BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan kompliteprints.mercubuana-yogya.ac.id/5136/3/BAB II.pdf · 2019. 3....

14
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan komplit Complete feed (pakan komplit) adalah kombinasi konsentrat dan pakan kasar (roughages) dalam satu ransum (Sunarso et al., 2011). Pakan komplit adalah campuran berbagai bahan pakan menjadi ransum untuk memenuhi kebutuhan nutrien spesifik sehingga meningkatkan konsumsi nutrien dan efisiensi pakan. Pakan komplit dapat mengandung pakan kasar maupun tidak (Wright et al., 2008). Pakan merupakan suatu bahan organik maupun anorganik baik sudah diolah maupun belum diolah yang perannya untuk pemenuhan nutrisi pada ternak tanpa mengganggu kestabilan kesehatanya, yang fungsinya sebagai pemenuh kebutuhan hidup pokok,reproduksi, pemeliharaan, pertumbuhan, metabolisme dan lain-lain (Khairul, 2009). Pakan hijauan merupakan pakan yang berasal dari tanaman atau tumbuhan berupa daun, batang, ranting, dan bunga. Kelompok hijauan rumput, legume, dan tumbuh-tumbuhan lain. Pakan penguat merupakan pakan dengan konsentrasi tinggi dengan serat kasar relative rendah dan mudah dicerna (konsentrat). Biasanya berasal biji-bijian seperti jagung, menir, katul serta bahan lainya. Pakan tambahan merupakan pakan yang berupa vitamin, mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah terbatas namun harus tersedia. Seperti vitamin A dan D, mineral Ca dan P dan urea 2% dari seluruh ransum yang diberikan (Sudarmono dkk., 2008).

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan kompliteprints.mercubuana-yogya.ac.id/5136/3/BAB II.pdf · 2019. 3....

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan kompliteprints.mercubuana-yogya.ac.id/5136/3/BAB II.pdf · 2019. 3. 1. · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan komplit Complete feed (pakan komplit) adalah

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pakan komplit

Complete feed (pakan komplit) adalah kombinasi konsentrat dan pakan

kasar (roughages) dalam satu ransum (Sunarso et al., 2011). Pakan komplit adalah

campuran berbagai bahan pakan menjadi ransum untuk memenuhi kebutuhan

nutrien spesifik sehingga meningkatkan konsumsi nutrien dan efisiensi pakan.

Pakan komplit dapat mengandung pakan kasar maupun tidak (Wright et al.,

2008).

Pakan merupakan suatu bahan organik maupun anorganik baik sudah

diolah maupun belum diolah yang perannya untuk pemenuhan nutrisi pada ternak

tanpa mengganggu kestabilan kesehatanya, yang fungsinya sebagai pemenuh

kebutuhan hidup pokok,reproduksi, pemeliharaan, pertumbuhan, metabolisme dan

lain-lain (Khairul, 2009).

Pakan hijauan merupakan pakan yang berasal dari tanaman atau tumbuhan

berupa daun, batang, ranting, dan bunga. Kelompok hijauan rumput, legume, dan

tumbuh-tumbuhan lain. Pakan penguat merupakan pakan dengan konsentrasi

tinggi dengan serat kasar relative rendah dan mudah dicerna (konsentrat).

Biasanya berasal biji-bijian seperti jagung, menir, katul serta bahan lainya. Pakan

tambahan merupakan pakan yang berupa vitamin, mineral yang dibutuhkan tubuh

dalam jumlah terbatas namun harus tersedia. Seperti vitamin A dan D, mineral Ca

dan P dan urea 2% dari seluruh ransum yang diberikan (Sudarmono dkk., 2008).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan kompliteprints.mercubuana-yogya.ac.id/5136/3/BAB II.pdf · 2019. 3. 1. · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan komplit Complete feed (pakan komplit) adalah

5

Jerami Jagung

Jerami jagung adalah bagian batang dan daun jagung yang telah dibiarkan

mengering di ladang dan dipanen ketika tongkol jagung dipetik. Jerami jagung

seperti ini banyak diperoleh di daerah sentra tanaman jagung yang ditujukan untuk

menghasilkan jagung bibit atau jagung untuk diperlukan industri pakan bukan

untuk dikonsumsi sebagai sayur (Mariyono dkk., 2004).

