BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/41262/3/BAB II.pdf ·...

14
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 Definisi Motivasi Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Menurut Hamzah (2013) menyimpulkan dari beberapa psikolog menyebutkan motivasi sebagai konstruk hipotesis yang digunakan untuk menjelaskan keinginan, arah intensitas, dan keajegan perilaku yang diarahkan oleh tujuan. Motivasi merupakan proses psikologis yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Perilaku hakikatnya merupakan orientasi pada satu tujuan, dengan kata lain perilaku seseorang dirancang untuk mencapai tujuan.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/41262/3/BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/41262/3/BAB II.pdf · 10!!!!! Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptakan

  9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Motivasi

2.1.1 Definisi Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut

bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat

diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau

pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motif adalah daya

penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu. Dengan

demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang

untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam

memenuhi kebutuhannya.

Menurut Hamzah (2013) menyimpulkan dari beberapa psikolog

menyebutkan motivasi sebagai konstruk hipotesis yang digunakan untuk

menjelaskan keinginan, arah intensitas, dan keajegan perilaku yang diarahkan oleh

tujuan. Motivasi merupakan proses psikologis yang dapat menjelaskan perilaku

seseorang. Perilaku hakikatnya merupakan orientasi pada satu tujuan, dengan

kata lain perilaku seseorang dirancang untuk mencapai tujuan.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/41262/3/BAB II.pdf · 10!!!!! Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptakan

10    

 

   

Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai,

menciptakan pekerjaan yang lebih menarik, menjadi pendengar yang baik, memberi

tantangan, serta menolong tapi tidak melakukan sesuatu bagi orang lain yang sebenarnya

dapat dilakukan oleh dirinya sendiri. Salah satu hal yang dapat dilakukan manajer untuk

memotivasi bawahannya adalah dengan memberikan reward. Agar pengaruh reward dapat

digunakan secara maksimal, manajer perlu, menghormati keberagaman dan perbedaan

individu, secara jelas memahami apa yang orang lain inginkan dari suatu pekerjaan dan

mengalokasikan reward untuk memuaskan kebutuhan individu dan organisasi.

Motivasi akan menimbulkan dorongan untuk melakukan sesuatu baik itu yang berasal

dari dalam diri maupun yang berasal dari luar diri seseorang. Sehingga jika motivasi seseorang

tinggi untuk melakukan suatu pekerjaan misalnya dalam kepatuhan penggunaan APD,

walaupun terdapat rintangan untuk melakukannya, tetapi karena adanya motivasi tadi maka

seseorang akan berusaha mencari peluang bagaimana agar cara bisa melakukan apa yang

diinginkan dan sebaliknya. Motivasi dapat mempengaruhi dalam melakukan sesuatu yang

diinginkan atau melaksanakan tugas sesuai aturannya.

Berkaitan dengan pengertian motivasi, beberapa psikolog menyebut motivasi sebagai

konstruk hipotetis yang digunakan untuk menjelaskan keinginan, arah, dan intensitas. Dalam

motivasi tercakup konsep-konsep, seperti kebutuhan untuk berprestasi, kebiasaan, dan

keingintahuan seseorang terhadap sesuatu.

2.1.2 Tujuan Motivasi

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan

atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu

sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang manajer,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/41262/3/BAB II.pdf · 10!!!!! Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptakan

11    

 

   

tujuan motivasi ialah untuk menggerakkan pegawai atau bawahan dalam usaha meningkatkan

prestasi kerjanya sehingga tercapai tujuan organisasi yang dipimpinnya.

2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi meliputi faktor motivasi

instrinsik yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu dan faktor motivasi ekstrinsik

yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu.

Motivasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat dibedakan atas faktor internal

dan faktor eksternal dari seseorang menurut Sutrisno (dalam Wardani, 2009 : 124) antara lain

:

1. Faktor internal, meliputi keinginan untuk dapat hidup, keinginan untuk dapat

memiliki, keinginan untuk memperoleh penghargaan, keinginan untuk memperoleh

pengakuan dan keinginan untuk berkuasa.

2. Faktor eksternal, meliputi kondisi lingkungan kerja, supervise yang baik, adanya

jaminan pekerjaan, adanya pengharagaan atas prestasi, peraturan yang fleksibel, status

dan tanggung jawab.

Menurut Chidi ( 2012 : 34) ada beberapa faktor yang memotivasi seseorang untuk

bekerja, faktor motivasi dapat dibagi menjadi dua :

1. Faktor Moneter atau financial Terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :

a. Gaji atau upah merupakan salah satu faktor motivasi yang paling penting.

Pemberian gaji yang baik harus dibayar tepat waktu.

b. Bonus Hal ini mengacu pada pembayaran tambahan kepada karyawan yang lebih

atau berprestasi dan atas gaji yang diberikan sebagai insentif. Para karyawan harus

diberi jumlah bonus yang cukup.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/41262/3/BAB II.pdf · 10!!!!! Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptakan

12    

 

   

c. Insentif Organisasi juga dapat memberikan insentif tambahan seperti tunjangan

kesehatan, tunjangan pendidikan, dan lain-lain.

d. Insentif khusus individu Perusahaan dapat memberikan insentif khusus individu.

Insentif tersebut harus diberikan kepada karyawan untuk ikut memberikan saran

yang layak dan berharga untuk perusahaan.

2. Faktor Non Moneter atau non financial Terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :

a. Status atau jabatan Dengan memberikan status yang lebih tinggi kepada karyawan

maka karyawan tersebut akan merasa termotivasi. Karena karyawan lebih suka dan

bangga apabila mereka mendapat status atau jabatan yang tinggi di dalam perusahaan.

b. Apresiasi dan pengakuan Karyawan harus dihargai karena jasa mereka. Pujian tidak

harus datang dari atasan langsung tetapi juga datang dari pihak yang mempunyai

wewenang yang lebih tinggi.

c. Pendelegasian wewenang Pendelegasian wewenang memotivasi bawahan untuk

melakukan tugastugas dengan dedikasi dan berkomitmen. Ketika tugas-tugas

didelegasikan bawahan tau bahwa perusahaan telah menempatkan kepercayaan pada

karyawanya.

d. Kondisi kerja Memperhatikan kondisi kerja yang lebih baik seperti sarana dan

prasarana yang baik akan memotivasi karyawan.

e. Keamanan kerja Jaminan keamanan kerja atau kurangnya pemberhentian pada

karyawan juga dapat menjadi cara yang baik untuk memotivasi karyawan. Apabila ini

tidak diperhatikan dapat mengakibatkan karyawan meninggalkan perusahaan.  

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/41262/3/BAB II.pdf · 10!!!!! Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptakan

13    

 

   

2.2. Konsep APD

2.2.1 Definisi APD

APD adalah perlengkapan alat yang dipakai untuk melindungi pekerja terhadap

bahaya yang dapat mengganggu kesehatan yang ada di lingkungan kerja (Irga, 2009).

Definisi APD berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Republik Indonesia nomor Per.08/Men/VII/2010 adalah suatu alat yang mempunyai

kemampuan untuk melindungi seluruh tubuh atau sebagian tubuh seseorang dari potensi

bahaya di tempat kerja.

Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA), APD didefinisikan

sebagai alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang

diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hazard) di tempat kerja, baik yang bersifat

kimia, biologis, radiasi, elektrik, mekanik dan lainnya.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/41262/3/BAB II.pdf · 10!!!!! Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptakan

14    

 

   

2.2.2 Peraturan Tentang APD

a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.08/MEN/VII/2010

Tentang Alat Pelindung Diri:

Pasal 2 ayat (1) menyebutkan Pengusaha wajib menyediakan APD bagi pekerja/buruh di

tempat kerja, APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan Standar

Nasional Indonesia (SNI) atau standar yang berlaku, APD sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) wajib diberikan oleh pengusaha secara cuma-cuma.

b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.15/MEN/X/2010

Tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan:

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 65

Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, perlu

menetapkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Ketenagakerjaan.

2.2.3 Pemilihan APD

Dalam pemilihan APD harus memperhatikan hal-hal seperti berikut:

− Harus sesuai dengan tipe/jenis pekerjaan

− Mampu memberikan perlindungan bagi pengguna

− Tidak menimbulkan bahaya keselamatan dan kesehatan tambahan

− Mudah untuk digunakan dan bentuknya harus menarik

− Memberikan kenyamanan bagi pengguna

− Harus dapat dipakai secara flesibel

− Harus memenuhi ketentuan yang ada

− Tidak mudah rusak

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/41262/3/BAB II.pdf · 10!!!!! Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptakan

15    

 

   

− Harganya murah dan suku cadangnya tersedia

− Tidak mengganggu gerak bagi pengguna

2.2.4 Penggolongan APD berdasarkan bagian tubuh yang dilindungi dan pemakaian APD

yang benar dan sesuai.

