BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang...

186
1 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Menurut Rusman Latief (2017:4) Produser diartikan sebagai (1) orang yang menghasilkan (2) pengusaha sandiwara (film), dan (3) orang yang bertugas melaksanakan produksi siaran. Disimpulkan produser adalah orang atau pengusaha yang bertugas memproduksi film sandiwara, di siaran televisi dan radio. Pada film umumnya diketahui bahwa produser adalah pengusaha film atau pembuat film. Sementara dalam industri penyiaran televisi dan radio (broadcasting) disebut sebagai pembuat program siaran televisi dan radio. Ada beberapa istilah produser pada industri televisi menurut Rusman Latief (2017:6) : Executive producer (EP) dalam bahasa indonesia ditulis eksekutif produser adalah orang yang bertanggung jawab atas pengadaan dana, perlengkapan, dan sebagainya dalam pembuatan suatu film atau acara siaran televisi. Co-executive producer : senior eksekutif produser level kedua. Tugasnya membantu EP mewakili dalam beberapa tugas misalnya menghadiri meeting dengan tim kreatif atau penulis naskah. Supervising producer: produser senior yang bertugas mengawasi proses kreatif, dan juga memberikan arahan dan saran-saran untuk mengasilkan ide yang baik sesuai dengan target program yang akan di produksi. Supervising producer juga melakukan supervisi pada program yang sesuai keahliannya, misalnya supervisi pada program sport atau pada program musik.

Transcript of BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang...

Page 1: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

1

BAB III

LAPORAN PRODUKSI

3.1 Proses Kerja Produser

Menurut Rusman Latief (2017:4) Produser diartikan sebagai (1) orang yang

menghasilkan (2) pengusaha sandiwara (film), dan (3) orang yang bertugas

melaksanakan produksi siaran. Disimpulkan produser adalah orang atau pengusaha

yang bertugas memproduksi film sandiwara, di siaran televisi dan radio. Pada film

umumnya diketahui bahwa produser adalah pengusaha film atau pembuat film.

Sementara dalam industri penyiaran televisi dan radio (broadcasting) disebut

sebagai pembuat program siaran televisi dan radio. Ada beberapa istilah produser

pada industri televisi menurut Rusman Latief (2017:6) :

Executive producer (EP) dalam bahasa indonesia ditulis eksekutif produser

adalah orang yang bertanggung jawab atas pengadaan dana, perlengkapan, dan

sebagainya dalam pembuatan suatu film atau acara siaran televisi.

Co-executive producer : senior eksekutif produser level kedua. Tugasnya

membantu EP mewakili dalam beberapa tugas misalnya menghadiri meeting dengan

tim kreatif atau penulis naskah.

Supervising producer: produser senior yang bertugas mengawasi proses kreatif,

dan juga memberikan arahan dan saran-saran untuk mengasilkan ide yang baik sesuai

dengan target program yang akan di produksi. Supervising producer juga melakukan

supervisi pada program yang sesuai keahliannya, misalnya supervisi pada program

sport atau pada program musik.

Page 2: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

2

Producer : orang yang bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan

produksi. Melakukan koordinasi pelaksanaan pra produksi, produksi dan pasca

produksi. Dalam menjalankan tugasnya produser diawasi oleh produser eksekutif.

Co-producer : produser junior yang akan memasuki jenjang produser. Tugasnya

sebagian besar melakukan fungsi kreatif, bertanggung jawab untuk satu atau lebih

fungsi manajemen produksi, misalnya secara teknis melakukan tanggung jawab

sebuah program, tetapi juga masih mengurusi pekerjaan lain dan secara administratif

masih co-producer, yaitu berhubungan dengan salary yang berhak dia dapatkan.

Coordinator producer : disebut juga production coordinator. Produser yang

bertugas mengelola jadwal program dan mengatur staf produksi yang bekerja dalam

beberapa tim kerja. Pada beberapa stasiun istilah cordinator producer ini dapat

disebut koordinator liputan. Tugasnya adalah mengatur staf produksi yang akan

melakukan tugasnya disesuaikan dengan tingkat keahlian masing-masing staf.

Consulting producer : produser yang bertugas membantu para produser dalam

memberikan bimbingan dan pengawasan untuk pengembangan materi program

secara kreatif yang mengkhususkan diri pada format program tertentu.

Associate producer : disebut asisten produser atau juga producer assintant (PA).

Bertugas mempersiapkan kebutuhan produksi. Menghubungi bagian-bagian yang

terlibat dalam produksi; make up, talent, studio, editing, wardrobe, special effect,

transportasi, art desainer, dan lainnya. Mempersiapkan materi shooting, dan

mengumpulkan hasil shooting untuk selanjutnya masuk post production.

Page 3: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

3

Chase producer : produser yang bertanggung jawab pada program yang

jadwalnya padat, misalnya program talkhow dan berita. Produser ini yang mengatur

jadwal pengisi acara sesuai dengan kebutuhan program.

Segment producer : produser yang bertanggung jawab pada materi untuk sebuah

program pada segment tertentu, dan bertanggung jawab kepada produser utama dari

program tersebut. Segment producer biasanya berlaku jika program yang di produksi

merupakan program yang berskala besar melibatkan banyak materi, pengisi acara,

dan kru.

Line producer : bertugas mengatur kru dan mencari kru yang akan dipekerjakan,

karena terjadi keterbatasan kru pada sebuah program, maka diperlukan kru tambahan

yang bekerja sebagai freelance. Line producer juga bertugas untuk mempersiapkan

alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional

sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas mendasar, seperti mempersiapkan

skrip, tetapi ada pula yang dipekerjakan untuk menjadi orang suruhan.

Field producer : disebut produser palaksana atau produser lapangan. tugasnya

mengoordinasi liputan dilapangan. Menghubungi dan menjalin kerja sama dengan

pengisi acara dan bertanggung jawab mendapat narasumber atau materi liputan

dilapangan.

Editing producer : bertugas mengawasi aspek kreatif pada saat editing. Editing

produser mulai bekerja saat master shooting didapatkan dari lapangan, dalam editing

nonlinier mulai dari render, yaitu mengubah gambar audio vidio kedalam bentuk

data. Kemudian tahapan offline hingga online editing. Ia mengawasi secara detail

Page 4: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

4

proses editing, memberikan arahan kepada editor dalam hal estetika dan materi yang

tepat sesuai tujuan dan pesan yang ingin disampaikan dalam program.

Post producer : produser yang mengawasi pasca-produksi secara keseluruhan.

Mulai dari editing, narasi, dubbing, dan mixing. Produser ini bekerja sesuai pedoman

awal program tersebut. Pentingnya post-producer, karena ada beberapa materi yang

kadang tidak sesuai konsep dan hasil yang didapatkan di lapangan.

Producer director (PD) : tugasnya sama dengan produser pada umumnya,

sedangkan director atau dikenal dengan istilah program director (PD) atau pengarah

acara, bertugas secara pelaksanaan teknis saja, yaitu menerjemahkan naskah menjadi

audio video.

3.1.1 Pra Produksi

Berpikir tentang produksi televisi bagi seorang produser professional, berarti

mengembangkan gagasan sebagai materi produksi itu,selain menghibur, dapat

menjadi suatu sajian yang bernilai, dan memiliki makna.

Nurul muslimin (2018:31) “tahap pra produksi mengacu pada hal-hal yang

dilakukan oleh tim produksi sebelum eksekusi pengambilan gambar (shooting) dalam

membuat sebuah film (sebelum produksi film).”

Segala bentuk kegiatan yang dilakukan sebelum masa produksi seperti

menentukan sebuah ide atau gagasan, pematangan konsep, hingga persiapan teknis

serta koordinasi tim (crew) sangat penting bagi sebuah program sebelum melakukan

produksi.

3.1.2 Produksi

Page 5: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

5

Tahap produksi yaitu eksekusi terhadap apa yang telah direncanakan pada pra

produksi, pada tahap ini produser bertugas memastikan semua perlengkapan,

perizinan, jadwal apakah semuanya sudah disiapkan sesuai dengan rencana di pra

produksi dan mengawasi proses berjalannya shooting agar sesuai rencana.

Selama proses produksi produser dibantu oleh sutradara merealisasikan treatment

yang sudah dibuat, serta mengawasi jalannya produksi sesuai dengan jadwal kegiatan

yang sudah disepakati,mengingatkan akan kondisi kesehatan tim dan selalu

berkoordinasi atas kesiapan dan kelengkapan alat operational.

Nurul muslimin (2018:104) “Tahap dimana semua hal yang dibicarakan dalam

tahap praproduksi telah selesai (fixed) tetap. Diusahakan tidak ada perubahan yang

signifikan jika sudah masuk dalam wilayah produksi, karena wilayah ini adalah

ruang eksekusi sebuah keputusan karya kolektif”

3.1.3 Pasca Produksi

Pada tahap pasca produksi produser bertugas membantu pengecekan kelengkapan

alat yang telah dipakai pada saat produksi, mengembalikan ke tempat penyewaan alat

dan memeriksa hasil shoot apakah ada scene yang terlewat atau tidak.

Setelah tahap produksi produser beserta tim produksi me-review hasil liputan dan

memeriksa kelengkapan konten yang dibutuhkan, setelah itu melakukan koordinasi

terhadap tim editor dan sutradara untuk mengatursusunan fakta agar peristiwa itu

lebih bermakna (essensial). Hasil editing akan di review dan jika terdapat

kekurangan maka dilakukan revisi.

3.1.4 Peran dan Tanggung Jawab Produser

Page 6: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

6

Menurut rusman latief (2017:105) “seorang produser harus bertanggung jawab

atas segala yang dilakukan, menyelesaikan pekerjaan hinnga akhir. Dapat dipercaya

dengan segala tugas yang dibebankan kepadanya. Memikul beban pekerjaan dengan

segala resikonya termasuk resiko kerja anak buahnya.”

Jika dalam pelaksanan kerja terjadi kelalaian yang mengakibatkan kerugian,

segala resiko yang terjadi siap dipertanggungjawabkan. Jika pimpinannya atau client

(sponsorship) memberikan tugas kepadanya, dia dapat membuat nyaman

pimpinannya. Produser andal tidak membebankan resiko tanggung jawab kepada

anak buah. Ungkapan populer “tidak ada anak buah yang salah, komandan lah yang

salah” seorang produser harus melindungi bawahannya. Meskipun dia tidak terpilih

menduduki posisi produser oleh bawahannya, karena produser ditunjuk dan diangkat

oleh pemimpin diatasnya, yaitu eksekutif produser atau kepada divisi produksi.

Tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim produksi sesuai tujuan

yang ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif manapun managemen produksi,

sesuai dengan anggaran yang telah disepakati oleh executive producers.

Pada proses program dokumenter televisi ini, produser memiliki peran dan

tanggung jawab diantaranya:

1. Pra produksi

a. Mencari dan mendapatkan ide cerita untuk produksi

b. Membuat proposal produksi berdasarkan ide atau skenario film

c. Menyusun rancangan untuk produksi

d. Memastikan tersedianya materi film, mulai dari rundown acara,

rencana acara, hingga berbagai kelengkapan dalam pembuatan film

dokumenter.

Page 7: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

7

e. Bertanggung jawab dalam produksi dan menentukan crew yang akan

dipilih dalam produksi nanti.

f. Produser juga bertanggung jawab memantau produksi, sekaligus

mengarahkan apa yang harus dilakukan oleh para crew atau

narasumber.

2. Produksi

a. Produser bertugas sebagai pemimpin pelaksana produksi dan

mengkoordinasikan segala yang sudah disiapkan pada saat

pra produksi.

b. Memantau crew dalam produksi, agar semua yang sudah

direncanakan dapat terealisasikan saat memberikan arahan apabila

crew mendapatkan kesulitan.

c. Mengecek kondisi dan kelengkapan peralatan yang di pakai untuk

shooting.

d. Selalu stand by dan bertanggung jawab pada saat produksi sedang

berlangsung.

3. Pasca produksi

a. Melakukan evaluasi pasca selesai shooting.

b. Mereview hasil rekaman film yang sudah diambil sebelum masuk ke

proses editing.

c. Melakukan kordinasi terhadap editor, penata audio, dan penulis

naskah.

Page 8: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

8

3.1.5 Proses Penciptaan Karya

1. Konsep kreatif

Sebuah tim produksi memerlukan kru di bagiannya masing-masing, maka

dari itu hal pertama yang produser lakukan adalah melakukan pemilihan

crew dimulai mulai dari pemilihan penulis naskah, sutradara, kameramen,

audioman, lighting, artistik, editor, pemilihan crew yang produser lakukan

berdasarkan kemampuan masing-masing di bidangnya. Lalu setelah

semua crew sudah terpilih produser mengadakan rapat menentukan ide

cerita apa yang akan dibuat, kemudian akan dikembangkan oleh penulis

naskah. Kemudian produser bekerja sama dengan penulis naskah dan

sutradara berusaha menentukan lokasi yang dapat mencangkup semua

scene yang dari awal hingga akhir agar menarik.

2. Konsep produksi

Dalam produksi, produser memiliki hak untuk menentukan siapa crew

yang akan diajak bekerja sama, karena nantinya akan berpengaruh dalam

proses produksi bila ada crew yang sulit untuk saling mengerti atau

bekerja sama. Dalam tim inti ini membutuhkan lima orang crew dengan

jobdesk masing-masing yang telah di tentukan.

3. Konsep teknis

Setelah naskah selesai dibuat, kemudian diadakan bedah naskah. Salah

satu yang perlu disesuaikan adalah alat-alat untuk shooting. Menentukan

penyewaan alat apa saja yang akan digunakan dan berapa budget yang

dibutuhkan untuk penyewaan.

3.1.6 Kendala dan Solusi

Page 9: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

9

Pada saat pembuatan film dokumenter, penulis mengalami beberapa kendala

diantara nya :

1. Pengaturan jadwal shooting yang bentrok dengan jadwal kuliah dan

sertifikasi kompetisi di kampus

2. Rute perjalanan ke lokasi shooting yang dilalui cukup sulit dan terkadang

cuaca juga menghambat perjalanan untuk sampai ke lokasi

3. Untuk menemui sesepuh kampung agak sulit karna harus melalui

sekretariat gunung api purba untuk perizinan masuk ke kampung pitu.

Solusi yang dilakukan :

1. Karena sewa peralatan untuk keperluan shooting (kamera) cukup

mahal kami meminimalisir budget. untuk penginapan, konsumsi,

seperti membawa persediaan bahan makanan dari rumah

2. Meminta surat izin dari kampus agar Shooting dapat berjalan sesuai

jadwal.

3. Sebelum kembali kelokasi untuk meminta izin kepada pengurus

serketariat gunung api purba setempat, kami membuat janji atau

mengkonfirmasi terlebih dahulu.

Page 10: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

10

Lembar Kerja Produser

1. Konsep Produser.

2. Deskripsi Program.

3. Working Schedule.

4. Breakdown Budgeting.

5. Shooting Schedule.

6. Call Sheet.

7. Daily Production Report.

8. Equipment List.

Page 11: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

11

3.1.7.1.Konsep Produser

Dalam membuat konsep sebuah program tidaklah mudah,banyak

pertimbangan hal yang harus dilakukan, disini penulis dan tim mencobamembuat

program yang menarik di tonton oleh masyarakat. Dokumenter yang penulis buat

ini menceritakan tentang sebuah desayang dimana mempunyai suatu sejarah yang

mempunyai banyak makna terkandung didalamnya Film dokumenter ini

menginformasikan tentang kampung yang selama ratusan tahun hanya dihuni 7

keluarga saja. Kampung pitu adalah sebuah komunitas adat yang masih tetap

eksis di tengah gempuran budaya masyarakat yang semakin modern. Komunitas

adat ini berada di dataran tinggi Pegunungan Nglanggeran. Tepatnya di

Padukuhan Tlogo, Desa Nglanggeran, kecamatan Patuk, Kabupaten

Gunungkidul. Desa yang ditemukan oleh Abdi Dalem Yogyakarta dulu. Tepat di

puncak Gunung Nglanggeran, tempat dimana Kampung Pitu berada dan belum

dihuni oleh satu orang pun. Seorang Abdi Dalem Keraton Yogyakarta pergi

kesana dan menemukan sebuah pohon yang sangat langka bernama pohon

Kinang Gadung Wulung, didalam pohon tersebut ia menemukan sebuah keris

yang memiliki kesaktian tinggi. Siapapun yang berhasil menjaga keris pusaka ini

dan membersihkan daerah disekitarnya akan mendapat imbalan tanak untuk anak

keturunannya dan itu membuat siapun yang berhasil melaksanakannya yang

mampu bertahan di Kampung Pitu. Banyak orang sakti ingin tinggal disana untuk

mengukur kekuatan mereka, namun tetap saja hanya orang orang „Pilihan Alam‟

yang dapat bertahan hingga saat ini. Selalu banyak cobaan bagi warga yang

berkediaman disana sehingga yang tertinggal hanya tujuh kepala keluarga.

Page 12: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

12

Sesuai namanya “pitu” kampung ini hanya terdiri dari tujuh kepala

keluarga. Sebagian warga kampung pitu percaya ada kekuatan magis yang

membuat kampung pitu hanya dapat dihuni oleh tujuh kepala keluarga. Setiap

ada keluarga lain yang masuk, kampung tersebut mengalami musibah, misalnya

sakit, bahkan meninggal dunia. Oleh sebab itu, selalu ada alasan yang membuat

kampung pitu hanya dihuni oleh tujuh keluarga, seolah ada yang mengatur untuk

tetap seperti itu.

. Dalam dokumenter ini penulis menampilkan beberapa suatu informasi yang

saat ini menjadi sebuah sejarah penting yang dimana banyak dari masyarakat

atapun kalangan penonton belum mengetahuinya. Penulis tidak menambahkan

narasi dalam dokumenter ini, tetapi lebih condong kepada penjelasan narasumber

dengan disisipkan videoatau foto untuk memperjelas isi wawancara narasumber.

3.1.7.2.Deskripsi program

Kategori Program : Informasi & Dokumentasi

Media : Televisi

Format Program : Dokumenter

Judul Program : Jelajah “eksistensi kampung pitu”

Durasi Program :13 menit

Target Audience : Semua Umur :Anak (6 – 12 Tahun)

Remaja(13 –17 Tahun)

Dewasa (18–35 Tahun)

Orang Tua (36 –45Tahun)

Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

Status Ekonomi Sosial : B (Menengah ke atas)

Page 13: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

13

C (Menengah ke bawah)

Karakteristik Produksi : Record(Single kamera)

Jam Tayang :16.00-16.15

Alasan :saat waktu sore hari, karna pada jam berikut

biasanya masyarakat sedang menonton televisi program berita atau program

informasi lainnya.

Page 14: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

14

3.1.7.3.Working Scehedule

Tabel III.1 Working Scehedule

Fakultas Komunikasi Dan Bahasa

Universitas Bina Sarana Informatika

Production Company : NATURAL PRODUCTION Producer : Inggit Prihantini

Project Title : Eksistensi kampung pitu Director : Luthfi Rustiawan

Duration : 13 Menit

No

Tahap

Aktifitas

Target Per Minggu

Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pra

Produksi

Penemuan Ide ♣

2 Pengembangan

Gagasan

3 Penulisan Naskah ♣

4 Produksi Shooting ♣ ♣ ♣ ♣ ♣

Page 15: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

15

5 Daily Production

Report

6 Evaluasi Produksi ♣

7 Pasca

Poduksi

Capturing ♣

8 Logging ♣

9 On Line Editing ♣

Page 16: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

16

3.1.7.4.Breakdown Budgeting

Tabel III.2 Breakdown Budgeting

Fakultas Komunikasi Dan Bahasa

Universitas Bina Sarana Informatika

Production Company :NATURAL PRODUCTION Produser : Inggit P

Project Title :eksistensi kampung pitu Director : Luthfi R

Durasi : 13 Menit

No

.

Nama Barang Jumlah

Barang

Harga

Satuan

Total Ket

PRA PRODUKSI

1 Print Dispro 2 Rp. 10.000 Rp. 20.000

2. Fotocopy Surat

Bimbingan

5 Rp. 1.000 Rp. 5.000

Biaya Tak

Terduga

Rp.

200.000

Rp. 200.000

3. Riset pertama 1

mobil

5 Orang Rp. 100.000

4 Konsumsi Riset

Pertama

5 Orang Rp. 20.000

x 5

Rp. 100.000

5 Riset Kedua 1

mobil

5 Orang Rp. 100.000

6 Konsumsi Riset

Kedua

5 Orang Rp. 20.000

x 5

Rp. 100.000

Page 17: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

17

TOTAL Rp 625.000

PRODUKSI

5. Tripod 1 Rp. 35.000 Rp.105.000 Sewa (3

hari)

6. Clip On 1 Rp. 50.000 Rp. 150.000 Sewa (3

hari)

7. Battery Alkalin A4 1

Rp. 75.000 Rp. 75.000 Beli

8. Camera Sony MC

1500

1 Rp.

175.000

Rp. 525.000 Sewa (3

hari)

9. Memory Camera

Ekstrim Pro 64GB

1 Rp. Milik

Sendiri

10. Battery sony NP-

F570

1 Sewa (3

hari)

11. Charger sony 1 Sewa (3

hari)

12. Bags+box+hitam

tripod+pouch

1 Sewa (3

hari)

13. LED vidio lighting

140

1 Rp 75.000 Rp 225.000 Sewa (3

hari)

14. Laptop acer 1 Milik

sendiri

15. Fee 3 Narasumber Rp

500.000

Rp 1.500.000

16. Konsumsi 5 orang Rp 50.000 Rp 500.000 10 hari (20

Page 18: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

18

kali

makan)

17. Fee Kantor Desa

dan Sekretariat

Desa Nglanggeran

Rp.

500.000

Rp. 500.000

Transportasi

1. Mobil 1 Rp. 800.000 Milik

sendiri

2. Motor 1 Rp.

100.000

Rp. 100.000 Milik

Sendiri

3. Tol Rp 500.000

TOTAL Rp. 4.980.000

PASCA PRODUKSI

Laptop Lenovo 1 Milik

Sendiri

1. Headset 1 Milik

Sendiri

2. Buku dan dispro Rp.

300.000

Rp. 300.000

TOTAL Rp. 300.000

Total Keseluruhan Rp. 5.905.000

Page 19: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

19

3.7.1.5.Shooting Schedulle

Tabel III.3 Shooting Schedulle

Fakultas Komunikasi Dan Bahasa

Universitas Bina Sarana Informatika

Perusahaan Produksi :NATURAL PRODUCTION Produser : Inggit P

Nama Program : Eksistensi kampung pitu Director :Luthfi R

Durasi : 13 Menit

No Hari dan Tanggal Waktu

Pelaksanaan

Kegiatan

1

21 April 2019

08.00 - 08.30 Prepare perlengkapan

2 08.30 – 10.30 Pengumpulan Narasumber

3 10.30 – 12.00 Shooting Narasumber mbah

yatno

4 12.00 – 12.30 Ishoma

5 12.30 – 15.00 Shooting Narasumber pak rt

kampung pitu

6 15.00 – 15.30 Ishoma

7 15.30 – 17.00 Shooting Narasumber anak

anak kampung pitu

8 17.00-18.30 Break

Page 20: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

20

9 18.30-21.00 Shooting kegiatan malam

kampung pitu

1

22 April 2019

08.00 – 08.30 Sarapan

2 08.30 – 09.00 Prepare alat dan perlengkapan

3 09.00 – 12.00 Shooting kegiatan ritual

4 12.00 – 12.30 Ishoma

5 12.30 – 15.00 Shooting kegiatan ritual

6 15.00 – 15.30 Ishoma

7 15.30 – 17.00 Pengambilan stock shoot

8 17.00 Produksi Kedua Selesai

1

23 April 2019

08.00 - 08.30 Sarapan

2 08.30 – 09.00 Prepare alat dan perlengkapan

3 09.00 – 12.00 Shooting

4 12.00 – 12.30 Ishoma

5 12.30 – 15.00 Shooting

6 15.00 – 15.30 Ishoma

7 15.30 – 17.00 Shooting

8 17.00 Produksi Ketiga Selesai

Page 21: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

21

9 22.00 Pengembalian alat

3.7.1.6.Call Sheet

Tabel III.4Call Sheet

Fakultas Komunikasi Dan Bahasa

Universitas Bina Sarana Informatika

Perusahaan Produksi :NATURAL PRODUCTION Produser : Inggit P

Nama Program : Eksistensi kampung pitu Director :Luthfi R

Durasi : 13 Menit

No Nama Jabatan No.Telpon

1. Inggit Prihantini Produser 087873624227

2. Luthfi Rustiawan Sutradara 081211531276

3. Krismonnisa Penulis Naskah 0089610021898

4. Aditya suranta Penata Kamera 089688793151

5. Candra adi saputra Editor 081911929881

6. Pak aan Narasumber 081904218374

Page 22: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

22

3.1.7.7.Daily Production Report

Tabel III.5Daily Production Report

Fakultas Komunikasi Dan Bahasa

Universitas Bina Sarana Informatika

Perusahaan Produksi :NATURAL PRODUCTION Produser : Inggit P

Nama Program :Eksitensi kampung pitu Director :Luthfi R

Durasi : 13 Menit tanggal : 21 April 2019

Keterangan Terjadwal pelaksanaan

Call crew 08.00 09.00

Produksi 10.00 10.00

Evaluasi metting 21.00 21.00

Perusahaan Produksi :NATURAL PRODUCTION Produser : Inggit P

Nama Program :Eksitensi kampung pitu Director :Luthfi R

Durasi : 13 Menit tanggal : 22 April 2019

Keterangan Terjadwal Pelaksanaan

Call crew 08.00 09.00

Produksi 10.00 10.00

Evaluasi metting 19.00 19.00

Perusahaan Produksi :NATURAL PRODUCTION Produser : Inggit P

Page 23: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

23

Nama Program :Eksitensi kampung pitu Director :Luthfi R

Durasi : 13 Menit tanggal : 23 April 2019

Keterangan Terjadwal Pelaksanaan

Call crew 08.00 13.00

Produksi 14.00 14.00

Evaluasi metting 21.00 21.00

Page 24: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

24

3.1.7.8.Equipment List

Tabel III.6Equipment List

Fakultas Komunikasi Dan Bahasa

Universitas Bina Sarana Informatika

Perusahaan Produksi :NATURAL PRODUCTION Produser : Inggit P

Nama Program :Eksitensi kampung pitu Director :Luthfi R

Durasi : 13 Menit

No Nama Seri Jumlah Keterangan

1 Camera Sony MC 1500 1 Sewa

2 Charger sony BCW+126 1 Sewa

3 Tripod Velbon DV 7000 N 1 Sewa

4 Lighting YN + battery 140

(npf-570)

1 Sewa

5 Batre Sony 1 Sewa

6 Clip On Sennheizer 1 Sewa

7 Audio Zoom H4N 1 Sewa

8 Laptop Lenovo V310 1 Milik Sendiri

Page 25: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

25

Proses Kerja Sutradara

Page 26: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

26

3.2 Proses kerja sutradara

Menurut Gerzon Ron Ayawaila (2017:49) “menyutradarai dokumenter agak

berbeda dengan menyutradarai program lain nya apalagi jika di bandingkan dengan

penyutradaraan fiksi seperti FTV atau sinetron misalnya tidak ada actor yang bisa di

arahkan dengan total oleh sutradara.”

Di dalam dokumenter ada subjek seperti narasumber yang cara pengarahan

nya berbeda seperti pengarahan actor drama.

3.2.1 Pra Produksi

Menurut Gerzon Ron Ayawaila, dkk (2017:30) “film dokumenter membutuhkan

pendalaman isi cerita dengan cara melakukan riset yang matang agar menghasilkan

film dokumenter yang bermutu”

Dalam pra poduksi ini sutradara melakukan analisa naskah yang menyangkut isi

cerita, memberikan informasi, dan semua hal yang berhubungan dengan nilai nilai

yang penting dalam film documenter, dan kemudian merangkai nya dan menyusun

alur cerita yang akan penulis buat, analisa yang di lakukan sutradara didiskusikan

bersama tim, kemudian merumuskan konsep penytradaraan untuk film tersebut.

Setiap tim kerja sudah menyiapkan lokasi pilihan nya masing masing beserta

hal-hal lain serta informasi mengenai hal tersebut. Kami juga berdiskusi sama-sama

untuk menentukan lokasi pada akhirnya kami sepakat untuk menentukan lokasi di

kota Yogyakarta tepatnya di Gunung Kidul, di Gunung Kidul kami mencari

informasi tentang adanya kampung 7 atau yang biasa di sebut kampung pitu di

daerah Gunung Kidul, sebuah kampung yanghanya boleh di huni 7 keluarga. Oleh

karna itu Sutradara bersama dengan tim kerja lain nya seperti, produser,Penulis

Naskah, Camera person dan penyunting gambar setuju dengan lokasi tersebut.

Page 27: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

27

Dengan selesai tahapan pertama kemudian di lanjutkan ke tahap yg ke dua yang

di dapat dari internet, sutradara memulai ke tahap ke dua, sutradara mulai berdiskusi

kepada tim untuk menentukan ide-ide dan konsep cerita. Sutradara mulai merancang

konsep yang di bantu oleh penulis naskah. Selanjutnya tahap kerja sutradara mulai

menganalisa TOR atau Trem Of Reference yang di buat oleh penulis naskah.

Sutradara beserta tim kerja melakukan riset, di lokasi riset kami mengunjungi

rumah saudara dari produser kami untuk bersilaturahmi yang kebetulan rumah nya

berdekatan dengan kampung pitu, selanjutnya meminta izin untuk menginap selama

2 minggu. Sudtradara mulai merancang director treatment untuk tahap produksi

untuk pengambilan gambar bersama camera person.

3.2.2 Produksi

Menurut Anton Mabruri KN (2018:150) “sutradara mengarahkan seluruh aspek

teknis dan element kratif produksi program atau acara televisi sesuai kesepakatan

produser kemudian mengaplikasikannya dengan prinsip-prinsip sinematografi

(vidoegrafi) dan broadcast”

Melakukan persiapan awal, sutradara harus memeriksa persiapan yang akan di

bawa dan di gunakan untuk shooting atau selama produksi. Sutradara melakukan

diskusi bersama tim kerja mengenai blocking camera hingga pengambilan gambar

selanjutnya pada saat produksi sutradara mendampingi camera person untuk

pengambilan gamnbar dari director treatment yang sudah di buat. Pada saat produksi

sutradara harus memiliki rencana ketika ada perubahan konsep atau moment

pengambil gambar ketika produksi berlangsung.

Sutradara mengarahkan shoot kepada camera person untuk mengambil aspek

menarik yaitu aktivitas di kampung pitu

Page 28: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

28

Hari pertama sutradara dan tim menemui narasumber untuk melakukan

wawancara Mbah Yatno selaku sesepuh di kampung pitu yang mengetahui sejarah di

kampung pitu setelah wawancara tim mengambil stock shot yang ada di kampung

pitu.

Hari kedua produksi di lakukan untuk mewawancarai POKDARWIS

(Kelompok Sadar Wisata) dan dilanjutkan mengikuti aktivitas berupa ritual wiwitan

dan ritual telaga guyangan yang di lakukan oleh sesepuh kampung pitu dan

mengambil establish di atas gunung merapi purba.

Hari ketiga produksi tim menuju ke balai desa ngelanggeran untuk bertemu

kepala desa Pak Senen untuk melakukan wawancara dan melanjutkan perjalanan ke

Ikon Gunung Kidul dan Jogja kota untuk pengambilan stock shot

Setelah semua selesai sutradara dan tim bersama sama merivew untuk memilih

wawancara mana yang penting dan tidak penting tidak hanya hasil wawancara,

suitradar juga melakukan review stock shot dan visual gambar untuk di hadirkan

dalam film Dokumenter “EKSISTENSI KAMPUNG PITU”

3.2.3 Pasca produksi

Menurut Gerzon Ron Ayawaila, dkk (2017:52) “Tahap Paska Produksi

merupakan tahapan menarik dalam pembuatan dokumenter kolaborasi atau sutradara

dengan editor sudah dimulai” Pada saat shooting selesai sutradara dan penyunting

gambar berdiskusi untuk meilih milih bagian wawancara dan shot apa saja yang di

masukan ke dalam editing. Sutradara juga harus bekerja sesuai konsep yang di

sepakati bersama tim, selama proses editing sutradara ikut mendampingi untuk

memberi masukan apa saja yang terpenting dalam pembuatan film dokumenter

“EKSISTENSI KAMPUNG PITU”

Page 29: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

29

Pada tahap selanjutnya proses editing sutradara memberikan music dan subtitle

untuk membuat film dokumenter sesuai konsep yang di ingin kan.

3.2.4 Peran dan tanggung jawab sutradara

Dalam proses tahap produksi film dokumenter “EKSISTENSI KAMPUNG PITU”

ini sutradara telah melakukan tugas nya antara lain :

1. Mengikuti rangkaian seluruh rapat produksi.

2. Memimpin jalan nya produksi.

3. Mengerahkan tim untuk bertanggung jawab dengan peran nya masing

masing.

4. Mengarah kan dan menenangkan narasumber yang gugup.

5. Bertanggung jawab pada hasil karya sampe video telah layak di pertontonkan.

Peran sutradara juga harus memotivasi dan memberikan semangat kepada tim

agar bekerja dengan baik dan efektif, karena masa-masa produksi merupakan dimana

masa yang melelahkan dan menguras waktu yang cukup banyak, selain itu sutradara

juga harus membangun mood yang baik kepada seluruh tim yang tergabung saat

produksi.

3.2.5 Proses penciptaan karya

Proses kerja penulis sebagai seorang sutradara atau director mempunyai

tantangan tersendiri karena dibutuhkan jiwa kepemimpinan didalamnya, jiwa

kepemimpinan adalah modal utama seorang sutradara. Tidak ada pernah dapat

tercipta sebuah karya seni dalam bentuk audio visual yang diinginkan apabila tidak

terdapat jiwa kepemimpinan dan loyalitas dari sang-sutradara. Sebagai seorang

Page 30: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

30

pimpinan kreatif sutradara harus mendapatkan kepercayaan dari teman satu

kelompok.

a. Konsep Kreatif

Sutradara membuat film dokumenter ini berawal dari objek wisata di gunung

kidul. Sutradara juga bertanya kepada teman – teman di Kampus, ternyata masih

belum banyak yang tahu tentang ke unikan kampung pitu yg hanya boleh di huni

oleh 7 kepala keluarga.

Proses pembuatan karya menggunakan shoot-shoot yang menarik sesuai konsep

visual dari tim inginkan. Mencari moment-moment yang terjadi ketika pembuatan

dokumenter dan secepat mungkin mendapatkan moment-moment itu menjadi visual

yang baik.

b. Konsep Produksi

Proses penciptaan karya program Dokumenter ditentukan dengan anggota

tim. Setelah konsep sudah disepakati, kami melakukan riset ke Jogjakarta gunung

kidul. Observasi ke lokasi supaya mendapatkan gambar - gambar yang sesuai

konsep. Diskusi dan saling tukar pikiran kepada tim atau semua anggota harus

terjalin kompak dan kerjasama yang baik, sehingga produksi akan berjalan lancar

tanpa ada kendala selisih paham kepada anggota lain.

c. Konsep Teknis

Sutradara memakai metode Close up, Medium Close up, Long Shot, Medium

Long Shot, dan Lain-lain.

