BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan...

19
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Semakin meningkatnya sistem informasi perkembangan teknologi dan semakin jauh banyaknya perusahan-perusahaan menjadi berkembang besar, sehingga hampir seluruh perusahaan sudah banyak menggunakan sistem informasi akuntansi, baik sistem yang sifatnya manual maupun yang sifatnya sudah terkomputerisasi. Sehingga tidak heran jika perusahaan-perusahaan banyak mempelajari dan menganalisa sistem informasi akuntansi. Sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai seuatu totalitas himpunan bagian-bagian yang satu sama lain saling berhubungan sedemekian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang terpadu untuk mecapai suatu tujuan tertentu. Sistem merupakan bagian terpenting dalam perkembangan ilmu pengetahuan sehingga banyak para ahli mengalihkan perhatian kepada pembelajaran mengenai sistem informasi. 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut (Romney & Steinbert, 2015), sistem adalah suatu rangkaian yang Terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Semakin meningkatnya sistem informasi perkembangan teknologi dan semakin

jauh banyaknya –perusahan-perusahaan menjadi berkembang besar, sehingga hampir

seluruh perusahaan sudah banyak menggunakan sistem informasi akuntansi, baik

sistem yang sifatnya manual maupun yang sifatnya sudah terkomputerisasi. Sehingga

tidak heran jika perusahaan-perusahaan banyak mempelajari dan menganalisa sistem

informasi akuntansi.

Sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai seuatu totalitas himpunan

bagian-bagian yang satu sama lain saling berhubungan sedemekian rupa sehingga

menjadi satu kesatuan yang terpadu untuk mecapai suatu tujuan tertentu. Sistem

merupakan bagian terpenting dalam perkembangan ilmu pengetahuan sehingga

banyak para ahli mengalihkan perhatian kepada pembelajaran mengenai sistem

informasi.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut (Romney & Steinbert, 2015), “sistem adalah suatu rangkaian yang

Terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling

berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi

dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

7

Menurut (Subtari, 2016), “Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur

yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang bersama-sama untuk mencapai

tujuan tertentu”.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah sistem

merupakan sekelompok jaringan dari berbagai prosedur yang disusun dalam

rangkaian secara untuh dan menyeluruh yang saling berhubungan dan saling

berinteraksi satu sama lain guna mencapai suatu tujuan.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, kita perlu membedakan

unsur-unsur sistem dari sistem yang membentuknya.

Karakteristik sistem menurut (Marlina, 2014), yang dapat membedakan sistem

dengan sistem yang lainnya adalah sebagai berikut :

1. Batasan (Boundary)

Penggambaran dari suatu elemen/unsur mana yang termasuk didalam sistem

dan mana yang diluar sistem.

2. Lingkungan (Environment)

Segala sesuatu diluar sistem lingkungan menyediakan asumsi, kendala dan

input terhadap sistem

3. Masukan (Input)

Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang

dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

8

4. Keluaran (Output)

Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan dilayar

komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan

dalam suatu sistem.

5. Komponen (Components)

Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentranformasikan

input menjadi bentuk setengah jadi ataupun output. Komponen ini bisa di

subsistem dari sebuah sistem.

6. Penghubung antarbagian (Interface)

Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau

berinteraksi.

7. Penyimpanan (Storage)

Area yang dikuasai dan digunakan untuk menyimpan sementara dan tetap daro

informasi, energi, bahan baku dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu

media penuangga diantara komponen sistem yang memungkinkan komponen

tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan

komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

2.1.3. Klarifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun

klasifikasi sistem antara lain :

Menurut (Tyoso, 2016), Klasifikasikan sistem terdiri dari:

1. Sistem alamiah

Sistem alamiah (natural system) muncuk secara alamiah tanpa campur tangan

manusia.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

9

2. Sistem tiruan

Sistem tiruan (artificial system) diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu.

3. Sistem deterministik

Sistem deterministik (deterministic system), bekerjanya sistem ini dapat

diramalkan sebelumnya. Masukan untuk sistem ini secara pasti menentukan

jenis keluarannya.

