BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf ·...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1.repository.ump.ac.id/2376/3/HERU SAPUTRO BAB II.pdf ·...
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian
Keluarga menurut Friedman (2010) dalam Family Service America
mendefinisikan keluarga sebagai dua orang atau lebih yang disatukan oleh
kebersamaan dan keintiman.
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh
kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi dirinya
sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 2010).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga, dan beberapa orang yang terkumpul dan tiggal disuatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Effendy, 2002).
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dua orang atau lebih
yang tinggal di suatu tempat dibawah satu atap yang disatukan oleh
kebersamaan, kedekatan emosional dan saling ketergantungan.
2. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi keluarga yang dapat dijalankan menurut Friedman,
(2010) keluarga sebagai berikut :
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
a. Fungsi Afektif adalah memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang
dewasa dan memenuhi kebutuhan psikologis anggota keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi adalah memfasilitasi sosialisasi primer anak yang
bertujuan menjadikan anak sebagai anggota masyarakay yang produktif
serta memberikan status pada anggota keluarga.
c. Fungsi Reproduksi adalah untuk mempertahankan kontinuitas keluarga
selama beberapa generasi dan untuk keberlangsungan hidup
masyarakat.
d. Fungsi Ekonomi adalah menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan
alokasi efektifnya.
e. Fungsi Perawatan Keluarga adalah menyediakan kebutuhan fisik seperti
makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan kesehatan.
Effendy (2002), menyebutkan fungsi pokok keluarga antara lain :
a. Asih
Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman,
kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka
tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
b. Asuh
Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar
kesehatanya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka
anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
c. Asah
Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap
menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa
depannya.
3. Tipe dan Bentuk Keluarga
Tipe dan bentuk keluarga menurut Friedman, ( 2010 ) yaitu :
a. Keluarga inti
Keluarga yang terdiri dari ayah yang mencari nafkah, ibu sebagai
yang mengurus rumah tangga dan anak.
b. Keluarga dual–earner family
Keluarga yang terdiri dari dua orang tua yang keduanya memiliki
pekerjaan, mengatur mengoordinasi pengasuh anak sementara
orang tua bekerja.
c. Keluarga tanpa anak
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu tanpa mempunyai anak.
d. Keluarga adopsi
Keluarga yang tidak dapat memiliki anak kandung sendiri, tetepi
tetap mempunyai keinginan untuk menjadi orang tua.
e. Keluarga asuh
Keluarga asuh adalah sebuah layanan kesejahteraan anak, yaitu
anak ditempatkan dirumah yang yang terpisah dengan orang tua
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
atau kedua orang tua kandung untuk menjamin keamanan dan
kesejahteraan fisik serta emosional.
f. Keluarga ekstended family
Keluarga ekstended family adalah keluarga dengan pasangan yang
berbagi pengaturan rumah tangga dan pengeluaran keuangan
dengan orang tua, kaka atau adik dan keluarga dekat lainnya.
g. Keluarga orang tua tunggal
Keluarga orang tua tungga adalah keluarga dengan ibu atau ayah
sebagai kepala rumah tangga.
h. Keluarga orang tua tiri
Keluarga orang tua tiri adalah keluarga yang menikah lagi
dikarenakan pasangannya meninggal atau bercerai.
i. Keluarga binuklir
Keluarga binuklir adalah keluarga yang terbentuk setelah
perceraian yaitu anak merupakan anggota dari sisitem kelurga yang
terdiri dari dua rumah tangga inti, makternal dan paternal dengan
beragam dalam hal tingkat kerjasama dan waktu yang dihabiskan
dalam setiap rumah tangga.
j. Keluarga cohabiting family
Keluarga cohabiting family adalah keluarga yang tinggal bersama
tanpa adanya ikatan pernikahan, baik itu kaum muda, orang tua,
janda atau individu yang bercerai.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
4. Tahap Dan Perkembangan Keluarga
Perlu juga dipahami bahwa keluarga berkembang melalui suatu
tahapan perkembangan tertentu yang menurut Duvall (1977) dalam
Friedman (2010) yaitu :
a. Tahap keluarga pasangan baru
Pada tahap ini dimulai dari pasangan yang baru menikah dan
membentuk satu keluarga inti. Pada tahap ini keluarga memilik tugas
yaitu :
1) Membentuk perkawinan yang memuaskan bagi kedua belah pihak.
