BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Kabupaten Blitareprints.umm.ac.id/50684/4/BAB III.pdf ·...
Transcript of BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Kabupaten Blitareprints.umm.ac.id/50684/4/BAB III.pdf ·...
32
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Kabupaten Blitar
Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah yang ada di Provinsi
Jawa Timur dan secara geografis, Kabupaten Blitar terletak pada 111 25’ –
112 20’ BT dan 7 57-8 9’51 LS berada di Barat daya Ibu Kota Provinsi Jawa
Timur – Surabaya dengan jarak kurang lebih 160 km. Adapun batas-batas
wilayah adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang
Sebelah Timur : Kabupaten Malang
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Sebelah Barat : Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Kediri
Kabupaten Blitar memiliki luas wilayah 1.588.79 KM dengan tata
guna tanah terinci sebagai Sawah, Pekarangan, Perkebunan, Tambak, Tegal,
Hutan, Kolam Ikan dan lain-lain, Kabupaten Blitar juga di belah aliran sungai
Brantas menjadi dua bagian yaitu Blitar Utara dan Blitar Selatan yang
sekaligus membedakan potensi kedua wilayah tersebut yang mana Blitar
Utara merupakan dataran rendah lahan sawah dan beriklim basah dan Blitar
Selatan merupakan lahan kering yang cukup kritis dan beriklim kering.
Wilayah Blitar selatan terus berusaha mengembangkan segala potensi yang
33
dimiliki. Daya tarik Potensi dan kekayaan yang dimiliki Kabupaten Blitar
bukan hanya pada sumber daya alam, produksi hasil bumi yang melimpah,
hasil – hasil peternakan, perikanan dan deposit hasil tambang yang tersebar
di wilayah Blitar Selatan, tetapi juga kekayaan budaya serta peninggalan
sejarah yang mempunyai nilai adiluhung menjadi kekayaan yang tidak
ternilai. Namun lebih dari itu, berbagai kemudahan perijinan dan iklim
investasi (usaha) yang kondusif didukung oleh stabilitas sosial politik
merupakan modal utama yang dapat menjadi point of essential terutama
jaminan bagi investor dan seluruh masyarakat untuk melibatkan diri dalam
pengembangan Kabupaten Blitar.
Blitar terletak dikaki lereng gunung Kelud di Jawa Timur. Daerah
Blitar selalu dilanda lahar gunung Kelud yang meledak secara berkala sejak
zaman kuno sampai sekarang. Lahar mengalir kebawah melalui lembah-
lembah sungai dan membeku menutup permukaan bumi. Abu yang
memancardari bawah gunung berapi akhirnya jatuh juga di permukaan bumi
dan bercampur dengan tanah. Lapisan-lapisan tanah vulkanik daerah Blitar
pada hakekatnya merupakan suatu kronologi tentang ledakan-ledakan gunung
Kelud yang kontinu dari zaman dahulu kala. Geologis tanah daerah Blitar
berupa tanah vulkanik yang mengandung abu ledakan gunung berapi, pasir
dan napal (batu kapur bercampuran tanah liat). Warnanya kelabu kekuning-
kuningan. Sifatnya masam, gembur dan peka terhadap erosi. Tanah semacam
itu disebut tanah regosol yang dapat digunakan tuntuk penanaman padi, tebu
tembakau dan sayur- sayuran. Disamping sawah yang sekarang mendominasi
pemandangan alam daerah sekitar Kota Blitar ditanam pula tembakau di
34
daerah ini. Tembakau ini ditanam sejak zaman Belanda berhasil menaruh
daerah ini dibawah jurisdiksinya dalam Abad XVII. Bahkan pernah maju-
mundur Blitar ditentukan oleh berhasil tidaknya produksi tembakau di daerah
ini. Sungai Brantas mengalir memotong daerah Blitar dari Timur ke Barat.
Disebelah Selatan sungai Brantas (daerah Blitar Selatan) kita menjumpai
tanah yang lain lagi jenisnya. Tanah ini tergolong dalam apa yang disebut
grumusol. Tanah grumusol merupakan batu-batuan endapan yang berkapur di
daerah bukit maupun gunung. sifatnya basah.
Gambar 3.1 Jumlah Penduduk kabupaten Blitar
Tahun 2010-2017
Sumber: BPS, Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2018
Penduduk merupakan salah satu potensi bagi Kabupaten Blitar
untuk menggerakkan pembangunan, namun sebaliknya menjadi
permasalahan apabila kualitas sumberdaya manusianya masih rendah.
Jumlah penduduk yang besar dengan kualitas SDM yang tinggi akan
sangat mendukung pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan
kesejahteraan masyarakat.
