BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat...

25
5 BAB II DASAR TEORI 2.1 Kartografi Kelautan Kartografi merupakan sebuah disiplin yang meliputi ilmu, teknik, dan seni dalam proses perancangan dan produksi peta. Seperti halnya kartografi pada umumnya, kartografi kelautan juga memiliki definisi yang sama. Namun berbeda pada produk peta yang dihasilkannya, kartografi kelautan menghasilkan peta laut atau dikenal dengan nautical chart (Haas, 1986). Ruang lingkup pekerjaan kartografi terdiri dari lima proses yaitu (Prihandito, 1989) : 1. seleksi data (objek/unsur) untuk pemetaan 2. manipulasi dan generalisasi data, 3. pekerjaan desain (simbol-simbol), dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik reproduksi peta, 5. revisi peta. Berikut ini merupakan penjelasan terhadap ruang lingkup kartografi di atas dan diterapkan secara khusus untuk kartografi kelautan. 2.1.1 Seleksi Unsur Untuk Pemetaan Laut Tahapan awal dari kegiatan kartografi adalah melakukan seleksi terhadap data- data atau unsur-unsur yang akan ditampilkan di peta. Penyeleksian tersebut dilakukan berdasarkan tujuan dari peta laut dan berhubungan dengan skala. Sebagai contoh pemilihan unsur yang akan disajikan pada peta laut seperti informasi lokasi mercusuar, nama pelabuhan, bentuk pantai, dan karakteristik pantai.

Transcript of BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat...

Page 1: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

5

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Kartografi Kelautan

Kartografi merupakan sebuah disiplin yang meliputi ilmu, teknik, dan seni dalam

proses perancangan dan produksi peta. Seperti halnya kartografi pada umumnya,

kartografi kelautan juga memiliki definisi yang sama. Namun berbeda pada

produk peta yang dihasilkannya, kartografi kelautan menghasilkan peta laut atau

dikenal dengan nautical chart (Haas, 1986).

Ruang lingkup pekerjaan kartografi terdiri dari lima proses yaitu (Prihandito,

1989) :

1. seleksi data (objek/unsur) untuk pemetaan

2. manipulasi dan generalisasi data,

3. pekerjaan desain (simbol-simbol), dan konstruksi peta (proyeksi peta),

4. teknik reproduksi peta,

5. revisi peta.

Berikut ini merupakan penjelasan terhadap ruang lingkup kartografi di atas dan

diterapkan secara khusus untuk kartografi kelautan.

2.1.1 Seleksi Unsur Untuk Pemetaan Laut

Tahapan awal dari kegiatan kartografi adalah melakukan seleksi terhadap data-

data atau unsur-unsur yang akan ditampilkan di peta. Penyeleksian tersebut

dilakukan berdasarkan tujuan dari peta laut dan berhubungan dengan skala.

Sebagai contoh pemilihan unsur yang akan disajikan pada peta laut seperti

informasi lokasi mercusuar, nama pelabuhan, bentuk pantai, dan karakteristik

pantai.

Page 2: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

6

2.1.2 Manipulasi Dan Generalisasi Unsur

Sebuah peta berfungsi menyajikan objek-objek geografis di permukaan bumi,

namun dalam penyajiannya peta tersebut tidak dapat ditampilkan dengan ukuran

skala 1:1 sesuai dengan kenyataannya di lapangan. Oleh karena itu, diperlukan

suatu teknik manipulasi atau teknik kompilasi dan teknik penggambaran peta yang

disebut dengan generalisasi.

Generalisasi dilakukan dengan cara penyederhanaan (simplification) informasi

dan penyimbolan (symbolization) informasi. Penyederhanaan informasi bertujuan

untuk menjamin sebuah peta dapat dengan mudah dibaca dan dapat dipercaya.

Contoh apabila sebuah peta mengalami pengecilan skala, terdapat beberapa faktor

seperti ketebalan garis, ukuran huruf, dan bentuk simbol akan dapat dengan

mudah dilihat dan dibaca tanpa mengurangi karakteristik dari peta aslinya. Oleh

karena itu, semakin diturunkannya skala sebuah peta maka memerlukan ruang

yang relatif lebih besar untuk setiap elemennya. Hal ini dinamakan eksagerasi.

Penyederhanaan informasi tidak akan berarti bila penyimbolan dilakukan dengan

tidak tepat. Penyimbolan informasi yang baik dapat meningkatkan hasil dari

penyederhanaan informasi. Seluruh objek di peta dapat disimbolkan, seperti garis

batas, rute perjalanan, dan pola-pola yang menyatakan karakteristik dari garis

pantai, serta rawa-rawa. Penjelasan penyimbolan dijelaskan lebih lanjut dalam

subbab 2.1.3.

Generalisasi kartografi dibatasai oleh dua faktor yaitu tujuan penggunaan peta dan

skala. Peta laut sebagai peta yang digunakan untuk navigasi membutuhkn

ketelitian yang tinggi, dan menggunakan simbol-simbol peta yang mendukung

dalam keperluan navigasi. Sedangkan pembatasan oleh skala, semakin kecil skala

peta maka derajat generalisasi kartografi akan semakin besar. Sebaliknya, bila

skala peta besar seperti pada peta pelabuhan, maka skala tidak akan menjadi

pembatas yang begitu berarti karena tidak diperbolehkan sebuah peta mengalami

pembesaran skala. Sebagai contoh, apabila sebuah peta mempunyai skala sebesar

1 : 50.000 kemudian skala peta tersebut akan diperkecil menjadi 1 : 100.000 maka

Page 3: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

7

ukuran dan bentuk objek dari peta skala 1 : 50.000 akan mengalami generalisasi

yang cukup besar ketika digambarkan pada peta skala 1 : 100.000.

Dapat disimpulkan bahwa generalisasi mempunyai ruang lingkup dalam hal

proses perkecilan skala sebuah peta dan tingkat kerumitan dalam penyajian unsur-

unsur atau objek-objek pada peta.

2.1.3 Pekerjaan Desain dan Konstruksi Peta Laut

2.1.3.1 Penyimbolan (Symbolization)

Pemetaan unsur-unsur permukaan bumi disajikan dengan simbol pada peta.

Simbol-simbol peta berpengaruh terhadap keefektifan komunikasi peta.

Karakteristik planimetrik pada pembuatan desain simbol disajikan dalam bentuk

simbol titik, garis, dan luasan (lihat Gambar 2.1). Berikut adalah penjelasan dari

jenis-jenis simbol tersebut.

1. Simbol titik (point)

Simbol titik digunakan untuk merepresentasikan posisi unsur muka bumi secara

independen. Contoh simbol titik untuk merepresentasikan titik kedalaman, dan

lokasi mercusuar. Penyajian simbol titik dipengaruhi oleh skala, sebagai contoh

bentuk area suatu kota pada peta skala kecil disajikan sebagai simbol titik, tetapi

jika disajikan pada skala besar dapat berupa simbol luasan.

2. Simbol garis (line)

Simbol garis digunakan untuk merepresentasikan unsur-unsur muka bumi yang

mempunyai bentuk linier atau garis yang memanjang tetapi bukan suatu area.

Sebagai contoh dari simbol garis adalah isogram yang merupakan sebuah garis

yang digunakan untuk mengindikasikan kedalaman air pada peta laut.

Page 4: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

8

3. Simbol luas (area)

Simbol area digunakan untuk merepresentasikan unsur-unsur di muka bumi yang

berbentuk suatu area dengan batas yang pasti atau batas perkiraan. Dalam

penyajiannya, bentuk, dan ukuran area dipengaruhi oleh skala peta.

Gambar 2.1 Jenis Simbol Peta (Riqqi, 2006)

Simbol kartografi juga dapat dibedakan atas data kualitatif yaitu data posisi

kualitatif, data linier kualitatif, dan data areal kualitatif. Data posisi kualitatif

meliputi :

1. piktorial atau simbol deskriptif (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk

piktorial merupakan bentuk yang mendekati keadaan sebenarnya dari data

spasial yang akan disajikan, seperti simbol pohon, dan simbol mercusuar,

2. geometrik atau simbol abstrak (lihat Gambar 2.1), simbol geometrik adalah

suatu simbol yang menggambarkan bentuk reguler seperti lingkaran, segitiga,

segiempat, dan lain sebagainya, serta

3. huruf, simbol huruf adalah suatu bentuk simbol yang terdiri dari huruf-huruf

atau gabungan dari huruf-huruf dan angka, misalnya huruf B untuk

menyatakan lokasi kantor kabupaten.

Data linier kualitatif meliputi garis tepi (neatline) untuk membatasi area

pemetaan, garis lintang dan bujur, garis pantai, batas administratif, batas laut,

sungai, dan jalan. Sedangkan data areal kualitatif menggunakan tingkatan warna

dan pola (pattern) untuk menyatakan klasifikasi area seperti untuk menyatakan

area hutan, padang rumput, dan zona laut. Penjelasan tentang konstruksi peta akan

diuraikan sebagai berikut, meliputi proyeksi peta, skala, dan datum geodetic.

Piktorial

Geometrik

Page 5: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

9

2.1.3.2 Proyeksi Peta

Proyeksi peta sebagai penggambaran sistematik pada permukaan bidang untuk

menggambarkan garis lintang dan garis bujur sehingga menghasilkan jaring yang

disebut dengan gratikul dan garis-garisnya disebut dengan garis gratikul. Dengan

menggunakan sistem ini, suatu proyeksi peta akan lebih teliti. Gratikul berbeda

dengan grid (Gambar 2.2), grid adalah set garis paralel dan garis meridian yang

berpotongan dan memiliki format empat persegi yang digunakan untuk

menentukan posisi dan menghitung jarak di antara kedua titik. Interval antara

kedua garis gratikul dipengaruhi oleh skala peta laut dan garis lintang dari area

yang dipetakan. Proyeksi peta digunakan untuk mengurangi beberapa kesalahan

(distortion) saat penggambaran permukaan bumi dari bidang lengkung ke bidang

datar. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat terjadi dalam penggambaran jarak,

sudut, dan bentuk.

Gambar 2.2 Grid dan Gratikul (Riqqi, 2006)

Sesuai dengan isi TALOS (Technical Aspects Of The United Nations Convention

On The Law Of The Sea) 1982, edisi ke-4 tahun 2006 terdapat beberapa sistem

proyeksi khusus yang digunakan untuk pemetaan laut, seperti Proyeksi Mercator,

Lambert, Transverse Mercator, Stereografis, dan Gnomik. Berikut penjelasannya :

Page 6: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

10

1. Proyeksi Mercator

Proyeksi Merkator (Gambar 2.3) cocok untuk daerah sekitar ekuator (lintang <

150) dengan pilihan skala peta yang sesuai (distorsi akan bertambah besar pada

peta skala kecil).

Gambar 2.3 Proyeksi Mercator (IHO, 2006)

2. Proyeksi Lambert

Proyeksi Lambert (lihat Gambar 2.4) cocok untuk daerah lintang 40 hingga 720,

dengan distorsi luas yang cukup kecil (+ 2 %) namun arah dan bentuk area dapat

dipertahankan.

Gambar 2.4 Proyeksi Lambert (IHO, 2006)

3. Proyeksi Transverse Mercator

Proyeksi Transverse Mercator (lihat Gambar 2.5) merupakan proyeksi silinder -

transversal - konform, dimana area di sekitar meridian yang bersinggungan

dengan silinder mempunyai distorsi yang minimum. Proyeksi Universal

Transverse Mercator (UTM) khusus dipakai di seluruh dunia dengan

menggunakan meridian pusat standar setiap interval 60 (lihat Gambar 2.6).

Page 7: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

11

Gambar 2.5 Proyeksi Transverse Mercator (IHO, 2006)

4. Proyeksi Stereografik

Proyeksi Stereografik (lihat Gambar 2.6) tergolong proyeksi azimutal konform

yang berpusat di kutub dan dianjurkan untuk dipakai di daerah dengan lintang di

atas 800.

Gambar 2.6 Proyeksi Stereografis (IHO, 2006)

5. Proyeksi Gnomik

Proyeksi Gnomonik (juga disebut pusat) proyeksi dibangun seperti azimuthal

stereographis, tetapi titik proyeksi ditempatkan di pusat bumi (lihat Gambar 2.7).

Kelebihan dari proyeksi ini adalah mempermudah dalam menemukan rute

terpendek antara setiap dua titik-titik Garis Khatulistiwa dan semua garis bujur

dipetakan sebagai garis lurus.

Page 8: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

12

Gambar 2.7 Proyeksi Gnomik (IHO, 2006)

2.1.3.3 Skala

Skala merupakan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak sesungguhnya di

permukaan bumi. Secara matematis dapat ditulis dalam rumusan:

Skala Peta = Jarak di peta : Jarak di lapangan

Skala peta dapat disajika secara numeris atau secara grafis, seperti pada contoh

dibawah ini:

Skala numeris 1: 24.000.000

Berdasarkan skalanya, peta laut dapat dikategorikan dalam :

• peta umum (general chart), memiliki skala yang lebih kecil dari 1 :

4.000.000,

• peta berlayar (sailing chart), dengan skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000,

• peta umum pantai, memiliki skala lebih kecil dari 1 : 300.000. Digunakan

untuk navigasi yang jauh dari pantai, dimana daratan hampir tidak terlihat,

• peta pantai, dengan skala lebih kecil dari 1 : 50.000. Peta ini digunakan untuk

aktifitas navigasi dekat pantai, dan

• peta pelabuhan, peta pendekatan (approach chart), peta untuk saluran jalan

(chart for passing channel), peta perlindungan (chart for taking shelter),

seluruhnya memiliki skala lebih besar dari 1 : 50.000.

Skala grafis

Page 9: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

13

Batasan skala peta batas laut berdasarkan TALOS 1982 edisi 2006 berkisar antara

1 : 100.000 hingga 1 : 1.000.000 untuk batas ZEE dan landas kontinen, sedangkan

Laut Teritorial berkisar antara 1 : 50.000 hingga 1 : 100.000. Kesalahan

pengeplotan berkisar 10 m untuk skala 1 : 50.000 dan 40 m untuk skala 1 :

200.000.

2.1.3.4 Datum Geodetik

Bentuk permukaan bumi yang sesungguhnya dapat direpresentasikan oleh bentuk

geoid. Geoid adalah permukaan pada saat lautan yang memenuhi seluruh bumi,

bebas untuk menyesuaikan diri dan hanya dipengaruhi oleh atraksi massa bumi

dan gaya sentrifugal rotasi bumi. Representasi geoid merupakan suatu bidang

ekuipotensial medan gaya berat bumi, yang berdasarkan solusi hitung perataan

kuadrat terkecil, merupakan the best fits dengan permukaan laut rata-rata (Mean

Sea Level atau MSL) lautan (ocean) (Djunarsjah, 2004).

Bentuk geoid tidak beraturan, oleh karena itu digunakan bidang matematis bumi

untuk mendekatinya yaitu bidang elipsoid. Terdapatnya beberapa elipsoid

referensi yang digunakan, sesuai dengan keefektifannya untuk suatu area.

