Bab i Vii&Lampiran

146
Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pneumonia merupakan pembunuh utama anak dibawah usia lima tahun (Balita) di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), dari data tahun 2008 didapatkan lebih dari 1,16 juta kematian balita yang disebabkan oleh pneumonia yang terjadi pada 15 negara di dunia, yaitu India, Nigeria, Kongo, Pakistan, Afghanistan, China, Ethiopia, Indonesia, Angola, Kenya, Niger, Bangladesh, Uganda, Tanzania dan Burkina Faso. Negara-negara tersebut mencakup tiga perempat kematian balita di dunia akibat pneumonia. 1 Oleh karena itu pneumonia disebut sebagai pembunuh balita no.1 (the number one killer of children), selain itu pneumonia merupakan ‘penyakit yang terabaikan’ (the neglected disease) atau ‘penyakit yang terlupakan’ (the forgotten disease) karena begitu banyak balita yang meninggal karena pneumonia namun sangat sedikit perhatian yang diberikan kepada masalah pneumonia. 2 Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 1

Transcript of Bab i Vii&Lampiran

Page 1: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pneumonia merupakan pembunuh utama anak dibawah usia lima tahun (Balita) di dunia.

Menurut World Health Organization (WHO), dari data tahun 2008 didapatkan lebih dari 1,16

juta kematian balita yang disebabkan oleh pneumonia yang terjadi pada 15 negara di dunia, yaitu

India, Nigeria, Kongo, Pakistan, Afghanistan, China, Ethiopia, Indonesia, Angola, Kenya, Niger,

Bangladesh, Uganda, Tanzania dan Burkina Faso. Negara-negara tersebut mencakup tiga

perempat kematian balita di dunia akibat pneumonia.1Oleh karena itu pneumonia disebut sebagai

pembunuh balita no.1 (the number one killer of children), selain itu pneumonia merupakan

‘penyakit yang terabaikan’ (the neglected disease) atau ‘penyakit yang terlupakan’ (the forgotten

disease) karena begitu banyak balita yang meninggal karena pneumonia namun sangat sedikit

perhatian yang diberikan kepada masalah pneumonia.2

Angka kejadian pneumonia tertinggi terdapat di Asia Selatan dan Afrika, dengan India

sebagai peringkat pertama.Di wilayah Asia Tenggara setiap menit terdapat 1 anak balita yang

meninggal akibat pneumonia.1 WHO pada tahun 2005 melaporkan proporsi penyebab kematian

anak-balita di negara berkembang adalah pneumonia 19%, diare 17%, malaria 8% dan campak

4%. Insiden pneumonia di negara berkembang adalah 10 - 20 kasus / 100 anak / tahun (10 – 20

% anak).3Di negara berkembang, pneumonia tidak saja lebih sering terjadi, tetapi juga lebih

berat.Hanya sekitar 20% anak yang menderita pneumonia di Asia Tenggara yang mendapatkan

terapi antibiotik yang memadai untuk mengobati penyakitnya.4,5

Menurut Pneumonia Repot Card pada tahun 2010, Indonesia menduduki peringkat ke-

8.1 Data yang diperoleh dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2011

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 1

Page 2: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

terdapat total 480.033 balita penderita pneumonia. Di Provinsi Banten sendiri, tahun 2011 kasus

pneumonia pada balita ditemukan sebanyak15.416 balita.6

Berdasarkan hasil wawancara di Puskesmas Kecamatan Mauk terjadi peningkatan angka

kejadian pneumonia dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 tercatat sebanyak 452 balita

penderita pneumonia dari 14.562 pasien balita berusia 0 – 5 tahun (3,10%), sedangkan pada

tahun 2010 terdapat 357 penderita pneumonia dari 12.875 pasien balita usia 0 – 5 tahun (2,77%).

Puskesmas Kecamatan Mauk juga terdapat program kesehatan lingkungan yaitu men-

survey rumahwarga yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Mauk.dan

Berdasarkan hasil wawancara di Wilayah kerja Puskesmas kecamatan Mauk pada tahun 2011

dari 2032 rumah yang di survey terdapat180 rumah tidak sehat.Sedangkan periode Januari-

September 2012 dari 1423 rumah yang disurvey terdapat 171 rumah tidak sehat.

Berdasarkan pengamatan ketika memeriksa pasien, dari pasien pneumonia yang datang

berobat ke Puskesmas Kecamatan Mauk didapatkan sebagian besar tinggal di rumah tidak sehat.

Penelitian ini dilakukan karena masih adanya penderita pneumonia di puskesmas

Kecamatan Mauk dan didapatkan sebagian pasien mempunyai rumah yang tidak

sehat.Berdasarkan hal ini penulis ingin mengetahui adakah hubungan antara rumah tidak sehat

dengan pneumonia pada balita di Puskesmas Kecamatan Mauk.

I.2. Perumusan Masalah

I.2.1. Pernyataan Masalah

Penyakit Pneumonia yang termasuk dalam ISPA pada anak usia 0-5 tahun di

wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Mauk, masih menempati peringkat ke satu dari sepuluh

penyakit terbanyak.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 2

Page 3: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

1.2.2. Pertanyaan Masalah

1. Berapa banyak anak usia 0-5 tahun yang datang berobat ke balai pengobatan anak di wilayah

kerja Puskesmas Kecamatan Mauk yang memiliki rumah tidak sehat?

2. Berapa banyak anak usia 0 - 5 tahun yang datang berobat ke balai pengobatan anak di wilayah

kerja Puskesmas Kecamatan Mauk yang memiliki rumah tidak sehat dan menderita

pneumonia?

3. Apakah ada hubungan antara rumah tidak sehat dan terjadinya pneumonia padaanak usia 0 –5

tahun yang datang ke Balai Pengobatan Anak Puskesmas Kecamatan Mauk?

I.3. Tujuan

I.3.1. Tujuan Umum

Diturunkannya pneumonia pada anak usia 0 - 5 tahun di wilayah kerja Puskesmas

Kecamatan Mauk.

I.3.2. Tujuan Khusus

1. Diketahui banyaknya pasien anak-anak usia 0 - 5 tahun yang datang berobat ke Puskesmas

Kecamatan Mauk yang memiliki rumah tidak sehat.

2. Diketahui banyaknya pasien anak-anak usia 0 - 5 tahun yang datang berobat ke Puskesmas

Kecamatan Mauk dan mempunyai rumah tidak sehatdan menderita pneumonia.

3. Diketahuinya hubungan antara rumah tidak sehat dan pneumonia pada anak-anak usia 5 – 10

tahun yang datang berobat ke Puskesmas Kecamatan Mauk.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 3

Page 4: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

I.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat :

1. Bagi pengunjung Puskesmas:

- Agar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Mauk memperhatikan

pencahayaan dalam rumah, yaitu dengan membuka pintu dan jendela agar kuman

penyakit dapat mati sehingga terhindar dari penyakit penumonia.

2. Bagi Puskesmas:

- Untuk bahan penyuluhan tentang pneumonia, terutama pneumoniaakibat rumah tidak

sehat bagi para penderita di wilayah kerjanya.

- Sebagai bahan pertimbangan bagi dokter di Puskesmas dalam penanganan pasien

pneumonia.

3. Bagi peneliti :

- Mendapat pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan penelitian.

- Memperkaya wawasan dalam bidang kesehatan masyarakat pada umumnya, terutama

yang berkaitan dengan bidang yang diteliti.

- Hasil penelitian dapat dijadikan bahan atau acuan dalam penelitian selanjutnya.

- Memberikan penjelasan tentang pembuatan penelitian dengan menggunakan metode

cross sectional dan consecutivenon-random sampling.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 4

Page 5: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Pneumonia

II.1.1. Definisi

Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli).

Terjadinya pneumonia pada anak sering kali bersamaan dengan terjadinya proses infeksi akut

pada bronkus yang disebut bronkopneumonia.3

World Health Organization (WHO) mendefinisikan pneumonia sebagai infeksisaluran

pernapasan akut yang menyerang paru-paru terutama alveoli yang berfungsi sebagai tempat

pertukaran udara. Dimana ketika seseorang menderita pneumonia, maka alveoli akan terisi

dengan nanah dan cairan, yang akan menyebabkan sesak dan terbatasnya oksigen yang masuk

pada saat bernapas.7

Sedangkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendefinisikan pneumonia adalah

inflamasi yang mengenai parenkim paru. Sebagian besar disebabkan oleh mikroorganisme

(virus/bakteri) dan sebagian kecil disebabkan oleh hal lain (aspirasi, radiasi, dll).8

Secara klinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan

oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur dan parasit. Pneumonia yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis tidak termasuk. Sedangkan peradangan paru yang disebabkan oleh

non-mikroorganisme (bahan kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik, obat-obatan, dll) disebut

pneumonitis.9

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 5

Page 6: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

II.1.2. Etiologi

Usia pasien merupakan faktor yang memegang peranan penting pada perbedaan dan

kekhasan pneumonia anak, terutama dalam spektrum etiologi, gambaran klinis dan strategi

pengobatan.8

Tabel II.1.2.1. Etiologi Pneumonia Pada Balita Berdasarkan Usia9

Usia Etiologi yang sering Etiologi yang jarang

Lahir – 20 hari Bakteri :E. colliStreptococcus group BListeria monocytogenesis

Bakteri :Bakteri anaerobStreptococcus group DHaemophilus influenzaStreptococcus influenzaUreaplasma urealytican

Virus :Virus SitomegaloVirus Herpes simpleks

3 minggu – 3 bulan Bakteri :Chlamydia trachomatisStreptococcus pneumonia

Virus :Virus AdenoVirus InfluenzaVirus Parainfluenza 1,2,3Respiratory Syncytial virus

Bakteri :Bordatella pertusisHaemophilus influenza type BMoraxella catharalisStaphylococcus aureusUreaplasma urealyticum

Virus :Virus Sitomegalo

4 bulan – 5 tahun Bakteri :Chlamydia pneumoniaeMycoplasma pneumoniaeStreptococcus pneumonia

Virus :Virus AdenoVirus InfluenzaVirus ParainfluenzaVirus RinoRespiratory Syncytial virus

Bakteri :Haemophilus influenza tipe BMoraxella catharalisNeisseria meningitidesStaphylococcus aureus

Virus :Virus Varicella-zoster

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 6

Page 7: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Streptococcus grup B dan bakteri enterik gram negatif merupakan penyebab pneumonia

yang paling umum pada neonatus. Pada neonatus berumur 3 minggu sampai 3 bulan, pneumonia

paling sering disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumonia. Pada balita usia 4 bulan sampai

5 tahun, virus merupakan penyebab tersering dari pneumonia, yaitu respiratory syncytial virus.

Sedangkan pada usia 5 tahun sampai dewasa, umumnya pneumonia disebabkan oleh bakteri lain

selain Streptococcus pneumonia.4

II.1.3. Patofisiologi

Pneumonia pada balita dapat terjadi akibat infeksi sekunder dari ISPA. Perjalanan klinis

penyakit ISPA dimulai dengan berinteraksinya virus dengan tubuh. Masuknya virus sebagai

antigen ke saluran pernapasan menyebabkan silia yang terdapat pada permukaan saluran

pernapasan bergerak ke atas mendorong virus ke arah faring atau dengan suatu tangkapan refleks

spasmus oleh laring. Jika refleks tersebut gagal maka virus merusak lapisan epitel dan lapisan

mukosa saluran pernapasan. Iritasi virus pada kedua lapisan tersebut menyebabkan timbulnya

batuk kering. Kerusakan stuktur lapisan dinding saluran pernapasan menyebabkan kenaikan

aktifitas kelenjar mukus yang banyak terdapat pada dinding saluran pernapasan, sehingga terjadi

pengeluaran cairan mukosa yang melebihi normal. Rangsangan cairan yang berlebihan tersebut

menimbulkan gejala batuk. Sehingga pada tahap awal gejala ISPA yang paling menonjol adalah

batuk.9

Adanya infeksi virus merupakan predisposisi terjadinya infeksi sekunder bakteri. Akibat

infeksi virus tersebut terjadi kerusakan mekanisme mukosiliaris yang merupakan mekanisme

perlindungan pada saluran pernapasan terhadap infeksi bakteri sehingga memudahkan bakteri-

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 7

Page 8: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

bakteri patogen yang terdapat pada saluran pernapasan atas seperti Streptococcus pneumonia,

Haemophylus influenza dan Staphylococcus menyerang mukosa yang rusak tersebut.10

Infeksi sekunder bakteri ini menyebabkan sekresi mukus bertambah banyak dan dapat

menyumbat saluran pernapasan sehingga timbul sesak napas dan juga menyebabkan batuk yang

produktif. Virus yang menyerang saluran pernapasan atas dapat menyebar ke tempat-tempat

yang lain dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan kejang, demam, dan juga menyebar ke

saluran pernapasan bawah. Dampak infeksi sekunder bakteri pun menyerang saluran pernapasan

bawah, sehingga bakteri-bakteri yang biasanya hanya ditemukan dalam saluran pernapasan atas,

sesudah terjadinya infeksi virus, dapat menginfeksi paru-paru sehingga menyebabkan pneumonia

bakteri.10

Umumnya mikroorganisme yang pathogenakan terhisap ke paru bagian perifer melalui

saluran respiratori. Mula-mula terjadi edema akibat reaksi jaringan yang mempermudah

proliferasi dan penyebaran kuman ke jaringan sekitarnya. Bagian paru yang terkena mengalami

konsolidasi, yaitu terjadi serbukan sel PMN, fibrin, eritrosit, cairan edema, dan ditemukannya

kuman di alveoli.8

Stadium ini disebut stadium hepatisasi merah. Selanjutnya, deposisi fibrin semakin

bertambah, terdapat fibrin dan leukosit PMN di alveoli dan terjadi proses fagositosis yang cepat.

