BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku...

35
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 1. Pasar Modal Pasar modal umumnya adalah tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga. Ditempat inilah para pelaku pasar yaitu individu- individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus fund) melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten (Sunariyah, 2011:5). Penjual dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan modal (emiten) sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-efek di pasar modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli modal di perusahaan yang menurut mereka menguntungkan (Kasmir, 2013: 183). Selain memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia, pasar modal juga menjalankan dua fungsi yaitu pertama sebagai sarana pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua menjadi sarana bagi masyarkat untuk berinvestasi pada instrument keuanagan (Martalena dan Malinda, 2011:3). Berikut pengertian tentang pasar modal yang dikemukakan para ahli: Pengertian pasar modal menurut Martalena dan Malinda (2011:2) menyatakan bahwa:

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Pasar Modal

Pasar modal umumnya adalah tempat pertemuan antara penawaran dengan

permintaan surat berharga. Ditempat inilah para pelaku pasar yaitu individu-

individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus fund)

melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten

(Sunariyah, 2011:5). Penjual dalam pasar modal merupakan perusahaan yang

membutuhkan modal (emiten) sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-efek

di pasar modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli

modal di perusahaan yang menurut mereka menguntungkan (Kasmir, 2013: 183).

Selain memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia, pasar modal

juga menjalankan dua fungsi yaitu pertama sebagai sarana pendanaan usaha atau

sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal

(investor). Kedua menjadi sarana bagi masyarkat untuk berinvestasi pada

instrument keuanagan (Martalena dan Malinda, 2011:3). Berikut pengertian

tentang pasar modal yang dikemukakan para ahli:

Pengertian pasar modal menurut Martalena dan Malinda (2011:2) menyatakan

bahwa:

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

12

“Pasar modal merupakan pasar untuk berbagi instrument keuangan jangka

panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),

reksadana, instrument derivative maupun instrument lainnya. Pasar modal

merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya

pemerintah, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestas, dengan demikian pasar

modal memfalitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan

terkait lainnya”.

Adapun menurut pengertian pasar modal menurut Fahmi (2015:48)

menyatakan bahwa:

“Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan

menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk

memperkuat modal perusahaan”.

Menurut UU No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Menyatakan

bahwa:

“Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek. Perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”.

Menurut UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal menyatakan bahwa:

“Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaraan umum

dan perdagangan efek. Perusahaan public yang berkaitan dengan efek”.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasar modal merupakan mekanisme

tempat transaksi jual dan beli instrument pasar modal jangka panjang antara

penjual dan pembeli baik itu individu, korporasi maupun pemerintah. pasar modal

memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara. Selain sebagai sarana untuk

berinvestasi, pasar modal juga mrupakan sumber dana bagi perusahaan. Sekaligus

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

13

berperan dalam menjalankan kedua fungsinya yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

keuangan.

2. Nilai Perusahaan.

Definisi nilai perusahaan mempunyai banyak arti, tergantung pada sudut

pandang yang menilai. Dalam hubungannya dengan keputusan investasi dan

keputusan pendanaan, nilai perusahaan tidak dapat diukur berdasarkan laba yang

diperoleh perusahaan. Hal ini diperjelas oleh Sudana (2011:7) “banyak pihak

berpendapat bahwa tujuan suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba,

namun demikian memaksimalkan laba dinilai kurang tepat sebagai pedoman

dalam pengambilan keputusan di bidang keuangan”.

Nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham. Semakin tinggi harga

saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi

keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai perusahaan yang tinggi

menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang

saham dan perusahaan direpresentasikan oleh harga pasar dari saham yang

merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan, dan manajemen aset

(Rodoni dan Ali, 2014:04).

Menurut Brigham dan Houston (2011:171) nilai perusahaan bisa diukur

dengan Price to Book Value (PBV) yaitu perbandingan antar harga pasar saham

dengan nilai buku saham per lembar saham. Rasio ini mengukur nilai yang

diberikan pasar keuangan pada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

14

sebuah perusahaan yang terus tumbuh. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi

nilai perusahaan. Menurut Damodaran (2015:6) rasio PBV mempunyai beberapa

keunggulan sebagai berikut :

a. Nilai buku mempunyai ukuran intuitif yang relatif stabil yang dapat

diperbandingkan dengan harga pasar. Investor yang kurang percaya dengan

metode discounted cash flow dapat menggunakan price book value sebagai

perbandingan.

b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua

perusahaan. PBV dapat diperbandingkan antara perusahaanperusahaan

yang sama sebagai petunjuk adanya under atau overvaluation.

c. Perusahaan-perusahaan dengan earning negatif, yang tidak bisa dinilai

menggunakan price earning ratio (PER) dapat dievaluasi menggunakan

price book value (PBV).

Dalam penelitian ini Rasio Price to Book Value (PBV) digunakan

sebagai proksi dari nilai perusahaan. PBV yang tinggi akan membuat

investor yakin atas prospek perusahaan dimasa mendatang. Oleh karena

itu, rasio PBV sangat penting bagi para investor maupun calon investor

untuk menetapkan keputusan investasi. Rumus yang digunakan untuk

mengukur Price to Book Value adalah sebagai berikut:

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

15

Keterangan :

PBV= Price Book Value (Rp)

BVPS= Book Value (Rp)

3. Keputusan Investasi

“Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang

dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa

datang” (Tandelilin,2010,2). Menurut Damodaran (2015) telah mengemukakan

bahwa prinsip investasi adalah berinvestasi pada aset dan proyek dimana tingkat

keuntungan pengembalian lebih besar daripada tingkat bunga minimum yang

diterima. Tingkat handle rate yang tinggi untuk proyek berisiko tinggi dan

mencerminkan pendanaan campuran yang digunakan yaitu, ekuitas dan utang.