Pada saat produksi penulis dan tim memilih menggunakan kamera tipe Sony

HXR - MC1500T kamera tersebut sudah memenuhi standar penyiaran serta gambar

Page 31: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

31

yang dihasilkan baik. Sedangkan pada proses teknis editing software yang digunakan

adalah Adobe Primer Pro CC 2017, karena program editing tersebut adalah program

yang paling dikuasai editor dan sering digunakan pada pembuatan karya-karya

sebelumnya.

3.2.6. Kendala Produksi Dan Solusinya

Pada setiap produksi suatu film pasti ada kendala produksi yang muncul

dilapangan, dan sutradara harus bisa memikirkan solusi dan kendala dengan

disepakati bersama tim.

Berikut kendala yang tim alami diantaranya :

1. Pada saat mengarahkan narasumber untuk wawancara tersebut sering kali

gugup dan mengucapkan kata yang kurang jelas.

Solusinya: penulis selalu mengingatkan narasumber untuk selalu tenang.

2. Pada saat wawancara tim mengalami kesulitan dalam berbahasa di karenakan

narasumber berbahasa jawa dan tim kami tidak mengerti bahasa jawa

Solusinya : tim mengajak salah satu saudara yg tinggal di sana untuk

menerjemahkan bahasa.

3. Pada saat ingin produksi atau riset tim harus melalui medan yang terjal

sehingga mobil tim kami tidak kuat untuk menanjak untuk sampai di

kampung pitu .

Solusinya: Tim berjalanan kaki untuk melewati jalan yang menanjak

Berdasarkan kendala yang sudah dijelaskan diatas, memang

merupakan bagian yang akan dihadapi saat membuat sebuah program baik

pra produksi, pasca produksi maupun saat produksi berlangsung.

Page 32: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

32

Lembar Kerja Penyutradaraan

1. Konsep Penyutradaraan.

2. Outline naskah.

3. Director Treatment.

Page 33: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

33

3.2.7.1. Konsep sutradara

Film documenter yang berjudul Eksistensi kampungPitu ini menceritakan tentang

ke unikan dan keseharian yang di lakukan di kampung pitu dengan konsep ke aslian

yang natural dari setiap gambar, sebuah kampung yang terletak di Gunung Kidul

YOGYAKARTA yang hanya boleh di huni oleh 7 kepala keluarga, serta menapilkan

beragam budaya kearifan local berupa ritual ritual yang di lakukan oleh sesepuh di

kampung pitu dengan beberapa wawancara untuk memberikan informasi atau sejarah

dari kampung pitu.

Sutradara mendampingi camera person untuk mengambil sebuah gambar dengan

konsep yang sudah di buat pada saatn pra produksi

Dalam film dokumenter ini sutradara juga mengamati kehidupan yang ada di

kampung pitu mulai dari mbah yatno sebagai sesepuh menjelaskan sejarah di

kampung pitu .

Page 34: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

34

3.2.7.2. Outline Naskah

Tabel III.7Outline naskah

Fakultas Komunikasi Dan Bahasa

Universitas Bina Sarana Informatika

Perusahaan Produksi :NATURAL PRODUCTION Produser : Inggit Prihantini

Nama Program :Eksitensi kampung pitu Director :Luthfi R

Durasi : 13 Menit

NO VIDEO

AUDIO

1

Bars And Tones Backsound

2 Logo BSI Natural sound

Page 35: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

35

3

Program ID Natural sound

4

Universal Counting Leader Backsound

5 Gambar suasan jogja di nol kilometer - Suara Jalanan

6 Gambar gapura selamat datang Gunung

Kidul

(VO)

Gunung Kidul adalah sebuah kabupaten yang sangat mudah ditempuh

dengan berkendara darat dari pusat kota Jogjakarta. Bentuk permukaan

Gung Kidul yang berbukit bukit menyajikan pemandangan alam yang

menawan, menjadikan Gunung Kidul surge pariwisata bagi wisatawan.

7 Gambar ikon Gunung Kidul -Musik gamelan

Page 36: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

36

8 Gambar pemandangan gunung kidul beserta

judul film

-Musik gamelan

9 Gambar petunjuk arah menuju kampung pitu (VO)

Kampung pitu ialah kampung yang hanya dihuni oleh tujuh kepala

keluarga ini, berlokasi di kabupaten Gunung Kidul dan terletak disisi

timur Gunung Api Purba Nglanggeran. Asal mula keberadaan

masyrakat yang tinggal di Kampung Pitu ini, bermula ketika

ditemukannya pohon kinah gadung wuluh oleh seorang Abdi Dalem

Keraton Jogjakarta. Pohon tersebut tergolong langka, selain langa di

dalam pohon ini terdapat sebuah benda pusaka yang konon memiliki

keuatan besar. Abdi dalem Keraton Jogjakarta memerintahkan kepada

siapa saja yang mampu untuk membersihkan area sekitar pohon akan

diberi imbalan berupa tanah secukupnya untuk anak dan keturunannya.

10 Gambar suasana di kampung pitu

11 Gambar hewan ternak di kampung pitu

Page 37: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

37

12 Gambar rumah di kampung pitu -Backsound Gamelan

13 Gambar ayam sedang mencari makan

14 Gambar warga kampung pitu sedang

menjemur pakaian di pagi hari

15 Gambar warga sedang memahat kayu

sebagai aktivitas di kampung pitu

-Suara Asli

-Backsound Gamelan

16 Gambar mbah yatno (sesepuh) sedang

mengasah gergaji

- Suara Asli

- Backsound Gamelan

Page 38: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

38

17 Gambar mbah yatno (sesepuh) sedang

berduduk di temani dengan ajing nya yang

sedang bermain

- Suara asli

18 Gambar mbah yatno sedang duduk di rumah - suara asli

19 Gambar mbah yatno sedang menggetuk

bambu

- Suara asli

20 Wawancara mbah yatno (sesepuh) Suara Mbah Yatno :

Jadi saya tinggal disini itu udah tidak ingat, maksutnya itu jadi ya

kapannya itu saya jadi keluarga disini itu berapa tahunnya tidak saya

catatatin. Jadi ya kurang lebih sekitar 50 tahunan.

Jadi saya generasi ke 4 lalu anak saya itu ke 5, sedikit lagi atau sebentar

lagi sudah generasi ke 6, nah yang sekarang sudah termasuk generasi ke

21 Gambar mbah yatno sedang memeriksa

hewan ternak nya

Page 39: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

39

22 Wawancara mbah yatno(sesepuh) 5.

-Backsoun Gamelan

23 Gambar mbah yatno sedang mengangkat

kayu dan membereskan kayu

24 Gambar mbah yatno membuat arang kayu (VO)

Mbah Yatno adalah salah satu sesepuh di kampung pitu, yang juga

merupakan keturunan ke – 4 dari eyang Iro Kromo. Ia tinggal bersama

istri dan anaknya. Keseharian mbah yatno ialah bertani, mengurus

hewan ternak dan mencari kayu bakar untuk dijadikan arang.

-Backsound Gamelan

25 Gambar istri mbah yatno sedang memotong

singkong

26 Gambar foto mbah yatno dan istri di ruang

tamu

27 Gambar istri mbah yatno sedang berbicara

dan melihat

28 Wawancara mbah yatno Wawancara Mbah Yatno :

Sejarahnya kampung pitu, sebelumnya ini dinamakan kampung pitu itu 29 Gambar telaga guyangan

Page 40: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

40

30 Wawancara mbah yatno namanya telaga guyangan. Kemudian desa telaga guyangan itu ada

tanaman kanjeng ratu yaitu pohon kayu kinah atau gadung wuluh.

Selanjutnya Abdi dalem Jogjakarta Diningrat mengadakan sayembara

siapa yang betah atau yang bisa menetap di desa Telaga itu akan

diberikan tanah secukupnya untuk merawat Pohon kayu kinah atau

gadung wuluh, kemudian yang telaga guyangan ini Iro Kromo dari

Banyumas.

Iro kromo ini mengadakan asal mula asal usul sehingga sampai

sekarang generasi ke 5. Eyang

Iro Kromo keturunan awal mula yang betah menetap di telaga guyangan

31 Gambar telaga guyangan

32 Gambar telaga guyangan dari sudut berbeda

33 Wawancara mbah yatno

34 petunjuk arah pendopo kampung pitu

35 Gambar pendopo kampung pitu

36 gambar pendopo di kampung pitu

37 Wawancara mbah yatno

38 Gambar suasana luar rumah kampung pitu

Page 41: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

41

39 Gambar kambing mencari rumput itu hanya 7 kepala keluarga

-Backsound Gamelan

40 Wawancara mbah yatno

41 Gambar suasana kuburuan sesepuh kampung

pitu

42 Gambar batu nisan sesepuh kampung pitu

eyang iro kromo

43 Wawancara mbah yatno

44 Gambar batu nisan warga kampung pitu

45 Gambar kuburan para sesepuh kampung pitu

46 Gambar papan petunjuk arah kampung pitu (VO)

Di kampung pitu mbah Redjo adalah orang yang dituakan, karena

usianya yang sudah mencapai 100 tahun, mbah Redjo dijadikan juru

47 Gambar salah satu pembuatan pembuatan

arang kayu

Page 42: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

42

48 Gambar sesepuh mbah rejo kunci Kampung Pitu. Di usianya yang sudah sangat tua ini mbah Redjo

lebih sering menyendiri dan agak sulit diajak berkomunikasi, karena

itulah mbah Redjo yang menjadi juru kunci Kampung Pitu saat ini

diwakili oleh mbah yatno.

-Backsound Gamelan

49 Detail tangan mbah rejo

50 Gambar mbah rejo

51 Suasana rumah mbah rejo

52 Detail gambar kaki mbah rejo

53 Gambar mbah rejo

54 Gambar pemandangan pgunungan Backsound gamelan

55 Gambar persawahan di daerah gung kidul (VO)

Ritual wiwitan adalah wujud syukur kepada sang pencipta, karena telah

diberi rizki yang melimpah. Ritual wiwitan dilaksanakan setiap musim

tanam tiba. Ritual wiwitan ini menggunakan nasi liwet, kalawijo, ayam

56 Gambar pemotongan ayam yang akan di

potong untuk ritual wiwitan

57 Gambar anak kecil sedang mencabut bulu

Page 43: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

43

ayam yg sudah di potong panggang, kembang, dan abon abon berisi uang.

- Backsound Nembang 58 Proses menyiapkan semua perlengkapan

untuk ritual wiwitan

59 Gambar mbah yatno sedang menyiapkan

perlengkapan wiwitan

60 Mbah yatno dan keluarga berjalan menuju

sawah untuk ritual wiwitan

(VO)

Jika semua perlatan sudah lengkap mbah Yatno dan keluarga berangkat

menuju sawah untuk menggelar upacara wiwitan.

- Backsound Nembang

61 suasana pemandangan kampung pitu Backsound nembang

62 Mbah yatno dan pak Aan akan memulai

ritual wiwitan

Backsound nembang

Page 44: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

44

63 Mbah yatno membakar dupa (VO)

Membakar dupa bertanda upacara wiwitan dimulai iringi dengan doa

doa tertentu oleh sesepuh yang memimpin upacar wiwitan.

- Backsound Nembang

64 Gambar mbah yatno dan pak aan sedang

membaca doa doa khusus di ritual

Backsound nembang

65 Wawancara pak aan Suara Pak Aan :

Wiwitan bagi warga kami warga kampung tujuh ini masih

membudidayakan adat wiwitan. Wiwitan itu apa? Wiwitan itu adalah

kita bersyukur, kasih doa atau ritual di tepi sawah kaitannya

kedepannya biar menanam padi kedepannya itu padi yang kita tanam

biar hasilnya melimpah dan baik tidak dimakan hama seperti itu.

Page 45: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

45

- Backsound nembang

66 Mbah yatno dan pak aan melanjutkan ritual

di telaga guyangan

(VO)

Selain ritual wiwitan, ritual lain yang dilakukan mbah Yatno adalah

ritual Telaga Guyangan. Konon tempat ini adalah tempat pemandian

kuda sembrani atau kuda gaib milik bidadari, untuk memilih harinya

biasanya dilakukan hari selasa kliwon atau jumat kliwon dan ritual ini

hanya boleh dilakukan oleh seorang yang sudah dianggap sesepuh

dikampung pitu.

67 Mbah yatno membakar dupa untuk memulai

ritual

(VO)

Ritual ini bertujuan untuk meminta bantuan dari penunggu telaga

guyangan agar dijauhkan dari hal – hal yang tidak diingankan saat

adanya kegiatan penting di kampung pitu.

Page 46: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

46

68 Gambar dupa yang terbakar Suara gamelan

69 Gambar mbah yatno dan pak aan membaca

doa di ritual telaga guyangan

Suara gamelan

70 Gambar suasana telaga guyangan Suara gamelan

71 Wawancara dedi setiawan ketua RT

kampung pitu

Suara Dedi Setiawan :

Jaman dulu dua ampu yang dimana dua ampu itu mendapat wasiat

untuk menjaga daerah sini dan untuk keturunan keturunan ampu

tersebut diberi beberapa lahan untuk digunakan tempat tinggal. Namun

dari keturunan – keturunan empu tersebut hanya tujuh yang mampu

menghuni ataupun kuat tinggal didaerah sini.

Page 47: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

47

71 Wawancara Triana Purba pokdarwis Suara triana purba :

Jadi menurut saya, Kampung Pitu adalah yang diyakini oleh warga

masyarakat bahwa disitu hanya boleh ditinggali oleh 7 kepala keluarga,

jadi disitu tidak boleh dan tidak boleh kurang itu menurut juru kunci

yang ada disana dan memang letaknya pun secara geografis sebelah

utara berbatasan langsung dengan desa Terbah, untuk sebelah timur

berbatasan langsung dengan desa Nglegi, dan untuk bagian selatan dan

barat itu karena dia adalah masuk di desa Nglanggeran, salah satu

didesa Nglanggeran jadi menurut para sesepuh bahwa disana itu pernah

ada istilah perjanjian antara salah satu pihak keraton bahwa disitu itu

72 Gambar tulisan selamat datang tempat wisata

gung api purba

Page 48: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

48

73 Gambar papan situs geologi ngelanggran ada perjanjian dengan juru kunci disana memang tidak boleh dan tidak

boleh kurang 7 kepala keluarga.

74 Wawancara Triana Purba pokdarwis

75 Gambar suasana rumah kampung pitu

76 Wawancara Triana Purba pokdarwis

Page 49: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

49

77 Wawancara kepala desa Suara kepala desa :

Terkait dengan jumlah warga ataupun kepala keluarga disalah satu

sebuah rt memang secara umum di Indonesia diatur oleh undang –

undang maupun peraturan pemerintah juga nanti turunnya ke Perda,

namun demikian di daerah – daerah terpencil atau yang boleh dikata

sulit medan itu termasuk yang ada di Nglanggeran ini dijadikan satu

wilayah RT, karena supaya nanti koordinasinya itu lebih mudah dan

lebih cepat. Jadi kalau khususnya di Nglanggeran karena memang ada

Page 50: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

50

78 Gambar balaidesa ngelanggran wilayah wilayah yang terpencil itu tidak menjadi permasalahan di

pemerintahan desa maupun di pusat itu tidak ada yang dimasalahkan di

Kampung Pitu itu.

79 Wawancara kepala desa

80 Wawancara Dedi setiawan RT kampung pitu Suara Dedi Setiawan :

Kalau kedepannya ingin Kampung Pitu semakin maju, semakin baik,

tetap rukun gotong royong dan menjadi kawasan ekowisata yang lebih

baik lagi kedepannya.

