Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

download Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

of 20

Transcript of Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    1/20

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.

    Latar Belakang

    Dalam merencanakan proyek-proyek yang dikerjakan dengan alat-alat berat, satu hal

    yang amat penting adalah bagaimana menghitung kapasitas operasi alat-alat berat. Langkah

    pertama dalam membuat estimasi kapasitas alat adalah menghitung secara teoritis seperti

    yang dijelaskan dibawah ini nantinya. Kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan

    dengan pengalaman yang nyata dari pekerjaan-pekerjaan yang telah pernah dilakukan dari

    pekerjaan-pekerjaan sejenis.

    Atas dasar perbandingan itu, terutama pada effesiensi kerjanya, kita dapat menentukkan

    harga besaran estimasi kapasitas alat yang paling sesuai untuk proyek yang bersangkutan,

    sehingga estimasi biaya proyek tidak terlalu optimis ataupun terlalu kebesaran.Maka dari itu

    pertama-tama perlu diketahui mengenai perhitungan teoritis serta perlu kemampuan

    memperkirakan effesiensi kerja yang sesuai untuk jobsite yang bersangkutan. Dari hal-hal

    tersebut kita akan mampu memperkirakan dengan tepat penyelesaian suatu volume pekerjaan

    yang akan di kerjakan dengan alat-alat yang ditentukan.

    Dalam pengguannya alat berat memiliki ambang batas dan kapasitas dari produksinya hal

    ini menjadikan produktivitas alat berat harus diperhitungkan secara rinci.seringkali

    penggunaan alat berat hanya berdasar kan kebutuhan dari suatu pekerjaan proyek saja tidak

    berdasarkan kebutuhan pekerjaan. Kapasitas produksi alat berat itu sendiri dapat mengurangi

    biaya penggunaannya demikian juga halnya dengan mobilisasi dan demobilisasi oleh karena

    itu sebagai seorang ahli sipil mengetahui kapasitas produksi alat berat merupakan hal yang

    mutlak . masalah kendala yang dialami oleh produktifitas alat berat juga berpengaruhterhadap kapasitas produksi alat berat dimana faktor-faktor yang mendominasi menjadi

    kendala pada pekerjaan atau pengoperasian alat berat itu juga menjadi masalah dengan kata

    lain masalah produktivitas dan kapasitas produksi itu saling berhubungan, misalkan : jika

    pengerjaan suatu proyek konstruksi berada pada dataran tinggi jenis loader yang digunakan

    adalah dumptruck yang berukuran kecil sehingga muatan yang diangkut lebih sedikit.

    Yang juga menjadi masalah dilapangan adalah penggunaan alat berat tidak sesuai

    kapasitas , hal ini sangat perlu dilakukan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan proyek

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    2/20

    2

    yang sesuai dikemudian hari Dan apabila proses evaluasi ini tidak dilakukan tentunya akan

    menghambat kesesuai dan efektifitas kerja .

    B.

    Tujuan Pembelajaran

    Tujuan dibuatnya makalah ini adalah :

    1.

    Untuk menghitung muatan kapasitas dari daya kerja suatu alat berat.

    2. Untuk Mengetahui tingkatan pekerjaan masingmasing alat berat .

    3. Merencanakan penggunaan alat berat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan .

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    3/20

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    PERHITUNGAN PRODUKSI ALAT BERAT

    (Kapasitas Operasi Alat Berat)

    Dalam merencanakan proyek-proyek yang dikerjakan dengan alat-alat berat,satu hal yang

    sangat amat penting adalah bagaimana menghitung kapasitas operasi alat-alat berat.

    Langkah pertama dalam membuat estimasi kapasitas alat adalah dengan menghitung secara

    teoritis seperti yang dijelaskan dibawah ini.

    Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan pengalaman nyata dalam

    pekerjaan-pekerjaan yang pernah dilakukan dari pekerjaan-pekerjaan sejenis.Atas dasar

    perbandingan itu,terutama pada efisiensi kerjanya,kita dapat menentukan harga besaran

    estimasi kapasitas alat yang paling sesuai untuk proyek yang bersangkutan,sehingga

    estimasibiaya proyek tidak terlalu optimis atau terlalu kebesaran.