Tanaman jagung dalam bahasa ilmiahnya disebut Zea mays L adalah salah

satu tanaman biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan (Gramineae) yang sudah

popular di seluruh dunia. Menurut sejarahnya, tanaman jagung berasal dari

Amerika (Anonim, 1985). Tanaman jagung merupakan tanaman yang ideal jika

digunakan sebagai bahan baku silase, apalagi seluruh bagian tanaman jagung

dibuat silase, maka karbohidrat terlarut yang dibutuhkan untuk pertumbuhan

bakteri sudah mencukupi. Dalam pembuatan silase tanaman jagung, dapat

ditambahkan bakteri asam laktat sebagai starter untuk mempercepat proses

pematangannya.

Jagung tua yang siap dipanen terdiri atas 38% biji, 7% tongkol, 12% kulit,

13% daun dan 30% batang (Murni dan Suparjo, 2008). Jerami jagung merupakan

sisa dari tanaman jagung setelah buahnya dipanen dikurangi akar dan sebagian

batang yang tersisa dan dapat diberikanvitaminkepada ternak, baik dalam bentuk

segar maupun kering. Pemanfaatan jerami jagung adalah sebagai pakan ternak

ruminansia seperti sapi, kerbau, kambingdandomba (Jamarun, 1991). Jerami

jagung dapat digunakan ketika ketersediaan pakan hijauan tidak terpenuhi, di

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan kompliteprints.mercubuana-yogya.ac.id/5136/3/BAB II.pdf · 2019. 3. 1. · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan komplit Complete feed (pakan komplit) adalah

6

daerah Sangir Solok selatan produksi jerami jagung mencapai 86,62 ton/ha/tahun

(Suyitman dkk., 2012).

Limbah perkebunan yang diberikan kepada ternak tanpa disuplementasi

atau diberi perlakuan sebelumnya menyebabkan kandungan nutrisi limbah ini

tidak akan cukup untuk mempertahankan kondisi ternak, sehingga dibutuhkan

perlakuan untuk meningkatkan kualitas bahan pakan dari limbah (Sangadji, 2009).

Menurut Sutardi (2009) kandungan zat makanan yang ada pada jerami

jagung sebagai berikut :

Tabel 1. Komposisi Zat Makanan Jerami Jagung

Zat Makanan Jerami jagung

Bahan Kering (%) 21,1

Protein Kasar (%) 9,91

Lemak Kasar (%) 1,78

Serat Kasar (%) 27,7

Abu (%) 10,2

BETN (%) 50,2

TDN (%) 54,08

Sumber : Sutardi (2009).

Silase dapat dibuat pada berbagai bentuk silo, drum plastik ataupun plastik

silo. Mekanisme kerja pembuatan silase pada prinsipnya sama untuk kedua semua

jenis silo selama pengeluaran atau pembatasan suplai oksigen optimal. Tiga hal

yang berperan penting dalam proses ensilasi didalam silo meliputi produk bakteri

asam laktat dan produk fermentasinya, pencapaian kondisi anaerob yang

maksimal dan penurunan pH yang cepat (Muck, 2011).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan kompliteprints.mercubuana-yogya.ac.id/5136/3/BAB II.pdf · 2019. 3. 1. · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan komplit Complete feed (pakan komplit) adalah

7

Keberhasilan proses pembuatan silase tergantung tiga faktor utama yaitu

ada tidaknya serta besarnya populasi bakteri asam laktat, sifat-sifat fisik dan

kimiawi bahan hijauan yang digunakan serta keadaan lingkungan. Tujuan

pemberian aditif dalam pembuatan silase antara lain : mempercepat pembentukan

asam laktat dan asetat guna mencegah fermentasi berlebihan, mempercepat

penurunan pH sehingga mencegah terbentuknya fermentasi yang tidak di

kehendaki (Hapsari dkk.,2014).

