BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ekonomi Pembangunan
Ekonomi pembangunan dapat diartikan sebagai kegiatan - kegiatan yang
dilakukan oleh suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf
hidup masyarakatnya. Adapun pengertian lain merupakan cabang ilmu ekonomi yang
khusus mempelajari masalah-masalah pembangunan ekonomi di negara-negara
berkembang dan kebijakan-kebijakan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan
pembangunan ekonomi.
Ilmu ekonomi pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi yang
berhubungan dengan aspek-aspek ekonomi dari proses pembangunan dalam negara
berpenghasilan rendah. Fokusnya bukan hanya dalam metode mengembangkan
pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktural tapi juga
dalam meningkatkan potensi dari massa populasi, contohnya, melalui kesehatan dan
pendidikan dan kondisi tempat kerja, apakah melalui saluran publik atau privat.
Ilmu ekonomi pembangunan melibatkan kreasi teori dan metode yang bertujuan
dalam determinasi dari kebijakan-kebijakan dan praktek-prakteknya serta bisa
diimplementasikan pada level domestik atau internasional. Ini mungkin melibatkan
restrukturisasi insentif pasar atau menggunakan metode matematika untuk analisa
15
proyek, atau mungkin melibatkan campuran dari metode kuantitatif dan kualitatif.
Tidak seperti dalam banyak bidang ilmu ekonomi lainnya, pendekatan dalam ilmu
ekonomi pembangunan bersatu dengan faktor sosial dan politik untuk memikirkan
rencana-rencana tertentu. Juga tidak seperti banyak bidang ilmu ekonomi lainnya,
tidak ada konsensus dalam apa yang harus diketahui oleh para siswa. Pendekatan-
pendekatan yang berbeda bisa menentukan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
konvergen atau non-konvergen ekonomi terhadap rumah tangga, wilayah, dan negara.
Ilmu ekonomi pembangunan juga termasuk topik-topik seperti utang negara dunia
ketiga, dan fungsi dari organisasi-organisasi seperti IMF dan Bank Dunia. Faktanya,
mayoritas dari ekonom pembangunan dipekerjakan, berkonsultasi dengan, atau
menerima pembiayaan dari institusi-institusi seperti IMF dan Bank Dunia. Banyak
ekonom tersebut tertarik dalam cara-cara untuk memberikan pertumbuhan yang stabil
dan berkelanjutan dalam daerah dan negara miskin, dengan memajukan kemandirian
domestik dan pendidikan di beberapa negara berpenghasilan terendah di dunia.
Dimana isu ekonomi menyatu dengan isu sosial dan politik, ia disebut juga sebagai
studi pembangunan. Teori-teori terkini berputar sekitar pertanyaan-pertanyaan
mengenai variabel-variabel atau input-input yang paling berhubungan atau
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi: pendidikan tingkat dasar, tingkat menengah,
atau tingkat tinggi, stabilitas kebijakan pemerintah, subsidi dan tarif, sistem hukum
yang adil, infrastruktur yang tersedia, ketersediaan perawatan medis, air bersih,
kemudahan dalam memasuki dan keluar dari perdagangan, dan persamaan distribusi
16
pendapatan, dan bagaimana cara memberi nasehat kepada pemerintah mengenai
kebijakan-kebijakan makroekonomi, yang termasuk semua kebijakan yang
mempengaruhi ekonomi. Pendidikan memungkinkan negara untuk beradaptasi
dengan teknologi terkini dan menciptakan suatu lingkungan untuk lahirnya inovasi-
inovasi baru.
Pengertian ekonomi pembangunan menurut para ahli:
1. Menurut Sadono Sukirno, ekonomi pembangunan merupakan proses
usaha meningkatkan pemasukan atau pendapatan perkapita suatu
negara dengan cara mengolah potensi ekonomi menjadi bentuk rill.
2. Menurut Profesor Simon Kuznets, ekonomi pembangunan adalah
meningkatnya kemampuan suatu negara untuk menyediakan beragam
barang yang dibutuhkan penduduknya dalam jangka panjang.
3. Menurut Schumpeter, ekonomi pembangunan adalah perubahan
pendapatan perkapita dan pendapatan nasional yang terjadi secara
spontan dan tidak terputus.
