BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan...

23
5 BAB II LANDASAN TEORI Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua penelitian harus berlandaskan teori yang relevan dengan masalah yang diteliti. Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang uraian pemecahan masalah yang akan ditemukan pemecahannya melalui pembahasan-pembahasan secara teoritis.Bab ini menjelaskan mengenai konsep konsep dan definisi mengenai perencanaan laba, break even point, dan sewa menyewa. 2.1 Hakikat Perencanaan Laba 2.1.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses mengembangkan tujuan perusahaan dan memilih kegiatan kegiatan yang akan dilakukan dimasa mendatang untuk mencapai tujuan tersebut 1 . Pengambilan keputusan merupakan bagian dari perencanaan yang berarti menentukan atau memilih akternatif pencapaian tujuan dari beberapa alternative yang ada. Keputusan tersebut mencakuppenentuan tujuan perusahaan, pengembangan kondisi lingkungan agar kondisi tersebut tercapai, pemilihan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, penentuan langkah langkah untuk menerjemahkan rencana rencana menjadi kegiatan yang sebenarnya, melakukan perencanaan kembali untuk memperbaiki kesalahan yang telah terjadi. Perencanaan berarti kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih cara yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan dilakukan untuk mengarahkan kegiatan organisasi 2 . Sedangkan secara sederhana perencanaan merupakan upaya tindakan berhati hati sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik 3 Perencanaan merupakan fungsi pertama manajemen. Perencanaan ini dilakukan secara terus menerus karena dengan berlalunya waktu, 1 Welsch, Hilton, Gordon,2000, Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba, Salemba Empat, Jakarta, hal. 03 2 Gunawan Adisaputro dan Yunita Anggarini,Op.cit, hal. 06 3 Muhammad Nafarin, 2004, Penganggaran Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta, hal. 04

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

5

BAB II

LANDASAN TEORI

Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua penelitian harus

berlandaskan teori yang relevan dengan masalah yang diteliti. Landasan teori

merupakan bagian yang akan membahas tentang uraian pemecahan masalah yang

akan ditemukan pemecahannya melalui pembahasan-pembahasan secara

teoritis.Bab ini menjelaskan mengenai konsep – konsep dan definisi mengenai

perencanaan laba, break even point, dan sewa – menyewa.

2.1 Hakikat Perencanaan Laba

2.1.1 Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah suatu proses mengembangkan tujuan

perusahaan dan memilih kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan dimasa

mendatang untuk mencapai tujuan tersebut 1 . Pengambilan keputusan

merupakan bagian dari perencanaan yang berarti menentukan atau

memilih akternatif pencapaian tujuan dari beberapa alternative yang ada.

Keputusan tersebut mencakuppenentuan tujuan perusahaan,

pengembangan kondisi lingkungan agar kondisi tersebut tercapai,

pemilihan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut,

penentuan langkah – langkah untuk menerjemahkan rencana – rencana

menjadi kegiatan yang sebenarnya, melakukan perencanaan kembali untuk

memperbaiki kesalahan yang telah terjadi.

Perencanaan berarti kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan

memilih cara yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan

dilakukan untuk mengarahkan kegiatan organisasi 2 . Sedangkan secara

sederhana perencanaan merupakan upaya tindakan berhati – hati sebelum

melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik3

Perencanaan merupakan fungsi pertama manajemen. Perencanaan

ini dilakukan secara terus – menerus karena dengan berlalunya waktu,

1Welsch, Hilton, Gordon,2000, Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba, Salemba Empat,Jakarta, hal. 032Gunawan Adisaputro dan Yunita Anggarini,Op.cit, hal. 063Muhammad Nafarin, 2004, Penganggaran Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta, hal. 04

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

6

perusahaan perlu melaksanakan perencanaan kembali dan membuat

rencana – rencana baru.

Terdapat dua jenis perencanaan manajemen yang dapat

diidentifikasi, yaitu4:

1. Perencanaan Strategik

Perencanaan strategic difokuskan pada tujuan peruxsahaan dan

secara keseluruhan mempengaruhi sekuruh fungsi manajemen,

melibatkan konsekuensi yang menyekuruh dan jangka panjang.

2. Perencanaan Taktis

Dalam perencanaan taktis ini dirumuskan tujuan perusahaan untuk

mengembangkan kebijakan kinerja yang diharapkan. Dimensi

waktunya mencakup jangka waktu pendek hingga menengah.

Perencanaan taktis difokuskan pada tingkatkan yang telah diberi

wewenang dan tanggungjawab, dan mernyediakan “informasi

anggaran” untuk laporan presentasi atau kinerja.

2.1.2 Perencanaan sebagai Salah Satu Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan

(actuating) dan pengawasan (controlling). Keempat fungsi manajemen

tersebut dapat disederhanakan menjadi tiga yaitu perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan. Fungsi pengorganisasian digabungkan

menjadi fungsi perencanaan. Pengorganisasian merupakan sistem kegiatan

pembagian kerja dari sekelompok orang agar dapat bekerja sama untuk

mencapai tujuan bersama. Oleh karena pengorganisasian hanya mencakup

kegiatan pembagian kerja, berarti kegiatan tersebut belum dilaksanakan,

sehingga pengorganisasian dapat digabungkan dalam perencanaan.

Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta

dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang

akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan berarti

menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan

4Gunawan Adisaputro dan Yunita Anggarini,Op.cit, hal. 06

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

7

bagaimana cara melakukannya. Tujuan utama perencanaan adalah

memberikan proses umpan maju (feed forward) agar dapat memberikan

petunjuk kepada setiap manajer dalam pengembilan keputusan operasional

sehari – hari5.

2.1.3 Pengertian Laba

Pusat laba adalah suatu pusat tanggung jawab dimana manajer dinilai

kinerjanya atau tanggungjawabnya untuk mengendalikan penghasilan,

biaya dan laba yakni selisih anatara biaya dan laba.6

Laba atau pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan

operasi perusahaan pada periode tertentu di bidang usaha.Laba dapat

dinyatakan dalam persamaan berikut:

Y = cx – bx – a

Dimana:

Y = Laba

x = Jumlah produk yang dijual

c = Harga jual per unit

b = Biaya variable (VC)

a = Biaya tetap (FC)

2.1.4 Perencanaan Laba

Perencanaan laba merupakan perencanaan kerja yang telah

diperhitungkan dengan cermat dimana implementasi keuangannya dalam

bentuk proyeksi perhitungan laba-rugi, neraca, kas, dan modal kerja untuk

jangka panjang dan jangka pendek.

Penentuan laba dipengaruhi oleh harga jual suatu usaha. Penentuan

harga jual merupakan salah satu keputusan manajemen yang penting

dalam penyusunan anggaran penjualan. Kelangsungan hidup suatu usaha

dalam jangka panjang sangat ditentukan oleh keputusan pricing ini, karena

harga jual produk akan mempengaruhi :7

1. Kesediaan pembeli untuk menggunakan produk perusahaan

5Muhammad Nafarin, 2004, Op.cit, hal. 046Gunawan Adisaputro dan Yunita Anggarini,Op.cit, hal. 087Gunawan Adisaputro dan Yunita Anggarini,Ibid, hal. 112

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

8

2. Daya saing perusahaan menghadapi pesaing – pesaingnya

3. Tingkat penghasilan, biaya, dan laba perusahaan

Adapun manfaat perencanaan laba:8

1. Memberikan pendekatan yang terarah dalam memecahkan

permasalahan

2. Memaksa pihak manajemen untuk secara dini mengadakan

penelaahan terhadap masalah yang dihadapi dan menanamkan

kebiasaan pada organisasi untuk mengadakan telaah yang seksama

sebelum mengambil suatu keputusan.

3. Menciptakan suasana organisasi yang mengarah pada pencapaian

laba.

4. Merangsang peran serta dan mengkoordinasi rencana operasi

berbagai segmen dari keseluruhan organisasi manajemen sehingga

keputusan akhir dan rencana saling berkaitan.

5. Menawarkan kesempatan untuk menilai secara sistematik setiap

segi atau aspek organisasi maupun untuk memeriksa serta

memperbaharui kebijakan dan pedoman dasar secara berkala

Analisis Perencanaan Laba adalah analisis yang memperlihatkan

besarnya volume yang akan memberikan laba yang diinginkan.

Analisis ini dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

S = +dimana :

S = Volume Penjualan (Pendapatan)

FC = Biaya Tetap

CMR = Contribution Margin Ratio

π = % Laba yang diharapkan

Perencanaan laba merupakan rencana kerja yang telah

diperhitungkanimplikasi keuangan yang dinyatakan dalam bentuk proyeksi

8Dominick Salvatore, 2003, Managerial Economics, Erlangga, Jakarta, hal. 270

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

9

perhitunganrugi-laba, neraca kas, dan modal kerja untuk jangka panjang

juga jangkapendek.Perencanaan laba jangka panjang merupakan proses

yang berkesinambungan untuk mengambil keputusan secara sistematik

dan disertai dengan perkiraan terbaik mengenai keadaan dimasa

mendatang, mengorganisasikan kegiatan yang diperlukan secara sistematik

untuk melaksanakan keputusan.

Rencana jangka panjang manajemen hanya akan tercapai jika

sasaran laba jangka panjang bisa dipenuhi secara memuaskan, dan ini

memerlukan pertumbuhan dan tingkat laba yang cukup tinggi dan stabil.

Perencanaan laba melibatkan kegiatan seperti penetapan tujuan dan target

laba yang realistis serta cara untuk mencapainya, yang diupayakan

manajemen untuk dicapai.