Hubungan antara ketiga bidang tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Permukaan Bumi, Geoid, dan Ellipsoid (Djunarsjah, 2004)

Kutub Permukaan Bumi

Permukaan Elipsoid

Geoid

Sete

ngah

Sum

bu

Pend

ek E

lipso

id

Ekuator Setengah Sumbu Panjang Elipsoid

Page 10: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

14

Bentuk elipsoid referensi dinyatakan oleh besaran-besarannya. Besaran besaran

yang menggambarkan kedudukan dan orientasi spasial elipsoid referensi terhadap

bumi atau geoid dinamakan datum geodetik (Purworahardjo, 2000). Datum

geodetik dapat didefinisikan sebagai suatu bidang referensi bumi yang

mendefinisikan bentuk dan ukuran elipsoid referensi, lokasi pusat elipsoid, dan

orientasi relatif terhadap bumi. Terdapat dua model datum geodetik yaitu datum

geodetik lokal seperti DG-Genuk, DG-Monconglowe, dan datum geodetik global

seperti WGS-84. Hubungan matematis ketiga bidang tersebut dapat dilihat pada

Gambar 2.9.

Perbedaan antara permukaan elipsoid dan geoid disebut tinggi geoid atau undulasi

geoid, yang secara matematis dapat ditulis:

h = H + N

dimana : h = tinggi geodetik, H = tinggi di atas geoid/MSL, dan N = undulasi

geoid.

Gambar 2.9 Hubungan Matematis antara Permukaan Elipsoid dan Geoid

(Djunarsjah, 2004)

Dalam kaitannya dengan peta laut, datum geodetik digunakan sebagai referensi

posisi baik untuk posisi horisontal maupun untuk posisi vertikal. Elipsoid

referensi sering digunakan untuk referensi posisi horisontal (lintang dan bujur),

sehingga elipsoid disebut sebagai datum horisontal. Koordinat horisontal (lintang

dan bujur) serta tinggi geodetik dapat dikonversi ke sistem koordinat kartesian X,

Y, Z yang mengacu pada sumbu-sumbu elipsoid. Untuk referensi posisi vertikal

H

+N H

- N

Elipsoid Geoid

Permukaan Bumi

Page 11: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

15

pada peta laut pada umumnya digunakan suatu bidang air rendah (chart datum),

sehingga semua kedalaman yang diperlihatkan pada peta laut mengacu pada pasut

rendah (low tide) (Djunarsjah, 2004). Berdasarkan Resolusi IHO 1926, penentuan

chart datum (Gambar 2.10) sebaiknya berdasarkan pada ketentuan sebagai

berikut:

• serendah mungkin sehingga tidak ada air laut yang lebih rendah darinya,

• tidak terlalu rendah sehingga kedalaman peta menjadi dangkal secara tidak

realistik, dan

• berubah secara bertahap dari daerah satu ke daerah lain dan dari peta satu ke

peta yang berdampingan, agar terhindar dari ketidaksinambungan.

Sehingga chart datum dapat didefinisikan sebagai kedudukan rata-rata air rendah

tertentu yang diperoleh dari suatu periode pengamatan selama 19 tahun atau lebih,

agar pengaruh variasi astronomis yang berarti dapat termasuk di dalamnya.

Contoh berbagai jenis bidang vertikal yang dijadikan sebagai chart datum :

• MLLW (Mean Lower Low Water),

• LLWLT (Lower Low Water Large Tide),

• LLWST (Lowest Low Water Spring Tide),

• LAT (Lowest Astronomical Tide).

Gambar 2.10 Kedudukan Datum Vertikal (IHO, 2006)

Page 12: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

16

Berdasarkan PP No.38 tahun 2002, garis air rendah adalah datum hidrografis peta

kenavigasian yang ditetapkan pada kedudukan rata-rata Garis Air Rendah perbani.

Datum Hidrografis adalah muka surutan peta yang merupakan satu referensi

permukaan laut yang dipergunakan untuk melakukan reduksi angka-angka

kedalaman laut pada peta kenavigasian.

2.2 Peta Laut

Peta (map) didefinisikan sebagai suatu gambaran/bayangan muka bumi yang

disajikan pada suatu bidang datar dengan memperhatikan sistem proyeksi peta dan

skala peta (Riqqi, 2006). Tiga prinsip utama yang terdapat didalam peta yaitu

menyatakan posisi atau lokasi suatu tempat pada permukaan bumi,

memperlihatkan pola distribusi dan pola spasial dari fenomena alam dan buatan

manusia, serta merekam dan menyimpan informasi permukaan bumi (Riqqi,

2006).

Peta laut atau dikenal dengan istilah nautical chart merupakan sebuah peta yang

dirancang secara spesifik untuk memenuhi kebutuhan navigasi laut dengan

menampilkan:

• kedalaman dari air dan fisiografi submarine khususnya memperhatikan

bahaya-bahaya navigasi,

• bentuk dasar (nature), dan tingkatan dari bentuk pantai dan bentuk dasar dari

dasar laut,

• variasi pertolongan (aids) untuk navigasi, dan

• fitur-fitur kultur laut dan beberapa detail topografi yang bermanfaat untuk

navigasi laut (Haas, 1986).

