BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada...

37
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia (SDM) ditentukan oleh dua faktor yang saling berhubungan yakni pendidikan dan kesehatan. Kesehatan merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang. Usaha kesehatan sekolah disingkat UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah. Dalam pengertian lain, UKS adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integrative). Untuk optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya objek. 1

Transcript of BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada...

Page 1: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kualitas sumber daya manusia (SDM) ditentukan oleh dua faktor yang saling

berhubungan yakni pendidikan dan kesehatan. Kesehatan merupakan prasyarat utama

agar upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat

mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang. Usaha kesehatan

sekolah disingkat UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong

murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS biasanya

dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah. Dalam pengertian lain, UKS adalah usaha

untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta

didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu

(integrative). Untuk optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan peran serta peserta

didik sebagai subjek dan bukan hanya objek.

Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat

pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain. Dari pengertian ini maka UKS

dikenal pula dengan child to child programme. Program dari anak, oleh anak, dan untuk

anak untuk menciptakan anak yang berkualitas.

Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh badan kesehatan perserikatan bangsa-

bangsa (PBB) World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan,

jiwa, dan sosial yang memungkinkan orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Sedangkan kesehatan jiwa adalah keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik,

1

Page 2: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

mental, intelektual, emosional, dan sosial yang optimal dari seseorang. Dalam Undang

Undang Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa ”Kesehatan

Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik

dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan

berkembang secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber

daya manusia yang berkualitas.

Menurut Sumantri, M. (2007) peserta didik itu harus sehat dan orang tua memperhatikan lingkungan yang sehat dan makan makanan yang bergizi, sehingga akan tercapai manusia soleh, berilmu dan sehat (SIS). Dalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan. Namun masih diperlukan faktor kesehatan (health) sehingga peserta didik memiliki 4 H (head, heart, hand dan health).

Upaya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dilakukan lewat Tri Program UKS, yakni

pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah

sehat. Pendidikan dan kesehatan merupakan dua sisi mata uang. Keduanya tak

terpisahkan, merupakan bagian dari Indikator pembangunan Manusia (IPM) atau secara

internasional disebut Human Development Index (HDI). Indikator ini memperlihatkan

sebaik apa mutu sumber daya manusia di suatu Negara. Bahkan secara hukum

kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan kesehatan adalah hak anak dan wajib

dipenuhi oleh masyarakat dan Negara. Jumlah peserta didik yang mencapai 60 juta

menjadikan sekolah sebagai kekuatan kunci untukmemenuhi hak dan kebutuhan generasi

muda Indonesia. UKS mempunyai daya ungkit yang tinggi untuk menumbuhkan

kesadaran hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik. UKS dapat

dimanfaatkan menjadi perpanjangan tangan bagi program kesehatan Ibu dan Anak (KIA),

2

Page 3: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

gizi, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, pengobatan, promosi kesehatan

dan berbagai upaya kesehatan lain.

Berpijak pada uraian latar belakang di atas, maka perlu kiranya diadakan suatu

tindakan melalui Pembinaan Kegiatan Usaha Sekolah (UKS). Dalam hal penyusunan

laporan pelatihan pengembangan diri, penulis mengangkat satu topik sesuai dengan

kondisi yang dihadapi saat ini, yaitu : ”Upaya Strategis Untuk Meningkatkan Kualitas

Manusia Indonesia Melalui Program Pendidikan Dan Kesehatan Sekolah“.

B. Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Secara umum UKS bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar

peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat

kesehatan peserta didik. Selain itu juga menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga

memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam

rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas. Sedangkan secara khusus tujuan

UKS adalah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, meningkatkan

pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat

dan mandiri. Di samping itu juga meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha

peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta lingkungan masyarakat,

meningkatkan keteramplan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh buruk

lingkungan.

3

Page 4: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

BAB II

PEMBINAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

BAGI GURU SEKOLAH DASAR (SD)

A. Waktu Pelaksanaan Dan Penyelenggara Kegiatan

Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan Pembinaan Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS) bagi guru Sekolah Dasar (SD) Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur

yaitu, pada Tanggal 14 – 16 November 2011 yang diselenggarakan oleh Suku Dinas

Pendidikan Dasar Kota Administrasi Jakarta Timur.

