KOMPLIT 111

47
HUBUNGAN ANTARA PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR Proposal Penelitian Dibuat Untuk Memenuhi Tugas IDK 1 Oleh WAHYU PRASTIYANINGRUM G2B009017 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Transcript of KOMPLIT 111

Page 1: KOMPLIT 111

HUBUNGAN ANTARA PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA

HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR

Proposal Penelitian

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas IDK 1

Oleh

WAHYU PRASTIYANINGRUM

G2B009017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2010

Page 2: KOMPLIT 111

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya. (Depkes RI, 2005)

Dalam rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan ada 7

program pembangunan kesehatan. Namun dalam Program-program Pembangunan Nasional

(Propenas) tersebut dijadikan enam program pembangunan kesehatan yaitu : Program

Lingkungan Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat, Program Upaya Kesehatan, Program

Perbaikan Gizi Masyarakat, Program Sumber Daya Kesehatan, Program Obat Makanan dan

Bahan Berbahaya, Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan. (Depkes RI,

2003)

Pengelolaan Program Kesehatan Ibu dan Anak bertujuan untuk memantapkan dan

meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Adapun program

KIA diantaranya : Peningkatan pelayanan antenatal disemua fasilitas pelayanan dengan mutu

sesuai standar serta menjangkau seluruh sasaran, Peningkatan pertolongan persalinan ditujukan

kepada peningkatan pertolongan oleh tenaga kesehatan kebidanan secara berangsur, Peningkatan

deteksi dini resiko tinggi/komplikasi kebidanan baik oleh tenaga kesehatan maupun di

masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta penanganan dan pengamatannya secara terus

menerus, Peningkatan penaganan komplikasi kebidanan secara adekuat dan pengamatan secara

Page 3: KOMPLIT 111

terus menerus oleh tenaga kesehatan, Peningkatan pelayanan neonatal dan ibu nifas dengan mutu

yang sesuai standard dan menjangkau seluruh sasaran. (Depkes RI, 2003)

Kehamilan dan persalinan seorang wanita adalah hal yang sangat penting dan alamiah,

dibutuhkan waktu 9 bulan dalam proses pembentukan janin sampai bayi lahir lengkap dan hanya

beberapa jam saja. Bayi dilahirkan secara spontan dengan presentasi kepala pada usia kehamilan

antara 37-42 minggu lengkap, setelah persalinan ibu maupun bayi berada pada kondisi baik.

(Depkes RI, 2001)

Dari waktu perkembangan kehamilan, ibu mengalami berbagai macam perubahan bentuk

maupun ukuran, baik perubahan pada ibu maupun bayi. Perubahan pada ibu diantaranya

perubahan berat badan ibu hamil bertambah 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil atau terjadi

penambahan berat badan sekitar ½ kg/minggu. (Manuaba, 1998)

Adanya penambahan berat badan selama hamil dikarenakan kebutuhan akan zat-zat

makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang sedang dikandung, untuk

memelihara kesehatan ibu serta persiapan untuk menyusui. (Sitorus,1998)

Metode untuk menentukan pernambahan berat badan yang optimal selama masa

kehamilan yaitu penting untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh (BMI = Body Mass Index)

wanita sebelum hamil. Rekomendasi tentang penambahan berat badan total selama hamil

ditentukan BMI prakehamilan. Wanita yang hamil harus mencapai batas terendah penambahan

berat badan BMInya. Total penambahan berat badan pada kehamilan kembar dua misalnya 16-20

kg. Penambahan berat badan yang dianjurkan pada trimester kedua dan trimester ketiga adalah

0,75 kg/minggu. Asupan kalori ditentukan dengan cara mengalikan berat badan optimal wanita

yang tidak hamil dalam kg dengan 35 kkal dan kemudian tambahkan 300 kkal ke jumlah total.

(Varney, 2001)

Page 4: KOMPLIT 111

Penambahan berat badan normal menurut Suririnah (2005) dianjurkan penambahan berat

badan ibu antara 7,5-20 kg, karena berat badan naik yang berlebihan maka mempunyai resiko

terjadinya diabetes gestasional (penambahan kadar gula darah karena adanya proses kehamilan)

atau terjadinya preeklamsi (keracunan kehamilan dimana terjadi kenaikan tekanan darah).

Demikian pula sebaliknya pada wanita yang penambahan berat badannya kurang, asupan gizi

dalam tubuh pun berkurang sehingga akan menghambat pertumbuhan janin dalam kandungan

seperti BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) dan gangguan kehamilan lainnya.

Dilihat dari angka kejadian BBLR di RB Buah Hati Semarang bulan Januari sampai

Desember tahun 2006 ada 16 bayi (5,36%), sedangkan untuk kelahiran bayi normal ada 260 bayi

(87,24%). Angka kejadian tersebut ada kaitannya dengan penambahan berat badan selama hamil

yang tidak semestinya. Pada 4 bayi BBLR (25%), berat badan lahir kurang 2000 gram dilahirkan

oleh ibu dengan penambahan berat badan selama hamil kurang dari 6 kg. Pada 12 bayi BBLR

(75%) berat badan lahir kurang 2500 garm dilahirkan oleh ibu dengan penambahan berat badan

selama hamil kurang dari 9 kg.

Dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti adakah hubungan antara

penambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan bayi lahir di Rumah Bersalin

Soegiopranoto Semarang.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti akan merumuskan masalah sebagai berikut :

“Adakah hubungan antara penambahan berat badan ibu salama hamil dengan berat badan bayi

lahir di Rumah Bersalin Soegiopranoto Semarang?”

Page 5: KOMPLIT 111

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara penambahan berat badan ibu selama hamil dengan

berat badan bayi lahir

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui penambahan berat badan ibu selama hamil

b. Untuk mengetahui berat badan bayi lahir

c. Untuk mengetahui hubungan penambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan bayi

lahir

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan asuhan pada ibu hamil dan bayi yang

akan dilahirkan.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan bisa memberi manfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca serta

dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya.

3. Bagi Peneliti

Menambah wawasan, bahan masukan, dan pengetahuan bagi peneliti.

4. Bagi Masyarakat

Page 6: KOMPLIT 111

Dengan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang penambahan berat badan selama

hamil yang normal, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya penambahan berat badan ibu hamil

yang tidak normal.

Page 7: KOMPLIT 111

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kehamilan

1.1 Pengertian

Kehamilan adalah masa berkembangnya hasil konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

hamil normal adalah 280 hari (40 minggu/9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama menstruasi

terakhir.(Saifuddin, 2002)

Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang

sebelumnya diawali dengan proses pembuahan kemudian akan diakhiri dengan proses

persalinan. (Medicastore,2004)

1.2 Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Ibu Hamil

a. Uterus

Tumbuh membesar, akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Untuk akomodasi

pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-

serabut kolagennya menjadi higroskopik. Berat uterus sebelum hamil 30 gr, pada akhir

kehamilan uterus dapat mencapai 1000 gr.

Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 2 bulan sebesar

telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa. Pada kehamilan 5 bulan rahim teraba

seperti berisi cairan ketuban, dinding perut dan dinding rahim. Pada minggu pertama isthmus

Page 8: KOMPLIT 111

rahim mengadakan hipertropi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak

(soft), disebut tanda Hegar.

Posisi rahim dalam permulaan kehamilan dalam letak antefleksi dan retrofleksi, pada 4

bulan kehamilan rahim tetap berada dalam rongga pelvis, setelah itu mulai memasuki rongga

perut yang dalam pembesarannya mencapai batas hati, rahim yang hamil biasanya mobile, lebih

mengisi rongga abdomen kanan atau kiri. Arteri Uterina dan Arteri Ovarika juga bertambah

dalam diameter, panjang dari anak-anak cabangnya. Pembuluh darah balik menggembung dan

bertambah. (Mochtar,1998)

Hubungan besarnya rahim dan tuanya kehamilan seperti kehamilan ganda, hamil mola

hidatidosa, hamil dengan hidramnion yang akan teraba lebih besar. Sebagai gambaran dapat

dikemukakan sebagai berikut :

a) Pada kehamilan 16 mg, tinggi fundus uteri setengah dari jarak simfisis-pusat. Plasenta telah

terbentuk.

b) Pada kehamilan 20 mg, fundus uteri sekitar 2 jari di bawah pusat sedangkan pada umur

kehamilan 24 mg tepat di tepi atas pusat.

c) Pada kehamilan 28 mg tinggi fundus uteri 3 jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat dan

prosessus xifoideus.

d) Pada kehamilan 32 mg, tinggi fundus uteri ½ jarak prosessus xifoideus dan pusat.

e) Pada kehamilan 36 mg, tinggi fundus uteri sekitar 1 jari di bawah prosessus xifoideus, dalam

hal ini janin belum masuk PAP.

f) Pada kehamilan 40 mg, fundus uteri tuun setinggi 3 jari di bawah prosessus xifoideus, kepala

janin sudah masuk PAP.

Page 9: KOMPLIT 111

Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama ke semua arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang

cepat di daerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama. Bentuk rahim yang

tidak sama disebut tanda Piskacek. (Manuaba,1998)

b. Ovarium

Sejak kehamilan 16 mg, fungsi korpus luteum diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi

progesteron dan esterogen. Selama kehamilan ovarium tenang / istirahat. Tidak terjadi

pembentukan dan pematangan folikel, tidak tejadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal

menstruasi. (Marjono,1999)

c. Serviks

Satu bulan setelah konsepsi rangsangan esterogen telah meningkat vaskularisasi pada

serviks menjadi kebiruan yang dikenal sebagai tanda Chadwick. Serviks juga menjadi lunak

(soft) disebut tanda Goodell. (Mochtar,1998)

d. Vagina dan Vulva

Vagina dan vulva mengalami peningkatan/pembesaran pembuluh darah karena pengaruh

esterogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan ini disebut tanda Chadwick, warna

portio tampak livide. (Manuaba,1998)

e. Mammae

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sehingga persiapan memberikan

ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat lepas dari hormon saat kehamilan,

yaitu esterogen, progesteron, dan somatomammotropin.

Fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI dijabarkan sebagai

berikut :

a) Esterogen, berfungsi :

Page 10: KOMPLIT 111

(1) Menimbulkan hipertropi sistem saluran payudara

(2) Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara makin tampak

membesar.

(3) Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam menyebabkab rasa sakit

pada payudara.

b) Progesteron, berfungsi :

(1) Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi

(2) Menambah jumlah sel asinus

c) Somatomammotropim, berfumgsi :

(1) Mempengaruhi sel-sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin dan laktalglobulin.

(2) Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara

(3) Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan.

Penampakan payudara pada ibu hamil sebagai berikut :

a) Payudara menjadi lebih membesar

b) Areola payudara makin hiperpigmentasi

c) Glandula Montgomery makin tampak

d) Puting susu makin menonjol

e) Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi karena hambatan dari PIH

(prolaktin inhibiting hormone) untuk mengeluarkan ASI.

f) Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung.

(Manuaba,1998)

Page 11: KOMPLIT 111

f. Jantung dan Pembuluh Darah

Selama kehamilan, jumlah darah yang di pompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac

output / curah jantung) meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan

6 mg dan mencapai pada kehamilan 16-28 mg. Karena curah jantung meningkat, maka denyut

pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90

kali/menit). Setelah mencapai kehamilan 30 mg, curah jantung agak menurun karena rahim yang

membesar menekan vena yang membawa darah dari tungkai ke jantung. (Medicastore,2004)

Resisten perifer juga menurun tampak sebagai varices tungkai. Leukosit meningkat

sampai 15.000/mm3,akibat reaksi antigen-antibodi fisiologik yang terjadi pada kehamilan.

Infeksi dapat dicurigai bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat sampai

300.000-600.000/mm3. Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju

endap darah meningkat, protein total meningkat. (Marjono,1999)

Penurunan “tahanan vaskular perifer” selama kehamilan terutama disebabkan oleh

karena relaksasi otot polos sebagai akibat pengaruh hormon progesteron. Penurunan dalam

“peripheral vaskular rescistance”, mengakibatkan penurunan tekanan darah selama usia

kehamilan pertama kehamilan. Tekanan sistolik turun sekitar 5-10 mmHg dan diastolic 10-15

mmHg. Setelah usia kehamilan 24 mg, tekanan darah sedikit demi sedikit naik dan kembali

kepada tekanan darah sebelum hamil pada saat aterm. (Pusdiknakes,2003)

g. Sistem Respirasi

Kebutuhan O2 meningkat, di samping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan

rahim yang membesar pada usia kehamilan 32 mg. sebagai kompensasinya ibu hamil akan

bernafas lebih dalam dari biasanya. (Manuaba,1998)

h. Sistem Gastrointestinal

Page 12: KOMPLIT 111

Esterogen dan hCG meningkat denagn efek samping mual dan muntah- muntah, selain itu

juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar /

perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan

patologik tertentu terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali perhari disebut

hiperemesis gravidarum. (Marjono,1999)

i. Sistem Urinarius

Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menurun akibat pengaruh esterogen dan

progesteron. Kencing lebih sering (poliuri), laju filtrasi meningkat sampai 60%. Dinding saluran

kemih dapat tertekan oleh pembesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin

hidronefrosis sementara. (Marjono,1999)

Reabsorbsi di tubulus tidak berubah, sehingga lebih banyak dapat dikeluarkan urea, asam

urik, glukosa, asam amino, asam folik dalam kehamilan. (Wiknjosastro,2002)

j. Kulit

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh

melanophore stimulating hormon, lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis.

Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livid atau alba, areola mamae, papilla mamae,

linea nigra, chloasma gravidarum. (Manuaba,1998)

Spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) bias

muncul di kulit, biasanya di atas pinggang, sedangkan pelebaran pembuluh darah kecil yang

berdinding tipis seringkali tampak di tungkai bawah. (Medicastore,2004)

k. Hormon

Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam mempertahankan kehamilan.

Hormone utama yang dihasilkan oleh plasenta adalah hCG, yang berperan mencegah ovulasi dan

Page 13: KOMPLIT 111

merangsang pembentukan esterogen dan progesteron oleh ovarium untuk mempertahankan

kehamilan.

Placenta juga menghasilkan hormon yang menyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih

aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-

debar (palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana hati, selain itu juga bias terjadi

pembesaran kelenjar tiroid. Tetapi hipertiroidisme (overaktivitas kelenjar tiroid) hanya terjadi

pada kurang dari 1% kehamilan.

Placenta yang menghasilkan melanocyte stimulating hormone yang menyebabkan kulit

berwarna lebih gelap dan hormone yang menyebabkan peningkatan kadar hormon adrenal di

dalam darah. Peningkatan kadar hormon ini kemungkinan menyebabkan tanda peregangan

berwarna pink pada kulit perut.

Selama kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan oleh pankreas, karena

itu penderita diabetes yang sedang hamil bisa mengalami gejala diabetes yang lebih buruk.

