BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab...

24
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Dharmmestha (1999) dalam Manajemen Pemasaran tentang Analisa Perilaku Konsumen menyebutkan bahwa konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk memuaskan berbagai keinginan dan kebutuhan. Barang dan jasa itu sendiri tidaklah sepenting kebutuhan dan keinginan manusia yang dipenuhinya, melainkan karena barang-barang tersebut dianggap dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkannya. Jadi, yang dibeli konsumen bukanlah barangnya sendiri, tetapi kegunaan yang dapat diberikan barang tersebut, atau dengan kata lain, kemampuan barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktivitas-aktivitas individu dalam pencarian, pengevaluasian, pemerolehan, pengonsumsi, dan penghentian pemakaian barang dan jasa (CraigLee, 1995) Perilaku konsumen adalah studi mengenai proses-proses yang terjadi saat individu atau kelompok penyeleksi, membeli, menggunakan, atau menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, atau pengalaman dalam rangka memuaskan keinginan dan hasrat tertentu. (Solomon, 1999 )

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perilaku Konsumen

2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Dharmmestha  (1999) dalam Manajemen Pemasaran tentang Analisa

Perilaku Konsumen menyebutkan bahwa konsumen membeli barang dan jasa adalah

untuk memuaskan berbagai keinginan dan kebutuhan. Barang dan jasa itu sendiri

tidaklah sepenting kebutuhan dan keinginan manusia yang dipenuhinya, melainkan

karena barang-barang tersebut dianggap dapat memenuhi kebutuhan yang

diinginkannya. Jadi, yang dibeli konsumen bukanlah barangnya sendiri, tetapi

kegunaan yang dapat diberikan barang tersebut, atau dengan kata lain, kemampuan

barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen,

diantaranya sebagai berikut:

Perilaku konsumen adalah aktivitas-aktivitas individu dalam pencarian,

pengevaluasian, pemerolehan, pengonsumsi, dan penghentian pemakaian barang dan

jasa (Craig‐Lee, 1995)

Perilaku konsumen adalah studi mengenai proses-proses yang terjadi saat individu

atau kelompok penyeleksi, membeli, menggunakan, atau menghentikan pemakaian

produk, jasa, ide, atau pengalaman dalam rangka memuaskan keinginan dan hasrat

tertentu. (Solomon, 1999 )

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

8

Perilaku Konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari,

membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghentikan konsumsi produk, jasa,

dan gagasan” (Schiffman, 2000 ).

Perilaku konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan

proses-proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan,

menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide

untuk memuaskan kebutuhan serta dampak proses-proses tersebut terhadap

konsumen dan masyarakat (Hawkins, 2001)

Perilaku konsumen adalah Aktivitas mental dan fisik yang dilakukan oleh pelanggan

rumah tangga (konsumen akhir) dan pelanggan bisnis yang menghasilkan keputusan

untuk membayar, membeli, dan menggunakan produk dan jasa tertentu (Sheth,2004)

2.1.2 Perilaku Konsumen Individu

Proses pengambilan keputusan pembelian menekankan bahwa proses

pembelian bermula jauh sebelum pembelian sesungguhnya dan berakibat jauh setelah

pembelian. Ini mendorong pemasar untuk lebih memusatkan perhatian pada

keseluruhan proses pembelian, bukan hanya mencurahkan perhatiannya pada

keputusan pembelian. Dapat dikatakan definisi dari perilaku konsumen adalah proses

waktu dan tingkatan usaha yang dilalui oleh konsumen dalam menentukan keputusan

pembelian tertentu tergantung dari pentingnya keinginan membeli suatu produk atau

jasa. (Boone, 1999, p 285).

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

9

Gambar 2.1. Four Types of Buying Behaviour (Sumber: Boone, 1999)

Keterlibatan tinggi konsumen dalam pengambilan keputusan disebut high

involvement, sedangkan keterlibatan rendah disebut low involvement. Dari kedua

dimensi tersebut, proses pembelian konsumen dapat dibedakan menjadi empat tipe.

Pertama, Complex Buying Behaviour, dimana konsumen selalu akan

mengidentifikasikan kebutuhan atau masalah yang mereka hadapi dan pada umumnya

mereka rela menyediakan waktu dan tenaga lebih untuk mengambil keputusan

pembelian suatu produk atau jasa sesuai dengan semakin tingginya nilai produk

tersebut. Para konsumen akan mencari dan mengevaluasi atau membandingkan

beberapa produk yang sejenis sebelum mereka mengambil keputusan. Selanjutnya

mereka akan melakukan transaksi pembelian dan mengevaluasi apakah mereka telah

mengambil keputusan yang tepat.

