Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

28
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya kita masih diberi kemampuan untuk dapat berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Menarik untuk di simak penuturan Bacharudin Yusuf Habibie bahwa kebudayaan dan teknologi selalu berjalan berdampingan, saling mengisi, menentukan masa depan suatu bangsa. Jika kebudayaan suatu bangsa mati, mati pula teknologi bangsa itu. Begitu pula jika kebudayaan dan teknologi suatu bangsa terkekang, bangsa itu tidak tumbuh. Sebaliknya jika keduanya diberikan kesempatan mekar, masa depan bangsa itu mekar dan berkembang. Masa depan suatu bangsa atau dalam skala lebih kecil suatu daerah, sangat tergantung dengan perkembangan budaya dan teknologi. Suatu daerah yang dijadikan sebagai tempat subur bagi berkembangnya budaya dan teknologi akan mencapai derajat terdepan menjadi unggul sebagai pemimpin dalam ilmu pengetahuan dan peradaban manusia. Menjadikan suatu daerah unggul dalam ilmu pengetahuan dan peradaban di masa depan, tentu harus di mulai dari masa sekarang. Sejalan dengan teori sebab akibat, masa sekarang ditentukan dari masa lalu dan masa depan ditentukan oleh masa sekarang serta masa sekarang adalah masa lalu dari masa depan. Keberanian menentukan sikap dan menetapkan kebijakan membangun peradaban dengan membangun “Techno Park Pusaka” Kabupaten Kaur pada masa sekarang akan menentukan kesejahteraan masyarakat pada masa depan. Semoga usulan kegiatan pembangunan “Techno Park Pusaka” Kabupaten Kaur ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kaur pada khususnya dan Propinsi Bengkulu pada umumnya. Bintuhan, Januari 2015 PROPOSAL “TECHNO PARK PUSAKA” KAB. KAUR 1

description

Ajuan Pendanaan Pembangunan Kawasan Technopark Pusaka Kabupaten Kaur

Transcript of Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

Page 1: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya

kita masih diberi kemampuan untuk dapat berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi kesejahteraan

masyarakat.

Menarik untuk di simak penuturan Bacharudin Yusuf Habibie bahwa kebudayaan dan

teknologi selalu berjalan berdampingan, saling mengisi, menentukan masa depan suatu bangsa. Jika

kebudayaan suatu bangsa mati, mati pula teknologi bangsa itu. Begitu pula jika kebudayaan dan

teknologi suatu bangsa terkekang, bangsa itu tidak tumbuh. Sebaliknya jika keduanya diberikan

kesempatan mekar, masa depan bangsa itu mekar dan berkembang.

Masa depan suatu bangsa atau dalam skala lebih kecil suatu daerah, sangat tergantung

dengan perkembangan budaya dan teknologi. Suatu daerah yang dijadikan sebagai tempat subur

bagi berkembangnya budaya dan teknologi akan mencapai derajat terdepan menjadi unggul

sebagai pemimpin dalam ilmu pengetahuan dan peradaban manusia.

Menjadikan suatu daerah unggul dalam ilmu pengetahuan dan peradaban di masa depan,

tentu harus di mulai dari masa sekarang. Sejalan dengan teori sebab akibat, masa sekarang

ditentukan dari masa lalu dan masa depan ditentukan oleh masa sekarang serta masa sekarang

adalah masa lalu dari masa depan. Keberanian menentukan sikap dan menetapkan kebijakan

membangun peradaban dengan membangun “Techno Park Pusaka” Kabupaten Kaur pada masa

sekarang akan menentukan kesejahteraan masyarakat pada masa depan.

Semoga usulan kegiatan pembangunan “Techno Park Pusaka” Kabupaten Kaur ini mampu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kaur pada khususnya dan Propinsi Bengkulu

pada umumnya.

Bintuhan, Januari 2015

Bappeda Kabupaten KaurKepala,

Drs. Edi Suardi, B

NIP. 19580727 198303 1 013

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 1

Page 2: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Data empiris menunjukkan adanya korelasi antara penguasaan teknologi dengan kemajuan

perekonomian suatu daerah. Dalam kasus Kabupaten Kaur, meskipun kinerja perekonomian daerah

relatif baik, namun kontribusi teknologi terhadap pertumbuhan ekonomi masih belum

menggembirakan. Saat ini Kabupaten Kaur masih dihadapkan pada dua kendala yang menjadi

tantangan utama, yaitu :

a. Keterbatasan kapasitas investasi daerah di sektor industri hilir untuk mengolah bahan mentah

atau bahan setengah jadi menjadi produk jadi.

b. Belum siapnya teknologi daerah untuk menyokong tumbuh kembang industri hilir tersebut.

1.2 Tujuan

“Techno Park Pusaka” Kabupaten Kaur merupakan kawasan khusus di Pondok Pusaka yang

diorganisasikan secara profesional dengan tujuan :

a. Meningkatkan kesejahteraan komunitas di sekitar kawasan tersebut melalui pendayagunaan

iptek dan budaya inovasi yang terintegrasi dengan kegiatan bisnis dan pendidikan.

b. Meningkatkan kewirausahaan dan inovasi dengan menggunakan inkubator canggih dan

penyebaran layanan konseling yang ekstensif, baik dalam konteks teknis dan operasional untuk

ekonomi lokal. Inkubator bisnis dan teknologi dirancang bagi lulusan akademi dan wirausaha

muda untuk mengembangkan inovasi dan mengkomersialkannya.

c. Memberi layanan pendidikan di bidang aplikasi praktis industri seperti program pelatihan

mekanik manufaktur, pengelasan, mekanik garmen, otomotif, informasi teknologi (IT /

elektronik) dan teknik mesin.