- Backsound instrument

Page 51: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

51

81 Wawancara mbah yatno Suara Mbah Yatno :

Pokoknya harapan kampung pitu itu dari angan angan saya supaya

Kampung Pitu bisa makmur, anak dan cucu bisa lancar7 mencari

sandang dan pangan untuk menghidupi sekeluarga semuanya

- Backsound instrument

82 Penutup rangkuman film (VO)

Adanya segala budaya dan keunikan yang dimiliki menumbuhkan

kepercayaan, bahwa apa yang mereka jalankan selama ini mampu

menjalan kan keaslian dan kelangsungan kampung pitu

- Backsound instrument

Page 52: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

52

3.2.7.3. Director Treatment

Tabel III.8 director Treatment

Fakultas Komunikasi Dan Bahasa

Universitas Bina Sarana Informatika

Production Company : NATURAL PRODUCTION Produser : Inggit Prihantini

Project Title : Eksistensi kampung pitu Director : Luthfi Rustiawan

Durasi : 13 Menit scripwriter : Krismonisa

NO SHOT VISUAL DIRECTION AUDIO

SHOT SIZE MOVE ANGLE

1 1

LS

STILL

EYE LEVEL

Gambar Susana jogja nol kilo meter - backsound gamelan

2 2

MCU

STIILL

LOW ANGLE

Gambar gapura selamat datang di

Gunung Kidul

-backsound gamelan

-(VO)

Page 53: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

53

3 3

MS

PAN RIGHT

EYE LEVEL

Gambar Ikon Gunung Kidul -(VO)

-backsound gamelan

4 4

MCU

STILL

EYE LEVEL

Gambar papan petunjuk kampung

pitu

-(VO)

-backsound gamelan

5 5

LS

STILL

EYE LEVEL

Gambar rumah di kampung pitu -(VO)

-backsound gamelan

6 6

FS

PAN RIGHT

EYE LEVEL

Gambar salah satu rumah kampung

pitu

-(VO)

-backsound gamelan

7 7

MCU

STILL

EYE LEVEL

Gambar sapi sedang di kandang -(VO)

-backsound gamelan

8 8

FS

STILL

LOW ANGLE

Gambar motor yang sedang lewat -(VO)

-backsound gamelan

Page 54: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

54

9 9 FS STILL EYE LEVEL Gambar kambing yang sedang

mencari makan

-(VO)

-backsound gamelan

10 10 LS PAN RIGHT EYE LEVEL Suasana rumah -(VO)

-backsound gamelan

11 11 VLS STILL EYE LEVEL Anak kecil sedang duduk di motor -Suara asli

-(VO)

-backsound gamelan

12 12 MS STILL EYE LEVEL Anak kecil sedang bermain dengan

ibu nya

-Suara wawancara

pak nawawi

-instrument

backsound

13 13 MS STILL EYE LEVEL Anjing yang sedang tiduran -(VO)

-backsound gamelan

14 14 MS STILL EYE LEVEL Ibu ibu yang sedang menjemur -(VO)

Page 55: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

55

- backsound gamelan

15 15 MCU STILL LOW ANGLE Bapak bapak yang sedang memahat

kayu

-suara asli

-backsound gamelan

16 16 MS STILL EYE LEVEL Mbah yatno sedang mengasah

gergaji

-Suara asli

17 17 MS STILL EYE LEVEL Mbah yatno sedang duduk -Suara asli

18 18 MS STILL EYE LEVEL Mbah yatno mengetuk bamboo -Suara asli

19 19 MCU STILL EYE LEVEL Wawancara mbah yatno -Suara wawancara

mbah yatno

Page 56: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

56

20 20 MS FOLLOW EYE LEVEL Mbah yatno sedang membuat arang

kayu

-Suara wawancara

mbah yatno

21 21 MCU STILL EYE LEVEL Wawancara mbah yatno -Suara wawancara

mbah yatno

-backsound insrumen

22 22 MS STILL EYE LEVEL Mbah yatno sedang mengangkat

kayu

-Suara wawancarara

mbah yatno

-backsound

instrument

23 23 MS STILL LOW ANGLE Mbah yatno sedang menggali tanah -(VO)

-backsound

instrumen

Page 57: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

57

24 24 MS STILL EYE LEVEL Istri mbah yatno sedang mencari

singkong

-(VO)

-backsound

instrumen

21 21 MS TILL UP LOW ANGLE Foto mbah yatno dan istri -(VO)

-backsound

instrument

22 22 MLS STILL EYE LEVEL Gambar istri mbah yatno -(VO)

-backsound

instrumen

23 23 MCU STILL EYE

LEVEL

Wawancara mbah yatno -suara wawancara

mbah yatno

Page 58: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

58

24 24 LS PAN LEFT EYE LEVEL Suasana telaga guyangan -Suara wawancara

mbah yatno

-backsound

instrument

25 25 MCU STILL EYE LEVEL Wawancara mbah yatno -suara wawancara

mbah yatno

-backsound

instrument

26 26 LS PAN LEFT EYE LEVEL Suasana telaga guyangan -suara wawancara

mbah yatno

-backsound

instrument

27 27 LS TILT HIGH ANGLE Suasana telaga guyangan -suara wawancara

Page 59: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

59

DOWN mbah yatno

--backsound

instrument

28 28 MCU STILL EYE LEVEL Wawancara mbah yatno -suara wawancara

mbah yatno

-backsound

instrument

29 29 FS STILL LOW ANGLE Gambar pendopo kampung pitu -suara wawancara

mbah yatno

-Instrument

backsound

Page 60: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

60

30 30 CU STILL LOW ANGLE Atap pendopo kampung pitu -suara wawancara

mbah yatno

-Instrument

backsound

31 31 MCU STILL EYE LEVEL Wawancara mbah yatno -suara wawancara

mbah yatno

Instrument

backsound

32 32 FS STILL EYE LEVEL Suasana rumah kampung pitu -suara wawancara

mbah yatno

Page 61: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

61

Instrument

backsound

33 33 MS STILL EYE LEVEL Gambar kambing sedang berantem -suara wawancara

mbah yatno

Instrument

backsound

34 34 MCU STILL EYE LEVEL Wawancara mbah yatno -suara wawancara

mbah yatno

Instrument

backsound

35 35 FS STILL EYE LEVEL Kuburan sesepuh kampung pitu -suara wawancara

Page 62: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

62

mbah yatno

Instrument

backsound

36 36 CU STILL EYE LEVEL Batu nisan Eyang Iro Kromo -suara wawancara

mbah yatno

Instrument

backsound

37 37 MCU STIL EYE LEVEL Wawancara mbah yatno -suara wawancara

mbah yatno

Instrument

backsound

Page 63: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

63

38 38 CU STILL EYE LEVEL Gambar batu nisan -suara wawancara

mbah yatno

Instrument

backsound

39 39 FS PAN RIGHT EYE LEVEL Suasana kuburan di kampung pitu -suara wawancara

mbah yatno

Instrument

backsound

40 40 MCU STILL LOW ANGLE Plang petunjuk kampung piTu -suara wawancara

mbah yatno

Instrument

Page 64: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

64

backsound

41 41 CU STILL EYE LEVEL Gambar pembuatan arang kayu -(VO)

Instrument

backsound

42 42 MCU PAN LEFT EYE LEVEL Gambar mbah rejo -(VO)

Instrument

backsound

43 43 CU STILL EYE LEVEL Detail tangan mbah rejo -(VO)

Instrument

backsound

44 44 MS STILL EYE LEVEL Gambar mbah rejo -(VO)

Page 65: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

65

Instrument

backsound

45 45 FS PAN LEFT EYE LEVEL Suasana rumah mbah rejo -(VO)

Instrument

backsound

46 46 CU STILL HIGH ANGLE Detail kaki mbah rejo -(VO)

Instrument

backsound

47 47 MCU STILL EYE LEVEL Gambar mbah rejo -(VO)

Instrument

Page 66: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

66

backsound

48 48 LS STILL EYE LEVEL Gambar persawahan

Backsound nembang

49 49 CU STILL EYE LEVEL Gambar ayam yang akan di potong

Backsound nembang

50 50 MCU STILL EYE LEVEL Anak kecil sedang mencabuti bulu

ayam yg sudah di potong

Backsound nembang

51 51 MCU FOLLOW EYE LEVEL Gambar perlengkapan ritual wiwitan -(VO)

Backsound nembang

52 52 MCU STILL EYE LEVEL Detail gambar ayam yg sudah di

siapkan untuk wiwitan

-(VO)

Backsound nembang

53 53 MS FOLLOW EYE LEVEL Mbah yatno sedang menyiapkan -(VO)

Page 67: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

67

perlengkapan untuk ritual wiwitan

Backsound nembang

54 54 LS STILL EYE LEVEL Berjalan menuju ritual wiwitan

Backsound nembang

55 55 MLS FOLLOW EYE LEVEL Mengikiti ritual wiwitan -(VO)

Backsound nembang

56 56 LS PAN LEFT EYE LEVEL Suasana pemandangan

Backsound nembang

57 57 MCU STILL EYE LEVEL Mbah yatno yang sedang duduk di

tepi sawah

Backsound nembang

58 58 CU STILL EYE LEVEL Gambar pak aan sedang memandang

perlengkapan ritual

Backsound nembang

Page 68: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

68

59 59 CU STILL EYE LEVEL Membakar dupa -(VO)

Backsound nembang

60 60 LS STILL EYE LEVEL Suasana sawah yg akan di ritual -(VO)

Backsound nembang

61 61 MS STILL LOW ANGLE Mbah yatno sedang membaca doa -(VO)

Backsound nembang

66 62 MCU STILL EYE LEVEL Wawancara pak Aan -wawancara pak Aan

63 63 CU STILL EYE LEVEL Melakukan ritual di telaga guyangan (VO)

64 64 CU PAN LEFT EYE LEVEL Suasan ritual di telaga guyangan (VO)

65 65 MS STILL EYE LEVEL Gambar mbah yatno dan pak aan (VO)

Page 69: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

69

sedang ritual di telaga guyangan

66 66 LS PAN RIGHT EYE LEVEL Suasana telaga guyangan (VO)

67 67 MS STILL EYE LEVEL Wawancara ketua RT dedisetiawan Suara wawancara

ketua RT

68 68 MCU STILL EYE LEVEL Wawancara POKDARWIS Suara wawancara

pokdarwis

69 69 LS STILL EYE LEVEL Gambar tulisan gunung api purba Suara wawancara

pokdarwis

70 70 MS STILL EYE LEVEL Wawancara kepala desa Pak Senen Suara wawancara

kepala desa

71 71 LS STILL EYE LEVEL Suasana balai desa Suara wawancara

kepala desa

72 72 FS STILL LOW ANGLE Papan kecamatan balaidesa Suara wawancara

kepala desa

Page 70: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

70

73 73 MCU STILL EYE LEVEL Wawancara ketua RT mengenai

harapan

Wawancara ketua rt

-instrument

backsound

74 74 MCU STILL EYE LEVEL Wawancara mbah yatno mengenai

harapan dan penutup

-Wawancara mbah

yatno

-instrument

backsound

Page 71: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

71

Proses Kerja Penulis Naskah

Page 72: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

72

3.3 Proses Kerja Penulis Naskah

Naskah adalah ide dasar yang diperlukan dalam sebuah produksi dari segala

format acara. Kualitas sebuah naskah sangat menentukan hasil akhir dari sebuah

program. Maka dari itu dalam sebuah produksi program ada pihak yang bertanggung

jawab sebagai penulis naskah. Dalam produksi program acara Dokumenter

“Eksistensi Kampung Pitu” penulis bertanggung jawab sebagai penulis naskah.

Menurut Anton Mambruri KN (2018:152) menyimpulkan bahwa, “Penulis

Naskah adalah seseorang yang bertugas menulis naskah untuk kebutuhan suatu karya

visual."

Keberhasilan sebuah program bergantung pada bagaimana naskah yang dibuat

oleh seorang penulis naskah, karena semua yang akan disampaikan kepada audience

bersumber pada naskah. Maka dari itu konsep yang dibuat juga harus matang, untuk

mendapatkan konsep yang matang penulis naskah harus melakukan berbagai macam

survey dan riset seputar hal yang akan dibahas. Selain itu penulis naskah juaga harus

mempunyai pengetahuan yang luas.

Pekerjaan penulis naskah adalah menciptakan sebuah cerita secara utuh,lengkap

dengan bayangan visual yang akan ditayangkan (deskripsi visualnya)bagus tidaknya

hasil sebuah tontonan tergantung dari kualitas naskah yang ditulisoleh seorang

penulis naskah.

Dalam pembuatan program dokumenter, tugas penulis naskah ialah membantu

tim untuk mengumpulkan data-data yang peroleh dari hasil riset, membuat daftar

pertanyaan, serta melakukan wawancara dengan narasumber. Setelah mendapatkan

Page 73: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

73

data dan informasi yang diperlukan kemudian penulis membuat naskah atau

skenario.

3.3.1 Pra Produksi

Menurut Mira Herlina (2017:62) “Ide sebuah karya dokumenter harus mampu

menjadi informasi yang spesifik dan detail dengan mengingat keterbatasan waktu

penayangan atau durasi dan pendanaan dalam membuat sebuah karya dokumenter.”

Pada saat pertemuan pertama tim dilakukan, semua anggota dibebaskan untuk

memberikan ide dan saran untuk pembuatan program yang akan diproduksi. Seluruh

tim dibebaskan untuk menuangkan ide dan banyak ide yang muncul baik dari penulis

maupun dari tim yang lain. Setelah melalui beberapa kali pertemuan dan memikirkan

beberapa pertimbangan tim memutuskan untuk memilih program Dokumenter yang

berjudul “ Eksistensi Kampung Pitu”

Sebagai penulis naskah tahap pra produksi merupakann proses terpenting dalam

menciptakan sebuah karya, karena proses pra produksi dapat dikatakan sebagai ruang

kerja bagi penulis naskah. Pada proses inilah penulis mendapatkan ruang dan waktu

yang cukup untuk menyajikan bahan naskah yang akan diolah lebih matang.

Pada saat pra produksi penulis pun melakukan tahap riset, tahapan riset dimulai

dengan riset pustaka atau riset literature yaitu melakukan penggalian informasi yang

sebanyak – banyaknya melalui berbagai bahan bacaan, baik dari Koran, majalah,

dengan teknologi masa kini sangat mudah mendapatkan informasi awal dengan

melakukan browsing internet.

Page 74: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

74

Menurut I Gede Putu Wiranegara (2017:31) “tanpa riset yang mendalam tidak

mungkin mendapatkan cerita film documenter yang bermutu dan bermanfaat serta

menarik di tonton.”

Dalam pembuatan program dokumenter, langkah awal setelah melakukanriset,

baik riset pustaka dan langsung ketempat peristiwa, pada programdokumenter,

penulis membuat Term Of Reference (TOR) untuk memandualur tersebut.

3.3.2 Produksi

Memasuki tahap produksi, penulis sebagai seorang penulis naskah ikut serta

membantu mendampingi produser, sutradara, dan camera person dalam

memvisualisasikan sebuah naskah hingga menjadi sebuah tontonan yang

menarik,berbekal wawancara yang telah dilakukan untuk membantu kebutuhan

materi penulis memiliki bayangan visual dan mendiskusikannya dengan sutradara,

agar memenuhi stock shoot yang dibutuhkan.

Menurut Anton Mabruri KN (2018:171) “Naskah syuting bisa dijadikan

referensi serta paduan untuk semua pihak yang terkait dalam produksi.”

Penulis harus dapat menerjemahkan naskahnya kepada seluruh tim yang

bertugas, karena naskah tersebut akan menjadi media komunikasi antara satu divisi

dengan divisi lain. Seorang penulis naskah harus ikut serta dalam melancarkan

pengambilan gambar dan membantu sutradara dalam mengatur setiap pembahasan

yang ada disetiap segmen agar sesuai dengan naskah yang telah dibuat.

Page 75: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

75

Dapat dikatakan tahapan produksi menjadi tahapan yang penuh dengan

tantangan bagi semua tim yang terlibat. Karena pada tahap inilah tim akan

melaksanakan semua persiapan yang telah dilakukan pada tahap pra produksi,

penulis haru bekerja sama dengan produser dan sutradara.

3.3.3 Pasca Produksi

Pasca produksi adalah tahapan akhir dalam produksi program acara. Semua

video dan audio yang telah diambil pada tahap produksi akan direview sebelum

memasuki proses editing. Pada tahap ini penulis tidak terlalu banyak bekerja, penulis

memberikan laporan yang dibutuhkan editor untuk memilih mana saja gambar yang

akan diambil untuk dijadikan bahan editing.

Menurut Diki Umbara (2017:52) “Ada dua naskah dalam documenter, yang

pertama adalah shot script yakni script yang dibuat penulis naskah sebagai paduan

documenter dilapangan dan yang kedua, dinamakan pro-shot script , yakni naskah

yang dibuat setelah shooting selesai.” Ini bertujuan untuk membantu editor dalam

menyusun struktur cerita yang sudah dibuat.

Pada tahappasca produksi ini, penulis terlibat langsung dalam proses editing,

penulismemiliki peran untuk menemani editor terutama dalam

memberikanpengarahan terhadap shot-shot yang telah ada dan juga menuntun

agarkerja editor tidak berbeda dari naskah editing yang telah ditentukan.

Penulis menjaga komunikasi dengan editor dsn sutradara dalam menjaga alur

agar penyusunan setiap pembahasan sesuai dengan naskah yang telah dibuat, serta

mengecek kembali durasi persegmen. Dalam tahap ini penulis harus teliti karena

program yang akan ditayangkan harus layak tayang, naskah VO harus seusai dengan

yang divisualisasikan.

Page 76: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

76

Penulis juga harus memperhatikan apabila ada penambahan atau pengurangan

dialog supaya bisa merevisi naskah yang akan dimasukan ke dalam laporan produksi.

Dalam proses ini seluruh tim berkumpul dan dibebaskan untuk memberikan saran

dalam pengemasan visual.

3.3.4 Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah

Dalam sebuah produksi program acara, penulis naskah sangat penting dan

dibutuhkan oleh tim produksi. Jika dilihat dari definisinya, penulis naskah adalah

orang yang mengembangkan ide menjadi sebuah naskah yang akan dijadikan acuan

oleh seluruh tim dalam melakukan persiapan untuk produksi dan Menurut Anton

Mabruri KN (2018:65) “ Penulis naskah sebagai penaggung jawab ide” . Dengan

adanya konsep dan ide yang telah disepakati merupakan kewajiban seorang penulis

naskah untuk menuangkan ide ke dalam bentuk naskah. Maka sudah jelas tanggung

jawab utama seorang penulis naskah adalah membuat naskah produksi yang akan

dipegang oleh hampir seluruh kru yang terlibat dalam produksi program acara.

Ada pun peran dan tanggung jawab seorang penulis naskah yaitu :

1. Mengembangkan ide menjadi naskah, dalam memutuskan sebuah ide

penulis dibantu dengan semua tim terutama produser dan sutradara, ketika

satu ide sudah muncul penulis segera melaksanakan tugas utamanya.

Berbekal hasil riset dan data yang diperoleh, penulis merangkai

pembahasaan di setiap segmennya.

2. Tidak hanya membuat naskah, penulis juga bertugas untuk membuat

konsep program seperti synopsis, Term of reference, dan naskah vo.

Semuanya dibuat pada tahap pra produksi.

Page 77: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

77

3. Membuat daftar pertanyaan, untuk sesi bersama narasumber harus

mempunyai bekal beberapa pertanyaan. Disini penulis bertanggung jawab

membuat daftar pertanyaan yang sesuai dengan perannya dalam

masyarakat..

4. Merevisi naskah apabila ketika produksi terdapat perubahan konten

maupun dialog untuk melengkapi data laporan produksi.

