BAB I.doc

21
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Jantung merupakan organ yang sangat penting dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam melakukan aktivitas sehari-hari. jantung mempunyai tugas untuk memompakan darah kesuluruh tubuh yang berfungsi untuk mengangkut o2 yang dibutuhkan oleh otot. hal ini dilakukan dengan pengaturan lokak aliran darah terhadap kebutuhan jaringan. sifat jantung pada beberapa hal seperti otot rangka, walaupun terdapat sistem otonom jantung dengan mekanisme regulasi. semakin besar metabolisme dalam sauatu organ, makin besar aliran darahnya. hal ini akan dikompensasi jantung dengan mempercepat denyutnya dan meperbesar banyaknya aliran darah yang dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh. perubahan denyut nadi sering dipakai sebagai dasar untuk phiscal fitness test, dimana perubahan-perubahan yang sedikit atau tanpa perubahan menunjukan baiknya pengaturan sistem sirkulasi, sedang penurunan atau peningkatan yang mencolok merupakan pertanda buruknya penyesuaian sistem ini. Pemeriksaan denyut nadi dan tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah perubahan posisi tubuh dan aktivitas tubuh. Dengan mengamati serta mempelajari hasil pengaruh perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik terhadap denyut nadi kita akan memperoleh sebagian gambaran mengenai sistem kardiovaskuler seseorang. Rumusan Masalah

Transcript of BAB I.doc

Page 1: BAB I.doc

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang

Jantung merupakan organ yang sangat penting dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam melakukan aktivitas sehari-hari. jantung mempunyai tugas untuk memompakan darah kesuluruh tubuh yang berfungsi untuk mengangkut o2 yang dibutuhkan oleh otot. hal ini dilakukan dengan pengaturan lokak aliran darah terhadap kebutuhan jaringan. sifat jantung pada beberapa hal seperti otot rangka, walaupun terdapat sistem otonom jantung dengan mekanisme regulasi. semakin besar metabolisme dalam sauatu organ, makin besar aliran darahnya. hal ini akan dikompensasi jantung dengan mempercepat denyutnya dan meperbesar banyaknya aliran darah yang dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh. perubahan denyut nadi sering dipakai sebagai dasar untuk phiscal fitness test, dimana perubahan-perubahan yang sedikit atau tanpa perubahan menunjukan baiknya pengaturan sistem sirkulasi, sedang penurunan atau peningkatan yang mencolok merupakan pertanda buruknya penyesuaian sistem ini.

Pemeriksaan denyut nadi dan tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah perubahan posisi tubuh dan aktivitas tubuh. Dengan mengamati serta mempelajari hasil pengaruh perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik terhadap denyut nadi kita akan memperoleh sebagian gambaran mengenai sistem kardiovaskuler seseorang.

Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan denyut nadi dan beban kerja ? Bagaimana cara menghitung denyut nadi seseorang ? Bagaimana perbedaan denyut nadi seseorang yang bekerja dan istirahat ? Bagaimana cara menghitung energy expenditure ? Bagaimana cara menghitung oxygen consumption ? Bagaimana cara mengukur dan menghitung persen cardiovacular load ? Bagaimana cara mengetahui tingkatan beban kerja seseorang berdasarkan

reaksi fisiologi?

Tujuan1.3.1 Tujuan Umum

Untuk melaksanakan tugas dari Blok V yang berupa Tugas Praktikum yaitu WorkLoad ( Energy Expenditure Heart Rate Oxygen Consumption).

1.3.2 Tujuan Khusus

Page 2: BAB I.doc

Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung denyut nadi seseorang baik dalam keadaan istirahat maupun dalam bekerja

Untuk mengetahui perbedaan denyut nadi antara bekerja dan istirahat Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung energy expenditure seseorang Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung oxygen consumption

seseorang Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung persen cardiovascular load Untuk mengetahui beban kerja berdasarkan denyut nadi kerja Untuk mengetahui tingkatan beban kerja berdasarkan reaksi fisiologi

1.4 Manfaat memahami cara menghitung denyut nadi seseorang baik dalam keadaan

istirahat maupun dalam keadaan bekerja serta persen cardiovascular load dan memahami klasifikasi beban kerja berdasarkan denyut nadi dan reaksi fisiologinya.

