BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · Klarifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan...
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Semakin meningkatnya sistem informasi perkembangan teknologi dan semakin
jauh banyaknya –perusahan-perusahaan menjadi berkembang besar, sehingga hampir
seluruh perusahaan sudah banyak menggunakan sistem informasi akuntansi, baik
sistem yang sifatnya manual maupun yang sifatnya sudah terkomputerisasi. Sehingga
tidak heran jika perusahaan-perusahaan banyak mempelajari dan menganalisa sistem
informasi akuntansi.
Sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai seuatu totalitas himpunan
bagian-bagian yang satu sama lain saling berhubungan sedemekian rupa sehingga
menjadi satu kesatuan yang terpadu untuk mecapai suatu tujuan tertentu. Sistem
merupakan bagian terpenting dalam perkembangan ilmu pengetahuan sehingga
banyak para ahli mengalihkan perhatian kepada pembelajaran mengenai sistem
informasi.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut (Romney & Steinbert, 2015), “sistem adalah suatu rangkaian yang
Terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi
dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.
7
Menurut (Subtari, 2016), “Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur
yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah sistem
merupakan sekelompok jaringan dari berbagai prosedur yang disusun dalam
rangkaian secara untuh dan menyeluruh yang saling berhubungan dan saling
berinteraksi satu sama lain guna mencapai suatu tujuan.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, kita perlu membedakan
unsur-unsur sistem dari sistem yang membentuknya.
Karakteristik sistem menurut (Marlina, 2014), yang dapat membedakan sistem
dengan sistem yang lainnya adalah sebagai berikut :
1. Batasan (Boundary)
Penggambaran dari suatu elemen/unsur mana yang termasuk didalam sistem
dan mana yang diluar sistem.
2. Lingkungan (Environment)
Segala sesuatu diluar sistem lingkungan menyediakan asumsi, kendala dan
input terhadap sistem
3. Masukan (Input)
Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang
dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
8
4. Keluaran (Output)
Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan dilayar
komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan
dalam suatu sistem.
5. Komponen (Components)
Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentranformasikan
input menjadi bentuk setengah jadi ataupun output. Komponen ini bisa di
subsistem dari sebuah sistem.
6. Penghubung antarbagian (Interface)
Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau
berinteraksi.
7. Penyimpanan (Storage)
Area yang dikuasai dan digunakan untuk menyimpan sementara dan tetap daro
informasi, energi, bahan baku dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu
media penuangga diantara komponen sistem yang memungkinkan komponen
tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan
komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.
2.1.3. Klarifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun
klasifikasi sistem antara lain :
Menurut (Tyoso, 2016), Klasifikasikan sistem terdiri dari:
1. Sistem alamiah
Sistem alamiah (natural system) muncuk secara alamiah tanpa campur tangan
manusia.
9
2. Sistem tiruan
Sistem tiruan (artificial system) diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu.
3. Sistem deterministik
Sistem deterministik (deterministic system), bekerjanya sistem ini dapat
diramalkan sebelumnya. Masukan untuk sistem ini secara pasti menentukan
jenis keluarannya.
4. Sistem probabilistik
Sistem probabilistik (probabilistic system), dapat dilacak hanya dengan
menggunakan nilai distribusi probabilitas, selalu ada nilai ketidakpastian yang
sesungguhnya pada sembarang waktu.
5. Sistem tertutup
Sistem tertutup (closed system), pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau
penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat ini tidak
menggunakan input dari lingkungannya, makan output dari sistem ini tidak
berkaitan dengan lingkungannya pula.
6. Sistem terbuka
Sistem terbuka (opened system), menggunakan sumber daya dari lingkungan
sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga.
2.1.4. Pengertian Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam
mengambil setiap pengambilan keputusan. Secara etinologi, infromasi berasal dari
bahasa perancis kuno yaitu informactionyang diambil dari bahasa latin
informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”.
10
Menurut (Krismiaji, 2015), “Informasi adalah data yang telah diorganisasi
dan telah memilikikegunaan dan manfaat”.
