seluruh item)

Setelah skor item di hitung besarnya koefisien korelasi dengan skor

totalnya, maka langkah selanjutnya adalah menghitung uji-t dengan

rumus75

:

Keterangan :

t = Nilai hitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung

n = Jumlah Responden

Distribusi (tabel r) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasannya (dk =

n-2)

Langkah berikutnya yaitu membandingkan thitung dan ttabel untuk

menentukan item instrumen valid atau tidak, dengan mengacu pada

ketentuan berikut :

a) Jika rhitung > rtabel berarti item instrumen tersebut valid

b) Jika rhitung < rtabel berarti item instrumen tersebut invalid (tidak

valid)

Jika instrumen tersebut valid, maka kriteria yang dipakai untuk

menentukan validitas instrumennya adalah76

:

74 Ibid., h. 98

75

Ibid. h. 98

Page 58: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Tabel 3.3

Kriteria validitas instrumen

Besarnya r Kriteria

0,80 sampai 1,000 Sangat tinggi

0,600 sampai 0,799 Tinggi

0,400 sampai 0,599 Cukup tinggi

0,200 sampai 0,399 Rendah

0,000 sampai 0,199 Sangat rendah (invalid)

2. Realibilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat

kekonsistenan instrumen. Berarti jika instrumen tersebut pada saat ini

mampu untuk mengukur keterampilan motorik halus anak usia 5-6

tahun, maka pada saat mendatang instrumen tersebut juga harus mampu

mengukur keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun, hal ini

berarti bahwa instrumen tersebut memiliki keandalan untuk digunakan

sebagai alat ukur dalam jangka waktu yang relatif lama. Suatu

instrumen dikatakan apabila reliabilitasnya pun tinggi. Adapun proses

perhitungan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode Alpha

Cronbach karena instrumen penelitian ini menggunakan rating scale77

.

sebagai berikut:78

(

) (

)

Keterangan :

= Nilai Reliabilitas

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item

76 Ibid., h.98

77

Noor Wahyuni, Uji Validitas dan Relibilitas , http://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-

a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/ diakses pada 29 Agustus 2019

78

Riduwan, Belajar Mudah Peneitian, cet.9 , (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 115

Page 59: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

= Varians total

= Jumlah item

G. Uji Persyaratan Analis

1. Uji Normalitas

Bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data yang

tersedia sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik. Penelitian

ini menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov dengan aplikasi IBM SPSS

Statistic 20. Kriteria pengujiannya adalah jika probabilitas > 0,05.

Maka distribusi data normal. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi

data tidak normal.79

2. Uji Homogenitas

Setelah kenormalannya diuji sekarang kehomogenitasannya yang

di uji juga, pengujian pada homogenitas ini mengasumsikan bahwa skor

setiap variabel memiliki variansi yang sama (homogen). Adapun

perhitungan uji homogenitas menggunakan Levene’s Test dengan

aplikasi IBM SPSS Statistic 20. Kriteria pengujiannya adalah apabila

nilai signifikansi > 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa data berasal dari

populasi yang homogen, dan sebaliknya.80

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data dilakukan dengan analisis

statistik deskriptif dan dilanjutkan dengan analisis statistik inferensial.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

79 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015), h.157

80

Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Homogenitas dengan SPSS Beserta Contoh

Lengkap, https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-homogenitas-dengan-spss.html.

Diakses pada 29 Agustus 2019

Page 60: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi.81

Adapun analisis data deskriptif dalam penelitian ini menggunakan

bantuan program SPSS versi 20 pada analisis Deskriptive Statistik

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial adalah serangkaian teknik yang

digunakan untuk mengkaji dan mengambil kesimpulan berdasarkan

data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik

dari suatu populasi.

a. Uji Hipotesis

Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Ho : Tidak terdapat perbedaan secara signifikan anak yang

bermain play dough dengan anak yang bermain finger

painting

Ha : Anak yang bermain play dough akan memperoleh

perkembangan yang lebih tinggi secara signifikan dibanding

anak yang bermain finger painting di TK Madrasah

Pembangunan.

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan t-test atau uji t. Paired Sampel t test digunakan untuk

menguji rata-rata sampel dengan membandingkan dua sampel yang

berpasangan,yang diartikan sebagai senuah sampel dengan subjek yang

sama, namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda

seperti kegiatan pretest dan posttest.

Kriteria pengujian:

a. Jika nilai sig, < 0,05 (maka Ha diterima dan Ho ditolak)

b. Jika nilai sig, > 0,05 (maka Ho diterima dan Ha ditolak).82

81 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2008), h. 207-208

82

Singgih Santoso, Panduan Lengkap SPSS Versi 20 Edisi Revisi, (Jakarta: Media

Komputindo, 2014), h. 260-264

Page 61: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Perhitungan statistik di atas dilakukan dengan menggunakan

bantuan program SPSS versi 20 dengan cara : Analyze-Compare

Means-Paired Sampel T tes.

Page 62: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

47

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan pengaruh bermain finger painting dan play

dough terhadap keterampilan motorik halus anak usai 5-6 tahun di TK

Madrasah Pembangunan. Dimana tingkat perkembangan keterampilan

motorik halus anak yang diberi perlakuan berupa bermain play dough

lebih tinggi dibanding kelompok anak yang bermain finger painting. Pada

hasil nilai keterampilan motorik halus anak yang mendapat perlakuan

berupa bermain play dough dengan yang bermain finger painting. Hasil

nilai rata-rata 43,00 dan hasil persentase 90% untuk kelas eksperimen 2,

sedangkan untuk kelas eksperimen 1 mendapat nilai rata-rata 42,45 dan

hasil persentase 88%, hasil tersebut menggambarkan terdapat perbedaan

nilai keterampilan motorik halus anak pada kedua kelas.

Hal ini juga terbukti dengan berdasar pada hasil perhitungan uji

t,dimana nilai Sig. (2-tailed) bernilai 0,000 dan 0,006. Karena nilai 0,006

dan 0,000 lebih kecil dari < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima. Artinya anak yang bermain play dough

memperoleh perkembangan yang lebih tinggi secara signifikan terhadap

keterampilan motorik halus dibanding anak yang bermain finger painting

di TK Madrasah Pembangunan.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini menyatakan bahwa

anak yang mendapat kegiatan bermain play dough memiliki hasil yang

lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang mendapat kegiatan bermain

finger painting. Melalui kegiatan bermain play dough terbukti sebagai

metode bermain yang lebih baik dalam hal mengembangkan keterampilan

motorik halus anak di TK Madrasah Pembangunan. Dengan demikian

Page 63: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

diharapkan agar para guru lebih memperhatikan kembali dalam

memberikan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak.

C. Saran

Peneliti mengemukakan beberapa saran guna kepentingan dalam

meningkatkan proses belajar megajar dimasa yang akan datang.

