BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Bond ratingrepository.ump.ac.id/426/3/ROKHANA BAB...
-
Upload
hoangtuyen -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Bond ratingrepository.ump.ac.id/426/3/ROKHANA BAB...
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Bond rating
Lembaga institusi yang memberikan evaluasi dan penilaian atas kinerja
emiten biasa disebut Lembaga Pemeringkat (Rating Company). Lembaga ini
bertugas untuk melakukan evaluasi dan analisis atas kemungkinan macetnya
pembayaran surat hutang. Lembaga peringkat internasional yang sangat
terkenal diantaranya yaitu S&P (Standard & Poors) Cooperation serta
Moody’s Investors. Sedangkan di Indonesia yang terkenal ada dua lembaga
pemeringkat surat hutang yaitu PT. PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia)
dan PT. Kasnic Credit Rating Indonesia (Rahardjo, 2003). Rating mempunyai
tujuan utama yaitu memberikan informasi yang akurat mengenai kinerja
keuangan, posisi bisnis industri perseroan yang menerbitkan surat hutang
(obligasi) dalam bentuk peringkat kepada calon investor. Rahardjo (2003)
menyatakan bahwa manfaat rating bagi investor adalah memberikan informasi
risiko investasi sehingga investor akan dengan mudah mengambil keputusan
investasi berdasarkan hasil peringkat kerja emiten obligasi tersebut. Manfaat
rating bagi perusahaan (emiten) yaitu untuk mengetahui bisnis dan kinerja
usahanya dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya sehingga emiten
dapat menentukan struktur obligasi. Apabila emiten mendapat hasil yang baik
atas bond rating-nya maka investor akan merasa lebih nyaman, sehingga
kepercayaan investor pada emiten bisa tetap terjaga.
11
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
11
Bond Rating merupakan skala risiko dari beberapa obligasi yang
diperdagangkan. Skala ini yang menunjukan seberapa aman bagi investor.
Keamanan ini ditunjukan oleh kemampuan dalam membayar bunga dan
pelunasan pokok peminjaman. Untuk menentukan skala tersebut, diperlukan
variabel-variabel yang mempengaruhi obligasi kemudian dihitung. Dari
perhitungan tersebut ditemukan standar untuk mendapatkan peringkat tertentu
(Lubis, 2006). Rating merupakan suatu penilaian dari risiko kredit dari seorang
individu, perusahaan maupun suatu negara. Bond Rating dibuat berdasarkan
riwayat finansial dan aset yang dimiliki sekarang serta kewajiban. Umumnya
suatu bond rating menggambarkan kepada krediur atau investor tingkat
kemungkinan dari subjek dalam melaksanakan pengembalian/pembayaran
hutangnya. Akan tetapi pada akhir-akhir ini bond rating juga digunakan guna
menentukan premi asuransi, memutuskan kelayakan suatu pekerjaan, dan
penetapan besarnya nilai jaminan dalam sewa guna usaha Leasing (Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/peringkat kredit).
Bond rating dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dari investor
ketika akan memutuskan membeli suatu obligasi. Proses pemeringkatan sebuah
obligasi membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua bulan. Apabila
pemerintah yang menjadi penerbit obligasi, maka biasanya peringkat obligasi
tersebut sudah merupakan investment grade (level A) karena pemerintah akan
memiliki kemampuan untuk melunasi kupon dan pokok hutang (principal)
ketika obligasi tersebut mengalami jatuh tempo (Manurung et.al, 2008). Akan
tetapi, ketika perusahaan yang menjadi penerbit suatu obligasi, maka biasanya
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
12
obligasi tersebut memiliki probabilitas default, tergantung dari kesehatan
keuangan perusahaan tersebut. Risiko default tersebut dapat dipengaruhi oleh
siklus bisnis yang berubah sehingga menurunkan perolehan laba, kondisi
ekonomi makro dan situasi politik yang terjadi, dan lain sebagainya. Bond
rating berguna bagi pasar ekonomi makro suatu Negara untuk mengetahui
kinerja suatu perusahaan yang diperingkatkan.
2.1.2. Tabel Pemeringkatan
Masing-masing Lembaga pemeringkat di Indonesia mempunyai
karakteristik simbol yang berbeda-beda tetapi mempunyai pengertian yang
sama (Rahardjo:23). Penilaian bond rating dimodifikasi dengan adanya
penambahan nilai plus (+) atau minus (-) untuk menunjukkan penilaian yang
lebih maksimum dari kategori utama, serta digunakan untuk menunjukkan
relativitas perusahaan kualitas perusahaan. Tabel pemeringkatan dari semua
lembaga akan dijelaskan pada tabel berikut ini
Tabel 2.1
Peringkat Obligasi menurut Standard & Poor’s dan Moody’s
Bond Quality Rating
Rating Grade Standars & Poor's Moody's
Higesth quality AAA Aaa
Hight quality AA Aa
Upper medium quality AA
Medium quality BBB Baa
Speculative BB Ba
Very speculative BB
Poor quality CCC Caa
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
13
Highly speculative CC Ca
Poorest quality CC
In default DD
Sumber Rahardjo:2003
Tabel 2.2
Klasifikasi Peringkat Kasnic Credit Rating Indonesia
(KCRI)
Investment grade
AAA Perusahaan memiliki kualitas terbaik dan sangat mampu
melunasi hutangnya
AA Memiliki kemampuan untuk melunasi hutangnya dan sedikit
lebih berisiko dibanding AAA
A Memiliki kemampuan untuk melunasi hutangnya namun situasi
ekonomi dapat berpengaruh pada kondisi keungan perusahaan
BBB Merupakan perusahaan menengah dan memiliki risiko
cukup rendah
Non investment grade
BB Cenderung mengalami perubahan dalam situasi ekonomi tetapi
lebih baik dari B
B Memiliki ketidakpastian pembayaran tinggi dan memiliki risiko
yang tinggi serta memiliki fundamental yang kurang bagus CCC
Memiliki ketidakpastian pembayaran sangat tinggi dan memiliki
risiko sangat tinggi
D Keadaan default atau gagal bayar
Sumber :Rahardjo :2003
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
14
Tabel 2.3
Peringkat obligasi menurut PEFINDO
RATING KETERANGAN
IdAAA Obligor memilik kapasitas superior dalam memenuhi kewajiban
jangka panjangnya relatif terhadap obligosi Indonesia lainnya.
Idea Obligor memiliki kapasitas sangat tinggi dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia
lainnya. Perbedaan pemenuhan kewajiban jangka panjangnya
hanya sedikit berbeda dengan obligor berperingkat AAA.
idA Obligor memiliki kapasitas tinggi dalam memenuhi kewajiban
jangka panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.
Namun obligor lebih rentan terhadap perubahan lingkungan dan
kondisi ekonomi yang buruk dibandingkan high rated obligors.
idBBB Obligor memiliki kapasitas yang cukup dalam memenuhi
kewajiban nya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Namun
kondisi ekonomi yang buruk serta perubahan lingkungan yang
buruk dapat melemahkan obligor untuk memenuhi
kewajibannya.
idBB Obligor memiliki kapasitas yang agak lemah dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia
lainnya. Obligor menghadapi ketidakpastian atau lebih rentan
terhadap kondisi ekonomi yang buruk serta perubahan
lingkungan sehingga dapat melemahkan kemampuan obligor
untuk memenuhi kewajibannya.
idB Obligor memiliki kapasitas yang lemah dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia
lainnya. Kondisi ekonomi dan lingkungan yangburuk membuat
obligor kesulitan memenuhi kewajibanjangka panjangnya.
idCCC Sangat tergantung dari kondisi ekonomi dan finansial yang baik
untuk dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
idSD Obligor gagal membayar satu atau lebih kewajibannya pada saat
jatuh tempo, tetapi masih dapat melanjutkan pemenuhan
kewajibannya untuk kewajiban yang lainn(selective default.)
IdD Obligor tidak mampu membayar kewajiban jangka panjangnya
pada saat jatuh tempo (default).
Sumber: Karyani dan Manurung :2006
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
15
2.1.3. Obligasi
Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia
keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi
kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok
utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo
pembayaran (Altman and Nammacher dalam Ketz and Maher, 1990).
Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi tersebut,
seperti misalnya identitas pemegang obligasi, pembatasan-pembatasan
atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit. Obligasi pada
umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10 tahun.
Obligasi secara ringkasnya adalah utang tetapi dalam bentuk sekuriti.
Penerbit obligasi adalah debitur, sedangkan pemegang obligasi adalah
kreditur dan kupon obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar
oleh debitur kepada kreditur dank kupon obligasi adalah bunga pinjaman
yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan
obligasi ini maka dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna memperoleh
pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan sumber dana dari luar
perusahaan.
Obligasi dan saham keduanya adalah instrument keuangan yang
disebut sekuriti namun bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah
bagian dari pemilik perusahaan penerbit saham, sedangkan pemegang
merupakan pemberi pinjaman atau kreditur kepada penerbit obligasi.