    Maka dari itu pertama-tama perlu diketahuimengenai perhitungan teoritisserta

    perlukemampuan memperkirakanefisiensi kerja yang sesuai dengan jobsite yang

    bersangkutan.Dari hal-hal tersebut kita akan mampu memperkirakandengan tepat

    penyelesaian suatu volume pekerjaan yang akan dikerjakan dengan alat-alat yang ditentukan.

    METODE PERHITUNGAN PRODUKSI ALAT BERAT

    Biasanya kapasitas operasi suatu mesin konstruksi dinyatakan dalam m3/jam atau Cu

    Yd/jam,produksi didasarkan pada pelaksanaan volume yang dikerjakan per siklus waktu dan

    jumlah siklus dalam satu jam misalnya.

    Q = q x N x E = q x

    x E

    Dimana : Q = produksi perjam dari alat (m3/jam,Cu Yd/jam)

    q = produksi (m3,CuYd)dalam satu siklus kemampuan alat untuk

    memindahkan tanah lepas

    N = Jumlah siklus dalam satu jam

    N =

    Cm = waktu siklus dalam menit.

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    4/20

    4

    1. Faktor Konvensi Volume Tanah.

    Volume banyaknya tanah tergantung dari pada apakah tanah tersebut dalam keadaan

    asli(belum dikerjakan alat berat)apakah telah lepas karena telah terkena pengerjaan dengan

    alat alat berat,atau apakah telah dipadatkan

    Faktor konversi tergantung dari tipe tanah dan derajat pengerjaan,tetapi biasanya angka

    termaksud berkisar seperti pada tabel dibawah ini.

    Untuk memperoleh produktivitas suatu alat berat,maka faktor konversi diambil dari tabel 1

    dan produktivitas mesin dianggap untuk tanah lepas .Meskipun demikian,jika merencanakan

    proyek volume harus di hitung apakah untuk tanah asli atau tanah yang dipadatkan

    misalnya,maka harus berhati-hati didalam perhitungannya.

    Tabel 1 . Faktor Konversi untuk Volume Tanah.

    Jenis Tanah

    Kondisi

    Tanah

    semula

    Kondisi Tanah yang akan dikerjakan

    Asli Lepas Padat

    Pasir

    (A)

    (B)

    (C)

    1,00

    0,90

    1,05

    1,1

    1,00

    1,17

    0,95

    0,86

    1,00

    Tanah Liat

    berpasir

    (A)

    (B)

    (C)

    1,00

    0,80

    1,11

    1,25

    1,00

    1,39

    0,90

    0,72

    1,00

    Tanah liat (A)

    (B)

    (C)

    1,00

    0,70

    1,11

    1,25

    1,00

    1,59

    0,90

    0,63

    1,00

    Tanah campur

    Kerikil

    (A)

    (B)

    (C)

    1,00

    0,85

    0,93

    1,18

    1,00

    1,09

    1,08

    0,91

    1,00

    Kerikil (A)

    (B)

    (C)

    1,00

    0,88

    0,97

    1,13

    1,00

    1,10

    1,03

    0.91

    1,00

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    5/20

    5

    Kerikil kasar (A)

    (B)

    (C)

    1,00

    0,70

    0,77

    1,42

    1,00

    1,10

    1,29

    0,91

    1,00

    Pecahan cadas

    atau batuan

    lunak

    (A)

    (B)

    (C)

    1,00

    0,61

    0,82

    1,42

    1,00

    1,35

    1,22

    0,74

    1,00Pecahan granit

    atau batuan

    keras

    (A)

    (B)

    (C)

    1,00

    0,59

    0,76

    1,70

    1,00

    1,30

    1,31

    0,77

    1,00

    Pecahan Batu (A)

    (B)

    (C)

    1,00

    0,57

    0,71

    1,75

    1,00

    1,24

    1,40

    0,80

    1,00

    Batuan hasil

    peledakan

    (A)

    (B)

    (C)

    1,00

    0,56

    0,77

    1,80

    1,00

    1,38

    1,30

    0,72

    1,00

    (A)Tanah Asli (B) Tanah Lepas (C) Tanah Padat

    CONTOH :

    Harus dilaksanakan suatu pemindahan tanah 1000 m3tanah asli

    a.Berapakah volume termaksudsesudah digali untuk diangkut?

    b.Berapakah jadinya volume termaksud kalau dipadatkan?

    Tanah asli Tanah lepas Tanah padat

    Tanah biasa 1000 m3 x 1,25 = 1250 m3 x 0,72 = 900 m3

    Batu split 1000 m3 x 1,13 = 1130 m3 x 0,91 = 1130 m3

    Cadas lunak 1000 m3 x 1,65 = 1650 m3 x 0,74 = 1120 m3

    2.

    Effisiensi Kerja ( E )

    Dalam merencanakan suatu proyek,produktivitas perjam dari suatu alat yang

    diperlukan adalah produktivitas standard dari alat tersebut dalam kondisi ideal dikalikan

    dengan suatu faktor.Faktor tersebut disebut effesiensi kerja.

    Effisiensi kerja tergantung pada banyak faktor seperti topografi,keahlian,pemilihan standar

    pemeliharaan dan sebagainya yang menyangkut operasi alat.Dalam kenyataannya memang

    sulit untuk menentukan besarnya effisiensi kerja,tetapi dengan dasar pengalaman-pengalaman

    dapat ditentukan effisiensi kerja yang mendekati kenyataan.

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    6/20

    6

    Tabel 2. Effisiensi Kerja

    Kondisi operasi alat

    Pemeliharaan Mesin

    Baik

    SekaliBaik Sedang Buruk

    Buruk

    Sekali

    Baik sekaliBaik

    Sedang

    Buruk

    Buruk sekali

    0,830,78

    0,72

    0,63

    0,52

    0,810,75

    0,69

    0,61

    0,51

    0,760,71

    0,65

    0,57

    0,47

    0,700,65

    0,60

    0,52

    0,42

    0,630,60

    0,54

    0,45

    0,32

    Kondisi kerja tergantung dari hal-hal berikut dan keputusan terakhir harus diambil dengan

    hal berikut :

    a) apakah alat sesuai dengan topografi yang bersangkutan

    b)

    Kondisi dan pengaruh lingkungan seperti ukuran medan dan peralatan

    c) Pengaturan kerja dan kombinasi antara peralatan dan mesin

    d) Metode operasionaldan perencanaan p`ersiapan

    e) pengalaman dan kepandaian operator dari pengawas untuk pekerjaan yang dimaksud

    Hal-hal berikut yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemeliharaan peralatan

    a) penggantian pelumas dan grease(gemuk) secara teratur

    b) kondisi peralatan pemotong

    c) Persediaaan suku cadang yang diperlukan untuk peralatan bersangkutan.

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    7/20

    7

    ALAT PENGANGKUT

    A.DUMP TRUCK

    a.

    Memperkirakan Kapasitas produksi Dump Truck

    Untuk melakukan perhitungan terhadap produksi dump trucksecara teoritis

    diperlukan data dari alat dan keadaan lapangan.

    Data-data yang diperlukan antara lain :

    1. Data teknis yang meliputi :

    - Kapasitas mujung (cuyt)

    - Berat kosong (lbs)

    - Kekuatan mesin (HP)

    - Efisiensi mekanis (%)

    - Kecepatan meksimum tiap-tiap gear (mph)

    2. Keadaan lapangan yang meliputi :

    - Jarak tempuh

    - Lokasi tempat kerja ( dekat atau tidaknya terhadap permukaan air laut

    - Rolling Resistance (lb)

    - Coeficient Otration (%)

    - Swell Factor

    - Bobot isi (lb/cuyt)

    Setelah didapatkan data-data di atas maka langkah selanjutnya mengetahui

    langkah langkah perhitungan produksi truck :

    Langkahlangkah perhitungan produksi truck :

    1.

