BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB...

36
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006). Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapain Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS). 11 Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Posyandu

1. Definisi Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber

Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,

untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan

kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan

kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk

mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006).

Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan

pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang

mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia

sejak dini.

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan

kesehatan dan keluarga berencana.

Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan

yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan

dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapain Norma

Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).

11

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

12

Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis

masyarakat yang sudah menjadi milik masyarakat serta menyatu dalam

kehidupan dan budaya masyarakat. Meskipun dalam satu dasa warsa

terakhir ini terjadi perubahan tatanan kepemerintahan di Indonesia, tetapi

Posyandu masih tetap ada di tengah-tengah masyarakat kita.

Peran serta masyarakat dalam mewujudkan peningkatan derajat

kesehatan masyarakat amatlah penting. Wujud nyata bentuk peran serta

masyarakat antara lain muncul dan berkembangnya Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), misalnya Posyandu. Sebagai

indikator peran aktif masyarakat melalui pengembangan Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) digunakan persentase desa yang

memiliki Posyandu. Posyandu merupakan wahana kesehatan

bersumberdaya masyarakat yang memberikan layanan 5 kegiatan utama

Kesehatan Ibu Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Gizi, Imunisasi

dan P2 Diare dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat.

Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh

pada keadaan status gizi anak balitanya. Karena salah satunya tujuan

posyandu adalah memantau peningkatan status gizi masyarakat terutama

anak balita dan ibu hamil. Agar tercapai itu semua maka ibu yang

memiliki anak balita hendaknya aktif dalam kegiatan posyandu agar status

gizi balitanya terpantau (Kristiani, 2007).

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

13

Kegiatan di posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan

partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat,

oleh masyarakat dan untuk masyarakat, yang dilaksanakan oleh kade-

kader kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari

puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar.

Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah suatu upaya

mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi

perbaikan kesehatan dan gizi, pendidikan dan perkembangan anak,

peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga dan

kesejahteraan sosial.

Keberadaan Posyandu sangat diperlukan dalam mendekatkan upaya

promotif dan preventif kepada masyarakat, utamanya terkait dengan upaya

peningkatan status gizi masyarakat serta upaya kesehatan ibu dan anak.

Peran dan dukungan Pemerintah kepada Posyandu melalui Puskesmas

sangat penting untuk memfasilitasi pelaksanaan berbagai kegiatan

kesehatan di Posyandu.

2. Prinsip Dasar Posyandu (Nasrul, 1997)

a. Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat

perpaduan antara pelayanan profesional dan nonprofesional (oleh

masyarakat ).

b. Adanya kerja sama lintas program yang baik, Kesehatan ibu Anak

(KIA), Keluarga Berencana (KB), gizi immunisasi, penanggulangan

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

14

diare maupun lintas sektoral (Dep. KES. RI, Depdagri/Bangdes, dan

BKKBN ).

c. Kelembagaan masyarakat ( pos desa, kelompok timbang/pos timbang,

pos immunisasi, pos kesehatan lain-lain ).

d. Mempunyai sasran penduduk yang sama ( Bayi 0-1 tahun, anak balita

1-4 tahun, ibu hamil, Pasangan Usia Subur (PUS)).

e. Pendekatan yang digunakan adalah pengembangan dan Pengembangan

Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)/ Primary Health Care) PHC.

3. Tingkat Perkembangan Posyandu (Kemenkes, 2011)

a. Posyandu Pratama

Posyandu yang masih belum mantap kegiatannya, kegiatan belum

rutin setiap bulan, kader aktifnya terbatas kurang dari 5 orang.

b. Posyandu Madya

Sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun, jumlah

kader tugas 5 orang atau lebih, cakupan program utamanya masih

rendah yaitu kurang dari 50%.

c. Posyandu Purnama

Posyandu yang frekuensinya lebih dari 8x setahun, jumlah kader tugas

5 orang atau lebih, cakupan 5 program utamanya lebih dari 50% sudah

ada program tambahan bahkan mungkin sudah ada dana sehat yang

masih sederhana.