BAB II

Page 3: BAB I.doc

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Denyut NadiDenyut nadi adalah darah yang mengalir melalui pembuluh darah sebagai

akibat dari denyutan jantung. denyut nadi sering diambil di pergelangan tangan unutuk mepekirakan denyut jantung. frekuensi irama denyut/detak jantung yang dapat dipalpasi (diraba) dipermukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Pada jantung manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA (irama sinus normal, NSR= Normal Sinus Rhythim). Waktu istirahat, jantung berdenyut kira-kira 70 kali kecepatannya berkurang waktu tidur dan bertambah karena emosi, kerja, demam, dan banyak rangsangan yang lainnya. Denyut nadi seseorang akan terus meningkat bila suhu tubuh meningkat kecuali bila pekerja yang bersangkutan telah beraklimatisasi terhadap suhu udara yang tinggi. Denyut nadi maksimum untuk orang dewasa adalah 180-200 denyut per menit dan keadaan ini biasanya hanya dapat berlangsung dalam waktu beberapa menit saja. Tempat meraba denyut nadi adalah pergelangan tangan bagian depan sebelah atas pangkal ibu jari tangan (Arteri radialis), dileher sebelah kiri/kanan depan otot sterno cleido mastoidues (Arteri carolis), dada sebelah kiri tepat diapex jantung (Arteri temparalis) dan di pelipis. (Muffichatum, 2006). Menurut Wijaya (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi kerja atau denyut jantung adalah: a) Aktivitas: denyut jantung akan bertambah secara lambat setelah makan atau dalam keadaan tenang.b) Ukuran dan umur: spesies yang lebih besar cenderung mempunyai denyut jantung yang lebih lambat.c) Temperature: denyut jantung biasanya bertambah dengan kenaikan temperature dalam jangka waktu lingkungan normal.d) Jenis kelamin.e) Obat-obatan Dalam percobaan yang akan dilakukan dapat dilihat faktor apa saja yang mempengaruhi kerja jantung yang dapat dirasakan dari denyut nadi.

Denyut nadi maksimal (Maximal Heart Rate) adalah maksimal denyut nadi yang dapat dilakukan pada saat melakukan aktivitas maksimal. untun mentukan denyut nadi maksimaldigunakan rumus 220-umur. Denyut nadi latihan dilakukan pengukuran setelah menyelesaikan satu set latihan dan ini bisa memantau intensitas latihan yang telah ditetapkan sebelumnya. Denyut nadi istirahat adalah denyut nadi yang diukur saat istirahat dan tidak setelah melakukan aktivitas. pengukuran denyut nadi ini dapat menggambarkan tingkat kesegaran jasmani seseorang .

2.2 Beban KerjaTubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. adanya massa otot yang bobotny hampir lebih dari separuh beban tubuh, memungkinkan kita

