Bab III Askep Komunitas Lila

42
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Data umum 1. Nama KK : Ny. K 2. Umur KK : 69 tahun 3. Alamat : Jalan Selorejo Blok C, RT 02, RW 15, Kelurahan Lowokwaru 4. No. Telephon : Tidak punya 5. Pekerjaan : Pedagang toko, pemilik toko, jual kebutuhan sehari hari, sayur 6. Pendidikan : SD 7. Susunan Anggota Keluarga : No Nama Umur Sex (L/ P) Hub Dg KK Gol Dara h Pendidika n Pekerjaa n Masalah Kesehatan 1. Ny. K 69 P KK & kakak Tida k terk aji SD Penjual & pemilik toko Hipertens i, gout 2. TN. N 58 L Adik ke-3 Tida k terk aji Tidak bersekola h Tidak bekerja Tunawicar a 3. Ny. S 53 P Adik ke-4 Tida k terk aji Tidak bersekola h Tidak bekerja Polio, bedrest dirumah

description

asuhan keperawatan komunitas

Transcript of Bab III Askep Komunitas Lila

Page 1: Bab III Askep Komunitas Lila

69 53 52

Ny. K P. N Ny. S Ny. Ks

58

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Data umum

1. Nama KK : Ny. K

2. Umur KK : 69 tahun

3. Alamat : Jalan Selorejo Blok C, RT 02, RW 15, Kelurahan

Lowokwaru

4. No. Telephon : Tidak punya

5. Pekerjaan : Pedagang toko, pemilik toko, jual kebutuhan sehari

hari, sayur

6. Pendidikan: SD

7. Susunan Anggota Keluarga :

No Nama Umur Sex (L/P)

Hub Dg KK

Gol Darah Pendidikan Pekerjaan Masalah

Kesehatan1. Ny. K 69 P KK &

kakakTidak terkaji

SD Penjual & pemilik toko

Hipertensi, gout

2. TN. N 58 L Adik ke-3

Tidak terkaji

Tidak bersekolah

Tidak bekerja

Tunawicara

3. Ny. S 53 P Adik ke-4

Tidak terkaji

Tidak bersekolah

Tidak bekerja

Polio, bedrest dirumah

4. Ny. Ks 52 P Adik ke-5

Tidak terkaji

SD Penjahit, bantu kakak jaga toko

Tidak ada

Genogram ( dibuat 3 generasi )

Page 2: Bab III Askep Komunitas Lila

Keterangan :

Laki-laki :

Laki-laki meninggal :

Perempuan :

Perempuan meninggal :

Laki-laki sakit :

Perempuan sakit :

Tinggal serumah :

8. Tipe Keluarga

a. Jenis tipe keluarga : keluarga besar atau extended family (kakak dan

3 adik)

b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : menurut Ny. K dan Ny.

Ks, masalah dalam keluarga ini yaitu merawat TN. N dan Ny. S

sekaligus harus bekerja di usia yang sudah tua. Penyebab Tn. N dan

Ny.S belum menikah mungkin karena kondisi fisik sehingga rendah

diri dari tetangga sekitar. Kemudian Ny.Ks juga belum menikah

karena sibuk merawat kakak dan bekerja. Menurut Ny. K, yang lebih

dominan mengatur adalah Ny.K dan Ny.Ks, namun hal tersebut bukan

merupakan suatu masalah besar, karena keluarga Ny.K sering

mendapat uang saku dari anaknya yang sudah berkeluarga namun

tidak tinggal serumah

9. Latar belakang kebudayaan (etnik)a. Etnis : Ny. K mengatakan berasal dari jawa, asli kelurahan

Lowokwaru, sejak lahir tinggal di rumah yang sekarang ditinggali.

Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa.

b. Homogen/ heterogen

Homogen. Keluarga Ny. K terdiri dari anggota keluarga yang berasal

dari suku jawa.

c. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan: penggunaan ramuan

tradisional dari tanaman obat yang dikolaborasikan dengan pijat

tradisional. Namun, jika sakit tidak kunjung sembuh, maka akan

berobat ke dokter.

Page 3: Bab III Askep Komunitas Lila

10. Identifikasi religius

a. Keterkaitan agama dengan kesehatan

Semua keluarga Ny. K menganut agama Islam. Klien mengatakan

rutin mengikuti sholat jamaah di masjid (belakang rumah) saat subuh

dan maghrib (maghrib kadang-kadang ke masjid). Ny. K juga

mengatakan bahwa beliau rajin melakukan sholat tahajud. Klien

mengatakan saat sholat tahajjud, sering merasa sakit di bagian kaki.

b. Keyakinan anggota keluarga

Klien mengatakan yang menyebabkan sakit adalah diri sendiri

sehingga tingkah laku menjaga kesehatan diri adalah penting. Ny. K

percaya bahwa bila tekanan darahnya meningkat dapat ditandai

dengan adanya tanda pusing, sakit kepala dan bila tidak ada tanda

tersebut berarti tekanan darahnya normal. Ny. K percaya bahwa

dengan makan makanan yang bersantan dapat menyebabkan

penyakitnya kambuh. Ny. K tidak rajin berolahraga seperti jalan kaki

di pagi hari. Dulu sering, sekarang jarang karena terlalu lelah setelah

berdagang dan merasa repot karena di pagi hari harus menyiapkan

dagangan. Ny. K mengatakan bahwa keluarga jarang mengingatkan

perlunya olahraga karena Ny. Ks pun sibuk dengan rutinitas di pagi

hari.

c. Keaktifan dan kegiatan

Ny. K mengatakan aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di masjid seperti

pengajian.

11. Status kelas sosial

a. Anggota keluarga yang mencari nafkah: Ny. K sebagai pemilik toko

dan pedagang.

b. Penghasilan: ± Rp 500.000,-

c. Upaya lain: Ny. Ks sebagai penjahit dan membantu Ny. K menjaga

toko

d. Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) : Meja, kursi,

tempat tidur, lemari, televisi, kompor gas, dan perabotan rumah

tangga yang lain. Ny. K memiliki toko yang menjual kebutuhan

pokok di rumah.

e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: Biaya makan sehari-hari dan

Page 4: Bab III Askep Komunitas Lila

biaya kebutuhan rumah tangga. Penghasilan 1 bulan telah cukup

untuk mencukupi kebutuhan bulanan keluarganya.

