8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
1/35
Kamis, 22 Mei 2014
SISTEM KOORDINAT DAN PROYEKSI PETA
Peta merupakan gambaran suatu tempat seperti kota, negara atau benua yang memperlihatkan
kharakteristik utamanya bila di lihat dari atas [Collin English Dictionary, 2003]. Jadi pemetaan
dapat diartikan sebagai kegiatan penggambaran permukaan bumi yang di proyeksikan ke dalam
bidang datar dengan skala tertentu.
Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau
keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua
dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang
memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta. Proyeksi diartikan sebagai
metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk
dimensi yang sistematik.
Bentuk bumi bukanlah bola tetapi lebih menyerupai ellips 3 dimensi atau ellipsoid . Istilah ini
sinonim dengan istilah spheroid yang digunakan untuk menyatakan bentuk bumi. Karena bumi
tidak uniform, maka digunakan istilah geoid untuk menyatakan bentuk bumi yang menyerupai
ellipsoid tetapi dengan bentuk muka yang sangat tidak beraturan.
Oleh karena permukaan bumi ini tidak rata alias melengkung-lengkung tidak beraturan, akan tetapi
peta membutuhkan suatu gambaran dalam bidang datar, maka diperlukan pengkonversian dari
bidang lengkung bumi sebenarnya ke bidang datar agar tidak terjadi distorsi permukaan bumi.
berikut ukuran bumi dalam angka :
Ellipticity: 0.003 352 9
Mean radius: 6,372.797 km
Equatorial radius: 6,378.137 km
Polar radius: 6,356.752 km
Cari Blog Ini
Cari
Jakarta
Total Tayangan Laman
Forum Diskusi
geografi lingkunganKhoirunnas anfa'uhum linnas
Khoirunnas anfa'uhum linnas. Diberdayakan oleh Blogger .
Wahana Keilmuan Geospasial
5 1 2 5 0 4 2
http://4.bp.blogspot.com/-cozXCP77ieE/U35QZw2HXpI/AAAAAAAAA3M/IB9Cq10V4gw/s1600/proyeksi+planar.jpghttps://www.blogger.com/http://geoenviron.blogspot.co.id/http://localtimes.info/Asia/Indonesia/Jakarta/http://4905.blogspot.com/http://4.bp.blogspot.com/-cozXCP77ieE/U35QZw2HXpI/AAAAAAAAA3M/IB9Cq10V4gw/s1600/proyeksi+planar.jpghttp://geoenviron.blogspot.co.id/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
2/35
Aspect Ratio: 0.996 647 1
radius equatornya lebih panjang dari pada radius kutub
Sistem UTM (Universal Transvers Mercator ) dengan system koordinat WGS 84 sering digunakan
pada pemetaan wilayah Indonesia. UTM menggunakan silinder yang membungkus ellipsoid dengan
kedudukan sumbu silindernya tegak lurus sumbu tegak ellipsoid (sumbu perputaran bumi) sehingga
garis singgung ellipsoid dan silinder merupakan garis yang berhimpit dengan garis bujur pada
ellipsoid. Pada system proyeksi UTM didefinisika posisi horizontal dua dimensi (x,y) menggunakan
proyeksi silinder, transversal, dan conform yang memotong bumi pada dua meridian standart.
Seluruh permukaan bumi dibagi atas 60 bagian yang disebut dengan UTM zone. Setiap zone
dibatasi oleh dua meridian sebesar 6° dan memiliki meridian tengah sendiri. Sebagai contoh, zone
1 dimulai dari 180° BB hingga 174° BB, zone 2 di mulai dari 174° BB hingga 168° BB, terus kearah
timur hingga zone 60 yang dimulai dari 174° BT sampai 180° BT. Batas lintang dalam system
koordinat ini adalah 80° LS hingga 84° LU. Setiap bagian derajat memiliki lebar 8 yang
pembagiannya dimulai dari 80° LS kearah utara. Bagian derajat dari bawah (LS) dinotasikan dimulai
dari C,D,E,F, hingga X (huruf I dan O tidak digunakan). Jadi bagian derajat 80° LS hingga 72° LS
diberi notasi C, 72° LS hingga 64° LS diberi notasi D, 64° LS hingga 56° LS diberi notasi E, dan
seterusnya.
Peta UTM Dunia
Pembagian Sistem Proyeksi Peta
Secara garis besar sistem proyeksi peta bisa dikelompokkan berdasarkan pertimbangan ekstrinsik
dan intrinsik.
Pertimbangan Ekstrinsik:
Bidang proyeksi yang digunakan:
Proyeksi azimutal / zenital: Bidang proyeksi bidang datar.
Proyeksi kerucut: Bidang proyeksi bidang selimut kerucut.
Proyeksi silinder : Bidang proyeksi bidang selimut silinder.
Persinggungan bidang proyeksi dengan bola bumi :
Proyeksi Tangen: Bidang proyeksi bersinggungan dengan bola bumi.
Proyeksi Secant: Bidang Proyeksi berpotongan dengan bola bumi.
Proyeksi "Polysuperficial": Banyak bidang proyeksi
Posisi sumbu simetri bidang proyeksi terhadap sumbu bumi :
Proyeksi Normal: Sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bola bumi.
Proyeksi Miring: Sumbu simetri bidang proyeksi miring terhadap sumbu bola bumi.
Proyeksi Traversal: Sumbu simetri bidang proyeksi ^ terhadap sumbu bola bumi.
Pertimbangan Intrinsik:
Sifat asli yang dipertahankan:
Proyeksi Ekuivalen: Luas daerah dipertahankan: luas pada peta setelah disesuikan dengan
skala peta = luas di asli pada muka bumi.
Proyeksi Konform: Bentuk daerah dipertahankan, sehingga sudut-sudut pada peta
17 Sep 15, 02:29 PM
Yana: Cantiknye blog awak 15 Sep 15, 08:41 PM
KONTOL: KONTOL VS MEMEK 12 Sep 15, 04:24 PM
Princess: Cantiknye blog awak 10 Sep 15, 03:21 PM
Zana: Singgah blogwalking10 Sep 15, 11:10 AM
KAKITANGAN: KERAJAANPERSEKUTUAN TERMASUK SABAH DAN SARAWAK BOLEHBUAT PINJAMAN
10 Sep 15, 08:15 AM
bahagiawae:
iggaofasfsjfhgfuifg10 Sep 15, 08:15 AMbahagiawae: hari iini bangga
10 Sep 15, 08:15 AM
bahagiawae: aku galau10 Sep 15, 08:14 AM
bahagiawae: alalallalalala10 Sep 15, 08:14 AM
baha iawae: halo [Get a Cbox] refresh
name e-mail / url
message Go
help · smilies · cbox
Sharing Twitter
Pengikut
Join this site
with Google Friend Connect
Members (131) More »
Already a member? Sign in
Road Map Geo~Environ
http://www.shinystat.com/http://www.cbox.ws/?r=7-721784http://www7.cbox.ws/box/?boxid=721784&boxtag=l8m2fn&sec=mainhttp://www.cbox.ws/http://bit.ly/zulosmanpersonalloan1http://t.co/PQUppiFCfphttp://princesszyana.blogspot.my/http://t.co/WJCcCPF5oE
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
3/35
dipertahankan sama dengan sudut-sudut di muka bumi.
Proyeksi Ekuidistan: Jarak antar titik di peta setelah disesuaikan dengan skala peta sama
dengan jarak asli di muka bumi.
Cara penurunan peta:
Proyeksi Geometris: Proyeksi perspektif atau proyeksi sentral.
Proyeksi Matematis: Semuanya diperoleh dengan hitungan matematis.
Proyeksi Semi Geometris: Sebagian peta diperoleh dengan cara proyeksi dan sebagian
lainnya diperoleh dengan cara matematis.
Gambar : jenis bidang proyeksi dan kedudukannya terhadap bidang datum
Klasifikasi dan Pemilihan Proyeksi Peta
Proyeksi Peta dapat diklasifikan menurut bidang proyeksi yang digunakan, posisi
sumbu simetri bidang proyeksi, kedudukan bidang proyeksi terhadap bumi, dan ketentuan
geometrik yang dipenuhi.
Menurut bidang proyeksi yang digunakan
Bidang proyeksi adalah bidang yang digunakan untuk memproyeksikan gambaranpermukaan bumi. Bidang proyeksi merupakan bidang yang dapat didatarkan. Menurut
bidang proyeksi yang digunakan, jenis proyeksi peta adalah:
Proyeksi Azimuthal
Bidang proyeksi yang digunakan adalah bidang datar. Sumbu simetri dari proyeksi ini
adalah garis yang melalui pusat bumi dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi
Proyeksi Kerucut (Conic)
Bidang proyeksi yang digunakan adalah kerucut. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah
sumbu dari kerucut yang melalui pusat bumi.
Proyeksi Silinder (Cylindrical)
Bidang proyeksi yang digunakan adalah silinder. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah
sumbu dari silinder yang melalui pusat bumi.
Menurut posisi sumbu simetri bidang proyeksi yang digunakan
Menurut posisi sumbu simetri bidang proyeksi yang digunakan, jenis proyeksi peta adalah:
Proyeksi Normal (Polar): Sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bumi
Proyeksi Miring (Oblique): Sumbu simetri bidang proyeksi membentuk sudut terhadap
sumbu bumi
Proyeksi Transversal (Equatorial): Sumbu simetri bidang proyeksi tegak lurus terhadap
sumbu bumi
Proyeksi Konform
Besar sudut atau arah suatu garis yang digambarkan di atas peta sama dengan besar sudut atau
arah sebenarnya di permukaan bumi, sehingga dengan memperhatikan factor skala peta bentuk
yang digambarkan di atas peta akan sesuai dengan bentuk yang sebenarnya di permukaan bumi.
Proyeksi Ekuivalen
Luas permukaan yang digambarkan di atas peta sama dengan luas sebenarnya di permukaan bumi
(dengan memperhatikan faktor skala peta)
HENDRIK BOBY HERTANTO
Pemilik Blog ini adalah Staff Pengajar SMA
MTA SKA. Perjalanan pendidikan, SDN
Kalak II, SMPN 2 Donorojo, SMA MTA SKA,
S1 Pend. Geografi FKIP UNS, dan S2 Ilmu
Lingkungan UNS. Di SMA MTA SKAmengampu Mata Pelajaran Geografi.
Pemilik blog ini mempunyai seorang istri
yang sekarang mengajar di Al-Azhar 28
Solo Baru.
LIHAT PROFIL LENGKAPKU
Pinguin
Blog Archive
► 2015 (3)
▼ 2014 (9)
► November (1)
► Juli (1)
▼ Mei (2)
SISTEM KOORDINAT DAN
PROYEKSI PETA
Intrusi Air Laut
► Februari (3)
► Januari (2)
► 2013 (53)
► 2012 (116)
► 2011 (292)
► 2010 (2)
► 2009 (2)
Asmaul Husna
http://geoenviron.blogspot.co.id/search?updated-min=2009-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2010-01-01T00:00:00-08:00&max-results=2http://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=YEARLY-1230796800000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/search?updated-min=2010-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2011-01-01T00:00:00-08:00&max-results=2http://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=YEARLY-1262332800000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/search?updated-min=2011-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2012-01-01T00:00:00-08:00&max-results=50http://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=YEARLY-1293868800000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/search?updated-min=2012-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00-08:00&max-results=50http://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=YEARLY-1325404800000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/search?updated-min=2013-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2014-01-01T00:00:00-08:00&max-results=50http://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=YEARLY-1357027200000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/2014_01_01_archive.htmlhttp://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=MONTHLY-1388563200000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/2014_02_01_archive.htmlhttp://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=MONTHLY-1391241600000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/2014/05/intrusi-air-laut.htmlhttp://geoenviron.blogspot.co.id/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.htmlhttp://geoenviron.blogspot.co.id/2014_05_01_archive.htmlhttp://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=close&toggle=MONTHLY-1398927600000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/2014_07_01_archive.htmlhttp://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=MONTHLY-1404198000000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/2014_11_01_archive.htmlhttp://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=MONTHLY-1414825200000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/search?updated-min=2014-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2015-01-01T00:00:00-08:00&max-results=9http://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=close&toggle=YEARLY-1388563200000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000http://geoenviron.blogspot.co.id/search?updated-min=2015-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2016-01-01T00:00:00-08:00&max-results=3http://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-peta.html?widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=toggle&dir=open&toggle=YEARLY-1420099200000&toggleopen=MONTHLY-1398927600000https://www.blogger.com/profile/11078184045199927175https://www.blogger.com/profile/11078184045199927175https://www.blogger.com/profile/11078184045199927175http://1.bp.blogspot.com/_p_HF75Qy3KA/SbYhBuhibGI/AAAAAAAAAAc/n44i7G5RH00/s1600-h/1.jpg
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
4/35
Proyeksi Peta yang umum dipakai di Indonesia
Proyeksi Polyeder
Proyeksi Polyeder adalah proyeksi kerucut normal konform. Pada proyeksi ini, setiap
bagian derajat dibatasai oleh dua garis paralel dan dua garis meridian yang masing-masing
berjarak 20′. Diantara kedua paralel tersebut terdapat garis paralel rata-rata yang disebut
sebagai paralel standar dan garis meridian rata-rata yang disebut meridian standar. Titik
potong antara garis paralel standar dan garis meridian standar disebut sebagi ‘titik . Setiap bagian
derajat proyeksi Polyeder diberi nomor dengan
dua digit angka. Digit pertama yang menggunakan angka romawi menunjukan letak garis
sedangkan digit kedua yang menggunakan angka arab menunjukangaris meridian standarnya (λ 0).
Untuk wilayah Indonesia penomoran bagian derajatnya adalah :
Paralel standar : dimulai dari I (ϕ 0 = 6°50′ LU) sampai LI (ϕ 0 =10°50′ LU)
Meridian standar : dimulai dari 1 (λ 0 =11°50′ BT) sampai 96 (λ 0 =19°50′ BT)
Proyeksi Polyeder beracuan pada Ellipsoida Bessel 1841 dan meridian nol Jakarta
(λ Jakarta =106°48′ 27′′,79 BT)
SISTEM KOORDINAT
Jika membicarakan proyeksi kita sering membicarakan Sistem Koordinat. Sistem koordinat
merupakan suatu parameter yang menunjukkan bagaimana suatu objek diletakkan dalam
koordinat. Ada tiga system koordinat yang digunakan pada pemetaan yakni :
1.Sistem Koordinat 1 Dimensi : satu sumbu koordinat
2.Sistem Koordinat 2 Dimensi.
3.Sistem Koordinat 3 Dimensi.
Kalau kita memperhatikan sebuah peta, kita akan melihat garis-garis membujur (menurun) dan
melintang (mendatar) yang akan membantu kita untuk menentukan posisi suatu tempat di muka
bumi.Garis-garis koordinat tersebut memiliki ukuran (dalam bentuk angka) yang dibuat berdasarkan
kesepakatan. Perpotongan antara garis bujur dan garis lintang yang disebut dengan koordinat peta.
Sistem Koordinat merupakan kesepakatan tata cara menentukan posisi suatu tempat di muka bumi
ini. Dengan adanya sistem koordinat, masyarakat menjadi saling memehami posisi masing-
masing di permukaan bumi. Dengan sistem koordinat pula, pemetaan suatu wilayah menjadi lebih
mudah.
.: BMKG :.
All About Geoscience
Badan Geologi - ESDM
Badan Kepegawaian Daerah Kota
Surakarta
Bakosurtanal
BATAN
BBC Indonesia
Belajar Bisnis Online
Berita Lingkungan
BIDANG PTK DIKPORA KOTA
SURAKARTA
BNPB
Bumi HijauMU
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Tengah
Dipendik Jateng
Direktorat Pembinaan PTK
DIKMEN - KEMDIKBUD RI
Dispora SKA
Dunia Astronomi
EKOPRASOJO.COM
Environment Engineering
geo_environ-twitter
Geografi FMIPA UI
Geografi UGM
Geography
Geological Dictionary
Georaphy Olimpiad
Geospasial - BNPB
GIS.com
Hendrik Boby H
Hendrik Boby Hertanto
IALHI Website
IMAHAGI
Jurnal Geologi
KASMAMTA
Kasmamta Foundation
Kasmamta-Foundation
Kebumian Indonesia
Kemdikas
Kementerian Agama RI
Kementer ian Lingkungan Hidup -
Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi - Beranda
LAPAN
Meteorologi
NASA - Home
Nasyid Terpilih
National Geographic
OneGeology
Pemanasan Global
Perpustakaa n Geografi Online
Kunjungi
http://perpustakaangeografionline.blogspot.com/http://www.pemanasanglobal.net/http://www.onegeology.org/http://www.nationalgeographic.co.id/http://nasyidterpilih.blogspot.com/http://www.nasa.gov/https://kadarsah.wordpress.com/http://www.lapanrs.com/http://www.menpan.go.id/?format=feed&type=rsshttp://www.menlh.go.id/http://www.kemenag.go.id/http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/rss.xmlhttp://www.toiki.or.id/https://kasmamtafoundation.wordpress.com/http://kasmamtafoundation.org/feed/https://kasmamta.wordpress.com/http://jurnal-geologi.blogspot.com/http://www.imahagi.com/http://www.ialhi.or.id/component/content/?view=featuredhttp://herta.blog.uns.ac.id/https://geoenviron.wordpress.com/http://inigis.com/http://geospasial.bnpb.go.id/http://www.geoolympiad.org/http://geology.com/geology-dictionary.shtmlhttp://geography.about.com/http://geo.ugm.ac.id/http://www.geografi.ui.ac.id/http://geo_environ.twitter.com/http://environment.uii.ac.id/http://ekoprasojo.com/http://duniaastronomi.com/http://www.dikpora-solo.net/http://ptkdikmen.kemdiknas.go.id/rss.xmlhttp://pdkjateng.go.id/index.php/component/content/frontpagehttp://www.pdkjateng.go.id/index.php/component/content/frontpagehttp://bumihijaumu.org/http://www.bnpb.go.id/http://ptkdikporasurakarta.blogspot.com/http://www.beritalingkungan.com/https://akublogdanfulus.wordpress.com/http://www.bbc.co.uk/indonesia/index.xmlhttp://www.batan.go.id/http://www.bakosurtanal.go.id/http://bkd.surakarta.go.id/http://www.bgl.esdm.go.id/index2.php?option=com_rss&no_html=1http://geo-smamta.blogspot.com/http://www.bmkg.go.id/
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
5/35
Saat ini terdapat dua sistem koordinat yang biasa digunakan di Indonesia, yaitu system koordinat
BUJUR- LINTANG dan sistem koordinat UTM (Universal TransverseMercator). Tidak semua
sistem koordinat cocok untuk dipakai di semua wilayah. Sistem koordinat bujur-lintang tidak cocok
digunakan di tempat-rempat yang berdekatan dengan kutub sebab garis bujur akan menjadi terlalu
pendek. Tetapi, kedua sistem koordinat tersebut cocok digunakan di Indonesia.
Sistem koordinat bujur-lintang (atau dalam bahasa Inggris disebut Latitude-Longitude), terdiri dari
dua komponen yang menentukan, yaitu :
1. Garis dari atas ke bawah (vertikal) yang menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan
bumi, disebut juga garis lintang (Latitude).
2. Garis mendatar (horizontal) yang sejajar dengan garis khatulistiwa, disebut juga garis bujur
(Longitude).
Sistem Koordinat UTM (Universal Transverse Mercator)
Koordinat Universal Transverse Mercator atau biasa disebut dengan UTM, memang tidak terlalu
dikenal di Indonesia karena lebih sering menggunakan koordinat bujur-lintang.
Pembagian Zona Dalam Koordinat UTM
Seluruh wilayah yang ada di permukaan bumi dibagi menjadi 60 zona bujur. Zona 1 dimulai dari
lautan teduh (pertemuan antara garis 180 Bujur Barat dan 180 Bujur Timur), menuju ke timur dan
berakhir di tempat berawalnya zona 1. Masing-masing zona bujur memiliki lebar 6 (derajat) atau
sekitar 667 kilometer. Garis lintang UTM dibagi menjadi 20 zona lintang dengan panjang masing-
masing zona adalah 8 (derajat) atau sekitar 890 km. Zona lintang dimulai dari 80 LS - 72 LS diberi
nama zona C dan berakhir pada zona X yang terletak pada koordinat 72 LU - 84 LU. Huruf (I) dan
(O) tidak dipergunakan dalam penamaan zona lintang. Dengan demikian penamaan setiap zona
UTM adalah koordinasi antara kode angka (garis bujur) dan kode huruf (garis lintang). Sebagai
contoh kabupaten Garut terletak pada zona 47M dan 48M, Kabupaten Jember terletak di zona
49M.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Koordinat UTM
Berikut ini adalah beberapa kelebihan koordinat UTM :
Proyeksinya (sistem sumbu) untuk setiap zona sama dengan lebar bujur 6 .
Transformasi koordinat dari zona ke zona dapat dikerjakan dengan rumus yang sama untuk
setiap zona di s eluruh dunia.
Penyimpangannya cukup kecil, antara... -40 cm/ 1000m sampai dengan 70 cm/ 1000m.
Setiap zona berukuran 6 bujur X 8 lintang (kecuali pada lintang 72 LU-84 LU memiliki
ukuran 6 bujur X 12 lintang).
2. Macam-macam Proyeksi peta
1. Berdasarkan sifat asli yang dipertahankan
a. Proyeksi Ekuivalen adalah luas daerah dipertahankan sama, artinya luas di atas peta samadengan luas di atas muka bumi setelah dikalikan skala.
b. Proyeksi Konform artinya bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta dipertahankan sama
dengan bentuk aslinya.
c. Proyeksi Ekuidistan artinya jarak-jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi setelah
dikalikan skala.
2. Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetris
a. Proyeksi Normal, apabila sumbu simetrisnya berhimpit dengan sumbu bumi.
b. Proyeksi Miring , apabil a sumbu simetrinya membentuk sudut terhadap sumbu bumi.
c. Proyeksi Transversal, apabila sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu bumi atau terletak
di bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga Proyeksi ekuatorial.
3. Berdasarkan bidang asal proyeksi yang digunakan
a. Proyeksi Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai
bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu titik.
Untuk memperjelas silahkan perhatikan lagi gambar 03.5.
Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub dengan menempatkan titik kutub pada titik pusat
proyeksi.
Perubahan Iklim
PSMA
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Balitbang Kemdikbud
Pusat Sumber Belajar SMA
Satellite Images and Geospatial
Seaga
SMA MTA Surakarta
Sutanto A
TOIKI
UNIVET
www.geografi.ums.ac.id/
www.pend-geografi.ums.ac.id
Yasin Yusuf
Ya Allah ya tuhanku, Seandainya telah
engkau ciptakan dia untuk diriku. Maka
Satukanlah hatinya dengan hatiku.
Titipkanlah kebahagian di antara kamiagar kemesraan itu abadi dan takkan
pernah berhenti .Ya Allah, yang maha
mengasihi. Seiring waktu berjalan tiada
henti, Bimbinglah kami melayari hidup
ini menuju Kebahagiaan yang abadi.
Memory di Olgenas 2011
Geosience
http://adiwidget.blogspot.com/http://adiwidget.blogspot.com/http://id-id.facebook.com/people/Hendrik-Boby-Hertanto/100001002623932http://inigeonews.blogspot.com/http://www.pend-geografi.ums.ac.id/http://www.geografi.ums.ac.id/http://veteranbantara.ac.id/index.php?option=com_content&view=frontpagehttp://www.toiki.or.id/http://sutanto.staff.uns.ac.id/http://www.smamta-ska.sch.id/http://seaga.webnode.com/archive/news/http://www.satimagingcorp.com/http://www.psb-psma.org/rss.xmlhttp://puskurbuk.net/web/component/content/frontpage.htmlhttp://www.siswapsma.org/http://www.perubahaniklim.net/
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
6/35
Ciri-ciri Proyeksi Azimuthal:
a. Garis-garis bujur sebagai g aris lurus yang berpusat pada kutub.
b. Garis lintang digambarkan dalam bentuk lingka ran yang kons entris mengelilingi kutub.
c. Sudut antara garis bujur yang satu dengan lainnya pada peta besarnya sama.
d. Seluruh permukaan bumi jika digambarkan dengan proyeksi ini akan berbentuk
lingkaran.
Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:
a. Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub.
b. Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.c. Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara
kutub dan ekuator.
Untuk memperjelas pemahaman, perhatikan gambar berikut ini!
Khusus proyeksi Azimut Normal cocok untuk memproyeksikan daerah kutub.
Perhatikan gambar berikut ini!
Karena proyeksi Azimuthal paling tepat untuk menggambarkan kutub, maka penggambaran kutub
melalui proyeksi ini dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1. Proyeksi GnomonikPada proyeksi ini pusat proyeksi terapat di titik pusat bola bumi. Ekuator tergambar hingga tak
terbatas. Lingkaran paralel berubah ke arah luar mengalami pembesaran yang cepat dan
ekuator tidak mampu digambarkan karena pembesaran tak terhingga tadi. Pada daerah lintang
45° akan mengalami pembesaran 3 kali.
2. Proyeksi A zimuthal Stereografik
Titik sumber proyeksi di kutub berlawanan dengan titik singgung bidang proyeksi dengan
kutub bola bumi. Jadi jarak antara lingkaran paralel tergambar semakin membesar ke arah
luar.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini!
3. Proyeksi Azimuthal Orthografik
Proyeksi ini menggunakan titik yang letaknya tak terhingga sebagai titik sumber proyeksi.
Akibatnya sinar proyeksinya sejajar dengan s umbu bumi.
Lingkaran paralel akan diproyeksikan dengan keliling yang benar atau ekuidistan. Jarak
antara lingkaran garis lintang akan semakin mengecil bila semakin jauh dari pusat.b.
Proyeksi Kerucut (Conical Projection), Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garisgaris
meridian dan paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok
untuk memproyeksikan daerah lintang tengah (miring). Proyeksi ini memiliki paralel
melingkar dengan meridian berbentuk jari-jari. Paralel berwujud garis lingkaran sedangkan
bujur berupa jari-jari. Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan globe pada
kerucut yang menyinggung atau memotong globe kemudian di buka, sehingga bentangnya
ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah
daerah di lintang 45°.
Proyeksi kerucut dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1. Proyeksi kerucut normal atau standar
Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel (Paralel
Standar).
2. Proyeksi Kerucut Transversal
Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi tegak lurus.
3. Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)
Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk miring.
Dari gambar
tersebut dapat
dikemukakan ciri-
ciri proyeksi
kerucut antara
lain:
1. Semua garis
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
7/35
bujur merupakan
garis lurus dan
berkonvergensi
di kutub.
2. Garis lintang
merupakan
suatu busur
lingkaran yang
konsentris
dengan titik
pusatnya adalah
salah satu kutub
bumi.
3. Tidak dapat
menggambarkan
seluruh
permukaan bumi
karena salah
satu kutub bumi
tidak dapat
digambarkan.
4. Seluruh proyeksi
tidak merupakan
satu lingkaran
sempurna,
sehingga baik
untuk
menggambarkan
daerah lintang
rendah.
c. Proyeksi Silinder atau Tabung
Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi
yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung
bola bumi.
Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung
khatulistiwa, maka semua garis paralel merupakan garis
horizontal dan semua garis meridian merupakan garis lurus vertikal.
Penggunaan
proyeksi silinder
mempunyai
beberapa
keuntungan yaitu:
1. Dapat
menggambarkan
daerah yang
luas.
2.Dapat
menggambarkan
daerah sekitar
khatulistiwa.
3. Daerah kutub
yang berupa titik
digambarkan
seperti garis
lurus.
4.Makin
mendekati
kutub, makin
luas wilayahnya.
Jadi keuntungan
proyeksi ini yaitu
cocok untuk menggambarkan
daerah ekuator,
karena ke arah
kutub terjadi
pemekaran garis
lintang.
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
8/35
Proyeksi Azimuthal, proyeksi kerucut
(conical) dan proyeksi silinder
(cylindrical) termasuk kelompok proyeksi
murni. Penggunaan jenis proyeksi-
proyeksi murni ini sanga t terbatas.
Nah sampai di sini apakah Anda telah
memahami uraian di atas? Bila belum
ulangi sekali lagi membaca uraian materi
di atas dan cobalah menggambarkansetiap jenis proyeksi!
d. Proyeksi Gubahan (Proyeksi Arbitrary)
Proyeksi-proyeksi ini dipergunakan untuk
menggambarkan peta-peta yang kita
jumpai sehari-hari, merupakan proyeksi
atau rangka peta yang diperoleh secara
perhitungan.
Contoh-contoh proyeksi gubahan antara
lain:
1. Proyeksi Bonne (Equal Area) Sifat-
sifatnya sama luas. Sudut dan jarak
benar pada meridian tengah dan pada
paralel standar. Semakin jauh dari
meridian tengah, bentuk menjadi
sangat terganggu. Baik untuk
menggambarkan Asia yang letaknya di
sekitar khatulistiwa.
2. Proyeksi Sinusoidal
Pada proyeksi ini menghasilkan sudut
dan jarak sesuai pada meridian tengah
dan daerah khatulistiwa sama luas.
Jarak antara meridian sesuai, begitu
pula jarak antar paralel. Baik untuk
menggambar daerah-daerah yang kecil
dimana saja. Juga untuk daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh
dari khatulistiwa. Proyeksi ini sering
dipakai untuk Amerika Selatan,
Australia dan Afrika.
3. Proyeksi Mercator
Proyeksi Mercator merupakan proyeksi
silinder normal konform, dimana
seluruh muka bumi dilukiskan pada
bidang silinder yang sumbunya
berimpit dengan bola bumi, kemudian
silindernya dibuka menjadi bidangdatar.
Sifat-sifat proyeksi Mercator yaitu:
a. Hasil proyeksi adalah baik dan betul
untuk daerah dekat ekuator, tetapi
distorsi makin membesar bila makin
dekat dengan kutub.
b.
Interval jarak antara meridian
adalah sama dan pada ekuator
pembagian vertikal benar menurut
skala.
c.
Interval jarak antara paralel tidak
sama, makin menjauh dari ekuator,
interval jarak makin membesar.
d. Proyeksinya adalah konform.
e.
Kutub-kutub tidak dapat
digambarkan karena terletak di
posisi tak terhingga.
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
9/35
Untuk selanjutnya kapan masing-masing proyeksi itu dipakai? Jawabannya begini!
Kalau yang akan digambarkan itu antara lain:
1. Seluruh Dunia
a. Dalam dua belahan bumi: pakai Proyeksi Zenithal Kutub.
b. Peta-peta statistika (penyebaran penduduk, hasil pertanian dsb.): pakaila h Mollweide.
c. Arus laut, iklim : pakai Mollweide atau Gall.
d. Navigasi dengan arah kompastetap : pakai Mercator.
e. Navigasi dengan jarak terpendek yaitu melalui lingkaran besar : pakai Gnomonik.
2. Daerah Kutub Gunakan proyeksi Zenithal sa ma jarak.
3. Daerah belahan bumi sebelah selatan, gunakan:
a. Sinusoidal
b. Bonne
4. Untuk daerah yang lebar ke samping dan terletak tidak jauh dari khatulistiwa: pilih salah satu
dari proyeksi jenis kerucut.
5. Untuk daerah yang membujur pipih Utara-Selatan dan terletak tidak jauh dari khatulistiwa
maka pilih Proyeksi Bonne.
4. Proyeksi Mollw eide
Pada proyeksi ini sama luas untuk berubah di pingg ir peta. 5. Proyeksi Gall
Sifatnya sama luas, bentuk sanga t berbeda pada lintang -lintang yang mendekati kutub. 6. Proyeksi
Homolografik (Goode)
Sifatnya sama luas. Merupakan usaha untuk membetulkan kesalahan yang terjadi pada
proyeksi Mollweide. Baik untuk menggambarkan penyebaran
Digitasi Peta Secara Otomatis di Arcgis
Mungkin anda sudah mengenal software digitasi peta secara otomatis
macam RasterVect ataupun Raster2Vector. Sekali lagi, saya mempromosikan piranti lunak GIS
dan mapping tercanggih saat ini; ESRI ArcGIS, untuk melakukan operasi yang sama, digitasi
otomatis tanpa kita kudu klak-klik tanpa henti. Kini, anda bisa menghemat tenaga dan
menghindari jari telunjuk anda menjadi tremor!
Aktifkan ArcMap dari menu Start> All Programs> ArcGIS> ArcMap. Dari View, tekan Add
Data. Pilih file gambar raster yang akan di-scan. Setelah muncul jendela Add Data, misalnya
yang akan dipanggil adalah peta.bmp. janga n langs ung di-klik, lalu Add. dalam hal ini, yang
musti kita lakukan adalah dengan klik ganda file peta.bmp hingga kita bisa ‘masuk’ dalam file
raster tersebut, dan menemukan band RGB atau Band_1, 2 dan 3. Misalnya, yang akan kita pilih
adalah Band_1, tinggal klik sekali, lalu tekan Add, atau klik ganda pada file Band_1. Tidak ada
pengaruh signifikan untuk kita pilih band 1, 2 atau 3. singkatnya, semua sama.
Pastikan anda sudah mengaktifkan ekstensi ArcScan, yaitu dari menu Tools> Extensions…
>ArcScan. Beri tanda centang (V), lalu klik Close
Klik pada sembarang tempat kosong di menu bar atau button bar, lalu dari list yang ada,
pilih ArcScan
Sekarang toolbar ArcScan sudah muncul, akan tetapi menu Vectorization tetap belum aktif. Hal
ini disebabkan karena belum ada ‘shapefile’ atau fitur yang akan digunakan sebagai lokasi tujuan
atau lokasi penyimpanan hasil scanning. Karena itu, kita juga harus menampilkan shapefile yang
akan dijadikan sebagai lokasi penyimpanan hasil scanning. Dari tombol Add Data, dalam contoh
ini kita panggil scanning.shp
Apa s ekarang menu Vectorization pada toolbar ArcScan sudah aktif? belum. Sekarang kita perlu
mengatur shapefile scanning dalam mode editing, yaitu dari toolbar Editor, tekan drop-down
menu Editor, lalu pilih Start Editing. maka menu-menu pada toolbar ArcScan akan menjadi
aktif.
Dari menu Vectorization, pilih sub-menu Generate features hingga muncul jendela Generate
Features. Di bawah tulisan Choose the line layer to add the centerlines to: , akan muncul
shapefile dimana kita bisa jadikan target untuk penyimpanan hasil scanning. Anda bisa langsung
menge-klik OK , maka hasil scanning akan muncul di shapefile scanning.shp. Sekarang dari
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
10/35
menu Editor, pilih sub-menu Stop Editing. Anda akan ditanya apakah anda ingin menyimpan
hasil editing (Do you want to save your edits?), pilih Yes.
Mengkonversi hasil di gitasi otomat menjadi fitur poligon
Apabila a nda tidak h anya sekedar mengingi nkan scannin g dalam bentuk topologi line, akan tetapi
anda menginginkan hasil dalam bentuk topologi poligon, maka yang perlu anda lakukan sekarang
adalah menambahkan shapefile kosong dengan tipe poligon sebagai lokasi atau target
penyimpanan hasil konversi topologi garis menjadi poligon, dalam contoh ini, kita panggil
shapefile bertopologi poligon dengan nama fromline.shp.
Ubah mode editing dari menu Editor> Start Editing
Klik di sembarang tempat kosong di menu bar atau tool bar, lalu dari list yang ada, pilih Topology ,
sehingga berikutnya akan muncul toolbar Topology .
Gunakan tool panah Edit Tool untuk menyeleksi seluruh bagian yang akan dikonversi menjadi
topologi poligon, dengan cara membuat seleksi dengan bentuk kotak melingkup keseluruhan fitur
dari shapefile scanning.shp..
Setelah seluruh bagian yang akan dikonversi terseleksi, maka tombol Construct Feature akan
menjadi aktif. Tinggal klik tombol tersebut, dan jangan lupa dari toolbar Editor, pada opsi Target:,
yang anda pilih adalah shapefile topologi poligon yang akan anda jadikan sebagai target/lokasi
penyimpanan hasil konversi. Berikutnya akan muncul jendela Construct Features, dimana akanada kolom isian Cluster Tolerance:, dan adapula Construction Options. Pada Construction
Options, ada tiga opsi yang bisa anda pilih:
(1) Create new polygon from selected features
Opsi ini secara otomatis akan langung membuat fitur poligon tanpa mempedulikan apakah dalam
fitur yang akan dijadikan sebagai wadah sudah memiliki fitur atau masih kosong.
(2) Create new polygons (considering existing features in target layer)
Untuk opsi ini, apabila layer target sudah memiliki fitur, maka poligon akan ditambahkan ke dalam
fitur yang sudah ada, sehingga apabila fiturnya saling bertampalan, maka secara otomatis fitur dari
polyline milik layer scanning dan fitur poligon yang sudah ada pada shapefile fromline akan saling
diintersect, sehingga akan terbentuk poligon yang merupakan gabungan dari fitur poligon yang
sudah ada dengan fitur hasil konversi yang sudah ter-construct alias tidak ada poligon yang saling
betumpukan karena sudah terintersect.
(3) Split existing features in target layer using selection
Untuk opsi ini, fitur poligon yang ada pada layer target akan di-split menggunakan garis-garis yang
membentuk fitur scanning.
Karena shapefile target kita masih kosong, maka opsi yang terpilih adalah Create new polygon
from selected features. Selanjutnya klik OK . Sekarang layer fromline anda sudah memiliki fitur
berbentuk poligon. dari menu Editor, pilih Stop Editing, lalu simpan perubahan yang sudah anda
lakukan.
Tutorial ini saya praktikkan dengan menggunakan piranti lunak ESRI ArcGIS 9.2, dengan
kontribusi dari rekan saya; Bang Satrio. Saya dulu ‘tidak sengaja’ menemukan fasilitas ini dengan
menggunakan program ESRI ArcGIS versi 9.0, dan dari pengamatan saya, operasi scanning ini
hanya bisa dilakukan dengan syarat bahwa file raster yang ditampilkan hanya memiliki 2 warna,
yaitu hitam dan putih. Saya sedikit lupa dengan langkah yang harus dilakukan pada ESRI ArcGIS
9.0, tapi secara garis besar tidak jauh beda dengan tutorial ini.
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan s kala tertentu melalui suat
proyeksi. Peta bisa disaj ikan dalam berbagai ca ra yang berbeda, mulai dari peta konvensional yan
hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Kalau Anda bertanya kapan peta mulai ada dan di
manusia? Jawabannya adalah peta mulai ada dan digunakan manusia, sejak manusia m
penjelajahan dan penelitian. Wala upun masih dalam bentuk yang sang at sederhana yaitu dalam bent
mengenai lokas i s uatu tempat.
Pada awal abad ke 2 (87M -150M), Claudius Ptolomaeus mengemukakan mengenai penting
Kumpulan dari peta-peta karya Claudius Ptolomaeus dibukukan dan diberi nama “Atlas Ptolomaeus”. I
membahas mengenai peta adalah kartografi. Sedangkan orang ahli membuat peta disebut kartografer.
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
11/35
Cantino Planisphere map
Peta bisa menjadi petunjuk bagi pelancong/wis atawan, atau menjelaskan dunia dengan menyerta
informasi geografi khusus. Peta juga dapat mengundang eksplorasi. Sebagai contoh, peta berwar
Marquases dengan pelabuhan yang eksotik seperti Hakapehi di Nuku Niva mungkin kedengaran men
seseorang. Dengan kata lain, peta yang berisi banyak detail yang menarik dari suatu daerah/wila
menggoda/menarik orang l ain ke w ilayah tersebut.
Berdasarkan penggunaannya peta dapat di bagi menjadi peta dasar dan peta tematik. Peta dasar
digunakan untuk membuat peta turunan dan perencanaa n umum maupun pengembangan suatu wila
dasar umunya menggunakan peta topografi. Peta tematik adalah peta yang terdiri dari satu atau beber
dengan informasi yang lebih dalam/detail. Peta tematik juga dapat menunjukkan hampir se
informasi yang beragam dari satu tempat ke tempat lain.
Berdasarkan skala peta dpt dibagi menjadi: Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala
100 sampai 1 : 5.000, Peta skala besar adalah peta dengan skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000, P
sedang adalah peta dengan skala 1 : 250.000 sampai 1: 500.000 dan Peta skala kecil adalah peta den
1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih.
Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut: Menunjukkan posisi atau lokasi suatu
permukaan bumi, Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaa
Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, nega ra, g unung, sunga i dan bent
lainnya. Membantu peneliti sebelum melakukan s urvei untuk mengetahui kondisi daerah yang a ka
Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah. Alat anal isis untuk mendapatkan suatu kesimpu
untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan. Alat untuk mempelajari hubungan timbal-bali
fenomena-fenomena (gejala-g ejala) geografi di permukaan bumi.
Adapun komponen-komponen dari peta adalah :
1. Isi peta => Isi peta menunjukan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada
peta. Ka lau ide yang disa mpaikan tentang perbedaan curah hujan, isi peta tentunya berupa is ohyet
2. Judul peta => Judul peta harus mencerminkan isi peta. Isi peta berupa isohyet, tentu judul petanya
“Peta Distribusi Curah Hujan”, dan sebagainya.
3. Sekala peta dan Simbol Arah => Sekala sangat penting dicantumkan untuk melihat tingkat keteli
kedetailan objek yang dipetakan. Sebuah belokan sungai akan tergambar jelas pada peta
dibandingkan dengan pada peta 1:50.000 misalnya. Kemudian bentuk-bentuk pemukiman akan l
dan detail pada sekala 1:1 0.000 dibandingkan peta sekala 1 :50.000. Simbol arah dicantumka
tujuan untuk orientasi peta. Arah utara lazimnya mengarah pada bagian a tas peta. Kemudian berb
letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta nyaman dibaca dengan tidak membolak-balik pe
dari itu, arah juga penting sehin gga s i pemakai dapat dengan mudah mencocokan objek di pet
objek sebenarnya di lapangan.
4. Legenda atau Keterangan => Agar pembaca peta dapat dengan mudah memahami i si peta, seluru
dalam isi peta harus dijelaskan dalam legenda atau keterangan.
5. Inzet dan Index peta => Peta yang dibaca ha rus diketahui dari bagian bumi sebelah mana a
dipetakan tersebut. Inzet peta merupakan peta yang diperbersar dari bagian belahan bumi. Sebaga
kita mau memetakan pulau Jawa, pulau Jawa merupakan bagian dari kepulauan Indonesia yan
Sedangkan index peta merupakan sistem tata letak peta, dimana menunjukan letak peta yang bers
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
12/35
terhadap peta yang la in di s ekitarnya.
6. Grid => Dalam selembar peta sering terlihat dibubuhi semacam jaringan kotak-kotak atau g ri
Tujuan grid adalah untuk memudahkan penunjukan lembar peta dari sekian banyak lembar peta d
memudahkan penunjukan letak sebuah titik di atas lembar peta.
7. Nomor peta => Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan j umlah besar dan seluruh le
terangkai dalam satu bagian muka bumi.
8. Sumber/Keterangan Riwayat Peta => Sumber ditekankan pada pemberian identitas peta, meliputi
peta, percetakan,sistem proyeksi peta, penyimpangan deklinasi magnetis, tangg al/tahun pengamb
dan tanggal pembuatan/pencetakan peta, dan lain sebagainya yang memperkuat identitas penyus
yang dapat dipertanggungjawa bkan.
Secara umum, proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari cara pemindahan
data topografi dari permukaan Bumi ke atas permukaanpeta.
Proyeksi peta menurut jenis bidang proyeksi dibedakan :
1. Proyeksi bidang datar / Azimuthal / Zenithal
2. Proyeksi Kerucut
3. Proyeksi Silinder
Proyeksi peta menurut kedudukan bidang proyeksi dibedakan :
1. Proyeksi normal
2. Proyeksi miring
3. Proyeksi transversal
Proyeksi peta menurut jenis unsur yang bebas distorsi dibedakan :
1. Proyeksi conform, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya sudut
2. Proyeksi equidistant, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya panjang jarak
3. Proyeksi equivalent, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya luas suatu
daerah pada bidang lengkung
Peta Jenis Tanah Bali
Pulau Bali sebagian besar merupakan daerah pegunungan dan perbukitan yangmeliputi hampir 85 % dari luas wilayah seluruhnya. Relief Pulau Bali merupakan rantai
pegunungan yang membentang dari barat ke timur. Selain itu Pulau Bali merupakan
pulau yang relatif memanjang, dari arah barat ke timur. Sebagian besar terbentuk
dan tersusun oleh batuan vulkanik yang terbentuk dari kegiatan gunung api kuarter,
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Equivalent&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Equidistant&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Conform&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Distorsi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transversal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Silinderhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerucuthttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zenithal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Azimuthal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Petahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumi
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
13/35
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
14/35
dan menganalisa data. Applikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun
juga bertambah dari jenis keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi GIS kedepannya
mengarah kepada applikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS . Hal ini disebabkan karena
pengembangan applikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang besar dalam
kaitannya dengan geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya peta online sebuah kota dimana
pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan secara online melalui jaringan
intranet/internet tanpa mengenal batas geografi penggunanya. Secara umum Sistem Informasi
Geografis dikembangkan berdasarkan pada prinsip input/masukan data, managemen, analisis dan
representasi data.
Applikasi berada disisi client yang berkomunikasi dengan Server sebagai penyedia data melalui web
Protokol seperti HTTP ( Hyper Text Transfer Protocol ). Applikasi seperti ini bisa dikembangkan
dengan web browser (Mozzila Firefox, Opera, Internet Explorer, dll). Untuk menampilkan dan
berinteraksi dengan data GIS, s ebuah browser membutuhkan Pug-In atau Java Appl et atau bahkan
keduanya. Web Server bertanggung jawab terhadap proses permintaan dari client dan mengirimkan
tanggapan terhadap respon tersebut. Dalam arsitektur web, sebuah web server juga mengatur
komunikasi dengan server side GIS Komponen. Server side GIS Komponen bertanggung jawab
terhadap koneksi kepada database spasial seperti menterjemahkan query kedalam SQL dan
membuat representasi yang diteruskan ke server. Dalam kenyataannya Side Server GIS Komponen
berupa software libraries yang menawarkan layanan khusus untuk analis is spasial pada data.
Selain komponen hal lain yang juga sangat penting adalah aspek fungsional yang terletak di sisi
client atau di server.
Manajemen Data
Untuk melakukan menajeman data geografis paling tidak dibutuhkan sebuah DBMS ( Databese
Management System). Pemodelan berorientasi objek menjadi s angat dibutuhkan karena pemodelan
basisdata relational tidak mampu melakukan penyimpanan data spasial. Pada analis is spasial
system manajemen database memberikan beberapa keragaman. Ada beberapa keragaman applikasi
yang dapat digunakan sebagai database seperti Oracle Spatial, PostgreSQL, Informix, DB2, Ingres
dan yang paling popular saat ini adalah MySQL.
Mendesain GUI
Untuk berinteraksi, berkomunikasi dan mendapatkan informasi perlu dirancang sebuah Graphical
User Int erface (GUI). GUI berinteraksi langsung dengan user. Karena informasi geografis biasanya
sangat kompleks maka akan ditemui banyak kesulitan dalam pengarsipannya. Menciptakan aspek
Dunia Virtual menjadi hal penting dalam mendesain GUI. Karakteristik untuk menciptakan dunia
virtual adalah Level of Detail (LOD).
Algoritma khusus dibutuhkan untuk mampu menampilkan se-invisible mungkin tampilan.
Penggunaan PHP dan VRML (Virtual Reality Modeling Language) adalah sebuah ideal
perancangan GUI untuk applikasi Web GIS. PHP menjadi bahasa yang paling popular untuk
menciptakan web dinamis pada saat ini. VRML dikenalkan oleh Konsorsium Web3D untuk
menghasilkan tampilan peta in teraktif dalam web.
Detail Proses
Objek Geo Spasial terdiri dari informasi data spasial dan data non spasial. Informasi Spasial dapat
divisualisasikan dengan mengkonversinya VRML dan data non Spasial ditampilkan secara dinamis
di halaman HTML. Gambar berikut menunjukkan proses request data standart. Request memanggil
desain dari PHP yang berinteraksi dengan database. Setelah menerima respon system mengikuti
alur seperti pada gambar.
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
15/35
Contoh Pemanfaatan Web GIS
Ketika terjadi Tsunami di Aceh bukti kehebatannya baru dapat kita analisa jika sudah ditampilkan
kedalam bentuk peta. Gambar tersebut dapat memberikan banyak arti dan informasi lebih jika
dilengkapi dengan data-data yang akurat.
BAB I
PERKEMBANGAN WEB GIS
Teknologi GIS (Georaphic Information System) telah berkembang pesat. Saat ini telah dikenal
istilah-istilah Desktop GIS, WebGIS, dan Database Spatial yang merupakan wujud perkembangan
teknologi Sistem Informasi Geografis, untuk mengakomodir kebutuhan solusi atas berbagai
permasalahan yang hanya dapat dijawab dengan tekhnologi GIS ini.
Saat ini ada beberapa teknologi yang dapat digunakan untuk membangun sistem WebGIS. Salah
satu yang paling populer adalah MapServer, yang menggunakan konsep Open Source. Sedangkan
untuk pilihan teknologi Database Spatial, PostgreSQL merupakan pilihan database Open
Source yang paling populer, dengan dukungan ekstensi s patial yang bernama POSTGIS.
BAB II
SUMBER DAYA LUNAK WEB GIS
ALOV
WebGIS, sudah banyak yang tahu “binatang” apakah ini. Membuatnyapun sudah bukan masa lah
lagi dengan semakin banyaknya pengembang perangkat lunak khusus pendukung. Modal yang
diperlukan untuk membangun ini dari puluhan juta sampai yang hanya modal warnet dan rajin
berselancar di web dalam rangka mendapatkan versi opensource-nya…
Salah satu engine webgis berbasis java (applet), dan opensource, adalah ALOV Map. Beberapa
pengenalan Alov sudah pernah tertulis pada beberapa waktu lalu, antara la in:
ALOV Map (berikutnya disebut ALOV) adalah aplikasi WebGIS portabel berbasis Java® yang
digunakan untuk publikasi data vektor dan raster di Internet. Juga untuk penampilan interaktif pada
web browser. ALOV mendukung arsitektur penyajian yang c ukup kompleks, n avigasi yang baik dan
dapat bekerja dengan multi layer, peta-peta tematik, mendukung taut (hyperlink) dan juga data
atribut.
ALOV adalah hasil dari proyek kerjasama antara ALOV Software dan Archeological Computing
Laboratory , University of Sydney, Australia. ALOV dibangun dengan bahasa Java dan dikemas
dalam Applet. Sebagai penghubung antara HTML ( Hypertext Markup Language, bahasa
pembangun halaman web) dan proses di dalam Applets digunakan bahasa XML ( Extensible
Markup Language).
Paket ALOV dapat di-download melalui situs www.a lov.org.
MAP SERVER
MapServer merupakan salah satu aplikasi pemetaan online (web GIS) yang dikembangkan oleh
Universitas Minnesota, NASA, dan Departemen Sumber Daya
Alam Minnesota (Minnesota Departemen of Natural Resources). MapServer merupakan aplikasi
open source yang berarti dapat didistribusikan dengan gratis disertai dengan sumber kode
pemrograman apabila ingin mengembangkan lebih lanjut. MapServer dapat dijalankan pada
beberapa sistem operasi yaitu Unix/Linux, MacOS dan Win dows.
Paket MapServer dapat di-download melalui situs www.mapserver.org
WebGIS Simpotenda
Webgis Simpotenda menyajikan data unggulan potensi daerah seperti pendidikan, kesehatan,
pertanian, kehutanan, dll. WebGIS Siptomenda dapat digunakan untuk mendesain, mengelola dan
menyajikan data bereferensi geografis atau peta dalam mendukung pengambilan keputusan.
http://www.mapserver.org/http://www.alov.org/http://www.xml.com/http://www.archaeology.usyd.edu.au/acl/index.htmlhttp://www.alovsoft.com/http://hartanto.wordpress.com/2006/01/02/gis-dan-webgis/
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
16/35
Paket WebGIS Simpotenda dapat di-download melalui situs www.w ebgis.indonetwork.or.id
MS4W
Di dalamnya sudah menyatu aplikasi Apache Web Server, PHP, Map Server dan berbagai library
yang dibutuhkan untuk membangun sistem WebGIS. Ada dua buah versi yang MS4W yang dapat
didownload, versi 1.x dan versi 2.x .Akan tetapi jika kita hendak menggunakan framework
chameleon, lebih baik pilih MS4W versi 1.x (yang digunakan saat ini adalah versi 1.6) karena
Chameleon belum mendukung secara sempurna PHP5 pada paket MS4W versi 2.x.
Paket MS4W dapat di-download melalui situs www.maptools.org
BAB III
POTENSI PENGGUNAAN WEB GIS
Dalam penggunaan Web GIS sangat berpotensi sekali untuk perkembangan geografis di dunia.
Terutama untuk penghasilan perorangan atau sebuah perusahaan yang mengelola Web GIS. Hal ini
dapat dilihat dari kegunaan Web GIS tersebut. Misalnya membuat Web GIS untuk pemetaan
populasi hewan, dan pihak organisasi perlindungan hewan tersebut dapat menggunakan produk
yang telah dibuat. Dengan itu kita dapat menambah pendapatan
KARTOGRAFI
Kartografi adalah ilmu dan teknik pembuatan peta (Prihandito, 1989).Proses
kartografi adalah proses grafis sampai sebuah gambar manjadi peta yang terlihat
informatif (map composition).
Bahan Kartografi
adalah s
emua bahan yang secara keseluruhan atau sebagian menggambarkan bumi
atau benda angkasa dalam semua skala, termasuk peta dan gambar rencana
dalam 2 dan 3 dimensi; peta penerbangan, pelayaran, dan angkasa; bola petabumi; diagram balok; belahan; foto udara, satelit, dan foto ruang angkasa; atlas;
gambar udara selayang pandang, dan sebagainya
Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari
pembuatan peta disebut kartografi.
Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang
sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.
Menurut ICA(International Cartographic Association), yang dimaksud peta adalah gambaran unsure-
unsur permukaan bumi (yang berkaitan dengan permukaan bumi ) dan benda-benda diangkasa.
Menurut Erwin Raiz, peta merupakan gambaran konvesional permukaan bumi yang terpencil Dn
kenampakannya terlihat dari atas dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelasnya. Gambaran
konvesional dalah gambaran yang sudah umium dan sudah diatur dengan aturan tertentu yang diakui
umum.
Menurut Soetarjo Soerjosumarmo, peta adalah lukisan dengan tinta dari seluruh atau sebagian
permukaan bumi yang diperkecil denagn perbandingan ukuran yang disebut skala atau kadar.
Banyak sekali definisi tentang peta, tetapi pada da sarnya hakekat peta adalah
1. Peta adalah alat peraga.
2. Melalui alat peraga itu, seorang penyusun peta ingin menyampaikan idenya kepada orang lain.
3. Ide yang dimaksud adalah hal-hal yang berhubungan dengan kedudukannya dalam ruang. Ide
tentang gambaran tinggi rendah permukaan bumi suatu daerah melahirkan peta topogafi, ide
gambaran penyebaran penduduk (peta penduduk), penyebaran batuan (peta geologi),penyebaran
jeni s tana h (p eta tan ah atau soil map), pe nyebara n cu rah huja n (peta huja n) d an sebaga inya yang
menyangkut kedudukannya dalam ruang.
4. Dengan cara menyajikannya kedalam bentuk peta, diharapkan si penerima ide dapat dengan
cepat dan mudah memahami atau memperoleh gambaran dari yang disajikan itu melalui matanya.
Syarat peta
Setelah memahami benar-benar hakekat dari peta, tidaklah sulit untuk kemudian menelaah apa yang
http://id.wikipedia.org/wiki/Atlashttp://id.wikipedia.org/wiki/Skalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kartografihttp://www.maptools.org/http://www.webgis.indonetwork.or.id/
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
17/35
sebenarnya diperlukan sebagai syarat dari peta yang baik. Syarat peta yang baik mestinya :
1. Peta tidak boleh membingungkan
2. Peta harus dengan mudah dapat dimengerti atau ditangkap maknanya oleh si pemakai peta.
3. Peta harus memberikan gambaran yang sebenarnya. Ini berarti peta itu harus cukup teliti sesuai
dengan tujuannya.
4. Karena peta itu dinilai melalui penglihatan (oleh mata), maka tampilan peta hendaknya sedap
dipandang (menarik, rapih dan bersih).
Usaha memenuhi persyaratan peta
Supaya peta tidak membingungkan, peta dilengkapi dengan :
1. Keterangan atau legenda;
2. Sekala peta;
3. Judul peta (apa isinya);
4. Bagian dunia mana.
Supaya mudah dimengerti atau ditangkap maknanya, digunakan :
1. Tata warna;
2. Simbol (terutama pada peta tematik);
3. Proyeksi.
Sebuah peta harus teliti. Sehubungan dengan itu, perlu diingatkan bahwa tingkat ketelitian harus
disesuaikan dengan tujuan peta dan jenis peta, serta kesanggupan sekala peta itu dalam menyatakan
ketelitian. Sebagai contoh :
1. Jenis peta : Peta Penggunaan Tanah
2. Tujuan peta : Memperlihatkan bentuk-bentuk pemanfaatan atau pengusahaan tanah oleh manusia.
3. Sekala peta : 1:50.000
4. Yang harus teliti : Jenis-jenis penggunaan tanah apa yang dap at digambarkan dengan sekala peta
tersebut. Jenis penggunaan tanah sekala 1:50.000 tentunya harus lebih teliti atau rinci dari jenis
penggunaan tanah sekala 1:250.000 misalnya.
Penyusunan Peta
Data Geografis
Untuk menyampaikan ide melaui peta dari berbagai hal kedudukannya dalam ruang muka bumi diamana
objek (objek geografis) yang akan disampaikan tersebut tentunya amatlah rumit. Penyederhanan objek
geografis dalam peta terdiri dari :
1. Titik, bentuk titik ini misalnya sebuah menara, tugu dan sebagainya.
2. Garis, misalnya sungai dan jalan.3. Luasan, misalnya bentuk-bentuk penggunaan tanah, danau dan sebagainya.
Proyeksi Peta
Pada prinsipnya arti proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bola (bidang lengkung) ke bentuk
bidang datar, dengan persyaratan sebagai berikut ;
1. Bentuk yang diubah itu harus tetap.
2. Luas permukaan yang diubah harus tetap.
3. Jarak antara satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang diubah harus tetap.
Untuk memenuhi ketiga syarat itu sekaligus suatu hal yang tidak mungkin. Untuk memenuhi satu syarat
saja dari tiga syarat di atas untuk seluruh bola dunia, juga merupakan hal yang tidak mungkin. Yang bisa
dilakukan hanyalah satu saja dari syarat di atas untuk sebagian kecil permukaan bumi.
Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta yang meliputi wilayah yang lebih besar harus
dilakukan kompromi ketiga syarat di atas. Akibat dari kompromi itu maka lahir bermacam jenis proyeksi
peta.
Proyeksi berdasarkan bidang asal
Bidang datar (zenithal )
Kerucut (conical )
Silinder/Tabung (cylindrical )
Gubahan (arbitrarry )
Jenis proyeksi no.1 sampai no.3 merupakan proyeksi murni, tetapi proyeksi yang dipergunakan untuk
menggambarkan peta yang kita jumpai sehari-hari tidak ada yang menggunakan proyeksi murni di atas,
melainkan merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh melaui perhitungan (proyeksi gubahan).
Dalam kesempatan ini tidak akan d ijelaskan bagaimana perhitungan proyeksi tersebut di atas, akan tetapi
cukup jenis proyeksi apa yang biasa digunakan dalam menyediakan kerangka peta di seluruh dunia.
Contoh proyeksi gubahan :
Proyeksi Bonne sama luas
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
18/35
Proyeksi Sinusoidal
Proyeksi Lambert
- Proyeksi Mercator
- Proyeksi Mollweide
Proyeksi Gall
Proyeksi Polyeder
Proyeksi Homolografik
Kapan masing-masing proyeksi itu dipakai ?
1. Seluruh Dunia
Dalam dua belahan bumi dipakai Proyeksi Zenithal kutub
Peta-peta statistik (penyebaran pendu duk, hasil pertanian) pakai Mollweide
Arus la ut, iklim pakai Mollwe ide atau Gal l
Navigasi dengan arah kompas tetap, hanya Mercator
2. Daerah Kutub
Proyeksi Lambert
- Proyeksi Zenithal sama jarak
3. Daerah Belahan Bumi Selatan
Sinusoidal
Lambert
Bonne
4. Untuk Daerah yang lebar ke samping tidak jauh dari Khatulistiwa
- Pilih satu dari jenis proyeksi kerucut.
- Proyeksi apapun sebenarnya dapat dipakai
Untuk daerah yang membujur Utara-Selatan tidak jauh dari Khatulistiwa pilih Lambert atau Bonne.
Tata Warna dan Simbol
Agar peta dapa t deng an mudah dimeng erti oleh peng guna peta, pemakaia n tata warna dan simbol
sangat membantu untuk mencapai tujuan tersebut.
. Tata warna
Penggunaan warna pada peta (dapat juga pola seperti titik-titik atau jaring kotak-kotak dan sebagainya)
ditujukan untuk tiga hal :
Untuk membedakan
Untuk menunjukan tingkatan kualitas maupun kuantitas (gradasi)
Untuk keindahan
Dalam menyatakan perbedaan digunakan bermacam warna atau pola. Misalnya laut warna biru,
perkampungan warna hitam, sawah warna kuning dan sebagainya.
Sedangkan untuk menunjukan adanya perbedaan tingkat digunakan satu jenis warna atau pola. Misalnya
untuk membedakan bersarnya curah hujan digunakan warna hitam dimana warna semakin cerah
menunjukan curah hujan makin kecil dan sebaliknya warna semakin legam menunjukan curah hujan
semakin besar.
Simbol
Untuk menyatakan sesuatu hal ke dalam peta tentunya tidak bisa digambarkan seperti bentuk benda itu
yang sebenarnya, melainkan dipergunakan sebuah gambar pengganti atau simbol.
Bentuk simbol dapat bermacam-macam seperti; titik, garis, batang, lingkaran, bola d an pol a.
Simbol titik biasanya dipergunakan untuk menunjukan tanda misalnya letak sebuah kota dan menyatakan
kuantitas misalnya satu titik sama dengan 100 orang, dam sebagainya.
Simbol garis digunakan untuk menunjukan tanda seperti jalan, sungai, rel KA dan lainnya. Garis juga
digunakan untu menunjukan perbedaan tingkat kualitas, yang dikalangan pemetaan dikenal
dengan isolines.
Dengan demikian timbul istilah-istilah :
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
19/35
Isohyet yaitu garis dengan jumlah curah hujan sama
Isobar yaitu garis dengan tekanan udara sama
Isogon yaitu garis dengan deklinasi magnet yang sama
Isoterm yaitu garis dengan angka suhu sama
Isopleth yaitu garis yang menunjukan angka kuantitas yang bersamaan.
Tujuan dari penggunaan peta isopleth (menunjukan angka kuantitas sama) yaitu untuk memperlihatkan
perbandingan nilai dari sesuatu hal pada daerah yang satu dengan daerah yang lain. Sehinggapengguna peta akan tahu mana daerah dengan nilai besar dan mana daerah dengan nilai kecil.
Untuk simbol batang, lingkaran dan bola biasanya lebih banyak dipakai untuk nilai-nilai statistik yang
ditunjukan dengan garfik (batang, lingkaran dan bola).
Komponen Peta
Setelah kita memahami konsep dasar dari penyusunan peta tersebut di atas, menjadi semakin mudah
untuk menyimak apa saja komponen peta yang baik.
Komponen peta terdiri dari :
1. Isi peta
Isi peta menunjukan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada
pengguna peta.
Kalau ide yang disampaikan tentang perbedaan curah hujan , isi peta tentunya berupa isohyet.
2. Judul peta
Judul peta harus mencerminkan isi peta. Isi peta berupa isohyet, tentu judul petanya menjadi
"Peta Distribusi Curah Hujan ", dan sebagainya.
3. Sekala peta dan Simbol Arah
Sekala sangat penting dicantumkan untuk melihat tingkat ketelitian dan kedetailan objek yang
dipetakan. Sebuah belokan sungai akan tergambar jelas pada peta 1:10.000 dibandingkan
dengan pada peta 1:50.000 misalnya. Kemudian bentuk-bentuk pemukiman akan lebih rinci dan
detail pada sekala 1:10.000 dibandingkan peta sekala 1:50.000.
Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah utara lazimnya mengarah
pada bagian atas peta. Kemudian berbagai tata letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta
nyaman dibaca dengan tidak membolak-balik peta. Lebih dari itu, arah juga penting sehingga si
pemakai dapat dengan mudah mencocokan objek di peta dengan objek sebenarnya di
lapangan.
4. Legenda atau Keterangan
Agar pembaca peta dapa t deng an mudah memahami isi peta, seluruh bagi an dala m isi peta
harus dijelaskan dalam legenda atau keterangan.
5. Inzet dan Index peta
Peta yang dibaca harus diketahui dari bagian bumi sebelah mana area yang dipetakan tersebut.
Inzet peta merupakan peta yang diperbersar dari bagian belahan bumi. Sebagai contoh, kita
mau memetakan pulau Jawa, pulau Jawa merupakan bagian dari kepulauan Indonesia yang
diinzet.
Sedangkan index peta merupakan sistem tata letak peta , dimana menunjukan letak peta yang
bersangkutan terhadap peta yang lain di sekitarnya.
6. Grid
Dalam selembar peta sering terlihat dibubu hi semacam jaringan kotak-kotak atau grid system.
Tujuan grid adalah untuk memudahkan penunjukan lembar peta dari sekian banyak lembar peta
dan untuk memudahkan penunjukan letak sebuah titik di atas lembar peta.
Cara pembuatan grid yaitu, wilayah dunia yang agak luas, dibagi-bagi kedalam beberapa kotak.
Tiap kotak diberi kode. Tiap kotak dengan kode tersebut kemudian diperinci dengan kode yang
lebih terperinci lagi dan seterusnya.
Jenis grid pada peta-peta dasar (peta topografi) di Indonesia yaitu antara lain :
Kilometerruitering (kilometer fiktif) yaitu lembar peta dibubuhi jaringan kotak-kotak dengan
satuan kilometer.
Disamping itu ada juga grid yang dibuat oleh tentara inggris dan grid yang dibuat oleh Amerika
( American Mappin g System).
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
20/35
Untuk menyeragamkan sistem grid, Amerika Serikat sedang berusaha membuat sistem grid yang
seragam dengan sistem UTM grid system dan UPS grid system ( Universal Transverse
Mercator dan Universal Polar Stereographic Grid System).
7. Nomor peta
Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan jumlah besar dan seluruh lembar peta
terangkai dalam satu bagian muka bumi.
8. Sumb er/Keteranga n Riwaya t Peta
Sumber ditekankan pada pemberian identitas peta, meliputi penyusun peta, percetakan,sistem
proyeksi peta, penyimpangan deklinasi magnetis, tanggal/tahun pengambilan data dan tanggal
pembuatan/pencetakan peta, dan lain sebagainya yang memperkuat identitas penyusunan peta
yang dapat dipertanggungjawabkan
- Proyeksi
Permukaan bumi adalah bidang lengkung, dan peta – baik yang tercetak maupun dalam bentuk
gambar di layar komputer – adalah bidang datar. Artinya, semua peta tidak terkecuali globe
(bola dunia) mengalami distorsi dari bumi yang sebenarnya.
Untuk wilayah yang lebih kecil, distorsi tidak signifikan karena wilayah yang kecil dalam globe
kelihatan seperti permukaan datar. Untuk wilayah yang lebih luas atau untuk tujuan yang butuh
akurasi yang tinggi, bagaimanapun distorsi merupakan hal yang sangat penting.
Kita dapat melihat bagaimana distorsi peta terjadi jika kita melihat kulit jeruk. Ketika permukaan luar
lengkungan jeruk dikupas dan diletakkan mendatar, hamparan kulit akan dalam potongan yang terpisah.
Kartografer menghadapi masalah yang sama ketika memetakan permukaan bumi. Mereka harus
memindahkan bagian geografis dengan cara tertentu, menarik dan menggabungkan kembali bagian-
bagian tersebut secara bersamaan agar menjadi peta datar yang nyambung.
Pada prinsipnya, proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bola (bidang lengkung) ke bentuk bidang
datar dengan persyaratan; bentuk yang diubah harus tetap sama, luas permukaan yang diubah harus
tetap dan jarak antara satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang diubah harus tetap.
Untuk memenuhi ketiga syarat itu sekaligus merupakan hal yang tidak mungkin.
Untuk memenuhi satu syarat saja bagi seluruh bola dunia, juga merupakan hal yang tidak mungkin. Yang
bisa dilakukan hanyalah satu saja dari syarat di atas untuk sebagian kecil permukaan bumi.
Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta yang meliputi wilayah yang lebih besar, harus
dilakukan kompromi antara ketiga syarat di atas. Ini mengakibatkan lahirnya bermacam jenis proyeksi
peta. Beberapa jenis proyeksi yang umum adalah silinder/tabung (cylindrical), kerucut (conical), bidang
datar (zenithal) dan gubaha n (arbitrarry)
Jenis proyeksi yang sering kita jumpai sehari-hari adalah proyeksi gubahan, yaitu proyeksi yang
diperoleh melalui perhitungan. Salah satu proyeksi gubahan yang sering digunakan adalah proyeksi
Mercator. Proyeksi ini merupakan sistem proyeksi Silinder, Konform, Secant, Transversal.
-Skala
Ukuran peta dalam hubungannya dengan bumi disebut dengan skala, biasanya dinyatakan dengan
pecahan atau rasio/perbandingan. Pembilang, yang terletak di bagian atas pecahan merupakan satuan
unit peta dan penyebut yang terletak di bagian bawah pecahan merupakan angka dalam unit yang sama
yang menunjukan jarak yang sebenarnya di lapangan/bumi. Sebagai contoh skala 1/10.000 artinya jarak
satu centimeter di peta eqivalen dengan 10.000 centimeter di lapangan. Sebagai perbandingan, skala ini
akan ditunjukkan sebagai 1:10.000. Jika penyebut makin besar atau pecahan makin kecil maka semakin
luas permukaan bumi yang dapat ditunjukkan dalam peta tunggal. Oleh karena itu, peta berskala kecil
akan menunjukkan bagian bumi yang lebih luas dan peta berskala besar relatif menunjukkan bagian
bumi yang lebih kecil.
Skala peta digital bisa lebih bervariasi yang dapat dirubah dengan “ zoom�. Memperbesar zoom
dan lebih memperdekat ke bumi akan menggambarkan skala yang lebih besar.
-Koordinat
Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan
menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain.
Sistem koordinat yang dipakai adalah koordinat geografis (geographical coordinate). Sumbu yang
digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis katulistiwa, dan
garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis katulistiwa. Garis bujur adalah
garis khayal yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan, mengukur seberapa jauh suatu tempat
dari meridian. Sedangkan garis lintang adalah garis khayal di atas permukaan buni yang sejajar dengan
khatulistiwa, untuk mengukur seberapa jauh suatu tempat di utara/selatan khatulistiwa.
Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik. Derajat dibagi dalam 60 menit dan
tiap menit dibagi dalam 60 detik. Sebagai contoh Menara Eiffel di Paris mempunyai koordinat 48? 51? 3?
Lintang Utara dan 2? 17? 35? Bujur Timur. Kadang-kadang koordinat ditunjukkan dalam desimal sebagai
ganti dari menit dan detik. Jadi koordinat Menara Eiffel dapat juga ditulis sebagai 48? 51,53333 Lintang
Utara dan 2? 17,5833 Bujur Timur.
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
21/35
-Legenda
Peta ini menggunakan simbol untuk menggambarkan letak objek yang sebenarnya.
Legenda adalah penjelasan simbol-simbol yang terdapat dalam peta. Gunanya agar pembaca dapat
dengan mudah memahami isi peta. Contoh simbol legenda adalah ikon-ikon yang melambangkan
bangunan, perbedaan warna yang melambangkan elevasi, perbedaan jenis garis yang melambangkan
batas-batas atau jenis ukuran jalan, titik dan lingkaran yang menunjukkan populasi suatu kota. Jika detail
peta kelihatan tidak familiar, mempelajari legenda peta akan sangat membantu sebelum melanjutkan
proses lebih jauh.
-Arah
Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah utara lazimnya mengarah pada
bagian atas peta. Kemudian berbagai tata letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta nyaman dibaca
dengan tidak membolak-balik peta. Lebih dari itu, arah juga penting sehingga si pemakai dapat dengan
mudah mencocokkan objek di peta dengan objek sebenarnya di lapangan.
-Elevasi
Salah satu unsur yang penting lainnya pada suatu peta adalah informasi tinggi suatu tempat terhadap
rujukan tertentu. Unsur ini disebut dengan elevasi, yaitu ketinggian sebuah titik di atas muka bumi dari
permukaan laut. Kartograf menggunakan teknik yang berbeda untuk menggambarkan ketinggian,
misalnya permukaan bukit dan lembah.
Peta yang sudah modern menggambarkan pegunungan dengan relief yang diberi bayangan, yang
disebut dengan hill shading. Peta Topografi tradisional menggunakan garis lingkaran yang memusat
yang disebut dengan garis kontur, untuk menggambarkan elevasi. Setiap garis menanda kan ketinggian di
atas permukaan laut.
Sebagai ganti garis kontur, peta berwarna seringkali menggunakan standarisasi skala warna untuk
menunjukkan elevasi; laut diberi warna biru, elevasi rendah digambarkan dengan bayangan hijau,
elevasi tinggi digambarkan dari range sawo matang sampai coklat, dan puncak tertinggi diberi warna
putih, menunjukkan salju.
Semakin tajam bayangan warna biru sama artinya dengan semakin dalam kedalaman suatu laut atau
danau.
Jenis Peta
Berdasarkan temanya/isinya, peta dapat dibagi menjadi tiga kategori.,
1.peta umum, biasanya terdiri dari ban yak tema dan memberikan gambaran umum. Peta umum biasanya
praktis, menunjukkan dunia yang memungkinkan orang dari satu ujung menuju ujung lain tanpa
tersesat, atau menunjukkan layout keseluruhan suatu tempat yang belum dikenal tanpa harus pergi ke
sana. Contoh peta umum adalah peta jalan suatu negara yang juga menunjukkan kota besar,
pegunungan, sungai, landmark dan lain-lain.
2. adalah peta tematik, yang terdiri dari satu atau beberapa tema dengan informasi yang lebih
dalam/detail. Peta tematik juga dapat menunjukkan hampir semua jenis informasi yang beragam dari
satu tempat ke tempat lain. Contoh peta tematik adalah peta penyebaran penduduk atau tingkat
penghasilan menurut negara, propinsi atau kabupaten, dengan masing-masing bagian diberi warna
yang berbeda untuk menunjukkan tingkat relativitas jumlah penduduk atau penghasilan.
3. Peta kategori ketiga adalah grafik, di mana keakuratan peta rute perjalanan digunakan untuk navigasi
laut dan udara. Ini harus sering diupdate sehingga kapten atau pilot mengetahui bahaya yang terjadi di
sepanjang rute mereka.
Berdasarkan metode pembuatannya
Berdasarkan metode pembuatannya, peta dibed akan menjadi p eta kualitatif dan peta kuantitatif.
1. peta kualitatif
Peta kualitatif adalah peta yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol. Tiga metode
penggambaran peta kualitatif sebagai berikut.
a) Metode korokonatif dengan meggaris tipis dan memberi warna
b) Metode korokomenatik menggunakan tanda simbol pada peta dengan huruf, misalnya pohon,
manusia,, biji-bijian atau mineral.
c) Metode indek figur menggunakan simbol ------------,+++++++, atau vvvvvvv
2. peta kuantitatif
Peta kuantitatif yaitu peta yang menggunakan garis-garis yang menghubungkan daerah-daerah yang
mempunyai kesamaan. Contoh :
a) Isotherm adalah garis-garis yang menghubungkan dae rah-daerah yang sama temperaturnya.
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
22/35
b) Isoplet adalah garis-garis yang menghubungkan daerah-daerah yang sama ketinggiaannya.
c) Koroplet adalah garis-garis sejajar pada peta yang berbeda intervalnya.
Peta dapat dibuat dengan berbagai bentuk. Peta pertama mungkin dibuat manusia dengan menggambar
garis di pasir atau batu kerikil dan ranting kecil disusun di atas tanah. Peta modern diterbitkan untuk
penggunan yang lebih lama oleh manusia. Peta cetak adalah bentuk yang paling sederhana. Peta cetak
menggambarkan dunia sebagai bidang datar dalam dua dimensi. Dalam peta cetak, relief gunung dan
lembah ditunjukkan dengan simbol khusus untuk memperbaiki kekurangan “tingkat kedalaman�,
di mana hal tersebut adalah dalam bentuk tiga dimensi. Jadi, peta relief adalah peta bidang datar dengan
penambahan tonjolan dan lekukan untuk menunjukkan perbedaan tinggi rendahnya permukaan bumi.
Tonjolan dan lekukan ini biasanya dibuat dari tanah liat atau plastik.
Peta berbasis komputer (digital) lebih serba guna. Peta yang terprogram akan lebih dinamis
karena bisa menunjukkan banyak view yang berbeda dengan subjek yang sama. Peta ini juga
memungkinkan perubahan skala, animasi gabungan, gambar, suara, dan bisa terhubung ke sumber
informasi tambahan melalui internet. Peta digital dapat diupdate ke peta tematik baru dan bisa
menambahkan detail informasi geografi lainnya. Hal ini disebabkan informasi baru dapat dimasukkan ke
dalam database setiap saat. Mempunyai peta digital sama seperti mempunyai selusin peta tematik cetak
yang meng-overlay daerah tertentu yang terhubung secara elektronik ke sebuah perpustakaan besar
dalam tema utama atau yang berhubungan dengan tema utama.
Penggunaan peta tergantung pada jenis peta yang ada dan jenis informasi yang diinginkan dari
peta tersebut. Dalam kasus peta sederhana, hanya satu atau dua jenis informasi yang mungkin tersedia
sehingga sedikit atau bahkan tidak perlu keahlian membaca peta untuk menggunakannya. Sebagai
contoh, sketsa lingkungan sekitar (tetangga) hanya menunjukkan hubungan rumah utama dengan sudut
jala n atau jaraknya dari suatu pasar atau sekolah . Semua orang dapa t menggu nakan peta seperti ini.
Peta lengkap dapat menggambarkan jarak yang sebenarnya, lokasi lahan dengan tepat, elevasi, vegetasi
dan aspek lainnya. Untuk menginterpretasikan peta lengkap seperti ini, diperlukan beberapa keahlian
dasar membaca peta.
Fungsi Peta
Peta bisa menjadi petunjuk bagi pelancong/wisatawan, atau menjelaskan dunia
dengan menyertakan jenis informasi geografi khusus. Peta juga dapat
mengundang eksplorasi. Sebagai contoh, peta berwarna Pulau Marquases
dengan pelabuhan yang eksotik seperti Hakapehi di Nuku Niva mungkin
kedengaran menarik bagi seseorang. Dengan kata lain, peta yang berisi banyak
detail yang menarik dari suatu daerah/wilayah dapat menggoda/menarik orang
lain ke wilayah tersebut.
Peta dapat digambar dengan berbagai gaya, masing-masing menunjukkan permukaan yang berbeda
untuk subjek yang sama yang memungkinkan kita untuk men-visualisasikan dunia dengan mudah,
informatif dan fungsional. Beberapa fakta dan skill yang sederhana akan dijabarkan di sini guna
membantu anda menggunakan peta dengan efektif. Tetapi sebelumnya, perhatikan beberapa fakta
penting berikut ini :
1.Tidak ada peta yang sempurna
Orang membuat peta dari data yang mereka kumpulkan dengan alat tertentu. Sekalipun peta dibuat
dengan menggunakan komputer, tetapi tergantung pada program dan mesin yang didesain oleh
manusia. Manusia membuat kesalahan dan mesin total tidak pernah akurat. Tidak ada alat untuk
merekam setiap d etail lansekap.
Peta bagaimanapun juga dapat melakukan error (salah) dan tidak akurat.
Data atau kartografi yang salah bisa membuat letak desa/kampung tertentu tidak tepat pada peta,
atau puncak pegunungan tidak setinggi yang muncul pada peta.
Kartografer (pembuat peta) yang menggunakan alat tradisional, seperti merekam data dengan
manual atau menggunakan fotografi altitude tinggi, terbatas pada seberapa banyak objek yang
terekam oleh mereka dan seberapa kecil objek yang dapat terekam. Objek yang terlalu kecil bisa jadi
tidak akurat ditempatkan atau malah bisa tidak muncul.
Alat modern seperti fotografi yang menggu nakan satelit resolusi tinggi mampu merekam detail
sampai resolusi beberapa meter. Sebagian besar permukaan objek yang penting dapat terekam
dengan imagery untuk kemudian dialihkan menjadi peta atau foto dengan akurasi yang lebih tinggi,
tetapi tetap masih harus diinterpretasikan lagi dan masih ada data yang error.
2. Peta selalu menjadi tidak update, tidak lama menunjukkan keakuratan dunia
Hal ini disebabkan dunia secara konstan berubah baik secara fisik maupun secara kurtural/budaya.
Teknologi modern menyediakan solusi komputer yang memungkinkan kita memperbaharui peta
dengan mudah tanpa menggambar ulang. Bagaimanapun informasi yang tepat patut
dipertimbangkan. Perubahan dunia tetap harus dikumpulkan secara periodik dan digunakan untuk
memperbaiki database peta.
8/19/2019 Sistem Koordinat Dan Proyeksi Peta Internet
23/35
3. Peta adalah bias. Peta umumnya tidak menunjukkan setiap penampakan area topografi secara
terpisah misalnya setiap pohon, rumah, atau jalan sehingga kartograf harus menentukan proyeksi
dan skala peta dan jumlah detail yang tersedia. Tujuan pemetaan dan latar belakang budaya
Kartograf juga sering berpengaruh pada proses ini, yang disebut dengan generalisasi. Informasi
pada peta dan bagaimana distorsi terjadi juga berpengaruh terhadap apa yang dipikirkan orang
tentang dunia dan apa yang mereka lakukan.
Penggunaan peta
Kegunaan peta tergantung pada jenisnya. Peta topografi yang skalanya kecil dapat memberikan
gambaran secara luas tentang muka bumi yang digambar dipeta. Peta tematik atau khusus digunakan
untuk tujuan tujuan tertentu. Misalnya peta persebaran penduduk, peta iklim, peta oersebarab flora dana
fauana, dan sebagainya
PEMETAAN
Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran
permukaan bumi (terminologi geodesi) dengan menggunakan cara dan atau metode tertentu sehingga
didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta yang berbentuk vektor maupun raster .
Kegiatan survey dan pemetaan setelah kemerdekaan RI, dilaksanakan atas dasar Peraturan Pemerintah
Nomor 71 tahun 1951, tentang Pembentukan Dewan dan Direktorium Pengukuran dan Penggambaran
Peta. Selanjutnya kegiatan survey dan pemetaan dipertegas lagi dengan Keputusan Presiden Nomor 263
tanggal 7 September 1965 tentang Pembentukan Dewan Survey dan Pemetaan Nasional
(DESURTANAL) serta Komando Survey dan Pemetaan Nasional (KOSURTANAL) sebagai pelaksana.
Dalam tugas DESURTANAL tersebut secara jelas dicantumkan kaitan antara pemetaan dengan
inventerisasi sumber-sumber alam, dalam rangka menunjang Pembangunan Nasional. Lingkup tugas
KOSURTANAL tidak hanya bersifat koordinasi terhadap kegiatan Departemen-Departemen yang
memerlukan peta ,melainkan juga mencakup fungsi pengelolaan bagi pemetaan
Praktek pemetaan dimaksudkan untuk melatih kemampuan teknis mahasiswa di bidang pemetaan.
Praktek pemetaan ini meliputi praktek pembuatan peta, praktek interpretasi foto udara,
praktek Geographic Positioning System, Pratek Fotogrametri dan praktek analisis spasial berdasarkan
data citra maupun peta tematik. Pengolahan data spasial dilakukan secara digital dengan memanfaatkan
software-software pemetaan seperti AutodeskMAP, Arc View, Arc Info, dan ERMapper yang terangkum
dalam mata kuliah pilihan pemetaan dan komputer perencanaan.
Praktek pemetaan ini juga mengakomodasi perkembangan teknologi serta kebutuhan dunia
perencanaan. Pada saat ini sedang dikembangkan sistem pembelajaran pemetaan dengan
pengembangan database perencanaan. Sehingga mahasiswa nantinya tidak hanya dilatih untuk bisamembuat peta ataupun analisis peta tetapi juga dapat menyusunnya dalam sebuah database
SISTEM PENDETEKSIAN POPULASI HEWAN MAMALIA LIAR PADA PETA JAWA TIMUR
RANCANGAN PROYEK
Jarang sekali kita mendengar adanya sistem pendeteksian populasi hewan terutama menggunakan peta.
Sering kita jumpai peta-peta atau yang biasa disebut dengan GPS yang mendeteksi lalu lintas, lokasi,
maupun tempat yang selalu ramai. Hal ini terjadi populasi hewan hanya dibutuhkan pada organisasi
perlindungan hewan saja, maka dari itu hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui informasi ini.
Selain itu juga masih belum berkembangnya sistem informasi mengenai populasi hewan di khalayak
umum terutama pada teknologi peta. Maka dari itu pada tugas besar ini kami ingin membuat sebuah
sistem pendeteksian tentang penyebaran hewan mamalia liar khususnya pada peta Jawa Timur. Dan
tujuan dari pembuatan program ini adalah kami ingin memudahkan para pengguna dalam pencarian
populasi hewan mamalia liar di Jawa Timur terutama untuk badan organisasi perlindungan hewan.
Dalam rancangan pengerjaan tugas besar ini saya (Dewi Randika Aprilia-06560122) bekerja sama
dengan rekan saya (Winda Martal
Top Related