Kedua, Dissonance – Reducing Buying Behaviour, bila konsumen puas pada

pembelian pertama, maka pada pembelian berikutnya dilakukan berulang-ulang pada

satu merk, pengambilan keputusan tidak diperlukan lagi karena konsumen sudah

memahami secara mendalam produk yang bersangkutan.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

10

Ketiga, Variety – Seeking Buying Behaviour, pada proses ini keterlibatan

konsumen pada saat pembelian suatu merk sangat sedikit, tetapi masih memerlukan

pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah dari

merk yang satu dengan yang lain. Biasanya pengambilan keputusan konsumen

dilakukan pada saat pembelian.

Keempat, Habitual Buying Behaviour, proses ini terjadi ketika proses ketiga

dilakukan secara berulang-ulang dan konsumen membeli suatu produk bukan karena

setia, tetapi lebih karena sudah menjadi kebiasaan.

Tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian dapat terbagi atas 5 tahap

yaitu pengenalan masalah (Problem Recognition), Pencarian Informasi (Information

Search), Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternatives), Keputusan Pembelian

(Purchase Decision) dan Perilaku Purna Pembelian (Postpurchase Behavior).

Gambar 2.2. Five Stage Model of the Consumer Buying Process (Sumber: Boone, 1999)

2.1.2.1 Kebutuhan atau Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai dengan pembelian mengenali suatu masalah atau

kebutuhan. Pembeli memberikan pandangan yang berbeda antara keadaannya yang

sesungguhnya dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan pembeli dapat tercipta

oleh rangsangan dari alam atau dari luar. Kebutuhan moral manusia seperti rasa lapar

dan haus meningkat sampai satu tingkat tertentu dan menjadi suaru dorongan. Dari

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

11

pengalaman sebelumnya, pembeli ini telah belajar bagaimana cara mengatasi

dorongan ini dan imotivasi ke arah suatu kelompok objek yang ia tahu akan

memuaskan dorongan tersebut.

Langkah pertama dalam mengambil keputusan pembelian adalah perbedaan

situasi awal dengan situasi yang menciptakan kebutuhan. Setelah masalah

terindentifikasi, konsumen akan melakukan suatu persiapan untuk mencari

pemecahaannya. Setelah masalah teridentifikasi oleh konsumen maka mereka akan

termotivasi untuk mencapai cara memenuhi kebutuhan tersebut. Penyebab lainnya

adalah konsumen biasanya tidak merasa pernah puas dengan merek produk atau jenis

produk yang ada. Tingkat kebosanan mereka terhadap produk yang dimiliki sangat

tinggi, keinginan untuk berganti produk mengarah kepada pembelian produk baru

(Boone, 1999, p 285). Efek yang tidak kalah pentingnya adalah keadaan status

finasial. Peningkatan pendapatan mereka akan memberikan keleluasan membeli

produk yang mereka inginkan yang lama tertunda (Boone, 1999, p 285).

2.1.2.2 Pencarian informasi

Seorang konsumen yang telah dirangsang kebutuhannya itu dapat atau tidak

dapat mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen itu kuat dan objek

pemuas kebutuhan yang telah ditentukan dengan baik itu berada di dekatnya,

sangatlah mungkin konsumen akan membelinya. Jika tidak, maka kebutuhan

konsumen ini hanya menjadi ingatan belaka. Konsumen mungkin tidak melakukan

pencarian lebih lanjut, sebagian melakukan pencarian lebih lanjut, atau sangat aktif

mencari informasi yang mendasari kebutuhan ini. Kebutuhan akan informasi akan

timbul dari keinginan membeli suatu produk (Kotler, p 204).

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

12

Dengan berbagai informasi yang terkumpul konsumen baru dapat melakukan

perbandingan tentang merek produk dan keunggulannya. Dalam hal ini tingkat

kebutuhan informasi dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu:

a. Kondisi “heightened attention” yaitu kondisi dimana konsumen hanya

menerima informasi mengenai produk.

b. Kondisi selanjutnya adalah “active information search” yaitu kondisi dimana

konsumen lebih aktif dalam mengumpulkan informasi dan mempelajari

produk tersebut.

Inti yang penting bagi pemasar adalah sumber informasi utama yang akan

digunakan oleh konsumen dan tiap pengaruh terhadap keputusan pembelian

kemudian. Sumber informasi konsumen tergolong kedalam 4 kelompok, yaitu :

a. Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, kenalan).

b. Sumber komersial (periklanan, tenaga penjual, pedagang, kemasan dan

pemeran).

c. Sumber publik (media massa, organisasi penilaian konsumen)

d. Sumber pengalaman (penanganan, pengujian, penggunaan produk).