1. Diharapkan guru lebih menggunakan kegiatan bermain yang lebih

bervariasi guna mengembangkan keterampilan motorik halus yang ada

pada anak dan membuat anak merasa tidak jenuh dalam proses

pembelajaran.

2. Diharapkan untuk orang tua anak didik, hendaknya selalu memberikan

bimbingan, motivasi, dan stimulasi pada anak untuk mengembangkan

motorik halus anak dengan memanfaatkan media bermain yang ada di

lingkungan.

D. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini didapatkan keterbatasan penelitian yaitu:

1. Peneliti hanya fokus mengamati pada bagian motorik halus anak tanpa

memperhatikan perkembangan anak yang lain

2. Kesungguhan anak dalam mengikuti kegiatan penelitian sulit di

prediksi setiap harinya karena anak memiliki karakteristik dan

kemampuan yang berbeda.

Page 64: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

DAFTAR PUSTAKA

Uswatun Hasanah, Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik Melalui Permainan

Tradisional Bagi Anak Usia Dini, Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5,

Edisi 1, Juni 2016, STAIN Jurai Siwo Metro Lampung.

Masganti Sit, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini Edisi Pertama, (Depok:

Kencana, 2017)

Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 1, Terj. dari Child Development

Sixth Edition oleh Meitasari Tjandra dan Muslichah Zarkasih, (Jakarta:

Erlangga,1978)

Yuliani dan Bambang, Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak, (Jakarta: PT

Indeks, 2010)

Jhon W Santrock, Perkembangan Anak, ed.11 Jilid 1, alih bahas Mila

Rachmawati, (Jakarta: Erlangga, 2007)

Sira Difatiguna, Maman Surahman, Riswanti Rini, Pengaruh Aktivitas Bermain

Menggunakan Play Dough Terhadapa Kemampuan Motorik Halus pada

Anak, Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung, Bandar Lampung.

Heri Rahyubi, Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik: Deskripsi

dan Tinjauan Kritis, (Bandung: Nusa Media, 2012).

Niken Pratiwi, Sadiman, Siti Istiyati. Upaya Meningkatkan Keterampilan Motorik

Halus Melalui Playdough pada Anak Kelompok B TKIT Nur Hidayah

Surakarta Tahun 2014/2015, Jurnal FKIP, Vol.3, No.1, 2015

Samsudin, Pembelajaran Motorik di taman kanak-kanak, (Jakarta : Prenada

Media 2013)

Wahyu Nanda Eka Saputra dan Indah Setianingrum, Perkembangan Motorik

Halus Anak Usia 3-4 Tahun di Kelompok Bermain Cendekia Kids School

Madiun dan Implikasinya pada Layanan Konseling, Jurnal Care, Vol. 03,

No. 2, 2016.

Page 65: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Puri aquarisnawati, dkk., Motorik Halus Pada Anak Usia Prasekolah Ditinjau Dari

Bender Gestalt, Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah

Surabya, INSAN Vol. 13, No. 03, 2011

Desmita, Psikologi Perkembangan, ( Bandung : Rosdakarya, 2009)

Eveline Siregar dan Hartini, Teori Belajar dan Pembelajaran, Cet.2, (Bogor :

Ghalia Indonesia, 2011)

Steffi Claudia, Ajeng Ayu dan Mozes Kurniawan, Origami Game for Improving

Fine Motor Skills for Childern 4-5 Years Old in Gang Buaya Village in

Salatiga. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol.2 Issue 2,

2018.

Mindy K. Buckner, TherapyStreetForKids, (www.TherapyStreetForKids.com).

Miratul hayati, Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Bermain

Finger Painting, Jurnal education, Prodi Pendidikan Islam Anak Usia

Dini, Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, Vol. 10, No.1, Juni 2018

(http://ejournal.inpi.or.id/index.php/je/article/view/63/55)

Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta : PT

Indeks, 2013)

Mukhtar Latif, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta :

Kencana, 2015)

M. Fadillah, Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta : Kencana, 2014)

Mayke S. Tedjasaputra, Bermain, Mainan, dan Permainan, (Jakarta: PT

Grasindo,2001)

Wiwik Pratiwi, Konsep Bermain pada Anak Usia Dini, Jurnal Manajamen

Pendidikan Islam, Vol.5 No.2 Agustus 2017

Nina Astria, dkk. Penerapan Metode Bermain Melalui Kegiatan Finger Painting

Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus, Jurnal PG PAUD

Universitas Ganesha, Vol.3, No.1, 2015)

Kadek Sri Wahyuni dkk, Pengaruh Finger Painting Terhadap Kemampuan

Motorik Halus Anak Usia Dini Kelompok B2 di Tk Ganesha, e-journal

Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.6 No.1,

2018.

Page 66: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreatifitas Pada Anak Usia Taman

Kanak-Kanak, (Jakarta: Kencana, 2012).

Anita Natalia, Deskripsi Penerapan Finger Painting dalam Mengembangkan

Kemampuan Motorik Halus pada Anak Kelompok B di Tk Dharma

Wanita Persatuan Sukarame Bandar Lampung, Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung 2016.

Erika Yunia Wardah, Bermain Play Dough Terhadap Kemampuan Motorik Halus

Anak Autis di SDLB, Jurnal Pendidikan Khusus UNESA, 2017.

Sumardi, taopikrahman, iis syifa gustini, Peningkatan Kemampuan Anak Usia

Dini Mengenal Lambang Bilangan Melalui Media play dough, Jurnal Paud

Agapedia, vol 1 No.2 desember 2017.

Janice J. Beaty, Observasi Perkembangan Anak Usia Dini, Ed. 7, Terj. Arif

Rakhman, (Jakarta: Kencana, 2013).

Sudiasih, Ni Wayan Yuni, et al. "Penerapan Metode Pemberian Tugas

Berbantuan Media Playdough Untuk Meningkatkan Kemampuan

Motorik Halus." Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 2.1 (2014). Tersedia

di: https://ejournal.undiksha.ac.id/ diakses pada 26 Agustus 2019

Kuntum Feminin Ratna Wahyu Pusari, Upaya Meningkatkan Kemampuan

Motorik Halus pada AUD Melalui Kegiatan Bermain Konstruksi

Plastisin Bentuk Huruf Kelompok B RA Taqwal Ilah Semarang Tahun

Ajaran 2015/2016. Jurnal Upgris 2016.

Agung Ardyatmika, dkk, Penerapan Metode Bermain Melalui Media Play dough

untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok A,

Jurnal pg paud, Vol.4. No.2. 2016, Universitas Pendidikan Ganesha.

Umi Muslimah, Upaya Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Melalui

Finger Painting pada Anak Kelompok B BA Aisiyah 4 Tegal Sepur Klaten

Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014.Naskah Publikasi, Universitas

Muhamadiyah Surakarta, 2014.

