BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Anak Usia ...repository.ump.ac.id/9310/3/Teti Isnawati BAB...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Anak Usia ...repository.ump.ac.id/9310/3/Teti Isnawati BAB...
13
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan Anak Usia Golden Age
Perkembangan adalah suatu perubahan fungsional yang bersifat
kualitatif, baik dari fungsi-fungsi fisik maupun mental sebagai hasil
keterkaitannya dengan pengaruh lingkungan. Perkembangan ditunjukkan
dengan perubahan yang bersifat sistematis, progresif dan
berkesinambungan (Ernawulan, 2008).
Proses pertumbuhan dan perkembangan bisa menunjukkan kualitas
anak. Proses pertumbuhan dan pengembangan yang dimulai dari fase
prenatal merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan faktor
lingkungan. Prosesnya mengalami perbaikan lebih cepat pada usia dini, 0-
5 tahun yang disebut fase "Golden Age". Kita harus membuat perhatian
yang akurat pada fase keemasan karena fase ini penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak. Deteksi dini penting untuk
menemukan masalah pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika kita bisa
mendeteksi masalah di awal kita bisa melakukan intervensi yang berharga
untuk mencegah cacat permanen. Deteksi dini masalah pertumbuhan dan
pengembangan anak terdiri dari penilaian fisik, pengembangan motor,
emosi dan perilaku (Chamidah, 2009).
Masa emas (golden age) perkembangan anak terjadi pada usia
prasekolah dimana 80% perkembangan kognitif telah dicapai pada masa
13
14
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
ini. Perkembangan kognitif anak harus mendapat stimulasi agar dapat
berkembang optimal (Apriana, 2009).
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan
(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Perkembangan menyangkut proses diferensiasi sel tubuh, jaringan tubuh,
organ system organ yang berkembang sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya. Perkembangan ini termasuk perkembangan emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya
(Soetjiningsih, 2012).
Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif
dan kontinyu (berkesinambungan) dalam arti individu dari mulai lahir
sampai mati” (the progressive and continous change in the organism from
birth to death). Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-
perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat
kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung
secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik
(jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)” (Yusuf, 2010).
Berk (2005) menunjukkan bahwa tahun-tahun pertama dalam
kehidupan seorang anak akan mempengaruhi fase perkembangan
selanjutnya. Perkembangan anak meliputi empat aspek perkembangan,
yaitu perkembangan psikomotorik, sosial emosi, bahasa dan kognitif.
Pendidikan anak usia dini juga memberikan kesempatan pada anak untuk
15
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
melakukan berbagai kegiatan sehingga dapat mengembangkan
kemampuan kognitifnya (Theo & Martin, 2004).
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak seharusnya sama
pada setiap individu, namun pada kenyataannya tidak semua individu
berkembang seperti anak-anak lainnya. Banyak hal menjadi faktor
penyebab perkembangan anak tidak sama seperti anak lain pada
umumnya. Para ahli memiliki beberapa pendapat mengenai faktor yang
mempengaruhi perkembangan. Berikut ini merupakan aliran-aliran yang
dijadikan sebagai pedoman para ahli mengenai faktor yang mempengaruhi
perkembangan (Hidayah, 2009) :
a. Aliran Nativisme
Para ahli yang mengikuti aliran nativisme berpendapat bahwa,
perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor
yang dibawa sejak lahir atau keturunan. Menurut aliran ini berbagai
keistimewaan orangtua akan secara otomatis diwariskan kepada
anaknya tanpa melalui pendidikan atau proses belajar, dengan kata lain
aliran ini pesimis terhadap hasil pendidikan dan lingkungan dalam
menentukan perkembangan anak. Aliran ini tidak dipertahankan
karena kurang bisa dipertanggung jawabkan, tokoh utama aliran ini
adalah Schopenhauer.
b. Aliran Empirisme
Aliran empirisme menyatakan bahwa perkembangan manusia
sepenuhnya dipengaruhi oleh lingkungan atau pendidikan yang
16
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
diperoleh, anak-anak akan berkembang dengan maksimal bila
lingkungannya menyediakan kondisi-kondisi yang merangsang
perkembangan. Aliran ini sangat optimis terhadap usaha pendidikan
dalam mempengaruhi perkembangan anak, anak seperti ketas putih
yang dapat diisi apa saja dengan belajar dan pengalaman yang
diperolehnya, tokoh yang terkenal menganut aliran ini adalah John
Locke.
