Bab II Pelumas

22
PELUMAS DAN PELUMASAN Fungsi minyak pelumas pada mesin adalah : 1.Sebagai pendingin, membuang panas dari piston, liner, dll. 2.Pencegah gesekan (lubrication), anti wear 3.Sebagai pemisah elemen-elemen mesin. 4.Sebagai perapat (GAS SEALING), mencegah kebocoran gas lewat antara piston (ring) dan liner. 5.Pencegah korosi (anticorrotion), melindungi dari pengaruh senyawa sulfur dan oxidasi. 6.Mengurangi getaran. 7.Sebagai peredam. 8.Pembawa kontaminan (pembersih), membersihkan deposit carbon dan lumpur.

Transcript of Bab II Pelumas

PELUMAS DAN PELUMASAN Fungsi minyak pelumas pada mesin adalah :1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Sebagai pendingin, membuang panas dari piston, liner, dll. Pencegah gesekan (lubrication), anti wear Sebagai pemisah elemen-elemen mesin. Sebagai perapat (GAS SEALING), mencegah kebocoran gas lewat antara piston (ring) dan liner. Pencegah korosi (anticorrotion), melindungi dari pengaruh senyawa sulfur dan oxidasi. Mengurangi getaran. Sebagai peredam. Pembawa kontaminan (pembersih), membersihkan deposit carbon dan lumpur.

MEMELIHARA UMUR ENGINE LEBIH PANJANG 1. Gunakan jenis oil yang tepat. 2. Hindari oil dari kontaminasi. 3. Gunakan fuel yang tepat. 4. Ganti oli secara periodic, sesuai dengan petunjuk factory. 5. Hidari overheat yang terus menerus. 6. Hindari temperatur gas buang yang tinggi.

Bahan dasar minyak pelurnas berasal dari : 1. Minyak dasar mineral 2. Minyak dasar hayati 3. Minyak dasar sintetis KOMPOSISI DASAR OLI Dasar oli terdiri dari suatu campuran senyawa-senyawa hydrocarbon dengan bermacam-macam komposisi. Senyawa hydrocarbon diklasifikasikan kedalam hydrocarbon paraffinic (CnH2n-2) , hydrocarbon naphthenic /naftena (CnH2n) , dan hydrocarbon aromatic (CnHn). Aromatik mempunyai sifat pelumasan yang baik tetapi tidak tahan oksidasi. Paraffin dan naftena lebih stabil tetapi tidak dapat menggantikan aromatik secara keseluruhan. Karena tipe aromatik tertentu bertindak sebagai penghalang oksidasi dan parafin murni tidak mempunyai sifat pelumasan yang baik.

Perbedaan yang lain yaitu aromatik mempunyai viskositas rendah, naftena mempunyai viskositas sedang, dan paraffin mempunyai viskositas tinggi. Oksidasi minyak mineral umumnya menyebabkan meningkatkan viskositas serta terbentuknya asam dan zat yang tidak dapat larut.

HYDROCARBON PARAFFINIC

HYDROCARBON NAPHTHENIC

HYDROCARBON AROMATIC

KOMPOSISI ADDITIVE Oli pelumas engine, pelumas roda gigi dan oli hidrolik diproduksi dengan menambahkan paket-paket additive berlainan kedalam oli dasar. Para supplier (pabrik) oli mengembangkan oli-oli aslinya dengan perpaduan tipe-tipe additive yang berlainan atau dengan pengambilan bermacam-macam metode penyulingan oli dasar. Sehingga ada beberapa perbedaan performance untuk setiap merek oli.

Zinc Dialkyl Dithio Phosphates (ZnDTP)

Sifat-sifat minyak pelumas yang penlu diketahui antara lain: 1. Viskositas (viscosity) 2. Indek viskositas (viscosity index) 3. Titik tuang ( pouring point ) 4. Titik nyala (flash points) 5. Angka kebasaan (total base number or TBN) 1. Viskositas minyak pelumas

Viskositas minyak pelumas ada duajenis: 1.Viskositas dinamik 2.Viskositas kinematik

Viskositas dinamik ( ) disebut juga sebagai viskositas mutlak, yang didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan geser yang terjadi dengan perubahan kecepatan dan perubahan ketebalan minyak pelumas.

Setiap lapisan tersebut akan memberikan tegangan geser ( ) sebesar F/A yang seragam, dengan kecepatan lapisan fluida yang paling atas sebesar v dan kecepatan lapisan fluida paling bawah sama dengan nol. Maka kecepatan geser ( ) pada lapisan fluida di suatu tempat pada jarak y dari bidang tetap, dengan tidak adanya tekanan fluida menjadi :

Viskositas kinematik (baca nu) didefinisikan sebagai perbandingan antara viskositas dinamik dengan massa jenisnya ( ).

VISKOSITAS KINEMATIK adalah : UKURAN KETAHANAN FLUIDA UNTUK TIDAK MENGALIR DIBAWAH PENGARUH GAYA GRAVITASINYA SENDIRI PADA TEMTERATUR TERTENTU (umumnya 40C atau 100C) dinyatakan dalam satuan centi Stoke (cSt) atau dalam unit SI dengan m/s sama dengan 10 cSt. Satuan lain viskositas kinematik adalah Saybolt Universal Seconds (SUS) dan Saybolt Furol Seconds (SFS)Klasifikasi terlihat dalam tabel. Huruf W artinya pada temperaturre rendah, mudah mengalir. Multigrade SAE 15W- 40, oil ini mempunyai pelumasan yang baik sampai 15 deg C, dan seperti oli SAE 40 pada temperatu 100 deg. C. winter dan menjamin oil Sebagai contoh, dalam mempunyai kemampuan memiliki viskositas sama

2. Indeks viskositasIndeks viskositas adalah konstanta yang menunjukkan pengaruh temperatur terhadap viskositas. Indeks viskositas besar artinya pengaruh temperatur terhadap perubahan viskositas rendah dengan kata lain stabil atau sukar berubah. Sebaliknya, indeks viskositas rendah artinya pengaruh temperatur terhadap perubahan viskositas tinggi, dengan kata lain viskositas mudah berubah/labil. Indeks viskositas berubah disebabkan karena pemakaian, kontaminan, dan penambahan bahan tambah (additive).

HUBUNGAN ANTARA VISCOSITY DENGAN TEMPERATUR Kekuatan oil film berbeda untuk setiap tingkat visco-sity. Bila oil ber-viscosity rendah digunakan pada temperatur tinggi, oil film pecah, dan menyebabkan kerusakan (seizure) pada bearing. Gambar bawah menggambarkan hubungan antara viscositygrade dengan seizure temperature bearing. Adalah sangat penting untuk memilih oil sesuai dengan ambient temperature, dan harus diperhatikan terhadap perubahan viscosity yang disebabkan karena engine overheating atau oil cooler kurang sempurna.

HUBUNGAN ANTARA UMUR OIL DENGAN TEMPERATUR Bila temperatur oil naik, tidak hanya viscosity yang drop, tetapi umurnya juga berkurang. Seperti gambar bawah, umur dari oilengine berkurang sampai 50% jika oil yang diguna-kan pada temperatur 100C diatas temperaturspesifiknya. Untuk alasan ini, perlu diperhatikan untuk mencegahkenaikan temperatur oil yang disebabkan karenaengine overheating akibat rusak water pump, rusak cooler, buntu radiator, atau air pendingin kurang.

Besarnya indeks viskositas minyak pelumas ditentukan dengan mengukur viskositas minyak pelumas tersebut pada 40C dan pada 1000 C.Harga indeks viskositas antara 0-100 dinyatakan dengan rumus: