BAB III BPH KLMPK 2.docx

28
BAB III LAPORAN KASUS PADA Tn.S dengan BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA (BPH) A. PENGKAJIAN a. Identitas Pasien Nama : Tn.S Umur : 61 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Tangah sawah No MR : 420978 Agama : Islam Pekerjaan : wiraswasta Tanggal Masuk : 08 Desember 2015 jam 13.28 WIB Tanggal Pengkajian : 08 Desember 2015 Diagnosa Medis : BPH Catatan Kedatangan : Tn.S datang ke ruangan CP kiriman dari POLI BEDAH bersama keluarga pada pukul 13.23 WIB b. Identitas Penanggungjawab Nama : Ny.M

Transcript of BAB III BPH KLMPK 2.docx

Page 1: BAB III BPH KLMPK 2.docx

BAB III

LAPORAN KASUS

PADA Tn.S dengan BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA (BPH)

A. PENGKAJIAN

a. Identitas Pasien

Nama : Tn.S

Umur : 61 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Tangah sawah

No MR : 420978

Agama : Islam

Pekerjaan : wiraswasta

Tanggal Masuk : 08 Desember 2015 jam 13.28 WIB

Tanggal Pengkajian : 08 Desember 2015

Diagnosa Medis : BPH

Catatan Kedatangan : Tn.S datang ke ruangan CP kiriman dari

POLI BEDAH bersama keluarga pada pukul 13.23 WIB

b. Identitas Penanggungjawab

Nama : Ny.M

Umur : 65 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Hub. dengan pasien : istri

Alamat : Lukok Limo Suku Sel Pua

Page 2: BAB III BPH KLMPK 2.docx

c. Keluhan Utama

Klien kiriman dari POLI BEDAH pada tanggal 08 Desember

2015 dengan keluhan sulit buang air kecil (BAK) 1 hari ini disertai

ari-ari terasa sakit.

d. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien mengeluhkan sulit buang air kecil (BAK), klien

mengeluh urine keluar dengan menetes di akhir BAK, klien

mengeluh sering terbangun di malam hari untuk kencing, klien juga

mengatakan nyeri saat kencing, klien mengeluh nyeri pada pinggang

saat kencing, klien mengeluh pada saat kencing sering mengedan,

sekarang klien terpasang kateter sehingga BAK sudah mulai

lancar tetapi klien merasa tidak nyaman karena perih.

2. Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien mengatakan pernah menderita penyakit hernia dan

dirawat di RSUD AHMAD MOCHTAR selama 1 minggu.

Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit diabetes melitus,

hipertensi dan hati.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita

penyakit yang sama dengan klien. Keluarga klien juga tidak

mempunyai penyakit Hipertensi maupun DM.

e. Pola persepsi dan penanganan kesehatan

Klien mengatakan tidak mengerti dengan penyakitnya,

penyebabnya dan bagaimana menyembuhkannya.

Page 3: BAB III BPH KLMPK 2.docx

f. Pola nutrisi dan metabolisme

Klien mengatakan nafsu makan berkurang, diet ML, porsi yang

dihabiskan ada ½ porsi tidak ada mual maupun muntah. Keluarga

mengatakan klien mengalami penurunan BB 1 bulan terakhir 2 kg.

g. Pola eliminasi

Klien mengatakan BAK tidak lancar karena nyeri dan

susah untuk BAK. BAK seperti menetes dan perut di bagian

bawah sering terasa tegang tetapi BAK susah keluar. Klien

sekarang terpasang kateter dan eliminasi urin mulai lancar dan

perut sudah tidak tegang. Klien baru 1x BAB semenjak

dirawat.