3.3.5 Proses Penciptaan Karya

1. Konsep Kreatif

Dalam pembuatan karya program acara documenter ini, langkah awal

penulis naskah adalah melakukan diskusi dengan seluruh tim untuk

menentukan ide dan cerita yang akan diangkat. Setelah itu penulis mencari

informasi dan banyak referensi audio visual untuk memunculkan banyak ide

kreatif yang bertujuan untuk membuat naskah semakin menarik baik secara

tertulis maupun audio visual. Kemudian penulis melakukan pengembangan

ide berdasarkan masukan dan saran yang diberikan oleh sutradara maupun

tim yang lainnya. Penulis menampung semua masukan dan saran, serta

melihat refrensi dari program documenter yang sudah tayang. Dan akhirnya

penulis pun mendapatkan ide kreatif yaitu berjudul “Eksistensi Kampung

Pitu”. Pada saat menulis naskah penulis menggunakan imajinasi sendiri tapi

masih dibatasi oleh data data yang sudah diperoleh dari hasil riset.

Page 78: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

78

2. Konsep Produksi

Pada konsep produksi penulis dan tim produksi melakukan

kesepakatan untuk melakukan produksi selama dua minggu berdasarkan

jadwal yang telah diatur oleh produser. Pada saat produksi semua jobdesk

akan menggali kemampuan masing – masing berdasarkan peran yang dipilih.

Dalam hal ini penulis menyesuaikan naskah dengan gambar yang akan di

ambil. Tidak lupa juga penulis berkoordinasi dengan sutradara, jika ada

wawancara yang tidak bisa dilakukan karena kondisi cuaca, maka penulis

harus merubah naskah yang sudah ada dengan ide sutradara tetapi tidak

merubah alur yang telah dibuat.

3. Konsep Teknis

Untuk konsep teknis, penulis menggunakan media kertas pada saat

pertemuan rapat dengan tim dan saat riset tujuan supaya untuk memudahkan

penulis jika ada hal yang harus dicatat, dan juga mudah untuk dibawa kemana

– mana. Karena untuk riset survey lokasi tidaj hanya ke satu tempat saja.

Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, penulis mulai mengetik di

Microsoft Word dengan aturan yang telah ditetapkan oleh kampus. Font yang

digunakan ada Times New Roman berukuran 12 dan ketentuan lainnya yang

juga ditetapkan oleh kampus yaitu durasi, untuk karya program documenter

kampus menetapkan 15 menit untuk durasi.

Page 79: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

79

3.3.6 Kendala Produksi dan Solusi

Kendala pertama, penulis mengalami kesulitan dalam menghubungi salah satu

narasumber untuk melakukan riset melalui telefon dikarenakan sinyal yang kurang

memadai di daerah tempat tinggal narasumber. Solusinya penulis menghubungi

narasumber untuk riset disaat narasumber bekerja.

Kendala kedua, saat akan berangkat untuk produksi penulis dan tim harus

menjadwalkan ulang dikarenakan bertepatan dengan pemilu 2019 . Solusinya penulis

dan tim menjadwalkan ulang dengan berangkat setelah pemilihan umum.

Kendala ketiga, saat produksi penulis kesulitan berkomunikasi dengan

narasumber dikarenakan narasumber berkomunikasi dengan bahasa jawa. Solusinya

penulis meminta salah satu kerabat dekat narasumber yang terbiasa berbahasa

Indonesia untuk menerjemahkan apa yang narasumber katakan.

Kendala keempat, saat melakukan editing penulis kesulitan menerjemahkan apa

yang dikatakan narasumber dalam video. Solusinya penulis meminta bantuan kepada

tim lain untuk membantu menerjemahkan percakapan narasumber di video.

Page 80: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

80

Lembar Kerja Penulis Naskah

1. Konsep penulis naskah.

2. (TOR) Term Of Reference

3. Narasumber dan Pertanyaan

4. Transkip Wawancara

5. Voice Over

Page 81: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

81

3.3.7.1.Konsep Penulisan Naskah

Penulis membuat naskah berdasarkan ide awal yang telah disepakati oleh tim

dan kemudia dikembangkan melalui informasi dan data-data hasil riset yang

dilakukan oleh penulis. Setelah data data terkumpul penulis mulai menyusun dan

merangkai naskah.

Konsep penulis naskah dalam dokumenter televisi berjudul“Eksistensi

Kampung Pitu”,ingin memberikan sebuahprogram dokumenter mengenai suatu

informasi sejarah adanya Kampung Pitu di daerah Desa Ngglangeran, Jogjakarta.

Muncul ide untuk membuat dokumenter televisi ini, dan penulis inginmengetahui

lebih dalam mengenai sejarah munculnya kampung tersebut dan keberagaman

upacara adat di kampung pitu. Ide-ide bermunculan untuk mengangkat

informasisejarah ini agar penonton atau masyarakat diluar daerah Desa

Ngglanggeran, Jogjakarta mengetahui hal ini melalui program dokumenter televisi

penulis.

Pada saat proses pembuatan naskah penulis bersama tim juga turut andil

dalam membuat naskah demi kesepakatan bersama. Setelah naskah dibuat, produksi

pun dimulai. Bahasa yang dilakukan dalam naskah adalah bahasa sehari – hari yang

mudah dimengerti dan narasumber pun tidak terlalu kaku saat diwawancarai.

3.3.7.2.(TOR) Term Of Reference

Production Company: Natural Production Produser : Inggit P

Project Title : Eksistensi Kampung Pitu Director : Luthfi R

Durasi : 13 Menit Penulis Naskah : Krismonisa

1. Masalah

Film ini berlatar belakang dari Kampung Pitu atau Kampung Tujuh yang

berada di Desa Ngglanggeran, Jogjakarta. Terdapat ketidaktahuan apakah

Page 82: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

82

Jumlah keluarga yang ada di Kampung Pitu ini hanya terdapat 7 kepala keluarga

saja?

2. Fokus

Kami mengangkat film dokumenter ini tentang keunikan Kampung Pitu yaitu

selama ratusan tahun hanya dihuni 7 keluarga saja. Desa yang ditemukan oleh

Abdi Dalem Yogyakarta dulu. Tepat di puncak Gunung Nglanggeran, tempat

dimana Kampung Pitu berada.

3. Angle

Angle cerita dari film dokumenter ini ialah membahas tentang keunikan dan

sejarah ditemukannya Kampung Pitu

.

Page 83: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

83

3.3.7.3.Narasumber dan Pertanyaan

Tabel III.9 Narasumber dan

pertanyaan

Fakultas Komunikasi Dan Bahasa

Universitas Bina Sarana Informatika

Production Company: NATURAL PRODUCTION Produser : Inggit P

Project Title : Eksistensi Kampung Pitu Director : Luthfi R

Durasi : 13 Menit Penulis Naskah : Krismonisa

No. Nama

narasumber

Usia Keterangan No telp

talent

Casting

1 Mbah Yatno 80

Tahun

- Luthfi

Rustiawan

2 Pak Aan 40tahun - Luthfi

Rustiawan

3. Pak Triyana

Purba

40

tahunn

Luthfi

Rustiawan

4. Pak senen 50

tahun

Luthfi

Rustiawan

5. Pak Dedi

Setiawan

30

tahun

Luthfi

Rustiawan

Page 84: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

84

Narasumber I

Juru Kunci Kampung Pitu , Mbah Yatno :

1. Sudah berapa lama mbah tinggal dikampung pitu?

2. Dikampung pitu bapak tinggal dengan siapa saja?

3. Sudah ada berapa generasi di Kampung Pitu?

4. Bagaimana terbentuknya kampung pitu?

5. Apa harapan bapak kedepannya untu kampung pitu?

Narasumber II

Generasi ke – 5 Kampung Pitu, Aan :

1. Apa arti dan tujuan dari upacara wiwitan?

Narasumber III

Ketua Rt Kampung Pitu, Dedi Seiawan :

1. Bagaimana sejarah kampung pitu yang bapak ketahui?

2. Apa harapan bapak kedepannya untuk Kampung Pitu?

Narasumber IV

Kelompok Sadar Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Triyana Purba :

1. Bagaimana terbentuknya Kampung Pitu menurut sundung pandang bapak

sebagai sejarawan?

Page 85: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

85

2. Bagaimana letak geografis kampung pitu?

Narasumber V

Kepala Desa Kampung Pitu, Senen :

3. Bagaimana terbentuknya RT di Kampung Pitu dengan hanya 30

penduduk?

4. Segmentasi Durasi

1. Segment 1 :

“Pengenalan”

a. Membahas Jogjakarta

b. Membahas Kampung pitu

c. Membahas sesepuh Kampung Pitu

2. Segment 2 :

“Penjelasan”

a. Ritual Telaga Guyangan

b. Ritual Wiwitan

3. Segment 3 :

“Isi dan penutup”

a. Kesan dan Harapan untuk kampung Pitu

3.3.7.4.Sinopsis

Film dokumenter ini menginformasikan tentang mitos sebuah kampung yang

selama ratusan tahun hanya dihuni 7 keluarga saja. Desa yang konon ditemukan oleh

Abdi Dalem Yogyakarta dulu. Tepat di puncak Gunung Nglanggeran, tempat dimana

Page 86: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

86

Kampung Pitu berada dan belum dihuni oleh satu orang pun. Seorang Abdi Dalem

Keraton Yogyakarta pergi kesana dan menemukan sebuah pohon yang sangat langka

bernama pohon Kinang Gadung Wulung, didalam pohon tersebut ia menemukan

sebuah keris yang memiliki kesaktian tinggi. Siapapun yang berhasil menjaga keris

pusaka ini dan membersihkan daerah disekitarnya akan mendapat imbalan tanak

untuk anak keturunannya dan itu membuat siapun yang berhasil melaksanakannya

yang mampu bertahan di Kampung Pitu. Banyak orang sakti ingin tinggal disana

untuk mengukur kekuatan mereka, namun tetap saja hanya orang orang „Pilihan

Alam‟ yang dapat bertahan hingga saat ini.

Page 87: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

87

3.3.7.5.Transkip Wawancara

Tabel III.10Transkip wawancara

Fakultas Komunikasi Dan Bahasa

Universitas Bina Sarana Informatika

Production Company: NATURAL PRODUCTION Produser : Inggit P

Project Title : Eksistensi Kampung Pitu Director : Luthfi R

Durasi : 13 Menit Penulis Naskah : Krismonisa

1. Wawancara Sesepuh Kampung Pitu , Mbah Yatno :

No Start Finish Isi Wawancara

1. 00:02:08 00:02:48 Jadi saya tinggal disini itu udah

tidak ingat, maksutnya itu jadi

ya kapannya itu saya jadi

keluarga disini itu berapa

tahunnya tidak saya catatatin.

Jadi ya kurang lebih sekitar 50

tahunan. Jadi saya generasi ke 4

lalu anak saya itu ke 5, sedikit

lagi atau sebentar lagi sudah

generasi ke 6, nah yang

sekarang sudah termasuk

generasi ke 5.

2. 00:03:13 00:04:54 Sejarahnya kampung pitu,

sebelumnya ini dinamakan

Page 88: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

88

kampung pitu itu namanya

telaga guyangan. Kemudian

desa telaga guyangan itu ada

tanaman kanjeng ratu yaitu

pohon kayu kinah atau gadung

wulung. Selanjutnya Abdi

dalem Jogjakarta Diningrat

mengadakan sayembara siapa

yang betah atau yang bisa

menetap di desa Telaga itu akan

diberikan tanah secukupnya

untuk merawat Pohon kayu

kinah atau gadung wulung,

kemudian yang telaga guyangan

ini Iro Kromo dari Banyumas.

Iro kromo ini mengadakan asal

mula asal usul sehingga sampai

sekarang generasi ke 5. Eyang

Iro Kromo keturunan awal mula

yang betah menetap di telaga

guyangan itu hanya 7 kepala

keluarga

3. 00:12:03 00: Pokoknya harapan kampung pitu

itu dari angan angan saya supaya

Page 89: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

89

Kampung Pitu bisa makmur,

anak dan cucu bisa lancar7

mencari sandang dan pangan

untuk menghidupi sekeluarga

semuanya.

2. Wawancara generasi ke 5 , Aan :

No Start Finish Isi Wawancara

1. 00:07:24 00:07:48 Wiwitan bagi warga kami warga

kampung tujuh ini masih

membudidayakan adat wiwitan.

Wiwitan itu apa? Wiwitan itu

adalah kita bersyukur, kasih doa

atau ritual di tepi sawah

kaitannya kedepannya biar

menanam padi kedepannya itu

padi yang kita tanam biar

hasilnya melimpah dan baik

tidak dimakan hama seperti itu.

3. Wawancara Ketua Rt Kampung Pitu, Dedi Setiawan :

Page 90: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

90

No Start Finish Isi Wawancara

1. 00:08:43 00:09:23 Jaman dulu dua ampu yang

dimana dua ampu itu mendapat

wasiat untuk menjaga daerah

sini dan untuk keturunan

keturunan ampu tersebut diberi

beberapa lahan untuk digunakan

tempat tinggal. Namun dari

keturunan – keturunan empu

tersebut hanya tujuh yang

mampu menghuni ataupun kuat

tinggal didaerah sini.

2. 00:11:45 00:12:01 Kalau kedepannya ingin

Kampung Pitu semakin maju,

semakin baik, tetap rukun

gotong royong dan menjadi

kawasan ekowisata yang lebih

baik lagi kedepannya.

Page 91: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

91

4. Wawancara Kelompok Sadar Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran,

Triyadi Purba :

No Start Finish Isi Wawancara

1. 00:09:24 00:10:40 Jadi menurut saya, Kampung

Pitu adalah yang diyakini oleh

warga masyarakat bahwa disitu

hanya boleh ditinggali oleh 7

kepala keluarga, jadi disitu tidak

boleh dan tidak boleh kurang itu

menurut juru kunci yang ada

disana dan memang letaknya

pun secara geografis sebelah

utara berbatasan langsung

dengan desa Terbah, untuk

sebelah timur berbatasan

langsung dengan desa Nglegi,

dan untuk bagian selatan dan

barat itu karena dia adalah

masuk di desa Nglanggeran,

salah satu didesa Nglanggeran

jadi menurut para sesepuh

bahwa disana itu pernah ada

istilah perjanjian antara salah

satu pihak keraton bahwa disitu

Page 92: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

92

itu ada perjanjian dengan juru

kunci disana memang tidak

boleh dan tidak boleh kurang 7

kepala keluarga.

5. Wawancara Kepala Desa Kampung Pitu, Senen :

No Start Finish Isi Wawancara

1. 00:10:41 00:11:35 Terkait dengan jumlah warga

ataupun kepala keluarga disalah

satu sebuah rt memang secara

umum di Indonesia diatur oleh

undang – undang maupun

peraturan pemerintah juga nanti

turunnya ke Perda, namun

demikian di daerah – daerah

terpencil atau yang boleh dikata

sulit medan itu termasuk yang

ada di Nglanggeran ini dijadikan

satu wilayah RT, karena supaya

nanti koordinasinya itu lebih

mudah dan lebih cepat. Jadi

kalau khususnya di Nglanggeran

karena memang ada wilayah

Page 93: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

93

wilayah yang terpencil itu tidak

menjadi permasalahan di

pemerintahan desa maupun di

pusat itu tidak ada yang

dimasalahkan di Kampung Pitu

itu.

Page 94: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

94

3.3.7.6.Voice Over

Tabel III.11Voice over

Fakultas Komunikasi Dan Bahasa

Universitas Bina Sarana Informatika

Production Company: NATURAL PRODUCTION Produser : Inggit P

Project Title : Eksistensi Kampung Pitu Director : Luthfi R

Durasi : 13 Menit Penulis Naskah : Krismonisa

No Segment Start Finish VO

1 1 00:00:25 00:00:43 Gunung Kidul adalah sebuah

kabupaten yang sangat mudah

ditempuh dengan berkendara darat

dari pusat kota Jogjakarta. Bentuk

permukaan Gunung Kidul yang

berbukit bukit menyajikan

pemandangan alam yang

menawan, menjadikan Gunung

Kidul surga pariwisata bagi

wisatawan.

2 1 00:00:50 00:01:36 Kampung pitu ialah kampung

yang hanya dihuni oleh tujuh

kepala keluarga ini, berlokasi di

kabupaten Gunung Kidul dan

Page 95: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

95

terletak disisi timur Gunung Api

Purba Nglanggeran. Asal mula

keberadaan masyrakat yang

tinggal di Kampung Pitu ini,

bermula ketika ditemukannya

pohon kinah gadung wulung oleh

seorang Abdi Dalem Keraton

Jogjakarta. Pohon tersebut

tergolong langka, selain langa di

dalam pohon ini terdapat sebuah

benda pusaka yang konon

memiliki keuatan besar. Abdi

dalem Keraton Jogjakarta

memerintahkan kepada siapa saja

yang mampu untuk membersihkan

area sekitar pohon akan diberi

imbalan berupa tanah secukupnya

untuk anak dan keturunannya.

3 1 00:02:53 00:03:12 Mbah Yatno adalah salah satu

sesepuh di kampung pitu, yang

juga merupakan keturunan ke – 4

dari eyang Iro Kromo. Ia tinggal

bersama istri dan anaknya.

Keseharian mbah yatno ialah

Page 96: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

96

bertani, mengurus hewan ternak

dan mencari kayu bakar untuk

dijadikan arang.

4 1 00:04:55 00:05:19 Di kampung pitu mbah Redjo

adalah orang yang dituakan,

karena usianya yang sudah

mencapai 100 tahun, mbah Redjo

dijadikan juru kunci Kampung

Pitu. Di usianya yang sudah

sangat tua ini mbah Redjo lebih

sering menyendiri dan agak sulit

diajak berkomunikasi, karena

itulah mbah Redjo yang menjadi

juru kunci Kampung Pitu saat ini

diwakili oleh mbah yatno.