Liche seniati, aris yulianto, Bernadette, Psikologi Eksperimen, (Jakarta: Indeks

2008)

Page 67: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif, dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2011)

Clifford J. Drew, Michael L. Hardman, Jhon L. Hosp, Penelitian Pendidikan:

Merancang dan Melaksanakan Penelitian pada Bidang Pendidikan, Terj.

Harsiwi Fajar Sari dan B. Sendra Tanuwidjaja, (Jakarta: Indeks, 2017).

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif :

Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012)

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian: untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,

(Bandung: Alfabeta, 2013).

Johni Dimyati, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya pada Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD), Ed. 1, (Jakarta: Kencana, 2013).

Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Cet. 4 (Bandung:

Alfabeta, 2007)

Nana syaodih sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012)

Noor Wahyuni, Uji Validitas dan Reliabilitas,

http://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-

a-b-i-l-i-t-a-s/ diakses pada 29 Agustus 2019

Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2015)

Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Homogenitas dengan SPSS Beserta Conoth

Lengkap,https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-homogenitas-

dengan-spss.html.

Singgih Santoso, Panduan Lengkap SPSS Versi 20 Edisi Revisi, (Jakarta: Media

Komputindo, 2014).

Page 68: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Lampiran 1

Tabel 3.5

Kisi-kisi keterampilan motorik halus

Aspek Indikator No.

item

Jumlah

Item

1. Koordinasi

Bilateral

1.1 Merobek kertas dengan 2 tangan 1

2

3

3 1.2 Meremas kertas dengan 2 tangan

1.3 Mencuci tangan

2. Keterampilan

Manipulasi

2.1 Menulis permulaan 4

5

6

3 2.2 Menggambar pola

2.3 Menjimpit

2. Koordinasi mata

tangan

3.1 Menggunting sesuai pola 7

8

9

10

4

3.2 Menempel

3.3 Meniru membuat garis

3.4 Meniru melipat kertas

3. Kontrol

penggunaan alat

pada tangan

4.1 Ketepatan dalam menggunakan

alat

4.2 Penggunaan alat sesuai fungsinya

11

12

2

Page 69: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Lampiran 2

Tabel 3.6

Instrumen Pengamatan

No

Indikator

Skala Penilaian

BB (1) MB (2) BSH (3) BSB (4)

1. Anak mampu

merobek kertas

dengan 2 tangan

2. Anak mampu

meremas kertas

dengan 2 tangan

3.

Anak mampu

mencuci tangan

setelah kegiatan

4. Anak mampu

menulis permulaan

5. Anak mampu

menggambar pola

6. Anak mampu

Menjimpit

7. Anak mampu

menggunting sesuai

pola

8. Anak mampu

menempel

9. Anak mampu

meniru membuat

garis

10. Anak mampu meniru

melipat kertas

11. Anak mampu

menggunakan alat

dengan tepat

12. Anak mampu

menggunakan alat

sesuai fungsinya

Page 70: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Lampiran 3

Tabel 3.7

Rubrik penilaian keterampilan motorik halus

Indikator Deskriptor Skala Penilaian

1. Merobek

kertas dengan

2 tangan

a) Anak mampu memegang

kertas dengan 2 tangan

b) Anak mampu merobek kertas

keatas

c) Anak mampu merobek kertas

kebawah

1. = Tidak satupun deskriptor

yang nampak

2. = Satu deskriptor yang

nampak

3. = Dua deskriptor yang

nampak

4. = Semua deskriptor nampak

2. Meremas

kertas dengan

2 tangan

a) Anak mampu meremas kertas

dengan 2 tangan

b) Anak mampu meremas kertas

dengan sempurna menjadi

berbentuk bulat.

c) Anak mampu meremas kertas

tetapi tidak sempurna

1. = Tidak satupun deskriptor

yang nampak

2. = Satu deskriptor yang

nampak

3. = Dua deskriptor yang

nampak

4. = Semua deskriptor nampak

3. Mencuci

tangan

a) Anak mampu mencuci

tangan dengan menggosokan

kedua tangannya

b) Anak mampu menggunakan

sabun saat mencuci tangan

c) Anak membilas tangannya

dengan air dan menggosok

kesela-sela jari dengan

kedua tangan.

1. = Tidak satupun deskriptor

yang nampak

2. = Satu deskriptor yang

nampak

3. = Dua deskriptor yang

nampak

4. = Semua deskriptor nampak

4. Menulis

permulaan

a) Anak mampu menulis

identitas diri (nama dan

kelas)

b) Anak mampu menulis angka

1-10

c) Anak mampu menulis huruf

A-Z

1. = Tidak satupun deskriptor

yang nampak

2. = Satu deskriptor yang

nampak

3. = Dua deskriptor yang

nampak

4. = Semua deskriptor nampak

5. Menggambar

sesuai pola

a) Anak mampu menggambar

bentuk segitiga

b) Anak mampu menggambar

bentuk bulat

c) Anak mampu menggambar

bentuk persegi

1. = Tidak satupun deskriptor

yang nampak

2. = Satu deskriptor yang

nampak

3. = Dua deskriptor yang

nampak

4. = Semua deskriptor nampak

6. Menjimpit a) Anak mampu menjimpit

menggunakan ibu jari dan

telunjuk.

1. = Tidak satupun deskriptor

yang nampak

2. = Satu deskriptor yang

Page 71: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

b) Anak mampu mengambil

media berukuran besar

dengan cara menjimpit.

a) Anak mampu mengambil

media berukuran kecil

dengan cara menjimpit

nampak

3. = Dua deskriptor yang

nampak

4. = Semua deskriptor nampak

7. Menggunting

sesuai pola

a) Anak mampu menggunting

pola lurus

b) Anak mampu menggunting

pola lengkung

c) Anak menggunting dengan

pola segitiga

1. = Tidak satupun deskriptor

yang nampak

2. = Satu deskriptor yang

nampak

3. = Dua deskriptor yang

nampak

4. = Semua deskriptor nampak

8. Menempel a) Anak mampu mengambil lem

tanpa ragu

b) Anak mampu mertakan lem

dengan rapih

c) Anak mampu menempel

media pada kertas.