c. Aliran Konvergensi
Aliran konvergensi ini berpendapat bahwa didalam perkembangan
individu dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan yang saling
berintegrasi. Faktor bawaan tidak akan ada artinya bila tidak didukung
adanya pengalaman, kesempatan, dan usaha belajar, sebaliknya
lingkungan juga tidak akan berpengaruh bila individu tidak membawa
kecenderungan yang potensial untuk dikembangkan. Tokoh aliran ini
adalah William Stern (Poerwanti, 2002).
Berdasarkan ketiga aliran yang dijelaskan oleh para ahli diatas, maka
Nuri, (2017) menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kualitas
perkembangan anak ditentukan oleh:
(1) Faktor Intern (Alami)
Faktor intern adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan
yang berasal dari dalam individu itu sendiri. Berikut ini
merupakan beberapa hal yang diduga sebagai faktor intern yang
mempengaruhi proses perkembangan:
17
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
(a) Genetika/Hereditas (Keturunan)
Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat dipengaruhi
oleh faktor keturunan/genetik yang didapat dari orangtuanya.
Faktor genetik lebih menekankan pada aspek fisiologis dan
psikologis yang yang dibawa melalui alian darah dalam
kromosom sehingga faktor ini bersifat statis, misalnya bentuk
fisik, kesehatan, sifat, kepribadian, minat, bakat, kecerdasan.
(b) Hormon
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu
saat janin berumur 4 bulan, pada saat itu terjadi pertumbuhan
yang cepat. Beberapa hormon yang berpengaruh dalam
proses tumbuh kembang anak adalah hormon pertumbuhan
somatotropin, sedangkan hormon estrogen dan progesteron
merupakan hormon seksual yang berguna saat anak mulai
memasuki usia remaja sebagai salah satu penanda
kematangan individu.
(2) Faktor Ekstern (Lingkungan)
Faktor ekstern merupakan faktor yang mempengaruhi
perkembangan anak yang berasal dari luar individu/lingkungan,
baik dalam bentuk lingkungan fisik yang berupa kondisi
rumah, gizi, kesehatan lingkungan, dan sebagainya. Sedangkan
lingkungan psikis berupa faktor kebudayaan, sikap, keyakinan,
nilai-nilai yang dianut dan sebagainya
18
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
(a) Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal
anak, keluarga memiliki pengaruh yang cukup besar
terhadap proses tumbuh kembang anak. Dukungan dan
bimbingan yang tepat dari keluarga akan memaksimalkan
pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga anak akan
banyak belajar dari orangtuanya.
(b) Kelompok Teman Sebaya
Saat anak sudah memasuki usia sekolah, teman sebaya akan
sangat berpengaruh pada perkembangan anak hal ini
dikarenakan anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu
bersama dengan temannya. Saat bersama teman-temannya
anak akan mempelajari apa yang tidak didapatkan
dikeluarga misalnya saja tentang persaingan, kerjasama,
saling menghormati perbedaan, dan hal-hal lain yang akan
sangat berguna dalam proses perkembangan.
(c) Pengalaman hidup
Pengalaman hidup dan proses pembelajaran menjadikan
anak berkembang dengan cara mengaplikasikan apa yang
telah dipelajari pada kebutuhan yang perlu dipelajari.
Semakin banyak pengalaman hidup yang dipelajari maka
akan sangat membantu anak untuk menyelesaikan tugas
perkembangannya.
19
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
(d) Kesehatan Lingkungan
Tingkat kesehatan mempengaruhi respon anak terhadap
lingkungan dan respon orang lain pada anak tersebut,
sehingga proses pekembangan dapat terganggu bila
kesehatan lingkungan tidak kondusif. Sakit atau luka
berpotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan.
Sakit atau cidera berkepanjangan bisa menyebabkan
ketidakmampuan untuk mengatasi dan menjawab
kebutuhan dan tugas tahap perkembangan.
