BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3792/4/T1_292009058_BAB III... ·...
-
Upload
nguyenkiet -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3792/4/T1_292009058_BAB III... ·...
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran
IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester II tahun ajaran
2012 / 2013. SDN 1 Ringinharjo berlokasi di Desa Ringinharjo Kecamatan
Gubug, Kabupaten Grobogan. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap
siklus peneliti mengumpulkan data hasil belajar siswa pada tahap evaluasi. Siklus
akan dikatakan berakhir apabila penelitian telah mencapai target sesuai indikator
kinerja.
SDN 1 Ringinharjo berdasarkan lokasi termasuk wilayah Unit Pelaksana
Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 5 sebanyak 27 siswa terdiri dari laki-laki
19 siswa dan perempuan 8 siswa. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa
sangat beragam, ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang
ekonomi orang tua/wali siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua/wali siswa
sebagian besar adalah petani, dan bekerja serabutan. Ada beberapa prestasi yang
diraih oleh siswa/siswi SDN 1 Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten
Grobogan terutama di tingkat kecamatan baik di bidang akademik maupun non
akademik.
Penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan dalam
mencari data sudah pernah melakukan observasi di SD tersebut, peluang waktu
yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan pendidikan yang
sedang ditempuh oleh peneliti. Alasan lain karena SDN 1 Ringinharjo merupakan
salah satu SD yang perlu perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan
Kelas (PTK).
3.2 Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang menjadi objek penelitian,
yaitu:
23
1. Model pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menggabungkan gerakan
fisik dan aktivitas intelektual serta melibatkan semua indera yang berpengaruh
besar dalam pembelajaran.
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran :
a) Tahap persiapan (kegiatan pendahuluan) adalah sebagai bentuk penerapan
belajar Auditori (A).
b) Tahap Penyampaian (kegiatan inti) adalah sebagai bentuk penerapan belajar
Visual (V).
c) Tahap Pelatihan (kegiatan inti) adalah sebagai bentuk penerapan somatic (S).
d) Tahap penampilan hasil (kegiatan penutup) adalah sebagai bentuk belajar
Intelektual (I).
2. Keaktifan belajar sebagai variabel penelitian. Keaktifan belajar merupakan
aktifitas yang dilakukan oleh setiap individu dalam mengikuti pembelajaran.
Hal tersebut dapat dilihat dalam proses pembelajaran, apakah cenderung aktif
atau pasif dalam mengikuti pembelajaran.
Secara umum keberhasilan cara belajar siswa aktif dalam proses belajar-
mengajar harus ditinjau dari dua segi, yaitu :
a) Segi proses artinya keberhasilan pengajaran terletak dalam proses belajar yang
dilakukan oleh siswa.
b) Segi hasil adalah hasil belajar yang diperoleh siswa sebagai akibat proses
belajar yang dilakukan oleh siswa.
3. Hasil belajar sebagai variabel penelitian. Hasil Belajar merupakan perolehan
dari usaha yang dilakukan untuk menunjukkan pencapaian hasil kerja. Dalam
penelitian ini cara mengetahui dari hasil belajar adalah dengan menggunakan
skor tes atau evaluasi.
24
3.3. Prosedur Penelitian
Rancangan penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model spiral, yang dikemukakan oleh C. Kemmis dan Mc.Taggart, R melalui
siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, tindakan dan observasi,
dan refleksi. Adapun gambar model spiralnya ditunjukkan melalui (gambar 2.2)
berikut :
Gambar 2.2 PTK Model Spiral dari C. Kemmis dan Mc.Taggart, R.
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral dari C. Kemmis dan Mc.
Taggart, R.
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat
pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang
macam-macam gaya, media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain
LKS, dan alat peraga yaitu gambar tentang gaya dan beberapa bentuk magnet,
perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan butir-butir soal (terlampir)
serta lembar observasi pelaksanaan RPP (terlampir) Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan.
2. Implementasi Tindakan dan Observasi I
Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas.
