Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

download Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

of 15

Transcript of Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    1/35

    Kamis, 22 Mei 2014

    SISTEM KOORDINAT DAN PROYEKSI PETA

    Peta merupakan gambaran suatu tempat seperti kota, negara atau benua yang memperlihatkan

    kharakteristik utamanya bila di lihat dari atas [Collin English Dictionary, 2003]. Jadi pemetaan

    dapat diartikan sebagai kegiatan penggambaran permukaan bumi yang di proyeksikan ke dalam

    bidang datar dengan skala tertentu.

    Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau

    keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua

    dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang

    memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta. Proyeksi diartikan sebagai

    metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk

    dimensi yang sistematik.

    Bentuk bumi bukanlah bola tetapi lebih menyerupai ellips 3 dimensi atau ellipsoid . Istilah ini

    sinonim dengan istilah spheroid   yang digunakan untuk menyatakan bentuk bumi. Karena bumi

    tidak uniform, maka digunakan istilah geoid   untuk menyatakan bentuk bumi yang menyerupai

    ellipsoid tetapi dengan bentuk muka yang sangat tidak beraturan.

    Oleh karena permukaan bumi ini tidak rata alias melengkung-lengkung tidak beraturan, akan tetapi

    peta membutuhkan suatu gambaran dalam bidang datar, maka diperlukan pengkonversian dari

    bidang lengkung bumi sebenarnya ke bidang datar agar tidak terjadi distorsi permukaan bumi.

    berikut ukuran bumi dalam angka :

    Ellipticity: 0.003 352 9

    Mean radius: 6,372.797 km

    Equatorial radius: 6,378.137 km

    Polar radius: 6,356.752 km

    Cari Blog Ini

    Cari

      Jakarta

    Total Tayangan Laman

     

    Forum Diskusi

    geografi lingkunganKhoirunnas anfa'uhum linnas

    Khoirunnas anfa'uhum linnas. Diberdayakan oleh Blogger .

    Wahana Keilmuan Geospasial

    5   1  2  5  0  4  2

    http://4.bp.blogspot.com/-cozXCP77ieE/U35QZw2HXpI/AAAAAAAAA3M/IB9Cq10V4gw/s1600/proyeksi+planar.jpghttps://www.blogger.com/http://geoenviron.blogspot.co.id/http://localtimes.info/Asia/Indonesia/Jakarta/http://4905.blogspot.com/http://4.bp.blogspot.com/-cozXCP77ieE/U35QZw2HXpI/AAAAAAAAA3M/IB9Cq10V4gw/s1600/proyeksi+planar.jpghttp://geoenviron.blogspot.co.id/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    2/35

     Aspect Ratio: 0.996 647 1

    radius equatornya lebih panjang dari pada radius kutub

    Sistem UTM (Universal Transvers Mercator ) dengan system koordinat WGS 84 sering digunakan

    pada pemetaan wilayah Indonesia. UTM menggunakan silinder yang membungkus ellipsoid dengan

    kedudukan sumbu silindernya tegak lurus sumbu tegak ellipsoid (sumbu perputaran bumi) sehingga

    garis singgung ellipsoid dan silinder merupakan garis yang berhimpit dengan garis bujur pada

    ellipsoid. Pada system proyeksi UTM didefinisika posisi horizontal dua dimensi (x,y) menggunakan

    proyeksi silinder, transversal, dan conform yang memotong bumi pada dua meridian standart.

    Seluruh permukaan bumi dibagi atas 60 bagian yang disebut dengan UTM zone. Setiap zone

    dibatasi oleh dua meridian sebesar 6° dan memiliki meridian tengah sendiri. Sebagai contoh, zone

    1 dimulai dari 180° BB hingga 174° BB, zone 2 di mulai dari 174° BB hingga 168° BB, terus kearah

    timur hingga zone 60 yang dimulai dari 174° BT sampai 180° BT. Batas lintang dalam system

    koordinat ini adalah 80° LS hingga 84° LU. Setiap bagian derajat memiliki lebar 8 yang

    pembagiannya dimulai dari 80° LS kearah utara. Bagian derajat dari bawah (LS) dinotasikan dimulai

    dari C,D,E,F, hingga X (huruf I dan O tidak digunakan). Jadi bagian derajat 80° LS hingga 72° LS

    diberi notasi C, 72° LS hingga 64° LS diberi notasi D, 64° LS hingga 56° LS diberi notasi E, dan

    seterusnya.

    Peta UTM Dunia

    Pembagian Sistem Proyeksi Peta

    Secara garis besar sistem proyeksi peta bisa dikelompokkan berdasarkan pertimbangan ekstrinsik

    dan intrinsik.

    Pertimbangan Ekstrinsik:

    Bidang proyeksi yang digunakan:

    Proyeksi azimutal  / zenital: Bidang proyeksi bidang datar.

    Proyeksi kerucut: Bidang proyeksi bidang selimut kerucut.

    Proyeksi silinder : Bidang proyeksi bidang selimut silinder.

    Persinggungan bidang proyeksi dengan bola bumi :

    Proyeksi Tangen: Bidang proyeksi bersinggungan dengan bola bumi.

    Proyeksi Secant: Bidang Proyeksi berpotongan dengan bola bumi.

    Proyeksi "Polysuperficial": Banyak bidang proyeksi

    Posisi sumbu simetri bidang proyeksi terhadap sumbu bumi :

    Proyeksi Normal: Sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bola bumi.

    Proyeksi Miring: Sumbu simetri bidang proyeksi miring terhadap sumbu bola bumi.

    Proyeksi Traversal: Sumbu simetri bidang proyeksi ^ terhadap sumbu bola bumi.

    Pertimbangan Intrinsik:

    Sifat asli yang dipertahankan:

    Proyeksi Ekuivalen: Luas daerah dipertahankan: luas pada peta setelah disesuikan dengan

    skala peta = luas di asli pada muka bumi.

    Proyeksi Konform: Bentuk daerah dipertahankan, sehingga sudut-sudut pada peta

    17 Sep 15, 02:29 PM

     Yana: Cantiknye blog awak 15 Sep 15, 08:41 PM

    KONTOL: KONTOL VS MEMEK 12 Sep 15, 04:24 PM

    Princess: Cantiknye blog awak 10 Sep 15, 03:21 PM

    Zana: Singgah blogwalking10 Sep 15, 11:10 AM

    KAKITANGAN: KERAJAANPERSEKUTUAN TERMASUK SABAH DAN SARAWAK BOLEHBUAT PINJAMAN

    10 Sep 15, 08:15 AM

    bahagiawae:

    iggaofasfsjfhgfuifg10 Sep 15, 08:15 AMbahagiawae: hari iini bangga

    10 Sep 15, 08:15 AM

    bahagiawae: aku galau10 Sep 15, 08:14 AM

    bahagiawae: alalallalalala10 Sep 15, 08:14 AM

    baha iawae: halo [Get a Cbox] refresh 

    name e-mail / url

    message   Go

    help · smilies · cbox

    Sharing Twitter

    Pengikut

    Join this site

    with Google Friend Connect

    Members (131) More »

     Already a member? Sign in

     

    Road Map Geo~Environ

    http://www.shinystat.com/http://www.cbox.ws/?r=7-721784http://www7.cbox.ws/box/?boxid=721784&boxtag=l8m2fn&sec=mainhttp://www.cbox.ws/http://bit.ly/zulosmanpersonalloan1http://t.co/PQUppiFCfphttp://princesszyana.blogspot.my/http://t.co/WJCcCPF5oE

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    3/35

    dipertahankan sama dengan sudut-sudut di muka bumi.

    Proyeksi Ekuidistan: Jarak antar titik di peta setelah disesuaikan dengan skala peta sama

    dengan jarak asli di muka bumi.

    Cara penurunan peta:

    Proyeksi Geometris: Proyeksi perspektif atau proyeksi sentral.

    Proyeksi Matematis: Semuanya diperoleh dengan hitungan matematis.

    Proyeksi Semi Geometris: Sebagian peta diperoleh dengan cara proyeksi dan sebagian

    lainnya diperoleh dengan cara matematis.

    Gambar : jenis bidang proyeksi dan kedudukannya terhadap bidang datum

    Klasifikasi dan Pemilihan Proyeksi Peta

    Proyeksi Peta dapat diklasifikan menurut bidang proyeksi yang digunakan, posisi

    sumbu simetri bidang proyeksi, kedudukan bidang proyeksi terhadap bumi, dan ketentuan

    geometrik yang dipenuhi.

    Menurut bidang proyeksi yang digunakan

    Bidang proyeksi adalah bidang yang digunakan untuk memproyeksikan gambaranpermukaan bumi. Bidang proyeksi merupakan bidang yang dapat didatarkan. Menurut

    bidang proyeksi yang digunakan, jenis proyeksi peta adalah:

    Proyeksi Azimuthal

    Bidang proyeksi yang digunakan adalah bidang datar. Sumbu simetri dari proyeksi ini

    adalah garis yang melalui pusat bumi dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi

    Proyeksi Kerucut (Conic)

    Bidang proyeksi yang digunakan adalah kerucut. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah

    sumbu dari kerucut yang melalui pusat bumi.

    Proyeksi Silinder (Cylindrical)

    Bidang proyeksi yang digunakan adalah silinder. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah

    sumbu dari silinder yang melalui pusat bumi.

    Menurut posisi sumbu simetri bidang proyeksi  yang digunakan

    Menurut posisi sumbu simetri bidang proyeksi yang digunakan, jenis proyeksi peta adalah:

    Proyeksi Normal (Polar): Sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bumi

    Proyeksi Miring (Oblique): Sumbu simetri bidang proyeksi membentuk sudut terhadap

    sumbu bumi

    Proyeksi Transversal (Equatorial): Sumbu simetri bidang proyeksi tegak lurus terhadap

    sumbu bumi

    Proyeksi Konform

    Besar sudut atau arah suatu garis yang digambarkan di atas peta sama dengan besar sudut atau

    arah sebenarnya di permukaan bumi, sehingga dengan memperhatikan factor skala peta bentuk

    yang digambarkan di atas peta akan sesuai dengan bentuk yang sebenarnya di permukaan bumi.

    Proyeksi Ekuivalen

    Luas permukaan yang digambarkan di atas peta sama dengan luas sebenarnya di permukaan bumi

    (dengan memperhatikan faktor skala peta)

    HENDRIK BOBY HERTANTO

    Pemilik Blog ini adalah Staff Pengajar SMA

    MTA SKA. Perjalanan pendidikan, SDN

    Kalak II, SMPN 2 Donorojo, SMA MTA SKA,

    S1 Pend. Geografi FKIP UNS, dan S2 Ilmu

    Lingkungan UNS. Di SMA MTA SKAmengampu Mata Pelajaran Geografi.

    Pemilik blog ini mempunyai seorang istri

    yang sekarang mengajar di Al-Azhar 28

    Solo Baru.