B. Prinsip Perkembangan Anak
Prinsip-prinsip perkembangan (Ernawulan, 2004) anak sebagai berikut:
a. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi semua
aspek. Perkembangan bukan hanya berkenaan dengan aspek-aspek
tertentu tetapi menyangkut semua aspek. Perkembangan aspek
tertentu mungkin lebih terlihat dengan jelas, sedangkan aspek yang
lainnya lebih tersembunyi. Perkembangan tersebut juga
berlangsung terus sampai akhir hayatnya, hanya pada saat tertentu
perkembangannya lambat bahkan sangat lambat, sedangkan pada
saat lain sangat cepat. Jalannya perkembangan individu itu
berirama dan irama perkembangan setiap anak tidak selalu sama.
b. Anak memiliki kecepatan (tempo) dan kualitas perkembangan
yang berbeda. Seorang anak mungkin mempunyai kemampuan
berpikir dan membina hubungan sosial yang sangat tinggi dan
20
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
tempo perkembangannya dalam segi itu sangat cepat, sedang
dalam aspek lainnya seperti keterampilan atau estetika
kemampuannya kurang dan perkembangannya lambat. Sebaliknya,
ada anak yang keterampilan dan estetikanya berkembang pesat
sedangkan kemampuan berpikir dan hubungan sosialnya agak
lambat.
c. Perkembangan secara relatif beraturan, mengikuti pola-pola
tertentu. Perkembangan sesuatu segi didahului atau mendahului
segi yang lainnya. Anak bisa merangkak sebelum anak bisa
berjalan, anak bisa meraban sebelum anak bisa berbicara, dan
sebagainya.
d. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur sedikit demi
sedikit. Secara normal perkembangan itu berlangsung sedikit demi
sedikit tetapi dalam situasi-situasi tertentu dapat juga terjadi
loncatan-loncatan. Sebaliknya dapat juga terjadi kemacetan
perkembangan aspek tertentu.
e. Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum
menuju ke yang lebih khusus, mengikuti proses diferensiasidan
integrasi. Perkembangan dimulai dengan dikuasainya kemampuan-
kemampuan yang bersifat umum, seperti kemampuan memegang
dimulai dengan memegang benda besar dengan kedua tangannya,
baru kemudian memegang dengan satu tangan tetapi dengan
kelima jarinya. Perkembangan berikutnya ditunjukkan dengan anak
21
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
dapat memegang dengan beberapa jari, dan akhirnya menggunakan
ujung-ujung jarinya.
f. Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh fase,
tetapi karena faktor-faktor khusus, fase tertentu dilewati secara
cepat, sehingga nampak ke luar seperti tidak melewati fase
tersebut, sedangkan fase lainnya diikuti dengan sangat lambat,
sehingga nampak seperti tidak berkembang.
g. Sampai batas-batas tertentu, perkembangan sesuatu aspek dapat
dipercepat atau diperlambat. Perkembangan dipengaruhi oleh
faktor pembawaan dan juga faktor lingkungan. Kondisi yang wajar
dari pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan laju
perkembangan yang wajar pula. Kekurangwajaran baik yang
berlebih atau berkekurangan dari faktor pembawaan dan
lingkungan dapat menyebabkan laju perkembangan yang lebih
cepat atau lebih lambat.
h. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau
berkorelasi dengan aspek lainnya. Perkembangan kemampuan
sosial berkembang sejajar dengan kemampuan berbahasa,
kemampuan motorik sejajar dengan kemampuan pengamatan dan
lain sebagainya.
i. Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu
perkembangan pria berbeda dengan wanita. Pada usia 12-13 tahun,
anak wanita lebih cepat matang secara sosial dibandingkan dengan
22
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
laki-laki. Fisik laki-laki umumnya tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita. Laki-laki lebih kuat dalam
kemampuan inteleknya sedangkan wanita lebih kuat dalam
kemampuan berbahasa dan estetikanya.
C. Pernikahan
Pernikahan merupakan suatu akad antara seorang pria dengan
seorang wanita atas dasar kesukaan dan kerelaan dua belah pihak lain
(wali) menurut sifat dan syarat yang telah ditetapkan syarat untuk
menghalalkan pencampuran antara keduanya (Kurniawan, 2012).