    Data :

    Spesifikasi truck

    Spesifikasi alat pemuat atau alat gali

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    8/20

    8

    Spesifikasi material & jalan

    2.

    Tetapkan kapasitas truck (4-5 kali kapasitas pemuat atau alat gali)

    3. Hitung berat kosong truck dan berat saat dimuati

    4. Tentukan kecepatan truck saat dimuati dan saat kembali.

    5.

    Hitung waktu siklus truck : Ws = waktu variabel + waktu tetap

    6. Hitung factor korelasi yang terdiri dari efesiensi waktu kerja dan kondisi kerja dan

    tata laksana.

    7. Hitung produksi truck :

    Q = q x 60/Ws x E

    8. Hitung jumlah truck yang dibutuhkan : n = Qmax / qi

    b. Contoh Soal

    Hitung produksi truck dan jumlah truck yang diperlukan untuk pekerjaan penggalian tanah

    dengan data sebagai berikut :

    Truck : beratkosong = 37.000 lb

    Kapasitas maksimum : 40.000 lb

    Alat gali : power shovel dengan kapasitas bucket 3 cu.yd dan produksi

    312cu.yd/jam

    Material : Tanah, Bj = 2.600 lb/BCY. Swell = 25%

    Jalan : jarak tempuh truck 1 mil

    Kelandaian rata-rata 2.5 %, naik pada saat memuat

    Koefisien tahanan gelinding 60 lb/ton

    Koefisien traksi 0,6

    Waktu tetap 2 menit, waktu untuk membuang dan mengatur posisi 1 menit

    Efesiensi waktu kerja 50 menit/jam.Kondisi kerja dan tata laksana baik.

    Penyelesaiannya :

    Kapasitas Power Shovel = qps = 3 cu.yd

    Kapasitas truck = qtruck = 3 x 5 = cu.yd

    Berat tanah = 15 x 2.600 = 39.000 lb

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    9/20

    9

    Koefisientahanankelandaian = 50 lb/ton

    - Saat dimuati

    Tahanan gelinding =RR = 60 X 38 = 2.280 lb

    Tahanan kelandaian =GR = 50 x 38 = 1.900 lb

    Tahanan total =TR = 4,180 lb

    Kecepatan pada gigi 3 = 11,9 mph dengan Rimpull = 5,350 lb

    Traksi kritis = 0,6 x 76.000 = 45.600 lb>Tenaga truck (Rimpul) dapat jalan

    Waktu kembali =1/11,9 = 0,0306 jam

    - Saat kembali ( kosong)

    Berat kosong truck = 37.000 lb = 18,5 ton

    Tahan gelinding : RR = 60 x 18,5 = 1.110 lb

    Tahanan kelandaian : GR = -50 X 18,5 = -925 lb

    Kecepatan pada gigi 5 = 32,7 mph denganRimpul = 1.945 lb

    Traksi kritis = 0,6 x 37.000 = 22.200 lb > tenaga truck (Rimpul) dapat jalan

    Waktu kembali = 1/ 32,7 = 0.0306 jam

    Waktu siklus :

    Waktu pemuatan =

    = 0,0481 jam

    Waktu pengangkutan = 0,084 jam

    Waktu kembali = 0,0306 jam

    Waktu tetap = 2menit = 0,0333 jam

    Waktu membuang = 1menit = 0,0167 jam

    Waktu siklus = 0,2127 jam

    Faktor koreksi:

    Waktu kerja : = 50/60 = 0,83

    Kondisi kerja dan tata laksana baik : = 0,75

    Faktor koreksitotal : E = 0,83x0,75 = 0,6225

    Produksi truck:

    Q =15x0,6225 / 0,2127 = 43,9 BCY/jam

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    10/20

    10

    Produksi Power Shovel = 312 BCY/jam

    Jumlah truck yang dibutuhkan :

    n = 312 / 43,9 =7,1 =8 buah truck.

