BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi,...

20
8 BAB II PENDAHULUAN 2.1. Sistem Informasi Sistem informasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan karena menghasilkan informasi untuk meningkatkan produktivitas pelayanan, kepuasan pelanggan dan kualitas kebijakan manajemen (Hartono, 2015). Sistem informasi merupakan serangkaian komponen berupa manusia, prosedur, data, dan teknologi (seperti komputer) yang digunakan untuk melakukan sebuah proses untuk pengambilan keputusan guna penunjang keberhasilan bagi setiap organisasi (dalam pencapaian tujuan)(Wardani, 2012). Komponen yang terdalapat di dalam suatu sistem informasi, sebagai berikut : 1. Perangkat keras (hardware) Perangkat keras mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer. 2. Perangkat lunak (software) atau program Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data. 3. Prosedur Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

Transcript of BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi,...

Page 1: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

8

BAB II

PENDAHULUAN

2.1. Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan karena

menghasilkan informasi untuk meningkatkan produktivitas pelayanan, kepuasan

pelanggan dan kualitas kebijakan manajemen (Hartono, 2015). Sistem informasi

merupakan serangkaian komponen berupa manusia, prosedur, data, dan teknologi

(seperti komputer) yang digunakan untuk melakukan sebuah proses untuk

pengambilan keputusan guna penunjang keberhasilan bagi setiap organisasi (dalam

pencapaian tujuan)(Wardani, 2012). Komponen yang terdalapat di dalam suatu sistem

informasi, sebagai berikut :

1. Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat lunak (software) atau program

Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat

memproses data.

3. Prosedur

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan

pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

Page 2: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

9

4. Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi,

pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis data (database)

Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan

penyimpanan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data

Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara

bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.2. Administrasi

Administrasi dalam sebuah perusahaan atau organisasi memiliki peranan yang

sangat penting. lstilah administrasi berasal dari kata latin ”administrare” yang berarti

membantu atau melayani. Administrasi dalam arti sempit merupakan kegiatan yang

berhubungan dengan catat-mencatat, surat menyurat, penataan, kearsipan, pengisian

atau pengerjaan berbagai formulir. Sedangkan administrasi dalam arti luas adalah

Semua kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang rasional, secara

efektif dan efisien(Hindrajid, Widodo, & Nugroho, 2016).

2.3. Pendaftaran

Pendaftaran peserta didik merupakan tahapan awal seseorang diterima pada

sebuah satuan pendidikan baik formal maupun non formal. Pendaftaran adalah proses

Page 3: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

10

pencatatan identitas sesorang ke dalam suatu media penyimpanan untuk menjadi

siswa pada satuan pendidikan baik formal maupun non formal. Seseorang yang

melakukan proses pendaftaran mengisi suatu formulir yang dilengkapi dokumen-

dokumen yang menjadi persyaratan.

2.4. Lembaga Bimbingan Belajar

Lembaga Bimbingan Belajar secara umum merupakan satuan Pendidikan Luar

Sekolah (PLS) atau Non Formal (PNS). Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa satuan pendidikan non

formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat

kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis

(Pemerintah Indonesia, 2003). Lembaga Bimbingan Belajar merupakan lembaga

pendidikan yang dikelola baik perorangan maupun sekelompok orang. Tujuan

bimbingan belajar secara umum adalah membantu siswa agar dapat beradaptasi

dengan baik di dalam situasi belajar, sehingga setiap siswa dapat belajar secara

efisien sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, dan mencapai perkembangan

yang optimal.

2.5. Framework CodeIgniter

Para developer menggunakan kerangka kerja atau framework untuk

mempermudah dalam membuat dan mengembangkan aplikasi para developer

software. Salah satu framework yang digunakan dalam pembuatan program yaitu

CodeIgniter. CodeIgniter merupakan aplikasi open source berupa framework PHP

Page 4: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

11

untuk membangun aplikasi web dinamis dengan cepat dan mudah.serta saat ini

paling powerful karena di dalamnya terdapat fitur lengkap aplikasi web (Hidayatullah

& Kawistara, 2015, p. 295).