    LIHAT PROFIL LENGKAPKU

    Pinguin

    Blog Archive

    ► 2015 (3)

    ▼ 2014 (9)

    ► November (1)

    ► Juli (1)

    ▼ Mei (2)

    SISTEM KOORDINAT DAN

    PROYEKSI PETA

    Intrusi Air Laut

    ► Februari (3)

    ► Januari (2)

    ► 2013 (53)

    ► 2012 (116)

    ► 2011 (292)

    ► 2010 (2)

    ► 2009 (2)

    Asmaul Husna

    http://geoenviron.blogspot.co.id/search?updated-min=2009-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2010-01-01T00:00:00-08:00&max-results=2http://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=YEARLY-1230796800000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/search?updated-min=2010-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2011-01-01T00:00:00-08:00&max-results=2http://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=YEARLY-1262332800000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/search?updated-min=2011-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2012-01-01T00:00:00-08:00&max-results=50http://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=YEARLY-1293868800000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/search?updated-min=2012-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00-08:00&max-results=50http://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=YEARLY-1325404800000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/search?updated-min=2013-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2014-01-01T00:00:00-08:00&max-results=50http://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=YEARLY-1357027200000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/2014_01_01_archive.htmlhttp://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=MONTHLY-1388563200000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/2014_02_01_archive.htmlhttp://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=MONTHLY-1391241600000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/2014/05/intrusi-air-laut.htmlhttp://geoenviron.blogspot.co.id/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.htmlhttp://geoenviron.blogspot.co.id/2014_05_01_archive.htmlhttp://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=close&toggle=MONTHLY-1398927600000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/2014_07_01_archive.htmlhttp://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=MONTHLY-1404198000000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/2014_11_01_archive.htmlhttp://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=MONTHLY-1414825200000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/search?updated-min=2014-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2015-01-01T00:00:00-08:00&max-results=9http://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=close&toggle=YEARLY-1388563200000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/search?updated-min=2015-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2016-01-01T00:00:00-08:00&max-results=3http://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=YEARLY-1420099200000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000https://www.blogger.com/profile/11078184045199927175https://www.blogger.com/profile/11078184045199927175https://www.blogger.com/profile/11078184045199927175http://1.bp.blogspot.com/_p_HF75Qy3KA/SbYhBuhibGI/AAAAAAAAAAc/n44i7G5RH00/s1600-h/1.jpg

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    4/35

    Proyeksi Peta yang umum dipakai di Indonesia

    Proyeksi Polyeder 

    Proyeksi Polyeder adalah proyeksi kerucut normal konform. Pada proyeksi ini, setiap

    bagian derajat dibatasai oleh dua garis paralel dan dua garis meridian yang masing-masing

    berjarak 20′. Diantara kedua paralel tersebut terdapat garis paralel rata-rata yang disebut

    sebagai paralel standar dan garis meridian rata-rata yang disebut meridian standar. Titik

    potong antara garis paralel standar dan garis meridian standar disebut sebagi ‘titik . Setiap bagian

    derajat proyeksi Polyeder diberi nomor dengan

    dua digit angka. Digit pertama yang menggunakan angka romawi menunjukan letak garis

    sedangkan digit kedua yang menggunakan angka arab menunjukangaris meridian standarnya (λ 0).

    Untuk wilayah Indonesia penomoran bagian derajatnya adalah :

    Paralel standar : dimulai dari I (ϕ 0 = 6°50′ LU) sampai LI (ϕ 0 =10°50′ LU)

    Meridian standar : dimulai dari 1 (λ 0 =11°50′ BT) sampai 96 (λ 0 =19°50′ BT)

    Proyeksi Polyeder beracuan pada Ellipsoida Bessel 1841 dan meridian nol Jakarta

    (λ Jakarta =106°48′ 27′′,79 BT)

    SISTEM KOORDINAT

    Jika membicarakan proyeksi kita sering membicarakan Sistem Koordinat. Sistem koordinat

    merupakan suatu parameter yang menunjukkan bagaimana suatu objek diletakkan dalam

    koordinat. Ada tiga system koordinat yang digunakan pada pemetaan yakni :

    1.Sistem Koordinat 1 Dimensi : satu sumbu koordinat

    2.Sistem Koordinat 2 Dimensi.

    3.Sistem Koordinat 3 Dimensi.

    Kalau kita memperhatikan sebuah peta, kita akan melihat garis-garis membujur (menurun) dan

    melintang (mendatar) yang akan membantu kita untuk menentukan posisi suatu tempat di muka

    bumi.Garis-garis koordinat tersebut memiliki ukuran (dalam bentuk angka) yang dibuat berdasarkan

    kesepakatan. Perpotongan antara garis bujur dan garis lintang yang disebut dengan koordinat peta.

    Sistem Koordinat merupakan kesepakatan tata cara menentukan posisi suatu tempat di muka bumi

    ini. Dengan adanya sistem koordinat, masyarakat menjadi saling memehami posisi masing-

    masing di permukaan bumi. Dengan sistem koordinat pula, pemetaan suatu wilayah menjadi lebih

    mudah.

    .: BMKG :.

    All About Geoscience

    Badan Geologi - ESDM

    Badan Kepegawaian Daerah Kota

    Surakarta

    Bakosurtanal

    BATAN

    BBC Indonesia

    Belajar Bisnis Online

    Berita Lingkungan

    BIDANG PTK DIKPORA KOTA

    SURAKARTA

    BNPB

    Bumi HijauMU

    Dinas Pendidikan Provinsi Jawa

    Tengah

    Dipendik Jateng

    Direktorat Pembinaan PTK

    DIKMEN - KEMDIKBUD RI

    Dispora SKA

    Dunia Astronomi

    EKOPRASOJO.COM

    Environment Engineering

    geo_environ-twitter 

    Geografi FMIPA UI

    Geografi UGM

    Geography

    Geological Dictionary

    Georaphy Olimpiad

    Geospasial - BNPB

    GIS.com

    Hendrik Boby H

    Hendrik Boby Hertanto

    IALHI Website

    IMAHAGI

    Jurnal Geologi

    KASMAMTA

    Kasmamta Foundation

    Kasmamta-Foundation

    Kebumian Indonesia

    Kemdikas

    Kementerian Agama RI

    Kementer ian Lingkungan Hidup -

    Kementerian Pendayagunaan

    Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi - Beranda

    LAPAN

    Meteorologi

    NASA - Home

    Nasyid Terpilih

    National Geographic

    OneGeology

    Pemanasan Global

    Perpustakaa n Geografi Online

    Kunjungi

    http://perpustakaangeografionline.blogspot.com/http://www.pemanasanglobal.net/http://www.onegeology.org/http://www.nationalgeographic.co.id/http://nasyidterpilih.blogspot.com/http://www.nasa.gov/https://kadarsah.wordpress.com/http://www.lapanrs.com/http://www.menpan.go.id/?format=feed&type=rsshttp://www.menlh.go.id/http://www.kemenag.go.id/http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/rss.xmlhttp://www.toiki.or.id/https://kasmamtafoundation.wordpress.com/http://kasmamtafoundation.org/feed/https://kasmamta.wordpress.com/http://jurnal-geologi.blogspot.com/http://www.imahagi.com/http://www.ialhi.or.id/component/content/?view=featuredhttp://herta.blog.uns.ac.id/https://geoenviron.wordpress.com/http://inigis.com/http://geospasial.bnpb.go.id/http://www.geoolympiad.org/http://geology.com/geology-dictionary.shtmlhttp://geography.about.com/http://geo.ugm.ac.id/http://www.geografi.ui.ac.id/http://geo_environ.twitter.com/http://environment.uii.ac.id/http://ekoprasojo.com/http://duniaastronomi.com/http://www.dikpora-solo.net/http://ptkdikmen.kemdiknas.go.id/rss.xmlhttp://pdkjateng.go.id/index.php/component/content/frontpagehttp://www.pdkjateng.go.id/index.php/component/content/frontpagehttp://bumihijaumu.org/http://www.bnpb.go.id/http://ptkdikporasurakarta.blogspot.com/http://www.beritalingkungan.com/https://akublogdanfulus.wordpress.com/http://www.bbc.co.uk/indonesia/index.xmlhttp://www.batan.go.id/http://www.bakosurtanal.go.id/http://bkd.surakarta.go.id/http://www.bgl.esdm.go.id/index2.php?option=com_rss&no_html=1http://geo-smamta.blogspot.com/http://www.bmkg.go.id/

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    5/35

    Saat ini terdapat dua sistem koordinat yang biasa digunakan di Indonesia, yaitu system koordinat

    BUJUR- LINTANG dan sistem koordinat UTM (Universal TransverseMercator). Tidak semua

    sistem koordinat cocok untuk dipakai di semua wilayah. Sistem koordinat bujur-lintang tidak cocok

    digunakan di tempat-rempat yang berdekatan dengan kutub sebab garis bujur akan menjadi terlalu

    pendek. Tetapi, kedua sistem koordinat tersebut cocok digunakan di Indonesia.

    Sistem koordinat bujur-lintang (atau dalam bahasa Inggris disebut Latitude-Longitude), terdiri dari

    dua komponen yang menentukan, yaitu :

    1. Garis dari atas ke bawah (vertikal) yang menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan

    bumi, disebut juga garis lintang (Latitude).

    2. Garis mendatar (horizontal) yang sejajar dengan garis khatulistiwa, disebut juga garis bujur 

    (Longitude).

    Sistem Koordinat UTM (Universal Transverse Mercator)

    Koordinat Universal Transverse Mercator atau biasa disebut dengan UTM, memang tidak terlalu

    dikenal di Indonesia karena lebih sering menggunakan koordinat bujur-lintang.

    Pembagian Zona Dalam Koordinat UTM

    Seluruh wilayah yang ada di permukaan bumi dibagi menjadi 60 zona bujur. Zona 1 dimulai dari

    lautan teduh (pertemuan antara garis 180 Bujur Barat dan 180 Bujur Timur), menuju ke timur dan

    berakhir di tempat berawalnya zona 1. Masing-masing zona bujur memiliki lebar 6 (derajat) atau

    sekitar 667 kilometer. Garis lintang UTM dibagi menjadi 20 zona lintang dengan panjang masing-

    masing zona adalah 8 (derajat) atau sekitar 890 km. Zona lintang dimulai dari 80 LS - 72 LS diberi

    nama zona C dan berakhir pada zona X yang terletak pada koordinat 72 LU - 84 LU. Huruf (I) dan

    (O) tidak dipergunakan dalam penamaan zona lintang. Dengan demikian penamaan setiap zona

    UTM adalah koordinasi antara kode angka (garis bujur) dan kode huruf (garis lintang). Sebagai

    contoh kabupaten Garut terletak pada zona 47M dan 48M, Kabupaten Jember terletak di zona

    49M.

    Kelebihan dan Kekurangan Sistem Koordinat UTM

    Berikut ini adalah beberapa kelebihan koordinat UTM :

    Proyeksinya (sistem sumbu) untuk setiap zona sama dengan lebar bujur 6 .

    Transformasi koordinat dari zona ke zona dapat dikerjakan dengan rumus yang sama untuk 

    setiap zona di s eluruh dunia.

    Penyimpangannya cukup kecil, antara... -40 cm/ 1000m sampai dengan 70 cm/ 1000m.

    Setiap zona berukuran 6 bujur X 8 lintang (kecuali pada lintang 72 LU-84 LU memiliki

    ukuran 6 bujur X 12 lintang).

    2. Macam-macam Proyeksi peta

    1. Berdasarkan sifat asli yang dipertahankan

      a.  Proyeksi Ekuivalen adalah luas daerah dipertahankan sama, artinya luas di atas peta samadengan luas di atas muka bumi setelah dikalikan skala.

      b.  Proyeksi Konform  artinya bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta dipertahankan sama

    dengan bentuk aslinya.

      c.  Proyeksi Ekuidistan  artinya jarak-jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi setelah

    dikalikan skala.

     

    2. Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetris

      a. Proyeksi Normal, apabila sumbu simetrisnya berhimpit dengan sumbu bumi.

      b. Proyeksi Miring , apabil a sumbu simetrinya membentuk sudut terhadap sumbu bumi.

      c. Proyeksi Transversal, apabila sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu bumi atau terletak 

    di bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga Proyeksi ekuatorial.

     

    3. Berdasarkan bidang asal proyeksi yang digunakan

      a.   Proyeksi Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai

     bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu titik.

    Untuk memperjelas silahkan perhatikan lagi gambar 03.5.

    Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub dengan menempatkan titik kutub pada titik pusat

    proyeksi.

    Perubahan Iklim

    PSMA

    Pusat Kurikulum dan Perbukuan

    Balitbang Kemdikbud

    Pusat Sumber Belajar SMA

    Satellite Images and Geospatial

    Seaga

    SMA MTA Surakarta

    Sutanto A

    TOIKI

    UNIVET

    www.geografi.ums.ac.id/

    www.pend-geografi.ums.ac.id

     Yasin Yusuf 

    Ya Allah ya tuhanku, Seandainya telah

    engkau ciptakan dia untuk diriku. Maka

    Satukanlah hatinya dengan hatiku.

    Titipkanlah kebahagian di antara kamiagar kemesraan itu abadi dan takkan

    pernah berhenti .Ya Allah, yang maha

    mengasihi. Seiring waktu berjalan tiada

    henti, Bimbinglah kami melayari hidup

    ini menuju Kebahagiaan yang abadi.

    Memory di Olgenas 2011

    Geosience

    http://adiwidget.blogspot.com/http://adiwidget.blogspot.com/http://id-id.facebook.com/people/Hendrik-Boby-Hertanto/100001002623932http://inigeonews.blogspot.com/http://www.pend-geografi.ums.ac.id/http://www.geografi.ums.ac.id/http://veteranbantara.ac.id/index.php?option=com_content&view=frontpagehttp://www.toiki.or.id/http://sutanto.staff.uns.ac.id/http://www.smamta-ska.sch.id/http://seaga.webnode.com/archive/news/http://www.satimagingcorp.com/http://www.psb-psma.org/rss.xmlhttp://puskurbuk.net/web/component/content/frontpage.htmlhttp://www.siswapsma.org/http://www.perubahaniklim.net/

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    6/35

    Ciri-ciri Proyeksi Azimuthal:

    a. Garis-garis bujur sebagai g aris lurus yang berpusat pada kutub.

     b. Garis lintang digambarkan dalam bentuk lingka ran yang kons entris mengelilingi kutub.

    c. Sudut antara garis bujur yang satu dengan lainnya pada peta besarnya sama.

    d. Seluruh permukaan bumi jika digambarkan dengan proyeksi ini akan berbentuk 

    lingkaran.

    Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:

    a. Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub.

     b. Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.c. Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara

    kutub dan ekuator.

    Untuk memperjelas pemahaman, perhatikan gambar berikut ini!

     Khusus proyeksi Azimut Normal cocok untuk memproyeksikan daerah kutub.

    Perhatikan gambar berikut ini!

    Karena proyeksi Azimuthal paling tepat untuk menggambarkan kutub, maka penggambaran kutub

    melalui proyeksi ini dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

    1.   Proyeksi GnomonikPada proyeksi ini pusat proyeksi terapat di titik pusat bola bumi. Ekuator tergambar hingga tak 

    terbatas. Lingkaran paralel berubah ke arah luar mengalami pembesaran yang cepat dan

    ekuator tidak mampu digambarkan karena pembesaran tak terhingga tadi. Pada daerah lintang

    45° akan mengalami pembesaran 3 kali.

    2. Proyeksi A zimuthal Stereografik 

    Titik sumber proyeksi di kutub berlawanan dengan titik singgung bidang proyeksi dengan

    kutub bola bumi. Jadi jarak antara lingkaran paralel tergambar semakin membesar ke arah

    luar.

    Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini!

    3. Proyeksi Azimuthal Orthografik

    Proyeksi ini menggunakan titik yang letaknya tak terhingga sebagai titik sumber proyeksi.

     Akibatnya sinar proyeksinya sejajar dengan s umbu bumi.

    Lingkaran paralel akan diproyeksikan dengan keliling yang benar atau ekuidistan. Jarak 

    antara lingkaran garis lintang akan semakin mengecil bila semakin jauh dari pusat.b.

    Proyeksi Kerucut (Conical Projection), Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garisgaris

    meridian dan paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok 

    untuk memproyeksikan daerah lintang tengah (miring). Proyeksi ini memiliki paralel

    melingkar dengan meridian berbentuk jari-jari. Paralel berwujud garis lingkaran sedangkan

     bujur berupa jari-jari. Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan globe pada

    kerucut yang menyinggung atau memotong globe kemudian di buka, sehingga bentangnya

    ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah

    daerah di lintang 45°.

    Proyeksi kerucut dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

    1. Proyeksi kerucut normal atau standar

    Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel (Paralel

    Standar).

    2. Proyeksi Kerucut Transversal

    Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi tegak lurus.

    3. Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)

    Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk miring.

    Dari gambar

    tersebut dapat

    dikemukakan ciri-

    ciri proyeksi

    kerucut antara

    lain:

    1. Semua garis

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    7/35

     bujur merupakan

    garis lurus dan

     berkonvergensi

    di kutub.

    2. Garis lintang

    merupakan

    suatu busur

    lingkaran yang

    konsentris

    dengan titik 

    pusatnya adalah

    salah satu kutub

     bumi.

    3. Tidak dapat

    menggambarkan

    seluruh

    permukaan bumi

    karena salah

    satu kutub bumi

    tidak dapat

    digambarkan.

    4. Seluruh proyeksi

    tidak merupakan

    satu lingkaran

    sempurna,

    sehingga baik 

    untuk 

    menggambarkan

    daerah lintang

    rendah.

      c. Proyeksi Silinder atau Tabung

    Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi

     yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung

     bola bumi.

     Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung

    khatulistiwa, maka semua garis paralel merupakan garis

    horizontal dan semua garis meridian merupakan garis lurus vertikal.

    Penggunaan

    proyeksi silinder

    mempunyai

     beberapa

    keuntungan yaitu:

    1. Dapat

    menggambarkan

    daerah yang

    luas.

    2.Dapat

    menggambarkan

    daerah sekitar

    khatulistiwa.

    3. Daerah kutub

     yang berupa titik 

    digambarkan

    seperti garis

    lurus.

    4.Makin

    mendekati

    kutub, makin

    luas wilayahnya.

    Jadi keuntungan

    proyeksi ini yaitu

    cocok untuk menggambarkan

    daerah ekuator,

    karena ke arah

    kutub terjadi

    pemekaran garis

    lintang.

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    8/35

     

    Proyeksi Azimuthal, proyeksi kerucut

    (conical) dan proyeksi silinder

    (cylindrical) termasuk kelompok proyeksi

    murni. Penggunaan jenis proyeksi-

    proyeksi murni ini sanga t terbatas.

    Nah sampai di sini apakah Anda telah

    memahami uraian di atas? Bila belum

    ulangi sekali lagi membaca uraian materi

    di atas dan cobalah menggambarkansetiap jenis proyeksi!

      d. Proyeksi Gubahan (Proyeksi Arbitrary)

    Proyeksi-proyeksi ini dipergunakan untuk 

    menggambarkan peta-peta yang kita

     jumpai sehari-hari, merupakan proyeksi

    atau rangka peta yang diperoleh secara

    perhitungan.

     

    Contoh-contoh proyeksi gubahan antara

    lain:

    1. Proyeksi Bonne (Equal Area) Sifat-

    sifatnya sama luas. Sudut dan jarak 

     benar pada meridian tengah dan pada

    paralel standar. Semakin jauh dari

    meridian tengah, bentuk menjadi

    sangat terganggu. Baik untuk 

    menggambarkan Asia yang letaknya di

    sekitar khatulistiwa.

     

    2. Proyeksi Sinusoidal

    Pada proyeksi ini menghasilkan sudut

    dan jarak sesuai pada meridian tengah

    dan daerah khatulistiwa sama luas.

    Jarak antara meridian sesuai, begitu

    pula jarak antar paralel. Baik untuk 

    menggambar daerah-daerah yang kecil

    dimana saja. Juga untuk daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh

    dari khatulistiwa. Proyeksi ini sering

    dipakai untuk Amerika Selatan,

     Australia dan Afrika.

    3. Proyeksi Mercator

    Proyeksi Mercator merupakan proyeksi

    silinder normal konform, dimana

    seluruh muka bumi dilukiskan pada

     bidang silinder yang sumbunya

     berimpit dengan bola bumi, kemudian

    silindernya dibuka menjadi bidangdatar.

    Sifat-sifat proyeksi Mercator yaitu:

    a. Hasil proyeksi adalah baik dan betul

    untuk daerah dekat ekuator, tetapi

    distorsi makin membesar bila makin

    dekat dengan kutub.

     b.

    Interval jarak antara meridian

    adalah sama dan pada ekuator

    pembagian vertikal benar menurut

    skala.

    c.

    Interval jarak antara paralel tidak 

    sama, makin menjauh dari ekuator,

    interval jarak makin membesar.

    d. Proyeksinya adalah konform.

    e.

    Kutub-kutub tidak dapat

    digambarkan karena terletak di

    posisi tak terhingga.

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    9/35

    Untuk selanjutnya kapan masing-masing proyeksi itu dipakai? Jawabannya begini!

     

    Kalau yang akan digambarkan itu antara lain:

    1. Seluruh Dunia

      a. Dalam dua belahan bumi: pakai Proyeksi Zenithal Kutub.

      b. Peta-peta statistika (penyebaran penduduk, hasil pertanian dsb.): pakaila h Mollweide.

      c. Arus laut, iklim : pakai Mollweide atau Gall.

      d. Navigasi dengan arah kompastetap : pakai Mercator.

      e. Navigasi dengan jarak terpendek yaitu melalui lingkaran besar : pakai Gnomonik.

    2. Daerah Kutub Gunakan proyeksi Zenithal sa ma jarak.

    3. Daerah belahan bumi sebelah selatan, gunakan:

      a. Sinusoidal

      b. Bonne

    4.  Untuk daerah yang lebar ke samping dan terletak tidak jauh dari khatulistiwa: pilih salah satu

    dari proyeksi jenis kerucut.

    5.  Untuk daerah yang membujur pipih Utara-Selatan dan terletak tidak jauh dari khatulistiwa

    maka pilih Proyeksi Bonne.

    4. Proyeksi Mollw eide

    Pada proyeksi ini sama luas untuk berubah di pingg ir peta. 5. Proyeksi Gall

    Sifatnya sama luas, bentuk sanga t berbeda pada lintang -lintang yang mendekati kutub. 6. Proyeksi

    Homolografik (Goode)

    Sifatnya sama luas. Merupakan usaha untuk membetulkan kesalahan yang terjadi pada

    proyeksi Mollweide. Baik untuk menggambarkan penyebaran

    Digitasi Peta Secara Otomatis di Arcgis

    Mungkin anda sudah mengenal software digitasi peta secara otomatis

    macam RasterVect ataupun Raster2Vector. Sekali lagi, saya mempromosikan piranti lunak GIS

    dan mapping tercanggih saat ini; ESRI ArcGIS, untuk melakukan operasi yang sama, digitasi

    otomatis tanpa kita kudu klak-klik tanpa henti. Kini, anda bisa menghemat tenaga dan

    menghindari jari telunjuk anda menjadi tremor!