25
Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan
dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas
yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai
observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
3. Refleksi I
Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi
pada Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan
kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta
hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk
menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai
dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada Siklus II. Siklus II
akan dilaksanakan jika Siklus I belum tuntas.
4. Perencanaan Tindakan II
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan Siklus I
yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP tentang gaya.
Menyiapkan media dan alat peraga serta lembar observasi. RPP dalam siklus ini
dibuat untuk dua kali pertemuan. Namun dalam Siklus II ini perencanaan
dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada Siklus I. Tindakan pada
Siklus II ini disertai dengan penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan
dapat mengatasi masalah pada Siklus I atau dapat meningkatkan ketrampilan yang
diinginkan.
5. Implementasi Tindakan dan Observasi II
Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di
kelas. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang
berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh
guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di sekolah
sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
26
6. Refleksi
Refleksi dalam Siklus II ini dilakukan sama seperti refleksi pada Siklus I.
Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan
pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang
dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan
dari tindakan yang telah dilakukan.
3.4. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.4.1 Jenis Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu
data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan siswa dan guru dan data
kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari skor yang diperoleh dari tes
formatif.
3.4.2 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini
adalah teknik tes dan non tes yang terdiri dari:
a. Tes
Tes berbentuk pilihan ganda, digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa setelah diberi model pembelajaran tipe SAVI.
b. Non Tes
Non tes dalam penelitian ini berupa Observasi.
1) Observasi digunakan untuk mendapat data tentang pengajaran guru di dalam
kelas serta keaktifan siswa, sehingga bisa dilihat di dalam pelaksanaan
pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan.
Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran tipe SAVI.
2) Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang identitas dari siswa.
Dalam hal ini data yang diperoleh adalah daftar siswa yang menonjol baik dari
segi positif maupun negatifnya, jurnal nilai ulangan harian IPA.
27
3.4.3 Instrumen penelitian
Instrumen yang dipakai dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk
lembar observasi dan materi soal tes formatif untuk siklus I dan siklus II.
Observasi penerapan model pembelajaran SAVI difokuskan pada aktifitas guru
maupun siswa selama proses pembelajaran. Adapun kisi-kisi observasi penerapan
model pembelajaran SAVI pada tabel 3.1 sebagai berikut.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Lembar Pengamatan Guru
No Aspek Indikator No item Jumlah
item
1. Tahap persiapan
Mempersiapkan ruang, alat
dan kesiapan siswa. 1,2
4 Menyampaikan apersepsi
dan tujuan
3,4
2. Tahap
penyampaian
Menjelaskan materi,
mengaitkan dengan realitas
kehidupan dan mengatur
waktu pembelajaran
5,6,7 3
Menayangkan video,
menggunakan media secara
efisien dan melibatkan
siswa
8, 9, 10 3
Menggunakan bahasa
secara jelas, benar dan
dengan gaya yang sesuai.
11, 12, 13 3
3. Tahap pelatihan
Membagi kelompok dan
lembar tugas/LKS
14, 15
4 Membimbing siswa pada
saat diskusi dan
mempresentasikan hasil
16, 17
4. Tahap penampilan
hasil
Melakukan refleksi,
membuat kesimpulan dan
tindak lanjut
18,19,20 3
Jumlah 20
28
Observasi keaktifan siswa difokuskan pada pengamatan keaktifan siswa
selama proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi tanah dan struktur
lapisan bumi. Adapun kisi-kisi observasi keaktifan siswa pada tabel 3.2 sebagai
berikut.
Tabel 3.2
Kisi-kisi check list keaktifan siswa
Soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa dalam proses
pembelajaran memahami materi tanah dan struktur lapisan bumi dengan
penerapan model pembelajaran SAVI. Adapun kisi-kisi soal tes pada siklus I dan
Siklus II adalah sebagai berikut.