35
Kabupaten Blitar memiliki jumlah penduduk yang tiap tahunnya
meningkat, terlihat dari gambar 1. Tahun 2017 kabupaten Blitar memiliki
jumlah penduduk perempuan sebanyak 578.015 jiwa sedangkan untuk
laki-laki sebanyak 575.788 jiwa. Jika ditotal secara keseluruhan
kabupaten Blitar memiliki penduduk sebanyak 1.153.803 jiwa. Dan
penduduk ini tersebar di 22 kecamatan dan 248 desa. (BPS Kab. Blitar
tahun 2018)
36
3.2 Desa Kerjen
3.2 1 Kondisi Geografis
Wilayah Desa Kerjen terletak di Kecamatan Srengat Kabupaten
Blitar. Luas wilayah desa Kerjen yaitu 334.5 Ha, yang terdiri dari tanah
persawahan, tanah kering, fasilitas umum. Desa Kerjen memiliki dua (2)
dusun yaitu, Kerjen 1 dan Kerjen 2.
Adapun batas-batas desa Kerjen yakni :
1. Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Srengat, Desa
Kauman, Desa Togogan Kecamatan Srengat
2. Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Srengat, Desa
Wonorejo, dan Desa Pakisrejo Kecamatan Srengat
3. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Karanggayam, dan
Desa Pakisrejo Kecamatan Srengat
4. Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Karanggayam,
Desa Kolomayan Kecamatan Srengat
3.2 2 Struktur Pemerintah Desa Kerjen
Untuk menjalankan pemerintahan yang ada di desa, desa Kerjen
memiliki struktur organisasi dan tata kerja pemerintahan sebagai berikut:
37
Gambar 3.3 Bagan Struktur Organisasi Dan Tata Kerja
Pemerintah Desa Kerjen
Kepala Desa Kerjen
Amirudin, S.Pd
Sekretaris Desa
Iswayan, S.E
KAUR UMUM
Ali Mustofa
KAUR KEU
Suryani
KASUN Kerjen I
Zubaedi
KASUN Kerjen II
Ahmad Sultoni
KAUR PEM
M. Nasikhin
KAUR KESRA
Ira Dwi Cahyani
Sumber: Data Desa Tahun 2018
38
Tugas Dan Fungsi Struktur Desa
1. Kepala Desa
Menurut UU RI No 6 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 3 menyebutkan bahwa
kepala desa adalah pemerintahan desa atau yang disebut. dengan nama lain yang
dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggara. pemerintahan desa. Bertugas
untuk menyelenggarakan pemerintah dan pemberdayaan desa.
2. Sekretaris Desa
Sekretaris desa adalah perangkat yang. membantu kepala desa menjalankan
tugasnya, dan memiliki tugas. menyiapkan dan melaksanakan pengelolaan
administrasi. desa, membantu persiapan penyusunan peraturan desa dan bahan.
untuk laporan penyelenggara pemerintah desa serta melaksanakan tugas. lain yang
diberikan kepala desa. Dan untuk menjalankan tugasnya tersebut sekretaris desa
dibantu oleh beberapa kepala urusan (KAUR), yaitu:
- Kepala Urusan Keuangan (KAUR KEU)
KAUR KEU memiliki tugas membantu. sekretaris desa mengelola
sumber pendapatan, administrasi keuangan, penyusunan. APB desa dan
membuat laporan keuangan. Serta melakukan tugas lain. yang diberikan
oleh sekretaris.
- Kepala Urusan Umum (KAUR UMUM)
KAUR UMUM memiliki tugas membantu sekretaris desa dalam.
mengelola arsip desa, inventaris kekayan desa, dan. administrasi umum.
39
Selain itu juga sebagai penyedia, pemelihara, dan perbaikan. peralatan
kantor. Selain itu juga melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
sekretaris desa.
3. Pelaksana Teknis Desa
- Kepala Urusan Pemerintah (KAUR PEM)
Memiliki tugas membantu. kepala desa dalam mengelola administrasi
desa dan perumusan bahan. kebijakan desa. Berfungsi melaksanakan
kegiatan berkaitan dengan. kependudukan, pertanahan, pembinaan
ketentraman, dan ketertiban masyarakat desa.
- Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (KAUR KESRA)
Memiliki tugas membantu kepala. desa mempersiapkan perumusan
kebijakan teknis penyusunan. program keagamaan dan melaksanakan
program pemberdayaan dan sosial kemasyarakatan. Melaksanakan
hasil persiapan program. keagamaan, pemberdayaan masyarakat dan
sosial kemasyarakatan.
4. Kepala Dusun
Kepala. dusun atau disingkat. kasun memiliki .tugas membantu .kepala. desa
melaksanakan tugas-tugas di .wilayah dusun. Membantu .kinerja .dan
melaksanakan. kegiatan yang. diselenggarakan pemerintah desa di kawasan dusun
dalam. mensejahterakan masyarakat.
40
3.2 3 Fasilitas Umum Desa Kerjen
Adapun jumlah data fasilitas umum seperti sekolah dan sarana
kesehatan di Desa Kerjen sebagai berikut :
Tabel 3.1 Fasilitas Umum di Desa Kerjen
No. Fasilitas Jumlah
1 TK/PAUD 3
2 SD Negeri 1
3 SD Swasta 1
4 Poskesdes 1
5 Posyandu 3
6 Bidan desa 1
Sumber: Arsip Desa Kerjen tahun 2019
3.2 4 Kondisi Demografi
Masyarakat desa Kerjen berjumlah 3019 jiwa, dengan kepala
keluarga berjumlah 1005 kk. Jumlah penduduk desa Kerjen yang berjenis
kelamin laki-laki ada 1554 jiwa dan jumlah penduduk berjenis kelamin
perempuan ada 1465 jiwa. Penduduk yang tersebar di Kerjen rata-rata
merupakan warga lokal atau asli desa Kerjen. Adapun penduduk desa
Kerjen menurut umur:
Tabel 3.2 Penduduk desa kerjen
Berdasarkan Umur Tahun 2019
Umur
(tahun) Jumlah (jiwa)
0-4 73
41
5-9 101
10-14 195
15-19 266
20-24 222
25-29 211
30-34 218
35-39 248
40-44 259
45-49 263
50-54 223
55-59 191
60-64 103
65-69 81
70-74 84
75+ 107
TOTAL 2845 jiwa
Sumber : Data Profil Desa Kerjen Tahun 2019
3.2 5 Kondisi Ekonomi
Perekonomian penduduk di desa Kerjen terbesar adalah pada
sektor pertanian. Di Kerjen masih banyak terdapat sawah dan
masyarakatnya yang memiliki lahan pertanian, sehingga tidak heran jika
mayoritas masyarakat desa Kerjen adalah petani. Adapun pekerjaan
masyarakat desa Kerjen yang lainnya adalah peternak, perdagangan, PNS
42
dan lain sebaginya. Berikut adalah mata pencaharian penduduk desa
Kerjen berdasarkan jenisnya:
Tabel 3.3 Mata Pencaharian Penduduk
Desa Kerjen Tahun 2019
No. Perkejaan Jumlah
1. Tidak bekerja/ belum bekerja 1304
2. Pertanian 657
3. Peternakan 52
4. Perdagangan 34
5. PNS 36
6. Lain-lain 762
Sumber : Arsip Desa Kerjen tahun 2019
3.2.6 Kondisi Pendidikan
Pendidikan pada masyarakat desa Kerjen tergolong rendah, karena
banyak dari masyarakat yang hanya lulusan sekolah dasar (SD) maupun
sekolah menengah pertama (SMP) saja. Berikut adalah data penduduk
berumur di atas 10 tahun menurut tingkat pendidikan pada tahun 2019:
Tabel 3.4 Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2019
No. Pendidikan Jumlah
1 Tidak/belum tamat SD 1258
2 SD 896
3 SLTP/MTS 382
43
4 SLTA/MA 198
5 SMK 76
6 D1/D2/D3 .4.
7 S1 41
8 S2/S3 .-.
Sumber : Arsip Desa Kerjen tahun 2019
3.2.7 Realitas Pernikahan Dini di Desa Kerjen
Desa Kerjen merupakan desa yang berada di kecamatan Srengat
kabupaten Blitar. Desa ini memiliki tingkat kesejahteraan yang bisa
dibilang rendah. Terlihat dari data mata pencaharian penduduk hampir
setengah dari jumlah penduduk di desa Kerjen belum atau tidak memiliki
pekerjaan. Selain itu mayoritas penduduk desa Kerjen hanya lulusan
sekolah dasar saja. Dari sinilah muncul yang namanya pernikahan dini.
Dari hasil observasi pada masyarakat desa Kerjen cukup banyak yang
melakukan pernikahan dini, rata-rata dari mereka yang melakukan
pernikahan dini adalah dari keluarga yang memiliki tingkat perekonomian
rendah dan juga anak-anak yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
Ekonomi yang mempengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di desa
Kerjen. Dan ini menjadi salah satu pendorong maraknya pernikahan dini di
desa Kerjen. Seperti yang diungkapkan oleh bapak kepala desa Kerjen:
“kemiskinan yang menjadi salah satu pendorong anak-anak remaja
di desa ini putus sekolah dan pada akhirnya dinikahkan oleh orang
tuanya” (wawancara dengan kepala desa)
Selain itu masyarakat desa Kerjen mayoritas adalah beretnis Jawa
yang memegang teguh nilai beretika di dalam bermasyarakat. Mereka akan
44
merasa sungkan atau malu jika mendapat pelabelan yang negatif dari
tetangga. Pelabelan masyarakat yang negatif muncul ketika melihat gadis
yang sering berpacaran atau dibawa ke luar oleh laki-laki. Untuk
menghindari stigma yang negatif ini maka mayoritas perempuan desa
Kerjen untuk menikah di usia dini.