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

15

d. Posyandu Mandiri

Sudah dapat melaksanakan kegiatan secara teratur, jumlah kader rata-

rata 5 orang atau lebih, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada

program tambahan dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50%

KK.

4. Tujuan Posyandu (Nasrul, 1997)

Tujuan pokok dari pelayanan pos pelayanan terpadu adalah untuk (Nasrul,

1997):

a. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak

b. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR.

c. Mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

(NKKBS)

d. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang

peningkatan kemampuan hidup sehat

e. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada

penduduk berdasarkan letak geografi.

f. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka

alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

16

5. Sasaran Posyandu (Nasrul, 1997)

Yang menjadi sasaran dalam pelayanan kesehatan di posyandu adalah:

a. Bayi berusia kurang dari 1 tahun

b. Anak balita usia sampai 5 tahun

c. Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas

d. Wanita Usia Subur

6. Fungsi Posyandu (Kemenkes, 2011)

a. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan

keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama

masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian

Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita

(AKBA).

b. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar,

terutama berkaitan dengan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI),

Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKBA).

7. Manfaat Posyandu (Kemenkes, 2011)

a. Bagi masyarakat

1) Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan

pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan

Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Balita (AKB), dan

Angka Kematian Balita (AKBA).

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

17

2) Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah

kesehatan terutama terkait kesehatan ibu, bayi, dan balita.

3) Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu dan

pelayanan sosial dasar sektor lain terkait.

b. Bagi kader dan tokoh masyarakat

1) Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya kesehatan

yang terkait dengan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

Kematian Balita (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKBA).

2) Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat

menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan Angka

Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Balita (AKB), dan Angka

Kematian Balita (AKBA).

c. Bagi Puskesmas

1) Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan

masyarakat, pusat pelayanan kesehatan perorangan primer, dan pusat

pelayanan kesehatan masyarakat primer.

2) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan

masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.

3) Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

18

d. Bagi sektor lain

1) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan

masalah kesehatan dan sosial dasar lainnya, terutama yang terkait

dengan upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

Kematian Balita (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKBA) sesuai

kondisi setempat.

2) Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu

sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing

sektor.

8. Kegiatan Posyandu (Nasrul, 1997)

a. Lima kegiatan posyandu ( Panca Krida Posyandu )

1) Kesehatan ibu dan anak

2) Keluarga berencana

3) Imunisasi

4) Peningkatan gizi

5) Penanggulangan diare

b. Tujuan kegiatan posyandu ( Sapta Krida Posyandu )

1) Kesehatan ibu dan anak

2) Keluarga berencana

3) Immunisasi

4) Peningkatan gizi

5) Penanggulangan diare

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

19

6) Sanitasi dasar

7) Penyediaan obat esensial

9. Kriteria Kunjungan Ke Posyandu

Dikatakan posyandu berhasil itu harus memenuhi target kunjungan

posyandu dalam 1 tahun. Sedangkan tahapannya adalah untuk posyandu

pratama frekuensi penimbangannya ≤ 8x per tahun, posyandu madya

frekuensinya ≥ 8x per tahun, posyandu purnama frekuensi

penimbangannya ≥ 8x per tahun dan posyandu mandiri frekuensi

penimbangannya ≥ 8x per tahun (Runjati, 2010. hal. 79).

Data hasil pengukuran antropometri diolah menggunakan klasifikasi

status gizi menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (2000). Data

tingkat kehadiran balita dikategorikan menjadi dua, yaitu “Aktif” bila

hadir dalam kegiatan penimbangan di posyandu sebanyak ≥ 8 kali dalam

satu tahun,”Tidak aktif” apabila < 8 kali dalam satu tahun (Jahari, A.B.

2000).

Ibu dikatakan aktif ke posyandu jika ibu hadir dalam mengunjungi

posyandu sebanyak ≥ 8 kali dalam 1 tahun, sedangkan ibu dikatakan tidak

aktif ke posyandu jika ibu hadir dalam mengunjungi posyandu < 8 kali

dalam 1 tahun (Departemen Kesehatan RI, 2008b).

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

20

10. Pembentukan Posyandu (Kemenkes, 2011)

Pembentukan Posyandu bersifat fleksibel, dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan, permasalahan dan kemampuan sumber daya. Langkah-

langkah pembentukan Posyandu dapat dilakukan dengan tahapan berikut.

a. Pendekatan internal

Tujuannya adalah mempersiapkan para petugas sehingga bersedia dan

memiliki kemampuan mengelola Posyandu melalui berbagai orientasi

dan pelatihan dengan melibatkan seluruh petugas Puskesmas.

b. Pendekatan eksternal

Tujuannya adalah mempersiapkan masyarakat, khususnya tokoh

masyarakat sehingga bersedia mendukung penyelenggaraan Posyandu

melalui berbagai pendekatan dengan tokoh masyarakat setempat.

c. Survei mawas diri (SMD)

Tujuannya adalah menimbulkan rasa memiliki masyarakat (sense of

belonging) melalui penemuan sendiri masalah yang dihadapi serta

potensi yang dimiliki dengan bimbingan petugas Puskesmas, aparat

pemerintahan desa kelurahan dan forum peduli Kesehatan Kecamatan

(jika sudah terbentuk).

d. Musyawarah masyarakat desa (MMD)

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

21

Inisiatif penyelenggaraan MMD adalah para tokoh masyarakat yang

mendukung pembentukan Posyandu atau forum peduli ke sehatan

kecamatan.

Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti (Nasrul, 1997):

1) Pos penimbangan balita

2) Pos immunisasi

3) Pos keluarga berencana desa

4) Pos kesehatan

5) Pos lainya yang dibentuk baru

11. Persyaratan Posyandu (Nasrul, 1997)

a. Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita

b. Terdiri dari 120 kepala keluarga

c. Disesuaikan dengan kemampuan petugas ( bidan desa )

d. Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam satu tempat atau

kelompok tidak terlalu jauh.

12. Alasan Pendirian Posyandu (Nasrul, 1997)

a. Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam

upaya pencegahan penyakit dan Pertolongan Pertamam Pada

Kecelakaan (PPPK) sekaligus dengan pelayanan Keluarga Berencana

(KB).

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

22

b. Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat,

sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya

dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana.

13. Penyelenggara Posyandu (Nasrul, 1997)

a. Pelaksana kegiatan

Adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader

kesehatan setempat dibawah bimbingan Puskesmas.

Pada pelaksanaan pos pelayanan terpadu melibatakan petugas

puskesmas, petugas Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

(BKKBN) sebagai penyelenggara pelayanan profesiaonal dan peran

serta masyarakat secara aktif dan positif sebagai penyelenggara

pelayanan non profesional secara terpadu dalam rangka alih teknologi

dan swakelola masyarakat.

1) Dari segi petugas puskesmas:

a) Pendekatan yang dipakai adalah pengembangan dan pembinaan

Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).

b) Perencanaan terpadu tingkat puskesmas (mikro planing), loka

karya mini.

c) Pelaksanaan melalui sistem 5 meja dan alih teknologi.

2) Dari segi masayarakat

a) Kegiatan swadaya masyarakat yang diharapkan adanya kader

kesehatan

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

23

b) Perencanaanya melalui musyawarah masyarakat desa

c) Pelaksanaanya melalui sistem 5 meja

Dukungan lintas sektoral sangat diharapkan mulai dari tahap

persiapa/perencanaan, pelaksanaan bahkan penelitian dalam rangka

meningkatan derajat kesehatan masyarakat, baik dalam segi motivasi

maupun teknis dari masing-masing sektor.

b. Pengelola posyandu

Adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari kader

PKK, tokoh mayarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang

ada di wilayah tersebut.

14. Lokasi/Letak Posyandu (Nasrul, 1997)

a. Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat

b. Ditentukan oleh masyarakat sendiri

c. Dapat merupakan lokal tersendiri

d. Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai

rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya.

15. Pelayanan Kesehatan yang Dijalankan Posyandu (Nasrul, 1997)

a. Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita

1) Penimbangan bulanan

2) Pemberian tambahan makanan bagi yang berat badanya kurang

3) Immunisasi bayi 3-14 bulan

4) Pemberian oralit untuk menanggulangi diare

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

24

5) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama.

b. Pemeliharaan kesehatan ibu hail, ibu menyusui, dan pasangan usia

subur.

1) Pemeriksaan kesehatan umum

2) Pemeriksaan kehamilan dan nifas

3) Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil

penambah darah.

4) Immunisasi TT untuk ibu hamil

5) Penyuluhan kesehatan dan KB

6) Pemberian alat kontrasepsi KB

7) Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare

8) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama

9) Pertolongan pertama pada kecelakaan

16. Sisitem Lima Meja dalam Posyandu (Nasrul, 1997)

a. Meja I

1) Pendaftaran

2) Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia

subur

b. Meja II

1) Penimbangan balita, ibu hamil

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

25

c. Meja III

1) Pengisian KMS

d. Meja IV

1) Diketahui berat badan anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan

resiko tinggi, PUS yang belum mengikuti KB

2) Penyuluhan kesehatan

3) Pelayanan TMT, oralit, vitamin A, tablet zat besi, pil ulangan,

kondom.

e. Meja V

1) Pemberian immunisasi

2) Pemeriksaan kehamilan

3) Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan

4) Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan.

Untuk meja I sampai IV dilakukan oleh kader kesehatan dan untuk

meja V dilaksanakan oleh petugas kesehatan diantaranya: dokter,

bidan, perawat, juru immunisasi dan lainya.

B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kunjungan Ke Posyandu

1. Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai

hasil penggunaan panca inderanya yang berbeda sekali dengan

kepercayaan (beliefs), tahayul (superstitions), dan penerangan-penerangan

yang keliru (mis-informations), (Soekanto, 2002).

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

26

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “Tahu” dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu: indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman orang

lain, media massa maupun lingkungan (Notoatmodjo, 2007).

Menurut Alwi (2003) pengetahuan adalah segala sesuatu yang

diketahui berkenaan dengan hal. Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over

behaviour). Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua

aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan

menentukan sikap seseorang, semakin banyak aspek positif dan objek

yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap

objek tertentu.

Menurut Friedman (1998) menyatakan bahwa Pengetahuan merupakan

domain dari perilaku. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang,

maka perilaku akan lebih bersifat langgeng. Dengan kata lain ibu yang

tahu dan paham tentang jumlah anak yang ideal, maka ibu akan

berperilaku sesuai dengan apa yang ia ketahui.

Menurut Notoatmodjo (2007) untuk mengubah pengetahuan

diperlukan kondisi belajar tertentu seperti:

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

27

1) Peserta didik harus disajikan fakta atau informasi sedemikian rupa

sehingga mereka mengerti.

2) Peserta didik mampu menyimpan fakta atau informasi dalam

ingatanya, sehingga fakta tersebut mudah diingat kembali bila

diperlukan.

3) Peserta didik mampu menyajikan informasi yang disajikan sehingga

dapat digunakan untuk melakukan tugas atau memecahkan masalah

di lapangan nantinya.

2. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) ada 6 tingkatan pengetahuan, yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya. Termasuk juga mengingat kembali

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau

rangsangan yang telah diterima dengan cara menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

28

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi sebenarnya. Aplikasi dapat

diartikan sebagai penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip dan

sebagainya.

4) Analisis (Analysis)

Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan

suatu materi kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam

struktur organisasi tersebut yang masih ada kaitannya antara satu

dengan yang lain dapat ditunjukan dengan menggambarkan,

membedakan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru dengan dapat menyusun formulasi yang baru.

6) Evaluasi (Evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu materi penelitian didasarkan pada suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau kriteria yang sudah ada. Pengetahuan diukur

dengan wawancara atau angket tentang materi yang akan di ukur

dari objek penelitian

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

29

3. Manfaat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang

(overt behavior). Pengetahuan seseorang akan lebih langgeng bila

didasari dengann perilaku dan pengalaman. Sebelumnya seseorang

mengadopsi perilaku batu, di dalam diri seseorang terjadi proposes

berurutan yakni:

1) Awarenes (kesedaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek).

2) Insert (merasa tertarik), dimana orang mulai tertarik stimulus, sikap

seseorang sudah mulai timbul.

3) Evaluation (menimbang-nimbang), dimana seseorang mulai

menimbang-nimbang terhadap baik buruknya stimulus bagi dirinya.

Hal ini berarti sikap seseorang sudah lebih baik.

4) Trial (mencoba), dimana orang mulai mencoba melakukan sesuatu

sesuai dengan apa yang dikehendaki stimulus.

5) Adaptasi, dimana seseorang telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

30

4. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Notoatmodjo (2007), berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang

tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka

seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari

orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi

yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat

tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan

pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi,

maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.

Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah

tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan

pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan

tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.

Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung

dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang

akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu.

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

31

Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan

menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut.

2) Media masa / informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam

media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat

tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk

media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah,

penyuluhan dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap

pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian

informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula

pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini

seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal

memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan

terhadap hal tersebut.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun

tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

32

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi

pengetahuan seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,

baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi

karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman baik dari

pengalaman pribadi maupun dari pengalaman orang lain.

Pengalaman ini merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran

suatu pengetahuan.

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia tengah (41-60 tahun)

seseorang tinggal mempertahankan prestasi yang telah dicapai pada

usia dewasa. Sedangkan pada usia tua (> 60 tahun) adalah usia tidak

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

33

produktif lagi dan hanya menikmati hasil dari prestasinya. Semakin

tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai

dan sehingga menambah pengetahuan.

5. Cara Mengukur Tingkat Pengetahuan

Menurut Nursalam (2007) menyatakan bahwa pengukuran

pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyek penelitian

atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita

ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas:

1) Tingkat pengetahuan baik bila skor > 75% - 100%

2) Tingkat pengetahuan cukup bila skor 56% - 75%

3) Tingkat pengetahuan kurang bila skor < 56%

6. Definisi Sikap (Notoatmodjo, 2010)

Sikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau

objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang

bersangkutan ( senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik,

dan sebagainya. Jadi jelas disini dikatakan bahwa sikap itu suatu sindrom

atau kumpulan gejala dalam merespons stimulus atau objek. Sehingga

sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala kejiwan yang

lain.

Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa

sikap adalah merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

34

bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain fungsi

sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas, akan

tetapi merupakan predisposisi perilaku (tindakan), atau reaksi tertutup

perilaku-perilaku tersebut diantaranya perilaku kunjungan ibu balita ke

posyandu. Hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan dapat digambarkan

pada bagan gambar 2.1 sebagai berikut:

Gambar 2.1. Hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan (Notoatmodjo, 2010)

7. Komponen Pokok Sikap (Notoatmodjo, 2010)

Menurut Allport (1954) dalam Notoatmodjo (2010) sikap itu terdiri dari

3 komponen pokok yakni:

1) Kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap objek,

artinya bagaimana keyakinan, pendapat,atau pemikiran seseorang

terhadap posyandu misalnya, berarti bagaimana pendapat atau

keyakinan orang tersebut terhadap posyandu.

STIMULUS

(rangsangan)

PROSES

STIMULUS REAKSI

TERBUKA

(tindakan)

REAKSI TERTUTUP

(pengetahuan dan sikap)

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

35

2) Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek,

bagaimana penilaian (terkadang didalamnya faktor emosi) orang

tersebut terhadap objek. Seperti contoh bagaimana orang menilai

posyandu, apakah penting peranannya atau tidak.

3) Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave), artinya sikap

adalah merupakan komponen yang mendahului tindakan atau

perilaku terbuka. Sikap adalah merupakan ancang-ancang untuk

bertindak atau berperilaku terbuka (tindakan). Misalnya tentang

contoh sikap terhadap posyandu di atas, adalah apa yang dilakukan

bila ia mengikuti posyandu.

