14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KINERJA
Kinerja berasal dari kata job performance atau actual
performance yaitu, prestasi kerja atau prestasi yang
sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.1
Performance atau kinerja adalah sebuah hasil dari sebuah proses.
Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja
merupakan hasil dari kualitas dan kuantitas yang dihasilkan atau
jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukannya.
B. DEFINISI AKTUARIS
1. Sejarah Aktuaris di Indonesia
Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), atau disebut The Society
of Actuaries of Indonesia (SAI), didirikan di Jakarta, 19 Oktober
1964. PAI merupakan organisasi profesi aktuaris di Indonesia dan
telah menjadi anggota penuh the International Actuarial
Associaton (IAA) sejak tahun 2006. Kepengurusan Organisasi
dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun, dimana Ketua
Organisasi dipilih melalui Rapat Anggota. Peranan organisasi
profesi aktuaris, PAI adalah sebagai berikut:
a. Mewakili dan mengatur anggota PAI untuk kepentingan
profesi dan kepentingan umum
1 Nurlaila, 2010, Manajemen Sumberdaya Manusia, Jakarta: Lepkhair.
15
b. Mengatur standar praktek dan kode etik yang meliputi
etika dan hal-hal teknis
c. Menyelenggarakan ujian keanggotaan PAI berdasarkan
kurikulum yang sesuai dengan IAA dan mengeluarkan
sertifikasi
d. Mengembangkan dan memelihara kemitraan dengan
universitas lokal untuk identifikasi optimal talenta muda
dan pengembangan anggota baru
e. Menyelenggarakan seminar dan lokakarya untuk
keberlanjutan pendidikan dan pengembangan
profesionalisme anggota
f. Membangun dan memelihara hubungan kerjasama dengan
Pemerintah, komunitas bisnis, dan profesi lainnya.2
Gelar aktuaris di Indonesia atau Fellow Society of
Actuaries of Indonesia (FSAI) diberikan oleh Persatuan Aktuaris
Indonesia (PAI) setelah seorang individu menempuh 10 mata
ujian yang diujikan. Pada umumnya aktuaris di Indonesia
memiliki latar belakang pendidikan dari FMIPA Matematika
maupun Statistika. Tetapi ada sedikit yang berasal dari disiplin
lain. Aktuaris di Indonesia banyak bekerja di perusahaan asuransi
2Sejarah aktuaris, http://aktuaris.or.id , diakses tanggal 12 September
2017
16
jiwa, sedangkan sisanya bekerja di dana pensiun, konsultan
aktuaria, dan saat ini merambah ke dunia investasi.3
2. Pengertian Aktuaris
Aktuaris menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) adalah, ahli matematika dalam perusahaan
asuransi yang menghitung-hitung risiko, premi cadangan, dan
dana deviden.4
Aktuaris adalah seorang ahli yang dapat
mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori statistik untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual. Persoalan
ini umumnya menyangkut analisis kejadian masa depan yang
berdampak pada segi financial, khususnya yang berhubungan
dengan besar pembayaran pada masa depan dan kapan
pembayaran dilakukan pada waktu yang tidak pasti.5
Konsultan aktuaria adalah sebuah perusahaan konsultan
yang memberikan jasa konsultansi di bidang aktuaria. Aktuaria
sendiri merupakan salah satu cabang ilmu di bidang matematika.
Aktuaria merupakan kombinasi ilmu-ilmu matematika, statistika,
ekonomi dan keuangan. Orang yang memiliki keahlian dalam
ilmu aktuaria ini disebut aktuaris, yang berhak menyandang
gelar Fellow of the Society of Actuaries of Indonesia (FSAI).
Sebelum bendapatkan gelar FSAI, seseorang akan mendapatkan
3 Apa itu aktuaris, http://www.ayoasuransi.com/ diakses tanggal 12
September 2017 4 KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pengertian Aktuaris.
5 Tri, Joko, ‘’Bahan Pembelajaran Statistika Aktuaria’’ : Serang,
2016, hal.1.
17
Ajun Aktuaris atau Associate of the Society of Actuaries of
Indonesia (ASAI). Untuk memperoleh gelar aktuaris, seseorang
harus lulus 10 mata ujian yang diselenggarakan oleh Persatuan
Aktuaris Indonesia (PAI).6
Secara umum, aktuaris bekerja di bidang: konsultasi,
perusahaan asuransi jiwa, pensiun, dan investasi. Aktuaris
juga sedang merambah di bidang-bidang lainnya, dimana
kemampuan analitis diperlukan.
Aktuaris adalah tenaga bisnis professional yang
terampil menerapkan teknik-teknik matematika kedalam
masalah-masalah keuangan. Aktuaris menganalisa dampak
dan situasi finansial saat ini dalam kaitannya dengan
ketidakpastian di masa depan yang biasanya disebabkan oleh:
usia, kesehatan, kebakaran, kerusakan, gempa bumi, banjir
serta faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, Ilmu Aktuaria
meliputi:
a. perhitungan-perhitungan peluang terjadinya peristiwa-
peristiwa tertentu di masa yang akan datang (kecelakaan,
kematian dan resiko lainnya)
b. Penelitian yang mendalam mengenai dampak dari kondisi
finansial pada saat ini.
Secara umum aktuaris adalah seseorang yang ahli di bidang
matematika yang berhubungan dengan asuransi dan keuangan.
6 Konsultan aktuaria, www.dayamandiri.co.id, diakses tanggal 17
Oktober 2017
18
Konsultan aktuaria berada dibawah biro perasuransian, dan
dikelompokan sebagai perusahaan penunjang asuransi. Disebut
perusahaan asuransi karena memang konsultan aktuaria ditujukan
untuk menunjang perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia.
Dalam hal ini untuk melakukan perhitungan atas valuasi
cadangan di perusahaan asuransi itu yang memang wajib di
lakukan oleh perusahaan asuransi dan harus dilakukan oleh
konsultan independen, dalam hal ini perusahaan konsultan
aktuaria.
Pada perkembangannya, konsultan aktuaria tidak hanya
memberikan jasa untuk perusahaan asuransi, tapi juga kepada
dana pensiun dan semua perusahaan yang ada di Indonesia.
Di dana pensiun, konsultan aktuaria memberikan jasa konsultansi
untuk menentukan besarnya iuran atas manfaat pensiun dari
karyawan dii suatu perusahan yang memiliki dana
pensiun. Dalam hal ini dana pensiun yang
menyelenggarakan manfaat pasti. Kemudian di semua
perusahaan, konsultan aktuaria memberikan jasa konsultansi pada
penentuan kewajiban imbalan kerja sesuai PSAK24 untuk
keperluan laporan keuangan. Biasanya yang familiar dengan
konsultan aktuaria di satu perusahaan adalah bagian HRD,
accounting & finance dan bagian internal. Karena bagian-bagian
ini yang seringkali terlibat pada proses perhitungan (valuasi)
kewajiban imbalan kerja PSAK 24.
19
Dari data Bapepam LK, pada tahun 2011 terdapat sekitar 20
konsultan aktuaria. Sebagian besar konsultan aktuaria tersebut
lebih fokus kepada pemberian jasa di bidang valuasi kewajiban
PSAK 24 ini kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Hanya
sebagian kecil saja yang memberikan jasa pada perusahaan
asuransi dan dana pensiun.
3. Fungsi Aktuaris dan Peran Aktuaris
3.1 Fungsi Aktuaris
Fungsi Aktuaria dalam perusahaan asuransi adalah
sebagai berikut:7
a. Seorang aktuaria harus memastikan customer atau
nasabah membayar premi sesuai dengan risikonya.
b. Seorang aktuaria harus memastikan premi yang
terkumpul cukup untuk membayar klaim yang
terjadi dan menutupi biaya operasional perusahaan.
c. Seorang aktuaria harus memastikan premi yang
terkumpul harus wajar dan bersaing.
Dalam segi pekerjaan untuk menjalankan fungsinya yang
dilakkan oleh seorang aktuaria atau aktuaris pada setiap
perusahaan industri bidang asuransi yaitu :
1. Membuat dan menetapkan sebuah harga produk
sesuai dengan menggunakan :
a. Tingkat mortalita dan tingkat mordibita
7 Budy Dharma Shadewa Putra, Fungsi Aktuaris, 2014,
http://reliance-life.com, 17 Oktober 2017.