Pernikahan usia dini adalah pernikahan yang dilakukan secara sah
oleh seseorang laki-laki atau perempuan yang belum mempunyai
persiapan dan kematangan sehingga dikawatirkan akan mengalami
sejumlah resiko yang besar (Nurkhasanah, 2012).
Di Indonesia pernikahan dini berkisar 12-20% yang dilakukan oleh
pasangan baru. Biasanya, pernikahan dini dilakukan pada pasangan usia
muda usia rata-rata umurnya antara 16-20 tahun. Secara nasional
pernikahan dini dengan usia pengantin di bawah usia 16 tahun sebanyak
26,95%.
Pernikahan yang ideal untuk perempuan adalah 21-25 tahun
sementara laki-laki 25-28 tahun. Karena di usia itu organ reproduksi
perempuan secara psikologis sudah berkembang dengan baik dan kuat
serta siap untuk melahirkan keturunan secara fisik pun mulai matang.
23
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
Sementara laki-laki pada usia itu kondisi psikis dan fisiknya sangat kuat,
hingga mampu menopang kehidupan keluarga untuk melindungi baik
secara psikis emosional, ekonomi dan sosial (BKKBN).
Dalam UU No. 1 tahun 1974, pasal 7 ayat (1) menyatakan bahwa
perkawinan hanya diijinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 dan
pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun, usulan perubahan pada pasal
7 tahun 1974 ayat (1) perkawinan dapat dilakukan jika pihak laki-laki dan
perempuan berusia minimal 19 tahun, ayat (2) untuk melangsungkan
pernikahan masing-masing calon mempelai yang belum mencapai umur 21
tahun, harus mendapat izin orang tua, sesuai dengan kesepakatan pihak
Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang
telah melakukan kerja sama yang menyatakan bahwa Usia Perkawinan
Pertama diijinkan apabila pihak pria mencapai umur 25 tahun dan wanita
mencapai umur 20 tahun.
Jadi dalam pengertian perkawinan dibawah umur dapat
disimpulkan bahwa suatu perkawinan yang dilakukan oleh seorang laki-
laki dan perempuan dimana masing-masing pihak belum mencapai umur
21 tahun dan masih dibawah pengawasan orang tua.
1. Faktor-faktor yang mendorong untuk melangsungkan perkawinan dini
yakni:
Siti (2008) melakukan wawancara pada remaja yang melakukan
pernikahan pada usia dini yaitu faktor yang paling dominan
24
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
mempengaruhi seorang remaja melakukan perkawinan usia muda
adalah:
a. Faktor orangtua, rendahnya ekonomi orangtua mempunyai dampak
yang besar terhadap perkembangan remaja dan masa depan remaja
itu sendiri, orangtua merasa malu bila anak perempuannya
terlambat kawin dan jadi perawan tua serta dianggap tidak laku.
b. Faktor pergaulan pertemanan atau lingkungan masyarakat tempat
tinggal termasuk salah satu faktor seseorang melakukan
perkawinan di usia muda.
c. Faktor lain yang menyebabkan seorang remaja melakukan
perkawinan usia muda dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori
yang saling berhubungan, yakni inisiatif atau dorongan dari anak
itu sendiri, pola asuh keluarga, dan ekonomi keluarga.
Orang tua yang khawatir terhadap anak perempuannya
yang sudah menginjak remaja, sehingga orang tua segera
mencarikan jodoh untuk anaknya. Orang tua yang bertempat
tinggal di pedesaan pada umumnya ingin cepat-cepat menikahkan
anak gadisnya karena takut akan menjadi perawan tua.
(BKKBN,1993).
Mencegah kehamilan remaja untuk menangani pernikahan
anak di Zambia adalah penting untuk keputusan ini. Pertama,
seorang wanita muda yang hamil dan tidak menikah mewakili
25
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
beban tambahan bagi keluarganya dan karena itu, mengalihkan
tanggung jawab kepada seorang suami meringankan beban. Kedua,
dengan sebuah pernikahan, keluarga wanita muda itu menerima
harga pengantin dalam bentuk uang atau ternak. Oleh karena itu,
dalam kasus kehamilan, untuk mengurangi beban dan menerima
penghasilan, pernikahan dipandang sebagai solusi (Menon, 2018).
