BAB II Fikri Terbaru

20
BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual 1. Hasil Belajar Soedijanto dalam Supartini (2008) mendefinisikan hasil belajarsebagai tingkat penguasaan yang dicapai dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, belajar merupakan perubahan dalam disposisi atau kapabilitas manusia selama periode waktu tertentu yang disebabkan oleh proses perubahan, dan perubahan itu dapat diamati dalam bentuk perubahan tingkah laku yang dapat bertahan selama beberapa periode waktu. BF Skiner 2001 menyatakan hasil Belajar adalah segala sesuatu yang dapat di lakukan

description

BAB II Fikri Terbaru

Transcript of BAB II Fikri Terbaru

Page 1: BAB II Fikri Terbaru

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Deskripsi Konseptual

1. Hasil Belajar

Soedijanto dalam Supartini (2008) mendefinisikan hasil

belajarsebagai tingkat penguasaan yang dicapai dalam mengikuti

program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan. Dengan kata lain, belajar merupakan perubahan dalam

disposisi atau kapabilitas manusia selama periode waktu tertentu yang

disebabkan oleh proses perubahan, dan perubahan itu dapat diamati

dalam bentuk perubahan tingkah laku yang dapat bertahan selama

beberapa periode waktu.

BF Skiner 2001 menyatakan hasil Belajar adalah segala sesuatu

yang dapat di lakukan atau di kuasai siswa sebagai hasil

pembelajaran.1

Thomas Carlyle 2001 menayatakan hasil Belajar merupakan

perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami

aktivitas belajar.2

Robert House 2001 menyatakan hasil Belajar merupakan

perwujudan perilaku belajar yang biasanya terlihat dalam perubahan,

kebiasan, keterampilan, sikap, pengamatan, dan kemampuan. 3.

1 Drs. Achmad Suyuti, Penelitian Hasil Belajar (Pekalongan: Rineka Cipta, 2001), p. 250.2 Ibid., p. 225.3 Ibid., p.260.

Page 2: BAB II Fikri Terbaru

Dari tiga teori di atas dapat di simpulkan bahwa hasil belajar

dapat didapatkan oleh mahasiswa jika mahasiswa dapat menguasai

materi pembelajaran yang diajarkan di universitas sebagai bahan dasar

untuk mengukur hasil belajar mahasiswa tersebut. Hasil belajar dapat

didapatkan oleh mahasiswa apabila perubahan belajar yang dia dapat

akan berpengaruh kepada aktivitas belajar yang sangat baik. Jika

mahasiswa melakukan kegiatan proses pembelajaran dengan baik

maka perubahan yang baik akan terjadi pada hasil belajarnya. Setiap

mahasiswa yang melakukan perilaku belajar yang sangat baik atau

mengikuti proses pembelajaran dengan baik, maka akan terilihat dari

perubahan dalam setiap kegiatannya, kebiasaan memanajemen waktu

belajar akan lebih baik lagi, keterampilan, sikap, pengamatan, dan

kemampuan belajar nya yang akan membuat hasil belajar yang baik

pula.

Menurut Albert a da beberapa cara yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas belajar siswa, yaitu:

1. Kesiapan Diri meliputi fisik dan mental (psikis) mereka. Bila siswa

tidak siap belajar, maka pembelajaran akan berlangsung sia-sia atau

tidak efektif.

2. Tingkatkan ketekunan meliputi konsentrasi, tanggung jawab

dan fasilitas belajar.

Page 3: BAB II Fikri Terbaru

3. Strategi Belajar yang dilakukan oleh guru meliputi media

pembelajaran, materi ajar dan metode pengajaran.

` Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27)

menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai

berikut:

a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal

yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan.

Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa,

pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode.

b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan

makna tentang hal yang dipelajari.

c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan

kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.

Misalnya, menggunakan prinsip.

d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke

dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat

dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah

menjadi bagian yang telah kecil.

e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola

baru. Misalnya kemampuan menyusun suatu program

Page 4: BAB II Fikri Terbaru

f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat

tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan

bahwa hasil belajar secara konseptual adalah kemampuan-

kemampuan dan perubahan tingkah laku, perilaku atau

kebiasaan yang dialami yang dimiliki mahasiswa setelah

menerima pengalaman belajarnya. Perubahan tersebut harus

mengarah kepada perubahan yang positif dan semakin baik

pada diri mahasiswa tersebut.

Sedangkan berdasarkan operasional hasil belajar adalah

untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas belajar siswa

menggunakan beberapa cara yaitu kesiapan diri.

2. Motivasi Belajar

Menurut Mc. Donald dalam Sutikno (2007), motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya feeling dan di dahului dengan tanggapa terhadap adanya

tujuan. Pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis

yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan

belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak

Page 5: BAB II Fikri Terbaru

mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan

aktivitas belajar.

Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai suatu poses

internal (dari dalam diri seseorang) yang mengaktifkan, membimbing,

dan mempertahankan perilaku dalam rentang waktu tertentu

(Baron,1992; Schunk,1990 dalam Nur, 2001). Dalam bahasa

sederhana, motivasi adalah apa yang membuat anda berbuat dan

menentukan arah mana yang hendak anda perbuat. Motivasi dapat

berbeda dalam intensitas (kekuatan) dan arah.

Gage dan Berliner dalam Nur (2001), menganalogikan motivasi

dengan sebuah mobil, dimana mesin analog dengan intensitas dan

kemudi analog dengan arah. Tugas penting bagi dosen adalah

merencanakan bagaimana dosen akan mendukung motivasi

mahasiswa. Motivasi dapat timbul dari karakteristik–karakteristik

intrinsik.

Motivasi juga dapat timbul dari sumber–sumber motivasi di luar

tugas. Darliana mengemukakan fungsi utama dosen dalam

pembelajaran adalah sebagai fasilitator dan pembimbing yang

menyediakan hal-hal yang harus diamati, diperhatikan, dibaca, dan

pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh mahasiswa.

Terdapat enam konsep penting motivasi belajar yaitu:

a. Motivasi belajar adalah proses internal yang mengaktifkan,

memandu dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu.

Page 6: BAB II Fikri Terbaru

Individu termotivasi karena berbagai alasan yang berbeda,

dengan intensitas yang berbeda. Sebagai misal, seorang

mahasiswa dapat tinggi motivasinya untuk menghadapi tes

ilmu sosial dengantujuan mendapatkan nilai tinggi (motivasi

ekstrinsik) dan tinggi motivasinya menghadapi tes matematika

karena tertarik dengan mata pelajaran tersebut (motivasi

intrinsik).

b. Motivasi belajar bergantung pada teori yang menjelaskannya,

dapat merupakan suatu konsekuensi dari penguatan

(reinforcement), suatu ukuran kebutuhan manusia, suatu hasil

dari disonan atau ketidakcocokan, suatu atribusi dari

keberhasilan atau kegagalan, atau suatu harapan dari peluang

keberhasilan.

c. Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan penekanan tujuan-

tujuan belajar dan pemberdayaan atribusi.

d. Motivasi belajar dapat meningkat apabila dosen

membangkitkan minat mahasiswa, memelihara rasa ingin tahu

mereka, menggunakan berbagai macam strategi pengajaran,

menyatakan harapan dengan jelas, dan memberikan umpan

balik (feed back) dengan sering dan segera.

e. Motivasi belajar dapat meningkat pada diri mahasiswa apabila

dosen memberikan ganjaran yang memiliki kontingen, spesifik,

dan dapat dipercaya.

Page 7: BAB II Fikri Terbaru

f. Motivasi berprestasi dapat didefinisikan sebagai kecendrungan

umum untuk mengupayakankeberhasilan dan memilih

kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada

keberhasilan/kegagalan.

Menurut Gignac partisipasi dalam motivasi belajar dapat

dibedakan menjadi partisipasi motivasi internal dan partisipasi motivasi

eksternal yang diwujudkan dalam bentuk :

1. Motivasi internal yang meliputi kesehatan :

a. Mahasiswa selalu bisa mengatur waktunya agar kegiatan

yang menunjang hasil belajar dan tidak dapat dilakukan

dengan baik.

b. Mahasiswa dapat termotivasi untuk selalu bertanya kepada

orang lain disaat dia tidak mengerti, seperti bertanya

kepada dosen bersangkutan tentang materi tersebut.

c. Selalu mencari tahu ilmu-ilmu baru yang akan menunjang

hasil belajarnya seperti melakukan belajar secara tem

ataupun tutor sebaya.