B. Jenis Kegiatan

Pembinaan dan Pengembangan UKS di Sekolah/Satuan Pendidikan Luar Sekolah

dilaksanakan melalui Tiga Program Pokok yang meliputi Pendidikan Kesehatan,

Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat. Untuk

mendukung Pelaksanaan Tiga Program Pokok UKS di Sekolah/Satuan Pendidikan Luar

Sekolah diperlukan Program Penduduk yang meliputi Ketenagaan, Pendanaan, Sarana

Prasarana, dan Penelitian dan Pengembangan. Pembinaan dan Pengembangan Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) dilaksanakan oleh Tim UKS yang terdiri atas :

1. Tim Pembina UKS Pusat

2. Tim Pembina UKS Propinsi

3. Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota

4. Tim Pembina UKS Kecamatan

5. Tim Pelaksana UKS di sekolah

4

Page 5: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

Adapun tugas Tim Pelaksana UKS adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan Tiga Program Pokok (UKS) yang terdiri dari Pendidikan Kesehatan,

Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat sesuai ketentuan

dan pedoman yang telah ditetapkan oleh Pembinaan UKS.

2. Menjalin kerjasama dengan orang tua murid, instansi lain dan masyarakat dalam

pelaksanaan kegiatan UKS.

3. Menyusun program, melaksanakan penilaian/evaluasi dan menyampaikan laporan

kepada Tim Pembina UKS Kecamatan.

4. Melaksanakan ketatausahaan Tim Pelaksana UKS Sekolah.

Daftar Materi Pembinaan UKS Bagi Guru Sekolah Dasar (SD) Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun Aggaran 2011

NO JUDUL MATERI JUMLAH

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

MANAJEMEN UKS

PHBS

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI

GIZI

WARUNG/KANTIN SEKOLAH

P3K

4 JP

4 JP

3 JP

3 JP

3 JP

3 JP

4 JP

JUMLAH 24 JP

5

Page 6: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

C. Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah

1.  Promotif

a. Penyuluhan pembinaan sarana keteladanan di sekolah

b. Penyuluhan dan pembinaan kebersihan perorangan peserta didik

c. Mengembangkan kemampuan peserta didik melalui kegiatan “Dokter Kecil”

dengan fokus pelatihan pada :

Keterampilan mengamati dan memelihara kebersihan

perorangan dan lingkungan.

Keterampilan mengamati status kesehatan, seperti

mengukur dan mencatat tinggi badan dan berat badan.

Keterampilan P3K.

Keterampilan P3P, khususnya penanganan diare.

Keterampilan menginformasikan tentang pentingnya dan

manfaat Imunisasi.

2. Preventif

a. Penyaringan kesehatan pada peserta didik baru masuk atau kelas 1.

b. Pemeriksaan kesehatan periodik

Peserta didik kelas 1 dan bukan kelas 1.

Pengawasan terhadap keadaan air.

c. Kuratif dan Rehabilitatif

o Pengobatan ringan dan pertolongan pertama di sekolah.

o Rujukan medik untuk mengurangi derita sakit, kasus kecelakaan,

keracunan atau kondisi yang membahayakan dan kasus penyakit khusus.

6

Page 7: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

o Penanganan kasus anemi gizi.

3. Manajemen

a. Forum komunikasi terpadu antar kegiatan Puskesmas berupa :

Pertemuan perencanaan dan penyusunan

program kerja pelayanan kesehatan dalam rangka UKS.

Pertemuan periodik tiap triwulan sekali

dalam rangka pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan

dalam rangka UKS.

Pertemuan antar puskesmas dan sekolah.

b. Sekolah di kunjungi minimal 1 kali/ 1 Tahun oleh kegiatan pokok puskesmas

berupa :

Kegiatan penyuluhan kesehatan

Kegiatan pembinaan kesehatan

lingkungann

Kegiatan penyaringan kesehatan

Kegiatan kesehatan gigi dan mulut

Kegiatan imunisasi

Kegiatan pembinaan penjaja

makanan

Kegiatan pemantauan status gizi dan

lain-lain.

D. Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah

7

Page 8: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

Untuk belajar dengan efektif peserta didik sebagai sasaran UKS memerlukan

kesehatan yang baik. Kesehatan menunjukkan keadaan yang sejahtera dari badan, jiwa,

dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Kesehatan bagi peserta didik merupakan sangat menentukan keberhasilan belajarnya di

sekolah, karena dengan kesehatan itu peserta didik dapat mengikuti pembelajaran secara

terus menerus. Kalau peserta didik tidak sehat bagaimana bisa belajar dengan baik. Oleh

karena itu kita mencermati konsep yang dikemukakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa

(PBB), bahwa salah satu indikator kualitas sumber daya manusia itu adalah kesehatan,

bukan hanya pendidikan. Ada tiga kualitas sumber daya manusia, yaitu pendidikan yang

berkaitan dengan berapa lama mengikuti pendidikan, kesehatan yang berkaitan sumber

daya manusianya, dan ekonomi yang berkaitan dengan daya beli. Untuk tingkat ekonomi

Indonesia masih berada pada urutan atau ranking yang sangat rendah yaitu 108 pada

tahun 2008, dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Kemajuan ekonomi suatu

bangsa biasanya berkorelasi dengan tingkat kesehatan masyarakatnya. Semakin maju

perekonomiannya, maka bangsa itu semakin baik pula tingkat kesehatannya. Oleh karena

itu, jika tingkat ekonomi masih berada di urutan yang rendah, maka tingkat kesehatan

masyarakat pada umumnya belum sesuai dengan harapan. Begitu pula dengan sumber

daya manusianya yang diharapkan berkualitas masih memerlukan proses dan usaha yang

lebih keras lagi.

8

Page 9: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

BAB III

UPAYA STRATEGIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

MANUSIA INDONESIA MELALUI PROGRAM

PENDIDIKAN DAN KESEHATAN SEKOLAH

A. Pendidikan Berkualitas

Pelayanan kesehatan dilakukan secara komprehensif dan terpadu meliputi

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi. Promotif adalah peningkatan penyuluhan dan

latihan keterampilan pelayanan kesehatan. Preventif adalah layanan kesehatan untuk

mencegah sebelum timbulnya penyakit. Kuratif adalah penyembuhan penyakit yang

diderita. Rehabilitasi adalah pemulihan pada keadaan kesehatan awal dari penyakit yang

telah diderita. Pelayanan kesehatan lingkungan sekolah untuk menciptaan lembaga

pendidikan yang dapat menunjang berlangsungnya proses pembelajaran.

B. Peran Sekolah dalam Meningkatkan Kesehatan

Pada era globalisasi ini banyak tantangan bagi peserta didik yang dapat

mengancam kesehatan fisik dan jiwanya. Tidak sedikit anak yang menunjukkan perilaku

9

Page 10: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

tidak sehat, seperti lebih suka mengkonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi lemak,

gula, garam, rendah serat, meningkatkan risiko hipertensi, diabetes melitus dan obesitas,

dan sebagainya. Apalagi sebelum makan tidak mencuci tangan terlebih dahulu, sehingga

memungkinkan masukkan bibit penyakit ke dalam tubuh. Selain itu meningkatnya

perokok pemula, usia muda, atau usia peserta didik sekolah sehingga risikonya akan

mengakibatkan penyakit degeneratif. Perilaku tidak sehat lainnya yang mengkhawatirkan

adalah melakukan pergaulan bebas, sehingga terjerumus ke dalam penyakit masyarakat

seperti penggunaan narkoba atau tindakan kriminal. Apalagi perilaku tidak sehat ini,

disebabkan lingkungan yang tidak sehat, seperti kurang bersihnya rumah, sekolah, atau

lingkungan masyarakatnya.

Tantangan lain tentang perilaku tidak sehat muncul dari diri peserta didik sendiri.

Aktifitas fisik mereka kurang bergerak, olahraga pun kurang, malas sehingga tidak

bergairah baik di rumah maupun atau di sekolah. Peserta didik pun cenderung lebih

menyukai dan banyak menonton televisi, bermain videogames, dan play station, sehingga

mengakibatkan fisiknya kurang bugar. Akibatnya mereka rentan mengalami sakit dan

beresiko terhadap berbagai penyakit degeneratif di usia dini. Untuk itu diperlukan

fasilitas dan program pendidikan jasmani atau olah raga memadai dan terprogram dengan

baik, di sekolah dan di lingkungan masyarakat sekitar. Hal ini sangat mendukung dan

memungkinkan peserta didik untuk bergerak, berkreasi, dan berolah raga dengan bebas,

menyenangkan dan bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran fisiknya.

Kesehatan fisik peserta didik berkorelasi positif terhadap kematangan emosi

sosialnya. Guru atau orang tua perlu memberikan bekal yang penting bagi peserta didik

yaitu menciptakan kematangan emosi-sosialnya agar dapat berhasil dalam menghadapi

10

Page 11: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademik. Peserta

didik pun akan mampu mengendalikan stress yang dialaminya, karena jika stress tidak

dikendalikan akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit dan akan menjadi kendala

untuk keberhasilan belajarnya.

C. Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Dan Kesehatan Sekolah

Untuk menghadapi berbagai tantangan yang dapat mengancam kesehatan fisik

dan jiwanya tersebut sekolah memilkki peran yang penting untuk menciptakan dan

meningkatkan kesehatan peserta didik. Upaya yang dilakukan antara lain dengan

menciptakan lingkungan “Sekolah Sehat” (Health Promoting School/HPS) melalui UKS.

Konsep inilah yang oleh Badan Kesehatan Dunia WHO disebut HPS (Health Promoting

Schools) atau Sekolah Promosi Kesehatan sehingga “a health setting for living, learning

and working” dengan tujuan (goal) “Help School Become Health Promoting Schools.”

Program UKS ini hendaknya dilaksanakan dengan baik sehingga sekolah menjadi tempat

yang dapat meningkatkan atau mempromosikan derajat kesehatan peserta didiknya.

D. Kesehatan Gigi Dan Mulut

Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit masyarakat yang diderita oleh 90%

penduduk Indonesia, sebab gigi memiliki sifat “progresif” yaitu apabila tidak dirawat dan

diobati akan mengakibatkan makin parah dan bersifat “Irreversibble” yaitu apabila ada

jaringan yang sudah rusak tidak akan dapat tumbuh kembali (SKKRT, 1995). Hal inilah

yang sangat kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat sehingga angka kesehatan

gigi tiap tahunnya hampir selalu menglami penurunan.

11

Page 12: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

Pada umumnya 77,2 % penduduk telah melakukan sikat gigi, tetapi hanya 8,1 %

dari jumlah tersebut yang melakukan sikat gigi sesuai dengan anjuran program yaitu sikat

gigi setelah makan pagi dan sebelu tidur malam. (Depkes RI,1999). Selain kesadaran

untuk menjaga kesehatan gigi sejak usia dini, dari ternyata kesadaran untuk

mememriksakan kesehatan gigi pun masih terbilang cukup rendah. Padahal pemerintah

mentargetkan standart kesehatan gigi paling tidak mengalami perkembangan sekitar

60,41% dari standart Nasional yang harus dicapai sekitar 80%. (Rencana Kegiatan

Program Kesehatan Gigi dan Mulut Tahun 1999 – 2000). Mengetahui dari itu

peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu program pokok

Puskesmas di dalam pelayanan promotif dan preventiv terutama ditujukan pada

kelompok ibu hamil, ibu menyusui, anak pra sekolah dan anak Sekolah Dasar di dalam

tujuan meningkatkan derajat kesehatan gigi. Pendidikan dan pengenalan terhadap tentang

tata cara membersihkan gigi dan mulut perlu diberikan, sebab pendidikan ini merupakan

upaya awal dalam pencegahan terjadinya penyakit pada gigi (karies) dan jaringan

sekitarnya , dengan mengingat pada prinsip pencegahan lebih dari pengobatan.

E. Program Perbaikan Gizi

Proses riwayat terjadinya penyakit pada masalah gizi (gizi kurang) melalui

berbagai tahap yaitu diawali dengan terjadinya interaksi antara penjamu, sumber penyakit

dan lingkungan. Ketidakseimbangan antara ketiga faktor ini, misalnya terjadi

ketidakcukupan zat gizi dalam tubuh. Akibat kekurangan zat gizi, naka simpanan zat gizi

dalam tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Apabila keadaan ini berlangsung

lama, maka simpanan zat gizi akan habis dan akhirnya terjadi kemerosotan jaringan.

12

Page 13: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

Proses ini berlanjut sehingga menyebabkan malnutrisi, walaupun hanya ditandai dengan

penurunan berat badan dan pertumbuhan terlambat.

Masalah gizi dapat terjadi pada seluruh kelompok umur, bahkan masalah gizi

pada suatu kelompok umur tertentu akan mempengaruhi pada status gizi pada periode

siklus kehidupan berikutnya (intergenerational impact). Masa kehamilan merupakan

periode yang sangat menentukan kualitas SDM di masa depan, karena tumbuh kembang

yang sangat ditentukan oleh kondisinya saat masa janin dalam kandungan. Akan tetapi

perlu diingat bahwa keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil ditentukan juga jauh

sebelumnya, yaitu pada saat remaja atau usia sekolah.