2.1.1 Tujuan ekonomi Pembangunan
Tujuan dari ekonomi pembangunan adalah untuk menelaah faktor-
faktor yang menimbulkan ketiadaan pembangunan, atau pembangunan yang
lambat di negara-negara berkembang dan selanjutnya mengemukakan cara
pendekatan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang
17
dihadapi sehingga dapat memperlaju jalannya pembangunan ekonomi di
negara-negara tersebut. Apabila dijabarkan tujuan ekonomi pembangunan,
antara lain :
1. Untuk meningkatkan pendapatan perkapita suatu negara
Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk pada suatu
negara dalam jangka waktu tertentu (umumnya satu tahun). Atau biasa
disebut PDB (produk domestik bruto) perkapita. Pendapatan per kapita
menjadi dasar pengukuran kemakmuran suatu negara. Semakin tinggi
pendapatan perkapita nya maka negara tersebut dikatakan makmur.
Masalah pendapatan per kapita yang rendah merupakan gejala yang biasa
dialami negara berkembang. Pembangunan di bidang yang ekonomi yang
baik dapat turut berperan serta memberikan kontribusi menaikkan tren
positif pada pendapatan perkapita.
2. Untuk meningkatkan kapasitas produksi suatu negara
Dengan adanya iklim ekonomi yang baik dan kemajuan di beberapa sektor
maka kemampuan negara untuk mengerahkan faktor-faktor produksinya
menghasilkan produktivitas yang lebih dapat tercapai. Ekonomi
pembangunan mendorong terciptanya proses pembangunan yang
berkelanjutan dan stabil, dalam kondisi seperti itu negara dan perusahaan
memiliki kemampuan lebih untuk terus mengembangkan kualitas dan
kuantitas produksinya (baik barang maupun jasa). Meningkatnya kapasitas
18
produksi juga berhubungan dengan tingkat investasi dan saving. Sementara
saving berhubungan dengan tingkat pendapatan dan konsumsi. Apabila
kapasitas produksi ingin meningkat maka saving harus ditingkatkan pula
demikian juga dengan investasi. Lagi-lagi hal tersebut akan terwujud bila
pertumbuhan ekonomi negara berada pada tingkat yang konstan atau
meningkat.
3. Untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi adalah dua hal yang
berbeda. Salah satu pembedanya adalah pembangunan ekonomi lebih
menekankan pada pemerataan pendapatan dan peningkatan taraf hidup
masyarakat sementara pertumbuhan ekonomi tidak. Pertumbuhan ekonomi
adalah proses meningkatnya produk per kapita dalam jangka panjang
sementara pembangunan ekonomi merupakan serangkaian proses yang
berlangsung secara terus menerus untuk meningkatkan pendapatan per
kapita. Pembangunan ekonomi yang baik dan berkelanjutan dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
4. Menekan tingkat pengangguran
Pembangunan ekonomi dapat memperluas lapangan pekerjaan sehingga
peluang para pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaannya akan semakin
besar. Pembangunan ekonomi biasanya ditandai dengan maraknya investor
menanamkan modalnya di Indonesia dan pengusaha yang meluaskan
19
bidang usahanya, menggeliatnya pertumbuhan ekonomi merupakan hal
positif yang dapat menurunkan angka pengangguran.
5. Meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat
Pertumbuhan ekonomi yang baik dapat memicu tingginya konsumsi
masyarakat. Tingginya konsumsi masyarakat merupakan salah satu
penanda masyarakat sejahtera. Selain itu lapangan kerja yang tersedia juga
memberikan kesempatan lebih untuk masyarakat agar meningkatkan taraf
hidupnya.
6. Memajukan sektor teknologi dan pendidikan
Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu syarat dasar
terwujudnya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Sementara
ekonomi yang stabil akan terus memberikan dampak positif dalam
meningkatkan kemajuan di sektor pendidikan dan inovasi. Hubungan
timbal balik antara keduanya tersebut menjadi salah satu kunci berhasilnya
keseimbangan pembangunan ekonomi. Untuk itu pembangunan ekonomi
memberikan indikasi bahwa kemajuan perekonomian tidak bisa dilepaskan
dari dukungan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi, kuatnya hubungan
kausalitas antara iptek dan perkembangan perekonomian serta pendidikan
dapat menjadi motor utama dalam pembangunan ekonomi yang dinamis
dan jangka panjang.
7. Memajukan sektor pertanian dan industri
20
Majunya sektor teknologi memberikan dampak yang baik untuk sektor
pertanian dan industri. Sektor pertanian dan industri merupakan salah satu
contoh faktor produksi yang berkembang seiring dengan majunya
perkembangan ekonomi dan teknologi. Ekonomi pembangunan merupakan
serangkaian proses yang saling berkaitan, begitu pula dengan peningkatan
sektor ilmu pengetahuan dan teknologi akan mendukung majunya sektor
pertanian dan industri.