Alat-alat pelindung diri ada banyak macamnya. Jika digolong-golongkan menurut

bagian-bagian tubuh yang dilindunginya, maka jenis alat-alat pelindung diri bisa dilihat pada

daftar sebagai berikut sesuai dengan pemakaian yang benar (Suma’mur, 2009):

a. Kepala: helm keras (hard hats), helm empuk, topi, harnet

b. Mata: kacamata pelindung (goggles), goggles khusus, pelindung wajah

c. Telinga: tutup telinga (ear muff), dan sumbat telinga (ear plug)

d. Tangan: sarung tangan pelindung

e. Kaki: sepatu pengaman, selubung kaki (gaiter) dan sepatu pengaman

f. Alat pernafasan: masker wajah, respirator dengan filter penyerap (keefektifannya

terbatas), alat bantu pernafasan

g. Tubuh: celemek, overall

h. Keseluruhan tubuh: pakaian bertekanan udara (pressurized suits)

2.2.5 Beberapa Fungsi dan Jenis APD

a. Alat Pelindung Kepala

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/41262/3/BAB II.pdf · 10!!!!! Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptakan

16    

 

   

 

Gambar 2.1. Alat Pelindung Kepala.(Health and Safety Executive, 2015)  Alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi kepala

dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda keras yang melayang

atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api, percikan bahan-bahan kimia, jasad

renik (mikro organisme) dan suhu yang ekstrim. Jenis alat pelindung kepala terdiri dari helm

pengaman (safety helmet), topi atau tudung kepala, penutup atau pengaman rambut, dan

lain-lain.

b. Alat Pelindung Mata dan Muka

 

Gambar 2.2. Pelindung Mata dan Muka. (Health and Safety Executive, 2015) Alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang berfungsi untuk

melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya, paparan partikel-partikel

yang melayang di udara dan di badan air, percikan benda-benda kecil, panas, atau uap panas,

radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion maupun yang tidak mengion, pancaran

cahaya, benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam. Jenis alat pelindung mata dan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/41262/3/BAB II.pdf · 10!!!!! Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptakan

17    

 

   

muka terdiri dari kacamata pengaman (spectacles), goggles, tameng muka (face shield),

masker selam, tameng muka dan kacamata pengaman dalam kesatuan (full face masker).

c. Alat Pelindung Pernapasan beserta Perlengkapannya

 

Gambar 2.3. Pelindung Pernapasan.(WHO, 2016) Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya adalah alat pelindung yang

berfungsi untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih dan

sehat dan/atau menyaring cemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel yang berupa

debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/ fume, dan sebagainya. Jenis alat pelindung pernapasan

dan perlengkapannya terdiri dari masker, respirator, katrit, kanister, Re-breather, Airline

respirator, Continues Air Supply Machine=Air Hose Mask Respirator, tangki selam dan

regulator (Self-Contained Underwater Breathing Apparatus /SCUBA), Self-Contained

Breathing Apparatus (SCBA), dan emergency breathing apparatus.

d. Alat Pelindung Tangan

Gambar 2.4. Pelindung Tangan. (Health and Safety Executive, 2015)  

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/41262/3/BAB II.pdf · 10!!!!! Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptakan

18    

 

   

Pelindung tangan (sarung tangan) adalah alat pelindung yang berfungsi untuk

melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api, suhu panas, suhu dingin, radiasi

elektromagnetik, radiasi mengion, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan dan tergores,

terinfeksi zat patogen (virus, bakteri) dan jasad renik. Jenis pelindung tangan terdiri dari

sarung tangan yang terbuat dari logam, kulit, kain kanvas, kain atau kain berpelapis, karet,

dan sarung tangan yang tahan bahan kimia.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/41262/3/BAB II.pdf · 10!!!!! Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptakan

19    

 

   

e. Alat Pelindung Kaki

 