Masa balita merupakan masa dimana terjadi pertumbuhan badan yang cukup pesat

sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi disetiap kilo gram berat badannya. Dalam

keadaan seperti ini anak balita justru paling mengalami kekurangan gizi sehingga anak

balita merupakan kelompok umur yang rentan menderita kekurangan gizi.

F. Layanan Warung / Kantin Sekolah

Layanan kantin  atau kafetaria merupakan salah satu bentuk layanan khusus di sekolah yang berusaha menyediakan makanan dan minuman yang dibutuhkan siswa atau personil sekolah. Good (1959) dalam bukunya Dictionary of Education mengatakan bahwa: “cafetaria a room or building in which public school pupuils or college student select prepared food and serve themselves”.  Kantin sekolah adalah suatu ruang atau bangunan yang berada di sekolah maupun perguruan tinggi, di mana menyediakan makanan pilihan/sehat untuk siswa yang dilayani oleh petugas kantin.

William H. Roe dalam bukunya School Business Management menyebutkan beberapa

tujuan yang dapat dicapai melalui penyediaan layanan kantin di sekolah :

1. Memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar memilih makanan yang baik

atau sehat

2. Memberikan bantuan dalam mengajarkan ilmu gizi secara nyata

13

Page 14: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

3. Menganjurkan kebersihan dan kesehatan

4. Menekankan kesopanan dalam masyarakat, dalam bekerja, dan kehidupan

bersama

5. Menekankan penggunaan tata krama yang benar dan sesuai dengan yang berlaku

di masyarakat

6. Memberikan gambaran tentang manajemen yang praktis dan baik

7. Menunjukkan adanya koordinasi antara bidang pertanian dengan bidang industri

8. Menghindari terbelinya makanan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan

kebersihannya dan kesehatannya.

Dilihat dari tujuan kantin sekolah di atas, maka kantin sekolah dapat berfungsi untuk :

1. Membantu pertumbuhan dan kesehatan siswa dengan jalan menyediakan makanan

yang sehat, bergizi, dan praktis

2. Mendorong siswa untuk memilih makanan yang cukup dan seimbang

3. Untuk memberikan pelajaran sosial kepada siswa

4. Memperlihatkan kepada siswa bahwa faktor emosi berpengaruh pada kesehatan

seseorang

5. Memberikan batuan dalam mengajrkan ilmu gizi secara nyata

6. Mengajarkan penggunaan tata krama yang benar dan sesuai dengan yang

berlaku di masyarakat

7. Sebagai tempat untuk berdiskusi tentang pelajaran-pelajaran di sekolah, dan

tempat menunggu apabila ada jam kosong.

Dalam menyelenggarakan atau mendirikan kantin sekolah yang baik hendaknya

memperhatikan hal-hal berikut ini :

14

Page 15: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

1. Kantin sekolah hendaknya tidak dipandang sebagai suatu penciptaan keuntungan

di sekolah;

2. Program kantin sekolah harus dipandang sebagai bagian integral dari program

sekolah secara keseluruhan

3. Harga makanan dan minuman harus dapat dijangkau oleh daya beli siswa

4. Penyajian dan pelayanan makanan harus memadai dan cepat

5. Gedung atau ruang kantin harus strategis karena akan sangat mempengaruhi

keefektivan operasi dan koordinasi program-program kantin

6. Personil-personil kantin harus bertanggung jawab atas makanan yang bergizi dan

menarik, serta menjamin selera pembeli

7. Memberikan kebijaksanaan keuangan (korting) dapat mendorong berkembangnya

program kantin, karena dapat menarik pembeli

8. Program kantin harus menyeimbangkan antara kapasitas makanan dan harga,

begitu juga gizi.

Terkait dengan bentuk pelayanan kantin sekolah, terdapat 3 (tiga) alternatif

bentuk layanan, yaitu :

1. Self service system. Sistem pelayanan dimana pembeli melayani dirinya sendiri

makanan yang diingini;

2. Wait service system. Sistem pelayanan dimana pembeli menunggu dilayani oleh

petugas kantin sesuai dengan pesanan;

3. Tray service system. Sistem pelayanan dimana pembeli dilayani petugas kantin,

dan penyajian makanannya dengan menggunakan baki atau nampan.

15

Page 16: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

Kantin sekolah memberikan peluang untuk mengembangkan tingkah laku dan

kebiasaan positif di kalangan siswa. Hal-hal berikut dapat diperhitungkan oleh kepala

sekolah  untuk memperbaiki lingkungan kantin sekolah :

1. Menentukan prosedur untuk menutup dan membuka kantin atau kapan anak-anak

memasuki dan meninggalkan kantin

2. Memperhatikan semua perilaku murid dalam kantin

3. Menyusun suatu aturan pembayaran yang tidak merugikan kantin

4. Membuat pengaturan tempat duduk yang serasi

5. Menentukan aturan-aturan bagi perilaku anak-anak di meja makan

6. Mengatur dekorasi, seperti: lukisan, poster-poster kesehatan

7. Menyajikan musik selama jam makan siang

8. Mengatur anak-anak yang makan siang dengan membawa makanan sendiri,

menyusun prosedur pengembalian talam atau tempat makanan dan pada saat

meninggalkan ruangan makan

Dengan dimikian, keberadaan kantin di sekolah, tidak hanya sekedar untuk

memenuhi kebutuhan makan dan minum siswa semata, namun juga dapat dijadikan

sebagai wahana untuk mendidik siswa tentang kesehatan, kebersihan, kejujuran, saling

menghargai, disiplin dan nilai-nilai lainnya. Di sinilah letak arti penting manajemen

kantin sekolah sebagai salah satu substansi manajemen sekolah.

16

Page 17: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

BAB IV

KEBIJAKAN DALAM PENINGKATAN IMPLEMENTASI

PROGRAM UKS

A. Sekolah Sehat (Health Promoting School/HPS) melalui program UKS

Upaya mengembangkan “Sekolah Sehat” (Health Promoting School/HPS)

melalui program UKS perlu disosialisasikan dan dilakukan dengan baik. melalui

pelayanan kesehatan (yankes) yang didukung secara mantap dan memadai oleh sektor

terkait lainnya, seperti partisipasi masyarakat, dunia usaha, dan media massa. Sekolah

sebagai tempat berlangsungnya proses pembelajaran harus menjadi HPS, yaitu sekolah

yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya. Upaya ini dilakukan

karena sekolah memiliki lingkungan kehidupan yang mencerminkan hidup sehat. Selain

itu, mengupayakan pelayanan kesehatan yang optimal, sehingga terjamin berlangsungnya

proses pembelajaran dengan baik dan terciptanya kondisi yang mendukung tercapainya

kemampuan peserta didik untuk beperilaku hidup sehat. Semua upaya ini akan tercapai

bila sekolah dan lingkungan dibina dan dikembangkan. Pembinaan lingkungan sekolah

17

Page 18: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

sehat dilakukan melalui pemeliharaan sarana fisik dan lingkungan sekolah, melakukan

pengadaan sarana sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan

sehat, melakukan kerja sama dengan masyarakat sekitar sekolah yang mengandung

lingkungan besih dan sehat, dan melakukan penataan halaman, pekarangan, apotik hidup

dan pasar sekolah yang aman.

Menurut WHO (Depkes, 2008) ada enam ciri utama sekolah yang dapat

mempromosikan atau meningkatkan kesehatan, yaitu :

1. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, yaitu

peserta didik, orang tua, dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di

masyarakat.

2. Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, meliputi sanitasi

dan air yang cukup, bebas dari segala macam bentuk kekerasan, bebas dari pengaruh

negatif dan penyalahgunaan zat-zat berbahaya, suasana yang mempedulikan pola

asuh, rasa hormat dan percaya. Diciptakannya pekarangan sekolah yang aman,

adanya dukungan masyarakat sepenuhnya.

3. Memberikan pendidikan kesehatan dengan mengembangkan kurikulum yang mampu

meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang positif terhadap kesehatan, serta

dapat mengembangkan berbagai keterampailan hidup yang mendukung kesehatan

fisik, mental dan sosial. Selain itu, memperhatikan pentingnya pendidikan dan

pelatihan untuk guru maupun orang tua.

18

Page 19: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

4. Memberikan akses (kesempatan) untuk dilaksanakannya pelayanan kesehatan di

sekolah, yaitu penyaringan, diagnose dini, pemantauan dan perkembangan, imunisasi,

serta pengobatan sederhana. Selain itu, mengadakan kerja sama dengan puskesmas

setempat, dan mengadakan program-program makanan begizi dengan memperhatikan

‘keamanan’ makanan.

5. Menerapkan kebijakan-kebijakan dan upaya-upaya di sekolah untuk mempromosikan

atau meningkatkan kesehatan, yaitu kebijakan yang didukung oleh seluruh staf

sekolah termasuk mewujudkan proses pembelajaran yang dapat menciptakan

lingkungan psikososial yang sehat bagi seluruh masyarakat sekolah. Kebijakan

berikutnya memberikan pelayanan yang ada untuk seluruh peserta didik. Terakhir.

kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan narkotika termasuk

alkohol serta pencegahan segala bentuk kekerasan/pelecehan.

6. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat,

dengan cara memperhatikan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Cara

lainnya berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat.

B. Pendekatan Life Skills Education Atau Pendidikan Kecakapan Hidup

Upaya lain yang dilakukan dalam pembinaan lingkungan sekolah sehat dan

promosi gaya hidup sehat melalui pendekatan life skills education atau pendidikan

kecakapan hidup. Setiap individu akan mengalami kehidupan yang sehat fisik dan

mentalnya apabila dapat menuntaskan tugas-tugas perkembangan sesuai dengan usianya.

Implikasi tugas perkembangan ini terhadap pendidikan adalah bahwa dalam

penyelenggaraan pendidikan perlu disusun struktur kurikulum yang muatannya dapat

19

Page 20: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

memfasilitasi perkembangan kesehatan sebagai suatu kecakapan hidup (life skills).

Kecakapan hidup adalah kecakapan yang diperlukan untuk hidup. yang meliputi

pengetahuan, mental, fisik, sosial, dan lingkungan untuk mengembangkan dirinya secara

menyeluruh untuk bertahan hidup dalam berbagai keadaan dengan berhasil, produktif,

bahagia, dan bermartabat. WHO atau (World Health Organization) mendefinisikan

kecakapan hidup sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan

berperilaku positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai

tuntutan dan tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif. Selain itu, dapat membantu

seseorang menarik keputusan yang tepat, berkomunikasi secara efektif, dan membangun

keterampilan mengelola diri sendiri yang dapat membantu mereka mencapai hidup yang

sehat dan produktif. Sedangkan UNICEF memberikan definisi tentang kecakapan hidup

yang merujuk pada kecakapan psiko-sosial dan interpersonal yang dapat membantu orang

untuk mengambil keputusan yang tepat, berkomunikasi secara effektif, memecahkan

masalah, mengatur diri sendiri, dan mengembangkan sikap hidup sehat dan produktif.

Pendidikan kecakapan hidup didasarkan atas konsep bahwa peserta didik perlu

learning to be (belajar untuk menjadi), learning to learn (belajar untuk belajar) atau

learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to live with others (belajar untuk

hidup bersama), dan learning to do (belajar untuk melakukan). Berdasarkan konsep ini,

kecakapan hidup terbagi atas empat kategori yaitu kecakapan hidup (personal learning to

be), kecakapan hidup sosial (learning live with others), kecakapan hidup akademik

(learning to learn/ learning to know), dan kecakapan hidup vokasional (learning to do).

Kecakapan personal (personal skill), meliputi kecakapan dalam memahami diri

(self awareness skill) dan kecakapan berfikir (thinking skill). Bagi peserta didik

20

Page 21: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

mempraktekkan kecakapan personal penting untuk membangun rasa percaya diri,

mengembangkan akhlak yang mulia, mengembangkan potensi, dan menanamkan kasih

sayang dan rasa hormat kepada orang lain. Kecakapan sosial (social skill), meliputi

kecakapan berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan bekerja sama

(collaboration skill). Mempraktekkan kecakapan sosial penting untuk membantu peserta

didik mengembangkan hubungan yang positif, secara konstruktif mengelola emosi dan

meningkatkan partisipasi dalam kegiatan yang menguntungkan masyarakat. Kecakapan

akademik (academic skill) atau kecakapan intelektual. Mempraktekkan kecakapan

akademik penting untuk membantu peserta didik memperoleh kecakapan ilmiah,

teknologi dan analitis yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam lembaga

pendidikan formal dan tempat kerja. Kecakapan vokasional (vocational skill) atau

kemampuan kejuruan terbagi atas kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan

kecakapan vokasional khusus (occupational skill). Mempraktekkan kecakapan vokasional

penting untuk membekali peserta didik dengan kecakapan teknis dan sikap yang dituntut

oleh perusahaan atau lembaga yang menyediakan lapangan kerja.

Keempat jenis kecakapan hidup itu menghasilkan individu yang memiliki

kesehatan jasmani dan rokhani, lahir atau bathin yang diperlukan untuk bertahan dalam

lingkungan apa pun. Peserta didik memiliki kemampuan untuk memanfaatan semua

sumber daya secara optimal, sehingga akan meningkatkan kualitas pendidikan dan

kualitas hidupnya. Kecakapan hidup yang diperoleh oleh peserta didik melalui proses

belajar bukan terjadi begitu saja, dapat dipraktekkan oleh peserta didik dalam kehidupan

sehari-harinya dengan diberi contohnya oleh guru, orang tua dan anggota masyakarat.