5 2 00:05:33 00:05:54 Ritual wiwitan adalah wujud

syukur kepada sang pencipta,

karena telah diberi rizki yang

melimpah. Ritual wiwitan

dilaksanakan setiap musim tanam

tiba. Ritual wiwitan ini

menggunakan nasi liwet, kalawijo,

ayam panggang, kembang, dan

abon abon berisi uang.

Page 97: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

97

6 2 00:06:13 00:06:21 Jika semua perlatan sudah lengkap

mbah Yatno dan keluarga

berangkat menuju sawah untuk

menggelar upacara wiwitan.

7 2 00:07:00 00:07:10 Membakar dupa bertanda upacara

wiwitan dimulai iringi dengan doa

doa tertentu oleh sesepuh yang

memimpin upacar wiwitan.

8 2 00:07:48 00:08:16 Selain ritual wiwitan, ritual lain

yang dilakukan mbah Yatno

adalah ritual Telaga Guyangan.

Konon tempat ini adalah tempat

pemandian kuda sembrani atau

kuda gaib milik bidadari, untuk

memilih harinya biasanya

dilakukan hari selasa kliwon atau

jumat kliwon dan ritual ini hanya

boleh dilakukan oleh seorang yang

sudah dianggap sesepuh

dikampung pitu.

9 2 00:08:23 00:08:36 Ritual ini bertujuan untuk

meminta bantuan dari penunggu

telaga guyangan agar dijauhkan

dari hal – hal yang tidak

Page 98: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

98

diingankan saat adanya kegiatan

penting di kampung pitu.

10 3 00:12:27 00:12:42 Adanya segala budaya dan

keunikan yang dimiliki

menumbuhkan kepercayaan,

bahwa apa yang mereka jalankan

selama ini mampu

mempertahankan keasrian dan

keaslian menjaga sinergi dengan

alam serta kelangsungan kampung

pitu.

Page 99: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

99

Proses Kerja Penata Kamera

Page 100: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

100

3.4 Proses Kerja camera person

Menurut Nina kusumawati Dkk (2017:68) “Penata kamera adalah seorang yang

bertugas merekam gambar dengan menggunakan perangkat keras kamera video yang

direkam melalui pita video, memory, hard disk atau media penyimpanan lainya

sesuai dengan arahan sutradara atau pengarah acara.”

Dalam kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa seorang penata kamera yang

hanya mengoperasikan kamera saja belum dapat dikatakan sebagai penata kamera

profesional, jika telah mempelajari dan memahami teori dasar penata kamera, serta

memiliki jam terbang atau pengalaman produksi yang cukup.

Setiap gambar yang dihasilkan sangat penting terhadap pesan dan informasi apa

yang akan disampaikan kepada penonton. Penentuan jenis shot size (ukuran gambar),

angle (sudut) dan movement (pergerakan) pada tahap pra produksi tentunya juga

mempengaruhi pesan dan informasi yang akan diberikan nantinya pada saat

produksi.

3.4.1. Pra Produksi

Menurut Nina kusumawati Dkk (2017:69) “Tahap pra produksi merupakan tahap

yang paling menentukan hasil gambar yang baik. Pada tahap ini, penata kamera akan

melakukan beberapa pekerjaan yang bersifat teknis maupun non teknis meliputi:

A. Mempersiapkan fasilitas yang akan mendukung jalanya proses produksi

(pemilihan kamera, peralatan penunjang, memilih lensa dll).

B. Membuat desain kreatif meliputi riset, merangsang story board dan floor plan

C. Membuat shot list

Page 101: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

101

D. Mempelajari naskah yang akan diproduksi

E. Mempelajari teknis produksi khususnya teknis kamera.

F. Diskusi dengan sutradara atau pengarah acara untuk mencapai visi dan misi

produksi yang sama.

Dalam kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa penata kamera harus dapat

mempersiapkan segala sesuatu perencanaan seacara matang, agar hasil yang didapat

akan sesuai yang diinginkan.

Dalam perencanaan pra produksi penata kamera juga harus memperhitungkan

perlengkapan apa saja yang diperlukan dalam membuat drama televisi ini, agar tidak

ada kesalahpahaman antara naskah, cerita dan pengambilan gambar yang sudah

ditentukan sutradara.

3.4.2. Produksi

Menurut Himawan pratista (2018:129) “Dalam sebuah produksi film, ketika

seluruh aspek mise-en-scene telah tersedia dan adegan telah siap untuk diambil

gambarnya, pada tahap inilah unsur sinemafotografi mencakup perlakuan sineas

terhadap kamera serta stok filmnya (data mentah).”

Dalam kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa tugas seorang penata

kamera pada saat produksi adalah membantu sutradara untuk menterjemahkan

bahasa tulisan kedalam visual. Penentuan jenis jenis shot size (ukuran gambar), angle

(sudut) dan movement (pergerakan) tentunya juga akan mempengaruhi peran dan

informasi yang akan disampaikan kepada penonton.

Page 102: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

102

3.4.3. Pasca Produksi

Menurut Nina kusumawati Dkk (2017:77) “Pada tahap tahap pasca produksi

tidak banyak hal yang dilakukan oleh penata kamera. Untuk produksi drama, penata

kamera biasanya membantu sutradara dan editor untuk menjelaskan hal-hal yang

kurang dimengerti, Namun biasanya sutradara dan produser dapat menjelaskan

langsung kepada editor.”

Dalam kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa tugas seorang penata

kamera pada tahap ini membantu editor untuk menjelaskan hal-hal tertentu yang bisa

jadi tidak mengerti pada editor dalam hal stock shot (persediaan gambar) dan hasil

gambar selama produksi. Namun, hal ini biasanya bisa ditangani oleh sutradara atau

produser.

3.4.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Kamera

Mengoperasikan kamera; sering juga melakukan pencahayaan untuk acara

sederhana, ketika bekerja terutama dibidang produksi, mereka kadang-kadang

disebut videographers . Irwanto. M.IKom (2019:82)

Gambar-gambar yang ada dalam sebuah tayangan visual seperti program TV,

Sinetron, Berita TV dll merupakan hasil kinerja penata kamera yang bekerja sama

dengan tim produksi. Gambar-gambar yang dihasilkan tentunya memiliki proses

yang panjang sebelum akhirnya dapat disaksikan oleh audience dan khalayak.

Nina kusumawati Dkk (2017:69)

Secara umum tugas dan tanggung jawab penata kamera adalah berdiskusi

Dengan produser serta sutradara, membahas tentang produksi serta memahami

Page 103: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

103

naskah dan juga berdiskusi tentang bagaimana agar mendapat gambar yang baik.

Penata kamera juga memilih peralatan kamera serta penunjangnya, bekerja sama

dengan sutradara televisi saat sedang pengambilan gambar atau shooting.

3.4.5. Proses Penciptaan Karya

1. Konsep kreatif

Penata kamera berperan juga dalam memberi konsep kreatif, terutam adalam

pengambilan gambar. Hal yang harus penata kamera lakukan adalah memberi ide

tentang angle (sudut) yang menarik agar penonton tidak merasa jenuh, dan seorang

penata kamera juga mempunyai rasa (sense of art) kreatif dalam menciptakan sebuah

gambar, serta juga membangun (mood) suatu visual dan keseimbangan gambar.

Penulis juga berdiskusi serta memberi saran kepada sutradara tentang

pengambilan gambar, sehingga memiliki pemilihan gambar saat produksi

berlangsung, Dengan begitu gambar-gambar yang dihasilkan pun akan menjadi lebih

dan bervariasi.

2. Konsep produksi

Sebagai penata kamera dalam proses produksi mempunyai tanggung jawab

menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan saat produksi. Seperti kamera dan tripod,

konsep pada saat produksi sebagai sebagai penata kamera sudah seharusnya

mengikuti sutradara dalam pengambilan gambar yang sutradara inginkan. Penata

kamera juga harus menyiapkan stock shot (persediaan gambar) sebanyak mungkin

agar mempermudah dan memberikan banyak pilihan bagi editor saat penyuntingan

gambar.

Page 104: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

104

Penata kamera juga bertanggung jawab dalam keselarasan warna dari shot

yang dihasilkan pada saat produksi, serta kesesuaian gambar yang diambil serta yang

sudah direncanakan dalam director treatment sebelumnya. Faktor lokasi yang

berbeda-beda dalam ruangan atau indoor.

3. Konsep teknis

Konsep teknis sangat dibutuhkan, dengan mentukan blocking camera

(penempatan letak kamera) berdasarkan floor plan yang sudah dibuat oleh penata

artistik, shot list dan director treatment yang sudah dibuat oleh sutradara, serta

mempersiapkan alat sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan dalam skenario.

Penulis sebagai penata kamera menggunakan peralatan pununjang

pengambilan gambar , kamera SONY HXR MC 1500P dan TRIPOD VELBON DV

700 N

3.4.6. Kendala Produksi dan Solusinya

Kendala dalam produksi film dokumenter “Eksistensi kampung pitu” pada

lokasi syuting karena lokasi ada diatas gunung dan jalur pendakian yang sulit, ketika

hari pertama syuting kaki tersiram air panas , Dan kesulitan dalam berbahasa karna

bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa

Solusi beradaptasi dengan lingkungan sekitar agar Produksi berjalan dengan

lancar, dalam kesulitan bahasa kita menggunakan kerabat dari produser yang tinggal

di daerah tersebut

Page 105: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

105

Lembar Kerja Penata Kamera

1. Konsep Camera Person

2. Camera Report

3. Spesifikasi Kamera

Page 106: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

106

3.4.7.1.Konsep Camera Person

Menyajikan sebuah program dokumenter televisi yang mengandung sebuah

pesan dan misi secara tersirat dengan adanyavisual yang mampu mewakili yang

benar-benar terjadi dimasyarakat tanpa dilebih-lebihkan yang dikemas dengan

konsep kreatif yang menarik.

Page 107: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

107

3.4.7.2.Camera Report

Tabel III.12Camera report

Fakultas Komunikasi Dan Bahasa

Universitas Bina Sarana Informatika

Production Company : NATURAL PRODUCTION Produser : Inggit Prihantini

Project Title : Eksistensi kampung pitu camera person : Aditya Suranta

Durasi : 13 Menit

No

Time

Code

Visual

Video

Shot Size Angle Moving

1 00:19:23 Long shot Eye level Still Kamera still merekam 0 km jogjakarta

2 00:30:11 Long shot Low angle Still Kamera still merekam Gapura selamat datang gunung kidul

3 00:34:15 Extreme Long shot Low angle Zoom Out

Kamera Zoom out merekam Gapura selamat datang gunung

kidul

4 00:43:04 Medium Long shot Eye level Pan Right Kamera bergerak merekam dari kiri kekanan tulisan gunung

Page 108: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

108

kidul

5 00:49:24 Extreme Long shot Low angle Till Down

Kamera bergerak merekam dari atas kebawah pemandangan

gunung kidul

6 00:57:04 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam Tulisan petunjuk arah kampung pitu

7 00:59:16 Long shot Eye level Still Kamera still merekam pemandangan suasana kampung pitu

8 00:01:05 Medium Long shot Eye level Pan Right

Kamera bergerak merekam dari kiri kekanan suasana rumah

warga

9 00:01:08 Close up Eye level Still Kamera still merekam kandang dan sapi

10 00:01:12 Medium Long shot Low angle Still

Kamera still merekam warga yang membawa rumput

menggunakan motor

11 00:01:17 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam kambing memakan rumput

12 00:01:23 Medium shot Eye level Pan Right Kamera bergerak merekam dari kiri kekanan rumah warga

13 00:01:28 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam dua orang anak dan motor

14 00:01:32 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam ibu dan anak

Page 109: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

109

15 00:01:36 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam ayam

16 00:01:41 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam ibu menjemur pakaian

17 00:01:46 Close up Eye level Still Kamera still merekam bapa yang memahat kayu

18 00:01:50 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam bapa yang memahat kayu

19 00:01:54 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam mbah yatno yang menggergaji

20 00:01:58 Close up Eye level Still Kamera still merekam wajah mbah yatno

21 00:02:02 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam mbah yatno dan anjingnya

22 00:02:07 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam mbah yatno yang sedang duduk

23 00:02:11 Medium shot Eye level Till down

Kamera bergerak merekam dari atas kebawah mbah yatno

memukul bambu

24 00:02:15 Medium Close up Eye level Still Kamera still merekam wawancara mbah yatno

25 00:02:19 Medium Close up Eye level Follow Kamera bergerak merekam kegiatan mbah yatno

26 00:02:29 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam mbah yatno melihat hewan ternak

27 00:02:39 Medium Close up Eye level Still Kamera still merekam wawancara mbah yatno

Page 110: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

110

28 00:02:41 Medium Long shot Eye level Still Kamera still merekam mbah yatno mengangkat kayu

29 00:02:48 Medium Close up Eye level Follow Kamera bergerak merekam mbah yatno membereskan kayu

30 00:02:55 Medium Close up Low angle Follow Kamera bergerak merekam mbah yatno mencangkul tanah

31 00:03:03 Medium Close up Eye level

Follow Kamera bergerak merekam istri mbah yatno mengupas

singkong

31 00:03:12 Close up Eye level Till down

Kamera bergerak merekam dari atas ke bawah foto mbah

yatno dan istrinya

32 00:03:17 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam istri mbah yatno

33 00:03:21 Medium Close up Eye level Still Kamera still merekam wawancara mbah yatno

34 00:03:26 Long shot Eye level Pan left

Kamer bergerak merekam dari kanan kekiri suasana telaga

guyangan

35 00:03:31 Long shot Eye level Pan left

Kamer bergerak merekam dari kanan kekiri suasana pohon

dan telaga guyangan

36 00:03:39 Medium Close up Eye level Still Kamera still merekam wawancara mbah yatno

Page 111: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

111

37 00:03:44 Long shot Eye level Pan left

Kamera bergerak merekam dari kanan kekiri suasana telaga

guyangan

38 00:03:52 Long shot Eye level Till down

Kamera bergerak merekam dari atas ke bawah suasana telaga

guyangan

39 00:03:57 Medium Close up Eye level Still Kamera still merekam wawancara mbah yatno

40 00:04:01 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam penunjuk arah pendopo kampung pitu

41 00:04:06 Long shot Eye level Still Kamera still merekam pendopo kampung pitu

42 00:04:10 Close up Low angle Still Kamera still merekam atap pendopo kampung pitu

43 00:04:12 Medium Close up Eye level Still Kamera still merekam wawancara mbah yatno

44 00:04:18 Long shot Eye level Still Kameral still merekam bilik kayu bakar

45 00:04:22 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam dua ekor kambing

46 00:04:25 Medium Close up Eye level Still Kamera still merekam wawancara mbah yatno

47 00:04:36 Long shot Eye level Still Kamera still merekam makam sesepuh kampung pitu

48 00:04:39 Close up Eye level Still Kamera still merekam makam mbah eyang iro dikromo

Page 112: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

112

49 00:04:43 Medium Close up Eye level Still Kamera still merekam wawancara mbah yatno

50 00:04:49 Close up Eye level Still Kamera still merekam makam sesepuh

51 00:04:53 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam makam sesepuh

52 00:04:58 Medium Close up Eye level Still Kamera still merekam petunjuk arah kampung pitu

53 00:05:02 Close up Eye level Still Kamera still merekam proses pembuatan arang kayu

54 00:05:05 Medium Close up Eye level Pan left Kamera bergerak merekam dari kanan ke kiri mbah rejo

55 00:05:08 Close up Eye level Still Kamera still merekam tangan mbah rejo

56 00:05:11 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam mbah rejo

57 00:05:13 Long shot Eye level Pan left

Kamera bergerak merekam dari kanan kekiri situasi rumah

mbah rejo

58 00:05:16 Close up Eye level Still Kamera still merekam kaki mbah rejo

59 00:05:20 Medium Close up Eye level Still Kamera still merekam mbah rejo

60 00:05:26 Extreme Long shot Eye level Still

Kamera still merekam pemandangan gunung diatas puncak

gunung api purba

Page 113: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

113

61 00:05:32 Extreme Long shot Eye level Still Kamera still merekam pemandangan

62 00:05:36 Close up High angle Still Kamera still merekam proses penyembelihan ayam

63 00:05:38 Medium Close up Eye level Follow

Kamera bergerak merekam anak kecil (bondan) yang sedang

mencabuti bulu ayam

64 00:05:43 Medium Close up Eye level Follow

Kamera bergerak merekam mbah yatno yang sedang

mempersiapkan bahan bahan untuk ritual

65 00:05:54 Close up Eye level Follow

Kamera bergerak merekam ayam yang sudah dibakar/bahan

untuk ritual

66 00:05:59 Medium Close up Eye level Follow

Kamera bergerak merekam mbah yatno yang sedang

mempersiapkan bahan bahan untuk ritual

67 00:06:03 Medium Long shot Eye level Still

Kamera still merekam rombongan keluarga mbah yatno yang

jalan menuju tempat ritual

68 00:06:11 Medium Long shot Eye level Follow

Kamera bergerak merekam rombongan keluarga mbah yatno

yang jalan menuju tempat ritual

Page 114: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

114

69 00:06:30 Medium Long shot Eye level Follow

Kamera bergerak merekam rombongan keluarga mbah yatno

yang jalan menuju tempat ritual

70 00:06:40 Medium Long shot Eye level Follow

Kamera still merekam rombongan keluarga mbah yatno yang

jalan menuju tempat ritual

71 00:06:44 Medium Long shot Eye level Follow

Kamera still merekam rombongan keluarga mbah yatno yang

jalan menuju tempat ritual

72 00:06:47 Extreme Long shot Eye level Pan left

Kamera bergerak merekam dari kanan keikiri pemandangan

kampung pitu

73 00:06:52 Medium shot Eye level Pan left

Kamera bergerak merekam dari kanan kekiri mbah yatno

memulai ritual wiwitan dan bahan bahan ritual

74 00:06:56 Close up Low angle Still Kamera still merekam wajah pak aan

75 00:06:59 Close up Low angle Still Kamera still merekam wajah mbah yatno

76 00:07:01 Close up High angle Still Kamera still merekam mbah yatno membakar dupa