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 2

Page 3: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

II. GAMBARAN UMUM

2.1 Kondisi Geografis dan Iklim

Secara astronomis Kabupaten Kaur terletak pada posisi 4°15’8,21”– 4°55’27,77” Lintang

Selatan (LS) dan 103°4’8,76”–103°46’50,12” Bujur Timur (BT). Kondisi astronomis ini memberikan

gambaran bahwa Kabupaten Kaur beriklim tropis atau Iklim A karena terletak antara 0° – 23½° LS.

Pada tahun 2013, tercatat suhu udara rata-rata di Kabupaten Kaur mencapai 31,22°C, tekanan

udara 1.013,00 mb, rata-rata jumlah hari hujan per bulan 11 kali dengan ratarata curah hujan

mencapai 188,83 mm.

Musim yang terjadi di Kabupaten Kaur sebagaimana wilayah lainnya di Indonesia dikenal dua

musim, yaitu musim hujan (Desember - Maret) dan musim kemarau (Juni - September) sementara

pada bulan April-Mei dan Oktober - November merupakan masa peralihan / pancaroba.

Secara geografis Kabupaten Kaur terletak di sebelah barat Pegunungan Bukit Barisan,

termasuk dalam wilayah administrasi paling selatan Provinsi Bengkulu, Indonesia. Berjarak sekitar

250 km dari ibukota Provinsi Bengkulu memanjang dari perbatasan Provinsi Lampung ke arah utara

berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2003, secara administrasi Kabupaten Kaur berbatasan dengan :

- Sebelah utara : Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan

- Sebelah selatan : Kabupaten Pesisir Barat (pemekaran dari Kabupaten Lampung Barat),

Provinsi Lampung

- Sebelah barat : Samudera Hindia

- Sebelah timur : Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan

Berdasarkan Undang-undang tersebut dan surat Mendagri No. 136 / 205 / PUM tanggal 12

September 2005, luas wilayah daratan Kabupaten Kaur mencapai 2.365 km2 atau 236.500 Ha,

panjang garis pantai 89,17 km dan luas kawasan laut sejauh 4 mil dari garis pantai seluas 660,59

km2.

Topografi wilayah Kabupaten Kaur terbagi menjadi 3 (tiga) jalur yaitu :

1. Jalur Low Land (dataran rendah) dengan ketinggian 0 – 100 m diatas permukaan laut. Wilayah

yang termasuk dalam Jalur Low Land mencapai 9% atau 20.889 hektar. Kecamatan yang

termasuk ke dalam Jalur Low Land adalah Kecamatan Tanjung Kemuning, Semidang Gumay,

Kaur Utara, Tetap, Kaur Selatan, Maje dan Nasal.

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 3

Page 4: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

2. Jalur Bukit Range dengan ketinggian 100 – 1.000 m. Wilayah yang termasuk dalam Jalur Bukit

Range mencapai 61% atau 144.026 hektar. Semua kecamatan di Kabupaten Kaur sebagian

wilayahnya ada yang masuk katagori jalur ini.

3. Jalur Pegunungan dengan ketinggian > 1.000 m. Wilayah yang termasuk dalam Jalur

Pegunungan mencapai 30% atau 71.585 hektar. Di Kabupaten Kaur, yang termasuk ke dalam

jalur ini adalah kawasan Bukit Barisan.

2.2 Kondisi Penduduk dan Tenaga Kerja

Penduduk Kabupaten Kaur pada tahun 2013 mencapai 112.894 jiwa. Sedangkan pada tahun

2012 berjumlah 110.921 jiwa atau meningkat 1,78 persen. Rasio jenis kelamin Kabupaten Kaur

pada tahun 2013 sebesar 107. Hal ini berarti bahwa dari setiap 100 penduduk perempuan terdapat

107 penduduk laki-laki. Dari lima belas kecamatan yang ada di Kabupaten Kaur, Kecamatan Kaur

Tengah merupakan kecamatan yang memiliki rasio jenis kelamin terendah dengan besaran 100.

Sementara Kecamatan Nasal dan Maje memiliki rasio jenis kelamin paling tinggi yakni sebesar 117.

Angkatan kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja, sementara tidak

bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Penduduk usia kurang dari 15 tahun meski telah bekerja

guna memenuhi kebutuhan hidupnya tidak termasuk angkatan kerja. Angkatan kerja sebagai bagian

dari aspek demografi memiliki kecenderungan meningkat atau menurun sesuai perubahan yang

dialami oleh penduduk. Hal ini disebabkan faktor-faktor alamiah, yakni kelahiran dan kematian

serta perpindahan yang menyebabkan pergeseran jumlah penduduk. Sementara angka

pengangguran didefinisikan sebagai penduduk usia kerja yang mencari pekerjaan, mempersiapkan

usaha, merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan dan yang sudah mendapat pekerjaan tetapi

belum mulai bekerja. Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Kaur pada tahun 2013 sebanyak 49.073

orang, sedangkan tingkat pengangguran sebesar 7,79 persen.

2.3 Kondisi Sosial dan Kesejahteraan

Keadaan sosial penduduk Kabupaten Kaur digambarkan dalam beberapa variabel, antara lain:

pendidikan, kesehatan dan keluarga berencana, keamanan, agama dan fasilitas layanan sosial. Pada

tahun 2013 Kabupaten Kaur memiliki sekolah baik negeri maupun swasta sebanyak 214 yang terdiri

dari 141 Sekolah Dasar (SD/MI), 49 Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs), dan 24 Sekolah

Menengah Atas (SMA/MA/SMK). Selama tahun ajaran 2012/2013, jumlah murid SD/MI sebanyak

15.275 orang, SMP/MTs sebanyak 6.203 orang dan SMA/MA/SMK sebanyak 4.158 orang. Jumlah

guru yang mengajar di masingmasing sekolah pada tahun ajaran 2012/2013 terdiri atas SD/MI

sebanyak 949 orang, SMP/MTs sebanyak 635 orang dan SMA/MA/SMK sebanyak 374 orang.

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 4

Page 5: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

Sementara perbandingan jumlah guru yang mengajar di sekolah dengan murid ditunjukkan dengan

rasio murid dan guru. Rasio murid dan guru pada tahun ajaran 2012/2013 adalah sebesar 16 untuk

murid-guru SD/MI, 10 untuk SMP/MTs, dan sebesar 18 untuk SMA/MA/SMK. Hal ini menunjukan

bahwa 1 orang guru SD/MI mengajar 16 orang murid, 1 orang guru SMP/MTs mengajar 10 orang

murid, dan 1 orang guru SMA/MA/SMK mengajar 18 orang murid SMA/MA/SMK.

Fasilitas kesehatan merupakan salah satu cerminan pembangunan manusia di Kabupaten

Kaur. Pada tahun 2013 terdapat 1 (satu) buah rumah sakit di wilayah Kabupaten Kaur. Sedangkan

fasilitas kesehatan lainnya yakni puskesmas 16 unit.

Di bidang Keluarga Berencana (KB), berdasarkan data dari Badan Koordinasi Keluarga

Berencana Kabupaten Kaur menunjukkan bahwa jumlah peserta KB aktif atau akseptor aktif di

Kabupaten Kaur terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 jumlah akseptor aktif di

Kabupaten Kaur sebanyak 22.485 pasangan. Akseptor aktif di Kabupaten Kaur umumnya lebih

banyak menggunakan alat kontrasepsi suntik dan pil, dimana mencapai masing-masing proporsinya

38,78 persen dan 37,94 persen.

Di bidang keamanan, jumlah tindak kejahatan yang berkaitan dengan penganiayaan,

pencurian / perampokan, pembunuhan, penipuan, kesusilaan dan pelanggaran lainnya disajikan

menurut tahun. Secara umum jumlah tindak kejahatan yang dilaporkan pada tahun 2013

mengalami pergerakan dibanding tahun sebelumnya yaitu dari 122 kasus menjadi 158. Sedangkan

jumlah kecelakaan lalu lintas di tahun 2013 mengalami penurunan dari 44 kasus di tahun 2012

menjadi 35 kasus pada tahun 2013.

Jumlah agama yang dianut penduduk Kabupaten Kaur ada lima, yaitu Islam, Kristen, Katholik,

Hindu dan Budha. Diantara agama-agama tersebut, Islam merupakan agama dengan jumlah

pemeluk terbesar. Pada tahun 2013, jumlah pemeluk agama Islam sebesar 99,86 persen, Kristen

Protestan sebesar 0,08 persen, Katholik sebesar 0,01 persen, Hindu sebesar 0,04 persen, dan Budha

sebesar 0,01persen.

2.4 Kondisi Pertanian

Sektor pertanian berperan penting dalam perekonomian Kabupaten Kaur karena merupakan

sektor utama yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB). Pada tahun 2013 kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Kaur adalah

sebesar 46,55 persen. Dengan nilai nominal 324,03 milyar rupiah (atas dasar harga berlaku).

Cakupan kegiatan pertanian yang ada di wilayah ini terdiri beberapa jenis kegiatan yaitu pertanian

tanaman bahan makanan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 5

Page 6: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

Pada tahun 2013, rata-rata produksi per hektar padi sawah mencapai 4,28 ton per hektar,

sedangkan padi ladang sebesar 2,15 ton per hektar. Sedangkan nilai produksinya, padi ladang

sebesar 3.443 ton sementara padi sawah sebesar 46.052 ton. Produksi komoditas palawija

mencakup jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar sebesar 11.678 ton .

Pada tahun ini, jumlah produksi komoditi palawija selain kacang hijau dan ubi jalar mengalami

kenaikan produksi dibanding tahun 2012. Namun jika dilihat dari produktivitasnya, komoditi yang

mengalami kenaikan produktivitas hanya ubi kayu dan ubi jalar, sisanya menurun.

Selain tanaman padi dan palawija, Kabupaten Kaur juga memiliki keragaman produksi

tanaman hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan. Pada tahun 2013, terdapat 7 jenis

komoditi sayuran yang ditanam di berbagai daerah kecamatan, yaitu kacang panjang, cabe, tomat,

terung, ketimun, kangkung dan bayam. Total luas panen tanaman sayuran pada tahun ini mencapai

1.771 hektar dengan produksi sebesar 1,91 ton.

