BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting...

24
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Muhammadiyah Kalikalong, dengan alamat Desa Kalikalong Rt 01 Rw 01 Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, pada semester 1 tahun ajaran 2015/2016. Sekolah ini terletak di pedesaan dekat dengan pemukiman penduduk. Letaknya strategis, dekat lapangan sepak bola dan tidak jauh dari jalan raya. Sarana dan prasarananya cukup lengkap. Prasarana fisik yang dimiliki sekolah ini antara lain: 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru, 1 laboratorium komputer, UKS, ruang tamu dan kantor kepala sekolah, mushola, perpustakaan, tempat parkir dan lapangan olah raga. Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah Kalikalong dikarenakan peneliti bekerja sebagai tenaga pendidik di sekolah tersebut. Subjek penelitian adalah orang yang kita kenai sasaran penelitian.Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Muhammadiyah Kalikalong. Yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Tingkat kemampuan para siswa bervariasi, ada yang kurang, ada yang sedang dan ada pula beberapa siswa di atas rata-rata. Sebagian besar siswa kelas 4 berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Sebagian besar penduduk desa Kalikalong bekerja sebagai petani dan buruh tani. Pemuda-pemudi banyak yang merantau ke kota besar untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Tidak sedikit orang tua/ wali murid yang bekerja sebagai karyawan pabrik di Jakarta. Kebanyakan dari murid SD Muhammdiyah Kalikalong yang dititipkan neneknya, sehingga motivasi dan perhatian dari orang tua sangat kurang. Hal ini berpengaruh pada hasil belajarya di sekolah. 3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model discovery learning, dan variabel terikatnya adalah hasil belajar.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting...

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Muhammadiyah Kalikalong, dengan alamat

Desa Kalikalong Rt 01 Rw 01 Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, pada semester 1

tahun ajaran 2015/2016. Sekolah ini terletak di pedesaan dekat dengan pemukiman

penduduk. Letaknya strategis, dekat lapangan sepak bola dan tidak jauh dari jalan

raya. Sarana dan prasarananya cukup lengkap. Prasarana fisik yang dimiliki sekolah

ini antara lain: 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru, 1 laboratorium komputer, UKS,

ruang tamu dan kantor kepala sekolah, mushola, perpustakaan, tempat parkir dan

lapangan olah raga. Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah Kalikalong

dikarenakan peneliti bekerja sebagai tenaga pendidik di sekolah tersebut.

Subjek penelitian adalah orang yang kita kenai sasaran penelitian.Subjek

dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Muhammadiyah Kalikalong. Yang

berjumlah 20 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Tingkat

kemampuan para siswa bervariasi, ada yang kurang, ada yang sedang dan ada pula

beberapa siswa di atas rata-rata. Sebagian besar siswa kelas 4 berasal dari keluarga

dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.

Sebagian besar penduduk desa Kalikalong bekerja sebagai petani dan buruh

tani. Pemuda-pemudi banyak yang merantau ke kota besar untuk mencari kehidupan

yang lebih baik. Tidak sedikit orang tua/ wali murid yang bekerja sebagai karyawan

pabrik di Jakarta. Kebanyakan dari murid SD Muhammdiyah Kalikalong yang

dititipkan neneknya, sehingga motivasi dan perhatian dari orang tua sangat kurang.

Hal ini berpengaruh pada hasil belajarya di sekolah.

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model discovery learning, dan

variabel terikatnya adalah hasil belajar.

25

Model discovery learning adalah model dalam pembelajaran materi daur

hidup hewan melalui langkah-langkah; Orientasi siswa kepada masalah,

mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individu maupun

kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menyediakan alat bantu

siswa, menganalisis danmengevaluasi proses pemecahan masalah.

Hasil belajar adalah besarnya skor yang diperoleh dari skor unjuk kerja dan

skor tes.

3.3 Rencana Tindakan

Rencana penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus dilakukan tiga

pembelajara pada materi Daur Hidup hewan yang terdapat pada mata pelajaran IPA.

Pelaksanaan tindakan penelitian ini mengacu pada desain PTK menurut model C.

Kemmis & Taggart. Penelitian Tindakan Kelas yang dikembangkan oleh kemmis dan taggart

(Arikunto, 2010 : 132), berbentuk spiral dari siklusyang satu ke siklus yang berikutnya.