12. Mobilitas kelas sosial

Rumah Ny. K adalah rumah peninggalan orang tua dan tidak pernah

pindah. Sejak Ny. K masih kecil hingga Ny. K menikah tetap tinggal di

rumah tersebut bersama suami, anak, dan adik-adiknya. Baik ibu maupun

ayah Ny. K berasal dari Malang.

13. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Ny. K dan sekeluarga jarang melakukan rekreasi. Untuk rekreasi, Ny. K

jalan-jalan ke alun-alun kota atau taman kota. Rekreasi dilakukan sekitar

1-3 minggu sekali. Namun bila tidak dapat jalan-jalan, Ny. K dan

sekeluarga meminta cucu untuk datang dan cucu (An. I) yang mampu

menghibur keluarga Ny. K. Bila cucu tidak bisa datang, hiburan Ny. K

sekeluarga adalah televisi atau radio.

B. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan

14. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga berada dalam tahap perkembangan keluarga VIII dengan

keluarga usia lanjut

15. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

- Keluarga mencapai jumlah angka yg maksimal

- Aktivitas pekerjaan dimana Ny. K d Ny. Ks memiliki aktivitas masing-

masing

- Kakak atau anak pertama berjuang dengan tuntutan ganda, yaitu

sebagai kepala rumah tangga sekaligus sebagai kakak

- Kakak atau anak pertama belajar membagi waktu antara bekerja,

mengasuh adik-adik yang sakit, dan merawat kesehatan diri sendiri

- Kakak atau anak pertama dan Ny. Ks (anak ke – 4), mulai merasakan

tekanan yang besar dari keluarga terutama setelah mengetahui

penyakit dalam dirinya

Page 5: Bab III Askep Komunitas Lila

Tahap perkembangan yang ditempuh oleh keluarga adalah:

- Membantu sosialisasi Tn. N dan Ny. S : meningkatkan kemampuan

komunikasi dan berinteraksi dengan orang lain

- Membantu Ny. S, Tn. N., Ny. Ks untuk mendapatkan pasangan

menikah untuk meneruskan eksistensi dalam hidup.

- Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yg semakin meningkat

termasuk biaya kesehatan.

- Pada saat ini keluarga Ny. K sudah memenuhi tahap perkembangan

keluarga (tahap VII : keluarga dengan keluarga usia lanjut) telah

memenuhi tugas: dengan memberikan perhatian dalam

pendampingan memenuhi kebutuhan ADL Tn. N, dan Ny. S,

memberikan kebebasan saat mengajak Tn. N, dan Ny. S keluar

rumah,

16. Riwayat keluarga inti

a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini

- Ny. K : hipertensi dan gout- Tn. N : tunawicara- Ny. S : polio- Ny. Ks: -

b. Riwayat penyakit keturunan

- Bapak Tn. Ny. K meninggal karena penyakit sesak nafaas

- Ibu Ny. K meninggal karena penyakit sesak nafas dan hipertensi

- Suami Ny. K meninggal karena sesak nafas

- Anak Ny. K yang ketiga meninggal karena penyakit gagal ginjal

c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

No Nama Umur Keadaan

Kesehatan

Imunisasi (BCG/Polio/

DPT/HB/ Campak

Masalah kesehatan

TindakanYang telah dilakukan

1 Ny. K 69 tahun

Mengatakan terasa pusing sejak 4 hari yang lalu,

Mengatakan sakit di bagian kaki, terutama

Tidak tahu Hipertensi Memeriksakan diri dan kontrol ke puskesmas, minum obat tradisional : rebusan daun salam 9 lembar dan kunyit 9 ruas jari setiap hari,

Page 6: Bab III Askep Komunitas Lila

bila digunakan jalan kaki dan sholat

akhir-akhir ini jarang jalan-jalan setelah sholat di masjid pagi hari, biasanya rajin.

2 Tn. N 58 tahun

Sakit pada gusi Tidak tahu Tunawicara Tidak pernah dibawa ke dokter karena keluarga sibuk bekerja sehingga tidak ada yang sempat mengantar, jarang diajak keluar rumah karena bila keluar rumah, Tn. N berperilaku kurang baik.

3 Ny. S 53 tahun

Tidak ada keluhan.

Tidak tahu Polio Tidak pernah dibawa ke dokter karena keluarga sibuk bekerja sehingga tidak ada yang sempat mengantar.

4 Ny. Ks 52 tahun

Kadang merasa pusing, Ny. Ks mengira juga memiliki hipertensi

Tidak tahu Pre hipertensi

Tidak sempat periksa ke dokter atau puskesmas karena sibuk bekerja

d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan

Puskesmas

17. Riwayat keluarga asal

Ny. K pernah di opname di rumah sakit ± 4 tahun yang lalu (2011) karena

lutut kelebihan cairan sehingga harus disedot. Penyebab kelebihan cairan

tidak tahu. Ny. K mengeluh jantung terasa berdebar-debar saat itu.

C. Data Lingkungan

18. Karakteristik rumah

Page 7: Bab III Askep Komunitas Lila

sumur

Ruang tamu

Toko

Kamar 1

Kamar 3Dapur

Pekarangan rumah

Ruang keluarga

Kamar mandi

Kamar 2

Depan

U

Teras rumah

Jemuran

Denah rumah

19. Karakteristik lingkungan tempat tinggal dan masyarakat

a. Karakteristisk lingkungan tempat tinggal

- Luas rumah: ± 6 x 9

- Type rumah: Permanen.

- Kepemilikan: milik Ny. K

- Jumlah dan ratio kamar/ruangan: 3

- Ventilasi/ cendela: 7

- Pemanfaatan ruangan: 1 ruang tamu, 3 kamar tidur (1 kamar

tidur untuk Tn. N, 1 kamar tidur untuk Ny. S, 1 kamar tidur untuk

Ny. K dan Ny. Ks), 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 ruang keluarga,

dan pekarangan yang sekaligus jemuran

- Septic tank: ada, letak di belakang rumah.

- Sumber air minum: Air sumur

- Kamar mandi/WC: 1 kamar mandi yang ada WC di dalamnya.

- Sampah: di buang di tempat sampah depan rumah dan setiap

Page 8: Bab III Askep Komunitas Lila

hari diambil oleh tukang sampah.