77 00:07:06 Medium Long shot Eye level Still Kamera still merekam suasana sawah , bahan bahan ritual dan

Page 115: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

115

bakaran dupa

78 00:07:10 Medium shot Low angle Still Kamera still merekam mbah yatno yang membaca doa

79 00:07:13 Medium shot High angle Still

Kamea still merekam mbah yatno dan pak aan yang sedang

melakukan ritual wiwitan

80 00:07:18 Close up High angle Follow

Kamera bergerak merekam pak aan yang sedang melakukan

ritual wiwitan

81 00:07:24 Close up High angle Till up

Kamera bergerak merekam bahan bahan ritual dan bergerak

keatas pemandangan sawah

82 00:07:28 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam wawancara pak aan

83 00:07:52 Long shot Low angle Still

Kamera still merekam mbah yatno dan pak aan menuju telaga

guyungan untuk melaksanakan ritual

84 00:07:58 Long shot Low angle Still

Kamera still merekam mbah yatno dan pak aan menuju telaga

guyungan untuk melaksanakan ritual

85 00:08:02 Medium Long shot High angle Still Kamera still merekam mbah yatno dan pak aan yang sedang

Page 116: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

116

melakukan ritual telaga guyangan

86 00:08:06 Close up Eye level Follow

Kamera bergerak merekam mbah yatno dan pak aan yang

sedang melakukan ritual telaga guyangan

87 00:08:15 Close up Eye level Follow

Kamera still merekam mbah yatno dan pak aan yang sedang

melakukan ritual telaga guyangan dan membakar dupa

88 00:08:21 Close up Eye level Still Kamera still merekam bakaran dupa

89 00:08:26 Long shot Eye level Pan left

Kamera bergerak merekam dari kanan kekiri mbah yatno dan

pak aan melaksanakan ritual

90 00:08:32 Medium shot Low angle Still

Kamera still merekam mbah yatno dan pak aan yang sedang

melaksanakan ritual

91 00:08:37 Medium shot Eye level Still

Kamera still merekam mbah yatno dan pak aan yang sedang

melaksanakan ritual

92 00:08:40 Long shot Eye level Still

Kamera bergerak merekam dari kanan kekiri mbah yatno dan

pak aan melaksanakan ritual

Page 117: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

117

93 00:08:43 Long shot Pan right Still

Kamera bergerak merekam dari kiri ke kanan pemandangan

telaga guyangan

94 00:08:51 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam wawancara pa rt dedi setiawan

95 00:09:30 Medium shot Eye level Still

Kamera still merekam wawancara podarwis desa wisata

ngelanggeran

96 00:09:55 Long shot Low angle Still

Kamera still merekam Selamat datang dikawasan ekowisata

Gunung api purba

97 00:09:59 Medium shot Eye level Till down

Kamera bergerak merekam dari atas kebawah piagam di

sekertariat gunung api purba

98 00:10:09 Long shot Eye level Still Kamea still merekam situs geografis ngelanggeran

99 00:10:16 Medium shot Eye level Still

Kamera still merekam wawancara podarwis desa wisata

nglanggeran

100 00:10:21 Medium shot Low angle Still Kamera still merekam sekretariat Pokdarwis ngelanggeran

101 00:10:28 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam wawancara podarwis desa wisata

Page 118: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

118

ngelanggeran

102 00:10:33 Long shot Eye level Still Kamera still merekam suasana kampung pitu

103 00:10:40 Medium shot Eye level Still

Kamera still merekam wawancara pokdarwis desa wisata

nglanggeran

104 00:10:48 Medium shot Eye level Still

Kamera still merekam wawancara pak senen (kepala desa

nglanggeran)

105 00:11:00 Long shot Low angle Still Kamera still merekam balai desa nglanggeran

106 00:11:03 Medium shot Low angle Still Kamera still merekam ruang kepala desa

107 00:11:06 Medium shot Eye level Still

Kamera still merekam wawancara pak senen (kepala desa

nglanggeran)

108 00:11:11 Long shot Eye level Still Kamera still merekam suasana balai desa

109 00:11:20 Medium shot Eye level Still

Kamera still merekam wawancara pak senen (kepala desa

nglanggeran)

110 00:11:25 Long shot Eye level Still Kamera still merekam suasana balai desa

Page 119: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

119

111 00:11:29 Long shot Eye level Still Kamera still merekam suasana balai desa

112 00:11:33 Medium shot Eye level Still

Kamera still merekam wawancara pak senen (kepala desa

nglanggeran)

113 00:11:40 Medium shot Low angle Still

Kamera still merekam tulisan kecamatan patuk kantor kepala

desa nglanggeran

114 00:11:49 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam wawancara pa rt dedi setiawan

115 00:12:08 Medium Close up Eye level Still Kamera still merekam wawancara mbah yatno

116 00:12:31 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam Tulisan petunjuk arah kampung pitu

117 00:12:33 Medium Long shot Eye level Still

Kamera still merekam iringan keluarga mbah yatno

melaksanakan ritual wiwitan

118 00:12:37 Close up High Angle Still

Kamera still merekam bakaran dupa dan bahan bahan ritual

wiwtan

119 00:12:40 Long shot Eye level Still

Kamera still merekam bahan bahan ritual wiwitan dan

persawahan

Page 120: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

120

120 00:12:41 Medium shot Eye level Still Kamera still merekam wawancara pa rt dedi setiawan

121 00:12:43 Medium Close up Eye level Still Kamera still merekam wawancara mbah yatno

122 00:12:45 Long shot Eye level Still Kamera still merekam suasana telaga guyangan

123 00:12:48 Long shot Low angle Still Kamera still merekam pohon

124 00:12:52 Extreme Long shot Eye level Till up Kamera bergerak dari bawah keatas suasana gunung kidul

Page 121: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

121

3.3.7.3.Spesifikasi Kamera

(gambar III.1 kamera sony HXR MC 1500 P)

Spesifikasi tentang SONY HXRMC 1500 P

Spesifikasi Dasar

Shape : Horizontal

Optical Sensor Type / Size :1/4 –INCH TYPE Exmor RC MOS with clearvid pixel

array

Resolusi : 1920x1080-Full HD

720x576

1440x1080-HD

Optical Zoom : 12x

Digital Zoom : 160x

LCD monitor : 2.7-inch type, Clear photo LCD plus, approx. 230,400

dots, 16:9 aspect ratio

Ukuran hard drive : 32GB

Recording media : SD Card, SDHC Card, SDXC Card, Memory Stick

PRO-HG Duo HX, Memory Stick PRO Duo, Memory

Stick PRO-HG Duo

Page 122: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

122

Spefikasi Rinci

Thouch Panel : ya

Finder : ya

Koneksi : Mix Input: Stereo mini jack (x1)p3. 5mm A/V

Output: HDMI, Component and Composite Remote

Connector: Stereo mini-minijack(p2.5mm)

HDMI output: HDMI Connector, Audio output: HDMI

Headphones : Stereo minijack (p3.5mm)

USB : Mini-AB/Hi-Speed(x1)

Tipe baterai : NP-F570 Rechargeable battery pack

Battery life : Continuous recording time approx. 280 min (FH,

LCD NP-F570 fully charged batt)

Ukuran

Dimensi : 255 (W) x 232 (H) x 456 (D) mm

Berat : 2700gram tanpa baterai

Page 123: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

123

Proses Kerja Editor

Page 124: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

124

3.5 Proses Kerja Editor

Sebagian besar film atau program televisi yang disajikan kepada penonton

atau pemirsa, biasanya biasanya terlebih dahulu melaui proses penyuntingan

(editing). Dari proses editing film atau program dapat tersaji dengan

kronologis,runut,tersusun,sehingga cerita bisa dipahami penonton. Meski ada pula

tanpa editing – biasanya short movie – namun penonton tetap bias menangkap inti

ceritanya. Demikian lah pekerjaan editor dalam melakukan editing. Irwanto ( 2019 :

148).

3.5.1. Pra Produksi

RitmiK editing telah dikembangkan sejak awal oleh bapak sineas Hollywood,

D.W. Griffith. Seperti diperlihatkan dalam Intolerance (1916). Pada sebuah adegan

aksi kejar-mengejar antara mobil dan kereta api. Griffith secara bergantian

memotong shot kereta api dengan shot sebuah mobil yang mengejarnya dengan

durasi shot yang pendek. Himawan Pratista (2018 : 174 ).

Dalam Kutipan diatas seorang editor pada proses Pra Produksi adalah.

Seorang Editor bersama Produser dan Sutradara menentukan proses untuk

menghubungkan shot-shot yang akan digunakan dalam film.

3.5.2. Produksi

Defenisi editing pada tahap produksi adalah Proses pemilihan serta

peyambungan gambar-gambar yang telah di ambil. Sementara defenisi editing

setelah filmnya selesai (siap ditonton) adalah tehnik-tehnik yang digunakan untuk

menghubungkan tiap shot-nya. Himawan Pratista (2018 : 169)

Page 125: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

125

Dalam Kutipan diatas seorang editor pada proses Produksi adalah.

Menganalisa scenario dengan melihat adegan yang tertulis dalam scenario dan

mengungkapkan penilaian nya paada sutradara.

3.5.3. Pasca Produksi

Dalam proses editing ini seorang editor bertanggung jawab untuk

menghubungkan shot-shot yang telah diambil kemudian menjadi satu peristiwa yang

utuh dalam rangkaian scene atau pun sequence agar mempunyai makna dan pesan

yang dapat ditangkap oleh audience nya. Editor adalah orang yang paling berperan

pada saat pelaksanaan editing, karena seorang editor tidak hanya mengerti

permasalahan teknis tetapi juga harus mempunyai sisi kreativ yang tinggi.

Irwanto,M.IKOM ( 2019 : 148).

Dalam kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa tugas seorang Editor

pada saat pasca produksi adalah. Menghaluskan hasil final edit (trimming) hingga

film selesai dalam proses editing ( picture lock).

3.5.4. Peran dan Tanggung Jawab Editor

Bertanggung jawab atas penambahan tulisan, gambar atau suara sehingga

mudah dimengerti dan dapat dinikmati oleh audience. Memotong-motong dan

merangkai potongan gambar sehingga menjadi suatu tayangan yang utuh dan

menarik.

Page 126: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

126

3.5.5. Proses Penciptaan Karya

1.Konsep kreatif

Karya program dokumenter bagaimana menjadi salah satu cara menyampaikan

fakta dengan mengemasnya secara subjektif.

a. Konsep produksi

Dokumenter secara umum bekerja dengan cara berlawanan tidak ada pemain

atau subjek yang di ikuti oleh pembuat film.

b. Konsep teknis

Kebebasan editor sebagai eksekutor program dokumenter televisi di akhir

pembuatan, tentunya memiliki tanggung jawab yang besar.

3.5.6. Kendala dan Solusi

Terlalu banyaknya bahan-bahan yang akan diolah dalam meja editing sehingga

membutuhkan waktu yang lama dalam penyuntingan gambar. Dan terkadang terjadi

eror pada laptop proses pengerjaan Solusinya, Review kembali semua gambar

produksi dan memahami naskah editing offline dan treatment yang sudah dibuat,

Dan berkordinasi dengan sutradara dan penulis naskah. Dan berdiskusi dengan team

bagaimana mengatasi eror pada laptop.

Page 127: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

127

Lembar Kerja Editor

1. Konsep kerja editor.

2. Laporan editing.

3. Pembuatan Program ID

4. Spesifikasi Editing

5.

Page 128: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

128

3.5.6.1.Konsep Kerja Editor

Seseorang yang bertanggung jawab mengkontruksi cerita secara estetisdari

shoot-shoot yang dibuat berdasarkan naskah dan konsep penyutradaraan sehingga

menjadi sebuah program dokumenter televisi yang utuh.

Seorang editor dituntut memiliki sense of story telling (kesadaran/rasa/indra

penceritaan). Yang kuat artinya editor harus sangat mengerti akan kontruksi dari

struktur cerita yang menarik, sertakadar dramatic yang ada di dalam shoot-shoot

yang disusun dan mampu mesinambungkan aspek emosianalnya dan membentuk

irama adegan atau cerita tersebut secara tepat dari awal hingga akhir pr

Page 129: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

129

3.3.7.2.Laporan Editing

Tabel III.13Laporan editing

Fakultas Komunikasi Dan Bahasa

Universitas Bina Sarana Informatika

Perusahaan Produksi : UBSI Produser : Inggit Prihantini

Nama Program : Natural Production Director : Lutfi Rustiawan

Durasi : 13 menit

NO

INT

/EX

T

KETERANGAN

VISUAL TITLE AUDIO SFX TRANSISI VIDEO

EFFECT

DURA

SI

1 Color Bars - - Bars and

Tone

Cut To - 5 dtk

2 Universitas BSI - - - Cut To - 5 dtk

Page 130: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

130

3 ID Program Natural

Production

- - Cut To - 6 dtk

4 Universal Counting Leader - - Writing

SFX

- - 5 dtk

5 0.km jogja malioboro - Ambience

kendaraan &

Music

Dip To

Black &

Constant

Power

Timelapse 11 dtk

6 Gapura selamat datang gunung

kidul

- vo & music Cut To - 4 dtk

7 Gapura selamat 130ating gunung

kidul

- vo & music Cross

Dissolve&C

onstant

Zoom out 9 dtk

Page 131: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

131

Powet

8 Tulisan gunung kidul - Vo & music Dip To

Black

- 6 dtk

9 Shot Pemandangan Gunung

Kidul

Eksistensi

Kampung

Pitu

Music Cross

Dissolve,

Dip To

Black &

Constant

Powet

8 dtk

10 Tulisan Petunjuk Arah

Kampung Pitu

- Vo & music Cut To &

Constant

Power

- 5 dtk

11 Suasana Kampung Pitu - Ambience

Alam, Vo &

Cut To - 3 dtk

Page 132: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

132

Music

12 Suasana Rumah warga - Ambience

Alam, Music &

Vo

Cut To - 7 dtk

13 Shot Sapi - Music &Vo Cut To - 4 dtk

14 Warga yang membawa rumput

menggunakan motor

- Music ,Vo

&Ambience

Kendaraan

Cut To - 5 dtk

15 Kambing sedang memakan

rumput

- Music &Vo Cut To - 6 dtk

16 Shot Rumah Warga - Music &Vo Cut To - 5 dtk

17 Kegiatan Warga - Ambience

Alam, Music

Cut To - 5 dtk

Page 133: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

133

&Vo

18 Kegiatan Warga - Ambience

Alam, Music &

Vo

Cut To - 3 dtk

19 Shot Anjing Mbah Yatno - Music &Vo Cut To - 5 dtk

20 Kegiatan Warga Music &Vo Cut To&

Constant

Power

- 5 dtk

21 Kegiatan Warga - Ambience

Alam, Music &

Vo

Cut To&

Constant

Power

- 8 dtk

22 Shot Embah Yatno Sedang

Menggergaji

- Ambience

Alam

Dip To

Black &

Constant

- 5 dtk

Page 134: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

134

Power

23 Shot Embah Yatno Sedang

Menggergaji

- Ambience

Alam

Cut To Close Up 4 dtk

24 Shot Embah Yatno Sedang

Duduk Di Depan Rumah

- Ambience

Alam

Cut To - 4 dtk

25 Shot Embah Yatno Sedang

Berkegiatan Di Rumah

- Ambience

Alam

Cut To - 5 dtk

26 Shot Embah Yatno Membuat

Arang Kayu

- Ambience

Alam

Cut To - 4 dtk

27 Wawancara Embah Yatno Mbah Yatno

Juru Kunci

Jadi saya

tinggal

disini itu

udah

tidak

Music Cut To &

Additive

Dissolve

4 dtk

Page 135: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

135

ingat

28 Shot Embah Yatno Membuat

Arang Kayu

- maksudn

ya itu

jadi ya

kapanny

a itu

saya

Music Cut To - 9 dtk

29 Mbah Yatno Sedang Memeriksa

Keadaan Ternak

- jadi

keluarga

disini itu

berapa

tahunnya

tidak

saya

Music Cut To &

Constant

Power

- 9 dtk

Page 136: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

136

catatatin.

Jadi ya

kurang

lebih

sekitar

50

tahunan

30 Wawancara Embah Yatno - Jadi saya Music Cut To &

Constant

Power

- 2 dtk

31 Shot Embah Yatno Sedang

Mencari Kayu

- generasi

ke 4 lalu

anak

saya itu

Music Cut To - 8 dtk

Page 137: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

137

ke 5

32 Shot Mbah Yatno Sedang

Membuat Tempat Pembakaran

Kayu

- sedikit

lagi atau

sebentar

lagi

sudah

generasi

ke 6, nah

yang

sekarang

sudah

termasuk

generasi

ke 5.

Music Cut To - 6 dtk

Page 138: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

138

33 Shot Mbah Yatno Sedang

Menggali Tanah Utuk

- Music & Vo Cut To 9 dtk

34 Shot Istri Mbah Yatno Sedang

Memanen Singkong

- Music & Vo Cut To - 8 dtk

35 Shot Foto Mbah Yatno Dan Istri - Music & Vo Cut To - 5 dtk

36 Shot Istri Mbah - Sejarahn

ya

Music & Vo Cut To - 4 dtk

37 Wawancara Embah Yatno Mbah Yatno

Juru Kunci

138ampo

ng pitu,

sebelum

nya ini

dinamak

an

Music Cut To &

Additive

Dissolve

- 5 dtk

38 Shot Telaga Guyangan - 138ampo Music Cut To - 5 dtk

Page 139: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

139

ng pitu

itu

namanya

telaga

guyanga

n.