2) Berhubungan secara harmonis dengan jaringan kekerabatan.
3) Merencanakan sebuah keluarga.
b. Tahap childbearing family
Pada tahap ini adalah menantikan kelahiran anak pertama dan berlanjut
sampai bayi berusia 30 bulan :
1) Mempersiapkan diri menjadi orang tua.
2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan seksual dan kegiatan keluarga.
3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan kedua belah pihak.
c. Tahap keluarga dengan anak prasekolah
Tahap ini dimulai ketika anak pertama berusia 2½ tahun dan diakhiri
ketika anak berusia 5 tahun :
1) Memenuhi kebutuhan anggota seperti kebutuhan tempat tinggal,
privasi dan rasa nyaman.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
2) Membantu bersosialisasi
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak
yang lain juga harus terpenuhi.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik didalam maupun diluar
keluarga.
5) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
6) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak.
d. Tahap keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai ketika anak pertama memasuki sekolah dalam waktu
penuh, biasanya pada usia 5 tahun, dan diakhiri dengan ketika ia
mencapai pubertas, sekitar usia 13 tahun :
1) Menyosialisasikan anak pada saat sekolah
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
3) Meningkatkan komunikasi terbuka dan mendukung hubungan
pasangan
e. Tahap keluarga dengan anak remaja
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun berlangsung
selama 6 sampai 7 tahun, anak akan meningkan keluarga lebih awal
atau lebih lama lama tinggal di rumah.
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab,
mengikat remaja sudah bertambah dewasa mengikuti otonominya.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga
f. Tahap keluarga melepas anak dewasa muda
Tahap ini ditandai dengan perginya anak pertama dari rumah orang tua
dan berakhir dengan kosongnya rumah sampai anak terakhir juga telah
meninggalkan rumah.
1) Membantu anak tertua untuk terjun dalam dunia luar
2) Membantu anak yang terkecil agar mandiri
3) Memasukan anggota keluarga baru dari pernikahan anak pertama
dan menerima gaya hidup dan nilai pasangan itu sendiri
g. Tahap orang tua paruh baya
Tahap ini adalah tahap pertengahan bagi orang tua, dimulai ketika anak
terakhir meninggalkan rumah dan berakhir dengan pensiun atau
kematian salah satu pasangan. Biasanya tahap ini dimulai ketika orang
tua berusia 45 sampai 55 tahun.
1) Menciptakan lingkungan yang sehat
2) Menemukan hubungan yang memuaskan dan bermakna dengan anak
pada saat anak dewasa dan dengan orang tua mereka yang lansia
3) Mempertahankan keakraban pasangan.
h. Tahap keluarga lansia dan pensiunan
Tahap ini dimulai pada saat pensiunnya salah satu atau kedua pasangan,
berlanjut sampai kehilangan salah satu pasangan, dan berakhir dengan
kematian pasangan yang lainnya.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
2) Mempertahankan kehidupan yang memuaskan
3) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, kekuatan fisik dan
pendapatan
4) Melakukan life review ( merenungkan kehidupan )
5. Struktur Keluarga
a. Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan nilai atau norma yang dipelajari dan dianut oleh keluarga
yang berhubungan dengan kesehatan.
b. Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa pengambil
keputusan utama, dan bagaimana peran anggota keluraga dalam
menciptakan komunikasi. Perlu dijelaskan pula hal-hal apa saja yang
juga mempengaruhi komunikasi keluarga.
c. Struktur kekuatan keluarga
Menjelaskan kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan
mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan.
Struktur keluarga menurut Jhonson R dalam Friedman, (2010) dibagi
menjadi lima yaitu :
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu di susun
memlalui jalur ayah.
b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ibu.
c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama sedarah
ibu.
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama sedarah
suami.
e. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
dari keluarga karena adanya hubungan suami istri
6. Struktur Peran Keluarga
Nye, (1976) dalam Friedman, (2010) peran didasarkan pada pengharapan
atau penetapan peran yang membatasi apa saja yang harus dilakukan oleh
individu di dalam situasi tertentu agar memenuhi pengharapan diri atau
orang lain terhadap mereka.
7. Tugas-Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan
Keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para
anggotanya dan saling memelihara. Friedman, (2010) membagi 5 tugas
kesehatan yang haruus dilakukan oleh keluarga, yaitu :
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
a. Mengenal masalah kesehatan.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan keperawatan.
c. Melakukan perawatan di rumah bagi anggota keluarga yang sakit.
d. Memodifikasi lingkungan rumah yang memenuhi syarat kesehatan.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan.
8. Proses Dan Strategi Koping Keluarga
Stressor-stressor keluarga bisa berupa kejadian atau pengalaman
antar pribadi (dari dalam maupun luar keluarga), lingkungan, ekonomi,
atau sosial budaya.
Adaptasi adalah suatu proses penyesuaian terhadap perubahan. Hasil
dari suatu keadaan keseimbangan yang berubah atau homeostatis.
Adaptasi bisa positif bisa negatif, yang menyebabkan meningkatnya atau
menurunnya keadaan sehat keluarga.
Strategi koping berlawanan dengan mekanisme pertahanan strategi
ini sebagai strategi positif dari adaptasi. Koping terdiri dari upaya-upaya
pemecahan masalah seorang individu yang dihadapkan pada tuntutan-
tuntutan yang berkaitan dengan keadaan kesejahteraannya, tetapi benar-
benar menekan sumber-sumber.
Stressor merupakan agen-agen pencetus, penyebab stress (Friedman,
2010) dan adaptasi merupakan penyesuaian terhadap perubahan. Stressor-
stressor keluarga bisa berupa kejadian atau pengalaman antar pribadi (dari
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
dalam maupun dari luar keluarga), lingkungan, ekonomi, sosial dan
budaya.
Friedman (1998) mengidentifikasi tiga strategi untuk mengadaptasi
stress individu yaitu :
a. Mekanisme pertahanan
Merupakan cara-cara yang dipelajari, kebiasaan, secara otomatis
digunakan untuk berespon.
b. Strategi koping
Berlawanan dengan mekanisme pertahanan, strategi ini sebagai strategi
positif dari adaptasi, koping terdiri dari upaya pemecahan masalah
seseorang individu yang diharapkan pada tuntutan yang berkaitan
dengan keadaan kesejahteraan.
c. Penguasaan
Merupakan model adaptasi paling positif, adalah hasil dari penggunaan
strategi koping individu yang efektif
Friedman, (2010) juga membagi dua tipe strategi koping, yaitu internal dan
eksternal.
a. Strategi koping Internal
Disebut juga interfamilial yang dilakukan dengan cara mengandalkan
kelompok keluarga, penggunaan humor, lebih banyak melakukan
pengungkapan bersama, mengontrol makna dari masalah dan
penyusunan kembali kognitif, pemecahan masalah secara bersama-
sama, fleksibilitas peran serta menormalkan.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
b. Strategi koping eksternal
Strategi ini dilakukan dengan cara mencari informasi, memelihara
hubungan aktif dengan komunitas dan mencari dukungan spiritual.
9. Keluarga Sebagai Klien
Dalam melihat keluarga sebagai pasien Effendy (2002) melihat ada
beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan oleh perawat, diantaranya
adalah :
a. Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam menghadapi masalah
kesehatan para anggotanya.
b. Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap keluarga, dari beberapa segi :
1) Pola komunikasi
2) Pengambilan keputusan
3) Sikap dan nilai-nilai dalam keluarga
4) Kebudayaan
5) Gaya hidup
c. Keluarga daerah perkotaan akan berbeda dengan keluarga di daerah
pedesaan.
d. Kemandirian dari tiap-tiap keluarga.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
10. Peran Perawat Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Kesehatan
Keluarga
Peran perawata adalah tingkahlaku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran adalah
bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial
tertentu.
Beberapa peran dari keperawatan komunitas diantaranya :
a. Clinician Role
Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan keperawatan
kepada masyarakat yang meliputi pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi masalah kesehatan dan pemecahan masalah
yang diberikan. Tindakan pencarian atau pengidentifikasian masalah
kesehatan yang lain juga merupakan bagian dari peran perawat
komunitas.
b. Educator Role
Disebut juga health teacher, memberikan pengajaran atau
informasi tentang kesehatan. Educator role merupakan peran dominan
perawat komunitas dalam memberikan pelayanan keperawatan.
Perawat harus signifikan dalam menjangkau populasi yang lebih luas.
Pemberian informasi dapat dilakukan pada institusi formal atau pilihan
sesuai dengan tingkat kemampuan masyarakat.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
c. Advocate Role
Perawat komunitas berperan memberikan advocacy kepada klien
(komunitas). Setiap individu, kelompok, dan masyarakat berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang sederajat. Masyarakat miskin,
kurang beruntung, tanpa asuransi kesehatan, penduduk pendatang tidak
merasakan pelayanan kesehatan yang sederajat. Perawat komunitas
memberikan pengarahan dan penjelasan terhadap kompleksitas sistem
pelayanan kesehatan yang tujuannya agar masyarakat mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan.
d. Manager Role
Perawat komunitas dapat mengkaji, merencanakan, mengorganisasi
kebutuhan klien, mengatur, mengawasi dan mengevaluasi dari
pelayanan yang diberikan. Peran ini berkaitan dengan 4 hal yaitu nurse
as planner, nurse as organizer, nurse as leader, nurse as controller
and evaluator.
1) Nurse as planner adalah melakukan kolaborasi, menentukan target
dan evaluasi.
2) Nurse as organizer adalah mendesign struktur dengan siapa bekerja
dan apa tugas yang akan dilakukan.
3) Nurse as leader adalah perawat harus mempunyai kemampuan
mengatur, mempengaruhi, membujuk orang lain agar memberikan
perubahan perubahan positif terhadap kesehatan masyarakat.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
4) Nurse as controller and evaluator adalah bagaimana program dan
rencana berjalan dengan baik.
e. Collaborator Role
Perawat komunitas jarang bekerja sendiri. Berkolaborasi dengan
tenaga professional yang lain, seperti : dokter, bidan, ahli gizi, LSM,
ahli lingkungan, dan kesmas. Perawat komunitas dalam melakukan
kolaborasi harus memiliki kemampuan komunikasi, kerjasama tim,
sikap asertif terhadap anggota tim yang lain.
f. Leadership Role
Kepemimpinan berfokus pada terjadinya perubahan. Disebut juga
juga agent of change. Perawat komunitas memulai perubahan positif
untuk kesehatan masyarakat. Mengajak orang lain untuk melakukan
perubahan. Dalam mewujudkan perubahan tersebut, perawat juga
bekerjasama dengan tim professional lainnya.
g. Researcher Role
Perawat juga sebagai peneliti. Perawat terlibat dalam investigasi
sistematis, pengumpulan data, analisa data, mencari pemecahan
masalah dan menerapkan solusi atau intervensi. Harapannya hasil
penelitian dapat diterapkan di lapangan dengan tujuan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
B. Masalah Kesehatan
a. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan
diukur paling tidak pada kesempatan yang berbeda dan dianggap
mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih dari 140 mmHg
untuk sistolik dan 90 mmHg untuk diastoliknya (Corwin, 2000).
Hipertensi adalah tingginya tekanan darah secara menetap dimana
tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolic diatas 90 mmHg
(Bougman, dan Harley, 2000).
Hipertensi pada lansia adalah hipertensi sistolik terisolasi dimana
tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolic
kurang dari 90 mmHg.
Tabel I. 2
Klasifikasi Hipertensi menurut WHO
Kategori Sistolik Diastolik
(mmHg) (mmHg)
Hipertensi Ringan 140-159 90-99
Hipertensi Sedang 160-179 100-109
Hipertensi Berat > 180 > 110
Sumber : WHO, (2004)
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
b. Anatomi Fisiologi
a) Anatomi
Gambar II. 1
Diagram Sirkulasi
Sumber : (Evelyn, 2000)
b) Fisiologi
Menurut Evelyn (2000) sirkulasi darah, pembuluh darah pada
peredaran darah kecil terdiri atas :
a) Arteri pulmonaris merupakan pembuluh darah yang keluar dari
ventrikel dekstra menuju ke paru-paru.
b) Vena pulmonaris merupakan verba pendek yang membawa darah
dari paru-paru masuk ke jantung bagian antrium sinistra.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
Darah dari vena kemudian masuk kedalam ventrikel kanan yang
berkontraksi dan memompanya kedalam arteri pulmonaris. Arteri ini
bercabang dua untuk mengantarkan darahnya ke paru-paru kanan dan kiri
darah tidak sukar memasuki pembuluh darah yang mengaliri paru-paru. Di
dalam paru-paru setiap arteri membelah menjadi arteriola dan akhirnya
menjadi kapiler pulmonal yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-
paru.
Peredaran darah besar (sirkulasi sistemik). Darah meninggalkan
ventrikel kiri jantung melalui aorta, yaitu arteri terbesar dalam tubuh.
Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih kecil yang mengantarkan darah ke
seluruh bagian tubuh. Arteri ini bercabang dan beranting lebih kecil lagi
hingga sampai pada arteriola. Arteri ini mempunyai dinding yang sangat
berotot yang menyepitkan salurannya dan menahan aliran darah.
Fungsinya adalah memmpertahankan tekanan darah arteri, mengatur aliran
darah dalam kapiler. Kemudian kapiler bergabung dan membentuk
pembuluh darah lebih besar disebut Venula, yang kemudian bersatu
menjadi vena, untuk mengantarkan darah kembali ke jantung. Kemudian
vena bersatu hingga terbentuk dua batang vena, yaitu vena kava inferior
yang mengumpulkan darah dari badan dan anggota gerak bawah dan vena
kava superior yang mengumpulkan darah dari kepala dan aggota gerak
atas. Kedua pembuluh darah ini menuangkan isinya ke dalam atrium kanan
jantung.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
c. Etiologi
Sedangkan menurut penyebabnya, dijelaskan oleh Mansoer Arief (2000)
hipertensi dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu :
a. Hipertensi Primer / essensial
Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi
idiopatik. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti genetic,
lingkungan, hiperaktifitas susunan saraf simpatis, peningkatan Na dan
Ca intraseluler, dan faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti
obesitas, merokok, alkohol.
b. Hipertensi Sekunder / renal
Penyebab spesifiknya diketahui, seperti penggunaan ekstrogen,
penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal, hipertensi yang berhubungan
dengan kehamilan.
Faktor pendukung menurut Soeparman & Waspadji (1998) yaitu :
1) Kegemukan
2) Usia
3) Riwayat keluarga / keturunan
4) Jenis kelamin
5) Merokok
6) Pecandu alkohol
7) Intake lemak jenuh tinggi
8) Intake tinggi sodium
9) Emosi / stress
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
d. Patofisiologi
Menurut Sarwono (2001), pada stadium awal sebagian besar pasien
hipertensi menunjukan curah jantung yang meningkat dan diikuti dengan
kenaikan perifer yang mengakibatkan kenaikan darah perifer yang
menetap. Hipertensi terjadi perubahan autoregulasi dan sebagai penyebab
awal perubahan ini adalah retensi garam oleh ginjal. Selain faktor tersebut
faktor lingkungan seperti stress, obesitas, psikososial, dan kurang olahraga
juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi. Adapun mekanisme
hipertensi menimbulkan kelumpuhan dan kematian berkaitan langsung
dengan pengaruhnya pada jantung dan pembuluh darah. Peningkatan
tekanan darah sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan
darah pada ventrikel kiri akibatnya beban kerja jantung bertambah.