20
b. Tingkat investasi
c. Sekala penjualan
d. Skala biaya
e. Klasifikasi resiko
2. Membuat estimasi atau cadangan resiko yang akan
atau telah dijamin dengan cara :
a. Menjaga kesehatan keuangan
b. Memastikan kecukupan kewajiban
3. Membuat proyeksi dan analisis teknis pembayaran
perusahaan melalui:
a. Membuat analisis kecukupan pemasukan
b. Meninjau ulang tingkat mortalita dan
mordibita
c. Meninjau ulang kecukuan tingkat investasi
d. Meninjau ulang kecukupan dan kewajaran
biaya-biaya
e. Meninjau ulang risiko yang ada dengan
kewajarannya
f. Meninjau ulang harga atas penjualan dengan
volume penjualan.
4. Peran dan kinerja aktuaris
Aktuaris adalah tenaga bisnis professional yang
terampil menerapkan teknik-teknik matematika kedalam
masalah-masalah keuangan. Aktuaris menganalisa dampak
dan situasi finansial saat ini dalam kaitannya dengan
21
ketidakpastian di masa depan yang biasanya disebabkan oleh:
usia dan kesehatan, kebakaran, kerusakan, gempa bumi,
banjir serta faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, Ilmu
Aktuaria meliputi:
a. perhitungan-perhitungan peluang terjadinya peristiwa-
peristiwa tertentu di masa yang akan datang (kecelakaan,
kematian dan lain-lain), dan
b. penelitian yang mendalam mengenai dampak dari kondisi
finansial pada saat ini.
Setelah menganalisi, seorang aktuaris menciptakan
dan mengatur berbagai program untuk menguraugi dampak
negatif (secara finansial) dari peristiwa-peristiwa yang
merugikan tersebut.
Dari penjelasan di atas, ilmu aktuaria berkaitan erat
dengan penerapan matematika pada bidang financial secara
umum, khususnya pada bisang asuransi. Dengan mempelajari
faktor-faktor yang terjadi pada masa lalu, masa sekarang serta
masa yang akan datang, seorang aktuaris berurusan dengan
masalah-masalahbisnis yang kompleks serta masalah-masalah
sosial. Keahlian para aktuaris sangat diperiukan dalam
melakukan peramalan terbadap kejadiankejadianyang bersifat
tidak pasti. Di dalammelakukan peramalan, para aktuaris
menggumkan konsep-konsep peluang dan statistik serta suku
bunga.
22
5. Tanggung jawab dan Wewenang Aktuaris.
A. Tanggung Jawab Aktuaris
1. MEMASTIKAN KUALITAS DATA STATISTIK
PERUSAHAAN ASURANSI
yaitu :8
2. perusahaan yang memasarkan produk pada
lini usaha asuransi harta benda dan atau
lini usaha asuransi kendaraan bermotor
wajib memiliki sistem informasi yang
mampu menolah dan memelihara data
risiko asuransi
3. Perusahaan yang memasarkan produk pada
lini usaha asuransi harta benda dan atau
lini usaha asuransi kendaraan bermotor
wajib memelihara data risiko asuransi
paling singkat selama lima tahun terakhir.
4. MELAKUKAN EVALUASI ATAS TINGKAT
KESEHATAN KEUANGAN DAN
KECUKUPAN MODAL
Yaitu:
a. Tingkat Solvabilitas
Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat
solvabilitas paling rendah 100% dami Modal
8 ‘’Aktuaris Dalam Sektor Jasa Keuangan’’ ( Bahan Tayang OJK 2
nd
Indonesian Atuaries Summit, Yogyakarta, 21 April 2017.
23
Minimum Berbasis Risiko (MMBR) atau Dana
Tanahud Minimum Berbasis Risiko (DTMBR).
1) Cadangan Teknis
2) Penyisihan kontribusi tabarru’ dan tanahud
3) Penyisihan kontribusi tabarru’ yang belum
menjadi pendapatan
4) Penyisihan klaim
5) Penyisihan atas risiko bencana.
b. Kecukupan Investasi
Terdiri dari dana investasi ditambah kas dan bank
(paling sedikit sebesar ) dana cadangan teknis +
liabilitas pembayaran klaim + liabilitas lain kepada
pemegang polis atau tertanggung.
c. Ekuitas
Ekuitas pada Perusahaan Asuransi syariah sebesar 100
M dan Perusahaan reasuransi syariah sebesar 175 M.
d. Dana Jaminan
1) Pembentukan pembentukan dana jaminan pada
perusahaan asuransi jiwa inimal 20% dari ekuitas
minimum yang dipersyaratkan.