Setiap siklus meliputi planing (rencana), action tindakan), observation (Pengamatan), dan

reflektion (refleksi). Langkah langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah

direvisi, tindakan pengamatan, dan refleksi. Sedangkan Subiyantoro (dalam Moh. Amin

2011: 2) mendefinisikan PTK sebagai berikut:

Suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai

tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusun

suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang

berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang

dilakukan.

Penelitian ini mengacu pada model PTK Kemmis dan Mc Taggart. Rencana

tindakan yang akan dilakukan yaitu melalui 2 siklus. Sebelum dilakukan siklus

pertama, diadakan refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar

dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi

Secara mudah desain penelitian yang akan digunakan adalah model Kemmis

dan Mc Taggart Depdiknas, (2001: 3) yang terdiri dari 4 tahap yaitu : perencanaan,

26

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Diagram alur desain penelitian

ditunjukkan pada gambar berikut ini:

Gambar 3.1

PTK Model Spiral dari Stephen Kemmis dan Robbin Mc. Taggart

Berdasarkan gambar 3.1 tentang alur PTK tersebut dapat diketahui bahwa

peneliti mulai dari langkah refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai

dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi.

Adapun rincian pelaksanaan penelitian dengan 2 siklus akan dijabarkan

sebagai berikut:

1) Siklus 1

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 dilakukan melalui pembelajaran

yang menyajikan mata pelajaran IPA pada materi Daur Hidup Hewan pembelajaran

1,2 dan 3. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada siklus I adalah sebagai

berikut.

a. Perencanaan

Kegiatan dalam tahap ini sama dengan siklus 1 yaitu dimulai dengan

merancang prosedur pembelajaran, penyusunan perangkat pembelajaran meliputi.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan kompetensi yang

ingin dicapai. Menyiapkan format lembar observasi sebagai alat untuk mengamati

jalannya proses pembelajaran serta membuat alat evaluasi siswa.

27

b. Tindakan

Proses perbaikan pembelajaran siklus I dilakukan sesuai dengan RPP yang

telah disusun dengan materi Daur Hidup Hewan. RPP yang telah disusun

menggunakan prosedur dan langkah-langkah pembelajaran Discovery Learning.

Dalam pelakasanaan juga dilakukan tindakan pengamatan atau observasi dilakukan

menggunakan lembar observasi yang dipersiapkan. Observasi dilakukan oleh teman

sejawat atau guru lain selaku observer.

c. Observasi

Observasi dilakukan oleh rekan sejawat di sekolah sebagai observer dan

dilaksanakan bersama dengan kegiatan tindakan.

d. Refleksi

Pada akhir tindakan siklus 1 dilakukan refleksi dengan tujuan untuk

mengetahui dan mengidentifikasi kekurangan dan hambatan yang terjadi selama

implementasi tindakan. Hasil refleksi pada siklus 1dijadikan dasar atau pedoman

untuk pelaksanaan tindakan siklus berikutnya.

2). Siklus 2

Pelaksanaan siklus 2dirancang apabila siklus 1 belum berhasil mencapai

indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus 2

merupakan perbaikan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus sebelumnya.

Siklus 2 ini dilakukan pada materi Benda pembelajaran 4, 5, 6 adapun langkah-

langkahnya sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan dalam tahap ini sama dengan siklus 1 yaitu dimulai dengan

merancang prosedur pembelajaran, penyusunan perangkat pembelajaran meliputi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan kompetensi yang

ingin dicapai. Menyiapkan format lembar observasi sebagai alat untuk mengamati

jalannya proses pembelajaran serta membuat alat evaluasi siswa.

Perencanaan dalam siklus 2 ini dilakukan dengan mempertimbangkan hasil

refleksi pada siklus 1.

28

b. Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan tindakan sesuai

rencana/ skenario yang telah disusun. Tindakan pada siklus 2 ini disertai dengan

penambahan/ penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada

siklus 1.

c. Observasi

Observasi dilakukan oleh rekan sejawat di sekolah sebagai observer dan

dilaksanakan bersama dengan kegiatan tindakan.

d. Refleksi

Kegiatan pada tahap ini dilakukan sama seperti refleksi pada siklus 1.

Refleksi ini dilakukan untuk mengungkap kembali kelemahan dan kelebihan yang

ditemukan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil refleksi ini

berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.

Refleksi dilakukan guru bersama observer dan perwakilan siswa.

3.4 Data dan Cara Pengumpulan Data

Untuk mempermudah data dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Sumber Data

1. Siswa

Guru mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran agar mengetahui

sejauh mana siswa mengembangkan pola pikirnya dengan model

pembelajaran yang diterapkan.

2. Guru

Guru diamati oleh peneliti dalam proses pembelajaran berlangsung agar

peneliti dapat tahu bagaimana langkah-langkah penerapan model

pembelajaran.

3. Dokumen

Metode dokumentasi yang diterapkan adalah nilai ulangan harian materi

Benda dan lembar kerja siswa.

4. Catatan lapangan oleh observer

29

Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran dan pengamatan kegiatan guru dalam membimbing siswa untuk

meningkatkan pola pikir siswa menggunakan model Discovery Learning.

b. Jenis Data

1. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil belajar siswa

2. Data kualitatif yang diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa, guru, dan

catatan lapangan.

c. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :

1) Observasi

Data aktivitas belajar siswa dan kegiatan guru selama kegiatan pembelajaran

dikumpulkan dengan lembar observasi. Aktivitas belajar siswa yang diamati meliputi

kegiatan-kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

mengkomunikasikan. Selain itu, observasi digunakan untuk mengetahui segala

fenomena penting yang terjadi selama penerapan model pembelajaran Discovery

Learning yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Pencatatan lapangan dilakukan

oleh observer.

2) Tes

Teknik tes tertulis digunakan untuk mengukur kompetensi hasil belajar siswa

untuk seluruh mata pelajaran IPA pada materi Daur Hidup Hewan untuk Siklus I dan

materi Benda untuk Siklus II . Tes ini peneliti gunakan untuk menilai dan

mengumpulkan data tentang penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

Pelaksanaannya dilakukan di awal tindakan untuk mengetahui kondisi awal siswa,

dan di akhir kegiatan pembelajaran masing-masing siklus untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa. Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang

berbentuk pilihan ganda. Tes pilihan ganda digunakan untuk mengukur pemahaman

siswa pada ranah kognitif.

30

3.4.1 Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

antara lain: hasil belajar siswa pada masing-masing pembelajaran (siklus) dengan

menggunakan butir soal berupa 20 butir soal pilihan ganda. Untuk menguji

kelayakan instrumen penelitian berupa butir soal pada siklus 1 dan siklus 2 peneliti

melakukan Reliabilitas dan Validitas data dengan menggunakan program AnatesV4.

Aktivitas guru dalam pembelajaran diukur dengan menggunakan lembar observasi

tentang penerapan model Discovery Learning. Sedangkan aktivitas siswa diukur

dengan menggunakan lembar observasi tentang respon siswa terhadap penerapan

model Discovery Learning.

Untuk mengukur kemampuan siswa pada awal, perkembangan atau

peningkatan kemampuan siswa pada akhir siklus, maka pada penelitian tindakan

kelas ini digunakan instrument sebagai berikut:

1. Tes

Tes yang digunakan adalah tes formatif yang berupa soal pilihan ganda. Tes ini

digunakan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa. Adapun kisi-kisi soal

sebagai berikut:

31

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Soal Tes Siklus 1 dan 2

Kompetensi Dasar Indikator No. soal

Mendeskripsikan daur hidup

beberapa hewan di lingkungan

sekitar, misalnya kecoa,

nyamuk, kupu-kupu, kucing

Siklus 1

- Mengurutkan daur hidup

beberapa hewan secara

sederhana.

- Memberi Contoh hewan

yang mengalami

metamorfosis sempurna

dan tidak sempurna

- Menunjukkan contoh

hewan pemakan

tumbuhan dan daging

8,14, 15, 18

6, 7, 12, 13, 16,

17, 19, 20

1, 2, 3, 5

Menunjukkan kepedulian

terhadap hewan peliharaan,

misalnya kucing, ayam, ikan

- Memberi contoh cara

merawat dan

memelihara hewan

peliharaan

- Menunjukkan berbagai

contoh hewan

peliharaan

4, 10, 11

9

Mengidentifikasi wujud benda

padat, cair, dan gas memiliki

sifat tertentu.

Siklus 2

- Menunjukkan bukti

tentang sifat benda padat,

cair dan gas.

- Mendeskripsikan benda

dapat melarutkan benda

lain.