Menurut (Romney & Steinbert, 2015), “Informasi adalah data yang telah
dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengembalian
keputusan Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik
sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”.
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi
Menurut (Anggraeni & Irviani, 2017), “Sistem informasi merupakan suatu
kombinasi Teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan
sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi
dalam sebuah organisasi”.
Menurut (A. E. Pratama, 2014), “sistem informasi merupakan gabungan dari
empat bagian utama diantaranya mencakup perangkat lunak, perangkat keras,
infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih. Bagian-bagian ini saling
berkaitan untuk menciptakan sistem yang mengolah data menjadi informasi yang
bermanfaat.”
2.1.6. Pengertian Akuntansi
Menurut (Hans, 2016), “Akuntansi adalah suatu sistem informasi keuangan,
Yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi
berbagai pihak yang berkepentingan”.
11
2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut (Fauzi, 2017), “Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen
organisasi yang mengumpulkan, mengklarifikasi, memproses, menganalisis,
mengomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi finansial
yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam perusahaan.”
Menurut (Romney & Steinbert, 2015), “Sistem informasi akuntansi adalah
System yang digunakan untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengelola
data untuk menghasilkan suatu informasi untuk pengambilan keputusan”.
2.1.8. Pengertian Pembelian
Pembelian merupakan suatu kegiatan transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan produk atau bahan baku produk yang
didapat dari pemasok atau supplier.
Menurut (Rini & Sugiarto, 2018), “Pembelian sendiri adalah serangkaian
tindakan untuk mendapatkan barang atau jasa melalui pertukaran dengan maksud
dipergunakan sendiri atau untuk dijual lagi dengan atau tanpa diproses lebih lanjut
sebelumnya”.
2.1.9. Pengertian Sistem Akuntansi Pembelian
Sistem pembelian digunakan untuk menangani transaksi pembelian barang
atau jasa, baik secara kredit maupun tunai. Dalam transaksi pembelian secara Tunai,
Perusahaan mengeluarkan kas untuk pembayaran barang yang dibeli untuk keperluan
aktifitas perusahaan dan untuk persediaan bahan baku.
12
2.2 Peralatan Pendukung (Tools System)
Peralatan pendukung (tools system) merupakan alat yang digunakan untuk
menggambar logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol,
lambang-lambang, ataupun diagram-diagram yang menunjukkan secara tepat arti dan
fungsinya.
2.2.1. Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah tujuan umum, perkembangan,
bahasa pemodelan di bidang rekayasa perangkat lunak, yang dimaksudkan untuk
menyediakan cara standar untuk memvisualisasikan desain sistem.
Menurut (Mulyani, 2016), “UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem
Yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan
melakukan spesifikasi pada sistem”.
A. Model Unified Modelling Language (UML)
Menurut Nurgoho dalam (Agustin, Wijayanti, & Winarti, 2014), “UML
(Unifed Modelling Language) adalah pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak
yang berparadigma (berorientasi objek)”.
Menurut (Sukamto & Shalahudin, 2014),UML (Unified Modeling Language)
adalah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak
yang dibangun menggunakan teknik pemograman 15 berorientasi objek. UML
(Unified Modeling Language) muncul karena adanya kebutuhan pemodelan
visual untuk menspesifikasi, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi
dari sistem perangkat lunak.
B. Kegunaan Unified Modeling Language (UML)
Adapun kegunaan dari UML, sebagai berikut :
1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat
dengan uce case dan actor.
13
2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum,
dibuat dengan interaction diagrams.
3. Menggambarkan representasi struktur static sebuah sistem dalam bentuk class
diagram.
4. Membuat model behavior “yang menggambarkan atau sifat sebuah sistem”
dengan state transition diagrams.
5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component and
development diagrams, menyampaikan atau memperluas fungsionality dengan
streotypes.
C. Konsep Pemodelan Menggunakan UML
Menurut (Hendri, 2015), “Pemodelan menggunakan Unified Modeling
Language (UML) merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis
visual”.
Karenanya pemodelan menggunakan UML merupakan pemodelan objek yang
fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis
dari pada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah
pengembangan tradisional.
UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif
berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Seperti satu set blueprint yang digunakan
untuk membangun sebuah rumah.
D. Diagram UML
Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2014), pada UML terdiri dari 13 macam
diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Berikut ini penjelasan singkat dari
pembagian kategori tersebut, antara lain :
14
1. Structure diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Didalam
Structure diagram terdiri dari 6 jenis diagram, yaitu:
a. Class diagram
Class diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang digunakan
untuk menampilkan kelas-kelas maupun paket-paket yang ada pada suatu
sistem yang nantinya akan digunakan. Jadi diagram ini dapat
memberikan sebuah gambaran mengenai sistem maupun relasi-relasi
yang terdapat pada sistem tersebut.
b. Component diagram
Component diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang
menggambarkan software pada suatu sistem. Component diagram
merupakan penerapan software dari satu ataupun lebih class, dan
biasanya berupa file data atau .exe, source code, table, dokumen dsb.
c. Composite structure diagram
Composite structure diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML
yang menggambarkan struktur internal dari penklasifikasian (class,
component atau use case) dan termasuk titik-titik interaksi
penklasifikasian kebagian lainnya dari suatu sistem.
d. Object diagram
Object diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang
menggambarkan objek-objek pada suatu sistem dan hubungan antarnya.
e. Package diagram
Package diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML digunakan
untuk mengelompokan kelas dan juga menunjukan bagaimana elemen
15
model akan disusun serta mengambarkan ketergantungan antara paket-
paket.
f. Deployment diagram.
Deployment diagram yaitu salah satu diagram pada UML yang
menunjukan tata letak suatu sistem secara fisik, dapat juga dikatakan
untuk menampilkan bagian-bagian software yang terdapat pada hardware
dan digunakan untuk menerapkan suatu sistem dan hubungan antara
komponen hardware.
2. Behavior diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada
sebuah sistem. Didalam Behavior diagram terdiri dari 3 jenis diagram, yaitu:
a. Use case diagram
Use case diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang
menggambarkan interaksi antara sistem dan aktor, use case diagram juga
dapat men-deskripsikan tipe interaksi antara si pemakai sistem dengan
sistemnya.
b. Activity diagram
Activity diagram atau diagram aktivitas yaitu salah satu jenis diagram
pada UML yang dapat memodelkan proses-proses apa saja yang terjadi
pada sistem.
c. State Machine System
Statemachine diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang
menggambarkan transisi maupun perubahan keadaan suatu objek pada
sistem.
16
3. Interaction diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar
subsistem pada suatu sistem. Didalam Interaction diagram terdiri dari 4 jenis
diagram, yaitu:
a. Sequence Diagram
Sequence diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang
menjelaskan interaksi objek yang berdasarkan urutan waktu, sequence
diagram juga dapat menggambarkan urutan atau tahapan yang harus
dilakukan untuk dapat menghasilkan sesuatu seperti pada use case
diagram.
b. Communication Diagram
Communication diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang
dapat menggamabarkan tahapan terjadinya suatu aktivitas dan diagram
ini juga menggambarkan interaksi antara objek yang ada pada sistem.
c. Diagram Timing
Diagram timing yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang disebut
sebagai bentuk lain dari interaksi diagram, dimana fokus yang paling
utamanya kepada waktu. Diagram timing berguna untuk menunjukan
faktor-faktor yang membatasi waktu antara perubahan terhadap objek
yang berbeda.
d. Interaction Overview Diagram.
Interaction Overview diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML
yang berguna untuk men-visualisasikan kerjasama dan hubungan antara
activity diagram dengan sequence diagram.
17
E. Langkah – Langkah Penggunaan UML (Unified Modellling Language)
Langkah-langkah penggunaan UML (Unified Modelling Language), sebagai
berikut :
1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan
aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan
tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use
case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-
catatan lain.
3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik
sistem.
4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya
yang juga harus disediakan oleh sistem.
5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence
dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki
kemungkinan alur normal dan eror, buat lagi satu diagram untuk masing-
masing alur.
7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi
pengguna untuk menjalankan skenario use case.
8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap
package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan
metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk
menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
18
9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan dan
pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah
component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap
komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan
requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan
komponen ke dalam node.
11. Mulailah membangun sistem.
Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :
a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim
pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap
dengan tes.
b. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim
pengembang tertentu.
12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya.
Model harus selalu sesuai dengan kode yang aktual. Perangkat lunak siap
dirilis.
F. Relasi (Relationship) Diagram UML
Ada 4 macam jenis hubungan dalam UML, yaitu :
1. Ketergantungan (Dependency)
Dependency merupakan hubungan semantik antara dua model elemen yang
dapat merubah elemen lainnya (sebuah objek berubah mengakibatkan
perubahan pada objek yang lain).
19
2. Assosiasi (Association)
Assosiasi merupakan hubungan terstuktur pada class yang digambarkan
menggunakan link, link melakukan hubungan antar objek.
3. Generalisasi (Generalization)
Generalisasi merupakan hubungan generalisasi atau spesialisasi dimana elemen
khusus (anak) dibangun atas spesifikasi elemen umum (orang tua atau parent).
Child (objek anak) berbagi struktur dan perilaku parent (objek induk).
4. Realisasi (Realization)
Realisasi merupakan hubungan sematik antara pengklasifikasi dimana suatu
classifer menentukan kontrak yang classifier lain untuk menjamin adanya
ikatan diantaranya. Yakni antara interface dengan class, antara use case dan
collaboration.
2.2.2. ERD ( Entitiy Relationship Diagram)
ERD (Entitiy Retationship Diagram) suatu model untuk menjelaskan
hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang
mempunyai hubungan antar relasi.
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016), “ERD (Entity Relationship
Diagram) Adalah dekembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang
matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional”.
Menurut Krinke dalam (Pratama & Junianto, 2015), “Entity Relationship
Diagram (ERD) adalah suatu pemodelan konseptual yang didesain secara khusus
untuk mengidentifikasikan entitas yang menjelaskan data dan hubungan antar data,
yaitu dengan menuliskan dalam kardinalitas (cardinality)”.
20
1. Entitas (Entity)
Suatu entita yang berupa orang, tempat, objek, atau kejadian yang dianggap
penting bagi perusahaan, sehingga segala atributnya harus dicatatat dan
disimpan dalan basis data.
2. Atribut (Attributes)
Setiap entitas mempunyai karakteristik tertentu yang dinamakan dengan
atribut.
3. Relasi (Relationship)
Hubungan antara dua atau lebih entitas yang saling berkaitan.
4. Identifier
Merupakan nama atribut yang digunakan untuk mengidentifkasi suatu entitas,
Ada tiga jenis identifier diantaranta:
a. Primary Key, merupakan suatu kode identifikasi yang bersifat unik yang
ditunjukan oleh masing-masing record dalam sistem. Tujuan dari
Primary Key adalah untuk menunjukan lokasi tiap catatan didalam suatu
file mengenai catatan-catatan serupa.
b. Secondary Key, merupakan sebuah atribut atau kombinasi atribut secara
paksa digunakan untuk tujuan pengambilan data.
c. Feroign Key, merupakan suatu atribut yang merupakan primary key dari
relasi lain yang di tarik/dihubungkan ke suatu relasi.
5. Kardinalitas (Cardinality)
Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi
dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Ada tiga tipe kardinalitas yang
terjadi yang berelasi, yaitu:
21
a. One to one (1:1). Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling
banyak dengan elemen pada Entitas B. Demikian juga sebaliknya setiap
elemen B berhubungan paling banyak satu elemen pada entitas A.
Dimana maksimum kardinalitas setipa entitas adalah 1.
b. One to many (1:N). Setiap elemendari Entitas A berhubungan dengan
maksimal banyak elemen pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen
dari Entitas B berhubungan dengan paling banyak satu elemen di Entitas
A. Dimana maksimum kardinalitas dari suatu entitas adalah 1 dan
maksimum kardinalitas dari entitas lain adalah N.
c. Many to many (M:N). Setiap elemen dari Entitas A berhubungan
maksimal banyak elemen pada Entitas B demikian sebaliknya. Dimana
maksimum kardinalitas kedua entitas yang berhubungan adalah N.
2.2.3. LRS (Logical Record Structure)
LRS (Logical Record Structure) adalah representasi dari strucktur record-
record pada tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas. Menentukan
kardinalitas, jumlah tabel dan Foreign Key (FK).
Menurut Tabrani dalam (Usman & Haryadi, 2017), menerangkan bahwa
“LRS (logical Record Structure) terdiri dari link-link diantara tipe record, link ini
menunjukan arah dari satu tipe record lainnya, Banyak link LRS yang diberi tanda
field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record”.
Menurut Friyadie dalam (Rahmayu,2016), mendefinisikan bahwa “LRS
merupakan hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER) beserta atributnya
sehingga terlihat hubungan-hubungan antara entitas”.
22
Menurut (Rahmayu, 2016), dalam pembuatan LRS terdapat 3 hal yang dapat
Mempengaruhi yaitu:
1. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada satu (one-to-one), maka
digabungkan dengan entitas yang lebih kuat (strong entity), atau digabungkan
dengan entitas yang memiliki atribut lebih sedikit.
2. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one-to-many), maka
hubungan relasi atau digabungkan dengan entitas yang tingkat hubungannya
lebih banyak.
3. Jika tingkat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many-to-many),
maka hubungan relasi tidak akan digabungkan dengan entitas manapun,
melaikan menjadi sebuah LRS.
2.2.4. Basis Data
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016), mengemukakan bahwa “Sistem
basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara
data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat
dibutuhkan”.
Sedangkan,menurut (Priyadi, 2014), “Basis data adalah sekumpulan fakta
berupa representasi tabel yang saling berhubungan dan disimpan dalam media
penyimpanan secara digital”.
2.2.5. Java Netbeans
Menurut (Nofriadi, 2015), mengatakan bahwa “Netbeans merupakan sebuah
Aplikasi Integrated Development Environtment (IDE) yang berbasiskan java dari
Sun Microsystems yang berjalan diatas swing dan banyak digunakan sekarang
23
sebagai editor untuk berbagai bahasa pemrograman”.
2.2.6. Aplikasi Pendukung Java
1. MySQL
(Madcoms, 2016), ”MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang
Bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem database MySQL
mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user, dan SQL database
managemen system (DBMS)”.
(Raharjo, 2015), “MySQL merupakan software RDBMS (atau server
database) Yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung
data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user), dan
dapat melakukan suatu proses secara Sinkron atau berbarengan (multi-threaded)”.
2. PhpMyAdmin
(Madcoms, 2016), “PhpMyadmin adalah sebuah aplikasi open source yang
berfungsi untuk memudahkan manajemen MySQL”.
Sedangkan menurut (Sibero, 2014), PhpMyAdmin adalah “aplikasi web yang
Dibuat oleh PhpMyAdmin.net. PhpMyAdmin digunakan untuk administrasi database
MySQL”.
3. XAMPP
(Madcoms, 2016), “Xmpp adalah sebuah paket kumpulan software yang terdiri
Dari Apache, MySQL, PhpMyadmin, PHP, Perl, Filezilla, dan lainlain”.
(Winarno, 2014), “Xmpp adalah software web server yang bias dipakai untuk
mengakomodasi system operasi yang anda pakai (X), Apache (A), MySQL (M), PHP
(P) dan Perl (P)”.
24
2.2.7. Pengujian Black Box Testing
Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2014), Mengatakan bahwa “Black-Box Testing
yaitu pengujian perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain
dan kode program".
Penguji kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang mencoba
fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan speifikasi
yang dibutuhkan.
.