- Kebersihan lingkungan: Halaman depan bersih, kamar mandi

bersih namun banyak baju kotor yang diletakkan di bak, dapur

bersih namun penataan kurang rapi (banyak barang berserakan),

penataan ruang tamu kurang rapi (banyak barang di kursi dan

meja).

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

a) Kebiasaan: Ada pengajian di masjid

b) Aturan/kesepakatan: Bila ada posyandu, acara lomba-lomba

agustus, kerja bakti, dan pengajian dihimbau masyarakat untuk ikut

serta.

c) Budaya: Mayoritas warga asli dan dalam satu RT terdapat sanak

saudara sehingga tidak terjadi pencampuran budaya dan lebih

mudah berinteraksi dengan saudara karena jarak yang dekat.

20. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Ny. K biasanya pergi ke alun-alun Malang, taman

21. Hubungan sosial keluarga dengan masyarakat

Ny. K yang lebih cenderung aktif mengikuti kegiatan pengajian

dibandingkan dengan Ny.Ks. Dengan tetangga sering berinteraksi pada

pagi hari terutama dikalangan ibu-ibu yang belanja kebutuhan pokok di

toko Ny. K. Seringkali bila ada pesanan kue atau masak besar, tetangga

datang untuk membantu memasak dengan Ny. Ks, sementara Ny. K

menjaga toko.

Sistem pendukung sosial keluarga

RT, RW, Kelurahan, Puskesmas, RS, keluarga yang jarak rumahnya

berdekatan. Jika ada masalah, biasanya Ny. K curhat dengan adik (Ny.

Ks) atau keponakan yang tinggal didepan rumah.

D. Struktur Keluarga

22. Pola dan Komunikasi Keluarga

Page 9: Bab III Askep Komunitas Lila

Pola komunikasi 2 arah, menggunakan bahasa jawa, tidak ada konflik.

Setiap malam keluarga Ny. K menyempatkan diri untuk mengobrol sambil

melihat televisi bersama keluarga.

23. Struktur Kekuatan

Yang banyak mengambil keputusan adalah Tn. A, dan anggota keluarga

yang lain cenderung ikut keputusan Tn. A (menurut Ny. Y).

24. Struktur Peran

a. Ny. K: berperan sebagai kakak dan kepala keluarga, merawat Ny. S dan Tn. N

b. Tn. N: berperan sebagai anggota keluarga, adik Ny. Kc. Ny. S: berperan sebagai anggota keluarga, adik Ny. Kd. Ny. Ks : berperan adik, merawat Ny. S dan Tn. N serta membantu

pekerjaan Ny. K yang bisa dilakukan

25. Nilai-Nilai Keluarga

Nilai dan norma yang dianut sesuai dengan budaya jawa dan islam.

Kebutuhan makan Ny. K seperti biasa yaitu mengurangi makanan

bersantan dan garam. Menurut Ny. Ks, masakan keluarga Ny. K tidak

dipisah dalam satu keluarga, namun bila makan kudapan misalnya peyek

kacang, Ny. K mengkonsumsinya karena suka. Ny. K melakukan

kebiasaan jalan-jalan setiap pagi, tapi Ny. S, Ny. Ks, dan Tn. N tidak.

Setiap hari Ny. K atau Ny. Ks sering memasak sayur bening karena Ny. K

membatasi makan sayur bersantan dan tidak pemilih dalam hal makanan.

Ny. K sering mengkonsumsi cau karena sudah mendapat informasi dapat

menurunkan tekanan darah. Cau diminum dengan sirup dan air dingin.

Ny. Ks juga sering meminum cau dengan sirup serta membuat jus jambu.

Tn. N tidak rewel dalam hal menu makanan. Semua makanan Tn. N suka.

Namun Tn. N saat makan tidak pernah berhenti ketika sudah saatnya

kenyang. Tn. N terus menerus makan bila tidak dihentikan oleh Ny. Ks.

Tn. N dan Ny. S dapat makan secara mandiri dan mandi secara mandiri.

Ny. S menuju kamar mandi dengan cara merangkak tanpa dibantu.

E. Fungsi Keluarga

26. Fungsi Afektif

Jika salah satu anggota keluarga sakit, anggota keluarga yang lain ikut

merawat. Ny. K sering bermain dengan cucu. Ny. Ks kadang

menggantikan pekerjaan Ny. K seperti menyapu, memasak, mencuci baju

Page 10: Bab III Askep Komunitas Lila

Tn. N dan Ny. S. Ny. Ks selalu mengingatkan dalam menghindari

makanan yang banyak garam, gorengan, minum banyak air putih kepada

Ny. K.

27. Fungsi Sosialisasi

a. Kerukunan hidup dalam keluarga: Rukun, tidak ada konflik.

b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga: jarang berkomunikasi

dengan Tn. N dan Ny. S terutama pada saat bekerja atau melihat TV

pada saat malam.

c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan: Ny.

K, namun demikian Ny. K juga mempertimbangkan perdapat anggota

keluarga yang lain (menurut pengakuan Ny. Ks).

d. Kegiatan keluarga waktu senggang: berkomunikasi dengan anggota

keluarga yang lain, berkomunikasi dengan tetangga, jalan-jalan,

bermain dengan cucu saat cucu berkunjung ke rumah

e. Partisipasi dalam kegiatan social: Mengikuti pengajian. Ny. K

yang lebih sering aktif mengikuti pengajian di masjid belakang

rumah. Ny. Ks jarang mengikuti karena sibuk bekerja, Ny. S,

Tn. N tidak pernah ikut.

28. Fungsi Perawatan Kesehatan

a. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah

kesehatan keluarganya:

Hipertensi: Ny. K mengatakan bahwa kesehatan merupakan hal yang

penting sehingga akan diusahakan segala cara untuk menjaga

keluarga tetap sehat dan harus minum obat. Namun karena obat dari

Puskesmas, yaitu Captopril menimbulkan efek samping batuk dan

Nifedipine menimbulkan efek samping panas di kepala, Ny. K

mengganti konsumsi obat Amlodipine dan obat herbal yag dibuat

sendiri. Ny. K tidak segera beli obat bila obat Amlodipine habis. Ny.