2. Peranan yang dilakukan dari luar diri mahasiswa (motivasi

eksternal) dicerminkan dengan melihat keadaan lingkungan

sekitar seperti lingkungan keluarga contohnya motivasi dari

orang tua, teman, saudara.

Page 8: BAB II Fikri Terbaru

Sebagai mahasiswa yang harus selalu memiliki motivasi yang baik

dalam diri untuk menunjang hasil belajar yang baik, kita juga harus

mendapatkan motovasi dorongan dari luar dan dalam diri kita agar kita

selalu merasa bahwa setiap hasil yang kita dapatkan mendapatkan

dukungan dari orang-orang disekitar kita.

Dikemukakakan bahwa metode pengajaran dosen akan

mempengaruhi cara berpikir mahasiswa. Dosen dapat mengendalikan apa

tingkatan berpikir mahasiswa. Bertanya pada diri sendiri dan

memperkirakan jawabannya menyebabkan berpikir kreatif, merupakan

sarana untuk memecahkan masalah yang pelik dan dapat membantu

seorang anak untuk belajar “menemukan situasi yang menyenangkan,

meskipun orang lain merasa jemu”. Dalam konteks pembelajaran maka

kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar.

Menurut Martin (1992: 59), untuk mengetahui kekuatan motivasi

belajar siswa, dapat dilihat dari beberapa indikator

sebagai berikut :

1) Kuatnya kemauan untuk berbuat

2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar

3) Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain

4) Ketekunan dalam mengerjakan tugas.

.

Page 9: BAB II Fikri Terbaru

Mc. Donald 2009 menyatakan bahwa Motivasi adalah suatu

perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan

timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan

energi dalam diri seseorang itu dapat berbentuk suatu aktivitas nyata

berupa kegiatan fisik. Oleh karena seseorang mempunyai tujuan dalam

aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk

mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan.

Woodworth dan Marques 2009 menyatakan bahwa Motivasi

sebagai satu set motif atau kesiapan yang menjadikan individu cenderung

melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dan untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu. Pendapat tersebut senada dengan yang disampaikan oleh Chung

dan Meggison (Suhaimin), yang mendefinisikan motivasi sebagai prilaku

yang ditujukan kepada sasaran, motivasi berkaitan dengan tingkat usaha

yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan. Motivasi

berkaitan erat dengan kepuasan pekerjaan.

McClelland 2009 menyatakan bahwa Motivasi adalah daya penggerak

atau pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan. motivasi adalah dorongan

yang muncul dari dalam diri sendiri untuk bertingkah laku. Dorongan itu pada

umumnya diarahkan untuk mencapai sesuatu tujuan. Sehingga motivasi dapat

memberikan semangat yang luar biasa terhadap seseorang untuk berprilaku

dan dapat memberikan arah dalam belajar. Motivasi ini pada dasarnya

merupakan keinginan yang ingin dipenuhi (dipuaskan), maka ia akan timbul

Page 10: BAB II Fikri Terbaru

jika ada rangsangan, baik karena adanya kebutuhan maupun minat terhadap

sesuatu.

Dari tiga teori di atas dapat di simpulkan bahwa perubahan dari

mahasiswa akan terlihat apa bila mahasiswa tersebut mempunyai motivasi

yang kuat dan keaktifan dalam belajar. Motivasi belajar mahasiswa akan

terlihat apabila mahasiswa tersebut mengalami perubahan seperti tingkat

usaha yang dimiliki nya. Mahasiswa akan terlihat motivasi belajar nya di

karenakan dorongan dari teman dan keluarga untuk mencapai sebuah tujuan

yang di inginkan.

Berdasarkan pengertian Motivasi Belajar di atas, maka dapat di

simpulkan Motivasi Belajar secara konseptual adalah sesuatu yang

menggerakkan dan mengarahkan tujuan seseorang dalam tindakan-

tindakannya secara negatif atau positif. Motivasi merupakan sejumlah proses-

proses psikologikal yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan

terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke

tujuan tertentu, baik yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu

yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi.

Sedangkan berdasarkan Operasional motivasi belajar adalah untuk

meningkatkan ketekunan dalam mengerjakan tugas dan jumlah waktu untuk

belajar agar motivasi belajar mahasiswa akan tercapai dengan baik.

Page 11: BAB II Fikri Terbaru

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Sukiniarti (2003) dalam penelitian nya yang berjudul Hubungan Motivasi

Belajar Dengan Hasil Belajar, dapat ditarik tiga kesimpulan berikut ini.

Pertama, terdapat hubungan yang positif antara pemahaman mahasiswa

tentang sistem PJJ dengan hasil belajar di UT pada kelompok belajar di UPBJJ

Jakarta. Eratnya hubungan ditunjukkan oleh koefisien korelasi rx1y sebesar

0,73. Ke dua, terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan

hasil belajar di UT, yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi rx2y sebesar

0,82. Ke tiga, terdapat hubungan yang positif antara pemahaman mahasiswa

tentang sistem PJJ dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan hasil

belajar di UT, yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi Ry12 sebesar 0,86 dan

koefisien determinasi R2 sebesar 73,82%. Ini berarti bahwa hasil belajar

mahasiswa di UT ditentukan oleh pemahaman mahasiswa tentang SPJJ dan

motivasi belajar secara bersama-sama sebesar 73,82%.

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Sukiniarti terdapat kesamaan

berupa variable yang di teliti yaitu variabel X adalah Motivasi Belajar dan

variabel Y adalah Hasil Belajar yang mempunyai hubungan positif antara

Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar.

.

C. Kerangka Teoretik

Proses perkuliahan dikelas terkadang cenderung terhenti pada

teori-teori sebagaimana diuraikan buku teks. Upaya menjabarkan teori

Page 12: BAB II Fikri Terbaru

untuk mencermati fenomena relevan seharihari hanya mengundang muka-

muka lesu di dalam kelas. Konsepsi ini dikenal dengan “text book

thinking”. Faktor lainnya adalah menyangkut faktor tingkat “kemapanan”

yang membuat mahasiswa malas berpikir rumit yang ditengarai oleh

adanya kecenderungan fokus pada substansi perkuliahan yang hanya

berorientasi pada sebuah hal, yaitu kelulusan kuliah

(www.trinanda.files.wordpress.com).

Urgensi dari pada motivasi adalah sebagai pendorong, pengerak,

dan sebagai suatu pengarah terhadap tujuan. Lembaga pendidikan, sebagai

wadah tempat berkumpulnya agen-agen perubahan sosial dan segala

perangkatnya, haruslah memiliki prinsip kebersamaan atau kerjasama

yang baik antar lembaga dan anggota serta orang-orang yang

berkepentingan di

dalamnya, tanpa kerjasama yang baik, semua cita-cita yang menjadi tujuan

berdirinya lembaga pendidikan ibarat asap yang terlihat tebal akan tetapi

mudah sirna dengan sendirinya.

Dari uraian diatas kerangka pemikiran dalam judul penelitian ini

dapat digambarkan dalam sebuah diagram sebagai berikut:

MOTIVASI BELAJAR HASIL BELAJAR

Page 13: BAB II Fikri Terbaru

Penelitian ini mengidentifikasikan sejauh mana hubungan motivasi

belajar terhadap hasil belajar mahasiswa.

D. Perumusan Hipotesis

Hipotesis adalah pendapat sementara dan pedoman serta arah

dalam penelitian yang disusun berdasarkan pada teori yang terkait, dimana

suatu hipotesis selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang

menguhubungkan dua variabel atau lebih (J. Supranto, 1997).

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “Terdapat hubungan

yang positif antara motivasi belajar dengan meningkatnya hasil belajar

pada mahasiswa dengan pendidikan jarak jauh di Provinsi DKI Jakarta”.

Semakin tingginya motivasi belajar, semakin meningkat hasil belajar pada

mahasiswa dengan pendidikan jarak jauh di DKI Jakarta.