2) Pembentukan dana jaminan pada asuransi umum
dan reasuransi: minimal 20% dari ekuitas yang
dipersyaratkan.
24
3) Penatausahaan
a. Wajib ditatausahakan di bank kustodian (yang
tidak terafiliasi dengan perusahaan) dan
didasarkan atas perjanjian antara perusahaan dan
bank kustodian
b. Perjanjian paling kurang memuat :
1) pendelegasian atau pemberian kuasa oleh
perusahaan kepada bank kustodian untuk
mencairkan, memindahkan, atau
menyerahkan Dana Jaminan setelah
memperoleh persetujuan OJK
2) kewajiban bank kustodian untuk
menempatkan dana yang diperoleh dari
pencairan Dana Jaminan dalam bentuk SBN
yang telah jatuh tempo kedalam bentuk
deposito berjangka satu bulan pada bank.
3) Ketentuan bahwa bank kustodian tidak dapat
menjalankan instruksi dari perusahaan
maupun pihak lain untuk melakukan
pencairan, pemindahan dan penyerahan
deposito atau SBN yang digunakan sebagai
Dana Jaminan kecuali telah mendapat
persetujuan dari OJK
25
4) Ketentuan bahwa bank custodian wajib
menyampaikan laporan bulanan dana jaminan
paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.
4) Perubahan
a. Pemindahan atau pencairan Dana Jaminan
dapat dilakukan setelah memperoleh
persetujuan OJK
b. Dokumen perstujuan OJK paling sedikit
memuat :
1) Alasan pemindahan atau pencairan dana
jaminan
2) Persetujuan direksi atau yang setara atas
pemindahan atau pencairan dana jaminan
3) Dokumen pendukung yang membuktikan
alasan pemindahan atau pencairan Dana
Jaminan
4) OJK dapat memerintahkan untuk menambah
jumlah dana jaminan paling tinggi sebesar
jumlah cadangan teknis
5) tidak memenuhi ketentuan mengenai tingkat
solvabilitas dan sedang dikenai sanksi
pembatasan kegiatan usaha
6) Wajib menambah jumlah dana jaminan
paling lama satu bulan sejak diperintahkan
26
5) MERANCANG PRODUK ASURANSI TERMASUK
MENENTUKAN TARIF PREMI DAN
PROFITAABILITAS ATAS PRODUK ASURANSI
a. Melakukan pemantauan atas kinerja setiap produk
asuransi dengan mengevaluasi:
1) Penyusunan rencana pengembangan dan
pemasaran produk
2) Evaluasi periodik oleh aktuaris
3) Melanjutkan, mengubah, menghentikan pemasaran
produk
6) MELAKUKAN PERHITUNGAN CADANGAN
TEKNIS PERUSAHAAN ASURANSI
a. Cadangan Premi
1) jangka waktu > 1 thn; polis tidak dapat
diperbaharui
2) jangka waktu > 1 thn; polis dapat diperbaharui
3) memperhitungkan seluruh penerimaan dan
pengeluaran
4) estimasi sentral + margin risiko
7) TURUT SERTA DALAM PENERAPAN MANAJEMEN
RISIKO
a. Dalam hal pengendalian risiko asuransi, aktuaris
memberikan masukan terkait penetapan premi
27
b. Melakukan pemantauan bisnis baru dan fungsi
underwriting secara berkala
c. Melakukan pengukuran dan penelitian
(assessement)
d. Melakukan permodelan yang sistematis dari
berbagai risiko serta keterkaitannya
e. Bertanggung jawab pada manajemen aset dan
liabilitas guna mengurangi risiko terjadinya
mismatch atau ketidaksesuaian dan bertanggung
jawab untuk permodelan cashflow aset dan
liabilitas.