Ketiga komponen tersebut di atas secara bersama-sama membentuk

sikap yang utuh (total attitude). Dalam menentukan sikap yang utuh ini,

pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting.

Sebagai contoh seorang ibu yang telah mengetahui tentang posyandu

(manfaat, tujuan, kegiatan, sasaran dan sebagainya). Pengetahuan ini akan

membawa ibu untuk berpikir dan berusaha setiap bulanya datang ke

posyandu. Dalam berpikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja

sehingga ibu tersebut berniat akan rajin membawa balita ke posyandu

setiap bulan untuk mengetahui perkembangan dan kesehatan balitanya.

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

36

Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkat-tingkat

berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut:

1) Menerima (receiving):

Menerima diartikan bahwa orang atau subjek mau menerima

stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap seseorang terhadap

kegiatan posyandu, dapat diketahui atau diukur dari keaktifan ibu

untuk datang ke posyandu setiap bulan.

2) Menanggapi (responding):

Menanggapi di sini diartikan memberikan jawaban atau tanggapan

terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi. Misalnya seorang ibu

yang datang ke posyandu tersebut ditanya tentang balitanya oleh

kader, kemudian ia menjawab atau menanggapinya.

3) Menghargai (valuing):

Menghargai diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai

yang positif terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya

dengan orang lain, bahkan mengajak atau mempengaruhi atau

menganjurkan orang lain merespons. Contoh ibu itu mendiskusikan

posyandu dengan suaminya, atau bahkan mengajak tetangganya untuk

datang ke posyandu.

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

37

4) Bertanggung jawab (responsible):

Sikap yang paling tinggi tingkatanya adalah bertanggung jawab

terhadap apa yang diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap

tertentu berdasarkan keyakinannya, dia harus berani mengambil risiko

bila ada orang lain yang mencemooh atau adanya risiko lain. Contoh

tersebut, ibu yang sudah mau datang ke posyandu, ia harus berani

untuk mengorbankan waktunya, atau mungkin kehilangan

penghasilannya, atau diomeli oleh mertuanya kerena meninggalkan

rumah, dan sebagainya.

8. Definisi Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan atau aktivitas utama yang dilakukan secara

rutin sebagai upaya untuk membiayai keluarga serta menunjang

kebutuhan rumah tangga. Salah satu alasan yang paling sering

dikemukakan bila ibu tidak membawa balitanya ke posyandu adalah

karena mereka harus bekerja.

Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan

ibu bisa bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan seringkali

tidak disadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang

hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang

dilakukannya akan membawanya kepada sesuatu keadaan yang lebih

memuaskan dari pada keadaan yang sebelumnya (Anoraga, 1998).

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

38

Ibu yang bekerja mempunyai waktu kerja sama seperti dengan

pekerja lainnya. Adapun waktu kerja bagi pekerja yang waktu siang 7

jam satu hari dan 40 jam satu minggu untuk 6 hari kerja dalam satu

minggu, atau dengan 8 jam satu hari dan 40 jam satu minggu untuk 5

hari kerja dalam satu minggu. Sisa waktunya 16-18 jam digunakan

untuk kehidupan dalam keluarga, masyarakat, tidur, dan lain-lain

(Sastrohadiwiryo, 2003).

Bagi pekerja wanita, bagaimanapun juga mereka adalah ibu rumah

tangga yang sulit lepas begitu saja dari lingkungan keluarga. Wanita

mempunyai mempunyai beban dan hambatan lebih berat dibandingkan

rekan prianya. Dalam arti wanita harus lebih dulu mengatasi urusan

keluarga, suami, anak dan hal-hal yang menyangkut tetek bengek

rumah tangganya (Anoraga, 1998).

Aspek sosio ekonomi akan berpengaruh pada partisipasi

masyarakat di Posyandu. Semua ibu yang bekerja baik di rumah atau

luar rumah, keduanya akan tetap meninggalkan anak-anaknya untuk

sebagian besar waktu (Niven, 2000).

