BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A....

23
14 BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu, prestasi kerja atau prestasi yang sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. 1 Performance atau kinerja adalah sebuah hasil dari sebuah proses. Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja merupakan hasil dari kualitas dan kuantitas yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukannya. B. DEFINISI AKTUARIS 1. Sejarah Aktuaris di Indonesia Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), atau disebut The Society of Actuaries of Indonesia (SAI), didirikan di Jakarta, 19 Oktober 1964. PAI merupakan organisasi profesi aktuaris di Indonesia dan telah menjadi anggota penuh the International Actuarial Associaton (IAA) sejak tahun 2006. Kepengurusan Organisasi dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun, dimana Ketua Organisasi dipilih melalui Rapat Anggota. Peranan organisasi profesi aktuaris, PAI adalah sebagai berikut: a. Mewakili dan mengatur anggota PAI untuk kepentingan profesi dan kepentingan umum 1 Nurlaila, 2010, Manajemen Sumberdaya Manusia, Jakarta: Lepkhair.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A....

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. KINERJA

Kinerja berasal dari kata job performance atau actual

performance yaitu, prestasi kerja atau prestasi yang

sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.1

Performance atau kinerja adalah sebuah hasil dari sebuah proses.

Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja

merupakan hasil dari kualitas dan kuantitas yang dihasilkan atau

jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukannya.

B. DEFINISI AKTUARIS

1. Sejarah Aktuaris di Indonesia

Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), atau disebut The Society

of Actuaries of Indonesia (SAI), didirikan di Jakarta, 19 Oktober

1964. PAI merupakan organisasi profesi aktuaris di Indonesia dan

telah menjadi anggota penuh the International Actuarial

Associaton (IAA) sejak tahun 2006. Kepengurusan Organisasi

dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun, dimana Ketua

Organisasi dipilih melalui Rapat Anggota. Peranan organisasi

profesi aktuaris, PAI adalah sebagai berikut:

a. Mewakili dan mengatur anggota PAI untuk kepentingan

profesi dan kepentingan umum

1 Nurlaila, 2010, Manajemen Sumberdaya Manusia, Jakarta: Lepkhair.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

15

b. Mengatur standar praktek dan kode etik yang meliputi

etika dan hal-hal teknis

c. Menyelenggarakan ujian keanggotaan PAI berdasarkan

kurikulum yang sesuai dengan IAA dan mengeluarkan

sertifikasi

d. Mengembangkan dan memelihara kemitraan dengan

universitas lokal untuk identifikasi optimal talenta muda

dan pengembangan anggota baru

e. Menyelenggarakan seminar dan lokakarya untuk

keberlanjutan pendidikan dan pengembangan

profesionalisme anggota

f. Membangun dan memelihara hubungan kerjasama dengan

Pemerintah, komunitas bisnis, dan profesi lainnya.2

Gelar aktuaris di Indonesia atau Fellow Society of

Actuaries of Indonesia (FSAI) diberikan oleh Persatuan Aktuaris

Indonesia (PAI) setelah seorang individu menempuh 10 mata

ujian yang diujikan. Pada umumnya aktuaris di Indonesia

memiliki latar belakang pendidikan dari FMIPA Matematika

maupun Statistika. Tetapi ada sedikit yang berasal dari disiplin

lain. Aktuaris di Indonesia banyak bekerja di perusahaan asuransi

2Sejarah aktuaris, http://aktuaris.or.id , diakses tanggal 12 September

2017

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

16

jiwa, sedangkan sisanya bekerja di dana pensiun, konsultan

aktuaria, dan saat ini merambah ke dunia investasi.3

2. Pengertian Aktuaris

Aktuaris menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa

Indonesia) adalah, ahli matematika dalam perusahaan

asuransi yang menghitung-hitung risiko, premi cadangan, dan

dana deviden.4

Aktuaris adalah seorang ahli yang dapat

mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori statistik untuk

menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual. Persoalan

ini umumnya menyangkut analisis kejadian masa depan yang

berdampak pada segi financial, khususnya yang berhubungan

dengan besar pembayaran pada masa depan dan kapan

pembayaran dilakukan pada waktu yang tidak pasti.5

Konsultan aktuaria adalah sebuah perusahaan konsultan

yang memberikan jasa konsultansi di bidang aktuaria. Aktuaria

sendiri merupakan salah satu cabang ilmu di bidang matematika.