Perkebunan di Kabupaten Kaur terdiri atas perkebunan perusahaan dan perkebunan rakyat.

Pada tahun 2013, luas tanaman perkebunan rakyat di Kabupaten Kaur mencapai 32.233 hektar.

Luas tanaman perkebunan kopi mencapai 8.995 atau sekitar 27,90 persen dari total luas tanaman

perkebunan rakyat dengan tingkat produksi 6.906 ton. Kemudian disusul perkebunan kelapa sawit

dengan luas tanam 7.978 hektar dan produksi 7.569 ton, perkebunan karet dengan luas tanam

7.460 hektar dan produksi 3.401 ton, dan sisanya perkebunan lainnya.

Hewan ternak dibagi dalam kelompok ternak besar, ternak kecil dan unggas. Ternak yang

masuk kategori ternak besar adalah sapi perah, sapi, kerbau dan kuda. Sedangkan kambing, domba,

babi, ayam, dan itik merupakan ternak kecil dan unggas. Secara umum, populasi sapi potong tahun

2012 mencapai 8.847 ekor, sementara populasi kerbau mencapai 5.829 ekor. Sedangkan populasi

unggas sebanyak 70.936 ekor.

Wilayah Kabupaten Kaur yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia menunjukkan

besarnya potensi perikanan yang besar. Disamping berasal dari laut, produksi ikan juga diperoleh

dari pengembanagn budidaya perikanan. Produksi perikanan laut pada tahun 2013 mencapai

2.381.916,00 ton.

2.5 Kondisi Perindustrian, Pertambangan dan Energi

Klasifikasi industri pengolahan dibagi ke dalam 4 (empat) kategori berdasarkan jumlah tenaga

kerja, yaitu: industri besar, jika jumlah pekerjanya lebih dari 100 orang, industri sedang jika jumlah

pekerjanya antara 20 hingga 99 orang. Sementara jika suatu industri mempekerjakan antara 5-19

orang maka di klasifikasikan sebagai industri kecil. Sedangkan jika jumlah pekerjanya 1 hingga 4

orang, diklasifikasikan sebagai industri kerajinan rumah tangga.

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 6

Page 7: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

Peranan sektor industri pengolahan dalam perekonomian Kabupaten Kaur belum

memberikan determinasi yang berarti terhadap perekonomian Kabupaten Kaur. Di Kabupaten Kaur

hanya terdapat sebuah perusahaan besar/sedang berupa industri CPO (Crude Palm Oil). Karenanya,

selama kurun waktu 2010- 2013 peranan sektor industri pengolahan dalam PDRB hanya mencapai 1

hingga 2 persen per tahun.

Pada tahun 2013, menurut catatan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha

Kecil Menengah, industri yang memiliki jumlah unit industri terbanyak di Kabupaten Kaur adalah

Industri pengolahan tanah liat, pasir dan semen yaitu sebanyak 99 unit.

Peranan sektor pertambangan dan penggalian dalam perekonomian Kabupaten Kaur relatif

masih rendah. Hal ini disebabkan karena sektor ini hanya mengandalkan subsektor penggalian.

Selama waktu 2007-2013 kontribusi sektor pertambangan dan penggalian dalam PDRB rata-rata

kurang dari satu persen per tahun. Rendahnya kontribusi sektor pertambangan dan penggalian

dalam perekonomian disebabkan belum optimalnya eksploitasi bahan-bahan tambang yang

terkandung di bumi Kabupaten Kaur.

Kondisi yang sama terjadi pada peranan subsektor listrik dimana peranan subsektor ini dalam

perekonomian Kabupaten Kaur sangat kecil. Selama 2007-2013 kontribusi subsektor listrik dalam

PDRB kurang dari satu persen per tahun. Pembangunan infrastruktur kelistrikan dalam upaya untuk

mencukupi kebutuhan listrik di Kabupaten Kaur terus diupayakan, baik melalui peningkatan kinerja

pembangkit listrik tenaga diesel yang telah ada, penambahan mesin-mesin pembangkit listrik baru,

serta jika memungkinkan melalui pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Kinerja

Perusahaan Listrik Negara (PLN) cabang Kaur pada kurun waktu 2009- 2013 relatif meningkat. Hal

itu terlihat dari peningkatan daya terpasang, peningkatan produksi listrik, peningkatan penjualan

listrik, dan peningkatan pelanggan listrik. Pada tahun 2013 produksi listrik yang terjual sebesar

24,10 juta kwh.

2.6 Kondisi Perdagangan

Sektor perdagangan, hotel, dan restoran merupakan salah satu sektor yang cukup penting

dalam perekonomian Kabupaten Kaur. Peranan sektor ini cukup dominan mengingat banyaknya

wilayah di Kabupaten Kaur yang menghasilkan komoditi berupa hasil pertanian, antara lain sayur-

sayuran dan buahbuahan, beras serta hasil perkebunan seperti kelapa sawit, karet, kopi dan aneka

komoditi lainnya. Disamping itu juga barang hasil galian/tambang dan barang-barang industri.

Selama kurun waktu 2009-2013, kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran dalam PDRB

Kabupaten Kaur cukup dominan, yaitu berkisar antara 19-20 persen per tahun.

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 7

Page 8: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

Pada tahun 2013, jumlah lembaga usaha berbadan hukum di Kabupaten Kaur adalah 305

usaha. Perseroan Terbatas (PT) berjumlah 4, Firma/CV berjumlah 19, koperasi berjumlah 189 dan

usaha perorangan berjumlah 93. Data koperasi tersebut merupakan koperasi yang tercatat di Dinas

Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Kaur, baik aktif maupun tidak. Sarana perdagangan

menurut jenisnya masih mengandalkan pasar desa yang berjumlah 20 pasar.

2.7 Kondisi Transportasi dan Komunikasi

Pembangunan dan peningkatan fasilitas transportasi seperti jalan dan jembatan sangat

penting untuk memudahkan hubungan komunikasi dan proses mobilisasi penduduk antardaerah

untuk menunjang kelancaran distribusi barang dan jasa sehingga berdampak pada peningkatan

pertumbuhan ekonomi, utamanya untuk daerah-daerah yang sulit terjangkau dan terisolir.

Pada tahun 2013, panjang jalan di Kabupaten Kaur mengalami penambahan sepanjang 24,81

km dari 638,85 km pada tahun 2012 menjadi 663,66 km. Sekitar 10,64 persen atau 70,61 km

merupakan jalan nasional yang tanggung jawab dan wewenangnya ada di bawah Kementerian

Pekerjaan Umum. Sementara 71,23 persen atau 472,75 km merupakan tanggung jawab pemerintah

kabupaten dalam hal ini merupakan tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum kabupaten. Dari

panjang jalan yang ada tersebut 57,72 persen telah diaspal dan sisanya memiliki beraneka tipe

permukaan.

Jumlah kendaraan bermotor yang ada di Kabupaten Kaur dari tahun ke tahun terus

mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 tercatat sejumlah 12.074 unit, yang terdiri dari 11.180

atau 92,60 persen merupakan kendaraan roda dua dan selebihnya yaitu 894 unit (7,40 persen)

adalah kendaraan roda empat.

Masyarakat yang menggunakan jasa pos dalam pengiriman surat, paket barang dan uang

lewat kantor pos makin menurun. Selain ditengah berkembangnya teknologi komunikasi melalui

layanan Short Messages Service (SMS) atau layanan surat elektronik (email). Demikian halnya

pengiriman barang dapat dilakukan melalui jasa pengiriman barang yang menawarkan kecepatan

dalam penyampaian ke tempat tujuan. Pada tahun 2012 produksi surat pos yang dikirimkan dan

diterima melalui Kantor Pos Cabang Kabupaten Kaur sebanyak 4.613 pucuk surat. Ini menunjukkan

peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 2.571 pucuk surat.

2.8 Kondisi Keuangan dan Harga

Pembiayaan pembangunan berasal dari dua sumber yakni Anggaran Pembangunan dan

Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD). Anggaran

pendapatan pemerintah daerah bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan

dan pendapatan lain-lain yang sah. Realisasi pendapatan pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2013

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 8

Page 9: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

sebanyak Rp.460,16 milyar, sebagian besar berasal dari dana perimbangan yaitu sebesar 89,39

persen, 8,35 persen diperoleh dari pendapatan lain-lain yang sah dan 2,26 persen berasal dari PAD.

Bank adalah lembaga keuangan yang salah satu fungsinya adalah sebagai lembaga

intermediasi, yaitu menjadi penghubung antara masyarakat sebagai pemilik dana dengan kalangan

dunia usaha yang membutuhkan dana masyarakat untuk pengembangan usaha melalui instrument

tabungan / deposito dan penyaluran kredit. Sebagai intermediator yang baik, bank harus dapat

dipercaya sebagai tempat menyimpan uang yang aman. Kepercayaan masyarakat terhadap

perbankan di Kabupaten Kaur dari tahun ke tahun semakin meningkat, fenomena itu terlihat dari

tingginya animo masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank, baik dalam bentuk tabungan, giro

maupun deposito.

Selain perbankan, koperasi (KUD maupun non KUD) diharapkan semakin besar peranannya

dalam menggerakkan perekonomian rakyat. Untuk mencapai maksud tersebut, pemerintah telah

melakukan upayaupaya yang antara lain melalui pemberian tambahan modal kegiatan usaha,

pembinaan manajemen, mengikutsertakan koperasi dalam mengelola berbagai bantuan

pemerintah, dan lain-lain. Jumlah koperasi yang berbadan hukum di Kabupaten Kaur pada tahun

2012 sebanyak 165 buah koperasi.

2.9 Kondisi Pengeluaran Penduduk

Besarnya pendapatan yang diterima rumah tangga merupakan penggambaran kesejahteraan

suatu masyarakat. Namun banyak faktor yang menjadi penghalang dalam mengumpulkan data

pendapatan rumahtangga tersebut. Oleh karena itu, BPS menggunakan pendekatan pengeluaran

untuk mendapatkan perkiraan pendapatan. Pengumpulan data tersebut dilakukan melalui Survei

Sosial Ekonomi Nasional yang dilakukan setiap tahun.

Pengeluaran rumah tangga yang terdiri dari pengeluaran untuk konsumsi makanan dan

bukan makanan, menggambarkan pengalokasian pendapatan masyarakat dalam memenuhi

kebutuhannya. Meskipun harga komoditas antar daerah berbeda, namun nilai pengeluaran rumah

tangga dapat menunjukkan perbedaan tingkat kesejahteraan penduduk antar wilayah khususnya

dari sisi ekonomi sehingga angka pengeluaran juga dapat dipakai untuk pembanding antar wilayah.