8. Menciptakan iklim berinvestasi yang baik
Pesatnya pembangunan ekonomi akan meningkatkan kepercayaan investor
untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Selain itu, meningkatnya
pertumbuhan ekonomi menandakan sektor industri sedang berkembang,
sehingga investor tidak ragu untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.
Ekonomi Pembangunan merupakan proses yang solutif untuk
membenahi masalah-masalah pembangunan di Indonesia. Karena dari segi
pendidikan, kesehatan, perumahan, angkatan kerja, kependudukan, dan tingkat
kriminalitas, masih banyak hal yang harus dibenahi dan diperbaiki guna
membentuk sistem ekonomi yang stabil. Selain itu, masalah-masalah
pembangunan ekonomi lainnya adalah masalah terkait investasi, ekspor dan
impor, saving, bantuan luar negeri, sektor pertanian atau industri dan sektor
pendidikan. Pengindentifikasian masalah-masalah tersebut menuntun kepada
pendekatan yang baik guna mendorong pertumbuhan ekonomi, yang nantinya
21
akan memperlancar proses pembangunan ekonomi. Hubungan saling
berkesinambungan tersebut membutuhkan perhatian dan langkah strategis yang
jitu guna mencapai hasil yang baik. Selain itu konsistensi dan evaluasi yang
berlangsung terus menerus juga dapat menjadi salah satu kunci keberhasilan
ekonomi pembangunan.
Berkembangnya ilmu ekonomi pembangunan :
1) Dengan bertambah besarnya perhatian yang diberikan dalam
membangun negara-negara berkembang maka makin meluas pula
kesadaran bahwa tugas membangun negara-negara itu bukanlah tugas
yang sederhana dan mudah. Masalah pembangunan ekonomi negara-
negara berkembang merupakan suatu persoalan yang sangat kompleks
dan sangat berlainan sifatnya dengan masalah pembangunan yang
pernah di hadapi oleh negara-negara maju. Sifat permasalahannya
yang sangat berbeda itu menyebabkan satu pendekatan baru untuk
memecahkannya perlu diciptakan
2) Pada permulaannya, banyak diantara pemimpin-pemimpin negara-
negara yang baru tumbuh beranggapan bahwa keterbelakangan mereka
adalah disebabkan oleh penjajahan tetapi sejarah membuktikan bahwa
hal tersebut tidak benar sama sekali. Bahwa pembangunan ekonomi
akan berjalan dengan lebih cepat dan lancar.
22
3) Orang-orang yang berpendapat bahwa masalah pembangunan di
negara-negara berkembang merupakan persoalan yang pada
hakekatnya sederhana pada akhirnya harus mengakui kesalahan
pendapat mereka. Untuk mencapainya, seluruh sumber-sumber daya
perlunya di gunakan untuk mengembangkan seKtor industri
sebenarnya, pandangan yang menyatakan bahwa pembagunan
ekonomi hanya dilaksanakan apabila kegiatan industry dikembagkan
secara tepat.
2.2 Ekonomi Industri
Ekonomi industri ialah ilmu ekonomi yang mempelajari aspek ekonomi dari
industri yaitu aspek pasar dan perusahaan. Ekonomi Industri arti sempit adalah
kumpulan perusahaan yang menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan
bahan baku yang digunakan, proses, bentuk produk akhir, dan konsumen akhir.
Sedangkan Ekonomi Industri arti Luas berarti kumpulan perusahaan yang
memproduksi barang dan jasa dengan elastisitas silang yang positif dan tinggi.
Ekonomika industri merupakan cabang ilmu ekonomi yang menjelaskan mengapa
pasar diorganisasi dan bagaimana pengorganisasiannya mempengaruhi cara kerja
industri.
23
Tujuan dari ekonomi industri yaitu menerangkan cara-cara perkembangan
dalam sektor ekonomi. Ditinjau dari segi mikro dan makro, ekonomi industri
memiliki definisi sebagai berikut:
1. Ekonomi industri dari segi mikro ialah kumpulan perusahaan-perusahaan
yang memproduksi barang-barang yang homogen dan substitusi yang erat.
2. Ekonomi industri dari segi makro ialah pembentukan pendapatan dan
dapat menambah nilai tambah yang lebih besar.
2.2.1 Ruang Lingkup Ekonomi Industri
Di dalam ekonomi industri terdapat beberapa ruang lingkup atau
variabel yang ada di dalam perusahaan-perusahaan industri yang meliputi :
a. Struktur Industri merupakan sifat permintaan dan penawaran barang dan
jasa yang dipengaruhi oleh jenis barang yang dihasilkan, jumlah dan
ukuran distribusi penjual perusahaan dalam industri, jumlah dan ukuran
distribusi pembeli, diferensiasi produk serta mudah tidaknya persyaratan
masuk ke dalam industri. Jadi bisa dikatakan bahwa struktur industri
merupakan cerminan dari suatu struktur pasar pada suatu industri. Pasar
dalam arti sempit merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual.