1. = Tidak satupun deskriptor

yang nampak

2. = Satu deskriptor yang

nampak

3. = Dua deskriptor yang

nampak

4. = Semua deskriptor nampak

9. Meniru

membuat garis

a) Anak mampu membuat garis

tegak dengan alat tulis

b) Anak mampu membuat garis

miring kiri/kanan dengan alat

tulis

c) Anak mampu membuat garis

lengkung dengan alat tulis

1. = Tidak satupun deskriptor

yang nampak

2. = Satu deskriptor yang

nampak

3. = Dua deskriptor yang

nampak

4. = Semua deskriptor nampak

10. Meniru

melipat kertas

a) Anak mampu meniru 1-2

teknik melipat

b) Anak mampu meniru 2-4

teknik melipat

a) Anak mampu meniru 4-6

teknik melipat

1. = Tidak satupun deskriptor

yang nampak

2. = Satu deskriptor yang

nampak

3. = Dua deskriptor yang

nampak

4. = Semua deskriptor nampak

11. Ketepatan

dalam

menggunakan

alat

a) Anak mampu memegang

gunting dengan 3 jari (ibu

jari telunjuk dan tengah)

b) Anak mampu memegang

sendok dengan benar

c) Anak mampu memegang alat

tulis dengan 3 jari

1. = Tidak satupun deskriptor

yang nampak

2. = Satu deskriptor yang

nampak

3. = Dua deskriptor yang

nampak

4. = Semua deskriptor nampak

12. Penggunaan

alat sesuai

fungsinya

a) Anak menggunakan pensil

warna untuk mewarnai

b) Anak menggunakan gunting

untuk memotong kertas

c) Anak menggunakan sabun

1. = Tidak satupun deskriptor

yang nampak

2. = Satu deskriptor yang

nampak

3. = Dua deskriptor yang

Page 72: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

untuk membersihkan tangan nampak

4. = Semua deskriptor nampak

Page 73: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Lampiran 4

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TK MADRASAH PEMBANGUNAN PAMULANG

Tema : Tanaman/Wortel

Kelompok : B1

Hari/Tanggal : Senin, 14 Oktober 2019

Tujuan Pembelajaran : 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

sekitar sebagai rasa syukur pada tuhan

3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan

berprilaku kreatif

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan

motorik kasar dan halus

4.6 Menyampaiakan tentang apa dan bagaimana benda-

benda disekitar yang dikenalnya (nama, warna,

bentuk, pola dll)

4.15 Menunjukan hasil karya dan aktivitas seni dengan

menggunakan berbagai media

Kegiatan Pembelajaran Alat/Sumber

belajar

Penilaian

Alat

I. Kegiatan Awal ± 30 menit

- Berbaris

- Berdoa dan salam

- Apersepsi tentang macam buah dan tema hari ini

- Tanya jawab tentang macam buah serta manfaatnya

Anak diminta menceritakan tentang macam buah

dan kegunaannya

Anak menjawab pertanyaan yang diajukan guru

- Menjelasakan kegiatan hari ini

Guru dan

Anak

Percakapa

n

II. Kegiatan Inti 30 Menit Bahan finger

painting,

kertas hvs,

pensil

observasi

Page 74: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Kegiatan finger painting mewarnai bentuk wortel

Mewarnai wortel dengan jari telunjuk dan

mewarnai satu arah dari kanan kekiri

Mewarnai daun wortel dengan jari telunjuk dan

teknik memutar

III. Istirahat 30 menit

- Cuci tangan

- Berdoa sebelum makan

- Makan bekal

- Bermain

Sabun, air,

serbet

Observasi

IV. Kegiatan Akhir ± 30 menit

- Bernyanyi lagu “Buah sehat dan segar”

Anak mengikuti syair yang dibacakan guru

Anak diminta mengulang syair

- Refleksi kegiatan

Menanyakan perasaan anak selama kegiatan

Memberikan waktu pada anak untuk

menceritakan pengalaman selama belajar

Guru, anak

langsung

Unjuk

kerja

Page 75: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TK MADRASAH PEMBANGUNAN PAMULANG

Tema : Tanaman/Semangka

Kelompok : B1

Hari/Tanggal : Selasa, 15 Oktober 2019

Tujuan Pembelajaran : 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

sekitar sebagai rasa syukur pada tuhan

3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan

berprilaku kreatif

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan

motorik kasar dan halus

4.6 Menyampaiakan tentang apa dan bagaimana benda-

benda disekitar yang dikenalnya (nama, warna,

bentuk, pola dll)

4.15 Menunjukan hasil karya dan aktivitas seni dengan

menggunakan berbagai media

Kegiatan Pembelajaran Alat/Sumber

belajar

Penilaian

Alat

I. Kegiatan Awal ± 30 menit

- Berbaris

- Berdoa dan salam

- Apersepsi tentang macam buah dan tema hari ini

- Tanya jawab tentang macam buah serta manfaatnya

Anak diminta menceritakan tentang macam buah

dan kegunaannya

Anak menjawab pertanyaan yang diajukan guru

- Menjelasakan kegiatan hari ini

Guru dan

Anak

Percakapa

n

II. Kegiatan Inti 30 Menit

Menarik garis kata sesuai dengan gambar

Bahan finger

painting,

kertas hvs,

pensil

observasi

Page 76: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Kegiatan finger painting membuat bentuk buah

semangka.

Mewarnai dengan jari telunjuk dengan teknik

menarik jari dari atas kebwah dengan cat

berwarna merah

Teknik menarik jari dari kanan kekiri untuk

mewarnai lengkungan menyerupai kulit semangka

dengan warna hijau

Mencap dengan jari telunjuk sebagai biji

semangka

III. Istirahat 30 menit

- Cuci tangan

- Berdoa sebelum makan

- Makan bekal

- Bermain

Sabun, air,

serbet

Observasi

IV. Kegiatan Akhir ± 30 menit

- Bernyanyi lagu “Buah sehat dan segar”

Anak mengikuti syair yang dibacakan guru

Anak diminta mengulang syair

- Refleksi kegiatan

Menanyakan perasaan anak selama kegiatan

Memberikan waktu pada anak untuk

menceritakan pengalaman selama belajar

Guru, anak

langsung

Unjuk

kerja

Page 77: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TK MADRASAH PEMBANGUNAN PAMULANG

Tema : Tanaman/Anggur

Kelompok : B1

Hari/Tanggal : Rabu, 16 Oktober 2019

Tujuan Pembelajaran : 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

sekitar sebagai rasa syukur pada Tuhan

3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan

berprilaku kreatif

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan

motorik kasar dan halus

4.6 Menyampaiakan tentang apa dan bagaimana benda-

benda disekitar yang dikenalnya (nama, warna,

bentuk, pola dll)

4.15 Menunjukan hasil karya dan aktivitas seni dengan

menggunakan berbagai media

Kegiatan Pembelajaran Alat/Sumber

belajar

Penilaian

Alat

I. Kegiatan Awal ± 30 menit

- Berbaris

- Berdoa dan salam

- Apersepsi tentang macam buah dan tema hari ini

- Tanya jawab tentang macam buah serta manfaatnya

Anak diminta menceritakan tentang macam buah

dan kegunaannya

Anak menjawab pertanyaan yang diajukan guru

- Menjelasakan kegiatan hari ini

Guru dan

Anak

Percakapa

n

II. Kegiatan Inti 30 Menit Bahan finger

painting,

kertas hvs,

pensil

observasi

Page 78: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Melukis bentuk buah anggur dengan teknik jari

memutar dan untuk daun menggunakan teknik jari

searah

III. Istirahat 30 menit

- Cuci tangan

- Berdoa sebelum makan

- Makan bekal

- Bermain

Sabun, air,

serbet

Observasi

IV. Kegiatan Akhir ± 30 menit

- Bernyanyi lagu “Buah sehat dan segar”