Ks yang mengetahui hal tersebut juga mengatakan tidak sempat ke

Puskesmas untuk beli obat karena sibuk bekerja dan mengurus

rumah. Ny. K melakukan jalan-jalan didepan rumah bila selesai sholat

subuh dari masjid. Ny. K tidur jam 21.00 dan sering bangun pada

malam hari karena didepan sering rame oleh bapak-bapak yang

Page 11: Bab III Askep Komunitas Lila

begadang atau main kartu atau jaga pos kamling. Ny. K mengatakan

sering kesulitan tidur. Ny. K selalu bangun jam 3.30 pagi untuk

menyiapkan dagangan.

Polio : Ny. S mengatakan bahwa dirinya tidak pernah diperiksakan ke

dokter sejak kecil atau sejak menderita polio. Ny. S juga mengatakan

malu bila keluar rumah dan berkomunikasi dengan tetangga. Ny. S

mengatakan merasa cukup senang bila cucu datang berkunjung dan

mendengarkan radio di rumah. Ny. S tidak merasakan keluhan

terhadap penyakit polio yang sedang diderita.

Tunawicara : Tn. N mengatakan sakit di bagian gusi. Menurut Ny. Ks,

Tn. N bila diajak keluar rumah melihat karnaval sering berperilaku

kurang baik, yaitu menengadahkan tangan ke orang-orang untuk

meminta uang. Sehingga Ny. Ks tidak pernah lagi mengajak Tn. N

keluar rumah.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan

yang tepat: Keluarga Ny. K akan segera membawa anggota keluarga

yang sakit ke puskesmas atau RS. Jika muncul gejala pusing atau

lemas, Ny. K segera pergi ke Puskesmas dengan Ny. Ks.

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Ny. K tahu bahwa penderita hipertensi terjadi akibat ada penyempitan

pembuluh darah sehingga komplikasinya adalah stroke salah

satunya. Ny. K dan Ny. Ks tahu bahwa penderita hipertensi perlu

menghindari makanan yang bersantan, tinggi lemak dan tinggi garam

seperti makanan berpengawet, dan bakso untuk mengontrol tekanan

darah. Selama ini Ny. K selalu minum obat herbal yang dibuat sendiri.

d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

Kamar mandi kadang dikuras > 3 minggu, rumah disapu setiap hari.

Obat tersedia di kotak tersendiri dan diletakkan di meja agar selalu

terlihat mata sehingga meminimalkan lupa.

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di

masyarakat: Keluarga memanfaatkan pelayanan puskesmas dan

dokter. Alat transportasi yang digunakan adalah sepeda motor milik

Page 12: Bab III Askep Komunitas Lila

Adik Ny. K yang memiliki rumah sendiri di Jl. Panjaitan atau diantar

oleh cucu yang sudah besar. Jarak antara rumah dengan tempat

pelayanan kesehatan dekat.

29. Terapi Komplementer dan Alternatif

Rebusan daun salam (9 lembar) dan kunyit (9 ruas jari). Direbus dengan

air 3 gelas belimbing (± 600 ml). daun salam dan kunyit direbus jadi satu

selama ± 5 menit. Air rebusan diminum dan harus habis dalam satu hari.

30. Sumber Pembiayaan

a. Upaya pemenuhan sandang pangan: Yang bekerja adalah Ny. K

sebagai pedagang, dan Ny. Ks sebagai penjahit dan membantu Ny. K

berdagang. Yang memegang kendali keuangan adalah Ny. K

b. Pemanfaatan sumber di masyarakat: tidak ada

F. Stress dan Koping Keluarga

31. Stressor jangka pendek

Ny. K merasa ikut stress karena cucu yang paling besar yang bertempat

tinggal didepan rumah sekarang meminta uang saku ditambah ke orang

tuanya, yaitu 25 ribu per hari. Padahal orang tua tidak mampu sehingga

Ny.K yang sering menambah uang saku cucunya. Ny. K dan Ny. Ks

kadang capek ketika harus mencuci baju yang banyak dan melakukan

kegiatan rumah tangga yang lain.

32. Stressor jangka panjang

Ny. K menderita hipertensi yang menahun dan harus minum obat setiap

hari

33. Strategi koping keluarga

Berusaha untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan cara

membicarakan ke orang tua cucu. Orang tua cucu akhirnya memutuskan

untuk sama-sama bekerja. Strategi koping: bermain dengan cucu,

mendengarkan radio, menonton televisi.

34. Adaptasi keluarga

Page 13: Bab III Askep Komunitas Lila

Sering sulit tidur

G. Harapan KeluargaAnak dan cucu selamat dan kebutuhan terpenuhi

H. Pemeriksaan Fisik

No Jenis pemeriksaan

Kakak Adik 3 Adik 4 Adik 5

1. TTV : Tensi :

Suhu :Nadi : Nafas :

150/ 80 mmHg36,50C70x/ menit22x/ menitKadar asam urat : 11,3 mg/dl

140/90 mmHg370C100x/ menit26x/ menit

140/ 100 mmHg36,80C60x/ menit20x/ menit

140/ 90 mmHg36,50C98x/ menit23x/ menit

2. Kulit, rambut dan kuku.I :P :P :A :

Rambut hitam, ada uban putihMudah rontok, kulit kepala bersih

Rambut hitam, Tidak rontok, kulit kepala bersih

Rambut hitam, Tidak rontok, kulit kepala berminyak

Rambut hitam, mudah rontok, kulit kepala bersih

3. Kepala, leherI :P :P :A :

NormalNormalNormalNormal

NormalNormalNormalNormal

NormalNormalNormalNormal

NormalNormalNormalNormal

4. Thoraks dan paruI :P :P :A :

NormalNormalNormalNormal

NormalNormalNormalNormal

NormalNormalNormalNormal

NormalNormalNormalNormal

5. Abdomen I :P :P :A :

NormalNormalNormalNormal

NormalNormalNormalNormal

NormalNormalNormalNormal

NormalNormalNormalNormal

6. Genitalia I :P :P :A :

Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji

7. Ekstremitas atas + refleks

Page 14: Bab III Askep Komunitas Lila

fisiologisI :P :P :A :

NormalNormalNormalNormal

NormalNormalNormalNormal

NormalNormalNormalNormal

NormalNormalNormalNormal

8. Ekstremitas bawah +refleks fisiologisI :P :P :A :

Kaki kanan tidak lurus bila berdiriTidak ada edema

NormalNormalNormalNormal

Polio, disabilitas

NormalNormalNormalNormal

II. ANALISA DATA

Data Masalah Keperawatan

Data Subyektif:- Klien mengatakan saat sholat tahajjud, sering

merasa sakit di bagian kaki

- Ny. K percaya bahwa bila tekanan darahnya

meningkat dapat ditandai dengan adanya tanda

pusing, sakit kepala dan bila tidak ada tanda tersebut

berarti tekanan darahnya normal

- Ny. K percaya bahwa dengan makan makanan yang

bersantan dapat menyebabkan penyakitnya kambuh.

- Ny. K sekarang jarang berolahraga seperti jalan kaki

di pagi hari

- Ny. K mengatakan bahwa keluarga jarang

mengingatkan perlunya olahraga karena Ny. Ks pun

sibuk dengan rutinitas di pagi hari.

- Ny. K mengatakan terasa pusing sejak 4 hari yang

lalu

- Ny. K mengatakan sakit di bagian kaki, terutama bila

digunakan jalan kaki dan sholat

- Ny. K telah memeriksakan diri dan kontrol ke

puskesmas, minum obat tradisional : rebusan daun

salam 9 lembar dan kunyit 9 ruas jari dan air ± 600

ml setiap hari, akhir-akhir ini jarang jalan-jalan

Defisiensi pengetahuan

Page 15: Bab III Askep Komunitas Lila

setelah sholat di masjid pagi hari, biasanya rajin

- Tn. N tidak pernah dibawa ke dokter karena keluarga

sibuk bekerja sehingga tidak ada yang sempat

mengantar, jarang diajak keluar rumah karena bila

keluar rumah, Tn. N berperilaku kurang baik

- Ny. S tidak pernah dibawa ke dokter karena keluarga

sibuk bekerja sehingga tidak ada yang sempat

mengantar

- Ny. Ks tidak sempat periksa ke dokter atau

puskesmas karena sibuk bekerja

- Ny. K pernah di opname di rumah sakit ± 4 tahun

yang lalu (2011) karena lutut kelebihan cairan

sehingga harus disedot. Penyebab kelebihan cairan

tidak tahu.

- Ny. K seperti biasa yaitu mengurangi makanan

bersantan dan garam

- Ny. S, Ny. Ks, dan Tn. N jarang berolahraga

- Setiap hari Ny. K atau Ny. Ks sering memasak sayur

bening karena Ny. K membatasi makan sayur

bersantan

- Ny. K sering mengkonsumsi cau karena sudah

mendapat informasi dapat menurunkan tekanan

darah

- Ny. Ks sering membuat jus jambu

- Tn. N dan Ny. S dapat makan secara mandiri dan

mandi secara mandiri. Ny. S menuju kamar mandi

dengan cara merangkak tanpa dibantu

- Ny. Ks bila ingat, mengingatkan dalam menghindari

makanan yang banyak garam, gorengan, minum

banyak air putih kepada Ny. K.

- Ny. K mendapat obat dari Puskesmas, yaitu

Captopril menimbulkan efek samping batuk dan

Nifedipine menimbulkan efek samping panas di

kepala

- Ny. K mengganti konsumsi obat Amlodipine dan obat

Page 16: Bab III Askep Komunitas Lila

herbal yag dibuat sendiri

- Ny. K tidak segera beli obat bila obat Amlodipine

habis. Ny. Ks yang mengetahui hal tersebut juga

mengatakan tidak sempat ke Puskesmas untuk beli

obat karena sibuk bekerja dan mengurus rumah

- Ny. K tidur jam 21.00 dan sering bangun pada

malam hari karena didepan sering rame oleh bapak-

bapak yang begadang atau main kartu atau jaga pos

kamling

- Ny. K mengatakan sering kesulitan tidur. Ny. K selalu

bangun jam 3.30 pagi untuk menyiapkan dagangan

- Ny. S mengatakan bahwa dirinya tidak pernah

diperiksakan ke dokter sejak kecil atau sejak

menderita polio

- Ny. K dan Ny. Ks tahu bahwa penderita hipertensi

perlu menghindari makanan yang bersantan, tinggi

lemak dan tinggi garam seperti makanan

berpengawet, dan bakso

- Ny. K tahu bahwa penderita hipertensi terjadi akibat

ada penyempitan pembuluh darah sehingga

komplikasinya adalah stroke salah satunya

Data Obyektif:- Ny. K : TD 150/ 80 mmHg, suhu 36,50C, nadi 70x/

menit, RR 22x/ menit, Kadar asam urat : 11,3 mg/dl

- Tn. N : TD 140/90 mmHg,suhu 370C, nadi 100x/

menit, RR 26x/ menit

- Ny. S : TD 140/ 100 mmHg, suhu 36,80C, nadi 60x/

menit, RR 20x/ menit

- Ny. Ks : TD 140/ 90 mmHg, suhu 36,50C, nadi 98x/

menit, RR 23x/ menit

- Ny. K : Kaki kanan tidak lurus bila berdiri, Tidak ada

edema

- Ny. K : Riwayat opname sedot cairan di lutut akibat

kelebihan cairan

Page 17: Bab III Askep Komunitas Lila

- Ny. S: masalah kesehatan : polio disabilitas

Data Subyektif :- Masalah dalam keluarga ini yaitu merawat TN. N dan

Ny. S sekaligus harus bekerja di usia yang sudah

tua. Penyebab Tn. N dan Ny.S belum menikah

mungkin karena kondisi fisik sehingga rendah diri

dari tetangga sekitar

- Ny. K mengatakan aktif mengikuti kegiatan-kegiatan

di masjid seperti pengajian

- Namun bila tidak dapat jalan-jalan, Ny. K dan

sekeluarga meminta cucu untuk datang dan cucu

(An. I) yang mampu menghibur keluarga Ny. K. Bila

cucu tidak bisa datang, hiburan Ny. K sekeluarga

adalah televisi atau radio

- Jika ada masalah, biasanya Ny. K curhat dengan

adik (Ny. Ks) atau keponakan yang tinggal didepan

rumah

- Ny. K yang lebih cenderung aktif mengikuti kegiatan

pengajian dibandingkan dengan Ny.Ks

- Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan

keputusan: Ny. K, namun demikian Ny. K juga

mempertimbangkan perdapat anggota keluarga yang

lain

- Ny. K dan sekeluarga jarang melakukan rekreasi.