Stadium ini disebut stadium hepatisasi kelabu. Selanjutnya, jumlah makrofag meningkat di

alveoli, sel akan mengalami degenerasi, fibrin menipis, kuman dan debris menghilang. Stadium

ini disebut stadium resolusi. Sistem bronkopulmoner jaringan paruyang tidak terkena akan tetap

normal.8

Penanganan penyakit saluran pernapasan pada anak harus diperhatikan aspek imunologis

pada saluran pernapasan, bahwa sistem imun di saluran pernapasan sebagian besar terdiri dari

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 8

Page 9: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

mukosa, tidak sama dengan sistem imun sistemik pada umumnya. Sistem imun saluran

pernapasan yang terdiri dari folikel dan jaringan limfoid yang tersebar, merupakan ciri khas

sistem imun mukosa. Ciri khas berikutnya adalah bahwa imunoglobulin A (IgA) memegang

peranan pada saluran pernapasan atas sedangkan imunoglobulin G (IgG) pada saluran

pernapasan bawah. Diketahui pula bahwa sekretori IgA sangat berperan dalam mempertahankan

integritas mukosa saluran pernapasan.10

II.1.4. Gambaran Klinis

Gambaran klinis pneumonia pada bayi dan anak tergantung pada berat ringannya infeksi, tetapi

secara umum adalah sebagai berikut :8

Gejala infeksi umum, yaitu demam, sakit kepala, gelisah, malaise, penurunan napsu

makan, keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah atau diare.

Gejala gangguan respiratori, yaitu batuk, sesak napas, retraksi dada, takipnea, napas

cuping hidung dan sianosis

II.1.5. Diagnosis Pneumonia

Tabel II.1.5.1. Diagnosis Pneumonia Berdasarkan Kelompok Umur5

Kelompok

Umur

Klasifikasi Tanda penyerta selain batuk dan atau

sesak bernapas

2 bulan - <5

tahun

Pnemonia Berat Tarikan dinding dada bagian bawah ke

dalam (Chest Indrawing)

Pneumonia Napas cepat sesuai golongan umur

2 bulan - < 1 tahun : 50 kali atau

lebih/menit

1 - < 5 tahun : 40 kali atau lebih/menit

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 9

Page 10: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Bukan Pneumonia Tidak ada napas cepat dan tidak ada tarikan

dinding dada bagian bawah ke dalam

< 2 bulan Pneumonia Berat Napas cepat : > 60 kali atau lebih per menit

atau tarikan kuat dinding dada bagian

bawah ke dalam

Bukan Pneumonia Tidak ada napas cepat dan tidak ada tarikan

dinding dada bagian bawah ke dalam

II.2. Faktor Resiko

11.2.1.Rumah tidak sehat

Definisi Rumah Tidak Sehat

Dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman,

perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau

lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Menurut

Wicaksono, rumah adalah sebuah tempat tujuan akhir dari manusia. Rumah menjadi tempat

berlindung dari cuaca dan kondisi lingkungan sekitar, menyatukan sebuah keluarga,

meningkatkan tumbuh kembang kehidupan setiap manusia, dan menjadi bagian dari gaya hidup

manusia. 11

Rumah harus dapat mewadahi kegiatan penghuninya dan cukup luas bagi seluruh

pemakainya, sehingga kebutuhan ruang dan aktivitas setiap penghuninya dapat berjalan dengan

baik. Lingkungan rumah juga sebaiknya terhindar dari faktor-faktor yang dapat merugikan

kesehatan (Hindarto, 2007). Rumah sehat dapat diartikan sebagai tempat berlindung, bernaung,

dan tempat untuk beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik,

rohani, maupun sosial (Sanropie dkk., 1989). 11

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 10

Page 11: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Kriteria rumah sehat yang diajukan oleh dalam Entjang (2000) dan Wicaksono (2009)

yang dikutip dari Winslow antara lain:

1. Harus dapat memenuhi kebutuhan fisiologis

2. Harus dapat memenuhi kebutuhan psikologis

3. Harus dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan

4. Harus dapat menghindarkan terjadinya penularan penyakit

Hal ini sejalan dengan kriteria rumah sehat menurut American Public Health Asociation

(APHA), yaitu:

1. Memenuhi kebutuhan dasar fisik

Sebuah rumah harus dapat memenuhi kebutuhan dasar fisik, seperti:

a. Rumah tersebut harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat dipelihara atau

dipertahankan temperatur lingkungan yang penting untuk mencegah bertambahnya panas

atau kehilangan panas secara berlebihan. Sebaiknya temperatur udara dalam ruangan harus

lebih rendah paling sedikit 4°C dari temperatur udara luar untuk daerah tropis. Umumnya

temperatur kamar 22°C - 30°C sudah cukup segar.

b. Rumah tersebut harus terjamin pencahayaannya yang dibedakan atas cahaya matahari

(penerangan alamiah) serta penerangan dari nyala api lainnya (penerangan buatan). Semua

penerangan ini harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu gelap atau tidak

menimbulkan rasa silau.

c. Rumah tersebut harus mempunyai ventilasi yang sempurna sehingga aliran udara segar

dapat terpelihara. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan,

sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5% luas

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 11

Page 12: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

lantai sehingga jumlah keduanya menjadi 10% dari luas lantairuangan. Ini diatur sedemikian

rupa agar udara yang masuk tidak terlalu deras dan tidak terlalu sedikit.

d. Rumah tersebut harus dapat melindungi penghuni dari gangguan bising yang berlebihan

karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan baik langsung maupun dalam jangka waktu

yang relatif lama. Gangguan yang dapat muncul antara lain gangguan fisik seperti kerusakan

alat pendengaran dan gangguan mental seperti mudah marah dan apatis.

e. Rumah tersebut harus memiliki luas yang cukup untuk aktivitas dan untuk anak-anak dapat

bermain. Hal ini penting agar anak mempunyai kesempatan bergerak, bermain dengan

leluasa di rumah agar pertumbuhan badannya akan lebih baik, juga agar anak tidak bermain

di rumah tetangganya, di jalan atau tempat lain yang membahayakan.

2. Memenuhi kebutuhan dasar psikologis

Rumah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat terpenuhi kebutuhan dasar

psikologis penghuninya, seperti:

a. Cukup aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni

Adanya ruangan khusus untuk istirahat bagi masing-masing penghuni, seperti kamar tidur

untuk ayah dan ibu. Anak-anak berumur di bawah 2 tahun masih diperbolehkan satu kamar

tidur dengan ayah dan ibu. Anak-anak di atas 10 tahun laki-laki dan perempuan tidak boleh

dalam satu kamar tidur. Anak-anak di atas 17 tahun mempunyai kamar tidur sendiri.

b. Ruang duduk dapat dipakai sekaligus sebagai ruang makan keluarga, dimana anak-anak

sambil makan dapat berdialog langsung dengan orang tuanya.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 12

Page 13: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

c. Dalam memilih letak tempat tinggal, sebaiknya di sekitar tetangga yang memiliki tingkat

ekonomi yang relatif sama, sebab bila bertetangga dengan orang yang lebih kaya atau lebih

miskin akan menimbulkan tekanan batin.

d. Dalam meletakkan kursi dan meja di ruangan jangan sampai menghalangi lalu lintas dalam

ruangan

e. W.C. (Water Closet) dan kamar mandi harus ada dalam suatu rumah dan terpelihara

kebersihannya. Biasanya orang tidak senang atau gelisah bila terasa ingin buang air besar

tapi tidak mempunyai W.C. sendiri karena harus antri di W.C. orang lain atau harus buang

air besar di tempat terbuka seperti sungai atau kebun.

f. Untuk memperindah pemandangan, perlu ditanami tanaman hias, tanaman bunga yang

kesemuanya diatur, ditata, dan dipelihara secara rapi dan bersih, sehingga menyenangkan

bila dipandang.

3. Melindungi dari penyakit

Rumah tersebut harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat melindungi penghuninya

dari kemungkinan penularan penyakit atau zat-zat yang membahayakan kesehatan. Dari segi ini,

maka rumah yang sehat adalah rumah yang di dalamnya tersedia air bersih yang cukup dengan

sistem perpipaan seperti sambungan atau pipa dijaga jangan sampai sampai bocor sehingga tidak

tercemar oleh air dari tempat lain. Rumah juga harus terbebas dari kehidupan serangga dan tikus,

memiliki tempat pembuangan sampah, pembuangan air limbah serta pembuangan tinja yang

memenuhi syarat kesehatan.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 13

Page 14: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

4. Melindungi dari kemungkinan kecelakaan

Rumah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat melindungi penghuni dari

kemungkinan terjadinya bahaya atau kecelakaan. Termasuk dalam persyaratan ini antara lain

bangunan yang kokoh, tangga yang tidak terlalu curam dan licin, terhindar dari bahaya

kebakaran, alat-alat listrik yang terlindung, tidak menyebabkan keracunan gas bagi penghuni,

terlindung dari kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya (Azwar, 1990; CDC, 2006; Sanropie,

1989).

Lingkup penilaian rumah sehat dilakukan terhadap kelompok komponen rumah, sarana

sanitasi dan perilaku penghuni.11

1. Kelompok komponen rumah, meliputi langit-langit, dinding, lantai, jendela kamar tidur,

jendela ruang keluarga dan ruang tamu, ventilasi, sarana pembuangan asap dapur dan

pencahayaan.

2. Kelompok sarana sanitasi, meliputi sarana air bersih, sarana pembuangan kotoran, saluran

pembuangan air limbah, sarana tempat pembuangan sampah.

3. Kelompok perilaku penghuni, meliputi membuka jendela kamar tidur, membuka jendela

ruang keluarga, membersihkan rumah dan halaman, membuang tinja bayi dan balita ke

jamban, membuang sampah pada tempat sampah.

Parameter yang dipergunakan untuk menentukan rumah sehat adalah sebagaimana yang

tercantum dalam Kepmenkes Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan

Perumahan.

1. Bahan bangunan

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 14

Page 15: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Syarat bahan bangunan yang diperbolehkan antara lain:

a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan,

seperti debu total tidak lebih dari 150 μg/m3, asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4 jam,

dan timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg.

b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat memungkinkan tumbuh dan berkembangnya

mikroorganisme patogen.

2. Komponen dan penataan ruang rumah

Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis seperti berikut:

a. Lantai yang kedap air dan mudah dibersihkan. Menurut Sanropie (1989), lantai dari tanah

lebih baik tidak digunakan lagi, sebab bila musim hujan akan lembab sehingga dapat

menimbulkan gangguan/penyakit terhadap penghuninya. Oleh karena itu perlu dilapisi dengan

lapisan yang kedap air seperti disemen, dipasang tegel, keramik, teraso dan lain-lain. Untuk

mencegah masuknya air ke dalam rumah, sebaiknya lantai dinaikkan kira-kira 20 cm dari

permukaan tanah.

b. Dinding, dengan pembagian: (i) Untuk di ruang tidur dan ruang keluarga dilengkapi dengan

sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara; (ii) Untuk di kamar mandi dan tempat cuci

harus kedap air dan mudah dibersihkan.

Berdasarkan Sanropie (1989), fungsi dinding selain sebagai pendukung atau penyangga atap,

dinding juga berfungsi untuk melindungi ruangan rumah dari gangguan, serangga, hujan dan

angin, juga melindungi dari pengaruh panas dan angin dari luar. Bahan dinding yang paling

baik adalah bahan yang tahan api, yaitu dinding dari batu.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 15

Page 16: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

c. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang

makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi, dan ruang bermain anak.

3. Pencahayaan

Pencahayaan dalam ruangan dapat berupa pencahayaan alami dan atau buatan, yang

secara langsung ataupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan. Intensitas minimal

pencahayaan dalam ruangan adalah 60 lux dan tidak menyilaukan.

4. Kualitas udara

Kualitas udara dalam ruangan tidak boleh melebihi ketentuan sebagai berikut:

a. Suhu udara nyaman berkisar 18° sampai 30° C

b. Kelembapan udara berkisar antara 40% sampai 70%

c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam

d. Pertukaran udara (air exchange rate) = 5 kaki kubik per menit per penghuni

e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8 jam

f. Konsentrasi gas formaldehid tidak melebihi 120 mg/m3

5. Ventilasi

Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari luas

lantaiSanropie (1989), ventilasi sangat penting untuk suatu rumah tinggal. Hal ini karena

ventilasi mempunyai fungsi ganda. Fungsi pertama sebagai lubang masuk udara yang bersih dan

segar dari luar ke dalam ruangan dan keluarnya udara kotor dari dalam keluar (cross ventilation).

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 16

Page 17: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Dengan adanya ventilasi silang (cross ventilation) akan terjamin adanya gerak udara yang lancar

dalam ruangan.

Fungsi kedua dari ventilasi adalah sebagai lubang masuknya cahaya dari luar seperti cahaya

matahari, sehingga didalam rumah tidak gelap pada waktu pagi, siang hari maupun sore hari.

Oleh karena itu untuk suatu rumah yang memenuhi syarat kesehatan, ventilasi mutlak harus ada.

Suatu ruangan yang tidak memiliki sistem ventilasi yang baik akan menimbulkan keadaan yang

merugikan kesehatan, antara lain:

a. Kadar oksigen akan berkurang, padahal manusia tidak mungkin dapat hidup tanpa oksigen

dalam udara.

b. Kadar karbon dioksida yang bersifat racun bagi manusia, akan meningkat.

c. Ruangan akan berbau, disebabkan oleh bau tubuh, pakaian, pernafasan, dan mulut.

d. Kelembapan udara dalam ruangan akan meningkat disebabkan oleh penguapan cairan oleh

kulit dan pernafasan (Azwar,1990).

Berdasarkan Azwar (1990), ada dua cara yang dapat dilakukan agar ruangan mempunyai

sistem aliran udara yang baik, yaitu (i) Ventilasi alamiah, yaitu ventilasi yang terjadi secara

alamiah dimana udara masuk melalui jendela, pintu, ataupun lubang angin yang sengaja dibuat

untuk itu. Proses terjadinya aliran udara ialah karena terdapatnya perbedaan suhu, udara yang

panas lebih ringan dari pada udara yang dingin. (ii) Ventilasi buatan, ialah ventilasi berupa alat

khusus untuk mengalirkan udara, misalnya penghisap udara (exhaust ventilation) dan air

condition.

8. Kepadatan hunian ruang tidur

Luas ruang tidur minimal 9 meter, dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang

tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak di bawah umur 5 tahun.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 17

Page 18: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

II.2.2. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram.

Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir.13

Ada dua keadaan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yaitu :13

a. Bayi lahir kecil karena kurang bulan (prematur) yaitu bayi baru lahir pada umur

kehamilan antar 28-36 minggu. Bayi lahir kurang bulan belum mempunyai organ dan

alat-alat tubuh yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidup diluar rahim.

Makin muda umur kehamilan, fungsi organ tubuh bayi makin kurang sempurna,

sehingga prognosisnya juga memburuk.

b. Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan yaitu bayi lahir kecil akibat retardasi

pertumbuhan janin dalam rahim. Organ dan alat-alat tubuh bayi kecil masa kehamilan

cukup sudah matang (matur) dan berfungsi lebih baik dibanding dengan bayi lahir

kurang bulan, walaupun berat badan nya sama. Bayi kecil umur kehamilan cukup

bulan,umumnya adalah bayi dengan berat lahir < 2500 gram dan umur kehamilan ≥

37 minggu.

Pada bayi BBLR, pembentukan zat anti kekebalan kurang sempurna sehingga lebih

mudah terkena penyakit infeksi terutama Pneumonia dan penyakit saluran pernapasan lainnya.14

Semakin rendah berat badan lahir bayi, ukuran alveoli cenderung lebih kecil dan

pembuluh darah yang mengelilingi stroma seluler matur cenderung lebih sedikit. Sedangkan

pada bayi yang memiliki berat badan lebih besar, maka alveoli memiliki ukuran yang lebih besar

dan lebih banyak pembuluh darah pada stroma selulernya. Pada bayi dengan berat badan lahir

rendah juga didapatkan kekurangan lain seperti otot pernapasan yang lebih lemah dengan pusat

pernapasan yang kurang berkembang. Selain itu terdapat pula kekurangan lipoprotein  paru-paru,

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 18

Page 19: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

yaitu surfaktan yang berfungsi mencegah terjadinya kolaps parupada saat respirasi dengan cara

menstabilkan alveoli yang kecil.14

II.2.3. Usia

Usia merupakan salah satu faktor resiko utama pada berbagai penyakit termasuk

pneumonia. Hal ini disebabkan karena umur dapat memperlihatkan kondisi keadaan seseorang.

Bayi dengan usia < 2bulan lebih rentan dengan penyakit pneumonia dibandingkan anak-anak

dengan usia lebihtua. Hal ini disebabkan imunitas yang belum sempurna dan saluran pernafasan

yang masih relatif sempit. Saluran pernapasan yang sempit ini dapat menyebabkan hambatan

akibat sekresi maupun edema yang dapat menyebabakan masalah yang serius seperti

pneumonia.15

II.2.4. Pemberian ASI inadekuat

Air susu ibu atau ASI adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi

dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.  ASI

diproduksi oleh hormon prolaktin dan oksitosin. ASI pertama yang keluar disebut kolostrumdan

mengandung banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi, karena sistem

imun pada bayi belum matang.12,16

Pemberian ASI sangat disarankan pada anak sampai berusia 6 bulan tanpa diberikan

makanan tambahan (ASI eksklusif). ASI dapat mengurangi angka kematian dan kesakitan yang

disebabkan oleh infeksi pencernaan dan infeksi saluran napas. Komponen ASI yang terdiri dari

immunoglobulin A, laktoferin, oligosakarida dan komponen ASI lainnya dapat melindungi anak

dari infeksi.12

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 19

Page 20: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Immunoglobulin A12

Immunoglobulin A (IgA) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi.

IgA di sekresi oleh kelenjar mammae dan kelenjar eksokrin lainnya selama masa

menyusu.Sekretori IgA tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli

dan berbagai virus pada saluran pencernaaan dan saluran pernapasan.Sehingga IgA dapat

mencegah serangan dari bakteri atau virus pada mukosa epithelium yang berpotensi

terinfeksi.

Laktoferin17

Laktoferin merupakan protein yang terikat dengan zat besi, diproduksi oleh makrofag,

neutrofil, dan epitel kelenjar payudara bersifat bakteriostatik dan bakterisid. Menghambat

pertumbuhan bakteri dengan cara berikatan dengan zat besi sehingga tidak tersedia zat

besi untuk kebutuhan bakteri patogen. Kadar dalam ASI 1–6 mg/ml dan tertinggi pada

kolostrum (600 mg/dL).Laktoferin juga dapat menghambat pertumbuhan kandida.

Oligosakarida16

Oligosakarida menghadang serangan Streptococcus pneumonia dan Haemopilus influenza

dengan cara bekerja sebagai reseptor dan mengalihkan bakteri patogen atau toksin

mendekat ke faring.

komponen ASI lainnya16

Sebagian besar komponen lain pada ASI terdiri dari makrofag. Sel makrofag ASI

merupakan sel fagosit aktif sehingga dapat menghambat multiplikasi bakteri pada infeksi

mukosa saluran pernapasan. Selain sifat fagositik, sel makrofag juga memproduksi

lisozim, C3 dan C4, laktoferin, monokin seperti IL-1 serta enzim lainnya. Selain itu juga

terdapat limfosit yang berfungsi mensintesis antibodi IgA.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 20

Page 21: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

II.2.5.Tidak Imunisasi Campak

Campak adalah penyakit akut yang sangat menular, disebabkan oleh infeksi virus yang

termasuk golongan Paramyxovirus yangumumnya menyerang anak, yang ditandai gejala klinis

yaitu coryza(pilek), conjungtivitis (mata meradang), cough (batuk) dan demam tinggi beberapa

hari diikuti dengan timbulnya ruam.18

Campak dapat menimbulkan komplikasi pneumonia yang ditandai dengan adanya batuk,

meningkatnya frekuensi napas, dan adanya rhonki basah halus. Komplikasi ini diakibatkan oleh

reaksi viremia primer atau infeksi sekunder yang menyebabkan penyebaran virus pada sistem

pernapasan yang dapat menimbulkan kematian.18 Daerah epitel yang nekrotik di nasofaring dan

saluran pernapasan memberikan kesempatan terjadinya infeksi sekunder berupa pneumonia.18

Pemberian imunisasi dapat mencegah berbagai jenis penyakit infeksi termasuk ISPA.

Penelitian pada daerah KLB campak di Papua New Guinea pada tahun 1999 menunjukkan

bahwa komplikasi campak pada anak-anak yaitu pneumonia berat sangat sering terjadi pada

anak-anak yang tidak divaksinasi campak dibandingkan dengan anak-anak yang telah

divaksinasi campak.19

Penelitian di Gweru, Zimbabwe menunjukkan bahwa risiko terjadinya komplikasi pada

anak balita penderitacampak lebih tinggi pada anak yang tidak divaksinasi campak. Vaksinasi

campak sangat melindungi terhadapterjadinya komplikasi pada penderita campak.19

II.2.6.Asap Rokok

Paparan asap rokok merupakan masalah besar dalam bidang kesehatan masyarakat.

Pembakaran tembakau sebagai sumber zat iritan dapat menghasilkan campuran gas yang

kompleks dan partikel – partikel berbahaya. Lebih dari 4500 jenis kontaminan telah dideteksi

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 21

Page 22: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

dalam tembakau, diantaranya hidrokarbon polisiklik, karbon monoksida, karbondioksida, nitrit

oksida, dan akrolein.20

Asap rokok diketahui merangsang produksi mukus dan menurunkan pergerakan silia.

Dengan demikian terjadi akumulasi mukus yang kental dan terperangkapnya partikel atau

mikroorganisme pada jalan napas yang dapat menurunkan pergerakan udara dan meningkatkan

risiko pertumbuhan mikroorganisme. Infeksi saluran pernapasan bawah lebih sering terjadi pada

bayi dan anak – anak yang terpapar asap rokok.21

Bayi dan anak yang terpajan asap rokok sebelum atau sesudah kelahiran memperlihatkan

peningkatan angka ISPA, infeksi saluran pernapasan bawah misalnya pneumonia dibandingkan

dengan bayi dan anak – anak dari orang tua bukan perokok.21

II.3. Kerangka Teori

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 22

Pneumonia

Ventilasi Rumah

PaparanAsap Rokok

Penggunaan Ubin

Tidak mendapatkanImunisasi campak

Pemberian ASI inadekuat

Kepadatan Hunian Rumah

Riwayat BBLR

Page 23: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS PENELITIAN,

DAN DEFINISI OPERASIONAL

III.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan pengamatan dan wawancara memberi kesan bahwa banyak anak usia 0 – 5

tahun yang memiliki rumah tidak sehat. Penelitian ini dilakukan karena banyak anak

mendapatkan imunisasi campak dan ASI inadekuat namun tetap menderita pneumonia, oleh

karena itu penulis bermaksud untuk melihat lebih lanjut, apakah ada hubungan antara rumah

tidak sehat dan angka terjadinya pneumonia di wilayah kerja Puskesmas tersebut.