Sebagai akibatnya terjadi hipertensi ventrikel untuk meningkatkan
kekuatan kontraksi. Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk
mempertahankan curah jantung dengan hipertensi kompensasi akhirnya
terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung. Jantung jadi semakin
terancam oleh semakin parahnya aterosklerosis koroner. Bila proses
aterosklerosis berlanjut maka suplai oksigen miokardium berkurang,
kebutuhan miokardium akan oksigen meningkat akibat hipertropi ventrikel
dan peningkatan beban kerja jantung. Akhirnya menyebabkan angina atau
miokardium.
Sekitar separuh kematian karena hipertensi adalah akibat infark
miokardium atau payah jantung. Kerusakan vascular akibat hipertensi
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
terlihat jelas diseluruh perifer. Perubahan vascular dapat diketahui dengan
mudah melalui pemeriksaan oftalmoskopik yang berguna untuk menilai
perkembangan penyakit dan respon terhadap terapi yang dilakukan.
Perubahan struktur dalam arteri kecil ariola menyebabkan penyumbatan
pembuluh progresif. Bila pembuluh menyempit maka aliran arteri
terganggu dan dapat menyebabkan mikro infark jaringan. Akibat yang
ditimbulkan perubahan vascular ini paling nyata pada otak dan ginjal.
Obstruksi atau rupture pembuluh darah otak merupakan penyebab sekitar
sepertiga kematiann akibat hipertensi. Sklerosis progresif pembuluh darah
ginjal mengakibatkan disfungsi dana gagal ginjal yang juga dapat
menimbulkan kematian.
e. Tanda dan Gejala
1. Nyeri kepala saat terjaga kadang-kadang disertai mual dan muntah,
akibat peningkatan tekanan darah intrakranium.
2. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi.
3. Ayunan langkah yang tidak menetap karena kerusakan saraf pusat.
4. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal filtrasi glomerulus.
5. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan
kapiler.
6. Pemeriksaan fisik mungkin tidak adanya abnormalitas selain tingginya
tekanan darah.
7. Terjadinya hipertropi ventrikel kiri, gagal jantng.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
8. Keterlibatan vascular serebral (stroke) yaitu hipoglikemi temporer,
pingsan, perubahan penglihatan (Corwin, 2000).
f. Penatalaksanaan Umum
Hipertensi adalah awal untuk proses lanjut mencapai target organ untuk
memberi kerusakan yang lebih berat, karena itu diperlukan upaya-upaya
untuk mencegah penyakit hipertensi. Beberapa cara hidup yang sehat
untuk mencegah penyakit hipertensi :
a) Kendalikan emosi dan melatih kesabaran.
b) Jaga suasana yang harmonis dalam keluarga.
c) Manajemen stress
d) Terapi relaksasi
e) Terapi musik
f) Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan berat badan.
g) Membatasi alkohol
h) Meningkatkan aktifitas fisik olahraga.
i) Berhenti merokok.
j) Mengurangi asupan lemak jenuh serta kolesterol dalam makanan.
k) Diit rendah garam.
l) Periksa tekanan darah secara rutin kepelayanan kesehatan.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
7. Pathways
Asupan Na Genetik, Usia Stress Obesitas
Jenis Kelamin
Retensi Na Perubahan Aktifitas Hiperinsulinemia
Ginjal Membran Sel Simpatik
Curah Jantung Ketidakmampuan keluarga Tahanan Perifer
Meningkat mengenal masalah Meningkat
HIPERTENSI
Upaya Perawatan
- Penjelasan kepada keluarga Memodifikasi lingkungan tentang cara perawatan Hipertensi Memodifikasi gaya hidup
- Anjurkan keluarga untuk Tekhnik relaksasi memodifikasi gaya hidup
- Tekhnik relaksasi Ketidakmampuan keluarga Gangguan pola ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan istirahat mengambil keputusan
Tidak dilakukan Peningkatan suplai Retensi pembuluh darah O2 otak
Ketidakmampuan keluarga Nyeri Kronik memanfaatkan fasilitas kesehatan Gangguan perfusi yang ada jaringan serebral
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit Sumber : Long, (1996) dalam Friedman, (2010)
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
8. Fokus Intervensi
a. Diagnosa 1 : Ketidakefektifan koping individu pada keluarga Ibu M
khususnya Ibu M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal stressor dalam jangka panjang.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 7x
pertemuan ketidakefektifan koping dapat teratasi.
Kriteria Hasil :
1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan.
2. Keluarga mampu mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat.
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit.
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah yang menunjang
kesehatan.
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
Intervensi :
1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
a) Gali pengetahuan keluarga mengenai masalah kesehatan.
b) Motivasi keluarga.
c) Diskusikan tentang penyebab ketidakefektifan koping.
d) Beri reinforcement atas kemampuan keluarga untuk mengidentifikasi
masalah.
2. Keluarga mampu mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat.
a) Diskusikan bersama keluarga dalam mengambil keputusan dan
tindakan yang tepat tentang ketidakefektifan koping.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
b) Motifasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat.
c) Beri reinforcement atas keputusan keluarga.
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit.
a) Gali pengetahuan keluarga tentang perawatan pada anggota keluarga
dengan ketidakefektifan koping.
b) Jelaskan pada keluarga tentang perawatan pada anggota keluarga
dengan hipertensi.
c) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah yang menunjang
kesehatan.
a) Identifikasi lingkungan yang tepat untuk anggota keluarga yang
mengalami ketidakefektifan koping.
b) Motivasi keluarga untuk mengatur pola makan anggota keluarga yang
mengalami ketidakefektifan koping.
c) Jelaskan diit yang tepat untuk penderita hipertensi.
d) Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya.
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
a) Diskusikan dengan keluarga tempat-tempat pelayanan kesehatan yang
ada.
b) Tanyakan fasilitas kesehatan mana yang dipilih keluarga kaitannya
dengan sakit yang diderita anggota keluarga.
c) Beri respon positif atas jawaban yang benar.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
b. Diagnosa 2 : Ketidakefektifan perfusi jaringan pada keluarga Ibu M
khususnya Ibu M berhubungan dengan ketidakmampuuan keluarga
mengenal masalah hipertensi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 7x
pertemuan diharapkan ketidakefektifan perfusi jaringan dapat teratasi.
Kriteria Hasil :
1. Keluarga mampu mengenal masalah hipertensi.
2. Keluarga mampu mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat.
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit.
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan kesehatan rumah.
5. Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
Intervensi :
1. Keluarga mampu mengenal masalah hipertensi.
a) Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang pengertian,
penyebab, tanda gejala hipertensi.
b) Diskusikan bersama pasien dan anggota keluarga mengenai faktor
penyebab, tanda gejala hipertensi.
c) Beri kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya dan mengajukan
pertanyaan.
d) Beri reinforcement positis atas tanggapan pasien.
2. Keluarga mampu mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
a) Jelaskan mengenai penanganan yang tepat supaya tidak terjadi
hipertensi lebih lanjut / komplikasi.
b) Jelaskan mengenai penanganan hipertensi yang harus menggunakan
obat hipertensi.
c) Memberikan pengertian pada pasien untuk jangan merasa cemas atau
banyak pikiran.
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit.
a) Jelaskan pada keluarga cara perawatan pasien hipertensi.
b) Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang pentingnya mengubah
gaya hidup untuk mengurangi faktor penyebab hipertensi.
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan kesehatan rumah.
a) Jelaskan pada keluarga untuk mengurangi ketegangan atau emosi yang
dapat meningkatkan tekanan darah.
b) Anjurkan pada keluarga untuk memodifikasi gaya hidup dalam
mengatasi hipertensi dengan menggunakan sumber-sumber yang ada
dalam keluarga.
5. Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
a) Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya memeriksakan diri pasien
hipertensi yang disertai nyeri kepala, berdebar-debar, dan sesak nafas.
b) Anjurkan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan secara
teratur untuk memonitor tekanan darah.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
c. Diagnosa 3 : Gangguan pola tidur pada keluarga Ibu M khususnya Ibu
M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 7x
pertemuan gangguan pola tidur dapat teratasi.
Kriteria Hasil :
a) Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan.
b) Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat.
c) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit.
d) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan.
e) Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
Intervensi :
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
a) Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda,
dan gejala gangguan pola istirahat.
b) Beri motivasi keluarga untuk menerangkan kembali penjelasan yang
telah diberikan.
c) Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga yang benar.
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat.
a) Diskusikan dengan keluarga tentang akibat gangguan pola istirahat.
b) Evaluasi kembali penjelasan yang telah diberikan.
c) Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
a) Diskusikan dengan keluarga tentang cara merawat dan pencegahan
gangguan istirahat.
b) Evaluasi kebali penjelasan yang telah diberikan.
c) Berikan reinforcement positif atas keberhasilan keluarga menjawab
dengan benar.
4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.
a) Diskusikan dengan keluarga tentang kondisi lingkungan yang harus
dijaga.
b) Beri motivasi keluarga untuk menerangkan kembali penjelasan yang
sudah diberikan.
c) Berikan reinforcement positif atas keberhasilan jawaban yang benar.
5. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
yang ada.
a) Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat mengunjungi
pelayanan kesehatan serta sarankan keluarga untuk pergi ke
pelayanan kesehatan.
b) Evaluasi tentang manfaat mengunjungi pelayanan kesehatan.
c) Berikan reinforcement positif atas tindakan keluarga yang sudah
tepat dan benar.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
d. Diagnosa 4 : Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal anggota keluarga dengan
masalah hipertensi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 7x
pertemuan intoleransi aktifitas dapat teratasi.
Kriteria Hasil :
a) Keluarga mampu mengenal masalah hipertensi.
b) Keluarga mampu mengatasi masalah dengan hipertensi.
c) Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan masalah hipertensi.
d) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan untuk anggota keluarga
dengan masalah hipertensi.
e) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
Intervensi :
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi
a) Jelaskan pada keluarga tentang pengertian istirahat
b) Motivasi keluarga untuk mengulang pengertian istirahat
c) Beri pujian atas jawaban yang benar
2. Ketidakmampuan keluarga dalam mengatasi masalah hipertensi
a) Motivasi keluarga dalam mengambil keputusan untuk mengatasi
intileransi aktivitas.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
b) Berikan pujian atas jawaban yang benar.
3. Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan
masalah hipertensi.
a) Diskusikan dengan keluarga cara perawatan anggota keluarga dengan
intioleransi aktivitas.
b) Evaluasi kembali penjelasan yang telah disampaikan
c) Berikan pujian atas jawaban yang benar
4. Ketidakmampuann keluarga memodifikasi lingkungan untuk anggota
keluarga dengan masalah hipertensi.
a) Diskusikan dengan keluarga bagaimana lingkungan yang sehat
b) Motivasi keluarga untuk menjaga pola makan
c) Evaluasi kembali penjelasan yang telah disampaikan
d) Berikan pujian atas jawaban yang benar
5. Ketidakmampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan.
a) Diskusikan dengan keluarga tempat pelayanan kesehatan yang ada
b) Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan dan
dating bila ada anggota keluarga yang sakit
c) Evaluasi kembali tentang manfaat pelayanan kesehatan yang ada.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013
9. Evaluasi yang diharapkan
a. Keluarga mengetahui dan memahami tentang :
1) Pengertian hipertensi
2) Penyebab serta tanda dan gejala penyakit
3) Bagaimana cara pencegahan hipertensi
4) Bagaimana cara perawatan hipertensi
5) Apa komplikasi dari hipertensi
b. Keluarga dapat menentukan tindakan yang tepat yang harus dilakukan untuk
mengatasi penyakitnya.
c. Keluarga mencapai pemahaman terhadap perawatan / cara merawat anggota
keluarga yang sakit.
d. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan dengan sehat.
e. Keluarga dapat mengenal, termotifasi serta akan memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada dimasyarakat.
Asuhan Keperawatan Pada..., HERU SAPUTRO, Fakultas ILMU kESEHATAN ump, 2013