No Aspek Indikator No
item
1. Tahap persiapan
a. Menempati tempat duduknya
masing-masing
b. Siap mengikuti pembelajaran
c. Memperhatikan apersepsi dan tujuan
yang disampaikan oleh guru
1
2
3
2. Tahap penyampaian
a. Memanfaatkan sumber belajar yang
ada.
b. Memiliki pemahaman yang sama
tentang materi pelajaran yang
dijelaskan.
c. Mengemukakan pendapat.
d. Memberikan komentar atau bertanya
4
5
6
7
3. Tahap pelatihan
a. Mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru.
b. Melakukan diskusi.
c. Bekerja sama dengan kelompoknya.
8
9
10
4. Tahap penampilan hasil
a. Secara aktif membuat rangkuman
b. Membuat rangkuman hasil
pembelajaran secara runtut
c. Mengerjakan soal evaluasi
11
12
13
Jumlah 13
29
Tabel 3.3.
Kisi-kisi butir soal siklus 1
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Bentuk
(Nomor soal)
Pilihan ganda
7. Memahami
perubahan yang
terjadi di alam
dan
hubungannya
dengan
penggunaan
sumber daya
alam
7.1.
Mendeskripsika
n proses
pembentukan
tanah karena
pelapukan
7.2.
Mengidentifikas
i jenis-jenis
tanah.
1. Memahami jenis-
jenis batuan di
bumi
2. Mengetahui jenis
pelapukan dan
memahami
prosesnya
3. Menyebutkan jenis
tanah berdasarkan
komposisi
penyusunnya.
1, 2, 3, 4
5, 6, 7
8, 9, 10,
11, 12, 13
14, 15, 16, 17,
18, 19, 20
Tabel 3.4.
Kisi-kisi butir soal siklus 2
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Bentuk
(Nomor soal)
Pilihan ganda
7.Memahami
perubahan yang
terjadi di alam
dan
hubungannya
dengan
penggunaan
sumber daya
alam
7.3.
Mendeskripsika
n struktur bumi
7.4.
Mendeskripsika
n proses daur air
dan kegiatan
manusia yang
dapat
mempengaruhi
1. Mengetahui
susunan lapisan
atmosfer
2. Mengetahui
lapisan-lapisan
pada bumi
3. Menjelaskan
pentingnya air.
4. Memahami daur
air.
5. Mengetahui
pengaruh kegiatan
manusia terhadap
daur air.
1, 2, 3
4, 5, 6, 7,
8, 9, 10
11, 12, 13
14, 15, 16
17, 18, 19, 20
30
3.5 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah untuk mengukur keberhasilan
tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu, meningkatnya persentase
hasil chek list keaktifan belajar siswa dari sebelum tindakan ke sesudah tindakan
dan telah mencapai kategori yang telah baik. Keaktifan belajar siswa dikatakan
berhasil jika 100% siswa mencapai kategori aktif (43.50-55.25). Hasil ini akan
menunjukkan kemampuan subyek penelitian terhadap kemampuan variabel yang
diukur. Cara menghitung angket keaktifan siswa dengan menggunkan acuan skala
Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item istrumen yang dapat berupa
peryataan atau pertanyaan (Sugiyono 2009 : 134-135). Jawaban setiap item
instrument yang menggunkan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif
ke sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata.
Menentukan interval angket keaktifan siswa dengan jumlah item 17
pernyataan dan 4 kelas kategori.
a. Jangkauan = Datum terbesar- Datum terkecil 68 - 17 = 51
b. Panjang interval kelas =jangkauan / banyakanya kelas interval
c. Jawaban 51
4= 12.75
d. Hasil perhitungan menentukan interval angket keaktifan siswa dapat dilihat
pada tabel 3.5
Tabel 3.5
Interval Indikator Keaktifan
Interval Skala Kategori Keaktifan
56.75 – 68 Sangat Aktif
43.50 - 55.25 Aktif
30.25 - 42.50 Cukup Aktif
17 - 29.75 Kurang Aktif
31
Sedangkan untuk hasil belajar akan terjadi kenaikan hasil belajar yang
ditunjukkan adanya kenaikan skor hasil belajar siswa. Target KKM Ilmu
Pengetahuan Alam 70 dan dicapai oleh 100% siswa yang ada.