39 Shot Telaga Guyangan - Kemudia

n desa

telaga

guyanga

n itu ada

tanaman

kanjeng

ratu

Music Cut To - 7 dtk

Page 140: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

140

40 Wawancara Mbah Yatno - yaitu

pohon

kayu

kinah

atau

gadung

wuluh.

Music Cut To - 6 dtk

41 Shot Telaga Guyangan - Selanjut

nya Abdi

dalem

Jogjakart

a

Diningra

t

Music Cut To

&Cross

Dissolve

- 7 dtk

Page 141: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

141

42 Shot Telaga Guyangan - mengada

kan

sayemba

ra siapa

yang

betah

atau

yang

bias

Music Cut To

&Cross

Dissolve

- 6 dtk

43 Wawancara Mbah Yatno - menetap

di desa

Telaga

Music Cut To - 4 dtk

44 Shot Petunjuk Arah Pendopo

Kampung Pitu

- itu akan

diberika

Music Cut To - 5 dtk

Page 142: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

142

n tanah

secukup

nya

45 Shot Pendopo Kampung Pitu - untuk

merawat

Pohon

kayu

kinah

Music Cut To - 4 dtk

46 Shot Tulisan Kampung Pitu

Diatas Bangunan Pendopo

- atau

gadung

wuluh

Music Cut To 3 dtk

47 Wawancara Mbah Yatno - kemudia

n

pendatan

Music Cut To &

Constant

Power

- 6 dtk

Page 143: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

143

g yang

48 Shot Rumah Tua Kampung Pitu - telaga

guyanga

n ini

Eyang

Music Cut To - 5 dtk

49 Shot Kambing Ternak Warga

Kampung Pitu

- Iro

Kromo

dari

Banyum

as.

Music Cut To - 4 dtk

50 Wawancara Mbah Yatno - Iro

kromo

ini

mengada

Music Cut To &

Additive

Dissolve

- 12 dtk

Page 144: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

144

kan asal

mula

asal usul

sehingga

sampai

sekarang

51 Shot Tempat Pemakaman Warga

Kampung Pitu

- generasi

ke 5.

Music Cut To - 5 dtk

52 Shot Batu Nisan Eang Wiro Dik

Romo

- Kemudia

n Eyang

Iro

Kromo

Music Cut To - 5 dtk

53 Wawancara Mbah Yatno - keturuna

n awal

Music Cut To 7 dtk

Page 145: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

145

mula

yang

54 Shot Batu Nisan - betah

menetap

di telaga

Music Cut To - 4 dtk

55 Shot Tempat Pemakaman Warga

Kampung Pitu

- guyanga

n itu

hanya 7

kepala

keluarga.

Music Cut To - 6 dtk

56 Shot Tulisan Kampung Pitu - Music & Vo Cut To &

Constant

Powe

- 5 dtk

57 Shot Asap Bakaran Kayu - Music & Vo Cut To - 4 dtk

Page 146: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

146

58 Shot Mbah Rejo - Music & Vo Cut To - 4 dtk

59 Shot Tangan Mbah Rejo - Music & Vo Cut To - 3 dtk

60 Shot Mbah Rejo - Music & Vo Cut To - 3 dtk

61 Shot Rumah Mbah Rejo - Music & Vo Cut To - 5 dtk

62 Shot Kaki Mbah Rejo - Music & Vo Cut To - 4 dtk

63 Shot Mbah Rejo - Music & Vo Cut To &

Dib To

Black

- 7 dtk

64 Shot Matahari Tenggelam - Music Cut To, Dib

To Black &

Constant

Powe

Timelapse 6 dtk

65 Shot Pemandangan Pesawahan - Music Cut To - 4 dtk

Page 147: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

147

&Constan

Power

66 Shot Persiapan Ritual Wiwitan - Music Cut To - 3 dtk

67 Shot Persiapan Ritual Wiwitan - Music &Vo Cut To - 6 dtk

68 Shot Persiapan Ritual Wiwitan - Music &Vo Cut To - 12 dtk

69 Shot Persiapan Ritual Wiwitan - Music & Vo Cut To - 6 dtk

70 Shot Persiapan Ritual Wiwitan - Music & Vo Cut To - 4 dtk

71 Shot Menuju Tempat Melakukan

Ritual Wiwitan

- Music Cut To - 7 dtk

72 Shot Menuju Tempat Melakukan

Ritual Wiwitan

- Music & Vo Cut To - 19 dtk

73 Shot Menuju Tempat Melakukan

Ritual Wiwitan

- Music Cut To - 10 dtk

Page 148: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

148

74 Shot Menuju Tempat Melakukan

Ritual Wiwitan

- Music Cut To - 4 dtk

75 Shot Menuju Tempat Melakukan

Ritual Wiwitan

- Music Cut To - 3 dtk

76 Shot Pemandangan Sekitar

Tempat Ritual Wiwitan

- Music Cut To - 5 dtk

77 Mbah Yatno Sedang Melalukan

Ritual Wiwitan

- Music Cut To - 4 dtk

78 Pak Aan Anak Mbah Yatno

Melaksanakan Ritual Wiwitan

Bersama-sama

- Music Cut To - 3 dtk

79 Mbah Yatno Sedang Melalukan

Ritual Wiwitan

- Music Cut To - 3 dtk

80 Mbah Yatno Sedang Membakar - Music & Vo Cut To - 6 dtk

Page 149: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

149

Dupa tanda Ritual Wiwitan

dimulai

81 Mbah Yatno Sedang Melalukan

Ritual Wiwitan

- Music & Vo Cut To - 5 dtk

82 Mbah Yatno Sedang Melalukan

Ritual Wiwitan

- Music & Vo Cut To - 4 dtk

83 Mbah Yatno Sedang Melalukan

Ritual Wiwitan

- Music & Vo Cut To - 6 dtk

84 Ritual Wiwitan - Music Cut To - 7 dtk

85 Ritual Wiwitan - Music Cut To &

Dip To

Black

- 4 dtk

86 Wawancara Pak Aan Tentang

Ritual Wiwitan

Pak Aan

Generasi Ke

Wiwitan

bagi

Additive

Dissolve

- 25 dtk

Page 150: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

150

5 warga

kami

warga

150ampo

ng tujuh

ini masih

membud

idayakan

adat

wiwitan.

Wiwitan

itu apa?

Wiwitan

itu

&Cut To

Page 151: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

151

adalah

kita

bersyuku

r, kasih

doa atau

ritual di

tepi

sawah

kaitanny

a

kedepan

nya biar

menana

m padi

Page 152: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

152

kedepan

nya itu

padi

yang kita

tanam

biar

hasilnya

melimpa

h dan

baik

tidak

dimakan

hama

seperti

Page 153: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

153

itu.

87 Ritual Telaga Guyangan - Vo Cut To - 5 dtk

88 Ritual Telaga Guyangan - Vo Cut To - 4 dtk

89 Ritual Telaga Guyangan - Vo Cut To - 5 dtk

90 Ritual Telaga Guyangan - Vo Cut To - 9 dtk

91 Ritual Telaga Guyangan - Vo Cut To - 6 dtk

92 Ritual Telaga Guyangan - Vo Cut To - 5 dtk

93 Ritual Telaga Guyangan - Vo Cut To - 6 dtk

94 Ritual Telaga Guyangan - Vo Cut To - 5 dtk

95 Ritual Telaga Guyangan - Vo Cut To - 2 dtk

96 Ritual Telaga Guyangan - Vo Cut To - 3 dtk

Page 154: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

154

97 Shot Lokasi Ritual Telaga

Guyangan

- Dip To

Blacak &

Cut To

- 7 dtk

98 Wawancara Pak RT 154ampong

Pitu

- Jaman

dulu dua

ampu

yang

dimana

dua

ampu itu

mendapa

t wasiat

untuk

menjaga

Ambience

Alam

Dip To

Black,

Constant

Power &

Additive

Dissolve

- 40 dtk

Page 155: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

155

daerah

sini dan

untuk

keturuna

n

keturuna

n ampu

tersebut

diberi

beberapa

lahan

untuk

digunaka

n tempat

Page 156: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

156

tinggal.

Namun

dari

keturuna

n –

keturuna

n empu

tersebut

hanya

tujuh

yang

mampu

menghun

i ataupun

Page 157: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

157

kuat

tinggal

didaerah

sini.

99 Wawancara Triyana Purba

Podarwis Desa Wisata

Ngelanggeran

Triyana

Purba

Podarwis

Desa Wisata

Ngelanggera

n

Jadi

menurut

saya,

Kampun

g Pitu

adalah

yang

diyakini

oleh

warga

Ambience

Alam

Cut To,

Constant

Power &

Additive

Dissolve

- 25 dtk

Page 158: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

158

masyara

kat

bahwa

disitu

hanya

boleh

ditinggal

i oleh 7

kepala

keluarga,

jadi

disitu

tidak

boleh

Page 159: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

159

dan tidak

boleh

kurang

itu

menurut

juru

kunci

yang ada

disana

dan

memang

letaknya

pun

10 Shot Selamat Datang Ekowisata - secara Ambience Cut To - 4 dtk

Page 160: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

160

0 Gunung Api Purba Ngelanggeran geografis Alam

10

1

Shot piagam penghargaan sebelah

utara

berbatas

an

langsung

dengan

desa

Terbah,

untuk

sebelah

timur

berbatas

an

Ambience

Alam

Cut To 10 dtk

Page 161: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

161

langsung

dengan

desa

Nglegi,

dan

untuk

bagian

selatan

dan barat

itu

10

2

Shot pentunjuk Situs Geologi

Ngelanggeran

- karena

dia

adalah

masuk di

Ambience

Alam

Cut To - 7 dtk

Page 162: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

162

desa

Nglangg

eran,

salah

satu

didesa

Nglangg

eran

10

3

Wawancara Triyana Purba

Podarwis Desa Wisata

Ngelanggeran

- jadi

menurut

para

sesepuh

bahwa

disana

Ambience

Alam

Cut To - 4 dtk

Page 163: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

163

itu

10

4

Shot Ruangan Sekretariat

Podarwis Ngelanggeran

- pernah

ada

istilah

perjanjia

n

Ambience

Alam

Cut To - 6 dtk

10

5

Wawancara Triyana Purba

Podarwis Desa Wisata

Ngelanggeran

antara

salah

satu

pihak

Ambience

Alam

Cut To 6 dtk

10

5

Shot Rumah Warga Kampung

Pitu

- keraton

bahwa

disitu itu

ada

Ambience

Alam

Cut To - 6 dtk

Page 164: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

164

perjanjia

n

10

6

Wawancara Triyana Purba

Podarwis Desa Wisata

Ngelanggeran

- dengan

juru

kunci

disana

memang

tidak

boleh

dan tidak

boleh

kurang 7

kepala

keluarga.

Ambience

Alam

Cut To &

Constant

Gain

- 8 dtk

Page 165: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

165

10

7

Wawancara Kepala Desa Pak Senen

Kepala Desa

Terkait

dengan

jumlah

warga

ataupun

kepala

keluarga

disalah

satu

sebuah rt

memang

secara

umum di

Indonesi

Ambience

Alam

Additive

Dissolve &

Constant

Gain

- 11 dtk

Page 166: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

166

a

10

8

Shot Balai Desa Ngelanggeran - diatur

oleh

undang –

undang

maupun

Ambience

Alam

Cut To Zoom Out 3 dtk

10

9

Shot Ruangan Kepala Desa - peratura

n

pemerint

ah juga

nanti

turunnya

ke Perda,

Ambience

Alam

Cut To - 3 dtk

10 Wawancara Kepala Desa - namun Ambience Cut To - 4 dtk

Page 167: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

167

9 demikian

di daerah

– daerah

terpencil

atau

yang

Alam

11

0

Shot Balai Desa Ngelangggeran - boleh

dikata

sulit

medan

itu

termasuk

yang ada

di

Ambience

Alam

Cut To Zoom Out 9 dtk

Page 168: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

168

Nglangg

eran ini

dijadikan

satu

wilayah

RT,

11

1

Wawancara Kepala Desa - karena

supaya

nanti

koordina

sinya itu

lebih

mudah

dan lebih

Ambience

Alam

Cut To - 4 dtk

Page 169: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

169

cepat

11

2

Shot Balai Desa Ngelanggera - Jadi

kalau

khususn

ya di

Nglangg

eran

karena

Ambience

Alam

Cut To - 6 dtk

11

3

Shot Balai Desa Ngelanggera - memang

ada

wilayah

wilayah

yang

terpencil

Ambience

Alam

Cut To - 3 dtk

Page 170: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

170

itu

11

4

Wawancara Kepala Desa - tidak

menjadi

permasal

ahan di

pemerint

ahan

desa

maupun

di

Ambience

Alam

Cut To - 7 dtk

11

5

Shot Balai Desa Ngelanggera - pusat itu

tidak ada

yang

dimasala

Ambience

Alam

Cut To - 5 dtk

Page 171: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

171

hkan di

Kampun

g Pitu

itu.

11

6

Wawancara Pak RT Kampung

Pitu Harapan

Dedi

Setiawan

Ketua RT

Kalau

kedepan

nya ingin

Kampun

g Pitu

semakin

maju,

semakin

baik,

tetap

Ambience

Alam & Music

Additive

Dissolve

- 20 dtk

Page 172: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

172

rukun

gotong

royong

dan

menjadi

kawasan

ekowisat

a yang

lebih

baik lagi

kedepan

nya.

11

7

Wawancara Mbah Yatno

Harapan

Mbah Yatno

Juru Kunci

Pokokny

a

Ambience

Alam & Music

Additive

Disslove

22 dtk

Page 173: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

173

harapan

kampung

pitu itu

dari

angan

angan

saya

supaya

Kampun

g Pitu

bisa

makmur,

anak dan

cucu bisa

&Constant

Gain

Page 174: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

174

lancar7

mencari

sandang

dan

pangan

untuk

menghid

upi

sekeluar

ga

semuany

a.

11

8

Shot Tulisan Kampung Pitu - Music & Vo Cut To &

Constan

- 3 dtk

Page 175: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

175

Gain

11

9

Shot Ritual Wiwitan - Music & Vo Cut To - 3 dtk

12

0

Shot Ritual Wiwitan - Music & Vo Cut To - 4 dtk

12

1

Shot Pak RT Kampung Pitu - Music & Vo Cut To - 2 dtk

12

2

Shot Mnah Yatno - Music & Vo Cut To - 1 dtk

12

3

Shot Telaga Guyangan - Music & Vo Cut To &

Constant

Gain

- 5 dtk

12

4

Shot Pohon Berputar - Music Cut To &

Constant

- 4 dtk

Page 176: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

176

Gain

12

5

Shot Pemandangan Gunung

Kidul

- Music Cut To &

Constant

Gain

- 6 d

t

k

Page 177: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

177

3.5.7.3.Pembuatan Program ID

A. Bars and Tone

(gambar III.2 Bars and tone)

B. Universitas UBSI

(gambar III.3 universitas Bina Sarana Infprmatika)

C. Program ID

(gambar III.4 program ID)

Page 178: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

178

D. Universal Counting Leader

(gambar III.5 Universal counting leader)

E. Judul Program

(gambar III.6 judul program)

F. Conten ( isi program )

(Gambar III.7 isi program)

Page 179: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

179

G. Kerabat Kerja

(Gambar III.8 kerabat kerja)

H. Ucapan Terimakasih

(Gambar III.9 Ucapan terima kasih)

I. Copy Right

(Gambar III.10 Copy right)

Page 180: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

180

J. CV Kru

(Gambar III.11 CV crew Produser)

(Gambar III.12 CV crew Sutradara)

(Gambar III.13 CV crew penulis naskah)

Page 181: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

181

(Gambar III.14 CV crewcamera person)

(Gambar III.15 CV crew Editor)

K. Behind The Scene

(Gambar III.16 Behind The Scene)

Page 182: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

182

L. Poster Karya Tugas Akhir

(Gambar III.17 Poster Karya Tugas Akhir)

Page 183: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

183

M. Cover Karya Tugas Akhir

(Gambar III.18 Cover Karya Tugas Akhir)

Page 184: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

184

N. Cover Dalam Lebel CD

(Gambar III.19 Cover Dalam Lebel CD)

O. Laptop acer

(Gambar III.20 laptop Acer)

Page 185: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

185

3.5.7.4.Spesifikasi Editing

Tabel III.14 Spesifikasi editing

Fakultas Komunikasi Dan Bahasa

Universitas Bina Sarana Informatika

Perusahaan Produksi : Natural Production Produser : Inggit Prihantini

Program : Eksistensi kampung pitu Director : Lutfi Rustiawan

Durasi : 13 Menit

NO Equipment Spesifikasi Merk Aset

1 PC

Windows 10

64 bit

Intel®

Core™ i5-

7200U

2.5GHz with

Turbo Boost

up to 3.1GHz

NVIDIA®

Geforce®

940MX with

2 GB

Dedicated

Acer Aspire

E 14 E5-

475G-5574

Milik Sendiri

Page 186: BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser · alat atau menyewa alat-alat produksi yang akan digunakan. Menangani operasional sehari-hari proyek. Melaksanakan tugas-tugas

186

VRAM

4 GB DDR4

Memory

1000 GB

HDD

2 Mouse Logitech Milik Sendiri

3 Headset Logitech Milik Sendiri

4 Software

Adobe

Premiere Pro

CC 2017

Milik Sendiri

5 Adobe

Photoshop

CC 2017

Milik Sendiri