Aktuaria merupakan kombinasi ilmu-ilmu matematika, statistika,

ekonomi dan keuangan. Orang yang memiliki keahlian dalam

ilmu aktuaria ini disebut aktuaris, yang berhak menyandang

gelar Fellow of the Society of Actuaries of Indonesia (FSAI).

Sebelum bendapatkan gelar FSAI, seseorang akan mendapatkan

3 Apa itu aktuaris, http://www.ayoasuransi.com/ diakses tanggal 12

September 2017 4 KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pengertian Aktuaris.

5 Tri, Joko, ‘’Bahan Pembelajaran Statistika Aktuaria’’ : Serang,

2016, hal.1.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

17

Ajun Aktuaris atau Associate of the Society of Actuaries of

Indonesia (ASAI). Untuk memperoleh gelar aktuaris, seseorang

harus lulus 10 mata ujian yang diselenggarakan oleh Persatuan

Aktuaris Indonesia (PAI).6

Secara umum, aktuaris bekerja di bidang: konsultasi,

perusahaan asuransi jiwa, pensiun, dan investasi. Aktuaris

juga sedang merambah di bidang-bidang lainnya, dimana

kemampuan analitis diperlukan.

Aktuaris adalah tenaga bisnis professional yang

terampil menerapkan teknik-teknik matematika kedalam

masalah-masalah keuangan. Aktuaris menganalisa dampak

dan situasi finansial saat ini dalam kaitannya dengan

ketidakpastian di masa depan yang biasanya disebabkan oleh:

usia, kesehatan, kebakaran, kerusakan, gempa bumi, banjir

serta faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, Ilmu Aktuaria

meliputi:

a. perhitungan-perhitungan peluang terjadinya peristiwa-

peristiwa tertentu di masa yang akan datang (kecelakaan,

kematian dan resiko lainnya)

b. Penelitian yang mendalam mengenai dampak dari kondisi

finansial pada saat ini.

Secara umum aktuaris adalah seseorang yang ahli di bidang

matematika yang berhubungan dengan asuransi dan keuangan.

6 Konsultan aktuaria, www.dayamandiri.co.id, diakses tanggal 17

Oktober 2017

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

18

Konsultan aktuaria berada dibawah biro perasuransian, dan

dikelompokan sebagai perusahaan penunjang asuransi. Disebut

perusahaan asuransi karena memang konsultan aktuaria ditujukan

untuk menunjang perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia.

Dalam hal ini untuk melakukan perhitungan atas valuasi

cadangan di perusahaan asuransi itu yang memang wajib di

lakukan oleh perusahaan asuransi dan harus dilakukan oleh

konsultan independen, dalam hal ini perusahaan konsultan

aktuaria.

Pada perkembangannya, konsultan aktuaria tidak hanya

memberikan jasa untuk perusahaan asuransi, tapi juga kepada

dana pensiun dan semua perusahaan yang ada di Indonesia.

Di dana pensiun, konsultan aktuaria memberikan jasa konsultansi

untuk menentukan besarnya iuran atas manfaat pensiun dari

karyawan dii suatu perusahan yang memiliki dana

pensiun. Dalam hal ini dana pensiun yang

menyelenggarakan manfaat pasti. Kemudian di semua

perusahaan, konsultan aktuaria memberikan jasa konsultansi pada

penentuan kewajiban imbalan kerja sesuai PSAK24 untuk

keperluan laporan keuangan. Biasanya yang familiar dengan

konsultan aktuaria di satu perusahaan adalah bagian HRD,

accounting & finance dan bagian internal. Karena bagian-bagian

ini yang seringkali terlibat pada proses perhitungan (valuasi)

kewajiban imbalan kerja PSAK 24.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

19

Dari data Bapepam LK, pada tahun 2011 terdapat sekitar 20

konsultan aktuaria. Sebagian besar konsultan aktuaria tersebut

lebih fokus kepada pemberian jasa di bidang valuasi kewajiban

PSAK 24 ini kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Hanya

sebagian kecil saja yang memberikan jasa pada perusahaan

asuransi dan dana pensiun.

3. Fungsi Aktuaris dan Peran Aktuaris

3.1 Fungsi Aktuaris

Fungsi Aktuaria dalam perusahaan asuransi adalah

sebagai berikut:7

a. Seorang aktuaria harus memastikan customer atau

nasabah membayar premi sesuai dengan risikonya.

b. Seorang aktuaria harus memastikan premi yang

terkumpul cukup untuk membayar klaim yang

terjadi dan menutupi biaya operasional perusahaan.

c. Seorang aktuaria harus memastikan premi yang

terkumpul harus wajar dan bersaing.