Kecakapan hidup membantu peserta didik secara positif dan adaptif mengatasi

21

Page 22: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

situasi dan tuntutan hidup sehari-hari. Untuk itu sekolah mengembangan kecakapan

hidup peserta didik antara lain menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, bekerja sama

dengan masyarakat menyediakan berbagai keperluan sekolah menciptakan dan

meningkatkan kesehatan peserta didiknya, baik fisik maupun non fisik.

C. Kebijakan dalam Peningkatan Implementasi Program UKS

Untuk mendukung peningkatan proses pembelajaran yang lebih baik, maka

program peningkatan kualitas jasmani dan pengembangan sekolah sehat akan terus

dilaksanakan. Sehingga dapat terbentuk peserta didik yang sehat dan bugar serta sekolah

yang memenuhi standar sekolah sehat. Cara yang dilakukan adalah mengoptimalkan

berbagai upaya pengembangan sekolah sehat antara lain dilakukan upaya peningkatan

kemampuan profesionalisme guru dan tenaga pendidik melalui berbagai pelatihan,

bimbingan dan penyuluhan, serta upaya-upaya sosialisasi dan implementasi di bidang

UKS, pendidikan kesehatan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan jasmani dan

kebugaran jasmani.

Mengefektifkan pengkajian dan pengembangan pendidikan antara lain dengan

lebih memfokuskan upaya pengkajian dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup

sehat, melaksanakan evaluasi yang sesuai dengan upaya peningkatan kualitas jasmani dan

pengembangan sekolah sehat. Mengintensifkan pengkajian dan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi antara lain dengan memantapkan pengembangan program

22

Page 23: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan melaksanakan pengkajian dan

pengembangan bidang pengukuran, standarisasi, evaluasi dalam rangka upaya

peningkatan kualitas jasmani dan pengembangan sekolah sehat. Meningkatkan kegiatan

analisis kajian kesegaran jasmani, pendidikan jasmani dan pendidikan rekreasi yang

dapat bermanfaat langsung bagi peserta didik, tenaga kependidikan dan masyarakat serta

menunjang peningkatan mutu pendidikan.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pendidikan kesehatan berbasis kesehatan dengan program Usaha Kesehatan

Sekolah atau pelaksanaan sekolah sehat ini, diharapkan menjadi bagian dari

pelaksanaan pendidikan, bukan hanya dilingkungan sekolah tetapi dilingkungan

tempat tinggal.

2. Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat

pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain.

3. Meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di

sekolah dan rumah tangga serta lingkungan masyarakat, meningkatkan

keterampilan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh buruk

lingkungan.

23

Page 24: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

4. Kesehatan menunjukkan keadaan yang sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

5. Kesehatan fisik peserta didik berkorelasi positif terhadap kematangan emosi

sosialnya. Guru atau orang tua perlu memberikan bekal yang penting bagi peserta

didik yaitu menciptakan kematangan emosi-sosialnya agar dapat berhasil dalam

menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara

akademik.

B. Saran

1. Pendidikan kesehatan ini diharapkan tidak hanya diberikan pada saat mata

pelajaran Pendidikan Jasmani saja, namun bisa juga secara integratif pada saat

mata pelajaran lainnya disampaikan kepada peserta didik.

2. Melaksanakan penyuluhan secara kontinyu tentang, pendidikan dan kebiasaan

hidup bersih melalui program sekolah sehat terhadap peserta didik, orang tua

maupun warga masyarakat.

3. Pembina UKS diharapkan melaksanakan pendidikan kesehatan di sekolah

dilakukan melalui penyajian pendidikan yang lebih menekankan peran aktif

peserta didik melalui kegiatan ceramah, diskusi, demonstrasi, pembimbingan,

permainan, dan penugasan.

4. Keberhasilan pendidikan kesehatan ditentukan dengan adanya keteladanan dan

dorongan dari kepala sekolah, guru, pegawai sekolah, dan orang tua.

24

Page 25: BAB I€¦  · Web viewDalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

5. Keberhasilan pendidikan kesehatan juga ditentukan adanya hubungan guru

dengan orang tua peserta didik, apa yang diberikan oleh guru di sekolah

hendaknya juga didukung oleh orang tua di rumah.

25