Sementara itu dalam arti luas, pasar merupakan wujud abstrak suatu
mekanisme ketika pihak pembeli dan penjual bertemu untuk mengadakan
24
transaksi yang melibatkan harga dan kuantitas. Adapun jenis pasar dalam
struktur industri yaitu:
- Monopoli yakni pasar yang hanya terdapat produsen tunggal,
produk tanpa barang subsitusi yang serupa/identik.
- Persaingan sempurna yaitu pasar yang terdapat banyak produsen
dengan produk yang serupa/identik. Selain itu baik produsen
ataupun konsumen tidak bebas menentukan harga karena harga
ditentukan oleh kekuatan pasar.
- Oligopoli yakni pasar yang hanya ada beberapa produsen sehingga
pengaruh produsen juga sangat kecil dan tidak ada produsen yang
berkuasa secara dominan. Dalam hal ini ada produsen yang
mampu bertahan dan juga sebaliknya. Produsen yang mampu
bertahan itu biasanya menggunakan startegi bisnis sehari-hari.
Sementara itu, faktor yang membuat produsen tidak mampu
bertahan antara lain: Kekurangan modal, kekurangan SDM, dan
kekurangan strategi.
- Persaingan monopolitik yakni pasar yang terdapat banyak
produsen namun produknya terdiferensiasi.
Dari beberapa jenis pasar yang terdapat dalam struktur industri
terdapat unsur-unsur yang menjadi syarat suatu struktur pasar yaitu:
25
- Jumlah dan ukuran distribusi penjual.
- Jumlah dan ukuran distribusi pembeli.
- Diferensiasi produk.
- Persyaratan masuk
b. Perilaku Industri diartikan sebagai cara yang dilakukan oleh perusahaan agar
mendapatkan pasar. Dengan kata lain perilaku merupakan pola tanggapan dan
penyesuaian berbagai perusahaan yang terdapat dalam suatu industri untuk
mencapai tujuannya dan menghadapi persaingan, perilaku dapat dilihat
sebagai cara perusahaan untuk:
- Menentukan harga jual
- Promosi produk iklan
- Koordinasi kegiatan di dalam pasar kolusi, kartel dan sebagainya
- Penelitian dan pengembangan riset and development
Perilaku perusahaan menjadi suatu hal yang menarik hanya ketika
terjadi persaingan yang tidak sempurna. Dalam suatu pasar persaingan
sempurna, satu perusahaan tidak dapat menentukan harga pasar. Dalam
keadaan yang demikian suatu perusahaan tidak memiliki perangsang untuk
beriklan untuk bereaksi pada saingan-saingan atau untuk berusaha mencegah
terjadi entri. Sekalipun banyak perusahaan kecil dalam suatu industri
kompetitif bisa mengkoordinir suatu kartel, perusahaan baru akan masuk ke
26
dalam pasar. Situasi ini menjadi berbeda bila kompetisinya dalam bentuk
pasar persaingan tidak sempurna. Oleh karena itu terdapat beberapa unsur
penting dalam perilaku industri yaitu:
- Kolusi / kerjasa.
- Perilaku startegis.
- Iklan / penelitian dan pengembangan.
c. Kinerja industri merupakan hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan
perilaku industri dimana hasil biasa diidentikkan dengan besarnya penguasaan
pasar atau besarnya keuntungan suatu perusahaan di dalam suatu industri.
Secara lebih rinci kinerja dapat pula tercermin melalui efisiensi, pertumbuhan
termasuk perluasan pasar kesempatan kerja, kesejahteraan personalia, serta
kebanggaan kelompok. Adapun unsur-unsur dalam kinerja industri meliputi:
- Profitabilitas
- Efisiensi
- Progresivitas
27
2.3 Ekonomi Sumber Daya Manusia
Ahmad Tohardi (2002:12) menyipulkan bahwa; sumber daya manususia adalah
segala potesi yang ada pada manusia baik berupa akal pikiran, tenaga, keterampilan,
emosi, dan sebagainya yang dapat digunakan baik untuk dirinya maupun untuk
organisasi atau perusahaan, sedangkan menurut Mulyadi Subri Ekonomi Sumber
Daya Manusia (ESDM) yang diterapkan untuk menganalisis pembentukan dan
pemanfaatan sumber daya manusia yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
Dengan kata lain ekonomi sumber daya manusia merupakan penetapan teori ekonomi
pada analisis sumber daya manusia.