2, 3, 8, 9, 10, 12

1, 4, 5, 6

Mendeskripsikan terjadinya

perubahan wujud cair menjadi

- Mengidentifikasi

perubahan wujud benda

7, 11, 13

32

padat, padat menjadi cair, cair

menjadi gas, gas menjadi cair,

padat menjadi gas.

yang dapat kembali ke

wujud.

- Menjelaskan faktor yang

mempengaruhi

perubahan wujud benda

beserta contohnya.

17, 18

Menjelaskan hubungan antara

sifat bahan dengan kegunaannya.

- Mengidentifikasi

kesesuaian sifat bahan

dengan kegunaannya.

- Membandingkan

berbagai bahan yang

paling cocok untuk

tujuan tertentu.

- Mengidentifikasi

berbagai alat rumah

tangga yang dikaitkan

dengan sifat bahan

dan kegunaannya.

14, 15

16, 19

20

2. Lembar Observasi

Lembar observasi berisikan tentang aktivitas guru dalam melaksanakan

pembelajaran kooperatif dan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran

matematika. Adapun kisi-kisi lembar observasi adalah sebagai berikut:

33

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Keaktifan Siswa

NO INDIKATOR ASPEK YANG DIAMATI

1 Menggambar bagian-bagian yang ditunjukkan guru

2 Konsentrasi siswa dalam memahami gambar yang dibuat

3 Perhatian siswa ketika guru menjelaskan berbagai daur hidup

hewan

4 Memahami makna dari bagian-bagian berdasarkan penjelasan guru

5 Perhatian siswa saat teman bertanya dan berpendapat

6 Keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru apabila menemui

kesulitan

Sedangkan lembar observasi guru disusun berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Kinerja Guru

No. Aspek Yang Diamati

I Pra Pembelajaran

1 Memeriksa kesiapan siswa sebelum pembelajaran

2 Melakukan kegiatan apersepsi

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

3 Guru menunjukkan gambar hewan

4 Guru menunjukkan hewan pemakan tumbuhan dan daging

5 Guru menjelaskan dengan menggambar contoh daur hidup

hewan

6 Guru menunjukkan nama bagian dari bagian-bagian yang

ditunjukkan

7 Melaksanakan pembelajaran secara runtut

8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuh

kegiatan positif

9 Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu

34

10 Menggunakan buku sumber yang relevan

11 Menghasilkan pesan yang menarik

12 Mengupayakan buku sumber bagi siswa dan buku pegangan

13 Menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran

14 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

15 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme dalam belajar

3.4.2 Indikator Keberhasilan

Dengan demikian, penelitian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur

penilaian secara akademik. Perolehan data yang benar adalah suatu proses bahwa

instrumen yang digunakan ini sebagai bukti kejelasan data. Sudah dijelaskan dari

awal bahwa peneliti yang merangkap sebagai guru sudah mengetahui gambaran dan

kondisi awal dari objek yang dijadikan penelitian. Gambaran dan kondisi awal

tersebut diperoleh dari kegiatan pengamatan selama pembelajaran. Dari hasil

pengamatan dapat disimpulkan bahwa indikator keberhasilan dilihat dengan

ketentuan sebagai berikut :

a. Langkah-langkah pembelajaran dikatakan berhasil jika skor aktivitas guru dan

siswa mencapai kategori baik.

b. Hasil belajar siswa dikatakan meningkat jika jumlah siswa yang sudah mencapai

ketuntasan belajar mencapai 70%.

3.5. Teknik Analisis Data

3.5.1 Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah butir soal berbentuk pilihan ganda sejumlah 20 butir untuk mengukur hasil

belajar siswa pada masing-masing subtema (siklus). Untuk menguji kelayakan

instrumen penelitian berupa butir soal pada siklus 1 dan siklus 2 penelitian

melakukan reliabilitas dan vvaliditas data dengan menggunakan program Anates.

Aktivitas guru dalam pembelajaran diukur dengan menggunakan lembar observasi

tentang penerapan model Discovery Learning. Sedangkan aktivitas siswa diukur

35

dengan menggunakan lembar observasi tentang respon siswa terhadap penerapan

model Discovery Learning.

3.5.2 Validitas dan Reliabilitas

Langkah penting yang dilakukan oleh peneliti dalam menetapkan alat

penilaian kepada siswa adalah menguji kualitas alat penilaian tersebut sebelum

digunakan oleh peneliti. Suatu alat penelitian yang baik adalah jika memenuhi

ketepatan (validitas) dan keajegan (reliabilitas).

1) Uji Validitas

“Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang

dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai” (Sudjana, 2009:

12). Untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak dapat menggunakan

Anates. Penetapan koefisien korelasi (r) terdapat dalam tabel nilai-nilai r product

moment berdasarkan jumlah siswa kelas uji coba yang berjumlah 20 anak. Dari tabel

nilai rata-rata r product moment diperoleh nilai r untuk responden (N) = 20 dan item

soal = 30, Adapun nomor item soal yang dinyatakan valid dan tidak valid adalah

sebagai berikut:

36

Hasil Uji Validitas Siklus 1

Skor Data Dibobot

No.

urut

No.

Subyek Benar Salah Kosong Skor Asli Skor Bobot

1 1 10 20 0 10 10

2 2 9 21 0 9 9

3 3 21 9 0 21 21

4 4 10 20 0 10 10

5 5 21 9 0 21 21

6 6 21 9 0 21 21

7 7 11 19 0 11 11

8 8 2 28 0 2 2

9 9 1 29 0 1 1

10 10 21 9 0 21 21

11 11 9 21 0 9 9

12 12 2 28 0 2 2

13 13 0 30 0 0 0

14 14 1 29 0 1 1

15 15 8 22 0 8 8

16 16 10 20 0 10 10

17 17 10 20 0 10 10

18 18 10 20 0 10 10

19 19 2 28 0 2 2

20 20 10 20 0 10 10

Sumber : Data Primer

37

Reliabilitas Tes

No.

urut

No.

Subyek

Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor

Total

1 1 5 5 10

2 2 5 4 9

3 3 10 11 21

4 4 5 5 10

5 5 10 11 21

6 6 11 10 21

7 7 6 5 11

8 8 2 0 2

9 9 0 1 1

10 10 11 10 21

11 11 5 4 9

12 12 1 1 2

13 13 0 0 0

14 14 1 0 1

15 15 4 4 8

16 16 6 4 10

17 17 5 5 10

18 18 5 5 10

19 19 2 0 2

20 20 5 5 10

Sumber : Data Primer

38

Hasil Uji Validitas Siklus 2

Skor Data Dibobot

No.

urut

No.

Subyek Benar Salah Kosong Skor Asli Skor Bobot

1 1 11 19 0 11 11

2 2 11 19 0 11 11

3 3 11 19 0 11 11

4 4 11 19 0 11 11

5 5 16 14 0 16 16

6 6 16 14 0 16 16

7 7 16 14 0 16 16

8 8 16 14 0 16 16

9 9 17 13 0 17 17

10 10 25 5 0 25 25

11 11 25 5 0 25 25

12 12 25 5 0 25 25

13 13 25 5 0 25 25

14 14 25 5 0 25 25

15 15 25 5 0 25 25

16 16 26 4 0 26 26

17 17 25 5 0 25 25

18 18 25 5 0 25 25

19 19 25 5 0 25 25

20 20 25 5 0 25 25

Sumber : Data Primer

39

Reliabilitas Tes

No.

urut

No.

Subyek

Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor

Total

1 1 3 8 11

2 2 3 8 11

3 3 3 8 11

4 4 3 8 11

5 5 6 10 16

6 6 6 10 16

7 7 6 10 16

8 8 6 10 16

9 9 7 10 17

10 10 10 15 25

11 11 10 15 25

12 12 10 15 25

13 13 10 15 25

14 14 10 15 25

15 15 10 15 25

16 16 11 15 26

17 17 10 15 25

18 18 10 15 25

19 19 10 15 25

20 20 10 15 25

Sumber : Data Primer

40

Tabel 3.4

Hasil Validitas Soal Siklus I

No. Item

Valid Tidak Valid

4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 29, 30

1,2,3

27 3

Sumber : Data Primer

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa setelah dilakukan uji validitas terhadap 30

butir soal tes siklus I, terdapat 27 butir soal dinyatakan valid dan 3 butir soal tidak

valid, yakni butir soal nomor 1, 2 dan 3.

Tabel 3.5

Hasil Validitas Soal Siklus II

No. Item

Valid Tidak Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24,

25, 26, 27, 28, 29, 30

21

29 1

Sumber : Data Primer

Tabel 3.5 menunjukkan bahwa setelah dilakukan uji validitas terhadap 30

butir soal tes siklus I, terdapat 29 butir soal dinyatakan valid dan 1 butir soal tidak

valid, yakni butir soal nomor 21.

41

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam

menilai apa yang dinilai. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan

memberi hasil yang relatif sama (Sudjana, 2009:16).

Untuk menghitung reliabilitas butir soal, maka butir-butir instrumen dibelah

menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ganjil dan kelompok genap. Kemudian skor

total antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya melalui rumus korelasi

product moment. Setelah dihitung didapat koefisien korelasi, maka langkah

selanjutnya dimasukkan dalam rumus Spearman Brown.

Cronbach dalam Mardapi (2007: 42) menjelaskan bahwa keajegan instrumen

dapat dinyatakan dengan menentukan koefisien alpha (𝛼). Tes dapat diterima jika

nilai koefisien alpha (𝛼) > 0,7. Berikut ini penggolongan nilai koefisien alpha:

𝛼 ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < 𝛼 ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8 < 𝛼 ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

𝛼 > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Tabel 3.6

Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

Bentuk instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

Pilihan ganda 0,98 Reliabilitas memuaskan

Sumber : Cronbach dalam Mardapi (2007: 42)

Tabel 3.7

Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

Bentuk instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

Pilihan ganda 0,99 Reliabilitas bagus

Sumber : Cronbach dalam Mardapi (2007: 42)

42

Dari tabel hasil uji reliabilitas di atas, dapat diketahui bahwa koefisien

reliabilitas pada siklus I mencapai 0,98 dan siklus II 0,99. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan adalah sangat reliabel karena nilai

koefisien alpha lebih dari 0,9.

3.5.3 Taraf Kesukaran Butir Soal

Peneliti harus membuat soal tes sebelum mengadakan evaluasi pada tiap

siklus. Tes tersebut digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Kualitas soal dari

lembar tes harus memenuhi validitas dan reliabilitas. Selain itu yang terpenting

dalam menentukan kualitas soal adalah tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran

soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan

tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran ini

pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00 - 1,00

(Aiken (1994: 66). Dalam lembar tes yang dibuat harus ada keseimbangan tingkat

kesukaran dari butir soal mudah, sedang, dan sukar. “Karakteristik butir soal dapat

diuji dengan rumus tertentu berdasarkan data hasil uji coba butir soal pada siswa”

(Sudjana, 2011: 137).

Analisis untuk menentukan kesukaran soal dapat menggunakan rumus

berikut:

Tingkat Kesukaran (TK) =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟𝑠𝑜𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖𝑡𝑒𝑠

Rumus ini dipergunakan untuk soal obyektif (Nitko, 1996: 310).

Berikut tabel hasil analisis tingkat kesukaran soal pada soal pilihan ganda

yang berjumlah 30 yang telah diujikan pada siswa uji coba.

43

Tingkat Kesukaran

No.

Butir

baru

No.

Butir

Asli

Jml Betul Tingkat

Kesukaran (%) Tafsiran

1 1 15 75,00 Mudah

2 2 13 65,00 Sedang

3 3 13 65,00 Sedang

4 4 10 50,00 Sedang

5 5 12 60,00 Sedang

6 6 12 60,00 Sedang

7 7 12 60,00 Sedang

8 8 11 55,00 Sedang

9 9 9 45,00 Sedang

10 10 7 35,00 Sedang

11 11 5 25,00 Sukar

12 12 6 30,00 Sukar

13 13 4 20,00 Sukar

14 14 5 25,00 Sukar

15 15 5 25,00 Sukar

16 16 6 30,00 Sukar

17 17 6 30,00 Sukar

18 18 5 25,00 Sukar

19 19 5 25,00 Sukar

20 20 5 25,00 Sukar

21 21 4 20,00 Sukar

22 22 4 20,00 Sukar

44

23 23 4 20,00 Sukar

24 24 3 15,00 Sangat Sukar

25 25 2 10,00 Sangat Sukar

26 26 2 10,00 Sangat Sukar

27 27 2 5,00 Sangat Sukar

28 28 1 5,00 Sangat Sukar

29 29 1 0,00 Sangat Sukar

30 30 0 0,00 Sangat Sukar

Sumber : Data Primer

Tabel 3.8

Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I

No. Indeks Interprestasi Nomor Butir Soal Jumlah

1. < 0,30 Sukar 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,

19, 20, 21, 22, 23

13

2. 0,30 – 0,70 Sedang 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 9

3. > 0,70 Mudah 1 1

Total 23

Sumber : Data Primer

Dari data pada tabel 3.8 dapat dijabarkan bahwa untuk tingkat kesukaran soal

pilihan ganda kategori mudah sebanyak 1 soal, sedang 9 soal, dan sukar sebanyak 13

soal.

45

Tingkat Kesukaran

No.

Butir

baru

No.

Butir

Asli

Jml Betul Tingkat

Kesukaran (%) Tafsiran

1 1 0 0,00 Sangat Sukar

2 2 20 100,00 Sangat Mudah

3 3 11 55,00 Sedang

4 4 11 55,00 Sedang

5 5 0 0,00 Sangat Sukar

6 6 11 55,00 Sedang

7 7 20 100,00 Sangat Mudah

8 8 20 100,00 Sangat Mudah

9 9 11 55,00 Sedang

10 10 20 100,00 Sangat Mudah

11 11 0 0,00 Sangat Sukar

12 12 20 100,00 Sangat Mudah

13 13 11 55,00 Sedang

14 14 11 55,00 Sedang

15 15 20 100,00 Sangat Mudah

16 16 11 55,00 Sedang

17 17 16 80,00 Mudah

18 18 20 100,00 Sangat Mudah

19 19 16 80,00 Mudah

20 20 16 80,00 Mudah

21 21 1 5,00 Sangat Sukar

22 22 11 55,00 Sedang

46

23 23 12 60,00 Sedang

24 24 16 80,00 Mudah

25 25 20 100,00 Sangat Mudah

26 26 20 100,00 Sangat Mudah

27 27 0 0,00 Sangat Sukar

28 28 20 100,00 Sangat Mudah

29 29 16 80,00 Mudah

30 30 20 100,00 Sangat Mudah

Sumber : Data Primer

Tabel 3.9

Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus II

No. Indeks Interprestasi Nomor Butir Soal Jumlah

1. 0,30 – 0,70 Sedang 3, 4, 6, 9, 13, 14, 16, 22, 23 9

2. > 0,70 Mudah 17, 19, 20, 24, 29 5

3. 100 Sangat Mudah 2, 7, 8, 10, 12, 15, 18, 25,

26, 28, 30

11

Total 25

Sumber : Data Primer

Dari data pada tabel 3.9 dapat dijabarkan bahwa untuk tingkat kesukaran soal

pilihan ganda kategori sangat mudah sebanyak 11 soal, mudah sebanyak 5 soal,

sedang 9 soal, dan sukar sebanyak 0 soal.

3.5.4 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dilihat dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Langkah-langkah pembelajaran dikatakan berhasil jika skor aktivitas guru dan

siswa mencapai kategori baik.

47

2) Hasil belajar siswa dikatakan meningkat jika jumlah siswa yang sudah mencapai

ketuntasan belajar pada mata pelajaran IPA 70%.

3.6 Teknik Analisis Data

Nilai perolehan siswa dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan

kualitatif dengan membandingkan antar siklus termasuk pra tindakan.Data yang

diperoleh diolah dengan cara: menghitung nilai rata-rata kelas, menghitung

persentase ketuntasan

Sedangkan kriteria yang digunakan untuk menilai persiapan, pelaksanaan dan

penampilan mengajar guru dalam melaksanakan proses pembelajaran adalah dalam

bentuk persentase, dengan rumus:

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚× 100%

Hasil persentase ditafsirkan dengan berpedoman pada klasifikasi sebagai

berikut (Arikunto, 2007):

Persentase 0% ≤ µ ≤ 19% = sangat rendah

Persentase 20% ≤ µ ≤ 39% = kurang

Persentase 40% ≤ µ ≤ 59% = rendah

Persentase 60% ≤ µ ≤ 79% = sedang

Persentase 80% ≤ µ ≤ 100% = tinggi

Setelah data terkumpul, penulis menganalisis data menggunakan analisis

deskriptif dengan cara membandingkan hasil belajar siswa kelas 4 SD

Muhammadiyah Kalikalong pada kondisi awal dengan hasil belajar pada siklus 1 dan

dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus 2 serta dilanjutkan dengan refleksi.