Gambar III.1.1. Skema Hubungan antara Rumah Tidak Sehat dengan Pneumonia

Variabel bebas Variabel tergantung

III.2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis alternative (Ha) :Terdapat hubungan antararumah tidak sehat dengan

pneumonia pada anak usia 0-5 tahun.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 23

PneumoniaRumah tidak sehat

Page 24: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

III.3. Definisi Operasional Variabel

III.3.1. Rumah Tidak Sehat

Definisi variabel : rumah dengan ventilasi <10% dari luas bangunan, pencahayaan

kurang, dan luas kamar <9m2

Cara Ukur : wawancara

Alat ukur : Kuosioner, measurement tape

Hasil ukur : memenuhi kriteria rumah sehat dan tidak memenuhi kriteria

rumah sehat

Skala ukur : Data kategorik skala nominal

Pneumonia

Definisi variabel : Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan

paru

1. Pasien dengan diagnosis pneumonia

2. Dengan keluhan batuk, dan sesak nafas

3. Dengan jumlah pernapasan (RR) :

> 60 x/menit untuk balita berusia < 2 bulan,

> 50x/menit untuk balita berusia 2 bulan – <1 tahun,

> 40x/menit untuk balita berusia 1 – 5 tahun.

4. Dengan suhu tubuh ≥ 37,5oC

5. Dengan ada atau tidaknya retraksi dinding dada.

Cara ukur : Kuesioner

Alat Ukur: : Termometer, respiratory rate timer

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 24

Page 25: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Hasil ukur :

1. Pneumonia : jika semua komponen terpenuhi.

2. Tidak Pneumonia : jika salah satu komponen tidak terpenuhi.

Skala ukur : Data kategorik skala nominal

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 25

Page 26: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

IV.1. Desain Penelitian dan Variabel

Jenis penelitian yang dilakukan bersifat analitik cross-sectional dimana sebagai variabel

tergantung (dependent) adalah pneumonia dan sebagai variabel bebas (independent) adalah

rumah tidak sehat.

IV.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Puskesmas Kecamatan Mauk dari tanggal 30 November-4

Desember2012.

IV.3. Populasi

Populasi terjangkau adalah semua pasien yang datang berobat ke Balai Pengobatan

AnakPuskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten.

IV.4. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah anak – anak usia 0-5 tahun yang datang berobat

ke Balai Pengobatan AnakPuskesmas Kecamatan Mauk.

IV.5. Sampel

Sampel adalah semua pasien anak-anak berusia 0-5 tahun yang berobat ke Balai

Pengobatan AnakPuskesmas Kecamatan Mauk pada tanggal 30 November – 4 Desember 2012.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 26

Page 27: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Perhitungan Besar Sampel22 :

Untuk uji hipotesis terhadap 2 proporsi diperlukan 4 informasi

P1 : Proporsi pasien pneumoniyang memiliki rumah tidak sehat 0,60 (angka ini

didapatkan dari jurnal)23

P2: Proporsi pasien pneumoni yang tinggal di rumah sehat.

P2 = P1 + 20% P1

P2 = 0,60 + (0,20 × 0,60)

P2 = 0,60 + 0,12

P2 = 0,72

Deviat baku normal untuk (zα) = 1,96.

Deviat baku normal untuk (zβ) = 0,84.

Rumus yang digunakan22 :

P1 + P2P =

2

0,60 + 0,72P =

2

P = 0,66

Q = 1 – P Q1 = 1 – P1 Q2 =1 – P2

= 1 – 0,66 = 1 – 0, 60 = 1 – 0,72

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 27

( zα√ 2PQ + zβ √ P1Q1 + P2Q2)2

ni = n2 = (P1 – P2)2

Page 28: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

= 0,34 = 0, 40 = 0, 28

Bila tingkat kemaknaan α = 5% maka Zα = 1,96 dan bila tingkat kemaknaan β = 20%

maka Zβ = 0,84, maka jumlah sampel yang dibutuhkan:

( zα√ 2PQ + zβ √ P1Q1 + P2Q2)2

n1 = n2 = (P1-P2)2

( 1,96√2(0,66)(0,34) + 0,84√(0,60)(0,40) + (0,72)(0,28))2

n1 = n2 = (0,60– 0,72 )2

( 1,31 + 0,554 )2

n1 = n2 = (-0,12)2

( 1,864 )2

n1 = n2 =0,0144

3,4745n1 = n2 =

0,0144

n1 = n2 = 241

Jumlah sampel yang dibutuhkan = n1 + n2 = 241 + 241 = 482responden.

IV.6. Teknik Pengambilan Sampel

Seluruh pasien anak-anak berusia 0-5 tahun yang berobat ke Balai Pengobatan

AnakPuskesmas Kecamatan Mauk diambil secara non-random dengan cara consecuti.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 28

Page 29: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

IV.7. Tata Cara Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan setelah mendapat ijin dari Kepala Puskesmas Kecamatan Mauk.

Peneliti menanyakan berapa usia semua pasien anak-anak yang datang ke Balai Pengobatan

AnakPuskesmas Kecamatan Mauk selama masa penelitian. Jika pasien anak-anak berusia 0-5

tahun dengan gejala panas dan batuk kemudian ditanyakan kesediaan orang tuanya dalam

mengikuti penelitian yang diadakan.

Jika pasien bersedia, penelitiA akan menanyakan kuosioner 1, yaituapakah pasien

terdapat gejala batuk, sesak nafas,memeriksa suhu tubuh, pernapasan dan melihat apakah

terdapat retraksi dinding dada. Dan peneliti B mendatangi rumah pasien-pasien tersebut untuk

mengisi kuosioner 2.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 29

Page 30: Bab i Vii&Lampiran

Anak – anak usia 0-5tahun dengan keluhan

panas dan batuk

Ditanyakan kesediaannya mengikuti penelitian oleh peneliti A

Bersedia

Tidak bersedia

Tidak dimasukkan

sebagai sampel

Pasien datang ke balai pengobatan anak

Anak – anak >5 tahun

Pneumonia Rumah tidak sehat

TidakYa Ya Tidak

Peneliti B kerumah

pasien

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Gambar IV.1 Alur Pengumpulan Data

IV.8. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Kuesioner

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 30

Page 31: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

IV.9. Teknik dan Analisis Data

Data yang diperoleh diolah kemudian disajikan secara tekstular dan tabular.

IV.9.1. Analisis Asosiasi Statistik

Analisis asosiasi statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan cara

Pearson Chi-Square dengan menggunakan software SPSS versi 18. Pearson Chi-Square

ini merupakan salah satu analisis yang digunakan bila variabel bebasnya berskala

kategorik, variabel tergantungnya kategorik. Pearson Chi-Square digunakan untuk

mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung tanpa disertai

variabel perancu. Langkah-langkah dalam teknik ini adalah dengan memasukkan satu

variabel bebas yaitu rumah tidak sehatdan variabel tergantungnya pneumonia, kemudian

akan muncul nilai p-value yang menunjukkan hubungan kedua variabel tersebut bermakna

atau tidak bermakna.

p < 0,05 : Ho ditolak artinya terdapat hubungan yang bermakna antara 2

variabel yang diuji

p ≥ 0,05: Ho gagal ditolak artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna

antara 2 variabel yang diuji.

IV.9.2. Analisis Asosiasi Epidemiologi

Analisis asosiasi epidemiologi diperoleh dengan menghitung asosiasi relatif PRR

(Prevyalence Risk Ratio).

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 31

Page 32: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

PRR (Prevalence Risk Ratio) dapat dihitung dengan cara sederhana yakni dengan

menggunakan tabel 2 x 2. Dari skema tersebut maka rasio prevalens dapat dihitung dengan

rumus dibawah ini:

a/(a+b)PRR =

c/(c+d)

Tabel IV.1. Tabel Chi-Square 2x2

Pneumoni Tidak pneumoni Jumlah

Rumah tidak sehat A B a + b

Rumah sehat C D c + d

Jumlah a + c b + d a + b + c + d

a = subyek dengan faktor resiko yang mengalami efek.

b = subyek dengan faktor resiko yang tidak mengalami efek.

c = subyek tanpa faktor resiko yang mengalami efek.

d = subyek tanpa faktor resiko yang tidak mengalami efek.

a/(a+b) = prevalens penyakit diantara yang terpapar ( rumah tidak sehat).

c/(c+d) = prevalens penyakit diantara yang tidak terpapar ( rumah sehat).

Jika PRR = 1, maka resiko yang terpapar = tidak terpapar.

Jika PRR < 1, maka resiko yang terpapar < tidak terpapar (kemungkinan faktor protektif).

Jika PRR > 1, maka resiko yang terpapar > tidak terpapar (kemungkinan faktor resiko).

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 32

Page 33: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

BAB V

HASIL PENELITIAN

V.1. Univariat

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 67responden, didapatkan rerata (+

simpang baku) umur 23,4 bulan (+ 11,18).Dari 67 responden didapatkan 34 orang (50,7) jenis

kelamin laki-laki dan 33 orang (49,3%) jenis kelamin perempuan. Dari 67 responden,67

responden (100%) terdapat keluhan batuk. Dari 67 responden 26 orang (38,8%) mengalami

sesak nafas dan 41 orang tanpa keluhan sesak nafas (61,2%).dari 67 responden 42 orang (62,7%)

demam, 25 orang (37,3%) tidak demam. Dari 67 responden, 25 orang (37,3%) mengalami sesak

nafas dan 42 orang (62,7%) tidak sesak nafas. Dari 67 responden 32 orang (47,8%) terdapat

tarikan dinding dada dan 35 orang (52,2%) tidak terdapat keluhan tarikan dinding dada.Dari 67

responden 22 orang (32,8%) mengalami pneumonia dan 45 orang (67,2%) tidak pneumonia. Dari

67 responden memiliki dan didapatkan 37 orang (55,2%) dengan rumah tidak sehat.dari 67

responden didapatkan rerata (+simpang baku) luas bangunan sebesar 56,9 m2 (+23,47).Rerata

(+simpang baku) luas ventilasi 4,66 m2(+4,04).dari 67 responden didapatkan seluruhnya

memiliki ventilasi yang baik (100%). Dari 67 responden didapatkan 42 reponden (62,7%)

mendapatkan pencahayaan dari jendela yang baik dan 25 responden (37,3%) tidak mendapatkan

pencahayaan dari jendela yang baik. Dari 67 responden 49 orang (73,1%) mendapatkan

pencahayaan dari pintu yang baik dan 18 oranhg (26,9%) tidak mendapatkan pencahayaan dari

pintu yang baik. Rerata(+simpang baku) jumlah penghuni rumah adalah 5,96 orang (+2,47).

Dari 67 responden rerata( +simpang baku) jumlah penghuni kamar adalah 3,52 orang

(+0,97).dari jumlah responden yang sama rerata(+simpang baku) luas kamar tidur adalah 9,68m2

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 33

Page 34: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

(+3,63).Dari 67 responden terdapat 39 rumah (58,2%) memiliki kriteria kamar yang baik dan 28

responden(41,8%) memiliki criteria kamar yang tidak baik.Dari 67 responden didapatkan

37rumah (55,2%) memenuhi kriteia rumah sehat dan 30 rumah responden (44,8%) memenuhi

kriteria rumah tidak sehat.dari 67 responden terdapat 46 orang yang ada merokok dirumahnya

dan 21 responden (31,3%) tidak terdapat yang merokok di rumahnya.dan dari 67 responden, 40

orang(59,7%) menghirup asap rokok dan 27 responden (40,3%) tidak menghirup asap rokok.

Dari 67 responden rerata(+simpang baku) berat badan lahir seberat 2894 (+383,71).Dari 67

responden yang mendapatkan asi ekslusif sebanyak 41 orang (61,2%) dan yang tidak

mendapatkan asi ekslusif sebanyak 26 orang (61,2%). Dari 67 responden 50 orang (74,6%)

mendapat imunisasi campak dan 11 orang (16,4%) tidak mendapatkan imunisasi campak.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 34

Page 35: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Tabel V.1. Distribusi karakteristik pasien yang datang berobat ke Balai Pengobatan Anak

Puskesmas Kecamatan Mauk periode 30 November – 4 Desember 2012

Variabel Jumlah

(n=48)

Mean

(± Std. Deviation)

Median

(Min, Max)

Jenis Kelamin

- Laki-laki

- Perempuan

34 (50,7%)

33 (49,3%)

-

-

-

-

Batuk

- Ya

Sesak Napas

- Ya

- Tidak

Suhu Tubuh

- Demam

- Tidak Demam

Pernapasan

- Napas cepat

- Napas tidak cepat

Tarikan Dinding dada

- Ya

- Tidak

67 (100%)

26 (38,80%)

41 (61,20%)

42 (62,70%)

25 (37,30%)

25 (37,30%)

42 (62,70%)

32 (47,80%)

35 (52,20%)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 35

Page 36: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Variabel Jumlah

(n=48)

Mean

(± Std. Deviation)

Median

(Min, Max)

Pneumonia

- Pneumonia

- Bukan pneumonia

Ada Tidak Jendela

- Ya

- Tidak

Ada Tidak Lubang Angin

- Ya

- Tidak

Kriteria Ventilasi

- baik

Pencahayaan dari jendela

- ya

- tidak

Pencahayaan dari pintu

- ya

- tidak

Kriteria Kamar

- Baik

67 (100%)

26 (38,80%)

41 (61,20%)

42 (62,70%)

25 (37,30%)

25 (37,30%)

42 (62,70%)

32 (47,80%)

35 (52,20%)

22 (32,80%)

45 (67,20%)

52 (77,60%)

15 (22,40%)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 36

Page 37: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

- Tidak baik

Variabel Jumlah

(n=48)

Mean

(± Std. Deviation)

Median

(Min, Max)

Rumah Sehat

- Rumah tidak sehat

- Rumah sehat

Merokok

- Ya

- Tidak

Menghirup asap rokok

- Ya

- Tidak

Asi Eksklusif

- Ya

- Tidak

Imunisasi campak

- Ya

- Tidak

Belum waktunya

48 (71,60%)

30 (44,80%)

46 (68,70%)

21 (31,30%)

40 (59,70%)

27 (40,30%)

41 (61,20%)

26 (38,80%)

50 (74,60%)

11 (16,40%)

6 (9,00%)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 37

Page 38: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

V.2. Bivariat

Dari 37 responden yang tinggal di rumah tidak sehat, sebanyak 16 orang (43,20%)

menderita pneumonia. Dari 30 responden yang tinggal di rumah sehat sebanyak 6 orang (20%)

menderita pneumonia. Dengan menggunakan software SPSS versi 18 didapatkan ada hubungan

antara rumah tidak sehat dengan pneumonia (p-value = 0,044). Secara epidemiologi, responden

yang tinggal di rumah tidak sehatmemiliki resiko 2,15 kali lebih besar untuk menderita

pneumonia dibandingkan responden yang tinggal di rumah sehat (PRR = 2,15). yang mana

secara statistik didapatkan hubungan yang bermakna antara rumah tidak sehat dan

pneumonia(PRR = 2,15; p-value = 0,044).

Diantara 67 responden yang memiliki rumah dengan ventilasi yang baik, 22 orang

( 32,8%) menderita pneumonia. Dari 42 responden yang memiliki pencahayaan dari jendela yang

baik, 11 responden menderita pneumonia.dan dari 25 responden dengan pencahayaan jendela

kurang, sebanyak 11 persen menderita pneumonia(44%). Dari 49 responden yang memiliki

pencahayaan dari pintu yang baik, 15 responden menderita pneumonia (30,6%) dan dari 18

responden dengan pencahayaan dari pintu kurang, 7 orang menderita pneumonia (38,9%). Dari

40 responden yang menghirup asap rokok, 14 responden menderita pneumonia (35%). Dan dari

27 responden yang tidak menghirup asap rokok, 8 responden(29,6%) menderita pneumonia. Dari

41 pasien yang mendapat asi ekslusif, 13 responden menderita pneumonia(31,7).dan dari 26

pasien yang tidak mendapat asi ekslusif, 9 responden menderita pneumonia (34,6%). Dari 50

responden yang mendapat imunisasi campak, 16 responden menderita pneumonia( 32%) dan dari

11 responden yang tidak mendapatkan imunisai campak, 5 responden menderita pneumonia

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 38

Page 39: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

(45,5%). Dari dari 6 pasien yang belum waktunya mendapatkan imunisasi campak, 1 orang

menderita pneumonia.

Rerata ( simpang baku) umur responden yang menderita pneumoniaadalah 21,14bulan

(± 1,84) dan rerata ( simpang baku) umur responden yang tidak menderita pneumoniaadalah

24,51 bulan (1,82).

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 39

Page 40: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Tabel V.2. Hasil analisis penelitian berbagai variabel terhadap pneumonia pada pasien

yang datang berobat ke Balai Pengobatan Anak Puskesmas Kecamatan Mauk periode 30

November – 4 Desember 2012

Variabel Pneumonia Tidak Pneuonia

Rumah tidak sehat

- Rumah tidak sehat

- Rumah sehat

Umur (Tahun)

- Mean + Std. Deviation

- Median (Min,Max)

Jenis Kelamin

Laki - laki

Perempuan

Kriteria ventilasi

- Baik

- Tidak baik

16 (43,2%)

6 (20,00%)

21±1,83

20 (8,40)

10 (29,40%)

12 (36,40%)

22 (32,80%)

0 (0%)

21 (56,80%)

24 (80,00%)

24 ± 1,81

25 (5,51)

24 (70,60%)

21 (63,60%)

45 (67,20%)

0 (0,00%)

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 40

Page 41: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Variabel Pneumonia Tidak Pneumonia

Pencahayaan Pintu

- Ya

- Tidak

Pencahayaan Jendela

- Ya

- Tidak

Menghirup Asap Rokok

- Ya

- Tidak

Mendapat Asi

- Ya

- Tidak

Imunisasi Campak

- Ya

- Tidak

15 (30,6%)

7 (38,90%)

11 (26,2%)

11 (44,0%)

14 (35,00%)

8 (29,60%)

13 (31,7%)

9 (34,60%)

16 (32,00%)

5 (45,50 %)

43 (69,40%)

11 (61,1%)

31 (73,80%)

14 (56,00%)

26 (65,00%)

19 (70,4%)

28 (68,3%)

17 (65,40%)

34 (68,0%)

6 (54,50%)

*PRR = 2,15 ; p-value = 0,044

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 41

Page 42: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

BAB VI

PEMBAHASAN

VI.1 Temuan Utama

Berdasarkan hasil analisis epidemiologi terdapat hubungan antara rumah tidak sehat

dengan pneumonia (PR = 2.15); dan secara statistik didapatkan hubungan yang bermakna p-

value = 0,044.

VI.2. Keterbatasan Penelitian

VI.2.1. Bias Seleksi

Bias seleksi tidak bisa disingkirkan karena pengambilan sampel dengan caraconsecutive

non random sampling, dimana tiap subyek dalam populasi terjangkau tidak mempunyai

kesempatan yang sama untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai sampel penelitian.

VI.2.2. Bias Informasi

Kemungkinan responden bias tidak dapat disingkirkan karena kemampuan orangtua

responden memberi informasi mengenai penyakit secara akurat berbeda antara orang yang

terpapar dengan yang tidak terpapar karena terpengaruh oleh status keterpaparannya.

VI.2.3. Bias Perancu

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 42

Page 43: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Karena tidak dilakukan perhitungan multivariat maka peneliti hanya menduga adanya

faktor-faktor lain yang mempengaruhi pneumonia, misalnya inadekuat asi dan imunisasi

campak.

VI.2.4. Chance

Didapatkan nilai α sebesar 16% (pada β = 20%), nilai β sebesar 40% (pada α = 5%), dari

hasil ini faktor kebetulan tidak dapat disingkirkan. Power sebesar 70%, artinya uji hipotesis pada

sampel mempunyai peluang sebesar 70% untuk menemukan hubungan antara rumah tidak sehat

dengan pneumonia, apabila hubungan tersebut memang ada dalam populasi.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 43

Page 44: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

VII.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap 67 responden di

Puskesman Kecamatan Mauk, selama periode 30 November - 4 Desember 2012, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pasien anak berusia 0 - 5 tahun yang datang ke Balai Pengobatan Anak Puskesmas

Kecamatan Mauk yang mempunyai rumah tidak sehat sebanyak 37 responden (54,20%).

2. Dari 26 pasien anak berusia 0 - 5 tahun yang datang ke Balai Pengobatan Anak

Puskesmas Kecamatan Mauk yang memiliki rumah tidak sehat dan menderita

pneumonia sebanyak 16 responden (43,20%).

3. Secara epidemiologi terdapat hubungan antara rumah tidak sehat dengan pneumonia,

dimana mereka yang tinggal di rumah tidak sehat memiliki resiko 2,15 lebih besar untuk

menderita pneumonia dibanding mereka yang tinggal di rumah tidak sehat; secara

statistik didapat hubungan yang bermakna antara rumah tidak sehat dengan pneumonia

(PR = 2,15; p-value = 0,044).

VII.2. Saran

VII.2.1. Bagi Pengunjung Puskesmas / Responden

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 44

Page 45: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Sebaiknya orangtua anak membuka pintu dan jendela lebih sering agar cahaya

dapat masuk ke rumah dan membunuh virus dan bakteri yang terdapat di rumah

tersebut agar anak tidak sampai terpapar oleh pneumonia.

VII.2.2. Bagi Puskesmas Kecamatan Mauk

Puskesmas sebaiknya memberikan penyuluhan tentang pentingnya pencahayaan

di suatu rumah untuk untuk mencegah pneumonia.

VII.2.3. Bagi Peneliti

Sebaiknya pada peneliitian selanjutnya meggunakan jumlah sampel yang lebih

besar dan menggunakan tehnik random sampling.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 45

Page 46: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

DAFTAR PUSTAKA

1. International Vaccine Access Center At The John Hopkins University Bloomberg School of Public Health. Global pneumonia disease burden. ( Updated November 2010, accessed on November 25 2012 ). Available at : http://wordpneumoniaday.org/pneumoniareport

2. Wardlaw T, Johansson EW, Hodge M. Pneumonia The forgotten killer of children. ( Updated 2006, accessed on November 25 ). Available at : http://whqlibdoc.who.int/publications/2006/9280640489_eng.pdf

3. Said M. Pengendalian pneumonia anak-balita dalam rangka pencapaian MDG4. ( Updated 2010, accessed on November 25 2012 ). Available at : http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/buletin/BULETIN%20PNEUMONIA.pdf

4. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pengendalian Penyakit infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta: Depkes RI; 2006: 2-4

5. Departemen Kesehatan RI. Rencana Kerja Jangka Menengah Nasional Penanggulangan Pneumonia Balita Tahun 2005-2009. Jakarta: Depkes RI; 2010: 7-11

6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta: Depkes RI; 2012: 92

7. World Health Organization. Pneumonia. ( Updated August 2012, accessed on November 20 2012 ). Available at : http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs331/en/index.html

8. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pneumonia. Dalam Buku Ajar Respirologi Anak, Edisi ke-1. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2008

9. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pneumonia Komuniti Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. ( Updated 2003, accessed on November 20 2012 ). Available at : http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf

10. Tuomanen EI, Austrian R, Masure HR. Pathogenesis of Pneumococcal Infection. (Updated 1995, accessed on November 20 2012 ). Available at : http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJM199505113321907

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 46

Page 47: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

11. Arifin Z. Pengertian Rumah Sehat . ( Updated October 2011 , accessed on November 22 2012 ). Available at : http://zainal-a--fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-35704-Sanitasi-Pengertian%20Rumah%20Sehat.html

12. Permaesih D, Hardinsyah, Setiawan B, Tanumiharjo SA. Kadar sIgA dan Lactoferrin Air Susu Ibu. ( Updated 2009, accessed on November 23 2012 ). Available at : www.persagi.org/document/makalah/141_makalah.doc

13. Damanik S. Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi. Dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia, edisi ke-1. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2010: 11-28

14. Sukmawati, Ayu SD. Hubungan Status Gizi, Berat Badan Lahir, Imunisasi dan ISPA. (Updated Desember 2011, accessed on November 23 2012 ). Available at : http://jurnalmediagizipangan.files.wordpress.com

15. Esposito S, MarcheseA, Tozzi AE, Rossi GA, Dalt LD, Bona G, et all. Bacteremic Pneumococcal Community-acquired Pneumonia in Children Less Than 5 Years of Age in Italy. ( Updated 2012, accessed on November 23 ). Available at : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22426300