Dalam segi pekerjaan untuk menjalankan fungsinya yang

dilakkan oleh seorang aktuaria atau aktuaris pada setiap

perusahaan industri bidang asuransi yaitu :

1. Membuat dan menetapkan sebuah harga produk

sesuai dengan menggunakan :

a. Tingkat mortalita dan tingkat mordibita

7 Budy Dharma Shadewa Putra, Fungsi Aktuaris, 2014,

http://reliance-life.com, 17 Oktober 2017.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

20

b. Tingkat investasi

c. Sekala penjualan

d. Skala biaya

e. Klasifikasi resiko

2. Membuat estimasi atau cadangan resiko yang akan

atau telah dijamin dengan cara :

a. Menjaga kesehatan keuangan

b. Memastikan kecukupan kewajiban

3. Membuat proyeksi dan analisis teknis pembayaran

perusahaan melalui:

a. Membuat analisis kecukupan pemasukan

b. Meninjau ulang tingkat mortalita dan

mordibita

c. Meninjau ulang kecukuan tingkat investasi

d. Meninjau ulang kecukupan dan kewajaran

biaya-biaya

e. Meninjau ulang risiko yang ada dengan

kewajarannya

f. Meninjau ulang harga atas penjualan dengan

volume penjualan.

4. Peran dan kinerja aktuaris

Aktuaris adalah tenaga bisnis professional yang

terampil menerapkan teknik-teknik matematika kedalam

masalah-masalah keuangan. Aktuaris menganalisa dampak

dan situasi finansial saat ini dalam kaitannya dengan

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

21

ketidakpastian di masa depan yang biasanya disebabkan oleh:

usia dan kesehatan, kebakaran, kerusakan, gempa bumi,

banjir serta faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, Ilmu

Aktuaria meliputi:

a. perhitungan-perhitungan peluang terjadinya peristiwa-

peristiwa tertentu di masa yang akan datang (kecelakaan,

kematian dan lain-lain), dan

b. penelitian yang mendalam mengenai dampak dari kondisi

finansial pada saat ini.

Setelah menganalisi, seorang aktuaris menciptakan

dan mengatur berbagai program untuk menguraugi dampak

negatif (secara finansial) dari peristiwa-peristiwa yang

merugikan tersebut.

Dari penjelasan di atas, ilmu aktuaria berkaitan erat

dengan penerapan matematika pada bidang financial secara

umum, khususnya pada bisang asuransi. Dengan mempelajari

faktor-faktor yang terjadi pada masa lalu, masa sekarang serta

masa yang akan datang, seorang aktuaris berurusan dengan

masalah-masalahbisnis yang kompleks serta masalah-masalah

sosial. Keahlian para aktuaris sangat diperiukan dalam

melakukan peramalan terbadap kejadiankejadianyang bersifat

tidak pasti. Di dalammelakukan peramalan, para aktuaris

menggumkan konsep-konsep peluang dan statistik serta suku

bunga.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

22

5. Tanggung jawab dan Wewenang Aktuaris.

A. Tanggung Jawab Aktuaris

1. MEMASTIKAN KUALITAS DATA STATISTIK

PERUSAHAAN ASURANSI

yaitu :8

2. perusahaan yang memasarkan produk pada

lini usaha asuransi harta benda dan atau

lini usaha asuransi kendaraan bermotor

wajib memiliki sistem informasi yang

mampu menolah dan memelihara data

risiko asuransi

3. Perusahaan yang memasarkan produk pada

lini usaha asuransi harta benda dan atau

lini usaha asuransi kendaraan bermotor

wajib memelihara data risiko asuransi

paling singkat selama lima tahun terakhir.

4. MELAKUKAN EVALUASI ATAS TINGKAT

KESEHATAN KEUANGAN DAN

KECUKUPAN MODAL

Yaitu:

a. Tingkat Solvabilitas

Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat

solvabilitas paling rendah 100% dami Modal

8 ‘’Aktuaris Dalam Sektor Jasa Keuangan’’ ( Bahan Tayang OJK 2

nd

Indonesian Atuaries Summit, Yogyakarta, 21 April 2017.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

23

Minimum Berbasis Risiko (MMBR) atau Dana

Tanahud Minimum Berbasis Risiko (DTMBR).