Return dari proyek diukur berdasarkan waktu dan cash flow yang dihasilkan

dimana keduanya berdampak positif dan negatif terhadap proyek tersebut.

Investasi pada dasarnya adalah penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan

tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di nasa yang akan datang

(Herlianto, 2013:11). Keputusan investasi merupakan keputusan yang dikeluarkan

perusahaan terkait dengan kegiatan perusahaan untuk melepaskan dana pada saat

sekarang dengan harapan untuk mengahasilkan arus dana masa mendatang dengan

jumlah yang lebih besar dari yang dilepaskan pada saat investasi awal, sehingga

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

16

harapan perusahaan untuk selalu tumbuh dan berkembang akan semakin jelas dan

terlaksana (Setiani, 2013:03).

Keputusan investasi perusahaan sangat penting bagi kelangsungan hidup

perusahaan karena keputusan investasi menyangkut dana yang akan digunakan

untuk investasi, jenis investasi yang akan dilakukan, pengambilan investasi, dan

risiko investasi. Keputusan investasi yang dibuat perusahaan dipengaruhi oleh

kemampuan perusahaan menghasilkan kas yang dapat memenuhi kebutuhan

jangka panjang maupun jangka pendek atau yang disebut likuiditas perusahaan.

Perusahaan harus menjaga likuiditas agar tidak terganggu sehingga tidak

mengganggu kelancaran aktivitas perusahaan untuk melakukan investasi dan tidak

kehilangan kepercayaan diri dari pihak luar (Hidayat, 2010:462).

Dalam penelitian ini Rasio Price Earning Ratio (PER) digunakan sebagai

proksi dari keputusan investasi. PER dapat digunakan sebagai proksi atas

ekspektasi investor dan penilaian pasar terhadap kinerja perusahaan

(Saravanan:2014 dalam Rahmawati, Topowijono, dan Sulasmi Sri:2015:4) . PER

mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk

memperoleh satu rupiah earning perusahaan (Jogiyanto, 2013:147). Rumus yang

digunakan untuk mengukur Price Earning Ratio adalah sebagai berikut:

PER= 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

𝐸𝑃𝑆

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

17

Keterangan :

PER = Price Earning Ratio (%)

EPS= Earning Per Share (Rp)

4. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan merupakan keputusan mengenai pendanaan atau

pembelanjaan suatu perusahaan yang digunakan untuk menunjukan dari mana

sumber atau asal dana yang membiayai atau mendanai aset suatu perusahaan

(Sitanggang, 2012:06).

Menurut Kasmir (2010:6) Keputusan pendanaan adalah Keputusan yang

berkaitan dengan jumlah dana yang disediakan perusahaan, baik yang bersifat

utang atau modal sendiri. Dalam perspektif manajerial, inti dari fungsi pendanaan

adalah bagaimana perusahaan menentukan sumber dana yang optimal untuk

mendanai berbagai alternatif investasi, sehingga dapat memaksimalkan nilai

perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Sedangkan kebijakan dividen

berkaitan dengan kebijakan mengenai seberapa besar laba yang diperoleh

perusahaan akan didistribusikan kepada pemegang saham (Sofyaningsih, 2011)

Keputusan pendanaan menyangkut tentang bentuk dan komposisi pendanaan

yang akan dipergunakan oleh perusahaan. Sumber pendanaan di dalam suatu

perusahaan dapat diperoleh dari luar perusahaan (external financing) maupun dari

dalam perusahaan (internal financing). Pendanaan internal dapat diperoleh dari

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

18

sumber laba ditahan, sedangkan pendanaan eksternal dapat diperoleh dari para

kreditur atau yang disebut dengan utang dari pemilik, peserta, atau pengambil

bagian dalam perusahaan atau yang disebut sebagai modal. (Husnan, 2008:253).

Terdapat beberapa teori tentang pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai

perusahaan antara lain: Teori struktur modal dari Miller dan Modigliani (Capital

StructureTheory) Teori ini berpendapat bahwa dengan asumsi tidak ada pajak dan

tidak adanya informasi asimetris antara pihak manajemen dengan para pemegang

saham, maka nilai yang bisa diraih oleh perusahaan tidak terkait dengan

bagaimana perusahaan melakukan strategi pendanaan. MM mengajukan beberapa

asumsi untuk membangun teori mereka antara lain:

1 Tidak terdapat agency cost

2 Tidak ada pajak.

3 Investor dapat berutang dengan tingkat suku bunga yang sama

dengan perusahaan.

4 Investor mempunyai informasi yang sama seperti manajemen

mengenai prospek perusahaan di masa depan

5 Tidak ada biaya kebangkrutan

6 Jika terjadi kebangkrutan maka aset dapat dijual pada harga pasar

(market value).