Framework Codeigniter memiliki konsep Model, View, Controller (MVC)

(Hidayatullah & Kawistara, 2015, p. 285)sebagai berikut :

a. Model

Model mengelola basis data RDBMS (Rational Database Manajemen System)

seperti MySQL ataupun Oracle RDMS. Model berhubungan dengan database

sehingga biasanya dalam model akan berisi class ataupun fungsi untuk

membuat (create), melakukan pembaruan (update), menghapus data (delete),

mencari data (search), dan mengambil data (select) pada database. Selain itu

juga model akan berhubungan dengan perintah-perintah query sebagai tindak

lanjut dari fungsi-fungsi (create, update, delete, select).

b. View,

Bagian user interface atau bagian yang nantinya merupakan tampilan untuk

end-user. View bisa berupa halaman HTML, CSS, Javascript, JQuery dan

AJAX, karena metode yang dipakai merupakan MVC sehingga view tidak

boleh terdapat pemrosesan data ataupun pengaksesan yang berhubungan

dengan database, sehingga view hanya menampilkan data-data hasil dari

Model dan Controller.

c. Controller

Controller berisikan fungsi yang bertugas sebagai penghubung antara view

dan model. Tugas controller adalah sebagai pemrosesan data atau alur logic

Page 5: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

12

program, menyediakan variabel yang akan ditampilkan di view, pemanggilan

model sehingga model dapat mengakses database, error handling, validasi

atau check terhadap suatu input data.

Framework Codeigniter dikembangkan dari Bahasa pemrograman PHP

(Hypertext Preprocessor). Bahasa pemrograman PHP merupakan suatu bahasa

scripting khususnya digunakan untuk web development karena bersifat server side

scripting. Oleh karena itu, untuk menjalankan PHP harus menggunakan web server.

PHP juga dapat diintegrasikan dengan HTML, JavaScript, JQuery, Ajax

(Hidayatullah & Kawistara, 2015, p. 231). Namun pada umumnya PHP lebih banyak

digunakan bersamaan dengan file bertipe HTML.

HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan

untuk menampilkan halaman web. HTML dapat digunakan untuk mengatur tampilan

dari halaman web dan isinya, membuat tabel dalam halaman web, mempublikasikan

halaman web secara online, membuat formulir yang bisa digunakan untuk menangani

registrasi dan transaksi via web, menambahkan objek-objek seperti citra, audio,

video, animasi, java aplet dalam halaman web, serta menampilkan area gambar

(canvas) di browser (Hidayatullah & Kawistara, 2015, p. 15).

2.6. Sistem Manajemen Basis Data

Sistem informasi memerlukan sebuah basis data untuk menampung, mengolah,

dan memanipulasi data serta menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Basis data

merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam sistem informasi, dimana

basis data dijadikan sebagai gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut.

Page 6: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

13

Dalam pembuatan sebuah aplikasi para pembuat aplikasi atau programmer

menggunakan basis data atau database sebagai dasar dalam mengolah data atau

mengelola file-file.

` Basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah

memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia

pada saat dibutuhkan. Adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses

dengan mudah dan cepat(Sukamto, A., & Shalahuddin, 2015, p. 43).

Sumber : (Sukamto et al., 2015, p. 44)

Gambar II.1.

Ilustrasi Basis Data

Untuk mengelola database, diperlukan sutau perangkat lunak yang disebut

DBMS (Database Management System). DBMS merupakan suatu sistem perangkat

lunak yang memungkin user untuk membuat, memelihara, mengontrol dan

mengakses database secara praktis dan efisien. Dengan menggunakan DBMS, user

akan lebih mudah mengontrol dan memanipulasi data yang ada. Dalam konsep

Page 7: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

14

DBMS terdapat hierarki yang merupakan urutan dalam database. Hierarki dalam

database, yaitu:

1. DBMS

Sebagai sistem manajemen basis data adalah suatu sistem aplikasi yang

digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data.

2. Database

Kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik

sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk

memperoleh informasi dari basis data tersebut.

3. Tabel

Berfungsi untuk mempresentasikan datanya diatur dalam bentuk baris dan

kolom. Baris mewakili satu record dan kolom mewakili satu field.

4. Field & Record

Field merupakan bagian dari record yang menunjukan suatu item data yang

sejenis. Setiap field harus mempunyai nama dan tipe data tertentu, isi dari

field disebut data value. Dalam database, field ini juga disbebut kolom.

Record adalah kumpulan data value dari atribut yang berkaitan sehingga dapat

menjelaskan entity secara lengkap. Dalam database, record juga disebut baris.