1) Cadangan Teknis

2) Penyisihan kontribusi tabarru’ dan tanahud

3) Penyisihan kontribusi tabarru’ yang belum

menjadi pendapatan

4) Penyisihan klaim

5) Penyisihan atas risiko bencana.

b. Kecukupan Investasi

Terdiri dari dana investasi ditambah kas dan bank

(paling sedikit sebesar ) dana cadangan teknis +

liabilitas pembayaran klaim + liabilitas lain kepada

pemegang polis atau tertanggung.

c. Ekuitas

Ekuitas pada Perusahaan Asuransi syariah sebesar 100

M dan Perusahaan reasuransi syariah sebesar 175 M.

d. Dana Jaminan

1) Pembentukan pembentukan dana jaminan pada

perusahaan asuransi jiwa inimal 20% dari ekuitas

minimum yang dipersyaratkan.

2) Pembentukan dana jaminan pada asuransi umum

dan reasuransi: minimal 20% dari ekuitas yang

dipersyaratkan.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

24

3) Penatausahaan

a. Wajib ditatausahakan di bank kustodian (yang

tidak terafiliasi dengan perusahaan) dan

didasarkan atas perjanjian antara perusahaan dan

bank kustodian

b. Perjanjian paling kurang memuat :

1) pendelegasian atau pemberian kuasa oleh

perusahaan kepada bank kustodian untuk

mencairkan, memindahkan, atau

menyerahkan Dana Jaminan setelah

memperoleh persetujuan OJK

2) kewajiban bank kustodian untuk

menempatkan dana yang diperoleh dari

pencairan Dana Jaminan dalam bentuk SBN

yang telah jatuh tempo kedalam bentuk

deposito berjangka satu bulan pada bank.

3) Ketentuan bahwa bank kustodian tidak dapat

menjalankan instruksi dari perusahaan

maupun pihak lain untuk melakukan

pencairan, pemindahan dan penyerahan

deposito atau SBN yang digunakan sebagai

Dana Jaminan kecuali telah mendapat

persetujuan dari OJK

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

25

4) Ketentuan bahwa bank custodian wajib

menyampaikan laporan bulanan dana jaminan

paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.

4) Perubahan

a. Pemindahan atau pencairan Dana Jaminan

dapat dilakukan setelah memperoleh

persetujuan OJK

b. Dokumen perstujuan OJK paling sedikit

memuat :

1) Alasan pemindahan atau pencairan dana

jaminan

2) Persetujuan direksi atau yang setara atas

pemindahan atau pencairan dana jaminan

3) Dokumen pendukung yang membuktikan

alasan pemindahan atau pencairan Dana

Jaminan

4) OJK dapat memerintahkan untuk menambah

jumlah dana jaminan paling tinggi sebesar

jumlah cadangan teknis

5) tidak memenuhi ketentuan mengenai tingkat

solvabilitas dan sedang dikenai sanksi

pembatasan kegiatan usaha

6) Wajib menambah jumlah dana jaminan

paling lama satu bulan sejak diperintahkan

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

26

5) MERANCANG PRODUK ASURANSI TERMASUK

MENENTUKAN TARIF PREMI DAN

PROFITAABILITAS ATAS PRODUK ASURANSI

a. Melakukan pemantauan atas kinerja setiap produk

asuransi dengan mengevaluasi:

1) Penyusunan rencana pengembangan dan

pemasaran produk

2) Evaluasi periodik oleh aktuaris

3) Melanjutkan, mengubah, menghentikan pemasaran

produk

6) MELAKUKAN PERHITUNGAN CADANGAN

TEKNIS PERUSAHAAN ASURANSI

a. Cadangan Premi

1) jangka waktu > 1 thn; polis tidak dapat

diperbaharui

2) jangka waktu > 1 thn; polis dapat diperbaharui

3) memperhitungkan seluruh penerimaan dan

pengeluaran

4) estimasi sentral + margin risiko

7) TURUT SERTA DALAM PENERAPAN MANAJEMEN

RISIKO

a. Dalam hal pengendalian risiko asuransi, aktuaris

memberikan masukan terkait penetapan premi

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

27

b. Melakukan pemantauan bisnis baru dan fungsi

underwriting secara berkala

c. Melakukan pengukuran dan penelitian

(assessement)

d. Melakukan permodelan yang sistematis dari

berbagai risiko serta keterkaitannya

e. Bertanggung jawab pada manajemen aset dan

liabilitas guna mengurangi risiko terjadinya

mismatch atau ketidaksesuaian dan bertanggung

jawab untuk permodelan cashflow aset dan

liabilitas.