(Medicastore,2004)

l. Metabolisme

Dengan adanya, metabolisme tubuh mengalami perubahan mendasar, dimana kebutuhan

nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI. (Manuaba,1998)

2. Penambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil

Sudah merupakan suatu kebiasaan menimbang pasien hamil pada setiap kali kunjungan

antenatal karena diyakini bahwa penambahan berat badan sedikit (atau tidak ada penambahan

berat badan) antar kunjungan berkaitan dengan pertumbuhan janin yang lambat, penambahan

Page 14: KOMPLIT 111

berat badan lebih dari 1 kg/mg pada pertengahan kedua kehamilan yang pertanda dini

kemungkinan timbulnya hipertensi yang diinduksi kehamilan. (Jones,2001)

Bila BB ibu sebelum hamil dan kenaikan selama hamil adalah kurang dari normal maka

bayi akan beresiko lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Sedangkan berat badan

sebelum hamil dan kenaikan BBnya selama hamil berlebihan, maka akan beresiko terhambat

pertumbuhannya akibat penyempitan pembuluh darah. (Fajar Online,2006)

Banyak pendapat tentang penambahan berat badan pada ibu hamil. Menurut Jones

(2001), berat badan seorang wanita yang bertanbah antara 9-12,5 kg. Sedangkan Pdpersi (2002)

menyebutkan bahwa penambahan berat badan ibu hamil normal berkisar antara 10-12,5 kg.

Pola Penambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil

Bulan Penambahan Berat Badan (kg)

Trimester I

Trimester II

Trimester III

1-2

3 (0,3-0,4 kg/mg)

6 (0,3-0,5 kg/mg)

(Info Sehat, 2003)

Penambahan berat badan ibu yang optimum selama kehamilan ditentukan oleh berat

badan ibu sebelum hamil. Rekomendasi sudah dikembangkan untuk penambahan total berat

badan, dan kecepatan penambahan berat badan berdasarkan pada indeks massa tubuh (BMI),

sebagai indicator yang tepat dari berat badan terhadap tinggi badan.

Page 15: KOMPLIT 111

Rekomendasi Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan Berdasarkan Kepada Indeks Massa Tubuh (BMI) Sebelum Hamil

Kategori Berat Badan

Terhadap Tinggi Badan

Rekomendasi Penambahan

Berat Badan Total Dalam Kg

Rekomendasi Penambahan

Beart Badan Setiap Minggu

Selama Trimester II dan III

Kehamilan Dalam Kg

Rendah (BMI <19,8)

Normal(BMI 19,8-26,0)

Tinggi (BMI 26,0-29,0)

Obesitas (BMI >29,0)

12,5-18

11,5-16

7-11,5

>6,8

0,5

0,4

0,3

Ditentukan pada setiap

individu

Keterangan : BMI = BB(Kg)/TB(m)2 (Moore,1997)

Penambahan berat badan ibu hamil dapat dipakai sebagai indeks untuk menentukan status

gizi ibu hamil. Penambahan berat badan pada kehamilan terjadi akibat beberapa komponen :

2. Produk-produk konsepsi : janin, plasenta dan cairan amnion

Pada 20 mg pertama kehamilan, penambahan berat janin berlangsung lambat, pada 20

mg kedua peningkatan berlangsung lebih cepat. Pertambahan berat plasenta menunjukkan

kebalikan dari pertambahan berat janin. Cairan amnion meningkat dengan cepat mulai dari

minggu kesepuluh menjadi 350 ml pada umur 20 mg, 750 ml pada umur 30 mg dan mencapai

puncak 1000 ml pada umur 35 mg. Setelah itu, terjadi sedikit penurunan jumlah total cairan

amnion.

3. Komponen ibu

Berat uterus meningkat sepanjang kehamilan. Peningkatan berlangsung lebih cepat pada

minggu pertama, ketika terjadi miohiperplasia, daripada 20 minggu kedua ketika pembesaran

sebagian besar disebabkan peregangan serabut-serabut otot. Berat payudara bertambah terus

Page 16: KOMPLIT 111

sepanjang kehamilan karena penumpukan lemak, bertambahnya retensi cairan, dan pertumbuhan

elemen kelenjar. Volume darah meningkat terus sepanjang kehamilan. Banyaknya lemak yang

ditumpuk pada jaringan adiposa bergantung pada banyaknya lemak dan karbohidrat di dalam

diet. ( Jones, 2001 )

Analisis Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan

Massa Peningkatan Berat (gram)

10 mg 20 mg 30 mg 40 mg

Fetus

Plasenta

Cairan Amnion

Uterus

Payudara

Darah / Plasma

Cairan interstitial (tanpa edema)

Jaringan lemak maternal

Total

5

20

30

140

45

100

0

310

650

300

170

350

320

180

600

30

2050

4000

1500

430

750

600

360

1300

80

3480

8500

3500

650

800

970

405

1250

1580

3345

12500

(Marjono, 1999)

3. Berat Badan Bayi Lahir

Setelah bayi lahir, neonatus mengalami beberapa perubahan fisiologis sehingga dapat

beradaptasi dengan kehidupan di luar uterus. Bayi baru lahir perlu mendapatkan perawatan