Dengan asumsi-asumsi tersebut, MM mengajukan dua preposisi yang dikenal

sebagai preposisi MM tanpa pajak. Preposisi I: nilai dari perusahaan yang berutang

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

19

sama dengan nilai dari perusahaan yang tidak berutang. Implikasi dari preposisi I

ini adalah struktur modal dari suatu perusahaan tidak relevan, perubahan struktur

modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan dan weighted average cost of capital

(WACC) perusahaan akan tetap sama tidak dipengaruhi oleh bagaimana

perusahaan memadukan utang dan modal untuk membiayai perusahaan

Preposisi II: biaya modal saham akan meningkat apabila perusahaan melakukan

atau mencari pinjaman dari pihak luar. Kesimpulan dari teori MM tanpa pajak ini

yaitu nilai perusahaan tidak bergantung pada struktur modalnya. Dengan kata lain,

manajer keuangan tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan merubah

proporsi debt dan equity yang digunakan untuk membiayai perusahaan.(

Mardiyati, et al,2012).

Akan tetapi, setelah menghilangkan asumsi tentang ketiadaan pajak, utang dapat

menghemat pajak yang dibayar karena utang menimbulkan pembayaran bunga

yang mengurangi jumlah penghasilan yang terkena pajak sehingga nilai

perusahaan bertambah.

a. Trade off theory

Teori trade off menjelaskan adanya hubungan antara pajak, risiko

kebangkrutan dan penggunaan utang yang disebabkan keputusan struktur

modal yang diambil perusahaan, (Sulistiyani, 2013). Trade off theory

menyatakan bahwa struktur modal optimal tercapai pada saat terjadi

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

20

keseimbangan antara manfaat penggunaan utang dengan biaya

menggunakan utang. Tingkat utang yang optimal tercapai ketika

penghematan pajak mencapai jumlah yang maksimal terhadap biaya

kesulitan keuangan. Trade-off theory mempunyai implikasi bahwa manajer

akan berpikir dalam kerangka trade-off antara penghematan pajak dan

biaya kesulitan keuangan dalam penentuan struktur modal.

Perusahaan-perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi tentu

akan berusaha mengurangi pajaknya dengan cara meningkatkan rasio

utangnya, sehingga tambahan utang tersebut akan mengurangi pajak.

Dalam kenyataannya jarang manajer keuangan yang berpikir demikian.

Perusahaan-perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi cenderung

rasio utangnya rendah.

Teori ini beranggapan bahwa semakin tinggi atau banyak perusahaan

melakukan pendanaan menggunakan utang maka semakin besar pula risiko

mereka untuk mengalami kesulitan keuangan karena membayar bunga

tetap yang besar setiap tahunnya dengan kondisi laba bersih yang belum

pasti.

b. Pendekatan teori keagenan (Agency approach)

Pendekatan ini berasumsi bahwa struktur modal disusun untuk

mengurangi konflik antar berbagai kelompok kepentingan. Keputusan

pendanaan berkaitan erat dengan masalah keagenan. Manajer bertugas

untuk mengelola perusahaan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

21

yang diikuti dengan meningkatnya kemakmuran pemegang saham, maka

dari itu manajer mempunyai kontrol atas sumber daya yang ada di dalam

perusahaan, namun manajer bekerja tidak hanya untuk kepentingan

pemegang saham.

Kepentingan yang berbeda inilah yang dapat menimbulkan masalah

keagenan yang tentunya akan diikuti dengan munculnya biaya agensi.

Biaya agensi ini dapat dikurangi dengan mengikutsertakan manajer

perusahaan dalam kepemilikan saham, namun jika perusahaan

menggunakan utang maka manajer akan dipaksa untuk mengeluarkan kas

dari perusahaan untuk membayar bunga.

c. Pecking Order Theory

Dalam Pecking Order Theory, perusahaan dengan tingkat

profitabilitas yang tinggi justru tingkat utangnya rendah, dikarenakan

perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal

yang berlimpah. Perusahaan cenderung mengutamakan pendanaan dari

sumber internal guna membayar dividen dan investasi. Dalam Pecking

Order Theory ini tidak terdapat struktur modal yang optimal. Secara

spesifik perusahaan mempunyai urut-urutan preferensi (hierarki dalam

penggunaan dana. Menurut Pecking Order Theory dikutip oleh Smart,

Megginson, dan Gitman (2004), terdapat skenario urutan (hierarki) dalam

memilih sumber pendanaan, yaitu:

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

22

1. Perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana dari

dalam atau pendanaan internal daripada pendanaan eksternal. Dana

internal tersebut diperoleh dari laba ditahan yang dihasilkan dari

kegiatan operasional perusahaan.

2. Jika pendanaan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan memilih

pertama kali mulai dari sekuritas yang paling aman, yaitu utang yang

paling rendah risikonya, turun ke utang yang lebih berisiko, sekuritas

hybrid seperti obligasi konversi, saham preferen, dan yang terakhir

saham biasa.

3. Terdapat kebijakan dividen yang konstan, yaitu perusahaan akan

menetapkan jumlah pembayaran dividen yang konstan, tidak

terpengaruh seberapa besarnya perusahaan tersebut untung atau rugi.