     Aktifkan ArcMap dari menu Start> All Programs> ArcGIS> ArcMap. Dari View, tekan  Add

    Data. Pilih file gambar raster yang akan di-scan. Setelah muncul jendela  Add Data, misalnya

     yang akan dipanggil adalah peta.bmp. janga n langs ung di-klik, lalu  Add. dalam hal ini, yang

    musti kita lakukan adalah dengan klik ganda file peta.bmp hingga kita bisa ‘masuk’ dalam file

    raster tersebut, dan menemukan band RGB atau Band_1, 2 dan 3. Misalnya, yang akan kita pilih

    adalah Band_1, tinggal klik sekali, lalu tekan  Add, atau klik ganda pada file Band_1. Tidak ada

    pengaruh signifikan untuk kita pilih band 1, 2 atau 3. singkatnya, semua sama.

    Pastikan anda sudah mengaktifkan ekstensi  ArcScan, yaitu dari menu Tools> Extensions…

    >ArcScan. Beri tanda centang (V), lalu klik Close

    Klik pada sembarang tempat kosong di menu bar atau button bar, lalu dari list yang ada,

    pilih ArcScan

    Sekarang toolbar ArcScan sudah muncul, akan tetapi menu  Vectorization  tetap belum aktif. Hal

    ini disebabkan karena belum ada ‘shapefile’ atau fitur yang akan digunakan sebagai lokasi tujuan

    atau lokasi penyimpanan hasil scanning. Karena itu, kita juga harus menampilkan shapefile yang

    akan dijadikan sebagai lokasi penyimpanan hasil scanning. Dari tombol Add Data, dalam contoh

    ini kita panggil scanning.shp

     Apa s ekarang menu Vectorization pada toolbar ArcScan sudah aktif? belum. Sekarang kita perlu

    mengatur shapefile scanning dalam mode editing, yaitu dari toolbar Editor, tekan drop-down

    menu Editor, lalu pilih Start Editing. maka menu-menu pada toolbar ArcScan akan menjadi

    aktif.

    Dari menu Vectorization, pilih sub-menu Generate features hingga muncul jendela Generate

    Features. Di bawah tulisan Choose the line layer to add the centerlines to: , akan muncul

    shapefile dimana kita bisa jadikan target untuk penyimpanan hasil scanning. Anda bisa langsung

    menge-klik OK , maka hasil scanning akan muncul di shapefile scanning.shp. Sekarang dari

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    10/35

    menu Editor, pilih sub-menu Stop Editing. Anda akan ditanya apakah anda ingin menyimpan

    hasil editing (Do you want to save your edits?), pilih Yes.

    Mengkonversi hasil di gitasi otomat menjadi fitur poligon

     Apabila a nda tidak h anya sekedar mengingi nkan scannin g dalam bentuk topologi line, akan tetapi

    anda menginginkan hasil dalam bentuk topologi poligon, maka yang perlu anda lakukan sekarang

    adalah menambahkan shapefile kosong dengan tipe poligon sebagai lokasi atau target

    penyimpanan hasil konversi topologi garis menjadi poligon, dalam contoh ini, kita panggil

    shapefile bertopologi poligon dengan nama fromline.shp.

    Ubah mode editing dari menu Editor> Start Editing

    Klik di sembarang tempat kosong di menu bar atau tool bar, lalu dari list yang ada, pilih Topology ,

    sehingga berikutnya akan muncul toolbar Topology .

    Gunakan tool panah Edit Tool  untuk menyeleksi seluruh bagian yang akan dikonversi menjadi

    topologi poligon, dengan cara membuat seleksi dengan bentuk kotak melingkup keseluruhan fitur

    dari shapefile scanning.shp..

    Setelah seluruh bagian yang akan dikonversi terseleksi, maka tombol Construct Feature  akan

    menjadi aktif. Tinggal klik tombol tersebut, dan jangan lupa dari toolbar Editor, pada opsi Target:,

     yang anda pilih adalah shapefile topologi poligon yang akan anda jadikan sebagai target/lokasi

    penyimpanan hasil konversi. Berikutnya akan muncul jendela Construct Features, dimana akanada kolom isian Cluster Tolerance:, dan adapula Construction Options. Pada Construction

    Options, ada tiga opsi yang bisa anda pilih:

    (1) Create new polygon from selected features

    Opsi ini secara otomatis akan langung membuat fitur poligon tanpa mempedulikan apakah dalam

    fitur yang akan dijadikan sebagai wadah sudah memiliki fitur atau masih kosong.

    (2) Create new polygons (considering existing features in target layer)

    Untuk opsi ini, apabila layer target sudah memiliki fitur, maka poligon akan ditambahkan ke dalam

    fitur yang sudah ada, sehingga apabila fiturnya saling bertampalan, maka secara otomatis fitur dari

    polyline milik layer scanning dan fitur poligon yang sudah ada pada shapefile fromline akan saling

    diintersect, sehingga akan terbentuk poligon yang merupakan gabungan dari fitur poligon yang

    sudah ada dengan fitur hasil konversi yang sudah ter-construct alias tidak ada poligon yang saling

     betumpukan karena sudah terintersect.

    (3) Split existing features in target layer using selection

    Untuk opsi ini, fitur poligon yang ada pada layer target akan di-split menggunakan garis-garis yang

    membentuk fitur scanning.

    Karena shapefile target kita masih kosong, maka opsi yang terpilih adalah Create new polygon

    from selected features. Selanjutnya klik OK . Sekarang layer fromline anda sudah memiliki fitur

     berbentuk poligon. dari menu Editor, pilih Stop Editing, lalu simpan perubahan yang sudah anda

    lakukan.

    Tutorial ini saya praktikkan dengan menggunakan piranti lunak ESRI ArcGIS 9.2, dengan

    kontribusi dari rekan saya; Bang Satrio. Saya dulu ‘tidak sengaja’ menemukan fasilitas ini dengan

    menggunakan program ESRI ArcGIS versi 9.0, dan dari pengamatan saya, operasi scanning ini

    hanya bisa dilakukan dengan syarat bahwa file raster yang ditampilkan hanya memiliki 2 warna,

     yaitu hitam dan putih. Saya sedikit lupa dengan langkah yang harus dilakukan pada ESRI ArcGIS

    9.0, tapi secara garis besar tidak jauh beda dengan tutorial ini.

    Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan s kala tertentu melalui suat

    proyeksi. Peta bisa disaj ikan dalam berbagai ca ra yang berbeda, mulai dari peta konvensional yan

    hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Kalau Anda bertanya kapan peta mulai ada dan di

    manusia? Jawabannya adalah peta mulai ada dan digunakan manusia, sejak manusia m

    penjelajahan dan penelitian. Wala upun masih dalam bentuk yang sang at sederhana yaitu dalam bent

    mengenai lokas i s uatu tempat.

    Pada awal abad ke 2 (87M -150M), Claudius Ptolomaeus mengemukakan mengenai penting

    Kumpulan dari peta-peta karya Claudius Ptolomaeus dibukukan dan diberi nama “Atlas Ptolomaeus”. I

    membahas mengenai peta adalah kartografi. Sedangkan orang ahli membuat peta disebut kartografer.

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    11/35

    Cantino Planisphere map

    Peta bisa menjadi petunjuk bagi pelancong/wis atawan, atau menjelaskan dunia dengan menyerta

    informasi geografi khusus. Peta juga dapat mengundang eksplorasi. Sebagai contoh, peta berwar

    Marquases dengan pelabuhan yang eksotik seperti Hakapehi di Nuku Niva mungkin kedengaran men

    seseorang. Dengan kata lain, peta yang berisi banyak detail yang menarik dari suatu daerah/wila

    menggoda/menarik orang l ain ke w ilayah tersebut.

    Berdasarkan penggunaannya peta dapat di bagi menjadi peta dasar dan peta tematik. Peta dasar

    digunakan untuk membuat peta turunan dan perencanaa n umum maupun pengembangan suatu wila

    dasar umunya menggunakan peta topografi. Peta tematik adalah peta yang terdiri dari satu atau beber

    dengan informasi yang lebih dalam/detail. Peta tematik juga dapat menunjukkan hampir se

    informasi yang beragam dari satu tempat ke tempat lain.

    Berdasarkan skala peta dpt dibagi menjadi: Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala

    100 sampai 1 : 5.000, Peta skala besar adalah peta dengan skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000, P

    sedang adalah peta dengan skala 1 : 250.000 sampai 1: 500.000 dan Peta skala kecil adalah peta den

    1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih.

    Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut: Menunjukkan posisi atau lokasi suatu

    permukaan bumi, Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaa

    Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, nega ra, g unung, sunga i dan bent

    lainnya. Membantu peneliti sebelum melakukan s urvei untuk mengetahui kondisi daerah yang a ka

    Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah. Alat anal isis untuk mendapatkan suatu kesimpu

    untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan. Alat untuk mempelajari hubungan timbal-bali

    fenomena-fenomena (gejala-g ejala) geografi di permukaan bumi.

     Adapun komponen-komponen dari peta adalah :

    1.  Isi peta => Isi peta menunjukan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada

    peta. Ka lau ide yang disa mpaikan tentang perbedaan curah hujan, isi peta tentunya berupa is ohyet

    2. Judul peta => Judul peta harus mencerminkan isi peta. Isi peta berupa isohyet, tentu judul petanya

    “Peta Distribusi Curah Hujan”, dan sebagainya.

    3. Sekala peta dan Simbol Arah => Sekala sangat penting dicantumkan untuk melihat tingkat keteli

    kedetailan objek yang dipetakan. Sebuah belokan sungai akan tergambar jelas pada peta

    dibandingkan dengan pada peta 1:50.000 misalnya. Kemudian bentuk-bentuk pemukiman akan l

    dan detail pada sekala 1:1 0.000 dibandingkan peta sekala 1 :50.000. Simbol arah dicantumka

    tujuan untuk orientasi peta. Arah utara lazimnya mengarah pada bagian a tas peta. Kemudian berb

    letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta nyaman dibaca dengan tidak membolak-balik pe

    dari itu, arah juga penting sehin gga s i pemakai dapat dengan mudah mencocokan objek di pet

    objek sebenarnya di lapangan.

    4. Legenda atau Keterangan => Agar pembaca peta dapat dengan mudah memahami i si peta, seluru

    dalam isi peta harus dijelaskan dalam legenda atau keterangan.

    5.  Inzet dan Index peta => Peta yang dibaca ha rus diketahui dari bagian bumi sebelah mana a

    dipetakan tersebut. Inzet peta merupakan peta yang diperbersar dari bagian belahan bumi. Sebaga

    kita mau memetakan pulau Jawa, pulau Jawa merupakan bagian dari kepulauan Indonesia yan

    Sedangkan index peta merupakan sistem tata letak peta, dimana menunjukan letak peta yang bers

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    12/35

    terhadap peta yang la in di s ekitarnya.

    6.  Grid => Dalam selembar peta sering terlihat dibubuhi semacam jaringan kotak-kotak atau g ri

    Tujuan grid adalah untuk memudahkan penunjukan lembar peta dari sekian banyak lembar peta d

    memudahkan penunjukan letak sebuah titik di atas lembar peta.

    7.  Nomor peta => Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan j umlah besar dan seluruh le

    terangkai dalam satu bagian muka bumi.

    8.  Sumber/Keterangan Riwayat Peta => Sumber ditekankan pada pemberian identitas peta, meliputi

    peta, percetakan,sistem proyeksi peta, penyimpangan deklinasi magnetis, tangg al/tahun pengamb

    dan tanggal pembuatan/pencetakan peta, dan lain sebagainya yang memperkuat identitas penyus

     yang dapat dipertanggungjawa bkan.

     

    Secara umum, proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari cara pemindahan

    data topografi dari permukaan Bumi ke atas permukaanpeta.

    Proyeksi peta menurut jenis bidang proyeksi dibedakan :

    1. Proyeksi bidang datar / Azimuthal / Zenithal

    2. Proyeksi Kerucut

    3. Proyeksi Silinder

    Proyeksi peta menurut kedudukan bidang proyeksi dibedakan :

    1. Proyeksi normal

    2. Proyeksi miring

    3. Proyeksi transversal

    Proyeksi peta menurut jenis unsur yang bebas distorsi dibedakan :

    1. Proyeksi conform, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya sudut

    2. Proyeksi equidistant, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya panjang jarak 

    3. Proyeksi equivalent, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya luas suatu

    daerah pada bidang lengkung

    Peta Jenis Tanah Bali

    Pulau Bali sebagian besar merupakan daerah pegunungan dan perbukitan yangmeliputi hampir 85 % dari luas wilayah seluruhnya. Relief Pulau Bali merupakan rantai

    pegunungan yang membentang dari barat ke timur. Selain itu Pulau Bali merupakan

    pulau yang relatif memanjang, dari arah barat ke timur. Sebagian besar terbentuk

    dan tersusun oleh batuan vulkanik yang terbentuk dari kegiatan gunung api kuarter,

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Equivalent&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Equidistant&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Conform&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Distorsi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transversal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Silinderhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerucuthttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zenithal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Azimuthal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Petahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumi

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    13/35

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    14/35

    dan menganalisa data. Applikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun

     juga bertambah dari jenis keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi GIS kedepannya

    mengarah kepada applikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS . Hal ini disebabkan karena

    pengembangan applikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang besar dalam

    kaitannya dengan geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya peta online sebuah kota dimana

    pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan secara online melalui jaringan

    intranet/internet tanpa mengenal batas geografi penggunanya. Secara umum Sistem Informasi

    Geografis dikembangkan berdasarkan pada prinsip input/masukan data, managemen, analisis dan

    representasi data.

     Applikasi berada disisi client yang berkomunikasi dengan Server sebagai penyedia data melalui web

    Protokol seperti HTTP ( Hyper Text Transfer Protocol ). Applikasi seperti ini bisa dikembangkan

    dengan web browser (Mozzila Firefox, Opera, Internet Explorer, dll). Untuk menampilkan dan

     berinteraksi dengan data GIS, s ebuah browser membutuhkan Pug-In atau Java Appl et atau bahkan

    keduanya. Web Server bertanggung jawab terhadap proses permintaan dari client dan mengirimkan

    tanggapan terhadap respon tersebut. Dalam arsitektur web, sebuah web server juga mengatur

    komunikasi dengan server side GIS Komponen. Server side GIS Komponen bertanggung jawab

    terhadap koneksi kepada database spasial seperti menterjemahkan query  kedalam SQL dan

    membuat representasi yang diteruskan ke server. Dalam kenyataannya Side Server GIS Komponen

     berupa software libraries yang menawarkan layanan khusus untuk analis is spasial pada data.

    Selain komponen hal lain yang juga sangat penting adalah aspek fungsional yang terletak di sisi

    client atau di server.

    Manajemen Data

    Untuk melakukan menajeman data geografis paling tidak dibutuhkan sebuah DBMS ( Databese

     Management System). Pemodelan berorientasi objek menjadi s angat dibutuhkan karena pemodelan

     basisdata relational tidak mampu melakukan penyimpanan data spasial. Pada analis is spasial

    system manajemen database memberikan beberapa keragaman. Ada beberapa keragaman applikasi

     yang dapat digunakan sebagai database seperti Oracle Spatial, PostgreSQL, Informix, DB2, Ingres

    dan yang paling popular saat ini adalah MySQL.

    Mendesain GUI

    Untuk berinteraksi, berkomunikasi dan mendapatkan informasi perlu dirancang sebuah Graphical 

    User Int erface (GUI). GUI berinteraksi langsung dengan user. Karena informasi geografis biasanya

    sangat kompleks maka akan ditemui banyak kesulitan dalam pengarsipannya. Menciptakan aspek 

    Dunia Virtual menjadi hal penting dalam mendesain GUI. Karakteristik untuk menciptakan dunia

     virtual adalah  Level of Detail (LOD).

     Algoritma khusus dibutuhkan untuk mampu menampilkan se-invisible mungkin tampilan.

    Penggunaan PHP dan VRML (Virtual Reality Modeling Language) adalah sebuah ideal

    perancangan GUI untuk applikasi Web GIS. PHP menjadi bahasa yang paling popular untuk 

    menciptakan web dinamis pada saat ini. VRML dikenalkan oleh Konsorsium Web3D untuk 

    menghasilkan tampilan peta in teraktif dalam web.

    Detail Proses

    Objek Geo Spasial terdiri dari informasi data spasial dan data non spasial. Informasi Spasial dapat

    divisualisasikan dengan mengkonversinya VRML dan data non Spasial ditampilkan secara dinamis

    di halaman HTML. Gambar berikut menunjukkan proses request data standart. Request memanggil

    desain dari PHP yang berinteraksi dengan database. Setelah menerima respon system mengikuti

    alur seperti pada gambar.

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    15/35

    Contoh Pemanfaatan Web GIS

    Ketika terjadi Tsunami di Aceh bukti kehebatannya baru dapat kita analisa jika sudah ditampilkan

    kedalam bentuk peta. Gambar tersebut dapat memberikan banyak arti dan informasi lebih jika

    dilengkapi dengan data-data yang akurat.

    BAB I

    PERKEMBANGAN WEB GIS

    Teknologi GIS (Georaphic Information System) telah berkembang pesat. Saat ini telah dikenal

    istilah-istilah Desktop GIS, WebGIS, dan Database Spatial yang merupakan wujud perkembangan

    teknologi Sistem Informasi Geografis, untuk mengakomodir kebutuhan solusi atas berbagai

    permasalahan yang hanya dapat dijawab dengan tekhnologi GIS ini.

    Saat ini ada beberapa teknologi yang dapat digunakan untuk membangun sistem WebGIS. Salah

    satu yang paling populer adalah MapServer, yang menggunakan konsep Open Source. Sedangkan

    untuk pilihan teknologi Database Spatial, PostgreSQL merupakan pilihan database Open

     Source yang paling populer, dengan dukungan ekstensi s patial yang bernama POSTGIS.

    BAB II

    SUMBER DAYA LUNAK WEB GIS

     ALOV 

     WebGIS, sudah banyak yang tahu “binatang” apakah ini. Membuatnyapun sudah bukan masa lah

    lagi dengan semakin banyaknya pengembang perangkat lunak khusus pendukung. Modal yang

    diperlukan untuk membangun ini dari puluhan juta sampai yang hanya modal warnet dan rajin

     berselancar di web dalam rangka mendapatkan versi opensource-nya…

    Salah satu engine webgis berbasis java (applet), dan opensource, adalah ALOV Map. Beberapa

    pengenalan Alov sudah pernah tertulis pada beberapa waktu lalu, antara la in:

     ALOV Map (berikutnya disebut ALOV) adalah aplikasi  WebGIS  portabel berbasis Java® yang

    digunakan untuk publikasi data vektor dan raster di Internet. Juga untuk penampilan interaktif pada

     web browser. ALOV mendukung arsitektur penyajian yang c ukup kompleks, n avigasi yang baik dan

    dapat bekerja dengan multi layer, peta-peta tematik, mendukung taut (hyperlink) dan juga data

    atribut.

     ALOV adalah hasil dari proyek kerjasama antara  ALOV Software  dan  Archeological Computing

    Laboratory , University of Sydney, Australia. ALOV dibangun dengan bahasa Java dan dikemas

    dalam Applet. Sebagai penghubung antara HTML ( Hypertext Markup Language, bahasa

    pembangun halaman web) dan proses di dalam Applets digunakan bahasa XML  ( Extensible

     Markup Language).

    Paket ALOV dapat di-download melalui situs www.a lov.org.

    MAP SERVER 

    MapServer merupakan salah satu aplikasi pemetaan online (web GIS) yang dikembangkan oleh

    Universitas Minnesota, NASA, dan Departemen Sumber Daya

     Alam Minnesota (Minnesota Departemen of Natural Resources). MapServer merupakan aplikasi

    open source yang berarti dapat didistribusikan dengan gratis disertai dengan sumber kode

    pemrograman apabila ingin mengembangkan lebih lanjut. MapServer dapat dijalankan pada

     beberapa sistem operasi yaitu Unix/Linux, MacOS dan Win dows.

    Paket MapServer dapat di-download melalui situs www.mapserver.org

     WebGIS Simpotenda

     Webgis Simpotenda menyajikan data unggulan potensi daerah seperti pendidikan, kesehatan,

    pertanian, kehutanan, dll. WebGIS Siptomenda dapat digunakan untuk mendesain, mengelola dan

    menyajikan data bereferensi geografis atau peta dalam mendukung pengambilan keputusan.

    http://www.mapserver.org/http://www.alov.org/http://www.xml.com/http://www.archaeology.usyd.edu.au/acl/index.htmlhttp://www.alovsoft.com/http://hartanto.wordpress.com/2006/01/02/gis-dan-webgis/

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    16/35

    Paket WebGIS Simpotenda dapat di-download melalui situs www.w ebgis.indonetwork.or.id

    MS4W 

    Di dalamnya sudah menyatu aplikasi Apache Web Server, PHP, Map Server dan berbagai library 

     yang dibutuhkan untuk membangun sistem WebGIS. Ada dua buah versi yang MS4W yang dapat

    didownload, versi 1.x dan versi 2.x .Akan tetapi jika kita hendak menggunakan framework 

    chameleon, lebih baik pilih MS4W versi 1.x (yang digunakan saat ini adalah versi 1.6) karena

    Chameleon belum mendukung secara sempurna PHP5 pada paket MS4W versi 2.x.

    Paket MS4W dapat di-download melalui situs www.maptools.org

    BAB III

    POTENSI PENGGUNAAN WEB GIS

    Dalam penggunaan Web GIS sangat berpotensi sekali untuk perkembangan geografis di dunia.

    Terutama untuk penghasilan perorangan atau sebuah perusahaan yang mengelola Web GIS. Hal ini

    dapat dilihat dari kegunaan Web GIS tersebut. Misalnya membuat Web GIS untuk pemetaan

    populasi hewan, dan pihak organisasi perlindungan hewan tersebut dapat menggunakan produk 

     yang telah dibuat. Dengan itu kita dapat menambah pendapatan

    KARTOGRAFI

    Kartografi adalah ilmu dan teknik pembuatan peta (Prihandito, 1989).Proses

    kartografi adalah proses grafis sampai sebuah gambar manjadi peta yang terlihat

    informatif (map composition).

     

    Bahan Kartografi

     

    adalah s

    emua bahan yang secara keseluruhan atau sebagian menggambarkan bumi

    atau benda angkasa dalam semua skala, termasuk peta dan gambar rencana

    dalam 2 dan 3 dimensi; peta penerbangan, pelayaran, dan angkasa; bola petabumi; diagram balok; belahan; foto udara, satelit, dan foto ruang angkasa; atlas;

    gambar udara selayang pandang, dan sebagainya

    Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari

    pembuatan peta disebut kartografi.

    Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang

    sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.

    Menurut ICA(International Cartographic Association), yang dimaksud peta adalah gambaran unsure-

    unsur permukaan bumi (yang berkaitan dengan permukaan bumi ) dan benda-benda diangkasa.

    Menurut Erwin Raiz, peta merupakan gambaran konvesional permukaan bumi yang terpencil Dn

    kenampakannya terlihat dari atas dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelasnya. Gambaran

    konvesional dalah gambaran yang sudah umium dan sudah diatur dengan aturan tertentu yang diakui

    umum.

    Menurut Soetarjo Soerjosumarmo, peta adalah lukisan dengan tinta dari seluruh atau sebagian

    permukaan bumi yang diperkecil denagn perbandingan ukuran yang disebut skala atau kadar.

    Banyak sekali definisi tentang peta, tetapi pada da sarnya hakekat peta adalah

    1. Peta adalah alat peraga.

    2. Melalui alat peraga itu, seorang penyusun peta ingin menyampaikan idenya kepada orang lain.

    3. Ide yang dimaksud adalah hal-hal yang berhubungan dengan kedudukannya dalam ruang. Ide

    tentang gambaran tinggi rendah permukaan bumi suatu daerah melahirkan peta topogafi, ide

    gambaran penyebaran penduduk (peta penduduk), penyebaran batuan (peta geologi),penyebaran

     jeni s tana h (p eta tan ah atau soil map), pe nyebara n cu rah huja n (peta huja n) d an sebaga inya yang

    menyangkut kedudukannya dalam ruang.

    4. Dengan cara menyajikannya kedalam bentuk peta, diharapkan si penerima ide dapat dengan

    cepat dan mudah memahami atau memperoleh gambaran dari yang disajikan itu melalui matanya.

    Syarat peta

    Setelah memahami benar-benar hakekat dari peta, tidaklah sulit untuk kemudian menelaah apa yang

    http://id.wikipedia.org/wiki/Atlashttp://id.wikipedia.org/wiki/Skalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kartografihttp://www.maptools.org/http://www.webgis.indonetwork.or.id/

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    17/35

    sebenarnya diperlukan sebagai syarat dari peta yang baik. Syarat peta yang baik mestinya :

    1. Peta tidak boleh membingungkan

    2. Peta harus dengan mudah dapat dimengerti atau ditangkap maknanya oleh si pemakai peta.

    3. Peta harus memberikan gambaran yang sebenarnya. Ini berarti peta itu harus cukup teliti sesuai

    dengan tujuannya.

    4. Karena peta itu dinilai melalui penglihatan (oleh mata), maka tampilan peta hendaknya sedap

    dipandang (menarik, rapih dan bersih).

    Usaha memenuhi persyaratan peta

    Supaya peta tidak membingungkan, peta dilengkapi dengan :

    1. Keterangan atau legenda;

    2. Sekala peta;

    3. Judul peta (apa isinya);

    4. Bagian dunia mana.

    Supaya mudah dimengerti atau ditangkap maknanya, digunakan :

    1. Tata warna;

    2. Simbol (terutama pada peta tematik);

    3. Proyeksi.

    Sebuah peta harus teliti. Sehubungan dengan itu, perlu diingatkan bahwa tingkat ketelitian harus

    disesuaikan dengan tujuan peta dan jenis peta, serta kesanggupan sekala peta itu dalam menyatakan

    ketelitian. Sebagai contoh :

    1. Jenis peta : Peta Penggunaan Tanah

    2. Tujuan peta : Memperlihatkan bentuk-bentuk pemanfaatan atau pengusahaan tanah oleh manusia.

    3. Sekala peta : 1:50.000

    4. Yang harus teliti : Jenis-jenis penggunaan tanah apa yang dap at digambarkan dengan sekala peta

    tersebut. Jenis penggunaan tanah sekala 1:50.000 tentunya harus lebih teliti atau rinci dari jenis

    penggunaan tanah sekala 1:250.000 misalnya.

    Penyusunan Peta

    Data Geografis

    Untuk menyampaikan ide melaui peta dari berbagai hal kedudukannya dalam ruang muka bumi diamana

    objek (objek geografis) yang akan disampaikan tersebut tentunya amatlah rumit. Penyederhanan objek

    geografis dalam peta terdiri dari :

    1. Titik, bentuk titik ini misalnya sebuah menara, tugu dan sebagainya.

    2. Garis, misalnya sungai dan jalan.3. Luasan, misalnya bentuk-bentuk penggunaan tanah, danau dan sebagainya.

    Proyeksi Peta

    Pada prinsipnya arti proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bola (bidang lengkung) ke bentuk

    bidang datar, dengan persyaratan sebagai berikut ;

    1. Bentuk yang diubah itu harus tetap.

    2. Luas permukaan yang diubah harus tetap.

    3. Jarak antara satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang diubah harus tetap.

    Untuk memenuhi ketiga syarat itu sekaligus suatu hal yang tidak mungkin. Untuk memenuhi satu syarat

    saja dari tiga syarat di atas untuk seluruh bola dunia, juga merupakan hal yang tidak mungkin. Yang bisa

    dilakukan hanyalah satu saja dari syarat di atas untuk sebagian kecil permukaan bumi.

    Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta yang meliputi wilayah yang lebih besar harus

    dilakukan kompromi ketiga syarat di atas. Akibat dari kompromi itu maka lahir bermacam jenis proyeksi

    peta.

    Proyeksi berdasarkan bidang asal

     Bidang datar (zenithal )

     Kerucut (conical )

     

    Silinder/Tabung (cylindrical )

     Gubahan (arbitrarry )

    Jenis proyeksi no.1 sampai no.3 merupakan proyeksi murni, tetapi proyeksi yang dipergunakan untuk

    menggambarkan peta yang kita jumpai sehari-hari tidak ada yang menggunakan proyeksi murni di atas,

    melainkan merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh melaui perhitungan (proyeksi gubahan).

    Dalam kesempatan ini tidak akan d ijelaskan bagaimana perhitungan proyeksi tersebut di atas, akan tetapi

    cukup jenis proyeksi apa yang biasa digunakan dalam menyediakan kerangka peta di seluruh dunia.

    Contoh proyeksi gubahan :

     

    Proyeksi Bonne sama luas

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    18/35

     Proyeksi Sinusoidal

     

    Proyeksi Lambert

    - Proyeksi Mercator 

    - Proyeksi Mollweide

     Proyeksi Gall

     Proyeksi Polyeder 

     

    Proyeksi Homolografik

    Kapan masing-masing proyeksi itu dipakai ?

    1. Seluruh Dunia

     Dalam dua belahan bumi dipakai Proyeksi Zenithal kutub

     Peta-peta statistik (penyebaran pendu duk, hasil pertanian) pakai Mollweide

     

     Arus la ut, iklim pakai Mollwe ide atau Gal l

     Navigasi dengan arah kompas tetap, hanya Mercator 

    2. Daerah Kutub

     

    Proyeksi Lambert

    - Proyeksi Zenithal sama jarak

    3. Daerah Belahan Bumi Selatan

     Sinusoidal

     

    Lambert

     Bonne

    4. Untuk Daerah yang lebar ke samping tidak jauh dari Khatulistiwa

    - Pilih satu dari jenis proyeksi kerucut.

    - Proyeksi apapun sebenarnya dapat dipakai

    Untuk daerah yang membujur Utara-Selatan tidak jauh dari Khatulistiwa pilih Lambert atau Bonne.

    Tata Warna dan Simbol

     Agar peta dapa t deng an mudah dimeng erti oleh peng guna peta, pemakaia n tata warna dan simbol

    sangat membantu untuk mencapai tujuan tersebut.

    . Tata warna

    Penggunaan warna pada peta (dapat juga pola seperti titik-titik atau jaring kotak-kotak dan sebagainya)

    ditujukan untuk tiga hal :

     Untuk membedakan

    Untuk menunjukan tingkatan kualitas maupun kuantitas (gradasi)

     

    Untuk keindahan

    Dalam menyatakan perbedaan digunakan bermacam warna atau pola. Misalnya laut warna biru,

    perkampungan warna hitam, sawah warna kuning dan sebagainya.

    Sedangkan untuk menunjukan adanya perbedaan tingkat digunakan satu jenis warna atau pola. Misalnya

    untuk membedakan bersarnya curah hujan digunakan warna hitam dimana warna semakin cerah

    menunjukan curah hujan makin kecil dan sebaliknya warna semakin legam menunjukan curah hujan

    semakin besar.

    Simbol 

    Untuk menyatakan sesuatu hal ke dalam peta tentunya tidak bisa digambarkan seperti bentuk benda itu

    yang sebenarnya, melainkan dipergunakan sebuah gambar pengganti atau simbol.

    Bentuk simbol dapat bermacam-macam seperti; titik, garis, batang, lingkaran, bola d an pol a.

    Simbol titik biasanya dipergunakan untuk menunjukan tanda misalnya letak sebuah kota dan menyatakan

    kuantitas misalnya satu titik sama dengan 100 orang, dam sebagainya.

    Simbol garis digunakan untuk menunjukan tanda seperti jalan, sungai, rel KA dan lainnya. Garis juga

    digunakan untu menunjukan perbedaan tingkat kualitas, yang dikalangan pemetaan dikenal

    dengan isolines.

    Dengan demikian timbul istilah-istilah :

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    19/35

     Isohyet  yaitu garis dengan jumlah curah hujan sama

     Isobar  yaitu garis dengan tekanan udara sama

     

    Isogon yaitu garis dengan deklinasi magnet yang sama

     Isoterm yaitu garis dengan angka suhu sama

     Isopleth yaitu garis yang menunjukan angka kuantitas yang bersamaan.

    Tujuan dari penggunaan peta isopleth (menunjukan angka kuantitas sama) yaitu untuk memperlihatkan

    perbandingan nilai dari sesuatu hal pada daerah yang satu dengan daerah yang lain. Sehinggapengguna peta akan tahu mana daerah dengan nilai besar dan mana daerah dengan nilai kecil.

    Untuk simbol batang, lingkaran dan bola biasanya lebih banyak dipakai untuk nilai-nilai statistik yang

    ditunjukan dengan garfik (batang, lingkaran dan bola).

    Komponen Peta

    Setelah kita memahami konsep dasar dari penyusunan peta tersebut di atas, menjadi semakin mudah

    untuk menyimak apa saja komponen peta yang baik.

    Komponen peta terdiri dari :

    1. Isi peta

    Isi peta menunjukan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada

    pengguna peta.

    Kalau ide yang disampaikan tentang perbedaan curah hujan , isi peta tentunya berupa isohyet.

    2. Judul peta

    Judul peta harus mencerminkan isi peta. Isi peta berupa isohyet, tentu judul petanya menjadi

    "Peta Distribusi Curah Hujan ", dan sebagainya.

    3. Sekala peta dan Simbol Arah

    Sekala sangat penting dicantumkan untuk melihat tingkat ketelitian dan kedetailan objek yang

    dipetakan. Sebuah belokan sungai akan tergambar jelas pada peta 1:10.000 dibandingkan

    dengan pada peta 1:50.000 misalnya. Kemudian bentuk-bentuk pemukiman akan lebih rinci dan

    detail pada sekala 1:10.000 dibandingkan peta sekala 1:50.000.

    Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah utara lazimnya mengarah

    pada bagian atas peta. Kemudian berbagai tata letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta

    nyaman dibaca dengan tidak membolak-balik peta. Lebih dari itu, arah juga penting sehingga si

    pemakai dapat dengan mudah mencocokan objek di peta dengan objek sebenarnya di

    lapangan.

    4. Legenda atau Keterangan

     Agar pembaca peta dapa t deng an mudah memahami isi peta, seluruh bagi an dala m isi peta

    harus dijelaskan dalam legenda atau keterangan.

    5. Inzet dan Index peta

    Peta yang dibaca harus diketahui dari bagian bumi sebelah mana area yang dipetakan tersebut.

    Inzet peta merupakan peta yang diperbersar dari bagian belahan bumi. Sebagai contoh, kita

    mau memetakan pulau Jawa, pulau Jawa merupakan bagian dari kepulauan Indonesia yang

    diinzet.

    Sedangkan index peta merupakan sistem tata letak peta , dimana menunjukan letak peta yang

    bersangkutan terhadap peta yang lain di sekitarnya.

    6. Grid

    Dalam selembar peta sering terlihat dibubu hi semacam jaringan kotak-kotak atau grid system.

    Tujuan grid adalah untuk memudahkan penunjukan lembar peta dari sekian banyak lembar peta

    dan untuk memudahkan penunjukan letak sebuah titik di atas lembar peta.

    Cara pembuatan grid yaitu, wilayah dunia yang agak luas, dibagi-bagi kedalam beberapa kotak.

    Tiap kotak diberi kode. Tiap kotak dengan kode tersebut kemudian diperinci dengan kode yang

    lebih terperinci lagi dan seterusnya.

    Jenis grid pada peta-peta dasar (peta topografi) di Indonesia yaitu antara lain :

    Kilometerruitering   (kilometer fiktif) yaitu lembar peta dibubuhi jaringan kotak-kotak dengan

    satuan kilometer.

    Disamping itu ada juga grid yang dibuat oleh tentara inggris dan grid yang dibuat oleh Amerika

    ( American Mappin g System).

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    20/35

    Untuk menyeragamkan sistem grid, Amerika Serikat sedang berusaha membuat sistem grid yang

    seragam dengan sistem UTM grid system dan UPS grid system ( Universal Transverse

    Mercator  dan Universal Polar Stereographic Grid System).

    7. Nomor peta

    Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan jumlah besar dan seluruh lembar peta

    terangkai dalam satu bagian muka bumi.

    8. Sumb er/Keteranga n Riwaya t Peta

    Sumber ditekankan pada pemberian identitas peta, meliputi penyusun peta, percetakan,sistem

    proyeksi peta, penyimpangan deklinasi magnetis, tanggal/tahun pengambilan data dan tanggal

    pembuatan/pencetakan peta, dan lain sebagainya yang memperkuat identitas penyusunan peta

    yang dapat dipertanggungjawabkan

    - Proyeksi

    Permukaan bumi adalah bidang lengkung, dan peta – baik yang tercetak maupun dalam bentuk

    gambar di layar komputer – adalah bidang datar. Artinya, semua peta tidak terkecuali globe

    (bola dunia) mengalami distorsi dari bumi yang sebenarnya.

    Untuk wilayah yang lebih kecil, distorsi tidak signifikan karena wilayah yang kecil dalam globe

    kelihatan seperti permukaan datar. Untuk wilayah yang lebih luas atau untuk tujuan yang butuh

    akurasi yang tinggi, bagaimanapun distorsi merupakan hal yang sangat penting.

    Kita dapat melihat bagaimana distorsi peta terjadi jika kita melihat kulit jeruk. Ketika permukaan luar 

    lengkungan jeruk dikupas dan diletakkan mendatar, hamparan kulit akan dalam potongan yang terpisah.

    Kartografer menghadapi masalah yang sama ketika memetakan permukaan bumi. Mereka harus

    memindahkan bagian geografis dengan cara tertentu, menarik dan menggabungkan kembali bagian-

    bagian tersebut secara bersamaan agar menjadi peta datar yang nyambung.

    Pada prinsipnya, proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bola (bidang lengkung) ke bentuk bidang

    datar dengan persyaratan; bentuk yang diubah harus tetap sama, luas permukaan yang diubah harus

    tetap dan jarak antara satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang diubah harus tetap.

    Untuk memenuhi ketiga syarat itu sekaligus merupakan hal yang tidak mungkin.

    Untuk memenuhi satu syarat saja bagi seluruh bola dunia, juga merupakan hal yang tidak mungkin. Yang

    bisa dilakukan hanyalah satu saja dari syarat di atas untuk sebagian kecil permukaan bumi.

    Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta yang meliputi wilayah yang lebih besar, harus

    dilakukan kompromi antara ketiga syarat di atas. Ini mengakibatkan lahirnya bermacam jenis proyeksi

    peta. Beberapa jenis proyeksi yang umum adalah silinder/tabung (cylindrical), kerucut (conical), bidang

    datar (zenithal) dan gubaha n (arbitrarry)

    Jenis proyeksi yang sering kita jumpai sehari-hari adalah proyeksi gubahan, yaitu proyeksi yang

    diperoleh melalui perhitungan. Salah satu proyeksi gubahan yang sering digunakan adalah proyeksi

    Mercator. Proyeksi ini merupakan sistem proyeksi Silinder, Konform, Secant, Transversal.

    -Skala

    Ukuran peta dalam hubungannya dengan bumi disebut dengan skala, biasanya dinyatakan dengan

    pecahan atau rasio/perbandingan. Pembilang, yang terletak di bagian atas pecahan merupakan satuan

    unit peta dan penyebut yang terletak di bagian bawah pecahan merupakan angka dalam unit yang sama

    yang menunjukan jarak yang sebenarnya di lapangan/bumi. Sebagai contoh skala 1/10.000 artinya jarak

    satu centimeter di peta eqivalen dengan 10.000 centimeter di lapangan. Sebagai perbandingan, skala ini

    akan ditunjukkan sebagai 1:10.000. Jika penyebut makin besar atau pecahan makin kecil maka semakin

    luas permukaan bumi yang dapat ditunjukkan dalam peta tunggal. Oleh karena itu, peta berskala kecil

    akan menunjukkan bagian bumi yang lebih luas dan peta berskala besar relatif menunjukkan bagian

    bumi yang lebih kecil.

    Skala peta digital bisa lebih bervariasi yang dapat dirubah dengan “ zoom�. Memperbesar zoom

    dan lebih memperdekat ke bumi akan menggambarkan skala yang lebih besar.

    -Koordinat

    Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan

    menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain.

    Sistem koordinat yang dipakai adalah koordinat geografis (geographical coordinate). Sumbu yang

    digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis katulistiwa, dan

    garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis katulistiwa. Garis bujur adalah

    garis khayal yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan, mengukur seberapa jauh suatu tempat

    dari meridian. Sedangkan garis lintang adalah garis khayal di atas permukaan buni yang sejajar dengan

    khatulistiwa, untuk mengukur seberapa jauh suatu tempat di utara/selatan khatulistiwa.

    Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik. Derajat dibagi dalam 60 menit dan

    tiap menit dibagi dalam 60 detik. Sebagai contoh Menara Eiffel di Paris mempunyai koordinat 48? 51? 3?

    Lintang Utara dan 2? 17? 35? Bujur Timur. Kadang-kadang koordinat ditunjukkan dalam desimal sebagai

    ganti dari menit dan detik. Jadi koordinat Menara Eiffel dapat juga ditulis sebagai 48? 51,53333 Lintang

    Utara dan 2? 17,5833 Bujur Timur.

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    21/35

    -Legenda

    Peta ini menggunakan simbol untuk menggambarkan letak objek yang sebenarnya.

    Legenda adalah penjelasan simbol-simbol yang terdapat dalam peta. Gunanya agar pembaca dapat

    dengan mudah memahami isi peta. Contoh simbol legenda adalah ikon-ikon yang melambangkan

    bangunan, perbedaan warna yang melambangkan elevasi, perbedaan jenis garis yang melambangkan

    batas-batas atau jenis ukuran jalan, titik dan lingkaran yang menunjukkan populasi suatu kota. Jika detail

    peta kelihatan tidak familiar, mempelajari legenda peta akan sangat membantu sebelum melanjutkan

    proses lebih jauh.

    -Arah

    Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah utara lazimnya mengarah pada

    bagian atas peta. Kemudian berbagai tata letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta nyaman dibaca

    dengan tidak membolak-balik peta. Lebih dari itu, arah juga penting sehingga si pemakai dapat dengan

    mudah mencocokkan objek di peta dengan objek sebenarnya di lapangan.

    -Elevasi

    Salah satu unsur yang penting lainnya pada suatu peta adalah informasi tinggi suatu tempat terhadap

    rujukan tertentu. Unsur ini disebut dengan elevasi, yaitu ketinggian sebuah titik di atas muka bumi dari

    permukaan laut. Kartograf menggunakan teknik yang berbeda untuk menggambarkan ketinggian,

    misalnya permukaan bukit dan lembah.

    Peta yang sudah modern menggambarkan pegunungan dengan relief yang diberi bayangan, yang

    disebut dengan hill shading. Peta Topografi tradisional menggunakan garis lingkaran yang memusat

    yang disebut dengan garis kontur, untuk menggambarkan elevasi. Setiap garis menanda kan ketinggian di

    atas permukaan laut.

    Sebagai ganti garis kontur, peta berwarna seringkali menggunakan standarisasi skala warna untuk

    menunjukkan elevasi; laut diberi warna biru, elevasi rendah digambarkan dengan bayangan hijau,

    elevasi tinggi digambarkan dari range sawo matang sampai coklat, dan puncak tertinggi diberi warna

    putih, menunjukkan salju.

    Semakin tajam bayangan warna biru sama artinya dengan semakin dalam kedalaman suatu laut atau

    danau.

    Jenis Peta

    Berdasarkan temanya/isinya, peta dapat dibagi menjadi tiga kategori.,

    1.peta umum, biasanya terdiri dari ban yak tema dan memberikan gambaran umum. Peta umum biasanya

    praktis, menunjukkan dunia yang memungkinkan orang dari satu ujung menuju ujung lain tanpa

    tersesat, atau menunjukkan layout keseluruhan suatu tempat yang belum dikenal tanpa harus pergi ke

    sana. Contoh peta umum adalah peta jalan suatu negara yang juga menunjukkan kota besar,

    pegunungan, sungai, landmark dan lain-lain.

    2. adalah peta tematik, yang terdiri dari satu atau beberapa tema dengan informasi yang lebih

    dalam/detail. Peta tematik juga dapat menunjukkan hampir semua jenis informasi yang beragam dari

    satu tempat ke tempat lain. Contoh peta tematik adalah peta penyebaran penduduk atau tingkat

    penghasilan menurut negara, propinsi atau kabupaten, dengan masing-masing bagian diberi warna

    yang berbeda untuk menunjukkan tingkat relativitas jumlah penduduk atau penghasilan.

    3. Peta kategori ketiga adalah grafik, di mana keakuratan peta rute perjalanan digunakan untuk navigasi

    laut dan udara. Ini harus sering diupdate sehingga kapten atau pilot mengetahui bahaya yang terjadi di

    sepanjang rute mereka.

    Berdasarkan metode pembuatannya

    Berdasarkan metode pembuatannya, peta dibed akan menjadi p eta kualitatif dan peta kuantitatif.

    1. peta kualitatif 

    Peta kualitatif adalah peta yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol. Tiga metode

    penggambaran peta kualitatif sebagai berikut.

    a) Metode korokonatif dengan meggaris tipis dan memberi warna

    b) Metode korokomenatik menggunakan tanda simbol pada peta dengan huruf, misalnya pohon,

    manusia,, biji-bijian atau mineral.

    c) Metode indek figur menggunakan simbol ------------,+++++++, atau vvvvvvv

    2. peta kuantitatif 

    Peta kuantitatif yaitu peta yang menggunakan garis-garis yang menghubungkan daerah-daerah yang

    mempunyai kesamaan. Contoh :

    a) Isotherm adalah garis-garis yang menghubungkan dae rah-daerah yang sama temperaturnya.

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    22/35

    b) Isoplet adalah garis-garis yang menghubungkan daerah-daerah yang sama ketinggiaannya.

    c) Koroplet adalah garis-garis sejajar pada peta yang berbeda intervalnya.

    Peta dapat dibuat dengan berbagai bentuk. Peta pertama mungkin dibuat manusia dengan menggambar 

    garis di pasir atau batu kerikil dan ranting kecil disusun di atas tanah. Peta modern diterbitkan untuk

    penggunan yang lebih lama oleh manusia. Peta cetak adalah bentuk yang paling sederhana. Peta cetak

    menggambarkan dunia sebagai bidang datar dalam dua dimensi. Dalam peta cetak, relief gunung dan

    lembah ditunjukkan dengan simbol khusus untuk memperbaiki kekurangan “tingkat kedalaman�,

    di mana hal tersebut adalah dalam bentuk tiga dimensi. Jadi, peta relief adalah peta bidang datar dengan

    penambahan tonjolan dan lekukan untuk menunjukkan perbedaan tinggi rendahnya permukaan bumi.

    Tonjolan dan lekukan ini biasanya dibuat dari tanah liat atau plastik.

    Peta berbasis komputer (digital) lebih serba guna. Peta yang terprogram akan lebih dinamis

    karena bisa menunjukkan banyak view yang berbeda dengan subjek yang sama. Peta ini juga

    memungkinkan perubahan skala, animasi gabungan, gambar, suara, dan bisa terhubung ke sumber 

    informasi tambahan melalui internet. Peta digital dapat diupdate ke peta tematik baru dan bisa

    menambahkan detail informasi geografi lainnya. Hal ini disebabkan informasi baru dapat dimasukkan ke

    dalam database setiap saat. Mempunyai peta digital sama seperti mempunyai selusin peta tematik cetak

    yang meng-overlay daerah tertentu yang terhubung secara elektronik ke sebuah perpustakaan besar 

    dalam tema utama atau yang berhubungan dengan tema utama.

    Penggunaan peta tergantung pada jenis peta yang ada dan jenis informasi yang diinginkan dari

    peta tersebut. Dalam kasus peta sederhana, hanya satu atau dua jenis informasi yang mungkin tersedia

    sehingga sedikit atau bahkan tidak perlu keahlian membaca peta untuk menggunakannya. Sebagai

    contoh, sketsa lingkungan sekitar (tetangga) hanya menunjukkan hubungan rumah utama dengan sudut

     jala n atau jaraknya dari suatu pasar atau sekolah . Semua orang dapa t menggu nakan peta seperti ini.

    Peta lengkap dapat menggambarkan jarak yang sebenarnya, lokasi lahan dengan tepat, elevasi, vegetasi

    dan aspek lainnya. Untuk menginterpretasikan peta lengkap seperti ini, diperlukan beberapa keahlian

    dasar membaca peta.

    Fungsi Peta

    Peta bisa menjadi petunjuk bagi pelancong/wisatawan, atau menjelaskan dunia

    dengan menyertakan jenis informasi geografi khusus. Peta juga dapat

    mengundang eksplorasi. Sebagai contoh, peta berwarna Pulau Marquases

    dengan pelabuhan yang eksotik seperti Hakapehi di Nuku Niva mungkin

    kedengaran menarik bagi seseorang. Dengan kata lain, peta yang berisi banyak

    detail yang menarik dari suatu daerah/wilayah dapat menggoda/menarik orang

    lain ke wilayah tersebut.

    Peta dapat digambar dengan berbagai gaya, masing-masing menunjukkan permukaan yang berbeda

    untuk subjek yang sama yang memungkinkan kita untuk men-visualisasikan dunia dengan mudah,

    informatif dan fungsional. Beberapa fakta dan skill yang sederhana akan dijabarkan di sini guna

    membantu anda menggunakan peta dengan efektif. Tetapi sebelumnya, perhatikan beberapa fakta

    penting berikut ini :

    1.Tidak ada peta yang sempurna

    Orang membuat peta dari data yang mereka kumpulkan dengan alat tertentu. Sekalipun peta dibuat

    dengan menggunakan komputer, tetapi tergantung pada program dan mesin yang didesain oleh

    manusia. Manusia membuat kesalahan dan mesin total tidak pernah akurat. Tidak ada alat untuk

    merekam setiap d etail lansekap.

    Peta bagaimanapun juga dapat melakukan error (salah) dan tidak akurat.

    Data atau kartografi yang salah bisa membuat letak desa/kampung tertentu tidak tepat pada peta,

    atau puncak pegunungan tidak setinggi yang muncul pada peta.

    Kartografer (pembuat peta) yang menggunakan alat tradisional, seperti merekam data dengan

    manual atau menggunakan fotografi altitude tinggi, terbatas pada seberapa banyak objek yang

    terekam oleh mereka dan seberapa kecil objek yang dapat terekam. Objek yang terlalu kecil bisa jadi

    tidak akurat ditempatkan atau malah bisa tidak muncul.

     Alat modern seperti fotografi yang menggu nakan satelit resolusi tinggi mampu merekam detail

    sampai resolusi beberapa meter. Sebagian besar permukaan objek yang penting dapat terekam

    dengan imagery untuk kemudian dialihkan menjadi peta atau foto dengan akurasi yang lebih tinggi,

    tetapi tetap masih harus diinterpretasikan lagi dan masih ada data yang error.

    2. Peta selalu menjadi tidak update, tidak lama menunjukkan keakuratan dunia

    Hal ini disebabkan dunia secara konstan berubah baik secara fisik maupun secara kurtural/budaya.

    Teknologi modern menyediakan solusi komputer yang memungkinkan kita memperbaharui peta

    dengan mudah tanpa menggambar ulang. Bagaimanapun informasi yang tepat patut

    dipertimbangkan. Perubahan dunia tetap harus dikumpulkan secara periodik dan digunakan untuk

    memperbaiki database peta.

  • 8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet

    23/35

    3. Peta adalah bias. Peta umumnya tidak menunjukkan setiap penampakan area topografi secara

    terpisah misalnya setiap pohon, rumah, atau jalan sehingga kartograf harus menentukan proyeksi

    dan skala peta dan jumlah detail yang tersedia. Tujuan pemetaan dan latar belakang budaya

    Kartograf juga sering berpengaruh pada proses ini, yang disebut dengan generalisasi. Informasi

    pada peta dan bagaimana distorsi terjadi juga berpengaruh terhadap apa yang dipikirkan orang

    tentang dunia dan apa yang mereka lakukan.

    Penggunaan peta

    Kegunaan peta tergantung pada jenisnya. Peta topografi yang skalanya kecil dapat memberikan

    gambaran secara luas tentang muka bumi yang digambar dipeta. Peta tematik atau khusus digunakan

    untuk tujuan tujuan tertentu. Misalnya peta persebaran penduduk, peta iklim, peta oersebarab flora dana

    fauana, dan sebagainya

    PEMETAAN

    Pemetaan  adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran

    permukaan bumi  (terminologi geodesi) dengan menggunakan cara dan atau metode tertentu sehingga

    didapatkan hasil berupa softcopy  maupun hardcopy  peta yang berbentuk vektor  maupun raster .

    Kegiatan survey dan pemetaan setelah kemerdekaan RI, dilaksanakan atas dasar Peraturan Pemerintah

    Nomor 71 tahun 1951, tentang Pembentukan Dewan dan Direktorium Pengukuran dan Penggambaran

    Peta. Selanjutnya kegiatan survey dan pemetaan dipertegas lagi dengan Keputusan Presiden Nomor 263

    tanggal 7 September 1965 tentang Pembentukan Dewan Survey dan Pemetaan Nasional

    (DESURTANAL) serta Komando Survey dan Pemetaan Nasional (KOSURTANAL) sebagai pelaksana.

    Dalam tugas DESURTANAL tersebut secara jelas dicantumkan kaitan antara pemetaan dengan

    inventerisasi sumber-sumber alam, dalam rangka menunjang Pembangunan Nasional. Lingkup tugas

    KOSURTANAL tidak hanya bersifat koordinasi terhadap kegiatan Departemen-Departemen yang

    memerlukan peta ,melainkan juga mencakup fungsi pengelolaan bagi pemetaan

    Praktek pemetaan dimaksudkan untuk melatih kemampuan teknis mahasiswa di bidang pemetaan.

    Praktek pemetaan ini meliputi praktek pembuatan peta, praktek interpretasi foto udara,

    praktek Geographic Positioning System, Pratek Fotogrametri dan praktek analisis spasial berdasarkan

    data citra maupun peta tematik. Pengolahan data spasial dilakukan secara digital dengan memanfaatkan

    software-software pemetaan seperti AutodeskMAP, Arc View, Arc Info, dan ERMapper yang terangkum

    dalam mata kuliah pilihan pemetaan dan komputer perencanaan.

    Praktek pemetaan ini juga mengakomodasi perkembangan teknologi serta kebutuhan dunia

    perencanaan. Pada saat ini sedang dikembangkan sistem pembelajaran pemetaan dengan

    pengembangan database  perencanaan. Sehingga mahasiswa nantinya tidak hanya dilatih untuk bisamembuat peta ataupun analisis peta tetapi juga dapat menyusunnya dalam sebuah database

    SISTEM PENDETEKSIAN POPULASI HEWAN MAMALIA LIAR PADA PETA JAWA TIMUR

    RANCANGAN PROYEK

    Jarang sekali kita mendengar adanya sistem pendeteksian populasi hewan terutama menggunakan peta.

    Sering kita jumpai peta-peta atau yang biasa disebut dengan GPS yang mendeteksi lalu lintas, lokasi,

    maupun tempat yang selalu ramai. Hal ini terjadi populasi hewan hanya dibutuhkan pada organisasi

    perlindungan hewan saja, maka dari itu hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui informasi ini.

    Selain itu juga masih belum berkembangnya sistem informasi mengenai populasi hewan di khalayak

    umum terutama pada teknologi peta. Maka dari itu pada tugas besar ini kami ingin membuat sebuah

    sistem pendeteksian tentang penyebaran hewan mamalia liar khususnya pada peta Jawa Timur. Dan

    tujuan dari pembuatan program ini adalah kami ingin memudahkan para pengguna dalam pencarian

    populasi hewan mamalia liar di Jawa Timur terutama untuk badan organisasi perlindungan hewan.

    Dalam rancangan pengerjaan tugas besar ini saya (Dewi Randika Aprilia-06560122) bekerja sama

    dengan rekan saya (Winda Martal