4. Sistem probabilistik

Sistem probabilistik (probabilistic system), dapat dilacak hanya dengan

menggunakan nilai distribusi probabilitas, selalu ada nilai ketidakpastian yang

sesungguhnya pada sembarang waktu.

5. Sistem tertutup

Sistem tertutup (closed system), pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau

penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat ini tidak

menggunakan input dari lingkungannya, makan output dari sistem ini tidak

berkaitan dengan lingkungannya pula.

6. Sistem terbuka

Sistem terbuka (opened system), menggunakan sumber daya dari lingkungan

sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga.

2.1.4. Pengertian Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam

mengambil setiap pengambilan keputusan. Secara etinologi, infromasi berasal dari

bahasa perancis kuno yaitu informactionyang diambil dari bahasa latin

informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

10

Menurut (Krismiaji, 2015), “Informasi adalah data yang telah diorganisasi

dan telah memilikikegunaan dan manfaat”.

Menurut (Romney & Steinbert, 2015), “Informasi adalah data yang telah

dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengembalian

keputusan Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik

sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”.

2.1.5. Pengertian Sistem Informasi

Menurut (Anggraeni & Irviani, 2017), “Sistem informasi merupakan suatu

kombinasi Teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan

sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi

dalam sebuah organisasi”.

Menurut (A. E. Pratama, 2014), “sistem informasi merupakan gabungan dari

empat bagian utama diantaranya mencakup perangkat lunak, perangkat keras,

infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih. Bagian-bagian ini saling

berkaitan untuk menciptakan sistem yang mengolah data menjadi informasi yang

bermanfaat.”

2.1.6. Pengertian Akuntansi

Menurut (Hans, 2016), “Akuntansi adalah suatu sistem informasi keuangan,

Yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi

berbagai pihak yang berkepentingan”.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

11

2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut (Fauzi, 2017), “Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen

organisasi yang mengumpulkan, mengklarifikasi, memproses, menganalisis,

mengomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi finansial

yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam perusahaan.”

Menurut (Romney & Steinbert, 2015), “Sistem informasi akuntansi adalah

System yang digunakan untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengelola

data untuk menghasilkan suatu informasi untuk pengambilan keputusan”.

2.1.8. Pengertian Pembelian

Pembelian merupakan suatu kegiatan transaksi yang dilakukan oleh

perusahaan dalam memenuhi kebutuhan produk atau bahan baku produk yang

didapat dari pemasok atau supplier.

Menurut (Rini & Sugiarto, 2018), “Pembelian sendiri adalah serangkaian

tindakan untuk mendapatkan barang atau jasa melalui pertukaran dengan maksud

dipergunakan sendiri atau untuk dijual lagi dengan atau tanpa diproses lebih lanjut

sebelumnya”.

2.1.9. Pengertian Sistem Akuntansi Pembelian

Sistem pembelian digunakan untuk menangani transaksi pembelian barang

atau jasa, baik secara kredit maupun tunai. Dalam transaksi pembelian secara Tunai,

Perusahaan mengeluarkan kas untuk pembayaran barang yang dibeli untuk keperluan

aktifitas perusahaan dan untuk persediaan bahan baku.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

12

2.2 Peralatan Pendukung (Tools System)

Peralatan pendukung (tools system) merupakan alat yang digunakan untuk

menggambar logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol,

lambang-lambang, ataupun diagram-diagram yang menunjukkan secara tepat arti dan

fungsinya.

2.2.1. Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah tujuan umum, perkembangan,

bahasa pemodelan di bidang rekayasa perangkat lunak, yang dimaksudkan untuk

menyediakan cara standar untuk memvisualisasikan desain sistem.

Menurut (Mulyani, 2016), “UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem

Yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan

melakukan spesifikasi pada sistem”.

A. Model Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nurgoho dalam (Agustin, Wijayanti, & Winarti, 2014), “UML

(Unifed Modelling Language) adalah pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak

yang berparadigma (berorientasi objek)”.

Menurut (Sukamto & Shalahudin, 2014),UML (Unified Modeling Language)

adalah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak

yang dibangun menggunakan teknik pemograman 15 berorientasi objek. UML

(Unified Modeling Language) muncul karena adanya kebutuhan pemodelan

visual untuk menspesifikasi, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi

dari sistem perangkat lunak.

B. Kegunaan Unified Modeling Language (UML)

Adapun kegunaan dari UML, sebagai berikut :

1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat

dengan uce case dan actor.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

13

2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum,

dibuat dengan interaction diagrams.

3. Menggambarkan representasi struktur static sebuah sistem dalam bentuk class

diagram.

4. Membuat model behavior “yang menggambarkan atau sifat sebuah sistem”

dengan state transition diagrams.

5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component and

development diagrams, menyampaikan atau memperluas fungsionality dengan

streotypes.

C. Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut (Hendri, 2015), “Pemodelan menggunakan Unified Modeling

Language (UML) merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis

visual”.

Karenanya pemodelan menggunakan UML merupakan pemodelan objek yang

fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis

dari pada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah

pengembangan tradisional.

UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif

berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Seperti satu set blueprint yang digunakan

untuk membangun sebuah rumah.

D. Diagram UML

Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2014), pada UML terdiri dari 13 macam

diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Berikut ini penjelasan singkat dari

pembagian kategori tersebut, antara lain :

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

14

1. Structure diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Didalam

Structure diagram terdiri dari 6 jenis diagram, yaitu:

a. Class diagram

Class diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang digunakan

untuk menampilkan kelas-kelas maupun paket-paket yang ada pada suatu

sistem yang nantinya akan digunakan. Jadi diagram ini dapat

memberikan sebuah gambaran mengenai sistem maupun relasi-relasi

yang terdapat pada sistem tersebut.

b. Component diagram

Component diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang

menggambarkan software pada suatu sistem. Component diagram

merupakan penerapan software dari satu ataupun lebih class, dan

biasanya berupa file data atau .exe, source code, table, dokumen dsb.

c. Composite structure diagram

Composite structure diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML

yang menggambarkan struktur internal dari penklasifikasian (class,

component atau use case) dan termasuk titik-titik interaksi

penklasifikasian kebagian lainnya dari suatu sistem.

d. Object diagram

Object diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang

menggambarkan objek-objek pada suatu sistem dan hubungan antarnya.

e. Package diagram

Package diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML digunakan

untuk mengelompokan kelas dan juga menunjukan bagaimana elemen

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

15

model akan disusun serta mengambarkan ketergantungan antara paket-

paket.

f. Deployment diagram.

Deployment diagram yaitu salah satu diagram pada UML yang

menunjukan tata letak suatu sistem secara fisik, dapat juga dikatakan

untuk menampilkan bagian-bagian software yang terdapat pada hardware

dan digunakan untuk menerapkan suatu sistem dan hubungan antara

komponen hardware.

2. Behavior diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada

sebuah sistem. Didalam Behavior diagram terdiri dari 3 jenis diagram, yaitu:

a. Use case diagram

Use case diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang

menggambarkan interaksi antara sistem dan aktor, use case diagram juga

dapat men-deskripsikan tipe interaksi antara si pemakai sistem dengan

sistemnya.

b. Activity diagram

Activity diagram atau diagram aktivitas yaitu salah satu jenis diagram

pada UML yang dapat memodelkan proses-proses apa saja yang terjadi

pada sistem.

c. State Machine System

Statemachine diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang

menggambarkan transisi maupun perubahan keadaan suatu objek pada

sistem.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

16

3. Interaction diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar

subsistem pada suatu sistem. Didalam Interaction diagram terdiri dari 4 jenis

diagram, yaitu:

a. Sequence Diagram

Sequence diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang

menjelaskan interaksi objek yang berdasarkan urutan waktu, sequence

diagram juga dapat menggambarkan urutan atau tahapan yang harus

dilakukan untuk dapat menghasilkan sesuatu seperti pada use case

diagram.

b. Communication Diagram

Communication diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang

dapat menggamabarkan tahapan terjadinya suatu aktivitas dan diagram

ini juga menggambarkan interaksi antara objek yang ada pada sistem.

c. Diagram Timing

Diagram timing yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang disebut

sebagai bentuk lain dari interaksi diagram, dimana fokus yang paling

utamanya kepada waktu. Diagram timing berguna untuk menunjukan

faktor-faktor yang membatasi waktu antara perubahan terhadap objek

yang berbeda.

d. Interaction Overview Diagram.

Interaction Overview diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML

yang berguna untuk men-visualisasikan kerjasama dan hubungan antara

activity diagram dengan sequence diagram.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

17

E. Langkah – Langkah Penggunaan UML (Unified Modellling Language)

Langkah-langkah penggunaan UML (Unified Modelling Language), sebagai

berikut :

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan

aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan

tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use

case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-

catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik

sistem.

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya

yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence

dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki

kemungkinan alur normal dan eror, buat lagi satu diagram untuk masing-

masing alur.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi

pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap

package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan

metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk

menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

18

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan dan

pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah

component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap

komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan

requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan

komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem.

Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :

a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim

pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap

dengan tes.

b. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim

pengembang tertentu.

12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya.

Model harus selalu sesuai dengan kode yang aktual. Perangkat lunak siap

dirilis.

F. Relasi (Relationship) Diagram UML

Ada 4 macam jenis hubungan dalam UML, yaitu :

1. Ketergantungan (Dependency)

Dependency merupakan hubungan semantik antara dua model elemen yang

dapat merubah elemen lainnya (sebuah objek berubah mengakibatkan

perubahan pada objek yang lain).

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

19

2. Assosiasi (Association)

Assosiasi merupakan hubungan terstuktur pada class yang digambarkan

menggunakan link, link melakukan hubungan antar objek.

3. Generalisasi (Generalization)

Generalisasi merupakan hubungan generalisasi atau spesialisasi dimana elemen

khusus (anak) dibangun atas spesifikasi elemen umum (orang tua atau parent).

Child (objek anak) berbagi struktur dan perilaku parent (objek induk).

4. Realisasi (Realization)

Realisasi merupakan hubungan sematik antara pengklasifikasi dimana suatu

classifer menentukan kontrak yang classifier lain untuk menjamin adanya

ikatan diantaranya. Yakni antara interface dengan class, antara use case dan

collaboration.

2.2.2. ERD ( Entitiy Relationship Diagram)

ERD (Entitiy Retationship Diagram) suatu model untuk menjelaskan

hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang

mempunyai hubungan antar relasi.

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016), “ERD (Entity Relationship

Diagram) Adalah dekembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang

matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional”.

Menurut Krinke dalam (Pratama & Junianto, 2015), “Entity Relationship

Diagram (ERD) adalah suatu pemodelan konseptual yang didesain secara khusus

untuk mengidentifikasikan entitas yang menjelaskan data dan hubungan antar data,

yaitu dengan menuliskan dalam kardinalitas (cardinality)”.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

20

1. Entitas (Entity)

Suatu entita yang berupa orang, tempat, objek, atau kejadian yang dianggap

penting bagi perusahaan, sehingga segala atributnya harus dicatatat dan

disimpan dalan basis data.

2. Atribut (Attributes)

Setiap entitas mempunyai karakteristik tertentu yang dinamakan dengan

atribut.

3. Relasi (Relationship)

Hubungan antara dua atau lebih entitas yang saling berkaitan.

4. Identifier

Merupakan nama atribut yang digunakan untuk mengidentifkasi suatu entitas,

Ada tiga jenis identifier diantaranta:

a. Primary Key, merupakan suatu kode identifikasi yang bersifat unik yang

ditunjukan oleh masing-masing record dalam sistem. Tujuan dari

Primary Key adalah untuk menunjukan lokasi tiap catatan didalam suatu

file mengenai catatan-catatan serupa.

b. Secondary Key, merupakan sebuah atribut atau kombinasi atribut secara

paksa digunakan untuk tujuan pengambilan data.

c. Feroign Key, merupakan suatu atribut yang merupakan primary key dari

relasi lain yang di tarik/dihubungkan ke suatu relasi.

5. Kardinalitas (Cardinality)

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi

dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Ada tiga tipe kardinalitas yang

terjadi yang berelasi, yaitu:

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

21

a. One to one (1:1). Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling

banyak dengan elemen pada Entitas B. Demikian juga sebaliknya setiap

elemen B berhubungan paling banyak satu elemen pada entitas A.

Dimana maksimum kardinalitas setipa entitas adalah 1.

b. One to many (1:N). Setiap elemendari Entitas A berhubungan dengan

maksimal banyak elemen pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen

dari Entitas B berhubungan dengan paling banyak satu elemen di Entitas

A. Dimana maksimum kardinalitas dari suatu entitas adalah 1 dan

maksimum kardinalitas dari entitas lain adalah N.

c. Many to many (M:N). Setiap elemen dari Entitas A berhubungan

maksimal banyak elemen pada Entitas B demikian sebaliknya. Dimana

maksimum kardinalitas kedua entitas yang berhubungan adalah N.

2.2.3. LRS (Logical Record Structure)

LRS (Logical Record Structure) adalah representasi dari strucktur record-

record pada tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas. Menentukan

kardinalitas, jumlah tabel dan Foreign Key (FK).

Menurut Tabrani dalam (Usman & Haryadi, 2017), menerangkan bahwa

“LRS (logical Record Structure) terdiri dari link-link diantara tipe record, link ini

menunjukan arah dari satu tipe record lainnya, Banyak link LRS yang diberi tanda

field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record”.

Menurut Friyadie dalam (Rahmayu,2016), mendefinisikan bahwa “LRS

merupakan hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER) beserta atributnya

sehingga terlihat hubungan-hubungan antara entitas”.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

22

Menurut (Rahmayu, 2016), dalam pembuatan LRS terdapat 3 hal yang dapat

Mempengaruhi yaitu:

1. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada satu (one-to-one), maka

digabungkan dengan entitas yang lebih kuat (strong entity), atau digabungkan

dengan entitas yang memiliki atribut lebih sedikit.

2. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one-to-many), maka

hubungan relasi atau digabungkan dengan entitas yang tingkat hubungannya

lebih banyak.

3. Jika tingkat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many-to-many),

maka hubungan relasi tidak akan digabungkan dengan entitas manapun,

melaikan menjadi sebuah LRS.

2.2.4. Basis Data

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016), mengemukakan bahwa “Sistem

basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara

data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat

dibutuhkan”.

Sedangkan,menurut (Priyadi, 2014), “Basis data adalah sekumpulan fakta

berupa representasi tabel yang saling berhubungan dan disimpan dalam media

penyimpanan secara digital”.

2.2.5. Java Netbeans

Menurut (Nofriadi, 2015), mengatakan bahwa “Netbeans merupakan sebuah

Aplikasi Integrated Development Environtment (IDE) yang berbasiskan java dari

Sun Microsystems yang berjalan diatas swing dan banyak digunakan sekarang

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

23

sebagai editor untuk berbagai bahasa pemrograman”.

2.2.6. Aplikasi Pendukung Java

1. MySQL

(Madcoms, 2016), ”MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang

Bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem database MySQL

mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user, dan SQL database

managemen system (DBMS)”.

(Raharjo, 2015), “MySQL merupakan software RDBMS (atau server

database) Yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung

data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user), dan

dapat melakukan suatu proses secara Sinkron atau berbarengan (multi-threaded)”.

2. PhpMyAdmin

(Madcoms, 2016), “PhpMyadmin adalah sebuah aplikasi open source yang

berfungsi untuk memudahkan manajemen MySQL”.

Sedangkan menurut (Sibero, 2014), PhpMyAdmin adalah “aplikasi web yang

Dibuat oleh PhpMyAdmin.net. PhpMyAdmin digunakan untuk administrasi database

MySQL”.

3. XAMPP

(Madcoms, 2016), “Xmpp adalah sebuah paket kumpulan software yang terdiri

Dari Apache, MySQL, PhpMyadmin, PHP, Perl, Filezilla, dan lainlain”.

(Winarno, 2014), “Xmpp adalah software web server yang bias dipakai untuk

mengakomodasi system operasi yang anda pakai (X), Apache (A), MySQL (M), PHP

(P) dan Perl (P)”.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem antara lain : Menurut (Tyoso,

24

2.2.7. Pengujian Black Box Testing

Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2014), Mengatakan bahwa “Black-Box Testing

yaitu pengujian perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain

dan kode program".

Penguji kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang mencoba

fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan speifikasi

yang dibutuhkan.

.