Penganggaran modal mengacu kepada proses perencanaan

pengeluaran yang akan menghasilkan penerimaan atau pengembalian

sepanjang beberapa tahun. Penganggaran modal sangat penting bagi

sebuah perusahaan. Aplikasi teknologi terobosan baru bisa menyediakan

teknik – teknik produksi baru yang lebih efisien, perubahan cita rasa

konsumen bisa membuat lini produk berjalan perusahaan menjadi usang

dan memunculkan permintaan terhadap produk – produk yang sepenuhnya

berbeda, dan marger dengan perusahaan lain bisa memperkuat posisi

perusahaan secara signifikan relatif terhadap pesaingnya. Profitabilitas,

pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang

tergantung pada seberapa baik manajemen memanfaatkan peluang –

peluang tersebut9

2.1.5 Alat perencanaan laba

9Dominick Salvatore, Loc.cit,

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

10

Dalam mengidentifikasi atau menganalisis perencanaan laba ada

beberapa model perencanaan yang digunakan yaitu antara lain:10

1. Analaisis Laba kotor (Gross Profit)

Analisis ini menggunakan data penjualan, biaya variabel (harga

pokok produksi), dan laba kotor. Analisis laba kotor yang lazim

digunakan dalam perencanaan keuangan atau budgeting. Namun teknik

ini juga biasa digunakan dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini

menggunakan data penjualan, biaya variabel (harga pokok produksi),

dan laba kotor

2. Linier Programming

Linier Programming (LP) digunakan untuk merencanakan prediksi

kombinasi input biaya yang paling optimal untuk menghasilkan suatu

atau beberapa produk atau output. Dengan rumus LP ini, kita dapat

merencanakan kebutuhan dan kombinasi output sehingga tercapai

optimasi.

3. Delphi Forecasting

Sistem Delphi ini hampir sama dengan metode expert system. Di

sini metode expert system disempurnakan dengan menggunakan

metode diskusi antara para ahli, di debat, dan akhirnya sampai pada

kesimpulan terbaik yang merupakan konsessus para ahli.

4. Time Series Forecasting (trend)

Disini prestasi yang lalu digambarkan secara berseri kemudian dari

gambar ini dicari garis tren yang terbaik kemudian dari kecenderungan

garis itu dilihat angka masa depan sebagai angka ramalan. Teknik

analisis time series dapat dipakai untuk membuat tren ini.

5. Break Even Analisys

Salah satu model yang sering digunakan dalam menganalisis

keuangan adalah teknik break even analysis atau cost volume profit

analysis. Model ini mencoba mencari dan menganalisa perilaku

10Sofyan Syafri Harahap, 1997, Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta, hal 343

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

11

hubungan antara besarnya biaya, besarnya volume dalam unit dan

rupiah, dan laba. Dari hasil angka analisis ini dapat diketahui volume

yang diperlukan untuk mencapai tingkat laba tertentu, berapa volume

untuk mencapai titik pulang pokok, dan informasi lainnya yang

dibutuhkan.

6. Just In Time (JIT)

Upaya untuk meningkatkan produktivitas dan menekan

pemborosan serta ketidakefisienan lainnya terus dilakukan para ahli.

Salah satu penemuan besar yang baru - baru ini diperkenalkan adalah

model JIT. Model ini menunjukkan bahwa konsep cost

managementyang lama sudah ketinggalan zaman dan perlu diubah.

7. Economic Order Quantity (EOQ)

Model ini dapat memberikan angka berapa order pembelian

sehingga kita mendapatkan biaya yang optimal. Model ini akan

memberikan angka berapa jumlah pesanan sebaiknya dilakukan untuk

sekali pesanan sehingga kita mencapai titik optimum biaya yang paling

efisien.

2.2 Break Even Point dalam Perencanaan Laba

2.2.1 Pengertian Break Even Point

Titik impas atau Break Even Point adalah jumlah penjualan output

yang akan menyamakan pendapatan total dengan biaya total yaitu jumlah

penjualan output yang akan menghasilkan laba operasi nol.11

Titik impas menjelaskan berapa banyak output yang harus terjual

agar tidak menanggung rugi operasi.Banyak perencanaan kegiatan dalam

perusahaan yang didasarkan perkiraan tingkat output. Pemahaman

hubungan antara skala perusahaan, biaya operasi dan EBIT volume

analysis yang sering disebut juga dengan Break Even Point (BEP) atau

analysis Break Even.

11Charles T. Horngren, Srikant M. Datar, George Foster, 2006, Akuntansi Biaya, Erlangga, Jakarta,hal. 75

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

12

Pengertian analysis BEP kadang – kadang menyesatkan karena

analisis ini biasanya digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan yang

berhubungan untuk mengevaluasi profitabilitas keuangan perusahaan yang

baru dan produk baru. Disamping itu analisis break even ini merupakan

alat analisis untuk mengukur pengaruh perubahan harga, biaya tetap dan

biaya variable tingkat output yang harus dicapai sebelum perusahaan

memperoleh keuntungan operasi. Analisis break even ini dapat dilakukan

baik dengan metode grafik maupun secara akjabar.12

1. Unsur – unsur yang mempengaruhi Break Even Point

Analisa unsur-unsur yang mempengaruhi break even point yaitu

biaya, volume, harga jual serta laba itu sendiri. Pengertian biaya dan

beban di dalam bahasa Indonesia belum dibedakan dengan tepat.

Seringkali istilah cost digunakan secara sinonim dengan istilah

expense.

Harga jual per unit adalah sejumlah uang yang diterima atau

piutang yang timbul atas penyerahan barang dan jasa kepada

konsumen dalam setiap unitnya. Harga jual bisa berupa harga jual

bersih atau bisa harga jual kotor. Sedangkan yang digunakan dalam

analisa Break Even Point adalah harga jual bersih yang terlepas dari

berbagai macam potongan.

a) Harga Jual

Penetapan harga jual pada suatu produk amatlah penting,

kesalahan dalam penetapan harga akan berakibat fatal bagi segi

keuangan dan akan mempengaruhi kontinuitas usaha.

Harga jual suatu produk pada umumnya adalah kumpulan

dari biaya produksi, biaya penjualan dan biaya lain-lain di tambah

dengan sejumlah keuntungan yang diinginkan produsen yang

ditawarkan kepada konsumen. Sedang masing-masing biaya

tersebut mempunyai berbagai karakter yang berbeda antara biaya

12Agus Sartono,Op.cit, hal. 270

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

13

yang satu dengan yang lain. Seperti halnya biaya tetap mempunyai

karakteristik yang berbeda dengan biaya variabel.

b) Biaya

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis. Sumber

ekonomis yang dimaksudkan adalah suatu sumber yang memiliki

adanya sifat kelangkaan (scarcity). Masing-masing biaya

mempunyai perbedaan antara biaya yang satu dengan biaya

lainnya. Masing-masing perbedaan tersebut juga tergantung dari

sudut pandangnya masing-masing.

Namun terkait dengan Break Even Point klasifikasi dari

biaya yang dimaksudkan yaitu berdasarkan sifatnya. Biaya

berdasarkan sifatnya terdiri dari biaya tetap, biaya variabel dan

biaya semi variabel.

1. Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang tidak

terpengaruh dengan volume produksi. Atau dengan kata lain,

turun naiknya volume produksi tidak mempengaruhi besarnya

biaya yang dimaksudkan.

Untuk itu karakteristik biaya tetap adalah sebagai berikut:

a) Jumlahnya tetap dalam suatu periode

b) Biaya tetap per unit berbanding terbalik dengan jumlah

produksi, dalam arti semakin besar jumlah produksi

maka biaya tetap per unit semakin kecil demikian juga

berlaku sebaliknya.

2. Biaya Variabel

Biaya variabel merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan

yang besarnya tergantung volume produksi, semakin besar

volume produksi akan diikuti dengan melonjaknya biaya

tersebut dan demikian juga sebaliknya.

Dengan demikian karakteristik biaya variabel antara lain:

a) Jumlahnya berfluktuasi berdasarkan volume produksi

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

14

b) Biaya variabel per unit relatif tetap seiring dengan

bertambahnya volume produksi, tetapi secara

keseluruhan total biaya variable berbanding lurus

dengan jumlah produksi, dimana semakin besar total

biaya variabel jumlah produksi semakin besar pula.

3. Biaya Semi Variabel

Biaya semi variabel yaitu biaya yang merupakan kombinasi

antara biaya tetap dan biaya variabel. Seperti halnya upah

karyawan yang didalamnya termasuk upah tetap dan intensif

karyawan.

2. Perhitungan dalam Analisis Break Even Point

Analisis break even point bisa digunakan untuk melihat

seberapa besar penjualan minimal agar bisa menutupi biaya – biaya

yang dikeluarkan perusahaan. Jika manajer keuangan ingin melihat

penjaualan minimal yang harus diperoleh agar bisa menutup biaya

– biaya yang dikeluarkan, analisis break even point bisa digunakan.

Analisis break even point ditulis sebagai berikut:13

BEP = biaya tetap + depresiasiPenentuan besarnya Break Even Point menggunakan teknik

persamaan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ABxCxY

Keterangan: Y = Laba

C = Harga jual per unit

x = Jumlah produk yang dijual

B = Biaya variable per unit

A = Biaya tetap

13Mahmud M. Hanafi, 2004, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta, hal. 181

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

15

Berdasarkan definisi di atas suatu perusahaan akan impas

apabila jumlah penghasilan sama dengan jumlah biaya (laba = 0).

Berangkat dari rumus persamaan yang telah diungkapkan tersebut

dengan menggunakan pengolahan rumus yang dimaksud, maka

akan diperoleh persamaan sebagai berikut:

ABxCx0 ABxCx

Berdasar persamaan tersebut, dengan melalui berbagai

penyelesaian persamaan akan diperoleh rumus turunan sebagai

berikut:

Ax)BC(ABxCxABxCx

Sebagai penyelesaian dari persamaan di atas, diperoleh

rumus lebih lanjut sebagai berikut:

BC

A)BEP(x

Keterangan: BiayapenjualanHasilABxCx

Dengan demikian untuk menghitung BEP:

per UnitVariabelBiayaper UnitJualHarga

tetapBiayaunitBEP

=Sedang rumus Break Even Point dalam rupiah adalah

sebagai berikut:

PenjualanTotalVariabelBiaya

1

TetapBiayarupiahBEP

a) Pendekatan Margin – Kontribusi

Penghalusan dari pendekatan operasi adalah pendekatan

margin – kontribusi. Sebagai akibatnya, kita secara mudah

mengenali bahwa pada titik impas, jumlah margin kontribusi setara

dengan beban tetap. Margin kontribusi adalah pendapatan

penjualan dikurangi biaya variabel total. Bila kita mensubstitusikan

margin kontribusi unit untuk harga dikurangi biaya variabel unit

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

16

pada persamaan pendapatan – operasi dan menyelesaikannya untuk

jumlah unit, kita memperoleh persamaan impas sebagai berikut:

Jumlah unit = biaya tetap / Margin kontribusi unit

Sedangkan untuk menentukan margin kontribusi itu sendiri

dapat menggunakan rumus

Contibution Margin = Penjualan (Pendapatan) – Biaya

Variabel

Untuk menghitung conntribusimargin ratio dapat

menggunakan rumus sebagai berikut := 1 −Dimana :

CMR = Contribution margin ratio

BV = Biaya Variabel

P = Penjualan / Pendapatan

b) Pendekatan Grafik

Titik pertemuan antara garis penghasilan dengan garis

biaya tersebut merupakan titik Break Even Point. Untuk dapat

menentukan titik break even harus dibuat grafik dengan sumbu

datar menunjukkan volume penjualan, sedangkan sumbu tegak

menunjukkan biaya dan penghasilan.

3. Asumsi Dasar Break Even Point

Terkait dengan masalah-masalah asumsi dasar BEP. Asumsi-

asumsi dasar Break Even Point adalah sebagai berikut:

a) Biaya dalam perusahaan dibagi dalam golongan biaya variabel

dengan golongan biaya tetap.

b) Besarnya biaya variabel secara totalitas berubah-ubah secara

proporsional dengan volume produksi / penjualan.

c) Berdasarkan biaya tetap secara totalitas tidak berubah

meskipun ada perubahan volume produksi / penjualan.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

17

d) Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang

dianalisa.

e) Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk.

f) Apabila diproduksi lebih dari satu macam produk, perimbangan

penghasilan penjualan antaramasing-masing produk atau “sales

mix”-nya adalah tetap konstan.

4. Kegunaan Analisis break Even Point

Analisa Break Even Point dapat digunakan untuk berbagai

tujuan terutama bagi perusahaan yang sedang menyusun

perencanaan. Di samping itu juga dapat digunakan sebagai alat

pengendalian waktu perusahaan masih dalam kegiatan sebelum

berakhirnya suatu periode.

Analisa Break Even Point digunakan oleh perusahaan-

perusahaan dengan tujuan untuk:

a. Mengevaluasi tujuan laba dari perusahaan secara

keseluruhan.

b. Menyajikan data biaya dan laba kepada top management,

yang diperlukan untuk mengambil keputusan dan

merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan.

c. Mengganti sistem laporan yang tebal-tebal dengan suatu

grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.

Sedangkan kegunaan analisa BEP adalah sebagai berikut:

a. Sebagai alat untuk merencanakan laba.

b. Sebagai alat untuk perencanaan budget.

c. Sebagai penentu harga jual produk.

d. Sebagai dasar menentukan harga jual produk.

e. Sebagai dasar rencana pengembangan.

f. Sebagai dasar pengambilan keputusan.

Dari beberapa uraian tersebut tentang Break Even Point,

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kegunaan analisa Break

Even Point antara lain:

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

18

a. Analisa Break Even Point dapat dipakai sebagai alat

pemberi informasi kepada management secara sederhana

dan singkat.

b. Analisa Break Even Point dapat digunakan sebagai alat

pedoman dalam mengambil keputusan terutama yang

menyangkut biaya, pendapatan, dan perencanaan laba.

c. Analisa Break Even Point dapat pula memberikan

gambaran tentang biaya dan hasil produknya yang

diharapkan secara menyeluruh di dalam aktivitas utama

perusahaan di masa mendatang.

d. Analisa Break Even Point dapat digunakan sebagai

landasan untuk mengendalikan kegiatan operasi yang

sedang berjalan, yaitu sebagai sarana untuk

membandingkan antara realisasi dengan perhitungan

berdasarkan analisa break even sebagai alat pengendalian

atau controlling.

e. Analisa Break Even Point dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam menentukan harga jual, yaitu setelah

diketahui hasil-hasil perhitungan menurut analisa break

even dan laba yang ditargetkan.

2.2.2 Analisis Break Even dalam Perencanaan

Analisis break even dapat memberikan pedoman dalam pembuatan

keputusan dan membantu manajemen dalam:

a. Pembuatan produk

Analisis break even dapat membantu menentukan banyak

sedikitnya penjualan produk baru yang harus diraih agar

perusahaan memperoleh laba.

b. Mempelajari pengaruh ekspansi

Ekspansi akan mengakibatkan peningkatan biaya-biaya

tetap dan variabel, tetapi juga akan meningkatkan penjualan yang

diharapkan.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

19

c. Proyek modernisasi dan otomatisasi

Apabila terjadi peningkatan investasi peralatan produksi

yang mampu menekan biaya variabel khususnya biaya tenaga kerja

langsung.