    B.MOTOR SCRAPER

    Scrapers adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut dan menabur tanah

    hasil pengerukan secara berlapis. Scrapers dapat digunakan sebagai alat pengangkutan untuk

    jarak yang relative jauh (sampai dengan 2 km) pada tanah datar dengan alat penggerak roda

    ban. Pemilihan Scrapers untuk pekerjaan ini tergantung pada :

    a. karakteristik material yang dioperasikan

    b. panjang jarak tempuh

    c.

    kondisi jalan

    d. alat bantu yang diperlukan

    Scrapers umumnya digolongkan berdasarkan tipenya, Scrapers yang ditarik (towed scrapers),

    scraper bermotor (motorized scrapers) dan scraper yang mengisi sendiri (selfloading

    scrapers).Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 300 HP

    atau lebih dan dapat menampung material antara 8 - 30 m. Motorized scraper mempunyai

    kekuatan 500 HP atau lebih dan berdaya tampung15 - 30 m dengan kecepatan mencapai 60

    km /jam karena menggunakan alat penggerak ban. Akan tetapi daya cengkeram ban terhadap

    tanah kurang sehingga scrapers tipe ini dalam operasinya memerlukan bantuan crawler

    traktor yang di-lengkapi blade atau scraper lain.

    Pengoperasian dengan alat bantu ini dilakukan dengan 2 (dua) cara :

    1. Push-loaded :

    Alat bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian. Pada waktu bak penampung

    telah penuh, scrapers dapat bekerja sendiri. Dengan demikian alat bantu dapat membantu tiga

    hingga lima scraper. Dengan adanya alat bantu, jarak tempuh scrapers dapat mencapai 3 km.

    ukuran dozer yang dipakai tergantung daya muat scrapers.

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    11/20

    11

    2. Push-pull:

    Dua buah scrapers dioperasikan dengan cara saling membantu didalam pengerukan. Scrapers

    yang dibelakang mendorong yang didepannya pada saat pengerukan dan scraper didepannya

    menarik yang dibelakang saat pemuatan.

    Karena kedua tipe scrapers ini tak dapat memuat sendiri hasil pengerukannya, maka

    scrapers tertentu dilengkapi semacam conveyor untuk memuat tanah.Scrapers macam ini

    dinamakan self loading craper.Dengan adanya alat tambahan alat ini maka berat alat

    bertambah sekitar 1015 %.

    Seperti disebutkan diatas, scrapers dipakai untuk pengerukan top soil, dantop soil yang

    dipindahkan berkisar pada kedalaman 10 - 30 cm. Jika lahan yang akan diangkat top soil

    mempunyai luas sedang, maka self loading scrapers yang kecil atau crawler traktor dengan

    scraper bowl dapat dipilih. Untuk lahan yang luas, push-loaded scraper dengan kecepatan

    tinggi yang dipilih.

    Scrapers juga dapat digunakan untuk meratakan tanah disekitar bangunan.Pekerjaan

    ini dilakukan dalam jarak tempuh yang pendek. Jika jarak tempuh kurang dari 100 m, biaya

    penggunaan alat ini sebaiknya dipertimbangkan terhadap biaya penggunaan Dozer atau

    Grader.

    Scrapers terdiri dari beberapa bagian dengan masing-masing fungsinya.Bagian-bagian

    itu disebut :

    bowl, apron dantail gate.Bowl adalah bak penampung muatan yang terletak diantara ban

    belakang. Bagian depan bowl dapat digerakkan ke bawah untuk operasi pengerukan dan

    pembongkaran muatan.Disisi depan bowl yang bergerak kebawah terdapat cutting

    edge.Kapasitas penuh bowl berkisar antara 3 - 38 m.

    Apron adalah dinding bowl bagian depan yang dapat diangkat pada saat pengerukan

    dan pembongkaran. Apron dapat menutup kembali, saat pengangkutan material. Beberapa

    model scraper memiliki apron yang dapat mengangkut material sepertiga dari material di

    bowl.

    Tail gate atau ejector merupakan dinding belakang bowl. Pada saat pemuatan dan

    pengangkutan material, dinding ini tidak bergerak, namun saat pembongkaran muatan ejector

    bergerak maju untuk mendorong material keluar dari bowl.