Menurut Khalimah (2007), kerja merupakan sesuatu yang

dibutuhkan oleh manusia. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang

hendak dicapainya dan harapan bahwa aktivitas kerja yang

dilakukannya akan membawanya kepada sesuatu keadaan yang lebih

memuaskan dalam upaya pemenuhan kebutuhan. Pekerjaan memilki

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

39

hubungan dengan pendidikan dan pendapatan serta berperan penting

dalam kehidupan sosial ekonomi dan berkaitan dengan faktor lain

seperti kesehatan. Hal tersebut sesuai menurut Khomsan (2007) bahwa

pekerjaan termasuk ke dalam salah satu sumber pendapatan dalam

keluarga dengan adanya pekerjaan tetap dalam suatu keluarga, maka

keluarga tersebut relatif terjamin pendapatannya setiap bulan.

Seseorang yang mempunyai pekerjaan dengan waktu yang cukup padat

akan mempengaruhi ketidakhadiran dalam pelaksanaan Posyandu.

Orang tua yang bekerja akan tidak mempunyai waktu luang, sehingga

dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi aktivitas pekerjaan orang tua

semakin sulit datang ke Posyandu.

Banyak ibu-ibu bekerja mencari nafkah, baik untuk kepentingan

sendiri maupun keluarga. Faktor bekerja saja Nampak berpengaruh

pada peran ibu yang memiliki balita sebagai timbulnya suatu masalah

pada ketidakaktifan ibu kunjungan ke posyandu, karena mencari

nafkah untuk memenuhi kebutuhan yang belum cukup, yang

berdampak pada kunjungan ke posyandu, serta tidak ada waktu ibu

mencari informasi karena kesibukan mereka dalam bekerja. Kondisi

kerja yang menonjol sebagai faktor yang mempengaruhi ketidakaktifan

(Depkes, 2002). Hal ini dapat menyebabkan frekuensi ibu yang

memiliki balita untuk kunjungan ke posyandu akan berkurang.

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

40

9. Dukungan Keluarga

Dukungan adalah bantuan, dorongan yang diberikan kepada orang

lain. Menurut Friedman (1998), dukungan keluarga adalah sikap atau

tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggota keluarga. Dan

anggota keluarga memandang bahwa orang yang mendukung akan selalu

siap memberikan pertolongan atau bantuan.

Dukungan keluarga merupakan cerminan dari dukungan sosial,

dimana oleh keluarga dukungan tersebut dipandang sebagai bentuk

bantuan yang dapat dimanfaatkan.

Istilah dukungan diterjemahkan dalam kamus bahasa Indonesia

sebagai berikut: sesuatu yang didukung, sokongan dan bantuan yang

diterima seseorang dari orang lain. Dukungan dapat diperoleh dari

lingkungan sosial terdekatnya seperti anggota keluarga, orang tua dan

teman. Dukungan sosial adalah hasil dari hubungan antara seseorang

dengan orang lain yang memberikan rasa aman, tentram, merasa optimis

dan berharga sebagai manusia (Kaplan, 1997)

Kane (1998) dukungan keluarga sebagai suatu proses hubungan

antara keluarga dengan lingkungan sosialnya, dukungan keluarga adalah

sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis

dukungan sosial berbeda-beda dalam berbagai tahap-tahap siklus

kehidupan.

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

41

Menurut Wati (2005) terdapat tiga cara pemberian dukungan

keluarga yaitu:

1) Active mengagemen, dapat diberikan oleh salah satu anggota

keluarga dengan cara melibatkan individu dalam sebuah diskusi

dan menyatakan mengenai permasalahan perasaan individu.

2) Protective buffering, mengarah pada tingkah laku salah satu

anggota keluarga yang menyembunyikan kekhawatiran,

menyangkal kekhawatiran dan mengalah pada individu untuk

menghindari pertengkaran.

3) Over protective, mengarah pada tingkah salah satu anggota

keluarga yang mengabaikan kemampuan individu sehingga

individu memperoleh bantuan yang tidak diperlukan dan

aktivitasnya dibatasi.