B.Wewenang Aktuaris
1. MENANDATANGANI LAPORAN AKTUARIS
PERUSAHAAN
a. menyajikan reviu atas pricing policy
b. menyajikan analisis realisasi biaya dan profitabilitas
c. menyajikan distribusi profit
d. menyajikan metode, asumsi dan model perhitungan yang
digunakan perusaahaan
e. menyajikan pendapat aktuaris terhadap metode, asumsi
dan model perhitungan yang digunakan oleh perusahaan
2. MENANDATANGANI LAPORAN OPERASIONAL
PERUSAHAAN
a. menyajikan rincian reasuransi
b. menyajikan perhitungan surplus underwriting
28
c. menyajikan rincian cadangan teknis
d. menyajikan gambaran tingkat risiko dan klaim
3. MENANDATANGANI PENGAJUAN PELAPORAN
PRODUKSI ASURANSI
Salah satu kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi pada
saat pelaporan produk asuransi baru adalah surat pernyataan
aktuaris perusahaan
4. WEWENANG LAIN YANG DITETAPKAN OLEH
PERUSAHAAN
C. PREMI
1) Desfinisi Premi
Setiap orang yang mengasuransikan jiwannya pada suatu
perusahaan asuransi berarti sepakat terhadap suatu kontrak
tertulis antara dirinya dan perusahaan. Dalam kontrak diterangkan
antara lain; besarnya premi yang harus dibayar ke perusahaan dan
jadwal pebayarannya, serta besarnya satuan asuransi yang akan
dibayarkan perusahaan jika suatu peristiwa terjadi. Kontrak
tersebut sering disebut sebagai polis asuansi.
Dalam polis asuransi, dijelaskan waktu mulai berlakunya polis
tersebut atau tanggal polis yang dikeluarkan yang biasanya
digunakan tanggal yang paling dekat dengan tanggal ulang tahun
peserta asurasi tersebut.
Menurut POJK (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan) nomor
23/POJK.05/2015 tentang produk asuransi dan dan pemasaran
produk asuransi pasal 1 ayat 7, bahwa premi adalah sejumlah
29
uang yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi dan disetujui oleh
pemegang polis untuk dibayarkan berdasarkan perjanjian asuransi
atau sejumlah uang yang ditetapkan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mendasari program asuransi
wajib untuk memperoleh manfaat.
Premi adalah suatu pembayaran, atau satu dari
serangkaian pembayaran oleh pemegang polis, untuk membuat
satu polis asuransi dan pemeliharannya agar terus berlaku.9 Premi
asuransi adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan setiap
bulannya dari pihak tertanggung atas keikutsertannya dalam
asuransi. Besarnya uang yang dibayarkan atas keikutsertaan pihak
tertanggung pada asuransi telah ditentukan oleh perusahaan
asuransi dengan memperhatikan keadaan dari pihak
tertanggung.10
2) Sistem Pembagian Premi
Jenis premi terbagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Premi bersih
Yaitu: adalah premi yang dihitung tanpa memperlihatkan
factor biaya.
2. Premi kotor
9 Ajb bumiputera 1912, 2007 : 15
10 Pengertian Asuransi, http://www.pengertianku.net, diakses tanggal 15
September 2017.
30
Yaitu: adalah premi bersih (netto) ditambah sejumlah uang
tertentu yang dibebankan pada pemegang polis.11
Premi dapat dibayarkan sekaligus yang disebut dengan
premi tunggal, dan dapat juga dibayarkan secara berkala,
misalnya pada setiap tahun yang disebut dengan premi tahunan,
maupun premi pecahan yang dibayarkan setiap semester, tiga
bulan sekali (kwartal), maupun setiap bulan. Perhitungan premi
suatu asuransi pada umumnya didasarkan pada tiga hal, yaitu
peluang kematian, tingkat bunga, dan biaya.
Tarif premi ditentukan oleh ceding company atau gabungan
penanggung berdasarkan kondisi, usia, dan jenis kendaraan serta
tujuan pemakaiannya.