- Tn. N saat makan tidak pernah berhenti ketika sudah

saatnya kenyang. Tn. N terus menerus makan bila

tidak dihentikan oleh Ny. Ks

- Ny. S juga mengatakan malu bila keluar rumah dan

berkomunikasi dengan tetangga

- Tn. N bila diajak keluar rumah melihat karnaval

sering berperilaku kurang baik, yaitu

menengadahkan tangan ke orang-orang untuk

meminta uang

Gangguan proses keluarga

Page 18: Bab III Askep Komunitas Lila

Data Obyektif :- Ny. K sebagai pemilik toko dan pedagang

- Ny. Ks sebagai penjahit dan membantu Ny. K

menjaga toko

- Keluarga berada dalam tahap perkembangan

keluarga VIII dengan keluarga usia lanjut

- Ny. K, kakak atau anak pertama berjuang dengan

tuntutan ganda, yaitu sebagai kepala rumah tangga

sekaligus sebagai kakak

- Tahap perkembangan keluarga yang ditempuh

keluarga : Kakak atau anak pertama belajar

membagi waktu antara bekerja, mengasuh adik-adik

yang sakit, dan merawat kesehatan diri sendiri

- Tahap perkembangan yang ditempuh keluarga :

membantu sosialisasi Tn. N dan Ny. S :

meningkatkan kemampuan komunikasi dan

berinteraksi dengan orang lain

- Tahap perkembangan yang belum terpenuhi :

membantu Ny. S, Tn. N., Ny. Ks untuk mendapatkan

pasangan menikah untuk meneruskan eksistensi

dalam hidup

- Tahap perkembangan keluarga yang sudah

terpenuhi : memberikan perhatian dalam

pendampingan memenuhi kebutuhan ADL Tn. N,

dan Ny. S, memberikan kebebasan saat mengajak

Tn. N, dan Ny. S keluar rumah

- Dengan tetangga sering berinteraksi pada pagi hari

terutama dikalangan ibu-ibu yang belanja kebutuhan

pokok di toko Ny. K

- Keluarga jarang berkomunikasi dengan Tn. N dan

Ny. S terutama pada saat bekerja atau melihat TV

pada saat malam.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Page 19: Bab III Askep Komunitas Lila

1. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif,

kurang dapat mengingat, salah interpretasi informasi

2. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan transisi

perkembangan, modifikasi keuangan keluarga, pergeseran peran

keluarga

a. Prioritas Masalah1) Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan

kognitif, kurang dapat mengingat, salah interpretasi informasi

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah : Aktual : 3

3/3x2= 2 2 Ny. K sadar perlunya control tekanan darah jika kemungknan tekanan darahnya data naik sewaktu-waktu yang akan berbahaya.

Ny. K sadar perlunya minum obat, namun obat harus tetap sedia sebelum obat habis dan diminum secara rutin tanpa harus ada keluhan.

Kemungkinan masalah dapat diubah :Mudah 2

2/2x2=2 2 Ny. K memiliki kesadaran dan kemauan yang tinggi untuk terkontrol tekanan darahnya sehingga masalah kurang pengetahuan mudah untuk diubah. Cara mengontrol dengan cara jalan-jalan kaki setiap pagi

Potensial masalah dapat dicegah : Cukup 2

2/3x1=2/3 1 Perilaku menjaga tekanan darah tetap stabil tergantung pada kemauan dan motivasi individu tidak hanya tergantung pada pengetahuan seseorang, namun juga motivasi keluarga.

Menonjolnya masalah : Masalah dirasakan tetapi tidak perlu segera ditangani: 1

1/2x1=1/2 1 Masalah kurang pengetahuan harus segera ditangani karena untuk mengubah perilaku harus didasari dengan pengetahuan yang cukup. Terutama masalah jarang berolahraga, tidak control rutin ke puskesmas dan posyandu dan konsumsi peyek kacang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah tinggi.

Page 20: Bab III Askep Komunitas Lila

Total 4,6

2) Gangguan proses keluarga berhubungan dengan transisi

perkembangan, modifikasi keuangan keluarga, pergeseran peran

keluarga

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah : Krisis 1

1/3x1= 1/3 1 Tindakan perawatan terhadap Ny. S dan Tn. N sebagian besar sudah dapat dlakukan secara mandiri

Kemungkinan masalah dapat diubah :Sebagian : 1

1/2x2=1 2 Masalah berhubungan dengan perilaku sehingga kemungkinan dapat diubah sebagian oleh keluarga

Potensial masalah dapat dicegah : Cukup 2

2/3x1=2/3 1 Dengan meningkatkan kemampuan dalam perawatan diri dapat menghindarkan Tn. N dan Ny. S serta Ny. Ks dari penyakit

Menonjolnya masalah : Masalah dirasakan tetapi tidak perlu segera ditangani: 1

1/2x1=1/2 1 Peningkatan perawatan dapat dilakukan secara bertahap karena sebagian perilaku sudah baik dan kesadaran untuk sembuhnya tinggi

Total 2,5

b. Daftar Diagnosa berdasarkan prioritas

1. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan

kognitif, kurang dapat mengingat, salah interpretasi informasi

2. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan transisi

perkembangan, modifikasi keuangan keluarga, pergeseran peran

keluarga

Page 21: Bab III Askep Komunitas Lila

IV. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Keperawatan

Keluarga

Tujuan Umum

Tujuan Khusus Kriteria Evaluasi Rencana TindakanKriteria Standar

1 Defisiensi

pengetahuan

berhubungan

dengan

keterbatasan

kognitif (cara

membuat obat

herbal secara

mandiri dengan

dosis yang

tepat), kurang

dapat

mengingat,

salah

interpretasi

informasi

tentang

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 minggu klien dan keluarga dapat memahami tentang hipertensi, penyebab, gejala, penatalaksanaan, dan komplikasi.