Analisis break even dapat digunakan untuk menganalisis

kosekuensiproyek tersebut.Analisis break even merupakan salah satu

bagian dari analisisbiaya, volume dan laba. Informasi mengenai jumlah

penjulan minimal danbesarnya penurunan realisasi penjualan dari

rencana penjualan dalamanalisis break even dibutuhkan manajemen

agar perusahaan tidakmenderita rugi. Manajemen membutuhkan

informasi tersebut untukmengambil keputusan dalam merencanakan

laba perusahaan.

2.3 Hakikat usaha persewaan (Sewa Guna Usaha)

2.3.1 Pengertian Usaha Persewaan (Sewa Guna Usaha)

Sewa Guna Usaha (Lease) merupakan kontrak. Sesuai dengan

istilahnya, pemilik aktiva (leassor) memberikan pihak lain (lesse) hak

eksklusif untuk menggunakan aktiva, dalam periode waktu tertentu,

sebagai ganti biaya sewa yang artinya sewa menyewa.14

Kemudian, dalam dunia bisnis Lease berkembang sebagai bentuk

sewa-menyewa, yaitu dalam bentuk pembiyaan perusahaan berupa

penyedia barang modal yang digunakan untuk menjalankan usahanya

dengan mebayar sewa selama jangka waktu tertentu. Menurut pasal 1548

B.W. mengenai perjanjian sewa menyewa mendefinisikan arti sewa

menyewa adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu

mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya

kenikmatan dari suatu barang, selama suatu waktu tertentu dan dengan

14James C Van Horne, John M Wachowicz,Jr, 1998, Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan,Salemba Empat, Jakarta, hal. 582777

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

20

pembayaran suatu harga yang oleh pihak yang tersebut terakhir itu

disanggupi pembayarannya.15

Sewa menyewa, seperti halnya dengan jual – beli dan perjanjian –

perjanjian lain pada umumnya, adalah suatu perjanjian konsensual.

Artinya, ia sudah sah dan mengikat pada detik tercapainya sepakat

mengenai unsur – unsur pokoknya, yaitu barang dan harga. Kewajiban

pihak yang satu adalah menyerahkan barangnya untuk dinikmati oleh

pihak yang lain, sedangkan kewajiban pihak yang terakhir ini adalah

membayar “harga sewa”. Jadi barang diserahkan bukan untuk dimiliki

seperti halnya dalam jual – beli, tetapi hanya untuk dipakai, dinikmati

kegunaannya. Dengan demikian maka penyerahan hanya bersifat

menyerahkan kekuasaan belaka atas barang yang disewa itu.

1) Kewajiban – kewajiban pihak yang menyewakan

Pihak yang menyewakan mempunyai kewajiban:16

a. Menyerahkan barang yang disewakan kepada si penyewa

b. Memelihara barang yang disewakan sedemikian hingga itu

dapat dipakai untuk keperluan yang dimaksudkan

c. Memberikan kepada si penyewa kenikmatan tenteram dari

barang yang disewakan selama berlangsungnya penyewaan, ini

dimaksudkan sebagai kewajiban pihak yang menyewakan

untuk menaggulangi atau mengikis tuntutan – tuntutan hukum

dari pihak ketiga, yang misalnya membantah hak si penyewa

untuk memakai barang yang disewanya.

Selanjutnya ia diwajibkan, selama waktu sewa menyuruh

melakukan pembetulan – pembetulan pada barangnya yang

disewakan yang perlu dilakukan, kecuali pembetulan – pembetulan

kecil yang menjadi wajibnya si penyewa. Juga ia harus

menanggung si penyewa terhadap semua cacad dari barang yang

disewakan yang merintangi pemakaian barang itu, biarpun pihak

15Subekti SH, 1995, Aneka Perjanjian, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. 0316Subekti SH, Ibid, hal. 42

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

21

yang menyewa itu tidak mengetahui pada waktu dibuatnya

perjanjian sewa – menyewa.

2) Kewajiban – kewajiban si penyewa

Bagi si penyewa ada dua kewajiban utama, ialah:17

a. Memakai barang yang disewa sebagai seorang “ bapak rumah

yang baik” sesuai dengan tujuan yang diberikan kepada barang

itu menurut perjanjian sewanya hal ini berarti kewajiban untuk

memakainya seakan – akan barang itu kepunyaan sendiri

b. Membayar harga sewa pada waktu – waktu yang telah

ditentukan menurut perjanjian

Jika si penyewa memakai barang yang disewa untuk suatu

keperluan lain dari pada yang menjadi tujuan pemakaiannya,atas

suatu keperluan sedemikian rupa hingga dapat menerbitkan

kerugian kepada pihak yang menyewakan, maka pihak ini, menurut

keadaan, dapat dimintai pembatalan sewanya (pasal 1561)

3) Resiko – resiko dalam sewa – menyewa

Menurut pasal 1553 dalam sewa - menyewa itu resiko mengenai

barang yang disewakan dipikul oleh si pemilik barang tersebut, yaitu

pihak yang menyewakan. Dalam pasal itu dituliskan bahwa, apabila

barang yang disewa itu musnah karena suatu peristiwa yang terjadi

diluar kesalahan salah satu pihak , maka perjanjian sewa – menyewa

itu gugur demi hukum.Resiko adalah kewajiban untuk memikul

kerugian yang disebabkan oleh suatu peristiwa yang terjadi diluar

kesalahan salah satu pihak, yang menimpa barang yang menjadi objek

perjanjian.18

4) Gangguan dari pihak ketiga

Apabila selama waktu sewa, si penyewa dalam pemakaian barang

yang disewakan, diganggu oleh pihak ketiga berdasar atas suatu hak

yang dikemukakan oleh pihak ketiga itu, maka dapatlah si penyewa

17Subekti SH, Ibid, hal. 4318Subekti SH, 1995, Ibid, hal. 44

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

22

menuntut dari pihak yang menyewakan supaya uang sewa dikurangi

secara sepadan sesuai sifat gangguan tersebut.Apabila pihak ketiga itu

sampai menggugat si penyewa dimuka pengadilan, maka si penyewa

dapat menuntut supaya pihak yang menyewakan ditarik sebagai pihak

dalam perkara perdata itu untuk melindungi si penyewa.19

5) Mengulang sewakan

Sipenyewa, jika kepadanya tidak telah diperijinkan oleh pemilik

barang, tidak diperbolehkan mengulang sewakan barang yang

disewanya, maupun melepas sewanya kepada orang lain. Diadakannya

perbedaan antara “ mengulang sewakan” dan “ melepas sewanya”

kepada orang lain, mempunyai maksud sebagai berikut:

Dalam hal mengulang sewakan, si penyewa si penyewa barang

bertindak sendiri sebagai pihak dalam suatu perjanjian sewa –

menyewa kedua yang diaakan olehnya dengan pihak ketig, sedangkan

dalam hal “melepaskan sewanya” ia mengundurkan diri sebagai

penyewa dan menyuruh orang pihak ketiga untuk menggantikan

dirinya sebagai penyewa, sehingga pihak ketiga itu berhadapan sendiri

dengan pihak yang menyewakan.

Jika si penyewa sampai berbuat apa yang dilarang itu, maka pihak

yang menyewakan dapat membatalkan perjanjian sewanya dengan

disertai pembayaran kerugian, sedangkan pihak yang menyewakan,

setelah dilakukannya pembatalan itu, tidak diwajibkan menaati

perjanjian ulang sewa dengan orang ketiga tersebut.20

6) Sewa tertulis dan sewa lisan

Meskipun sewa menyewa adalah suatu perjanjian konsensual,

namun oleh undang – undang diadakan perbedaan dalam akibat -

akibatnya) antara sewa tertulis dan sewa lisan.

Sebaliknya, jika sewa menyewa tidak dibuat dengan tulisan, maka

sewa itu tidak berakhir pada waktu yang dite7ntukan, melainkan jika

19Subekti SH, 1995, IBid, hal. 4520Subekti SH, Ibid, hal. 46

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

23

pihak yang menyewakan memberitahukan kepada si penyewa bahwa ia

hendak menghentikan sewanya, pemberitahuan harus dilakukan

dengan mengindahkan jangka waktu yang diharuskan menurut

kebiasaan setempat. Jika tidak ada pemberitahuan seperti itu makan

dianggaplah bahwa sewa itu diperpanjang untuk waktu yang sama.21

2.3.2 Bentuk Pendanaan Sewa Guna Usaha

Perjanjian sewa guna usaha dapat dibedakan menjadi tiga

kelompok utama pendanaan sewa perjanjian penjualan dan sewa kembali,

sewa guna usaha langsung dan sewa guna usaha pengungkit.22

1. Penjualan dan sewa kembali. Dalam perjanjian penjualan dan sewa

kembali, perusahaan menjual aktiva kepada pihak lain dan pihak ini

menyewakan kembali aktiva tersebut kepada perusahaan.

2. Sewa guna usaha langsung. Dalam sewa guna langsung, perusahaan

memperoleh keguanaan aktiva yang sebelumnya tidak dimiliki/

3. Sewa guna usaha pengungkit. Bentuk sewa guna usaha khusus

semakin berkembang untuk aktiva – aktiva bernilai tinggi, seperti

pesawat terbang, pengebor minyak dan peralatan kereta api.

2.3.3 Break Even Point dalam Perencanan Laba Usaha Persewaan

Tujuan setiap usaha adalah mendapatkan laba net profit) yaitu suatu

keuntungan yang berhubungan dengantangung jawab usaha dengan

karyawannya, pelanggannya maupun pemiliknya. Profit tidak muncul

secara otomatis tetapi membutuhkan perencanaan yang baik. Profit atau

keuntungan berasal dari keberhasilan manajemen dalam

mengorganisasikan kekuatan perusahaan ke dalam suatu tim dalam

mencari laba.

Perencanaan perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara,

antara lain dengan program budget. Sebagian program budget laba bersih

revenue) yang akan diperoleh dari pembiayaan expence) yang dijalankan.

Analisis break even point mempunyai hubungan yang erat dengan

21Subekti SH, Ibid, hal. 472222James C Van Horne, John M Wachowicz,Jr, Op.cit, hal. 583

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

24

program budget. Walaupun analisis ini dapat diterapkan dengan data

historis, tetapi akan sangat berguna bagi manajemen kalau diterapkan pada

data taksiran yang akan datang.

Untuk mencapai laba yang besar dalam rencana maupun

realisasinya) manajemen dapat menempuh berbagai langkah, misalnya:23

1. Menekan biaya produksi maupun biaya operasi serendah mungkin

dengan mempertahankan tingkat harga jual dan volume penjualan yang

ada

2. Menentukan harga jual sedemikian rupa sesuai dengan laba yang

diinginkan

3. Meningkatkan volume penjulan sebesar mugkin

Perlu diingat bahwa ketiga langkah tersebut tidak dapat dilakukan

secara terpisah karena mempunyai hubungan yang sangat erat, bahkan

saling berkaitan. Biaya akan menentukan harga jual, hargajual akan

mempengaruhi volume produksi dan akan mempengaruhi biaya secara

langsung.

2.4 Kerangka Berpikir

23M. Manullang, 2005, Pengantar Manajemen Keuangan, ANDI, Yogyakarta, hal. 171

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

25

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka, maka

pembahasan dapat dijelaskan secara singkat seperti kerangka berpikir

sebagai berikut :

Gambar 1.Proses Mengidentifikasi Penjualan Minimum dan Kelayakan

Usaha Rental ABBAD

Berdasarkan kerangka pikir di atas dapat dijelaskan bahwa

perusahaan akan menyusun perencanaan laba. Agar suatu usaha tersebut

Volume Harga

Break Even Point:

Biaya Tetap

Biaya Variable

Data Pendapatan

S = BEP

S < BEP

S > BEP

Kesimpulan

Biaya

PerencanaanLaba

Usaha Rental “ABBAD”

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

26

dapat memperoleh laba yang maksimal seorang pengusaha harus

mempertimbangkan beberapa faktor yang berpengaruh seperti harga jual,

biaya produksi, dan volume penjualan.

Analisis break even point bisa digunakan untuk menunjukkan suatu

kondisidimana suatu perusahaan tidak mengalami kerugian dan tidak

memperoleh laba. Teknik ini dapat digunakan manajemen untuk mengetahui

berapa tingkat produksi atau penjualan sehingga dapat menutupi biaya - biaya

yang ditanggung. Biaya – biaya produksi tersebut dipisahkan menjadi biaya

tetap dan biaya variebel.

Pada break even point keseluruhan hasil penjualan hanya cukup untuk

menutupi keseluruhan biaya tetap saja, tidak terdapat sisa yang merupakan

keuntungan. Sehingga selanjutnya perlu adanya perhitungan Contibution

Margin yang merupakan jumlah yang tersisa dari penjualan dikurangi biaya

variabel. Jumlah yang tersisa tersebut kemudian digunakan untuk menutupi

biaya tetap. Jika cukup untuk menutupi biaya tetap maka selanjutnya akan

diperoleh laba.

Berdasarkan informasi tersebut perusahaan mampu menyusun besarnya

biaya dan pendapatan yang mesti direncanakan untuk memeroleh laba.

Dari hasil kesimpulan, maka peneliti akan memberikan bahan pertimbangan

kepada perusahaan yang dapat digunakan sebagai bahan pengambilan

keputusan

2.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional mencakup semua komponen yang

digunakan untuk mendapatkan data yang di analisis sesuai dengan

tujuan penelitian. Agar konsep yang digunakan dapat diukur secara

empiris untuk menghindarkan dari kesalahpahaman, maka perlu

diadakan penyeragaman dari unsur - unsur yang mempengaruhi

break even point adalah sebagai berikut :

1. Harga jual per unit

Harga jual per unit adalah sejumlah uang yang diterima atau

piutang yang timbul atas penyerahan barang dan jasa kepada

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI...Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

27

konsumen dalam setiap unitnya. Didalam usaha persewaan “ABBAD”

harga jual per unit dihitung dalam skala perhari sewa kendaraan yaitu

sebesar Rp. 60.000

2. Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang tidak terpengaruh

dengan volume produksi. Didalam usaha persewaan kendaraan

“ABBAD” ini dapat dirincikan yang menjadi biaya – biaya tetapnya

adalah sebagai berikut :

1. Pembelian kendaraan

2. Biaya gaji

3. Biaya variabel

Biaya variabel merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan yang

besarnya tergantung volume produksi, semakin besar volume produksi.

Didalam usaha persewaan kendaraan “ABBAD” ini dapat dirincikan

yang menjadi biaya – biaya tetapnya adalah sebagai berikut :

1. Service motor

2. Biaya sparepart kendaraan

3. Biaya oli

4. Biaya cuci kendaraan