Sebagai contoh pada asuransi umum khususnya pada asuransi
kendaraan bermotor, kendaraan yang digunakan untuk keperluan
kantor memiliki tarif yang lebih rendah tarifnya dari kendaraan
umum.12
Tarif premi terdiri dari tarif premi dasar, tarif premi TJH,
dan tarif premi tambahan. Tarif premi dasar adalah tarif untuk
risiko gabungan yang ditentukan untuk risiko gabungan, yang
ditentukan untuk dua tingkatan harga pertanggungan. Contoh
perhitungan premi nilai asuransi satu kendaraan bermotor
Rp.8.000.000,00 sesuai dengan harga sebenarnya. Untuk harga
pertanggungan Rp.3.000.000,00 dengan premi 5% dan untuk
12
Abbas, Salim, 2012, Asuransi Dan Manajemen Resiko, Jakarta, Rajawali
Pres.Hal.98.
31
harga pertanggungan Rp.5.000.000,00 dengan premi 3%. Harga
pertanggungan TJH Rp. 1.000.000,00 dengan premi 1 %.
Dengan perhitungan premi sebagai berikut :
Premi dasar : 5% x Rp.3.000.000,00 = Rp.150.000,00
Premi dasar : 3% x Rp.5.000.000,00 = Rp.150.000,00
Premi TJH : 1% x Rp.1.000.000,00 = Rp. 10.000,00
RP.310.000,00
3) Faktor-Faktor Penentuan Premi
Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi penentuan
tarif pada premi, diantaranya sebagai berikut:13
1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupkan faktor yang berasal dari luar, yang
diantaranya seperti:
a. Kondisi dari perekonomian.
b. Persaingan dengan perusahaan lain.
c. Dan peraturan undang-undang pemerintah.
2. Faktor Internal
Sedangkan faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam,
yang diantaranya yaitu:
a. Kondisi dari pertanggungan.
b. Jenis barang atau fasilitas yang diasuransikan.
c. Jenis alat pengukur barang yang diasuransikan.
13
Pengertian Asuransi, http://www.pengertianku.net, diakses tanggal
15 September 2017.
32
d. Cara dari pengangkutan barang
Seseorang yang menggunakan produk asuransi
berkewajiban untuk membayar premi (baik bulanan maupun
tahunan). Penetapan besarnya premi didasarkan pada hasil
perhitungan terhadap pembayaran klaim dan biaya menjalankan
bisnis asuransi. Harga premi asuransi jiwa dipengaruhi oleh
banyak faktor, yaitu faktor mortalita, bunga, biaya, dan faktor-
faktor lainnya. Diantara ketiga faktor yang memiliki pengaruh
yang paling besar adalah faktor mortalita, artinya faktor bunga
dan biaya umumnya sama untuk seluruh pemegang polis, tetapi
tetapi faktor mortalita bergantung kepada karakteristik pribadi
tertanggung.
Berikut ini adalah penjelasan faktor-faktor tersebut diatas :14
1. Faktor Mortalita
Prinsip dasar asuransi jiwa adalah harus berdasar pada
perkiraan yang akurat tentang mortalita, misalnya rata-rata
jumlah kematian yang akan terjadi setiap tahun pada setiap
kelompok usia. Kompilasi statistika dilakukan selama bertahun-
tahun akan menunjukkan jumlah dan kapan usia seseorang
umumnya diperkirakan meninggal. Hasil kompilasi staistika ini
akan menjadi tabel mortalita yang menggambarkan laju kematian
setiap usia. Agar mortalita lebih akurat, maka staistika harus
berdasar pada dua hal, yaitu sejumlah besar orang antar usia dan
sejumlah besar kerangka waktu.
14
Jurnal Teknik Pengelolaan Asuransi Jiwa.hal.75.
33
Perkiraan mortalita ini bagi perusahaan asuransi akan
memberikan dasar taksiran lama kehidupan tertanggung, lama
pembayaran premi dan saat pembayaran manfaat. Dengan kata
lain, bagian premi yang berkaitan dengan mortalita
menggambarkan beban murni dalam memberikan perlindungan
kematian. Aktuaris menggunakan table mortalita dan data
mortalita sebagai langkah awal dalam penetapan premi.
2. Faktor Bunga
Pada saat pemilik polis membayarkan premi pada
perusahaan asuransi, dana yang berada di perusahaan tidak diam
atau ‘’idle’’, tetapi bersama dengan data pemilik polis lainnya
dan dana lainnya ditanamkan untuk mendapatkan bunga.
Pendapatan bunga ini akan membantu pembebanan asuransi jiwa.
Perusahaan asuransi membuat dana asumsi tentang bunga :
a. Pertama, diasumsikan bahwa suatu tingkat bunga
bersih yang spesifik akan diperoleh dari semua
investasi. Keadaan sebenarnya adalah beberapa
investasi yang akan menghasilkan lebih besar dari
pada tingkat bunga asumsi sedang. Beberapa investasi
lain menghasilkan lebih kecil dari pada bunga asumsi,
maka perusahaan memilih tingkat bunga rat-rata
untuk asumsi dalam perhitungan premi asuransi.
b. Tingkat bunga yang diasumsikan sering nampak cukup
rendah dan mempengaruhi tarif premi secara langsung,
tetapi merupakan tingkat bunga yang dijamin untuk
34
pemilik polis. Oleh karena itu tingkat bunga harus
cukup konservatip.
c. Asumsi yang dibuat oleh perusahaan asuransi adalah
bunga yang diperoleh setahun penuh dari setiap premi
pemilik polis. Oleh karena itu, harus diasumsikan
bahwa semua premi dibayarkan setiap awal tahun.
Karena tidak terdapat dasar yang sesuai untuk menaksir
tingkat bunga atau kecenderungan di masa yang akan datang,
maka perusahaan harus tetap konservatip dalam mengasumsi
tingkat bunga. Tingkat bunga yang diasumsikan merupakan
tingkat bunga yang dijanjikan oleh perusahaan pada setiap polis
asuransi. Karena pendapat investasi pada penanaman premi premi
merupakan pertimbangan kedua dalam perhitungan tarif premi,
yaitu semakin tinggi tingkat bunga asumsi, maka semakin rendah
premi yang dikenakan kepada pemilik polis.
3. Faktor Biaya
Seperti layaknya setiap jual beli, perusahaan asuransi
mempunyai aneka biaya operasi. Diantaranya, pegawai yang
harus dibayar, tenaga pemasar harus diadakan dan dibayar, dilatih
dan digaji, alat tulis kantor harus dibeli, sewa harus diabayar,
gedung harus dipelihara, bahkan pajak yang harus dibayar. Setiap
premi harus dibebankan secara propesiaonal untuk membiayai
biaya operasi ini. Dalam asuransi jiwa factor biaya dihitung dan
dimasukkan dalam tarif premi yang dinamakan dengan ‘’loading
charge’’.
35
4. Faktor-Faktor Lainnya
Pada saat melakukan evaluasi pembelian polis asuransi jiwa,
oleh perorangan, terdapat factor-faktor lain yang berperan dan
kesemuanya mempengaruhi mortalita. Factor-faktor tersebut
diantaranya yaitu:
a. Usia
Usia seseorang mempunyai kaitan langsung terhadap
mortalita, dan mortalita mempengaruhi langsung pada
perhitungan premi. Semakin tua tertanggung, maka
semakin tinggi tingkat resiko kematiannya.
b. Jenis kelamin
Jenis kelamin calon tertanggung juga mempengaruhi
mortalita, karena berdasarkan penelitian, rata-rata
kehidupan wanita lebih lama lima atau enam tahun dari
pada kehidupan laki-laki. Secara statistika, golongan
wanita dianggap mempunyai risiko asuransi yang lebih
baik dibandingkan dengan laki-laki dan tarif premi wanita
biasanya lebih rendah dibandingkan dengan tarif premi
laki-laki.
c. Kesehatan
Faktor lain yang mempengaruhi mortalitas adalah
kesehatan calon tertanggung, dimana mereka yang
memiliki tingkat kesehatan yang lebih rendah dikenakan
tarif premi yang lebih tinggi.
36
d. Jenis pekerjaan
Calon tertanggung juga mempengaruhi mortalita. Calon
tertanggung yang memiliki pekerjaan dengan jenis
pekerjaan yang berbahaya memiliki risiko yang lebih
besar, demikian pula oleh seseorang yang memiliki hobi
yang membahayakan.
e. Kebiasaan
Kebiasaan hidup seseorang juga mempunyai pengaruh
pada mortalita. Kebiasaan tersebut seperti merokok,
makan makanan berlebihan atau minum minuman
beralkohol yang akan mempengaruhi kesehatan dan
meningkatkan risiko kematian.