h. Pola aktifitas olahraga

Aktifitas Saat Sehat Saat SakitMakan Makan 3x sehari

Menghabiskan porsi makan

Makan 2x sehari

Hanya menghabiskan ½ porsi

Diit ML Klien

mengatakn nafsu makan menurun

Minum Minum air putih 4-6 gelas / hari

Minum air putih 2-3 gelas / hari

Mandi 2x dalam sehari Selama dirawat di

Page 4: BAB III BPH KLMPK 2.docx

rumah sakit klien tidak ada mandi tetapi hanya di lap saja

Berpakaian/berdandan

Dapat berpakaian sendiri

Dibantu oleh keluarga

Mobilisasi di tempat tidur

Dapat dilakukan sendiri

Dibantu oleh keluarga

Toileting Ke wc dapat dilakukan sendiri

Klien terpasang folley cateter dan spooling dengan NaCl

Berpindah Dapat dilakukan sendiri

Dibantu oleh keluarga

Berjalan Dapat diakukan sendiri

Tidak ada berjalan hanya di tempat tidur

Eliminasi BAK BAB

4-5x/ hari 1x/ hari

BAK menggunakan kateter urin

Sudah 2 hari belum BAB

Tidur 8-9 jam perhari Sering terbangun di malam hari

i. Pola Kognitif dan persepsi

Page 5: BAB III BPH KLMPK 2.docx

Klien dalam keadaan sadar, bicara jelas dan mampu berkomunikasi

j. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

TD : 110/60 mmHg

N : 74x/i

S :36,5oC

P : 24x/i

1. Kepala

I : rambut putih beruban, tidak ada rontok, dan

terlihat bersih

P : tidak ada nyeri tekan maupun benjolan, tekstur

rambut halus

2. Mata

I : mata simetris, sclera tidak ikterik dan konjungtiva

tidak anemis, posisi mata normal, keadaan bulu

mata baik, penglihatan kabur terjadi penurunan

visus.

P : tidak ada edema palpebra dan nyeri tekan

3. Hidung

I : posisi hidung simetris, bentuk normal, tidak ada

cairan

P : tidak ada nyeri tekan

Page 6: BAB III BPH KLMPK 2.docx

4. Telinga

I : simetris, bentuk normal, tidak ada serumen,

pendengaran baik

P : tidak ada nyeri tekan

5. Mulut

I : gigi sudah banyak yang ompong, tidak ada gigi

palsu, mulut bersih, mukosa baik, bibir tidak

pecah-pecah

P : tidak ada nyeri tekan

6. Leher

I : simetris, tidak ada pembersarah kalenjer tiroid

P : reflek menelan baik

7. Dada

Thorak

I : bentuk dada simetris, pengembangan dada

sama kanan dan kiri, warna kulit dada

merata

P : tidak ada nyeri tekan dan bunyi krepitus

P : sonor

A : terdapat bunyi vesikuler

Jantung

I : iktus cordis tidak terlihat

P : pulsasi teraba

Page 7: BAB III BPH KLMPK 2.docx

P : bunyi pekak dibatas jantung dan redup di

jantung

A : tidak ada bunyi jantung tambahan

8. Abdomen

I : warna kulit merata, tidak ada luka atau

lecet

A : bising usus meningkat

P : bunyi timpany

P : tidak terdapat nyeri tekan

9. Ekstremitas

a. Ekstremitas Atas

I : tidak ada lecet pada ekstremitas bagian atas maupun

bawah, ekstremitas kiri atas terpasang IVFD NaCl

18 tts/i

P : CRT < 3 detik

b. Ekstremitas Bawah

I : Gaya berjalan normal, alat bantu beraktivitas (-)

Kekuatan otot 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5

10. Genitalia

I : terpasang folley kateter, terihat pembesaran pada prostat

P : teraba pembesaran pada prostat, terdapat nyeri tekan

Page 8: BAB III BPH KLMPK 2.docx

k. Pemeriksaan penunjang

1 Urinalisa tanggal 13/10-2015

Kalium : 3,84 ( 3,5-5,5 ) mEq/l

Natrium : 133,6 ( 135-147 ) mEq/l

Khlorida : 101,7 ( 100-106) mEq/l

2 Laboratorium tanggal 13/10-2015

HGB : 13,4 g/dl

RBC : 5,19 (10^6/uL)

HCT : 38,7 (%)

WBC : 11,29 (10^3/uL)

PLT : 215 (10^3/uL)

l. Analisa Data

NO DATA PATOFISIOLOGI MASALAH1. DS :

Klien mengatakan nyeri saat kencing

Klien mengatakan sering kencing di malam hari

Klien mengatakan ingin buang air kecil tapi sulit itahan

Klien mengatakan adanya dorongan yang kuat untk terus kencing

Klien mengatakan tidak puas saat kencing

Klien mengatakan menetesnya urin setelah kencing

Klien mengatakan

Peningkatan sel estem,peningkatan 5 alfa reduktase dan reseptor

androgen, proses menua, interaksi sel epitel dan stroma,

dan berkurangnya sel yang mati

↓Ketidakseimbangan hormon (peningkatan estrogen dan

penurunan progesteron)↓

Hiperplasia pada epitel dan stroma pada kelenjar prostatPenyempitan lumen ureter

↓Respons obstruksi (pancaran

miksi lemah, intermitensi, hesistensi, miksi tidak puas, urine menetes diakhir miksi

Gangguan eliminasi urine

Page 9: BAB III BPH KLMPK 2.docx

malas kencing karena kateter yang dipakainya

DO : Terpasang kateter

foley 3 ukuran 24 Teraba pembesaran

pada prostat Klien pasca

pembedahan dengan TURP

Disuria Sering berkemih Anyang –

anyangan Nokturia Urin warnya merah

karena, perdarahan tanpa bekuan darah

Gangguan eliminasi urine

2 DS : Klien mengatakan

nyeri saat berkemih

Klien mengatakan nyeri pada pinggangnya saat kencing

klien mengatakan setiap kencing selalu mengedan, dan terasa nyeri pada saluran kencingnya