Page 4: BAB I.doc

untuk dapat menggerakan dan melakukan pekerjaan. pekerjaan disatu pihak mempunyai arti penting bagi kemajuan dan peningkatan prestaswi, sehingga mencapai kehidupan yang produktif sebagai satu tujuan hidup.beban kerja dalam penelitian diukur atau didetaksi dengan denyut nadi. dimana pengukurannya dihitung dengan satuan denyut permenit pada arteri radialis di pergelangan tangan .Faktor yang mempengaruhi beban kerjaBahwa secara umum hubungan antara beban kerja dan kapasitaskerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat komplek, baik faktorinternal maupun faktor eksternal. Faktor eksternal beban kerja adalahbebanyang berasal dari luar tubuh pekerja. Termasuk beban kerjaeksternal adalah tugas (task) yang dilakukan bersifat fisik seperti: bebankerja, stasiun kerja, alat dan sarana kerja, kondisi atau medan kerja, caraangkat-angkut, alat bantu kerja, dan lain-lain. Kemudian organisasi yangterdiri dari: lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir, dan lain-lain. Selain itu lingkungan kerja yang meliputi: suhu, intensitas penerangan, debu, hubungan pekerja dengan pekerja, dansebagai berikut. Ketiga aspek ini sering disebut stressor.Sedangkan faktor internal beban kerja adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal. Reaksi tubuh tersebut dikenal sebagai strain . Berat ringannya strain dapat dinilai baiksecara objektif maupun subjektif. Penilaian secara objektif melalui perubahan reaksi fisiologis, sedangkan penilaian subjektif dapat dilakukan melalui perubahan reaksi psikologis dan perubahan perilaku.Karena itu strain secara subjektif berkait erat dengan harapan,keinginan, kepuasan dan penilaian subjektif lainnya. Secara lebih ringkas faktor internal meliputi: Faktor somatis jenis kelamin, umur.

2.2.1 Manifestasi Kerja BeratDengan bertambah kompleksnya aktivitas otot, maka beberapa hal yang patut

dijadikan pokok bahasan dan analisa terhadap manifestasi kerja berat tersebut antara lain :

Denyut Jantung (heart rate) Tekanan darah (blood pressure) Cardiac Output (Keluaran paru dengan satuan liter per menit ) Komposisi kimia darah (kandungan asam laktat ) Temperatur darah (body temperature) Kecepatan berkeringat (Sweating rate) Pulmonary vebtilation (kecepatan membuka atau menutupnya vebtilasi

parudengan satuan liter per menit ) Konsumsi energi

Konz (1996) mengemukakan bahwa denyut jantung adalah suatu alat estimasi laju metabolisme yang baik, kecuali dalam keadaan emosi dan konsodilatasi. Kategori berat ringannya beban kerja didasarkan pada metabolisme respirasi, suhu tubuh, an denyut jantung menurut Christensen, dapat dilihat pada table di berikut ini :

Berat ringannya beban kerja yang diterima oleh seorang tenaga kerja dapat digunakan untuk menentukan berapa lama seorang tenaga kerja dapat melakukan

Page 5: BAB I.doc

aktivitas kerjanya sesuai dengan kemampuan atau kapasitas kerja yang bersangkutan. Di mana semakin berat beban kerja, maka akan semakin pendek waktu seseorang untuk bekerja tanpa kelelahan dan gangguan fisiologis yang berarti atau sebaliknya.

Dalam suatu kerja fisik, manusia akan menghasilkan perubahan dalam konsumsi Oksigen, Heart Rate, Temperatur tubuh dan perubahan senyawa kimia dalam tubuh.Kerja fisik ini dikelompokkan oleh Davis dan Miller:1. Kerja total seluruh tubuh, yang menngunakan sebagian besar otot biasanyamelibatkan dua per tiga atau tiga seperempat otot tubuh.2. Kerja otot yang membutuhkan energi Expenditure karena otot yang digunakanlebih sedikit.3. Kerja otot statis, otot digunakan untuk menghasilkan gaya tetapi tanpa kerjamekanik membutuhkan kontraksi sebagian otot.

2.2.2 Beban Kerja Karena Faktor EksternalFaktor eksternal adalah beban kerja yang berasal dari luar tubuh pekerja ,yang

termasuk beban kerja eksternal adalah tugas (task) itu sendiri, organisasi dan lingkungan kerja. Ketiga factor tersebut disebut stressor : 1. Tugas (Task)2. OrganisasiKerja3. LingkunganKerja

2.2.3 Beban Kerja Karena Faktor InternalFaktor internal beban kerja adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri

sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal Secara singkat faktor internal meliputi : Factor somatic (jeniskelamin, umur, ukurantubuh, kondisikesehatan) Faktor psikis (motivasi,persepsi,kepercayaan, keinginan, kepuasan)