2.3.1 Teori-Teori Ekonomi Sumber Daya Manusia
1. Teori Klasik Adam Smith
Adam Smith (1729-1790) merupakan tokoh utama dari aliran ekonomi
yang kemudian dikenal sebagai aliran klasik. Smith menganggap bahwa
manusialah sebagai faktor produksi utama yang menetukan kemakmuran
bangsa-bangsa. Alasannya, alam tidak ada artinya kalau tidak ada sumber
daya manusia yang pandai sehingga bermanfaat bagi kehidupan. Smith juga
melihat alokasi sumber daya manusia yang efektif adalah pemula
pertumbuhan ekonomi. Setelah ekonomi tumbuh, akumulasi modal baru
dibutuhkan untuk menjaga agar ekonomi tumbuh. Dengan kata lain, alokasi
28
sumber daya manusia uang efektif merupakan syarat perlu bagi pertumbuhan
ekonomi.
2. Teori Klasik J.B. Say
Kontribusi Jean Baptiste Say (1767-1832) terhadap aliran klasik ialah
pandangannya yang mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan
permintaannya sendiri. Hokum Say didasarkan pada asumsi bahwa nilai
produksi selalu sama dengan pendapatan. Tiap ada produksi, akan ada
pendapatan, yang besarnya persis sama dengan nilai produksi tadi. Dengan
demikian dalam keadaan keseimbangan, produksi cenderung menciptakan
permintaannya sendiri akan produksi barang yang bersangkutan. Dengan
dasar asumsi seperti in ia menganggap bahwa peningkatan produksi akan
selalu diiringi oleh peningkatan pendapatan, yang akhirnya akan diiringi pula
oleh peningkatan permintaan.
3. Teori Malthus
Sesudah adam Smith, Thomas Robet Malthus (1766-1834) dianggap
sebagai pemikir klasik yang sangat berjasa. Menurut Malthus manusia
berkembang jauh lebih cepat dibandingkan dengan produksi hasil-hasil
pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia bekembang sesuai
dengan deret ukur, sedangkan pertumbuhan produksi makanan hanya
meningkat sesuai dengan deret hitung. Karena perkembangan jumlah manusia
jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi hasil-hasil
29
pertanian, maka Malthus meramal bahwa suatu ketika akan terjadi malapetaka
yang akan menimpa umat manusia.
4. Teori Keynes
Menurut John Maynard Keynes (1883-1946), tidak ada mekanisme
penyesuaian otomatis yang menjamin bahwa perekonomian akan mencapai
keseimbangan pada tingkat penggunaan kerja penuh. Hal ini sangat jelas
dalam analisisnya tentang pasar tenaga kerja. Sebelumnya sudah dijelaskan
bahwa kaum klasik percaya bahwa dalam posisi keseimbangan semua sumber
daya, termasuk didalamnya sumber daya tenaga kerja akan dimanfaatkan
secara penuh. Kalau seandainya terjadi pengangguran, pemerintah tidak perlu
melakukan tindakan/kebijaksanaan apapun. Pandangan klasik ini tidak
diterima Keynes. Menurut pandanga Keynes, dalam kenyataan pasar tenaga
kerja tidak bekerja sesuai dengan pandangan klasik diatas. Dimanapun para
pekerja mempunyai semacam serikat kerja yang akan berusaha
memperjuangkan kepentingan buruh dari penurunan tingkat upah. Dari sini
Keynes mengecam analisis kaum klasik yang didasaran pada pengandaian-
pengandaian yang keliru dengan kenyataan hidup sehari-hari.
5. Teori Harrod-Domar
Menurut teori ini investasi tidak hanya menciptakan permintaan, tetapi
juga memperbesar kapasitas produksi. Kapasitas produksi yang membesar
membutuhkan permintaan yang lebih besar pula agar produksi tidak menurun.
30
Jika kapasitas yang memesar ini tidak diikuti dengan permintaan yang besar
pula, surplus akan muncul dan disusul penurunan jumlah produksi.
6. Teori Coake-Hoover
Berbeda dengan Keynes, Coale-Hoover memperhatikan persoalan di
Negara miskin. Menurutnya kemiskinan bukan merupakan akibat kurangnya
permintaan agregatif, namun kuran tersedianya modal fisik dengan
pembangunan, vigor, enterprise cooperation,dan adaptability pada semua
komponen angkatan kerja.
2.3.2 Kependudukan
Memahami dinamika kependudukan berkaitan erat dengan pembahasan
mengenai sumber daya manusia. Dinamika kependudukan merupakan proses
perubahan jumlah penduduk serta komposisinya yang dipengaruhi oleh tiga
komponen demografi yaitu ferilitas, mortalitas dan migrasi. Jumlah penduduk
akan menentukan penawaran kerja. Sedangkan komposisi penduduk, misalnya
menurut pendidikan akan memberikan gambaran kualitas penduduk yang telah
ada dan yang akan memasuki pasaran kerja.
2.3.3 Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah merupakan keseimbangan yang dinamis
antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang
mengurangi jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh empat
komponen yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi masuk
31
dan migrasi keluar. Selisih antara kelahiran dan kematian disebut pertumbuhan
alamiah, sedangkan selisih antaara migrasi masuk dan migrasi keluar disebut
migrasi neto. Tiga komponen pertumbuhan penduduk:
a. Kelahiran (fertilitas)
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi
yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain
fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Sebaliknya
fakunditas merupakan potensi fisik untuk melahirkan anak.
b. Kematian (mortalitas)
Mortalitas merupakan salah satu diantara tiga komponen demografi
yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang
kematian sangat penting, tidak hanya bagi pemerintah melainkan juga bagi
pihak swasta terutama yang berkecimpung dalam bidang ekonomi dan
kesehatan. Ukuran kematian menunjukkan suatu angka atau indeks yang
dipakai sebagai dasar untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat kematian
suatu penduduk.
c. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap
dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara ataupun
batas administrative dalam suatu negara. Sering diartikan pula sebagai
perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain. Dalam
32
kaitannya dengan sumber daya manusia, migrasi merupakan perpindahan
sumber daya manusia yang umumnya disebabkan oleh alas an ekonomi
seperti pekerjaan.
2.3.4 Ketenagakerjaan
Jumlah atau besarnya penduduk ummnya dikaitkan dengan pertumbuhan
income per capita suatu negara, yang secara kasar mencerminkan kemajuan
perekonomian negara tersebut. Ada pendapat mengatakan bahwa jumlah
penduduk yang besar adalah sangat menguntungkan bagi pembangunan
ekonomi. Tetapi ada pula yang berpendapat lain bahwa justru penduduk yang
jumlahnya sedikit yang dapat mempercepat proses pembangunan ekonomi ke
arah yang lebih baik. Disamping kedua pendapat ini, ada pula pendapat yang
mengatakan bahwa jumlah penduduk suaatu negara harus seimbang dengan
jumlah sumber-sumber ekonominya, baru dapat diperoleh kenaikan pendapatan
nasionalnya. Ini berarti jumlah penduduk tidak boleh terlampau sedikit tetapi
juga tidak boleh terlampau banyak.
2.3.5 Teori Ketenagakerjaan
a. Teori Lewis
Lewis mengemukakan bahwa kelebihan pekerja merupakan
kesempatan dan bukan suatu masalah. Kelebihan pekerjaan satu sektor akan
memberikan andil terhadap pertumbuhan output dan penyediaan pekerja di
sektor lain. Ada dua struktur di dalam perekonomian negara berkembang,
33
yaitu sektor kapitalis modern dan sektor subsisten terbelakang. Menurut
Lewis sector subsisten terbelakang tidak hanya terdiri dari sektor pertanian,
tetapi juga sektor informal seperti pedagang kaki lima dan pengecer koran.
Sektor subsisten terbelakang mempunyai kelebihan penawaran pekerja dan
tingkat upah relatif murah daripada sektor kapitalis modern. Lebih
murahnya biaya upah pekerja asal pedesaan akan dapat menjadi pendorong
bagi pengusaha di perkotaan untuk memanfaatkan pekerja tersebut dalam
pengembangan industri modern perkotaan. Selama berlangungnya proses
industrialisasi, kelebihan penawaran pekerja di sektor subsisten terbelakang
akan diserap.
Bersamaan dengan terserapnya kelebihan pekerja di sektor industri
modern, maka pada suatu saat tingkat upah di pedesaan akan menigkat.
Selanjutnya peningkaatan upah in akan mengurangi perbedaan/ketimpangan
tingkat pendapatan antara perkotaan dan pedesaan. Dengan demikian
menurut Lewis, adanya kelebihan penawaran pekerja tidak memberikan
masalah pada pembangunan ekonomi. Sebaliknya kelebihan pekerja justru
merupakan modal untuk mengakumulasi pendapatan, dengan asumsi bahwa
perpindahan pekerja dari sektor subsisten ke sektor kapitalis modern
berjalan lancer dan perpindahan tersebut tidak akan pernah menjadi terlalu
banyak.