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    12/20

    12

    Pengangkutan material dilakukan pada kecepatan tinggi. Baik bowl, apron maupun

    ejector tidak melakukan gerakan. Bowl harus tetap pada posisi di atas agar cutting edge tidak

    mengenai permukaan tanah yang menyebabkan kerusakan pada cutting edge dan permukaan

    tanah terganggu.

    Pembongkaran muatan dilakukan dengan menaikkan apron dan menurunkan bowl

    sampai material didalam bowl keluar dengan ketebalan tertentu.

    Kemudian apron diangkat setinggi-tingginya dan ejector bergerak maju untuk mendorong

    sisa material yang ada di bowl. Pada saat pembongkaran selesai apron diturunkan, bowl

    dinaikkan dan ejector ditarik kembali pada posisi semula.

    Sedang menurut cara kerjanya dapat dibagi atas 3 (tiga) cara yakni :

    1.

    Conventional Scraper, termasuk didalamnya Towed Wheel Scrapers (dengan penarik

    Crawler Tractor dan Wheel tractor Scraper).

    2. Elevating Scraper.

    3.

    Multi Scraper.

    Gambar 2. Alat Scraper

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    13/20

    13

    Dalam penyebaran matetial maka bowl harus pada posisi penyebaran dengan jarak

    ketanah sesuai dengan ketebalan yang diinginkan. Membuka apron secara sebagian akan

    membantu tercapainya ketebalan penyebaran yang diinginkan suatu material lepas.

    Untuk material yang basah dan lengket maka apron dapat dinaik turunkan ber kali-kali

    sampai material dibelakang pintu menjadi lepas dan tertumpah. Apabila material di depan

    bukaan telah kosong, maka ejector harus digerakkan kedepan mendorong sisa material

    sehingga dapat diperoleh tebal yang seragam disarankan untuk segala jenis material sebelum

    ejector digerakkan kedepan maka apron harus diangkat penuh.

    Waktu siklus scrapers merupakan perjumlahan dari waktu maju (LT), wak tu

    pengangkutan (HT), waktu pembongkaran muatan (DT), waktu kembali (RT) dan waktu antri

    (ST). Selain itu ada tambahan waktu berputar atau turning time (TT) dan waktu percepatan,

    perlambatan dan pengereman/decelerating and breaking time (ADBT). Karena LT, DT, ST,

    TT dan ADBT konsisten maka waktu-waktu tersebut dikategorikan sebagai waktu tetap,

    (lihat Tabel 2) sehingga rumus yang dipakai adalah :

    FT = LT + DT + ST + TT + ADBT

    Waktu pengangkutan dan waktu kembali tergantung pada grafik yang dikeluarkan oleh

    produsen alat berat untuk setiap modelnya. (akan dilampirkan).- penggunaan grafik tersebut

    adalah sbb :

    1. Hitung RR dan GR permukaan jalan dan jumlahkan (TR).

    2. Hitung berat alat ditambah berat material didalam bowl, jumlah berat yang ada tidak

    boleh melampaui berat maksimum yang dianjurkan.

    3.

    Untuk permukaan jalan yang datar dan menanjak atau TR > 0, gunakan

    grafikRimpullspeed gradeability sedangkan untuk jalan menurun danTR < 0, gunakan

    grafik Continuous grade retarding.

    4. Tarik garis vertical dari atas yang sesuai dengan berat alat dan material.

    5. Tarik garis TR hasil penjumlahan no. 1 sesuai dengan TR yang ada sampai bertemu

    dengan garis vertical no. 4.

    6. Dari titik pertemuan kedua garis tarik garis horizontal kearah garis kurva.

    7.

    Dari pertemuan kurva dengan garis tersebut tarik garis vertical kebawah sampai keskala kecepatan.

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    14/20

    14

    8. Dari kecepatan dan jarak tempuh akan didapat waktu pengangkutan.

    Kecepatan Pengangkuta

    n

    Rata-rata

    Kegiatan 8

    12,5

    km/jam 12,524 km/jam 2448 km/jam

    1 2 3 1 2 3 1 2 3

    Pemuatan 0,8 1,0 1,4 0,8 1,0 1,4 0,8 1,0 1,4

    Pembongkaran

    & memutar

    0,4 0,5 0,6 0,4 0,5 0,6 0,4 0,5 0,6

    Percepatan &

    Perlambatan

    0,3 0,4 0,6 0,6 0,8 1,0 1,0 1,5 2,0

    Total 1,5 1,9 2,6 1,8 2,3 3,0 2,2 3,0 4,0

    Sumber : Peurifoy, 1985.

    Catatan : 1 : kondisi baik ; 2 : kondisi sedang ; 3 : kondisi buruk.

    Sedang waktu siklus (CT) adalah penjumlahan waktu tetap, waktu angkut dan waktu

    kembali. Waktu angkut dan waktu kembali dihitung tersendiri karena selalu berubah

    tergantung pada kondisi jalan dan jarak tempuh.Perhitungan CT menggunakan rumus :

    CT = HT + RT + FT

    Rumus yang digunakan untuk menentukan produksi Scrapers adalah :

    Prod =

    Pemakaian alat bantu / pusher pada scraper didalam operasinya dapat menaikkan

    produktivitas alat. Umumnya sebuah pusher dapat membantu beberapa scraper dalam

    melakukan pekerjaannya. Waktu siklus pusher adalah waktu yangdibutuhkan untuk memuat

    material ke dalam scrapers ditambah waktu yang dibutuhkan pusher untuk bergerak dari satu

    scraper ke scraper lainnya. Waktu siklus dalam menit ini dicari dengan menggunakan rumus :

    CT p = 1,4 LT s + 0,25

    Jumlah Scrapers yang dapat dibantu oleh sebuah pusher adalah :

    N = T s / T p

    Tabel 2. Kecepatan kerja Scraper

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    15/20

    15

    Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi Scrapers didalam

    operasinya, cara-cara itu adalah :

    1. Pertama dengan menggemburkan tanah yang akan dimuat ke dalam bowl.

    Dengan demikian waktu muat akan berkurang. Kedalaman penetrasi dari Ripper harus

    lebih besar dari kedalaman penetrasi cutting edge scrapers.

    2. Cara kedua adalah dengan membasahi tanah yang akan diangkut. Ada

    beberapa jenis tanah yang dapat dimuat dengan lebih mudah bila dalam

    keadaan basah. Pembasahan tanah ini dilakukan sebelum tanah dimuat ke scrapers.

    3. Cara lain adalah bila dijumpai lokasi medan yang menurun, maka produksi

    Scraper dalam memuat material juga akan meningkat

    Contoh soal :

    Tanah sebanyak 300.000 lcm yang dipindahkan dengan menggunakan scraper 621E.

    Spesifikasi tanah dan alat adalah sebagai berikut :

    berat jenis tanah = 1340 kg/cm

    job efficiency = 50/60

    heaped capacity = 15,30 m

    berat kosong = 30.479 kg.

    berat maksimum = 52.249 kg.

    kondisi permukaan sedang untuk loading digunakan pusher.

    A - B : L = 1,0 km dan RR = 6 %.B - C : L = 0,5 km dan RR = 4 %, GR = 8 %.

    Pertanyaan :

    1. Berapa siklus waktu scrapers ?

    2. Berapa produktivitas scrapers ?

    3. Berapa siklus waktu pusher ?

    4. Berapa jumlah scrapers yang diperlukan ?

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    16/20

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    17/20

    17

    = 1,4 x 1 + 0,25

    = 1,65 menit

    4. Jumlah scrapers = waktu siklus scrapers / waktu siklus pusher.

    = 11,4 / 1,65

    = 6,91 scrapers

    C.MOTOR GRADER

    Motor Grader merupakan alat perata yang memiliki berbagai kegunaan,dan biasanya

    digunakan untuk meratakan tanah dan membentuk permukaan tanahGrader juga dapat

    dimanfaatkan untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dancampuran aspal. Pada

    umumnya Motor Grader digunakan pada suatu proyek dan perawatan jalan. Dari

    kemampuannya bergerak Motor Grader ini juga sering digunakan dalam proyek lapangan

    terbang

    Motor Grader dalam pengoperasiannya digunakan untuk keperluan :

    1. Grading ( perataan permukaan tanah )

    2. Shaping ( pemotongan untuk mendapatkan bentuk/profil tanah )

    3. Bank shoping (pemotong dalam pembuatan talud )

    4.