Tabel 3.6
Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar
Kriteria Kemampuan Kualifikasi
≥ 70 Tuntas
< 70 Tidak Tuntas
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2011: 121), instrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Uji validitas perlu dilakukan agar instrumen yang dipakai dalam penelitian
memang benar-benar mengukur kemampuan yang akan diukur. Menurut Muhidin
(2007: 47), untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan adalah:
a. Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item angket dinyatakan
valid dan dapat dipergunakan, atau
b. Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item angket dinyatakan
tidak valid dan tidak dapat dipergunakan
c. Nilai tabel r dapat dilihat pada a = 5% dan db = n-2
Menurut Sugiyono (2011: 121), instrumen yang reliabel adalah instrumen
yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian
harus diuji tingkat reliabilitasnya. Menurut George dan Mallery (dalam Azwar,
2005: 29), tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan mengikuti ketentuan
sebagai berikut:
a ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < a ≤ 0,8 : dapat diterima
32
0,8 < a ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
a > 0,9 : reliabilitas memuaskan
3.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes
3.6.1.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus 1
Uji coba instrumen dilakukan di SDN Ringinkidul Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan dengan jumlah 20 siswa maka nilai tabel r 0,305. Hasil
penghitungan validitas item pada instrumen soal tes siklus 1 dengan menggunakan
SPSS 17.0 for Windows. Jadi instrumen soal valid jika koefisien corrected item to
total correlation >0,305.
Hasil uji validitas diketahui dari 25 item yang diuji validitasnya ada 20
item (2, 3, 4, 5, 6, 7, 11, 13. 14. 15. 16. 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25) yang
valid dan 5 item (1, 8, 9, 10, 12) yang tidak valid. Instrumen soal setelah
dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya dengan Cronbach’s
Alpha sebesar 0,851 dari 20 item yang diuji. Menurut George dan Mallery (dalam
Azwar, 2005: 29), Cronbach’s Alpha 0,851 termasuk memiliki tingkat reliabilitas
yang memuaskan. Ini berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan
untuk penelitian.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.851 20
3.6.1.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus 2
Uji coba instrumen dilakukan di SDN Ringinkidul Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan dengan jumlah 24 siswa maka nilai tabel r 0,315. Hasil
penghitungan validitas item pada instrumen soal tes siklus 2 dengan menggunakan
SPSS 17.0 for Windows. Jadi instrumen soal valid jika koefisien corrected item to
total correlation >0,315.
Hasil uji validitas diketahui dari 25 item yang diuji validitasnya ada 22
item (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 24, 25) yang
33
valid dan 3 item (13, 18, 21) yang tidak valid. Instrumen soal setelah dikurangi
item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya dengan Cronbach’s Alpha
sebesar 0,874 dari 22 item yang diuji. Menurut George dan Mallery (dalam
Azwar, 2005: 29), Cronbach’s Alpha 0,874 termasuk memiliki tingkat reliabilitas
yang memuaskan. Ini berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan
untuk penelitian.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.874 22
3.7. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah deskriptif komparatif
yaitu membandingkan hasil dari kondisi awal, kondisi setelah siklus 1 dan kondisi
setelah siklus 2 dengan menggunakan distribusi frekuensi, rata-rata, skor minimal,
skor maksimal, dan persentase. Agar data yang dikumpulkan menjadi bermakna
dan dapat digunakan sebagai dasar penentu keberhasilan penelitian, data perlu
diolah dan dianalisis. Data-data yang berupa angka (data kuantitatif) diolah untuk
mencari rata-rata, data tertinggi, data terendah, jumlah anak yang tuntas dan tidak
tuntas, serta persentase ketuntasan pembelajarannya. Data kualitatif diolah dengan
menghitung persentase dari data-data yang sejenis. Setelah itu, hasil pengolahan
datanya diuji beda (komparasi) dengan membandingkan kondisi awal, kondisi
setelah siklus 1 dan kondisi setelah siklus 2. Dari uji komparasi tadi bisa dilihat
perubahan atau kemajuan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru
maupun keaktifan belajar dan hasil tes yang diperhatikan oleh peserta didik
sebagai hasil pembelajaran yang dilakukan.