BAB II new.docx

27
BAB II LANDASAN TEORI A. Pendidikan Non F ormal 1. Pengertia n Pendidikan Non F ormal Pendi di kan nasional, sebagai salah satu sistem dari su pr a si st em  pembangunan nasional, memiliki tiga subsistem pendidikan sebagaimana ya ng te rcantum da la m Un da ng-u ndan g Sisdiknas ta hun 2003 ya it u  pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Pendidikan formal disebut juga pendidikan sekolah sedangkan pendidikan nonformal dan informal tercakup ke dalam pendidikan luar sekolah. enurut pengertian Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pasal ! ayat !2 "Pendidikan #on $ormal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang% sedangkan ayat !3 menyatakan "Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan%. & Pendidikan tidak hanya didapat dengan sistem pendidikan formal, akan tetapi dengan adanya pendidikan yang bersifat in formal dan non formal ini, akan membantu si anak untuk lebih mendalami lagi ilmu pengetahuan diluar sekolah seperti dengan tambahan pelajaran les, belajar membaca, menulis, menghitung bahkan pembelajaran pada al-Qur’an sesuai dengan baik dan lancar . 10 'oombs ()risnamansyah, 2003* !&+ mendefinisikan nonformal education seb agai setiap keg iat an pendidikan yang dio rg anisasikan di lua r siste m 9 asbulloh, !asar-dasar "lmu Pendidikan, # $akarta% P& 'aja (ra)ndo Persada, *009 +, edisi-, h. 9 10 as/ardi uhammad min, Pendidikan Karakter Anak Bangsa, #$akarta% aduose, *011+, h. 20

Transcript of BAB II new.docx

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 1/27

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pendidikan Non Formal1. Pengertian Pendidikan Non Formal

Pendidikan nasional, sebagai salah satu sistem dari supra sistem

 pembangunan nasional, memiliki tiga subsistem pendidikan sebagaimana

yang tercantum dalam Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 yaitu

 pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal.

Pendidikan formal disebut juga pendidikan sekolah sedangkan pendidikan

nonformal dan informal tercakup ke dalam pendidikan luar sekolah.enurut pengertian Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pasal ! ayat !2

"Pendidikan #on $ormal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal

yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang% sedangkan ayat

!3 menyatakan "Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan

lingkungan%.&

Pendidikan tidak hanya didapat dengan sistem pendidikan

formal, akan tetapi dengan adanya pendidikan yang bersifat

in formal dan non formal ini, akan membantu si anak untuk

lebih mendalami lagi ilmu pengetahuan diluar sekolah seperti

dengan tambahan pelajaran les, belajar membaca, menulis,

menghitung bahkan pembelajaran pada al-Qur’an sesuai

dengan baik dan lancar.10

'oombs ()risnamansyah, 2003* !&+ mendefinisikan nonformal education

sebagai setiap kegiatan pendidikan yang diorganisasikan di luar sistem

9 asbulloh, !asar-dasar "lmu Pendidikan, # $akarta% P& 'aja (ra)ndoPersada, *009 +, edisi-, h. 9

10 as/ardi uhammad min, Pendidikan Karakter Anak Bangsa,#$akarta% aduose, *011+, h. 20

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 2/27

9

 persekolahan yang mapan baik dilakukan secara terpisah atau sebagai bagian

 penting dari kegiatan yang lebih besar, dilakukan secara sengaja untuk 

melayani peserta didik tertentu guna mencapai tujuan belajarnya.Sedangkan menurut Sudjana, pendidikan luar sekolah telah hadir di dunia

ini sama tuanya dengan kehadiran manusia yang berinteraksi dengan

lingkungan di muka bumi ini dimana situasi pendidikan ini muncul dalam

kehidupan kelompok dan masyarakat. egiatan pendidikan dalam kelompok 

dan masyarakat telah dilakukan oleh umat manusia jauh sebelum pendidikan

sekolah lahir di dalam kehidupan masyarakat. Pada aktu permulaan

kehadirannya, pendidikan luar sekolah dipengaruhi oleh pendidikan informal,yaitu kegiatan yang terutama berlangsung dalam keluarga dimana terjadi

interaksi di dalamnya berupa transmisi pengetahuan, keterampilan, sikap,

nilai, dan kebiasaan. Pada dasarnya kegiatan tersebut menjadi akar untuk 

tumbuhnya perbuatan mendidik yang dikenal deasa ini.!!

alam perkembangan selanjutnya, kelompok-kelompok yang terdiri dari

keluarga-keluarga mengadopsi pola transmisi tersebut ke dalam kehidupan

kelompok seperti keterampilan bercocok tanam. egiatan belajar-

membelajarkan tersebut yang dilakukan untuk melestarikan dan meariskankebudayaan secara turun temurun itulah yang termasuk ke dalam kategori

 pendidikan tradisional yang kemudian menjadi akar pertumbuhan pendidikan

luar sekolah.Sejak aal kehadirannya di dunia ini, pendidikan luar sekolah telah

 berakar pada tradisi dan adat istiadat yang dianut oleh masyarakat yang

mendorong penduduk untuk belajar, berusaha, dan bekerjasama atas dasar 

nilai-nilai budaya dan moral yang dianut oleh masyarakat tersebut. /al ini

 biasanya terdapat dalam pepatah dan nasehat para orang tua yang intinya

11 3udjana, Pendidikan Luar Sekolah. Wawasan, Sejarah Perkembangan,

Falasafah, Teori Pendukung, Asas. #andung, 4alah Production, *001+ h. 56

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 3/27

10

mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan belajar, berusaha, dan

 bekerjasama dalam masyarakat.

Pendidikan 7onformal sejatinya diberikan kepadamasyarakat sebagai pengganti, penambah atau pelengkap

pendidikan formal. erfungsi mengembangkan potensi

peserta didik yang menekankan pada penguasaan dan

pengetahuan keterampilan fungsional serta mengembangkan

sikap dan kepribadian yang profesional. encakup

pendidikan life skill, P8!, pendidikan kepemudaan,

pemberdayaan perempuan, pendidikan keterampilan danbisa dalam bentuk kursus-kursus.

enurut Undang Undang #o. 20 )ahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

 #asional yang dimaksud dengan pengertian pendidikan non formal adalah

 jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara

terstruktur dan berjenjang.!2  )erdapat beberapa jenis lembaga pendidikan

yang menyediakan layanan pendidikan non-formal di ndonesia, yaitu*a. Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-

PLSP) :  adalah unit pelaksana teknis di lingkungan epartemen

Pendidikan #asional di bidang pendidikan luar sekolah. 1P-PSPmempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan pengembangan program 23 serta fasilitasi pengembangan sumberdaya pendidikan luar sekolah berdasarkan kebijakan epartemen Pendidikan #asional.

 b. Balai Pengembangan egia!an Bela"ar (BPB):  adalah unit pelaksana teknis di lingkungan inas Pendidikan Propinsi di bidang pendidikan luar sekolah. 1P1 mempunyai tugas untuk mengembangkan model program pendidikan luar sekolah sesuaidengan kebijakan inas Pendidikan Propinsi dan kharakteristik  propinsinya.

c. Sanggar egia!an Bela"ar (SB): adalah unit pelaksana teknis inas

Pendidikan abupatenota di bidang pendidikan luar sekolah(nonformal+. S1 secara umum mempunyai tugas membuat percontohan program pendidikan nonformal, mengembangkan bahan

1* asbulloh, !asar-dasar "lmu Pendidikan, # $akarta% P& 'aja (ra)ndoPersada, *009 +, edisi-, h. 9

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 4/27

11

 belajar muatan lokal sesuai dengan kebijakan dinas pendidikankabupatenkota dan potensi lokal setiap daerah.

d. Pu#a! egia!an Bela"ar $a#%araka! (PB$): Suatu lembaga milik masyarakat yang pengelolaannya menggunakan a4as dari, oleh danuntuk masyarakat. P1 ini merupakan ahana pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat sehingga mereka semakin mampu untuk memenuhi kebutuhan belajarnya sendiri. P1 merupakan sumber informasi dan penyelenggaraan berbagai kegiatan belajar pendidikankecakapan hidup sebagai perujudan pendidikan sepanjang hayat.

e. Lembaga PN& #e"eni#: adalah lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, yang memberikan pelayanan pendidikannonformal berorientasi life skillsketerampilan dan tidak tergolong kedalam kategori-katagori di atas, seperti5 P), 6rganisasi Perempuan,

S dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

!3

alam hal ini perlu disadari baha pengembangan masyarakat itu akan

lancar apabila di masyarakat itu telah berkembang moti7asi untuk 

membangun serta telah tumbuh kesadaran dan semangat mengembangkan

diri ditambah kemampuan serta ketrampilan tertentu yang dapat

menopangnya, dan melalui kegiatan pendidikan, khususnya pendidikan

nonformal diharapkan dapat tumbuh suatu semangat yang tinggi untuk 

membangun masyarakat desanya sendiri sabagai suatu kontribusi bagi

 pembangunan bangsa pada umumnya.8dapun Pendidikan 8gama slam berkaitan dengan dua istilah kata yaitu%

Pendidikan dan slam%. alam hal ini slam merupakan normanilai atau

ajaran yang menjadi dasar sifat pendidikan yang dilaksanakan. engan kata

lain pendidikan slam adalah pendidikan yang berdasarkan ajaran slam atau

Pendidikan dalam slam.

enurut anggulung, Pendidikan slam tercakup dalam delapan

 pengertian' yaitu 8t-)arbiyyah 8d-in (Pendidikan keagamaan+, 8t-)a9lim

fil slamy (pengajaran keislaman+, )arbiyyah 8l-uslimin (Pendidikan

15 http%pengertian-de)nisi-adalah.blogspot.com*0150pengertian-pendidikan-formal-dan-non.html di akses pada tanggal *0 3eptember*01

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 5/27

1*

orang-orang islam+, 8t-tarbiyyah fil slam (Pendidikan dalam islam+, 8t-

)arbiyyah :inda uslimin (pendidikan dikalangan 6rang-orang slam+, dan

8t-)arbiyyah 8l-slamiyyah (Pendidikan slami+.Sedangkan enurut ;amayulis "Pendidikan slam didasarkan pada

falsafah hidup umat slam dan tidak didasarkan pada falsafah hidup suatu

negara, sebab sistem pendidikan slam tersebut dapat dilaksanakan dimana

saja dan kapan saja tanpa dibatasi oleh ruang dan aktu.%!< alam hal ini

dasar pendidikan slam yaitu mengarah kemana anak didik akan dibaa,

untuk meujudkan tujuan pendidikan slam yaitu membentuk anak didik 

menjadi manusia (deasa+ muslim yang berta=a kepada 8llah dankepribadian muslim.

r. >akiah rajat mengatakan "bahasanya agama perlu ditanamkan

sejak kecil kepada anak-anak akan merupakan bagian dari unsur-unsur 

kepribadian, akan bertindak menjadi pengendali dalam menghadapi segala

keinginan dan dorongan-dorongan yang timbul. arena keyakinan agama

yang menjadi bagian dari kepribadian itu, yang akan mengatur sikap dan

tingkah laku seseorang secara otomatis dari dalam. an ia tidak akan

mengambil yang bukan haknya bukan karena nantinya takut ketahuanataupun dikenakan hukuman pemerintah dan masyarakat, akan tetapi ia takut

akan kemarahan dan kehilangannya ridho 8llah S?) yang dipercayainya

itu%.!@

Pendidikan 8gama slam yang dilaksanakan di negara kita termasuk 

 bagian dari Pendidikan #on $ormal yang tujuannya membimbing, membina,

1 'amayulis, lmu Pendidikan slam, #$akarta% :alam ulia, *00+, cet.;"",h.1*1

12 <akiah !rajat, lmu Pendidikan slam, #$akarta% umi ksara,*01+,h.0

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 6/27

15

dan mendasari kehidupan anakumat slam dengan nilai-nilai agama agar 

hidup sesuai dengan ajaran slam%.!A

2. Asas Pendidikan Non FormalPendidikan luar sekolah didasari oleh empat asas yaitu

asas kebutuhan, asas pendidikan sepanjang hayat, asas

rele=ansi dengan pembangunan masyarakat, dan asas

/a/asan ke masa depan. !alam hal ini perhatian lebih

ditujukan pada asas pendidikan sepanjang hayat yang

rele=an dengan topik yang sedang dibahas. a/es,

mengemukakan beberapa karakteristik pendidikan sepanjanghayat, antara lain%

a. Pendidikan sepanjang hayat tidak hanya terbatas pada

pendidikan orang de/asa, tapi juga meliputi serta

menyatukan semua tingkat pendidikan prasekolah, 3!,

3>&P dan seterusnya. "ni merupakan pandangan

pendidikan secara menyeluruh. erdasarkan

karakteristik di atas maka pendidikan prasekolah telah

diakui sebagai bagian dari pendidikan sepanjang hayat.

al yang sama juga diungkapkan oleh ?orth, ?., yang

mengemukakan bah/a pendidikan tidak boleh menolak

anak di ba/ah umur enam tahun dan menganjurkan

pendidikan anak-anak a/al yang disebutnya @!arl"  !d.

 &iga tujuan pokok @!arl"   !dA, yang meliputi

perlengkapan stimulasi, membantu pemahaman

identitas, dan menciptakan pengalaman sosialisasi yang

tepat. spek terpenting anjuran ?orth ialah pendidikan

16 !rs. .. lisuf 3abri, Pengantar lmu Pendidikan, !iterbitkan oleh 8"7 $akarta Press, *012, cet ke-1, h. 19-121.

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 7/27

1

anak usia dini sebagai fase pertama sistem pendidikan

seumur hidup. "a menyarankan bah/a tujuannya harus

memuat pengembangan keterampilan untuk

mendayagunakan informasi dan simbol-simbol,

meningkatkan apresiasi bermacam-macam mode

ekspresi diri, memelihara keinginan dan kemampuan

berpikir, menanamkan keyakinan setiap anak tentang

kemampuannya untuk belajar, membantu perasaan

harga diri, dan akhirnya, meningkatkan kemampuan

untuk hidup dengan orang lain.?orth melihat pendidikan anak usia dini meliputi

=ariable yang kompleks dalam bidang kognitif, moti=asi

dan sosio aBektif yang jika berkembang dengan tepat

akan menjadi basis pemenuhan diri dalam kehidupan.

al ini pun senada dengan prinsip pendidikan dalam

islam yang berlangsung sejak anak dilahirkan sampai

mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir

hidupnya seperti sabda 7abi uhammad 3?%CDEFG HFI CJKFG LM NOFGGROST

#Tuntutlah ilmu dari buaian sam$ai liang lahad%.

# .' "bn bd. ar +.1U

b. 'umah memegang peranan pertama, tajam dan penting

dalam memulai proses belajar sepanjang hayat yang

terus berlanjut sepanjang kehidupan indi=idu melalui

proses belajar keluarga. !alam keluargalah anak

pertama kali mendapatkan pengalaman belajarnya

dimana diketahui bersama bah/a keluarga merupakan

1U <akiah !radjat,dkk, lmu $endidikan slam, #$akarta%umi ksara,*01+. Vet. 11, h.6

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 8/27

12

tempat belajar di luar sekolah. !i dalam kehidupan

keluarga ini terjadi interaksi, di dalamnya berupa

transmisi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai, dan

kebiasaan. Pada dasarnya kegiatan tersebut menjadi

akar untuk tumbuhnya perbuatan mendidik yang

dikenal de/asa ini.1

c. Pendidikan >uar 3ekolah !alam Wptimalisasi &umbuh

:embang nak

8ndang-undang 3isdiknas tahun *005 pasal *

menyatakan bah/a pendidikan anak usia dini dapatdiselenggarakan melalui jalur pendidikan formal #&aman

:anak-kanak, 'audatul thfal, atau bentuk lain yang

sederajat+, jalur pendidikan nonformal #:elompok

ermain, &aman Penitipan nak, atau bentuk lain yang

sederajat+, danatau jalur pendidikan informal yang

berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang

diselenggarakan oleh lingkungan.Wleh karena itu sudah se/ajarnya bila peran Pendidikan

>uar 3ekolah yang mencakup pendidikan nonformal dan

informal dalam memberikan pelayanan pendidikan dini

kepada anak-anak yang tak memperoleh pendidikan di jalur

pendidikan formal.19

3. Komponen Pendidikan NonformalSebagai suatu sistem, Pendidikan memiliki komponen-komponen yang

saling berhubungan dan berintegritas menjadi suatu kesatuan yang utuh.

1 "bid, h. 52

19 3udjana, Pendidikan Luar Sekolah. Wawasan, Sejarah Perkembangan,

Falasafah, Teori Pendukung, Asas. #andung, 4alah Production, *001+ h. 2U

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 9/27

16

asing-masing komponen saling berinteraksi, yaitu saling berhubungan

secara aktif dan saling mempengaruhi.20 

Pada dasarnya pendidik dan anak didik merupakan komponen utama

dalam pendidikan formal maupun non formal. Pendidik dan )enaga

ependidikan (P)+ dijelaskan dalam UU Sisdiknas #omor 20 )ahun 2003

Pasal ! ayat @ dan A yaitu* )enaga kependidikan adalah anggota masyarakat

yang mengabdikan diri dan untuk menunjang penyelenggraan pendidikan.

Selanjutnya dalam pendidikan nonformal tenaga kependidikan ini disebut

 pengelola. Sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang

 berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, idyaisara,tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan

kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Pada tulisan ini pendidik difokuskan pada tutor pendidikan nonformal. 2!

Pada dasarnya baik pendidik maupun tenaga kependidikan memiliki

 peran dan tugas yang sama yaitu melaksanakan berbagai akti7itas yang

 berujung pada terciptanya kemudahan dan keberhasilan sisa dalam belajar.

/al ini dipertegas dalam UU #o.20 )ahun 2003 tentang SS#8S Pasal

3& yaitu tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengaasan, dan pelayanan teknis untuk 

menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Serta pendidik 

merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan

 pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian

masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

*0 &im Pengembangan :!P :urikulum dan Pembelajaran, :urikulum danPembelajaran,# $akarta% P& 'aja (ra)ndo Persada,*01*+, cet. :e *.h. 12

*1 !epartemen Pendidikan 7asional. #*005+, &ndang'&ndang ( )o.*+

Tahun *++ Tentang Sistem Pendidikan )asional, #  $akarta% !epartemenPendidikan 7asional+, h. 1*

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 10/27

1U

alam Pendidikan #on $ormal juga terdapat komponen-komponen

lainnya, seperti5 Pimpinan Pengelola lembagakursus, B Sumber belajar, (c+

?arga belajar, urikulumProgram belajar, Prasarana belajar,Sarana belajar,

)ata Usaha lembaga belajar, ana belajar, rencana pengembangan, Usaha-

usaha bersifat pengabdian, /asil belajar, dan )ujuan belajar. an diantara

komponen-komponennya ada komponen pokok, komponen umum, dan

komponen-kompone penunjang.22

B. Bimbingan Membaca Al-Qr!an1. Pengertian Bimbingan Membaca

Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata"Cuidance% berasal dari kata kerja "to guide% yang mempunyai arti

menunjukan, membimbing, menuntun ataupun membantu.23

1imbingan adalah proses pemberian bantuan kepada indi7idu agar 

mampu memahami diri dan lingkungannya. stilah bantuan salam bimbingan

tidak diartikan sebagai bantuan material (seperti5 uang, hadiah, sumbangan,

dll+, melainkan bantuan yang bersifat menunjang bagi pengembagan pribadi

 bagi indi7idu yang dibimbing.2<

enurut ;ochman #ataidjaja dalam Syamsu Dunus, mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada indi7idu yang

dilakukan secara berkesinambungan, supaya indi7idu tersebut dapat

memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat

** urhanuddin, Analisis Administrasi -anajemen dan Ke$emim$inan

Pendidikan, #$akarta% umi ksara, 199+ h. 0.

*5 allen , Bimbingan Konseling dalam slam, #$akarta, P& "ntermasa,*00*+, h. 5

* http///.pengertianahli.com*010Upengertian-bimbingan.htmlXmY1 diakses pada tanggal * 7o=ember *01

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 11/27

1

 bertindak secara ajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan

sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya.2@

Sedangkan membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta

dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak 

disampaikan oleh penulis melalui media kata-katabahasa tulis. Suatu proses

yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan

terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar kata-kata secara indi7idual

akan dapat diketahui. embaca merupakan kerja sama beberapa

keterampilan, yakni mengamati, memahami dan memikirkan.2A 8dapun sebab realisasi baca tulis fungsional itu harus memuat dua hal,

yaitu*!. emberikan kecakapan (3+ diantaranya adalah membaca, menulis,

menghitung yang fungsional bagi anak-anak.2. enyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk 

mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya itu.2E

2. Pengertian Al-Qr!anl-Qur’an secara bahasa sama dengan ira/ah, yaitu akar

kata dari ara/a.ira/atan wa ur/aanan, ia merupakan

bentuk mashdar menurut /ajan dari kata fu/lan. entuk kata

kerjanya adalah Zara’a yang berarti mengumpulkan dan

menghimpun.*

*2 3yamsu [unus, landasan Bimbingan dan Konseling, #andung% P&'emaja 'osdakarya, *006+ cet. :e-*, h. 6

*6 :undharu 3addhono, eningkatkan :eterampilan erbahasa "ndonesia,#andung% P& :arya Putra !ar/ati, *01*+, h.6

*U Prof. !rs. 3oelaiman $oesoef, Konse$ 0asar Pendidikan Luar Sekolah, #$akarta%umi ksara, 199*+, cet. ke-1, h.50.

* anna’ l-Qathathanan, Pengantar Studi lmu Al'1ur/an,# $akarta %Pustaka l :autsar, *006+, cet. 1, h. 1*

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 12/27

19

!engan demikian, lafal l-Qur’an dan Qira’ah secara

bahasa berarti menghimpun dan memadukan sebagian huruf-

huruf dan kata-kata dengan sebagian lainnya. 4irman llah

dalam l-Qur’an%   

  !  "#$

%$&  '()*$

 +! @3esungguhnya atas tanggungan kamilah

mengumpulkannya #di dadamu+ dan #membuatmu pandai+membacanya. apabila :ami telah selesai membacakannyaaka ikutilah bacaannya ituA.*9

8l-Fur9an merupakan pedoman umat slam yang diturunkan melalui

malaikat Gibril kepada hati ;asulullah S8?, kehadiran al-Fur9an telah

memberi pengaruh yang luar biasa bagi lahirnya berbagai konsep yang

diperlukan manusia dalam berbagai bidang kehidupan. arena kajian al-

Fur9an adalah kitab pendidikan.30

8llah S?) berfirman *,-  ./01  23456

7839&  44$  :;

<=> ?@4A; BC%D@EFGH

IJ4F0  K3>LM;

!:N; O@ulan 'amadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan

#permulaan+ l Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan

*9 l-Qur’an dan &erjemahannya, !epartemen gama '", #andung % $am’atul ali rt,*00U+, h.22U

50 3alih bdullah 3alih, slami2 !du2ation,3 1ur/ani2 4utlook , #esir% !aral- 3yuruZ, 19U+, cet. ke-1, . 9.

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 13/27

*0

penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda#antara yang hak dan yang bathil+A.51 

erbicara tentang bimbingan membaca l-Qur’an sangat

erat kaitannya dengan tujuan bimbingan itu sendiri, yakni

kemampuan anak. !alam :amus ahasa "ndonesia,

kemampuan diartikan dengan @kesanggupan, kecakapanA.**

 $adi dapat disimpulkan bah/a kemampuan membaca adalah

suatu kesanggupan dan kecakapan melafalkan apa yang

tertulis dengan benar.

!ari pengertian kemampuan membaca tersebut di atas,maka kemampuan membaca l-Qur\an dapat diartikan

dengan kesanggupan dan kecakapan melafalkan bacaan ayat-

ayat l-Qur\an dengan baik dan benar yaitu sesuai dengan

tuntutan "lmu taj/id. 3edangkan "lmu taj/id adalah suatu

ilmu yang mempelajari bagaimana membaca l-Qur\an

dengan bagus dan benar dalam mengeluarkan huruf-huruf 

yang dibaca satu persatu sehingga menjadi bacaan yang

benar. :emampuan membaca l-Qur\an tersebut dapat dilihat

dari cara pengajaran l-Qur\an yang meliputi%a. Pengenalan huruf hijaiyah, yaitu huruf rab dari lif 

sampai dengan [a #alif, ba, ta+. dapun huruf hijaiyah

yang terdapat dalam l-Qur’an sebanyak 50 huruf.

 [aitu %

H I J K L M N O Q R T V

 W X Y Z [ \ T ] ^ _ `  

51 !epartemen gama '", lZuran dan &erjemahnya..h. *

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 14/27

*1

b. Vara membunyikan masing-masing huruf hijaiyah dan

sifat-sifat huruf itu] ini dibicarakan dalam ilmu makhraj.

dapun tempat keluarnya huruf di bagi menjadi 2.

 [aitu % &enggorokan, rongga mulut, lisanlidah, dua bibir,

rongga hidung.c. entuk dan fungsi tanda baca, seperti syakal, syaddah,

tanda panjang #mad+, tan/in dan sebagainya.d. entuk dan fungsi tanda berhenti baca #/aZaf+, seperti

/aZaf mutlak, /aZaf ja/a^ dan sebagainya.e. Vara membaca, melagukan dengan bermacam-macam

irama dan bermacam-macam Ziraat yang dimuat dalam"lumu Qiraat dan "lmu 7agham.5*

3. Metode Pembela"aran Membaca Al-Qr!an!alam :amus esar ahasa "ndonesia disebut bah/a

@etode adalah cara kerja yang bersistem untuk

memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai tujuan

yang telah ditentukanA.55 3eiring dengan itu, ahmud [unus

mengatakan @etode adalah jalan yang hendak ditempuholeh seseorang supaya sampai kepada tujuan tertentu, baik

dalam lingkungan perusahaan, atau perniagaan, maupun

dalam kupasan ilmu pengetahuan dan lainnyaA.5

Sedangkan 1elajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur 

yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang

5* <akiah !radjat,dkk, -etodik Khusus Pengajaran Agama slam, #$akarta%umiksara, *00+. h. 91.

55 !epartemen Pendidikan dan :ebudayaaan, Kamus Besar Bahasa

ndonesia, #$akarta% alai Pustaka, 1992+, _d.*, cet ke-, h. 62*-625

5 ahmud [unus, lmu -engajar , #$akarta% Pustaka uahmadiyah, 1992+,Vet ke-1. h. 90

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 15/27

**

 pendidikan. an berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu

tergantung pada proses pembelajaran yang dialami sisa, baik ketika ia

 berada diluar sekolah ataupun dilingkungan rumah dan keluarganya sendiri.3@

 $adi, metode pembelajaran l-Qur’an adalah suatu cara

yang sistematis guna memudahkan guru untuk mencapai

tujuan yang telah direnacanakan yaitu supaya sis/a bisa

atau kompoten membaca l-Qur’an dengan lancar dan sesuai

dengan kaidah ilmu taj/id.Pada saatnya masyarakat mulai merasakan kebutuhan

akan belajar l-Zur’an, maka para pakar sekaligus para

pemerhati pembelajaran alZuran melakukan upaya-upaya

untuk mencari solusi agar belajar membaca al Zuran menjadi

lebih mudah dan diminati. 3eiring dengan perkembangan

^aman, sejak pertengahan abad 19, banayak metode-metode

pengajaran baca alZuran. ulai dari yang dianggap klasik

seperti al-baghdady, kemudian dilanjutkan dengan metode

yang bernama Ziroati, dan sebagainya. etode-metode

tersebut disusun secara sistematis dan diupayakanmencakup materi-materi yang dibutuhkan, terdiri dari

beberapa jilid dan setiap jildi memiliki tahapan serta target

kemampuan yang terencana.gar dapat membaca alZuran dengan baik dan benar

maka usaha yang harus kita lakukan yaitu dengan cara

bertahap. dapun cara-cara yang dapat kita lakukan,

diantaranya%

521l/i asan, Kamus Besar Bahasa ndonesia, #$akarta % alai Pustaka, *001+, h.U0U.

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 16/27

*5

enurut hus sya)i, cara mudah belajar membaca

alZuran itu secara garis besar seseorang harus menguasai 2

hal yaitu%a. enguasai huruf hijaiyah yan berjumlah * huruf berikut

makharijal hurufnya. al ini dikarenakan untuk bisa

membaca alZuran, 90` ditentukan oleh penguasaan huruf 

hijaiyyah dan selebihnya 10` lagi sisanya seperti tanda

baca, hukum dan lain-lainnya.b. menguasai tanda baca # a, i, u, atau disebut fathah kasrah

dan dhammah+.c. menguasai isyarat baca seperti panjang, pendek, dobel

#tasydid+, dan seterusnyad. enguasai hukum-hukum taj/id seperti cara baca

dengung, samar, jelas, dan sebagainya.e. >atihan yang istiZamah dengan seorang guru yang ahli.56

3edangkan menurut <akiah !rajat dalam bukunya yang

berjudul -etodik Khusus Pengajaran Agama slam, bah/a

yang paling penting dalam pengajaran alZuran ialah

@engenal keterampilan mrmbaca alZuran dengan baik dan

sesuai dengan kaidah yang disusun dalam ilmu taj/id.

3elanjutnya latihan dan pembiasaan pengucapan huruf 

dengan makhrajnya yang benar pada tingkat permulaan.

 [ang akan membantu dan mempermudah mengajarkan

taj/id. 5U

56 http%agussya)i. logspot.com*0009 cara mudah belajar membacaalZuran.diakses pad * agustus *01

5U !^akiah !rajat, dkk, -etode Khusus Pengajaran Agama slam, #$akarta% umiksara, *00+, _d-*, Vet ke-5. h.59

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 17/27

*

!ari beberapa uraian diatas yang paling terpenting agar

dapat membaca l-Qur’an terlebih dahulu yaitu seorang anak

harus dapat mengenal hurtuf-huruf hijaiyyah dan terus

praktek bagaiman cara pengucapan makhraj yang baik dan

benar, kemudian selalu berlatih membaca alZuran dirumah

oleh seorang guru yang ahli mahir dalam membaca alZuran.3elain itu, untuk mempermudah sis/a dalam

melaksanakan belajar membaca alZuran, hendaknya

dipenuhi fasilitas dan sarannya seperti, alat-alat untuk

mengaji, misalnya% l-Qur’an, buku-buku ilmu taj/id, kursi,meja dan sebagainya, hal-hal tersebut memungkinkan sis/a

dapat terkesan untuk selalu membaca alZuran.:eberhasilan suatu program, terutama pengajaran dalam

proses belajar mengajar tidak terlepas dari pemilihan

metode. Pada sekarang ini begitu banyaknya metode belajar

membaca alZuran yang digunakan, yang tujuannya untuk

meningkatkan kemampuan belajar sis/a. !iantaranya yaitu%

a Metode Al Bag#dad$etode aghdady berasal dari aghdad "rak. etode l-

aghdady adalah metode tersusun #tarkibiyah+,

maksudnya yaitu suatu metode yang tersusun secara

berurutan dan merupakan sebuah proses ulang atau lebih

dikenal dengan metode alif, ba, ta’. etode ini adalah yang

paling lama muncul dan yang pertama berkembang di

"ndonesia.

b. Metode %attai$a#dalah suatu metode pengajaran membaca alZuran

dengan pendekatan pengenalan huruf arab, tanda baca

melalui huruf latin.

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 18/27

*2

c. Metode Al-Bar&ietode ini sifatnya bukan mengajar namun mendorong,

disini sis/a dianggap telah memiliki persiapan denganpengetahuan yang tersedia. 3is/a membuka atau melihat

peragpapan tulis, tidak dalam keadaan kosong. :arena

sudah punya kesiapan, maka sis/a hanya membaca,

memisah, memilih dan memandu sendiri.d. Metode i&ro

etode ini disusun oleh ustad^ s’ad uman yang

berdomilisi di [ogyakarta. etode "Zro adalah suatu

metode membaca alZuran yang tidak menekankanlangsusng pada latihan membaca. dapun buku panduan

iZro terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana,

tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna.odel pengajaran metode iZro yaitu, a+. Vara elajar

3is/a ktif #V3+, guru tak lebih hanya sebagai

penyimak, bukan penuntun bacaan, b+. Pri=at, guru

menyimak seorang dengan seorang, c+. sisten, yaitu jika

guru tidak mencukupi, murid yang mahir bisa turut

membantu mengajar murid-murid yang lainnya.5 

'. Pengertian Metode Al-Bag#dad$etode 8l baghdady adalah metode tersusun (tarkibiyah+. aksudnya

suatu metode yang tersusun secara berurutan dan merupakan sebuah proses

ulang atau lebih dikenal dengan sebutan metode alif, ba9, ta9. etode ini

adalah metode yang paling lama muncul dan metode pertama yang

 berkembang di ndonesia.3&

etode ini disebut juga dengan metode "eja%, berasal dari 1aghdad masa

 pemerintahan khalifah 1ani 8bbasiyah. tidak tahu secara jelas dan pasti siapa

5 &ombak lam, -etode -emba2a -enulis Al'1uran 5 Kali Pandai,#$akarta% P&. 'ineka Vipta, 1992+, h.15

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 19/27

*6

 penyusunnya. etode ini berkembang secara merata di tanah air lebih dari

seabad.

Vara pembelajaran metode ini adalah%a. afalan b. _jac. oduld.  &idak =ariatif e. Pemberian contoh yang absolut.0

(. Karakteristik Metode Al-Bag#dad$etode 8l 1aghdady memiliki ciri khas yakni langsung memperkenalkan

seluruh huruf-huruf, dan saat huruf-huruf tersebut diberi tanda baca 7ocal

(fathah, kasroh, dhommah+, suku kata tersebut dieja mempergunakan bunyi

huruf aslinya5 seperti5 V V V alif fatah dibaca "a%, alif kasroh dibaca %i%, alif 

dhomah dibaca "u%.)eknik 8l 1aghdadi dibuat untuk memudahkan setiap lapisan masyarakat

mempelajari 8l Fur9an. odel bukunya menggunakan sistem Struktur,

8nalisa dan Sintesis atau S8S, padat dan ringkas serta kreatif melalui

 penemuan 8lat 1antu engajar (81+ yang biasanya disebut alat ketuk 8lat

ketuk ini dipercayai boleh menarik minat sisa untuk belajar 8l Fur9an

dengan cara yang lebih menyenangkan serta merangsang kreati7itas.alam metode ini, didukung oleh alat bantu, yaitu alat ketuk yang

merupakan suatu alat bantu mengajar yang bertujuan memberikan kesan yang

lebih baik di dalam proses pengajaran dan pembelajaran 8l-Fur9an. )eknik 

ketukan didapati mampu mendisiplinkan pembaca 8l-Fur9an untuk 

59 http%metode-alhidayah.blogspot.com*00902latar-belakang-kelahiran-metode-al.html diakses pada tanggal ** 3eptember *01.

0 &ombak lam, -etode -emba2a -enulis Al'1uran 5 Kali Pandai,#$akarta% P&. 'ineka Vipta, 1992+, h.152

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 20/27

*U

menguasai bacaan dengan lebih fasih dan tertib serta mampu melahirkan

 pembaca yang berdisiplin di dalam bacaannya.<! 

1uku metode 8l-1aghdady hanya terdiri dari satu jilid dan biasa dikenal

dengan sebutan Al-Qur’an kecil atau Turutan. /anya sayangnya belum ada

seorangpun yang mampu mengungkap sejarah penemuan, perkembangan dan

metode pembelajaranya secara detail sampai saat ini.'ara pembelajaran metode ini dimulai dengan mengajarkan huruf 

hijaiyah, mulai dari alif sampai  ya’. an pembelajaran tersebut diakhiri

dengan membaca juz ‘Amma. ari sinilah kemudian santri atau anak didik 

 boleh melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi yaitu pembelajaran 8l-Fur9an

 besar atau kaidah 1aghdadiyah.Secara dikdatik, materi-materinya diurutkan dari yang kongkrit ke

abstrak, dari yang mudah ke yang sukar, dan dari yang umum sifatnya kepada

materi yang terinci (khusus+."Secara garis besar, kaidah 1aghdadiyah memerlukan ! langkah. 30

huruf hijaiyah selalu ditampilkan secara utuh dalam tiap langkah. Seolah-olahsejumlah tersebut menjadi tema central dengan berbagai 7ariasi. ariasi daritiap langkah menimbulkan rasa estetika bagi sisa (enak didengar+ karena bunyinya bersajak berirama. ndah dilihat karena penulisan huruf yang sama.etode ini diajarkan secara klasikal maupun pri7at%.

8dapun secara spesifik, isi pengajaran dari kitab 8l-1aghdady adalah!. Pelajaran pertama, yaitu mengenal bentuk huruf hijaiyah *

H I J K L M N O Q R T V

 W X Y Z [ \ T ] ^ _ `  ibaca* 8lif, 1a ta, tsa, jim, ha, kho, dal, d4al, ro, 4ai, sin, syin, shad,

dhod, tho, 4ho, :ain, ghain, fa, =af, kaf, lam, mim, nun, au, /a, lam

alif, ham4ah, ya.<2

1 http%///.albaghdaditeknik.comppembelajaran-al-Zuran-teknik-al.html di akses pada tanggal *0 Wktober *01.

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 21/27

*

2. Pelajaran kedua, memberikan harokat tanda baca fathah (7ocal "8%+

kepada seluruh huruf hijaiyah *

H   I   J   K   L   M   N  O    Q  R     T      V

 W  X  Y  Z [   \   T   ]  ^   _   `              'ara baca * 8lif fathah "a%, ba fathah "ba%, ta fathah "ta%, tsa fathah

"tsa%, jim fathah "ja%, ha fathah "ha% kho fathah "kho%, dal fathah

"da%, dst.<3

3. Pelajaran Ketiga, mengenalkan tanda baca fathah, kasroh dan dhomah

 pada setiap huruf hijaiyah *

.... T   T T            V V VW  W  W  'ara baca * 8lif fathah "a%, alif kasroh "i%, alif dhomah "u% dibaca "8, , U%.

1a fathah "ba%, ba kasroh "bi%, ba dhomah "bu%, dibaca, "1a, bi, bu%,

dst.<. Pelajaran  Keempat , mengenalkan tanda baca tanin (fathahtain,

kasrohtain dan dhomahtain+ pada setiap huruf hijaiyah *

.... T   T T            V V VW  W  W  'ara baca* alif fathahtain dibaca "an%, alif kasrohtain dibaca "in%, alif

dhomahtain dibaca "un%. Gadi *%an, in, un%, dst.

@. Pelajaran  Kelima, adalah menyambungkan huruf, yaitu setiap huruf 

hijaiyah ditambahkan lam alif (Y  + yang di beri tasydid (  +

contohnya *

* hmad $uaeni ndurrahman, $am >ancar embaca l-Qur’an,# $akarta% :aysa edia, *01+ cet.1, h. 1-5

5 "bid. h. 10-1

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 22/27

*9

q    ....q    q    Y  V

'ara baca* alif lam syiddah fathah "al% lam alif fathah "laa% dibaca

"allaa%, ba lam syiddah fathah "bal% lam alif fathah "laa% dibaca

"ballaa%, dst.

A. Pelarajan  Keenam, adalah menyambungkan tiga huruf dengan pola

menambahkan huruf \    dan W sukun pada akhir seluruh huruf 

hijaiyah yang berharokat kasroh *

..... vw x  v  w x  v  z xV'ara baca* alif nun syiddah kasroh "in% nun ya sukun kasroh "nii%, di

 baca "innii%, dst.

E. Pelajaran  Ketujuh, adalah menyambungkan tiga huruf dengan pola

mad thobi9i dan mad layyin (yaitu letak sukun berada diatas dua huruf 

 berikut* W V,[  V di baca lunak atu lembut "au dan ai%+.<< seperti berikut*

.....{   V {   V \  [  V \  [  V

. Pelajaran Kedelapan, adalah menyambungkan tiga huruf dengan pola

silang antara mad thobi9i dan mad layyin*

.....| }   ~•   v €   v 

|    |   ‚

hmad $uaeni ndurrahman, $am >ancar embaca l-Qur’an,# $akarta% :aysa edia, *01+ cet.1, h. 2

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 23/27

50

&. Pelajaran esembilan, adalah menyambungkan lima huruf dengan

 pola mad tobi9i dan mad layyin di aal huruf , serta menambahkan

huruf nun, kaf dan mim, contohnya sebagai berikut*

..... ƒ „  z [  V ƒ „  z [  V ƒ „  w  V ƒ „  w  V ƒ „  z ‚!0. Pelajaran esepuluh, adalah yaitu menggabungkan tiga huruf dengan

 pola jenis kalimat majhul (pasif+. 'ontoh nya adalah

.....…  † M   ‡  ˆ M   ‰  ˆ  N  Š  ‹ ˆ 

!!. Pelajaran kesebelas, adalah menggabungkan lima huruf dengan model

mad thobi9i di aal dan mad iadh di akhir kata. 'ontohnya sebagai

 berikut*

 ..... ~‹  ~  ~ Œ ~  ~  Ž   ~w   ‚

!2. Pelajaran edua belas, adalah menggabungkan empat huruf dengan

 pola isim fail. 'ontohnya sebagai berikut

.....‘   ~  …   ~  ’  Ž  {    ‚!3. Pelajaran etiga belas, adalah menggabungkan empat huruf dengan

 pola mad tobi9i pada huruf kedua. 'ontohnya sebagai berikut

.....‰   “ z  ‰  ”     ‰  ”     ‰  ” –  V!<. Pelajaran eempat belas, adalah menggabungkan lima huruf dengan

 pola dua mad tobi9i dihuruf pertama (alif+ dan sebelum huruf terakhir 

(ya+. 'ontohnya adalah sebagai berikut*

.....{  ” Œ   ~  {  ” —  –  ~  {  ” w   ‚!@. Pelajaran elima belas, adalah menggabungkan lima huruf dengan

 pola dua mad tobi9i di huruf pertama( alif+ dan sebelum huruf terakhir 

(au+. contohnya sebagai berikut

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 24/27

51

..... \  |   M  ~˜   \  |  ™ š ~†  \  |  › –  ‚!A. Pelajaran Keenam belas, adalah menggabungkan fi9il madhi dengan

dhamirnya. 'ontohnnya adalah sebagai berikut

‘  œœ™ Œ  †  ..... - ƒ  œœ  V|  œœ™ Œ  †  - ~›   q Œ  †  - |   ž  Œ  † 

 {  Ÿ  z  {  ™ Œ  †  -~z V

!E. Pelajaran Ketujuh belas, adalah menggabungkan empat huruf dengan pola huruf hijaiyahnya berada pada posisi kedua disukunkan serta

ditambah dengan au tanin diakhir kata. 'ontohnya sebagai

 berikut*

..... V|   V V|   V V|  Ž V!. Pada tahap terakhir, anak belajar membaca kalimat (jumlah+ dari

 beberapa cara baca pada tahapan-tahapan sebelumnya. ni dilakukan

sebagai latihan untuk melancarkan bacaan mereka. 1acaan tersebut

 berupa beberapa potongan ayat pada 8l-Fur9an. 'ontoh *

R ‰ }  V   V“ Œ  V {  \  |  † X ~ } ¡¢ ‹ ˆ [   ¡ ‹  ̂Xq   [   £ ~  ‘  w   ‚

an Setelah melalui pelajaran dasar tersebut, kemudian anak 

diperkenalkan dengan surat-surat pendek dalam 8l-Fur9an, yang

sering kita kenal dengan Gu4 :8mma.<@

'ara pembelajaran dengan metode 8l 1aghdady ini adalah *

2 N   M GC C , #jakarta% perpustakaan benteng indonesia+ h.1

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 25/27

5*

a. /afalan. Gadi para sisa sisi diharuskan untuk menghafal terhadap

materi yang sudah dipelajari pada setiap kali pertemuan. setelah

 pertemuan berikutnya para sisa untuk menyetorkan hafalannya di

depan kelas dan disimak oleh seorang guru. b. engan mengeja. Gadi setiap kali pertemuan seorang guru menulis

dipapan tulis terhadap materi, lalu membacakannya dengan mengeja,

sisa-sisi menirukan sehingga terjalin komunikasi antara guru dan

murid.c. enulisakan kembali. Para sisa diberi modulkitab untuk dipelajari

dan dibaca atau bahkan menulis terhadap materi yang sudah dipelajari.

). Kelebi#an dan Kekrangan Metode Al-Bag#dad$etode l-aghdady ini memiliki kelebihan dan

kekurangannya, yaitu]:elebihan%a. nak mengenal huruf hijaiyah secara utuh satu persatu.b. nak akan mudah dalam belajar karena sebelum diberikan

materi, anak murid sudah menghafal huruf-huruf hijaiyah.c. nak yang lancar akan cepat melanjutkan pada materi

selanjutnya karena tidak menunggu orang lain.dapun kekurangan metode ini adalah%a. embutuhkan /aktu yang lama karena harus menghafal

huruf hijaiyah dahulu dan harus dieja.b. :urang =ariatif karena menggunakan satu jilid saja. 6

*. Anak PemlngPemulung adalah orang yang mencari nafkah dengan jalan memungut serta

memanfaatkan barang bekas dengan menjualnya kepada pengusaha yang akan

mengelolanya kembali menjadi barang komoditas.<E

6 http%///baragajul.metode al-baghdady.blogspot.com*0110501archi=e.html di akses pada tanggal *57o=ember *01.

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 26/27

55

8da juga yang mengatakan Pemulung adalah kelompok sosial yang kerjanya

mengumpulkan atau memilah barang yang dianggap berguna dari sampah, baik 

yang ada di )P8 ()empat Pembuangan 8khir+ maupun diluar )P8.

8dapun arakteristik Pemulung adalah sebagai berikut*!. Para Pemulung bekerja mengumpulkan barang-barang bekas dengan cara

mengerumuni muatan truk sampah yang tenah di bongkar, sebagian

Pemulung lainnya berputar-putar mengais barang bekas dari tumpukan-

tumpukan sampah.2. 1arang bekas yang telah berkumpul kemudian dipisah-pisahkan menurut

 jenisnya, sebelum akhirnya dijual kepada pedagang barang bekas ataulapak. apak atau penampung adalah orang yang mempunyai modal atau

dukungan modal untuk membeli beberapa jenis, atau satu jenis barang

 bekas dari Pemulung. Gasa lapak selain sebagai pembeli tetap adalah ia

menanggung sarana transportasi untuk mengambil barang bekas dari

 pemukiman liar, sehingga para Pemulung tang menjadi anak buahnya

tidak perlu menanggung ongkos angkutan.3. Para pedagang atau lapak selanjutnya menjual barang bekas ke industri

atau pabrik yang menggunakan bahan baku produksinya dari barang bekas secara langsung maupun melalui pihak perantara (agen atau

supplier+ memilah barang sebanyak-banyaknya tentunya dengan alat

 bantu yang berupa*a. Cerobak;oda ua

8lat ini sangat berfungsi sekali untuk mencari dan mengais barang

yang berguna, sehingga dengan memakai Cerobakroda dua

Pemulung dapat mencari barang sebanyak-banyaknya. b. arung

1iasanya alat ini dipakai supaya lebih praktis, karena dengan

memakai karung bias masuk ke gang-gang sempit. an kebanyakan

U !epartemen Pendidikan 7asional, :amus esar ahasa "ndonesia# $akarta% Pusat ahasa, *00. + h. 620

7/21/2019 BAB II new.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-newdocx-56da12ec9e444 27/27

5

yang memakai dengan alat karung mayoritas anak-anak kecil.

ekurangan dengan memakai alat ini (karung+ hasil dari pilahannya

sangat minim.<

ita dapat melihat disekeliling kita, baha antara orang yang berkecukupan

dengan orang yang kurang mampu terdapat perbedaan yang sangat jelas, baik 

dari segi materi, gaya hidup maupun pendidikan. 1anyak sekali orang yang tidak 

mampu menomor duakan pendidikannya, hal ini dikarenakan penghasilan

mereka tidak menentu, jangankan untuk membeli keperluan atau pendidikan,

untuk makan sehari saja terkadang mereka kesulitan. /al seperrti ini juga

membaa pengaruh yang besar dalam perkembangan anak.

http. licia komputer. logspot.com*0001 etos-kerja, diakses padatanggal ** Wktober *01. jam 15.0* hari 3enin.