BAB III Kulkel Baru

4
`BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Infeksi kulit adalah suatu keadaan adanya invasi mikroorganisme pada kulit yang disebabkan akibat adanya kuman bakteri, virus, maupun parasit dan jamur. Infeksi virus pada kulit dapat berupa varisela, herpes zoster, moluskum kontangiosom, veruka, dan kondiloma akuminata, serta diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Tuberkulosis kutis merupakan penyakit tuberculosis pada kulit yang sering terjadi di Indonesia yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis dan mikobakteria atipikal. Sifat kuman ini adalah aerob dan tahan asam. Diagnosis pada tuberculosis kutis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinis dan ditunjang oleh pemeriksaan histopatologi dan pemeriksaan bakteriologik. 27

description

KULIT KELAMIN

Transcript of BAB III Kulkel Baru

Page 1: BAB III Kulkel Baru

`BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Infeksi kulit adalah suatu keadaan adanya invasi mikroorganisme pada kulit

yang disebabkan akibat adanya kuman bakteri, virus, maupun parasit dan jamur.

Infeksi virus pada kulit dapat berupa varisela, herpes zoster, moluskum

kontangiosom, veruka, dan kondiloma akuminata, serta diagnosis ditegakkan

berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Tuberkulosis kutis merupakan penyakit tuberculosis pada kulit yang sering

terjadi di Indonesia yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis dan

mikobakteria atipikal. Sifat kuman ini adalah aerob dan tahan asam. Diagnosis pada

tuberculosis kutis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinis dan

ditunjang oleh pemeriksaan histopatologi dan pemeriksaan bakteriologik.

27

Page 2: BAB III Kulkel Baru

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Benny. 2009. Kasus-kasus lain: Dermatologi Pengetahuan Dasar dan

Kasus di Rumah Sakit. Surabaya: Airlangga University Press. 88-96.

Almaquer J, Ocampo J, Rendon A. 2009. Current Panorama in The Diagnosis of

Cutaneus Tuberculosis Actas Dermosifiliorg. 100: 562-570.`

Barakbah. 2007. “Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin”. Surabaya: Airlangga Universty

Press. 45-66.

Djuanda A, 2013. Tuberkulosis Kutis In Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 6th ed.

Jakarta: Penerbit FK UI. 64-69.

Djuanda, A (ed). 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 3nded. Jakarta: Balai

Penerbit FK UI. 28-45.

Djuanda, A. 2010. Tuberkulosis Kutis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 6 th.

Jakarta: Penerbit FK UI. 37-66.

Francisco GB, Eduardo G. 2007. Cutaneus Tuberculosis Clinic in Dermatology. 25:

173-180.

Gomathy S, Venkatesh R. 2013. Cutaneus Tuberculosis in The Children. Pediatric

Dermosol. 30: 7-16

Handoko RP. 2007. “Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin”. Jakarta: Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

Hernawati, Isna. 2008. Herpes Zoster. Bandung: Akademi Perawatan Pemda. 45-76.

James WD, Berger TG, Elston DM. 2008. Viral disease in Andrews diseases of the

skin. Ed 10. 37-45.

Sethi A. 2013. Tuberculosis and Infections with Atypical Clinics in Dermtology. New

York: Mc Graw Hill. 2225-2238.

Siregar RS. 1996. Saripati Penyakit Kulit. Jakarta. P. 87-90 Freedeberg IM et al (ed).

Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Ed 7. Vol 2. New York:

McGraw Hill Book Co. 2008; 1822-28.

28

Page 3: BAB III Kulkel Baru

William D, Timothy G, Dirk. 2011. Andrew’s Diseases of The Skin. USA: Elsevier.

122-129.

Yasarate B, Madegedara D. 2010. Tuberculosis of the Skin. J. Ceylon Coll of

Physican. 83-88.

29