BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1...

17

Click here to load reader

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepatuhan diet hipertensi

1. Kepatuhan

a. Pengertian

Kepatuhan adalah tingkat perilaku pasien yang tertuju terhadap

intruksi atau petunjuk yang diberikan dalam bentuk terapi apapun

yang ditentukan, baik diet, latihan, pengobatan atau menepati janji

pertemuan dengan dokter (Stanley,2007).

Kepatuhan adalah merupakan suatu perubahan perilaku dari perilaku

yang tidak mentaati peraturan ke perilaku yang mentaati peraturan

(Lawrence Green dalam Notoatmodjo, 2007). Kepatuhan adalah

tingkat seseorang dalam melaksanakan suatu aturan dan perilaku yang

disarankan. Kepatuhan ini dibedakan menjadi dua yaitu kepatuhan

penuh (total compliance) dimana pada kondisi ini penderita hipertensi

patuh secara sungguh-sungguh terhadap diet, dan penderita yang tidak

patuh (non compliance) dimana pada keadaan ini penderita tidak

melakukan diet terhadap hipertensi.

b. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan

Menurut Feuer Stein ada beberapa faktor yang mendukung sikap

patuh, diantaranya : (Faktul 2009)

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu kegiatan, usaha manusia meningkatkan

kepribadian atau proses perubahan perilaku menuju kedewasaan

dan penyempurnaan kehidupan manusia dengan jalan membina

dan mengembangkan potensi kepribadiannya, yang berupa rohni

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

7

(cipta, rasa, karsa) dan jasmani. Domain pendidikan dapat diukur

dari (Notoatmodjo, 2007) :

a) Pengetahuan terhadap pendidikan yang diberikan (knowledge).

b) Sikap atau tanggapan terhadap materi pendidikan yang

diberikan (attitude).

c) Praktek atau tindakan sehubungan dengan materi pendidikan

yang diberikan.

2) Akomodasi

Suatu usaha harus dilakukan untuk memahami ciri kepribadian

pasien yang dapat mempengaruhi kepatuhan. Pasien yang mandiri

harus dilibatkan secara aktif dalam program pengobatan.

3) Modifikasi faktor lingkungan dan sosial.

Membangun dukungan sosial dari keluarga dan teman – teman

sangat penting, kelompok pendukung dapat dibentuk untuk

membantu memahami kepatuhan terhadap program pengobatan.

4) Perubahan model terapi .

Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan

pasien terlibat aktif dalam pembuatan program tersebut.

5) Meningkatkan interaksi profesional kesehatan dengan pasien.

6) Suatu hal yang penting untuk memberikan umpan balik pada

pasien setelah memperoleh informasi diagnosa.

Sementara menurut Notoatmodjo (2007) faktor yang

mempengaruhi kepatuhan terbagi menjadi :

1) Faktor predisposisi (faktor pendorong)

a) Kepercayaan atau agama yang dianut

Kepercayaan atau agama merupakan dimensi spiritual yang

dapat menjalani kehidupan. Penderita yang berpegang teguh

terhadap agamanya akan memiliki jiwa yang tabah dan tidak

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

8

mudah putus asa serta dapat menerima keadaannya, demikian

juga cara akan lebih baik. Kemauan untuk melakukan control

penyakitnya dapat dipengaruhi oleh kepercayaan penderita

dimana penderita yang memiliki kepercayaan yang kuat akan

lebih patuh terhadap anjuran dan larangan kalau tahu

akibatnya.

b) Faktor geografis

Lingkungan yang jauh atau jarak yang juah dari pelayanan

kesehatan memberikan kontribusi rendahnya kepatuhan.

c) Individu

1) Sikap individu yang ingin sembuh

Sikap merupakan hal yang paling kuat dalam diri individu

sendiri. Keinginan untuk tetap mempertahankan

kesehatannya sangat berpengaruh terhadap faktor-faktor

yang berhubungan dengan perilaku penderita dalam kotrol

penyakitnya.

2) Pengetahuan

Penderita dengan kepatuhan rendah adalah mereka yang

tidak teridentifikasi mempunyai gejala sakit. Mereka

berfikir bahwa dirinya sembuh dan sehat sehingga tidak

perlu melakukan kontrol terhadap kesehatannya.

2) Faktor reinforcing (Faktor penguat)

a) Dukungan petugas

Dukungan dari petugas sangatlah besar artinya bagi penderita

sebab petugas adalah pengelola penderita yang paling sering

berinteraksi sehingga pemahaman terhadap kondisi fisik

maupun psikis lebih baik, dengan sering berinteraksi, sangatlah

mempengaruhi rasa percaya dan selalu menerima kehadiran

petugas kesehatan termasuk anjuran-anjuran yang diberikan.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

9

b) Dukungan keluarga

Keluarga merupakan bagian dari penderita yang paling dekat

dan tidak dapat dipisahkan. Penderita akan merasa senang dan

tentram apabila mendapat perhatian dan dukungan dari

keluarganya, karena dengan dukungan tersebut akan

menimbulkan kepercayaan dirinya untuk menghadapi atau

mengelola penyakitnya dengan baik, serta penderita mau

menuruti saran-saran yang diberikan oleh keluarga untuk

penunjang pengelolaan penyakitnya (Friedman, 1998).

3) Faktor enabling (Faktor pemungkin)

Fasilitas kesehatan merupakan sarana penting dalam memberikan

penyuluhan terhadap penderita yang diharapkan dengan prasarana

kesehatan yang lengkap dan mudah terjangkau oleh penderita dapat

lebih mendorong kepatuhan penderita.

B. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini tejadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

pancaindra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seorang (overt behaviour). Dari pengalaman

pengertian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih

langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan

(Notoatmodjo, 2003).

2. Tingkatan pengetahuan

Pengetahuan dalam aspek kognitif menurut Notoatmodjo tahun 2003,

dibagi menjadi 6 (enam) tingkatan yaitu :

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

10

a. Tahu ( know )

Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, dari seluruh bahan yang dipelajari. Termasuk kedalam

tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari. Oleh sebab itu tahu ini merupakan

tingkat pprngatahuan yang paling rendah. Kasta kerja untuk mengukur

bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari yang artinya hanya

sekedar tahu.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami ini diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi ke kondisi sebenarnya. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Aplication)

Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada

situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan

sebaggai aplikasi atau hukum–hukum, rumus, metode, prinsip dan

sebagainyadalam konteks atau situasiyang lain. Misalnya dengan

menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil

penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan

masalah dari kasus kesehatan yang diberikan.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen - komponen, tetapi masih dalam suatu

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau

menghubungkan bagian - bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemempuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

11

f. Evaluasi (Evaluation)

Evalusi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian suatu

kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria

yang sudah ada.

3. Sumber – sumber pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003) sumber pengetahuan dapat berupa

pemimpin – pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli

agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya.

4. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan (Notoatmodjo, 2003) :

a. Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi

respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang

berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional

terhadap informasi yang datang dan akan berpikir sejauh mana

keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut.

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita – cita tertentu.

Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku

seseorang akan pola hidup, terutama dalam memotivasi sikap berperan

serta dalam perkembangan kesehatan. Semakin tinggi tingkat

kesehatan, seseorang makin menerima informasi sehingga makin

banyak pola pengetahuan yang dimiliki.

b. Paparan media massa

Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik berbagai

informasi dapat diterima masyarkat, sehingga seseorang yang lebih

sering terpapar media massa (TV, radio, majalah, pamflet, dan lain -

lain) akan memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

12

dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi media. Ini berarti

paparan media massa mempengaruhi tingkat pengetahuan yang

dimiliki oleh seseorang.

c. Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan

sekunder, keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih mudah

tercukupi dibandingkan keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal

ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan sekunder. Jadi dapat

disimpulkan bahwa ekonomi dapat mempengaruhi pengetahuan

seseorang tentang berbagai hal.

d. Hubungan sosial

Manusia adalah makhluk sosial dimana dalam kehidupan saling

berinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang dapat

berinteraksi secara continue akan lebih besar terpapar informasi.

Sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan

individu sebagai komunikasi untuk menerima pesan menurut model

komunikasi media dengan demikian hubungan sosial dapat

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang tentang suatu hal.

e. Pengalaman

Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal biasa di peroleh

dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya, misalnya

sering mengikuti kegiatan. Kegiatan yang mendidik misalnya seminar

organisasi dapat memperluas jangkauan pengalamannya, karena dari

berbagai kegiatan tersebut informasi tentang suatu hal dapat diperoleh.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

13

5. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), cara memperoleh pengetahuan ada 2, yaitu:

a. Cara tradisional atau non ilmiah.

1) Cara coba salah

Cara ini adalah merupakan cara tradisional, dilakukan apabila

seseorang menghadapi persoalan atau masalah, upaya

pemecahannya dilakukan dengan coba – coba.

2) Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan dalam cara ini berdasarkan pada otoritas atau

kekuasan, baik otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, atau

otoritas ilmu pengetahuan, sehingga banyak sekali kebiasan –

kebiasaan dan tradisi yang dilakukan.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru terbaik, maksudnya bahwa pengalaman

itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang di peroleh dalam memecahkan permasalahan

yang dihadapi pada masa lalu.

4) Melalui jalan pikir

Dalam hal ini pengetahuan diperoleh dengan menggunakan

penalaran atau jalan pikiran. Cara ini melahirkan pemikiran secara

tidak langsung melalui pertanyaan–pertanyaan yang dikemukakan

kemudian dicari hubungannya sehingga dibuat suatu kesimpulan.

b. Cara modern atau cara ilmiah

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan disebut

metode penelitian ilmiah yang mempunyai sifat lebih sistematis, logis

dan ilmiah.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

14

C. Sikap

1. Pengertian

Banyak teori yang mendefinisikan sikap antara lain adalah sikap

seseorang adalah predisposisi untuk memberikan tanggapan terhadap

rangsang lingkungan yang dapat memulai atau membimbing tingkah

laku orang tersebut. Secara definitif sikap berarti suatu keadaan jiwa dan

keadaan berfikir yang disiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap

suatu obyek yang diorganisasikan melalui pengalaman serta

mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung pada praktik /

tindakan (Notoatmodjo, 2003).

New Comb (dalam Notoadmodjo, 2003) salah seorang ahli psikologi

sosial mengatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan

untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap

belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas akan tetapi merupakan

prodisposisi tindak suatu perilaku, sikap itu masih merupakan reaksi

tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka,

sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek-obyek di

lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek.

2. Tingkatan sikap

Sikap juga terdiri dari berbagai tingkatan, menurut Notoatmodjo (2003).

a. Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (obyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan.

b. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan menyelesaikan

tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena itu suatu

usaha untuk menjawab suatu pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan itu benar atau salah, berarti orang menerima ide tersebut.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

15

c. Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah adalah suatu indikasi bersikap. Misalnya seorang ibu yang

mengajak ibu yang lain (tetangganya) untuk pergi menimbangkan

anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi, adalah suatu

bukti bahwa ibu tersebut telah mempunyai sikap positif terhadap gizi

anak.

d. Bertanggung Jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi. Misalnya

seorang ibu mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapat tantangan

dari orang lain.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Faktor-faktor mempengaruhi pembentukan sikap menurut Azwar

(2002) antara lain :

a. Pengalaman Pribadi

Apa yang dialami seseorang akan mempengaruhi penghayatan dalam

stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar dalam

pembentukan sikap, untuk dapat memiliki tanggapan dan penghayatan

seseorang harus memiliki tanggapan dan penghayatan seseorang harus

memiliki pengamatan yang berkaitan dengan obyek psikologis.

Menurut Breckler dan Wiggins (Azwar, 2002) bahwa sikap yang

diperoleh lewat pengalaman akan menimbulkan pengaruh langsung

terhadap perilaku berikutnya. Pengaruh langsung tersebut dapat berupa

predisposisi perilaku yang akan direalisasikan hanya apabila kondisi

dan situasi memungkinkan.

b. Orang lain

Seseorang cenderung akan memiliki sikap yang disesuaikan atau

sejalan dengan sikap yang dimiliki orang yang dianggap berpengaruh

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

16

antara lain adalah ; Orang tua, teman dekat, teman sebaya, rekan kerja,

guru, suami atau istri.

c. Kebudayaan

Kebudayaan dimana kita hidup akan mempengaruhi pembentukan

sikap seseorang.

d. Media Massa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi,

radio, surat kabar, mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap

pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Dalam membawa

pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarah pada opini yang

kemudian dapat mengakibatkan adanya landasan kognisi sehingga

mampu membentuk sikap.

e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Lembaga pendidikan serta lembaga agama suatu sistem mempunyai

pengaruh dalam pembentukan sikap, dikarenakan keduanya

meletakkan dasar dan pengertian dan konsep moral dalam diri

individu. Pemahaman akan baik dan buruk antara sesuatu yang boleh

dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan pusat

keagamaan serta ajaran-ajarannya.

f. Faktor Emosional

Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan

pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang suatu bentuk sikap

merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi, yang berfungsi

sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk

mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap

yang sementara dan segera berlalu. Begitu frustasi telah hilang, akan

tetapi dapat pula merupakan sikap lebih persisten dan bertahan lama.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

17

Kepatuhan diet pada penderita hipertensi dipengaruhi oleh pengetahuan

dan sikap penderita. Penelitian yang dilakukan oleh Sumarman (2010)

yang meneliti tentang pengetahuan penderita hipertensi tentang diet

rendah garam dan pengaruhnya terhadap kepatuhan melaksanakan diet

rendah garam di Klinik As Sakinah Tamansari Tegalsari Banyuwangi.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mendapatkan bahwa

bahwa pengetahuan responden memberi dampak terhadap kepatuhannya

untuk diet rendah garam. Kepatuhan itu sendiri juga dipengaruhi oleh

perilaku responden serta dipengaruhi oleh penyakit kronis, kejenuhan,

dukungan sosial dan kurangnya motivasi perilaku hidup sehat.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Fatma Retno Ingtyas (2007) yang

meneliti tentang pengaruh gizi terhadap penyakit hipertensi serta cara

penanggulanggannya menunjukkan bahwa perilaku dan gaya hidup seperti

merokok, mengjkonsumsi garam berlebih dan berolah raga menjadi faktor

penentu semakin parahnya penyakit hipertensi yang diderita oleh

responden.

D. Hipertensi

1. Pengertian

Hipertensi secara umum dapat didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih

dari 140 mmHh dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah

manusia secara alami berfluktuasi sepanjang hari. Tekanan darah tinggi

menjadi masalah hanya bila tekanan darah tersebut persisten. Tekanan

darah tersebut membuat sistem sirkulasi dan organ yang mendapat suplai

darah (termasuk jantung dan otak) menjadi tegang (Palmer, 2007).

Menurut WHO batas normal tekanan darah adalah 120–140 mmHg

tekanan sistolik dan 80 – 90 mmHg tekanan diastolik. Seseorang

dinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan darahnya > 140/90 mmHg.

Sedangkan menurut JNC VII 2003 tekanan darah pada orang dewasa

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

18

dengan usia diatas 18 tahun diklasifikasikan menderita hipertensi stadium

I apabila tekanan sistoliknya 140 – 159 mmHg dan tekanan diastoliknya

90 – 99 mmHg. Diklasifikasikan menderita hipertensi stadium II apabila

tekanan sistoliknya lebih 160 mmHg dan diastoliknya lebih dari 100

mmHg sedangakan hipertensi stadium III apabila tekanan sistoliknya lebih

dari 180 mmHg dan tekanan diastoliknya lebih dari 116 mmHg.

2. Jenis hipertensi

Jenis tekanan darah tinggi terbagi menjadi dua jenis, yaitu (Palmer, 2007):

a. Hipertensi esensial (primer)

Tipe ini terjadi pada sebagian besar kasus tekanan darah tinggi, sekitar

95%. Penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, walaupun dikaitkan

dengan kombinasi faktor gaya hidup seperti kurang bergerak dan pola

makan.

b. Hipertensi sekunder

Tipe ini lebih jarang terjadi, hanya sekitar 5% dari seluruh kasus

tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi tipe ini disebabkan oleh

kondisi medis lain (misalnya penyakit ginjal) atau reaksi terhadap

obat-obatan tertentu (misalnya pil KB).

3. Penyebab hipertensi

Penyebab tekanan darah tinggi sebagian besar tidak diketahui terutama

yang esensial, namun demikian terdapat beberapa faktor resiko terkena

darah tinggi, misalnya (Palmer, 2007) :

a. Kelebihan berat badan

b. Kurang berolahraga

c. Mengkonsumsi makanan berkadar garam tinggi

d. Kurang mengkonsumsi buah dan sayuran segar

e. Terlalu banyak minum alkohol

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

19

4. Manifestasi klinis

Penyakit lekanan darah tinggi merupakan kelaian "sepanjang umur"

tetapi penderitanya dapat hidup seara normal seperti layaknya orang sehat

asalkan mampu mengendalikan tekanan darahnya dengan baik. Di lain

pihak, orang yang masih muda dan sehat harus selalau memantau

tekanan darahnya, minimal setahun sekali. Apalagi bagi mereka yang

menpunyal factor-faktor pencetus hipertensi seperti kelebihan berat badan,

penderita kencing manis, penderita penyakit jantung, riwayat keluarga

ada yang menderita tekanan darah tinggi, ibu hamil minum pil

konnasepsi, perokok dan orang yang pemah dinyatakan tekanan darahnya

sedikit tinggi. Hal ini dilakukan kerena bila hipertensi dikrtahui lebih dini,

pengendaliannya dapat segera dilakukan.

Susi Purwati (2001) untuk menghindari terjangkitnya penyakit

hipertensi dapat ditaggulangi dengan cara:

a. Mengurangi konsumsi garam dan lemak jenuh

b. Melakukan olahraga secara teratur dan dinamik (yang tidak

mengeluarkan tenaga terlalu banyak) seperti berenang,jogging, jalan

cepat dan bersepeda.

c. Menghentikan kebiasaan merokok

d. Menjaga kestabilan berat badan, menghindarkan kelebihan berat

badan maupun obesitas, tetapi usahakan jangan menurunkan berat

badan dengan menggunakan obat-obatan karena umumnya obat

penurun berat badan dapat menaikkan tekanan darah.

e. Menjauhkan dan menghindarkan stress dengan pendalaman agama

sebagai salah satu upayanya.

5. Asupan garam terhadap tekanan darah tinggi

Penelitian ilmiah selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa asupan

garam dalam makanan kita sebenarnya terlalu banyak. Upaya dengan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

20

membatasi asupan garam, akan dapat menurunkan tekanan darah secara

signifikan. Anjuran pengurangan asupan garam yang terbaru adalah

sampai di bawah 6 gram per hari (sekitar 1 sendok teh) (Palmer, 2007).

Sebagian besar makanan yang diproses seperti roti, sereal, makanan siap

saji dan saus mengandung kadar garam yang tinggi. Untuk itu kita perlu

mengetahui berapa banyak asupan garam yang secara tidak sadar telah

kita konsumsi.

Diet rendah garam pada hakekatnya adalah diet dengan mengkonsumsi

makanan tanpa garam. Umumnya makanan tersebut dimasak dengan tidak

menggunakan garam dapur sama sekali dan mengurangi penggunaan

bahan makanan yang tinggi kandungan natriumnya. Adapun yang

dimaksud dengan diet rendah garam dalam arti yang sebenarnya adalah

rendah sodium atau natrium (Na). Selain membatasi garam dapur, diet ini

juga harus membatasi sumber sodium lainnya berupa makanan yang

mengandung soda kue, baking powder, MSD (Mono sodium glutamate

yang lebih dikenal dengan bumbu penyedap makanan, pengawet makanan

atau natrium benzoate yang terdapat dalam saus, kecap, selai, jeli dan lain-

lain), makanan yang terbuat dari mentega, serta obat yang mengandung

Na biasanya obat sakit kepala atau obat lainnya.

6. Macam diet rendah garam

a. Diet garam rendah I (200-400 mgNa)

Diet garam rendah I diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan

atau hipertensi berat. Diet ini pada pengolahan makanan tidak

ditambahkan garam, dihindari bahan makanan yang tinggi kadar

natriumnya.

b. Diet garam rendah II (600-1200 mgNa)

Diet garam rendah II diberikan kepada pasien dengan edema, asites

dan atau hipertensi tidak terlalu berat. Pemberian makanan sehari-hari

sama dengan diet garam rendah I. pada pengolahan makanan boleh

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

21

menggunakan ½ sendok garam dapur (2g). dihindari bahan makanan

yang tinggi kadar natriumnya.

c. Diet garam rendah III (1000-1200 mgNa)

Diet garam rendah III diberikan kepada pasien dengan edema dan atau

hipertensi ringan. Pemberian makanan sehari sama dengan diet garam

rendah I. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan 1 sendok

(4g) garam dapur.

E. Kerangka teori

Gambar 2.1 Kerangka teori Sumber : Faktul (2009) dan Notoatmodjo (2007)

Predisposisi 1 Kepercayaan 2 Geografis 3 Individu a. Sikap b. Pengetahuan

Reinforcing 1 Dukungan petugas 2 Dukungan keluarga

Enabling Sarana dan prasana

Kepatuhan diet rendah garam

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan diet hipertensi 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-muhammadis... · Tingkatan sikap Sikap juga terdiri ... sejalan dengan

22

F. Kerangka konsep

Gambar 2.2 kerangka konsep

G. Variabel penelitian

1. Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan

sikap

2. Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah kepatuhan diet

rendah garam.

H. Hipotesis penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah :

1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan diet rendah garam

pada penderita hipertensi di wilayah Puskesmas Kedungmundu Semarang.

2. Ada hubungan antara sikap dengan kepatuhan diet rendah garam pada

penderita hipertensi di wilayah Puskesmas Kedungmundu Semarang

Pengetahuan

Sikap Kepatuhan diet rendah garam

Variabel bebas Variabel terikat