    Sarifiying ( pembuatan saluran )

    5. Ditching ( pemotongan untuk pembuatan saluran )

    6. Mixing and spreading ( mencampur dan menghampar material dilapangan )

    Perhitungan produktivitasnya:

    Gambar 9. Grader

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    18/20

    18

    Sebelum kita menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu proyek

    perataan permukaan tanah, terlebih dahulu kita menghitung jumlah lintasan yang akan dilalui

    oleh motor grader ini, dengan formulasi sebagai berikut:

    Dimana,

    N : jumlah pass

    W : lebar total untuk pekerjaan leveling

    Lo : lebar tumpang tindih

    n : jumlah rit yang diperlukan untuk mencapai permukaan yang dikehendaki

    setelah kita dapat jumlah lintasannya kemudian kita menghitung waktu yang

    dibutuhkan dengan formulasi sebagai berikut:

    Dimana,

    T : waktu kerja

    d : panjang lokasi yang akan diratakan

    N : jumlah pass

    Va : kecepatan rata-rata

    E : Effisieni

    Contoh Soal :Sebuah motor grader dioperasikan untuk meratakan lapangan sepak bola dengan ukuran

    lapangan 80 x 360. Dalam hal ini diasumsikan setiap passing motor grade, dengan panjang

    blade 11 feet dan lebar blade 8 feet. Untuk meratakan gundukan tanah diperlukan 4 passing.

    Kecepatan maksimum maju 4 mph dan kembali 12 mph, kecepatan rata-rata berikut waktu

    akibat percepatan dan lain-lain dihitung Va = 6 mph. Effesiensi sebesar 80%.

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    19/20

    19

    Penyelesaian:

    Diketahui:

    W : 80 feet

    Lo : 8 feet

    n : 4

    d = 360 feet

    Va = 6 mph = 6 x 88 fpm

    E = 0,80

    ()

    Jadi untuk mengerjakan perataan lapangan sepak bola yang berukuran 80 x 360 diperlukan

    waktu 68 menit.

    D.

    COMPACTOR

    Perhitungan produktivitas compactor

    Produksi compactor biasanya dinyatakan dalam luasan (m2) yang dapat dipampatkan oleh

    penggilas sampai kepampatan yang dikehendaki per satuan waktu. Untuk menghitung dapat

    digunakan Persamaan 5.1 berikut.

    Gambar 10. Compactor

  • 8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat

    20/20

    20

    F =

    Dimana :

    F = luas permukaan lapisan yang dipadatkan (m2)

    L = lebar efektif pada gilas (m)

    V = kecepatan compactor (m/jam)

    JM = kondisi manajemen dan medan kerja

    N = jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk mencapai kemampatan yang dikehendaki

    Yang dimaksud satu pass adalah satu lintasan dengan roda gilas melewati satu jalur

    tertentu. Agar dicapai hasil penggilasan dengan permukaan yang rata, maka tiap pass dengan

    pass yang berikutnya harus saling menindih (overlap) antara 15-30cm.

    Contoh soal

    Sebuah compactor three wheel roller dengan berat 8 ton digunakan untuk memampatkan

    suatu lapisan macadam setebal 10cm (sesudah jadi). Jumlah pass yang diperlukan 10 kali,

    lebar efektif compactor 60cm, kecepatan operasi 2km/jam. Kondisi manajemen baik dan

    kondisi medan baik. Berapakah produksi compactor per jamnya?

    Hitungan :

    F = 90 m2/lapis/jam

    Ketebalan per lapis 10 cm, maka

    Produksi compactor = 0,1 x 90 = 9m3jam (CM)