Proses yang umum dikenal dalam penerbitan obligasi adalah melalui
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
16
pinjaman emisi atau juga dikenal dengan istilah underwriting. Dalam
peminjaman emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan membentuk
suatu indikasi guna membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh
penerbit dan menjualnya kembali kepada para investor. Pada penjualan
obligasi pemerintah biasanya melalui proses lelang.
2.1.4. Return Saham
Return saham merupakan pendapatan yang diperoleh oleh
pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di suatu perusahaan.
Return saham dibedakan menjadi dua jenis (Jogiyanto 2000), yaitu: return
realisasi (realized return) dan return yang diharapkan (expected return).
Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi (sesungguhnya) dan
dihitung berdasarkan data historis. Return ekspektasi (expected return)
yaitu return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa yang
akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi,
return ekspektasi sifatnya belum terjadi dan dapat diestimasi dengan
menggunakan pendekatan mean adjusted model, market model dan market
adjusted model. Setiap investasi, baik jangka pendek maupun jangka
panjang mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh keuntungan yang
disebut return, baik secara langsung maupun tidak langsung. Return
mempunyai 2 komponen yaitu current income dan capital gain. Bentuk
dari current income merupakan keuntungan yang diperoleh melalui
pembayaran yang bersifat periodik, seperti keuntungan berupa deviden
yang merupakan bentuk dari hasil kinerja fundamental perusahaan.
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
17
Sedangkan capital gain berupa keuntungan yang diterima karena selisih
antara harga jual dan harga beli suatu instrumen investasi.
2.1.5. Efesiensi Pasar
Secara umum, efisiensi pasar didefinisikan sebagai hubungan antara
harga sekuritas dengan informasi (Jogiyanto, 2010:517). Bagaimana suatu
pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai harga
keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Jika pasar bereaksi
dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang
sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar
yang seperti ini disebut pasar efisien. Pasar modal dikatakan efisien jika
informasi tersedia secara luas dan murah bagi penanam modal dan semua
informasi yang relevan yang dapat ditentukan telah tercermin dalam surat
berharga. Informasi sebagai serangkaian pesan untuk melaksanakan suatu
tindakan. Fama yang dikutip Jogiyanto (2010:529) menyatakan: Suatu
pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas mencerminkan
secara penuh informasi yang tersedia (a security market is efficient if
security prices “fully reflect” the information available). Definisi dari
Fama ini menekankan pada dua aspek, yaitu “fully reflect” dan
“information available”. Fully reflect menunjukkan bahwa harga dari
sekuritas secara akurat mencerminkan informasi yang ada dengan
menggunakan informasi yang tersedia (information available) investor-
investor dapat mengekspektasi harga dari sekuritas bersangkutan.
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
18
Macam-macam efisiensi pasar berdasarkan informasi yang
diperoleh, yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang sedang
dipublikasikan dan informasi privat sebagai berikut (Jogiyanto,2010:519):
a. Efisiensi bentuk lemah (Weak Form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari
sekuritas dari informasi masa lalu. Informasi masa lalu ini merupakan
informasi yang sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar secara lemah
berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang
menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai
sekarang. Jika pasar efisien secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa
lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Investor
tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan
keuntungan yang tidak normal.
b. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form)
Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga sekuritas
mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, termasuk
informasi yang berada dalam laporan-laporan keuangan perusahaan
emiten. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa:
1) Informasi yang dipublikasikan hanya mempengaruhi harga sekuritas
dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut.
Informasi ini dalam bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten.
Misalnya, pengumuman laba, pengumuman pembagian deviden,
pengumuman produk baru.
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
19
2) Informasi yang dipublikasikan mempengaruhi harga-harga sekuritas
sejumlah perusahaan. Informasi ini dapat berupa peraturan
pemerintah atau peraturan regulator yang hanya berdampak pada
harga-harga sekutitas yang terkena regulasi tersebut.
3) Informasi yang dipublikasikan mempengaruhi harga-harga sekuritas
semua perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Informasi ini
berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang
berdampak kesemua perusahaan emiten.
c. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong farm)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas
mencerminkan suatu informasi yang tersedia termasuk informasi yang
privat, jika pasar efisien dalam bentuk kuat, maka investor dapat
memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena
mempunyai informasi privat.