4. Untuk mengantisipasi kekurangan persediaan kas karena adanya

kebijakan dividen yang konstan dan fluktuasi dari tingkat keuntungan,

serta kesempatan investasi, maka perusahaan akan mengambil

portofolio investasi yang lancar tersedia. Pecking order theory tidak

mengindikasikan target struktur modal. Pecking order theory

menjelaskan urut-urutan pendanaan. Manajer keuangan tidak

memperhitungkan tingkat utang yang optimal. Kebutuhan dana

ditentukan oleh kebutuhan investasi. Pecking order theory ini dapat

menjelaskan mengapa perusahaan yang mempunyai tingkat

keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat utang yang kecil.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

23

Keputusan pendanaan dapat diproksikan dengan Debt to Equity Ratio

(DER). DER menunjukan perbandingan antara utang dan ekuitas dalam pendanaan

perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk

memenuhi seluruh kewajibannya (Husnan, 2008:62). Rumus yang akan digunakan

untuk mrengukur Debt to Equity Ratio (DER) adalah sebgai berikut:

Keterangan:

DER= Debt to Equity Ratio (%)

5. Kebijakan Deviden

Kebijakan dividen adalah keputusan mengenai apakah laba akan dibagikan

kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk reinvestasi

dalam perusahaan (Kamaludin dan Indriani, 2012:303). Kebijakan dividen optimal

adalah kebijakan dividen yang menghasilkan keseimbangan antara dividen saat ini,

pertumbuhan di masa depan, dan memaksimalkan harga saham. Dalam signalling

theory kebijakan dividen sering dianggap sebagai sinyal bagi investor dalam

menilai baik buruknya perusahaan, hal ini disebabkan karena kebijakan dividen

dapat membawa pengaruh terhadap harga saham perusahaan. Kenaikan jumlah

dividen dianggap sebagai sinyal bahwa manajemen perusahaan meramalkan laba

yang baik di masa depan (Atmaja, 2008:287).

DER = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

24

Pembayaran dividen merupakan alternatif dalam kondisi ketidakpastian para

investor tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

Dividen akan diterima saat ini dan terus menerus tiap tahun sedangkan capital

gain akan diterima untuk waktu yang akan datang. Seorang investor yang tidak

bersedia berspekulasi akan lebih memilih dividen daripada capital gain.

Perusahaan yang membayar dividen akan meyakinkan ketidakpastian investor

lebih awal dari perusahaan yang tidak membayar dividen. (Febriana, 2016)

Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi

sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya jika dividen yang dibayarkan

kecil maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah. Kemampuan membayar

dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika

perusahaan memperoleh laba yang besar, maka kemampuan membayar dividen

juga besar. Oleh karena itu, dividen yang besar akan meningkatkan nilai

perusahaan.

Perusahaan yang membayar dividen dari waktu ke waktu secara berkala dinilai

lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang membayar dividen secara

berfluktuasi. Pembayaran dividen yang stabil dapat mencerminkan bahwa

perusahaan memiliki kondisi keuangan yang stabil, begitupula sebaliknya

perusahaan dengan dividen tidak stabil mencerminkan keadaan keuangan

perusahaan yang kurang baik (Sudana, 2011: 171).

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

25

Ada beberapa macam teori tentang kebijakan dividen diantaranya adalah: teori

dividend irrelevance, teori bird in the hand, tax preference, Signaling Hypotesis,

dan teori Clientele Effect (Sudana, 2011:67)

1 Teori Dividend Irrelevance

Menurut teori bird in the hand yang dikemukakan oleh Myron J.

Gordon dan John Lintner, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap

harga pasar saham. Jika dividen yang dibagikan perusahaan semakin besar,

harga pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan

sebaliknya. Hal ini dikarenakan para investor lebih menyukai dividend

yield dibandingkan dengan capital gains.

2 Teori Bird in the Hand

Menurut teori bird in the hand yang dikemukakan oleh Myron J.

Gordon dan John Lintner, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap

harga pasar saham. Jika dividen yang dibagikan perusahaan semakin besar,

harga pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan

sebaliknya. Hal ini dikarenakan para investor lebih menyukai dividend

yield dibandingkan dengan capital gains.

3 Teori Tax Preference

Menurut teori tax preference, kebijakan dividen mempunyai pengaruh

negatif terhadap harga pasar saham perusahaan. Semakin besar jumlah

dividen yang dibagikan oleh suatu perusahaan, semakin rendah harga pasar

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

26

saham perusahaan yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan ada perbedaan

antara tarif pajak personal atas pendapatan dividen dan capital gains.

Apabila tarif pajak dividen lebih tinggi daripada pajak capital gains, para

investor lebih senang jika laba yang diperoleh ditahan oleh perusahaan dan

berharap di masa yang akan datang terjadi peningkatan capital gains

dengan tarif pajak yang lebih rendah.

4 Teori Signaling Hypotesis

Modigliani-Miller berpendapat bahwa suatu kenaikan dividen yang di

atas kenaikan normal biasanya merupakan suatu sinyal kepada para

investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan

yang baik di masa yang akan datang. Sebaliknya, suatu penurunan atau

kenaikan dividen yang di bawah kenaikan normal diyakini investor sebagai

suatu sinyal bahwa perusahaan menghadapi masa sulit di masa mendatang.

Namun demikian sulit dikatakan apakah kenaikan atau penurunan harga

setelah adanya kenaikan atau penurunan dividen semata-mata disebabkan

oleh efek sinyal atau mungkin disebabkan oleh efek sinyal dan preferensi

terhadap dividen.

Menurut Brigham dan Houston (2011:185) isyarat atau signal adalah

suatau tindakan yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi

investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan.

Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh

manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Informasi yang

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

27

dikeluarkan oleh perusahaan merupakan hal yang penting, karena

pengaruhnya terhadap keputusan invesatsi pihak diluar perusahaan.

Informasi tersebut penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi

pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan, atau gambaran, baik

untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun masa yang akan datang bagi

kelangsungan hidup perusahaan dan bagaimana efeknya pada perusahaan.

Signalling theory menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai

dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak

eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena

terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena

perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek

yang akan datang daripada pihak luar (investor dan kreditur). Kurangnya

informasi bagi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka

melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk

perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan

mengurangi informasi asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi

informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar.

Peningkatan utang juga dapat diartikan pihak luar tentang kemampuan

perusahaan untuk membayar kewajibannya di masa yang akan datang atau

risiko bisnis yang rendah, sehingga penambahan utang akan memberikan

sinyal positif. Hal ini dikarenakan perusahaan yang meningkatkan utang

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

28

dapat dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek

perusahaan di masa yang akan datang (Brigham dan Houston, 2011:186).

5 Teori Clientele Effect

Menyatakan bahwa pemegang saham yang berbeda akan memiliki

preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Kelompok

investor yang membutuhkan penghasilan saat ini lebih menyukai dividend

payout ratio (DPR) yang tinggi, sebaliknya kelompok investor yang tidak

begitu membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan menahan

sebagian besar laba bersih perusahaan.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan

(Brigham dan Hauston, 2011:115)

a. Posisi likuiditas perusahaan

b. Kebutuhan dana untuk membayar

c. Tingkat pertumbuhan perusahaan

d. Pengawasan terhadap perusahaan

Langkah-langkah atau prosedur pembayaran dividen adalah pengumuman

emiten atas dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham yang disebut

juga dengan pengumuman dividen (Sjahrial, 2014: 351). Adapun mekanisme yang

perlu diperhatiakan dalam pembayaran dividen sebagai berikut :

1. Pengumuman (declaration date)

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

29

Tanggal pengumuman merupakan tanggal yang mana pembayaran

dividen secara resmi diumumkan. Pengumuman ini biasanya untuk

pembagian dividen reguler. Isi pengumuman tersebut menyampaikan hal-

hal yang dianggap penting yakni: tanggal pencatatan, tanggal pencatatan,

dan besarnya dividen kas per lembar.

2. Tanggal Pencatatan (date of record)

Pada tanggal ini perusahaan melakukan pencatatan tanggal dividen

yang diumumkan untuk dibagikan kepada para pemegang saham dan

dicatat pada suatu tanggal khusus.

3. Tanggal ex-dividend

Pada tanggal ini sejumlah dividen saham menjadi ex-dividend saat

tanggal penjual diberi hak untuk menyimpan dividen menurut aturan-

aturan bursa efek: NYSE. Jika investor membeli saham pada tanggal ini

atau sesudahnya, maka investor tersebut tidak dapat mendaftarkan

namanya untuk mendapatkan dividen.

4. Tanggal Pembayaran (payment date)

Tanggal ini merupakan saat pembayaran dividen oleh perusahaan yang

dikirimkan kepada para pemegang saham melalui buku para pemegang

saham. Jadi pada tanggal tersebut para investor dapat mengambil dividen

sesuai dengan bentuk dividen yang diumumkan oleh emiten.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

30

Kebijakan dividen dapat diukur dengan Dividen Payout Ratio (DPR).

Dividend Payout Ratio (DPR) adalah perbandingan dividen yang diberikan ke

pemegang saham dan laba bersih per saham. Penentuan besarnya dividend payout

ratio akan menentukan besar kecilnya laba yang ditahan. Setiap ada penambahan

laba yang ditahan berarti ada penambahan modal sendiri dalam perusahaan

(Sudana, 2011:167). Keputusan mengenai jumlah laba yang ditahan dan dividen

yang akan dibagikan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Rumus yang akan digunakan untuk mrengukur Dividen Payout Ratio adalah

sebagai berikut :

Keterangan :

DPR = Dividend Payout Ratio (%)

DPS = Dividend Per Share (Rp)

EPS = Earning Per Share (Rp)

6. Ukuran Perusahaan

Menurut Puspita (2011) menyatakan bahwa ukuran perusahaan merupakan

ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Ernawati

(2016) ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang

DPR= 𝐷𝑃𝑆

𝐸𝑃𝑆

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

31

dapat dinyatakan dengan total aset atau total penjualan bersih. Semakin besar total

aset maupun penjualannya, maka semakin besar pula ukuran suatu perusahaan.

Semakin besar aset, maka semakin besar modal yang ditanam. Sementara semakin

banyak penjualan, maka semakin banyak juga perputaran uang dalam perusahan.

Menurut Nur’aini (2015) menyatakan bahwa ukuran perusahaan

menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dinyatakan dengan total

aktiva atau total penjualan bersih. Selanjutnya, Yogiyanto (2010) menyatakan

bahwa ukuran aktiva digunakan untuk mengukur besarnya perusahaan, ukuran

aktiva tersebut diukur sebagai logaritma dari total aktiva. Sementara itu, Menurut

Setiadi (2007) Ukuran perusaahan yang biasa dipakai untuk mentukan tingkatan

perusahaan adalah:

1. Tenaga kerja, merupakan jumlah pegawai tetap dan honorer yang terdaftar

atau berkeja di perusahaan pada suatu saat tertentu

2. Tingkat penjualan, merupakan volume penjualan suatu perusahaan pada

suatu periode tertentu.

3. Total utang, merupakan jumlah utang perusahaan pada periode tertentu.

4. Total aset, merupakan keseluruhan asset yang dimiliki perusahaan pada

saat tertentu.

Perusahaan dengan ukuran besar memiliki akses lebih besar dan luas untuk

mendapat sumber pendanaan dari luar, sehingga untuk memperoleh pinjaman akan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

32

menjadi lebih mudah karena dikatakan bahwa perusahaan dengan ukuran besar

memiliki kesempatan lebih besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan

dalam industri (Sartono, 2010:249). Selanjutnya, Menurut Yulia (2013) ukuran

perusahaan pada dasarnya terbagi dalam tiga kategori:

1. Perusahaan Besar (Large Firm)

Perusahaan besar merupakan perusahaan yang memiliki total asset

yang besar. Perusahaan-perusahaan yang dikategorikan besar biasanya

merupakan perusahaan yang telah go public di pasar modal dan perusahaan

besar ini memiliki aset sekurang-kurangnya Rp 200.000.000.000,-

2. Perusahaan Menengah (Medium Firm)

Perusahaan mengengah merupakan perusahaan yang memiliki total aset

antara Rp 2.000.000.000,- sampai Rp 200.000.000.000,-

3. Perusahaan Kecil (Small Firm)

Perusahaan kecil merupakan perusahaan yang memiliki aset kurang dari

Rp 2.000.000.000,- dan biasanya perusahaan kecil ini belum terdaftar di

Bursa Efek.

Ukuran perusahaan berpengaruh pada tiga faktor utama, yaitu :

a. Besarnya total aktiva

b. Besarnya hasil penjualan

c. Besarnya kapitalisasi pasar

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

33

Penelitian ini menggunakan proksi size yaitu log natural dari total aset. Tujuan

total aset diukur dengan menggunakan log natural agar angka pada size tidak

memiliki angka yang terlalu jauh dengan angka-angka pada variabel lain. Rumus

yang akan digunakan untuk mrengukur Size adalah sebagai berikut :

Size = Ln Total Assets

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen

dan ukuran peusahaan mempengaruhi perusahaan telah banyak dilakukan di

Indonesia. Beberapa penelitian tersebut antara lain:

Penelitian yang dilakukan Rohman dan Afzal (2012) dengan judul Pengaruh

Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI periode tahun 2007-2010.Sampel yang

digunakan 25 perusahaan. Variabel bebas yang digunakan keputusan investasi,

keputusan Pendanaan, dan kebijakan dividen. Metode analisis menggunakan

Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukan bahwa keputusan

investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, keputusan

pendanaan positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dan kebijakan dividen

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pamungkas dan Puspaningsih (2013) meneliti dengan judul Pengaruh Keputusan

Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Deviden, Dan Ukuran Perusahaan

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

34

terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI periode tahun 2009-

2011. Sampel yang digunakan 25 perusahaan. Variabel bebas yang digunakan

keputusan investasi, keputusan Pendanaan, kebijakan dividen, dan Ukuran

Perusahaan. Metode analisis menggunakan regresi data panel. Hasil penelitian

keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan,

keputusan pendanaan positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, kebijakan

dividen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, dan

ukuran perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Ningsih dan Indarti (2012) dengan judul Pengaruh

Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI periode tahun 2007-2009. Sampel

yang digunakan 15 perusahaan. Variabel bebas yang digunakan keputusan investasi,

keputusan Pendanaan, dan kebijakan dividen. Metode analaisis menggunakan regresi

linier ganda. Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukan bahwa keputusan investasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, keputusan pendanaan

positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dan kebijakan dividen berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Himawan dan Cristiawan (2015) meneliti dengan judul Pengaruh Keputusan

Pendanaan dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI periode tahun 2010-2014. Sampel yang digunakan 475 perusahaan.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

35

Variabel bebas yang digunakan keputusan pendanaan, kebijakan dividen, ukuran

perusahaan dan profitabilitas. Metode analisis menggunakan analisis regresi

berganda. Hasil penilitian keputusan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan, ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan, dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

nilai perusahaan.

Penelitian Suroto (2015) dengan judul Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan

Pendanaan, dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar

di BEI periode tahun 2010-2015. Sampel yang digunakan 16 perusahaan. Variabel

bebas yang digunakan keputusan investasi, keputusan Pendanaan, dan kebijakan

dividen. Metode analisis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penlitian

keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan,

keputusan pendanaan berpengaruh pendanaan negatif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan, kebijakan dividen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Mardiyati, dkk (2015) meneliti dengan judul Pengaruh Keputusan Investasi,

Keputusan Pendanaan, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Nilai

Perusahaan Sektor Manufaktur Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI periode

tahun 2010-2013. Sampel yang digunakan 30 perusahaan. Variabel bebas yang

digunakan keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, dan

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

36

profitabilitas. Metode analisis menggunakan regresi data panel. Hasil penlitian

keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan,

keputusan pendanaan berpengaruh berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

nilai perusahaan, ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif dan signifkan terhadap nilai

perusahaan.