Kualitas silase tergantung dari kecepatan fermentasi membentuk asam

laktat, sehingga dalam pembuatan silase terdapat beberapa bahan tambahan yang

biasa diistilahkan sebagai additive silage. Macam-macam additive silage seperti

water soluble carbohydrat, bakteri asam laktat, garam, enzim, dan asam.

Penambahan bakteri asam laktat ataupun kombinasi dari beberapa additive silage

merupakan perlakuan yang sering dilakukan dalam pembuatan silase. Pemilihan

bakteri asam laktat sangat penting dalam proses fermetasi untuk menghasilkan

silase yang berkualitas baik. Proses awal fermentasi menggunakan asam laktat

dalam proses aerob, udara yang berasal dari lingkungan atau pun yang berasal dari

hijauan menjadikan reaksi aerob terjadi. Hasil reaksi aerob yang terjadi pada fase

awal fermentasi silase menghasilkan asam lemak volatile, yang menjadikan pH

turun (Stefani et al., 2010).

Fermentasi

Fermentasi merupakan salah satu teknologi bahan makanan secara biologis

yang melibatkan aktivitas mikroorganisme guna memperbaiki gizi bahan

berkualitas rendah. Fermentasi dapat meningkatkan kualitas bahan pakan, karena

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan kompliteprints.mercubuana-yogya.ac.id/5136/3/BAB II.pdf · 2019. 3. 1. · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan komplit Complete feed (pakan komplit) adalah

8

pada proses fermentasi terjadi perubahan kimiawi senyawa-senyawa organik

(karbohidrat, lemak, protein, serat kasar dan bahan organik lainnya) baik dalam

keadaan aerob maupun anaerob, melalui kerja enzim yang dihasilkan mikroba

(Sukaryana dkk., 2011).

Percepatan fermentasi dan pertumbuhan mikroorganisme memerlukan

nutrien tambahan. Selain memerlukan karbohidrat, juga membutuhkan nitrogen

dan mineral yang cukup untuk dapat tumbuh dan produksi dengan optimal

(Akbar et al., 2013).

Teknologi fermentasi yang dilakukan pada jerami padi masih sangat

sederhana dan belum mengarah kepada pemanfaatan jasad renik yang spesifik

mampu merenggangkan ikatan lignin, selulosa pada jerami padi, sehingga selulosa

bisa dimanfaatkan. Prinsip kultivasi mikroba dalam sistem cair mikroba berada

dalam cairan yang mengandung nutrien sebagai substrat untuk tumbuh dan

berkembang bercampur dengan produk-produk yang dihasilkan termasuk limbah.

Nutrien dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal mikroba harus

tercampur merata (homogen) pada semua bagian fermenter. Untuk mendapatkan

sistem fermentasi yang optimum, maka fermentasi harus memenuhi syarat sebagai

berikut:

1. Terbatas dari kontaminan

2. Volume kultur relatif konstan (tidak bocor dan menguap)

3. Kadar oksigen terlarut harus memenuhi standar

4. Kondisi lingkungan seperti : suhu, pH harus terkontrol

(Anonim, 2005).

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan kompliteprints.mercubuana-yogya.ac.id/5136/3/BAB II.pdf · 2019. 3. 1. · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan komplit Complete feed (pakan komplit) adalah

9

Penambahan bahan-bahan nutrien kedalam media fermentasi dapat

merangsang pertumbuhan mikroorganisme. Salah satu bahan yang dapat

digunakan sebagai sumber nitrogen pada proses fermentasi adalah urea. Urea yang

ditambahkan kedalam medium fermentasi akan diuraikan oleh enzim urease

menjadi ammonia dan karbondioksida selanjutnya ammonia digunakan untuk

pembentukan asam amino (Winarno, 2010).

Aditif silase adalah bahan yang ditambahkan pada material sebelum proses

ensilase untuk meningkatkan kualitas silase yang dihasilkan. Terdapat 4 kategori

aditif (McDonald et al., 1991) yaitu :

1) Stimulan fermentasi

a. BAL

b. Gula

c. Molasses

d. Enzim

2) Penghambat fermentasi seperti asam format, asam laktat, asam mineral,

garam nitrit, garam sulfit, NaCl.