Faktor yang berhubungan dengan kejadian pernikahan dini
antara lain adalah faktor peran orang tua dalam komunikasi
keluarga, pendidikan orang tua, pendidikan responden dan
pekerjaan responden. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang
berhubungan dengan pernikahan dini adalah faktor peran orang tua
dalam komunikasi keluarga, pendidikan orang tua dan pendidikan
responden. Faktor yang paling dominan terhadap pernikahan dini
dalam penelitian ini adalah peran orang tua dalam komunikasi
keluarga (Desiyanti, 2015)
2. Dampak Pernikahan Dini
a. Dampak positif
Adapun dampak positif dari pernikahan dini antara lain sebagai
berikut:
(1) Mengurangi beban ekonomi orang tua, karena dengan
menikahkan anaknya maka semua kebutuhan anak akan
26
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
dipenuhi oleh suaminya, bahkan orang tua berharap beban
ekonominya juga akan dibantu.
(2) Mencegah terjadinya perzinaan di kalangan remaja, karena
dengan menikahkan anak maka perbuata yang tidak baik
seperti melekukan hubungan suami isteri sebelum menikah
dapat di cegah, secara tidak langsung juga mencegah
terjadinya hamil diluar nikah dikalangan remaja.
b. Dampak negatif
(1) Dampak terhadap pasangan suami istri
Menurut Adji (1989) masalah kehidupan dalam pasangan
suami isteri yang melangsungkan pernikahan dini pada
umumya disebabkan oleh hal-hal utama yaitu:
(a) Perselisihan yang menyangkut masalah keuangan yang
terlampau boros atau suami yang tidak menyerahkan
hasil pendapatannya secara semestinya kepada isteri
sehingga menyebabkan kehidupan rumah tangganya
tidak menyenangkan dan tidak harmonis.
(b) Masalah berlainan agama atau soal kepatuhan untuk
menjalankan ibadah agamanya masing-masing.
Perkawinan usia muda juga membawa pengaruh yang tidak
baik bagi anak-anak mereka. Biasanya anak-anak kurang
kecerdasannya. Sebagaimana dikemukakan oleh Ancok (2008)
yaitu: Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu-ibu remaja mempunyai
27
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
tingkat kecerdasan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan
anak yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang lebih dewasa.
Rendahnya angka kecerdasan anak-anak tersebut karena si
ibu belum memberi stimulasi mental pada anak-anak mereka. Hal
ini disebabkan karena ibu-ibu yang masih remaja belum
mempunyai kesiapan untuk menjadi ibu. Perkembangan bahasa si
anak sangat tergantung pada cara si ibu berbicara pada anaknya.
Aspek kecerdasan non bahasa berkembang bila si ibu dapat
memberikan permainan atau stimulan mental yang baik. Ibu remaja
biasanya kurang mampu memberikan stimulan mental itu.
D. Denver II
1. Pengertian dari Denver II
Denver II adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan
perkembangan anak, test ini bukanlah test diagnostik atau test IQ.
Menurut IDAI (2010) Denver II merupakan salah satu alat skrining
perkembangan, membantu tenaga kesehatan untuk mengetahui sedini
mungkin penyimpangan perkembangan yang terjadi pada anak sejak
lair sampai berumur 6 tahun.
Dalam perkembangannya, DDST mengalami beberapa kali revisi.
Revisi terakhir adalah Denver II yang merupakan hasil revisi dan
standardisasi dari DDST dan DDSR-R (Revised Denver
Developmental Screening Test). Perbedaan Denver II dengan skrining
28
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
terdahulu terletak pada item-item test, bentuk, interpretasi, dan
rujukan.
Pembahasan mengenai DDST dalam sejarahnya tidak terlepas dari
Denver Developmental Materials. Denver Developmental Materials
bermanfaat bagi petugas kesehatan yang memberi perawatan langsung
pada anak. Dengan prosedur yang sederhana dan cepat, metode ini
dapat digunakan oleh tenaga profesional maupun paraprofesional.
Prosedur tersebut dirancang untuk menilai perkembangan anak yang
optimal sejak lahir hingga usia 6 tahun melalui panduan dan
identifikasi yang memerlukan evaluasi tambahan. Materi pokok, yakni
PDQ II, aparent answered questinnaire, dan The Denver II,
merupakan program surveilans perkembangan yang tepat untuk situasi
ketika waktu yang tersedia sempit.
2. Manfaat Denver II
Menurut Suwariyah (2013) manfaat pemeriksaan Denver II :
a. Mengetahui tahap perkembangan yang dicapai anak
b. Menilai perkembangan anak sesuai usia
c. Menemukan adanya keterlambatan perkembangan anak sedini
mungkin
d. Meningkatkan kesadaran orangtua atau pengasuh agar menciptakan
kondisi yang menguntungkan bagi perkembangan anak
29
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
3. Tujuan pengukuran perkembangan dengan Denver II
Menurut Adriana (2011) Denver II dapat digunakan untuk berbagai
tujuan sebagai berikut:
a. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan usianya
b. Menilai tingkat perkembangan anak yang tampak sehat
c. Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak menunjukan gejala
kemungkinan adanya kelainan perkembangan.
d. Memastikan anak yang diduga mengalami kelainan perkembangan
e. Memantau anak yang beisiko mengalami kelainan perkembangan
4. Prinsip dalam pemeriksaan Denver II
Menurut Suwariyah (2013) prinsip dalam melakukan pemeriksaan
Denver II, yaitu:
a. Bertahap dan berkelanjutan
b. Dimulai dari tahap perkembangan yang telah dicapai anak
c. Alat bantu sederhana, tidak berbahaya, mudah didapat
d. Suasana dibuat menyenangkan, bervariasi dan tidak membosankan
e. Dilakukan dengan wajar, tanpa paksaan, tidak menghukum, tidak
membentuk anak ketika tidak mau melakukan kegiatan yang ada
dalam tugas perkembangan
f. Anak diberi pujian jika anak berhasil melakukan tugas
perkembangan
g. Anak diberi pujian jika anak berhasil melakukan tugas
perkembangan
30
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
5. Cara pengukuran Denver II
Menurut Adriana (2011) cara pengukuran DDST yaitu :
a. Tentukan umur anak yang akan diukur
b. Beri tanda atau garis umur anak dan tarik garis dari atas kebawah
pada skala Denver II
c. Lakukan penilaian tingkat pencapaian pada masing-masing
komponen (motorik halus, motorik kasar, personal sosial, dan
bahasa) untuk batasan umur yang ditentukan
d. Tentukan hasil penelitian
6. Prosedur penilaian dengan Denver II
Menurut Adriana (2011) prosedur penilaian Denver II sebagai berikut :
a. Tujuan : menilai perkembangan anak perlu pada empat aspek yaitu
perkembangan mtorik halus, kasar, personal sosial dan bahasa
b. Alat
(1) Alat peraga seperti benang wol, manik-manik , kubus warna
merah-kuning-hijau-biru, permainan anak-anak, botol kecil,
kertas dan pensil, cangkir plastik, kertas kosong, dan cangkir
kecil dengan pegangan
(2) Lembar formulir Denver II
(3) Penggaris dan ruangan periksa beserta meja dan kursi.
7. Langkah pelaksanaan
Menurut IDAI (2010) bahwa langkah pelaksanaan pemeriksaan
Denver II :
31
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
a. Sapa orang tua atau pengasuh dan anak dengan ramah
b. Beri penjelasan kepada orang tua atau pengasuh bahwa tes ini
bukan tes IQ melainkan tes untuk melihat perkembangan anak
c. Komunikasi yang baik dengan anak
d. Tarik garis umur dari atas kebawah dan cantumkan tanggal
pemeriksaan pada ujung atas garis umur
e. Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan
dimulai dari sektor yang paling mudah dan dimulai dengan tugas
perkembangan yang terletak disebelah kiri garis umur
f. Beri skor penilaian
g. Selama tes perkembangan, amati perilaku anak. Apakah ada
perilaku yang khas, bandingkan dengan anak lainnya. Bila ada
perilaku yang khas tanyakan kepada orang tua atau pengasuh,
apakah perilaku tersebut merupakan perilaku sehari-hari. Bila tes
perkembangan dilakukan sewaktu anak sakit, merasa lapar, dll
dapat memberikan perilaku yang menghambat tes perkembangan.