Pada tahun 2013, rata-rata pengeluaran per kapita rumah tangga di Kabupaten Kaur dalam

memenuhi kebutuhan konsumsinya adalah sebesar Rp533.462,01 per kapita per bulan, yang terdiri

dari konsumsi makanan sebesar Rp327.918,70 per kapita per bulan dan konsumsi bukan makanan

sebesar Rp205.543,31 per kapita per bulan.

Pengeluaran rumah tangga untuk makanan, sebagian besar digunakan untuk konsumsi padi-

padian sebesar Rp76.180,50 per bulan, diikuti konsumsi tembakau dan sirih sebesar Rp56.590,34

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 9

Page 10: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

per bulan, dan konsumsi sayur-sayuran sebesar Rp34.385,66 per bulan. Sedangkan pengeluaran

rumah tangga untuk bukan makanan, sebagian besar digunakan untuk konsumsi perumahan,

penerangan, bahan bakar, air sebesar Rp88.785,44 per bulan diikuti konsumsi aneka barang dan

jasa sebesar Rp79.469,35 per bulan, dan konsumsi barang tahan lama sebesar Rp13.687,36 per

bulan.

2.10 Kondisi Pendapatan Regional

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator untuk mengukur pertumbuhan

ekonomi suatu wilayah. Pada tahun 2013 PDRB Kabupaten Kaur atas dasar harga berlaku telah

mencapai 737,49 milyar rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 sebesar 289,24

milyar rupiah. Apabila dibandingkan dengan tahun 2012, PDRB Kabupaten Kaur tahun 2013 atas

harga berlaku telah mengalami perkembangan sebesar 13,39 persen, sedangkan PDRB Kabupaten

Kaur tahun 2013 atas dasar harga konstan telah mengalami perkembangan sebesar 6,56 persen.

Peranan sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Kaur hingga tahun 2013 masih

sangat dominan. Kedudukan sektor pertanian sebagai leading sector dalam perekonomian

Kabupaten Kaur masih sulit digeser oleh sektor-sektor lainnya. Fenomena itu terlihat dari relatif

besarnya kontribusi sektor pertanian dalam PDRB Kabupaten Kaur atas dasar harga berlaku

dibandingkan sektorsektor lainnya dari tahun ke tahun. Nilai nominal PDRB sektor pertanian atas

dasar harga berlaku pada tahun 2013 sebesar 324,04 milyar rupiah dan peranannya dalam PDRB

Kabupaten Kaur sebesar 43,94 persen. Kemudian diikuti sektor perdagangan, hotel, dan restoran

dengan nilai nominal atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 sebesar 143,79 milyar rupiah

dengan peran sebesar 19,50 persen.

Pada tahun 2013 nilai nominal pendapatan perkapita pertahun penduduk Kabupaten Kaur

diperkirakan sebesar 6,53 juta rupiah, sementara itu nilai nyata pendapatan perkapita pertahun

penduduk Kabupaten Kaur diperkirakan sebesar 5,60 juta rupiah.

2.11 Kondisi Kemiskinan

Pada tahun 1998, BPS melakukan penyempurnaan standar kemiskinan yang meliputi

perluasan cakupan komoditi yang diperhitungkan dalam kebutuhan dasar. Harapannya adalah

dapat mengukur tingkat kemiskinan menjadi lebih realistis. Pada tahun 2013, setelah pemerintah

menetapkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM), jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kaur

tercatat 26.300 jiwa atau sebesar 23,25 persen dari jumlah penduduk. Jumlah penduduk miskin di

Kabupaten Kaur pada bulan september 2013 sebesar 26.300 jiwa (23,25 persen). Dibandingkan

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 10

Page 11: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

dengan penduduk miskin pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 25.300 jiwa

(22,65 persen), berarti jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kaur pada tahun ini mengalami

kenaikan 100 jiwa.

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 11

Page 12: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

III. ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

3.1 Bidang Pendidikan

Dalam mencapai Program Wajib Belajar 9 (sembilan) Tahun dan meningkatkan kualitas

pendidikan, Kabupaten Kaur dihadapkan pada persoalan pendidikan pada daerah terisolir, seperti :

a. Program guru kunjung

b. Sekolah ber-asrama untuk menampung siswa pada daerah-daerah yang tidak terjangkau

3.2 Bidang Ekonomi

Program strategis bidang ekonomi kabupaten kaur ditetapkan secara integrasi antara sistem

produksi – sistem industri – sistem pasar, serta quality control (pengendalian kualitas) dengan issu

strategis dalam sistem produksi adalah peningkatan produksi pangan.

3.3 Bidang Infrastruktur

Program strategis bidang infrastruktur adalah memadukan moda transportasi laut dan darat

untuk menghubungkan Kabupaten Kaur dengan kabupaten tetangga dan menghubungkan propinsi

lain, diantaranya :

a. Pembangunan Pelabuhan Linau

b. Peningkatan status Jalan Tanjung Iman - Air Tembok (Kecamatan Muara Sahung) dari Jalan

Propinsi menjadi Jalan Nasional yang menghubungkan Kabupaten Kaur dan Kabupaten OKU

Selatan Propinsi Sumatera Selatan

c. Pembangunan Rel Kereta Api Tanjung Enim (Propinsi Sumatera Selatan) menuju Pelabuhan

Linau

d. Relokasi Jalan Lintas Barat Sumatera pada titik Pantai Hili dan Air Manulah atau pembangunan

penahan gelombang / ombak laut.

3.4 Bidang Kesehatan

Program strategis di bidang kesehatan adalah meningkatkan kualitas jangkauan dan

pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, meliputi :

a. Peningkatan status RSUD dari Tipe D ke Tipe C

b. Peningkatan daya jangkau layanan kesehatan

c. Mengembangkan Medical Herbal pada PUSTU dan PUSKESDES.

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 12

Page 13: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

3.5 Bidang Lingkungan

Dalam mempertahankan kelestarian lingkungan dan memperhatikan Warming dari UNESCO

tentang status Sumatera Rain Forest Haritage In Dangger List, meliputi :

a. Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)

b. Hutan Kemasyarakatan (HKM) pada Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 30.000 Hektar dan

pencanangannya telah ditetapkan oleh Menteri Kehutanan

c. Pengembangan Hutan Rakyat seluas 2000 Hektar pada wilayah APL yang berstatus lahan tidur

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 13

Page 14: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

IV. FAKTOR PENDUKUNG

Adapun dukungan sarana dan prasarana yang telah tersedia atau eksisting di kawasan Pondok

Pusaka Kabupaten Kaur, antara lain :

1. Lokasi lahan di Pondok Pusaka : ± 700 Ha

2. Komplek Out Bond dan Bumi Perkemahan

3. Komplek Persemaian Permanen

4. Lembah Unggas

5. Komplek PK – LK Dikdas Kaur (SD – SMP INKLUSI)

6. Gedung RRI Bintuhan

7. Gedung Youth Center (Sasana Gulat)

8. Gedung TVRI Bintuhan

9. Gedung Inkubator Bisnis (Pengolahan Batu dan Kayu)

10. Gedung Pengolahan Kripik

11. Sentra Pengolahan Air Dalam Kemasan

12. Gudang Cadangan Pangan

13. Sentra Pengolahan Kopi dan Jahe

14. Pusat Pengembangan Pengolahan Produksi Tanaman Obat

15. Pusat Ekstrack Daerah

16. Laboratorium Kimia Pangan dan Biologi

17. Sentra Pengolahan Umbi-umbian (Mocaf)

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 14

Page 15: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

V. RENCANA KEGIATAN

5.1 Jenis Kegiatan

Adapun kegiatan yang akan diusulkan sebagai salah satu penunjang dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kaur yaitu kegiatan pembangunan “Techno Park Pusaka”

Kabupaten Kaur dimana biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp

20.000.000.000,- ( Dua Puluh Milyar Rupiah ) yang bersumber dari dana Kementerian Riset dan

Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Tahun Anggaran 2015.

5.2 Mekanisme Pelaksanaan

Kegiatan ini akan dilaksanakan / dikerjakan oleh penyedia barang dan jasa yang ditunjuk oleh

daerah melalui proses lelang. Meskipun melalui lelang dan pekerjaannya dikerjakan oleh penyedia

barang dan jasa, tetap diharapkan adanya keterlibatan / partisipasi masyarakat, sehingga

masyarakat setempat dapat berkonstribusi / merasakan manfaat dengan adanya kegiatan

tersebut.

Adapun tahapan pelaksaan kegiatan ini meliputi :

a. Persiapan dan perencanaan kegiatan (pengajuan proposal, perencanaan teknis, identifikasi dan

penetapan lokasi)

b. Pelaksanaan kegiatan

c. Monitoring dan evaluasi oleh tim pengendali kabupaten dan kementerian

5.3 Jadwal Kegiatan

Kegiatan ini diharapkan akan terlaksana pada tahun anggaran 2015, dengan rician berikut :

KEGIATANTRIWULAN

I II III IVPersiapan PekerjaanPelaksanaan PekerjaanPertanggungjawabanSerah Terima Pekerjaan

5.4 Lokasi Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pembangunan “Techno Park Pusaka” Kabupaten Kaur direncanakan

berlokasi di kawasan Pondok Pusaka Kabupaten Kaur dimana luas lahan yang disediakan ± 700 Ha.

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 15

Page 16: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

5.5 Usulan Biaya

USULAN PEMBANGUNAN " TECHNO PARK PUSAKA " KABUPATEN KAURPROPINSI BENGKULU

No Uraian Usulan Volume Satuan Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

A. PERENCANAAN KAWASAN 500.000.0001 Revisi Masterplan Kawasan Pondok

Pusaka1 Paket 300.000.000 300.000.000

2 Studi Kelayakan Kawasan Pondok Pusaka

1 Paket 200.000.000 200.000.000

B. PEMBANGUNAN PRODUK UNGGULAN 2.750.000.0001 Pembangunan Gedung 1 Paket 1.250.000.000 1.250.000.000 500 M²2 Mesin Pengolahan Mocaf 1.000.000.000

Mesin Perajang/Pemotong/Pengiris 10 Unit 10.000.000 100.000.000Tabung Fermentor 10 Unit 10.000.000 100.000.000Mesin Peniris Air/Spinner 10 Unit 10.000.000 100.000.000Mesin Penepung 10 Unit 11.000.000 110.000.000Mesin Pengayak 10 Unit 19.000.000 190.000.000Mesin Pengering/Oven 10 Unit 25.000.000 250.000.000Mesin Pembuat Mie 10 Unit 15.000.000 150.000.000

3 Mesin Pengolahan Kopi 500.000.000Mesin Pembubuk (kap. 150kg/jam) 6 Unit 25.000.000 250.000.000Mesin Sangrai (kap. 15 Kg/Batch) 6 Unit 25.000.000 250.000.000

C. PEMBANGUNAN PERBENGKELAN 2.250.000.0001 Pembangunan Gedung 1 Paket 1.250.000.000 1.250.000.000 500 M²2 Peralatan Bengkel Pertanian 1.000.000.000

Kunci Set 5 Unit 10.000.000 50.000.000Mesin Bor Magnet 5 Unit 10.000.000 50.000.000Obeng dan Bor Baterai 5 Unit 5.000.000 25.000.000Dongkrak Botol 5 Unit 15.000.000 75.000.000Gerindra Tangan 5 Unit 5.000.000 25.000.000Mesin Potong Besi 5 Unit 5.000.000 25.000.000Mesin Bubut Besar 2 Unit 150.000.000 300.000.000Mesin Las 5 Set 50.000.000 250.000.000Mesin Genset 1 Unit 50.000.000 50.000.000Mesin Circle 5 Unit 10.000.000 50.000.000Suku Cadang Alat Pertanian 1 Paket 100.000.000 100.000.000

D. PEMBANGUNAN PUSAT DATA INFORMASI (PUSDATIN)

3.150.000.000

1 Pembangunan Gedung 1 Paket 1.250.000.000 1.250.000.000 500 M²2 Pengadaan Peralatan Gedung 1.900.000.000

Server 1 Paket 100.000.000 100.000.000

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 16

Page 17: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

Network 1 Paket 500.000.000 500.000.000Application 1 Paket 1.000.000.000 1.00.000.000Peralatan Lab. Komputer 1 Paket 300.000.000 300.000.000

E. PEMBANGUNAN BISNIS DEVELOPMENT CENTER (BDC)

6.000.000.000

1 Pembangunan Gedung (3 Tingkat) 1 Paket 4.500.000.000 4.500.000.000 750 M²2 Pengadaan Peralatan Gedung 1.150.000.000

Perlengkapan Kantor 250.000.000 # Lemari 10 Unit 5.0000.000 50.000.000 # Meja dan Kursi 40 Set 5.000.000 200.000.000Perlengkapan Ruang Pameran 450.000.000 # Etalase Pameran 30 Unit 10.000.000 300.000.000 # Meja dan Kursi 30 Set 5.000.000 150.000.000Perlengkapan Ruang Pelatihan 450.000.000 # Perangkat Alat Peraga 3 Set 100.000.000 300.000.000 # Kursi Belajar 300 Unit 500.000 150.000.000

3 Penguatan Manajemen Kelembagaan 1 Paket 350.000.000 350.000.000

F. PEMBANGUNAN PENGOLAHAN AIR KEMASAN

2.000.000.000

1 Pembangunan Gedung 1 Paket 1.250.000.000 1.250.000.000 500 M²2 Pengadaan Peralatan Air Kemasan : 1 Paket 750.000.000 750.000.000

Perlengkapan Lab.SNIMesin Air Minum Dalam KemasanISOMesin Filter Air Minum RO

G. PEMBANGUNAN KLINIK HERBAL 3.350.000.0001 Balai Pengembangan Tanaman Obat 1 Paket 1.500.000.000 1.500.000.000 600 M²2 Gedung Balai Pengobatan Herbal 1 Paket 1.000.000.000 1.000.000.000 400 M²3 Pengadaan Peralatan/Sarana dan

Prasarana Penunjang850.000.000

Peralatan Kesehatan Klinik 1 Set 500.000.000 500.000.000Meubeler Klinik 1 Paket 350.000.000 350.000.000

Jumlah Total (Rp) 20.000.000.000

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 17

Page 18: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

VI. PENUTUP

Pembangunan “Techno Park Pusaka” Kabupaten Kaur merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mempromosikan budaya berinovasi dan bersaing

dalam aspek ilmu pengetahuan dan industri berbasis sumberdaya lokal serta menciptakan

enterpreneur-enterpreneur handal yang berdaya saing.

Pemerintah Kabupaten Kaur telah berupaya melakukan pembangunan sarana prasarana di

Kawasan Pondok Pusaka yang bersumber dari anggaran APBD, namun upaya yang telah dilakukan

pemerintah daerah masih menemui kendala karena terbatasnya keuangan daerah. Untuk demi

optimalnya pelaksanaan pembangunan “Techno Park Pusaka” Kabupaten Kaur, maka Pemerintah

Kabupaten Kaur mengajukan permohonan bantuan dana dari APBN melalui Kementerian Ristek dan

Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Semoga usulan bantuan pembangunan “Techno Park Pusaka” Kabupaten Kaur ini dapat menjadi

bahan pertimbangan untuk direalisasikan.

Bintuhan, Januari 2015

Bappeda Kabupaten KaurKepala,

Drs. Edi Suardi, BNIP. 19580727 198303 1 013

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 18

Page 19: Proposal Techno Park Pusaka Kabupaten Kaur

Proposal “Techno park PUSAKA” kab. kaur 19

PROPOSAL

PEMBANGUNAN “TECHNO PARK PUSAKA”

KABUPATEN KAUR, PROPINSI BENGKULU

TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHKABUPATEN KAUR

2015