2.1.2.3 Evaluasi Alternatif

Beberapa konsep yang mendasar mengenai yang dapat membantu para

pemasar dalam mengevaluasi pengambilan keputusan yang dilakukan para konsumen

antara lain:

a. Pertama, konsumen mencoba untuk memenuhi kebutuhannya.

b. Kedua, konsumen mencari manfaat dari produk yang ditawarkan.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

13

c. Dan yang terakhir, pandangan konsumen mengenai suatu produk yang

merupakan kumpulan dari attribut-attribut yang memiliki banyak manfaat

dalam memenuhi kebutuhannya.

Kebanyakan konsumen mempertimbangkan beberapa atribut produk sebelum

mereka mengambil keputusan dalam hal pembelian. Sisi pandang dari konsumen

terhadap kumpulan dari beberapa merek menciptakan suatu gambaran mengenai

merek produk tersebut. Merek yang telah tercipta pada benak konsumen mewakili

berbagai pengalaman yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan yang

merupakan efek dari persepsi konsumen terhadap pemilihan suatu produk, terhadap

sisi penyimpangan maupun keunggulan produk tersebut. (Kotler, 2003, p 206)

2.1.2.4 Pengambilan Keputusan

Saat berada pada kondisi mengevaluasi produk, ada dua faktor utama yang

mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan membeli suatu produk antara

lain, pengaruh dari perilaku orang lain yang terbagi menjadi dua hal yaitu:

a. Faktor pertama adalah pandangan negatif dari orang lain yang dapat

mengubah keputusan konsumen sehingga mengarah kepada produk alternatif

yang ada atau harapan dari orang lain menjadikan motivasi bagi konsumen

dalam mengkonsumsi produk tersebut.

b. Faktor kedua adalah keadaan yang tidak bisa diantisipasi dapat

mengakibatkan berkurangnya niat konsumen untuk membeli produk.

Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau membatalkan

pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang akan mereka terima,

contohnya nilai uang, produk atribut dan tingkat kepercayaan diri dari

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

14

konsumen. Dalam melaksanakan niat untuk membeli, konsumen membagi

dalam 5 sub tahapan pengambilan keputusan (Kotler, 2003, p 207), yaitu:

• Pemilihan merek (Brand Decision)

• Pemilihan produsen (Vendor Decision)

• Pemilihan kualitas (Quality Decision)

• Pemilihan waktu (Timing Decision)

• Pemilihan metode pembayaran (Payment – Method Decision).

2.1.2.5 Perilaku Pasca Konsumsi

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau

ketidak puasan. Konsumen juga akan terlibat dalam tindakan sesudah pembelian.

Yang menentukan puas atau tidaknya konsumen atas pembelian suatu produk adalah

terletak pada hubungan diantara harapan (expectations) konsumen dan prestasi yang

dirasakan dari produk. Jika kurang dari harapan konsumen akan tidak puas. Tetapi

jika produk sesuai dengan harapan, maka dapat dikatakan konsumen tersebut puas.

Jika melebihi harapan, konsumen akan sangat puas.

Konsumen mendasarkan harapannya atas pesan yang mereka terima dari

penjual, teman atau sumber informasi lainnya. Jika penjual melebih-lebihkan prestasi

produknya konsumen akan mengalami harapan yang tidak pasti (Disconfirmed

Exectations) yang akan menimbulkan ketidakpuasan. Semakin lebar jurang antara

harapan dengan prestasi, maka semakin tinggilah ketidakpuasan konsumen.

Konsumen yang tidak puas memberikan tanggapan yang berbeda. Disini berperanlah

gaya yang menguasai konsumen. Sebagian konsumen memperlebar jurang tersebut

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

15

bilamana produk itu tidak sempurna dan mereka sangat tidak puas. Konsumen yang

lainnya memperkecil jurang tersebut dan mengurangi ketidakpuasannya. Mereka akan

mencoba mengurangi ketidaksesuaian dengan membuang atau mengembalikan

produk atau mereka dapat mencoba mengurangi ketidaksesuain itu dengan mencari

informasi yang dapat menguatkan.

Perilaku konsumen pasca konsumsi dapat didefinisikan sebagai pegalaman

yang konsumen dalam medapatkan tingkat kepuasan mereka. Tugas para marketing

tidak selesai hanya setelah produk tersebut terjual tapi harus juga memonitor

kepuasan yang di dapatkan, perilaku konsumen secara terkait dengan tingkat

kepuasan mereka setelah membeli dan perilaku konsumen dalam menggunakan

produk tersebut (Kotler, 2003, p 208).