Software perangkat lunak yang digunakan dalam aplikasi program yaitu

MySQL yang merupakan sistem manajemen basis data relasional open source.

MySQL adalah komponen yang digunakan untuk mengakses atau berkomunikasi

dengan database MySQL melaui PHP(Padang, 2017, p. 30). Beberapa manfaat

penggunaaan MySQL adalah menggunakan interface atau metode object oriented,

Page 8: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

15

menggunakan penggunaan prepared statement, mendungkung penggunaan transaksi,

peningkatan terhadap kemampuan pencarian kesalahan program, mendukung

pengembangan dengan server. Kelebihan yang dimiliki MySQL adalah dapat

berjalan dalam berbagai platform OS seperti Linux, Windows, MacOS dan lain-lain.

Mendukung penggunaan multi-user, yang artinya beberapa user dapat menggunakan

secara bersamaan, kecepatan yang sangat baik ketika menangani kode-kode perintah

SQL. Pendukung sepenuhnya standar bahasa SQL untuk database, Mendukung

banyak tipe variabel seperti integer, float, double, char, text, date dan datetime.

Mendukung penggunaan fungsi dan operator dalam perintah SQL.

Tabel II.1.

Tabel Tipe Data dan Ukuran MySQL

No. Tipe Data Keterangan Ukuran

1. TINYINT

TINYINT [(M)]

[UNSIGNED]

[ZEROFILL]

Digunakan untuk menyimpan

bilangan bulat positif dan negatif.

Bilangan bulat dengan jangkauan

untuk -128 sampai dengan 127 dan

untuk yang tidak bertanda 0 sampai

dengan 255. Bilangan tak bertanda

ditandai dengan UNSIGNED.

1 byte.

2. SMALLINT

SMALLINT[(M)]

[UNSIGNED]

[ZEROFILL]

Digunakan untuk menyimpan data

bilangan bulat positif dan negatif.

Jangkauan untuk bilangan

bertanda-32768 sampai dengan

32767 dan untuk yang tidak

bertanda (jangkauan unsigned) 0

sampai dengan 65535.

2 byte.

3. MEDIUMNI

MEDIUMINT[(M)]

[UNSIGNED]

[ZEROFILL]

Digunakan untuk menyimpan data

bilangan bulat positif dan negatif.

Jangkauan untuk bilangan

bertanda-8388608 sampai dengan

8388607 dan untuk yang tidak

bertanda (jangkauan unsigned) 0

sampai dengan 1677721

3 byte.

Page 9: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

16

4. INT

INT[(M)]

[UNSIGNED]

[ZEROFILL]

Digunakan untuk menyimpan data

bilangan bulat positif dan negatif.

Jangkauan untuk bilangan bertanda

-2147483648 sampai dengan

2147483647 dan untuk yang tidak

bertandan (jangkauan usigned) 0

sampai dengan 4294967295.

4 byte.

5. BIGINT

BIGINT[(M)]

[UNSIGNED]

[ZEROFILL]

Digunakan untuk menyimpan data

bilangan bulat positif dan negatif .

Jangkauan untuk bilangan bertanda

-9223372036854775808 sampai

dengan 9223372036854775807 dan

untuk yang tidak bertanda 0 sampai

dengan 184467440737079551615

8 byte.

6. FLOAT

FLOAT[(M,D)]

[ZEROFILL]

Digunakan untuk menyimpan data

bilangan pecahan positif dan

negatif presisi tunggal. Jangkauan:

3.402823466E+38, -1.175494351E-

38, 0, dan 1.175494351E-38 s/d

3.402823466E+38.

4 byte.

7. DOUBLE

DOUBLE[(M,D)]

[ZEROFILL]

Digunakan untuk menyimpan data

bilangan pecahan positif dan

negatif presisi ganda.Tidak dapat

bersifat unsigned.Nilai yang

diijinkan adalah

1.7976931348623157E+308 hingga

-2.2250738585072014E-308 untuk

nilai negatif, 0, dan

2.2250738585072014E-308 hingga

1.7976931348623157E+308 untuk

nilai positif.

8 byte

8. DECIMAL Digunakan untuk menyimpan data

bilangan pecahan positif dan

negatif. Misalnya DECIMAL(5,2)

dapat digunakan untuk menyimpan

bilangan -99,99 sampai dengan

99,99

M byte.

9. NUMERIC Digunakan untuk menyimpan data

bilangan pecahan positif dan

negatif. Misalnya DECIMAL(5,2)

dapat digunakan untuk menyimpan

M byte.

Page 10: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

17

bilangan -99,99 sampai dengan

99,99

10. DATETIME Kombinasi tanggal dan waktu

dengan jangkauan dari ‘1000-01-01

00:00:00’ sampai dengan ‘9999-12-

31 23:59:59’

8 byte.

11. DATE Kombinasi tanggal dan waktu

dengan jangkauan dari ‘1000-01-

01’ sampai dengan ‘9999-12-31 ’

8 byte.

12. TIMESTAMP Kombinasi tanggal dan waktu

dengan jangkauan dari ‘1970-01-

01’ sampai dengan ‘2037 ’.

4 byte.

13. TIME Digunakan untuk menyimpan

waktu dengan jangkauan dari-

838:59:59 sampai dengan

838:59:59.

3 byte

14. YEAR Digunakan untuk menyimpan data

tahun dari tanggal antara 1901

sampai dengan 2155.

1 byte

15. CHAR Data string dengan panjang yang

tetap. CHAR(1) cukup ditulis

dengan CHAR. 1<=M<=255, Jika

ada sisa, maka sisa tersebut diisi

dengan spasi (misalnya nilai M

adalah 10, tapi data yang disimpan

hanya memiliki 7 karakter, maka 3

karakter sisanya diisi dengan spasi).

Spasi ini akan dihilangkan apabila

data dipanggil. Nilai dari CHAR

akan disortir dan diperbandingkan

secara case-insensitive menurut

default character set yang tersedia,

kecuali bila atribut BINARY

disertakan.

M byte

16. VARCHAR Ukuran L+1 byte dengan L<=M

dan

1<=M<=255. Data string dengan

panjang bervariasi tergantung

datanya. Jika nilai M adalah 10

sedangkan data yang disimpan

hanya terdiri dari 5 karakter, maka

lebar data tersebut hanya 5 karakter

saja, tidak ada tambahan spasi.

L+1 byte

Page 11: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

18

17. ENUM

(’nilai1’,’nilai2’,..)

Ukuran 1 atau 2 byte tergantung

nilai enumerasinya maks 65535

nilai.

1 atau 2 byte

18. SET

(’nilai1’,’nilai2’,..)

Ukuran 1,2,3,4 atau 8 byte

tergantung jumlah anggota

himpunan maks 64 anggota.

1, 2, 3, 4,

atau 8 byte,

19. TINYBLOB,

TINYTEXT

L+1 byte, dengan L<28.Tipe

TEXT atau BLOB dengan panjang

maksimum 255 karakter.

L+1 byte

20. BLOB L+2 byte, dengan L<216

.Tipe

TEXT atau BLOB dengan panjang

maksimum 65535 karakter.

L+2 byte

2.7. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Model pengembangan perangkat lunak digunakan sebagai dasar dalam

merancang sebuah sistem informasi atau aplikasi yang bertujuan untuk

mengembangkan sistem melalui tahapan-tahapan tertentu. Adapun model

pengembangan perangkat lunak yang digunakan penulis yaitu model air terjun

(waterfall). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak

secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean ,pengujian

dan tahap pendukung (Sukamto et al., 2015, p. 24).

Gambar II.2. Ilustrasi Model Waterfall

Adapun pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial (Sukamto et

al., 2015, p. 26) yaitu :

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Page 12: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

19

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insentif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat

lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat

lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur

perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini

mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke

representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada

tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga

perlu didokumentasikan.

3. Pembuatan Kode Program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari

tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat

pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secar adari segi logic dan fungsional

serta memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan

sesuai dengan yang diinginkan.

5. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance)

Page 13: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

20

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya

kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat

lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau

pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis

spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk

membuat perangkat lunak baru.

2.8. Unified Modeling Language

Desain sistem tidak kalah penting untuk membuat sebuah program karena

perusahaan-perusahaan besar membutuhkan desain sistem untuk project atau program

yang dibuat. Salah satu teknik permodelan sistem berorientasi objek yang sering digunakan

adalah Unified Modeling Language (UML). UML adalah salah satu standar bahasa yang

banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat

analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi

objek (Sukamto et al., 2015, p. 118). Unified Modeling Language (UML) memiliki beberapa

diagram, menurut (Sukamto et al., 2015, p. 119), sebagai berikut :

1. Use Case Diagram

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan

(behavior) sistem informasi yang akan dibuat (Sukamto & Shalahuddin, 2015).

Notasi-notasi yang ada pada Use Case Diagram, sebagai berikut :

a. Actor

Page 14: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

21

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri.

b. Use case

Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling

bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan

menggunakan kata kerja diawal frase nama use case.

c. Association

Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisilpasi pada use case

atau use case memiliki interaksi dengan aktor.

d. Extend

Relasi use case tambahan kesebuah use case dimana use case yang

ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu.

e. Include

Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang

ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau

sebagai syarat dijalankan use case ini.

f. Generalization

Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah

use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari

lainnya.

2. Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran

kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada

Page 15: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

22

pada perangkat lunak . Notasi-notasi yang ada pada Activity Diagram, sebagai

berikut:

a. Status awal

Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah

status awal.

b. Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata

kerja.

c. Percabangan/decision

Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

d. Penggabungan/join

Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan

menjadi satu.

e. Status akhir

Status akhir yang dilakukan oleh sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki

sebuah status akhir.

f. Swimlane

Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggunga jawab terhadap aktivitas

yang terjadi.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut,

yaitu :

a. Rancangan proses bisnis.

b. Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem atau user interface.

Page 16: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

23

c. Rancangan pengujian.

d. Rancangan menu.

3. Component Diagram

Diagram kompenen atau component diagram dibuat untuk menunjukan

organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah

sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan

ada didalam sistem. Notasi-notasi yang ada pada Component Diagram, sebagai

berikut :

a. Package

Package merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih komponen.

b. Komponen

c. Komponen sistem

d. Kebergantungan/Dependency

Kebergantungan antar komponen, arah panah mengarah pada komponen

yang dipakai.

e. Antarmuka/Interface

Sebagai antarmuka komponen agar tidak mengakses langsung komponen.

f. Link

Relasi antar komponen.

4. Sequence Diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima

antar objek. Berikut simbol-simbol yang ada pada Component Diagram :

Page 17: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

24

a. Aktor

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri.

b. Garis Hidup/Lifeline

Menyatakan kehidupan suatu objek.

c. Objek

Menyatakan objek yang berinteraksi pesan

d. Waktu aktif

Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang

terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan

didalamnya.

e. Pesan tipe create

Menyatakan suatu objek membuat objek lain, arah panah mengarah pada

objek yang dibuat.

f. Pesan tipe call

Menyatakan suatu objek memanggil oprasi/metode yang ada pada objek

lain atau diriya sendiri.

g. Pesan tipe send

Menyatakan bahwa suatu objek mengirim data masukan/informasi ke

objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi.

h. Pesan tipe return

Page 18: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

25

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu oprasi atau

metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah

mengarah pada objek yang menerima pengembalian.

i. Pesan tipe destroy

Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah

mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada

destroy.

5. Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi

pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Berikut

simbol-simbol yang ada pada Class Diagram, adalah :

a. Kelas

Kelas pada struktur sistem.

b. Antarmuka (Interface)

Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek.

c. Asosiasi (Association)

Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai

dengan multiplicity.

d. Asosiasi berarah (directed association)

Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas

yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.

e. Generalisasi

Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umum-khusus).

Page 19: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

26

f. Kebergantungan (dependensi)

Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas.

g. Agregasi (aggregation)

Relasi antar kelas dengan makna semua-bagian (whole-part).

6. Deployment Diagram

Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi

komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Berikut simbol-simbol yang ada

pada Deployment Diagram, adalah :

a. Package

Package merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih komponen.

b. Node

Biasanya mengacu pada perangkat keras (hadware), perangkat unak yang

tidak di buat sendiri (software), jika di dalam node disertakan komponen

untuk mengkonsistensikan rancangan maka komponen yang

diikutsertakan harus sesuai dengan komponen yang telah didefinisikan

sebelumnya pada diagram komponen.

c. Kebergantungan/Dependency

Kebergantungan antar node, arah panah mengarah pada node yang dipakai

d. Link

Relasi antar komponen

Page 20: BAB II PENDAHULUAN · Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) Sekumpulan

27