TUK 1 :Setelah dilakukan tindakan 1 kali pertemuan, pengetahuan keluarga tentang hipertensi, penyebab, gejala, penatalaksanaan, dan komplikasi,

Kognitif

Klien dan keluarga dapat menyebutkan penyebab, gejala, penatalaksanaan, dan komplikasi tekanan darah tinggi,

Keluarga Mampu Menyebutkan:1. Penyebab hipertensi (min.

2)

- Obesitas/ kelebihan

berat badan

- Kurang olahraga

- Merokok

- Konsumsi garam

berlebih

- Kopi, alcohol, stres

2. Gejala hipertensi (min. 2)

- Pusing

- Sakit kepala dan tengkuk

- Mengantuk

- Mula dan muntah

- Kelelahan, dredge

1. Kaji pengetahuan yang dimiliki

klien dan keluarga daltentang

hipertensi

2. Pantau kebiasaan dalam

pelaksanaan hipertensi yang telah

dilakukan oleh klien.

3. Beri pujian pada tindakan

perawatan yang telah sesuai.

4. Jelaskan penyebab, gejala,

penatalaksanaan, dan komplikasi

tekanan darah tinggi.

5. Gunakan bahasa yang mudah

dipahami dan menghindari istilah

medis.

6. Gunakan media peraga berupa

gambar atau video.

7. Beri kesempatan keluarga untuk

Page 22: Bab III Askep Komunitas Lila

pentingnya

control tekanan

darah tanpa

harus ada

keluhan dan

pentingnya

ketersediaan

obat sebelum

obat habis)

- Keringat banyak

- Pucat

- Gemetar

- Sesak nafas

- Pandangan kabur

3. Penatalaksanaan

hipertensi (min 2):

- Obat: captopril

- Kontrol darah secara

rutin

- Olahraga dan aktivitas

fisik

- Diet rendah garam

4. Komplikasi hipertensi

(min. 2)

- Stroke

- Penyakit jantung

- Gagal ginjal

- Gagal jantung

- Gangguan saraf

bertanya.

8. Jawab pertanyaan dengan jelas.

9. Tanyakan kembali mengenai

informasi yang sudah diberikan.

Page 23: Bab III Askep Komunitas Lila

- Koma

- Kematian

TUK 2 :

Setelah dilakukan

tindakan 2 kali

pertemuan,

pengetahuan klien

dan keluarga

tentang hipertensi

dan cara

mengatasinya,

daftar makanan

yang dianjurkan

dan yang tidak

dianjurkan untuk

hipertensi, dan

manfaat teknik

relaksasi otot

progresif Jacobson

mengalami

Kognitif

Klien dan keluarga

dapat

menyebutkan

tekanan darah

normal dan cara

mengatasi

hipertensi, daftar

makanan yang

dianjurkan dan

yang tidak

dianjurkan untuk

hipertensi, dan

manfaat teknik

relaksasi otot

progresif Jacobson

Klien dan keluarga mampu

menyebutkan:

1. Tekanan darah normal

2. Cara mengatasi

hipertensi (min. 3):

Mengurangi makanan

yang tinggi

garam,menghindari kopi

berlebihan, olahraga

secara teratur,

managemen stress,

minum obat berdasarkan

prinsip 6 benar (benar

orang, benar obat, benar

dosis, benar waktu, benar

rute, dan benar

pencatatan).

1. Kaji pengetahuan yang telah

dimiliki oleh klien dan keluarga

tentang tekanan darah normal

dan cara mengatasi hipertensi,

daftar makanan yang dianjurkan

dan yang tidak dianjurkan untuk

hipertensi, dan manfaat teknik

relaksasi otot progresif Jacobson.

2. Berikan pengetahuan yang fokus

dan mendalam daftar makanan

yang dianjurkan dan tidak

dianjurkan atau harus dibatasi

bagi penderita hipertensi, serta

manfaat dan cara melakukan

teknik relaksasi otot progresif

Jacobson

3. Gunakan alat peraga: gambar dan

buku

Page 24: Bab III Askep Komunitas Lila

peningkatan. 3. Dapat menyebutkan 5

makanan yang dianjurkan

bagi penderita hipertensi:

4. Dapat menyebutkan 5

makanan yang harus

dibatasi oleh penderita

hipertensi

5. Dapat menyebutkan

manfaat senam diabetes:

Menurunkan tekanan

darah.

4. Evaluasi pengetahuan klien.

TUK 3 :Setelah dilakukan tindakan 2 kali pertemuan keluarga dapat melakukan teknik relaksasi otot progresif Jacobson dan mengetahui dosis aman konsumsi obat herbal rebusan daun salam dan

Psikomotor :

Keluarga dapat melakukan senam kaki diabetes dengan benar.

Kognitif :Keluarga dapat menjelaskan prosedur pembuatan rebusan daun

Nilai check list teknik relaksasi otot progresif Jacobson 12-16 poin

Klien dan keluarga mampu menyebutkan :1. Prosedur pembuatan

rebusan daun salam dan kunyit dengan dosis yang

1. Ajarkan cara senam kaki

diabetes.

2. Evaluasi kemampuan senam

kaki diabetes klien.

1. Jelaskan prosedur pembuatan

rebusan daun salam dan kunyit

dengan dosis yang aman.

2. Gunakan bahasa yang mudah

dipahami dan menghindari istilah

Page 25: Bab III Askep Komunitas Lila

kunyit salam dan kunyit dengan dosis yang aman

aman- Daun salam 200 gr- Kunyit - Air 300 ml- Aturan minum : > 2 jam

setelah minum obat Amlodipine

2. Efek samping obat herbal- Gangguan lambung-

3. Pelayanan kesehatan yang harus didatangi saat efek samping muncul

medis.

3. Gunakan media peraga berupa

gambar

4. Beri kesempatan keluarga untuk

bertanya.

5. Jawab pertanyaan dengan jelas.

6. Tanyakan kembali mengenai

informasi yang sudah diberikan.

TUK 4 :

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 6x

pertemuan, klien

dan Keluarga mau

untuk menerapkan

kegiatan yang telah

Afektif :

Klien dan keluarga

bersedia untuk

menerapkan

kegiatan yang telah

diajarkan

Psikomotor :

Klien berkomitmen untuk

menerapkan kegiatan:

- Menerapkan diet rendah

garam

- Minum obat secara

teratur

- Melakukan olahraga

setiap hari

- Menerapkan teknik

1. Rundingkan dengan keluarga

tentang tindak lanjut kegiatan

yang telah diajarkan.