2.1.6. Penelitian terdahulu
Penelitian yang sudah diteliti sebelumnya tentang pengaruh bond
rating terhadap return saham akan dibahas secara ringkas dan dapat dilihat
dengan tabel sebagai berikut:
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
20
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Variable
Terikat
Variable
Bebas
Hasil
Philippe josion and
gaiyan zhang (2007)
Information
effects of bond
rating changes:
the role of the
rating prior to
the
announcement
Return saham Bond rating Upgrade memiliki
dampak yang
signifikan
dibandingkan
downgrade
Rosyati (2009) Influence of
bond rating
changes
announcement
to return share
of company (0n
company go
public in IDX
periode 2005-
2007
Return saham Bond rating Periode
pengumuman
Bond rating
memberikan
pengaruh yang
positif terhadap
return saham
Kawedar dan
Suwanti (2009)
Pengaruh
pengumuman
bond rating
versi
PT.Pefindo
terhadap
abnormal
return saham
perusahaan di
BEI
Abnormal
Retrun
Bond Rating Periode
pengumuman
bond rating
berpengaruh
signifikan
terhadap abnormal
return
Gatot dan
Muhammad (2011)
Pengaruh bond
rating terhadap
imbal hasil
saham di BEI
Imbal hasil
saham
Bond rating Bond rating
berpengaruh
positif terhadap
imbal hasil saham
Sanjay sehgal and
shruti mathur (2013)
Cross sectional
variation in
stock price
reaction to bond
rating
Stock price Bond rating Pengaruh
perubahan bond
rating
berpengaruh
positif terhadap
return saham
Kusumawati (2014) Analisis
pengaruh
pengumuman
perubahan bond
rating terhadap
return saham
perusahaan
Return saham Bond rating Pengumuman
perubahan bond
rating
berpengaruh
positif terhadap
return saham
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
21
2.1. 7 Studi Peristiwa (Event Study)
Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari
reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan
untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu
pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar
bentuk setengah kuat (Djogiyanto, 2003). Pengujian kandungan informasi
dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat merupakan dua
pengujian yang berbeda. Djogiyanto (2003) menyatakan bahwa pengujian
kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu
pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information
content), maka diharapkan pasar bereaksi pada waktu pengumuman
tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya
perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur
dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan
menggunakan abnormal return. Kegunaan event study dalam penelitian ini
yaitu:
1) Untuk melihat dampak suatu pengumuman (Announcement), misalnya :
pengumuman laba, revisi laporan keuangan / laba kondisi status
laporan keuangan, laporan corporate social responsibility dan aspek
lainnya, Khotari and Warner (2004).
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
22
2) Memberikan sinyal ke pasar tentang keputusan perusahaan yang
diumumkan ke public (informasi), yang dapat menghasilkan respon
positif maupun negatif.
3) Menghasilkan pergeseran yang positif atas kekayaan pemegang saham
(ada kenaikan harga saham yang konsekuensinya menaikan kekayaan
pemegang saham), demikian sebaliknya jika ada respon yang negatif
maka akan menghasilkan pergeseran yang negatif atas kekayaan
pemegang saham (ada penurunan harga saham yang konsekuensinya
menurunkan kekayaan pemegang saham).
4) Event study sangat bermanfaat atas disiplin ilmu keuangan ekonomi dan
akuntansi.
5) Untuk menganalisis tingkat efesiensi pasar dalam konteks teori
portofolio.
2.2 Penelitian Terdahulu
2.2.1 Pengaruh Periode Sebelum Pengumuman Bond Rating terhadap Return
Saham
Apabila pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga
keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia,
maka kondisi pasar seperti ini disebut dengan pasar efisien (Djogiyanto,
2003). Sama halnya dengan perubahan bond rating pada suatu perusahaan
akan dapat mempengaruhi harga saham dan return saham tersebut.
Berdasarkan penelitian Kawedar (2009) menyatakan bahwa periode sebelum
pengumuman mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham,
pelaku pasar memberikan respon negatif . Pengaruh tersebut dapat dievaluasi
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
23
oleh investor berdasarkan waktu penyerapan informasi baru dan peringkat
obligasi saat ini. Semakin cepat pasar menyerap informasi pengumuman dan
mengevaluasi perubahan peringkat obligasi, semakin cepat pula return saham
suatu perusahaan mengalami perubahan.
H1 : Periode sebelum pengumuman bond rating berpengaruh positif terhadap
return saham pada Perusahaan Sektor Keuangan yang go public di BEI.
2.2.2. Pengaruh Periode Sesudah Pengumuman Bond Rating terhadap Return
Saham
Hasil Penelitian Kawedar dan Suwanti (2009) menyatakan bahwa
terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah
pengumuman bond rating. Hal ini berarti bahwa peristiwa pengumuman
bond rating merupakan peristiwa yang belum diantisipasi oleh pasar. Pelaku
pasar memberikan respon positif yang ditunjukan dengan adanya kenaikan
rata-rata abnormal return sesudah pengumuman. Dari temuan ini
disimpulkan bahwa investor menyambut positif peristiwa pengumuman bond
rating, sehingga terjadi aksi peningkatan jual beli saham untuk memperoleh
keuntungan dimasa yang akan datang. Berdasarkan hasil penelitian
sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H2 : Periode sesudah pengumuman bond rating berpengaruh positif terhadap
return saham pada Perusahaan Sektor Keuangan yang go public di BEI.
2.2.3. Pengaruh Grade bond rating terhadap Return Saham
Rosyati (2009) menyatakan bahwa tingkat return saham suatu
perusahaan akan berubah setelah adanya pengumuman bond rating dari
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
24
perusahaan tersebut. Adanya pengumuman perubahan bond rating baik
upgrade maupun downgrade akan mengandung informasi bagi para pelaku
pasar. Pada prinsipnya, semakin rendah rating, berarti semakin tinggi risiko
gagal bayar dan berarti semakin besar pula imbal hasil (return) yang
diharapkan oleh investor. Rating akan dievaluasi oleh para investor untuk
mengetahui apakah informasi tersebut mengandung good news atau bahkan
bad news. Apabila dinilai sebagai good news, diindikasikan bahwa return
saham akan meningkat dan tingkat resikonya kecil sehingga para investor
banyak menginvestasikan dananya ke perusahaan tersebut. Sebaliknya,
apabila dinilai sebagai bad news, diindikasikan bahwa return saham akan
turun dan tingkat resikonya meningkat sehingga sebagian investor melarikan
diri atau menarik investasinya. Dichev dan Piotroski (2001) dalam Ahmad
dan Zakaria meneliti return dalam jangka panjang terhadap perubahan
peingkat obligasi Moody’s Ratings. Penelitian tersebut menemukan bahwa
tidak ada abnormal return yang signifikan terhadap upgrade, namun ada
reaksi abnormal return negatif setelah pengumuman downgrade. Penurunan
harga saham selama periode downgrade cukup banyak diantara saham
perusahaan yang berkualitas rendah, sedangkan perusahaan yang berkualitas
tinggi menyadari return positif selama downgrade. Ini adalah respon
diferensial yang tinggi rendahnya risiko saham peringkat kredit untuk
mengalami downgrade memberikan hubungan yang negatif antara bond
rating dan return saham. Maka, hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai
berikut :
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
25
H3 : Grade bond rating berpengaruh positif terhadap return saham pada
Perusahaan Sektor Keuangan yang go public di BEI.
2.3. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian diatas penelitian ini akan menganalisis pengaruh
pengumuman bond rating terhadap return saham dengan market adjusted
model (model pasar yang disesuiakan). Karena pasar modal di Indonesia
masih dalam tahap perkembangan (emerging market). Menurut Djogiyanto
(2010:222), reaksi pasar dapat diukur menggunakan return sebagai nilai
perubahan harga. Return saham diasumsikan akan mengalami perubahan jika
informasinya diserap oleh pasar. Salah satu informasi tersebut adalah
pengumuman bond rating. Berdasarkan penelitian Kusumawati (2014)
menyatakan bahwa periode pengumuman dan perubahan bond rating
berpengaruh positif terhadap return saham. Investor pada umumnya
menyukai saham dengan tingkat resiko yang lebih rendah. Faktor
fundamental diperkirakan akan mempengaruhi harga saham (dalam hal ini
faktor fundamental dilihat dari pengumuman bond rating), dengan adanya
penjelasan tersebut maka peneliti akan merumuskan kerangka pemikiran
sebagai berikut:
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
26
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Variabel Independen Variabel Dependen
H1+
H2 +
HHHHHHHHHHHH H3+
Return saham
Periode sebelum
pengumuman
Periode sesudah
pengumuman
Grade
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015
27
2.4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini adalah:
H1 : Periode sebelum pengumuman bond rating berpengaruh positif terhadap
return saham pada Perusahaan Sektor Keuangan yang go public di BEI.
H2 : Periode sesudah pengumuman bond rating berpengaruh positif terhadap
return saham pada Perusahaan Sektor Keuangan yang go public di BEI.
H3 : Grade bond rating berpengaruh positif terhadap return saham pada
Perusahaan Sektor Keuangan yang go public di BEI.
Analisis Pengaruh Pengumuman..., Rokhana, FE UMP, 2015