Cara Menghitung Denyut NadiPengukuran denyut jantung selama bekerja merupakan suatu metode untuk

menilaicardiovasculair strain. Derajat beban kerja hanya tergantung pada jumlah kalori yangdikonsumsi, akan tetapi juga bergantung pada pembebanan otot statis. Sejumlah konsumsienergi tertentu akan lebih berat jika hanya ditunjang oleh sejumlah kecil otot relativeterhadap sejumlah besar otot. Beberapa hal yang berkaitan dengen pengukuran denyut jantung adalah sebagai berikut :1.Astrand dan Christensen meneliti pengeluaran energi dari tingkat denyut jantungdan menemukan adanya hubungan langsung antara keduanya. Tingkat pulsa dandenyut jantung permenit dapat digunakan untuk menghitung pengeluaran energi.2.Secara lebih luas dapat dikatakan bahwa kecepatan denyut jantung dan pernapasan dipengaruhi oleh tekanan fisiologis, tekanan oleh lingkungan, atautekanan akibat kerja keras, di mana ketiga faktor tersebut memberikan pengaruhyang sama besar. Pengukuran

Page 6: BAB I.doc

berdasarkan criteria fisiologis ini bisa digunakan apabila faktor-faktor yang berpengaruh tersebut dapat diabaikan atau situasikegiatan dalam keadaan normal. ( Retno Megawati, 2003 )Pengukuran denyut jantung dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:1.Merasakan denyut jantung yang ada pada arteri radial pada pergelangantangan.2.Mendengarkan denyut jantung dengan stethoscope.3.Menggunakan ECG (Electrocardiograph), yaitu mengukur signal elektrik yang diukur dari otot jantung pada permukaan kulit dada. Salah satu yang dapat digunakan untuk menghitung denyut jantung adalah telemetridengan menggunakan rangsangan Electroardio Graph (ECG).

Apabila peralatan tersebut tidak tersedia dapat memakai stopwatch dengan metode 10 denyut (Kilbon, 1992). Denganmetode tersebut dapat dihitung denyut nadi kerja sebagai berikut:

Selain metode denyut jantung tersebut, dapat juga dilakuakan penghitungan denyut nadi dengan menggunakan metode 15 atau 30 detik. Penggunaan nadi kerja untuk menilai berat ringanya beban kerja memiliki beberapa keuntungam. Selain mudah, cepat, dan murah juga tidak memerlukan peralatan yang mahal, tidak menggangu aktivitas pekerja yangdilakukan pengukuran. Kepekaan denyut nadi akan segera berubah dengan perubahan pembebanan, baik yang berasal dari pembebanan mekanik, fisika, maupun kimiawi. Denyutnadi untuk mengestimasi index beban kerja terdiri dari beberapa jenis, Muller ( 1962 )Memberikan definisi sebagai berikut:a.Denyut jantung pada saat istirahat (resting pulse) adalah rata-rata denyut jantung sebelum suatu pekerjaan dimulai. b. Denyut jantung selama bekerja (working pulse) adalah rata-rata denyut jantung pada saat seseorang bekerja.c. Denyut jantung untuk bekerja (work pulse) adalah selisish antara senyut jantung selama bekerja dan selama istirahat.d.Denyut jantung selama istirahat total (recovery cost or recovery cost) adalah jumlah aljabar denyut jantung dan berhentinya denyut pada suatu pekerjaan selesai dikerjakannya sampai dengan denyut berada pada kondisi istirahatnya.e. Denyut kerja total (Total work pulse or cardiac cost ) adalah jumlah denyut jantung dari mulainya suatu pekerjaan samapi dengan denyut berada padakondisi istirahatnya (resting level ). ( Nurmianto, 1998 )