3) Penghambat kerusakan aerobik untuk meningkatkan stabilitas

aerobik seperti BAL, asam propionat, asam benzoat.

4) Sumber nutrien seperti urea, amonia, dan mineral.

Bahan additive mempunyai fungsi untuk meningkatkan ketersediaan zat

nutrisi, memperbaiki nilai gizi silase dan meningkatkan palatabilitas (Gunawan

dkk., 2012). Molases menyediakan sumber energi bagi bakteri asam laktat yang

berperan dalam proses ensilase. Bakteri asam laktat akan menghasilkan asam

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan kompliteprints.mercubuana-yogya.ac.id/5136/3/BAB II.pdf · 2019. 3. 1. · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan komplit Complete feed (pakan komplit) adalah

10

laktat yang selanjutnya akan menurunkan pH menjadi 3,6-4,1 sehingga

menghambat perkembangbiakan bakteri patogen dan fungi pada lingkungan

tersebut (McDonald, 1981). Menurut Sofyan dan Aboenawan (1974), syarat

umum untuk ruang penyimpanan antara lain suhu berkisar 18-24ºC, bersih dan

terang, mempunyai ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara, bebas dari serangga-

serangga dan tikus yang dapat merusak.

Menurut Ananta (2016) faktor yang mempengaruhi kualitas silase secara

umum yaitu bahan pakan yang digunakan, bahan aditif, kadar air dan

penyimpanan pada saat ensilase. Jadi faktor-faktor mempengaruhi silase adalah

Karakteristik bahan (kandungan bahan kering, kapasitas buffer, struktur fisik dan

varietas),tata laksana pembuatan silase (besar partikel, kecepatan pengisian ke

silo), kepadatan pengisian ke silo, keadaan iklim (misalnya suhu dan kelembaban)

(Bolsen dan Sapienza, 1993).

Hanafi (2008) menyatakan bahwa kadar air silase yang terlalu rendah

menyebabkan suhu silase meningkat. Kadar air silase terlalu tinggi akan memacu

pertumbuhan jamur dan memicu tumbuhnya asam butirat yang menyebabkan

kualitas silase menurun.

Menurut Schroeder (2004) fermentasi silase memakan waktu sedikitnya 21

hari untuk mencapai hasil yang optimal dan dalam keadaan anaerob dan disimpan

didalam silo.

Sudirman (2013) menyatakan bahwa kandungan zat makanan hijauan

jagung muda pada bahan kering (BK) 90% adalah protein kasar (PK) 11,33%,

serat kasar (SK) 28,00%, lemak kasar (LK) 0,68%, BETN 49,23%, Abu 10,76%,

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan kompliteprints.mercubuana-yogya.ac.id/5136/3/BAB II.pdf · 2019. 3. 1. · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan komplit Complete feed (pakan komplit) adalah

11

NDF 64,40%, ADF 32,64% dan TDN 53,00%. Nilai nutrisi tanaman jagung

mempunyai bahan kering berkisar 39,8%, hemiselulosa 6,0%, lignin 12,8%, silika

20,4%. Hal ini disebabkan oleh karena sebagian zat-zat makanan yang terkandung

dalam hijauan tanaman ini telah berpindah ke dalam biji-bijiannya (Lubis, 2012).

Bahan Silase Komplit

Bahan pakan (bahan makanan ternak) adalah segala sesuatu yang dapat

diberikan kepada ternak (baik berupa bahan organik maupun anorganik) yang

sebagian atau seluruhnya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak

(Sunarso dan Christiyanto, 2009). Sedang yang dimaksud dengan pakan adalah

bahan yang dapat dimakan, dicerna dan diserap baik secara keseluruhan atau

sebagian dan tidak menimbulkan keracunan atau tidak mengganggu kesehatan

ternak yang mengkonsumsinya (Kamal, 1998).