2. Rundingkan kemudahan dan

kesulitan yang mungkin terjadi

dari tindakan yang telah

diajarkan.

3. Buat jadwal bersama keluarga

tentang kegiatan yang akan

Page 26: Bab III Askep Komunitas Lila

diajarkan, dan

patuh terhadap

control tekanan

darah

Klien dan keluarga

teratur dalam

menerapkan

kegiatan teknik

relaksasi otot

progresif secara

mandiri, control

rutin ke posyandu

lansia, minum obat

secara rutin tanpa

menunggu obat

habis dan ada

keluhan

relaksasi otot progresif

Jacobson maksimal 1x

perhari.

- Menerapkan control

tekanan darah secara

rutin ke posyandu lansia

atau puskesmas

- Keluarga berkomitmen

untuk mendampingi

anggota keluarganya

dalam menerapkan

kegiatan tersebut di atas

dilakukan.

4. Evaluasi kegiatan harian klien

tiap kunjungan

5. Berikan reinforcement pada

kegiatan yang telah dilakukan

secara patuh oleh klien.

2. Gangguan

proses

keluarga

berhubungan

dengan transisi

perkembangan

, modifikasi

keuangan

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3

minggu klien

dan keluarga

dapat

TUK 1 :

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 4x

pertemuan, klien

dan Keluarga

dapat memahami

peran keluarga dan

Afektif :

Klien dan keluarga

bersedia untuk

lebih

memperhatikan

kondsi kesehatan

anggota keluarga

yang sakit

Klien dan keluarga

berkomitmen untuk :

- Memelihara kesehatan

individu

- Membantu memenuhi

kebutuhan ADL anggota

keluarga yang sakit

- Memeriksakan anggota

1. Rundingkan dengan keluarga

tentang tindak lanjut kegiatan

yang telah diajarkan.

2. Rundingkan kemudahan dan

kesulitan yang mungkin terjadi

dari tindakan yang telah

diajarkan.

Page 27: Bab III Askep Komunitas Lila

keluarga,

pergeseran

peran keluarga

memahami

peran

keluarga,

pentingnya

bersosialisasi

dengan

keluarga dan

masyarakat,

dukungan

keluarga

terhadap

anggota yang

sakit, dan

dapat

memanajeme

n koping

keluarga

pentingnya

dukungan keluarga

terhadap anggota

keluarga yang sakit

keluarga yang sakit ke

pelayanan kesehatan

secara rutin

- Saling mengingatkan

anggota keluarga bila

tidak patuh terhadap

penatalaksanaan

penyakit individu

3. Berikan reinforcement pada

kegiatan yang telah dilakukan

secara patuh oleh klien.

TUK 2:

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 4x

pertemuan, klien

dan Keluarga

memiliki kemauan

untuk membantu

anggota keluarga

yang kurang

bersosialisasi

dengan keluarga

atau masyarakat

Afektif :

Klien dan keluarga

bersedia untuk

memperbaiki

perilaku yang

kurang baik dan

membantu anggota

keluarga yang

kurang

bersosialisasi

Klien dan keluarga

berkomitmen untuk :

- Mendampingi anggota

keluarga dalam

bersosialisasi dengan

keluarga atau sanak

saudara dan masyarakat

sekitar

- Mengajari atau

mengingatkan anggota

keluarga yang memiliki

kebiasaan buruk

1. Rundingkan dengan keluarga

tentang tindak lanjut kegiatan

yang telah diajarkan.

2. Rundingkan kemudahan dan

kesulitan yang mungkin terjadi

dari tindakan yang telah

diajarkan.

3. Berikan reinforcement pada

kegiatan yang telah dilakukan

secara patuh oleh klien.

Page 28: Bab III Askep Komunitas Lila

dan memanajemen

koping keluarga

V. CATATAN PERKEMBANGAN

Page 29: Bab III Askep Komunitas Lila

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Implementasi Evaluasi Tgl/ TT

1 Defisiensi pengetahuan

berhubungan dengan

keterbatasan kognitif

(cara membuat obat

herbal secara mandiri

dengan dosis yang

tepat), kurang dapat

mengingat, salah

interpretasi informasi

tentang pentingnya

control tekanan darah

tanpa harus ada keluhan

dan pentingnya

ketersediaan obat

sebelum obat habis)

TUK 1 :

Setelah dilakukan

tindakan 1 kali pertemuan,

pengetahuan keluarga

tentang hipertensi,

penyebab, gejala,

penatalaksanaan, dan

komplikasi,

1. Mengkaji pengetahuan yang

dimikili oleh klien dan keluarga

tentang hipertensi

2. Menanyakan pengetahuan klien

dan keluarga tentang hipertensi,

penyebab, gejala,

penatalaksanaan, dan

komplikasi

3. Menanyakan kebiasaan menu

makanan yang dikonsumsi

setiap hari

4. Member pujian pada tindakan

perawatan yang sudah sesuai

5. Melakukan edukasi tentang

hipertensi, penyebab, gejala,

penatalaksanaan, dan

komplikasi

6. Menggunakan media video agar

klien dan keluarga lebih jelas

S : - Klien dan keluarga

mengatakan bahwa

telah memahami

informasi yang telah

diberikan

- Keluarga dan klien

memberi feedback

positif terhadap

informasi yang diberikan

O:- Klien dan keluarga

mampu menyebutkan

penyebab, gejala,

penatalaksanaan, dan

komplikasi

A: Masalah teratasi P: Hentikan intervensi,

lanjutkan monitoring.

21 September 2015 dan 24 September 2015

Page 30: Bab III Askep Komunitas Lila

BAB ILAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. K

1. Latar BelakangTuliskan secara deskriptif gambaran mengenai keluarga yang akan diberikan intervensi meliputi point-point sebagai berikut :a. Karakteristik keluarga tuliskan data keluarga, baik yang adaptif

maupun maladaptive, yang menjadi dasar/ justifikasi kenapa harus dilakukan kunjungan tersebut.

b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut tuliskan data-data yang mungkin perlu dikaji lebih lanjut/ ditambahkan untuk menegakkan diagnosis tersebut

c. Masalah keperawatan keluarga