Page 7: BAB I.doc

Gambar 2.2Denyut jantung pada berbagai macam kondisi kerja Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa seseorang dalam “keadaan normal”a. Waktu sebelum kerja (rest) kecepatan denyut jantung dalam keadaan konstan / stabilwalaupun ada perubahan kecepatan denyutnya tetapi tidak terlalu jauh perbedaannya. b. Waktu selama bekerja (work) kecepatan denyut jantung dalam keadaan cenderungnaik.Semakin lama waktu kerja yang dilakukan maka makin banyak energi yang keluar sehingga kecepatan denyut jantung bertambah cepat naik.c. Waktu setelah bekerja / waktu pemulihan / recovery kecepatan denyut jantung dalam keadaan cenderung turun. Kondisi kerja yang lama maka perlu dibutuhkan waktu istirahat yang digunakan untuk memulihkan energi kita terkumpul kembali setelah mencapai titik puncak kelelahan. Peningkatan denyut nadi mempunyai peran yang sangat penting di dalam peningkatan cardio output dari istirahat samapi kerja maksimum, peningkatan tersebut oleh Rodahl(2000) didefinisikan sebagai heart rate reserve (HR reserve). HR reserve tersebutdiekspresikan dalam presentase yang dihitung dengan menggunakan rumus :

Denyut nadi maksimum = 220 – umur (Astrand and Rodall, 1997)Dari hasil perhitungan % CVL tersedut kemudian dibandingkan dengan klasifikasi sebagai berikut:

x ≤ 30 % = tidak terjadi kelelahan30 < x ≤ 60 % = diperlukan perbaikan60 < x ≤ 80 % = kerja dalam waktu singkat

Page 8: BAB I.doc

80 < x ≤ 100 % = diperlukan tindakan segerax > 100 % = tidak diperbolehkan beraktivitas

Laju pemulihan denyut nadi dipengaruhi oleh nilai absolute denyut nadipada ketergantungguan pekerjaan (the interruption of work), tingkat kebugaran (individual fitness), dan pemaparan panas lingkungan. Jika nadi pemulihan tidak segera tercapai maka diperluakan redesain pekerjaan untuk mengurangi tekanan fisik. Redesain tersebut dapat berupa variabel tunggal maupun keseluruhan dari variabel bebas (tasks, organisasai kerja, dan lingkungan kerja) yang menyebabkan beban tugas tambahan. (Tarwaka, Solichul, H.A Bakri, 2004)

Untuk menghindari kerugian pengukuran pekerja ketika bekerja, dapat digunakan perubahan tingkat denyut selama pemulihan. Kurva pemulihan tingkat denyut jantung menunjukkan :

· Tekanan fisiologis· Aptitude fisik dari subjek· Keberadaan kelelahan fisiologis· Kelelahan fisiologis saat rangkaian periode kerja diamati

Dengan melakukan pengukuran pada titik dapat ditunjukkan bahwa :a. Untuk melakukan pemulihan normal : pengukuran dari denyut pertamake denyut ketiga sama atau lebih besar dari 10 denyut per menit. Ketiga denyut nadi sama atau lebih kecil dari 90 per menit.b. Tanpa pemulihan : penurunan dari denyut pertama ke denyut ketiga atau lebih kecil dari 10 denyut / menit. Denyut nadi ketiga di atas 90 denyut/ menit.Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang

berdasarkan systol dan gystole dari jantung.1. Bayi baru lahir : 140 kali per menit2. Umur di bawah umur 1 bulan : 110 kali per menit3. Umur 1 - 6 bulan :30 kali per menit4. Umur 6 - 12 bulan :15 kali per menit5. Umur 1 - 2 tahun :10 kali per menit6. Umur 2 - 6 tahun :05 kali per menit7. Umur 6 - 10 tahun :95 kali per menit8. Umur 10 - 14 tahun :85 kali per menit9. Umur 14 - 18 tahun :82 kali per menit10. Umur di atas 18 tahun :60 - 100 kali per menit11. Usia Lanjut :60 -70 kali per menit

langkah kerja :

