BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang...

17
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Nyeri 2.1.1. Definisi Nyeri Nyeri adalah sesuatu yang bersifat subjektif bagi setiap individu, keluhan karakteristik nyeri harus dipertimbangkan secara akurat dan valid (Johnson, Temple, & Carr. 2005). Nyeri merupakan kerusakan jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga berpengaruh besar terhadap nyeri, misalnya emosi dapat menimbulkan rasa nyeri atau meningkatkan rasa nyeri, tetapi dapat juga mengurangi rasa nyeri (Tjay & Rahardja, 2007). Ambang nyeri merupakan intensitas terendah dari rangsangan yang akan dirasakan sebagai nyeri. Karena itu, setiap individu memiliki ambang nyeri yang berbeda-beda (Brooker, 2009). Pengendalian nyeri harus berkesinambungan mulai dari perioperasi, intraoperasi, hingga postoperasi. Analgesik merupakan obat yang sering

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Nyeri

2.1.1. Definisi Nyeri

Nyeri adalah sesuatu yang bersifat subjektif

bagi setiap individu, keluhan karakteristik nyeri harus

dipertimbangkan secara akurat dan valid (Johnson,

Temple, & Carr. 2005). Nyeri merupakan kerusakan

jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak

nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional

dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

berpengaruh besar terhadap nyeri, misalnya emosi

dapat menimbulkan rasa nyeri atau meningkatkan

rasa nyeri, tetapi dapat juga mengurangi rasa nyeri

(Tjay & Rahardja, 2007). Ambang nyeri merupakan

intensitas terendah dari rangsangan yang akan

dirasakan sebagai nyeri. Karena itu, setiap individu

memiliki ambang nyeri yang berbeda-beda (Brooker,

2009).

Pengendalian nyeri harus berkesinambungan

mulai dari perioperasi, intraoperasi, hingga

postoperasi. Analgesik merupakan obat yang sering

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

9

digunakan dalam menurunkan intensitas nyeri. Pada

pemberian analgesik untuk anak, usahakan melalui

jalur yang tidak akan menyakiti anak yaitu lewat oral

atau jalur intravena yang sudah ada. Apabila

menggunakan jalur injeksi intramuskular kepada

anak, itu sama artinya mengatakan kepada anak

bahwa untuk menghilangkan rasa nyeri harus

menggunakan rasa nyeri yang lain. (Behrman,

Kliegman, & Arvin, 2000).

2.1.2. Konsep Virginia Henderson dalam Kebutuhan Rasa

Nyaman: Bebas dari Rasa Nyeri

Teori Henderson merupakan sebuah teori

yang berfokus pada individu berdasarkan jasmani

dan rohani yang tidak bisa dipisahkan. Henderson

berpendapat bahwa tidak ada manusia yang sama,

mereka adalah individu yang unik. Didalam

melakukan asuhan keperawatan Virginia Henderson

mengidentifikasi adanya 14 komponen dasar yang

dibutuhkan oleh seorang individu, yang mengacu

pada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dari

seseorang (Potter & Perry, 2006). Perawat dalam

melaksanakan asuhan keperawatannya harus

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

10

membantu klien dalam mencapai 14 kebutuhan

dasar yang dibutuhkan oleh klien (Kusnanto, 2004).

Seseorang yang merasa nyeri ia tidak akan

bisa bernafas secara normal; tidak bisa istirahat dan

tidur; tidak bisa bergerak dan mempertahankan

posisi yang dikehendaki. Oleh karena itu, perawat

harus membantu klien untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan dalam mencapai rasa nyamannya yaitu

terbebas dari rasa nyeri. Apabila klien bisa

beritirahat, tidur, bergerak, dan bernafas secara

normal, maka itu dapat membantu dalam proses

pemulihannya.