B.Wewenang Aktuaris

1. MENANDATANGANI LAPORAN AKTUARIS

PERUSAHAAN

a. menyajikan reviu atas pricing policy

b. menyajikan analisis realisasi biaya dan profitabilitas

c. menyajikan distribusi profit

d. menyajikan metode, asumsi dan model perhitungan yang

digunakan perusaahaan

e. menyajikan pendapat aktuaris terhadap metode, asumsi

dan model perhitungan yang digunakan oleh perusahaan

2. MENANDATANGANI LAPORAN OPERASIONAL

PERUSAHAAN

a. menyajikan rincian reasuransi

b. menyajikan perhitungan surplus underwriting

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

28

c. menyajikan rincian cadangan teknis

d. menyajikan gambaran tingkat risiko dan klaim

3. MENANDATANGANI PENGAJUAN PELAPORAN

PRODUKSI ASURANSI

Salah satu kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi pada

saat pelaporan produk asuransi baru adalah surat pernyataan

aktuaris perusahaan

4. WEWENANG LAIN YANG DITETAPKAN OLEH

PERUSAHAAN

C. PREMI

1) Desfinisi Premi

Setiap orang yang mengasuransikan jiwannya pada suatu

perusahaan asuransi berarti sepakat terhadap suatu kontrak

tertulis antara dirinya dan perusahaan. Dalam kontrak diterangkan

antara lain; besarnya premi yang harus dibayar ke perusahaan dan

jadwal pebayarannya, serta besarnya satuan asuransi yang akan

dibayarkan perusahaan jika suatu peristiwa terjadi. Kontrak

tersebut sering disebut sebagai polis asuansi.

Dalam polis asuransi, dijelaskan waktu mulai berlakunya polis

tersebut atau tanggal polis yang dikeluarkan yang biasanya

digunakan tanggal yang paling dekat dengan tanggal ulang tahun

peserta asurasi tersebut.

Menurut POJK (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan) nomor

23/POJK.05/2015 tentang produk asuransi dan dan pemasaran

produk asuransi pasal 1 ayat 7, bahwa premi adalah sejumlah

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

29

uang yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi dan disetujui oleh

pemegang polis untuk dibayarkan berdasarkan perjanjian asuransi

atau sejumlah uang yang ditetapkan berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang mendasari program asuransi

wajib untuk memperoleh manfaat.

Premi adalah suatu pembayaran, atau satu dari

serangkaian pembayaran oleh pemegang polis, untuk membuat

satu polis asuransi dan pemeliharannya agar terus berlaku.9 Premi

asuransi adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan setiap

bulannya dari pihak tertanggung atas keikutsertannya dalam

asuransi. Besarnya uang yang dibayarkan atas keikutsertaan pihak

tertanggung pada asuransi telah ditentukan oleh perusahaan

asuransi dengan memperhatikan keadaan dari pihak

tertanggung.10

2) Sistem Pembagian Premi

Jenis premi terbagi menjadi dua jenis yaitu:

1. Premi bersih

Yaitu: adalah premi yang dihitung tanpa memperlihatkan

factor biaya.

2. Premi kotor

9 Ajb bumiputera 1912, 2007 : 15

10 Pengertian Asuransi, http://www.pengertianku.net, diakses tanggal 15

September 2017.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

30

Yaitu: adalah premi bersih (netto) ditambah sejumlah uang

tertentu yang dibebankan pada pemegang polis.11

Premi dapat dibayarkan sekaligus yang disebut dengan

premi tunggal, dan dapat juga dibayarkan secara berkala,

misalnya pada setiap tahun yang disebut dengan premi tahunan,

maupun premi pecahan yang dibayarkan setiap semester, tiga

bulan sekali (kwartal), maupun setiap bulan. Perhitungan premi

suatu asuransi pada umumnya didasarkan pada tiga hal, yaitu

peluang kematian, tingkat bunga, dan biaya.

Tarif premi ditentukan oleh ceding company atau gabungan

penanggung berdasarkan kondisi, usia, dan jenis kendaraan serta

tujuan pemakaiannya.