Page 17: KOMPLIT 111

dengan segera yaitu pembersihan jalan nafas, pemotongan dan perawatan tali pusat, perawatan

mata, suhu tubuh yang hangat dan identifikasi. Dalam identifikasi sidik telapak kaki bayi dan

sidik ibu jari harus dicetak dicatatan yang tidak mudah hilang, berat lahir, panjang lahir, lingkar

kepala, lingkar perut diukur kemudian dicatat dalam rekam medik. (Saifuddin, 2002)

Menurut Wiknjosastro (2002), berat badan bayi lahir normal adalah 2500-4000 gram

dengan usia kehamilan aterm (37-40 mg)

Perkiraan berat badan bayi sebelum lahir dapat dihitung dengan menggunakan rumus

Johnson Tausak :

Tafsiran Berat Janin (TBJ) : (Tinggi fundus uteri (dalam cm) – N) x 155

Keterangan : N = 12, bila kepala belum masuk PAP

N = 11, bila kepala sudah masuk PAP

( Mansjoer, 2000 )

Faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan bayi lahir :

a) Berat Badan Ibu Sebelum dan Selama Hamil

Berat badan ideal calon ibu saat mulai kehamilan adalah antara 45-65 kg. berat badan

calon ibu yang kurang dari 45 kg (underweight) atau lebih dari 65 kg (overweight) akan beresiko

melahirkan bayi dengan berat badan kurang atau berat bayi lahir rendah (BBLR). (Tabloid

Nova,2007)

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk pengaruh berat badan ibu selama

kehamilan :

(1) Bila berat badan ibu sebelum hamil adalah normal, maka kenaikan berat badan ibu sebaiknya

antara 9-12 kg.

Page 18: KOMPLIT 111

(2) Bila berat badan ibu sebelum hamil adalah berlebihan maka kenaikan badannya cukup antara

6-9 kg

(3) Bila sebelum kehamilan berat badan ibu adalah kurang maka kenaikan berat badan sebaiknya

12-16 kg

(4) Bila ibu mengandung bayi kembar atau lebih, maka kenaikan berat badan ibu selama

kehamilan harus lebih banyak lagi tergantung dari jumlah bayi yang dikandung. (Fajar

Online,2006)

b) Paritas

Pertumbuhan janin pada multipara lebih baik daripada nullipara. (Hasan,2002)

c) Usia ibu

Umur yang baik untuk hamil adalah 20-35 th. Bila ibu hamil pada umur kurang dari 20 th

dan lebih dari 35 th biasanya akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

(Dewa,2006)

d) Jenis Kelamin

Usia kehamilan 20 mg mulai terdapat perbedaan pertumbuhan janin laki-laki atau wanita,

perbedaan itu dapat mencapai 135 gram pada kehamilan 40 mg. Bayi laki-laki sering lebih berat

daripada pada bayi wanita. (Hasan,2002)

e) Tinggi Badan

Tinggi badan ibu yang kurang dari 145 cm sering melahirkan bayi kecil untuk masa

kehamilan. (Medicastore,2004)

f) Ras, disebabkan oleh genetic dan lingkungan. (Hasan,2002)

g) Keadaan Sosial Ekonomi

Page 19: KOMPLIT 111

Sosial ekonomi mempengaruhi pola konsumsi makanan ibu hamil serta perawatan selama

kehamilan. (Paath,2005)

h) Penyakit yang diderita ibu

(1) Diabetes Mellitus

Pada awal kehamilan, janin menghadapi resiko tinggi terhadap cacat dan

pertumbuhan janin yang buruk, sementara pada akhir kehamilan janin menghadapi resiko

terhadap pertumbuhan yang terlalu cepat dan kematian janin yang mendadak dalam rahim.

( Jones, 2001 )

(2) Penyakit pembuluh darah

Toksemia Gravidarum, hipertensi menyebabkan pengurangan aliran darah uterus dan

plasenta sehungga mengganggu pertumbuhan janin. (Mochtar,1998)

(3) Anemia

Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya tetapi

dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu

pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim salah satunya adalah bayi berat lahir

rendah (BBLR). (Manuaba,1998)

i) Status Gizi

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi janin yang dikandung.

Akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah.

Adapun selama kehamilan kebutuhan gizi ibu meliputi :

(1) Energi

Page 20: KOMPLIT 111

Tambahan energi selama hamil diperlukan baik bagi komponen fetus maupun

perubahan yang terdapat pada dirinya sendiri. Kebutuhan sebelum hamil sebanyak 2000

kkal/hari dan selama hamil bartambah 300 kkal jadi jumlah kebutuhan selama hamil menjadi

2300 kkal/hari. (Phaat,2005)

(2) Protein

Kebutuhan tambahan protein tergantung kecepatan pertumbuhan janinnya. Trimester I

kurang dari 6 gr/hr sampai trimester II. Trimester terakhir pada waktu pertumbuhan janin

sangat cepat diperlukan protein sampai 10 gr/hr. Menurut WHO protein ibu hamil adalah

0.75gr/kgBB. (Paath,2005)

(3) Vitamin dan mineral

Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan vitamin dan mineral. Vitamin A dalam

bentuk retinol berkontribusi terhadap kualitas penglihatan bayi. Pada trimester ketiga fetus

akan mulai menimbun vitamin A dalam organ hatinya. Vitamin B complek berguna untuk

menjaga system syaraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal. Vitamin D berguna

untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi. Vitamin E berguna bagi pembentukan sel

darah merah yang sehat.

Asam folat berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah. Kebutuhan asam

folat selama hamil sebanyak 800mcg. Kekurangan asam folat dapat mengganggu

pembentukan otak sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin. Zat

besi yang dibutuhkan oleh ibu hamil agar terhindar dari anemia adalah sebanyak 30 mg.

Kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi, maka kekurangan kalsium akan diambil dari

tulang ibunya. Untuk wanita hamil adalah 1200 mg. (Info Sehat,2003)

Page 21: KOMPLIT 111

j) Kebiasaan merokok

Berat badan bayi yang lahir dari ibu perokok lebih rendah dibandingkan dengan bayi

yang dilahirkan oleh ibu yang tidak merokok (Hasan 2002). Wanita merokok lebih dari 20

batang/hari mempunyai kemungkinan abortus sedikit lebih besar/berat bayinya pada segala

tingkat kehamilan 150 hingga 300 gram lebih rendah daripada berat bayi pada wanita bukan

perokok. (Jones, 2001)

k) Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol yang berat pada kehamilan dapat dikaitkan dengan retardasi

pertumbuhan janin, keterlambatan perkembangan dan komplikasi neurologik pada janin.

(Jones,2001)

Salah satu factor yang penting dalam kesehatan ibu adalah pengaturan berat badan sejak

merencanakan kehamilan dan selama kehamilan. Penambahan berat badan selama hamil ternyata

berpengaruh terhadap kesehatan dan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan selama hamil

yang ideal dapat dilihat dalam pedoman rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan

berdasarkan indeks massa tubuh (BMI). Menurut Oken (2007) dari 1.044 ibu, lebih dari setengah

wanita atau 51% mencapai berat badan melebihi pedoman selama kehamilan dan cenderung

melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari normal. Sementara 35% mencapai standar,

melahirkan bayi dengan berat badan normal. Sedangkan 14% mencapai di bawah standar,

cenderung melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

Page 22: KOMPLIT 111

4. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

4.1 Pengertian

BBLR adalah bayi yang memiliki berat kurang dari 2500 gram tanpa melihat masa

gestasi. (Irawan, 2006)

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang dari

2500 gram. (Depkes RI, 1999)

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir

kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram). (Saifuddin, 2002)

4.2 Klasifikasi

1) Menurut Saifuddin (2002), BBLR dibedakan dalam :

a) Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram

b) Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram

c) Bayi Berat Lahir Ekstrem Rendah (BBLER), berat lahir < 1000 gram

2) Menurut Mochtar (1998), BBLR dibagi menjadi :

a) Prematuritas Murni

Adalah bayi lahir dengan kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan yang

sesuai.

b) Small for date (SFD) atau Kecil untuk Masa Kehamilan (KMK)

Adalah bayi yang berat badannya kurang dari seharusnya umur kehamilan.

c) Retardasi Pertumbuhan Janin Intrauterin

Adalah bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan tuanya

kehamilan.

d) Light for date sama dengan small for date

Page 23: KOMPLIT 111

e) Dismaturitas

Adalah syndrome klinik dimana terjadi ketidakseimbangan antar pertumbuhan janin

dengan lanjutnya kehamilan, atau bayi yang lahir dengan berat badan tidak sesuai

dengan tuanya kehamilan, atau bayi dengan gejala Intrauterin Malnutrition or

Wasting.

f) Large of date

Adalah bayi yang dilahirkan lebih besar dari seharusnya tuanya kehamilan, misalnya

pada diabetes mellitus.

3) Menurut Depkes RI (1999), BBLR dibagi menjadi :

a) Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat bayi kurang dari 1500 gram.

b) Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500-2499 gram.

4.3 Penyebab

Beberapa factor yang menyebabkan terjadinya BBLR yaitu :

a) Faktor genetic atau kromosom

b) Infeksi

c) Bahan toksik

d) Radiasi

e) Insufisiensi atau disfungsi plasenta

f) Faktor nutrisi

g) Faktor-faktor lain seperti merokok, peminum alkohol, bekerja berat saat hamil,

plasenta previa, kehamilan ganda, obat-obatan dll.(Moctar,1998)

4.4 Penanganan pada BBLR

1) Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR)

Page 24: KOMPLIT 111

a) Segera keringkan tubuh bayi lahir dengan handuk yang kering, bersih dan hangat.

Handuk yang basah harus diganti dengan handuk lain yang kering dan hangat. Bungkus

bayi dengan kain hangat, beri topi/tutup kepala, kaos tangan dan kaki.

b) Pertahankan suhu tubuh dengan cara meletakkan bayi telungkup di dada ibu agar terjadi

kontak langsung kulit ibu dengan bayi. Kontak Langsung ini dapat menghangatkan bayi

serta memudahkan ibu menyusui dini untuk mencegah terjadinya hipoglikemi.

c) Bila bayi bisa menelan, tetesi ASI dengan menggunakan pipet.

2) Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

a) Segera keringkan tubuh bayi lahir dengan handuk yang kering, bersih dan hangat.

Handuk yang basah harus diganti dengan handuk lain yang kering dan hangat. Bungkus

bayi dengan kain hangat, beri topi/tutup kepala, kaos tangan dan kaki.

b) Pertahankan suhu tubuh dengan cara meletakkan bayi telungkup di dada ibu agar terjadi

kontak langsung kulit ibu dengan bayi. Kontak Langsung ini dapat menghangatkan bayi

serta memudahkan ibu menyusui dini untuk mencegah terjadinya hipoglikemi.

c) Beri lampu 60 watt dengan jarak minimal 60 cm dari bayi.

d) Beri ASI, bila dapat menghisap, tetesi langsung dari putting susu kemulut bayi. Bila bayi

tidak dapat menelan, langsung rujuk.

e) Tunda memandikan bayi beberapa hari sampai :

(1) Suhu tubuh stabil

(2) Keadaan umum membaik

(3) Bayi sudah lebih kuat dan dapat menghisap ASI dengan baik

Page 25: KOMPLIT 111

f) Cegah agar bayi tidak kedinginan dengan menerapkan Metode Kanguru. Kain/pakaian

yang basah secepatnya diganti dengan yang kering.

g) Jaga agar luka tali pusat selalu kering dan bersih. Bubuhi luka tali pusat dengan/yodium

povidon setiap kali mengganti perban penutup tali pusat.(Depkes RI, 1999)

B. Kerangka Teori

(Jones,2001 dan Manuaba,1998)

Ibu Hamil Aterm

Penambahan Berat Badan Selama Hamil :1. Janin2. Plasenta3. Uterus4. Payudara5. Timbunan lemak 6. Volume darah7. Retensi cairan

Berat Badan Bayi Lahir

Faktor-FaktorYang Mempengaruhi :

1. Berat badan sebelum dan selama hamil

2. Paritas 3. Usia ibu4. Jenis kelamin5. Tinggi badan6. Ras 7. Keadaan sosial

ekonomi8. Penyakit yang

diderita ibu9. Status gizi10. Kebiasaan merokok11. Konsumsi alkohol

Page 26: KOMPLIT 111

Berat Badan Bayi Lahir

PenambahanBerat Badan IbuSelamaHamil

C. Kerangka Konsep

D. Hipotesis

H0 : Tidak ada hubungan antara penambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan bayi

lahir

Ha : Ada hubungan antara penambahan berat badan ibu selam hamil dengan berat badan bayi lahir.

Page 27: KOMPLIT 111

BAB III

METODE PENELITIAN

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup di sini menjelaskan tentang batasan penelitian yang dilakukan, meliputi :

1. Perspektif Keilmuan

Penelitian ini termasuk dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan pada ibu bersalin.

2. Perspektif Populasi

Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah ibu bersalin.

3. Perspektif Wilayah

Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin Soegiopranoto Semarang.

4. Perspektif Waktu

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Februari tahun 2010.

5. Perspektif Masalah

Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini yaitu tentang hubungan antara penambahan berat

badan ibu selama hamil dengan berat badan bayi lahir.

Rancangan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yaitu rancangan penelitian dimana

data variabel independent (penambahan berat badan ibu selama hamil) dan variabel dependent

(berat badan bayi lahir) yang dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. (Notoatmojo,2005)

Page 28: KOMPLIT 111

Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasi yaitu penelitian yang bertujuan

menyelidiki sejauh mana variasi antara satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau

lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi. (Azwar,2001)

Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang menjadi sasaran penelitian

(Notoatmojo,2005). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin sebanyak 30 orang

di Rumah Bersalin Soegiopranoto Semarang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap

mewakili keseluruhan populasi. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah

accidental sampling yaitu pengambilan sampel yang digunakan dengan responden yang

kebetulan ada atau tersedia. (Notoatmojo,2005)

Yang temasuk dalam kriteria inklusi :

a) Ibu bersalin dengan kehamilan aterm

b) Ibu bersalin dengan kelahiran hidup

c) Ibu bersalin yang diketahui berat badan sebelum hamil

d) Ibu bersalin yang memiliki buku KIA

e) Ibu bersalin dengan paritas sebanyak kurang dari 3 kali

f) Ibu bersalin yang tidak mengkonsumsi alkohol dan merokok

g) Ibu bersalin yang usianya 20-35 tahun

h) Ibu bersalin dengan tinggi badan lebih dari 145 cm

Page 29: KOMPLIT 111

i) Ibu bersalin yang tidak menderita penyakit diabetes mellitus, toksemia gravidarum, anemia

j) Ibu bersalin yang melakukan pemerikasaan antenatal care teratur

k) Ibu bersalin yang bersedia dan setuju menjadi responden.

Yang termasuk dalam kriteria eksklusi :

a) Ibu bersalin dengan kehamilan preterm dan kehamilan serotinus.

b) Ibu bersalin dengan kelahiran mati.

c) Ibu bersalin yang tidak diketahui berat badan sebelum hamil.

d) Ibu bersalin yang tidak memiliki buku KIA

e) Ibu bersalin dengan paritas sebanyak lebih dari 3 kali

f) Ibu bersalin yang mengkonsumsi alkohol dan merokok

g) Ibu bersalin yang usianya kurang dari 20 dan lebih dari 35 tahun

h) Ibu bersalin dengan tinggi badan kurang dari 145 cm

i) Ibu bersalin yang menderita penyakit diabetes mellitus, toksemia gravidarum, anemia

j) Ibu bersalin yang melakukan pemerikasaan antenatal care tidak teratur

k) Ibu bersalin yang tidak bersedia dan tidak setuju menjadi responden.

Definisi Operasional

1. Penambahan berat badan ibu selama hamil adalah selisih antara berat badan sebelum hamil

dengan berat badan pada ibu bersalin kala I, yang diukur dengan wawancara serta melihat buku

KIA dan menggunakan timbangan dewasa yang dinyatakan dalam kilogram.

Page 30: KOMPLIT 111

a) Penambahan berat badan ibu hamil yang normal berkisar antara 9-12,5 kg

b) Kategori berat badan ibu selama hamil

1) < 9 kg : kurang dari normal

2) 9-12,5 kg : normal

3) > 12,5 kg : lebih dari normal

Skala : Ratio

2. Berat badan bayi lahir adalah berat badan bayi yang diukur setelah bayi lahir, dengan

menggunakan timbangan bayi yag dinyatakan dalam gram.

a) Berat badan bayi lahir normal adalah 2500-4000 gram

b) Kategori berat badan bayi lahir

1) <2500 gram : kurang dari normal

2) 2500-4000 gram : normal

3) >4000 gram : lebih dari normal

Skala : Ratio

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Semua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan

menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber

informasi yang dicari. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain, tidak

langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya seperti buku KIA. (Azwar,2001)

2. Cara Pengumpulan Data

Page 31: KOMPLIT 111

a) Data berat badan sebelum hamil diukur melalui wawancara dengan responden dan melihat buku

KIA.

b) Data berat badan pada ibu selama hamil diukur melalui penimbangan berat badan sebelum

bersalin.

c) Data berat badan bayi lahir diukur melalui penimbangan berat badan setelah lahir.

3. Alat dan Instrumen

a) Lembar pengumpulan data

b) Pulpen

c) Bathroom scale

d) Baby scale

Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan hal yang penting dalam melakukan penelitian mengingat

penelitian akan berhubungan dengan manusia, karena setiap manusia mempunyai hak asasi.

Etika yang perlu ditekankan dalam melakukan penelitian :

1. Informed Consent

Merupakan persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian. Tujuan informed

consent adalah agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui

dampaknya. Jika reponden menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan menghormati hak

asasi responden.

2. Anominity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak mencantumkan nama

responden, lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.

Page 32: KOMPLIT 111

3. Cofidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijaga kerahasiaannya

oleh peneliti. Kerahasiaan informasi yang diberikan responden dijamin oleh peneliti dan tidak

disampaikan kepada pihak lain yang terkait dengan penelitian. Data hanya akan disajikan apabila

dibutuhkan oleh penulis dalam hal pertanggungjawaban.

Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut :

a. Editing

Editing bertujuan untuk meneliti dan mengoreksi data yang meliputi kelengkapan

pengisian sehingga jika terjadi kesalahan dapat dengan mudah dilakukan perbaikan.

b. Tabulating

Tabulasi dilakukan dengan memasukkan data ke dalam tabel yang telah tersedia.

2. Analisa Data

Analisa data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah analisa untuk menggambarkan tiap variabel dengan

menggunakan tabel frekuensi. Dalam analisa univariat data-data disajikan dengan tabel

frekuensi, sehingga tergambar fenomena yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.

b. Analisa Bivariat

Data yang telah disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisa dengan metode

korelasi. Teknik yang digunakan adalah korelasi product moment.

Page 33: KOMPLIT 111

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifudin.200. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Budiarto, Eko. 2001. Biostatika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. EGC, Jakarta

Depkes RI. 2003. Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Propinsi

Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat. Depkes RI, Jakarta.

………….2003. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2002-2003. BPS, Jakarta.

Dinkes Jateng. 2004. Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2004. BPS, Semarang.

Fajar Online. Ibu Sehat Bayipun Sehat (http://www.fajar.co.id). 8 April 2007.

Hasan,R. 2002. Ilmu Kesehatan Anak 3. FKUI, Jakarta.

Infosehat. Nutrisi Penting Masa Kehamilan (http://www.info-sehat.com). 8 April 2007.

…………Kenaikan Berat Badan Ibu Selama Hamil (http://www.info-sehat.com). 8 April 2007.

Lewellyn, Derek Jones. 2001. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Hipokrates, Jakarta.

Manuaba, IGB. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk

Pendidikan Bidan. EGC, Jakarta.

Marjono, AB. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Wanita Hamil (http://www.geocities.com). 6

April 2007.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. ECG, Jakarta.

Moore, Mary Courtney. 1997. Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi. Hipokrates, Jakarta.

Medicastore. Kehamilan (http://www.medicastore.com). 8 April 2007

Notoatmodjo, S. 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta

Path, Erna Fracin. 2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. ECG, Jakarta.

Tim KTI. 2006. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Akbid Abdi Husada, Semarang.

Winkjosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,

Jakarta.