Fungsi dari peta laut adalah sebagai sumber informasi penting dan sekaligus

sebagai peralatan operasional untuk pelaut, sehingga pelaut dapat melakukan

empat observasi dasar dari peta laut yaitu menentukan posisinya dalam setiap

waktu, menentukan alur perjalanan, mengidentifikasi fitur untuk kepentingan

pengamanan, dan pengoperasian kapal, serta untuk mengidentifikasi berbagai

fasilitas kelautan.

Page 13: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

17

Adapun beberapa fitur yang ditampilkan pada peta laut adalah sebagai berikut

(Haas, 1986) :

• garis pantai (shoreline),

• foreshore dan area-area kering (drying areas),

• angka kedalaman (sounding) dan drying height,

• kontur kedalaman,

• kualitas dari dasar,

• pertolongan untuk navigasi,

• objek-objek yang mencolok (conspicuous objects),

• fitur-fitur kebudayaan laut, dan

• topografi dan fitur-fitur kebudayaan lainnya.

Luas area yang dicakup oleh peta laut dapat ditentukan oleh dua faktor yaitu skala

yang digunakan dan standar maksimum ukuran neatline yaitu 100,12 x 75,57 cm

atau 109 x 82 menit.

Sebuaah peta laut diproduksi dalam satu kesatuan dari lima layout yang bebeda

(Haas : 1986) :

• horisontal,

• vertikal,

• ruang terpisah (compartment),

• lembar perencanaan, dan

• strip.

Sebuah peta selain menampilkan unsur geografis secara visual dalam bentuk titik,

garis, dan luasan, juga menampilkan dalam bentuk variable visual tipografis (teks)

untuk penamaan unsur-unsur geografis pada peta sesuai dengan nama

geografisnya di lapangan (toponimy) dengan mempertimbangkan teknik dan

estetika dalam penempatan teksnya (Soendjojo, 2000).

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penamaan unsur pada peta

(Prihandito, 1989) adalah sebagai berikut.

Page 14: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

18

• Corak / macam huruf, meliputi Bold (ketebalan garis), dan Serifs (coretan pada

awal dan akhir setiap huruf).

• Bentuk huruf, meliputi huruf besar, huruf kecil, kombinasi huruf besar kecil,

tegak (Roma, upright), dan miring (Italic). Huruf-huruf pada kartografi

modern disebut Sans Serif atau Gotic.

• Ukuran huruf, dinyatakan dalam istilah point size. Satu point size memiliki

tinggi kurang lebih 0,35 mm (1/72 inchi).

• Kontras antara huruf dengan latar belakang.

• Metode letering, dibagi dalam tiga kategori yaitu stick up lettering

(penempatan huruf), computer-assisted lettering (letering dengan bantuan

computer), dan sistem mekanis untuk latering dengan tinta

• Penempatan nama / huruf, terdapat beberapa aturan untuk penempatan nama,

yaitu :

• Susunan nama-nama dalam suatu peta harus teratur. Sejajar dengan tepi

bawah peta (untuk peta skala besar) atau sejajar dengan garis paralel/grid

(untuk peta skala kecil) atau nama-nama harus ditempatkan dari bawah ke

atas untuk nama-nama di bagian kiri peta dan dari atas ke bawah untuk

nama-nama di bagian kanan peta. Hal ini juga berlaku bagi nama-nama

yang sejajar dengan meridian,

• Nama-nama dapat memberi keterangan dari unsur berbentuk titik, garis,

dan luasan sebagai berikut :

• Unsur titik, penamaan diletakkan di samping kanan agak ke atas dari

unsur tersebut

• Unsur berbentuk memanjang, nama sebaiknya diletakkan sejajar unsur

tersebut. Apabila unsur cukup lebar, nama diletakkan di dalam. Nama-

nama untuk unsur yang memanjang, sebaiknya diulang pada jarak

tertentu.

• Unsur luasan, sebaiknya nama ditempatkan memanjang sehingga

menempati 2/3 dari panjang daerah. Penempatan dari huruf-huruf

sedapat mungkin menunjukkan karakteristik dari bentuk daerah itu.

Page 15: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

19

• Nama-nama harus terletak bebas satu dengan lainnya, tidak terganggu oleh

simbol-simbol lainnya, dan tidak boleh saling berpotongan, kecuali apabila

ada nama yang huruf-hurufnya mempunyai jarak (spacing) yang jelas.

• Apabila nama-nama harus ditempatkan melengkung, bentuk dari

lengkungan harus teratur dan tidak boleh terlalu tajam lengkungannya

• Dalam hal banyak nama-nama yang terpusat di suatu daerah, diatur

sedemikian rupa sehingga terlihat distribusi nama-nama di tempat itu tidak

terlalu padat dibanding dengan daerah lain di peta, tetapi harus dijaga

sampai ada keraguan unsure-unsur mana yang diwakili oleh nama-nama

tersebut.

• Angka ketinggian/kedalaman dari garis kontur ditempatkan di celah-celah

tiap kontur dan penempatannya harus sedemikian rupa sehingga tiap angka

terbaca ada arah mendaki lereng. Penyimpangan dari aturan ini boleh

dilakukan apabila terjadi angka-angka menjadi terbalik dari arah pembaca

peta, hingga sulit untuk dibaca.

• Pemilihan jenis huruf tergantung sepenuhnya pada perencanaan

(kartografer) sendiri. Akan tetapi jenis-jenis huruf haruslah fit pada

keseluruhan peta. Ada beberapa aturan tentang pemakaian jenis huruf,

misalnya huruf-huruf tegak lurus untuk unsur-unsur buatan manusia, huruf

miring untuk nama-nama unsur alam, tetapi pada dasarnya tidak ada aturan

yang pasti tentang hal ini, dan tetap pemilihan jenis huruf diserahkan

sepenuhnya pada kartoografer.

• hubungan antara letering dan reproduksinya.

Beberapa faktor lain yang harus diperhatikan dalam peta laut antara lain:

• batas lembar peta laut,

• lampiran,

• kompas dan variasi magnetik,

• informasi pasut,

• pola geometris radionavigasi (radionavigation Lattices),

• catatan dan diagram,

Page 16: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

20

• judul peta, dan

• warna

Suatu peta laut dirancang atas tujuan dari tiap-tiap penggunaannya, setiap

pencapaian tujuan tersebut harus memperhatikan spesifikasi. Dalam kaitannya

dengan peta batas laut, tujuan peta batas laut yaitu untuk memberikan informasi

batas laut dengan spesifikasi batas laut tersebut terdapat pada landasan hukum laut

dunia yang berlaku yaitu UNCLOS 1982. Berikut ini merupakan penjelasan

mengenai batas-batas laut berdasarkan UNCLOS 1982.

2.3 Batas-Batas Laut Berdasarkan UNCLOS 1982

Penetapan batas perairan merupakan implementasi dari UNCLOS 1982 yang

disepakati sejak tahun 1982 dan resmi berlaku pada tanggal 16 November 1994.

Terdapat enam wilayah perairan suatu negara pantai sebagaimana tercantum

dalam UNCLOS, yaitu Perairan Pedalaman (Coastal Waters), Laut Teritorial

(Territorial Sea), Zona Tambahan (Contiguous Zone), Zona Ekonomi Eksklusif

(Exclusiive Economic Zone), Landas Kontinen (Continental Shelf), dan Laut

Lepas (Gambar 2.11).

Gambar 2.11 Wilayah Laut Negara Pantai (Djunarsjah, 2001).

Page 17: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

21

Perairan Pedalaman adalah perairan pada sisi darat garis pangkal Laut Teritorial

negara tersebut, seperti pelabuhan, sungai, danau, kanal, dan perairan yang dapat

dilayari. Dengan demikian, perairan ini dapat dikatakan sebagai bagian dari

wilayah daratan suatu negara pantai.

Laut Teritorial merupakan wilayah perairan dimana suatu negara pantai memiliki

kedaulatan atas ruang udara di atasnya, dasar laut, dan tanah di bawahnya. Lebar

Laut Teritorial hingga batas yang tidak melebihi 12 mil laut (1 mil laut setara

dengan 1852 meter), diukur dari garis pangkal. Batas luar Laut Teritorial adalah

garis yang jarak setiap titiknya dari titik yang terdekat garis pangkal, sama dengan

lebar Laut Teritorial.

Garis pangkal untuk mengukur lebar laut teritorial harus dicantumkan dalam peta

dengan skala yang memadai atau diberikan dalam bentuk koordinat geografis,

yang selanjutnya diumumkan secara resmi serta diserahkan salinannya kepada

Sekjen PBB. Terdapat berbagai jenis garis pangkal yang dapat digunakan sebagai

acuan penarikan batas wilayah laut (Gambar 2.12), yaitu :

1. Garis Pangkal Normal

Garis pangkal normal, yaitu garis air rendah sepanjang pantai terlihat sebagai

garis nol kedalaman pada peta laut skala besar yang diakui resmi oleh negara

pantai yang bersangkutan. Untuk pulau yang mempunyai karang-karang di

sekitarnya, maka garis pangkal terletak pada garis air rendah pada sisi karang ke

arah laut yang ditunjukkan secara jelas pada peta laut yang resmi.

2. Garis Pangkal Lurus

Garis pangkal lurus yaitu kumpulan garis lurus yang menghubungkan titik-titik

terluar kepulauan, batu, dan karang serta sepanjang garis pantai yang menjorok ke

dalam (sungai dan teluk). Garis Pangkal Lurus digunakan dimana garis pantai

menjorok jauh ke dalam dan menikung ke dalam atau jika terdapat suatu deretan

pulau sepanjang pantai di dekatnya.

Page 18: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

22

Berikut ini merupakan penjelasan dari beberapa jenis garis pangkal lurus:

• Garis Pangkal Lurus Penutup Sungai. Garis pangkal yang melintasi sungai

adalah suatu garis lurus antara titik-titik pada garis air rendah kedua tepi

sungai.

• Garis Pangkal Lurus Penutup Teluk. Suatu lengkungan pantai dianggap

sebagai teluk, apabila luas teluk sama atau lebih luas dari luas setengah

lingkaran yang mempunyai garis tengah melintasi mulut lekukan tersebut.

Apabila lekukan mempunyai lebih dari satu mulut, maka setengah lingkaran

dibuat pada suatu garis yang panjangnya sama dengan jumlah keseluruhan

panjang garis yang melintasi berbagai mulut tersebut. Garis pangkal yang

melintasi teluk adalah suatu garis lurus antara titik-titik pada garis air rendah

pada pintu masuk alamiah suatu teluk yang panjangnya tidak melebihi 24 mil

laut. Apabila jarak antara garis air rendah melebihi 24 mil laut, maka suatu

garis lurus yang panjangnya 24 mil laut ditarik dalam teluk tersebut

sedemikian rupa, sehingga menutup suatu daerah perairan yang maksimum

dicapai oleh garis tersebut.

• Garis Pangkal Lurus Penutup Pelabuhan. Untuk penarikan garis pangkal yang

melewati pelabuhan laut permanen, maka bagian terluar dari pelabuhan laut

dianggap sebagai bagian integral dari pantai.

• Garis pangkal kepulauan adalah garis lurus yang menghubungkan titik-titik

terluar dari pulau-pulau atau karang-karang terluar kepulauan.

Page 19: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

23

Gambar 2.12 Jenis-jenis Garis Pangkal (Djunarsjah, 2004).

Zona Tambahan merupakan suatu zona yang berbatasan dengan Laut Teritorial

dan batasnya tidak dapat melebihi 24 mil laut dari garis pangkal dari mana lebar

Laut Teritorial diukur. Pada zona ini negara pantai dapat melaksanakan

pengawasan untuk mencegah pelanggaran peraturan perundang-undangan bea

cukai, fiskal, imigrasi atau saniter di dalam wilayah atau Laut Teritorialnya, dan

mencegah pelanggaran peraturan perundangan-undangan tersebut dilakukan di

dalam wilayah atau Laut Teritorialnya.

Pengertian Zona Ekonomi Eksklusif adalah suatu daerah di luar dan

berdampingan dengan Laut Teritorial. Adapun lebar dari Zona Ekonomi Eksklusif

tidak melebihi 200 mil laut dari garis pangkal dari mana lebar Laut Teritorial

diukur. Zona ini juga tunduk pada rejim hukum khusus yang berdasarkan pada

hak-hak dan yuridiksi negara pantai dan hak-hak serta kebebasan-kebebasan

negara lain.

Landas Kontinen merupakan wilayah perairan yang meliputi dasar laut, dan tanah

di bawahnya dari daerah di permukaan laut yang terlerak di luar Laut

Teritorialnya sepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratannya hingga pinggiran

laut tepi kontinen, atau hingga suatu jarak 200 mil laut dari garis pangkal dari

A. Garis Pangkal Normal B. Garis Pangkal Lurus

D. Garis Pangkal Lurus KepulauanC. Garis Penutup Sungai dan Teluk

Garis Pangkal = Garis Air Rendah

Garis Pantai Garis Pantai

Garis Air Rendah

Garis Pangkal

Garis Air RendahGaris Pangkal

Garis Pantai

Teluk

Garis Pantai

Garis Pangkal

SungaiPulau

Garis Pangkal

Garis Air Rendah

Page 20: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

24

mana lebar Laut Teritorial diukur, dalam hal pinggiran luar tepi kontinen tidak

mencapai jarak tersebut. Tepi kontinen yang dimaksud meliputi kelanjutan bagian

daratan negara pantai yang berada di bawah permukaan air, dan terdiri atas dasar

laut dan tanah di bawahnya dari dataran kontinen, lereng (slope), dan tanjakan

(rise) serta tidak mencakup dasar samudera dalam dengan bukit-bukit samudera

atau tanah di bawahnya.

Batas Landas Kontinen diatur dalam UNCLOS 1982, pasal 76 ayat 4-6 dengan

uraian seperti berikut. Jika penetapan tepian kontinen tersebut lebih lebar dari 200

mil laut dari garis pangkal dapat dilakukan dengan cara menghubungkan titik-titik

tetap terluar dimana ketebalan batu endapan adalah paling sedikit 1% dari jarak

terdekat antara titik tersebut dan kaki lereng kontinen, dengan penarikan garis-

garis lurus dari titik-tik tetap yang tidak melebihi 60 mil laut dari kaki lereng

kontinen, atau dengan garis batas yang tidak melebihi 350 mil laut dari garis

pangkal dari mana Laut Teritorial diukur atau tidak boleh melebihi 100 mil laut

dari garis batas kedalaman (isobath) 2500 meter, kecuali untuk elevasi dasar laut

yang merupakan bagian-bagian alamiah tepian kontinen, seperti pelataran

(plateau), tanjakan (rise), puncak (caps), ketinggian yang datar (banks), dan

puncuk gunung yang bulat (spurs) nya.

Bagian dari Laut Lepas mencakup semua bagian dari laut yang tidak termasuk

dalam Zona Ekonomi Eksklusif, Laut Teritorial, Perairan Pedalaman suatu negara,

dan perairan kepulauan suatu negara kepulauan. Laut Lepas terbuka untuk semua

negara (negara pantai dan negara tak berpantai). Kebebasan pada Laut Lepas

meliputi kebebasan untuk berlayar, penerbangan, memasang kabel dan pipa

bawah laut, membangun pulau buatan dan instalasi lainnya, menangkap ikan, dan

riset ilmiah.

Page 21: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

25

2.4 Contoh Peta Batas Laut Teritorial Negara Lain

2.4.1 Peta Batas Laut Teritorial Belgia

Peta Batas Laut Teritorial Belgia (Gambar 2.13) merupakan peta Laut Teritorial

dan Zona Tambahan, yang menampilkan peta indeks,batas negara di darat, garis

pantai, garis batas Laut Teritorial, garis batas Zone Tambahan, koordinata titik-

titik batas, dan nama divisi pembuat peta

Peta ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :

• sistem proyeksi : Mercator

• datum : WGS 84

• skala 1 : 1.200.000

• selang grid : 30 menit

Gambar 2.13 Klaim Kelautan Belgia Division for Ocean Affairs and the Law of the Sea-U N, 1999)

Page 22: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

26

2.4.2 Peta Batas Laut Teritorial Australia

Peta Batas Laut Teritorial Australia (Gambar 2.14) merupakan peta zona laut,

yang menampilkan baseline, zona perairan Australia, nama-nama pulau, nama-

nama laut, batas aktifitas perminyakan, batas zona pelindungan, batas perjanjian

Indonesia-Australia.

Peta ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :

• sistem proyeksi : Bonne dengan 134°BB dan 30° LS dari pusat proyeksi

• datum : Australian Geodetic Datum (1966)

• selang grid : 10 derajat

Pada peta ini dicantumkan pula keterangan sumber data yang digunakan untuk

produksi peta tersebut, edisi peta, nama, dan alamat instansi pembuat peta, serta

diagram yang menampilakan keterkaitan antara fitur maritim, batas dan zona laut

dari baseline Laut Teritorial.

Gambar 2.14 Peta Zona Maritim Australia

(Geoscience Australia-National Mapping Division, 2008)

Page 23: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

27

2.4.3 Peta Batas Laut Teritorial Australia di Selat Torres

Peta Batas Laut Teritorial Australia di Selat Torres (Gambar 2.15) merupakan

peta zona laut, yang menampilkan garis yuridiksi dasar laut dan perikanan, garis

yuridiksi dasar laut, garis yuridiksi perikanan, batas taman laut, batas Perairan

Pedalaman (coastal water), Laut Teritorial Australia, Perairan Internal Australia,

nama-nama pulau, nama-nama pulau, nama-nama selat, nama-nama karang, dan

nama zona taman laut.

Peta ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :

• sistem proyeksi : Mercator

• datum : Australian Geodetic Datum (1966)

• skala 1 : 300.000 dari lat 27°15’S

• selang grid : 30 menit

Pada peta ini dicantumkan pula keterangan sumber data yang digunakan untuk

produksi peta tersebut, edisi peta, nama, dan alamat instansi pembuat peta, serta

peringatan yang menerangkan bahwa peta ini “tidak untuk digunakan dalam

navigasi”.

Gambar 2.15 Zona Maritim Aaustralia Di Selat Torres

(Geoscience Australia-National Mapping Division, 2002)

Page 24: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

28

2.4.4 Peta Batas Laut Teritorial Madilarri-Ildugij

Peta Laut Teritorial Madilarri-Ildugij (Gambar 2.16) merupakan peta zona laut,

yang menampilkan garis native title claim, garis pantai, batas taman laut, garis

batas 3 mil laut, garis batas 12 mil laut, 24 mil laut, baseline, batas geografis NT,

nama-nama teluk, nama-nama laut, nama-nama pulau, zona maritim, nama

pelabuhan, dan zona taman laut.

Peta ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :

• sistem proyeksi : Australian Map Grid Zone 53,

• selang grid : 30 menit.

Pada peta ini dicantumkan pula keterangan sumber data yang digunakan untuk

produksi peta tersebut, edisi peta, nama instansi pembuat peta, serta peringatan

yang menerangkan bahwa posisi pada peta ini belum disahihkan (belum

divalidasi).

Gambar 2.16 Klaim Madilarri-Ildugij

(Australian Surveying and Land Information Group, 1997)

Page 25: BAB II DASAR TEORI - · PDF file... dan konstruksi peta (proyeksi peta), 4. teknik ... (lihat Gambar 2.1), simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang ... Gambar 2.5 Proyeksi

29

2.4.5 Peta Batas Laut Teritorial Burma-Thailand

Peta Batas Laut Teritorial Burma-Thailand (Gambar 2.17) merupakan peta batas

laut antara kedua negara yang bersebelahan yaitu Burma dan Thailand. Peta ini

menampilkan posisi garis pangkal lurus negara Burma batas Laut Teritorial dan

Landas Kontinen antar kedua negara tersebut dengan cara mencantumkan

koordinat titik-titik batasnya, peta indeks, dan batas negara di darat.

Peta ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :

• sistem proyeksi : Mercator,

• datum : DMAHTC 63025, edisi ke-15, rev.10/3/81,

• skala 1 : 965.000 dari lat 10°,

• selang grid : 1 derajat.

Pada peta ini dicantumkan pula nama divisi pembuat peta, keterangan bahwa peta

ini disediakan untuk Departement of State Limits in the Seas study, dan

penggunaannya hanya bersifat ilustratif.

Gambar 2.17 Batas Laut Burma-Thailand

(United States Department of State-Bureau of Intelligence and Research,1985)