8. Sektor pemeriksaan Denver II
Menurut Suwariyah (2013) bahwa sektor pada pemeriksaan Denver II
meliputi :
a. Personal-Social (Personal Sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak untuk
menyesuaikan diri dengan orang lain, bersosialisasi, berinteraksi
32
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
dengan lingkungannya dan perhatian terhadap kebutuhan
perorangan atau individu.
b. Fine Motor Adaptive (Gerakan Motorik Halus)
Aspek yang berhubugan dengan kemampuan mandiri anak untuk
menggunakan bagian tubuh tertentu, tidak memerlukan banyak
tenaga namun diperlukan kecermatan dan fungsi koordinasi yang
lebih kompleks, seperti koordinasi mata, tangan, memainkan dan
menggunakan benda-benda kecil.
c. Language (Bahasa)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak untuk
memberikan respon terhadap suara, mendengar, mengerti,
memahami perkataan orang lain dan menggunakan bahasa serta
mengungkapkan perasaan, keinginan dan pendapatan melalui kata-
kata.
d. Gross Motor (Gerakan Motorik Kasar)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak untuk
melibatkan sebagian besar bagian tubuh biasanya menggunakan
lebih banyak tenaga. Seperti jalan, melompat, berdiri satu kaki
selama 1-5 detik dan gerakan umum otot besar.
9. Interpretasi Penilaian Denver II
Menurut IDAI (2010) interpretasi penulisan Denver II sebagai berikut :
33
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
a. Lebih (advanced)
Bila seorang anak lewat pada uji coba yang terletak dikanan garis
umur, dinyatakan perkembangan anak lebih pada uji coba tersebut.
b. Normal
Bila seorang anak gagal atau menolak melakukan tugas
perkembangan yang terletak disebelah kanan garis umur
dikategorikan sebagai normal. Demikian juga bila anak lulus (P),
gagal (F), atau menolak (R) pada tugas perkembangan dimana
garis umur terletak pada daerah 25-75%, maka dikategorikan
sebagai normal.
c. Caution atau peringatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) tugas perkembangan,
dimana garis umur terletak pada atau antara 75 dan 90%
d. Delay atau keterlambatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan uji coba
yang terletak disebelah kiri garis umur.
e. No opportunity atau tidak ada kesempatan
Pada tugas perkembangan yang berdasarkan laporan, orang tua
melaporkan bahwa anaknya tidak ada kesempatan untuk
melakukan tugas perkembangan tersebut.
10. Langkah Mengambil Kesimpulan
Menurut Adriana (2011) langkah dalam pengambilan kesimpulan
sebagai berikut :
34
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
a. Normal
(1) Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu
caution.
(2) Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya
b. Suspect atau suspek
(1) Bila didapatkan ≥ 2 caution
(2) Bila ada 1 keterlambatan atau lebih dari 1
(3) Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan
faktor sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan.
c. Untestable atau tidak dapat diuji
(1) Bila ada skor menolak pada ≥ 1 uji coba terletak disebelah kiri
garis umur atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis
umur pada daerah 75-90%
(2) Lakukan uji ulang 1-2 minggu
35
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
E. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : BKKBN, Teori Perkembangan Piaget, UU No. 1/1974 Pasal 7 Tentang
Perkawinan dan Denver II
F. Kerangka Konsep
Variabel Bebas (independen) Variabel Terikat (dependen)
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Usia ibu saat menikah
Perkembangan anak usia golden age
Pernikahan Usia Matang
Batasan usia pernikahan yang ideal : 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki
Pernikahan Usia Dini
<16 tahun untuk wanita dan <19 tahun pada pria (UU No. 1/1974 Pasal 7 Tentang Perkawinan).
1. Motorik Kasar 2. Bahasa 3. Adaptif-motorik
halus 4. Personal sosial
Perkembangan Anak
a. Tahap sensoris-motorik
b. Tahap Praoperasional c. Tahap Concrete d. Tahap Formal
Operaton
36
Perbedaan Perkembangan AnaK...,Teti Isnawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
G. Hipotesis
Hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini yaitu :
Ho : Tidak terdapat perbedaan perkembangan anak usia golden age antara
ibu dengan riwayat pernikahan usia dini dengan usia matang.
Ha : Terdapat perbedaan perkembangan anak usia golden age antara ibu
dengan riwayat pernikahan usia dini dengan usia matang.