Page 9: BAB I.doc

1. alat dan bahan:a. stopwatchb. metronomc. buku dan alat tulis

2. langkah kerja :a. hitung denyut nadi istirahatb. pertama hitunglah denyut nadi di pergelangan tangan (a.radialis) selama 1 menit.c. kedua hitungla denyut nadi di pergelangan tangan (a.radialis) selama 30 detik dan hasilnya dikalikan 2d. ketiga hitungla denyut nadi dipergelangan tangan (a.radialis) selama 15 detik lalu hasilnya dikalikan 4.e. keempat hitungla denyut nadi dipergelangan tangan (a.radialis)selama 10 detik dan hasilnya dikalikan 6f. kelima hitungla denyut nadi di leher sebelah kiri dan kanan depan otot sterno cledomastoideus (a.carotis comunis) selama 1 menitg. setelah selesai menghitung denyut nadi istirahat , hasil kelima tersebut

dirata-ratakanh. naracoba melakukan aktivitas jalan ditempat dengan mengikuti irama

metronomi. setelah selesai melakukamn aktivitas, hitung denyut nadij. hitungla denyut nadi maksiumk. hitung persentase CVLl. hitungla energy expenditure dan oxygen consumtionm. tentukan kasifikasi dan beban kerja berdasrkan tabel klasifikasi beban kerja.

Angka-angka Denyut nadi normal: 60 - 100/menit Denyut nadi maksimal: 220 Umur Zone latihan (training zone; yaitu tingkat intensitas dimana Anda

bisa berolahraga): 70% - 85% dari denyut nadi maksimalCara menghitung denyut nadi seseorang adalah dengan cara letakkan jari pada

pergelangan tangan (jangan menggunakan ibu jari), atau dapat juga meraba daerah leher disamping tenggorokan, atau dapat juga dengan secara langsung menempelkan telinga pada dada orang yang akan diperiksa untuk mendengar detak jantungnya.

Denyut nadi pada orang yang sedang berisitirahat adalah sekita 60 – 80 permenit untuk orang dewasa, 80 – 100 permenit untuk anak-anak, dan 100 – 140 permenit pada bayi. Namun denyut nadi bisa lebih cepat jika seseorang dalam keadaan ketakutan, habis berolah raga, atau sakit panas. Umumnya denyut nadi akan meningkat sekitar 20 kali permenit untuk setiap satu derajat celcius penderita sakit panas. Sebagai catatan, denyut nadi yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan dapat berarti gangguan pada

Page 10: BAB I.doc

jantung. Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut pradicardi. Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut tachicardi.

BAB IIIMETODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi PelaksanaanPraktikum ini dilaksanakan di Ruangan Praktikum Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

3.2 Waktu Pelaksanaan

Page 11: BAB I.doc

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Maret 2015.

3.3 Subjek Tugas MandiriMenghitung denyut nadi serta energy expenditure dan oxygen consumption.

3.4 Langkah KerjaPelaksanaan praktikum dipandu oleh dosen pembimbing.

3.4.1 Pengumpulan DataMelakukan pengukuran denyut nadi secara langsung terhadap mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Palembang.

3.4.2 Pengolahan DataAnalisis kualitatif dan deskriptif yaitu pengolahan data yang dilakukan dengan cara menghitung data yang sudah didapat dengan menggunakan rumus yang sudah ditentukan dan mendeskripsikannya setelah mengetahui hasil perhitungan.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HasilAdapun hasil penghitungan yang didapatkan setelah melakukan praktikum

dirangkum dalam tabel berikut:

Page 12: BAB I.doc

No. Nama Denyut Nadi Istirahat

Denyut Nadi Maksimal

Denyut Nadi Kerja

%CVL Energy Expenditure

Oxygen Consumption

Work Loud

Page 13: BAB I.doc

1 FW 85 202 120 35 5,8 1,16 moderate2 MR 68 201 102 25 5,2 0,9 light3 NAH 97 203 122 14,15 7,2 1,44 Moderate4 SM 102 201 130 28,7 4,8 0,14 light5 FR 96 203 108 11,2 5,8 1,16 moderate6 NTM 108 202 144 38 9,4 1,88 heavy7 RPJ 94 201 120 50 7 1,4 moderate8 GWS 108 202 144 38 9,4 1,88 heavy9 RSLN 84,5 202 103 13,19 5 1 light10 RK 108 201 144 45 9,4 1,88 heavy11 OPK 90 201 102 10,81 5,2 1,04 moderate12 VA 76 201 130 67,2 6,5 1,8 moderate13 JZF 77,5 201 92 11,74 4,5 0,9 light14 NA 70 203 85 55 4,06 0,81 light15 DF 75 200 90 19 6,5 1,4 moderate16 MAM 93,5 202 120 20,94 7 1,4 moderate17 AA 75,2 202 156 63,7 10,6 2,12 Very heavy

18 AW 118,5 202 156 16,16 10,6 2,12 Very heavy

19 ARS 103,25 202 162 59,49 10,8 2,16 Very heavy

20 RRK 125,7 203 156 39,19 10,6 2,12 Very heavy

Berdasarkan data praktikum dari 20 mahasiswa bahwa terdapat 25% mahasiswa Work Loadnya Light (1 pria dan 4 wanita), 40% mahasiswa Work Loadnya Moderate (5 pria dan 3 wanita), 15% mahasiswa Work Loadnya Heavy (1 pria dan 2 wanita), dan 20% mahasiswa Work Loadnya Very Heavy (1 pria dan 3 wanita).

4.2 PembahasanBerdasarkan hasil praktikum, semua naracoba mengalami peningkatan denyut

nadi kerja dari denyut nadi istirahat. hal ini dikarenakan adanya perubahan pembebanan yang diterima tubuh akibat dari pemberian latihan dengan langkah kaki ditempatkan mengikuti irama metronom selama beberapa menit. pembebanan yang diberikan dapat berupa beban mekanik, fisik maupun kimiawi dan beban kerja fisik ditentukan olegh jumlah otot yang terlibat dalam beban statis . waktu sebelum kerja kecepatan denyut jantung dalam keadan konstan/stabil dan waktu selama bekerja kecepatan denyut jantung dalam keadaan cenderung naik. semakin lama waktu kerja yang dilakukan maka makin banyak energi yang keluar sehingga kecepatan denyut jantung bertamabh cepat dan naik serta waktu setelah bekerja kecfepatan denyut jantung dalam keadaan cenderung turun.

Page 14: BAB I.doc

kodisi kerja yang lama maka perlu dibutuhkan waktu istirahat yang digunakan untuk memulihkan energi kita terkumpul kembali setelah mencapai titik puncak kelelahan

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan1. pengukuran denyut nadi selama bekerja merupakan metode untuk menilai

cardiovaskular strain dan denyut nadi akan berubah seirama dengan perubahan pembebanan , baik mekanik,fisik maupun kimia

2. denyut nadi setelah melakukan aktivitas akan menghasilkan yang lebih tinggi dibandingkan denyut nadi pada saat istirahat.

3. hasil dari naracoba yang berbeda-beda dapat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, keadaan kesehatan, intensitas dan irama kerja dan kondisi psikis pasien.

Page 15: BAB I.doc

5.2 SaranBerdasarkan praktikum yang telah dilakukan penulis menyarankan ketika sedang

berlangsungnya praktikum utamakan ketelitian dan kesungguhan, terutama dalam merasakan denyut nadi.

DAFTAR PUSTAKAMuffichatum, 2006. Hubungan antara Tekanan Panas, Denyut Nadi dan Produktivitas

Kerja pada pekerja Pandai Besi Paguyuban Wesi Aji Dororejo Batang. http://digilib.unnes.ac.id. Diakses pada tanggal 21 Maret 2015

Sritomo, Wignjosoebroto. 1995. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Edisi Pertama. PT Guna Widya.

Surabaya Tarwaka., Bakri, Solichul HA. dan Sudiajeng, Lilik. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Uniba Press, Surakarta.

Adiputro M. 2000. faktor terhadap beban kerja dan kapasitas kerja. semarang. gramedia utama