Bahan pakan yang digunakan dalam pembuatan silase pakan komplit

berbahan dasar jerami jagung terdiri atas :

Dedak Padi

Dedak merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan padi pada

lapisan luar maupun dalam dari butiran padi, jumlahnya sekitar 10% dari jumlah

padi yang digiling menjadi beras, energi yang terkandung dalam dedak padi bisa

mencapai 2980 kkal/kg. Dedak padi memiliki bau khas wangi dedak, jika baunya

sudah tengik berarti telah terjadi reaksi kimia (Widodo et al., 2012).

Dedak merupakan bahan sumber serat makanan (dietary fiber) yang baik.

Dedak padi juga berfungsi sebagai sumber energi karena memiliki kandungan

karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat merupakan substrat bagi bakteri asam laktat

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan kompliteprints.mercubuana-yogya.ac.id/5136/3/BAB II.pdf · 2019. 3. 1. · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan komplit Complete feed (pakan komplit) adalah

12

dan menghasilkan senyawa asam yang mengakibatkan terjadi penurunan pH

sehingga bakteri pembusuk dan bakteri patogen tidak dapat tumbuh

(Nunung, 2012). Dedak padi mengandung energi metabolis sebesar 2980 kkal/kg,

protein kasar 12,9%, lemak 13%, serat kasar 11,4%, Ca0,07%, P 0,22% dan Mg

0,95%. Dedak padi kasar sebaiknya tidak digunakan sebagai bahan pakan lokal

dalam ransum karena komposisi kimianya kurang baik terlebih kandungan serat

kasarnya tinggi Menurut (NRC, 2001).

Tepung Jagung

Tepung jagung merupakan butiran-butiran halus yang berasal dari jagung

kering yang dihancurkan. Pengolahan jagung menjadi bentuk tepung lebih

dianjurkan dibandingkan produk setengah jadi lainnya, karena tepung lebih

praktis serta mudah digunakan untuk proses pengolahan hijauan. Jagung kuning

maupun putih dapat diolah menjadi tepung jagung, perbedaan produk hanya

terletak pada warna tepung yang dihasilkan. Selama proses pengolahan tepung

jagung, cara penanganan yang diterapkan oleh pekerja akan berdampak terhadap

mutu jagung. Cara-cara yang kasar, tidak bersih dan higienis akan menyebabkan

penurunan mutu dan tercemarnya jagung hasil olahan (Arief dkk., 2014).

Kandungan nutrisi tepung jagung terdiri atas kadar air 14,77%, abu 1,88%,

serat kasar 1,63%, lemak kasar 7,78%, protein kasar 7,35%, dan bahan ekstrak

tanpa nitrogen (BETN) 81,35% (Umam dkk., 2014). Tepung jagung dimanfaatkan

sebagai pakan karena sumber energi yaitu 3370 kkal/kg, protein berkisar 8-10%,

namun rendah kandungan lysine dan tryptophan, tepung jagung digunakan,

sebagai sumber energi terutama dan sumber xantofil (Kiay, 2014).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan kompliteprints.mercubuana-yogya.ac.id/5136/3/BAB II.pdf · 2019. 3. 1. · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan komplit Complete feed (pakan komplit) adalah

13

Bungkil Kedelai

Bungkil kedelai merupakan limbah dari produksi minyak kedelai. Sebagai

bahan makanan sumber protein asal tumbuhan, bungkil ini mempunyai kandungan

protein yang berbeda sesuai kualitas kacang kedelai. Kisaran kandungan protein

bungkil kedelai mencapai 44-51%. Hal ini selain oleh kualitas kacang kedelai juga

macam proses pengambilan minyaknya. Pada dasarnya bungkil kedelai dikenal

sebagai sumber protein dan energi (Nazilah, 2004).

Bungkil kedelai adalah produk hasil ikutan penggilingan biji kedelai

setelah diekstraksi minyaknya secara mekanis (ekspeller) atau secara kimia

(solvent). Bungkil kedelai yang dihasilkan secara mekanis lebih banyak

mengandung minyak dan serat kasar, serta lebih sedikit kandungan proteinnya

dibandingkan dengan bungkil kedelai yang dihasilkan dengan menggunakan

larutan hexan (Suryahadi et al., 1997).