10. Fungsi dukungan keluarga

Menurut Friedman (1998) keluarga mempunyai berbagai jenis

dukungan yang mempunyai fungsi berbeda-beda, yaitu:

1) Dukungan informasional

Berfungsi sebagai kolektor dan desiminator (penyebar)

informasi berbagai hal. Manfaat dari dukungan ini adalah sebagai

masukan atau penjelasan kepada anggota lain atas informasi atau

pengetahuan yang didapat. Sehingga masalah yang sedang dialami

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

42

dapat segera diatasi. Jenis informasi ini dapat berupa nasehat,

saran, petunjuk ataupun kritikan.

2) Dukungan penilaian

Merupakan bimbingan umpan balik, membimbing, dan

menengahi pemecahan masalah serta sebagai sumber dan validator

identitas anggota keluarga. Bentuk dukungan ini yaitu support,

penghargaan ataupun perhatian terhadap sesuatu yang telah dicapai

oleh anggota keluarga.

3) Dukungan instrumental

Berfungsi sebagai pertolongan praktis dan konkrit. Dalam hal

ini keluarga sebagai pengambil keputusan terhadap penanganan

yang harus segera diberikan baik dalam rumah ataupun tempat

pelayanan kesehatan (Klinik, Puskesmas dan Rumah Sakit). Selain

itu keluarga merupakan penyedia kebutuhan utama seperti makan,

minum, tempat tinggal bagi anggota keluarga lainya.

4) Dukungan emosional

Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk

beristirahat dan pemulihan serta membatu pengausaan terhadap

emosi. Dengan adanya dukungan ini diharapkan akan bermanfaat

bagi seorang yang sedang mengalami tekanan atau ketegangan

sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental.

Bentuk dukungan ini seperti rasa suka, cinta, empati dan perhatian.

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

43

11. Sumber Dukungan Keluarga

Dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungan sosial yang

dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau

diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan,

tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat

mendukung selalu siap memberi pertolongan dan bantuan jika

diperlukan). Dukungan sosial keluarga sosial keluarga internal, seperti

dukungan dari suami/istri atau dukungan dari saudara kandung atau

dukungan sosial keluarga eksternal (Friedman, 1998).

a. Manfaat Dukungan Keluarga

Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang terjadi

sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial berbeda-

beda dalam berbagai tahap-tahap siklus kehidupan. Namaun demikian,

dalam semua tahap siklus kehidupan, dukungan sosial keluarga

membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan

akal. Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi

keluarga (Friedman, 1998).

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

44

C. Kerangka Teori

Gambar 2.2. Modifikasi Notoatmodjo (2010), Friedman (1998), Khomsah (2007) dan

Depkes (2002)

Awarenes

(kesedaran)

Insert (merasa

tertarik)

Evaluation

(menimbang-

nimbang)

Trial (mencoba)

Adaptasi

Pendidikan

Media

masa/informasi

Sosial budaya dan

ekonomi

Lingkungan

Pengalaman

Usia

Pengetahuan Kunjungan ke Posyandu

Dukungan keluarga

Dukungan

emosional

Dukungan

penghargaan

Dukungan

instrumental

Dukungan

emosional

Menerima

Menanggapi

Menghargai

Bertanggung

jawab

Kepercayaan Kehidupan

Kecenderungan

untuk bertindak

Sikap

Mencari nafkah

Sumber

pendapatan

Memenuhi

kebutuhan

sendiri maupun

keluarga

Pekerjaan

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

45

D. Kerangka Konsep

Variabel bebas Variabel terikat

Gambar 2.3. Kerangka Konsep Penelitian

Pengetahuan tentang

Posyandu

Sikap tentang

Posyandu

Kunjungan ke Posyandu

Pekerjaan ibu balita

Dukungan keluarga

untuk datang ke

Posyandu

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandurepository.ump.ac.id/5717/3/Yumianti BAB II.pdf · Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh ... anak

46

E. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dalam suatu penelitian

(Notoatmodjo, 2010). Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada pengaruh antara pengetahuan, sikap, pekerjaan, dan dukungan

keluarga terhadap kunjungan ibu balita ke posyandu.

Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014