16. Pediatrics. Breastfeeding and the use of human milk. (Update Februari 2012, accessed on November 23 2012 ). Available at : http://pediatrics.aappublications.org/content/129/3/e827.full.html

17. Aldy OS, Lubis BM, Sianturi P, Azlin E, Tjipta DG. Dampak Proteksi Air Susu Ibu Terhadap Infeksi. (Updated 2009, accessed on November 23 2012 ). Available at : http://www.idai.or.id/saripediatri/fulltext.asp?q=613

18. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Campak. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis, edisi ke-2. Jakarta : Balai Penerbit FK UI; 2012: 109-18

19. Yushananta, Prayudhy. Analisis Pneumonia Pada Balita di Kota Bandar Lampung Tahun 2007. ( Updated Desember 2008, accessed on November 23 2012 ). Available at : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21108615

20. Cinar N, Dede C, Cevahir R, Sevimli D. Smoking Status in Parents Of Children Hospitalized with a Diagnosis of Respiratory System Disorders. Bosnian Journal of Basic Medical Sciences. ( Updated Oktober 2010, accessed on November 24 2012 ). Available at : http://journal.lib.unair.ac.id/index.php/IJPH/article/view/773/772

21. Corwin EJ. Buku Saku Patofisiologi, edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2009: 541-44.

22. Sastroasmoro S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, edisi ke-4. Jakarta: Sagung Seto: 2011.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 47

Page 48: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

23. Sinaga Fs AL,Suhartono,D HY. Analisis Kondisi Rumah Sebagai Faktor Risiko Kejadian Pneumonia Pada Balita di Wilayah Puskesmas Sentosa Baru Kota Medan Tahun 2008.(updated April 2009, accesses on November 19 2012). Available at: http://www.jurnalkesehatanlingkunganindonesia.pdf

HUBUNGAN ANTARA RUMAH TIDAK SEHAT DENGAN

PNEUMONIA PADA ANAK USIA 0 – 5 TAHUN DI PUSKESMAS

KECAMATAN MAUK

KUESIONER I

Nama anak : Tanggal:

Umur : L P

Alamat :

Nama orang tua :

1. Apakah anak Anda batuk ?

a. Ya

b. Tidak

2. Apakah anak Anda sesak napas ?

a. Ya

b. Tidak

Catatan hasil pemeriksaan fisik :

Suhu tubuh : …….oC

Jumlah pernafasan : …… x / menit

Tarikan dinding dada :

a. Ada

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 48

Page 49: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

b. Tidak ada

HUBUNGAN ANTARA RUMAH TIDAK SEHAT DENGAN

PNEUMONIA PADA ANAK USIA 0-5 TAHUN DI PUSKESMAS

KECAMATAN MAUK

KUESIONER II

Nama anak : Tanggal:

Umur : L P

Alamat : Pneumonia

Nama orang tua : Tidak pneumonia

1. Luas bangunan rumah?.................................................m2

2. Luas pintu rumah?.....................................................m2

3. Apakah terdapat jendela?

a. Ya ( lanjut pertanyaan ke no. 5)

b. Tidak ( lanjut pertanyaan ke no.7)

4. Apakah terdapat lubang angin?

c. Ya ( lanjut pertanyaan ke no.6)

d. Tidak ( lanjut pertanyaan ke no.8)

5. Luas jendela?..................................................m2

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 49

Page 50: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

6. Luas lubang angin?.........................................m2

7. Jika jawaban ya pada pertanyaan no.3, Apakah jendela di rumah anda selalu dibuka ?

a. Ya

b. Tidak

8. Apakah pintu di rumah anda selalu dibuka ?

c. Ya

d. Tidak

9. Berapakah jumlah penghuni yang tinggal dalam satu rumah?................orang

10. Berapakah jumlah penghuni dalam satu kamar tidur di rumah Anda?....orang

11. Berapa meter luas kamar tidur?...........................m2

12. Berapakah berat badan lahir anak Anda ? …………………….…….. gram

13. Berapakah usia kehamilan saat anak Anda lahir?................................minggu

14. Apakah di lingkungan rumah Anda ada yang merokok ?

a. Ya ( lanjut ke pertanyaan no.15)

b. Tidak (lanjut ke pertanyaan no.16)

15. Jika Anda menjawab ya pada pertanyaan no.14, Apakah asap rokok tersebut sering

terhirup oleh anak Anda ?

a. Ya

b. Tidak

16. Apakah anak Anda mendapatkan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan ?

a. Ya

b. Tidak

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 50

Page 51: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

17. Apakah anak Anda mendapatkan imunisasi campak ?

a. Ya c. Belum waktunya

b. Tidak

II. Lampiran 2 Analisis Asosiasi Epidemiologi

Hubungan rumah tidak sehat dengan pneumonia pada anak

III. Lampiran 3 Perhitungan α dan β

P1 = 0, 60 P2 = 0,72 P = (0,60+0,72) : 2 = 0,66

Q1 = (1- 0,60 ) = 0, 40 Q2 = (1- 0,72) = 0,28 Q= (1-0,66) = 0,34

Zα = 1,96 Zβ = 0,84 n = (67 : 2 ) = 33,5

Perhitungan Zα dan kesalahan tipe I (α)

( zα√ 2PQ + zβ √ P1Q1 + P2Q2)2

n1 = n2 = ----------------------------------------------

(P1 – P2 )2

( zα√ 2(0,66)(0,34) + 0,84 √(0,60)(0,40) + (0,72)(0,28))2

33,5 = ----------------------------------------------------------------------

(0,60-0,72)2

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 51

a/(a+b)

PR = -------------- = ( 16 / 37 ) : (6 / 24) = 2,15

c/(c+d)

Page 52: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

(zα(0,67) + 0,84x0,66 )2

33,5 = ------------------------------------------

0,014

0,47= (0,67zα+0,84x0,66)2

0,69=0,67 zα+ 0,55

zα = 0,21

zα = 0,21(tabel)

α = 0,0832

Besar kesalahan tipe I =0,08 x 2 x 100% = 16 %

Perhitungan Zβ dan kesalahan tipe II ( β )

( zα√ 2PQ + zβ √ P1Q1 + P2Q2)2

n1 = n2 = ----------------------------------------------

(P1 – P2 )2

( 1,96 √ 2(0,66)(0,44) + Zβ √ (0,60)(0,40) + (0,72)(0,28)2

33,5 = -------------------------------------------------------------------------------

(0,60 – 0,72)2

( 1,31 + Zβ 0,66 )2

33,5 = --------------------------------

0,014

0,47 = (1,31+ Zβ.0,66)2

0,69 - 1,31 = Zβ . (0,66 )

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 52

Page 53: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Zβ = -0,94 (tabel)

β = 0,3264

Besar kesalahan tipe II = 0,30x100%

= 30%

Power = 1 -β

= 1- 0,30

=0,70x100%

=70%

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 53

Page 54: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

IV. Lampiran 4 Hasil Analisisa Statistik dengan software SPSS versi 18

Tabel Presentase Status Responden

Univariat

(buat data numeric)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

usia responden 67 5 51 23.40 11.180

suhu tubuh 67 36.5 39.0 37.691 .6283

jumlah pernapasan 67 24 60 37.87 10.963

luas bangunan 67 20.00 150.00 56.5933 23.47371

luas pintu 67 .72 18.80 2.8815 3.64375

luas jendela 67 .00 3.60 1.1657 .98866

jumlah penghuni rumah 67 3 20 5.96 2.477

jumlah penghuni kamar 67 2 8 3.52 .975

luas kamar tidur 67 5.00 21.00 9.6806 3.63521

berat badan lahir 67 2000 3500 2894.03 383.714

usia kehamilan 67 28 41 37.90 1.680

Valid N (listwise) 67

Univariat

(kategorik)

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 54

Page 55: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 34 50.7 50.7 50.7

perempuan 33 49.3 49.3 100.0

Total 67 100.0 100.0

Batuk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 67 100.0 100.0 100.0

sesak napas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 26 38.8 38.8 38.8

tidak 41 61.2 61.2 100.0

Total 67 100.0 100.0

kriteria suhu tubuh

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Demam 42 62.7 62.7 62.7

tidak demam 25 37.3 37.3 100.0

Total 67 100.0 100.0

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 55

Page 56: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

kriteria pernapasan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid napas cepat 25 37.3 37.3 37.3

napas tidak cepat 42 62.7 62.7 100.0

Total 67 100.0 100.0

tarikan dinding dada

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 32 47.8 47.8 47.8

tidak 35 52.2 52.2 100.0

Total 67 100.0 100.0

Pneumonia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Pneumonia 22 32.8 32.8 32.8

bukan pneumonia 45 67.2 67.2 100.0

Total 67 100.0 100.0

ada tidak jendela

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 52 77.6 77.6 77.6

tidak 15 22.4 22.4 100.0

Total 67 100.0 100.0

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 56

Page 57: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

ada tidak lubang angin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 48 71.6 71.6 71.6

tidak 19 28.4 28.4 100.0

Total 67 100.0 100.0

krit_ventilasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid baik 67 100.0 100.0 100.0

pencahayaan dari jendela

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 42 62.7 62.7 62.7

tidak 25 37.3 37.3 100.0

Total 67 100.0 100.0

pencahayaan dari pintu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 49 73.1 73.1 73.1

tidak 18 26.9 26.9 100.0

Total 67 100.0 100.0

krit_kamar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 39 58.2 58.2 58.2

tidak baik 28 41.8 41.8 100.0

Total 67 100.0 100.0

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 57

Page 58: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Rumah sehat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid rumah tidak sehat 37 55.2 55.2 55.2

rumah sehat 30 44.8 44.8 100.0

Total 67 100.0 100.0

merokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 46 68.7 68.7 68.7

tidak 21 31.3 31.3 100.0

Total 67 100.0 100.0

menghirup asap rokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 40 59.7 59.7 59.7

tidak 27 40.3 40.3 100.0

Total 67 100.0 100.0

asi eksklusif

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 41 61.2 61.2 61.2

tidak 26 38.8 38.8 100.0

Total 67 100.0 100.0

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 58

Page 59: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

imunisasi campak

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 50 74.6 74.6 74.6

Tidak 11 16.4 16.4 91.0

belum waktunya 6 9.0 9.0 100.0

Total 67 100.0 100.0

Bivariat

Pneumonia x usia

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

usia responden Pneumonia Mean 21.14 1.839

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 17.31

Upper Bound 24.96

5% Trimmed Mean 20.83

Median 20.00

Variance 74.409

Std. Deviation 8.626

Minimum 8

Maximum 40

Range 32

Interquartile Range 13

Skewness .548 .491

Kurtosis -.350 .953

bukan pneumonia Mean 24.51 1.815

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 20.85

Upper Bound 28.17

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 59

Page 60: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

5% Trimmed Mean 24.18

Median 25.00

Variance 148.165

Std. Deviation 12.172

Minimum 5

Maximum 51

Range 46

Interquartile Range 18

Skewness .257 .354

Kurtosis -.545 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 60

Page 61: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Pneumonia x suhu

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

suhu tubuh pneumonia Mean 38.123 .0840

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 37.948

Upper Bound 38.297

5% Trimmed Mean 38.104

Median 38.000

Variance .155

Std. Deviation .3939

Minimum 37.6

Maximum 39.0

Range 1.4

Interquartile Range .6

Skewness .749 .491

Kurtosis -.098 .953

bukan pneumonia Mean 37.480 .0918

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 37.295

Upper Bound 37.665

5% Trimmed Mean 37.474

Median 37.500

Variance .379

Std. Deviation .6159

Minimum 36.5

Maximum 38.7

Range 2.2

Interquartile Range 1.0

Skewness -.014 .354

Kurtosis -1.156 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 61

Page 62: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Pneumonia x jumlah napas

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

jumlah pernapasan pneumonia Mean 49.77 1.081

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 47.52

Upper Bound 52.02

5% Trimmed Mean 49.64

Median 49.00

Variance 25.708

Std. Deviation 5.070

Minimum 42

Maximum 60

Range 18

Interquartile Range 7

Skewness .472 .491

Kurtosis -.171 .953

bukan pneumonia Mean 32.04 1.178

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 29.67

Upper Bound 34.42

5% Trimmed Mean 31.07

Median 30.00

Variance 62.453

Std. Deviation 7.903

Minimum 24

Maximum 60

Range 36

Interquartile Range 9

Skewness 1.996 .354

Kurtosis 4.636 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 62

Page 63: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Pneumonia x luas bangunan

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

luas bangunan pneumonia Mean 52.5909 4.00468

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 44.2627

Upper Bound 60.9191

5% Trimmed Mean 52.3333

Median 54.0000

Variance 352.825

Std. Deviation 18.78363

Minimum 20.00

Maximum 90.00

Range 70.00

Interquartile Range 32.50

Skewness .081 .491

Kurtosis -.808 .953

bukan pneumonia Mean 58.5500 3.78947

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 50.9128

Upper Bound 66.1872

5% Trimmed Mean 57.1235

Median 58.0000

Variance 646.203

Std. Deviation 25.42053

Minimum 22.75

Maximum 150.00

Range 127.25

Interquartile Range 39.50

Skewness .973 .354

Kurtosis 2.083 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 63

Page 64: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Pneumonia x luas pintu

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

luas pintu pneumonia Mean 2.1141 .44146

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.1960

Upper Bound 3.0322

5% Trimmed Mean 1.8645

Median 1.3200

Variance 4.287

Std. Deviation 2.07062

Minimum .72

Maximum 8.00

Range 7.28

Interquartile Range .95

Skewness 2.353 .491

Kurtosis 4.910 .953

bukan pneumonia Mean 3.2567 .62237

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.0024

Upper Bound 4.5110

5% Trimmed Mean 2.5777

Median 1.6000

Variance 17.431

Std. Deviation 4.17501

Minimum .78

Maximum 18.80

Range 18.02

Interquartile Range 1.49

Skewness 2.794 .354

Kurtosis 7.347 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 64

Page 65: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Pneumonia x luas jendela

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

luas jendela pneumonia Mean 1.1205 .24264

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .6159

Upper Bound 1.6250

5% Trimmed Mean 1.0479

Median .9500

Variance 1.295

Std. Deviation 1.13807

Minimum .00

Maximum 3.60

Range 3.60

Interquartile Range 1.75

Skewness .752 .491

Kurtosis -.513 .953

bukan pneumonia Mean 1.1878 .13715

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .9114

Upper Bound 1.4642

5% Trimmed Mean 1.1393

Median .9800

Variance .846

Std. Deviation .92004

Minimum .00

Maximum 3.58

Range 3.58

Interquartile Range .99

Skewness .750 .354

Kurtosis .050 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 65

Page 66: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Pneumonia x luas lubang angin

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

luas lubang angina pneumonia Mean .4600 .13768

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound .1737

Upper Bound .7463

5% Trimmed Mean .3937

Median .1850

Variance .417

Std. Deviation .64577

Minimum .00

Maximum 2.12

Range 2.12

Interquartile Range .71

Skewness 1.665 .491

Kurtosis 2.029 .953

bukan pneumonia Mean .6824 .10456

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound .4717

Upper Bound .8932

5% Trimmed Mean .6257

Median .5000

Variance .492

Std. Deviation .70138

Minimum .00

Maximum 2.88

Range 2.88

Interquartile Range 1.20

Skewness .964 .354

Kurtosis .571 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 66

Page 67: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Penghuni rumah x pneumonia

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

jumlah penghuni rumah pneumonia Mean 5.41 .425

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 4.53

Upper Bound 6.29

5% Trimmed Mean 5.35

Median 5.00

Variance 3.968

Std. Deviation 1.992

Minimum 3

Maximum 9

Range 6

Interquartile Range 4

Skewness .366 .491

Kurtosis -1.176 .953

bukan pneumonia Mean 6.22 .397

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 5.42

Upper Bound 7.02

5% Trimmed Mean 5.98

Median 6.00

Variance 7.086

Std. Deviation 2.662

Minimum 3

Maximum 20

Range 17

Interquartile Range 3

Skewness 3.177 .354

Kurtosis 15.840 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 67

Page 68: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Penghuni kamar x pneumonia

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

jumlah penghuni kamar pneumonia Mean 3.59 .260

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 3.05

Upper Bound 4.13

5% Trimmed Mean 3.44

Median 3.00

Variance 1.491

Std. Deviation 1.221

Minimum 2

Maximum 8

Range 6

Interquartile Range 1

Skewness 2.443 .491

Kurtosis 7.749 .953

bukan pneumonia Mean 3.49 .126

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 3.24

Upper Bound 3.74

5% Trimmed Mean 3.46

Median 3.00

Variance .710

Std. Deviation .843

Minimum 2

Maximum 6

Range 4

Interquartile Range 1

Skewness .752 .354

Kurtosis .794 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 68

Page 69: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Berat badan lahir x pneumonia

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

berat badan lahir pneumonia Mean 2922.73 63.427

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 2790.82

Upper Bound 3054.63

5% Trimmed Mean 2930.30

Median 3000.00

Variance 88506.494

Std. Deviation 297.500

Minimum 2300

Maximum 3400

Range 1100

Interquartile Range 525

Skewness -.481 .491

Kurtosis -.712 .953

bukan pneumonia Mean 2880.00 62.893

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 2753.25

Upper Bound 3006.75

5% Trimmed Mean 2894.44

Median 2900.00

Variance 178000.000

Std. Deviation 421.900

Minimum 2000

Maximum 3500

Range 1500

Interquartile Range 650

Skewness -.376 .354

Kurtosis -.488 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 69

Page 70: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Usia kehamilan x pneumonia

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

usia kehamilan pneumonia Mean 38.05 .275

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 37.47

Upper Bound 38.62

5% Trimmed Mean 38.05

Median 38.00

Variance 1.665

Std. Deviation 1.290

Minimum 36

Maximum 40

Range 4

Interquartile Range 2

Skewness -.238 .491

Kurtosis -.727 .953

bukan pneumonia Mean 37.82 .276

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 37.27

Upper Bound 38.38

5% Trimmed Mean 37.98

Median 38.00

Variance 3.422

Std. Deviation 1.850

Minimum 28

Maximum 41

Range 13

Interquartile Range 0

Skewness -3.357 .354

Kurtosis 18.093 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 70

Page 71: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Bivariat

Pneumonia x jenis kelamin

jenis kelamin * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

jenis kelamin laki-laki Count 10 24 34

% within jenis kelamin 29.4% 70.6% 100.0%

perempuan Count 12 21 33

% within jenis kelamin 36.4% 63.6% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within jenis kelamin 32.8% 67.2% 100.0%

Batuk x pneumonia

batuk * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

batuk ya Count 22 45 67

% within batuk 32.8% 67.2% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within batuk 32.8% 67.2% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 71

Page 72: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Sesak x pneumonia

sesak napas * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

sesak napas ya Count 22 4 26

% within sesak napas 84.6% 15.4% 100.0%

tidak Count 0 41 41

% within sesak napas .0% 100.0% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within sesak napas 32.8% 67.2% 100.0%

Criteria napas x pneumonia

kriteria pernapasan * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

TotalPneumonia

bukan

pneumonia

kriteria pernapasan napas cepat Count 22 3 25

% within kriteria pernapasan 88.0% 12.0% 100.0%

napas tidak cepat Count 0 42 42

% within kriteria pernapasan .0% 100.0% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within kriteria pernapasan 32.8% 67.2% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 72

Page 73: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Tarikan dinding dada x pneumonia

tarikan dinding dada * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

tarikan dinding dada ya Count 22 10 32

% within tarikan dinding

dada

68.8% 31.3% 100.0%

tidak Count 0 35 35

% within tarikan dinding

dada

.0% 100.0% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within tarikan dinding

dada

32.8% 67.2% 100.0%

Jendela x pneumonia

ada tidak jendela * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

ada tidak jendela ya Count 15 37 52

% within ada tidak jendela 28.8% 71.2% 100.0%

tidak Count 7 8 15

% within ada tidak jendela 46.7% 53.3% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within ada tidak jendela 32.8% 67.2% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 73

Page 74: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Lubang angin x pneumonia

ada tidak lubang angin * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

ada tidak lubang angin ya Count 15 33 48

% within ada tidak lubang

angin

31.3% 68.8% 100.0%

tidak Count 7 12 19

% within ada tidak lubang

angin

36.8% 63.2% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within ada tidak lubang

angin

32.8% 67.2% 100.0%

Kriteria ventilasi x pneumonia

kriteria ventilasi * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

kriteria ventilasi baik Count 22 45 67

% within kriteria ventilasi 32.8% 67.2% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within kriteria ventilasi 32.8% 67.2% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 74

Page 75: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Pencahayaan jendela x pneumonia

pencahayaan dari jendela * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

pencahayaan dari jendela ya Count 11 31 42

% within pencahayaan dari

jendela

26.2% 73.8% 100.0%

tidak Count 11 14 25

% within pencahayaan dari

jendela

44.0% 56.0% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within pencahayaan dari

jendela

32.8% 67.2% 100.0%

Pencahayaan pintu x pneumonia

pencahayaan dari pintu * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

pencahayaan dari pintu Ya Count 15 34 49

% within pencahayaan dari

pintu

30.6% 69.4% 100.0%

Tidak Count 7 11 18

% within pencahayaan dari

pintu

38.9% 61.1% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within pencahayaan dari

pintu

32.8% 67.2% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 75

Page 76: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Pneumonia x rokok

merokok * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

merokok Ya Count 15 31 46

% within merokok 32.6% 67.4% 100.0%

Tidak Count 7 14 21

% within merokok 33.3% 66.7% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within merokok 32.8% 67.2% 100.0%

Menghirup asap rokok x pneumonia

menghirup asap rokok * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

menghirup asap rokok Ya Count 14 26 40

% within menghirup asap

rokok

35.0% 65.0% 100.0%

Tidak Count 8 19 27

% within menghirup asap

rokok

29.6% 70.4% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within menghirup asap

rokok

32.8% 67.2% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 76

Page 77: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Asi x pneumonia

asi eksklusif * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

asi eksklusif ya Count 13 28 41

% within asi eksklusif 31.7% 68.3% 100.0%

tidak Count 9 17 26

% within asi eksklusif 34.6% 65.4% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within asi eksklusif 32.8% 67.2% 100.0%

Campak x pneumonia

imunisasi campak * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

imunisasi campak Ya Count 16 34 50

% within imunisasi campak 32.0% 68.0% 100.0%

Tidak Count 5 6 11

% within imunisasi campak 45.5% 54.5% 100.0%

belum waktunya Count 1 5 6

% within imunisasi campak 16.7% 83.3% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within imunisasi campak 32.8% 67.2% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 77

Page 78: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Chi square

Rumah sehat * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

Rumah sehat rumah tidak sehat Count 16 21 37

% within Rumah sehat 43.2% 56.8% 100.0%

rumah sehat Count 6 24 30

% within Rumah sehat 20.0% 80.0% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within Rumah sehat 32.8% 67.2% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 4.058a 1 .044

Continuity Correctionb 3.073 1 .080

Likelihood Ratio 4.184 1 .041

Fisher's Exact Test .067 .039

Linear-by-Linear Association 3.998 1 .046

N of Valid Cases 67

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.85.

b. Computed only for a 2x2 table

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 78

Page 79: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Bivariat

Pneumonia x usia

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

usia responden pneumonia Mean 21.14 1.839

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 17.31

Upper Bound 24.96

5% Trimmed Mean 20.83

Median 20.00

Variance 74.409

Std. Deviation 8.626

Minimum 8

Maximum 40

Range 32

Interquartile Range 13

Skewness .548 .491

Kurtosis -.350 .953

bukan pneumonia Mean 24.51 1.815

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 20.85

Upper Bound 28.17

5% Trimmed Mean 24.18

Median 25.00

Variance 148.165

Std. Deviation 12.172

Minimum 5

Maximum 51

Range 46

Interquartile Range 18

Skewness .257 .354

Kurtosis -.545 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 79

Page 80: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Pneumonia x suhu

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

suhu tubuh pneumonia Mean 38.123 .0840

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 37.948

Upper Bound 38.297

5% Trimmed Mean 38.104

Median 38.000

Variance .155

Std. Deviation .3939

Minimum 37.6

Maximum 39.0

Range 1.4

Interquartile Range .6

Skewness .749 .491

Kurtosis -.098 .953

bukan pneumonia Mean 37.480 .0918

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 37.295

Upper Bound 37.665

5% Trimmed Mean 37.474

Median 37.500

Variance .379

Std. Deviation .6159

Minimum 36.5

Maximum 38.7

Range 2.2

Interquartile Range 1.0

Skewness -.014 .354

Kurtosis -1.156 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 80

Page 81: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Pneumonia x jumlah napas