34
b. Teori Fei-Ranis
Menurut Teori Fei-Ranis yang berkaitan dengan negara berkembang
yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: kelebihan buruh, sumber daya
alamnya belum dapat diolah, sebagian besar penduduknya bergerak di
sektor pertanian, banyak pengangguran, dan tingkat pertumbuhan penduduk
yang tinggi. Menurut Fei-Ranis ada tiga tahap pembangunan ekonomi
dalam kondisi kelebihan buruh. Pertama, dimana para penganggur semu
(yang tidak menambah output) dialihkan ke sektor industry dengan upah
institusional yang sama. Kedua, tahap dimana pekerja pertanian menambah
output tetpi memproduksi lebih kecil dari upah institusional yang mereka
peroleh, dialihkan pula ke sektor industry. Ketiga, tahap ditandai awal
pertumbuhan swasembada pada saat buruh pertanian mengahasilkan output
lebih besar daripada perolehan upah institusional. Dan dalam hal ini
kelebihan pekerja terserap ke sektor jasa dan industri yang meningkat terus-
menerus sejalan dengan pertambahan output dan perluasan usahanya.
2.4 Pendapatan Keluarga
2.5.1 Pengertian Pendapatan
Pada dasarnya tujuan orang bekerja adalah untuk menghasilkan
pendapatan. Pendapatan merupakan balas jasa bekerja setelah menyelesaikan
pekerjaanya. Besarnya pendapatan yang diterima oleh pekerja dipengaruhi
35
jam kerja yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Pendapatan
adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh para anggota masyarakat untuk
jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas faktor-faktor produksi yang
mereka sumbangkan dalam turut serta membentuk produk nasional
(Suparyanto,2014).
Menurut Sukirno (2000) pendapatan merupakan unsur yang sangat
penting dalam sebuah usaha perdagangan, karena dalam melakukan suatu
usaha tentu ingain mengetahui nilai atau jumlah pendapatan yang diperoleh
selama melakukan usaha tersebut. Dalam arti ekonomi, pendapatan
merupakan balas jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki
oleh sektor rumah tangga dan sektor perusahaan yang dapt berupa upah/gaji,
sewa, bunga serta keuntungan/profit.
Menurut Munandar (2006), pengertian pendapatan adalah suatu
pertambahan asset yang mengakibatkan bertambahnya owners equity, tetapi
bukan karena pertambahan modal baru dari pemiliknya dan bukan pula
merupakan pertambahan asset yang disebabakan karena bertambahnya
liabilities. Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup
perusahaan, semakin besar kemampuan perusahaan untuk membiayai segala
pengeluaran dan kegiatan–kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
Menurut Sunuharjo (2009 dalam Suparyanto 2014) ada 3 kategori
pendapatan yaitu :
36
1. Pendapatan berupa uang yaitu segala penghasilan berupa uang yang
sifatnya regular dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra
prestasi.
2. Pendapatan berupa barang adalah segala pendapatan yang sifatnya regular
dan biasa, akan tetapi selalu berbentuk balas jasa dan diterima dalam
bentuk barang dan jasa.
3. Pendapatan yang bukan merupakan pendapatan adalah segala penerimaan
yang bersifat transfer redistributive dan biasanya membuat perubahan
dalam keuangan rumah tangga.
Menurut Sumardi, 1982 dalam (Sutinah 2004:16-17), Pendapatan dilihat
dari tiga sumber pendapatan yaitu :
1. Pendapatan yang berasal dari sector formal yaitu gaji yang diperoleh
secara tetap, biasanya berupa gaji bulanan atau gaji mingguan
2. Pendapatan yang berasal dari sector informal yaitu berupa pendapatan
tambahan yang berasal dari tukang buruh atau pedagang
3. Pendapatan berasal dari sector subsistem yaitu pendapatan yang
diperoleh dari usaha sendiri berupa tanaman, ternak, dan pemberian
orang lain.
Menurut Sadono Sukirno(2000), pendapatan dapat dihitung melalui tiga
cara yaitu:
37
1. Cara pengeluaran, cara ini pendapatan dihitung dengan menjumlahkan
nilai pengeluaran/perbelanjaan ke atas barang-barang dan jasa
2. Cara produksi, cara ini pendapatan dihitung dengan menjumlahkan
nilai barang dan jasa yang dihasilkan.
3. Cara pendapatan, dalam penghitungan ini pendapatan diperoleh
dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima.
Secara garis besar pendapatan dapat digolongkan menjadi tiga golongan
(Suparmoko,2000) yaitu:
1. Gaji dan upah yaitu imbalah yang diperoleh seseorang setelah orang
tersebut telah melakukan pekerjaan untuk orang lain yang diberikan
dalam waktu satu hari, satu minggu, maupun satu bulan.
2. Pendapatan dari total usaha sendiri yaitu nilai total dari hasil produksi
yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dibayar dan usaha ini
merupakan usaha milik sendiri atau keluarga dan tenaga kerja berasal
dari angora keluarga sendiri, nilai sewa kapital milik sendiri dan
semua biaya ini biasanya tidak diperhitungkan.
3. Pendapatan dari usaha lain yaitu pendapatna yang diperoleh tanpa
mencurahkan tenaga kerja, dan ini biasanya merupakan pendapatna
sampingan antara lain, pendapatan dari hasil menyewakan asset yang
dimiliki seperti rumah, ternak dan barang lain, bunga dari uang,
sumbangan dari pihak lain, pendpatan dari pensiun,dan lain-lain.
38
2.5.2 Pengertian Pendapatan Keluarga
Menurut Zaidin (2010, dalam Suparyanto.2014) keluarga adalah dua
atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, dan
adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam
peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Keluarga pada
umumnya terdiri dari seorang kepala keluarga dan beberapa orang
anggotanya. Kepala rumah tangga adalah orang yang paling bertanggung
jawab terhadap rumah tangga tersebut, sedangkan anggota keluarga atau
rumah tangga adalah mereka yang hidup dalam satu atap dan menjadi
tanggungan kepala rumah tangga yang bersangkutan. Menurut Bangbang
Prayuda(2014), kondisi seseorang dapat diukur dengan menggunakan konsep
pendapatan yang menunjukkan jumlah seluruh uang yang diterima oleh
seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu. Definisi lain dari
pendapatan adalah jumlah penghasilan yang didapat dari hasil pekerjaan dan
biasanya pendapatan seseorang dihitung setiap tahun atau setiap bulan.
Dengan demikian pendaptan merupakan gambaran terhadap posisi ekonomi
keluarga dalam masyarakat. Pendapatan keluarga berupa jumlah keseluruhan
pendapatan dan kekayaan keluarga, dipakai untuk membagi keluarga dalam
tiga kelompok pendapatan, yaitu: pendapatan rendah, pendapatan menengah,
pendapatan tinggi. Pembagian diatas berkaitan dengan status, pendidikan dan
keterampilan serta jenis pekerja seseorang namun sifatnya sangat relatif.
39
Pendapatan keluarga adalah jumlah penghasilan riil daru seluruh anggota
rumah tangga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun
perseorangan dalam rumah tangga. Pendapatan keluarga merupakan balas
karya atau jasa atau imbalan yang diperoleh karena sumbangan yang
diberikan dalam kegiatan produksi.
Secara konkritnya pendapatan keluarga berasal dari :
1. Usaha itu sendiri : misalnya berdagang, bertani, membuka usaha sebagai
wiraswastawan
2. Bekerja pada orang lain : misalnya pegawai negeri atau karyawan
3. Hasil dari pemilihan: misalnya tanah yang disewakan dan lain-lain.
Pendapatan bisa berupa uang maupun barang misal berupa santunan baik
berupa beras, fasilitas perumahan dan lain-lain. Pada umumnya pendapatan
manusia terdiri dari pendapatan nominal berupa uang dan pendapatan rill
berupa barang (Gilarso,2007)
Ukuran pendapatan yang digunakan untuk tingkat kesejahteraan
keluarga adalah pendapatan rumah tangga yang diperoleh dari bekerja. Tiap
anggota keluarga berusia kerja dirumah tnagga akan terdorong bekerja untuk
kesejahteraan keluarganya. Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa anggota
keluarga seperti istri dan anak-anak adalah penyumbang dalam berbagai
kegiatan baik dalam pekerjaan rumah tangga maupun mencari nafkah.
40
Pendapatan keluarga adalah pendapatan yang diperoleh dengan jalan
menjual faktor-faktor produksi yang akan diperoleh imbalan jasa-jasa atas
pengadaan faktor produksi tersebut dalam bentuk gaji, sewa tanah, modal
kerja dan sebagainya. Besarnya pendapatan akan menggambarkan ekonomi
keluarga dalam masyarakat yang dapat dikategorikan dalam tiga kelompok
yaitu pendapatan rendah, sedang, dan tinggi. Pendapatan keluarga juga
diartikan sebagai pendapatan yang diperoleh dari seluruh anggota yang
bekerja baik pertanian maupun dari luar pertanian. Variasi sumbangan
pendapatan dapat terjadi disebabkan oleh jumlah anggota rumah tangga yang
bekerja dan sumbangan terhadap rumah tangga.