Penelitian Widodo (2016) dengan judul Pengaruh Keputusan Investasi,

Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Sektor

Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-

2014. Sampel yang digunakan 12 perusahaan. Variabel bebas yang digunakan

keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen. Metode analisis

menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penlitian keputusan investasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan,keputusan pendanaan

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, kebijakan dividen

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Tabel II.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul

Penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil Penelitian

PER DER DPR SIZE

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

37

1 Rohman dan

Afzal (2012)

Pengaruh

Keputusan

Investasi,

Keputusan

Pendanaan,

dan

Kebijakan

Deviden

Terhadap

Nilai

Perusahaan

Dependen:

Nilai

Perusahaan

Independen:

1. Keputusan

investasi

2. Keputusan

Pendanaan

3. Kebijakan

Dividen

+

Sign

+

Sign

-

Tidak

Sign

2 Pamungkas

dan

Puspaningsih

(2013)

Pengaruh

Keputusan

Investasi,

Keputusan

Pendanaan,

Kebijakan

Deviden, Dan Ukuran

Perusahaan

terhadap

Nilai

Perusahaan

Dependen:

Nilai

Perusahaan

Independen:

1. Keputusan

investasi

2. Keputusan

Pendanaan

3. Kebijakan

Dividen

4. Ukuran

Perusahaan

+

Sign

+

Tidak

Sign

+

Tidak

Sign

+

Tidak

Sign

3 Ningsih dan

Indarti (2012)

Pengaruh

Keputusan

Investasi,

Keputusan

Pendanaan,

dan

Kebijakan Deviden

terhadap

Nilai

Perusahaan

Dependen:

Nilai

Perusahaan

Independen:

1. Keputusan

investasi

2. Keputusan

Pendanaan

3. Kebijakan

Dividen

+

Sign

+

Sign

+

Tidak

Sign.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

38

4 Himawan dan

Cristiawan

(2015)

Pengaruh

Keputusan

Pendanaan

dan

Kebijakan

Deviden

terhadap

Nilai

Perusahaan

Dependen:

Nilai

Perusahaan

Independen:

1. Keputusan

Pendanaan

2. Kebijakan

Dividen

3. Profitabilitas

4.Ukuran

Perusahaan

+

Sign

+

Tidak

Sign

+

Sign

5 Suroto (2015) Pengaruh

Keputusan

Investasi,

Keputusan

Pendanaan,

dan

Kebijakan

Deviden

terhadap

Nilai

Perusahaan

LQ-45

Dependen:

Nilai

Perusahaan

Independen:

1. Keputusan

investasi

2. Keputusan

Pendanaan

3. Kebijakan

Dividen

+

Sign

-

Sign

+

Tidak

Sign

6 Mardiyati,

dkk (2015)

Pengaruh

Keputusan

Investasi,

Keputusan

Pendanaan,

Ukuran

Perusahaan,

dan

profitabilitas

terhadap nilai

perusahaan

sektor

manufaktur

barang

konsumsi.

Dependen:

Nilai

Perusahaan

Independen:

1. Keputusan

investasi

2. Keputusan

Pendanaan

3. Ukuran

Perusahaan

4.profitabilitas

+

Sign

-

Tidak

Sign

+

Sign

7 Widodo

(2016)

Pengaruh

Keputusan

Investasi,

Dependen:

Nilai

Perusahaan

+

Sign

-

Tidak

+

sign

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

39

Keputusan

Pendanaan,

dan

Kebijakan

Dividen

terhadap

Nilai

Perusahaan.

Independen:

1. Keputusan

investasi

2. Keputusan

Pendanaan

3. Kebijakan

Dividen

Sign

Sumber: Diolah Peneliti, 2016

C. Kerangka Pemikiran

1. Pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan

Manajer perusahaan dalam melakukan keputusan investasi pastinya

telah memperhitungkan return yang akan diterima. Keputusan investasi

yang diharapkan adalah keputusan investasi yang paling menguntungkan

perusahaan. Teori yang mendasari keputusan investasi adalah signaling

theory. Teori tersebut menyatakan bahwa pengeluaran investasi

memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan perusahaan di masa yang

akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai

perusahaan.

Dalam teori sinyal disebutkan bahwa dorongan perusahaan untuk

memberikan informasi adalah karena terdapat asimetri informasi antara

manajer perusahaan dan pihak luar karena manajer perusahaan mengetahui

lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang dari pada

pihak luar. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

40

mengurangi informasi asimetri yaitu dengan memberikan sinyal pada pihak

luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang positif dan dapat

dipercaya yang akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek

perusahaan yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kredibilitas dan

kesuksesan perusahaan.

Teori ini menunjukkan bahwa pengeluaran investasi yang dilakukan

oleh perusahaan memberikan sinyal, khususnya kepada investor maupun

kreditur bahwa perusahaan tersebut akan tumbuh di masa mendatang.