DO : Klien tampak

meringis kesakitan Distensi kandung

kemih Adanya Nyeri

tekan pada kandung kemih

Adanya Nyeri tekan pada prostat

Klien tampak gelisah

Sistouretroskopi, adanya pemberas prostat dan dinding

Peningkatan sel estem,peningkatan 5 alfa reduktase dan reseptor

androgen, proses menua, interaksi sel epitel dan stroma,

dan berkurangnya sel yang mati

↓Ketidakseimbangan hormon (peningkatan estrogen dan

penurunan progesteron)↓

Hiperplasia pada epitel dan stroma pada kelenjar prostat

↓Penyempitan lumen ureterrespon iritatif (frekuensi

meningkat, nokturia, urgensi, disuria)

penekanan pada vesika urinaria

↓Nyeri

Nyeri

Page 10: BAB III BPH KLMPK 2.docx

kandung kemih Pada pemeriksaan

colok dubur, prostat terdorong kearah rektum

3 DS : Klien mengatakan

cemas dengan pengobatan yang akan di jalaninya

Klien mengatakan kalau penyakitnya berbahaya

Klien mengatakan tidak mengerti guna pemasangan kateter

Klien selalu bertanya tentang penyakitnya

DO : Klien tampak

gelisah Klien tampak

terganggu dengan kateter yang terpasang

Klien sering bertanya tentang pengobatan yang akan dijalaninya

Wajah klien tampak tegang

Peningkatan sel estem,peningkatan 5 alfa reduktase dan reseptor

androgen, proses menua, interaksi sel epitel dan stroma,

dan berkurangnya sel yang mati

↓Ketidakseimbangan hormon (peningkatan estrogen dan

penurunan progesteron)↓

Hiperplasia pada epitel dan stroma pada kelenjar prostat

↓Penyempitan lumen ureter

↓Mengahambat aliran urine

↓Obstruksi urine

↓Retensi urine, nyeri, gangguan

eliminasi urine↓

Tindakan pembedahan↓

Cemas

Cemas

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi anatomik

(bekuan darah, oedem, trauma, prosedur bedah, tekanan dan iritasi pada

ballon)

Page 11: BAB III BPH KLMPK 2.docx

2. Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologis (iritasi muksa buli –

buli, distensi kandung kemih, infeksi urinaria)

3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

(kemungkinan prosedur pembedahan)

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

No

Diagnosa keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

1 gangguan eliminasi urinariusdefenisi disfungsi pada eliminasi urinebatasan karakteristik Disuria Sering

berkemih Anyang –

anyangan Nokturia Retensi DoronganFaktor yang berhubungan Obstruksi

anatomik Penyebab

multipel Gangguan

sensori motorik

Infeksi saluran kemih

NOC : Symptom

severity Urinary

elimination

Kriteria hasil : Pengosongan

bladder secara

sempurna Warna urin

dbn Bau urin dbn Urin

terbebas dari partikel

Balance cairan selama 24 jam

Urin dapat keluar tanpa kesakitan

NIC :Urinary Elimination Management memantau eliminasi urin

termasuk frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan warna yang sesuai

memantau tanda dan gejala retensi urin

mengajarkan pasien untuk menegtahui tanda gejala adanya infeksi saluran kemih

pantau waktu eliminasi kemih terakhir

anjurkan pasien untuk minum 8 gelas per hari

membantu pasien dalam toileting

anjurkan pasien mengosong kan kandung kemih sebelum prosedur yang relevan

catat waktu prosedur berkemih pertama

batasi cairan sesuai kebutuhan anjurkan pasien memantau

tanda – tanda infeksi saluran kemih

bladder irrigation Tentukan apakah irigasi akan

dilakukan secara berkelanjutan atau hanya sementara

Page 12: BAB III BPH KLMPK 2.docx

Jelaskan tujuan tindakan kepada klien

Sediakan perlatan irigasi streril sesuai protokol

membersihkan tempat masuk atau akhir Y - konektor dengan alkohol

Monitor dan jaga aliran irigasi sesuai indikasi

Catat jumlah cairan yang digunakan, karakteristik cairan, jumlah pengeluaran dan respon pasien

2. Nyeri akutDefinisi : Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dan muncul akibat kerusakan jaringan actual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (International Association for study of pain) : awitan yang tiba - tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung selama > 6 bulanBatasan karakteristik : Melaporkan

nyeri secara verbal

Gangguan

NOC : Pain Level, Pain control, Comfort

level

Kriteria Hasil : Mampu

mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)

Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

NIC :Pain Management Lakukan pengkajian nyeri

secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien

Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri

Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau

Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau

Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

Kurangi faktor presipitasi nyeri Pilih dan lakukan penanganan

nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)

Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi

Ajarkan tentang teknik non farmakologi (relaksasi, tarik

Page 13: BAB III BPH KLMPK 2.docx

tidur (mata capek, tampak sayu, sulit atau gerakan kacau dan meringis)

Diaforesis Perubahan

tekanan darah Perubahan

frekuensi pernafasan

Perubahan selera makan

Tingkah laku ekspresif (gelisah, marah, menangis, merintih, waspada, nafas panjang, iritabel)

Indikasi nyeri yang dapat diamati

Faktor yang berhubungan :Agen cedera (minsalnya biologis, zat kimia, fisik, dan psikologis)

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

Tanda vital dalam rentang normal

nafas dalam, terapi musik) Evaluasi keefektifan kontrol

nyeri Tingkatkan istirahat Kolaborasikan dengan dokter

jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration Tentukan lokasi, karakteristik,

kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat

Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi. Obatnya (antibiotika dosis tinggi secara oral maupun suntikan, anti tetanus serum dan toksoid, anti inflamasi,

Cek riwayat alergi Pilih analgesik yang diperlukan

atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu

Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri

Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal

Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur

Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat

Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)

3. Ansietas Definisi:perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respons autonom (sumber sering

NOC : Anxiety

control CopingKriteria Hasil : Klien

mampu mengidentifikasi dan

NIC :Anxiety Reduction (penurunankecemasan) Gunakan pendekatan yang

menenangkan Nyatakan dengan jelas

harapan terhadap pelaku pasien

Jelaskan semua prosedur dan

Page 14: BAB III BPH KLMPK 2.docx

kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman.Batasan karakteristik:Perilaku Penurunan

produktifitas

Mengekspresikan kekhawatiran karena perubahan dalam peristiwa hidup

Gerakan yang irelevan

Gelisah Melihat

sepintas Insomnia Kontak

mata yang buruk

Agitasi Mengintai

mengungkapkan gejala cemas

Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas

Vital sign dalam batas normal

Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan

apa yang dirasakan selama prosedur

Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut

Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis

Dorong keluarga untuk menemani anak

Lakukan back / neck rub Dengarkan dengan penuh

perhatian Identifikasi tingkat

kecemasan Bantu pasien mengenal situasi

yang menimbulkan kecemasan

Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi

Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi

Barikan obat untuk mengurangi kecemasan

Page 15: BAB III BPH KLMPK 2.docx

Tampak waspada

Afektif Gelisah Kesedihan

yang mendalam

Distress Ketakutan Perasaan

tidak adekuat

Berfokus pada diri sendiri

Peningkatan kewaspadaan

Iritabilitas Gugup Senang

berlebihan Rasa nyeri

yang meningkatkan ketidakberdayaan

Peningkatan rasa ketidakberdayaan yang persisten

Bingung Menyesal Ragu/tidak

percaya diri Khawatir

Fisiologis Wajah

tegang Tremor

tangan Peningkatan

keringat Peningkatan

ketegangan

Page 16: BAB III BPH KLMPK 2.docx

Gemetar Tremor Suara

bergetar

Simpatik Anoreksia Eksitabilitas Diare Mulut

kering Wajah

merah Jantung

berdebar-debar

Peningkatan tekanan darah

Peningkatan denyut nadi

Peningkatan refleks

Peningkatan frekuensi pernafasan

Pupil melebar

Kesulitan bernapas

Vasokonstriksi superficial

Kedutan pada otot

Lemah Parasimpatik Nyeri

abdomen Penurunan

tekanan darah

Penurunan denyut nadi

Diare Vertigo Letih Mual

Page 17: BAB III BPH KLMPK 2.docx

Gangguan tidur

Kesemutan pada ekstremitas

Sering berkemih

Anyang-anyangan

Dorongan berkemih (keinginan mendesak untuk berkemih)

Kognitif Menyadari

gejala fisilogis

Bloking pikiran

Konfusi Penurunan

lapang persepsi

Kesulitan berkonsentrasi

Penurunan kemampuan untuk belajar

Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah

Ketakutan terhadap konsekuensi yang tidak spesifik

Lupa Gangguan

perhatian Khawatir Melamun Cenderung

Page 18: BAB III BPH KLMPK 2.docx

menyalahkan orang lain

Faktor yang berhubungan: Perubahan

dalam: Status

ekonomi Lingkung

an Status

kesehatan Pola

interaksi Fungsi

peran Status

peran Pemajanan

toksin Terkait

keluarga Herediter Infeksi/

kontaminan interpersonal

Penularan penyakit interpersonal

Krisis maturasi Krisis

situsional Stress Penyalah

gunaan zat

Ancaman kematian