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

jumlah pernapasan pneumonia Mean 49.77 1.081

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 47.52

Upper Bound 52.02

5% Trimmed Mean 49.64

Median 49.00

Variance 25.708

Std. Deviation 5.070

Minimum 42

Maximum 60

Range 18

Interquartile Range 7

Skewness .472 .491

Kurtosis -.171 .953

bukan pneumonia Mean 32.04 1.178

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 29.67

Upper Bound 34.42

5% Trimmed Mean 31.07

Median 30.00

Variance 62.453

Std. Deviation 7.903

Minimum 24

Maximum 60

Range 36

Interquartile Range 9

Skewness 1.996 .354

Kurtosis 4.636 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 81

Page 82: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Pneumonia x luas bangunan

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

luas bangunan pneumonia Mean 52.5909 4.00468

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 44.2627

Upper Bound 60.9191

5% Trimmed Mean 52.3333

Median 54.0000

Variance 352.825

Std. Deviation 18.78363

Minimum 20.00

Maximum 90.00

Range 70.00

Interquartile Range 32.50

Skewness .081 .491

Kurtosis -.808 .953

bukan pneumonia Mean 58.5500 3.78947

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 50.9128

Upper Bound 66.1872

5% Trimmed Mean 57.1235

Median 58.0000

Variance 646.203

Std. Deviation 25.42053

Minimum 22.75

Maximum 150.00

Range 127.25

Interquartile Range 39.50

Skewness .973 .354

Kurtosis 2.083 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 82

Page 83: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Pneumonia x luas pintu

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

luas pintu pneumonia Mean 2.1141 .44146

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.1960

Upper Bound 3.0322

5% Trimmed Mean 1.8645

Median 1.3200

Variance 4.287

Std. Deviation 2.07062

Minimum .72

Maximum 8.00

Range 7.28

Interquartile Range .95

Skewness 2.353 .491

Kurtosis 4.910 .953

bukan pneumonia Mean 3.2567 .62237

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.0024

Upper Bound 4.5110

5% Trimmed Mean 2.5777

Median 1.6000

Variance 17.431

Std. Deviation 4.17501

Minimum .78

Maximum 18.80

Range 18.02

Interquartile Range 1.49

Skewness 2.794 .354

Kurtosis 7.347 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 83

Page 84: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Pneumonia x luas jendela

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

luas jendela pneumonia Mean 1.1205 .24264

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .6159

Upper Bound 1.6250

5% Trimmed Mean 1.0479

Median .9500

Variance 1.295

Std. Deviation 1.13807

Minimum .00

Maximum 3.60

Range 3.60

Interquartile Range 1.75

Skewness .752 .491

Kurtosis -.513 .953

bukan pneumonia Mean 1.1878 .13715

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .9114

Upper Bound 1.4642

5% Trimmed Mean 1.1393

Median .9800

Variance .846

Std. Deviation .92004

Minimum .00

Maximum 3.58

Range 3.58

Interquartile Range .99

Skewness .750 .354

Kurtosis .050 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 84

Page 85: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Pneumonia x luas lubang angin

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

luas lubang angin pneumonia Mean .4600 .13768

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound .1737

Upper Bound .7463

5% Trimmed Mean .3937

Median .1850

Variance .417

Std. Deviation .64577

Minimum .00

Maximum 2.12

Range 2.12

Interquartile Range .71

Skewness 1.665 .491

Kurtosis 2.029 .953

bukan pneumonia Mean .6824 .10456

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound .4717

Upper Bound .8932

5% Trimmed Mean .6257

Median .5000

Variance .492

Std. Deviation .70138

Minimum .00

Maximum 2.88

Range 2.88

Interquartile Range 1.20

Skewness .964 .354

Kurtosis .571 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 85

Page 86: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Penghuni rumah x pneumonia

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

jumlah penghuni rumah pneumonia Mean 5.41 .425

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 4.53

Upper Bound 6.29

5% Trimmed Mean 5.35

Median 5.00

Variance 3.968

Std. Deviation 1.992

Minimum 3

Maximum 9

Range 6

Interquartile Range 4

Skewness .366 .491

Kurtosis -1.176 .953

bukan pneumonia Mean 6.22 .397

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 5.42

Upper Bound 7.02

5% Trimmed Mean 5.98

Median 6.00

Variance 7.086

Std. Deviation 2.662

Minimum 3

Maximum 20

Range 17

Interquartile Range 3

Skewness 3.177 .354

Kurtosis 15.840 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 86

Page 87: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Penghuni kamar x pneumonia

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

jumlah penghuni kamar pneumonia Mean 3.59 .260

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 3.05

Upper Bound 4.13

5% Trimmed Mean 3.44

Median 3.00

Variance 1.491

Std. Deviation 1.221

Minimum 2

Maximum 8

Range 6

Interquartile Range 1

Skewness 2.443 .491

Kurtosis 7.749 .953

bukan pneumonia Mean 3.49 .126

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 3.24

Upper Bound 3.74

5% Trimmed Mean 3.46

Median 3.00

Variance .710

Std. Deviation .843

Minimum 2

Maximum 6

Range 4

Interquartile Range 1

Skewness .752 .354

Kurtosis .794 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 87

Page 88: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Berat badan lahir x pneumonia

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

berat badan lahir pneumonia Mean 2922.73 63.427

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 2790.82

Upper Bound 3054.63

5% Trimmed Mean 2930.30

Median 3000.00

Variance 88506.494

Std. Deviation 297.500

Minimum 2300

Maximum 3400

Range 1100

Interquartile Range 525

Skewness -.481 .491

Kurtosis -.712 .953

bukan pneumonia Mean 2880.00 62.893

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 2753.25

Upper Bound 3006.75

5% Trimmed Mean 2894.44

Median 2900.00

Variance 178000.000

Std. Deviation 421.900

Minimum 2000

Maximum 3500

Range 1500

Interquartile Range 650

Skewness -.376 .354

Kurtosis -.488 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 88

Page 89: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Usia kehamilan x pneumonia

Descriptives

Pneumonia Statistic Std. Error

usia kehamilan pneumonia Mean 38.05 .275

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 37.47

Upper Bound 38.62

5% Trimmed Mean 38.05

Median 38.00

Variance 1.665

Std. Deviation 1.290

Minimum 36

Maximum 40

Range 4

Interquartile Range 2

Skewness -.238 .491

Kurtosis -.727 .953

bukan pneumonia Mean 37.82 .276

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 37.27

Upper Bound 38.38

5% Trimmed Mean 37.98

Median 38.00

Variance 3.422

Std. Deviation 1.850

Minimum 28

Maximum 41

Range 13

Interquartile Range 0

Skewness -3.357 .354

Kurtosis 18.093 .695

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 89

Page 90: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Bivariat

Pneumonia x jenis kelamin

jenis kelamin * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

jenis kelamin laki-laki Count 10 24 34

% within jenis kelamin 29.4% 70.6% 100.0%

perempuan Count 12 21 33

% within jenis kelamin 36.4% 63.6% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within jenis kelamin 32.8% 67.2% 100.0%

Batuk x pneumonia

batuk * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

batuk ya Count 22 45 67

% within batuk 32.8% 67.2% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within batuk 32.8% 67.2% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 90

Page 91: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Sesak x pneumonia

sesak napas * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

sesak napas ya Count 22 4 26

% within sesak napas 84.6% 15.4% 100.0%

tidak Count 0 41 41

% within sesak napas .0% 100.0% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within sesak napas 32.8% 67.2% 100.0%

Criteria napas x pneumonia

kriteria pernapasan * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

kriteria pernapasan napas cepat Count 22 3 25

% within kriteria pernapasan 88.0% 12.0% 100.0%

napas tidak cepat Count 0 42 42

% within kriteria pernapasan .0% 100.0% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within kriteria pernapasan 32.8% 67.2% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 91

Page 92: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Tarikan dinding dada x pneumonia

tarikan dinding dada * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

tarikan dinding dada ya Count 22 10 32

% within tarikan dinding

dada

68.8% 31.3% 100.0%

tidak Count 0 35 35

% within tarikan dinding

dada

.0% 100.0% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within tarikan dinding

dada

32.8% 67.2% 100.0%

Jendela x pneumonia

ada tidak jendela * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

ada tidak jendela ya Count 15 37 52

% within ada tidak jendela 28.8% 71.2% 100.0%

tidak Count 7 8 15

% within ada tidak jendela 46.7% 53.3% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within ada tidak jendela 32.8% 67.2% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 92

Page 93: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Lubang angin x pneumonia

ada tidak lubang angin * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

ada tidak lubang angin ya Count 15 33 48

% within ada tidak lubang

angina

31.3% 68.8% 100.0%

tidak Count 7 12 19

% within ada tidak lubang

angina

36.8% 63.2% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within ada tidak lubang

angina

32.8% 67.2% 100.0%

Criteria ventilasi x pneumonia

kriteria ventilasi * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

kriteria ventilasi baik Count 22 45 67

% within kriteria ventilasi 32.8% 67.2% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within kriteria ventilasi 32.8% 67.2% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 93

Page 94: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Pencahayaan jendela x pneumonia

pencahayaan dari jendela * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

pencahayaan dari jendela ya Count 11 31 42

% within pencahayaan dari

jendela

26.2% 73.8% 100.0%

tidak Count 11 14 25

% within pencahayaan dari

jendela

44.0% 56.0% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within pencahayaan dari

jendela

32.8% 67.2% 100.0%

Pencahayaan pintu x pneum,onia

pencahayaan dari pintu * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

pencahayaan dari pintu ya Count 15 34 49

% within pencahayaan dari

pintu

30.6% 69.4% 100.0%

tidak Count 7 11 18

% within pencahayaan dari

pintu

38.9% 61.1% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within pencahayaan dari

pintu

32.8% 67.2% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 94

Page 95: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Pneumonia x rokok

merokok * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

merokok ya Count 15 31 46

% within merokok 32.6% 67.4% 100.0%

tidak Count 7 14 21

% within merokok 33.3% 66.7% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within merokok 32.8% 67.2% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 95

Page 96: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Menghirup asap rokok x pneumonia

menghirup asap rokok * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

menghirup asap rokok ya Count 14 26 40

% within menghirup asap

rokok

35.0% 65.0% 100.0%

tidak Count 8 19 27

% within menghirup asap

rokok

29.6% 70.4% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within menghirup asap

rokok

32.8% 67.2% 100.0%

Asi x pneumonia

asi eksklusif * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

asi eksklusif ya Count 13 28 41

% within asi eksklusif 31.7% 68.3% 100.0%

tidak Count 9 17 26

% within asi eksklusif 34.6% 65.4% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within asi eksklusif 32.8% 67.2% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 96

Page 97: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Campak x pneumonia

imunisasi campak * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

imunisasi campak ya Count 16 34 50

% within imunisasi campak 32.0% 68.0% 100.0%

tidak Count 5 6 11

% within imunisasi campak 45.5% 54.5% 100.0%

belum waktunya Count 1 5 6

% within imunisasi campak 16.7% 83.3% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within imunisasi campak 32.8% 67.2% 100.0%

Chi square

Rumah sehat * Pneumonia Crosstabulation

Pneumonia

Totalpneumonia

bukan

pneumonia

Rumah sehat rumah tidak sehat Count 16 21 37

% within Rumah sehat 43.2% 56.8% 100.0%

rumah sehat Count 6 24 30

% within Rumah sehat 20.0% 80.0% 100.0%

Total Count 22 45 67

% within Rumah sehat 32.8% 67.2% 100.0%

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 97

Page 98: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 4.058a 1 .044

Continuity Correctionb 3.073 1 .080

Likelihood Ratio 4.184 1 .041

Fisher's Exact Test .067 .039

Linear-by-Linear Association 3.998 1 .046

N of Valid Cases 67

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.85.

b. Computed only for a 2x2 table

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 98

Page 99: Bab i Vii&Lampiran

Hubungan antara Rumah tidak Sehat dengan Pneumonia pada Anak-Anak Usia 0 – 5 Tahun di Puskesmas Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten Periode 30 November - 4 Desember 2012

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara Periode 12 November – 15 Desember 2012 99