Sebagai contoh pada asuransi umum khususnya pada asuransi

kendaraan bermotor, kendaraan yang digunakan untuk keperluan

kantor memiliki tarif yang lebih rendah tarifnya dari kendaraan

umum.12

Tarif premi terdiri dari tarif premi dasar, tarif premi TJH,

dan tarif premi tambahan. Tarif premi dasar adalah tarif untuk

risiko gabungan yang ditentukan untuk risiko gabungan, yang

ditentukan untuk dua tingkatan harga pertanggungan. Contoh

perhitungan premi nilai asuransi satu kendaraan bermotor

Rp.8.000.000,00 sesuai dengan harga sebenarnya. Untuk harga

pertanggungan Rp.3.000.000,00 dengan premi 5% dan untuk

12

Abbas, Salim, 2012, Asuransi Dan Manajemen Resiko, Jakarta, Rajawali

Pres.Hal.98.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

31

harga pertanggungan Rp.5.000.000,00 dengan premi 3%. Harga

pertanggungan TJH Rp. 1.000.000,00 dengan premi 1 %.

Dengan perhitungan premi sebagai berikut :

Premi dasar : 5% x Rp.3.000.000,00 = Rp.150.000,00

Premi dasar : 3% x Rp.5.000.000,00 = Rp.150.000,00

Premi TJH : 1% x Rp.1.000.000,00 = Rp. 10.000,00

RP.310.000,00

3) Faktor-Faktor Penentuan Premi

Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi penentuan

tarif pada premi, diantaranya sebagai berikut:13

1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupkan faktor yang berasal dari luar, yang

diantaranya seperti:

a. Kondisi dari perekonomian.

b. Persaingan dengan perusahaan lain.

c. Dan peraturan undang-undang pemerintah.

2. Faktor Internal

Sedangkan faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam,

yang diantaranya yaitu:

a. Kondisi dari pertanggungan.

b. Jenis barang atau fasilitas yang diasuransikan.

c. Jenis alat pengukur barang yang diasuransikan.

13

Pengertian Asuransi, http://www.pengertianku.net, diakses tanggal

15 September 2017.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

32

d. Cara dari pengangkutan barang

Seseorang yang menggunakan produk asuransi

berkewajiban untuk membayar premi (baik bulanan maupun

tahunan). Penetapan besarnya premi didasarkan pada hasil

perhitungan terhadap pembayaran klaim dan biaya menjalankan

bisnis asuransi. Harga premi asuransi jiwa dipengaruhi oleh

banyak faktor, yaitu faktor mortalita, bunga, biaya, dan faktor-

faktor lainnya. Diantara ketiga faktor yang memiliki pengaruh

yang paling besar adalah faktor mortalita, artinya faktor bunga

dan biaya umumnya sama untuk seluruh pemegang polis, tetapi

tetapi faktor mortalita bergantung kepada karakteristik pribadi

tertanggung.

Berikut ini adalah penjelasan faktor-faktor tersebut diatas :14

1. Faktor Mortalita

Prinsip dasar asuransi jiwa adalah harus berdasar pada

perkiraan yang akurat tentang mortalita, misalnya rata-rata

jumlah kematian yang akan terjadi setiap tahun pada setiap

kelompok usia. Kompilasi statistika dilakukan selama bertahun-

tahun akan menunjukkan jumlah dan kapan usia seseorang

umumnya diperkirakan meninggal. Hasil kompilasi staistika ini

akan menjadi tabel mortalita yang menggambarkan laju kematian

setiap usia. Agar mortalita lebih akurat, maka staistika harus

berdasar pada dua hal, yaitu sejumlah besar orang antar usia dan

sejumlah besar kerangka waktu.

14

Jurnal Teknik Pengelolaan Asuransi Jiwa.hal.75.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

33

Perkiraan mortalita ini bagi perusahaan asuransi akan

memberikan dasar taksiran lama kehidupan tertanggung, lama

pembayaran premi dan saat pembayaran manfaat. Dengan kata

lain, bagian premi yang berkaitan dengan mortalita

menggambarkan beban murni dalam memberikan perlindungan

kematian. Aktuaris menggunakan table mortalita dan data

mortalita sebagai langkah awal dalam penetapan premi.

2. Faktor Bunga

Pada saat pemilik polis membayarkan premi pada

perusahaan asuransi, dana yang berada di perusahaan tidak diam

atau ‘’idle’’, tetapi bersama dengan data pemilik polis lainnya

dan dana lainnya ditanamkan untuk mendapatkan bunga.

Pendapatan bunga ini akan membantu pembebanan asuransi jiwa.

Perusahaan asuransi membuat dana asumsi tentang bunga :

a. Pertama, diasumsikan bahwa suatu tingkat bunga

bersih yang spesifik akan diperoleh dari semua

investasi. Keadaan sebenarnya adalah beberapa

investasi yang akan menghasilkan lebih besar dari

pada tingkat bunga asumsi sedang. Beberapa investasi

lain menghasilkan lebih kecil dari pada bunga asumsi,

maka perusahaan memilih tingkat bunga rat-rata

untuk asumsi dalam perhitungan premi asuransi.

b. Tingkat bunga yang diasumsikan sering nampak cukup

rendah dan mempengaruhi tarif premi secara langsung,

tetapi merupakan tingkat bunga yang dijamin untuk

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

34

pemilik polis. Oleh karena itu tingkat bunga harus

cukup konservatip.

c. Asumsi yang dibuat oleh perusahaan asuransi adalah

bunga yang diperoleh setahun penuh dari setiap premi

pemilik polis. Oleh karena itu, harus diasumsikan

bahwa semua premi dibayarkan setiap awal tahun.

Karena tidak terdapat dasar yang sesuai untuk menaksir

tingkat bunga atau kecenderungan di masa yang akan datang,

maka perusahaan harus tetap konservatip dalam mengasumsi

tingkat bunga. Tingkat bunga yang diasumsikan merupakan

tingkat bunga yang dijanjikan oleh perusahaan pada setiap polis

asuransi. Karena pendapat investasi pada penanaman premi premi

merupakan pertimbangan kedua dalam perhitungan tarif premi,

yaitu semakin tinggi tingkat bunga asumsi, maka semakin rendah

premi yang dikenakan kepada pemilik polis.

3. Faktor Biaya

Seperti layaknya setiap jual beli, perusahaan asuransi

mempunyai aneka biaya operasi. Diantaranya, pegawai yang

harus dibayar, tenaga pemasar harus diadakan dan dibayar, dilatih

dan digaji, alat tulis kantor harus dibeli, sewa harus diabayar,

gedung harus dipelihara, bahkan pajak yang harus dibayar. Setiap

premi harus dibebankan secara propesiaonal untuk membiayai

biaya operasi ini. Dalam asuransi jiwa factor biaya dihitung dan

dimasukkan dalam tarif premi yang dinamakan dengan ‘’loading

charge’’.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

35

4. Faktor-Faktor Lainnya

Pada saat melakukan evaluasi pembelian polis asuransi jiwa,

oleh perorangan, terdapat factor-faktor lain yang berperan dan

kesemuanya mempengaruhi mortalita. Factor-faktor tersebut

diantaranya yaitu:

a. Usia

Usia seseorang mempunyai kaitan langsung terhadap

mortalita, dan mortalita mempengaruhi langsung pada

perhitungan premi. Semakin tua tertanggung, maka

semakin tinggi tingkat resiko kematiannya.

b. Jenis kelamin

Jenis kelamin calon tertanggung juga mempengaruhi

mortalita, karena berdasarkan penelitian, rata-rata

kehidupan wanita lebih lama lima atau enam tahun dari

pada kehidupan laki-laki. Secara statistika, golongan

wanita dianggap mempunyai risiko asuransi yang lebih

baik dibandingkan dengan laki-laki dan tarif premi wanita

biasanya lebih rendah dibandingkan dengan tarif premi

laki-laki.

c. Kesehatan

Faktor lain yang mempengaruhi mortalitas adalah

kesehatan calon tertanggung, dimana mereka yang

memiliki tingkat kesehatan yang lebih rendah dikenakan

tarif premi yang lebih tinggi.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. KINERJArepository.uinbanten.ac.id/1475/4/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI A. KINERJA Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu,

36

d. Jenis pekerjaan

Calon tertanggung juga mempengaruhi mortalita. Calon

tertanggung yang memiliki pekerjaan dengan jenis

pekerjaan yang berbahaya memiliki risiko yang lebih

besar, demikian pula oleh seseorang yang memiliki hobi

yang membahayakan.

e. Kebiasaan

Kebiasaan hidup seseorang juga mempunyai pengaruh

pada mortalita. Kebiasaan tersebut seperti merokok,

makan makanan berlebihan atau minum minuman

beralkohol yang akan mempengaruhi kesehatan dan

meningkatkan risiko kematian.