2.2 Kebijakan Pemasaran

Marketing mix adalah satu set taktik yang spesifik, detail, orientasi pada aksi

dalam menangani strategi harga, produk, promosi dan distribusi mana yang akan

diikuti oleh perusahaan untuk menjangkau dan memuaskan keputusan target

pasarnya. Dalam merencanakan marketing mix harus dilakukan secara matang untuk

membentuk citra dan persepsi yang baik:

a. Product, strategi ini didasari oleh product positioning strategy, product

objective, branding strategy dan product management strategy dari elemen-

elemen rancangan ini, maka tercipta bagaimana produk final yang diinginkan,

sehingga produk dapat diposisikan untuk melawan para pesaing pada pasar

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

16

yang sama. Pemilihan produk merupakan keputusan mengenai kategori,

merek, model dan jangkauan harga. Pemilihan ini dipengaruhi oleh kebutuhan

konsumen, macam dan jenis produk kompetitor, ketersediaan ruang dan

peralatan serta kemampuan untuk menghasilkan laba. Pemilihan macam dan

jenis produk meliputi permasalahan luas (breadth) dan kedalaman (depth).

Luas meliputi jangkauan produk dari kategori, fitur, tingkat harga, sedangkan

kedalaman meliputi jumlah baik warna dan ukuran untuk tiap item. Dalam

industri ponsel yang selalu berkembang, ada banyak atribut yang ditawarkan

dari strategi produk ini, seperti: bentuk, kualitas, volume dari atribut ini maka

dapat diambil salah satu yang sebagai unggulan produk untuk dapat

diposisikan ke benak konsumen.

b. Place, produk ponsel ini memiliki segmen pasar yang luas, bisa dikatakan

hampir semua lapisan menengah ke bawah dan range umur konsumen yang

mengkonsumsinya, maka dengan distribusi yang pas dapat menjangkau ke

pelosok-pelosok daerah dan lebih mudah didapat, dapat menciptakan brand

awareness.

c. Pricing, tiap tempat penjualan seperti : galeri, outlet, toko dan lain-lain yang

mempunyai 2 (dua) jenis penetapan harga seperti: high-markup, lower volume

group atau low-markup, higher volume group. Beberapa strategi harga dan

yang sering dipakai adalah diskon (potongan harga). Harga pada ponsel ini

mempunyai range yang besar dalam arti harga yang ditawarkan untuk tiap

produk relatif berbeda, jika dijual pada tempat yang sama namun akan beda

kondisinya jika dibandingkan antara penjualan di toko dengan outlet pameran.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

17

d. Promotion, kegiatan promosi yang dilakukan yaitu dengan periklanan melalui

brosur, serta perusahaan juga sebagai promotor dari berbagai acara/ event.

2.2.1 Segementasi Pasar

Perkembangan pasar ponsel saat ini cukup pesat menyebabkan tingkat

kompetisi pun semakin meningkat dan provider harus semakin jeli dalam memilih

pasar sasarannya agar dapat ikut bersaing dan tidak kalah dalam persaingan.

Salah satu kunci keberhasilan perusahaan adalah terletak pada proses

segmentasi, yang merupakan ”akar” dari proses penentuan target/sasaran utama

dari produk yang ditawarkan. Proses ini mulai dari mengenali siapa pelanggannya,

bagaimana karakteristik pelanggan yang akan memengaruhi proses pembelian,

sampai pada bagaimana daya beli pelanggan, semuanya ditentukan oleh proses

segmentasi pasar.

Adapun pengertian segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi

kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah

laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda (Hamdani, 2006, p44).

Perusahaan tidak dapat melayani seluruh pelanggan di pasar yang sangat

luas. Pelanggan terlalu banyak dan tuntutan pembelian mereka berbeda – beda.

Perusahaan perlu mengidentifikasi segmen pasar yang dapat dilayaninya dengan

sangat efektif (Kotler, 2006, p302)

Menurut Kasali (2007, p118-119), segmentasi adalah suatu proses membagi –

bagi atau mengkelompok – kelompokkan ke dalam kotak – kotak yang lebih

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

18

homogen. Karena pasar sifatnya heterogen, akan sulit bagi produsen untuk

melayaninya. Oleh karena itu, pemasar harus memilih segmen – segmen tertentu

saja dan meninggalkan bagian pasar lainnya. Bagian atau segmen yang dipilih itu

adalah bagian yang homogen yang memiliki ciri – ciri yang sama dan cocok

dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi tuntutan –tuntutannya.

Sedangkan menurut Payne (2000, p84) proses segmentasi membagi pasar

yang heterogen ke dalam segmen – segmen homogen yang spesifik. Segmentasi

memungkinkan segmen – segmen yang teridentifikasi menjadi tertargetkan dengan

jasa – jasa spesifik dan bauran pemasaran yang unik. Segmentasi pasar yang berhasil

memiliki arti memuaskan kebutuhan pelanggan yang sudah ada dan pelanggan

potensial dalam pasar yang ditetapkan dengan jelas. Ini melibatkan pemahaman

atas sikap pelanggan, dan preferensi pelanggan, dan juga manfaat – manfaat yang

dicari.(Payne, 2000, p 89).