2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri

Menurut Potter dan Perry (2006) ada

beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri,

antara lain : usia, jenis kelamin, kebudayaan, makna

nyeri, perhatian, ansietas, keletihan, pengalaman

sebelumnya, gaya koping, dan dukungan keluarga

dan sosial.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

11

2.1.4. Efek dari Post Operasi

Satyanegara (1978) mengemukakan bahwa nyeri

post operasi dapat memberikan efek yang kurang

baik dalam keadaan seperti berikut: menekan

pernafasan, komplikasi paru-paru, dan gangguan

sirkulasi. Rasa nyeri post operasi thoracotomy atau

laparatomy akan menekan pernafasan sehingga

terjadi kekurangan ventilasi yang dapat

mengakibatkan hypoxia. Rasa nyeri dan kurangnya

ventilasi mengakibatkan klien sukar bergerak,

sehingga menekan refleks batuk dan susah tarik

nafas dalam. Apabila terjadi sekresi bronchus dan

dilatasi alveoli pulmonis akan menimbulkan

komplikasi paru-paru seperti pneumonia dan

bronchospasme. Hal tersebut akan mengganggu

sirkulasi dan dapat membahayakan keadaan umum

dari klien.

2.2. Manajemen Nyeri

2.2.1. Pengkajian nyeri

Anak akan merespon nyeri berdasarkan pola

perkembangan, pengaruh tempramen, kemampuan

koping, pengalaman terhadap nyeri dan prosedur

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

12

menyakitkan yang sebelumnya pernah anak alami.

Hasil pengkajian nyeri pada anak akan akurat apabila

perawat dalam melakukan pengkajiannya

menggunakan berbagai macam strategi. Misalnya,

strategi dalam penggunaan skala nyeri, pengamatan

perilaku, pengamatan respon psikologik, dan

komunikasi, yaitu menanyakan kepada anak dengan

menggunakan kata-kata yang sesuai dengan tingkat

perkembangan dan bahasa serta bertanya kepada

orang tua/primary care giver (Engel, 2009).

Pengkajian dan analisis nyeri pada anak

memerlukan pertimbangan dari semua hasil

pemeriksaan. Prosedur pengkajian anak-anak

meliputi: riwayat nyeri dari anak, laporan nyeri dari

anak sendiri, observasi langsung, laporan dari orang

yang selalu berada disampinganya (orang tua/primary

care giver), indikator fisiologik, dan respon terhadap

pemberian analgesik. Sama seperti orang dewasa,

hasil laporan anak merupakan indikator yang paling

akurat. Akan tetapi, anak - anak terkadang

mendapatkan pengobatan yang kurang pas dalam

penatalaksanaan nyeri. Hal itu disebabkan adanya

beberapa isu negatif seperti: anak-anak tidak

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

13

mengalami nyeri separah yang dirasakan oleh orang

dewasa; pengkajian nyeri pada anak - anak tidak

dapat diandalkan dan tidak konsisten; penggunaan

opioid menyebabkan depresi pernafasan dan adiksi.

Oleh sebab itu, alat pengkajian harus sesuai dengan

usia anak dan perkembangan kognitifnya. Tindakan

menurunkan rasa takut dan cemas, serta penggunaan

tehnik farmakologis dan non farmakologis merupakan

sebuah intervensi untuk mengendalikan dan

meredakan nyeri (Oman, McLain, & Scheetz, 2008).

2.2.2. Manajemen Nyeri Non-Farmakologis

Menurut Potter dan Perry (2006) ada beberapa

tindakan nonfarmakologis yang dapat digunakan untuk

mengatasi nyeri, anatara lain:

a. Bimbingan antisipasi

Seorang perawat harus berkata jujur kepada klien,

perawat tidak boleh mengatakan bahwa klien tidak

akan mengalami nyeri. Tujuan dari bimbingan

antisipasi ini adalah untuk memberikan penjelasan

dan intruksi tentang teknik mengurangi rasa nyeri

kepada klien, sehingga klien siap untuk menerima

keadaan tidak nyaman yang akan ia alami. Akan

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

14

tetapi, klien dengan tingkat kecemasan yang tinggi

tidak boleh diberi informasi terlalu banyak karena

itu akan memperburuk nyerinya.

b. Distraksi

Individu yang terlalu fokus dengan rasa nyerinya

dapat memperburuk rasa nyeri yang sebenarnya

bisa ditahan. Melalui teknik distraksi, klien diajak

untuk tidak terlalu memikirkan atau fokus pada

rasa nyeri dan klien diajak untuk mengalihkan

perhatiannya. Oleh karena itu, seorang perawat

harus mampu untuk mengkaji aktivitas - aktivias

yang disukai klien seperti nonton film, bernyanyi,

dan mendengarkan musik. Diharapkan melalui

aktivitas - aktivitas tersebut, perhatian klien dapat

teralihkan.

c. Hipnosis-Diri

Hipnosis dapat membantu mengubah presepsi

nyeri melalui pengaruh sugesti yang positif.

Menggunakan sugesti diri yang positif akan

membuat klien merasa rileks dan damai. Berfokus

pada satu pikiran secara intensif dapat membantu

klien dalam mengurangi rasa takut dan stress.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

15

d. Stimulasi Kutaneus

Stimulasi kutaneus adalah stimulasi kulit yang

dilakukan untuk menghilangkan nyeri. Masase,

mandi air hangat, kompres menggunakan kantong

es, dan stimulasi saraf elektrik transkutan (TENS)

merupakan cara sederhana untuk menurunkan

presepsi nyeri.

2.2.3. Manajemen Nyeri Farmakologis

Ada empat macam manajemen nyeri secara

farmakologis menurut Potter & Perry (2006), yaitu :

a. Analgesik

Analgesik merupakan metode yang paling umum

digunakan untuk mengatasi nyeri. Kurangnya

pemahaman staf medis mengenai obat ini

mengakibatkan penggunaannya kurang efektif

karena dikhawatirkan klien akan mengalami

ketagihan obat analgesik golongan narkotik.

Perawat harus mengetahui obat - obatan yang

tersedia untuk menghilangkan nyeri dan efek - efek

farmakologi obat-obatan tersebut. Ada tiga jenis

analgesik, yaitu: (1) non - narkotik dan obat anti

inflamasi nonsteroid (NSAID), (2) analgesik

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

16

narkotik atau opiat, dan (3) obat tambahan

(adjuvan) atau koanalgesik.

b. Analgesik Dikontrol - Pasien (ADP)

Merupakan sistem pemberian obat dengan metode

yang aman untuk penatalaksanaan nyeri seperti

nyeri kanker, nyeri post operasi, dan nyeri

traumatik. Hal ini merupakan sistem pemberian

obat yang memungkinkan klien mendapatkan

medikasi nyeri ketika mereka menginginkan obat

tersebut tanpa resiko overdosis.

c. Anestesi Lokal dan Regional

Anestesi lokal dan regional merupakan suatu

keadaan hilangnya sensasi pada lokalisasi bagian

tubuh yang mendapatkan anestesi. Anestesi lokal

digunakan saat menjahit luka, membantu

persalinan, dan melakukan pembedahan

sederhana. Anestesi lokal beresiko kecil dari pada

anestesi umum. Anestesi lokal dapat dioleskan

secara topikal pada kulit dan membran mukosa

atau diinjeksikan untuk menganastesikan bagian

tubuh tertentu.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

17

d. Analgesia Epidural

Nyeri berat yang dialami klien dapat dikontrol

maupun dikurangi dengan menggunakan analgesia

epidural tanpa efek sedatif dari narkotik parenteral

maupun oral.

2.3. Penelitian - Penelitian Terkait

2.3.1. Pengalaman Perawat dalam Manajemen Nyeri

Rieman & Gordon (2007) dalam penelitiannya

pada delapan rumah sakit di Amerika, mendapatkan

hasil bahwa pendidikan keperawatan, aktivitas

profesional, dan pengalaman kerja berkontribusi

pada pengetahuan perawat dalam melaksanakan

manajemen nyeri.

Menurut Ljusegren, Jahansson, Berglund, &

Enskar (2011) dalam penelitiannya di salah satu

rumah sakit di Swedia, pengalaman perawat

diperoleh dari dua situasi, yakni situasi yang dapat

diprediksi dan situasi yang tidak dapat diprediksi.

Situasi yang dapat diprediksi oleh perawat membuat

perawat merasa percaya diri dengan pengalaman

mereka dalam melakukan tindakan. Selanjutnya,

pada situasi yang tidak dapat diprediksi

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

18

mengakibatkan perawat merasa takut, tidak berdaya

dan tidak percaya diri. Hal tersebut biasa dialami

oleh perawat pemula, sedangkan perawat yang lebih

berpengalaman akan bertindak cepat dalam

mengambil inisiatif dan rencana untuk melakukan

manajemen nyeri.

2.3.2. Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Nyeri Pada

Anak

Menurut Gimbler - Berglund, Ljusegren, &

Enskar (2008) ada empat faktor utama yang

berpengaruh dalam melakukan manajemen nyeri

pada anak di salah satu rumah sakit Swedia. Faktor

pertama adalah faktor kerjasama; kerjasama antar

perawat, dokter, orang tua dan anak sangat

dibutuhkan dalam melakukan manajemen nyeri.

Faktor kedua adalah anak; perilaku, usia dan

diagnosa anak sangat mempengaruhi perawat dalam

melakukan tindakan. Faktor ketiga adalah organisasi;

resep, rutinitas, waktu dan dukungan yang ada

dalam organisasi. Faktor keempat adalah perawat;

pengalaman, pengetahuan dan sikap yang dimiliki

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

19

oleh perawat turut mengambil alih dalam

dilakukannya manajemen nyeri.

Melalui penelitian Polkki et al (2003) di

sebuah rumah sakit universitas di Finlandia, pada

perawat (n=162) menunjukkan bahwa adanya

hubungan antara variabel demografis dengan faktor-

faktor yang menghambat dan mendorong perawat

dalam melakukan manajemen nyeri non

farmakologis.

2.3.3. Pentingnya Manajemen Nyeri Pada Anak

Sebuah penelitian dengan Comprehensive

Pain Management Program (CPMP) digunakan

untuk mengevaluasi manajemen nyeri yang telah

dilakukan. Penelitian dilakukan kepada 366 perawat

dan 8 dokter pada sebuah rumah sakit di Ottawa.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan

perubahan positif dalam penilaian dan penggunaan

skala nyeri yang dilakukan oleh perawat, sehingga

dokter dapat mendiskusikan masalah nyeri pasien

dengan perawat serta melakukan tindakan

kolaborasi yang tepat dalam penanganannya (Ellis et

al., 2007).

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

20

Frigon, Loetwiriyakul, Ranger & Otis (2009)

melakukan penelitian mengenai pelayanan nyeri akut

atau Acute Pain Service (APS) di Kanada. Layanan

tersebut menunjukkan adanya penurunan tingkat

desaturasi oksigen pada anak post operasi dan

membuat durasi rawat inap anak berkurang sehari

lebih cepat, yang seharusnya diperbolehkan pulang

setelah dirawat selama 3 hari post operasi menjadi 2

hari post operasi.

2.3.4. Pengetahuan dan Sikap Perawat terhadap Nyeri

Mathew, Mathew, & Singhi (2011) melakukan

penelitian pada 81 perawat di India yang bekerja

pada tiga unit keperawatan kritis antara lain:

Pediatric Intensive Care Unit (PICU), Neonatal

Intensive Care Unit (NICU), dan Pediatric Surgical

Intensive Care Unit (SICU). Sepertiga dari para

perawat telah mendapatkan pelatihan formal

mengenai keperawatan pediatrik maupun

keperawatan kritis. Sebagian besar dari perawat

percaya bahwa bayi akan melupakan rasa nyerinya

dengan cepat, itu berbeda dengan orang dewasa

yang akan mengingat rasa nyerinya. Tingkat

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

21

pengetahuan sangat mempengaruhi perawat dalam

persepsi mereka terhadap nyeri klien. Pelatihan

formal merupakan faktor yang signifikan dalam

pengetahuan (p=0,03). Oleh karena itu, pengetahuan

para perawat perlu ditingkatkan dengan pelatihan -

pelatihan.

Sebuah survey pada 700 Registered Nursing

(RNs) dan 334 perawat di Amerika, menunjukkan

bahwa karakteristik perawat tidak berhubungan

dengan penilaian persepsi mereka dalam

pengambilan keputusan tentang manajemen nyeri

pada anak (Griffin, Polit, & Byrne. 2008).

2.3.5. Manajemen Nyeri Post Operasi

Hasil penelitian Vincent et al (2011) di

Chicago - Illinois sebanyak 106 orang tua berbagi

harapan dan kekhawatiran dalam mengangani rasa

nyeri anak - anak mereka di rumah setelah menjalani

operasi. Sebanyak 44% orang tua mengalami

masalah dalam administrasi analgesik dan khawatir

akan efek samping dari analgesik. 16% orang tua

menduga bahwa anak mereka tetap mengalami

nyeri, sedangkan 9% lainnya berharap nyeri dapat

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

22

dikelola. Beberapa orang tua (19%) melaporkan

bahwa mereka mampu mengelola rasa nyeri

anaknya, 15% mengaku khawatir rasa nyeri akan

menggangu aktifitas anaknya, dan 13%

menginginkan untuk menjaga anak - anaknya tetap

merasa nyaman. 9% lainnya tidak berpikir mengenai

rasa nyeri pada anak mereka.

2.3.6. Deskripsi Anak - anak tentang Manajemen Nyeri

Post Operasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

pada 80 anak - anak post operasi tonsilektomi oleh

Sutters et al, (2007) di California, beberapa anak

(65,4%) yang melaporkan bahwa mereka mengalami

rasa nyeri lebih dari yang mereka perkirakan.

Sebanyak 98,7% dari mereka mengaku bahwa obat

penghilang rasa nyeri (analgesik) dapat menurunkan

nyeri mereka, 60% anak - anak memberikan respon

negatif dalam hal meminum obat, dan 59,5% dari

mereka melaporkan bahwa cairan/makan dingin

adalah cara ampuh dalam meredakan rasa sakitnya.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

23

2.4. Kerangka Konseptual

Berdasarkan tinjauan teoritis yang telah

disampaikan, dapat disimpulkan bahwa manajemen nyeri

pada anak sangatlah penting, baik itu penanganan secara

farmakologis maupun non farmakologis, sebab anak post

operasi pasti akan merasakan nyeri. Virginia Henderson

menyampaikan bahwa setiap individu membutuhkan rasa

nyaman yaitu terbebas dari rasa nyeri yang mereka alami

(Potter & Perry, 2006). Menurut International Association for

the Study of Pain (IASP) dan Special Interest Group on Pain

in Childhood (2005) terbebas dari rasa nyeri merupakan hak

setiap orang. Oleh karena itu, perawat memiliki tugas

tanggung jawab yang mendasar dalam meningkatkan

kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan

meringankan penderitaan (International Council of Nurses.

2012).

Perawat harus melakukan tugas - tugasnya dengan

baik dalam mengatasi nyeri yang dialami oleh anak - anak,

sebab orang tua menaruh harapan kepada perawat dalam

penyembuhan anak mereka. Perawat banyak dituntut dalam

pelaksanakan manajemen nyeri pada anak post operasi,

sehingga perawat dalam melakukan manajemen nyeri

haruslah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI Konsep Nyeri€¦ · jaringan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, yang mempengaruhi perasaan emosional dan sensoris seorang individu. Psikis individu juga

24

memadai dalam berkomunikasi maupun dalam menggunakan

berbagai macam tehnik farmakologis maupun non

farmakologis. Berbekal pengetahuan dan keterampilan

tersebut, perawat diharapkan mampu menurunkan intensitas

nyeri yang dialami oleh anak post operasi.

Selanjutnya, fakta yang terjadi di Ruang Anggrek

RSUD Kota Salatiga adalah perawat secara umum belum

sepenuhnya memenuhi kebutuhan anak akan rasa nyaman

yaitu terbebas dari rasa nyeri dengan tehnik non farmakologis

serta belum sepenuhnya memberikan penjelasan terkait

dengan nyeri yang dialami oleh anak. Oleh karena itu, peneliti

tertarik untuk menggali lebih dalam tentang manajemen nyeri

yang dilakukan perawat dalam mengurangi nyeri pada anak

post opersi ditinjau dari sudut pandang orang tua.

Anak dengan

Post Operasi

Nyeri

Post Operasi

Manajemen Nyeri

Farmakologis & Non-farmakologis

Perawat belum melakukan

manajemen nyeri non farmakologis dan

belum memberikan informasi kepada orang tua/primary

care giver.

Yang akan diteliti:

Manajemen nyeri yang dilakukan oleh perawat ditinjau dari sudut pandang orang tua