BAB III maternitas'.docx

3

Click here to load reader

Transcript of BAB III maternitas'.docx

BAB IIIISI JURNAL

A. METODE PENELITIAN1. Sampela. Jumlah SampelDalam jurnal ini, peneliti menggunakan metode studi literatur dimana peneliti mengumpulkan jurnal penelitian yang berkaitan dengan fungsi vitamin A terhadap perkembangan pendengaran. Peneliti tidak menyebutkan banyaknya jurnal yang dijadikan sebagai literatur dalam pembuatan jurnal ini.

b. Teknik SamplingDalam jurnal ini peneliti menggunakan teknik studi literatur, yakni dengan mengumpulkan beberapa jurnal yang berkaitan dengan materi yang akan diteliti.

c. Lokasi dan Waktu PenelitianPembuatan jurnal ini dilaksanakan di Universitas John Hopkins di USA pada bulan september 2013.

d. Instrumen Penelitian Peneliti menggunakan beberapa jurnal penelitian yang sudah dilakukan sebagai dasar literatur dalam menuliiskan jurnal ini. Pengaruh Vitamin A terkait fungsi pendengaran dibeberapa jurnal disebutkan terdapat pengaruh, akan tetapi hal ini baru dilakukan pada objek penelitian hewan mamalia. Sedangkan untuk objek manusia masih belum jelas proses patofisiologinya.

e. Prosedur PenelitianPeneliti mengumpulkan beberapa jurnal terbaru terkait vitamin A dan hubungannya dengan fungsi pendengaran. Dalam jurnal ini peneliti mengambil beberapa literatur dari jurnal penelitian yang dilakukan pada hewan mamalia dan pada manusia. Peneliti mengkritisi dan menggabungkan semua jurnal yang diperoleh kemudian peneliti juga membandingkan antara hasil satu penelitian dengan penelitian yang lainnya. Setelah itu peneliti menyimpulkan beberapa poin terkait hasil dari beberapa penelitian yang digunakan.

B. HASIL PENELITIANDari hasil studi penelitian vitamin A, dalam bentuk metabolit aktifnya Retinoic Acid (RA), dianggap dan telah terbukti sangat diperlukan untuk pembangunan telinga bagian dalam pada mamalia. Dalam kondisi endemik vitamin A merupakan kekurangan suplementasi vitamin A pada antenatal secara rutin dapat mempengaruhi pembentukkan telinga bagian dalam yang normal dan mengurangi risiko sensori kehilangan saraf pendengaran.Retinaldehid dehidrogenase (Raldh) sintesis enzim yang ada dalam telinga bagian dalam pada beberapa hewan dan enzim metabolisme, menunjukkan bahwa enzim bekerja secara tepat mengatur jumlah RA di telinga bagian dalam selama tahap perkembangan. Raldh2 dan 3 yang diregulasi di telinga bagian dalam tikus selama perkembangan. Bukti lebih lanjut tersedia dalam embrio tikus, di mana abnormalitas dalam pengaturan pembentukan vesikel otic disebabkan defisiensi RA dapat menyebabkan cacat otak belakang. Selain asam mensintesis molekul retinoat dan RA pengaruh pada perkembangan otak belakang melalui gen Hox dan reseptor asam retinoat, bukti menyarankan peran penting dari vitamin A dalam pembangunan telinga bagian dalam adalah hilir produk gen diatur oleh asam retinoat. Kehadiran Fibroblas 3 (Fgf3) dan 10 yang diperlukan untuk pembentukan bagian dalam telinga pada tikus. Kekurangan asam retinoat dapat bekerja sama melalui Fgf3 / 10 dan Dlx5 yang menyebabkan gangguan dalam pembangunan telinga bagian dalam. Dalam menganalisis perkembangan struktur telinga bagian tertentu, yaitu organ pendengaran atau koklea dan sistem vestibular penting untuk keseimbangan, RA ini memiliki peran penting.