Pasar terdiri dari pembeli, dan pembeli berbeda – beda dalam berbagai hal.

Mereka bisa berbeda dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli dan

kebiasaan membeli. Karena masing – masing memiliki kebutuhan dan karakteristik

yang unik, masing – masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh

sebab itu, idealnya penjual mendesain program pemasaran tersendiri bagi masing –

masing pembeli. Namun, umumnya perusahaan tidak mampu menawarkan

segmentasi yang lengkap. Untuk itu, perusahaan mencari kelas – kelas pembeli yang

lebih besar dengan kebutuhan pokok dan tanggapan membeli yang berbeda –

beda. Agar mampu berhasil dalam persaingan perusahaan harus meneliti segmen

pasar dengan mengenali satu atau lebih bagian pelanggan yang membentuk

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

19

pasar keseluruhan, dan memusatkan perhatian pada upaya memenuhi kebutuhan

mereka. (Kotler, 2002, pp 254 – 255).

Langkah – langkah yang perlu dilakukan oleh setiap pemasar ketika akan

memulai suatu usaha dapat ditunjukkan melalui gambar sebagai berikut:

Gambar 2.3. Langkah – langkah dalam segmentasi, pembidikan dan penetapan posisi

(Sumber : Kotler, 2002)

Gambar 2.3 menunjukkan tiga langkah utama dalam pemasaran

bersasaran. Langkah pertama adalah mensegmentasi pasar, yang membagi pasar

menjadi kelompok pembeli – pembeli khas yang mungkin membutuhkan produk

dan/atau bauran pemasaran tersendiri. Perusahaan mempunyai cara yang berbeda –

beda untuk membuat segmen pasar dan untuk mengembangkan profil segmen

pasar yang dihasilkan.

Langkah kedua adalah membidik pasar, mengevaluasi daya tarik masing –

masing segmen, dan memilih satu atau beberapa segmen pasar.

Langkah ketiga adalah menetapkan posisi pasar, yaitu mengembangkan

posisi bersaing bagi produk dan bauran pemasaran yang tepat (Kotler, 2002,

p254).

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

20

Dengan demikian segmen pasar diartikan sebagai membagi pasar menjadi

kelompok pembeli yang terbedakan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku

yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran terpisah. Adapun

variabel dasar segmentasi pasar konsumen menjadi segmenatasi yang

utama, antara lain :

• Segmentasi geografik yang berarti membagi pasar menjadi beberapa unit

secara geografik secara negara, regional, negara bagian, country, kota, atau

kompleks perumahan.

• Segmentasi demografik adalah pembagian pasar menjadi kelompok

berdasarkan pada variabel seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga,

daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan

kebangsaan.

• Segmentasi psikografik adalah membagi pembeli menjadi kelompok yang

berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup, dan

kepribadian.

• Segmentasi tingkah laku adalah mengelompokkan pembeli berdasarkan pada

pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi mereka terhadap suatu produk.

2.3 Pengenalan Blackberry

BlackBerry adalah perangkat genggam nirkabel yang memiliki kemampuan

layanan push e-mail, telepon selular, sms, faksimili Internet, menjelajah Internet, dan

berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Blackberry pertama kali diperkenalkan pada

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

21

tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM) yang berasal dari

Kanada. Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel

dari layanan perusahaan telepon genggam mengejutkan dunia.

Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan

Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub

merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama Blackberry. Di

Indonesia, Starhub menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenai

instalasi Blackberry melalui operator Indosat. Indosat menyediakan layanan

Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise Server.

Pasar Blackberry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di

tanah air yakni Excelcomindo dan Telkomsel. Excelcomindo menyediakan dua

pilihan layanan yaitu Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise Server+

(BES+).

BES+ adalah layanan gabungan dari BES dan BIS, ditujukan bagi pelanggan

korporasi sehingga pelanggan dapat menerima dan mengirim email kantor yang

berbasis Microsoft Exchange, Novel Wise, Lotus Domino dan 10 akun e-mail

berbasis POP3/IMAP melalui telepon genggam. Sementara, operator Telkomsel

hanya menyediakan Blackberry sebagai bagian dari layanan korporasi dengan

Blackberry Enterprise Server.

Pada awalnya, layanan Blackberry hanya bisa diakses melalui smartphone

Blackberry saja. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, ketiga operator ini telah

menyediakan fasilitas Blackberry Connect yang memungkinkan Blackberry Internet

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

22

Solution diakses melalui smartphone jenis lain seperti Nokia (N-9500, N-9300, N-

9300i, E61), Sony Ericsson P910i, M600i, Palm Treo, Dopod, dan lainnya.

Sejauh ini, fasilitas Blackberry memang baru dimanfaatkan oleh para

pengguna pribadi dan korporasi, belum merambah hingga bidang pemerintahan dan

intelijen seperti di negara-negara lain.

2.3.1 Fitur Unggulan Blackberry

Fitur yang menjadi andalan utama dan membuat Blackberry digemari di pasar

adalah surat-e gegas (push e-mail). Fitur ini mendapat sebutan surat-e gegas karena

seluruh surat-e baru, daftar kontak, dan informasi jadwal (calendar) “didorong”

masuk ke dalam Blackberry secara otomatis.

Seperti yang telah disebutkan di atas mengenai keunggulan dari Blackberry,

yaitu push e-mail. Dengan push e-mail semua e-mail masuk dapat diteruskan

langsung ke ponsel. E-mail juga sudah mengalami proses kompresi dan scan di server

Blackberry sehingga aman dari virus. Lampiran file berupa dokumen Microsoft office

dan PDF dapat dibuka dengan mudah. sebuah e-mail berukuran 1 MB, jika diterima

melalui push e-mail dapat menjadi 10 kb dengan isi yang tetap. Pengguna tidak perlu

mengakses internet terlebih dulu dan membuka satu persatu surat-e yang masuk, atau

pemeriksaan surat-e baru. Hal ini dimungkinkan karena pengguna akan terhubung

secara terus-menerus dengan dunia maya melalui jaringan telepon seluler yang

tersedia. Alat penyimpanan juga memungkinkan para pengguna untuk mengakses

data yang sampai ketika berada di luar layanan jangkauan nirkabel. Begitu pengguna

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

23

terhubung lagi, Blackberry Enterprise Server akan menyampaikan data terbaru yang

masuk.

Kelebihan lainya adalah kemampuan Blackberry yang dapat menampung e-

mail hingga puluhan ribu tanpa ada resiko hang, asalkan masih ada memori tersisa.

Fasilitas lain yang menjadi andalan Blackberry adalah pesan instan. Yahoo

Messenger, Google Talk dan Skype kini telah menjadi rekanan dengan Blackberry.

Teknologi terkini memang memungkinkan kita untuk “mengobrol” (chatting) di

internet melalui telepon genggam dan Personal Digital Assistant (PDA). Tetapi yang

berbeda pada Blackberry adalah proses instalasi lengkap yang bisa dilakukan nya

melalui jaringan nirkabel. Dan untuk mendukung kesemua fitur ini, blackberry

melalui teknologi kompresi dapat menekan biaya akses menjadi murah.

Dalam pengembangannya, kemudian untuk produk-produk Blackberry terbaru

ditanamkan fitur Blackberry Messenger. Blackberry Messenger adalah sebuah

aplikasi pesan instan yang ditanamkan dalam model-model terbaru Blackberry oleh

RIM. Pesan yang dikirimkan melalui Blackberry Messenger menggunakan sistem

jaringan Blackberry PIN, tetapi jaringan ini hanya dapat diakses melalui perangkat

Blackberry yang memiliki nomor PIN. Nomor PIN yang ada di dalam smartphone

Blackberry bersifat unik dan permanen.

2.3.2 Sistem Operasi

RIM menyediakan sistem operasi multi-tugas (multi-tasking operating system - OS)

bagi Blackberry yang memungkinkan penggunaan secara intens dari sebuah alat . OS

menyediakan dukungan bagi MIDP 1.0 dan WAP 1.2. Versi sebelumnya

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

24

memungkinkan sinkronisasi nirkabel melalui e-mail dan kalendar Microsoft

Exchange Server, dan juga e-mail Lotus Domino. Sementara OS 4 yang terbaru

merupakan pelengkap dari MIDP 2.0, dan memungkinkan aktivasi nirkabel lengkap

dan sinkronisasi dengan e-mail, kalendar, daftar tugas, catatan dan buku telepon, serta

tambahan dukungan bagi Novell GroupWise and Lotus Notes.

2.3.3 Perangkat Lunak

Blackberry menyediakan berbagai perangkat lunak yang dapat disesuaikan

dengan kebutuhan operasi.

2.3.3.1 Blackberry Enterprise Server (BES)

Perangkat genggam Blackberry terintegrasi pada sistem e-mail yang

terorganisasi melalui paket perangkat lunak yang disebut Blackberry Enterprise

System (BES). BES dapat digunakan oleh jaringan e-mail yang berbasis Microsoft

Exchange, Lotus Domino, dan Novell Group Wise. Khusus pada pengguna individu,

mereka dapat menggunakan layanan e-mail nirkabel yang disediakan oleh provider

tanpa harus menginstalasi BES. Para pengguna individu dapat menggunakan

Blackberry Internet Solution tanpa harus menginstalasi BES di smartphone mereka.

BES memang ditujukan bagi pelanggan korporasi dengan cakupan usaha yang besar.

Perangkat lunak ini mengintegrasikan seluruh smartphone Blackberry pada suatu

organisasi dengan sistem perusahaan yang telah ada. Keuntungan yang diperoleh

adalah memperluas komunikasi nirkabel dan data perusahaan kepada pengguna aktif

dengan cara yang aman.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

25

2.3.3.2 BlackBerry Professional Software (BPS)

BPS merupakan komunikasi nirkabel dan kolaborasi solusi bagi usaha kecil

dan menengah. Ia menghadirkan berbagai fitur yang dibutuhkan karyawan, dalam

sebuah paket yang mudah dipasang dan harga yang lebih murah.

2.3.3.3 BlackBerry Internet Service (BIS)

Perangkat lunak yang diperuntukkan bagi pengguna pribadi ini

memungkinkan Anda untuk mengintegrasikan smartphone dengan 10 akun e-mail

yang berbasis Post Office Protocol (POP3) dan Internet Message Access Protocol

(IMAP), menerima dan mengirim pesan instan, serta berselancar di Internet. Dengan

BIS, kita juga dapat membuka tambahan data (attachment) dalam bentuk excel, word,

powerpoint, pdf, zip, jpg, gif dengan tingkat kompresi data yang tinggi.

2.3.3.4 BlackBerry Mobile Data System (BlackBerry MDS)

Sebuah aplikasi optimisasi pengembangan kerangka kerja untuk BlackBerry

Enterprise Solution, menyediakan Anda sebuah alat pengembangan untuk

membangun, menyebarluaskan, serta mengatur interaksi antara BlackBerry

smartphones dan aplikasi perusahaan.

2.3.4 Jaringan Selular

Smartphone Blackberry dapat beroperasi pada berbagai jaringan seluler

berikut, yaitu

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

26

2.3.4.1 CDMA2000 1X Ev-DO

Jaringan CDMA2000 1X memungkinkan kita untuk memelihara koneksi

jaringan nirkabel untuk layanan data. Jaringan ini menyokong layanan untuk data

berkecepatan-tinggi, dirancang untuk komunikasi data di area luas serta menawarkan

layanan suara berkualitas tinggi. Dukungan oleh Ev-DO (Evolution Data Optimized

atau Evolusi Optimalisasi Data)

2.3.4.2 GSM/GPRS/EDGE/UMTS

Jaringan GSM/GPRS/EDGE/UMTS memungkinkan kita untuk memelihara

koneksi virtual dengan jaringan nirkabel untuk layanan data. GPRS (General Packet

Radio Service), EDGE (Enhanced Data rates for Global Evolution) dan UMTS

(Universal Mobile Telecommunications System) adalah sebuah jaringan paket yang

bisa dipakai bergantian, dirancang untuk komunikasi data pada area luas. sementara

GSM (Global System for Mobile Communications) memberikan layanan suara

berkualitas tinggi. UMTS, atau biasa dikenal sebagai 3GSM, memberikan

sinkronisasi suara dan fungsionalitas data, memberikan dukungan bagi perpindahan

data dengan kecepatan tinggi.

2.3.4.3 Mike

Jaringan Mike mengggunakan teknologi Digital Enhanced Network (iDEN)

yang telah terintegrasi. Teknologi yang serba digital ini dirancang untuk menyediakan

suara berkualitas tinggi serta transmisi yang berskala nasional

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

27

2.3.4.4 Mobitex dan Nextel

Jaringan Mobitex dan Nextel adalah jaringan yang dirancang untuk

komunikasi data nirkabel pada area yang luas. Ia menyediakan cakupan yang luas dan

penetrasi ke dalam gedung, pencarian data dengan mulus, pengiriman dan peneriman

pesan dengan sangat cepat, serta layanan pesan tingkat lanjut yang dapat diandalkan.

2.3.4.5 Wireless Local Area

Wireless Local Area Networks (WLANs) beroperasi pada frekuensi yang

tidak memiliki izin dan biasanya digunakan untuk mengalihkan kemacetan jaringan

perusahaan di udara. Hal ini diperlukan untuk meminimalisir kebutuhan akan jaringan

LAN yang tradisional. WLAN dirancang dengan tujuan agar departemen IT bisa

mengatur jaringan nirkabel mereka sendiri, memungkinkan mobilitas internal bagi

fasilitas yang diperuntukkan bagi karyawan perusahaan. Dengan adanya Voice over

IP (VoIP), WLANs kini bisa digunakan untuk menghantarkan data maupun suara.

2.3.4.6 Wi-Fi

Smartphone yang menggunakan jaringan Wi-Fi hanya memungkinkan

pengguna untuk mengakses internet di tempat-tempat yang berada dalam jangkauan

jaringan Wi-Fi. Daerah yang berada dalam cakupan Wi-Fi biasanya disebut dengan

istilah Hotspots. Hotspot bisa berupa daerah komersial seperti kafe dan restoran,

fasilitas umum seperti rumah sakit dan sekolah, maupun daerah pribadi seperti rumah.

Hadirnya sebuah jaringan baru seperti UMA (Unlicensed Mobile Access), atau dapat

pula disebut GAN (Generic Access Network), menyediakan layanan perpindahan

data(GSM®/GPRS/EDGE) melalui jaringan tanpa izin seperti Wi-Fi. Hal ini

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

28

memungkinkan smartphone dengan jaringan Wi-Fi melakukan panggilan telepon ke

jaringan GSM melalui jaringan Wi-Fi.

2.3.5 Produk-Produk Blackberry

Berikut penjelasan beberapa produk Blackberry yang telah beredar secara

garis besar.

Type Waktu Pemasaran Spesifikasi Gambar

Blackberry 7280 April 2004 Seri 7200 memiliki layar warna,

GSM/GPRS konektivitas, push e-mail dan aplikasi PIM.

Blackberry 7290 September 2005

Koneksi Bluetooth, jaringan Quad band, 249 x 160 layar warna, papan

ketik Qwerty.

Blackberry 8700g Juni 2006 Proc. Intel Xscale, EDGE konektivitas, papan ketik Qwerty, koneksi Bluetooth

2.0.

Blackberry 7130e Juli 2006 3G Konektivitas, dukungan koneksi USB, papan ketik dengan fitur Sure

Type, Bluetooth, push e-mail.

Blackberry Pearl Oktober 2006

Tampilan bodi ramping, dukungan multimedia (1,3 Mp kamera, pemutar

MP3, pemutar Video, dll).

Blackberry 8800 Maret 2007

Dukungan multimedia (1,3 Mp kamera, pemutar MP3, pemutar Video, dll),

papan ketik Qwerty, Trackball, Bluetooth, Quad Band, GPS.

Blackberry 8830 Mei 2007 Jaringan CDMA (US) dan GSM (Asia dan Eropa), laya warna, papan ketik Qwerty, Bluetooth 2.0, Micro SD.

Blackberry 8300 Juni 2007 Papan ketik Qwerty, Trackball, layar

warna QVGA, Kamera 2 Mp, Bluetooth.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

29

Blackberry 8320 Oktober 2007

Koneksi WiFi, papan ketik Qwerty, jaringan Quad Band, Bluetooth 2.0,

Kamera 2Mp.

Blackberry Pearl 8120

Maret 2008

Tampilan bodi ramping, koneksi WiFi, Micro SD, kamera 2.0 Mp, papan ketik

Sure Type, EDGE.

Blackberry 8330 Mei 2008 CDMA, GPS, kamera 2.0 Mp dengan

lampu kilat, papan ketik Qwerty, Bluetooth 2.0.

Blackberry Bold November 2008

Layar warna 480 x 320, papan ketik Qwerty, dukungan 3G HSDPA,

koneksi WiFi, Bluetooth 2.0, GPS, kamera 2.0 Mp, Micro SD.

Blackberry Storm November 2008

Layar sentuh, layar warna 480 x 360, accelerometer, GPS, Bluetooth 2.0,

kamera 3,2 Mp.

Blackberry Curve 8900

Februari 2009

“Bold junior”, GPS, koneksi WiFi, papan ketik Qwerty, kamera 3,2 Mp.

2.4 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.4. Kerangka Pemikiran

Pada gambar 2.4 dapat dilihat bahwa variabel perilaku konsumen memiliki 2

atribut yaitu Internal dan Eksternal, yang mana masing-masing atribut mempengaruhi

perilaku konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk ponsel.

Eksternal :

- Spesifikasi Produk - Lokasi Pembelian - Kelompok Acuan - Kegiatan Promosi

Provider

Perilaku Konsumen

Internal : - Demografi - Psikografi

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_09-210.pdf · pengambilan keputusan. Konsumen dalam kondisi ini masih dapat berpindah

30

2.5 Hipotesis Penelitian

Beberapa Hipotesis penelitian yang dapat diambil dari uraian di atas adalah :

a. Kemudahan akses bagi pengguna Blackberry dalam berhubungan

sosial melalui Facebook, menjadi daya tarik penting.

b. Fitur papan ketik QWERTY merupakan faktor utama yang menjadi

pertimbangan konsumen dalam memilih produk BlackBerry

c. Produk Blackberry yang dijual secara BM lebih diminati konsumen