Manajer perusahaan dalam melakukan keputusan investasi pastinya telah

memperhitungkan return yang akan diterima. Keputusan investasi yang

diharapkan adalah keputusan investasi yang paling menguntungkan

perusahaan. Pamungkas dan Ningsih (2013) telah meneliti hubungan ada

pengaruh positif dan signifikan keputusan investasi terhadap nilai pada

perusahaan, maka hipotesis yang dapat diajukan adalah

H1: Keputusan Investasi berpengaruh positif terhadap Nilai

Perusahaan

2. Pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan

Keputusan pendanaan adalah keputusan yang menyangkut komposisi

pendanaan yang dipilih oleh perusahaan Apabila perusahaan mengalami

keterbatasan laba ditahan, perusahaan cenderung memanfaatkan utang yang

digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan di masa yang akan

datang.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

41

Perusahaan dinilai berisiko apabila memiliki porsi utang yang besar

dalam struktur modalnya. Namun apabila utang tersebut dapat

menghasilkan keuntungan, maka utang akan dapat meningkatkan nilai

perusahaan, (Hidayat, 2013). Hal ini sesuai dengan teori struktur modal

dari Miller dan Modigliani yang menyatakan bahwa utang dapat

menghemat pajak yang dibayar karena utang menimbulkan pembayaran

bunga yang mengurangi jumlah penghasilan yang terkena pajak sehingga

nilai perusahaan bertambah.

Menurut (Husnan, 2008) apabila pembayaran bunga utang bisa

dipergunakan untuk mengurangi pajak, maka dapat dikatakan bahwa

penggunaan utang memberikan manfaat bagi pemilik perusahaan.

Penggunaan utang juga dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.

Perusahaan dengan penggunaan tingkat utang yang lebih tinggi akan

meningkatkan laba per lembar sahamnya dengan cara meningkatkan harga

saham perusahaan yang berarti meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya,

penggunaan utang yang terlampau tinggi juga akan meningkatkan risiko

perusahaan, dimana perusahaan diwajibkan untuk membayar beban bunga

yang besar dengan kondisi laba bersih yang belum pasti yang dapat

mempengaruhi nilai perusahaan, dengan demikian peningkatan utang akan

meningkatkan nilai perusahaan, namun pada titik tertentu akan dapat

menurunkan nilai perusahaan. Penilitian Afzal dan Rohman (2012)

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

42

menunjukan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan, maka hipotesis yang dapat diajukan adalah

H2: Keputusan Pendanaan berpengaruh positif terhadap Nilai

Perusahaan

3. Pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan

Pada dasarnya, laba bersih perusahaan dapat dibagikan kepada

pemegang saham sebagai dividen atau ditahan dalam bentuk laba ditahan

untuk membiayai investasi perusahaan. Kebijakan dividen berkaitan

dengan kebijakan mengenai seberapa besar laba yang diperoleh perusahaan

akan didistribusikan kepada pemegang saham (Sofyaningsih dan

Hardiningsih, 2011).

Perusahaan yang membayar dividen akan meyakinkan ketidakpastian

investor lebih awal dari perusahaan yang tidak membayar dividen. Apabila

dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga

nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya jika dividen yang dibayarkan kecil

maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah. Kemampuan

membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan

memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang besar, maka

kemampuan membayar dividen juga besar. Oleh karena itu, dividen yang

besar akan meningkatkan nilai perusahaan.

Menurut Sudana (2011:67), terdapat teori yang juga menyatakan bahwa

kebijakan dividen dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dividen yang

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

43

dibagikan semakin besar maka harga pasar saham atau nilai perusahaan

akan semakin tinggi, hal ini dikarenakan para investor lebih menyukai

dividend yield dibandingkan dengan capital gains yang disebut dengan

Teori bird in the hand. Penelitian Mayogi dan Fidiana (2016) membuktikan

bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

maka hipotesis yang dapat diajukan adalah

H3: Kebijakan Dividen berpengaruh Positif terhadap Nilai

Perusahaan

4. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini merupakan cerrminan besar

kecilnya perusahaan yang nampak dalam nilai totak aktiva perusahaan.

Dengan semakin besar ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan lebih

banyak investor yang menaruh perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini

disebabkan karena perusahaan yang besar cenderung memiliki kondisi

yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik investor untuk memiliki

saham perusahaan tersebut. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas

naiknya harga saham perusahaan di pasar modal.

Ukuran perusahaan akan mempengaruhi sebuah perusahaan dalam

memperoleh dana dari luar perusahaan. Kemudahan bagi perusahaan ini

merupakan sebuah informasi yang menguntungkan bagi investor dalam

pengambilan keputusan investasi dan nantinya akan mempengaruhi nilai

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

44

sebuah perusahaan pada waktu yang akan datang (Nurhayati, 2013),

Penelitian yang dilakukan Martini, dkk. (2014) menyatakan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, maka hipotesis

yang dapat diajukan adalah

H4: Ukuran Perusahaan berpengaruh Positif terhadap Nilai

Perusahaan

Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian sebelumnya serta

permasalahan yang dikemukakan, maka sebagai acuan untuk merumuskan

hipotesis, berikut disajikan kerangka pemikiran teoritis yang dituangkan dalam

model penelitian seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Penelitian

Sumber: Diolah Peneliti, 2016

D. Hipotesis

Nilai Perusahaan

Keputusan Investasi (+)

tasi Keputusan Investasi

Keputusan Pendanaan (+)

tasi

Keputusan Investasi

Kebijakan Deviden (+)

tasi

Keputusan Investasi

Ukuran Perusahaan (+)

tasi

Keputusan Investasi

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/18/5/BAB II.pdf · b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan

45

Berdasarkan pada latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian

serta tinjauan pustaka seperti yang telah diuraikan tersebut di atas, maka hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha1: Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

Ha2: Keputusan Pendanaan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

Ha3: Kebijakan Deviden berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

Ha4: Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

Ha5: Keputusan investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Deviden, dan Ukuran

Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan