BAB II laporan kasus AMI
-
Upload
diah-puspitasari -
Category
Documents
-
view
273 -
download
7
description
Transcript of BAB II laporan kasus AMI
4
BAB II
LAPORAN KASUS
Pada Bab II ini akan diuraikan tentang asuhan keperawatan nyeri
pada Ny. P dengan Acute Myocardial Infarction (AMI) di Ruang UPJ
RSUP Dr. Kariadi Semarang, yang meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, rencana keperawatan, implementasi keperawatan dan
evaluasi.
A. Pengkajian
Klien bernama Ny. P dengan jenis kelamin perempuan, usia 74
tahun, pekerjaan ibu rumah tangga, beragama Islam. Penanggung jawab
adalah Tn. A, usia 45 tahun, pekerjaan dagang, hubungan dengan klien
adalah menantu. Klien masuk rumah sakit pada tanggal 2 April 2012
pukul 06. 38 WIB melalui UGD dengan diagnosa medis AMI. Keluhan
dirasakan sejak tanggal 2 April 2012 pukul 04.00 WIB saat klien akan
pergi ke masjid, tiba-tiba badan klien terasa lemas, keluar keringat dingin,
mual, dan nyeri dari dada sebelah kiri yang menjalar sampai ke leher dan
punggung, nyeri tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan intensitas tidak
menurun saat diistirahatkan, rasanya seperti ditusuk-tusuk. Klien akhirnya
diantar ke RSUP Dr. Kariadi dan masuk ke ruang UGD.
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 2 April 2012, pukul 12.00
WIB di kamar no. 5a ruang UPJ RSUP Dr. Kariadi Semarang. Saat
4
5
pengkajian, didapatkan data bahwa klien merasakan nyeri dada sebelah
kiri dan menjalar ke daerah epigastrik, nyeri hilang timbul (residif), nyeri
tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan intensitas tidak menurun saat
diistirahatkan. Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk. Skala nyeri 6 dari skala
numerik 0-10.
Klien mengatakan bahwa baru kali ini mengalami gejala seperti
yang dirasakan sekarang, karena itu klien dan keluarga memutuskan untuk
pergi ke rumah sakit. Klien menderita penyakit gula sejak tahun 1992,
tetapi klien mengatakan bisa mengontrol kadar gula darahnya karena ada
anaknya yang selalu memperhatikannya. Klien mengaku bahwa
almarhumah ibunya juga mempunyai riwayat penyakit gula. Klien
mempunyai riwayat dislipidemia. Klien sudah menopause.
Dari pemeriksaan fisik, didapatkan data: kesadaran compos mentis,
dengan GCS: E=4; M=6; V=5. Nadi 116 kali/menit, pernapasan 24
kali/menit, suhu tubuh 36,5o C dan tekanan darah 124/87 mmHg.
Pemeriksaan penunjang yang dijalani klien meliputi pemeriksaan
darah dan EKG. Pemeriksaan EKG pada tanggal 2 April 2012 didapatkan
hasil gambaran SVT, STEMI anteroseptal MI. Pada pemeriksaan darah
tanggal 2 April 2012, didapatkan hasil CKMB 59,2 IU/L (tinggi,
normalnya <24 IU/L); Troponin T positif HI>2,0 mg/mL (abnormal, nilai
normal negatif <0,03); triglyceride 160 mg/dl (tinggi, nilai normal 70-140
mg/dl); pH 7,449 (7,37-7,45); PCO2 23,9 mmHg (rendah, nilai normal 35-
6
45 mmHg); B.E -4,7 mmol/L (rendah, nilai normal -2 – 3 mmol/L); HCO3
16,7 mmol/L (rendah, nilai normal 21-28 mmol/L).
Terapi yang didapat klien pada tanggal 2 April 2012 di ruang UPJ:
terapi oksigenasi 6 liter/menit dengan masker sederhana; infus RS 10
tetes/menit; injeksi morphin 2,5 mg; heparin 750 IU diberikan melalui
syringe pump; aspilet 1x80 mg; plavos 1x4 tb; ISDN 3x10 mg.
B. Diagnosa Keperawatan
Dari data pengkajian diatas, diangkat diagnosa keperawatan sesuai
dengan prioritas yaitu gangguan rasa nyaman: nyeri akut berhubungan
dengan iskemi jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri.
C. Rencana Keperawatan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, tujuan
yang ingin dicapai adalah klien dapat terbebas dari rasa nyeri, dengan
kriteria hasil: klien melaporkan skala nyeri berkurang dari skala nyeri 6
menjadi 0-3, klien tidak menunjukkan mimik wajah kesakitan, nadi tetap
dalam batas normal 80-120 kali/menit; Respiratory Rate dalam batas
normal 16-20 x/menit; tekanan darah tetap dalam rentang normal yaitu
120/80 mmHg. Rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa gangguan
rasa nyaman: nyeri akut berhubungan dengan iskemi jaringan sekunder
terhadap sumbatan arteri adalah: 1) Observasi karakteristik, lokasi, waktu,
dan perjalanan nyeri yang dialami klien; 2) Anjurkan pada klien untuk
7
segera minta bantuan perawat atau dokter bila merasakan serangan nyeri
kembali; 3) Anjurkan klien untuk menghentikan aktivitas selama ada
serangan; 4) Ajarkan teknik distraksi; 5) Pertahankan oksigenasi; 6)
Monitor tanda-tanda vital klien; 7) berikan lingkungan yang nyaman dan
kondusif, batasi pengunjung bila diperlukan; 8) Monitor hasil cek faal
hemostasis; 9) Berikan terapi sesuai advis dokter: Injeksi morphin 2,5 mg;
aspilet 80 mg; plavos 4 tb; ISDN 10 mg; heparin 750 IU.
D. Implementasi
Implementasi yaitu memberikan tindakan keperawatan berdasarkan
masalah klien. Dalam pengelolaan Ny. P dengan AMI, sesuai dengan
diagnosa keperawatan gangguan rasa nyaman: nyeri akut berhubungan
dengan iskemi jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri, dilakukan
implementasi selama 3 hari mulai tanggal 2-4 April 2012.
Pada tanggal 2 April 2012 pukul 12.10 WIB dilakukan tindakan
memonitor tanda-tanda vital klien; pukul 12.15 WIB mengobservasi
karakteristik, lokasi, waktu, dan perjalanan nyeri yang dialami klien; pukul
12.20 WIB mempertahankan oksigenasi klien; pukul 12.30 WIB
memberikan terapi sesuai advis dokter: Injeksi morphin 2,5 mg; aspilet 80
mg; plavos 4 tb; ISDN 10 mg; heparin 750 IU; Pukul 13.00 WIB
mengajarkan teknik distraksi; Pukul 13.00 WIB menganjurkan pada klien
untuk segera minta bantuan perawat atau dokter bila merasakan serangan
nyeri kembali; Pukul 13.00 WIB menganjurkan klien untuk menghentikan
8
aktivitas selama ada serangan; Pukul 14.00 WIB memberikan lingkungan
yang nyaman dan kondusif.
Pada tanggal 3 April 2012 pukul 09.00 WIB dilakukan tindakan
memonitor tanda-tanda vital klien; pukul 09.00 WIB mengobservasi
karakteristik, lokasi, waktu, dan perjalanan nyeri yang dialami klien; pukul
09.00 WIB mempertahankan oksigenasi klien; pukul 12.00 WIB
memberikan terapi sesuai advis dokter: Injeksi morphin 2,5 mg; aspilet 80
mg; plavos 4 tb; ISDN 10 mg; Pukul 13.00 WIB memonitor hasil cek faal
hemostasis klien; Pukul 13.45 WIB mengevaluasi keefektivan teknik
distraksi; Pukul 13.45 WIB menganjurkan pada klien untuk segera minta
bantuan perawat atau dokter bila merasakan serangan nyeri kembali; Pukul
13.45 WIB menganjurkan klien untuk menghentikan aktivitas selama ada
serangan; Pukul 14.00 WIB memberikan lingkungan yang nyaman dan
kondusif.
Pada tanggal 4 April 2012 pukul 09.00 WIB dilakukan tindakan
memonitor tanda-tanda vital klien; pukul 09.00 WIB mengobservasi
karakteristik, lokasi, waktu, dan perjalanan nyeri yang dialami klien; pukul
09.00 WIB mempertahankan oksigenasi klien; pukul 12.00 WIB
memberikan terapi sesuai advis dokter: Injeksi morphin 2,5 mg; aspilet 80
mg; plavos 4 tb; ISDN 10 mg; Pukul 12.10 WIB memonitor hasil cek faal
hemostasis klien; Pukul 14.00 WIB memberikan lingkungan yang nyaman
dan kondusif.
9
E. Evaluasi
Evaluasi yaitu menilai keefektifan tindakan keperawatan dan
mengindikasikan kemajuan klien terhadap tujuan pencapaian. Dalam
catatan perkembangannya tanggal 2 April 2012 pukul 12.13 WIB tekanan
darah klien 124/87 mmHg, nadi: 116 x/menit, Respiratory Rate: 24
x/menit; pukul 12.20 WIB didapatkan data subyektif bahwa klien merasa
nyeri di dada sebelah kiri dan menjalar sampai daerah epigastrik, nyeri
tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan tidak menurun jika diistirahatkan,
nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 6, nyeri hilang
timbul. Pukul 12.20 WIB klien masih menggunakan oksigen 4 liter/menit
dengan masker. Pukul 12. 35 WIB klien mendapat terapi injeksi morphin
2,5 mg; aspilet 80 mg; plavos 4 tb; ISDN 10 mg; heparin 750 IU dan obat
masuk tidak ada reaksi penolakan dari tubuh klien; pukul 13.05 WIB klien
memilih meggunakan teknik distraksi imajinasi terbimbing.
Pada tanggal 3 April 2012, perawat melakukan tindakan
keperawatan pada Ny. P yaitu melanjutkan intervensi hari pertama. Pukul
09. 05 WIB didapatkan data bahwa klien masih merasa nyeri, nyeri di
dada sebelah kiri dan menjalar sampai daerah epigastrik, nyeri tidak
dipengaruhi oleh aktivitas dan tidak menurun jika diistirahatkan, nyeri
terasa seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 4, nyeri hilang timbul
(residif). Pukul 09. 10 WIB tekanan darah 120/ 80 mmHg, nadi 109
kali/menit, Respiratory Rate 25 kali/menit. Pukul 09.10 WIB klien masih
menggunakan oksigen 4 liter/menit dengan masker. Pukul 12.05 WIB
10
klien mendapat terapi injeksi morphin 2,5 mg; aspilet 80 mg, plavos 4 tb,
ISDN 10 mg, dan heparin 750 IU, obat masuk, tidak ada reaksi penolakan
dari tubuh klien. Pukul 13.00 WIB Hasil PTT tes 41,9 detik dan PTT
kontrol 40,9 detik; pukul 13.50 WIB klien mengatakan telah mencoba
teknik yang diajarkan padanya tetapi tidak efektif, intensitas nyeri tidak
turun, klien mengatakan saat nyeri datang yang ada di pikiran hanyalah
takut.
Pada tanggal 4 April 2012, pukul 09.05 WIB klien mengatakan
saat ini tidak mengalami nyeri, klien tidak menunjukkan mimik wajah
kesakitan, klien tenang. Pukul 09.05 tekanan darah 124/81 mmHg, nadi:
111 x/menit, Respiratory Rate: 20 x/menit. Klien masih menggunakan
oksigen 3 liter/menit dengan nasal kanul. Pukul 12.05 WIB klien
mendapat obat aspilet 80 mg, plavos 4 tb, ISDN 10 mg, dan heparin 750
IU, obat masuk, tidak ada reaksi penolakan dari tubuh klien. Pukul 12.15
WIB hasil PTT test : 60,9 detik dan PTT kontrol: 40,5 detik.
Tabel 2.1Gambaran Nyeri Klien Tanggal 2-4 April 2012
Tgl/jam
Gambaran Nyeri Tindakan Respon
2 April 201214.00 WIB
P: nyeri tidak dipengaruhi oleh aktivitasQ: nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk, tidak menurun jika diistirahatkan.R: klien merasa nyeri di dada sebelah kiri dan menjalar sampai daerah epigastrikS: skala nyeri 6T: nyeri hilang timbul
Pemberian MorphinDistraksi
Klien mengatakan nyeri berkurang.Klien mengatakan, kalau serangan nyeri datang, yang dipikirannya hanya takut.
11
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Tgl/jam
Gambaran Nyeri Tindakan Respon
3 April 201214.00 WIB
P: nyeri tidak dipengaruhi oleh aktivitasQ: nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk, tidak menurun jika diistirahatkan.R: klien merasa nyeri di dada sebelah kiri dan menjalar sampai daerah epigastrikS: skala nyeri 4T: nyeri hilang timbul
Distraksi
Pemberian Morphin
Klien mengatakan, tidak bisa melakukan distraksi saat nyeri datang, karena dipikirannya hanya takut.Klien mengatakan kalau dengan obat, nyerinya bisa berkurang.
4 April 201214.00 WIB
P: nyeri tidak dipengaruhi oleh aktivitasQ: nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk, tidak menurun jika diistirahatkan.R: klien merasa nyeri di dada sebelah kiri dan menjalar sampai daerah epigastrikS: skala nyeri 0T: nyeri hilang timbul
Pada tanggal 4 April 2012 pukul 14.00 WIB dilakukan evaluasi
akhir dari asuhan keperawatan. Didapatkan data: Subyektif: Klien
mengatakan saat ini tidak merasakan nyeri. Skala nyeri 0; Obyektif: klien
tidak menunjukkan mimik wajah kesakitan. Klien tenang. Nadi : 111
x/menit, RR : 20 x/menit, tekanan darah 124/81 mmHg; Assesment:
masalah teratasi dan planning: pantau status hemodinamik klien dan
keluhan gangguan ketidaknyamanan.