Gambar 2.5. Pelindung Kaki. (Health and Safety Executive, 2015) Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa atau berbenturan

dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap

panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena bahan kimia berbahaya dan jasad renik,

tergelincir. Jenis Pelindung kaki berupa sepatu keselamatan pada pekerjaan peleburan,

pengecoran logam, industri, kontruksi bangunan, pekerjaan yang berpotensi bahaya

peledakan, bahaya listrik, tempat kerja yang basah atau licin, bahan kimia dan jasad renik,

dan/atau bahaya binatang dan lain-lain.

f. Pelindung Tubuh

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/41262/3/BAB II.pdf · 10!!!!! Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptakan

20    

 

   

 

Gambar 2.6. Pelindung Tubuh. (Health and Safety Executive, 2015) Pelindung tubuh berfungsi untuk melindungi badan sebagian atau seluruh bagian

badan dari bahaya temperatur panas atau dingin yang ekstrim, pajanan api dan benda-benda

panas, percikan bahan-bahan kimia, cairan dan logam panas, uap panas, benturan (impact)

dengan mesin, peralatan dan bahan, tergores, radiasi, binatang, mikro-organisme patogen

dari manusia, binatang, tumbuhan dan lingkungan seperti virus, bakteri dan jamur. Jenis

pakaian pelindung terdiri dari rompi (Vests), celemek (Apron/Coveralls), Jacket, dan pakaian

pelindung yang menutupi sebagian atau seluruh bagian badan.

2.3. Konsep Kepatuhan

2.3.1 Definisi Kepatuhan

Tingkat kepatuhan adalah kepatuhan petugas dalam pelayanan yang sesuai dengan

standart pelayanan tersebut. Menurut Degrest et al, (dalam suparyanto, 2010), kepatuhan

adalah perilaku positif petugas dalam melaksanakan tindakan. Patuh adalah suka menurut

perintah, taat pada perintah atau aturan. Kepatuhan adalah suatu perilaku manusia yang taat

terhadap aturan, perintah, prosedur, dan disiplin.

Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri merupakan suatu perilaku maksutnya

disini adalah kegiatan yang dilakukan seseorang. Perilaku yang dilakukan seseorang akan

dipengaruhi oleh banyak faktor baik itu berasal dari dalam diri maupun dari luar diri

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/41262/3/BAB II.pdf · 10!!!!! Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptakan

21    

 

   

seseorang, salah satunya adalah motivasi. Kewaspadaan APD hendaknya dipatuhi oleh

tenaga kerja untuk melindungi para pekerja sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit

tertentu.

2.3.2 Faktor-faktor Yang mempengaruhi Kepatuhan

Suddart and Bruner dalam Syakira (2009), menjelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi kepatuhan antara lain:

1) Faktor demografi seperti: usia, jenis kelamin, suku bangsa, status social ekonomi dan

pendidikan.

2) Faktor psikososial seperti: intelegensia, sikap tenaga kerja, keyakinan agama dan budaya.

2.4. Deskripsi PR. Putra Masa Depan

PR. Putra Masa Depan adalah perusahaan rokok yang terletak di Nganjuk tepatnya

di Ds. Jegles RT:001/RW:005, Kec.Pace, Kab.Nganjuk memiliki 135 karyawan yang terdiri

dari laki-laki dan perempuan, banyak karyawan yang kepatuhan penggunaan APDnya sangat

kurang sekitar 78% karyawan. Untuk suasana ruangan di PR. Putra Masa Depan menurut

hasil observasi terlalu panas dikarenakan tidak adanya fasilitas pendingin seperti kipas,

ataupun AC. Dengan kondisi ruangan seperti itu membuat karyawan beralasan dalam

peraturan kepatuhan penggunaan APD (Data primer, 2018).

2.5. Konsep Keselamatan Kerja

2.5.1 Definisi Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan, tempat

kerja, lingkungan kerja, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Sekarang ini teknologi sudah

lebih maju maka keselamatan kerja menjadi salah satu aspek yang sangat penting, mengingat

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Motivasi 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/41262/3/BAB II.pdf · 10!!!!! Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptakan

22    

 

   

resiko bahayanya dalam penerapan teknologi. Keselamatan kerja merupakan tugas semua

orang yang bekerja dan juga masyarakat pada umumnya.

2.5.2 Tujuan Keselamatan Kerja

Ada beberapa tujuan dari keselamatan kerja, sebagai berikut:

a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melaksanakan pekerjaan.

b. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja.

c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisi