BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf ·...

25
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kaki 1. Struktur Tulang Kaki Ankle dan kaki merupakan struktur komplek yang terdiri dari 28 tulang dan 55 artikulasi yang dihubungkan dengan ligamen dan otot. Ankle merupakan sendi yang menopang beban tubuh terbesar pada permukaannya, puncak beban mencapai 120% ketika berjalan dan hampir 275% ketika berlari. Sendi dan ligamen berperan sebagai stabilitator untuk melawan gaya dan menyesuaikan ketika aktivitas menahan beban agar stabil (Dutton, 2012). a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi dengan tulang tarsal pada pergelangan kaki yang membentuk struktur kaki. Yang termasuk tulang tarsal adalah calcaneus, talus, navicular, cuneiform 1, cuneiform 2, cuneiform 3 dan cuboid, hampir sama dengan tulang carpal pada tangan. Dikarenakan menumpu beban yang besar maka bentuk dan ukurannya lebih luas. Kaki memiliki persendian yang kompleks dengan 7 tulang tarsal, 5 tulang meta tarsal dan 14 tulang phalang yang menopang beban tubuh ketika berdiri, berjalan dan berlari (Wright, 2011).

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi Fisiologi Tulang Kaki

1. Struktur Tulang Kaki

Ankle dan kaki merupakan struktur komplek yang terdiri dari 28

tulang dan 55 artikulasi yang dihubungkan dengan ligamen dan otot.

Ankle merupakan sendi yang menopang beban tubuh terbesar pada

permukaannya, puncak beban mencapai 120% ketika berjalan dan hampir

275% ketika berlari. Sendi dan ligamen berperan sebagai stabilitator

untuk melawan gaya dan menyesuaikan ketika aktivitas menahan beban

agar stabil (Dutton, 2012).

a. Struktur Tulang Regio Ankle

Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi dengan

tulang tarsal pada pergelangan kaki yang membentuk struktur kaki.

Yang termasuk tulang tarsal adalah calcaneus, talus, navicular,

cuneiform 1, cuneiform 2, cuneiform 3 dan cuboid, hampir sama

dengan tulang carpal pada tangan. Dikarenakan menumpu beban yang

besar maka bentuk dan ukurannya lebih luas. Kaki memiliki

persendian yang kompleks dengan 7 tulang tarsal, 5 tulang meta tarsal

dan 14 tulang phalang yang menopang beban tubuh ketika berdiri,

berjalan dan berlari (Wright, 2011).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

12

Gambar 2.1 Tulang pada kaki (Gleneagles, 2019)

2. Stuktur Sendi Ankle

Menurut Taylor (2002), menyebutkan sendi ankle adalah sendi

yang paling utama bagi tubuh untuk menjaga keseimbangan saat berjalan

dipermukaan yang tidak rata, sendi ini tersusun dari tulang, ligamen,

tendon, dan sekitar jaringan penghubung. Sendi ankle dibentuk oleh

empat tulang yaitu tibia, fibula, talus, dan calcaneus, pergerakan utama

dari sendi ankle terjadi pada tulang tibia, talus dan calcaneus seperti

gambar dibawah ini:

Gambar 2.3 Ankle Joint (Faithanatomy, 2016)

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

13

Struktur sendi ankle sangatlah kompleks dan kuat karena sendi

ankle tersusun atas ligamen-ligamen yang kuat dan banyak. Ligament

yang terdapat pada sendi ankle berfungsi sebagai struktur yang

mempertahankan stabilitas sendi ankle dalam berbagai posisi. Secara

anatomi struktur ligament dari sendi ankle adalah sebagai berikut:

a. Posterior talofibular ligament adalah ligamen yang melekat pada

posterior tulang talus dan fibula.

b. Calcaneofibular ligament adalah ligamen yang melekat pada tulang

calcaneus dan fibula.

c. Anterior talofibular ligament adalah ligamen yang melekat pada

anterior tulang talus dan fibula.

d. Posterior tibiotalar ligament adalah ligamen pada posterior tulang

tibia.

e. Tibiocalcaneal ligament adalah ligamen yang melekat pada tulang

tibia dan calcaneus.

f. Tibionavicular ligament adalah ligamen yang melekat pada tulang

tibia dan navicular.

g. Anterior tibiotalar ligament adalah ligament yang melekat pada

anterior tulang tibia dan talus.

Otot penyusun sendi ankle adalah otot gastrocnemius, otot soleus,

otot fleksor hallucis longus, otot fleksor digitorum longus, otot tibialis

posterior, otot tibialis anterior, otot proneus longus, otot proneus brevis,

otot 9 popliteus, otot plantaris disatukan oleh tendon achilles seperti

gambar dibawah ini :

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

14

Gambar 2.4 Struktur Tulang Ankle (Profeet, 2018)

Tabel 2.1 Origo, Insersio, dan Fungsi

No Nama Otot Origo Insersio Inversi/Fungsi

1. Gastronecmius Femur (medial

condyle,

popliteal

surface),

(lateral

condyle)

TeTendon

calcaneus

Gerakan yang

ditimbulkan yaitu

plantar flekxi

2. SoSoleus

F Fibula (caput

fibulae) dan

Tibia

(popliteal line)

Tendon

calcaneus

Gerak yang

ditimbulkan yaitu

plantar flexi

3. Tibialis Anterior Tibialis

Anterior

Cuniform 1,

metatarsal 1

Gerak yang

ditimbulkan yaitu

dorsoflexi dan inversi

4. Peroneus Longus Condylus

lateral tibia

Metatarsal 1,

Cuniform 1

Gerak yang yang

yang ditimbulkan

yaitu plantarflexi,

dosrsoflexi

dan eversi

5. Peroneus Brevis Gerakan dorsoflexi

6. Extensor digitorum

longus

Ventral fibula,

prox capt

fibula, dan

membran

interossea

4 tendon

phalanx

medial dan

distal jari 2-5

Gerakan ekstensi jari

kaki 2 dan 5

7. Extensor hallucis

longus

Facies

anterior fibula

dan membran

interossea

Phalanx

distal jari 1

Gerakan ekstensi jari

kaki 1

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

15

Tulang penyusun sendi ankle terdiri atas: tulang fibula, tibia,

talus dan calcaneus. Sesuai dengan gambar di bawah ini:

Gambar 2.5 Struktur Tulang Ankle (Kidport, 2009)

3. Biomekanik

Secara umum biomekanik adalah sebuah ilmu mekanika teknik

yang bertujuan untuk menganalisa sistemkerangka otot manusia atau

dengan kata lain, biomekanika adalah kombinasi antara ilmu mekanika

terapan, fisiologi, anatomi, dan biologi. Biomekanika mencakup dua

perspektif yaitu kinematika dan kinetika (Kreshnanda, 2016).

Secara anatomi, pada saat kita berjalan, semua berat badan kita

bertumpu pada tumit yang kemudian tekanan ini akan disebarkan ke

ligamen plantar fascia. Sehingga ligamen tersebut akan tertarik ketika

kaki melangkah, tegang, berulang terus menerus, sehingga terasa nyeri

ringan yang akhirnya mengalami inflamasi pada tuberositas calcaneus

dan robekan kecil di serabut ligamen plantar fascia akan menjadi

teriritasi atau meradang (Cooper, 2007).

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

16

B. High Heels

Penggunaan high heels sepatu hak tinggi dapat menyebabkan

kerusakan kronis dan meningkatkan kemungkinan terjadi trauma. Efek jangka

pendek bagi pengguna sepatu hak tinggi khusus bagi mereka yang jarang

menggunakannya yaitu peradangan sendi dan pembengkakan kaki serta nyeri,

dapat pula terjadi fraktur dan patahan yang dapat dilihat secara mikroskopik.

Sedangkan efek jangka panjang ialah kaku pada otot punggung dan tendon

achilles, akibat untuk hal ini yaitu fraktur pada telapak kaki (Sinta 2014).

Gambar 2.6 High Heels (Shutter, 2019)

Gambar 2.7 Peradangan Plantar Fascia (Upstep, 2019)

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

17

1. Definisi

High Heels atau sepatu hak tinggi adalah suatu benda yang menarik

perhatian banyak orang terutama kaum perempuan. Dengan hak-nya yang

tinggi, sepatu hak tinggi bisa membuat penampilan perempuan terlihat

lebih sempurna dan berkarakter (Wulan dan Rahayu 2016).

Dalam sejarahnya, Trend sepatu berawal dari olahraga ke mode.

Bentuk pertama dari sepatu hak tinggi dimulai pada abad ke-14. Pada

tahun 1970 sepatu ber-hak setinggi 2-5 inci mulai diincar oleh para

pengikut mode. Trend sepatu kembali pada sepatu bersol rata pada 1990.

Sepatu high heels dengan model wedge shoes menjadi trend di kalangan

wanita pada era 2006-2008 (Wulan dan Rahayu 2016).

2. Kategori dan Karakteristik High Heels atau Sepatu Hak

Sepatu hak juga memiliki kategori pada kalangan fashion Italia.

Hak berukuran di atas 8 dan 9 cm dapat kategorikan sebagai high heels.

Sepatu hak yang memiliki dengan tinggi di bawah 6 dan 4 cm dianggap

sebagai sepatu hak rendah, antara 6 - 4 cm sampai 8 - 9 cm di kategorikan

dengan hak sedang, biasanya disebut (gambar 2.8) Kitten Heels (Suwarni,

2014). Sebagai kaum wanita wajar untuk mengetahui jenis – jenis dari

sepatu yang digunakan. Sangat banyak jenis – jenis sepatu dengan gaya

dan hak yang bervariasi, dapat di bedakan jenis sepatu dan tinggi hak

sepatu yaitu: (Anonim, 2014).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

18

Gambar 2.8 Kitten Heels (Themify, 2014)

Gambar: 2.9 Stiletto (Boyd, 2014)

Tabel 2.2 Klasifikasi Tinggi High Heel

No Ukuran Tinggi Hak High Heel Klasifikasi Tinggi Hak High Heel

1 4 - 6 cm Rendah

2 8 - 9 cm Sedang

3 9 > cm Tinggi

Sumber, (Suryakencanawati, Adiyani dan Primayanti 2015)

1. Prevalensi

Angka kejadian plantar fascitis secara global di Amerika

menunjukkan 10% dari populasinya mengalami nyeri pada tumitnya yang

disebabkan oleh plantar fasciitis dan hanya 11%-15% yang melakukan

pemeriksaan ketika mereka menderita sakit plantar fasciitis. Selain itu

juga, plantar fasciitis sering terjadi pada usia 40-70 tahun, tapi

kebanyakan yang terkena plantar fasciitis berjenis kelamin perempuan.

Sebanyak 40% terjadi pada pekerja yang bekerja dengan berdiri lebih dari

6 jam, 70% terjadi pada orang yang mengalami kegemukan/obesitas dan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

19

lebih dari 30% pada orang berusia diatas 50 tahun. Telah dilaporkan

bahwa sekitar 1 dari 10 orang akan mengembangkan kronis nyeri tumit.

Gejala ini dapat menyebabkan keterbatasan fungsional yang cukup dan

berkepanjangan disability (Clelandet dkk., 2009).

Di Indonesia kasus plantar fasciitis masih dianggap sepele,

sehingga penanganan terhadap kasus ini masih terlambat dan

menyebabkan proses penyembuhannya menjadi sangat lama. Berdasarkan

hasil survei penelitian yang dilakukan di Klinik Fisioterapi Kalasan

Yogyakarta, pada periode bulan Januari – Maret tahun 2015, keluhan

nyeri pada tumit dan telapak kaki menempati posisi ke-3 di bawah nyeri

pinggang bawah dan lutut. Dari 26 orang pasien dengan keluhan nyeri

pada tumit, sebanyak 18 orang pasien mengalami nyeri tumit karena di

sebabkan oleh plantar fasciitis, selebihnya akibat dari calcaneus spur

(Hendarto, 2015).

C. Fasciitis Plantaris

Plantar fasciitis merupakan kondisi umum dimasyarakat pada

semua lapisan umur dan pada tingkat aktivitas yang bervariasi yang

disebabkan oleh perubahan atau peningkatan topangan pada telapak kaki,

kurangnya kelenturan otot-otot betis, kelebihan berat badan, dan luka tiba-

tiba. Penyakit ini ditandai adanya keluhan pada tumit pada injakan pertama di

pagi hari, rasa sakitnya dibagian depan dan dasar tumit (Rahayu dan Wulan,

2016).

Berbagai macam tinggi hak sepatu di koleksi oleh wanita, mulai

dari sepatu yang memiliki hak dengan tinggi 5 cm sampai dengan tinggi 17

cm. Tinggi hak sepatu sangat mempengaruhi bentuk kaki, semakin tinggi hak

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

20

sepatu akan membuat perubahan bentuk pada telapak kaki saat berjalan. Hal

ini membuat para ahli mengkhawatirkan jika para wanita yang gemar

menggunakan sepatu hak tinggi ini akan beresiko berakibat pada keluhan

muskuloskeletal, dan sampai terjadi nyeri pada telapak kaki

(Suryakencanawati, Adiyani dan Primayanti 2015).

Pramugari adalah suatu pekerjaan yang mengharuskan karyawannya

menggunakan high heels selama pelatihan bahkan bekerja di Pesawat.

Seorang Pramugari harus bekerja kurang lebih selama 7 jam dengan

menggunakan sepatu high heels. Pramugari sering mengalami nyeri di sekitar

daerah tumitnya dan mengalami penurunan pada fungsional pada bagian

tumit. Karyawan harus mendapatkan perhatian kusus dari Sekolah. Terutama

di bidang kesehatan selama mereka bekerja, sehingga dapat meningkatkan

produktivitas saat bekerja dan mencegah terjadinya disability akibat

kecelakaan kerja, bagi tubuh yang sering mengalami gangguan akibat

aktivitas fisik yang tidak seimbang adalah bagian kaki (Rica, 2013).

1. Definisi

Nyeri tumit (fasciitis plantaris) merupakan kondisi umum di

masyarakat pada semua lapisan umur dan pada tingkat aktivitas yang

bervariasi. Biasanya, sindroma nyeri tumit berhubungan dengan

peradangan atau iritasi pada fascia plantaris. Fascia plantaris adalah

bentuk jaringan ikat di bawah kaki yang membentuk lengkungan (arcus).

Berorigo pada tulang calcaneus, dan berinsersio pada caput metatarsal I-

V jari kaki (Sugiri, 2008).

Fasciitis plantaris adalah suatu kasus dimana terjadinya

peradangan pada fascia plantaris (Siburian, 2008). Fasciitis plantaris

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

21

diawali dengan adanya lesi pada soft tissue disisi tempat perlengketan

appneurosis plantaris yang letaknya dibawah tuberositas calcaneus.

Adanya radang pada sisi tempat perlengketan fascia akan menimbulkan

cidera, inflamasi dan nyeri pada fascia plantaris (Cooper, 2007).

Fasciitis plantaris adalah suatu kondisi terjadinya peradangan

yang terjadi akibat overstretch pada facia plantaris (aponeurosis)

(Muawanah dan Selviani, 2018).

Menurut Sari dan Irfan (2009), fasciitis plantaris adalah suatu

peradangan pada facia plantar yang disebabkan oleh penguluran yang

berlebihan pada facia plantaris yang dapat mengakibatkan

kerobekankemudian timbul suatu iritasi pada facia plantaris, khususnya

mengenai bagian anterior medial tuberositas calcaneus kadang dapat

juga terjadi pada bagian posterior calcaneus. Karena penguluran yang

berlebihan pada facia plantaris sehingga dapat menyebabkan nyeri pada

facia plantaris.

Menurut Widjaja (2018), fasciitis plantaris merupakan sindrom

degeneratif akibat trauma berulang pada bagian facia plantaris yang

melekat ditulang calcaneus.

Dan menurut Sari dan Irfan (2009), plantar fasciitis merupakan

rasa tidak nyaman/nyeri karena peradangan pada facsia plantaris yang

mengenai di anteromedial tuberositas calcaneus disebabkan penguluran

fascia plantaris yang berlebihan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

22

2. Mekasisme Nyeri Pada Fasciitis Plantaris

Pengaturan nyeri pada tingkat saraf perifer, yaitu berupa sensasi

yang dihantarkan oleh serabut saraf nyeri yaitu serabut Aδ dan C.

Rangsangan nyeri ini bisa timbul akibat adanya gangguan metabolik dan

penjepitan pada polimodal disekitar jaringan. Pada fasciitis plantaris

diawali karena adanya iritasi pada jaringan lunak disisi tempat perlekatan

plantar aponeurosis yang letaknya dibawah tuberositas calcaneus. Pada

kondisi ini akan terjadi iritasi pada tendon fascia plantaris akibat

penekanan dan penguluran yang berlebihan karena fascia plantaris ini

merupakan penutup semua struktur jaringan lunak pada kaki maka apabila

teriritasi akan menimbulkan kerusakan pada jaringan lunak (Muawanah

dan Selviani, 2018).

Mekanisme nyeri fasciitis plantaris diawali adanya lesi pada soft

tissue disisi tempat perlengkatan plantar aponeurosis yang letaknya

dibawah dari tuberositas calcaneus atau pada facia plantaris bagian

medial calcaneus akibat dari penekanan dan penguluran yang berlebihan.

Hal itu menimbulkan aksi potensial dari ujung saraf nocisensorik (serabut

saraf A-delta dan C) yang menghantarkan impuls nyeri ke cornu dorsalis

medulla spinalis lalu ke otak, dan diotak impuls tersebut di

interprestasikan sebagai nyeri (Siburian, 2008).

3. Keluhan Fasciitis Plantaris

Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi

seseorang dan ekstendinya diketahui bila seseorang pernah mengalami

(Tamsuri, 2007).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

23

Menurut Muljadi (2018), nyeri dapat digambarkan sebagai sensasi

tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami cedera atau

kerusakan pada tubuh kita.

Menurut Wibowo (2011), fasciitis plantar biasanya timbul secara

bertahap, tetapi dapat juga datang dengan tiba-tiba dan langsung nyeri

hebat. Dan meskipun dapat mengenai kedua kaki, akan tetapi lebih sering

hanya pada satu kaki saja. Perhatikan adanya :

a. Nyeri tajam dibagian dalam telapak kaki di daerah tumit, yang dapat

terasa seperti ditusuk pisau pada telapak kaki.

b. Nyeri tumit yang cenderung bertambah buruk pada beberapa langkah

pertama setelah bangun tidur, pada saat naik tangga atau pada saat

jinjit (berdiri pada ujung-ujung jari).

c. Nyeri tumit yang timbul setelah berdiri lama atausetelah duduk lama

kemudian bangkit dan berjalan maka timbul nyeri tumit.

d. Nyeri tumit yang timbul setelah berolahraga, tetapi tidak timbul pada

saat sedang berolahraga.

e. Pembengkakan ringan di tumit. Fascitis plantarisjuga bias tejadi pada

pria maupun wanita, namun frekuensi yang besar terjadi adalah pada

wanita umur 40-60 tahun.

4. Faktor Resiko

Menurut Lim dkk., (2016), faktor resiko dibedakan menjadi faktor

intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi obesitas, pes planus, pes

cavus, berkurangnya ROM ankle dorsi fleksi, dan calf muscle tightness.

Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi lari di permukaan yang keras,

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

24

berjalan tanpa alas kaki, tiba- tiba menambah kecepatan berlari,

berjalan/berdiri dalam waktu yang lama.

Menurut Rani dan Shakya (2012), faktor penyebab lain yaitu

pengggunaan sepatu yang tidak sesuai seperti high heels.

Faktor biomekanik merupakan etiologi paling umum terjadinya

fasciitis plantaris (Magee dkk., 2016). Adapun manifestasinya menurut

Dubin (2007) diantaranya adalah :

a. Faktor Obesitas

Individu yang memiliki indeks masa tubuh yang besar rentan

mengalami fasciitis plantaris, karena tumpuan pada plantar fascia

lebih berat sehingga mengakibatkan penekanan yang berlebihan.

b. Faktor Usia

Pada lansia kekuatan dan elastisitas otot menurun dikarnakan

proses degenerasi jaringan sehingga lansia cenderung mengalami

fasciitis plantaris.

c. Faktor Pekerjaan

Pekerjaan yang membutuhkan ambulasi dan berdiri terlalu lama

berkontribusi terjadinya fasciitis plantaris. Beberapa pekerjaan yang

menempatkan individu mudah mengalami fasciitis plantaris seperti

guru, pembantu rumah tangga, perawat, personil militer, koki dan

pelayan. Selain faktor diatas pelatihan yang salah atau training error

pada atlit juga beresiko terjadinya fasciitis plantairis.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

25

d. Jenis Kelamin

Kebanyakan fasciitis plantris mudah terjadi pada perempuan

namun bisa juga terjadi pada laki laki karena pada perempuan banyak

dipengaruhi oleh hormone, kehamilan dan proses monopose (Aplley,

1995).

e. Aktif Dalam Olahraga

Aktifitas yang menempatkan sejumlah stress pada tulang tumit

anda dan jaringan yang melekat di sekitar tumit adalah yang paling

sering menyebabkan plantar fasciitis. Ini antara lain berlari, dansa

balet, dan aerobik (Astuti, 2012).

f. Kaki Datar atau Mempunyai Lengkung Tinggi

Orang-orang dengan kaki datar mempunyai penyerapan kejutan

yang kurang, yang mana hal ini meningkatkan peregangan dan

tegangan pada plantar fascia. Orang-orang dengan lengkung kaki

yang tinggi mempunyai jaringan plantar yang lebih ketat, yang juga

menyebabkan penyerapan kejutan yang kurang (Astuti, 2012).

g. Kehamilan

Berat badan yang bertambah dan pembengkakan yang dialami

pada saat hamil dapat menyebabkan ligamen (jaringan pengikat) pada

tubuh termasuk di kaki – untuk mengendur. Ini dapat menyebabkan

permasalahan mekanikal dan peradangan (Astuti, 2012).

h. Mengenakan sepatu dengan support lengkung kaki yang kurang atau

alas sepatu yang kaku (Astuti, 2012).

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

26

5. Etiologi

Penyebab secara pasti fasciitis plantaris belum bisa di

identifikasikan. Tetapi ada beberapa faktor yang dianggap menjadi

penyebab dari keluhan ini yaitu :

a. Overuse

Gerakan yang berlebihan dan terlalu dibebani pada arcus

menyebabkan terjadinya peradangan fascia plantaris dengan

kerobekan kecil pada daerah yang melekat pada tulang tumit sebagai

akibat dari pergesekan dan tekanan. Overuse disebabkan oleh lamanya

posisi berdiri, perubahan pada tingkat aktivitas, peningkatan berat

badan, lemahnya penyangga pada sepatu, dan cidera kaki (Sugiri,

2008).

b. Trauma Langsung

Trauma langsung yang menyerang pada fascia plantar dapat

menyebabkan kerusakan jaringan serta peradangan yang bisa

menimbulkan reaksi nyeri. Untuk lebih jelas mengetahui adanya

fasciitis plantaris bisa dilakukan dengan melakukan pemeriksaan

spesifik yaitu fasciitis plantaris test posisi pasien tidur terlentang atau

dalam posisi relax, terapis menggerakkan ankle ke arah dorsi flexi

secara pasif dan ekstensi pasif jari-jari kaki, kemudian palpasi pada

perbatasan medial fascia plantar. Jika pasien mengalami nyeri maka

positif terkena fasciitis plantaris (Herlina, 2012).

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

27

6. Patofisiologi

Pain fasciitis plantris disebabkan oleh perubahan atau peningkatan

topangan pada telapak kaki,kurangnya kelenturan otot-otot

betis,kelebihan berat badan, luka tiba-tiba. Penyakit ini ditandai adanya

keluhan pada tumitpada injakan pertama pada pagi hari, rasa sakitnya

dibagian depan dan dasar tumit (Hudaya, 2002).

Penyebab lain plantar fasciitis dapat diakibatkan:

a. Aktivitas fisik yang berlebihan

Fasciitis plantaris umum dijumpai pada pelaripelari jarak jauh.

Jogging, berjalan atau naik tangga juga dapat menyebabkan stress

yang terlalu banyak pada tulang tumit dan jaringan lunak.

b. Arthritis

Beberapa tipe arthritis dapat menyebabkan peradangan pada

tendon dari telapak kaki, yang dapat menyebabkan fasciitis plantaris

c. Diabetes

Meskipun tidak diketahui mekanismenya, akan tetapi fasciitis

plantaris terjadi lebih sering pada orang dengan diabetes.

d. Mekanik kaki yang abnormal

Lengkung telapak kaki yang datar atau terlalu melengkung atau

pola berjalan yang abnormal dapat mengakibatkan distribusi berat

badan kita tidak seimbang diterima oleh kedua kaki, dan

menyebabkan stress tambahan pada plantar fascia.

e. Sepatu yang tidak cocok

Sepatu yang solnya tipis, longgal atau tidak ada dukungan untuk

lengkung kaki atau tidak ada kemampuan untuk menyerap hentakan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

28

tidak melindungi kaki kita. Jika secara teratur memakai sepatu dengan

tumit tinggi maka tendon Achilles – yakni tendon yang melekat pada

tumit dapat berkontraksi atau tegang dan memendek, menyebabkan

strain pada jaringan di sekitar tumit (Widodo, 1998).

7. Tanda dan Gejala

Gejala terjadinya fasciitis plantaris adalah nyeri tajam dibagian

dalam telapak kaki di daerah tumit. Nyeri tumit yang cenderung

bertambah buruk pada beberapa langkah pertama setelah bangun tidur,

pada saat naik tangga atau pada saat jinjit, nyeri tumit setelah berdiri lama

kemudian bangkit dan berjalan. Area nyeri terdapat di bagian medial atau

lateral calcaneus atau dibagian lunak dari apponeurosis plantaris dari

bagian inferior tuberositas di calcaneus (Wibowo, 2011).

Fasciitis plantar menyebabkan nyeri seperti ditusuk atau rasa

terbakar yang biasanya bertambah buruk pada pagi hari karena fascia

mengencang (berkontraksi) sepanjang malam. Segera setelah kita

berjalan-jalan beberapa saat, nyeri yang disebabkan oleh plantar fasciitis

ini biasanya berkurang, tetapi mungkin akan terasa nyeri kembali setelah

berdiri beberapa lama atau setelah bangun dari posisi duduk (Astuti,

2012).

D. Nyeri

1. Definisi

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak

menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau

yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Nyeri adalah suatu

pengalaman sensorik yang multidimensional. Fenomena ini dapat berbeda

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

29

dalam intensitas (ringan,sedang, berat), kualitas (tumpul, seperti terbakar,

tajam), durasi (transien, intermiten,persisten), dan penyebaran (superfisial

atau dalam, terlokalisir atau difus). Meskipun nyeri adalah suatu sensasi,

nyeri memiliki komponen kognitif dan emosional, yang digambarkan dalam

suatu bentuk penderitaan. Nyeri juga berkaitan dengan reflex menghindar dan

perubahan output otonom (Meliala, 2004).

Nyeri merupakan pengalaman yang subjektif, sama halnya saat

seseorang mencium bau harum atau busuk, mengecap manis atau asin, yang

kesemuanya merupakan persepsi panca indera dan dirasakan manusia sejak

lahir. Walau demikian, nyeri berbeda dengan stimulus panca indera, karena

stimulus nyeri merupakan suatu hal yang berasal dari kerusakan jaringan atau

yang berpotensi menyebabkan kerusakan jaringan (Meliala, 2004).

Nyeri adalah suatu masalah yang membingungkan. Selain itu nyeri

merupakan alasan tersering yang dikeluhkan pasien ketika berobat kedokter.

Banyak institusi sekarang menyebut nyeri sebagai tanda vital kelima (fifth

vital sign), dan mengelompokkannya bersama tanda-tanda klasik seprti :

suhu, nadi, dan tekanan darah. Milton mengatakan “Pain is perfect miserie,

the worst /of evil. And excessive, overture / All patience”. Sudah menjadi

kewajaran bahwa manusia sejak awal berupaya sedemikian untuk mengerti

tentang nyeri dan mencoba mengatasinya (Bonica dan Loeser, 2001).

2. Fisiologi Nyeri

Mekanisme timbulnya nyeri didasari oleh proses multipel yaitu

nosisepsi, sensitisasi perifer, perubahan fenotip, sensitisasi sentral,

eksitabilitas ektopik, reorganisasi struktural, dan penurunan inhibisi.

Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subjektif nyeri terdapat

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

30

empat proses tersendiri : tranduksi, transmisi, modulasi, dan persepsi

(Bahrudin, 2017).

a. Transduksi

Transduksi adalah suatu proses dimana akhiran saraf aferen

menerjemahkan stimulus (misalnya tusukan jarum) ke dalam impuls

nosiseptif. Ada tiga tipe serabut saraf yang terlibat dalam proses ini,

yaitu serabut A-beta, A-delta, dan C. Serabut yang berespon secara

maksimal terhadap stimulasi non noksius dikelompokkan sebagai

serabut penghantar nyeri, atau nosiseptor. Serabut ini adalah A-delta

dan C. Silent nociceptor, juga terlibat dalam proses transduksi,

merupakan serabut saraf aferen yang tidak bersepon terhadap

stimulasi eksternal tanpa adanya mediator inflamasi (Bahrudin, 2017).

b. Transmisi

Transmisi adalah suatu proses dimana impuls disalurkan menuju

kornu dorsalis medula spinalis, kemudian sepanjang traktus sensorik

menuju otak. Neuron aferen primer merupakan pengirim dan

penerima aktif dari sinyal elektrik dan kimiawi. Aksonnya berakhir di

kornu dorsalis medula spinalis dan selanjutnya berhubungan dengan

banyak neuron spinal.

c. Modulasi

Modulasi adalah proses amplifikasi sinyal neural terkait nyeri

(pain related neural signals). Proses ini terutama terjadi di kornu

dorsalis medula spinalis, dan mungkin juga terjadi di level lainnya.

Serangkaian reseptor opioid seperti mu, kappa, dan delta dapat

ditemukan di kornu dorsalis. Sistem nosiseptif juga mempunyai jalur

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

31

desending berasal dari korteks frontalis, hipotalamus, dan area otak

lainnya ke otak tengah (midbrain) dan medula oblongata, selanjutnya

menuju medula spinalis. Hasil dari proses inhibisi desendens ini

adalah penguatan, atau bahkan penghambatan (blok) sinyal nosiseptif

di kornu dorsalis.

d. Persepsi

Persepsi nyeri adalah kesadaran akan pengalaman nyeri.

Persepsi merupakan hasil dari interaksi proses transduksi, transmisi,

modulasi, aspek psikologis, dan karakteristik individu lainnya.

Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima

rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri

adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap

stimulus kuat yang secaara potensial merusak. Reseptor nyeri disebut

juga Nociseptor. Secara anatomis, reseptor nyeri (nociseptor) ada

yang bermiyelin dan ada juga yang tidak bermiyelin dari syaraf aferen

(Tamsuri, 2006).

3. Klasifikasi Nyeri

Menurut Zakiyah (2015) menyatakan bahwa berdasarkan keluhan

atau waktu kejadian, nyeri dibagi menjadi :

a. Nyeri akut

Ciri khas nyeri akut adalah nyeri yang diakibatkan kerusakan

jaringan yang nyata dan akan hilang seirama dengan proses

penyembuhannya, terjadi dalam waktu singkat dari 1 detik sampai

kurang dari 6 bulan.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

32

b. Nyeri kronis

Nyeri kronis adalah nyeri yang menetap melampaui waktu

penyembuhan normal yakni enam bulan. Nyeri kronis dibedakan

menjadi dua, yaitu : nyeri nonmaligna (nyeri kronis persisten dan

nyeri kronis intermitten) dan nyeri kronis maligna.

4. Alat Ukur

NBM adalah salah satu tools yang digunakan untuk mengetahui

gambaran Musculoskeletal Disorders merupakan kuesioner Nordic Body

Map. Nordic Body Map merupakan kuesioner berupa peta tubuh yang

berisikan data bagian tubuh yang dikeluhkan oleh para pekerja. Kuesioner

Nordic Body Map adalah kuesioner yang paling sering digunakan untuk

mengetahui ketidaknyamanan pada para pekerja, dan kuesioner ini paling

sering digunakan karena sudah terstandarisasi dan tersusun rapi

(Kroemer, 1994).

Pengukuran menggunakan kuesioner Nordic Body Map dengan

alasan untuk melihat bagian kaki mana saja yang terasa nyeri akibat

pemakain high heels.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

33

Gambar 2.10 Nordic Body Map Quesioner (Slideshare, 2018)

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

34

PROFIL SEKOLAH PRAMUGARI BINA AVIA PERSADA SEKOLAH

PRAMUGARI DAN STAF AIRLINE

Kesempatan Kerja di industri penerbangan masih terbuka luas.

Sesudah diterbitkan PP No. 40 tahun 2000, maka industri disektor jasa penerbangan

mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan, saat ini tercatat banyak sekali

maskapai penerbangan nasional yang telah maupun akan beroperasi di Indonesia,

Sementara SDM yang ada masih sangat sedikit sehingga peluang kerja dibidang ini

semakin terbuka lebar.

Untuk memenuhi kebutuhan SDM di industri maskapai penerbangan tersebut

maka pada April 2005 didirikanlah Lembaga Pelatihan Kerja Bina Avia Persada (

BAP ).Bina Avia Persada adalah lembaga pelatihan profesi yang mendidik dan atau

melatih para calon pekerja pada maskapai penerbangan nasional maupun

internasional yang handal dan profesional khususnya untuk program Pramugari

Udara, Staf Airlines (Ground Handling) & Ticketing Reservasi. BINA AVIA

PERSADA berada dibawah naungan Dinas Perizinan Kota Yogyakarta :

1. Program Pramugari No: 0029/UH/2011 3048/31

2. Program Staf Airline No : 0028/UH/2011 3047/31

3. Program Tiketing Reservasi No : 0027/UH/2011 3046/31

Saat ini pilihan yang tepat tentunya ada pada pelatihan yang bermutu, jarak

tempuh pelatihan yang relative singkat, berorientasi profesi dan mudah dalam

mencari kerja. Lokasi pelatihan yang nyaman dan tenang serta didukung dengan

penanganan yang optimal adalah kunci keberhasilan dalam membentuk

pribadi/karakter yang profesional dan siap kerja. Seiring dengan perkembangan

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi Tulang Kakieprints.umm.ac.id/61987/3/BAB_II[1].pdf · a. Struktur Tulang Regio Ankle Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi

35

bisnis perusahaan maka Bina Avia Persada melebarkan sayapnya dengan membuka

cabang-cabang baru dibeberapa kota, antara lain di Solo, Malang ,Manado,

Pekanbaru ,Surabaya dan Jember. Bina Avia Persada juga berencana membuka

cabang-cabang di kota-kota lain untuk mempermudah putra-putri daerah yang ingin

berkarir di industri penerbangan. Hingga saat ini pelatihan di BINA AVIA

PERSADA telah mempunyai :

1. 28 Angkatan untuk Program Pramugari & Staf Airline

2. 31 Angkatan untuk Program Tiketing Reservasi

Dimana sekitar 90 % siswa BINA AVIA PERSADA telah tersalurkan bekerja

diberbagai perusahaan Maskapai Penerbangan Swasta & BUMN, Perusahaan Ground

Handling (Airport Services), Perusahaan Tour & Travel, dan beberapa

perusahaan/instansi umum lainnya seperti Hotel, Kereta Api dan perusahaan-

perusahaan umum di berbagai kota di Indonesia.