Anak mengikuti syair yang dibacakan guru

Anak diminta mengulang syair

- Refleksi kegiatan

Menanyakan perasaan anak selama kegiatan

Memberikan waktu pada anak untuk

menceritakan pengalaman selama belajar

Guru, anak

langsung

Unjuk

kerja

Page 79: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TK MADRASAH PEMBANGUNAN PAMULANG

Tema : Tanaman/Apel

Kelompok : B1

Hari/Tanggal : Kamis, 17 Oktober 2019

Tujuan Pembelajaran : 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

sekitar sebagai rasa syukur pada tuhan

3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan

berprilaku kreatif

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan

motorik kasar dan halus

4.6 Menyampaiakan tentang apa dan bagaimana benda-

benda disekitar yang dikenalnya (nama, warna,

bentuk, pola dll)

4.15 Menunjukan hasil karya dan aktivitas seni dengan

menggunakan berbagai media

Kegiatan Pembelajaran Alat/Sumber

belajar

Penilaian

Alat

I. Kegiatan Awal ± 30 menit

- Berbaris

- Berdoa dan salam

- Apersepsi tentang macam buah dan tema hari ini

- Tanya jawab tentang macam buah serta manfaatnya

Anak diminta menceritakan tentang macam buah

dan kegunaannya

Anak menjawab pertanyaan yang diajukan guru

- Menjelasakan kegiatan hari ini

Guru dan

Anak

Percakapa

n

II. Kegiatan Inti 30 Menit Bahan finger

painting,

kertas hvs,

pensil

observasi

Page 80: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Kegiatan finger painting mewarnai bentuk buah

apel dengan teknik 2 jari ditarik searah dari kanan

ke kiri

Mewarnai daun apel dengan satu jari ditarik

searah

III. Istirahat 30 menit

- Cuci tangan

- Berdoa sebelum makan

- Makan bekal

- Bermain

Sabun, air,

serbet

Observasi

IV. Kegiatan Akhir ± 30 menit

- Bernyanyi lagu “Buah sehat dan segar”

Anak mengikuti syair yang dibacakan guru

Anak diminta mengulang syair

- Refleksi kegiatan

Menanyakan perasaan anak selama kegiatan

Memberikan waktu pada anak untuk

menceritakan pengalaman selama belajar

Guru, anak

langsung

Unjuk

kerja

Page 81: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TK MADRASAH PEMBANGUNAN PAMULANG

Tema : Tanaman/Nanas

Kelompok : B1

Hari/Tanggal : Jumat, 18 Oktober 2019

Tujuan Pembelajaran : 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

sekitar sebagai rasa syukur pada tuhan

3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan

berprilaku kreatif

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan

motorik kasar dan halus

4.6 Menyampaiakan tentang apa dan bagaimana benda-

benda disekitar yang dikenalnya (nama, warna,

bentuk, pola dll)

4.15 Menunjukan hasil karya dan aktivitas seni dengan

menggunakan berbagai media

Kegiatan Pembelajaran Alat/Sumber

belajar

Penilaian

Alat

I. Kegiatan Awal ± 30 menit

- Berbaris

- Berdoa dan salam

- Apersepsi tentang macam buah dan tema hari ini

- Tanya jawab tentang macam buah serta manfaatnya

Anak diminta menceritakan tentang macam buah

dan kegunaannya

Anak menjawab pertanyaan yang diajukan guru

- Menjelasakan kegiatan hari ini

Guru dan

Anak

Percakapa

n

II. Kegiatan Inti 30 Menit Bahan finger

painting,

kertas hvs,

pensil

Observasi

Page 82: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Kegiatan finger painting membuat bentuk buah

nanas

Anak mengisi pola bentuk buah nanas dengan

mencap jari jempolnya

Daun nanas dilukis denga satu jari

III. Istirahat 30 menit

- Cuci tangan

- Berdoa sebelum makan

- Makan bekal

- Bermain

Sabun, air,

serbet

Observasi

IV. Kegiatan Akhir ± 30 menit

- Bernyanyi lagu “Buah sehat dan segar”

Anak mengikuti syair yang dibacakan guru

Anak diminta mengulang syair

- Refleksi kegiatan

Menanyakan perasaan anak selama kegiatan

Memberikan waktu pada anak untuk

menceritakan pengalaman selama belajar

Guru, anak

langsung

Unjuk

kerja

Page 83: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Lampiran 5

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TK MADRASAH PEMBANGUNAN PAMULANG

Tema : Tanaman/ Wortel

Kelompok : B2

Hari/Tanggal : Senin, 14 Oktober 2019

Tujuan Pembelajaran : 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaanNya

3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari

3.3 Mengenal anggota tubuh fungsi dan gerakannya untuk

pengembangan motorik kasar dan motorik halus

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan

motorik kasar dan halus

3.8 Mengenal Lingkungan alam (hewan, tanaman, air,

batu, dll)

2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat pada

peraturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan

2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah

hati dan santun kepada orangtua, pendidik dan teman

3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni (seni)

4.15 Menunjukan hasil karya dan aktivitas seni dengan

menggunakan berbagai media (seni)

Kegiatan Pembelajaran Alat/Sumber

belajar

Penilaian

Alat

I. Kegiatan Awal ± 30 menit

- Berbaris

- Berdoa dan salam

- Apersepsi tentang macam sayuran dan tema hari

ini

- Tanya jawab tentang macam sayur serta

manfaatnya

Anak diminta menceritakan tentang macam sayur

Guru dan

Anak

Percakapa

n

Page 84: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

dan kegunaannya

Anak menjawab pertanyaan yang diajukan guru

- Guru menjelasakan kegiatan hari ini

II. Kegiatan Inti 30 Menit

- Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara

membuat play dough bentuk wortel bersama siswa

Mendemonstrasikan cara membuat bulatan

berukuran sedang dari adonan play dough

warna oranye.

Mendemonstrasikan cara melinting dan

menekan adonan tersebut hingga bentuknya

menyerupai wortel

Mendemonstrasikan cara melinting adonan

play dough warna hijau kemudian dipotong

jadi 3 bagian sama panjang dan disatukan pada

salah satu ujung untuk digunakan sebagai

tangkai wortel.

Menyatukan bentuk wortel dengan tangkainya

Memberi arahan pada siswa bila belum

mengerti

Jemari anak,

Adonan play

dough.

Observasi

III. Istirahat 30 menit

- Cuci tangan

- Berdoa sebelum makan

- Makan bekal

- Bermain

Sabun, air,

serbet

Observasi

IV. Kegiatan Akhir ± 30 menit

- Bernyanyi lagu “sayur sehat”

Anak mengikuti syair yang dibacakan guru

Anak diminta mengulang syair

- Refleksi kegiatan

Menanyakan perasaan anak selama kegiatan

Memberikan waktu pada anak untuk

menceritakan pengalaman selama belajar

Guru, anak

langsung

Unjuk

kerja

Page 85: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TK MADRASAH PEMBANGUNAN PAMULANG

Tema : Tanaman/Semangka

Kelompok : B2

Hari/Tanggal : Selasa, 15 Oktober 2019

Tujuan Pembelajaran : 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaanNya

3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari

3.3 Mengenal anggota tubuh fungsi dan gerakannya untuk

pengembangan motorik kasar dan motorik halus

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan

motorik kasar dan halus

3.8 Mengenal Lingkungan alam (hewan, tanaman, air,

batu, dll)

2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat pada

peraturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan

2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah

hati dan santun kepada orangtua, pendidik dan teman

3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni

4.15 Menunjukan hasil karya dan aktivitas seni dengan

menggunakan berbagai media

Kegiatan Pembelajaran Alat/Sumber

belajar

Penilaian

Alat

I. Kegiatan Awal ± 30 menit

- Berbaris

- Berdoa dan salam

- Apersepsi tentang macam sayuran dan tema hari ini

- Tanya jawab tentang macam sayur serta manfaatnya

Anak diminta menceritakan tentang macam sayur

dan kegunaannya

Anak menjawab pertanyaan yang diajukan guru

- Guru menjelasakan kegiatan hari ini

Guru dan

Anak

Percakapa

n

II. Kegiatan Inti 30 Menit

- Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara

membuat play dough bentuk semangka.

Jemari anak,

Adonan play

dough.

Observasi

Page 86: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Mendemonstrasikan cara menggilas adonan

kemudian dipotong bentuk setengah lingkaran

Mendemonstrasikan cara menekan adonan

setengah lingkaran yang tadi hingga bentuknya

menyerupai potongan semangka.

Mendemonstrasikan cara melinting adonan

berwarna hijau lalu ditekan hingga adonan jadi

tipis yang digunakan untuk kulit semangka

Mendemonstrasikan cara membuat bulatan kecil

sebagai biji semangka

Menyusun adonan yang tadi dan disatukan agar

menjadi bentuk semangka.

Memberikan arahan jika ada anak yang

mengalami kesulitan

III. Istirahat 30 menit

- Cuci tangan

- Berdoa sebelum makan

- Makan bekal

- Bermain

Sabun, air,

serbet

Observasi

IV. Kegiatan Akhir ± 30 menit

- Bernyanyi lagu “sayur sehat”

Anak mengikuti syair yang dibacakan guru

Anak diminta mengulang syair

- Refleksi kegiatan

Menanyakan perasaan anak selama kegiatan

Memberikan waktu pada anak untuk

menceritakan pengalaman selama belajar

Guru, anak

langsung

Unjuk

kerja

Page 87: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TK MADRASAH PEMBANGUNAN PAMULANG

Tema : Tanaman/ Anggur

Kelompok : B2

Hari/Tanggal : Rabu, 16 Oktober 2019

Tujuan Pembelajaran : 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaanNya

3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari

3.3 Mengenal anggota tubuh fungsi dan gerakannya untuk

pengembangan motorik kasar dan motorik halus

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan

motorik kasar dan halus

3.8 Mengenal Lingkungan alam (hewan, tanaman, air,

batu, dll)

2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat pada

peraturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan

2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah

hati dan santun kepada orangtua, pendidik dan teman

3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni

4.15 Menunjukan hasil karya dan aktivitas seni dengan

menggunakan berbagai media

Kegiatan Pembelajaran Alat/Sumber

belajar

Penilaian

Alat

I. Kegiatan Awal ± 30 menit

- Berbaris

- Berdoa dan salam

- Apersepsi tentang macam buah dan tema hari ini

- Tanya jawab tentang macam buah serta manfaatnya

Anak diminta menceritakan tentang macam buah

dan kegunaannya

Anak menjawab pertanyaan yang diajukan guru

- Guur menjelasakan kegiatan hari ini

Guru dan

Anak

Percakapa

n

II. Kegiatan Inti 30 Menit

- Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara

Jemari anak,

Adonan play

Observasi

Page 88: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

membuat play dough bentuk anggur.

Mendemonstrasikan cara membuat bulatan

berukuran sedang dari adonan warna ungu

Mendemonstrasikan cara melinting dan

memipihkan adonan berwarna hijau sebagai

daunnya

Mendemontrasikan menempelkan daun dan

bulatan anggur yang telah dibuat

Memberikan arahan jika ditemui ada anak yang

mengalami kesulitan

dough.

III. Istirahat 30 menit

- Cuci tangan

- Berdoa sebelum makan

- Makan bekal

- Bermain

Sabun, air,

serbet

Observasi

IV. Kegiatan Akhir ± 30 menit

- Bernyanyi lagu “Buah sehat dan segar”

Anak mengikuti syair yang dibacakan guru

Anak diminta mengulang syair

- Refleksi kegiatan

Menanyakan perasaan anak selama kegiatan

Memberikan waktu pada anak untuk

menceritakan pengalaman selama belajar

Guru, anak

langsung

Unjuk

kerja

Page 89: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TK MADRASAH PEMBANGUNAN PAMULANG

Tema : Tanaman/ Apel

Kelompok : B2

Hari/Tanggal : Kamis, 17 Oktober 2019

Tujuan Pembelajaran : 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaanNya

3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari

3.3 Mengenal anggota tubuh fungsi dan gerakannya untuk

pengembangan motorik kasar dan motorik halus

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan

motorik kasar dan halus

3.8 Mengenal Lingkungan alam (hewan, tanaman, air,

batu, dll)

2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat pada

peraturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan

2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah

hati dan santun kepada orangtua, pendidik dan teman

3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni

4.15 Menunjukan hasil karya dan aktivitas seni dengan

menggunakan berbagai media

Kegiatan Pembelajaran Alat/Sumber

belajar

Penilaian

Alat

I. Kegiatan Awal ± 30 menit

- Berbaris

- Berdoa dan salam

- Apersepsi tentang macam buah dan tema hari ini

- Tanya jawab tentang macam buah serta manfaatnya

Anak diminta menceritakan tentang macam buah

dan kegunaannya

Anak menjawab pertanyaan yang diajukan guru

- Menjelasakan kegiatan hari ini

Guru dan

Anak

Percakapan

II. Kegiatan Inti 30 Menit

- Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara

membuat play dough bentuk apel.

Jemari anak,

Adonan play

dough.

Observasi

Page 90: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Mendemonstrasikan cara menggilas adonan

berwarna hijau kemudian dipotong bentuk

setengah lingkaran dan diputar dengan 2 tangan

sehingga berbentuk bulatan besar

Mendemonstrasikan cara memilin adonan

berwarna hijau lalu ditekan hingga adonan jadi

tipis yang digunakan untuk daun apel

Menempel adonan yang tadi dan disatukan agar

menjadi bentuk apel

Memberikan arahan jika ada anak yang

mengalami kesulitan

III. Istirahat 30 menit

- Cuci tangan

- Berdoa sebelum makan

- Makan bekal

- Bermain

Sabun, air,

serbet

Observasi

IV. Kegiatan Akhir ± 30 menit

- Bernyanyi lagu “Buah sehat dan segar”

Anak mengikuti syair yang dibacakan guru

Anak diminta mengulang syair

- Refleksi kegiatan

Menanyakan perasaan anak selama kegiatan

Memberikan waktu pada anak untuk

menceritakan pengalaman selama belajar

Guru, anak

langsung

Unjuk kerja

Page 91: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TK MADRASAH PEMBANGUNAN PAMULANG

Tema : Tanaman/ Buah Nanas

Kelompok : B2

Hari/Tanggal : Jumat, 18 Oktober 2019

Tujuan Pembelajaran : 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaanNya

3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari

3.3 Mengenal anggota tubuh fungsi dan gerakannya untuk

pengembangan motorik kasar dan motorik halus

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan

motorik kasar dan halus

3.8 Mengenal Lingkungan alam (hewan, tanaman, air,

batu, dll)

2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat pada

peraturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan

2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah

hati dan santun kepada orangtua, pendidik dan teman

3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni

4.15 Menunjukan hasil karya dan aktivitas seni dengan

menggunakan berbagai media

Kegiatan Pembelajaran Alat/Sumber

belajar

Penilaian

Alat

I. Kegiatan Awal ± 30 menit

- Berbaris

- Berdoa dan salam

- Apersepsi tentang macam buah dan tema hari ini

- Tanya jawab tentang macam buah serta manfaatnya

Anak diminta menceritakan tentang macam buah

dan kegunaannya

Anak menjawab pertanyaan yang diajukan guru

- Menjelasakan kegiatan hari ini

Guru dan

Anak

Percakapa

n

II. Kegiatan Inti 30 Menit

- Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara

membuat play dough bentuk nanas.

Jemari anak,

Adonan play

dough.

Observasi

Page 92: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Mendemonstrasikan cara membuat bentuk bulat

dengan adonan berwarna kuning.

Mendemonstrasikan cara menekan adonan bulat

tadi sampai sedikit pipih dan membuat garis silang

menggunakan pensil.

Mendemonstrasikan cara menekan adonan

berwarna hijau hingga adonan jadi pipih sebagai

daun nanas

Menempelkan adonan yang tadi dan disatukan

agar menjadi bentuk buah nanas

Memberikan arahan jika ada anak yang

mengalami kesulitan

III. Istirahat 30 menit

- Cuci tangan

- Berdoa sebelum makan

- Makan bekal

- Bermain

Sabun, air,

serbet

Observasi

IV. Kegiatan Akhir ± 30 menit

- Bernyanyi lagu “Buah sehat dan segar”

Anak mengikuti syair yang dibacakan guru

Anak diminta mengulang syair

- Refleksi kegiatan

Menanyakan perasaan anak selama kegiatan

Memberikan waktu pada anak untuk

menceritakan pengalaman selama belajar

Guru, anak

langsung

Unjuk

kerja

Page 93: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Lampiran 6

Tabulasi Uji Validitas Instrumen Keterampilan Motorik Halus

Respo

nden

Buti

r 1

Buti

r 2

Buti

r 3

Buti

r 4

Buti

r 5

Buti

r 6

Buti

r 7

Buti

r 8

Buti

r 9

Buti

r 10

Buti

r 11

Buti

r 12

To

tal

1 2 2 3 4 4 2 4 2 3 4 4 3 38

2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 44

3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 40

4 4 2 3 2 2 3 2 4 2 3 2 4 37

5 4 4 3 2 4 3 4 4 2 3 4 4 41

6 4 3 4 4 3 4 2 4 2 4 3 4 43

7 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 45

8 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 39

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45

10 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 38

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47

12 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 39

13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46

14 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 41

15 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 45

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42

17 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 46

18 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 46

19 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

20 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 43

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45

23 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 47

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47

29 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 47

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

Page 94: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Lampiran 7

Hasil output Correlations

b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 Total

butir_1

Pearson

Correlation 1 ,333 ,150 -,126 -,119 ,371

* -,150 ,864

** ,128 ,101 ,133 ,405

* ,480

**

Sig. (2-

tailed)

,072 ,428 ,508 ,531 ,044 ,428 ,000 ,500 ,596 ,484 ,026 ,007

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir_2

Pearson

Correlation ,333 1 ,382

* ,319 ,589

** ,357 ,491

** ,448

* ,356 ,028 ,556

** -,010 ,473

**

Sig. (2-

tailed) ,072

,037 ,085 ,001 ,053 ,006 ,013 ,054 ,881 ,001 ,957 ,008

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir_3

Pearson

Correlation ,150 ,382

* 1 ,598

** ,339 ,765

** ,200 ,150 ,377

* ,671

** ,104 ,293 ,479

**

Sig. (2-

tailed) ,428 ,037

,000 ,067 ,000 ,289 ,428 ,040 ,000 ,585 ,115 ,007

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir_4

Pearson

Correlation -,126 ,319 ,598

** 1 ,608

** ,356 ,427

* -,126 ,580

** ,535

** ,342 -,112 ,400

*

Sig. (2-

tailed) ,508 ,085 ,000

,000 ,054 ,019 ,508 ,001 ,002 ,065 ,557 ,028

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir_5

Pearson

Correlation -,119 ,589

** ,339 ,608

** 1 ,176 ,888

** -,119 ,549

** ,295 ,617

** -,106 ,378

*

Sig. (2-

tailed) ,531 ,001 ,067 ,000

,352 ,000 ,531 ,002 ,114 ,000 ,579 ,039

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir_6

Pearson

Correlation ,371

* ,357 ,765

** ,356 ,176 1 ,061 ,371

* ,228 ,507

** ,177 ,329 ,546

**

Sig. (2-

tailed) ,044 ,053 ,000 ,054 ,352

,750 ,044 ,227 ,004 ,350 ,076 ,002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir_7 Pearson

Correlation -,150 ,491

** ,200 ,427

* ,888

** ,061 1 -,150 ,524

** ,160 ,520

** -,133 ,362

*

Page 95: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Sig. (2-

tailed) ,428 ,006 ,289 ,019 ,000 ,750

,428 ,003 ,399 ,003 ,482 ,049

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir_8

Pearson

Correlation ,864

** ,448

* ,150 -,126 -,119 ,371

* -,150 1 -,051 ,101 ,250 ,165 ,378

*

Sig. (2-

tailed) ,000 ,013 ,428 ,508 ,531 ,044 ,428

,790 ,596 ,182 ,385 ,039

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir_9

Pearson

Correlation ,128 ,356 ,377

* ,580

** ,549

** ,228 ,524

** -,051 1 ,199 ,237 ,193 ,474

**

Sig. (2-

tailed) ,500 ,054 ,040 ,001 ,002 ,227 ,003 ,790

,291 ,207 ,307 ,008

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir_10

Pearson

Correlation ,101 ,028 ,671

** ,535

** ,295 ,507

** ,160 ,101 ,199 1 ,349 ,239 ,420

*

Sig. (2-

tailed) ,596 ,881 ,000 ,002 ,114 ,004 ,399 ,596 ,291

,059 ,204 ,021

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir_11

Pearson

Correlation ,133 ,556

** ,104 ,342 ,617

** ,177 ,520

** ,250 ,237 ,349 1 -,194 ,484

**

Sig. (2-

tailed) ,484 ,001 ,585 ,065 ,000 ,350 ,003 ,182 ,207 ,059

,304 ,007

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir_12

Pearson

Correlation ,405

* -,010 ,293 -,112 -,106 ,329 -,133 ,165 ,193 ,239 -,194 1 ,426

*

Sig. (2-

tailed) ,026 ,957 ,115 ,557 ,579 ,076 ,482 ,385 ,307 ,204 ,304

,019

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Total

Pearson

Correlation ,480

** ,473

** ,479

** ,400

* ,378

* ,546

** ,362

* ,378

* ,474

** ,420

* ,484

** ,426

* 1

Sig. (2-

tailed) ,007 ,008 ,007 ,028 ,039 ,002 ,049 ,039 ,008 ,021 ,007 ,019

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 96: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Lampiran 8

Page 97: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Lampiran 9

Tabulasi Nilai

Pretest Kelas Eksperimen 1

No

Nama

anak

Butir

1

butir

2

butir

3

butir

4

butir

5

butir

6

butir

7

butir

8

butir

9

butir

10

butir

11

butir

12

Total

skor

1 ARQ 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 4 4 36

2 AAA 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 44

3 ALL 2 3 4 2 3 4 4 3 2 3 4 4 38

4 AFM 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 43

5 APJ 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 45

6 AA 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 4 4 38

7 ASA 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 45

8 BBA 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 43

9 DJA 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 41

10 GGD 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 41

11 LF 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 41

12 MAD 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 41

13 MAR 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 38

14 MAN 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 43

15 MDA 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 42

16 MSZ 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 44

17 NAL 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 42

18 RAG 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 42

19 SAP 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 38

20 SMP 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 44

Keterangan : Skor Max : 48

Skor Min : 12

P (%) :Total skor : skor max × 100%

Page 98: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Lampiran 10

Tabulasi Nilai

Pretest Kelas Eksperimen 2

No

Nama

anak

Butir

1

Butir

2

Butir

3

Butir

4

Butir

5

Butir

6

Butir

7

Butir

8

Butir

9

Butir

10

Butir

11

Butir

12

Total

skor

1 AB 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 37

2 AAS 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 43

3 APW 2 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 42

4 ANP 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 45

5 BDJ 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 41

6 CAQ 2 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 41

7 DA 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 41

8 DAF 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 44

9 FNI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 38

10 JAW 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 44

11 KAR 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45

12 KZP 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 42

13 MB 2 2 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 38

14 MAA 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 41

15 MOA 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 42

16 NSA 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 41

17 RMQ 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 43

18 RMW 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 44

19 RAW 2 3 4 2 4 3 3 3 4 2 4 4 38

20 SAF 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 44

21 ZAH 2 3 3 2 3 3 4 4 4 2 4 4 38

Keterangan : Skor Max : 48

Skor Min : 12

P (%) :Total skor : skor max × 100%

Page 99: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Lampiran 11

Tabulasi Nilai

Posttest Kelas Eksperimen 1

No

Nama

Anak

Butir

1

Butir

2

Butir

3

Butir

4

Butir

5

Butir

6

Butir

7

Butir

8

Butir

9

Butir

10

Butir

11

Butir

12

Total

skor

1 ARQ 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 40

2 AAA 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 45

3 ALL 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 40

4 AFM 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 44

5 APJ 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47

6 AA 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 40

7 ASA 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 45

8 BBA 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 43

9 DJA 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 42

10 GGD 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 42

11 LF 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 44

12 MAD 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 42

13 MAR 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 39

14 MAN 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 44

15 MDA 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 44

16 MSZ 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 41

17 NAL 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 43

18 RAG 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 43

19 SAP 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 4 4 38

20 SMP 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 43

Keterangan : Skor Max : 48

Skor Min : 12

P (%) :Total skor : skor max × 100%

Page 100: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Lampiran 12

Tabulasi Nilai

Posttest Kelas Eksperimen 2

No

Nama

anak

Butir

1

Butir

2

Butir

3

Butir

4

Butir

5

Butir

6

Butir

7

Butir

8

Butir

9

Butir

10

Butir

11

Butir

12

Total

skor

1 AB 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 40

2 AAS 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 43

3 APW 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 42

4 ANP 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 47

5 BDJ 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 43

6 CAQ 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 43

7 DA 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 42

8 DAF 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 46

9 FNI 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 40

10 JAW 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 46

11 KAR 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47

12 KZP 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 44

13 MB 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 40

14 MAA 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 43

15 MOA 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 43

16 NSA 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 42

17 RMQ 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 44

18 RMW 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 44

19 RAW 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 40

20 SAF 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 44

21 ZAH 2 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 40

Keterangan : Skor Max : 48

Skor Min : 12

P (%) :Total skor : skor max × 100

Page 101: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Foto-foto Kegiatan Bermain Finger Painting

di kelompok eksperimen 1

Page 102: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)
Page 103: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)

Foto-foto Kegiatan Bermain Play Dough

di kelompok eksperimen 2

Page 104: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)
Page 105: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)
Page 106: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)
Page 107: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)
Page 108: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)
Page 109: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)
Page 110: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)
Page 111: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)
Page 112: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)
Page 113: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)
Page 114: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)
Page 115: PENGARUH BERMAIN FINGER PAINTING DAN PLAY DOUGHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49413/1/SKRIPSI... · significant difference, where the value of Sig. (2-tailed)