Molasess

Menurut SNI 01-1989-1999 definisi molases atau tetes tebu adalah hasil

samping pabrik gula, berupa cairan kental berwarna coklat kehitam-hitaman,

berbau khas, berasa sepat manis, sebagai produk dari proses pemisahan terakhir

gula kristal dan masakan tebu (Saccaharum officinarum L) tanpa penambahan air

dan bahan lainnya. Kandungan nutrien pada molases antara lain protein kasar

3,1%, Serat kasar 0,6%, BETN 83,5%, lemak kasar 0,9% dan abu 11,9%.

Molases juga merupakan sumber karbohidrat yang umumnya digunakan

sebagai bahan tambahan dalam proses pembuatan bakteri pembusuk. Kandungan

karbohidrat yang mudah larut yang relatif tinggi (65%) pada molasses

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan kompliteprints.mercubuana-yogya.ac.id/5136/3/BAB II.pdf · 2019. 3. 1. · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan komplit Complete feed (pakan komplit) adalah

14

menyebabkan bahan tersebut dapat digunakan sebagai bahan aditif untuk memacu

pembentukan asam laktat dalam pembuatan silase (Ginting, 2007).

EM-4 Peternakan

Salah satu feed additife yang dapat digunakan adalah probiotik cair

Effective Microorganism 4 ( EM4). Probiotik cair EM4 yang digunakan berisikan

mikroba pengurai dimana didalamnya terkandung bakteri fotosintetik

(Rhodopseudomonas spp), bakteri asam laktat (Lactobasillus spp), yeast

(Saccharomyces spp) dan lain-lain yang diharapkan dapat mengoptimalkan proses

pencernaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan domba (Galih, 2010).

Em-4 dapat digunakan sebagai probiotik pembuatan silase, rumput kering,

jerami, pohon jagung kering, dan lain-lain dapat diolah menjadi pakan ternak

karena proses fermentasi, kandungan gizi silase lebih tinggi dari asalnya dan dapat

disimpan lebih lama untuk memenuhi kebutuhan pakan pada saat musim kemarau.

EM-4 Peternakan merupakan mikroorganisme yang banyak digunakan bagi

peternakan, karena 90 % bakteri di dalamnya ialah Lactobacillus Sp, Bakteri

lainnya Azotobacter, Clostridia, Enterobacter, Agrobacterium, Erwinia,

Pseudomonas, dan mikroorganisme pembentuk asam laktat. Media kulturnya

berbentuk cairan dengan pH 4,5 (Hermanto, 2011).

Mineral mix

Unsur mineral sangat dibutuhkan untuk proses fisologi ternak baik hewan

maupun manusia. Pemberian mineral yang tepat pada ternak berguna untuk

meningkatkan kekebalan tubuh, kinerja sistem reproduksi dan pertambahan berat

badan. Secara alami, mineral mineral esensial makro dan mikro terdapat dalam

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan kompliteprints.mercubuana-yogya.ac.id/5136/3/BAB II.pdf · 2019. 3. 1. · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan komplit Complete feed (pakan komplit) adalah

15

tanaman hijauan atau rumput pakan. Kadar mineral dalam hijauan bergantung

pada beberapa faktor yaitu, jenis tanah, kondisi tanah dan adanya mineral yang

lain yang memiliki efek antagonis terhadap mineral tertentu yang dibutuhkan oleh

ternak. Dengan demikian, kandungan mineral akan berbeda pada tiap daerah

terrgantung dengan iklim dan kondisi lingkungan. Kandungan mineral dalam

pakan juga bergantung pada mineral dalam tanah (Prastiwi, 2015).

Kandungan Bahan Pakan

Fraksi serat kasar pada dasarnya merupakan bagian dari serat

hemiselulosa, selulosa, dan lignin serta komponen penyusun dinding sel tanaman

yang lainnya termasuk dalam kelompok serat. Komponen –komponen senyawa

tersebut yang menentukan sifat fisik kimia makanan. Menurut Poedjiadi (2005)

serat makanan terutama terdiri dari selulosa. Disamping itu terdapat senyawa-

senyawa lain seperti hemiselulosa, pektin, gum tanaman, musilago, dan

polisakarida yang tersimpan dalam makanan.

Hemiselulosa

Hemiselulosa merupakan kelompok polisakarida heterogen dengan berat

molekul rendah. Jumlah hemiselulosa biasanya antara 15-30% dari berat kering

bahan lignoselulosa (Suparjo, 2008). Hemiselulosa relatif mudah dihidrolisis oleh

asam menjadi komponen-komponen monomernya. Hemiselulosa dapat diisolasi

dengan cara ekstraksi menggunakan dimetilsulfoksida dan alkali (KOH dan

NaOH). Namun ekstraksi alkali mempunyai kerugian yaitu deasetilasi

hemiselulosa yang hampir sempurna (Octavia, 2013).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan kompliteprints.mercubuana-yogya.ac.id/5136/3/BAB II.pdf · 2019. 3. 1. · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan komplit Complete feed (pakan komplit) adalah

16

Hemiselulosa merupakan heteropolisakarida yang mengandung berbagai

gula, terutama pentosa.Hemiselulosa umumnya terdiri dari dua atau lebih residu

pentosa yang berbeda.Komposisi polimer hemiselulosa sering mengandung asam

uronat sehingga mempunyai sifat asam.Hemiselulosa memiliki derajat

polimerisasi yang lebih rendah, lebih mudah dicerna dibandingkan selulosa dan

tidak berbentuk serat-serat yang panjang, Selain itu, umumnya hemiselulosa larut

dalam alkali dengan konsentrasi rendah, dimana semakin banyak cabangnya

semakin tinggi kelarutannya. Hemiselulosa dapat dihidrolisis dengan enzim

hemiselulase (xylanase) (Kusnandar, 2010).

Selulosa

Selulosa merupakan komponen utama penyusun dinding sel tanaman.

Selulosa merupakan polimer glukosa dengan ikatan β-1,4 glukosida dalam rantai

lurus. Bangun dasar selulosa berupa suatu selulosa selobiosa yaitu dimer dari

glukosa. Rantai panjang selulosa terhubung secara bersama melalui ikatan

hidrogen dan gaya van der waals (Suparjo, 2008).

Kandungan selulosa pada dinding sel tanaman mencapai 35-50% dari berat

kering tanaman (Lynd et al., 2002). Selulosa adalah zat penyusun tanaman yang

terdapat pada struktur sel kadar selulosa dan hemiselulosa pada tanaman mencapai

40% dari bahan kering, semakin tua tanaman maka proporsi selulosa dan

hemiselulosa makin bertambah (Tillman dkk., 1989).

Lignin

Lignin adalah polimer berkadar aromatik-fenolik yang tinggi berwarna

kecoklatan dan relatif lebih mudah teroksidasi. Lignin memiliki berat molekul

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan kompliteprints.mercubuana-yogya.ac.id/5136/3/BAB II.pdf · 2019. 3. 1. · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pakan komplit Complete feed (pakan komplit) adalah

17

yang bervariasi antara 1000 sampai dengan 20.000, tergantung pada sumber

biomassanya. Lignin relatif stabil terhadap aksi kebanyakan larutan asam

mineral, tetapi larut dalam larutan basa panas dan larutan ion bisufit (HSSO3-)

panas. Lignin mempunyai titik pelunakan dan titik leleh yang rendah, lignin kayu

berdaun jarum (pohon spruce) melunak pada 80-90℃(basah) dan 120 °C (kering)

dan meleleh pada 140-150°C (Octavia, 2013).

Lignin adalah suatu zat komponen penyusun tumbuhan, komposisi bahan

penyusun ini berbeda-beda tergantung jenisnya. Lignin terakumulasi pada batang

tumbuhan berbentuk pohon dan semak, lignin berfungsi sebagai bahan pengikat

komponen penyusun lainnya, sehingga suatu pohon bisa berdiri tegak (Anonim,

2010).

Hipotesis

Semakin lama fermentasi mampu menurunkan kandungan fraksi serat

silase pakan komplit berbahan dasar jerami jagung.